Anda di halaman 1dari 10

72

Media Sains, Volume 10 Nomor 1, April 2017 ISSN ELEKTRONIK 2355-9136

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CABAI BESAR (Capsicum annum L.) DI


DESA BANUA KUPANG KECAMATAN LABUAN AMAS UTARA
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

(Farm Income Analysis Chili (Capsicum annum L.) In the Village of Banua Kupang, Labuan Amas Utara Sub-
District, Hulu Sungai Tengah District)

Yan Yozef Agus Suratman


Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Achmad Yani Banjarbaru
Email : yanyozef.agussuratman58@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to: (i) to determine the technical picture chili farms; (ii) determine the
cost, revenue and income chili farm in the village of Banua Kupang, Labuan Amas Utara Sub-
District, Hulu Sungai Tengah District. This study used survey method by observation. Sampling
Method is census method that takes all the chili farmers growing population in the village of
Banua Kupang is 10 farmers. This study concluded that the average production of chili farming is
4,300 kg / respondents or 13,870.97 kg / ha. Explicit costs an average of Rp.26,114,069.67 /
respondents, receiving an average of Rp. 77,400,000.00 / respondent and the average income of
Rp. 51,285,930.33 / respondents.

Keywords : Income, farm, large chili.

PENDAHULUAN Kecamatan Labuan Amas Utara


memiliki sumberdaya manusia yang
Indonesia merupakan Negara agraris
dimana pertanian memegang peranan penting beragam, disebabkan karena kesejahteraan
dari keseluruhan perekonomian nasional masyarakat yang belum merata, serta budaya
yang agamis dan suka berdagang. Khususnya
(Mubyarto, 1989). Pengembangan sektor
pertanian yang pada hakikatnya bertujuan Desa Banua Kupang secara mayoritas
penduduk merupakan Suku Banjar dan
untuk meningkatkan produksi sekaligus
sisanya Suku Jawa yang merantau dan
meningkatkan pendapatan petani yang pada
kemudian menetap di desa ini.
akhirnya meningkatkan taraf hidup petani
Di Desa Banua Kupang usahatani
antara lain pengembangan usahataninya.
cabai besar (Capsicum annum L.) masih
Sasaran pembangunan pertanian adalah
dilaksanakan secara tradisional hal ini
(i).meningkatkan pendapatan dan taraf hidup
dikarenakan terbatasnya pengetahuan,
petani dan nelayan ;(ii). difersivikasi usaha
keterampilan dan modal petani.
dan hasil pertanian ; (iii). meningkatkan
Tingkat pendapatan petani di
intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian
pedesaan sangat dipengaruhi oleh hasil
yang didukung oleh agroindustri dan
pertanian terutama untuk kehidupan sehari-
agrobisnis untuk meningkatkan produktifitas
hari, seperti kebutuhan akan makanan pokok.
tenaga kerja dan kesempatan kerja ;(iv).
Peranan petani dalam meningkatkan produksi
meningkatkan penguasaan dan penerapan
pertanian pada umumnya memerlukan
teknologi ;(v). produktifitas usahatani, mutu
perhatian dan bimbingan yang serius
hasil pertanian serta meningkatkan
kelembagaan dalam bidang pertanian (Totok sehingga diharapkan produksi pertanian
khususnya usahatani cabai besar dapat
Mardikanto, 1993).
73
Media Sains, Volume 10 Nomor 1, April 2017 ISSN ELEKTRONIK 2355-9136

meningkatkan pendapatan petani. menjadi sarana utama yang mendorong satu


Peningkatan pendapatan petani sebagai pengembangan dalam kegiatan berusahatani
sarana awal dalam pembangunan pertanian (Mubyarto,1989).
hanya dapat dicapai apabila diperoleh Di Kalimantan Selatan tanaman
keuntungan yang maksimal dari usahatani cabai besar sudah di kembangkan dan
yang diselenggarakan (SugengH.R,1983). tersebar di beberapa kabupaten yang menjadi
Dalam berusahatani yang baik, setiap petani sentral tanaman cabai besar, salah satunya
harus mampu mengembangkan unit produksi adalah Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
ke dalam satu usahatani secara keseluruhan. Produksi cabai besar di Kabupaten Hulu
Dengan demikian petani dapat menghitung Sungai Tengah, tahun 2010 - 2014 dapat di
biaya dalam usahataninya. Pendapatan lihat pada Tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Perkembangan Kumulatif Luas Tanam, Luas Panen , Produksi dan Produktivitas
Cabai Besar. Pada Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Tahun 2010 - 2014.
Luas tanam Luas panen Rusak Produksi Produktivitas
No Tahun
( ha ) ( ha) ( ha ) ( ton ) ( ton / ha)
1. 2010 8 8 - 64 8,00
2. 2011 10 10 - 80 8,00
3. 2012 10 10 - 80 8,00
4. 2013 13 13 - 104 8,00
5. 2014 16 16 - 132 8,25
Jumlah 57 57 - 460 40,25
Rata-rata 11,4 11,4 - 92 8,05
Sumber data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan 2010 – 2014

Pada Tabel 1 di atas menggambarkan maupun perusahaan swasta adalah


bahwa tanaman cabai besar di Kecamatan pengadaan benih cabai besar seperti varietas
Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai unggul (Hibrida) Hot Chili, SP Hot, Panther
Tengah dengan produktivitasnya tidak dan Darmais, akan tetapi yang ditanam oleh
mengalami peningkatan dan tetap dari tahun petani di Desa Banua Kupang Kecamatan
2010 - 2013 sebesar 8,00 ton/Ha, tetapi pada Labuan Amas Utara adalah varietas Hot
tahun 2014 ada peningkatan produktivitas Chili.
menjadi 8,25 ton/Ha. Rata-rata produktivitas Dengan melihat gambaran di atas,
tanaman cabai besar selama 5 tahun adalah usahatani cukup memegang peranan penting,
sebesar 8,05 ton/ha. namun sampai seberapa besar pendapatan
Menurut data dari Dinas Pertanian yang diperoleh petani baik dipandang dari
Tanaman Pangan Kabupaten Hulu Sungai penggunaan faktor lahan, modal, tenaga kerja
Tengah Tahun 2014 , Secara umum maupun penggunaan sarana produksi secara
tanaman Cabai besar di Kalimantan Selatan keseluruhan belum diketahui. Sehubungan
diusahakan sendiri oleh masyarakat dengan pelaksanaan usahatani tersebut maka
(petani), namun ada sebagian kecil yang perlu diadakan penelitian guna mengetahui
bekerja sama dengan pemerintah maupun pendapatan petani dalam berusahatani cabai
perusahaan swasta, di mana perusahaan besar (Capsicum annum L) dalam rangka
berperan dalam pengadaan benih cabai besar, meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
pupuk, dan pestisida. Kerjasama pemerintah petani.
74
Media Sains, Volume 10 Nomor 1, April 2017 ISSN ELEKTRONIK 2355-9136

Tujuan penelitian ini adalah : Hulu Sungai Tengah Provinsi Kalimantan


mengetahui gambaran teknis usahatani cabai Selatan.
besar, mengetahui biaya, penerimaan dan Biaya yang digunakan dalam
pendapatan usahatani cabai besar di Desa penelitian ini adalah biaya eksplisit yakni
Banua Kupang Kecamatan Labuan Amas biaya yang benar-benar digunakan dalam
Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah. usahatani ini. Secara matematis rumus biaya
eksplisit dapat ditulis (Syarifuddin. A.
METODE PENELITIAN Kasim, 1995) sebagai berikut :
Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Desa n
Banua Kupang Kecamatan Labuan Amas TEC = ∑ EC ( i = 1,2,3 n )
Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah i=1
Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini Dimana :
dilaksanakan selama 3 (tiga) yaitu mulai TEC = Total Explicit Cost atau Biaya
bulan April 2016 sampai dengan bulan Juli Eksplisit Total ( Rp)
2016, yaitu dari tahap persiapan sampai EC ( i = 1,2,3 ... n ) = Komponen Biaya
dengan penyusunan laporan. Eksplisit
Menurut Syarifuddin.A. Kasim
Data dan Sumber Data (1995), untuk mengetahui penerimaan total
Data yang diamati dan dianalisis dirumuskan sebagai berikut :
dalam penelitian ini meliputi data primer dan TR = P x Q
data sekunder. Data primer adalah data yang Dimana :
diperoleh dari petani dengan wawancara TR = Total revenue atau penerimaan total
langsung dan dibantu daftar (Rp)
pertanyaan/quistioner, sedangkan data P = Price atau harga (Rp/Kg)
sekunder adalah data yang diperoleh dari Q = Quantity atau Produksi (Kg)
dinas-dinas atau instansi yang berhubungan
dengan penelitian ini. Secara matematis, untuk menghitung
pendapatan dipergunakan rumus sebagai
Metode Penarikan Contoh berikut (Syarifuddin.A. Kasim, 1995) :
Penelitian ini menggunakan metode I = TR – TEC
survei dengan teknik observasi. Metode Keteranagan :
panarikan contoh menggunakan metode I = Income atau Pendapatan (Rp)
sensus yaitu mengambil semua populasi TR =Total Revenue atau Penerimaan Total
petani penanam cabai besar di Desa Banua (Rp)
Kupang. Populasi petani yang menanam TEC = Total Explicit Cost atau Biaya
tanaman cabai besar adalah 10 orang, Eksplisit Total (Rp)
kemudian keseluruhan petani cabai besar
tersebut dijadikan sebagai responden pada HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini. Identitas Responden
Umur
Analisis Data Umur merupakan salah satu faktor
Data yang sudah terkumpul diolah penting sebagai dasar penggolongan
dalam bentuk tabulasi dengan analisis responden dalam mengadopsi teknologi.
finansial yang menyangkut biaya, menaksir Responden yang usia muda biasanya lebih
besarnya penerimaan dan pendapatan cepat dalam menerima teknologi dan lebih
usahatani Cabai besar di Desa Banua Kupang kreatif, jika dibandingkan dengan petani yang
Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten berusia lanjut sukar menerima teknologi yang
75
Media Sains, Volume 10 Nomor 1, April 2017 ISSN ELEKTRONIK 2355-9136

manfaatnya berlainan dengan yang biasanya Luas lahan


mereka lakukan. Disamping itu responden Hasil penelitian diperoleh data bahwa
yang berusia muda kondisi fisiknya dapat responden di Desa Banua Kupang memiliki
lebih mendukung dibandingkan yang berusia luasan lahan berkisar antara 0,06 ha sampai
lebih tua. Berdasarkan hasil penelitian 0,63 ha, dengan rata-rata luas lahan 0,31 ha.
variasi umur responden yang melakukan
usahatani cabai besar berkisar anatar 37 tahun Gambaran Budidaya Usahatani Cabai
sampai 50 tahun, dengan umur responden besar
rata-rata adalah 43,2 tahun. Umur responden Benih
tersebut dapat dikatakan termasuk dalam usia Salah satu faktor penting yang
produktif. menentukan tinggi rendahnya hasil adalah
penggunaan benih bermutu dari varietas
Tingkat Pendidikan unggul (Bernardinus T. Wahyu Wiryanta,
Tingkat pendidikan dan pengatahuan 2002).
juga merupakan faktor penting yang dapat Cabai besar diperbanyak secara
mempengaruhi cara berpikir dan bertindak generatif (biji). Jumlah kebutuhan benih
seseorang, khususnya dalam mengambil ditentukan oleh cara pertanaman. Biasanya
suatu keputusan dalam mengelola suatu untuk 1 hektar berkisar antara 170-190 gram
usaha. Semakin tinggi tingkat pendidikan biji cabai besar. Khusus untuk tanaman cabai,
seseorang biasanya akan menyebabkan benih yang baik dipergunakan berupa benih
semakin bertambah pengalaman dan hibrida F1, yang banyak diproduksi oleh
pengetahuan yang didapatnya sehingga pabrik-pabrik benih baik pemerintah dan
mudah dalam menyerap inovasi baru. swasta. Petani cabai besar di Desa Banua
Tingkat pendidikan responden cabai Kupang lebih memilih benih varietas Hot
besar rata-rata sudah pernah bersekolah. Chili, karena lebih tahan dari serangan
Jumlah pendidikan responden yang penyakit virus daripada menggunakan
terbanyak adalah Sekolah Dasar (60%) dan varietas yang lain serta potensi hasil yang
yang terkecil SMP dan SMA (40%). Hal ini tinggi 15 – 18 ton/Ha dan dengan berat bobot
berarti masyarakat tani cabai besar di Desa perbuah 13 – 18 gram/pohon.
Banua Kupang memiliki pendidikan cukup
sehingga pengetahuan yang didapatnya Pembersihan Lahan
mempermudah dalam menyerap inovasi Pembersihan lahan areal penanaman
teknologi baru. cabai besar terutama dilakukan terhadap
rumput-rumput liar atau gulma yang dapat
Tanggungan Petani menjadi inang berbagai macam penyakit dan
Besar kecilnya jumlah keluarga yang dapat meningkatkan kelembaban areal kebun.
dimiliki responden sangat berpengaruh pada Pembersihan juga dilakukan terhadap
biaya tanggungan, sehingga menentukan tanaman keras lainnya yang dapat
cukup tidaknya penghasilan yang mereka mengganggu tanaman cabai, terutama yang
dapatkan. Jumlah tanggungan responden dapat menghambat sinar matahari.
berkisar antara 1 orang sampai 4 orang,
dengan rata-rata adalah sebesar 2,7 orang. Pesemaian
Pendapatan berperan penting bagi mereka, Untuk menghindari hama dan
dengan jumlah keluarga yang besar maka penyakit serta mempertahankan kelembaban,
biaya tanggungan yang dikeluarkan juga bedengan tempat meletakan plastik yang
besar, sebaliknya mereka yang memiliki berisi bibit cabai besar ditutup rapat dengan
jumlah anggota keluarga yang kecil maka menggunakan plastik bening yang disangga
tanggungan yang dikeluarkan juga kecil. dengan rangka bambu berbentuk setengah
76
Media Sains, Volume 10 Nomor 1, April 2017 ISSN ELEKTRONIK 2355-9136

