NIM : H1041201012
Shift : B1
2. Andini widyaningsih
3. Annisa Fadhila
4. Hendri
6. Lowis
7. Muhammad Fajar
8. Muhammad Sunariya
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) arti kata steril adalah bersih
dari kuman atau mikroorganime lainnya. Pada dunia mikrob proses sterilisasi
adalah hal yang wajib dilakukan sebelum dimulainya semua kegiatan di dalam
laboratorium. Sterilisasi mengacu pada proses yang tujuannya membunuh atau
mengilangkan mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, dan spora yang hidup
pada alat dan medium.
Seiring berkembangnya zaman cara sterilisasi juga semakin baik dan canggih.
Umumnya ada 3 cara sterilisasi yang dikenal yaitu sterilisasi cara kimia, sterilisasi
cara mekanik, dan sterilisasi cara fisik. Ketiga cara sterilisasi ini mempunyai
prinsip, alat yang digunakan dan cara kerja yang berbeda-beda. Namun, dengan
tujuan yang sama yaitu menjadikan alat dan medium steril.
Sterilisasi cara fisik merupakan satu diantara cara sterilisasi yang dilakukan
dengan cara pemanasan pada suhu tinggi dengan bantuan alat atau mesin,
contohnya alat autoklaf. Karena mengunakan cara pemanasan dengan suhu tinggi
dan alat autoklaf, sehingga wajib paham dan mengerti cara menggunakan alat
autoklaf yang benar dan tepat agar proses sterilisasi berjalan optimal.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Waluyo, 2008 sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
cara kimia, mekanik atau fisik.
2.3 Autoklaf
Auktoklaf merupakan satu diantara alat yang digunakan dalam proses sterilisasi.
Autoklaf mensterilkan berbagai macam alat dan medium yang akan digunakan
dalam laboratorium mikrobiologi dengan menngunakan uap air panas bertekanan.
Temperatur suhu yang digunakan saat proses sterilisasi adalah 120 0C dengan
waktu selama 15 menit. Autoklaf biasanya mensterilkan alat yang mengadung
endospora atau sel yang diproduksi oleh bakteri yang tahan terhadap panas,
kekeringan, dan antibiotik.
1. Tutup autoklaf dibuka dan dicek akuades pada ansang. Pastikan air di
dalam ansang berada pada batas maksimum. Jika kurang ansang diisi
akuades hingga batas maksimum.
2. Kenop udara dicek dan dipastikan dalam keadaan OPEN
3. Steker autoklaf disambungkan ke aliran listrik, kemudian dimasukkan alat
alat yang akan disterilisasi. Setelah itu autoklaf ditutup dan dikunci dengan
rapat.
4. Suhu diatur pada posisi 120°C kemudian timer diputar pada posisi angka
15, yang menunjukkan lama sterilisasi adalah 15 menit.
5. Setelah timer diputar, lampu hijau (ON) akan menyala dan biarkan hingga
saluran udara mengeluarkan uap air.
6. Setelah uap air keluar, kenop udara dikunci atau dipastikan dalam keadaan
CLOSED.
7. Sterilisasi berakhir ditandai dengan bunyi alarm. Setelah alarm berhenti,
ditunggu hingga tekanan berada pada posisi 0. Autoklaf tidak boleh dibuka
sebelum tekanan mencapai 0 psi (Amane, 2012).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Alat yang digunakan pada saat proses sterilisasi dengan autoklaf adalah
tabung reaksi, Erlenmeyer 500mL, gelas ukur 500mL, dan mesin autoklaf dengan
bahan-bahan yaitu akuades, medium NA(Nutrient Agar) dan medium Nutrients
Broth.
Pertama tutup autoklaf dibuka lalu cek akuades pada ansang, akuades pasa ansang
harus berada dibatas maksimum apabila akuades kurang, isi kembali hinnga
melewati batas maksimum.
Kedua kenop udara dicek dan harus dipastikan dalam keadaan tebuka atau OPEN.
Ketiga sambungkan steker autoklaf pada aliran listrik, setelah itu masukkan alat-
alat yang akan disterilisasikan ke dalam autoklaf, lalu tutup dan kunci kembali
autoklaf hingga rapat.
Keempat atur suhu auktoklaf pada suhu 120o C kemudian atur timer pada posisi
angka 15 menit untuk menunjukan lamanya waktu sterilisasi.
Kelima setelah timer diputar maka lampu hijau menyala yang menandakan ON
lalu biarkan hingga saluran udara mengeluarkan uap air.
Keenam setelah uap air keluar, kunci kenop udara hingga dipastikan dalam
keadaan CLOSED.
Terakhir setelah 15 menit sterilisasi akan berakhir dan alarm mengeluarkan bunyi,
lalu alarm akan berhenti tunggu hingga tekanan berada di posisi 0 lalu buka tutup
autoklaf dan ambil alat-alat yang disterilisasikan. Ingat jangan membuka autoklaf
ketika tekanannya belum berada di posisi angka 0
BAB IV
PEMBAHASAN
BABV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA