PENDAMPING : -
BIAYA : Rp. 1.160.487.000 (satu miliar seratusenampuluh
juta empatratus delapanpuluh tujuh ribu rupiah)
(Grace Maranatha)
GATOT SISWOWIJONO
PROPOSAL UMUM
PKBL PERTAMINA DI KELURAHAN NUNMAFO, KECAMATAN INSANA
KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NUSA TENGGARA TIMUR
Pendahuluan
Penanaman komoditi kebun seperti Buah Naga akan sangat membantu dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat secara cepat, karena buah dari pohon tipe
kaktus ini sangat mudah tumbuh di wilayah panas dan kering, sedangkan harga jual
buah ini lumayan tinggi. Selama ini buah naga adalah komoditas import dari China.
Dengan peningkatan perekonomian, pangan dan nutrisi diharapkan akan
berimbas pada sektor kesehatan dan kemampuan masyarakat dalam
menyekolahkan putra-putri mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Permasalahan rawan pangan dan ketahanan pangan akan tercipta dengan
sendirinya.
Analisis Situasi
Kota Kupang
Kec. Insan
Tujuan
Manfaat
Adapun target luaran yang hendak dicapai pada tahun 2012 adalah
Pendahuluan
Kelurahan Nunmafo yang mempunyai potensi yang besar dan dapat dibina
untuk pengembangan ekonomi kerakyatan melalui Bina Kebun Ketahanan Pangan
dan Pakan Berbasis Produk Organik sebagai Partisipasi UnTUk Kemandirian
Ekonomi yang prospektif. Karena kelurahan ini merupakan salah kelurahan
tertinggal di Kab. TTU. Aksesibilitas sangat mudah terjangkau dan merupakan jalan
raya utama Kota Kupang dengan Kota Dili. Hanya 20 km dari Ibu Kota Kabupaten
TTU (Kota Kefamenanu), 190 km dari Ibu Kota Prov. NTT (Kota Kupang) dan
sekitar200 km dari Kota Dili Ibu Kota Negara Timor Leste. Topografi lahan usaha
tani umumnya datar, dengan jenis tanah alluvial yang subur. Sebagian besar
terdapat sumber air untuk mendukung kesuksesan pembinaan kebun ketahanan
pangan dan pakan. Penduduk yang berpencaharian petani sekitar 90 %. Lahan
usaha tani yang dikelola dengan berbagai komoditas tanaman dan ternak pada
kebun-kebun tradisional tidak optimal dan kurang produktif. Karena kurangnya
pengetahuan dan ketrampilan penataan lahan untuk tanaman dan ternak serta tanpa
tindakan agronomis berakibat pada rendahnya pendapatan, rawan pangan dan
pakan untuk kebutuhan bagi sebagian besar warga dan ternaknya Hal ini bemuara
pada rendahnya kemampuan membiayai pendidikan usia din idan usiaproduktif,
gangguan kesehatan terutama penyakit kurang gizi dan bunsunglapar, serta sulitnya
perkembangan ekonomi di Kelurahan. Skala usahatani yang dikelola masih sangat
sempit, penggunan sarana produksi petani dan terutama pupuk dan pestisida an-
organik (kimia) mulai mengancam kelestarian lingkungan hayati yang akan
berdampak negatif pada kesehatan manusia.
Sejarah Penyebaran Buah Naga.
Tanaman kaktus ini berasal dari Negara Mexico, Amerika Tengah, dan Amerika
Utara dan saat ini sudah menyebar diseluruh penjuru dunia. Di daerah asalnya buah
naga ini dinamai pitahaya atau pitaya roja. Penduduk disana sering memanfaatkan
buah ini untuk dihidangkan sebagai buah konsumsi segar dimeja hidangan. Tetapi
dalam perkembangannya buah naga lebih dikenal sebagai tanaman dari Asia karena
sudah dikembangkan secara besar-besaran di beberapa Negara Asia terutama
Negara Vietnam dan Thailand. Pada awalnya tanaman ini ditujukan sebagai
tanaman hias, karena bentuk batangnya segitiga dan berduri pendek dan memiliki
bunga yang indah mirip dengan bunga Wijayakusuma berbentuk corong dan mulai
mekar disenja dan akan mekar sempurna pada malam hari. Karena itulah tanaman
ini juga dijuluki night blooming cereus. Nama buah naga atau dragon fruit mungkin
disebabkan buah ini memiliki warna merah menyala dan memiliki kulit dengan sirip
hijau yang mirip dengan sosok naga dalam imajinasi dinegara China. Dulu
masyarakat China kuno sering menyajikan buah ini dengan meletakkannya diantara
dua ekor patung naga diatas meja altar dan dipercaya akan mendatangkan berkah.
Perumusan Masalah
1. Kebutuhan komoditas buah naga masih sangat tinggi, memiliki prospek untuk
memenuhi pasar Kota Kupang maupun untuk antar pulau.
2. Nilai jual yang tinggi akan dapat dengan cepat mengangkat perekonomian
petani.
3. Produksi tumbuhan buah naga bersifat musiman maka diperlukan tanaman
sela produktif lainnya sebagai pemasukan para petani seperti jagung, sayur
dan buah papaya yang tidak mengenal musim, sehingga sambil menunggu
pohon naga ini berbuah ( kurang lebih 2 tahun) maka petani telah merasakan
manfaat dari tanaman sela.
Panjatan Tunggal
Media tanam untuk panjatan tunggal menggunakan campuran tanah galian diberi
pasir sekitar 5 kg, bubuk bata merah 5 kg, pupuk kandang kering 10 kg dan
dolomit 300 g kemudian dicampur sampai merata, media tanamnya yaitu pasir 8
kg, pupuk kandang 20 kg dan bisa ditambahkan bubuk bata merah sebanyak 10
kg apabila tanah terlalu porous. Jika tidak menggunakan bubuk bata merah ,
jumlah pupuk kandang ditambahkan 10 kg lagi jadi total 30 kg. Ditambah dolomit
yang mengandung magnesium sebanyak 600 g. Bahan-bahan tersebut dicampur
merata pada tanah galian. Setelah penyiapan media tanam selesai kemudian
disiram dan biarkan terkena matahari sampai kering. Pengeringan ini bertujuan
agar tanah terbebas dari racun dan penguapan lain.
Sistem Pengairan
Untuk sistem pengairan pada lahan disesuaikan dengan kondisi lahan, system cara
tanamnya, dan pengadaan sumber air yang ada disekitar lahan. Bisa menggunakan
cara pengairan tradisional yaitu system leb yaitu menggunakan parit sedalam 20 cm
yang dibuat disekitar barisan tanaman. Atau juga bisa menggunakan system
pengairan pipa yang dibuat sedemikian rupa untuk mengalirkan air pada seluruh
tanaman.
Penanaman Pada Lahan
Penanaman bibit lahan tanam yang harus diperhatikan adalah kedalaman yang
terlalu dalam malah akan menghambat pertumbuhannya. Kedalaman penanaman
adalah 20% dari panjang bibit. Misal bibit yang mau ditanam berukuran panjang 50-
80 cm maka kedalamannya sekitar 10-15 cm. Sebelum ditanam sebaiknya bibit
setek diolesi Ridomil sebanyak 40 g yang dicampur dengan 1 liter air untuk
mencegah kebusukan pada pangkal batang setek
Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman buah naga meliputi pemupukan, penyiraman dan
pemangkasan cabang yang tidak diperlukan. Selain itu, yang perlu diperhatikan
adalah tanaman dipastikan menempel dengan baik pada tiang panjatan dan tidak
roboh, oleh karena itu perlu dilakukan pengikatan batang buah naga pada tiang
dengan menggunakan tali atau kawat dengan bentuk ikatan seperti angka ‘8’ tidak
boleh terlalu kencang karena bisa merusak batang atau cabang seiring
pertumbuhannya yang semakin membesar. Cabang hasil pemangkasan bisa
ditanam kembali untuk menambah jumlah bibit yang bisa di tanam
Pendahuluan
Ikan lele dumbo (Clariasgariep nus) telah banyak dikenal orang sebagai ikan
peliharaan yang baik, mudah dipelihara dalam kolam dan genangan air biasa. Ikan
lele dumbo juga merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki daging yang lezat,
mudah dicerna dan bergizi. Selain itu lele dumbo dapat tumbuh dengan cepat dan
mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Pada awal perkembangannya, tahun
1985 sd 1988, lele dumbo merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat
mahal harganya, terutama yang berukuran benih. Hal ini disebabkan karena pada
waktu itu penyebarannya masih langka. Namun setelah penyebarannya meluas,
harganya mulai menurun dan pada akhirnya mencapai kondisi harga normal yang
tidak jauh berbeda dengan harga jenis ikan air tawar lainnya. Dengan kondisi harga
normal seperti sekarang ternyata usaha budidaya ikan lele dumbo ini masih
menguntungkan, baik untuk tahap usaha pembenihan maupun pembesaran. Oleh
karena itu masih layak dan perlu dibudidayakan. Terlebih-lebih dengan adanya
kemudahan dalam pembudidayaannya yang tidak terlalu sulit, tidak memerlukan
lahan yang luas serta tidak memerlukan air yang melimpah.