lingkaran. Ukuran bedengan yang dapat tanahnya terlebih dahulu. pH yang baik
digunakan untuk menyemai biji cabai besar untuk tanaman cabai besar adalah 6 – 7.
sebanyak 17.000 – 18.000 biji adalah panjang Apabila pH tanahnya kurang dari 6 – 7
23 – 24 m, lebar 110 – 125 cm dan tinggi 75 maka tanah kita berikan kapur. Waktu
cm. pelaksanaan pengapuran ini dapat
Bibit yang sudah mulai tumbuh daun dilakukan bersamaan dengan waktu
sebanyak 5 helai atau berumur 20 – 25 hari pemberian pupuk kandang.
sudah siap ditanam dilahan. Lakukan seleksi
bibit, pilih bibit yang baik dan sehat untuk Pemasangan Mulsa Plastik
ditanam. Pemasangan mulsa plastik hitam-
Pembenihan cabai besar ini perak (MPHP) di bedengan tempat menanam
hendaknya dilakukan tiga kali dengan selang cabai dilakukan setelah bedengan selesai
waktu 1 dan 2 minggu. Satu minggu setelah dipupuk, baik menggunakan pupuk kandang
penyemaian pertama, benih disemai lagi maupun pupuk kimia serta diberi kapur.
sebanyak 5%, dari keseluruhan bibit. Begitu Kebutuhan mulsa plastik untuk
pula dengan minggu kedua. Tersedia penanaman cabai besar seluas satu hektar
cadangan bibit sebanyak 10% yang bisa dengan populasi kurang lebih 16.000 –
digunakan untuk penyulaman tanaman yang 17.000 tanaman dengan jarak penanaman
mati, cacat atau terserang hama penyakit. 75 cm x 50 cm adalah sekitar 12 – 13 rol.
Lebar mulsa yang digunakan 120 cm.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah bertujuan untuk Penanaman
memperbaiki kondisi fisik tanah. Pengolahan Tanaman cabai besar dapat tumbuh
tanah dilakukan 1- 4 minggu sebelum tanam sepanjang musim. Namun waktu tanam yang
yang meliputi kegiatan : baik untuk cabai besar adalah awal musim
 Penggemburan yang bertujuan untuk hujan atau pada bulan Oktober – Desember
menggemburkan dan melonggarkan dan awal bulan kemarau atau pada bulan
tanah agar akar tanaman tumbuh. Maret - April. Tetapi untuk Desa Banua
 Pembuatan bedengan dan parit sebaiknya Kupang para petani cabai besar biasanya
dibuat membujur dari Utara ke Selatan. mulai tanam pada Bulan Desember – Januari
Lebar bedengan 110 - 120 cm dengan serta bisa juga mendapatkan informasi dari
tinggi 15 - 30 cm serta panjang bedengan petani cabai besar dari Desa-desa lain, agar
10 - 12 m atau tergantung kondisi lahan. tidak terjadi turunnya harga dan banyaknya
Jarak parit antar bedengan 75 – 100 cm, cabai besar dipasaran.
untuk mempermudah perawatan dan Untuk cabai besar ditanam pada
pembuangan air serta untuk mencegah bedengan yang ditutup mulsa plastik yang
penularan penyakit dan mengoptimalkan sudah diberi lubang tanam. Satu lubang untuk
penyinaran matahari (untuk musim satu tanaman. Penyulaman dilakukan setelah
hujan). umur 7 - 14 hari, ada terdapat tanaman yang
mati atau terserang hama penyakit.
 Setelah pembuatan bedengan selesai,
Pemasangan ajir dilakukan segera
ditengah bedengan dibelah dua,
setelah tanaman cabai ditanam, agar tidak
maksudnya untuk memberi pupuk
merusak perakaran tanaman cabai besar,
kandang. Pupuk kandang yang
sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman
diperlukan untuk satu hektar lahan
cabai. Ajir yang digunakan dari batang
tanaman cabai besar adalah sebanyak 20
bambu. Tinggi ajir 125 cm untuk cabai
- 30 ton.
hibrida. Ajir berguna untuk mengikat batang
 Untuk pengapuran lahan sebaiknya kita
melihat kadar keasaman atau pH
77
Media Sains, Volume 10 Nomor 1, April 2017 ISSN ELEKTRONIK 2355-9136

