Anda di halaman 1dari 11

1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang didesain secara khusus
untuk keperluan praktikum atau eksperimen yang berhubungan dengan
mikrobiologi. Mikrobiologi merupakan cabang ilmu dari biologi yang khusus
mempelajari jasad-jasad renik. Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum
adalah autoklaf, laminar air flow, oven, mikroskop, gelas beaker, gelas ukur,
inukubator, colony counter, vortex mixer, hot plate, pipet tetes, cawan petri, jarum
inokulum, tabung reaksi, mortar dan pastle, mikropipet dan tip, erlenmeyer, pinset
dan skalpel, batang L, lampu bunsen, timbangan analitik, pH indikator universal
(Adji, 2012).
Autoklaf adalah suatu bejana yang dapat ditutup, yang diisi dengan uap panas
dengan tekanan tinggi. Suhu didalamnya dapat mencapai 115 0C hingga 125 0C
dan tekanan uapnya mencapai 2-4 atm. Alat tersebut merupakan ruang uap
berdinding rangkap yang diisi dengan uap jenuh bebas udara dan dipertahankan
pada suhu serta tekanan yang ditentukan selama periode waktu yang dikehendaki.
Waktu yang diperlukan untuk sterilisasi tergantung pada sifat bahan yang
disterilkan, tipe wadah dan volume bahan. Kondisi yang baik digunakan untuk
sterilisasi adalah pada 15 Psi dan temperatur 121 0C selama 15 menit. Agar
penggunaan autoklaf efektif, uap air harus dapat menembus setiap alat yang
disterilkan. oleh karena itu, autoklaf tidak boleh terlalu penuh, agar uap air benar-
benar menembus semua area (Adji, 2012).
Sterilisasi bermanfaat untuk mengsterilkan atau mematikan mikroorganisme.
Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk membebaskan alat-alat dan bahan-bahan
dari segala macam bentuk kehidupan, terutama mikroba, sehingga dalam
sterilisasi nanti alat-alat tidak terkontaminasi dengan pihak luar. Oleh karena itu,
bagi seorang pemula di bidang mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik
sterilisasi karena merupakan dasar-dasar kerja dalam laboratorium mikrobiologi.
Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam
melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan
2

dengan baik dan sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang
mengkontaminasi media (Nursina.2012).

2.1 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum Mikrobiologi Industri dengan materi Sterilisasi
antara lain yaitu untuk mengetahui dan memahami prinsip dan teknik sterilisasi
alat dan bahan.
3

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sterilisasi


Sterilisasi adalah proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda
dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi dapat dilakukan tergantung dari bahan
atau alat yang akan disteril. Sterilisasi didefinisikan sebagai upaya untuk
membunuh mikroorganisme termasuk dalam bentuk spora. Desinfeksi merupakan
proses untuk merusak organisme yang bersifat patogen, namun tidak dapat
mengeliminasi dalam bentuk spora. Sterilisasi di dalam laboratorium mikrobiologi
menjadi bagian yang penting untuk menghindari hasil positif palsu. Sterilisasi
terhadap alat dan bahan sebelum pelaksanaan kegiatan praktikum mikrobiologi
membantu hasil atau identifikasi yang akurat terhadap pemeriksaan mikrobiologi.
Demikian pula proses desinfeksi dan teknik aseptik oleh praktikan juga tidak
dapat dilupakan karena akan mempengaruhi hasil. Sehingga dalam materi ajar ini
akan disampaikan mengenai sterilisasi, desinfeksi, dan teknik aseptic (Deni,
2014).

2.2 Macam-Macam sterilisasi


2.2.1 Sterilisasi Fisik
Bahan yang karakteristik fisikanya tidak dapat disterilisasi dengan uap
destilasi dalam udara panas oven. Yang termasuk dalam bahan ini adalah minyak
lemak, paraffin, petrolatum cair, gliserin, propilen glikol. Serbuk steril seperti talk
kaolin dan ZnO, dan beberapa obat yang lain. Sebagai tambahan sterilisasi panas
kering adalah metode yang paling efektif untuk alat-alat gelas dan banyak alat-alat
bedah. Ini harus ditekankan bahwa minyak lemak, petrolatum, serbuk kering dan
bahan yang sama tidak dapat disterilisasi dalam autoklaf. Salah satu elemen
pentingdalam sterilisasi dengan menggunakan uap autoklaf. Atau dengan adanya
lembab dan penembusannya ke dalam bahan yang telah disterilkan. Selama
pemanasan kering, mikroorganisme dibunuh oleh proses oksidasi. Ini berlawanan
dengan penyebab kematian oleh koagulasi protein pada sel bakteri yang terjadi
dengan sterilisasi uap panas. Pada umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu
pemaparan yang dibutuhkan saat proses dilakukan dengan uap di bawah tekanan.
4

Saat sterilisasi di bawah uap panas dipaparkan pada suhu 121 °C selama 12 menit
adalah efektif (Deni, 2014).

