PENDAHULUAN
Bantuan perusahaan yang populer disebut CSR merupakan salah cara yang
sangat penting untuk mewujudkan kepedulian dan tanggungjawab perusahaan
kepada peningkatan kualitas masyarakat dan ruang kehidupannya. Wujud
penggunaan bantuan tersebut amat beragam, mulai dari yang bersifat karitatif
hingga yang memiliki konsep unik tertentu sesuai dengan kebutuhan berbagai
pihak yang terlibat. Bagi perusahaan, CSR merupakan wujud kepedulian yang
perlu diejawantahkan dengan sebaik-baiknya agar mampu menjadi berkah yang
sungguh bermanfaat bagi masyarakat.
1
Fokus perhatian adalah ke arah masyarakat desa. Keberdayaan masyarakat desa
pada hakekatnya merupakan salah satu sendi penting bagi keberdayaan bangsa
Indonesia. Keberdayaan yang dibangun bukan sekedar bersifat ketrampilan
teknis, melainkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan diri dalam
memanfaatkan semua potensi alam, budaya dan teknologi yang tersedia. Artinya
Prodikmas tidak hanya memberikan ketrampilan teknis, melainkan lebih mendasar
yaitu membangun mindset masyarakat serta membagikan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dikembangkan di kampus masing-masing untuk menciptakan
keberdayaan masyarakat dan bangsa yang mendasar dan berkelanjutan.
TUJUAN
1. Berkembang pemahaman yang mantap tentang manfaat dan makna CSR bagi
masyarakat perdesaan dalam konteks pembangunan bangsa secara
berkelanjutan, khususnya terkait dengan pengembangan desa Mandiri.
2. Berkembang konsep CSR yang mampu mendorong kreativitas dan inovasi
yang mensinerjikan potensi serta menjadi solusi masalah-masalah kehidupan
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan
3. Berkembang pemahaman yang memadai tentang proses pengembangan
masyarakat berbasis analisis akademik yang membentuk program
pemberdayaan masyarakat secara kreatif dan inovatif dan berkelanjutan.
4. Berkembang konsep yang semakin mantap bagi wujud dan bentuk CSR yang
bermanfaat jangka panjang, meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,
melestarikan alam dan budaya berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
2
mendorong audiens untuk memahami sudut pandang dan metode serta kreativitas
dan inovasi yang berkembang.
BEAYA PELATIHAN
Beaya pelatihan yang diusulkan dalam proposal ini sebesar Rp. 10.500.000,00
hanya untuk beaya pemberi materi pelatihan atau pendamping kunjungan
lapangan. Beaya tersebut sudah termasuk beaya pembuatan slide materi
pelatihan, namun tidak termasuk penggandaan materi pelatihan apabila
diperlukan. Tidak ada beaya insentif apapun untuk warga masyarakat maupun
perangkat desa yang tempatnya dikunjungi untuk pelatihan lapangan. Beaya
tersebut tidak termasuk beaya peralatan ataupun keperluan lain yang semestinya
disediakan panitia untuk memperlancar kegiatan, misalnya transportasi ke lokasi,
transportasi lokal jika diperlukan, termasuk snack dan makan-minum.
3
RENCANA ANGGARAN BEAYA
KEGIATAN IN-HOUSE TRAINING PERTAMINA
Beaya
No Waktu Materi Pengajar
Pelatihan
24 Maret 2014
1 08.00-08.15 Pembukaan FlipMas Indonesia
KEM sebagai Motor Pendorong
2 08.15-09.00 Gatot Murdjito 750,000.00
Terwujudnya Desa Mandiri
Analisis, Problema Kawasan dan
3 09.00-10.30 Djarot Purbadi 750,000.00
Strategi Pemecahan Masalah.
Analisis Kawasan: Aspek Pertanian
Nila Ratna Juita
4 10.30-12.00 dan Problema Masyarakat dalam 750,000.00
Alexander
KEM
5 12.00-13.00 Ishoma Panitia
Analisis Kawasan: Aspek
6 13.00-14.30 Peternakan dan Problema Gatot Murdjito 750,000.00
Masyarakat dalam KEM
Analisis Kawasan: Aspek Industri
Gunarso/Retni
7 14.30-16.00 dan Kelestarian Lingkungan dalam 750,000.00
Mardu Hartati
KEM
25 Maret 2014
Analisis Kawasan: Aspek
1 08.00-09.30 Kewirausahaan dan Problema Anna Purwaningsih 750,000.00
Masyarakat dalam KEM
2 09.30-10.00 Break-snack Panitia
Analisis Kawasan: Aspek
3 10.00-11.30 Darmono 750,000.00
Pendidikan Masyarakat dalam KEM
4 11.30-12.30 Ishoma Panitia
Analisis Kawasan: Aspek Budaya,
5 12.30-14.00 Seni, Kerajinan dan Industri Kreatif Sumino 750,000.00
dalam KEM
6 14.00-15.30 Bedah Proposal KEM Djarot Purbadi 750,000.00
7 15.30-16.00 Break-Snack Panitia
Strategi Penyusunan Program dan
8 16.00-17.30 Djarot Purbadi 750,000.00
Anggaran: contoh KEM Ngawu
26 Maret 2014
Perjalanan ke KEM Ngawu atau Tim KEM
1 08.00-09.30 3,000,000.00
Karangtengah (4 Pendamping)
Kunjungan lapangan KEM Ngawu
2 09.30-12.00 Tim KEM
atau Karangtengah
3 12.00-13.00 Makan siang (dalam perjalanan) Tim KEM
4 13.00-14.00 Perjalanan pulang ke Jogja Tim KEM
Total= 10,500,000.00
4
MATERI KEGIATAN IN-HOUSE TRAINING PERTAMINA
5
inovasi dalam bidang kewirausahaan
KEM sebagai pendorong pengembangan
kewirausahaan di perdesaan
2 Break-snack Panitia
3 Analisis Kawasan: Aspek Pendidikan Masyarakat dan Darmono
Problematika Masyarakat
Problematika pendidikan masyarakat di perdesaan
Mengenali, membaca dan melakukan kreasi serta
inovasi dalam bidang pendidikan masyarakat
KEM sebagai pendorong pengembangan pendidikan
masyarakat di perdesaan
4 Ishoma Panitia
5 Aspek Budaya, Seni, Kerajinan dan Industri Kreatif serta Sumino
Problematika Masyarakat
Problematika budaya, seni, kerajinan dan industri kreatif
di perdesaan
Mengenali, membaca dan melakukan kreasi serta
inovasi dalam bidang budaya, seni, kerajinan dan
industri kreatif di perdesaan
KEM sebagai pendorong pengembangan budaya, seni,
kerajinan dan industri kreatif di perdesaan
6 Strategi Penyusunan Program dan Anggaran: Melirik Djarot Purbadi
Konsep KEM Ngawu
Resume Problematika Kawasan (Desa Ngawu)
Rencana dan Rancangan KEM Ngawu
7 Break-Snack Panitia
8 Briefing dan persiapan kunjungan lapangan dengan tema: Tim KEM Ngawu
Latihan Menggali Problematika Kawasan dan Merumuskan
Gagasan-gagasan KEM
Tujuan dan Target Kunjungan Lapangan
Proses kunjungan dan diskusi lapangan
Resume Gagasan KEM versi Peserta Pelatihan
26 Maret 2014
1 Perjalanan ke KEM Ngawu atau Karangtengah Tim KEM Ngawu
2 Kunjungan dan diskusi lapangan KEM Ngawu atau Tim KEM Ngawu
Karangtengah
3 Makan siang (dalam perjalanan) Tim KEM Ngawu
4 Perjalanan pulang ke Jogja Tim KEM Ngawu
6
JADWAL KEGIATAN IN-HOUSE TRAINING PERTAMINA