tanaman cabai besar agar tidak mudah roboh petunjuk yang tertera pada kemasan.
apabila sudah berbuah. Dengan cara mekanis mengumpulkan
telur dan larvanya (ulat) untuk
Pemeliharaan dimusnahkan dengan cara dibakar serta
Agar tanaman tumbuh subur dan secara teknis biasanya petani menjaga
menghasilkan hasil yang maksimal, maka kebersihan kebun dari gulma sebagai
pemeliharaan perlu dilakukan yang meliputi : tempat persembunyian ulat.
2. Lalat Buah (Bactrocera dorcalis)
Pemupukan Menyerang buah cabai dengan
Pupuk kandang yang dibutuhkan untuk menyuntikan telurnya ke dalam kulit buah,
tanaman Cabai besar adalah sebanyak 0,5 – 1 yang berubah menjadi larva yang
ton, tergantung pada kondisi kesuburan menggerogoti buah cabai yang
tanahnya. Dosis pupuk untuk tanaman Cabai menyebabkan kerusakan, kebusukan dan
besar tiap hektarnya yaitu 250 kg Urea, 1.000 kerontokan. Pengendalian secara teknis
kg TSP, 1.500 kg NPK. oleh petani dengan pergiliran varietas
tanaman dan mengumpulkan buah cabai
Pemupukan Susulan yang terserang lalu dibuang, secara kimia
Pemupukan pada tanaman, terutama dengan menggunakan insektisida sistemik
tanaman cabai bertujuan untuk sejak buah berumur 1 minggu, dosis dan
menambah unsur hara yang interval sesuai petunjuk penggunaan
dibutuhkan tanaman, selain unsur hara yang (Curaccron 500 EC 2ml/Liter air, Lannete
diambil dari dalam tanah. Pemupukan dan Tamaron). Dapat juga menggunakan
susulan diberikan menggunakan NPK 15-15- perangkap berbahan aktif methil euganol,
15 sebanyak 276 Kg dan Boron7 Kg. seperti M-antraktan.
Pemberian pupuk pada umur 40, 80 dan 120 3. Thrips (Thrips parvispinus)
hari setelah tanam dengan dosis 35 hst (69 Ditandai dengan adanya bercak-bercak
Kg), 65 Hst (92 Kg) dan 95 Hst (115 Kg) keperakan di daun tanaman cabai besar
dengan boron dosisnya 2,3 Kg. Diberikan yang terserang secara tidak berurutan,
dengan cara dikucurkan langsung pada warna daun berubah jadi coklat tembaga.
tanaman. Daun menjadi keriting karena cairannya
diisap oleh hama tersebut. Biasanya petani
Penyiramanan melaksanakanp pengendalian dengan cara
Penyiraman ini hanya dilakukan jika pergiliran varietas untuk memutus siklus
selama 4 – 7 hari tidak ada hujan. Jika hujan hidup hama thrips, secara kimia
turun terus menerus, yang perlu diperhatikan menyemprotkan insektisida pada tanaman
adalah saluran pembuangan air harus dijaga cabai besar secara bergilir dengan
kelancarannya sehingga tidak ada air yang insektisida Pegasus 500 SC 1,5 ml/ltr air,
tergenang. Agrimec 18 EC 0,5 ml/ltr air, Decis 2,5 EC
dan Curaccron 500 EC 1,5 – 2 ml/ltr air.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama Penyakit
1. Ulat Buah (Helicoverpa spp. HSN) 1. Penyakit Layu Fusarium (Fusarium
Menyerang pada tanaman cabai yang oxisporum)
masih muda, sehingga buah berlubang dan Ditandai dengan menguningnya daun-
bisa busuk karena infeksi. Pengendalian daun tua diikuti dengan daun muda, pucat
dengan menyemprotkan insektisida, tulang-tulang daun bagian atas,
seperti Supracide 40 EC, Curracon 500 terkulainya tangkai daun dan layunya
EC, Buldok 25 EC dengan dosis sesuai tanaman. Batangpun membusuk dan agar
78
Media Sains, Volume 10 Nomor 1, April 2017 ISSN ELEKTRONIK 2355-9136

berbau amoniak. Jika pangkalnya Penanganan pasca panen yang dilakukan para
dipotong, akan terdapat warna cokelat petani cabai besar di Desa Banua Kupang
berbentuk cincin dari berkas meliputi kegiatan pembersihan, pemilihan
pembuluhnya. Pencegahan dengan (sortasi), pengemasan, pengangkutan yang
menggunakan bibit yang tahan, langsung dijual ke pengempul untuk di bawa
pemupukan berimbang, drainase bagus, ke pasar. Di Desa Banua Kupang ini produksi
sirkulasi udaranya lancar, sinar rata-rata cabai besar adalah 4.300 kg/petani
mataharinya penuh dan bibit sebelum atau 13.870,97 kg/ha.
ditanam direndam dengan larutan Benomil
0,1%. Pemberantasan dapat dilakukan Analisis Finansial
dengan fungisida berbahan aktif Benomil, Biaya Eksplisit
seperti Benlete. Untuk tanaman yang sakit Pajak Lahan
segera dicabut (dibakar). Lahan yang digunakan dalam
2. Busuk Buah (Antraknose atau Patek) penyelenggaraan usahatani cabai besar ini
Disebabkan oleh cendawan adalah milik sendiri. Biaya lahan yang
Colectroticumsp. Serangan ditandai diperhitungkan adalah pajak lahan yang harus
dengan adanya bercak coklat pada buah dibayar oleh petani atas kepemilikan lahan
dan terus melebar. Pada serangan serius, untuk satu tahun. Besar biaya pajak tanah
buah kering membusuk dan keriput. Dapat yang berlaku di Desa Banua Kupang sebesar
mengurangi hasil sampai 75%. Rp. 4.000,-/ha/tahun. Biaya pajak lahan yang
Menanggulanginya dapat dilakukan dikeluarkan petani rata-rata Rp. 1.228,00 /
dengan mengatur jarak tanam, petani (lihat Lampiran 3).
pemangkasan yang teratur dan
penyemprotan dengan fungisida sistemik Biaya Saprodi
secara teratur serta perendaman benih Komponen biaya saprodi ini terdiri
dalam larutan fungisida benlate 0,5 ml/itr dari bibit, pupuk, obat-obatan, mulsa
air sebelum disemai selama 4 – 8 jam, plastik,ajir bambu, karung, dan tali rapia.
buah yang terserang dikumpulkan Tinggi rendahnya biaya saprodi terutama
kemuadian dibakar. Penyemprotan dengan dipengaruhi oleh luas lahan yang dimiliki
fungisida Dithene M-45, Antracol , Topsin petani. Biaya rata-rata saprodi pada usahatani
dan Delsen. cabai besar adalah Rp.
6.703.800,00/responden. Biaya rata-rata
Produksi, Panen, dan Pasca Panen saprodi yang terbesar untuk pembelian mulsa
Waktu pemanenan cabai hibrida plastik yaitu Rp.1.560.000,00/responden
berbeda-beda, tergantung pada jenis dan (23,27%) dan biaya terendah pada biaya
varietasnya. Pada dataran rendah umumnya pembelian tali rapia sebesar Rp.
sudah dipanen umur 90 hari sejak pindah 6.800,00/responden (0,10%).
tanam. Cara pemanenan cabai yang benar
adalah dengan memetik buah cabai sekaligus Biaya Tenaga Kerja Luar Keluarga
menyertakan tangkainya secara hati-hati Untuk melaksanakan kegiatan
jangan sampai cabang batang cabai besar ikut usahatani tentunya diperlukan tenaga kerja.
patah. Interval panen cabai dilakukan setiap Kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja
2- 3 hari sekali atau tergantung kondisi pasar upahan (TKLK) adalah kegiatan penanaman
dan luas panennya serta masaknya tanaman dan pemanenan. Besarnya upah penanaman
cabai. Masa panen cabai bisa mencapai 2 – 3 berdasarkan jumlah hari dan banyaknya
bulan sejak panen pertama, tergantung dari tenaga kerja yang diperlukan sedangkan
pemeliharaannya. Hasil produksi dapat biaya panen berdasarkan jumlah produksi
mencapai sebesar 15-18 ton/ha. Biasannya yang didapat. Biaya rata-rata tenaga kerja
79
Media Sains, Volume 10 Nomor 1, April 2017 ISSN ELEKTRONIK 2355-9136

luar keluarga adalah Rp.20.097.000,00/ kerja luar keluarga (TKLK) ini dapat dilihat
responden. Rincian biaya rata-rata tenaga pada Tabel 2 Berikut :

Tabel 2. Biaya Rata-Rata Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK) Pada Usahatani Cabai besar
No. Biaya TKLK Nilai (Rp) Persentase (%)
1 Pengolahan Tanah 2.317.000,00 11,53
2 Pemasangan Mulsa & 469.000,00 2,33
Melobang
3 Penanaman 462.000,00 2,30
4 Pemasangan Ajir 315.000,00 1,57
5 Pemeliharaan 2.814.000,00 14,00
6 Panen 13.720.000,00 68,27
Jumlah 20.097.000,00 100,00
Sumber : Pengolahan Data Primer Tahun 2016.

Biaya terbesar pada upah tenaga kerja usahatani cabai besar ini adalah cangkul,
luar keluarga terjadi pada kegiatan parang, ember, hand sprayer, mulsa plastik,
pemanenan yaitu sebesar Rp. dan ajir. Rata-rata besarnya biaya
13.720.000,00/responden (68,27%) dan yang penyusutan alat adalah Rp.
terendah pada upah pemasangan ajir yaitu 116.208,33/responden. Biaya rata-rata
sebesar Rp. 315.000,00/responden (1,57%). penyusutan alat terbesar adalah pada
penggunaan mulsa plastik yaitu sebesar
Biaya Penyusutan Peralatan Rp.65.000,00/responden (55,94%).
Sehubungan dengan berkurangnya Sedangkan biaya penyusutan yang terendah
nilai alat-alat produksi pertanian, maka dapat adalah parang yaitu sebesar Rp.
diadakan perhitungan biaya penyusutan alat- 2.083,00/responden (1,79%).
alat yang tahan lama yang mengandung
sejumlah nilai pakai yang harus Biaya Eksplisit Total
diperhitungkan setiap tahunnya. Biaya eksplisit adalah biaya yang
Biaya penyusutan peralatan dihitung nyata dikeluarkan dalam kegiatan usahatani.
pada tiap-tiap peralatan yang dimiliki. Pada usahatani cabai besar ini, biaya eksplisit
Perhitungan biaya penyusutan dilakukan meliputi : pajak lahan, biaya sarana produksi,
dengan metode garis lurus (straight line biaya tenaga kerja luar keluarga dan biaya
method). Besarnya biaya penyusutan penyusutan peralatan. Biaya eksplisit rata-
diperoleh dari hasil selisih harga pokok rata adalah sebesar Rp. 26.918.236,33/
dengan nilai residu dari tiap-tiap peralatan responden atau Rp.86.833.020,42/ha. Biaya
kemudian dibagi umur ekonomisnya (Fadholi rata-rata ekplisit rata-rata yang terbesar
Hernanto,1989). Dalam perhitungan ini adalah penggunaan tenaga kerja luar keluarga
diasumsikan nilai residu dari suatu peralatan (74,66%) dan yang terkecil dari biaya pajak
dianggap nol atau tidak ada. Besarnya biaya lahan (0,01%). Rincian biaya eksplisit rata-
penyusutan dari masing-masing peralatan rata dapat dilihat pada Tabel 3.
berbeda karena dipengaruhi oleh besarnya
harga pokok dan umur ekonomisnya. Alat
dan perlengkapan yang digunakan pada
80
Media Sains, Volume 10 Nomor 1, April 2017 ISSN ELEKTRONIK 2355-9136