Banyak lahan tidur dan lahan kering yang tidak tergarap akibat kurangnya air
untuk kegiatan pertanian. Dengan melihat kenyataan yang demikian, maka untuk
menghidupkan kegiatan pertanian dengan membuat tendon air untuk mengatasi
kekurangan air dengan menggunakan terpal sebagai penampungan air yang akan
digunakan mengairi tanaman. Adapun sumber air digunakan sumur galian dan
sumur bor atau dari mataair. Air yang ada di dalam terpal digunakan untuk
memelihara ikan lele dumbo. Sisa buangan/limbah tendon sudah melalui proses
penyuburan secara alami dari hasil metabolisme ikan, hancuran pakan ikan berupa
dedaunan dan kotoran ayam yang ada di atas kolam dialirkan pada lahan pertanian
merupakan air yang mengandung pupuk organic yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman. Teknologi budidaya ikan dengan menggunakan plastic atau terpal
sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat perikanan, dibeberapa daerah
sudah banyak diterapkan teknologi kolam plastik. Ada beberapa perbedaan kolam
terpal yang lazim digunakan pada umumnya yaitu terletak pada lokasi dan
kegunaannya. Tendon air yang kini diterapkan bisa digunakan pada lahan kering
dengan pemanfaatan limbah buangan atau limpasan airnya dapat digunakan untuk
mengairi lahan pertanian. Teknologi tendon air ini disinergikan dengan kegiatan
pertanian hortikultura yang dapat menghasikan produk pertanian yang tinggi dan
ramah lingkungan.
Kelurahan Nunmafo dahulu pernah mencoba mengembangkan budidaya ikan
nila, namun akhirnya karena kesulitan dalam pembiakan dan pakan ikan maka
budidaya tidak dapat berjalan. Ikan lele dipilih karena saat ini ikan lele mulai
diekspor ke Timor Leste dan menjadi komoditi yang diminati di Kota kupang, hal ini
nampak dengan menu yang tersedia di rumah makan yang menyediakan lele.
Tujuan dan manfaat dari teknologi budidaya ikan dengan tendon air atau
kolam,terpal antara lain adalah:Meningkatkan pemanfaatan lahan kering yang
biasanya digarap sekali setahun dengan komoditas tertentu saja menjadi lahan
produktif sepanjang tahun dengan komoditasnya beraneka ragam; Meningkatkan
pendapatan petani/pengelolanya dengan melakukan beberapa difersikasi usaha
antara lain budidaya ikan, peternakan dan budidaya tanaman dalam satu unit lahan;
Meningkatkan pendapatan petani/pengelola karena kolam terpal sangat efektif dan
efisiensi dan dapat disinergikan dengan kegiatan lainnya; Dapat menghemat air
karena terpal adalah bahan yang kedap air; Menghemat biaya produksi dengan
memanfaatkan pakan alami berupa sayur dan dedaunan yang ada disekitarnya;
Menghemat pupuk untuk pertanian karena air buangan limbah dan kegiatan
budidaya ikan mengandung pupuk organik
Perumusan Masalah
Ada 2 jenis lele yang biasa dikenal yaitu lele lokal dan lele dumbo , kata dumbo
konon berasal dari kata “jumbo” yang berarti besar. Lele dumbo merupakan hasil
persilangan antara lele asli Taiwan dan lele Afrika , masuk ke Indonesia sekitar
tahun 1986. Perbedaan dengan lele lokal yaitu dalam hal kecepatan tumbuh dan
ukuran tubuhnya. Ciri Morfologi (Bentuk Tubuh)
a. Kulit tubuh licin, berlendir, dan tidak bersisik, jika terkena sinar matahari ,
warna tubuh berubah pucat dan jika terkejut warna tubuh berubah loreng
hitam-putih.
b. Mulut lebar, kurang lebih ¼ dari panjang tubuhnya.
c. Kumis di sekitar mulut sebanyak 8 buah yang berfungsi sebagai alat peraba
saat bergerak dan mencari makan.
d. Sirip tunggal sebanyak 3 buah di punggung, ekor dan dubur , fungsinya untuk
alat bantu berenang.
e. Sirip berpasangan sebanyak 2 pasang, yaitu sirip dada dan sirip perut. Sirip
dada dilengkapi dengan tulang keras yang disebut patil, fungsinya sebagai
senjata dan alat bantu gerak
Persyarat hidup untuk pembiakan lele tidaklah sukar. Lele Dumbo
merupakan ikan yang paling tahan terhadap kualitas perairan yang jelek seperti
tempat pembuangan air limbah rumah tangga . Dengan dilengkapi organ insang
tambahan yang disebut arborescent atau labyrinth, lele dumbo mampu hidup dalam
lumpur bahkan hidup tanpa air dalam beberapa jam. Walaupun lele dumbo termasuk
ikan yang tahan, akan tetapi agar hasil usaha budidaya kita menghasilkan hasil yang
optimal maka diperlukan syarat-syarat sebagai berikut :
- Suhu air 27°C
- Kandungan oksigen terlarut 3ppm
- Tingkat keasaman (pH) air 6,5 – 8
Pendahuluan
Sapi Bali memiliki berbagai keunggulan sehingga belakangan ini cukup diminati oleh
manca negara. Permintaan dari luar negeri akan bibit sapi Bali cukup banyak, salah
satunya adalah negara Malaysia. Sapi Bali adalah sapi berukuran sedang, berdada
dalam dengan warna bulu merah kecoklatan. Bibir, kaki dan ekor berwarna hitam.
Kakinya dari lutut ke bawah terdapat warna putih. Warna putih juga terdapat pada
bagian bawah paha dan bagian pantatnya. Sapi jantan berwarna lebih coklat (gelap)
dari pada sapi betina. Sapi Bali telah dapat beradaptasi pada iklim di Nusa Tenggara
Timur.
Ketersediaan pakan dan air merupakan kendala utama dalam upaya
menjadikan NTT khususnya Sumba dan Timor sebagai sentra pengembangan
ternak besar khususnya sapi. Karena itu, langkah pertama yang akan dilakukan
adalah fokus menyiapkan pakan dan air. Soal pakan ternak, memang menjadi
kendala utama bagi kita di NTT karena dia hanya tersedia berlimpah pada musim
hujan tapi pada musim kemarau mengalami kekeringan sehingga kita sudah
mengarahkan untuk dilakukan pengawetan terhadap pakan- pakan yang dipanen
pada musim hujan yang akan digunakan pada musim kemarau
Di Kelurahan Nunmafo telah memiliki kelompok tani usaha sapi sebanyak 2
kelompok. Namun karena cara budidayanya secara konvensional sehingga petani
kesulitan dalam pengadaan pakan pada saat musim kering dan ternak dibiarkan
mencari makan di tanah lapang. Hal ini menurunkan kualitas ternak dan tentunya
tidak mencerminkan budaya ternak yang baik dan berkelanjutan.
Perumusan Masalah
Konsep peternakan sapi bali yang akan dilaksanakan dengan sistem demplot
20 ekor sapi yang akan dikelola oleh usaha tani. Kebutuhan pakan ternak akan
ditanggulangi dengan konsep penyediaan pakan berupa silase yang bisa dibeikan
pada saat musim kering. Ternak akan dikandangkan dan kotorannya akan
ditampung sebagai bahan dasar pembuatan kompos yang nanti akan digunakan
sebagai pupuk tanaman di kebun (jagung, pisang, pepaya, dll)
Pendahuluan
Kebutuhan protein hewani mutlak sangat diperlukan untuk meningkatkan ketahanan
pangan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Salah satu sumber
protein adalah dari hewan ayam potong yang memiliki masa pembesaran yang
singkat. Bibit ayam potong (broiler) ini semuanya didatangkan dari Pulau Jawa
dengan transportasi pesawat udara. Ayam-ayam yang baru menetas ini dimasukkan
dalam box yang berisi 100 ekor ayam. Dalam masa dua bulan ayam ini telah
berbobot lebih dari 1.5 kg dan seringkali sudah dijual di pasar dengan harga berkisar
25 ribu sampai 27 ribu. Ayam-ayam ini selain sebagai sumber gizi masyarakat juga
telah dijual di wilayah Timor Leste.
Perumusan Masalah
1. Ayam pedaging sangat cocok pada iklim di wilayah yang agak panas dan kering ,
namun harus tetap dilindungi dari panas secara langsung
2. Bibit ayam yang didatangkan dari Pulau Jawa dan masih menempuh perjalanan
hamper 6 jam tetntunya sangat rawan untuk tetap hidup karena mengalami
“stress” di perjalanan. Namun dengan penanganan yang baik tentunya tingkat
kematian bibit ini tentunya dapat ditekan.
3. Kotoran dari ternak ini ayam ini sangat baik bilamana disalurkan ke kolam-kolam
pembiakan lele, karena masih mengandung nutrisi dari pellet makanan ayam
yang bersifat nabati dan natural (bukan konsentrat kimia)
Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah
atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang
kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan
stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara
drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan.
Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik.
Pemberian superbiota yang mengandung berbagai mineral penting untuk
pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi
protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan
tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran.
Untuk hasil lebih optimal, pemberiaan superbiota dapat dicampur dengan Hormonik
dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup botol Hormonik, atau 1 botol
POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino. Dapat juga menggunakan
biota Plus yang merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :
1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan
dalam, pembentukan darah dan lain-lain.
2. Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine,
Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai
penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh
3. Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan
dan ketahanan tubuh.
6.Sanitasi/Cuci Hama Kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa
tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah
budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai
kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan
dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal
selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri,
yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.
Pendahuluan
Dewasa ini pengobatan secara alami menggunakan tanaman obat sedang menjadi
tren di tengah masyarakat kita. Bahkan sekarang pemerintah daerah tertentu secara
rutin melombakan penghijauan dan tanaman obat setiap kelurahan. Karena lomba
seperti ini dianggap mempunyai banyak manfaat. Selain lingkungan menjadi hijau,
tanaman obat bisa membantu kebutuhan ekonomi keluarga. Tidak hanya untuk
tanaman obat, tapi juga untuk tanaman hias, bunga atau buah-buahan. Bahkan
beberapa dari warga di tempat tersebut mulai mengolah tanaman obat menjadi
jamu. Mulai jamu dalam bentuk cairan dan langsung minum atau dikemas dalam
bentuk bubuk. Inilah yang dimaksud mempunyai manfaat ganda. Karena hasilnya
dapat menambah ekonomi keluarga. Toga adalah singkatan dari tanaman obat
keluarga. Taman obat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman
rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman
yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan
obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan
kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Salah
satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada
upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:
1. Upaya preventif (pencegahan)
2. Upaya promotif (meningkatkan derajat kesehatan)
3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)
Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan
yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum. Flora dan fauna serta
36
mineral yang berkhasiat sebagai chat harus dikembangkan dan disebar luaskan
agar maksimal mungkin dapat dimanfaatkan dalam upaya-upaya kesehatan
masyarakat. Khususnya untuk tanaman chat penyebar luasannya dapat dilakukan
melalui TOGA (tanaman obat keluarga).
Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Taman obat keluarga
pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang
yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat
dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman
ohat atau bahan ohat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat ,
khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Perumusan Masalah
Berbicara tentang pemanfaatan tanaman obat atau bahan obat alam pada
umumnya sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baru. Sejak terciptanya
manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari Baru
itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi
keper uan alam kehidupannya, termasuk keperluan akan obat-obatan dalam angka
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Kenyataan menunjukkan
bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan
bahwa chat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah
memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan
masyarakat. Adapun pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan
gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah:
1. Demam panas
2. Batuk
3. Sakit perut
4. Gatal-gatal
Fungsi TOGA yaitu:
Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman
obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-
sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.
37
Sarana untuk pelestarian alam . Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak
diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber
bahan obat alam itu terutama tumbuh tumbuhan akan mengalami kepunahan.
Sarana penyebaran gerakan penghijauan. Untuk menghijaukan bukit-bukit
yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan
penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon
asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain.
Sarana untuk pemerataan pendapatan . Toga disamping berfungsi sebagai
sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi
sebagai sumber pengbasilan bagi keluarga tersebut.
Sarana keindahan Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka
hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada di
sekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap
tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan
40
o Perawatan
Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat menyadari arti pentingnya tumbuhan
sehingga bersama-sama merawat tumbuhan dari hewan-hewan yang dapat
merusak tanaman (sapi, kambing, ayam) dan secara rutin menyiram tumbuh-
tumbuhan tersebut. .
Rencana Anggaran dan Biaya
No Uraian Volume Harga Satuan Jumlah
1 Penanaman Toga di Sekolah SD 2 SD Rp. 20.000.000 Rp. 40.000.000
2 Penanaman Toga di Kantor Lurah 1 unit Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000
3 Penanaman Toga di PusTu 1 unit Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000
4. Transportasi alat,bahan,pelaksana 8 kali Rp. 2.000.000 Rp.16.000.000
Total Rp. 96.000.000
41
PROPOSAL
Pendahuluan
Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air
bersih, persampahan dan sanitasi, yaitu kebutuhan akan air bersih, pengelolaan
sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah
yang langsung dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan
pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada
saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit. Beberapa
penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan
sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:
1. Diare
2. Demam berdarah
3. Disentri
4. Hepatitis A
5. Kolera
6. Tiphus
7. Cacingan
8. Malaria
Pemerintah telah menetapkan kebijaksanaan dalam upaya peningkatan kualitas
kesehatan adalah dengan memperhatikan sanitasi di keluarga salah satunya
pembuatan jamban sehat di masing-masing keluarga. Kelurahan Nunmafo sebagai
sentra pemerintahan selayaknya menjadi contoh awal pembangunan jamban yang
layak dibangun di masing-masing keluarga.
42
Perumusan Masalah
o Masyarakat masih seringkali melakukan buang hajat di sembarang
tempat, sehingga dengan dibangun jamban akan mengubah perilaku
tersebut menjadi perilaku sehat
o Tercemarinya air sumur akibat pembuatan jamban yang tidak benar
o Kondisi MCK penduduk yang masih seadanya dan tidak permanen
o Masih terjadinya wabah diare bilamana pada musim kering
o Kelurahan Nunmafo akan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya
dalam masalah penanganan sanitasi keluarga.
43
Mungkin belum pernah terpikirkan oleh sebagian besar masyarakat pedesaan
mengenai penyakit yang timbul akaibat BAB dan jamban tidak sehat. Jamban sendiri
merupakan tempat penampung kotoran manusia yang sengaja dibuat untuk
mengamankannya, dengan tujuan:
1. Mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya
bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia.
2. Mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan penyakit pada pemakai dan
lingkungan sekitarnya
Lalat yang hinggap disampah dan dipermukaan air limbah atau tikus selokan yang
masuk kedalam saluran air limbah dapat membawa sejumlah kuman penyebab
penyakit. Bila lalat atau tikus tersebut menyentuh makanan atau minuman maka
besar kemungkinan orang yang menelan makanan dan minuman tersebut akan
menderita salah satu penyakit seperti yang tersebut diatas.
Demikian pula dengan anak-anak kecil yang bermain atau orang dewasa yang
bekerja didekat atau mengalami kontak langsung dengan air limbah dan sampah
dapat terkena penyakit seperti yang tersebut diatas, terutama bila tidak
membersihkan anggota badan terlebih dahulu.
1. Air limbah dapat dikelompokkan kedalam 2 bagian, yaitu:
2. Air bekas yang berasal dari bak atau lantai cuci piring atau peralatan rumah
tangga, lantai cuci pakaian dan kamar mandi
3. Lumpur tinja yang berasal dari jamban atau water closet (WC)
Tangki septic atau unit pengolahan air limbah terpusat diperlukan guna mengolah air
limbah sebelum dibuang kesuatu badan air. Disamping untuk mencegah
pencemaran termasuk diantaranya organisme penyebab penyakit, pengolahan air
limbah dimaksudkan untuk mengurangi beban pencemaran atau menguraikan
pencemar sehingga memenuhi persyaratan standar kualitas ketika dibuang kesuatu
badan air penerima.
44
Sampah dan air limbah mengandung berbagai macam unsur seperti gas-gas
terlarut, zat-zat padat terlarut, minyak dan lemak serta mikroorganisme.
Mikroorganisme yang terkandung dalam sampah dan air limbah dapat berupa
organisme pengurai dan penyebab penyakit. Penanganan sampah dan air limbah
yang kurang baik seperti:
1. Pengaliran air limbah ke dalam saluran terbuka
2. Dinding dan dasar saluran yang rusak karena kurang terpelihara
Pembuangan kotoran dan sampah kedalam saluran yang menyebabkan
penyumbatan dan timbulnya genangan akan mempercepat berkembangbiaknya
mikroorganisme atau kuman-kuman penyebab penyakit, serangga dan mamalia
penyebar penyakit seperti lalat dan tikus.
Suatu badan air seperti sungai atau laut mempunyai kapasitas penguraian tertentu.
Bila air limbah langsung dimasukkan begitu saja kedalam badan air tanpa dilakukan
suatu proses pengolahan, maka suatu saat dapat menimbulkan terjadinya
pencemaran lingkungan. Pencemaran tersebut berlangsung bila kapasitas
penguraian limbah yang terdapat dalam badan air dilampaui sehingga badan air
tersebut tidak mampu lagi melakukan proses pengolahan atau penguraian secara
alamiah. Kondisi yang demikian dinamakan kondisi septik atau tercemar yang
ditandai oleh:
1. Timbulnya bau busuk
2. Warna air yang gelap dan pekat
3. Banyaknya ikan dan organisme air lainnya yang mati atau mengapung.
46
Slab berfungsi sebagai penutup sumur tinja (pit) dan dilengkapi dengan tempat
berpijak. Pada jamban cemplung slab dilengkapi dengan penutup, sedangkan pada
kondisi jamban berbentuk bowl (leher angsa) fungsi penutup ini digantikan oleh
keberadaan air yang secara otomatis tertinggal di didalamnya. Slab dibuat dari
bahan yang cukup kuat untuk menopang penggunanya. Bahan-bahan yang
digunakan harus tahan lama dan mudah dibersihkan seperti kayu, beton, bambu
dengan tanah liat, pasangan bata, dan sebagainya. Selain slab, pada bagian ini juga
dilengkapi dengan abu atau air. Penaburan sedikit abu ke dalam sumur tinja (pit)
setelah digunakan akan mengurangi bau dan kelembaban, dan membuatnya tidak
menarik bagi lalat untuk berkembang biak. Sedangkan air dan sabun digunakan
untuk cuci tangan. Pertimbangan untuk bangunan bagian tengah.
Terdapat penutup pada lubang sebagi pelindung terhadap gangguan
serangga atau binatang lain.
Dudukan jamban dibuat harus mempertimbangkan faktor keamanan
(menghindari licin, runtuh, atau terperosok).
Bangunan dapat menghindarkan/melindungi dari kemungkinan timbulnya bau.
Mudah dibersihkan dan tersedia ventilasi udara yang cukup.
o Penampung Tinja (Bangunan bagian bawah)
Penampung tinja adalah lubang di bawah tanah, dapat berbentuk persegi, lingkaran,
bundar atau yang lainnya. Kedalaman tergantung pada kondisi tanah dan
permukaan air tanah di musim hujan. Pada tanah yang kurang stabil, penampung
tinja harus dilapisi seluruhnya atau sebagian dengan bahan penguatseperti
anyaman bambu, batu bata, ring beton, dan lain – lain.
47
Rencana Anggaran dan Biaya Pembuatan Jamban Sehat (20 unit)
48