I. PENDAHULUAN
Tabel 2. Data Penyuluh, Kelompok Tani dan Kelas Kelompok Tani di Desa
Garantung Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018
No Penyuluh Pendamping Kelompok Tani Kelas Kelompok Jumlah Anggota
Nama/NIP Binaan Tani
BPK MASHUDI 1. Suka Tani 1 Pemula 36
(THL-TBPP) 2. Suka Tani 2 Pemula 26
3. Mekar Tani Pemula 25
4. Selaras Makmur Lanjut 30
5. Tani Barokah Lanjut 28
6. Sumber Hidup Pemula 26
7. Sumber Ekonomi Pemula 26
8. Karyo Utomo Pemula 33
9. Tani Subur Pemula 35
10. Suka Karya Pemula 49
11. Sumber Mulyo Lanjut 36
12. Sumber Rejeki Lanjut 36
13. Karya Sejati Lanjut 36
14. Karya Tani 1 Pemula 35
15. Karya Tani 2 Pemula 35
16. Petani Maju Pemula 34
17. Sri Mulyo Lanjut 33
18. Tani Jaya Pemula 36
19. Margo Tani Pemula 27
20. KWT. Miftahul Pemula 33
Huda
Jumlah 655
Sumber: Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kecamatan Maliku Tahun
2019
II.TINJAUAN PUSTAKA
Nilai Skor:
Kelas Utama : 751-1000
1000
Kelas Madya : 501-750
Kelas Lanjut : 251-500
Kelas Pemula : 1-250 750
500
250
dari nama penciptanya yaitu Rensis Likert, seorang ahli psikologi sosial dari
Amerika Serikat.
Maryuliana, dkk (2016), skala likert adalah suatu skala psikometrik
yang umum digunakan dalam kuesioner, dan skala yang paling banyak
digunakan dalam riset berupa survei. Sewaktu menanggapi pertanyaan dari
skala likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu
pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya
disediakan lima pilihan skala dengan format Sangat Setuju, Setuju, Netral,
Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. Skala likert kerap digunakan sebagai
skala penilaian karena memberi nilai terhadap sesuatu untuk keperluan analisis
kuantitatif. Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat
dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda (Maryuliana dkk, 2016)
Menurut Sugiyono (2012) skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat,dan persepsi ataupun peran sesorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Skala likert memiliki dua bentuk pertanyaan yaitu
positif dan negatif. Pertanyaan positif diberi skor 5,4,3,2, dan 1. Sedangkan
bentuk pertanyaan negatif diberi skor 1,2,3,4 dan 5. Bentuk jawaban skala
likert terdiri dari: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RG), Tidak Sejutu
(TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
Penentuan kriteria skor dari skala likert ini yaitu sebagai berikut: sangat
setuju diberi skor (5) Setuju diberi skor (4), Netral/Ragu-ragu diberi skor (3),
Tidak setuju diberi skor (2), sangat tidak setuju diberi skor (1).
4. Sekar Inten M, Dewi Elviana CCW, dan Budi Rosen Nover S (2015), Metode
dalam penelitian ini adalah metode survai dengan responden sebanyak 30
petani. Metode analisis data untuk menghitung pendapatan petani padi yaitu
Π=TR-TC. Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh
peran penyuluh terhadap tingkat pendapatan petani, persamaan regresinya
adalah Y= a+bx+e, dimana; Y= tingkat pendapatan, a= konstanta, b=
koefisien regresi, x= peran penyuluh dan e= nilai residu. Secara keseluruhan
bahwa 13,33% responden menyatakan PPL kurang berperan, 36,67% PPL
berperan dan 50 % menyatakan PPL sangat berperan. Peran penyuluh yang
dimaksud adalah peran penyuluh sebagai pembimbing, pemantau dan
pengevaluasi, fasilitator serta konsultan. Berdasarkan analisis biaya produksi
yang dikeluarkan petani padi rata-rata per musim tanam dengan luasan rata-
rata1,7 ha adalah: biaya tetap Rp 759.102,00, biaya variabel Rp 2.278.833,00,
27
Penyuluh pertanian
Peran Penyuluh
Pertanian
Peran Sebagai Peran Sebagai Peran Sebagai Peran Sebagai Peran Sebagai Peran Sebagai
Motivator (X1) Edukator (X2) Fasilitator (X3) Komunikator Organisator Penasehat
(X4) (X5) (X6)
Pengembangan
Kelompok Tani (Y)
b. Uji Reliabilitas
Riduan (2009), Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang
sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri
subjek memang belum berubah. Pengujian realibilitas menggunakan rumus Alpha
Cronbach yang diinterpretasikan sebagai korelasi dari skala yang diamati dengan
semua kemungkinan pengukuran skala lain yang mengukur hal yang sama dan
menggunakan butir pertanyaan yang sama. Rumus Alpha Cronbach, yaitu:
( )
2
∑S
r= (n−1
n
) 1
S
2
t
t
Keterangan :
r : koefisien reliabilitas
n : banyaknya butir item
∑s2𝑡 : jumlah varian skor dari tiap item
S2𝑡 : varian total
38
Jika nilai Cronbach’s Alpha > r table disebut reliabel. Sebaliknya jika nilai
Cronbach’s Alpha < r table disebut tidak reliabel atau Jika nilai Alpha > 0,60
disebut reliabel. Sebaliknya jika nilai Alpha < 0,60 disebut tidak reliabel. Alat
untuk melakukan uji relibialitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
Keterangan:
C = Interval Kelas/Rentang
Xn = Skor Tertinggi
Xi = Skor Terendah
X = Jumlah Kelas
40
Keterangan:
rs = Koefisien korelasi
di = Perbedaan pasangan setiap peringkat
n = Jumlah sampel
Rumus rs (koefisien korelasi) ini digunakan atas dasar pertimbangan
bahwa dalam penelitian ini akan melihat korelasi (keeratan hubungan) antar dua
peubah, yaitu X dan Y dari peringkat dan dibagi dalam klasifikasi tertentu. Hal ini
sesuai dengan fungsi rs yang merupakan ukuran asosiasi dua peubah yang
berhubungan, diukur sekurang-kurangnya dengan skala ordinal (berurut),
sehingga objek atau individu yang dipelajari dapat diberi peringkat dalam dua
rangkaian yang berurutan. Jika terdapat peringkat yang berangka sama dalam
variabel X maupun Y, maka memerlukan faktor koreksi T (Siegel, 1997) dengan
rumus sebagai berikut:
2 2 2
∑ x +∑ y −∑ di
r s=
√2 ∑ x 2 ∑ y 2
3
2 n −n
∑x = −¿ ∑ Tx
12
41
3
2 n −n
∑y = −¿ ∑ Ty
12
3
t −t
∑T=
12
Keterangan:
N = Jumlah responden
t = Banyak observasi yang berangka sama pada suatu peringkat
T = Faktor koreksi
2
∑ x = Jumlah kuadrad variabel bebas yang dikoreksi
2
∑ y = Jumlah kuadrad variabel terikat yang dikoreksi
∑ Tx = Jumlah faktor koreksi variabel bebas
∑ Ty = Jumlah faktor koreksi variabel terikat
Pengujian hipotesis dan kaidah pengambilan keputusan adalah:
1. Jika rs hitung < rs tabel atau jika sig. (2-tailed) > 0,05 maka hipotesis ditolak,
artinya tidak ada hubungan yang nyata antara kedua variabel yang diuji.
2. Jika rs hitung ≥ rs tabel atau jika sig. (2-tailed) ≤ 0,05 maka hipotesis diterima,
artinya ada hubungan yang nyata antara kedua variabel yang diuji.