Tabel 3. Biaya Eksplisit Rata-Rata Pada Usahatani Cabai besar


No. Biaya Eksplisit Nilai (Rp) Persentase (%)
1 Pajak Lahan 1.228,00 0,01
2 Saprodi 6.703.800,00 24,90
3 TKTL 20.097.000,00 74,66
4 Penyusutan Peralatan 116.208,33 0,43
Jumlah 26.918.236,33 100,00
Sumber : Pengolahan Data Primer Tahun 2016.
Penerimaan 4.273.827,53/ bulan/responden. Dengan
Penerimaan didapatkan dari perkalian demikian para petani dapat menikmati hasil
antara jumlah produksi fisik dengan harga usahatani dengan hasil yang memuaskan dan
yang berlaku pada komoditi tersebut. dapat menambah modal usahatani untuk
Produksi rata-rata yang diperoleh petani masa yang akan datang.
sebesar 4.300 kg/responden dengan harga
yang berlaku Rp. 18.000/kg. Penerimaan
KESIMPULAN DAN SARAN
rata-rata yang diperoleh sebesar
Rp.77.400.000,00/responden atau Kesimpulan
Rp.249.677.419,40/ha. Meningkat atau Kesimpulan yang dapat ditarik dari
menurunnya penerimaan tergantung dari hasil penelitian ini yaitu :
jumlah produksi dan harga yang berlaku pada 1. Dalam melakukan usahatani Cabai Besar
suatu wilayah. Kalau harga tetap dan (Capsicum annum L.) memerlukan modal
produksi meningkat maka penerimaan juga yang tidak sedikit, serta keuletan dan
meningkat. ketekunan dari petani yang menanam
tanaman cabai besar tersebut. Teknis
Pendapatan berusahatani sudah cukup baik, namun
Penerimaan rata-rata usahatani cabai yang perlu dipertimbangkan adalah
besar sebesar Rp.77.400.000,00/responden keadaan iklim yang tidak menentu
dan biaya eksplisit rata-rata sebesar sehingga kadang susah untuk
Rp.26.918.236,33/responden, maka memprediksi hasil yang akan diperoleh.
diperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp. Apabila dalam melakukan usahataninya
50.481.763,67/ responden atau Rp. berjalan dengan baik serta mendapatkan
162.844.398.90/ha. panen dan harga yang tinggi, maka akan
Adapun pendapatan petani dapat mendapatkan pendapatan yang tidak
meningkat apabila penggunaan faktor biaya sedikit. Produksi rata-rata usahatani cabai
produksi dapat ditekan. Meningkatkan besar adalah 4.300 kg/responden atau
jumlah produksi juga dapat meningkatkan 13.870,97 kg/ha.
pendapatan misalnya optimalisasi lahan 2. Biaya eksplisit rata-rata sebesar
dengan teknologi sistem tanam yang baik dan Rp.26.114.069,67/responden,
pencegahan penyakit dan hama pada penerimaan rata-rata sebesar Rp.
tumbuhan. Sehingga apabila hal tersebut 77.400.000,00/ responden dan
dapat dilakukan diharapkan dapat pendapatan rata-rata Rp.
meningkatkan jumlah produksi cabai besar. 51.285.930,33/ responden sehingga
Jika dibandingkan UMK (Upah Minimum usahatani cabai besar di Desa Banua
Kabupaten) dan UMP yaitu sebesar Rp. Kupang Kecamatan Labuan Amas Utara
1.800.000,-/bulan/kapita dengan pendapatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini
usahatani cabai besar per bulan per kapita merupakan usahatani yang dapat
maka pendapatan usahatani cabai besar lebih meningkatkan pendapatan petani.
tinggi yaitu rata-rata sebesar Rp.
81
Media Sains, Volume 10 Nomor 1, April 2017 ISSN ELEKTRONIK 2355-9136

Saran Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2014.


Adapun saran yang dapat diberikan Laporan Tahunan Dinas Pertanian
adalah sebagai berikut : Tanaman Pangan Kabupaten Hulu
1. Diperlukan penelitian lanjutan usahatani Sungai Tengah. Barabai.
cabai besar secara keseluruhan dan
spesifik sehingga biaya yang dikeluarkan Fadholi Hernanto, 1989. Ilmu Usahatani.
petani dalam berusahatani cabai besar Penerbit Swadaya. Jakarta.
sekecil-kecilnya dapat terhitung dan
terlihat serta resiko kerugian dapat juga Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi
diperhitungkan. Pertanian. LP3E. Jakarta.
2. Agar petani dapat meningkatkan hasil
produksi cabai besar hendaknya Sugeng, H.R, 1983. Bercocok Tanam
memperhatikan cara budidaya yang baik Sayuran. Penerbit Aneka Ilmu.
dan dilakukan secara intensif sehingga Semarang.
diharapkan hasil produksi meningkat
serta kualitas hasil/produksi juga baik. Syarifuddin A Kasim, 1995. Pengantar
3. Bagi pihak pemerintah agar Ekonomi Produksi Pertanian.
memperhatikan stabilitas harga di tingkat Universitas Lambung Mangkurat.
petani sehingga pendapatan yang Banjarbaru.
didapatkan sesuai dan layak untuk
diusahakan dan dapat maningkatkan Totok Mardikanto, 1993. Penyuluhan
kesejahteraan keluarga petani. Pembangunan Pertanian. Sebelas
Maret Universitas Press. Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Bernardinus T. Wahyu Wiryanta, 2002.
Bertanam Cabai pada Musim Hujan.
Penerbit Agro Media Pusaka. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai