Anda di halaman 1dari 4

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by AGRIFOR

Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014 ISSN : 1412 – 6885

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI CABAI RAWIT


(Capsicum frutescens L) DI DESA PURWAJAYA
KECAMATAN LOA JANAN

Husni1, Abdul Kholik Hidayah2, dan Maskan AF3


1
Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia.
2
Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 75234, Indonesia.
husni@untag-smd.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis finansial usahatani cabai. Penelitian ini dilakukan di Desa
Purwajaya, Loa Janan Kecamatan, Kabupaten Kutai Kartanegara dimulai pada bulan Februari 2013
sampai dengan April 2013. Penelitian akan dilakukan meliputi pengambilan data sensus biodata responden,
quisoner dan wawancara di lokasi penelitian, jumlah responden petani sebanyak 11 orang. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Kondisi pertanian cabai di desa
Purwajaya menunjukkan hasil yang baik dalam jumlah 13.522,71 kg / ha. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pendapatan rata-rata responden adalah Rp.162.272.463,77,-/ha dan pengeluaran Rp.78.251.032,90,-
/ha sehingga pendapatan Rp.84.021.430.87,-/ha. Ini berarti bahwa tingkat efisiensi produksi pertanian cabai
2,07 perhitungan rasio. Nilai BEP (Break- even point) untuk volume produksi pada 5.786,64 kg/ha dan BEP
harga produksi Rp.6520,9,-/kgs yang berarti bahwa sangat efisien untuk cabai pertanian di mengelola
(menguntungkan) atau dengan penambahan Rp 1,00 biaya akan menghasilkan pendapatan sebesar 2,07 .

Kata kunci : menganalisis keuangan, pertanian cabai

ABSTRACT
This study aims to analyze the financial of chili farming. This research was conducted in the village of
Purwajaya, Loa Janan sub district, Kutai Kartanegara Regency began in February 2013 until April 2013.
research will be undertaken include census data retrieval biographical data of respondents, quisoner and
interviews in the study site, the number of farmer respondents were 11 people. The data used in this study is
primary data and secondary data. Chili farming conditions in the village Purwajaya showed good results in
the amount of 13.522,71 kgs/ha. The results showed that the average income of respondents was
Rp.162.272.463,77,-/ha and the expenditure of Rp.78.251.032,90,-/ha so that the income of
Rp.84.021.430.87,-/ha. This means that the level of efficiency of agricultural production chili 2.07 ratio
calculation. Value of BEP (Break-even point) for volume production at 5.786,64 kgs/ha and BEP production
price Rp.6520,9,-/kgs which means that it is very efficient for chili farming in manage (favorable) or with the
addition of Rp 1.00 expenses will generating revenue of 2.07.

Keywords: analyze the financial,chili farming

1. PENDAHULUAN tujuan ini dapat dicapai melalui konsep


Kebijaksanaan pembangunan trilogi pembangunan, yaitu :
pertanian di Indonesia senantiasa a) pemerataan hasil pembangunan;
didasarkan pada amanat yang telah b) pertumbuhan ekonomi yang tinggi;
dituliskan dalam GBHN (Garis-garis c) stabilitas masyarakat yang dinamis.
Besar Haluan Negara). Pembangunan Pembangunan pertanian yang
pertanian di Indonesia diarahkan untuk cukup luas melalui pembangunan
memenuhi tujuan yang ingin dicapai disektor tanaman pangan, perkebunan,
yaitu mencapai kesejahteraan masyarakat kehutanan, perikanan dan peternakan
pertanian lebih merata. Secara nasional dengan tujuan untuk meningkatkan

49
Analisis Finansial … Husni…

kesejahteraan masyarakat. Peran sektor dewata di kelompok tani Tirta Kencana


pertanian dalam perekonomian nasional desa Purwajaya, kecamatan Loa Janan,
dapat diukur dari sumbangan hasil kabupaten Kutai Kartanegara dengan
produksi dan sumbangan devisa (Ghatak jumlah responden sebanyak 11 orang.
and Ingersen, 1986 dalam Sihotang. B, Adapun metode perlakuan pada
2010). tanaman cabai rawit adalah metode semi
Salah satu ciri pertanian modern organik yang di tanam pada bulan Januari
yaitu usahatani yang dilakukan 2013, dan penelitian dilaksanakan selama
berorientasi kepada keuntungan. satu musim tanam.
Usahatani yang dilakukan tidak hanya Teknik analisis data yang
untuk memenuhi kebutuhan keluarga digunakan dalam menguji hipotesa yang
tetapi untuk dapat meningkatkan ada antara lain: Model analisa dalam
pendapatan petani, untuk itulah harus menguji hipotesa 1 mengenai efisien
diupayakan peningkatan kemampuan dan tidaknya usahatani cabai rawit, yaitu
keterampilan petani dalam melaksanakan dengan menghitung tingkat efisiensi
usahataninya. Disamping itu pula dihitung dengan R/C Ratio, sedangkan
usahatani yang dijalankan harus pula hipotesa 2 untuk menguji mengenai
memperhatikan kebutuhan pemenuhan untung atau rugi yaitu dengan
gizi (Hernanto, F. 1988). menggunakan Break Event Point (BEP)
yang digunakan untuk mengetahui titi
2. METODE PENELITIAN inpas (tidak untung tidak rugi).
Bahan dan peralatan yang
3. HASIL PENELITIAN DAN
digunakan dalam penelitian adalah :
PEMBAHASAN
a. Alat dokumentasi berupa kamera
3.1. Biaya Usahatani
digital, untuk mendokumentasikan
obyek penelitian. Usahatani cabai rawit mempunyai
b. Kalkulator digunakan untuk tujuan utama yaitu untuk mendapatkan
menghitung data analisis. hasil yang maksimal dengan
c. Alat tulis-menulis yang digunakan menggunakan faktor produksi seoptimal
untuk mencatat semua hasil mungkin. Didalam usaha tani cabai ini
dilapangan. rekapitulasi biaya yang dikeluarkan harus
d. Lembar kuisioner, sebagai dasar untuk diperhitungkan sebagai biaya oleh
mengolah data responden. pengelola usaha tani, karena dengan
e. Laptop digunakan dalam proses diketahui biaya dan penerimaan seorang
penulisan hasil penelitian. petani dapat memperkirakan apakah
Lokasi penelitian di areal usahatani yang dilakukan untung atau
usahatani kelompok tani Tirta Kencana rugi.
desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Menurut Kaslan (1982) bahwa
Kabupaten Kutai Kartanegara. Dipilihnya biaya usahatani digolongkan menjadi dua
lokasi penelitian ini karena untuk kondisi yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.
saat ini petani cabai desa Purwajaya
3.1.1. Biaya Tetap
merupakan satu-satunya kelompok tani
di Kecamatan Loa Janan yang tetap eksis Biaya tetap (Fixed Cost) adalah
dan berhasil dalam budidaya tanaman jenis biaya yang selama kisaran waktu
cabai, terutama cabai rawit. operasi tertentu atau tingkat kapasitas
Yang menjadi obyek dalam produksi tertentu selalu tetap jumlahnya
penelitian ini adalah petani pengelola atau tidak berubah walaupun volume
usahatani cabai rawit dengan varietas produksi berubah.

50
Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014 ISSN : 1412 – 6885

Biaya tetap pada analisis finansial Rp.12.000,- = Rp.


usahatani cabai rawit di desa Purwajaya Rp.12.000,-
adalah total luas lahan 4,14 Ha x rata-rata 671.808.000,-
Rp. 14.465.500,-responden ¹ = 3.3. Pendapatan Usahatani Cabai
Rp.35.350.000,- Rawit
Pendapatan usahatani adalah
3.1.2. Biaya Tidak Tetap (variabel) kelebihan yang diperoleh dari jumlah
Biaya variabel (Variable Cost) penerimaan penghasilan dikurangi dengan
adalah jenis-jenis biaya yang besar jumlah biaya yang dikeluarkan atau
penerimaan kotor akibat dari penjualan hasil
kecilnya tergantung pada banyak
produksi.
sedikitnya volume produksi. Apabila
Adapun pendapatan atau laba
volume produksi bertambah maka biaya
yang diperoleh oleh 11 petani responden
variabel akan meningkat, sebaliknya
usahatani cabai rawit di desa Purwajaya
apabila volume produksi berkurang maka
kecamatan Loa Jananselama satu musim
biaya variabel akan menurun. Dalam
tanam adalah : hasil penerimaan di
analisis titik impas disyaratkan bahwa
kurang total biaya produksi
perubahan biaya variabel ini sebanding
(Rp.162.272.463,77,- -Rp.
dengan perubahan volume produksi,
78.251.032,90,- = Rp.84.021.430,87,-).
sehingga biaya variabel per-unit barang
Atau rata-rata Rp. 31.622.611,26
yang diproduksi bersifat tidak tetap.
responden1.
Biaya tidak tetap (variabel) terdiri
dari : biaya sarana produksi, biaya tenaga
3.4. Efesiensi Usahatani Cabai
kerja dan biaya penyusutan alat, jadi
biaya keseluruhan yang dikeluarkan oleh Efisiensi artinya sebagai upaya
11 responden usahatani cabai rawit di untuk mencapai tujuan dengan
desa Purwajaya untuk biaya produksi menggunakan seminimal mungkin atau
Rp.56.425.800,- menggunakan sumberdaya yang optimal
adalah Rp. 56.425.800’- untuk mencapai tujuan yang maksimal.
+ Rp.221.484.000,- + Rp.31.583.979,- = Adapun besarnya R/C ratio pada
Rp.309.493.776,- usahatani cabai rawit di desa Purwajaya,
kecamatan Loa Janan adalah sebesar 2,07
3.2. Penerimaan Usahatani Cabai yang berarti bahwa usahatani tersebut
Rawit sangat layak atau menguntungkan
Penerimaan yaitu seluruh (efisien), dimana dapat di artikan bahwa
pemasukan yang diterima dari kegiatan setiap biaya produksi yang dikeluarkan
produksi yang menghasilkan uang tanpa pada usahatani cabai sebesar 1,00 maka
dikurangi dengan total biaya produksi akan memperoleh penerimaan sebesar
yang dikeluarkan. 2,07.
Adapun penerimaan 11 responden Artinya dengan modal
usahatani cabai rawit di desa Purwajaya pengelolaan usahatani cabai rawit rata-
kecamatan Loa Janan terdiri dari (total ratasebesar Rp.29,450,843.29,-
luas tanam, rata-rata produksi tanaman, responden ¹, makapetani akan
jumlah populasi tanaman, rata-rata hasil memperoleh pendapatan atau laba rata-
produksi per-tanaman dan rata-rata harga rata sebesar Rp.31,622,611.26,-
jual) adalah sebagai berikut : 4,14 Ha x responden ¹.
9,60 Kg x 66.240 Pohon x 55.984 Kg x Berikut adalah perbandingan hasil
analisis finansial usahatani dengan

51
Analisis Finansial … Husni…

penelitian yang sudah dilakukan oleh diperoleh pendapatan rata-rata


peneliti terdahulu : sebesar Rp 31,622,611.26.,-
1. Judul penelitian: Analisis kelayakan responden ¹.
usahatani cabai dilahan pantai (studi 2. Tingkat efisiensi produksi usahatani
kasus di Pantai Pandan Simo, Bantul, dianalisis dengan menggunakan R/C
Daerah Istimewa Yogyakarta). Nilai ratio. Dari hasil perhitungan
ratio 3,90. diperoleh R/C ratio sebesar 2,07
2. Judul penelitian : Analisis yang berarti bahwa usahatani cabai
Pendapatan usahatani dan pemasaran efisien untuk diusahakan
cabai keriting di desa Sindang (menguntungkan) atau tiap
Mekar, kecamatan Wanareja, penambahan 1,0 biaya yang
kabupaten Garut. Nilai ratio 2,14. dikeluarkan akan menghasilkan
penerimaan sebesar 2,07.
3.5. Break Event Point 3. Sedangkan untuk nilai BEP (titik
Pada tingkat pengembalian modal impas) untuk BEP volume produksi
dalam usaha tani kita mengenal istilah sebesar 5.786,64 kgha ¹ yang artinya
Break Event Point (BEP). Dan apabila petani menghasilkan
perhitungannya dibagi menjadi dua, yaitu produksi di bawah 5786,64 kgha ¹,
BEP untuk volume produksi dan BEP maka petani akan mengalami
untuk harga produksi. kerugian. Untuk BEP harga di dapat
Nilai untuk BEP volume produksi rata-rata sebesar Rp 6.520,9,- yang
usahatani cabai rawit di desa Purwajaya artinya apabila harga di tingkat
adalah 5.786,64kg ha ¹, yang artinya petani di bawah Rp. 6.520,9,- maka
bahwa petani akan mengalami kerugian petani maka akan mengalami
apabila produksinya di bawah dari kerugian.
5.786.64kg ha ¹.
Sedangkan untuk BEP harga DAFTAR PUSTAKA
produksi sebesar Rp 6.520,9,-kg ¹, yang [1] Hernanto, F. 1988. Ilmu Usahatani.
artinya apabila harga ditingkat petani Fakultas Pertanian. IPB.
berada di bawah Rp 6.520,9,-kg ¹, maka [2] Kantor Kepala Desa Purwajaya.
petani akan mengalami kerugian. 2012. Monografi Desa Purwajaya
Tahun 2012.
4. KESIMPULAN [3] Samuelson, P.A. dan W.D Nordhaus.
Berdasarkan hasil penelitian 1993. Ekonomi Mikro Edisi Ke-14.
tentang Analisis Finansial Usahatani Erlangga. Jakarta.
Cabai Rawit di Desa Purwajaya, [4] Sihotang B, 2010.
Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai http://www.ideelok.com/budidaya-
Kartanegara dapat di ambil kesimpulan tanaman/cabe. diakses 14 Pebruari
sebagai berikut : 2013.
1. Besarnya penerimaan rata-rata petani [5] Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi
pada usahatani cabai di desa Produksi dengan Pokok Bahasan
Purwajaya sebesar Analisis Fungsi Cobb Douglas. Raja
Rp61,073,454.55,-responden ¹, Grafindo Persada. Jakarta.
sedangkan total biaya rata-rata yang [6] UPTD. Dinas Pertanian Tanaman
dikeluarkan selama proses produksi Pangan dan Hortikultura Kecamatan
berlangsung adalah sebesar Rp. Loa Janan, 2012. Monografi UPT.
29,450,843.29,-responden ¹ sehingga Dinas Pertanian TPH Kecamatan Loa
Janan.

52

Anda mungkin juga menyukai