2.2.2 Sterilisasi Kimiawi


Sterilisasi Secara Kimia, dapat dilakukan dengan cara Sterilisasi Gas
digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh mikroorganisme dan
sporanya. Meskipun gas dengan cepat berpenetrasi ke dalam pori dan serbuk
padat, sterilisasi adalah fenomena permukaan dan mikroorganisme yang terkristal
akan dibunuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi ini termasuk
kelembaban, konsentrasi gas, suhu dan distribusi gas dalam chamber pengsterilan.
Penghancuran bakteri tergantung pada adanya kelembaban, gas dan suhu dalam
bahan pengemas, penetrasi melalui bahan pengemas, pada pengemas pertama atau
kedua, harus dilakukan, persyaratan desain khusus pada bahan pengemas
(Suriawira. 2012).

2.2.3 Sterilisasi Mekanik


Sterilisasi Mekanik adalah sterilisasi bahan yang tidak tahan panas, seperti
misalnya ekstrak tanaman, media sintetik tertentu, dan antibiotik dilakukan
dengan penyaringan. Dasar metode ini semata - mata ialah proses mekanis yang
membersihkan larutan atau suspensi dari segala organisme hidup dengan
melewatkannya pada suatu saringan, misalnya menggunakan saringan Seitz
(Elektromedik, 2011).

2.3 Teknik Kerja Sterilisasi


Cara kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara. Proses ini berlangsung
selama 8-10 menit. Ketika keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan ke dalam
autoklaf. Akibat kevakuman udara, uap segera berhubungan dengan seluruh
permukaan benda, kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi
berlangsung. Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan
bahan yang menggunakan tekanan 15 psi (2 atm) dan suhu 121 oC. Suhu dan
tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi
memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan
5

udara panas. Biasanya untuk mensterilkan media digunakan suhu 121 oC dan
tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit. (Hatowo, 2011).
6

III WAKTU DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat


Adapun waktudan tempat pelaksanaan praktikum Mikrobiologi Industri
dengan materi Sterilisasi pada hari Senin, 18 April 2022 pukul 15.30-17.00.
Bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Palangka Raya.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada Praktikum Mikrobiologi Industri dengan
materi Sterilisasi antara lain: Gelas ukur, pipet tetes, cawan petri, gelas beaker,
erlenmeyer, dan Laminar Air Flow(LAF). Sedangkan bahan yag digunakan antara
lain: Aquades, sabun cuci tangan, alkohol, kapas, dan tissue.

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja yang dilakukan pada Praktikum mikrobiologi Industri
dengan materi Sterilisasi adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat berupa peralatan gelas yang akan digunakan untuk kegiatan
pembuatan media dan isolasi mikroorganisme seperti erlenmeyer, cawan
petri.
2. Membungkus semua peralatan tersebut dengan menggunakan plastik apabila
disterilisasi menggunakan autoklaf dan dengan kertas jika disterilisasi oven.
3. Kemudian menutup bagian atas erlenmeyer, untuk cawan petri dan jarum ose
dibungkus secara merata kemudian ditunggu hingga benar-benar kering.
4. Sebelum mensterilkan alat, terlebih dahulu sterilkan tangan menggunakan
alkohol secara merata hingga kering.
5. Memanaskan tangan yang telah diberi alkohol dengan pembakaran diatas
lampu bunsen dengan jarak 25-30 cm.
6. Sterilisasi peralatan dan bahan lainnya yang akan digunakan seperti media
PDA, media NA serta air steril sesuai dengan panduan.
7

7. Kemudian mengerjakan semua kegiatan dengan cara aseptik untuk menjamin


tidak ada kontaminasi dengan pekerjaan isolasi mikroorganisme yang sedang
berlangsung.
8

IV PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Tabel. Ragam Alat Autoklaf

No Keterangan Fungsi

untuk mengatur waktu lama atau


1. Tombol pengatur waktu
sebentarnya proses sterilisasi, sesuai
(timer)
dengan kebutuhan
sebagai tempat keluarnya uap air
2. Kutup pengeluaran uap
dalam proses sterilisasi berlangsung

mengetahui besar tekanan uap yang


3. Pengukur tekanan ada dalam autoclave saat proses
sterilisasi tengah berlangsung.

penahan atau pengunci penutup


4. Kelep pengaman
autoclave.

menghidupkan atau mematikan


5. Tombol on-off
mesin autoclave.

mengetahui dan mengamati suhu


6. Termometer
yang dibutuhkan.

membantu perubahan energi listrik


7. Lempeng sumber panas
menjadi energi kalor.

8. Aquadest (H2O) Sumber uap air panas bertekanan

untuk menjaga besaran dan tekanan


9. Sekrup pengaman
uap yang ada dalam autoclave.

meletakan berbagai bahan atau alat


10. Batas penambahan air
yang hendak Anda sterilisasikan.

4.2 Pembahasan
Adapun pembahasan mikroorganisme industri tentang sterilisasi yaitu; a)
Tombol pengatur waktu (timer) berfungsi untuk mengatur waktu lama atau sebentarnya
proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang dibutuhkan. Berbeda
9

dengan autoclave sederhana yang masih menggunakan bantuan pemanasan air dengan
kompor bukan listrik, b) Kutup pengeluaran uap termasuk bagian kecil dari
keseluruhan bagian autoclave, namun katup uap merupakan salah satu komponen
yang penting dan berfungsi sebagai tempat keluarnya uap air, c) Pengukur tekanan
berada dalam autoclave berfungsi untuk mengetahui besar tekanan uap yang ada
dalam autoclave saat proses sterilisasi tengah berlangsung, d) Kelep pengaman
berfungsi sebagai penahan, mengklem dan mengunci tutup autoclave agar
kencang, rapat dan tidak bocor, e) Tombol on-off berfungsi untuk menghidupkan
Autoclave. Tombol ini ada pada seluruh jenis Autoclave, baik autoclave manual
(bukan autoclave bakar) atau autoclave yang sudah menggunakan sistem digital
(pemrograman), f) Termometer merupakan komponen yang berfungsi untuk
mengetahui dan mengamati suhu yang dibutuhkan. Apakah sudah sesuai dengan
suhu yang Anda butuhkan atau belum, g) Lempeng sumber panas komponen yang
akan membantu perubahan energi listrik menjadi energi kalor, h) Aquadest (H 2O)
komponen yang akan membantu perubahan energi listrik menjadi energi kalor, i)
Sekrup pengaman berfungsi untuk menjaga besaran dan tekanan uap yang ada
dalam autoclave. Pastikan skrup pengaman ini terpasang dengan baik dan rapat, j)
Batas penambahan air berfungsi untuk meletakan berbagai bahan atau alat yang
hendak Anda sterilisasikan.
10

V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Sterilisasi adalah proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda
dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi dapat dilakukan tergantung dari bahan
atau alat yang akan disteril. Sterilisasi didefinisikan sebagai upaya untuk
membunuh mikroorganisme termasuk dalam bentuk spora. Desinfeksi merupakan
proses untuk merusak organisme yang bersifat patogen, namun tidak dapat
mengeliminasi dalam bentuk spora. Sterilisasi di dalam laboratorium mikrobiologi
menjadi bagian yang penting untuk menghindari hasil positif palsu. Sterilisasi
terhadap alat dan bahan sebelum pelaksanaan kegiatan praktikum mikrobiologi
membantu hasil atau identifikasi yang akurat terhadap pemeriksaan mikrobiologi.
Cara kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara. Proses ini berlangsung selama
8-10 menit. Ketika keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan ke dalam autoklaf.
Akibat kevakuman udara, uap segera berhubungan dengan seluruh permukaan
benda, kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung.
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
menggunakan tekanan 15 psi (2 atm) dan suhu 121 oC. Suhu dan tekanan tinggi
yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan
yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat praktikan berikan dalam laboratorium terdapat
berbagai macam alat dan bahan yang beragam macamnya. Kemudian sterilisasi itu
sendiri ialah mematikan mikroorganisme. Oleh sebab itu perlu pemahaman agar
praktikum dapat berjalan dengan lancar dalam keadaan steril.
11

DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, Hikmah . 2013.“Sterilisasi dan Macam-macamnya”. Lembaga Sumber


Daya Informasi, IPB, Bogor.
Mulyaningsih, T. dan N. Aluh., 2009.Sterilisasi Alat Media, ANDI, Jakarta
Permatasi, dkk., 2013. Uji Pembuatan Marning Jagung dengan Menggunakan
Autoclave. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol. I.
No.1
Suriawira. 2012. Pengantar Mikrobiologi Umum . Angkasa.Bandung.
Subaghdja.Rickie.2010.Sterilisasi dan Pengenalan Alat Mikrobiologi. Diakses
pada tanggal 10 Mei 2022
Hatowo, 2011. “Mikroorganisme; Sterilisasi Alat Kimia”. Perlakuan perlepasan
mikroorganisme. 28 (2), 30-34.
Nursina.2012.Sterilisasi Alat -alat mikrobiologi. Diakses pada tanggal 11 Mei
2022
Hadioetomo. Ratna Siri. 2013. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: P.T.
Gramedia Pustaka Utama
Deni, 2014. Perbandingan Angka Kuman pada Cuci Tangan dengan
Beberapa Bahan sebagai Standarisasi Kerja di Laboratorium
Mikrobiologi. Jurnal Logika. 5(1) : 9-17.
Adji, 2012. Sterilisasi Alat dan Bahan Pada Pengujian Mikrobiologi.
UNISBA. Bandung.
Wenni,S,M. 2018. Modul Praktek Dasar Mikrobiologi. Universitas Andalas.
Sumatra Barat.
Siswadi, Y. 2010. Prinsip dan Praktik Keperawatan Perioperatif. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai