Anda di halaman 1dari 9

Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 2 Nomor 1, April 2017| 67

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomea batatas)


DAN KERAGAAN PENYULUHAN PADA KELOMPOK TANI HURIP
DI CIKARAWANG, DRAMAGA, BOGOR
S. Masithoh1a, I. Novita1, Derina A. Widara1
1
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor
Jalan Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Bogor 16720
a
Korespondensi: Siti Masithoh. Telp: 0817404974; E-mail: sitmasitoh@unida.ac.id

ABSTRACT
This study was aimed at assessing the extension activities conducted in Hurip Farmer Group,
Cikarawang Village, Dramaga District, Bogor Regency. It was also done to assess farmers’
income level and extension performa. A descriptive analysis was used. Respondents were
farmers aged 26-60 years. They had various education and farming experience levels. They
had elementary school education with 3-20 years farming experience, junior high school
education with 5-10 farming experience, and senior high school education with 3-20 years
farming experience. The average income gained by these farmers was Rp 9,850,000/1 ha
with an income over cash cost of Rp5,675,000/1 ha. The R/C over cash cost value in this
sweet potato farming business was 1.72 indicating that this business was profitable and
feasible. It was concluded that extension activities in Hurip Farmert Group was done well
and farmers’ income improvement-oriented.
Key words: extension. farmer income, sweet potatoes

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani di kelompok tani Hurip,
mengetahui berapa besar tingkat pendapatan petani di kelompok tani Hurip dan mengetahui
keragaan penyuluhan di kelompok tani Hurip Desa Cikarawang. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Februari hingga Maret 2014 di Kelompok Tani Hurip Desa Cikarawang,
Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani,
tingkat pendapatan petani dan keragaan kegiatan penyuluhan. pemilihan petani contoh
menggunakan simple random sampling (pengambilan sampel acak sederhana) sebanyak 30
orang petani contoh dari populasi 105 orang petani. Analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif analisis usahatani ubi jalar. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden
umur petani berusia 26-60 tahun, berpendidikan tamat SD memiliki pengalaman bertani
diatas 3-35 tahun, berpendidikan taman SMP memiliki pengalaman 5-10 tahun dan
berpendidikan tamat SMA memiliki pengalaman 3-20 tahun. Kegiatan pendampingan para
petani di kelompok tani Hurip, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor tidak lepas dari bantuan
para penyuluh lapang petugas dari BP3K wilayah Dramaga. Kegiatan pemberdayaan
masyarakat tani dilakukan sejalan dengan program yang diberikan pemerintah maupun secara
swadaya, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para
petani agar mau dan mampu untuk mengadopsi teknologi baru yang dapat meningkatkan
usahataninya. Dalam usahataninya petani ubi jalar memperoleh penerimaan sebesar Rp
9.850.000/ha/musim tanam dengan besarnya pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp
5.675.000 dan pendapatan atas biaya total sebesar Rp 4.133.335 serta diperoleh nilai R/C atas
biaya tunai sebesar 1,73 dan nilai R/C atas biaya total sebesar 2,1 sehingga dapat dikatakan
usahatani ubi jalar menguntungkan dan layak untuk diusahakan.
Kata kunci : penyuluhan, pendapatan petani, usahatani ubi jalar
68 Siti Masithoh et al Analisis Ushatani Ubi Jalar

PENDAHULUAN suatu disiplin ilmu, penyuluhan memulai


Jawa Barat merupakan salah satu proses perkembanganya dengan meminjam
propinsi yang memiliki tingkat produksi dan meragakan konsep-konsep ilmiah dari
ubi jalar cukup tinggi, pada tahun 2007 berbagai disiplin ilmu lain yang relevan,
produksi ubi jalar mencapai 375,7 ton seperti ilmu pendidikan, psikologi,
dengan luas panen 28, 1 ha kemudian antropologi, sosiologi, psikologi sosial dan
meningkat pada tahun 2008 menjadi 376,5 manajemen.
ton dengan luas panen 27,3 ha, dan ditahun Penyuluhan selalu menitik-
2009 menjadi 469,6 ton dengan luas panen beratkan pada perbaikan kualitas
33,4 ha (BPS, 2010). Ubi jalar merupakan kehidupan manusia, lahir dan batin,
salah satu tanaman palawija yang memiliki sehingga kegiatan yang dilakukan akan
potensi besar dalam perkembangan sektor selalu berkaitan erat dengan ilmu-ilmu lain
pertanian di Jawa Barat, dan Kabupaten seperti pertanian, kesehatan dan ilmu-ilmu
Bogor merupakan salah satu kabupaten di kesejahteraan sosial lainnya. Jadi sebagai
Jawa Barat dengan tingkat produksi ubi ilmu, penyuluhan bersifat interdisipliner.
jalar memiliki trend yang terus meningkat Hal ini berkaitan erat dengan praktek
setiap tahun, khususnya Desa Cikarawang penyuluhan di lapangan yang menuntut
yang berada di Kecamatan Dramaga, pendekatan interdisipliner. Kenyataan
Kabupaten Bogor. Tingkat produksi ubi menunjukan bahwa beberapa keberhasilan
jalar mencapai 30 ton per hektar. Meski pembangunan pertanian di Indonesia
dengan produksi yang terus meningkat hal terjadi karena ditopang oleh penggunaan
ini tidak berbanding lurus dengan pendekatan interdisipliner ilmu-ilmu
pendapatan petani ubi jalar tersebut pertanian, ekonomi, sosiologi dan
sehingga kesejahteraan kehidupan petani komunikasi seperti yang terangkum dalam
masih harus ditingkatkan. Berbagai ilmu penyuluhan (Slamet, 1992). Menurut
program sudah dilakukan oleh pemerintah UU No. 16/2006, penyuluhan pertanian
salah satunya melalui kegiatan penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku
yang diharapkan dapat membantu petani utama (petani-nelayan) serta pelaku usaha
meningkatkan pendapatannya. agar mereka mau dan mampu menolong
Berdasarkan hal tersebut, maka dan mengorganisasikan dirinya dalam
sangat penting untuk diteliti peranan mengakses informasi pasar, teknologi,
penyuluhan terhadap pendapatan usahatani permodalan dan sumberdaya lainnya,
petani ubi jalar. Tujuan penelitian ini sebagai upaya untuk meningkatkan
adalah untuk mengetahui karakteristik produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan
petani, mengetahui berapa besar tingkat dan kesejahteraannya, serta meningkatkan
pendapatan petani dan engetahui peran kesadaran dalam pelestarian fungsi
penyuluhan terhadap peningkatan lingkungan hidup.
pendapatan petani ubi jalar di Kelompok
tani Hurip Desa Cikarawang, Kecamatan Pendapatan petani
Dramaga Kabupaten Bogor. Pendapatan merupakan balas jasa
terhadap penggunaan faktor-faktor
BAHAN DAN METODE
produksi. (Soekartawi, 2006) Pendapatan
Penyuluhan Pertanian usahatani adalah selisih antara penerimaan
Ilmu penyuluhan adalah suatu dan semua biaya. Adapun fungsi
disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana pendapatan memenuhi kebutuhan sehari-
pola perilaku manusia dibentuk, hari dan kebutuhan kegiatan usahatani
bagaimana perilaku manusia dapat berubah selanjutnya. Dijelaskan oleh Soekartawi et
atau diubah, sehingga membawa pada all (1986), bahwa selisih antara
perubahan kualitas kehidupan orang yang penerimaan tunai usahatani dan
bersangkutan (Slamet, 1992). Sebagai pengeluaran tunai usahatani disebut
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 2 Nomor 1, April 2017| 69

pendapatan tunai usahatani (farm net cash tambahan biaya setiap rupiahnya
flow) dan merupakan ukuran kemampuan menghasilkan tambahan penerimaan yang
usahatani untuk menghasilkan uang tunai. lebih kecil, sehingga kegiatan usahatani
Soekartawi at all (1986) juga menjelaskan dikatakan tidak menguntungkan. Jika nilai
bahwa pendapatan usahatani dibedakan R/C rasio sama dengan satu artinya
menjadi pendapatan atas biaya tunai dan usahatani memperoleh keuntungan normal.
pendapatan yang diperoleh atas biaya-
biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh Lokasi Penelitian
petani, sedangkan pendapatan atas biaya Penelitian dilaksanakan di Desa
total merupakan pendapatan setelah Cikarawang, Kecamatan Dramaga,
dikurangi biaya tunai dan biaya Kabupaten Bogor. Data yang dikumpulkan
diperhitungkan. meliputi data primer dan sekunder. Data
Faktor-faktor yang mempengaruhi primer diperoleh melalui pengamatan
pendapatan usahatani dibagi menjadi dua langsung di lokasi penelitian dan
yaitu faktor-faktor internal dan eksternal. wawancara dengan petani. Data sekunder
Faktor-faktor internal usahatani yang diperoleh dengan mempelajari buku-buku
mempengaruhi pendapatan usahatani yaitu yang berkaitan dengan tema penelitian,
kesuburan lahan, luas lahan garapan, seperti jurnal ilmiah, buku, data dari Badan
ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan Pusat Statistik (BPS), data dari Dinas
modal dalam usahatani, penggunaan input Pertanian Kabupaten Bogor, dan data dari
modern/teknologi, pola tanam, lokasi kementrian Pertanian. Pemilihan petani
tanaman, fragmentasi lahan, status lahan, contoh menggunakan simple random
status penguasaan lahan, cara pemasaran sampling (pengambilan sampel acak
output, efisiensi penggunaan input dan sederhana) dari populasi petani yang ada.
tingkat pengetahuan maupun keterampilan Dari populasi sebanyak 105 orang petani,
petani dan tenaga kerja. Sedangkan faktor- terpilih 30 orang petani contoh.
faktor eksternal usahatani, penemuan Penelitian dilakukan di Kelompok
teknologi baru, fasilitas irigasi, tingkat tani Hurip yang merupakan petani Ubi
harga output dan input , ketersediaan Jalar di Desa Cikarawang, Kabupaten
lembaga perkreditan, adat istiadat Bogor. Pemilihan lokasi ini ditentukan
masyarakat dan kebijaksanaan pemerintah. secara sengaja (purposive) dengan
Pendapatan bersih usahatani dapat pertimbangan bahwa desa Cikarawang
diketahui melalui analisis R/C rasio. R/C merupakan salah satu desa yang ada di
rasio menunjukan penerimaan usahatani Kabupaten Bogor dan merupakan desa
yang akan diperoleh petani untuk setiap penghasil tanaman ubi jalar yang cukup
rupiah biaya yang dikeluarkan dalam besar. Penelitian dilakukan pada bulan
usahatani. Semakin besar nilai R/C Februari hingga Maret 2014.
menunjukan bahwa semakin besar pula
penerimaan usahatani yang diperoleh Metode Analisis Data
untuk setiap rupiah yang dikeluarkan. Hal Analisis yang digunakan dalam
tersebut menyimpulkan bahwa kegiatan penelitian ini adalah Analisis Deskriptif,
usahatani tersebut menguntungkan untuk Analisis Perhitungan Pendapatan
dilaksanakan. Kegiatan usahatani Usahatani dan Analisis Regresi Linear
dikatakan layak jika nilai R/C rasio Berganda. Analisis Deskriptif bertujuan
menunjukan angka lebih dari satu, artinya untuk melihat kegiatan penyuluhan yang
setiap penambahan biaya yang dikeluarkan berlangsung di kelompok tani Hurip Desa
akan menghasilkan tambahan penerimaan Cikarawang Kecamatan Dramaga
yang lebih besar daripada tambahan Kabupaten Bogor. Untuk mengetahui
biayanya. Sebaliknya jika nilai R/C rasio tingkat pendapatan petani ubi jalar di
lebih kecil dari satu, menunjukan bahwa kelompok tani Hurip Desa Cikarawang,
70 Siti Masithoh et al Analisis Ushatani Ubi Jalar

Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor Keragaan Kegiatan Penyuluhan


digunakan analisis data usahatani. Kegiatan pendampingan para
Pendapatan bersih usahatani adalah selisih petani di kelompok tani Hurip, Desa
antara pendapatan kotor usahatani dan Cikarawang Kabupaten Bogor tidak lepas
pengeluaran kotor usahatani.Menurut dari bantuan para penyuluh lapang petugas
(Soekartawi et al,1986) perhitungan dari BP3K wilayah Dramaga. Kegiatan
pendapatan usahatani dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat tani dilakukan
menggunakan formulasi: sejalan dengan program yang diberikan
P= TP- (Bt+Btt) pemerintah maupun secara swadaya,
Dimana : dengan tujuan untuk meningkatkan
P = Pendapatan bersih usahatani (Rp) pengetahuan, keterampilan dan sikap para
Tp= Total penerimaan usahatani (Rp) petani agar mau dan mampu untuk
Bt= Biaya tunai (Rp) mengadopsi teknologi baru yang dapat
Btt= Biaya tidak tunai (Rp) meningkatkan usahataninya. Beberapa
program yang dijalankan diantaranya
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengadaan materi penyuluhan pertanian,
Karakteristik Responden Kemitraan IPB pembuatan pupuk kompos,
Karakteristik responden meliputi SLPTT kacang tanah, SLPTT padi sawah,
umur petani, tingkat pendidikan, studi banding penyuluh dari luar daerah,
pengalaman bertani, dan status anggota, Program PUAP.
Berdasarkan data responden, petani pada Pengadaan materi penyuluhan
usia diatas 55 tahun lebih mendominasi dilakukan secara rutin setiap satu kali
dibandingan dengan usia petani antara 26- dalam satu minggu, kegiatan tersebut
35 tahun. Sebesar 33,3 persen, sebagian sangat membantu petani dalam
besar petani responden memang masih memperoleh informasi terbaru tentang
berada dalam usia produktif (<66 tahun). segala hal yang berkaitan dengan kegiatan
Usia produktif artinya orang tersebut telah usahatani. Hasil penelitian menunjukkan
siap dan masih mampu bekerja. Namun presentase petani yang menyatakan “ya”
sebesar 23,3 persen pada usia antara 26-35 sebanyak 28 orang atau sekitar 93% bahwa
tahun minat untuk bertani sangatlah rendah materi penyuluhan yang diberikan berguna
karena pada usia muda penduduk lebih dalam memajukan usaha pertanian, dan
memilih pekerjaan lain di luar bertani. sebanyak 19 orang petani responden
Tingkat pendidikan formal petani (63,3%) menyatakan materi penyuluhan
responden sebesar 96,6 persen dari petani merupakan bahan yang baru bagi petani.
responden telah mengenyam pendidikan., Petani responden yang menyatakan bahwa
berpendidikan SD sebesar 60%. materi penyuluhan yang diberikan
Pengalaman berusahatani responden lebih merupakan bahan yang lengkap dalam hal
banyak pada rentang 5-15 tahun atau memajukan usaha tani 25 orang petani
sebesar 43,3 persen, pengalaman usahatani (83,3%). Bukan hanya dari sisi materi saja
lebih dari 15 tahun sebanyak 11 orang atau yang merupakan bahan lengkap karena
sekitar 36,7 persen sedangkan sisanya materi yang diberikan haruslah sesuai
kurang dari 5 tahun atau sekitar 20 persen dengan kebutuhan petani sehingga petani
saja. Berkaitan dengan keikutsertaan pada dapat menyesuaikan dengan apa yang
program PUAP ((Pengembangan Usaha menjadi kebutuhan mereka (dinyatakan
Agribisnis Pedesaan) diketahui sebanyak oleh 24 orang, yaitu sebesar 83,3%).
15 orang petani contoh merupakan peserta Selain itu materi yang diberikan haruslah
PUAP dan 15 orang petani contoh sesuai serta mudah dipahami oleh petani
merupakan bukan peserta PUAP. agar petani dapat dengan mudah
mempraktikannya dalam kegiatan
usahataninya, sebanyak 29 orang petani
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 2 Nomor 1, April 2017| 71

menyatakan (96,7%) menyatakan hal Analisis Usahatani Ubi Jalar


tersebut. Pendapatan merupakan selisih
Koordinasi antara penyuluh antara penerimaan usahatani dengan
pertanian dan petani sudah terjalin dengan pengeluaran usahatani, Adapun komponen
baik, dalam memecahkan masalah maupun yang terdiri didalamnya yaitu biaya tunai
koordinasi dalam setiap pertemuan untuk dan biaya total, biaya tunai terdiri dari
rapat dan musyawarah. Informasi- biaya pembelian pupuk kandang, tenaga
informasi yang diberikan penyuluh kerja, Urea, TSP, KCL dan biaya
pertanian dapat menambah wawasan diperhitungkan yaitu terdiri dari bibit,
petani dan pengetahuan, sehingga biaya penyusutan, dan sewa lahan, untuk
usahatani mengalami peningkatan hasil bibit sendiri masuk ke dalam biaya
produksi, serta berkembangnya unit usaha diperhitungkan karena didapat melalui
yang berorentasi agribisnis. Kegiatan perkembangan vegetatif dari penanaman
penyuluhan memiliki peranan yang sangat sebelumnya. Biaya total diperoleh dengan
penting untuk membawa perubahan petani menjumlahkan biaya tunai dengan biaya
dalam cara berpikir dan bekerja, serta diperhitungkan sedangkan pendapatan atas
dalam kegiatan tersebut petani dibimbing biaya tunai didapat dengan hasil
dalam pelaksanaan kegiatan praktek, pengurangan dari penerimaan dengan
mengajarkan keterampilan yang tepat bagi biaya tunai, dan pendapatan atas biaya
rumah tangga petani, khususnya bagi istri total didapat dengan hasil pengurangan
petani yang tidak memiliki keterampilan penerimaan dengan biaya total. Informasi
lain di luar usahataninya. Juga membawa yang lebih lengkap dapat dilihat pada tabel
petani untuk memeperoleh sarana 1.
usahatani yang bermanfaat serta dapat Berdasarkan tabel 1, jumlah rata-
lebih mengetahui tentang suatu inovasi rata produksi ubi jalar pada musim tanam
pertanian yang terbaru. Hasil penelitian 2014 pada lokasi penelitian adalah 5300,26
ini menunjukkan sebesar 93,3% (28 petani kg/1 ha dengan harga penjualan bervariasi,
responden) menyatakan bahwa penyuluh ditentukan menurut grade nya masing-
mengetahui kebutuhan petani dalam masing. Untuk jenis ubi jalar yang masuk
memajukan usahanya. Selain itu, dalam ke dalam grade A atau kualitas terbaik,
kegiatan penyuluhan diperlukan hasil penjualan rata-rata petani Rp
membangun suasana hangat, (menurut 6.100.000, untuk grade B dengan ubi
93,3% petani responden). Menurut petani kualitas sedang, diperoleh penjualan Rp
responden (86,6%), bahwa penyuluh 2.700.000 sedangkan untuk ubi dengan
dapat memberitahukan informasi grade C atau kualitas rendah, diperoleh
mengenai jenis usaha yang cocok bagi hasil penjualan sebesar Rp 1.050.000,
kemajuan usaha petani. Partisipasi sehingga, Penerimaan usahatani ubi jalar
kegiatan peyuluhan yang berlangsung di pada luasan lahan 1 ha Rp 9.850.000.
Kelompok tani Hurip sangat dirasakan Pengeluaran biaya usahatani terdiri
penting oleh petani, karena terlihat petani dari biaya tunai dan biaya diperhitungkan,
sangat antusias dengan partisipasi mereka biaya tunai merupakan biaya yang
terhadap kegiatan penyuluhan tersebut dikeluarkan oleh petani selama kegiatan
(sebesar 63,3% petani sering mengikuti penanaman ubi jalar berlangsung,
kegiatan penyuluhan untuk mendapatkan sedangkan biaya diperhitungkan adalah
informasi. Menurut petani responden, biaya yang dikeluarkan petani namun tidak
kunjungan penyuluh juga merupakan termasuk dalam bentuk tunai. Biaya tunai
aspek yang cukup penting. yang dikeluarkan oleh petani meliputi
72 Siti Masithoh et al Analisis Ushatani Ubi Jalar

Tabel 1. Pendapatan Usahatani Periode 1 Musim Tanam selama 120 Hari pada lahan 1 ha.
Petani Ubi Jalar anggota Kelompok Tani Hurip
No Uraian Jumlah Harga Nilai
1 Penerimaan
Produksi Total Ubi jalar Grade A 3050 2000 6.100.000
(Kg)
2 Produksi Total Ubi jalar Grade B 1500 1800 2.700.000
(Kg)
Produksi Total Ubi jalar Grade C 700 1500 1.050.000
(Kg)
Penerimaan (Rp) 9.850.000
3 Biaya Tunai
a. Pupuk
-Pupuk kandang (Kg) 5000 300 1.500.000
-Pupuk Urea (kg) 500 1800 900.000
-TSP (kg) 25 10.000 250.000
-KCL (kg) 50 500 25.000
-Tenaga Kerja(HOK) 30 50.000 1.500.000
Jumlah Total Biaya Tunai 4.175.000
4 Biaya Diperhitungkan
a. Penyusutan alat 91.665
b. Sewa Lahan 333.333
c. Bibit (batang) 18000 25 450.000
Jumlah Total Biaya 874.998
diperhitungkan
Jumlah Biaya Total Usahatani 5.049.998
Pendapatan Atas Biaya Tunai 5.675.000
Pendapatan Atas Biaya Total 4.133.335
R/C Biaya Tunai 1,73
R/C Biaya Total 2,1
Sumber: Data Primer, (diolah).

pengadaan pupuk kandang, Urea, yang dikeluarkan petani sebesar Rp


TSP,KCL dan biaya tenaga kerja. Rata- 5.049.998.
rata biaya tunai yang dikeluarkan petani Analisis R/C (return cost ratio) adalah
responden sebesar Rp 4.175.000. Biaya perbandingan antara total penerimaan (TR)
diperhitungkan yang dikeluarkan petani dan total pengeluaran (TC) dari suatu
meliputi pengadaan bibit, biaya usaha. Analisis R/C rasio juga menunjukan
penyusutan peralatan dan sewa lahan penerimaan usahatani yang akan diperoleh
(lahan milik sendiri). Bibit termasuk ke petani untuk setiap rupiah biaya yang
dalam biaya diperhitungkan karena petani dikeluarkan. Semakin besar nilai R/C rasio
tidak membeli bibit, tetapi bibit diperoleh maka semakin besar juga penerimaan
dari hasil perbanyakan secara vegetatif usahatani yang diperoleh. Hal tersebut
yaitu dengan stek batang hasil penanaman menunjukan kegiatan usahatani
sebelumnya. Rata-rata biaya yang menguntungkan untuk dilaksanakan.
diperhitungkan per periode tanam sebesar Menurut hasil analisis, diperoleh nilai R/C
Rp 874.998. Biaya total merupakan atas biaya tunai sebesar 1,73 untuk
penjumlahan antara biaya tunai dan biaya usahatani dengan luasan lahan 1 ha, Nilai
diperhitungkan dan rata-rata biaya total R/C atas biaya total sebesar 2,1 hal ini
berarti Nilai R/C rasio lebih dari 1 yang
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 2 Nomor 1, April 2017| 73

menunjukan bahwa kegiatan usahatani ubi


jalar tersebut menguntungkan dan layak DAFTAR PUSTAKA
untuk diusahakan. Aginia. R. 2010. Peranan Penyuluh
Pertanian Dalam Pengembangan
KESIMPULAN DAN SARAN Gabungan Kelompok Tani
(GAPOKTAN) di Desa Tempuran
Kesimpulan
Kecamatan Paron Kbupaten Ngawi.
Dari hasil penelitian tentang
[Skripsi]. Fakultas Pertanian.
Peranan Penyuluhan Terhadap Pendapatan
Universitas Sebelas Maret.
Usahatani Petani Ubi jalar di Kelompok
Surakarta.
tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan
Badan Pusat Statistika Nasional. 2010.
Dramaga, Kabupaten Bogor dapat penulis
Berbagai tahun. Luas panen
simpulkan sebagai berikut:
produktivitas- Produksi Tanaman
1. Responden umur petani berusia 26-60
Ubi Jalar Provinsi Jawa Barat Tahun
tahun, berpendidikan tamat SD
2000-2011. Jakarta: Badan pusat
memiliki pengalaman bertani diatas 3-
Pusat Statistik. www.bps.go.id.
35 tahun, berpendidikan taman SMP
(diakses pada 20 Oktober 2013).
memiliki pengalaman 5-10 tahun dan
Badan Pusat Statistika Nasional. 2011
berpendidikan tamat SMA memiliki
pengalaman 3-20 tahun. Berbagai tahun. Luas panen
produktivitas- Produksi Tanaman
2. Penerimaan rata-rata yang diperoleh
Ubi Jalar Provinsi Jawa Barat Tahun
petani sampel adalah Rp 9.850.000 /1
2000-2011. Jakarta: Badan pusat
ha dengan pendapatan atas biaya tunai
Pusat Statistik. www.bps.go.id.
sebesar Rp 5.675.000/1 ha. Nilai R/C
(diakses pada 15 Desember 2013).
atas biaya tunai dalam usahatani ubi
Badan Pusat Statistika Nasional. 2012.
jalar sebesar 1,73 dan R/C atas biaya
Berbagai tahun. Luas panen
total sebesar 2,1 sehingga dapat
produktivitas- Produksi Tanaman
dikatakan usahatani ubi jalar
Ubi Jalar Provinsi Jawa Barat Tahun
menguntungkan dan layak untuk
2000-2011. Jakarta: Badan pusat
diusahakan.
Pusat Statistik.(diakses pada 15
Oktober 2013).
Implikasi Kebijakan
Badan Pusat Statistika Kabupaten Bogor.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
2009. Kabupaten Bogor Dalam
dilakukan, saran yang dapat disampaikan
angka. Bogor : BPS Kabupaten
antara lain:
Bogor. www.bps.go.id. (diakses
1. Perlu adanya program penyuluhan
pada10 September 2013)
yang berkesinambungan bagi para
Badan Pusat Statistika Nasional. 2013.
petani sebagai tindak lanjut dari
Berbagai tahun. Badan Pusat
kegiatan-kegiatan penyuluhan
Statistika Kabupaten Bogor. 2013.
sebelumnya yaitu dalam meningkatkan
Kabupaten Bogor Dalam angka.
pengetahuan, sikap mental dan
Bogor : BPS Kabupaten Bogor.
keterampilan khususnya dalam
www.bps.go.id. (diakses pada10
pengolahan tanaman ubi jalar.
September 2013).
2. Investor sebaiknya mulai melirik
Ban van den hawkins. 1999. Penyuluhan
usahatani ubi jalar sebagai lahan
Pertanian. Kanisius. Yogyakarta
investasi yang menarik, hal ini
Cahya Majmudinrohman. 2011. Pengaruh
mengingat keuntungan yang dapat
Kemitraan Terhadap Pendapatan
dipeoleh, melihat kegiatan usahatani
Usahatani Tebu di Kecamatan
ubi jalar belum banyak dilirik oleh para
Trangkil Pati Jawa Tengah [skripsi].
pengusaha sebagai lahan bisnis yang
cukup menguntungkan.
74 Siti Masithoh et al Analisis Ushatani Ubi Jalar

Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Sumber-Sumber Tentang Metode-


www.ipb.ac.id (Diakses Maret,2014). Metode Baru. Jakarta. UI Press.
Departemen Pertanian. 2010. Rencana Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi
Pembangunan Pertanian. Pertanian. Jakarta. LP3ES
Departemen pertanian Jakarta. Mushero H. 2008. Pemberdayaan petani
www.deptan.go.id . (diakses pada11 melalui gabungan kelompok tani
Oktober 2013). (GAPOKTAN).
Direktorat Jendral Tanaman Pangan http://heronimushero.wordpress.com/
Kementrian Pertanian. 2011. 2008 com/2008/0
Rencana Strategis Direktorat Jendral 3/05/pemberdayaan-petani-melalui-
Tanaman Pangan 2010-1014. gabungan-kelompok-tani-gapoktan/.
www.deptan.go.id (diakses pada 11 (Diakses pada November 2013.)
oktober 2013). Mustika S. 2009. Keragaan Penyuluhan
Departemen Pertanian. 2009. Rencana Pertanian dalam Upaya Mendukung
Pembangunan Pertanian. Pembangunan Ketahanan Pangan.
Departemen Pertanian. Jakarta. [skripsi].Fakultas Ekologi Manusia.
www.deptan.go.id. (diakses pada 11 IPB. www.ipb.ac.id
Oktober 2013). Saadah. 2010. Peranan Penyuluh
Hernanto F.1989. Ilmu Usahatani. Jakarta. Pertanian Terhadap Pendapatan
Penebar Swadaya. Petani yang Menerapkan Sistem
Hermanto. 1986. Analisis Pendapatan dan Tanam Jajar Legowo [Jurnal].
Pencurahan Tenaga Kerja Nelayan Fakultas Petanian. Universitas
di Desa Pantai. Survey Agro Hasanudin. Makasar.
Ekonomi, Bogor. www.unhas.ac.id. (Diakses
Hakim L. 2008. Pemberdayaan petani September, 2013).
sayuran: kasus petani sayuran di Safarudin. 2010. Peran Penyuluh
sulawesi selatan. [Disertasi]. Pertanian Terhadap Peningkatan
Bogor: Program Pascasarjana, IPB. Pendapatan Petani di Desa
Ibrahim J T. Sudiyono A, Harpowo.2003. Sindanglaya Kecamatan Sukatani
Komunikasi dan Penyuluhan Kabupaten Purwakarta. [Jurnal.].
Pertanian. Bayumedia Publishing. Program Studi Pendidikan Luar
Jawa Timur. sekolah. Purwakarta.
Kausar C. 2012. Peranan Penyuluh Samsudin S. 1977. Dasar-Dasar
Pertanian Pada Kelompok Tani Di Penyuluhan dan Moderenisasi
Kota Pekanbaru. [Skripsi]. Pertanian. Penerbit Binacipta.
Fakultas Pertanian. Universitas Bandung
Riau. Riau. www.unri.ac.id. Setiana L. 2005. Penyuluhan dan
(diakses, Januari 2014) Pemberdayaan Masyarakat. Bogor.
Kartasapoetra A G. 1991. Teknologi Ghalia. Indonesia.
Penyuluhan Pertanian. Bumi Soekartawi. 2006. Ilmu Usahatani dan
Aksara. Jakarta. Penelitian Untuk Pengembangan
Kartasaputra A G. 1994. Teknologi petani Kecil. UI. Jakarta
penyuluhan pertanian. Bumi Slamet M. 1992. Perspektif Ilmu
aksara. Jakarta Penyuluhan Pembangunan
Mardikanto T. 2001. Prosedur Penelitian Menyongsong Era Tinggal landas
Penyuluhan Pembangunan. Di Dalam Aida V, Prabowo T,
Jakarta. Wahyudi R, editor. Jakarta
Miles B, Matthew Heberman. 2007. :Pustaka Pembangunan Swadaya
Analisis data kualitatif Buku Nusantara.
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 2 Nomor 1, April 2017| 75

Suratiyah K. 2009. Ilmu Usahatani. Soeharjo A. Patong. 1998. Sendi-sendi


Penebar Swadaya, Jakarta. Pokok Ilmu Usahatani. Jurusan
Suhardiyono L. 1990. Penyuluhan : Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi
Petunjuk bagi Penyuluhan Pertanian. Fakultas Pertanian. IPB.
Pertanian. Erlangga. Jakarta . Bogor.
Soekartawi. 1986. Ilmu Usahatani dan Wiriaatmadja S M A. 1983. Pokok-Pokok
Penelitian Untuk Pengembangan Penyuluhan Pertanian. CV.
petani Kecil. UI. Jakarta Yasaguna.Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis.
Alfabeta. Bandung

Anda mungkin juga menyukai