Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEGIATAN IN-HOUSE TRAINING PERTAMINA

ANALISA KELAYAKAN BANTUAN SOCIAL RESPONSIBILITY


Batch 1 Tanggal 24-25-26 Maret 2014 di Yogyakarta

Disusun dan diusulkan oleh

Ketua Tim Pengajar

Dr. Ir. Djarot Purbadi, MT

PENDAHULUAN

Bantuan perusahaan yang populer disebut CSR merupakan salah cara yang
sangat penting untuk mewujudkan kepedulian dan tanggungjawab perusahaan
kepada peningkatan kualitas masyarakat dan ruang kehidupannya. Wujud
penggunaan bantuan tersebut amat beragam, mulai dari yang bersifat karitatif
hingga yang memiliki konsep unik tertentu sesuai dengan kebutuhan berbagai
pihak yang terlibat. Bagi perusahaan, CSR merupakan wujud kepedulian yang
perlu diejawantahkan dengan sebaik-baiknya agar mampu menjadi berkah yang
sungguh bermanfaat bagi masyarakat.

Pertamina bersama-sama dengan FlipMas Indonesia berusaha mengembangkan


wujud CSR yang berkonsep memberdayakan masyarakat, melestarikan alam dan
kebudayaan. Harapannya, berkembang model CSR yang sungguh bermanfaat
bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan melestarikan alam serta
kebudayaan secara mendasar dan berkelanjutan. Selain itu, bantuan yang
diberikan tidak menguap dalam waktu tertentu, melainkan harus mampu
berkembang dengan baik dan mantap dalam jangka panjang, menjadi modal awal
yang terus berkembang.

Model kerjasama Pertamina dan FlipMas Indonesia dalam mewujudkan CSR


selama ini berpotensi menjadi model yang mampu memberdayakan masyarakat
berbasis ilmu pengetahuan secara konseptual. Dalam model kerjasama tersebut
Pertamina mendukung dan mendanai program yang diusulkan oleh para
Prodikmas (Profesional Pendidik Masyarakat), yaitu para dosen yang bergabung
dalam FlipMas, mereka berkompeten dalam berbagai ragam kepakaran ilmu,
untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya. Artinya,
masyarakat belajar langsung dari para Prodikmas, mereka menyerap ilmu
pengetahuan dan teknologi dari para Prodikmas untuk membentuk keberdayaan
fundamental berbasis keilmuan akademik.

1
Fokus perhatian adalah ke arah masyarakat desa. Keberdayaan masyarakat desa
pada hakekatnya merupakan salah satu sendi penting bagi keberdayaan bangsa
Indonesia. Keberdayaan yang dibangun bukan sekedar bersifat ketrampilan
teknis, melainkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan diri dalam
memanfaatkan semua potensi alam, budaya dan teknologi yang tersedia. Artinya
Prodikmas tidak hanya memberikan ketrampilan teknis, melainkan lebih mendasar
yaitu membangun mindset masyarakat serta membagikan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dikembangkan di kampus masing-masing untuk menciptakan
keberdayaan masyarakat dan bangsa yang mendasar dan berkelanjutan.

Dengan demikian, wujud CSR Pertamina dalam kerjasama dengan FlipMas


Indonesia dapat menjadi salah satu titik strategis bagi pembangunan bangsa
Indonesia kemerdekaan dan kedaulatan dalam bidang ekonomi, kebudayaan,
kesehatan dan lingkungan alami secara mendasar dan berkelanjutan. Artinya,
CSR menjadi wujud dan bentuk yang nyata bagi Pertamina untuk membangun
bangsa dengan melibatkan perguruan tinggi dengan memberi kesempatan bagi
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan nyata di perdesaan.

TUJUAN

1. Berkembang pemahaman yang mantap tentang manfaat dan makna CSR bagi
masyarakat perdesaan dalam konteks pembangunan bangsa secara
berkelanjutan, khususnya terkait dengan pengembangan desa Mandiri.
2. Berkembang konsep CSR yang mampu mendorong kreativitas dan inovasi
yang mensinerjikan potensi serta menjadi solusi masalah-masalah kehidupan
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan
3. Berkembang pemahaman yang memadai tentang proses pengembangan
masyarakat berbasis analisis akademik yang membentuk program
pemberdayaan masyarakat secara kreatif dan inovatif dan berkelanjutan.
4. Berkembang konsep yang semakin mantap bagi wujud dan bentuk CSR yang
bermanfaat jangka panjang, meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,
melestarikan alam dan budaya berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

PROSES DAN METODE

Proses pelatihan berlangsung di dua medan, yaitu di dalam ruangan dan di


lapangan. Kegiatan di dalam ruang memberi bekal peserta untuk melihat dan
memahami bagaimana Prodikmas berinteraksi dengan masyarakat dan alam
kehidupannya untuk merumuskan permasalahan stratejik yang harus dicarikan
solusinya. Modelnya adalah Prodikmas memaparkan pengalamannya dan

2
mendorong audiens untuk memahami sudut pandang dan metode serta kreativitas
dan inovasi yang berkembang.

Kunjungan lapangan adalah merupakan waktu bagi peserta untuk mencoba


mempraktekkan sudut pandang metode-metode yang telah dibagikan dalam sesi
di dalam ruangan. Para peserta diajak ke lapangan untuk mengenali situasi nyata
dan langsung serta mencoba melakukan analisis atas dasar data yang ditemui
untuk memunculkan ide-ide kreatif-inovatif bagi pengembangan program
pemberdayaan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasilnya
berupa resume gagasan yang dapat digunakan untuk merencanakan program
pemberdayaan masyarakat.

BEAYA PELATIHAN

Beaya pelatihan yang diusulkan dalam proposal ini sebesar Rp. 10.500.000,00
hanya untuk beaya pemberi materi pelatihan atau pendamping kunjungan
lapangan. Beaya tersebut sudah termasuk beaya pembuatan slide materi
pelatihan, namun tidak termasuk penggandaan materi pelatihan apabila
diperlukan. Tidak ada beaya insentif apapun untuk warga masyarakat maupun
perangkat desa yang tempatnya dikunjungi untuk pelatihan lapangan. Beaya
tersebut tidak termasuk beaya peralatan ataupun keperluan lain yang semestinya
disediakan panitia untuk memperlancar kegiatan, misalnya transportasi ke lokasi,
transportasi lokal jika diperlukan, termasuk snack dan makan-minum.

3
RENCANA ANGGARAN BEAYA
KEGIATAN IN-HOUSE TRAINING PERTAMINA

ANALISA KELAYAKAN BANTUAN SOCIAL RESPONSIBILITY


Batch 1 Tanggal 24-25-26 Maret 2014 di Yogyakarta

Beaya
No Waktu Materi Pengajar
Pelatihan
24 Maret 2014
1 08.00-08.15 Pembukaan FlipMas Indonesia
KEM sebagai Motor Pendorong
2 08.15-09.00 Gatot Murdjito 750,000.00
Terwujudnya Desa Mandiri
Analisis, Problema Kawasan dan
3 09.00-10.30 Djarot Purbadi 750,000.00
Strategi Pemecahan Masalah.
Analisis Kawasan: Aspek Pertanian
Nila Ratna Juita
4 10.30-12.00 dan Problema Masyarakat dalam 750,000.00
Alexander
KEM
5 12.00-13.00 Ishoma Panitia
Analisis Kawasan: Aspek
6 13.00-14.30 Peternakan dan Problema Gatot Murdjito 750,000.00
Masyarakat dalam KEM
Analisis Kawasan: Aspek Industri
Gunarso/Retni
7 14.30-16.00 dan Kelestarian Lingkungan dalam 750,000.00
Mardu Hartati
KEM
25 Maret 2014
Analisis Kawasan: Aspek
1 08.00-09.30 Kewirausahaan dan Problema Anna Purwaningsih 750,000.00
Masyarakat dalam KEM
2 09.30-10.00 Break-snack Panitia
Analisis Kawasan: Aspek
3 10.00-11.30 Darmono 750,000.00
Pendidikan Masyarakat dalam KEM
4 11.30-12.30 Ishoma Panitia
Analisis Kawasan: Aspek Budaya,
5 12.30-14.00 Seni, Kerajinan dan Industri Kreatif Sumino 750,000.00
dalam KEM
6 14.00-15.30 Bedah Proposal KEM Djarot Purbadi 750,000.00
7 15.30-16.00 Break-Snack Panitia
Strategi Penyusunan Program dan
8 16.00-17.30 Djarot Purbadi 750,000.00
Anggaran: contoh KEM Ngawu
26 Maret 2014
Perjalanan ke KEM Ngawu atau Tim KEM
1 08.00-09.30 3,000,000.00
Karangtengah (4 Pendamping)
Kunjungan lapangan KEM Ngawu
2 09.30-12.00 Tim KEM
atau Karangtengah
3 12.00-13.00 Makan siang (dalam perjalanan) Tim KEM
4 13.00-14.00 Perjalanan pulang ke Jogja Tim KEM
Total= 10,500,000.00

4
MATERI KEGIATAN IN-HOUSE TRAINING PERTAMINA

ANALISA KELAYAKAN BANTUAN SOCIAL RESPONSIBILITY


Batch 1 Tanggal 24-25-26 Maret 2014 di Yogyakarta

No Kisi-kisi Materi Pelatihan Pengajar


24 Maret 2014
1 Pembukaan Pertamina,
FlipMas Indonesia
2 KEM sebagai Pendorong Terwujudnya Desa Mandiri Gatot Murdjito
Berkelanjutan
 KEM dalam konteks pengembangan desa Mandiri
 KEM dalam konteks pembangunan DIY dan peran
SKPD dalam keberlanjutan KEM.
3 Analisis, Problema Kawasan dan Strategi Pemecahan Djarot Purbadi
Masalah dalam Pengembangan Kawasan Ekonomi
Masyarakat
 KEM dalam konteks transfer of knowledge and
technology bagi masyarakat
 Peranan KEM dalam meningkatkan IPM
 Multi peran KEM dalam memajukan kehidupan
masyarakat dan melestarikan alam dan budaya
4 Analisis Kawasan: Aspek Pertanian dan Problematika Nila Ratna Juita
Masyarakat Alexander
 Problematika pertanian di perdesaan
 Mengenali, membaca dan melakukan kreasi serta
inovasi dalam bidang pertanian
 KEM sebagai pendorong pengembangan pertanian di
perdesaan
5 Ishoma Panitia
6 Analisis Kawasan: Aspek Peternakan dan Problematika Gatot Murdjito,
Masyarakat Kustantinah
 Problematika peternakan di perdesaan
 Mengenali, membaca dan melakukan kreasi serta
inovasi dalam bidang peternakan
 KEM sebagai pendorong pengembangan peternakan di
perdesaan
7 Analisis Kawasan: Aspek Industri, Kesehatan dan Gunarso,
Kelestarian Lingkungan serta Problematika Masyarakat Retni Mardu Hartati
 Problematika industri, kesehatan dan kelestarian
lingkungan di perdesaan
 Mengenali, membaca dan melakukan kreasi serta
inovasi dalam bidang industri ramah lingkungan dan
kesehatan
 KEM sebagai pendorong pengembangan industri ramah
lingkungan dan kesehatan di perdesaan
25 Maret 2014
1 Analisis Kawasan: Aspek Kewirausahaan dan Problematika Anna Purwaningsih
Masyarakat
 Problematika kewirausahaan di perdesaan
 Mengenali, membaca dan melakukan kreasi serta

5
inovasi dalam bidang kewirausahaan
 KEM sebagai pendorong pengembangan
kewirausahaan di perdesaan
2 Break-snack Panitia
3 Analisis Kawasan: Aspek Pendidikan Masyarakat dan Darmono
Problematika Masyarakat
 Problematika pendidikan masyarakat di perdesaan
 Mengenali, membaca dan melakukan kreasi serta
inovasi dalam bidang pendidikan masyarakat
 KEM sebagai pendorong pengembangan pendidikan
masyarakat di perdesaan
4 Ishoma Panitia
5 Aspek Budaya, Seni, Kerajinan dan Industri Kreatif serta Sumino
Problematika Masyarakat
 Problematika budaya, seni, kerajinan dan industri kreatif
di perdesaan
 Mengenali, membaca dan melakukan kreasi serta
inovasi dalam bidang budaya, seni, kerajinan dan
industri kreatif di perdesaan
 KEM sebagai pendorong pengembangan budaya, seni,
kerajinan dan industri kreatif di perdesaan
6 Strategi Penyusunan Program dan Anggaran: Melirik Djarot Purbadi
Konsep KEM Ngawu
 Resume Problematika Kawasan (Desa Ngawu)
 Rencana dan Rancangan KEM Ngawu
7 Break-Snack Panitia
8 Briefing dan persiapan kunjungan lapangan dengan tema: Tim KEM Ngawu
Latihan Menggali Problematika Kawasan dan Merumuskan
Gagasan-gagasan KEM
 Tujuan dan Target Kunjungan Lapangan
 Proses kunjungan dan diskusi lapangan
 Resume Gagasan KEM versi Peserta Pelatihan
26 Maret 2014
1 Perjalanan ke KEM Ngawu atau Karangtengah Tim KEM Ngawu
2 Kunjungan dan diskusi lapangan KEM Ngawu atau Tim KEM Ngawu
Karangtengah
3 Makan siang (dalam perjalanan) Tim KEM Ngawu
4 Perjalanan pulang ke Jogja Tim KEM Ngawu

6
JADWAL KEGIATAN IN-HOUSE TRAINING PERTAMINA

ANALISA KELAYAKAN BANTUAN SOCIAL RESPONSIBILITY


Batch 1 Tanggal 24-25-26 Maret 2014 di Yogyakarta

No Waktu Materi Pengajar


24 Maret 2014
1 08.00-08.15 Pembukaan Pertamina,
FlipMas Indonesia
2 08.15-09.00 KEM sebagai Pendorong Terwujudnya Gatot Murdjito
Desa Mandiri Berkelanjutan
3 09.00-10.30 Analisis, Problema Kawasan dan Strategi Djarot Purbadi
Pemecahan Masalah dalam
Pengembangan Kawasan Ekonomi
Masyarakat
4 10.30-12.00 Analisis Kawasan: Aspek Pertanian dan Nila Ratna Juita
Problematika Masyarakat dalam KEM Alexander
5 12.00-13.00 Ishoma Panitia
6 13.00-14.30 Analisis Kawasan: Aspek Peternakan Gatot Murdjito
dan Problematika Masyarakat dalam KEM
7 14.30-16.00 Analisis Kawasan: Aspek Industri, Gunarso/Retni Mardu
Kelestarian Lingkungan dan Hartati
Problematika Masyarakat dalam KEM
25 Maret 2014
1 08.00-09.30 Analisis Kawasan: Aspek Kewirausahaan Anna Purwaningsih
dan Problematika Masyarakat dalam KEM
2 09.30-10.00 Break-snack Panitia
3 10.00-11.30 Analisis Kawasan: Aspek Pendidikan Darmono
Masyarakat dan Problematika
Masyarakat dalam KEM
4 11.30-12.30 Ishoma Panitia
5 12.30-14.00 Aspek Budaya, Seni, Kerajinan dan Sumino
Industri Kreatif serta Problematika
Masyarakat dalam KEM
6 14.00-15.30 Strategi Penyusunan Program dan Djarot Purbadi
Anggaran: Melirik Konsep KEM Ngawu
7 15.30-16.00 Break-Snack Panitia
8 16.00-17.30 Briefing dan persiapan kunjungan Djarot Purbadi
lapangan dengan tema: Latihan
Menggali Problematika Kawasan dan
Resume Gagasan-gagasan KEM
26 Maret 2014
1 08.00-09.30 Perjalanan ke KEM Ngawu atau Tim KEM Ngawu
Karangtengah
2 09.30-12.00 Kunjungan dan diskusi lapangan KEM Tim KEM Ngawu
Ngawu atau Karangtengah
3 12.00-13.00 Makan siang (dalam perjalanan) Tim KEM Ngawu
4 13.00-14.00 Perjalanan pulang ke Jogja Tim KEM Ngawu

Yogyakarta, 20 Maret 2014

Anda mungkin juga menyukai