Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BEDAH DAN ANASTESI

AUTOCLAVE / STEAM STERILIZER MEMMERT UN55

DISUSUN OLEH :
NAMA : SHIFA ZALZA BILLA
NIM : 2020050044
PRODI : D4 ELEKTROMEDIK

PRORAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTROMEDIS


PROGRAM SARJANA TERAPAN

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH


SURAKARTA
2022
1. TUJUAN

A. Mahasiswa mampu mengetahui mengetahui prinsip kerja dari autoclave.


B. Mahasiswa mampu membuat rangkain simulasi autoclave.
C. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami cara penggunaan autoclave.
D. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi penggunaan autoclave.

2. PENDAHULUAN

Steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup, baik
yang patogen (menimbulkan penyakit) maupun apatogen / non patogen (tidak
menimbulkan penyakit), baik dalam bentuk vegetatif (siap untuk berkembang biak)
maupun dalam bentuk spora (dalam keadaan statis, tidak dapat berkembang biak,
tetapi melindungi diri dengan lapisan pelindung yang kuat)
Tidak semua mikroba dapat merugikan, misalnya mikroba yang terdapat
dalam usus yang dapat membusukkan sisa makanan yang tidak terserap oleh tubuh.
Mikroba yang patogen misalnya Salmonella typhosa yang menyebabkan penyakit
typus, E.coli yang menyebabkan penyakit perut. Sterilisasi adalah suatu proses untuk
membuat ruang / benda menjadi steril atau suatu proses untuk membunuh semua jasad
renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi
jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad
renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992). Sedangkan sanitasi
adalah suatu proses untuk membuat lingkungan menjadi sehat
Sterilisasi di dalam laboratorium mikrobiologi menjadi bagian yang penting
untuk menghindari hasil positif palsu. Sterilisasi terhadap alat dan bahan sebelum
pelaksanaan kegiatan praktikum mikrobiologi membantu hasil atau identifikasi yang
akurat terhadap pemeriksaan mikrobiologi. Demikian pula proses desinfeksi dan
teknik aseptik oleh praktikan juga tidak dapat dilupakan karena akan mempengaruhi
hasil. Sehingga dalam materi ajar ini akan disampaikan mengenai sterilisasi,
desinfeksi, dan teknik aseptik.
Sterilisasi didefinisikan sebagai upaya untuk membunuh mikroorganisme
termasuk dalam bentuk spora. Desinfeksi merupakan proses untuk merusak organisme
yang bersifat patogen, namun tidak dapat mengeliminasi dalam bentuk spora.
Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan metode fisika maupun kimia (Tille, 2017).

Pengertian Autokaf
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan
untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi
(1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak
dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu
dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme.
Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang
diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik.
Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang
dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu
100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer norma. Pada suhu
121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, di mana sel vegetatif
bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 °C.

Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika


suhu di dalam autoklaf mencapai 121 °C. Jika objek
yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer
panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat,
sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total
untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu
121 °C untuk waktu 10-15 menit. Perpanjangan
waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume
besar akan diautoklaf karena volume yang besar
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
mencapai suhu sterilisasi. Performa autoklaf diuji
dengan indicator biologi, contohnya Bacillus
stearothermophilus.

Jenis-Jenis Autokaf
Autokaf terdiri dari 2 jenis yaitu :
 Autokaf berbentuk panci

Merupakan jenis autoclave yang berbentuk seperti panci,


seperti pada umumnya panci presto, autoclave jenis ini memiliki
bentuk seperti tabung yang cukup memanjang keatas. Volume dari
autoclave jenis ini dipengaruhi oleh diameter dan tinggi autoclave itu
sendiri. Beberapa jenis autoklaf jenis panci ini masih menggunakan
media kompor untuk pemanasan, namun ada juga yang menggunakan
media heater listrik untuk pemanasan. Biasanya juga masih memiliki
tombol pengatur suhu dan waktu yang analog.
 Autokaf berbentuk lemari

Adalah bentuk autoclave yang sudah cukup modern, biasanya memiliki


bukaan depan atau atas, yang artinya media atau objek yang akan di
sterilisasi bisa dimasukan dengan mudah melalui pintu depan maupun
atas. Sebagian besar sudah menggunakan energi listrik untuk
operasional pemanasan air. Tersedia dengan ukuran yang bermacam-
macam. Jika anda memiliki jenis benchtop autoclave, peruntukannya
bisa ditempatkan di atas meja laboratorium.
Jika dilihat dari sudut pandang cara penggunaan autoclave, dibagi
menjadi dua, yakni:

- Analog autoclave

Jenis ini biasanya menggunakan potensio meter putar


untuk men-setup suhu maupun waktu. Jenis autoclave ini masih
banyak yang berupa panci autoklaf dengan sekrup pengaman
untuk pengencang tutup autoclave.

- Digital autoclave
Adalah jenis autoclave dengan penggunaan atau
operasional yang mudah, karena sudah dilengkapi dengan panel
digital untuk controller. Baik controller suhu, tekanan, waktu
maupun informasi cycle. Display informasi proses juga tersaji
dengan apik pada LCD monitor. Karena proses penggunaannya
yang mudah, autoklaf jenis ini sudah banyak digunakan pada
laboratorium penelitian, kampus maupun rumah sakit.

Cara - Cara Sterilisasi Menurut FI.ed.IV.


1. Sterilisasi uap
Adalah proses sterilisasi thermal yang menggunakan uap jenuh dibawah
tekanan selama 15 menit pada suhu 121o. Kecuali dinyatakan lain, berlangsung di
suatu bejana yang disebut otoklaf, dan mungkin merupakan proses sterilisasi paling
banyak dilakukan.
Alat :
Disebut otoklaf, yaitu suatu panci logam yang kuat dengan tutup yang berat,
mempunyai lubang tempat mengeluarkan uap air beserta krannya, termometer,
pengatur tekanan udara, klep pengaman.
Cara bekerja :
1. Otoklaf dipanaskan, ventilasi dibuka untuk membiarkan udara keluar. Pengusiran
udara pada otoklaf berdinding dua, uap air masuk dari bagian atas dan udara
keluar dari bagian bawah yang dapat ditunjukkan pada gelembung yang keluar
dari ujung pipa karet dalam air.
2. Setelah udara bersih, bahan yang akan disterilkan dimasukkan sebelum air
mendidih, tutup otoklaf dan dikunci, ventilasi ditutup dan suhu serta tekanan akan
naik sesuai dengan yang dikehendaki. Atur klep pengaman supaya tekanan stabil.
3. Setelah sterilisasi selesai, otoklaf dibiarkan dingin hingga tekanannya sama
dengan tekanan atmosfir. Cara sterilisasi ini lebih efektif dibanding dengan
pemanasan basah yang lain, karena suhunya lebih tinggi.
Bahan / alat yang dapat disterilkan :
Alat pembalut, kertas saring, alat gelas ( buret, labu ukur ) dan banyak obat-obat
tertentu.
2. Sterilisasi panas kering
Sterilisasi cara ini menggunakan suatu siklus Oven modern yang dilengkapi
udara yang dipanaskan dan disaring. Rentang suhu khas yang dapat diterima di dalam
bejana sterilisasi kosong adalah lebih kurang 15o, jika alat sterilisasi beroperasi pada
suhu tidak kurang dari 250o .
Alat :
Oven yaitu lemari pengering dengan dinding ganda, dilengkapi dengan
termometer dan lubang tempat keluar masuknya udara, dipanaskan dari bawah dengan
gas atau listrik.
Bahan / alat yang dapat disterilkan dengan cara kering
Alat-alat dari gelas (gelas kimia, gelas ukur, pipet ukur, erlemeyer, botol-
botol, corong), bahan obat yang tahan pemanasan tinggi (minyak lemak, vaselin).
Ciri-ciri pemanasan kering :
 Yang dipanaskan adalah udara kering
 Proses pembunuhan mikroba berdasarkan oksidasi O2 udara
 Suhu yang digunakan lebih tinggi, kira-kira 150o. Satu gram udara
pada suhu 100o, jika didinginkan menjadi 99o hanya membebaskan
0,237 kalori.
 Waktu yang diperlukan lebih lama, antara 1 jam sampai 2 jam, kecuali
pemijaran.
 Digunakan untuk sterilisasi bahan obat / alat yang tahan pemanasan
tinggi.
3. Sterilisasi gas
Bahan aktif yang digunakan adalah gas etilen oksida yang dinetralkan dengan
gas inert, tetapi keburukan gas etilen oksida ini adalah sangat mudah terbakar,
bersifat mutagenik, kemungkinan meninggalkan residu toksik di dalam bahan yang
disterilkan, terutama yang mengandung ion klorida.
Pemilihan untuk menggunakan sterilisasi gas ini sebagai alternatif dari
sterilisasi termal, jika bahan yang akan disterilkan tidak tahan terhadap suhu tinggi
pada sterilisasi uap atau panas kering.
Proses sterilisasinya berlangsung di dalam bejana bertekanan yang didesain
seperti pada otoklaf dengan modifikasi tertentu. Salah satu keterbatasan utama dari
proses sterilisasi dengan gas etilen oksida adalah terbatasnya kemampuan gas
tersebut untuk berdifusi sampai ke daerah yang paling dalam dari produk yang
disterilkan.
4. Sterilisasi dengan radiasi ion
Ada 2 jenis radiasi ion yang digunakan yaitu disintegrasi radioaktif dari
radioisotop (radiasi gamma) dan radiasi berkas elektron. Digunakan isotop radio
aktif, misalnya Cobalt 60.
Pada kedua jenis ini, dosis yang menghasilkan derajat jaminan sterilitas yang
diperlukan harus ditetapkan sedemikian rupa hingga dalam rentang satuan dosis
minimum dan maksimum, sifat bahan yang disterilkan dapat diterima. Walaupun
berdasarkan pengalaman dipilih dosis 2,5 megarad (Mrad) radiasi yang diserap, tetapi
dalam beberapa hal, diinginkan dan dapat diterima penggunaan dosis yang lebih
rendah untuk peralatan, bahan obat dan bentuk sediaan akhir.
Cara ini dilakukan jika bahan yang disterilkan tidak tahan terhadap sterilisasi
panas dan khawatir tentang keamanan etilen oksida. Keunggulan sterilisasi ini adalah
reaktivitas kimia rendah, residu rendah yang dapat diukur serta variabel yang
dikendalikan lebih sedikit.
5. Sterilisasi dengan penyaringan
Sterilisasi larutan yang labil terhadap panas sering dilakukan dengan
penyaringan menggunakan bahan yang dapat menahan mikroba, hingga mikroba yang
dikandungnya dapat dipisahkan secara fisika.
Perangkat penyaring umumnya terdiri dari suatu matriks berpori bertutup
kedap atau dirangkaikan pada wadah yang tidak permeable. Efektivitas penyaring
media atau penyaring subtrat tergantung pada ukuran pori matriks, daya adsorpsi
bakteri dari matriks dan mekanisme pengayakan.
Penyaring yang melepas serat, terutama yang mengandung asbes harus
dihindari penggunaannya kecuali tidak ada penyaringan alternatif lain yang mungkin
bisa digunakan.
Ukuran porositas minimal membran matriks tersebut berkisar 0,2 mm – 0,45
mm tergantung pada bakteri apa yang hendak disaring. Penyaring yang tersedia saat
ini adalah selulosa asetat, selulosa nitrat, flourokarbonat, polimer akrilik,
polikarbonat, poliester, polivinil klorida, vinil nilon, potef dan juga membran logam.
Larutan disaring melalui penyaring bakteri steril, diisikan ke dalam wadah
steril, kemudian ditutup kedap menurut teknik aseptik .
Keuntungan cara ini :
1. Digunakan untuk bahan obat yang tidak tahan pemanasan tetapi larut dalam air.
2. Dapat dilakukan dengan cepat, terutama untuk pembuatan kecil-kecilan.
3. Semua mikroba hidup atau mati dapat disaring dari larutan, virus jumlahnya
dikurangi.
4. Penyaring dapat bersifat adsorpsi, sebagian besar virus dapat diadsorpsi

Kerugian cara ini :


1. Masih diperlukan zat bakterisida.
2. Hanya dapat digunakan untuk pembawa berair, tidak dapat digunakan untuk
pembawa minyak.
3. Beberapa jenis penyaring dapat mengadsorpsi bahan obat, terutama kalau
kadarnya kecil.
4. Beberapa penyaring sukar dicuci : porselin, Keiselguhr.
5. Beberapa penyaring bersifat alkalis (Seitz filter) dan penyaring dari asbes
melepaskan asbes ke dalam larutan.
6. Filtrat yang diperoleh belum bebas dari virus.

Cara-cara menyaring :
Ada 2 cara untuk menyaring , yaitu :
1. Dengan tekanan positip : larutan dalam penyaring ditekan dengan tekanan yang
lebih besar dari udara luar.
2. Dengan tekanan negatip : larutan dalam penyaring diisap (penampung di
vakumkan).
Udara yang dipakai untuk itu harus udara bersih, biasanya digunakan gas
nitrogen (N2) yang dialirkan melalui kapas berlemak dalam tabung gelas atau platina
yang dipanaskan.
Pembersihan penyaring bakteri :
1. Dengan menyedot air bersih berlawanan dengan cara penyaringan atau larutan
HCl panas lalu dibilas.
2. Memasak dalam larutan Na-karbonat 2 % lalu dibilas (protein akan hancur ,
karena pH 8,5)
3. Penyaring bakteri disterilkan dengan cara pemanasan kering, pemijaran, otoklaf
atau secara kimiawi..
6. Sterilisasi dengan cara aseptic
Proses ini untuk mencegah masuknya mikroba hidup ke dalam komponen
steril atau komponen yang melewati proses antara yang mengakibatkan produk
setengah jadi atau produk ruahan atau komponennya bebas dari mikroba hidup.
Cara sterilisasi dengan menggunakan teknik yang dapat memperkecil
kemungkinan terjadi cemaran/ kontaminasi dengan mikroba hingga seminimal
mungkin.
Digunakan untuk bahan obat yang tidak dapat disterilkan dengan cara
pemanasan atau dengan cara penyaringan.
Pemilihan cara sterilisasi harus mempertimbangkan beberapa hal seperti berikut:

1. Stabilitas : sifat kimia, sifat fisika, khasiat, serat, struktur bahan obat tidak boleh
mengalami perubahan setelah proses sterilisasi.
2. Efektivitas : cara sterilisasi yang dipilih akan memberikan hasil maksimal dengan
proses yang sederhana, cepat dan biaya murah.
3. Waktu : lamanya penyeterilan ditentukan oleh bentuk zat, jenis zat, sifat zat dan
kecepatan tercapainya suhu penyeterilan yang merata.

1. Dengan penambahan zat-zat tertentu.


Zat-zat yang ditambahkan dapat berfungsi sebagai :
1. Penyuci hama (desinfektan) :
Suatu zat anti mikroba yang digunakan untuk berbagai peralatan kedokteran /
instrumen / barang / benda dengan tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi pada
manusia; dapat mematikan mikroba patogen, jadi mencegah infeksi (germisida),
mematikan bakteri (bakterisida), mematikan fungi / cendawan / jamur (fungisida).
2. Antiseptika :
Suatu zat anti mikroba yang biasa digunakan secara topikal / lokal pada tubuh
manusia ; dapat mencegah pembiakan bakteri.
Bakteriostatika : mencegah pertumbuhan fungi / cendawan / jamur.
Zat pengawet : mencegah pertumbuhan bakteri dan cendawan dalam makanan
atau minuman.
3. Antibiotik :
Segolongan zat yang dihasilkan oleh cendawan atau bakteri yang dapat
menentang / mematikan cendawan atau bakteri lain.
2. Untuk alat-alat sterilisasi dapat dilakukan dengan :
Zat yang dipakai : alkohol-alkohol, kresol, fenol, formaldehida, garam raksa
organik / anorganik, amonium kwartener.
Caranya :
Alat yang disterilkan direndam dalam larutan bakterisida, untuk logam
tambahkan zat yang dapat mencegah perkaratan (Natrium nitrat, Natrium borat).
Didihkan selama 20 menit bersama dengan Natrium karbonat 1 – 2 %, sefirol 1 %,
fenol 5 %, losol 2 %.
3. Untuk Ruangan sterilisasi dapat dilakukan dengan cara :
Disemprot dengan larutan bakterisida kemudian didiamkan beberapa waktu.
Udara diisap dan diganti dengan udara yang sudah steril (dilewatkan melalui
penyaring udara).
Zat yang digunakan :
 uap farmaldehida
 Campuran 1 bagian etilen oksida dan 9 bagian gas karbondioksida
(CO2) dan dapat dipanaskan hingga suhu 600. Jika hanya etilen oksida
saja dengan udara akan mudah terbakar atau meledak. Yang
disterilkan : Penisillin-Na, Streptomycin sulfat, Hidrolisat protein,
Hormon pituitarium, insulin, vaksin influensa, vaksin cacar

4. FUNGSI

Fungsi autoclave adalah sebagai ruangan untuk mensterilisasi alat-alat dan


perlengkapan kedokteran. Proses sterilisasi ini memakai metode uap bertekanan
tinggi. Teknik tersebut mirip dengan panci presto yang memberikan tekanan uap
tekanan tinggi yang justru berperan mengencangkan tutupnya.
Fungsi autoclave dalam bidang kedokteran atau medis menjadi tentunya
masih dalam lingkup sterilisasi. Beberapa alat operasi atau tindakan medis yang biasa
digunakan diantaranya adalah : gunting bedah, pinset atau scalpel. Nah beberapa alat
tersebut termasuk kedalam kategori alat yang perlu disterilisasi dengan menggunakan
autoclave.
Dalam proses penanganan limbah medis, fungsi autoclave juga memiliki
peranan yang cukup penting. Misalnya : sebelum limbah medis di buang, akan ada
proses sterilisasi menggunakan autoclave. Proses sterilisasi ini dikategorikan cukup
efektif atau alternatif jika dibandingkan dengan membakar limbah tersebut dan
memiliki dampak terhadap lingkungan.
Dalam bidang mikrobiologi, fungsi autoclave juga memegang peranan
penting. Sebagai contoh dalam proses pembiakan mikroba dibutuhkan media, baik
media cair, media semi padat maupun media padat. Nah, bukan hanya sterilisasi di
awal sebelum penggunaan, setelah pengamatan mikroba baiknya dilakukan sterilisasi
juga sebelum media tersebut dibuang sebagai limbah.

5. PRINSIP KERJA

Prinsip kerja autoclave sebetulnya sangatlah sederhana, yakni mengubah


energi listrik menjadi energi panas. Energi panas disalurkan ke air, air menjadi
mendidih dan menghasilkan uap air, uap air berkumpul dan meningkatkan tekanan.
Udara terdorong keluar dan suhu terus meningkat dan dikontrol sesuai
kebutuhan. Panas dari uap air yang mendidih dan tekanan tinggi akan dikontrol pada
rentan waktu tertentu sehingga bisa membunuh mikroba pada suhu 100 hingga 134°C

6. CARA KERJA

Secara umum, autoklaf dijalankan pada suhu 121°C selama minimal 30 menit
dengan menggunakan uap jenuh di bawah tekanan minimal 15 psi.

1. Masukan air dengan jumlah volume yang sesuai dengan kebutuhan, jika
terdapat indikator penunjuk pada bak penampung air, itu bisa dijadikan
patokan yang ideal, karena setiap jenisnya membutuhkan supply air yang
berbeda-beda.
2. Jika jenis autoklaf yang anda miliki sudah termasuk jenis yang canggih
sehingga indikator hanya akan terlihat ketika ada supply listrik(sudah
terhubung), anda dipastikan harus menghubungkan listrik dan menyalakan
tombol power terlebih dahulu.
3. Tempatkan media cair, atau media padat atau peralatan laboratorium
yang akan disterilisasi pada autoklaf. Pastikan anda menyusunnya dengan
rapi, jika terdapat rak untuk menyusunnya serapi mungkin, gunakan.
4. Tutup autoklaf dengan baik dan rapat, kemudian cek kembali safety clamp
sebelum melakukan proses sterilisasi. Jika safety clamp pada alat ini berupa
mur-baud putar, maka pastikan tertutup rapat. Jika safety clamp anda berupa
tuas putar atau geser, pastikan tertutup rapat juga.
5. Setting waktu dan suhu pada alat ini sesuai dengan kebutuhan, kemudian tekan
tombol start. Pada jenis autoklaf otomatis, anda akan memerlukan proses
memilih cycle untuk menentukan cycle mana yang paling tepat untuk produk
yang akan anda sterilisasi.
6. Setelah proses steriliasi berakhir dan suhu menjadi dingin, anda baru bisa
memindahkan produk keluar dari autoklaf.
7. Kosongkan autoklaf dari produk yang telah disterilisasi setiap kali sudah
digunakan. Jika tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama disarankan
untuk mengkosongkan air pada bak penampung, memutus hubungan autoclave
dengan sumber listrik

7. GAMBAR

8. SPESIFIKASI

Autoklaf digital adalah Adalah jenis autoklaf dengan penggunaan atau


operasional yang mudah, karena sudah dilengkapi dengan panel digital untuk
controller. Baik controller suhu, tekanan, waktu maupun informasi cycle.
Display informasi proses juga tersaji dengan apik pada LCD monitor. Karena
proses penggunaannya yang mudah, autoklaf jenis ini sudah banyak digunakan
pada laboratorium penelitian, kampus maupun rumah sakit.

9. PENJELASAN RANGKAIAN

1. Kabel power
Merupakan bagian penting dari autoclave, kabel ini seperti kabel power pada
umumnya perangkat elektronik. Hal penting yang perlu anda perhatikan
sebelum membeli autoclave adalah kebutuhan daya listrik. Apakah cukup
disupply dengan listrik 1 phase, atau perlu listrik 3 phase. Mengingat jenis
autoclave kecil saja membutuhkan daya yang besar untuk operasional heater
element.

2. Power button
Tombol power atau switch on-off merupakan bagian yang penting
dari autoclave, biasanya letaknya di samping atau bagian belakang autoklaf,
namun ada juga yang terletak pada bagian depan sehingga mudah
terlihat.ketika digunakan maka tekan pwer button posisi “ON” dan setelah
selesai digunakan tekan “OF”

3. Main body
Body utama disini maksudnya adalah case autoclave. Beberapa jenis autoclave
memiliki bentuk yang berbeda-beda, mulai dari bentuk panci hingga lemari.
Bagian dalam pada autoclave biasanya terbuat dari stainless berkualitas baik,
sedangkan bagian luar tidak selalu stainless steel, bisa saja material lain
dengan lapisan cat anti panas.

4. Heating element
Heater atau heating element merupakan komponen yang sangat penting pada
autoclave. Bagian inilah yang mengubah energi listrik menjadi energi panas.
Setiap jenis autoclave memiliki heating elemen yang berbeda-beda, hal ini
mempengaruhi jumlah daya yang dibutuhkan untuk memanaskan suhu dan
meningkatkan tekanan pada autoclave.

5. Gas pressure meter


Indikator tekanan merupakan salah satu komponen yang perlu diperhatikan
ketika menggunakan autoclave jenis manual. Bentuknya berupa tabung gelas
kaca dengan satu jarum penunjuk.

6. Temperature sensor indicator


Jenis autoclave otomatis sudah menerapkan cycle sterilisasi sesuai dengan
mode yang sudah dipilih. Tentunya sudah anda ketahui juga proses sterilisasi
berada di kisaran 121°C hingga 134°C. Pada beberapa jenis autoclave,
temperatur sensor indicator sudah tergabung di panel layar panel operasional.

7. Panel operasional
Bagian ini biasanya terletak pada bagian depan autoclave, dapat dipastikan
sesalu ditemui pada autoklaf bentuk digital. Fungsi panel operasional
pada autoclave digunakan untuk mempermudah penggunaan autoklaf, baik
pada bagian setting waktu, suhu maupun cycle autoclave.

8. Rak Autoklaf
Untuk meletakan benda pada autoclave biasanya disediakan rak penyimpanan.
Ukuran dari rak autoklaf bawaan produk juga bisanya sudah sesuai dengan
ukuran dimensi dalam autoclave

9. Safety clamp
Bagian ini merupakan komponen yang sangat penting pada autoclave. Safety
clamp bisa juga disebut tuas pengaman. Dengan memasangkan safety clamp
pada posisi yang benar maka autoclave dapat berfungsi dengan baik.
Sebaliknya, jika pemasangan safety clamp tidak dilakukan dengan baik
mempengaruhi operasional autoclave, entah menjadi tidak stabil tekanannya,
atau suhu tidak bisa konstan

10. Over pressure plug


bagian pada autoklaf yang berfungsi untuk membuang uap panas yang
berlebih. Pada beberapa kasus sering juga disebut control valve.

11. inlet dan outlet


pipa masukan dan pipa keluaran pada autoclave. Bagian ini tentunya
mempermudah pengguna untuk memasukan air ke autoclave dan membuang
air sisa proses sterilisasi.

12. Vacuum generator


Pada beberapa jenis autoklaf, terdapat vacuum generator terpisah yang
mengeluarkan udara dari dalam ruangan untuk menciptakan vakum di dalam
ruangan.

13. Wastewater cooler


Banyak autoklaf dilengkapi dengan sistem untuk mendinginkan limbah
sebelum memasuki pipa pembuangan. Sistem ini mencegah kerusakan pada
pipa drainase karena air mendidih yang dikirim keluar dari autoklaf.

10. PEMELIHARAAN

 HARIAN
1. sangat penting bahwa isi yang disterilkan bersih dan bebas dari puing-
puing, darah dan jaringan organik. Sebaliknya instrumen atau sterilizer
mungkin menjadi rusak. Kami sangat menyarankan
menggunakanpembersih ultrasonikuntuk membantu dengan proses
pembersihan.
2. memeriksa pintu paking untuk memakai berlebihan atau retak. Paking
dan perkawinan permukaan harus dibersihkan dengan deterjen ringan
sepertiSemprot Nine™atauFantastik™menggunakan kain atau spons.
3. saat menjalankan siklus sterilisasi yang sangat penting untuk tidak
berlebihan nampan sterilizer karena akan menyebabkan sterilisasi tidak
memadai dan pengeringan.
4. selalu pastikan untuk menggunakanKelas 5 Integrator kimia Test
Stripdengan setiap siklus untuk segera jaminan bahwa parameter yang
benar telah bertemu untuk mencapai sterilisasi.

 MINGGUAN
1. menjaga autoclave Anda bersih adalah salah satu poin yang paling
penting. Pastikan untuk membersihkan baki dan rak denganBebas-awal
Penstabilan Padmenggunakan deterjen non-abrasif ringan sepertiBon
Ami™. Selalu bilas instrumen baik dan pastikan untuk TIDAK
MENGGUNAKAN wol baja, sikat kawat atau pemutih.
2. benar-benar mengalirkan air dari reservoir dan mengisi dengan segarair
suling.
3. sangat dianjurkan untuk melakukanUji biologi spora hidupmingguan
atau setidaknya bulanan untuk memastikan sterilisasi.

 BULANAN
1. membersihkan ruang dan siram garis menggunakan
direkomendasikanAutoclave cleanermengikuti petunjuk cleaner.
Biasanya Anda akan perlu 2 galonair sulinguntuk menyelesaikan
pekerjaan ini.
2. memeriksa kabel dan plug untuk memakai overheating dan berlebihan-
ini bisa menjadi bahaya kebakaran. Jika hal ini terjadi, pastikan kabel
daya harus diganti. Beberapakabel listrikyang cepat putus dan dengan
mudah diganti. Jika tidak, penggantian akan perlu dilakukan
olehperbaikan perusahaan bersertifikat.

 TAHUNAN
Setiap tahun, Anda harus memiliki autoclave Anda diperiksa,
dibersihkan secara menyeluruh, diuji, dan dikalibrasi. Ini biasanya disebut
sebagai PM atauLayanan pemeliharaan preventif.Layanan ini biasanya
akan mencakup penggantian memakai andamp; merobek bagian seperti
filter, segel dan gasket. Ini akan memastikan sterilizer Anda berjalan
dengan baik dan tetap dalam rangka kerja yang baik. Jika Anda autoclave
digunakan sangat berat kami akan merekomendasikan layanan ini bi-setiap
tahun.

11. PARAMETER PENGUJIAN (KALIBRASI)

Kalibrasi autoclave sebaiknya dilakukan oleh laboratorium kalibrasi yang


sudah terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017. Frekuensi kalibrasi bisa ditentukan
sendiri oleh laboratorium sesuai PROGRAM KALIBRASI yang sudah disusun
sebelumnya.

Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan berbagai peralatan yang


mengontrol suhu, tekanan dan lama pengoperasian (termometer, manometer dan
kronometer) serta alat penunjuk proses autoclave yang sedang berjalan.

Sistem penunjuk autoclave modern (mikroprosesor) dapat menunjukkan


seluruh parameter sterilisasi tersebut dan secara otomatis akan menghentikan
proses sterilisasi apabila timbul masalah pada autoclave. Setelah dikalibrasi,
laboratorium mikrobiologi bisa melakukan beberapa langkah untuk memastikan
bahwa autoclave masih berfungsi dengan baik.
12. KESIMPULAN

Dari hasil laporan diatas dapat di simpulkan bahwa :


1. Sterilisasi didefinisikan sebagai upaya untuk membunuh mikroorganisme
termasuk dalam bentuk spora. Desinfeksi merupakan proses untuk merusak
organisme yang bersifat patogen, namun tidak dapat mengeliminasi dalam
bentuk spora.
2. Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan
untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan
tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit.
3. Autokaf terdiri dari 2 jenis yaiu autokaf berbentuk panci dan berbentuk lemari
dimana tiap jenis memiliki klasifikasi masing-masing.
4. Kita dapat mengetahui fungsi, prinsip kerja, cara kerja, spesifikasi,
pemeliharaan dan kalibrasi dari autokaf (Steam Sterilizer).

Anda mungkin juga menyukai