1
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 5 Ayat
2, dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah
untuk periode 5 (lima) tahun yang merupakan penjabaran dari
visi, misi dan program kepala daerah yang berpedoman kepada
RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional. Oleh karena
itu, RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2018-2023 harus
mengacu dan berpedoman kepada dokumen perencanaan
pembangunan pusat dan provinsi.
Sebagai satu kesatuan perencanaan daerah yang utuh,
RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2018-2023 merupakan
irisan sebagai salah satu tahapan untuk mewujudkan tujuan
perencanaan pembangunan jangka panjang (RPJPD) Kabupaten
Pamekasan Tahun 2005-2025. RPJMD memiliki kedudukan dan
fungsi strategis dalam pembangunan suatu daerah. Hal ini
dikarenakan RPJMD merupakan acuan dan panduan utama
manajemen pembangunan daerah selama lima tahun. RPJMD juga
memberikan arah kebijakan dan prioritas pembangunan untuk
mewujudkan visi pembangunan daerah. Kemudian, RPJMD juga
memuat strategi dan program pembangunan daerah, indikasi
rencana program prioritas serta indikator kinerja daerah.
Dokumen RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2018-2023
akan dijadikan sebagai acuan dokumen Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD), yang merupakan perencanaan tahunan dan juga
menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat
Daerah (RESNTRA PD), sebagai bentuk pelaksanaan RPJMD dan
keselarasan perencanaan tahunan dengan perencanaan jangka
menengah serta keselarasan perencanaan tingkat pemerintah
daerah dengan perencanaan tingkat perangkat daerah. Oleh
karena itu, dokumen RPJMD harus menggunkan konsep SMART-
2
C (Specific, Measurable, Agreeable, Realistic, Time-bounded, and
Continously Improve).
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah Pasal 261 Ayat 1 dan ditegaskan kembali
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi
dokumen perencanaan pembangunan Pasal 7 bahwa dalam
menyusun RPJMD menggunakan 4 (empat) pendekatan, 1) politis;
2) teknokratik; 3) Partisipatif; 4) atas-bawah (top-down) dan
bawah–atas (bottom-up). Penyusunan RPJMD menggunakan
pendekatan teknokratis yaitu menggunakan metode dan kerangka
berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan
daerah.
Pendekatan teknokratis diawali dengan penyusunan rencana
pengumpulan data, selanjutnya dilakukan pengumpulan data,
pengolahan data, analisis data dan dilanjutkan dengan penyajian
pada rancangan RPJMD. Berdasarkan analisis data yang
dilakukan dirumuskan permasalahan dan isu strategis. Isu
strategis digunakan sebagai dasar untuk menyusun visi, misi,
tujuan, sasaran dan strategi dan arah kebijakan. Pendekatan
teknokratis juga dilakukan untuk menyusun proyeksi keuangan
daerah dan target capaian indikator untuk masing-masing
ukuran.
Penyusunan Perubahan RPJMD Kabupaten Pamekasan ini
juga menggunakan pendekatan partisipatif. Pendekatan
partisipatif dalam penyusunan Perubahan RPJMD ini
dilaksanakan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan
(stakeholders) dengan mempertimbangkan:
3
penyusunan dokumen perencanaan pembangunan
daerah;
b. Kesetaraan antara para pemangku kepentingan dari
unsur pemerintahan dan non pemerintahan dalam
pengambilan keputusan;
c. Adanya transparansi dan akuntabilitas dalam proses
perencanaan serta melibatkan media massa;
d. Keterwakilan seluruh segmen masyarakat, termasuk
kelompok masyarakat rentan termarjinalkan utamanya
gender;
e. Terciptanya rasa memiliki terhadap dokumen
perencanaan pembangunan daerah; dan
f. Terciptanya konsensus atau kesepakatan pada semua
tahapan penting pengambilan keputusan, seperti
perumusan prioritas dan permasalahan, perumusan
tujuan, strategi, kebijakan dan prioritas program.
4
c. Melakukan pembahasan dengan DPRD dan konsultasi
dengan pemerintah untuk penetapan produk hukum
yang mengikat semua pemangku kepentingan.
5
Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah diatur tentang
perubahan RPJMD yang dapat dilakukan apabila :
6
belum sesuai program maupun dana indikatif antara
RPJMD dan Renstra. Selanjutnya, berdasarkan hasil
evaluasi dan pengendalian pelaksanaan RPJMD Kabupaten
Pamekasan terdapat beberapa poin pada RPJMD Kabupaten
Pamekasan yang belum berpedoman pada RPJMD Provinsi
dan RTRW Kabupaten yaitu : 1) Rumusan visi, misi, tujuan,
sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan
jangka menengah daerah kabupaten/kota selaras dengan
arah, kebijakan umum,serta prioritas pembangunan
provinsi, arah, kebijakan, dan prioritas untuk bidang-bidang
pembangunan, dan pembangunan kewilayahan dalam
RPJMD provinsi. 2) Program Aksi daerah tertinggal,
terdepan, terluar, dan pascakonflik, 3) Kawasan hutan
produksi dan 4) Kawasan pertambangan.
7
1) Membantu kepala daerah dalam menyusun
perencanaan pembangunan dan anggaran daerah serta
laporan pengelolaan keuangan daerah;
2) Membantu kepala daerah dalam merumuskan
kebijakan pembangunan daerah dan keuangan daerah;
3) Membantu kepala daerah dalam melakukan evaluasi
kinerja dan keuangan daerah; menyediakan statistik
keuangan pemerintah daerah;
4) Mendukung keterbukaan informasi kepada masyarakat;
5) Mendukung penyelenggaraan sistem informasi
pemerintahan daerah; dan
6) Melakukan evaluasi perencanaan pembangunan daerah
dan pengelolaan keuangan daerah.
8
2019 Tentang Perangkat Daerah sebagai perubahan dari
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah.
9
Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019
Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
2019 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai
pengganti dari Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005.
Melalui perubahan regulasi ini, maka berdampak pula
terhadap perubahan klasifikasi belanja dalam struktur
APBD. Peraturan Pemerintah ini mencakup pengaturan
mengenai perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan
penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan Daerah.
Menyesuaikan dengan Perubahan tersebut berpengaruh
pada perlunya dilakukan perubahan pada RPJMD
Kabupaten Pamekasan 2018-2023.
10
4) Menegakkan hukum dengan bantuan aparat negara,
sehingga masyarakat memiliki kedisiplinan yang kuat
dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19
5) Menjaga kelancaran distribusi logistik yang dibutuhkan
masyarakat dalam kebijakan tanggap darurat, baik
kelancaran logistik dari pusat ke daerah maupun dari
gudang-gudang logistik ke daerah; dan
6) Melaksanakan stimulus ekonomi secara tepat sasaran
dalam rangka pemutusan rantai penyebaran covid-19.
Selain Enam Arahan Presiden, berlakunya Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2020, menyebabkan pemerintah daerah
(pemerintah provinsi/kab/kota) harus me realokasi APBD
untuk kesehatan, social safety net dan pemulihan ekonomi.
Re alokasi anggaran dilakukan dari rasionaliasi belanja
pegawai, belanja barang dan belanja modal yang tidak
prioritas/produktif.
11
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan
Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Indonesia Tahun 1950
Nomor 41), sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4355);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
12
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438) ;
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
10. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara
RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan
LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4723);
11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik IndonesiaNomor 4725);
12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5059);
13. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5038);
14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
15. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
13
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
16. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas
Sistem Keuangan.
17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 150);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
19.Peraturan Pemerintah
14
Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 tahun 2017 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 228; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 73);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang
Partisipasi Masyarkat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 73);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia
15
Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6178);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang
Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 52);
29. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 6402);
30. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas
Sistem Keuangan
31. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 –
2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 10);
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011
tentang Perubahan atas Peraturan Dalam Negeri Nomor 15
16
Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender di Daerah;
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
35. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 136);
36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
37. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1312);
38. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018
tentang Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis dalam Penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 459);
39. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 tahun 2018
tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1538;
17
40. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah.
41. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Tahun
2009 Seri E);
42. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012
tentang Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur 2011-2031
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 Nomor
3 Seri D);
43. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Nomor 5 Seri D);
44. Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 16 Tahun
2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Pamekasan Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Kabupaten
Pamekasan Tahun 2012 Nomor 6 E);
45. Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 20 Tahun
2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013 Nomor 14);
46. Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor ... Tahun ...
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
(Lembaran Daerah Kabupaten Pamekasan).
47. Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 9 Tahun
2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2018-2023
18
1.3 Hubungan Antar Dokumen
Mengacu pada Lampiran Permendagri No. 86 Tahun
2017, maka bagian ini menjelaskan hubungan RPJMD
dengan dokumen lain yang relevan beserta penjelasannya.
Keterhubungan dengan dokumen lain tersebut meliputi;
RPJMN, RPJPD, RPJMD Provinsi, RTRW nasional, RTRW
Provinsi, dan RTRW kabupaten dan/atau kota di sekitarnya.
Secara umum pola keterkaitan antara RPJMD Kabupaten
Pamekasan Tahun 2018-2023 dengan dokumen
perencanaan lainnya sebagaimana diilustrasikan dalam
gambar di bawah ini.
19
Gambaran secara detail mengenai keterkaitan RPJMD
Kabupaten Pamekasan dengan dokumen lainnya digambarkan
dalam tabulasi sebagai berikut.
20
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMD Kab. Pamekasan
No
Tahun 2018-2023
21
RPJPD Kab. Pamekasan Tahun RPJMD Kab. Pamekasan
No
2005-2025 Tahun 2018-2023
Minapolitan Secara "Pamekasan Sejahtera dari
Berkelanjutan Menuju Ridho Bawah, Merata dan
Allah SWT” Berkelanjutan
Berdasarkan Nilai-Nilai
Agama"
2 Sasaran Pokok RPJPD Tahun Kebijakan Pembangunan
Ke-3 (2016 - 2020) Pada Sasaran Pokok
RPJPD Tahun ke-3,
adalah terwujudnya
apabila dikaitkan dengan
pengembangan perekonomian
rakyat, peningkatan sumber RPJMD sebagai berikut:
daya manusia yang berkualitas, Sasaran 1 dan 7,
pelayanan dasar yang merata sesuai dengan Misi ke-
dan berkualitas, kelembagaan 4 yaitu Pemenuhan
ekonomi dan kelembagaan Kualitas
pemerintahan yang efisien. Agar Infrastruktur Dasar
sasaran pokok pembangunan yang Merata dan
tersebut dapat dicapai secara Berkelanjutan.
optimal maka dibutuhkan Sasaran 2, 4 dan 6,
berbagai kebijakan yang sesuai dengan Misi 1,
diarahkan pada: yaitu Penguatan
1) Mengembangkan Kualitas Sumber
infrastruktur wilayah yang Daya Manusia.
berkualitas yang Sasaran 3 RPJPD
mendukung perkembangan sejalan dengan Misi 3
kawasan agropolitan dan RPJMD yaitu
minapolitan; Peningkatan Tata
2) Mengembangkan ilmu Kelola Pemerintahan
pengetahuan dan teknologi dan Pelayanan
serta pengembangan Publik.
kualitas sumber daya Sasaran ke-5 RPJPD
manusia agar memiliki daya sejalan dengan Misi 5
saing baik pada pasar local, dalam RPJMD yaitu
regional, nasional maupun Pengelolaan Potensi
pasar internasional; Sosial, Nilai-nilai
3) Mengembangkan tata kelola Budaya, Keagamaan,
pemerintahan yang baik, Kepemudaan dan
bersih dan berwibawa baik Perempuan untuk
dalam semua aspek Mewujudkan
kehidupan. Supremasi Masyarakat yang
hukum dan penegakan Harmonis serta
keadilan perlu Sejahtera.
mendapatkan perhatian
agar pembangunan di
22
RPJPD Kab. Pamekasan Tahun RPJMD Kab. Pamekasan
No
2005-2025 Tahun 2018-2023
bidang hukum dapat
diwujudkan secara nyata;
4) Mengembangkan SDM yang
berkualitas dan profesional
merupakan bekal pokok
dalam upaya menciptakan
lembaga pemerintahan yang
efektif dan efisien.
Peningkatan kualitas
sumber daya manusia
menjadi sangat strategis
dalam upaya untuk
menjadikan masyarakat
sebagai subjek atau aktor -
pembangunan;
5) Mengembangkan
kesejahteraan masyarakat
perlu terus diupayakan
dengan disertai oleh
pemerataan pembangunan
dan hasil-hasilnya.
Pembangunan
kesejahteraan sosial
diwujudkan melalui
kebijakan pembangunan
yang sensitif gender,
pengembangan program
pembangunan berbasis
pada komunitas lokal dan
nilai-nilai keagamaan,
pengembangan program
asuransi dan perlindungan
sosial bagi masyarakat
miskin, serta program
pemberdayaan kontrol dan
prakarsa masyarakat lokal;
6) Meningkatkan pelayanan
dan akses di sektor
pendidikan dan kesehatan
secara merata dan
berkualitas serta menganut
prinsip non diskriminatif;
7) Menurunkan kesenjangan
kesejahteraan antar
23
RPJPD Kab. Pamekasan Tahun RPJMD Kab. Pamekasan
No
2005-2025 Tahun 2018-2023
individu, antar kelompok
masyarakat dan antar
daerah serta dipercepatnya
pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan potensial
yang memfokuskan pada
sektor agropolitan dan
minapolitan.
24
RPJPD Kab. Pamekasan Tahun RPJMD Kab. Pamekasan
No
2005-2025 Tahun 2018-2023
pelayanan dan pemahaman 5 RPJMD, yaitu
agama yang baik Pengelolaan Potensi
diharapkan kualitas Sosial, Nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan Budaya, Keagamaan,
masyarakat sesuai petunjuk Kepemudaan dan
dan ridho Allah SWT juga Perempuan untuk
akan mengalami Mewujudkan
peningkatan dengan cara masyrakat yang
menjalankan dan harmonis serta
memenuhi kewajiban Sejahtera.
menjalankan syariat agama Sasaran 3 RPJPD
bagi pemeluknya. Di berkaitan erat dengan
samping itu dalam proses Misi 3 RPJMD, yaitu
pembangunan agama Peningkatan tata
peningkatan kerukunan kelola Pemerintahan
hidup umat beragama, yang dan Pelayanan
dapat mendukung Publik. Hal ini sebagai
peningkatan saling percaya effort untuk
dan harmonisasi antar meningkatkan
kelompok masyarakat juga efektivitas dan efisiensi
perlu senantiasa didorong pemerintahan.
agar ketentraman dan Sedangkan Sasaran
kedamaian dapat ke-5 dan ke-7 RPJPD
direalisasikan. Dimensi concern pada
kerukunan ini sangat Pendidikan dan
penting dalam rangka Kesehatan. Hal ini
membangun masyarakat sesuai dengan Misi 1
yang memiliki kesadaran RPJMD yang
berkait dengan realitas memfokuskan pada
multikulturalisme dan peningkatan kualitas
memahami makna SDM melalui
kemajemukan sosial, peningkatan kualitas
sehingga tercipta suasana Pendidikan dan
kehidupan masyarakat yang kesehatan secara
penuh toleransi, tenggang merata. Misi ke-1
rasa, dan harmonis; RPJMD, yaitu
3) Meningkatkan kualitas Penguatan Kualitas
kelembagaan dan aparat Sumber Daya
birokrasi pemerintah yang Manusia.
lebih profesional, bersih dan Sasaran Pokok ke-6
berwibawa. Dengan kondisi yaitu penerapan SPM.
kelembagaan dan aparat Untuk Urusan Wajib
yang professional dan pelayanan dasar, hal
berwibawa diharapkan ke ini telah dilakukan,
25
RPJPD Kab. Pamekasan Tahun RPJMD Kab. Pamekasan
No
2005-2025 Tahun 2018-2023
depan akan mampu apalagi pada Renstra
merespon kebutuhan Perangkat Daerah
masyarakat sekaligus telah ditegaskan hal
memberikan pelayanan tersebut.
publik secara optimal. Concern RPJMD terkait
Birokrasi pemerintahan dengan kebijakan
diharapkan juga lebih Supremasi Hukum bila
mampu memainkan dikaitkan dengan
perannya sebagai fasilitator RPJMD tahun 2018-
pembangunan. 2023 dapat dilihat dari
Terwujudnya pranata sasaran di misi ke-5
kehidupan bernegara, RPJMD berupa
penataan dan penguatan Stabilitas Kondisi
daerah otonom serta Sosial, Aman dan
kerjasama antar pemangku Tertib.
kepentingan dalam
mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang kuat,
bersih dan berwibawa
merupakan kebutuhan yang
perlu mendapatkan
perhatian dalam proses
pembangunan jangka
panjang;
4) Penguatan sektor ekonomi
yang mampu memberikan
peluang bagi terciptanya
kondisi ekonomi
masyarakat secara optimal
dan berkelanjutan.
Sebagaimana tercantum
dalam visi dan misi
pembangunan jangka
panjang Kabupaten
Pamekasan bahwa
kemakmuran dan
kesejahteraan dalam
dimensi ekonomi
merupakan cita-cita
bersama yang harus
diwujudkan;
5) Menyediakan fasilitas
pelayanan, khususnya yang
berkaitan dengan
26
RPJPD Kab. Pamekasan Tahun RPJMD Kab. Pamekasan
No
2005-2025 Tahun 2018-2023
pemenuhan hak dasar
masyarakat seperti
pendidikan dan kesehatan.
Penyediaan fasilitas
pelayanan pendidikan dan
kesehatan senantiasa harus
mendapat perhatian
pemerintah mengingat
sektor ini merupakan sector
penentu IPM (Indeks
Pembangunan Manusia);
6) Menyediakan SPM (standar
pelayanan minimal) di
seluruh bidang pelayanan
publik di Kabupaten
Pamekasan. Dengan adanya
SPM maka pelayanan
terhadap publik yang
diberikan menjadi semakin
profesional, transparan dan
akuntabel;
7) Meningkatkan kualitas dan
pemerataan pelayanan
pendidikan dan kesehatan,
akses serta fungsi kontrol
atas fasilitas-fasilitas
pelayanan kebutuhan sosial
dasar tersebut;
8) Meningkatkan
pembangunan di bidang
hukum yang difokuskan
pada perwujudan
perlindungan hukum dan
peningkatan kesejahteraan
masyarakat dengan
supremasi hukum dalam
setiap aspek kehidupan dan
perlindungan Hak Asasi
Manusia (HAM), perwujudan
dan harmonisasi produk
hukum daerah yang
memihak kepentingan
masyarakat;
9) Meningkatkan keamanan,
27
RPJPD Kab. Pamekasan Tahun RPJMD Kab. Pamekasan
No
2005-2025 Tahun 2018-2023
ketentraman dan ketertiban
di lingkungan masyarakat.
Upaya mewujudkan
keamanan, ketentraman
dan ketertiban merupakan
cita-cita bersama yang
harus direalisasikan sebab
dengan kondisi keamanan
dan ketertiban masyarakat
yang mantap akan dapat
menciptakan kenyamanan
seluruh warga masyarakat
dalam aktivitas sehari-hari.
Akhirnya melalui berbagai
ihktiar yang dilakukan
melalui proses
pembangunan dan tahap
pembangunan setiap lima
tahunan diharapkan visi
pembangunan jangka
panjang Kabupaten
Pamekasan 2005-2025
yakni Terwujudnya
Pamekasan yang Maju,
Sejahtera, Berdaya Saing
Berbasis Agropolitan dan
Minapolitan Secara
Berkelanjutan Menuju
Ridho Allah SWT dapat
benar-benar dicapai.
28
Tabel 1. 3 Keselarasan Antara RPJMD Kab. Pamekasan Tahun
2018-2023 dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-
2024
29
RPJMD Provinsi Jawa Timur RPJMD Kab. Pamekasan
No
2019-2024 Tahun 2018-2023
Dan Hal tersebut juga
selaras dengan Misi 2, yaitu
Perekonomian Inklusif
yang Bertumpu pada
Sektor Pertanian dan
Didukung Percepatan
Pembangunan Sektor
Industri, Perdagangan
dan sektor potensial
lainnya.
3 Misi 3: Hal tersebut sangat selaras
dengan Misi 3, yaitu
Tata Kelola Pemerintahan yang
Meningkatkan
Bersih, Inovatif, Terbuka,
Penyelenggaraan
Partisipatoris Memperkuat
Pemerintahan dan
Demokrasi Kewargaan untuk
Pelayanan Publik yang
Menghadirkan Ruang Sosial
Efektif dan Akuntabel.
yang menghargai prinsip
Kebhinekaan.
4 Misi 2: Hal tersebut selaras dengan
Misi 1, yaitu Mewujudkan
Terciptanya Kesejahteraan yang
SDM berkualitas melalui
Berkeadilan Sosial, Pemenuhan
pemerataan akses dan
Kebutuhan Dasar Terutama
kualitas pendidikan dan
Kesehatan dan Pendidikan,
kesehatan serta
Penyediaan Lapangan Kerja
peningkatan daya beli
dengan Memperhatikan
masyarakat. Misi ke-1
Kelompok Rentan.
terdiri dari 3 Sasaran
sebagai berikut:
Meningkatnya akses
pendidikan
masyarakat yang
berkualitas dan
merata
Meningkatnya akses
kesehatan masyarakat
yang berkualitas dan
merata
Meningkatnya daya
beli masyarakat
30
Sumber: RPJMD Provinsi Jawa Timur 2019-2024, RPJMD
Kabupaten Pamekasan 2018-2023
31
Mengacu pada diagram tersebut di atas tampak bahwa
RPJMD Kabupaten/Kota disusun mengacu pada Rencana Tata
Ruang, sebaliknya rencana pembiayaan Tata Ruang dan
Perencanaan Sektoral akan tertuang pada prioritas program
RPJMD. Terkait dengan Tata Ruang, data dan informasi, serta
rencana tata ruang diolah melalui proses:
a. Analisis daerah;
b. Identifikasi kebijakan nasional yang berdampak pada
daerah;
c. Perumusan masalah pembangunan daerah;
d. Penyusunan rancangan kebijakan pembangunan daerah.
.
Tabel 1. 4 Keselarasan Antara RPJMD Kab. Pamekasan Tahun
2018-2023 dengan RTRW Nasional, RTRW Provinsi Jawa
Timur, RTRW Kab. Pamekasan, dan RTRW Kabupaten Sekitar
32
RPJMD Kab. Pamekasan Keterkaitan dengan
No Dokumen RTRW secara
Tahun 2018-2023 Vertikal maupun Horizontal
Perkotaan Pademawu, mendorong pemerataan
Perkotaan Galis, Perkotaan perkembangan wilayah.
Proppo, Perkotaan
Pegantenan, Perkotaan Kawasan andalan terdiri
Palengaan dan Perkotaan atas kawasan andalan
Kadur. darat dan kawasan andalan
laut. Kawasan andalan darat
terdiri atas kawasan andalan
berkembang dan kawasan
Pengembangan Kawasan andalan prospektif
perdesaan melalui berkembang.
Agrobisnis.
Kawasan andalan
Pengembangan kawasan
berkembang ditetapkan
agropolitan di Kabupaten dengan kriteria : a) memiliki
Pamekasan untuk paling sedikit 3 (tiga) kawasan
mempercepat perkembangan perkotaan; b) memiliki
kawasan pedesaan. kontribusi terhadap produk
domestik bruto paling sedikit
0,25% (nol koma dua lima
Kawasan yang ditetapkan persen); c) memiliki jumlah
sebagai kawasan Agropolitan penduduk paling sedikit 3%
yaitu : (tiga persen) dari jumlah
penduduk provinsi; d)
a. Kecamatan Waru, yang memiliki prasarana berupa
meliputi Desa jaringan jalan, pelabuhan laut
Tampojung Pregih, Desa dan/atau bandar udara,
Bajur, Desa Sana Laok, prasarana listrik,
Desa Sumber Waru, telekomunikasi, dan air baku,
Desa Tampojung Guwa, serta fasilitas penunjang
Desa Tampojung kegiatan ekonomi kawasan;
Tengginah, Desa dan e) memiliki sektor
Tampojung Tengah, dan unggulan yang sudah
Desa Ragang, dengan berkembang dan/atau sudah
arahan pengembangan ada minat investasi.
komoditas berbasis
buah-buahan antara Kawasan andalan prospektif
lain : durian, pisang dan berkembang ditetapkan
pepaya. dengan kriteria a) memiliki
b. Kecamatan Pakong, paling sedikit 1 (satu) kawasan
yang meliputi Desa perkotaan; b) memiliki
Bandungan, Desa kontribusi terhadap produk
Seddur, Desa Klompang domestik bruto paling sedikit
33
RPJMD Kab. Pamekasan Keterkaitan dengan
No Dokumen RTRW secara
Tahun 2018-2023 Vertikal maupun Horizontal
Timur, Desa Somalang, 0,05% (nol koma nol lima
Desa Bicorong, Desa persen); c) memiliki laju
Lebbek, Desa Pakong, pertumbuhan ekonomi paling
Desa Palalang, Desa sedikit 4% (empat persen) per
Klompang Barat, Desa tahun; d) memiliki jumlah
Banban, dan Desa penduduk paling sedikit 0,5%
Bajang, dengan arahan (nol koma lima persen) dari
pengembangan jumlah penduduk provinsi; e)
komoditas berbasis memiliki prasarana berupa
durian, rambutan, jaringan jalan, pelabuhan laut,
kelapa, tembakau dan dan prasarana lainnya yang
kambing. belum memadai; dan f)
c. Kecamatan Pegantenan, memiliki sektor unggulan yang
yang meliputi Desa potensial untuk
Tebul Timur, Desa dikembangkan.
Tlagah, Desa Bulangan
Barat, Desa Bulangan Kawasan andalan
Timur, Desa Ambender, laut ditetapkan dengan
Desa Tebul Barat, Desa kriteria a) memiliki sumber
Pegantenan, Desa daya kelautan; b) memiliki
Bulangan Branta, Desa pusat pengolahan hasil laut;
Bulangan Hají, dan Desa dan c) memiliki akses menuju
Plakpak, dengan arahan pasar nasional atau
pengembangan internasional.
komoditas berbasis
pisang, cabe, dan
durian.
d. Kecamatan Kadur, yang
meliputi Desa Pamoroh,
Desa Bangkes, Desa
Kadur, dan Desa
Pamaroh, dengan
arahan pengembangan
komoditas berbasis
pinang, kelapa, pisang,
pepaya dan ayam
petelur.
34
RPJMD Kab. Pamekasan Keterkaitan dengan
No Dokumen RTRW secara
Tahun 2018-2023 Vertikal maupun Horizontal
Timur, Kab Pamekasan Kab. Pamekasan sesuai Pasal
masuk dalam Pusat 19 ayat (1) masuk Sistem
Kegiatan Wilayah, perkotaan PKW (Pusat
Pengembangan Kegiatan Wilayah):
Germakertosusila Plus, Probolinggo, Tuban, Kediri,
Jaringan Jalan Arteri Madiun, Banyuwangi, Jember,
Primer, Rencana Blitar, Pamekasan,
pengembangan kawasan Bojonegoro, dan Pacitan;
strategis dan Kawasan
tertinggal.
Kab Pamekasan juga masuk
Wilayah Pengambangan
Kebijakan dalam RPJMD Germakertosusila Plus
yang sejalan dengan dengan pusat di Kota
kebijakan RTRW Provinsi Surabaya meliputi: Kota
Jawa Timur tersebut secara Surabaya, Kab. Tuban, Kab.
tegas disampaikan dalam Lamongan, Kab. Bojonegoro,
Strategi Pembangunan Kab. Gresik, Kab. Sidoarjo,
melalui pembangunan Kab. Mojokerto, Kota
dari bawah dan merata. Mojokerto, Kab. Jombang,
Kab. Pasuruan, Kota
Salah satu implementasi Pasuruan, Kab. Bangkalan,
kebijakan tersebut antara Kab. Sampang, Kab.
lain Pembangunan Pamekasan, dan Kab.
prasarana sosial-ekonomi Sumenep, dengan fungsi:
untuk mendorong pertanian tanaman pangan,
pengembangan perkotaan perkebunan, hortikultura,
sesuai dengan fungsi kehutanan, perikanan,
masing-masing kawasan. peternakan, pertambangan,
Kebijakan ini meliputi perdagangan, jasa,
Perkotaan Batumarmar, pendidikan, kesehatan,
Passean, Larangan, pariwisata, transportasi, dan
Pegantenan, Palengaan, industri;
Proppo, Pademawu, Galis,
Kadur, Tlanakan. Jalan nasional arteri primer
sebagaimana dimaksud dalam
Sedangkan salah satu Pasal 25 ayat (2) meliputi
kebijakan yang sinergis konservasi jalur
dengan jalan arteri nasional, perkeretaapian mati meliputi:
maka untuk jalan Kamal–Bangkalan–Sampang–
kabupaten dilakukan Pamekasan–Sumenep–
pelebaran jalan pada ruas Kalianget.
jalan < 6 meter dan
35
RPJMD Kab. Pamekasan Keterkaitan dengan
No Dokumen RTRW secara
Tahun 2018-2023 Vertikal maupun Horizontal
peningkatan kualitas Sedangkan Rencana
perkerasan jalan. Untuk pengembangan kawasan
rencana pelebaran jalan strategis (Pasal 87) dari sudut
dilakukan sehingga kepentingan ekonomi
terpenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
minimum sebagai ruas jalan Pasal 86 ayat (1) huruf a
lokal primer. meliputi : Kawasan agropolitan
regional yang terdiri atas
Sistem Agropolitan Wilis
(meliputi Kab Madiun,
Kab.Magetan, Kab Ngawi, Kab
Pacitan, Kab Ponorogo, dan
Kota Madiun), Sistem
Agropolitan Bromo-Tengger-
Semeru (meliputi Kab.
Lumajang, Kab. Malang, Kab.
Pasuruan, Kab. Probolinggo,
dan Kab. Sidoarjo), Sistem
Agropolitan Ijen (meliputi Kab.
Banyuwangi, Kab. Bondowoso,
Kab. Jember, dan Kab.
Situbondo), dan Sistem
Agropolitan Kepulauan
Madura (meliputi Kabupaten
Bangkalan, Kabupaten
Pamekasan, Kabupaten
Sampang, Kabupaten
Sumenep);
36
RPJMD Kab. Pamekasan Keterkaitan dengan
No Dokumen RTRW secara
Tahun 2018-2023 Vertikal maupun Horizontal
Situbondo.
37
RPJMD Kab. Pamekasan Keterkaitan dengan
No Dokumen RTRW secara
Tahun 2018-2023 Vertikal maupun Horizontal
Kab. Sumenep.
Salah satu Kebijakan untuk mendukung
Kebijakan/Perencanaan Tata konektivitas antar daerah
Ruang, dilakukan dengan (Pasal 16) berupa Jalan
Mengintegrasikan, Nasional berupa jalan arteri
memaduserasikan, dan primer meliputi ruas Batas
mengharmonisasikan Kabupaten Pamekasan -Batas
rencana tata ruang Kota Sumenep, Jalan raya
kabupaten dengan rencana Pamekasan, Jalan Trunojoyo,
tata ruang wilayah nasional, Batas Kota Sumenep -
rencana tata ruang Kalianget, Jalan Jenderal
pulau/kepulauan, rencana Sudirman, Jalan A. Yani,Jalan
tata ruang kawasan strategis Urip Sumoharjo, Jalan Slamet
nasional, rencana tata ruang Riyadi dan Jalan Yos Sudarso.
wilayah provinsi, rencana
tata ruang kawasan strategis
provinsi, dan rencana tata Sedangkan Jalan Provinsi
ruang wilayah kabupaten berupa jalan kolektor primer
yang berbatasan, yaitu meliputi Ruas Batas
Kabupaten Sumenep. KabupatenPamekasan - Batas
Kota Sumenep, Jalan Raya
Kebijakan lain yang
Manding, Jalan Halim Perdana
dilakukan pasca tarif nol
Kusuma, Jalan Imam Bonjol,
Jembatan Suramadu adalah
Jalan Raya Gapura dan Batas
pengintegrasian kebijakan
Kota Sumenep - Pantai
kewilayahan yang dimulai
Lombang:
dari perencanaan kebijakan
kepariwisataan madura yang
meliputi 4 kabupaten di
Sistem jaringan
Pulau Madura.
perkeretaapian sebagaimana
Pasal 19 meliputi
pembangunan jalur kereta api
ditujukan pada pengaktifan
kembali
lintas non operasional di
Pulau Madura
menghubungkan Bangkalan –
Kamal – Sampang –
38
RPJMD Kab. Pamekasan Keterkaitan dengan
No Dokumen RTRW secara
Tahun 2018-2023 Vertikal maupun Horizontal
Pamekasan – Sumenep;
Sumber: RPJMD Kab. Pamekasan Tahun 2018-2023, RTRW
Nasional, RTRW Provinsi Jawa Timur, RTRW Kab. Pamekasan,
RTRW Kabupaten Sampang, dan RTRW Kabupaten Sumenep.
39
Tabel 1. 5 Sinkronisasi RPJMD Kab. Pamekasan Tahun 2018-2023 degan Materi Teknis RTRW dan
Dinamika Pembangunan
Sinkronisasi dengan Dinamika
Kebijakan RPJM Strategi RPJM Sinkronisasi dengan Kebijakan & Strategi RTRW
Pembangunan PK RTRW
Penguatan kualitas Mewujudkan SDM Tidak ada kebijakan maupun strategi yang Adanya usulan pengembangan
Sumber Daya berkualitas melalui mengakomodir terkait pengembangan kualitas SDM Kawasan Pendidikan Berbasis
Manusia pemerataan akses ataupun pengembangan fasilitas umum khususnya Pesantren di Kecamatan Palengaan,
dan kualitas pendidikan dan kesehatan sedangkan dari bidang kesehatan
pendidikan dan tidak terdapat dinamika
kesehatan serta pembangunan yang mempengaruhi
peningkatan daya tata ruang
beli masyarakat.
Perekonomian Meningkatkan Telah sesuai dengan kebijakan RTRW nomor 2 dan 4 a. Aktivitas perekonomian, sosial,
Inklusif yang kesejahteraan yaitu: dan budaya dikembangkan agar
Bertumpu pada masyarakat melalui terintegrasi dengan sektor lain
a. Kebijakan 2: Penyediaan prasarana wilayah secara yang terkait untuk meningkatkan
Sektor Pertanian ekonomi inklusif
terpadu dan interkoneksi untuk lebih mendorong potensi produk unggulan lokal
dan Didukung berbasis potensi
inventasi produktif di bidang berbasis pertanian, yang siap jual.
Percepatan dan keunggulan peternakan, perkebunan dan perikanan, dengan b. Pengembangan kawasan agrotekno
Pembangunan local. strategi: pemanfaatan embung untuk
Sektor Industri Mengembangkan sistem jaringan prasarana pertanian dan agro ternak (sapi) di
Manufaktur transportasi untuk menunjang kegiatan Kecamatan Palengaan
Perdagangan dan permukiman perkotaan dan permukiman c. Program aksi berbaur untuk
Sektor Potensial perdesaan sebagai pusat pengembangan UMKM dan Industri Kreatif serta
Lainnya ekonomi wilayah; pelatihan sehingga memudahkan
Meningkatkan akses terhadap kegiatan- para petani untuk mengakses
kegiatan produksi pertanian yang didukung bantuan permodalan, di antaranya
oleh sarana prasarana pertanian pada kawasan- melalui koperasi desa atau
kawasan potensial;
40
Sinkronisasi dengan Dinamika
Kebijakan RPJM Strategi RPJM Sinkronisasi dengan Kebijakan & Strategi RTRW
Pembangunan PK RTRW
41
Sinkronisasi dengan Dinamika
Kebijakan RPJM Strategi RPJM Sinkronisasi dengan Kebijakan & Strategi RTRW
Pembangunan PK RTRW
42
Sinkronisasi dengan Dinamika
Kebijakan RPJM Strategi RPJM Sinkronisasi dengan Kebijakan & Strategi RTRW
Pembangunan PK RTRW
Tidak ada kebijakan maupun strategi yang Tidak terdapat dinamika terkait
mengakomodir terkait peningkatan kemandirian kemandirian fiskal daerah
fiskal daerah
Peningkatan Tata Meningkatkan Tidak ada kebijakan maupun strategi yang Tidak terdapat dinamika terkait
Kelola Pemerintahan Penyelenggaraan mengakomodir terkait peningkatan pelayanan publik peningkatan pelayanan publik
dan Pelayanan Pemerintahan dan
Publik Pelayanan Publik
yang Efektif dan
Akuntabel
Pemenuhan Kualitas Menjamin Kebijakan dan strategi terkait infrastruktur yang a. Peningkatan jalan di ruas jalan
Infrastruktur dasar Terpenuhinya terdapat di dalam RTRW dikhususkan untuk lingkar selatan sepanjang 9.050
yang Merata dan Infrastruktur Dasar peningkatan agropolitan, sehingga sarana dan meter untuk menghubungkan
Berkelanjutan dan Kualitas prasarana yang terkait hanya berhubungan dengan Kabupaten Pamekasan dengan
Lingkungan Hidup pertanian. kabupaten lain di Pulau Madura.
yang Merata dan b. Pembangunan jalan lingkar timur
Sedangkan terkait kualitas lingkungan telah yang dimulai dari Desa Ceguk
Layak bagi
terakomodir didalam Kebijakan nomor 3 yaitu Kecamatan Tlanakan hingga Desa
Masyarakat
Pemantapan fungsi lindung dalam mendukung Tambung Kecamatan Pademawu
program pembangunan berkelanjutan, dengan sepanjang 13,8 kilometer dengan
strategi: lebar 6 meter.
c. Pembangunan jalan lingkar barat
a. Memantapkan fungsi kawasan dengan yang dimulai dari Desa Laden
memperbaiki dan meningkatkan fungsi lindung Kecamatan Pamekasan hngga
pada daerah yang mempunyai potensi sebagai terhubung dengan jalan Desa
kawasan resapan air melalui rehabilitasi lahan Larangan Badung Kecamatan
dengan menanam vegetasi yang mampu Palengaan dengan panjang sekitar
memberikan perlindungan terhadap permukaan 13 km dengan lebar 4,5 hingga 7
43
Sinkronisasi dengan Dinamika
Kebijakan RPJM Strategi RPJM Sinkronisasi dengan Kebijakan & Strategi RTRW
Pembangunan PK RTRW
44
Sinkronisasi dengan Dinamika
Kebijakan RPJM Strategi RPJM Sinkronisasi dengan Kebijakan & Strategi RTRW
Pembangunan PK RTRW
45
Sinkronisasi dengan Dinamika
Kebijakan RPJM Strategi RPJM Sinkronisasi dengan Kebijakan & Strategi RTRW
Pembangunan PK RTRW
46
Sinkronisasi dengan Dinamika
Kebijakan RPJM Strategi RPJM Sinkronisasi dengan Kebijakan & Strategi RTRW
Pembangunan PK RTRW
Sumber: RPJMD Kab. Pamekasan Tahun 2018-2023 dan Dinamika Pembangunan PK RTRW
47
1.4 Maksud dan Tujuan
1.4.1 Maksud
A. Penyempurnaan RPJMD Kabupaten Pamekasan
Tahun 2018-2023 yang sudah tersusun
sebelumnya dengan berpedoman pada visi, misi,
dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih;
B. Pedoman bagi pemerintah daerah untuk
menentukan arah dan tujuan pembangunan dalam
3 (tiga) tahun ke depan; dan
C. Pedoman pengukuran kinerja pemerintah daerah
dalam pembangunan daerah.
1.4.2 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan RPJMD Perubahan
Kabupaten Pamekasan 2018-2023 adalah sebagai
berikut:
A. Merumuskan perencanaan daerah melalui tujuan,
sasaran strategi, arah kebijakan dan program
pembangunan Kabupaten Pamekasan 2018-2023;
B. Merumuskan dan menyesuaikan dengan Kebijakan
Nasional; dan
C. Menjadi salah satu alat untuk mengukur kinerja
pemerintah daerah dalam pembangunan daerah.
BAB I. PENDAHULUAN
48
landasan normatif penyusunan, hubungan dengan
dokumen perencanaan lainnya dan sistematika
penulisan.
49
akhirnya akan diketahui kemampuan daerah
dalam membiayai program-program pembangunan.
Adapun struktur sub bab dalam bab ini adalah:
5.1. Visi
5.2. Misi
50
BAB VI. STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
51
BAB VIII. KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
52
BAB II
53
BAB II
54
Ditinjau dari luas wilayah masing-masing kecamatan, Kecamatan
Batumarmar seluas 9.707 ha atau sekitar 12,3% dari luas wilayah
keseluruhan, dan yang paling kecil adalah Kecamatan Pamekasan
dengan luasan 2. 647 ha atau 3,3% dari luas wilayah secara
keseluruhan.
55
masing-masing Kecamatan di Kabupaten Pamekasan
sebagaimana tabel berikut:
Tlanakan 17 17 17 17 17
Pademawu 22 22 22 22 22
Galis 10 10 10 10 10
Larangan 14 14 14 14 14
Pamekasan 18 18 18 18 18
Proppo 27 27 27 27 27
Palengaan 12 12 12 12 12
Pegantenan 13 13 13 13 13
Kadur 10 10 10 10 10
Pakong 12 12 12 12 12
Waru 12 12 12 12 12
Batumarmar 13 13 13 13 13
Pasean 9 9 9 9 9
56
Tabel 2. 3 Tinggi Wilayah dan Jarak Kecamatan di Kabupaten
Pamekasan Tahun 2019
TINGGI JARAK DARI PERSENTASE TERHADAP
KECAMATAN
WILAYAH IBUKOTA KAB (km) LUAS KAB/KOTA
2.1.2 Topografi
2.1.2.1 Kemiringan Lahan
Wilayah Kabupaten Pamekasan tersebar pada berbagai kelas
lereng, Kemiringan Lahan yang paling dominan di Kabupaten
Pamekasan ini yaitu kemiringan 0-15˚ dengan luas areal sebesar
57
59.964 ha, sedangkan untuk kemiringan 15-25˚ dengan luas
kedua terbesar yaitu 14.291 ha, sedangkan untuk kemiringan 25-
40˚ dengan luas yaitu 2.253 ha, dan untuk kemiringan paling
tinggi yaitu >40˚ dengan luas areal sebesar 2.722 ha. Untuk luas
total kemiringan lahan sebesar 79.230 ha. Distribusi Kemiringan
lereng seperti tersaji pada tabel di bawah ini.
58
Pamekasan sebagai daerah rawan bencana alam, terutama tanah
longsor.
59
Pademawu sebesar 7.182,9 ha, Kecamatan Galis seluas
3.181,6 ha, Kecamatan Larangan sebanyak 1.678,2 ha,
Kecamatan Pamekasan seluas 2.545,7 ha, Kecamatan
Proppo sebanyak 4.676,5 ha, Kecamatan Palengaan seluas
220,4 ha, Kecamatan Kadur seluas 148,4 ha, Kecamatan
Batumarmar seluas 738,8 ha, dan Kecamatan Pasean
seluas 1.732,8 ha.
60
Kecamatan Waru seluas 2.978,3 ha, Kecamatan
Batumarmar seluas 1.659,5 ha, dan Kecamatan Pasean
seluas 1.473,5 ha;
- Ketinggian 200-250 m : total dari keseluruhan wilayah yang
memiliki ketinggian 200 - 250 m yaitu seluas 3.815,5 ha,
yang tersebar di Kecamatan Pegantenan seluas 748,6 ha,
Kecamatan Kadur seluas 641,1 ha, Kecamatan Pakong
seluas 968,5 ha, Kecamatan Waru seluas 601,1 ha,
Kecamatan Batumarmar seluas 201,3 ha, dan Kecamatan
Pasean seluas 654,9 ha;
61
termasuk tekstur sedang seluas 90,5 persen, wilayah dengan
tekstur halus sekitar 8,3 persen, dan 1,2 persen sisanya tergolong
wilayah yang tanahnya bertekstur kasar. di Kabupaten Pamekasan
terdapat beberapa kelompok jenis tanah yaitu Kompleks Mediteran
Merah, Kompleks Brown Forest, Kompleks Mediteran, Litosol,
Aluvial Kelabu Kekuningan, Grumosol Kelabu, Kompleks
Grumosol Kelabu, Asosiasi Hidromorf Kelabu, Asosiasi Litosol, dan
Aluvial Hidromorf. Jenis tanah yang banyak terdapat di Kabupaten
Pamekasan ini yaitu jenis tanah regosol sebesar 36. 063 Ha.
62
terakhir, pengelolaan bahan-bahan galian tersebut belumlah
optimal. Jika dikelola dengan baik tentu dapat menunjang
pelaksanaan pembangunan untuk mempercepat pencapaian
tujuan pembangunan.
2.1.4 Hidrologi
2.1.4.1 Sungai
Di Kabupaten Pamekasan terdapat 13 sungai yang melintasi
beberapa wilayahkecamatan, selain itu juga terdapat pula sumber
mata air dan dam/bendungan yang dapat dimanfaatkan untuk
sarana irigasi lahan pertanian, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 2. 7 Nama, Panjang, dan Menara Sungai yang Melintas
Wilayah Kabupaten Pamekasan Tahun 2018
No. Nama Sungai Wilayah Kecamatan Panjang Sungai (Km) Muara
1 2 3 4 5
1 Kloang Kadur/Pamekasan 6 Selat Madura
63
2.1.4.2 Sumber Mata Air / Bendungan
Data sumber mata air dan bendungan disajikan dalam tabel
di bawah ini. Sumber mata air dan bendungan merupakan salah
satu sumberdaya yang sangat penting bagi pertanian dan
kehidupan sehari-hari.
1 2 3 4
1 Tlanakan 1 2
2 Pademawu 1 6
3 Galis - -
4 Larangan 3 281
5 Pamekasan 1 5
6 Proppo - -
7 Palengaan 2 10
8 Pegantenan 6 260
9 Kadur 1 10
10 Pakong 18 1.257
11 Waru 2 105
12 Batumarmar 1 15
13 Pasean 4 138
Jumlah 40 2.089
64
Tabel 2. 9 Nama-Nama Dam/ Bendungan di Kabupaten
Pamekasan Tahun 2018
DEBIET L/det.
No. Dam /Bendungan Areal (Ha) Penghujan Kemarau Lokasi
(Max) (Min)
1 2 3 4 5 6
13. Dam Batu Kerbuy 190 136 25 Ds. Bt. Kerbuy – Pasean
65
2.1.5 Potensi Pengembangan Wilayah
Potensi pengembangan wilayah sebagaimana yang sudah
dikaji dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pamekasan
berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah, dapat diidentifikasi
wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
Pengembangan kawasan pada beberapa sektor harus sesuai
dengan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
kabupaten berdasarkan RTRW, hal itu untuk menjaga kesesuaian
pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang kabupaten,
menghindari penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana
tata ruang, menjaga keseimbangan dan keserasian peruntukan
ruang, sebagai alat pengendali pengembangan kawasan, mencegah
dampak pembangunan yang merugikan kepentingan umum.
66
hanya terdapat di wilayah Kecamatan Tlanakan, Proppo,
Pegantenan, Pakong, Batumarmar dan Pasean.
67
Namun kemungkinan adanya gangguan terhadap kawasan
tersebut perlu terus diantisipasi dengan sebaik-baiknya. Bentuk
gangguan yang sering terjadi adalah kebakaran hutan,
penebangan liar, alih fungsi lahan dan lainnya.
2.1.6 Demografi
68
PENDUDUK KABUPATEN PAMEKASAN
940,000
916,606
920,000
900,000
871,497
863,004
880,000
854,194
845,314
860,000
840,000
820,000
800,000
2015 2016 2017 2018 2019
Series 1 845,314 854,194 863,004 871,497 916,606
69
JENIS KELAMIN RASIO
NO KECAMATAN JUMLAH JENIS
LAKI-LAKI PEREMPUAN KELAMIN
70
kecamatan tersebut selalu mengalami kejadian bencana setiap
tahun. Delapan kecamatan tersebut adalah, Pademawu, Proppo,
Pegantenan, Palengaan, Larangan, Kadur, Galis dan Kecamatan
Pakong. Jenis bencana yang terjadi di wilayah tersebut
kebanyakan berupa angin puting beliung, tanah longsong dan
kebakaran. Sementara kecamatan yang masuk kategori aman dari
peristiwa bencana alam ialah kecamatan Kota Pamekasan.
71
Pertumbuhan Ekonomi 2015-2019
5.57
5.50 5.52
5.44 5.46
5.46
5.32 5.35
5.07
5.17 5.02
5.02 5.04
4.92
4.88
2015 2016 2017 2018 2019
Pamekasan Jawa Timur Indonesia
72
tahun 2018 terus mengalami peningkatan hingga mencapai angka
5,17%, namun pada tahun 2019 mengalami penurunan hingga
menunjukkan angka 5,02%.
2.2.1.2 Pertumbuhan PDRB
Salah satu indikator penting yang digunakan untuk
mengukur perkembangan ekonomi suatu daerah pada periode
waktu tertentu adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
yang merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu daerah dalam satuan rupiah
setiap tahun.
PDRB dapat dibedakan atas dasar harga konstan dan harga
berlaku. PRDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai
tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada
satu tahun tertentu. Sedangkan PDRB atas dasar harga berlaku
menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada tahun tersebut.
Selanjutnya, PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk
melihat pertumbuhan ekonomi suatu daerah dari tahun ke tahun.
Sedangkan PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan
untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi.
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 20.65 21.05 21.56 21.93 22.34
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.63 0.65 0.67 0.69 0.71
73
Kategori Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 6.86 6.83 6.73 6.70 6.58
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.75 0.75 0.77 0.79 0.81
74
meskipun peningkatannya bermacam-macam. Peningkatan
posisi PDRB yang berada pada 14,55 pada tahun 2015 menjadi
75
Gini Rasio 2015-2019
0.415
0.402 0.396
0.389
0.408 0.380
0.397
0.393
0.379 0.371
0.361
0.338 0.340
0.326 0.332
76
Gini Rasio Kabupaten Pamekasan menunjukkan angka yang
fluktuatif dari tahun 2015-2019, pada tahun 2015 gini rasio di
Kabupaten Pamekasan menunjukkan angka 0,338%, pada tahun
2016 meningkat sebesar 0,361%, pada tahun 2017 menurun
hingga 0,34%, pada tahun 2018 menurun hingga 0,326%,
kemudian pada tahun 2019 meningkat sebesar 0,332%.
Peningkatan ini kalau terus dibiarkan tentunya bisa berdampak
kurang baik. Ketimpangan pendapatan baik antar kelompok
pendapatan maupun antar wilayah semakin tinggi. Patut menjadi
perhatian, walau indeks gini rasio masih dalam kategori sedang,
tetapi ada kecenderungan meningkat. Sebenarnya dengan
meningkatnya gini ratio ini tidak berarti kelompok ekonomi rendah
tidak mengalami peningkatan pendapatan, sebenarnya mereka
juga mengalami peningkatan pendapatan, namun peningkatannya
masih terlalu jauh jika dibandingkan dengan peningkatan
pendapatan dari kelompok ekonomi menengah ke atas. Tingkat
ketimpangan pendapatan Kabupaten Pamekasan selama kurun
waktu lima tahun terakhir, yaitu tahun 2015-2019 selalu lebih
rendah dibanding Provinsi Jawa Timur dan Nasional.
77
rendahnya. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai
pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan
dengan 2100 kilo kalori per kapita perhari. Garis Kemiskinan
Bukan Makanan (GKBM) adalah kebutuhan minimum untuk
perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.
Pemerintah Jawa Timur dan kabupaten/Kota telah
mengambil berbagai kebijakan dalam rangka mengentas
kemiskinan, di antaranya adalah melalui program pemberdayan
potensi Desa/Kelurahan, pemberian fasilitas dan kemudahan
untuk UMKM, fasilitas Koperasi, serta pendirian Pusat Pelayanan
Perizinan Terpadu (P2T) dengan tujuan menarik investor untuk
menanamkan modalnya di Jawa Timur. Semakin tingginya
investasi diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru yang
dapat menyerap angkatan kerja sehingga dapat menurunkan
kemiskinan.
Tabel 2. 12 Penduduk Miskin di Kabupaten Pamekasan Tahun
2015-2019
78
Tabel 2. 13 Kondisi Kemiskinan di Kabupaten Pamekasan
Tahun 2014-2018
79
Sementara itu, persentase penduduk miskin Provinsi Jawa Timur
tahun 2017 mencapai 11,77%, kemudian menurun pada tahun
2018 mencapai 10,98%.
80
yang relatif rendah akan meningkatkan daya beli Masyarakat
terhadap barang dan jasa.
81
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Jawa Timur Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep
70.77
70.27
69.74
68.95
71.5
66.22
65.94
65.41
65.25
64.93
64.28
63.98
63.42
62.87
62.38
62.16
62.06
61.49
59.09
63.1
58.18
62.3
59.9
53.79
61
2015 2016 2017 2018 2019
Jawa Timur 68.95 69.74 70.27 70.77 71.5
Bangkalan 61.49 62.06 62.3 62.87 53.79
Sampang 58.18 59.09 59.9 61 62.16
Pamekasan 63.1 63.98 64.93 65.41 65.94
Sumenep 62.38 63.42 64.28 65.25 66.22
82
poin dan terus meningkat pada tahun 2019 menjadi 65,94 poin.
Selanjutnya, IPM Kabupaten Sumenep, mengalami peningkatan
dari tahun 2015-2019. Pada tahun 2015 nilainya mencapai angka
62,38 poin dan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2019
hingga mencapai 66,22 poin.
IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses
hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan,
pendidikan, dan sebagainya. Oleh sebab itu Pemerintah
Kabupaten Pamekasan perlu terus mendorong peningkatan IPM
dikarenakan:
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur
keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup
manusia (masyarakat/penduduk).
IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan
suatu wilayah/negara.
Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain
sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan
sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum
(DAU).
(Sumber: Badan Pusat Statistik).
83
selanjutnya mengalami kenaikan kembali menjadi 71,08% di
tahun 2017. Pada tahun 2018, TPAK mengalami penurunan
hingga menunjukkan angka 69,35%, kemudian terus mengalami
penurunan hingga tahun 2019 mencapai 68,13%. Tingkat
Pengangguran Terbuka Kabupaten Pamekasan tahun 2015-2019
mengalami penurunan dari tahun ke tahun, pada tahun 2015
menunjukkan angka 4,26%, pada tahun 2017 menunjukkan
angka 3,91%. Pada tahun 2018 menunjukkan angka 2,92%,
kemudian pada tahun 2019 menunjukkan angka 2,32%. Jumlah
penduduk usia kerja di Kabupaten Pamekasan mengalami
peningkatan dari tahun 2015-2019, pada tahun 2015 mencapai
angka 634.253 penduduk, pada tahun 2017 mengalami
peningkatan mencapai angka 651.952 penduduk, kemudian
meningkat kembali pada tahun 2018 mencapai angka 660.551
penduduk, dan pada tahun 2019 terus mengalami peningkatan
pada tahun 2019 mencapai 669.078 penduduk.
Tabel 2. 15 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat
Pengangguran Terbuka di Kabupaten Pamekasan Tahun 2015-
2019
84
Selain hal di atas, permasalahan lain bertambahnya tingkat
pengangguran di kabupaten Pamekasan yaitu:
85
Range Nilai Mutu Pelayanan Kinerja Pelayanan
86
2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib
2.3.1.1 Pendidikan
87
a) Angka Harapan Lama Sekolah
Harapan Lama Sekolah atau Expected Years of Schoolling
(EYS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang
diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa
mendatang. Kemungkinan anak tersebut akan tetap bersekolah
pada umur-umur berikutnya sama dengan rasio penduduk yang
bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini.
HLS dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena mengikuti
kebijakan pemerintah yaitu program wajib belajar. Indikator
tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi pembangunan
sistem pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam
bentuk lamanya pendidikan (tahun) yang diharapkan dapat
dicapai oleh setiap anak
88
b) Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Angka Rata-rata Lama Sekolah merupakan rata-rata jumlah
tahun yang dihabiskan oleh penduduk untuk menempuh semua
jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Lamanya Sekolah
atau Mean Years of Schooling (MYS) adalah sebuah angka yang
menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah
dasar sampai dengan tingkat pendidikan terakhir. Angka rata-rata
lama sekolah (RLS) merupakan kombinasi antara partisipasi
sekolah, jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang
diduduki. dan pendidikan yang ditamatkan.
89
Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada jenjang pendidikan
SD/MI dan SPM/MTs di Kabupaten Pamekasan dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 2. 19 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kabupaten
Pamekasan
Angka Partisipasi Satuan Realisasi
Sekolah 2015 2016 2017 2018 2019
SD Persen 97,30 100,00 100,00 99,59 99,68
SLTP Persen 94,85 96,45 96,85 97,39 97,92
SLTA Persen 69,81 73,60 77,59 72,74 73,16
Sumber :BPS Kabupaten Pamekasan
90
yang sesuai dengan kelompok usianya, terhadap seluruh anak
pada kelompok usia tersebut. Sejak tahun 2009, Pendidikan Non
formal (Paket A, Paket B, dan Paket C) turut diperhitungkan. APM
ini digunakan untuk mengukur proporsi anak yang bersekolah
tepat pada waktunya.
Tabel 2. 20 Angka Partisipasi Murni Menurut Jenjang
Pendidikan Kabupaten Pamekasan
APM
Jenjang Pendidikan
2015 2016 2017 2018 2019
SD 94,94 98,01 98,30 97,42 97,53
SLTP 74,63 73,99 72,32 75,86 75,27
SLTA 57,45 60,39 63,59 60,94 60,06
Sumber: Dinas Pendidikan dan Pamekasan Dalam Angka Kab.Pamekasan
91
Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, dan Paket C) turut
diperhitungkan.
Tabel 2. 21 Angka Partisipasi Kasar Menurut Jenjang
Pendidikan Kabupaten Pamekasan
APK
Jenjang Pendidikan
2015 2016 2017 2018 2019
SD 111,10 115,16 115,16 114,54 108,57
SLTP 88,97 90,35 90,35 84,98 84,04
SLTA 81,12 86,87 86,87 81,50 80,06
Sumber: Dinas Pendidikan dan Pamekasan Dalam Angka
Kab.Pamekasan
92
Tabel 2. 22 Angka Melek Huruf
93
h) Ijazah Tertinggi
SMP/
MTs/Paket B ,
SD/MI/Paket A,
17.92
27.05
2.3.1.2 Kesehatan
94
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan
bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Tingkat
kualitas kesehatan merupakan indikator penting untuk
menggambarkan mutu pembangunan manusia suatu daerah.
95
adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi
tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. Angka
Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada
umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya.
Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti
dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial
lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan
kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.
72.00
70.97 71.18
70.74 70.80
71.00 70.45 71.22
70.71 70.94
70.42 70.56
70.00
69.94 70.11
69.72 69.77 69.82
69.00
67.96
67.58 67.62 67.67 67.79
68.00
67.00
67.45
67.05 67.22
66.86 66.95
66.00
65.00
96
mencapai 70,42%, dan terus meningkat pada tahun 2019 mencapai
71,22%. Pada tahun 2015 AHH Provinsi Jawa Timur mencapai 70,45%,
dan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2019 mencapai 71,18%.
b. Angka Kematian Bayi (AKB)
97
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan di
Kabupaten pamekasan mengalami penurunan dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2015 capaian cakupan ini mencapai 56%,
angka ini bertahan pada tahun 2016. Kemudian pada tahun 2017
mengalami penurunan menjadi 51%, pada tahun 2018 angka ini
mengalami penurunan yang cukup jauh mencapai 25%. Faktor
pendukung pencapaian ini adalah Adanya kegiatan pencegahan
dan pengukuran status gizi dan hal yang menjadi faktor
penghambat capaian dalam cakupan ini adalah Status ekonomi
masyarakat, pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam
pemenuhan gizi.
Tabel 2. 25 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan (%)
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Cakupan balita gizi buruk mendapat 56 56 51 25 0
perawatan (%)
Sumber : Dinas Kesehatan, 2020
98
mencapai 60 orang, kemudian pada tahun 2016 angkanya
menurun menjadi 14 orang. pada tahun 2017 angkanya mencapai
8 orang, dan pada tahun 2018 angkanya mengalami peningkatan
hingga 154 orang dan pada tahun 2019 angkanya mencapai 102
orang. beberapa hal yang menjadi faktor pendukung dari capaian
ini adalah Adanya kemitraan bidan dan dukun serta yang menjadi
faktor penghambatnya adalah Persalinan komplikasi, resti,
penyakit penyerta serta akses layanan.
a. Jalan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi
segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalulintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air,
kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Sedangkan
kawasan potensial adalah kawasan yang memiliki sumberdaya
alam atau sumberdaya manusia baik yang telah di mobilisir
maupun yang belum yang dapat mendukung upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat suatu kawasan.
Menurut Peraturan Menteri PU No.13 Tahun 2011
disebutkan bahwa kriteria kondisi jalan mantab meliputi kondisi
jalan baik dan sedang, sedangkan kriteria kondisi jalan tidak
mantab meliputi kondisi rusak ringan dan rusak berat. Kriterianya
adalah jalan yang memiliki kerataan permukaan jalan memadai
99
untuk dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan
nyaman. Nilai kondisi jalannya diukur menggunakan alat ukur
kerataan jalan (menghasilkan nilai IRI) atau diukur secara visual
(menghasilkan nilai RCI).
Jalan raya yang melintas di wilayah Pamekasan sepanjang
676,7 Km, yang terdiri dari jalan negarasekitar 4,4 persen, jalan
provinsi sepanjang 20,4 persen dan jalan kabupaten kurang lebih
75,2 %. Pada tahun 2015, sepanjang 46,1 Km kondisi jalan
provinsi dalam keadaan baik dan 70,6 Km dalam kondisi sedang.
Sedangkan yang mengalami kerusakan sepanjang 22,6 Km.
Permukaan jalan selama 5 tahun terakhir, menunjukkan
perkembangan kualitas yang menurun. Pada tahun 2015 panjang
ondisi jalan dalam keadaan baik sepanjang 411,441 km dan terus
mengalami penurunan kualitas jalan dalam kondisi Baik sampai
pada tahun 2019 menjadi 279,887 km. Hal ini selaras dengan
kondisi jalan yang mengalami rusak berat yang kondisinya
fluktuatif di setiap tahunnya, yakni pada tahun 2015 kondisi jalan
yang mengalami rusak berat sepanjang 14,175 km, di tahun 2016
sepanjang 92,350 km, pada tahun 2017 sepanjang 73,900 km,
pada tahun 2018 mengalami penurunan yakni sepanjang 35,373
km dan pada tahun 2019 mengalami peningkatan kerusakan
sepanjang 89,278 km, seperti yang terlihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 2. 27 Panjang Jalan Kabupaten Menurut Kondisi Jalan
Kabupaten Pamekasan Tahun 2015-2019
Kondisi Jalan Panjang Jalan Kabupaten Menurut Kondisi Jalan(km)
2015 2016 2017 2018 2019
Baik 411,441 358,256 373,212 336,110 279,887
Sedang 73,029 36,684 37,053 54,701 112,926
Rusak 13,714 25,069 28,194 86,175 30,268
Rusak Berat 14,175 92,350 73,900 35,373 89,278
Jumlah 512,359 512,359 512,359 512,359 512,359
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
100
mengalami peningkatan panjang jalan yang memiliki trotoar dan
drainase di tahun 2015 mencapai 18.244 km, kemudian
meningkat pada tahun 2016 mencapai 18.644 km, pada tahun
2017 meningat kembali mencapai 21.486, pada tahun 2018
mencapai 22.086, dan terus meningkat sampai pada tahun 2019
sepanjang 22.258 km.
Tabel 2. 28 Panjang Jalan (km) Kabupaten Pamekasan Tahun
2015-2019
2019
Uraian 2015 2016 2017 2018
Panjang Jalan yang memiliki 18.244 18.644 21.486 22.086 22.258
trotoar dan drainase
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
b. Jembatan
Jembatan merupakan bagian dari infrastruktur transportasi
darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan. Jembatan sering
menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai
penentu beban maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan
tersebut. Pada tabel dibawah ini menunjukkan bahwa proporsi
jembatan dalam kondisi baik konstan pada 5 tahun terakhir ini,
yakni sebesar 1.632.
101
Tabel 2. 30 Proporsi Jembatan dalam Keadaan Baik di
Kabupaten Pamekasan Tahun 2015-2019
102
2.3.1.4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Penanganan Perumahan Kumuh dan Kawasan Permukiman
Kumuh perlu mendapatkan perhatian yang cukup besar.
Perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami
penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian ( Pasal 1 Angka
14 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011), sedangkan
permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni
karena ketidakteraturan bangunan, kepadatan bangunan yang
tinggi, kualitas bangunan dan sarana prasarana yang tidak
memenuhi syarat (Pasal 1 Angka 13 Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2011).
103
Tabel 2. 32 Jumlah Rumah Layak Huni (unit) dan Kawasan
Kumuh Tahun 2015-2019
104
2. Masih adanya kawasan kumuh yang belum tertangani,
masih terbatas kawasan kumuh di perkotaan;
3. Masih terbatasnya akses masyarakat terhadap sumber air
minum yang layak dan fasilitas sanitasi yang layak.
2.3.1.5 Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan
Masyarakat
Pembangunan Bidang Ketentraman dan Ketertiban
Masyarakat dilakukan untuk mewujudkan kondisi sosial yang
tertib dan dapat mendukung pelaksanaan pembangunan. Kondisi
ketentraman dan ketertiban masyarakat sangat berkaitan erat
dengan aspek sosial, politik, dan hukum. Berbagai organisasi
kemasyarakatan dan lembaga keswadayaan masyarakat
berkembang dan berperan dalam berbagai bidang, baik budaya,
keagamaan, pendidikan, kesehatan, dan aktivitas sosial lainnya.
Meskipun masih terdapat pertentangan dalam kehidupan
bermasyarakat, tetapi masih dapat ditolerir. Pada tabel dibawah
ini menunjukkan jumlah Linmas per jumlah 10.000 penduduk di
tahun 2018 sebesar 35.
105
kesadaran masyarakat meningkat terhadap pelanggaran perda.
Sedangkan tingkat penurunan gangguan ketertiban umum
mengalami fluktuatif setiap tahunnya, yakni pada tahun 2015
sebesar 73, di tahun 2016 sebesar 72, kemudian mengalami
peningkatan terbesar di tahun 2017 sebesar 86, kemudian
mengalami penurunan paling rendah di tahun 2018 sebesar 67
dan di tahun 2019 sebesar 70. Ketidakstabilan kondisi dalam
upaya menurunkan gangguam ketertiban umum adalah karena
regulasi yang berlaku belum banyak diketahui oleh masyarakat
dan masih adanya masyarakat yang masih melakukan
pelanggaran ketertiban dan ketentaman umum.
106
2.3.1.6 Sosial
107
2.3.2 Fokus Layanan Urusan Wajib Non Dasar
2.3.2.1 Ketenaga Kerjaan
108
3. Masih kurangnya Pelatihan dan Kompetensi Kerja.
57.29
55.81
54.11
51.85 51.89
53.13
52.27
51.04
48.46
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
109
naik kembali pada tahun 2017 dan 2018 hingga 55,81 dan 57,29,
namun turun lagi pada tahun 2019 hingga 53,13.
Peningkatan pemberdayaan gender di Kabupaten
Pamekasan dapat terlihat dari partisipasi perempuan dalam dunia
kerja. Pada tahun 2019, persentase gender di Kabupaten
Pamekasan yang bekerja pada sektor formal untuk laki-laki
64,13%, perempuan 35,87%. Persentase gender yang bekerja pada
sektor informal untuk laki-laki 53,47%, perempuan 46,53%.
35.87 46.53
64.13 53.47
Formal Informal
Laki-laki Perempuan
110
Tabel 2. 39 Rasio KDRT di Kabupaten Pamekasan
Indikator Tahun
2015 2016
111
kedaulatan pangan melalui pemberdayaan lahan pekarangan
sebagai media penumbuh pangan dan tetap melakukan
pemberdayaan peternak selaku penghasil protein hewani.
Tabel 2. 40 Kondisi Ketahanan Pangan di Kabupaten
Pamekasan
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018
Ketersediaan energi dan protein
2904 dan 3080 dan 2917,32 2945,28
perkapita (Kkal/kapital/hari
77,52 79,80 dan 56,42 dan 56,96
dan gram/kapital/hari.
pengawasan dan Pembinaan
70 80 17 17
keamanan pangan (%)
Ketersediaan Pangan Utama (%) 390,341 386,395 387,43 387,43
Kontribusi Sektor Peternakan
7,91 7,76 7,90 7,95
terhadap PDRB (ADHB)
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan & Peternakan Kab. Pamekasan
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa akibat
pertambahan penduduk yang terus meningkat serta meningkatnya
alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman menyebabkan
timbulnya permasalahan pangan yaitu ketersediaan pangan
utama (khusus Kabupaten Pamekasan terdiri dari beras dan
jagung) tidak berbanding lurus dengan pertambahan jumlah
penduduk meskipun setiap tahun data produksi pangan utama
meningkat, namun hal tersebut belum mampu memenuhi
kebutuhan pangan penduduk yang makin bertambah (prosentase
ketersediaan pangan utama makin menurun setiap tahun). Selain
itu, permasalahan lain yang perlu mendapatkan perhatian, yakni:
112
penerapan teknologi peternakan dan pada rantai pemasaran
senantiasan berada pada posisi tawar yang rendah;
3. Ketersediaan energi dan protein terus diupayakan meningkat
mengingat kebutuhan energi dan protein makin bertambah
seiring dengan pertambahan jumlah penduduk;
4. Pola konsumsi pangan masyarakat belum sepenuhnya
beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA);
5. Inflasi harga bahan pangan yang sering tidak terkendali
(ekstrim) berakibat pada menurunnya akses pangan
masyarakat;
6. Mutu dan keamanan pangan segar dan olahannya masih
memerlukan penanganan serius.
2.3.2.4 Pertanahan
Izin lokasi adalah izin yang diberikan kepada perusahaan
untuk memperoleh tanah yang diperlukan dalam rangka
penanaman modal yang berlaku pula sebagai izin pemindahan
hak, dan untuk menggunakan tanah tersebut guna keperluan
usaha penanaman modal. Tanah yang dapat ditunjuk dalam izin
lokasi adalah tanah menurut Rencana Tata Ruang Wilayah
diperuntukan bagi penggunaan yang sesuai dengan rencana
penanaman modal yang akan dilaksanakan oleh perusahaan
menurut persetujuan penanaman modal yang dipunyainya.
Tabel 2. 41 Jumlah Sertifikat Tanah yang Dikeluarkan
Menurut Jenis Hak Atas Tanah di Kabupaten Pamekasan
Tahun 2013-2017
Status kepemilikan Tanah Tahun
2015 2016 2017
Sertipikat Hak Milik 3.079 6.131 17.845
Sertipikat Hak Guna Bangunan 56 87 139
Sertipikat Hak Guna Usaha 0 0 0
Sertipikat Hak Pakai 104 50 23
Jumlah 3.239 6.268 18.007
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pamekasan
Penataan dan pemanfaatan ruang serta legalisasi
pertanahan menjadi hal yang penting dalam pengembangan
113
pembangunan daerah. Tabel di atas menggambarkan kondisi
pertanahan di Kabupaten Pamekasan.
Tabel 2. 42 Tanah Bersertifikat Menurut Kecamatan dan
Status Kepemilikan di Kabupaten Pamekasan Tahun 2017
Status Kepemilikan Tanah
No Kecamatan Hak
Hak Milik Hak Pakai Jumlah
Bangunan
1. Pamekasan 13.736 83 319 14.138
2. Proppo 25.868 22 147 26.037
3. Tlanakan 4.703 56 0 4.579
4. Pademawu 16.021 50 3 16.074
5. Galis 22.146 428 41 22.615
6. Larangan 5.288 184 157 5.629
7. Kadur 7025 8 3 7.036
8. Pakong 7.164 26 1 7.191
9. Pegantenan 6.511 14 0 6.525
10. Palengaan 3,474 38 5 3.517
11. Waru 8.029 1 1 8.031
12. Batumarmar 6.693 3 3 6.699
13. Pasean 3.248 3 3 3.254
Jumlah 129.906 916 683 131.505
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pamekasan
114
komponen yaitu : Indeks Kualitas Air (IKA); Indeks Kualitas Udara
(IKU); dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL).
a. Indeks Kualitas Air
115
25,28% kemudian mengalami peningkatan di tahun 2019 sebesar
26,35%.
Untuk volume produksi sampah terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017 sebesar
95.717,24 dan terus meningkat sampai di tahun 2019 98.305,04.
Sedangkan untuk volume sampah yang ditangani jika dilihat pada
tabel diatas juga terus mengalami peningkatan di tahun 2017
sebesar 24.199,35 sampai pada tahun 2019 sebesar 25.902,84.
Hal ini berbanding terbalik dengan Tempat Pembuangan Sampah
(TPS) per 1000 penduduk Kabupaten Pamekasan yang mengalami
penurunan. Pada tahun 2017 sebesar 0,204 dan terus menurun
sampai di tahun 2019 sebesar 0,080.
Tabel 2. 44 Kasus Lingkungan Kabupaten Pamekasan Tahun
2015-2019
116
Pamekasan berdasarkan data sudah sangat maksimal dan stabil,
dengan berada pada kondisi 100%.
117
tutupan lahan terhadap fungsi lahan. Tutupan Hutan adalah
hamparan daratan yang ditutupi pohon pohon berdasarkan
analisis citra satelit yang merupakan acuan untuk perhitungan
dari kualitas tutupan hutan dan kualitas tutupan hutan sebagai
dasar dari perhitungan IKTL.
Pengelolaan tutupan lahan merupakan upaya bersama
antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten/kota dan pihak lain untuk meningkatkan kualitas
tutupan lahan. Kualitas tutupan hutan diperoleh dari data sebagai
berikut :
1. Tutupan hutan yang terdiri dari hutan lahan kering primer,
hutan rawa primer, hutan mangrove, hutan lahan kering
sekunder, hutan rawa sekunder, hutan mangrove sekunder,
dan hutan tanaman;
2. Semak/ belukar dan semak/belukar rawa yang berada pada
fungsi lahan tertentu;
3. Hutan kota, kebun raya, taman keanekaragaman hayati,
dan atau ruang terbuka hijau.
Tabel 2. 46 Luas Tutupan Lahan Kabupaten Pamekasan Tahun
2015-2019
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
118
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
Vegetasi
119
posyandu dan PKK sangat tinggi. Faktor penghambat dari program
ini yaitu, capaian belum maksimal karena program/kegiatan
pembinaan dan penataan RT/RW, karang taruna, dan lembaga
adat belum tertangani dengan baik.
b. Jumlah Usaha Ekonomi Masyarakat Desa / Kelurahan
Wilayah pedesaan selalu dicirikan dengan rendahnya tingkat
produktivitas kerja, tingginya tingkat kemiskinan, dan rendahnya
kualitas hidup dan pemukiman. Pedesaan dianggap sebagai
daerah yang tertinggal, miskin, dan pembangunannya lambat
karena jauh dari pusat pemerintahan. Padahal sebenarnya
kawasan pedesaan memiliki potensi sumber daya alam yang
melimpah, hanya saja belum dimanfaatkan dengan maksimal.
Persentase Tumbuhnya Usaha Ekonomi Masyarakat Desa/Kel
merupakan indikator baru dalam penyelenggaraan pembangunan
daerah Pamekasan.
Tabel 2. 49 Jumlah Usaha Ekonomi Masyarakat Pedesaan yang
Berkembang
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Usaha Ekonomi % 0,21% 0,12% 0,18% 0,19% 0,10%
Masyarakat Pedesaan /974 /553 /812 /864 /474
yang Berkembang
Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Tahun 2020
Jumlah usaha ekonomi masyarakat pedesaan yang
berkembang mengalami kondisi fluktuatif atau belum stabil. Pada
tahun 2015 jumlah usaha ekonomi masyarakat Kabupaten
Pamekasan mencapai 0,21%/974. Pada tahun 2016 turun menjadi
0,12%/553. Pada tahun 2017 mencapai 0,18%/812. Pada tahun
2018 menjadi 0,19%/864. Pada tahun 2019 mengalami
penurunan hingga 0,10%/474. Faktor penghambat dari program
ini adalah pagu anggaran menurun berpengaruh kepada target
yang ingin dicapai.
Tabel 2. 50 Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
120
2015 2016 2017 2018 2019
Rata-rata Jumlah % 0,28% 0,29% 0,30% 0,30% 0,30%
Kelompok Binaan PKK
Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Tahun 2020
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK mengalami
peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2016. Pada tahun 2017
mengalami peningkatan dan bertahan hingga 2019 dengan jumlah
yang tetap. Pada tahun 2015 rata-rata jumlah kelompok binaan
PKK mencapai 0,28%/51. Pada tahun 2016 meningkat menjadi
0,29%/53. Pada tahun 2017 hingga tahun 2019 memiliki rata-rata
jumlah yang tetap yaitu 0,30%/55. Peningkatan rata-rata jumlah
kelompok binaan PKK didorong oleh komitmen TP. PKK Kab,
TP.PK Kec dan TP PKK Desa/Kelurahan dalam mengembangkan
kelompok binaan PKK dalam mendorong percepatan program 10
pokok PKK.
Tabel 2. 51 Persentase PKK Aktif
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase PKK Aktif % 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Tahun 2020
Persentase PKK aktif mengalami stagnan dengan pencapaian
terbaik yaitu 100% dari tahun 2015 hingga tahun 2019.
Tabel 2. 52 Posyandu Aktif
Realisasi
Indikator Kinerja Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Posyandu Aktif Jumlah 923 923 967 987 984
121
dalam mendukung program posyandu/taman posyandu sangat
tinggi.
Tabel 2. 53 Jumlah Desa Mandiri
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Desa Mandiri Jumlah No Data No Data 0 0 1
Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Tahun 2020
Pada tahun 2019 Kabupaten Pamekasan memiliki satu Desa
mandiri. Pencapaian ini didorong oleh komitmen bersama
Kabupaten dan Desa untuk mendorong peningkatan status Desa.
122
melalui TFR sebesar 2,3 atau rata- rata keluarga memiliki lebih
dari dua anak. Sementara jumlah anak dalam keluarga yang
dianjurkan Pemerintah adalah dua anak lebih baik.
Tabel 2. 55 Rata-Rata Jumlah Anak per-Keluarga di Kabupaten
Pamekasan Tahun 2015-2019
123
Banyaknya Akseptor KB 137.907 135.111 133.910 135.794 136.651
Aktif Menurut Kecamatan
dan Jenis Kontrasepsi di
Kabupaten Pamekasan
(Jumlah PA)
Sumber: Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan
Keluarga Berencana, 2020
Banyaknya Akseptor KB Aktif Menurut Kecamatan dan Jenis
Kontrasepsi di Kabupaten Pamekasan memiliki jumlah yang
fluktuatif setiap tahunnya. Pada tahun 2015 jumlahnya mencapai
137.907, kemudian pada tahun 2016 mengalami penurunan
menjadi 135.111, dan pada tahun 2017 kembali menurun menjadi
133.910. pada tahun 2018 angka atau jumlah Akseptor KB Aktif
mengalami peningkatan menjadi 135.794 dan kembali meningkat
pada tahun 2019 menjadi 136.651. factor pendukung indikator ini
adalah Pemahaman Masyarakat Terhadap Manfaat Pemakaian
Kontrasepsi sudah meningkat, Dukungan dari Lintas Sektor
Terkait / Mitra Kerja, Ketersediaan Alkon yang memadai, dan
Dukungan Anggaran APBD. Sedangkan untuk factor penghambat
nya adalah Kurangnya Sarana Pendukung, Misalnya Lapraskopi
untuk Layanan MOW.
Tabel 2. 58 Rasio Akseptor KB dan Penggunaan Kontrasepsi
Indikator Tahun
124
memakai atau menggunakan salah satu alat atau cara kontrasepsi
modern pada tahun pelaksanaan pendataan keluarga. Jumlah PA
dan PUS dalam Rasio Akseptor KB dan Penggunaan Kontrasepsi
mengalami peningkatan atau capaian yang fluktuatif. Pada tahun
2015 Jumlah PA berjumlah 137.907 berbanding dengan Jumlah
PUS sebanyak 181.913. kemudian pada tahun 2016 Jumlah PA
berjumlah 135.111 berbanding dengan Jumlah PUS sebanyak
178.947. pada tahun 2017 Jumlah PA berjumlah 133.910
berbanding dengan Jumlah PUS sebanyak 177.251. kemudian
pada tahun 2018 Jumlah PA berjumlah 135.794 berbanding
dengan Jumlah PUS sebanyak 183.609. pada tahun 2019 Jumlah
PA berjumlah 136.651 berbanding dengan Jumlah PUS sebanyak
187.430. factor pendukung indikator ini adalah Pemahaman
Masyarakat Terhadap Manfaat Pemakaian Kontrasepsi sudah
meningkat, Dukungan dari Lintas Sektor Terkait / Mitra Kerja,
Ketersediaan Alkon yang memadai, dan Dukungan Anggaran
APBD. Sedangkan untuk factor penghambatnya adalah Kurangnya
Sarana Pendukung, Misalnya Lapraskopi untuk Layanan MOW.
b. Rasio Akseptor KB
Tabel 2. 59 Rasio Akseptor KB
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Rasio akseptor KB (%) 131,57 131,57 131,57 135,13 100/73
Sumber: Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan
Keluarga Berencana, 2020
Akseptor KB adalah anggota masyarakat yang mengikuti
gerakan KB dengan melaksanakan penggunaan alat
kontrasepsi. Akseptor KB menurut sasarannya terbagi menjadi
tiga fase yaitu fase menunda atau mencegah kehamilan, fase
penjarangan kehamilan dan fase menghentikan atau mengakhiri
kehamilan atau kesuburan. Rasio akseptor KB di Kabupaten
Pamekasan dari tahun ke tahun mengalami kondisi yang
fluktuatif. Pada tahun 2015 rasionya mencapai 131,57%. Angka
125
ini bertahan hingga tahun 2017. Angka ini kembali mengalami
peningkatan menjadi 135,13%. Kemudian pada tahun 2019
menjadi 100/73. factor pendukung indikator ini adalah
Pemahaman Masyarakat Terhadap Manfaat Pemakaian
Kontrasepsi sudah meningkat, Dukungan dari Lintas Sektor
Terkait / Mitra Kerja, Ketersediaan Alkon yang memadai, dan
Dukungan Anggaran APBD. Sedangkan untuk factor
penghambatnya adalah Kurangnya Sarana Pendukung, Misalnya
Lapraskopi untuk Layanan MOW.
126
d. Ratio Petugas Lapangan Kelurga Berencana/Penyuluh
Keluarga Berencana (PLKB/PKB)
Tabel 2. 61 Rasio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/
Penyuluhan Keluarga Berencana ([LKB/ PKB) di Setiap Desa/
Kelurahan
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Ratio petugas lapangan 58/189 60/189 53/189 53/189 58/189
kelurga berencana/penyuluh
keluarga berencana
(PLKB/PKB) di setiap
desa/kelurahan (orang)
Sumber: Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan
Keluarga Berencana, 2020
Ratio petugas lapangan kelurga berencana/penyuluh
keluarga berencana (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan
memiliki capaian yang fluktuatif setiap tahunnya. Pada tahun
2015 jumlahnya mencapai 58/189 orang, angka ini kemudian
mengalami peningkatan menjadi 60/189 orang pada tahun 2016.
Kemudian pada tahun 2017 angkanya mengalami penurunan
menjadi 53/189 orang, angka ini bertahan hingga tahun 2018.
Kemudian mengalami peningkatan menjadi 58/189 orang pada
tahun 2019.
e. Cakupan Penyediaan Alat Dan Obat Kontrasepsi
Tabel 2. 62 Cakupan Penyediaan Alat dan Obat Kontrasepsi
Untuk Memenuhi Permintaan Masyarakat
Indikator Satuan Tahun
127
Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk
memenuhi permintaan masyarakat memiliki kondisi yang
fluktuatif. Pada tahun 2015 jumlah alkon (Penerimaan) mencapai
81.938 sedangkan pengeluarannya sebesar 155.580. kemudian
pada tahun 2016 jumlah alkon (Penerimaan) mencapai
134.099sedangkan pengeluarannya sebesar 63.100 . pada tahun
2017 alkon (Penerimaan) mencapai 218.192 dan alkon yang keluar
mencapai 263.820. angka ini berubah pada tahun 2018 menjadi
182.082 untuk penerimaan dan 161.780 untuk pengeluaran.
Angka dan capaian ini berubah pada tahun 2019 yaitu untuk
penerimaan sebanyak 116.319 dan pengeluaran 99.670.
f. Jumlah Klinik Keluarga Berencana (KKB)
Tabel 2. 63 Jumlah Klinik Keluarga Berencana (KKB)
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
128
Pos KB atau keluarga berencana desa adalah sarana
pembinaan dan pelayanan keluarga berencana melalui sistim
kelompok-kelompok akseptor keluarga berencana, yang mula-
mula timbul atas inisiatif dan kesadaran masyarakat sendiri di
desa untuk mencapai kelestarian akseptor keluarga berencana,
menuju ke arah keluarga kecil yang sejahtera. Pos Pelayanan
Keluarga Berencana Desa (PPKBD) yang ada di kabupaten
Pamekasan berjumlah 189 buah, jumlah ini bertahan sejak tahun
2015 hingga tahun 2019.
129
perekonomian secara langsung sehingga transportasi mempunyai
peranan yang penting dan strategis. Prasarana transportasi
berkaitan erat dengan infrastruktur yang tersedia sebagai
penunjang mobilisasi barang dan manusia. Infrastruktur yang
baik mampu meningkatkan efisiensi proses distribusi barang dan
jasa.
a. Fasilitas Perlengkapan Jalan Terpasang
Fasilitas perlengkapan jalan memberi informasi kepada
pengguna jalan tentang peraturan dan petunjuk yang diperlukan
untuk mencapai arus lalu lintas yang selamat, seragam dan
beroperasi dengan efisien. Fasilitas perlengkapan jalan
diantaranya adalah marka jalan; rambu-rambu lalu lintas; traffic
light, flash light; dan fasilitas penerangan jalan.
Tabel 2. 66 Jumlah Rambu-Rambu Lalu Lintas Terpasang di
Kabupaten Pamekasan Tahun 2015-2019
130
Uji Menurut Jenis Kendaraan dan 5.342 5.466 5.181 7.320 6.411
Penggunaan di Kabupaten Pamekasan
Sumber: Dinas Perhubungan Kab.Pamekasan
Jumlah kendaraan bermotor wajib uji menurut jenis
kendaraan dan penggunaan di Kabupaten Pamekasan dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir berada pada kondisi yang
fluktuatif. Dari tabel diatas terlihat bahwa di tahun 2015 jumlah
kendaraan bermotor wajib uji sebanyak 5.342, di tahun 2016
sebesar 5.466, tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 5.181,
akan tetapi di tahun 2018 mengalami peningkatan yang cukup
signifikan sebesar 7.320 dan mengalami penurunan kembali di
tahun 2019 sebesar 6.411. Ketidakstabilan tersebut dikarenakan
masyarakat menganggap kendaraan tidak wajib dilakukan
pengujian kendaraan bermotor dan Masyarakat menganggap Uji
KIR merupakan proses yang rumit.
Tabel 2. 68 Jumlah Angkutan Darat di Kabupaten Pamekasan
Tahun 2015-2019
131
pada tahun 2019 sebesar 171 orang. Ada beberapa faktor
penyebab menurunnya jumlah penumpang angkutan darat, yakni
sebagai berikut:
1. Fasilitas untuk para penumpang kurang lengkap dan
kurang memadai
2. Semakin meningkatnya angka ekonomi, semakin
berkurangnya minat untuk menggunakan angkutan umum
3. Angka minat penumpang angkutan umum menurun
dikarenakan angkutan umum itu sendiri semakin lama
semakin tidak terawat.
4. Kurangnya usulan mengenai peningkatan angkutan umum.
Untuk persentase layanan angkutan darat pada kondisi
stagnan walaupun di tahun 2018 dan 2019 mengalami
peningkatan. Di tahun 2015 sampai 2017 berada pada angka 70%
dan meningkat di taun 208 dan 2019 sebesar 80%.
Tabel 2. 69 Angka Kecelakaan di Kabupaten Pamekasan Tahun
2015-2019
132
terus meningkat sampai pada tahun 2019 sebanyak 326 kasus.
Dari data tersebut diatas, diharapkan Pemerintah Kabupaten
Pamekasan terus berupaya dalam meningkatkan kualitas sarana
prasarana perhubungan sebagai salah satu bentuk upaya untuk
menekan angka kecelakaan lalu lintas. Karena dengan sarana
prasarana perhubungan dalam kondisi baik, dapat memperlancar
dan memudahkan masyarakat dalam berlalu lintas. Kecelakaan
lalu lintas di Kabupaten Pamekasan terjadi disebabkan oleh
beberapa faktor, yakni:
1. Volume kendaraan meningkat setiap tahun, tetapi pelebaran
jalan kurang.
2. Peremajaan kendaraan kurang.
3. Kelalaian dari pengendara kendaraan bermotor itu sendiri,
seperti : memaksakan diri berkendara saat mengantuk,
menggunakan HP, dll.
4. Faktor kendaraan yang sebelumnya tidak di periksa terlebih
dahulu sebelum berkendara.
5. Faktor kontur jalan yang tidak rata dan rusak juga menjadi
faktor pendukung terjadinya kecelakaan lalu lintas.
6. Faktor lingkungan juga mendukung terjadinya angka
kecelakaan lalu lintas.
133
Beberapa media elektronik dan media cetak di Kabupaten
Pamekasan menjadi bagian dalam rangka penyebarluasan
Informasi Pembangunan Daerah selain itu juga penyebarluasan
informasi pembangunan daerah dilakukan melalui kelompok –
kelompok informasi yang ada di Kabupaten Pamekasan.
Perkembangan TIK yang sangat pesat memberi peluang
inovasi TIK dalam penyelenggaraan pemerintahan namun hal itu
perlu disertai dengan peningkatan keamanan informasi. Di
Kabupaten Pamekasan sampai dengan tahun 2017 Persentase
Perangkat Daerah yang telah menggunakan sandi dalam
komunikasi perangkat daerah (%) masih 0% hal ini dikarenakan
Kabupaten Pamekasan belum memiliki perangkat khusus atau
sistem elektronik tertentu yang diberikan tambahan modul
keamanan sesuai rekomendasi dari Badan Siber dan Sandi Negara
(BSSN).
Tabel 2. 70 Capaian Indikator Urusan Komunikasi dan
Informatika Tahun 2013-2018
134
akan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi daerah, yang
didukung oleh reorientasi ekonomi kepada basis penelitian dan
teknologi serta pasar.
135
rupiah (2013); 236.053.053.742 (2014); dan 194.127.650.000
(2015); 315.601.000.000 (2016); Total investor untuk realisasi
investasi PMA dan PMDN pada tahun 2016 sebanyak 896 investor.
Sementara pada tahun 2017 realisasi PMA/PMDN turun
menjadi 139.054.944.800 rupiah dengan jumlah investor 603, hal
ini dapat disebabkan beberapa faktor, yang salah satunya karena
perubahan struktur OPD, pelayanan dan perubahan regulasi
perizinan, sedangkan pada tahun 2018 terjadi kenaikan yang
sangat besar dari sisi nilai investasi yaitu 1.994.499.844.523
rupiah. Pertama kali nilai investasi menyentuh angka 1 trilyun
dalam sejarah Kabupaten Pamekasan dan jumlah investor
sebanyak 5.935 ( pertama kali menyentuh 4 digit, atau naik ± 10 x
lipat) dikarenakan adanya perubahan regulasi tentang perizinan
dengan adanya PP 24 Tahun 2018 dan aplikasi prizinan online
melalui Online Single Submission (OSS) dan semakin baiknya
iklim investasi di Kabupaten Pamekasan
Tabel 2. 72 Kondisi Investasi Berskala Nasional di Kabupaten
Pamekasan Tahun 2014-2018
136
2.3.2.12 Kepemudaan dan Olah Raga
137
b. Sifat apatis pemuda terhadap persaingan global
c. Kurangnya nasionalisme
d. Minimnya prestasi cabang olahraga
e. Kurangnya kesadaran masyarakat akan olahraga
f. Minimnya sarana dan prasarana dalam kondisi baik
Tabel 2. 74 Karang Taruna
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Banyaknya Karang taruna menurut N/A N/A N/A N/A N/A
kecamatan dan klasifikasinya di
Kabupaten Pamekasan
Sumber: Dinas Kepemudaan dan Olahraga, 2020
Tabel 2. 75 Perkumpulan Olahraga
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Banyaknya perkumpulan N/A N/A N/A N/A 279 dari 14
Olahraga menurut kecamatan Cabang
dan jenis olahraga di kabupaten Olahraga
Pamekasan
Sumber: Dinas Kepemudaan dan Olahraga, 2020
Tabel 2. 76 Jumlah Kegiatan Olahraga
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Kegiatan Olahraga 4 4 6 5 8
Sumber: Dinas Kepemudaan dan Olahraga, 2020
Jumlah kegiatan Olahraga yang diselenggarakan di
Kabupaten Pamekasan mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Pada tahun 2015 hanya ada 4 kegiatan yang dijalankan, hal ini
berlanjut hingga tahun 2016. Kemudian pada tahun 2017 terdapat
6 kegiatan olahraga yang dijalankan, pada tahun 2018 hanya ada
5 kegiatan olahraga yang dijalankan dan pada tahun 2019
terlaksana 8 kegiatan olahraga. Hal yang menjadi factor
penghambat dari kegiatan ini adalah ada beberapa kegiatan
olahraga yang tidak diselenggarakan karena terbentur jadwal
dengan kegiatan lain.
138
Tabel 2. 77 Jumlah Kegiatan Kepemudaan
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Kegiatan Kepemudaan 6 3 6 8 9
Sumber: Dinas Kepemudaan dan Olahraga, 2020
Jumlah kegiatan Kepemudaan yang diselenggarakan di
Kabupaten Pamekasan memiliki capaian yang fluktuatif namun
cenderung meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2015 hanya
ada 6 kegiatan yang dijalankan.Tahun 2016 ada 3 kegiatan yang
dijalankan. Kemudian pada tahun 2017 terdapat 6 kegiatan
olahraga yang dijalankan, pada tahun 2018 ada 8 kegiatan
kepemudaan yang dijalankan dan pada tahun 2019 terlaksana 9
kegiatan kepemudaan . Hal yang menjadi factor penghambat dari
kegiatan ini adalah ada beberapa kegiatan kepemudaan yang
tidak diselenggarakan karena terbentur jadwal dengan kegiatan
lain.
Tabel 2. 78 Jumlah Organisasi Olahraga
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Organisasi Olahraga 242 255 260 260 260
Sumber: Dinas Kepemudaan dan Olahraga, 2020
Jumlah Organisasi Olahraga di Kabupaten Pamekasan
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2015 ada
242 Organisasi Olahraga, berlanjut hingga tahun 2016 terdapat
255 organisasi olahraga. Kemudian pada tahun 2017 terdapat 260
organisasi olahraga. Jumlah ini bertahan hingga tahun 2018 dan
2019.
Tabel 2. 79 Jumlah Gedung Olahraga
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Gedung Olahraga 3 3 4 4 4
Sumber: Dinas Kepemudaan dan Olahraga, 2020
Jumlah gedung olahraga yang ada di Kabupaten Pamekasan
pada tahun 2015 dan 2016 sebanyak 3 buah gedung. Kemudian
139
bertambah satu pada tahun 2017 menjadi 4 buah gedung
olahraga. Jumlah itu bertahan hingga tahun 2019.
2.3.2.13 Kebudayaan
140
Hadiwidjojo yang berada di daerah Lawangan Daya dan Ada pula
tradisi menjemput sanak saudara yang naik haji.
Pembangunan kebudayaan di di Kabupaten Pamekasan
ditujukan untuk melestarikan dan mengembangkan
kebudayaan daerah serta mempertahankan jati diri dan nilai-
nilai budaya daerah di tengah-tengah semakin derasnya arus
informasi dan pengaruh negatif budaya global. Namun, disisi lain
upaya peningkatan jati diri masyarakat Pamekasan seperti
solidaritas sosial, kekeluargaan, penghargaan terhadap nilai
budaya dan bahasa masih perlu terus ditingkatkan. Budaya
berperilaku positif seperti kerja keras, gotong royong,
kebersamaan dan kemandirian dirasakan makin memudar.
Analisis kinerja atas seni budaya dan olahraga dilakukan terhadap
indikator-indikator : jumlah grup kesenian, jumlah club olahraga,
dan jumlah gedung olahraga.
Penyusunan tabel capaian indikator seni budaya dengan
merujuk tatacara pengolahan sumber data dan informasi kondisi
umum daerah.
Tabel 2. 80 Jumlah Seniman, Lembaga dan Tenaga Seni
Menurut Kecamatan di Kabupaten Pamekasan Tahun 2017
141
Sebagai upaya untuk mendorong peningkatan dan
pelestarian nilai-nilai tradisi dan budaya lokal yang memiliki nilai
luhur bagi masyrakat, maka data di atas menunjukkan data
sebaran jumlah seniman dan lembaganya. Kecamatan Pamekasan
merupakan kecamatan dengan jumlah seniman dan Lembaga seni
yang terbanyak jika dibandingkan dengan Kecamatan lain. Yaitu
sebesar 26 seniman dan 26 lembaga seni serta 1 galery di tahun
2017.
142
Jumlah Seniman, Lembaga dan Tenaga Seni Menurut
kecamatan di Kabupaten Pamekasan setiap tahunnya mengalami
peningkatan. Pada tahun 2016 jumlahnya mencapai 155,
kemudian meningkat pada tahun 2017 menjadi 160. Pada tahun
2018 menjadi 163, dan pada tahun 2019 jumlahnya tetap 163.
Factor yang menghambat capaian ini adalah Sarpras kesenian
kurang memadai.
Tabel 2. 83 Jumlah Cagar Budaya yang Dikelola Secara
Terpadu
Indikator Tahun
143
kali. Factor yang mendorong capaian ini adalah Fasilitasi
pagelaran festival seni budaya.
2.3.2.14 Perpustakaan
144
Tahun
Indikator
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Pertahun (Orang)
jumlah koleksi 10.750 11.415 14.400 15.112 17.479 19.850
judul buku
perpustakaan
(Judul)
Jumlah 2 2 2 2 2 1
Pustakawan,
tenaga teknis, dan
penilai yang
memiliki sertifikat
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Arsip Kab.Pamekasan
Mengacu pada tabel 2.60 dapat diketahui jumlah
pengunjung perpustakaan daerah mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dari tahun 2014 sebesar 47.828 orang menjadi
79.865 orang di tahun 2016. Demikian juga dengan jumlah koleksi
judul buku perpustakaan daerah yang terus bertambah dari tahun
2013 sebesar 21.437 judul buku menjadi 36.165 judul buku pada
tahun 2016.
145
pendorong tercapainya indikator ini adalah Tersedianya bahan
pustaka.
Tabel 2. 87 Jumlah Koleksi Judul Buku Perpustakaan
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah koleksi judul buku 14.400 15.112 17.479 19.850 21.043
perpustakaan (Judul)
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, 2020
146
Tabel 2. 89 Jumlah Kunjungan ke Perpustakaan Selama 1
Tahun
Indikator Satuan Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Orang 67.505 79.865 222.467 208.104 226.738
kunjungan ke
perpustakaan
selama 1 tahun
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, 2020
Jumlah pengunjung perpustakaan di Kabupaten Pamekasan
memiliki peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2015 jumlah
pengunjung perpustakaan sebanyak 67.505 orang, kemudian
meningkat pada tahun 2016 menjadi 79.865 orang. pada tahun
2017 jumlah pengunjung menjadi 222.467orang, kemudian pada
tahun 2018 jumlahnya menjadi 208.104 orang dan kembali
meningkat pada tahun 2019 menjadi 226.738 orang. factor
pendorong tercapainya indikator ini adalah Tersedianya fasilitas
Internet .
147
Tabel 2. 91 Persentase Koleksi Buku yang Tersedia di
Perpustakaan Daerah
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase Koleksi 45,34 40,60 42,77 45,68 45,65
buku yang tersedia
di perpustakaan
daerah (%)
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, 2020
148
2.3.2.15 Kearsipan
Sistem pengarsipan atau sistem kearsipan adalah cara
pengaturan atau penyimpanan arsip secara logis dan sistematis
dengan memakai abjad, numerik / nomor, huruf ataupun
kombinasi huruf dan nomor sebagai identitas arsip yang terkait.
Sistem ini dibuat untuk mempermudah dalam penyimpanan dan
penemuan kembali arsip. Hal ini merupakan bagian dari pekerjaan
kantor yang sangat penting. Informasi yang tertulis yang tepat
harus tersedia apabila diperlukan, agar kantor dapat memberikan
pelayanan yang efektif. Kearsipan juga sangat dibutuhkan dalam
pelakasanaan administrasi, karena arsip merupakan pusat
ingatan bagi setiap kegiatan dalam suatu kantor.
Tabel 2. 93 Persentase Perangkat Daerah Pengelola Arsip Baku
Tahun 2013-2018
Tahun
Indikator
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Perangkat Daerah 30 30 30 30 30 30
yang mengelola arsip secara baku
(%))
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Arsip Kab.Pamekasan
Persentase Perangkat Daerah Pengelola Arsip Baku di
Kabupaten Pamekasan memiliki peningkatan setiap tahunnya.
Pada tahun 2015 Persentase Perangkat Daerah Pengelola Arsip
Baku sebanyak 43% kemudian meningkat pada tahun 2016
menjadi 43% pada tahun 2017 Persentase Perangkat Daerah
Pengelola Arsip Baku menjadi 46% kemudian pada tahun 2018
jumlahnya menjadi 50% dan kembali meningkat pada tahun 2019
menjadi 60% factor pendorong tercapainya indikator ini adalah
karena Terselenggaranya Bimtek, Sosialisasi, dan Monev secara
intensif.
149
Tabel 2. 94 Jumlah SKPD yang Telah Menerapkan Arsip Secara
Baku
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah SKPD yang telah 24 25 25 27 33
menerapkan arsip
secara baku
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, 2020
Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku di
Kabupaten Pamekasan memiliki peningkatan setiap tahunnya.
Pada tahun 2015 Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip
secara baku sebanyak 24 SKPD , kemudian meningkat pada
tahun 2016 menjadi 25 SKPD pada tahun 2017 Jumlah SKPD
yang telah menerapkan arsip secara baku menjadi 25 SKPD
kemudian pada tahun 2018 jumlahnya menjadi 27 SKPD dan
kembali meningkat pada tahun 2019 menjadi 33 SKPD. factor
pendorong tercapainya indikator ini adalah karena
Terselenggaranya Bimtek, Sosialisasi, dan Monev secara intensif.
Tabel 2. 95 Persentase Penerapan Pengelola Arsip Baku
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase Penerapan 43% 43% 46% 50% 60%
Pengelola Arsip Baku (%)
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, 2020
Persentase Pemerapan Pengelola Arsip Baku di Kabupaten
Pamekasan memiliki peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun
2015 Persentase Penerapan Pengelola Arsip Baku sebanyak 43%
kemudian meningkat pada tahun 2016 menjadi 43% pada tahun
2017 Persentase Penerapan Pengelola Arsip Baku menjadi 46%
kemudian pada tahun 2018 jumlahnya menjadi 50% dan kembali
meningkat pada tahun 2019 menjadi 60% factor pendorong
tercapainya indikator ini adalah karena Terselenggaranya Bimtek,
Sosialisasi, dan Monev secara intensif.
150
Tabel 2. 96 Kegiatan Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Kegiatan peningkatan SDM pengelola 1 - - 2 1
kearsipan
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, 2020
SDM (Sumber Daya Manusia) kearsipan, kelembagaan dan
sarana prasarana. Dari beberapa komponen tersebut nampaknya
pengaruh SDM kearsipan dalam kegiatan kearsipan secara
menyeluruh sangat penting, SDM kearsipan itu sendiri pada
prinsipnya dikelompokkan menjadi pengambil keputusan
(decision maker) dalam hal ini adalah pimpinan, pembina
kearsipan, tim penilai jabatan fungsional arsiparis dan arsiparis.
Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan sudah dilakukan
beberapa kali di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Pamekasan.
Pada tahun 2015 satu kali, kemudian pada tahun 2018 dua kali
dan pada tahun 2019 kegiatan ini telah dilaksanakan satu kali.
151
dikembangkan, namun belum termanfaatkan secara optimalnya.
Aktivitas usaha perikanan yang dikembangkan di Kabupaten
Pamekasan mencakup perikanan tangkap/ laut, perikanan
budidaya dan pengolahan hasil perikanan. Komoditi perikanan
yang potensial di Kabupaten Pamekasan yaitu garam, ikan teri
dan rumput laut. Komoditi perikanan lain yang potensial yaitu
budidaya udang vannamei pada lahan tambak dan budidaya air
tawar khususnya ikan lele.
a. Produksi perikanan
Produksi perikanan terdiri dari produksi di perikanan
tangkap dan perikanan budidaya dan garam. Perikanan Tangkap
terdiri dari perikanan tangkap di laut dan perairan umum,
sedangkan Perikanan Budidaya terdiri dari budidaya laut, tambak,
kolam. Data produksi perikanan di Kabupaten Pamekasan dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2. 97 Produksi Perikanan Kabupaten Pamekasan Tahun
2015-2019
152
sebesar 23.533,12, dan mengalami penurunan terbanyak pada
tahun 2018 sebesar 20.341,69 ton, kemudian meningkat di tahun
2019 sebesar 20.341,69 ton. Produksi perikanan dari tahun 2015
sampai 2019 cenderung fluktuatif dikarenakan kegiatan perikanan
tidak menentu dan tidak dapat diprediksi karena sangat
dipengaruhi oleh faktor cuaca. Dari kondisi tersebut ada beberapa
faktor penghambat meningkatnya produksi perikanan, yakni:
1. Terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung
produksi perikanan.
2. Belum optimalnya pengembangan budidaya perikanan
khususnya usaha pembenihan dan diversifikasi usaha
budidaya ikan.
3. Tingginya biaya operasional, baik perikanan budidaya
maupun perikanan tangkap disbanding dengan harga hasil
budidaya dan penangkapan ikan yang fluktuatif.
4. Kurang variatifnya jenis alat tangkap penangkapan ikan
yang digunakan nelayan sehingga menyebabkan jenis ikan
dan produksi hasil tangkapan rendah, kurang efektif dan
efisien.
Sedangkan untuk produksi garam juga mengalami kondisi
yang sama yakni fluktuatif, yakni pada tahun 2015 sebesar
123.534,70, kemudian mengalami penurunan yang sangat drastic
di tahun 2016 sebesar 3.208,30, mulai mengalami peningkatan di
tahun 2017 sebesar 54.831,50, di tahun 2018 sebanyak
128.247,42 dan mengalami peningkatan di tahun 2019 sebesar
152.540,50. Dari data tersebut terlihat bahwa di tahun 2016
produksi garam sangat kecil dan mengalami penurunan yang
signifikan di tahun tersebut, hal ini dikarenakan musim hujan
sangat panjang sehingga menyebabkan petambak garam
mengalami kesulitan di dalam memproduksi garam.
153
b. Kelompok Pelaku Usaha Perikanan
Peningkatan kelas kelompok pelaku usaha perikanan
merupakan kelompok yang mendapatkan pembinaan berupa
pelatihan/bimbingan teknis bidang perikanan. Melalui tahapan
pelaksanaan kegiatan berupa identifikasi kelompok, verifikasi
kebutuhan dan performa kelompok, serta memfasilitasi berupa
pemberian bantuan sarana sehingga harapannya kelompok pelaku
usaha perikanan tersebut dapat memperkuat kapasitas baik
kemampuan personil maupun kelembagaannya. Upaya
meningkatkan kelas kelompok ini diharapkan dapat turut
menstimulasi kelompok dalam memperbesar skala usaha,
sehingga dapat turut meningkatkan pendapatan anggota
kelompoknya.
Tabel 2. 98 Jumlah Kelompok Pelaku Usaha Perikanan
Kabupaten Pamekasan Tahun 2015-2019
154
perikanan, dan masyarakat yang melakukan usaha di bidang
perikanan. Data kelompok pelaku usaha perikanan dan capaian
indikator bidang perikanan seperti tabel di atas. Jumlah kelompok
pelaku usaha perikanan dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan, yakni di 2015 sebanyak 347 kelompok sampai pada
tahun 2019 meningkat sebanyak 394 kelompok.
Dari peningkatan jumlah kelompok usaha perikanan diatas,
dapat dilihat bahwa usaha Pemerintah Daerah dalam
meningkatkan jumlah kelompok usaha dilakukan secara
maksimal. Mulai dari melakukan pendampingan dan pembinaan
yang intensif kepada kelompok dengan memperhatikan pada
penguasaan teknologi, pengorganisasian, skala usaha,
kemampuan permodalan, kemitraan/kerja sama dan akses
informasi pasar. Selain itu, juga adanya pedoman kerja
penyuluhan perikanan yang ditetapkan oleh Pusat Pelatihan dan
Penyuluhan Kelautan dan Perikanan dalam rangka untuk
melaksanakan pendampingan pengembangan kelas kelompok.
Tabel 2. 99 Capaian Indikator Bidang Perikanan Kabupaten
Pamekasan Tahun 2015-2019
155
tiap tahunnya tidak dapat diprediksi karena sangat dipengaruhi
oleh faktor cuaca sedangkan produksi budidaya tiap tahunnya
cenderung mengalami fluktuatif disebabkan perubahan cuaca
yang ekstrem, ketersediaan benih ikan dan faktor serangan hama
penyakit ikan. Produksi garam tahun 2016 menurun
dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan faktor cuaca yakni
tingginya intensitas curah hujan sehingga para petambak garam
tidak dapat memproduksi garam. Sedangkan capaian persentase
peningkatan kelompok pelaku usaha perikanan mengalami
kenaikan setiap tahunnya dari target yang ditetapkan.
Tabel 2. 100 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap
Menurut Kecamatan Sub Sektor di Kabupaten Pamekasan
Tahun 2015-2019
156
Tabel 2. 101 Produksi Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan
dan Sub Sektor di Kabupaten Pamekasan Tahun 2015-2019
157
Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
Pegantenan
78 78 15 16 34
Jumlah Rumah Tangga
Perikanan Budidaya Menurut 630,00 452,00 536,00 446,00 399,00
Kecamatan dan Jenis
Budidaya di Kabupaten
Pamekasan (orang)
Sumber : Dinas Perikanan Kab. Pamekasan
Dari tabel diatas, bahwa jumlah rumah tangga perikanan
budidaya menurut kecamatan dan jenis budidaya di Kabupaten
Pamekasan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir mengalami
fluktuatif. Pada tahun 2015 berjumlah 630,00 orang, kemudian
penurunan di tahun 2016 yakni 452,00 orang, di tahun 2017
536,00 orang, kemudian mengalami penurunan kembali di tahun
2018 sebanyak 446,00 orang dan di tahun 2019 merupakan
penurunan terbanyak sebesar 399,00.
Tabel 2. 103 Jumlah Perahu/ Kapal Menurut Kecamatan dan
Jenis Kapal di Kabupaten Pamekasan Tahun 2015-2019
158
dan menurun kembali di tahun 2018 dan 2019 sebesar 1.753
unit.
Tabel 2. 104 Banyaknya Desa Perikanan dan RTP Menurut
Kecamatan di Kabupaten Pamekasan Tahun 2015-2019
159
Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
ikan)
160
Udang Vannamei
390,66 419,74 450,15 217,10 173,64
Bandeng
173,43 32,57 8,53 2,33 3,33
Gracillaria SP
N/A 814,89 229,44 13,01 N/A
Udang Putih
N/A N/A 1,28 N/A N/A
Udang Lainnya
N/A N/A 0,50 N/A N/A
Rajungan
N/A N/A 6,28 N/A N/A
Ikan Lainnya
N/A N/A 8,42 N/A N/A
Produksi Ikan Tambak
Menurut Jenis Ikan di 564,09 1.267,20 704,58 232,44 176,97
Kabupaten Pamekasan (ton)
Sumber : Dinas Perikanan Kab. Pamekasan
Produksi ikan tambak menurut jenis ikan di Kabupaten
Pamekasan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir terbanyak
pada tahun 2016 dan paling rendah di tahun 2019. Pada tahun
2015 berjumlah 564,09 ton, di tahun 2016 merupakan tahun
terbanyak dengan jumlah 1.267,20, kemudian mengalami
penurunan di tahun 2017 sebesar 704,58 ton, di tahun 2018
sebanyak 232,44 ton dan penurunan produksi ikan tambak secara
signifikan terjadi di tahun 2019 sebanyak 176,97 ton.
Tabel 2. 108 Nilai Produksi Budidaya Rumput Laut Menurut
Kecamatan di Kabupaten Pamekasan Tahun 2015-2019
161
Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
Kecamatan di
Kabupaten
Pamekasan (x Rp
1.000)
Sumber : Dinas Perikanan Kab. Pamekasan
Sedangkan nilai produksi budidaya rumput laut menurut
kecamatan di Kabupaten Pamekasan setiap tahun mengalami
penurunan. Pada tahun 2015 adalah tahun dengan produksi
tertinggi sebesar 2.316.248, kemudian mengalami penurunan di
tahun 2017 sebesar 1.514.986, di tahun 2018 sebesar 1.403.865
dan penurunan paling signifikan di tahun 2019 sebesar 756.611.
2.3.3.2 Pariwisata
Pamekasan adalah Ibu Kota Kabupaten Pamekasan. Salah
satu kabupaten yang tersembunyi di Pulau Madura. Pamekasan
berbatasan dengan Laut Jawa, Selat Madura, Kabupaten
Sampang, dan Kabupaten Sumenep.
Salah satu sektor yang dapat diandalkan sebagai sumber
devisa adalah sektor Pariwisata. Kabupaten Pamekasan
merupakan salah satu kabupaten yang berpotensi untuk menjadi
daerah utama tujuan wisata karena memiliki beragam objek dan
daya tarik wisata terutama wisata pantai, alam dan budaya serta
ditunjang oleh sarana dan prasarana akomodasi yang memadai.
Kegiatan pariwisata di Pamekasan cukup potensial untuk
menunjang pendapatan dan pembangunan daerah.
Kabupaten terpencil yang berada di pulau Madura ini
memiliki potensi wisata yang yang menjanjikan. Karena pesona
dan keindahan alam dan wisatanya yang fantastis. Pamekasan
sama halnya dengan kota lain di Pulau Madura juga punya potensi
wisata yang kece loh. Diantaranya ada 8 wisata yang mungkin
belum diketahui oleh masyarakat luar, seperti wisata api tak
kunjung padam. Mungkin ini adalah nama tempat wisata paling
puitis di Indonesia. Wisata Api Tak Kunjung Padam berada di Desa
162
Larangan, Tokol. Air terjun durburgen terletak di Kelurahan Kowel
Kecamatan Kota Pamekasan, Pantai Jumiang ini terletak di Desa
Tanjung, Kecamatan Pademawu, Rawa Mangunan, Pantai Talang
Siring berada di Desa Montok Kecamatan Larangan, Vihara
Avalokitesvara atau Kelenteng Kwan Im Kiong, Bukit Waru. berada
di antara Desa Waru Barat dan Desa Waru Timur, Kecamatan
Waru, dan Gua Blaban berada di Dusun Rojing, Desa Blaban,
Kecamatan Batumarmar.
Tabel 2. 109 Jumlah Kunjungan Wisata
Tahun
Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Kunjungan Wisata
N/A 9.783 30.412 30.903 55.012
(org)
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, 2020
Jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Pamekasan
mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya.
Pada tahun 2016 jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke
Kabupaten Pamekasan sebanyak 9.783 orang, kemudian pada
tahun 2018 jumlahnya meningkat menjadi 30.412 orang. pada
tahun 2018 meningkat kembali menjadi 30.903 orang, dan pada
tahun 2019 mengalami peningkatan yang sangat tinggi menjadi
55.012 orang.
Tabel 2. 110 Jumlah Objek Wisata
Indikator Tahun
163
madura (SPM) Kec. Pademawu, 6. Wisata Bukit Ratu Kec.
Pagentenan, 7. Wisata Kampung Durian Kec. Pegantenan, 8.
Wisata alam bukit Kehi Kec. Kadur, 9. Wisata alam Brukoh Hill
kec. pakong.
Tabel 2. 111 Potensi Wisata Kabupaten Pamekasan
Jenis Obyek Keterangan
Wisata Wisata Gambar
Pantai Terletak di
Batu Kecamatan
Kerbuy Pasean dengan
luas 5 Ha dengan
keindahan alam
pantainya yang
menarik. Nama
Batu Kerbuy
diambil dari
sebuah batu
yang berbentuk
seperti kerbau
yang terletak 8
Km dari pantai
164
Jenis Obyek Keterangan
Wisata Wisata Gambar
Vihara Berada di
Alokitesvara
Kampung Candi
Desa Monto’
Kecamatan Galis
(14 Km dari Kota
Pamekasan),
berdekatan
dengan Pantai
Talangsiring.
Vihara terbesar
kedua di Pulau
Jawa. Salah satu
keunikannya,
yaitu di dalam
komplek terdapat
Musholla, Gereja
dan Pura yang
melambangkan
kerukunan
beragama
165
Jenis Obyek Keterangan
Wisata Wisata Gambar
Situs Terletak di
Pangeran Kelurahan
Ronggo Kolpajung
Sukowati Kabupaten
Pamekasan kira-
kira 1 Km
sebelah utara
alun-alun Kota
Pamekasan.
Situs ini
merupakan
komplek makam
Pangeran Ronggo
Sukowati dan
Keluarganya,
merupakan raja
Islam pertama
dan pendiri
Kabupaten
Pamekasan.
Situs Pangeran
Ronggo Sukowati
merupakan
komplek
pemakaman
Islam tertua di
Pamekasan
termauk juga di
wilayah Madura
Wisata Kerapan Tradisi budaya
Budaya Sapi masyarakat
Madura yang
biasanya digelar
sehabis panen
raya sebagai
wujud rasa
gembira atas
keberhasilan
yang diraih.
Sapi Merupakan
Sonok kontes pasangan
sapi betina yang
terdiri dari jenis
ras Madura,
dengan kriteria
penilaian :
kecantikan,
penampilan, dan
kekompakan
dalam berlaga di
arena kontes. di
Kabupaten
Pamekasan,
lokasi kontes
sapi sonok
terletak di Desa
Waru Barat
Kecamatan Waru
± 34 Km arah
166
Jenis Obyek Keterangan
Wisata Wisata Gambar
167
2.3.3.3 Pertanian
168
hingga mencapai 25.358 ton. Agar dapat lebih meningkatkan
perekonomian setempat, maka perlu diketahui komoditas
unggulannya untuk menentukan kegiatan agribisnis pascapanen
dan pengolahan yang tepat.
Sektor pertanian yang terdiri dari sub sektor tanaman
pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan,
memiliki peranan yang cukup penting dalam perekonomian
Kabupaten Pamekasan, diantaranya adalah penyumbang PDRB
terbesar di Kabupaten Pamekasan, penyerapan tenaga kerja yang
besar, serta pembangunan ekonomi daerah.
Beberapa tanaman perkebunan yang lain, produksinya
masing-masing hanya dibawah 500 ton. Jika diurutkan mulai dari
produksi terbesar, tanaman tersebut adalah Cabe Jamu, Siwalan,
Kapuk, Asam Jawa, Pinang, Jambu Mete, Lada dan Kopi.
a. Persentase Pertumbuhan Sub Sektor Tanaman Pangan dan
Perkebunan terhadap PDRB
Sub sektor tanaman pangan meliputi komoditi: padi dan
palawija. Sub sektor hortikultura meliputi tanaman buah,
sayuran, tanaman obat dan tanaman hias, sedangkan Sub sector
perkebunan meliputi tembakau, tebu, cabe jamu, kelapa, jambu
mete dan tanaman perkebunan lainnya.
Tabel 2. 112 Distribusi Persentase Sektor Tanaman Pangan,
Hortukultura, dan Perkebnan Terhadap PDRB Kabupaten
Pamekasan Tahun 2013-2016
169
b. Potensi Komoditi
Sesuai dengan tipe iklim, tanah dan topografi, maka Wilayah
Kabupaten Pamekasan mempunyai potensi untuk komoditi
pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang
spesifik lokasi.
Tabel 2. 113 Potensi Komoditi Tanaman Pangan dan
Hortikultura di Kabupaten Pamekasan
Golongan Komoditi
Padi dan Palawija Padi, Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah,
Kacang Hijau dan Kedelai.
Buah -buahan Jeruk, Mangga, Jambu, Rambutan, Pisang,
Alpukat, Durian, Pepaya, Sawo, Nanas dan Salak.
Sayur - sayuran Bawang Merah, Bawang Daun, Kacang Panjang,
Lombok, Tomat, Buncis, Terong, Ketimun,
Kangkung dan Bayam.
Perkebunan Tembakau, Tebu, Cabe Jamu
semusim
2.3.3.4 Perindustrian
Sektor industri dan perdagangan merupakan salah satu
sektor yang berperan penting dalam pembangunan. Kontribusi
sektor industri dan perdagangan terhadap pembangunan
Kabupaten Pamekasan meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2016 sektor industri
pengolahan menyumbang 6,23% terhadap PDRB Kabupaten
Pamekasan. Sedangkan sektor perdagangan menyumbang 21,05%
terhadap PDRB Kabupaten Pamekasan yaitu terbesar kedua
setelah sektor pertanian.
Batik Pamekasan yang lebih dikenal sebagai batik Madura
sudah diakui oleh masyarakat, baik masyarakat di Pulau Madura
sendiri maupun daerah-daerah lainnya di Indonesia. Motif dan
warna batik yang cerah merupakan ciri khas batik Madura yang
pada umumnya sudah banyak dikenal. Seiring dengan
170
pertumbuhan IKM Batik di Kabupaten Pamekasan yang semakin
meningkat dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 dan
diikuti dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap produk
batik Pamekasan menyebabkan semakin bertambahnya tenaga
kerja yang dibutuhkan.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan IKM Batik di Kabupaten Pamekasan
adalah dengan melakukan pembinaan manajerial IKM Batik,
Fasilitasi Pengembangan Produk IKM dan Pembangunan Sentra-
sentra IKM Batik setiap wilayah. Efortasi tersebut diharapkan
selain dapat sebagai kegiatan ekonomi utama (prime mover) juga
dapat memberikan efek ganda (multiplier effect) terhadap
tumbuhnya sektor sektor yang lain.
171
Indikator 2014 2015 2016 2017 2018
4. Jamu 3 18 30
8. Mebel 55 90 313
14. MakananLainnya - 37 66
172
Kerjasama Pemerintah Kabupaten Pamekasan dengan
Badan Usaha untuk peremajaan pasar rakyat dilaksanakan dalam
rangka mengoptimalkan daya guna dan hasil guna pasar rakyat,
meningkatkan layanan dasar pasar dan meningkatkan
penerimaan pendapatan daerah, dengan pertimbangan:
a) Pemerintah Kabupaten Pamekasan memerlukan bangungn
dan fasilitas bagi penyelenggaraan pemerintahan daerah
untuk kepentingan pelayanan umum dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi; dan
b) Tidak tersedia dana yang cukup dalam APBD Kabupaten
Pamekasan untuk penyediaan bangunan dan fasilitas
tersebut.
Tabel 2. 117 Jumlah Industri Usaha
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
173
Persentase pertumbuhan industri di kabupaten Pamekasan
memiliki capaian yang cenderung meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2015 persentase pertumbuhan industry sebesar
0,40%, kemudian tahun 2016 menjadi 0,26% dan meningkat
kembali tahun 2017 menjadi 0,71%. Pada tahun 2018 angkanya
mencapai 0,78% dan kembali meningkat pada tahun 2019 menjadi
0,93%.
Tabel 2. 119 Jumlah IKM yang Melakukan Inovasi Produk
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah IKM yang Melakukan Inovasi 200 250 320 220 260
Produk
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2020
Jumlah IKM yang melakukan inovasi produk di kabupaten
Pamekasan memiliki capaian yang cenderung fluktuatif di setiap
tahunnya. Pada tahun 2015 Jumlah IKM yang melakukan inovasi
produk mencapai 200 IKM, kemudian pada tahun 2016 menjadi
250 IKM. Pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 320
IKM, kemudian pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi
220 IKM dan pada tahun 2019 menjadi 260 IKM. Ketersediaan
Anggaran Pembinaan menjadi factor pendukung capaian ini.
Tabel 2. 120 Persentase Kerjasam Produksi Antar IKM yang
Telah Dibina
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase Kerjasama Produksi antar IKM 100 100 100 100 100
yang Telah Dibina
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2020
Persentase kerjasama produksi antar IKM yang telah dibina
di Kabupaten Pamekasan sudah mencapai 100%, capaian ini
stabil sejak tahun 2015 hingga tahun 2019. Hal yang menjadi
factor pendukung capaian ini adalah karena pembinaan yang
dilaksanakan.
174
Tabel 2. 121 Cakupan Bina Kelompok Pengrajin
Tahun
Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Cakupan Bina Kelompok Pengrajin 3,0 3,2 3,9 4,7 5,5
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2020
Cakupan bina kelompok pengrajin di kabupaten Pamekasan
memiliki capaian yang cenderung fluktuatif di setiap tahunnya.
Pada tahun 2015 Cakupan bina kelompok pengrajin sebesar 3,0%
kemudian pada tahun 2016 menjadi 3,2 %. Pada tahun 2017
mengalami peningkatan menjadi 3,9 %, kemudian pada tahun
2018 menjadi 4,7 % dan pada tahun 2019 menjadi 5,5 %.
Tabel 2. 122 Banyaknya Perusahaan Industri di Kabupaten
Pamekasan
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2017 2019
Banyaknya Perusahaan Industri di 14.404 14.441 14.543 14.656 14.729
Kabupaten Pamekasan
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2020
Banyaknya perusahaan industri di Kabupaten Pamekasan
setiap tahunnya mengalami peningkatan terus menerus. Pada
tahun 2015 jumlah industri usaha di kabupaten Pamekasan
berjumlah 14.404 usaha, kemudian meningkat pada tahun 2016
menjadi 14.441 usaha dan kembali mengalami peningkatan pada
tahun 2017 menjadi 14.543 usaha. Pada tahun 2018 industri
usaha sudan mencapai 14.656 dan kembali meningkat pada
tahun 2019 menjadi 14.792. Faktor Pendorongnya adalah
Prospektif, Kemudahan Perizinan yang diberikan kepada pelaku
usaha.
Tabel 2. 123 Tenaga Kerja
Tahun
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
Tenaga kerja 46.707 47.153 47.605 47.770 48.072
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2020
Banyaknya Tenaga kerja di Kabupaten Pamekasan setiap
tahunnya mengalami peningkatan terus menerus. Pada tahun
2015 jumlah Tenaga kerja di kabupaten Pamekasan berjumlah
175
46.707Tenaga kerja, kemudian meningkat pada tahun 2016
menjadi 47.153 Tenaga kerja dan kembali mengalami peningkatan
pada tahun 2017 menjadi 47.605 Tenaga kerja. Pada tahun 2018
Tenaga kerja sudan mencapai 47.770 dan kembali meningkat pada
tahun 2019 menjadi 48.072. Faktor Pendorongnya adalah
Peningkatan Jumlah Industri dan Kapasitas Produksi.
Tabel 2. 124 Jumlah Sentra Industri
Tahun
Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah sentra industri di Kabupaten
158 263 277 286 286
Pamekasan
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2020
Jumlah sentra industri di Kabupaten Pamekasan setiap
tahunnya mengalami peningkatan terus menerus. Pada tahun
2015 jumLah sentra industri di kabupaten Pamekasan berjumlah
158 sentra industri, kemudian meningkat pada tahun 2016
menjadi 263 sentra industri dan kembali mengalami peningkatan
pada tahun 2017 menjadi 277 sentra industri. Pada tahun 2018
sentra industri sudan mencapai 286 dan pada tahun 2019 tetap
286 sentra industri . Faktor Pendorongnya adalah
Prospektif,Kemudahan Perijinan.
Tabel 2. 125 Unit Usaha
Tahun
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
Unit usaha 3.078 3.795 8.919 8.956 9.085
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2020
Jumlah Unit usaha yang ada di Kabupaten Pamekasan
setiap tahunnya mengalami peningkatan terus menerus. Pada
tahun 2015 jumkah Unit usaha di kabupaten Pamekasan
berjumlah 3.078 usaha, kemudian meningkat pada tahun 2016
menjadi 3.795 usaha dan kembali mengalami peningkatan pada
tahun 2017 menjadi 8.919 usaha. Pada tahun 2018 industri
usaha sudan mencapai 8.956 dan kembali meningkat pada tahun
2019 menjadi 9.085. Faktor Pendorongnya adalah
176
Prospektif,Kemudahan Perijinan yang diberikan kepada pelaku
usaha.
Tabel 2. 126 Tenaga Kerja Industri Unggulan Batik
Tahun
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
Tenaga kerja industri unggulan batik 3.804 6.526 6.526 6.536 6.550
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2020
Banyaknya Tenaga kerja industri unggulan batik di
Kabupaten Pamekasan setiap tahunnya mengalami peningkatan
terus menerus. Pada tahun 2015 jumkah Tenaga kerja industri
unggulan batik di kabupaten Pamekasan berjumlah 3.804 Tenaga
kerja, kemudian meningkat pada tahun 2016 menjadi 6.526
Tenaga kerja dan kembali mengalami peningkatan pada tahun
2017 menjadi 6.526 Tenaga kerja. Pada tahun 2018 Tenaga kerja
sudan mencapai 6.536 dan kembali meningkat pada tahun 2019
menjadi 6.550 Tenaga kerja. Faktor Pendorongnya adalah
Peningkatan Jumlah Industri dan Kapasitas Produksi.
177
di tahun 2015 sampai 2018, yakni 115 ormas, akan tetapi
mengalami penurunan yang senketa drastis di tahun 2019 sebesar
47 ormas. Penyebab penurunan tersebut dikarenakan dari Tahun
2015 sampai dengan 2018 Banyak Ormas yang sudah masa
berakhir SKT habis dan tidak memperpanjang lagi. Untuk kondisi
kegiatan politik daerah di Kabupaten Pamekasan dalam kurun
waktu 2015 sampai 2019 kondisinya stagnan yakni berada pada
angka10 kegiatan. Hal ini berdasarkan kondisi jumlah Partai
Politik yang terwakilkan di legislatif. Sedangkan untuk kegiatan
pembinaan terhadap LSM, Ormas, dan OKP yang diselenggarakan
oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mengalami kondisi
stagnan dari tahun 2015 sampai 2018, yakni sebesar 25 kegiatan.
Kondisi stagnan tersebut diakibatkan terbatasnya anggaran yang
dimiliki Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Pamekasan.
178
Tabel 2. 129 Kepadatan Penduduk dan Rumah Tangga Menurut
Kecamatan di Kabupaten Pamekasan
Indikator Kinerja Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
Kepadatan Penduduk dan No No 890, 275 No 922,034
Rumah Tangga Menurut Data Data Data
Kecamatan di Kabupaten
Pamekasan
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Pamekasan, Tahun 2020
Kepadatan Penduduk dan Rumah Tangga Menurut
Kecamatan di Kabupaten Pamekasan mengalami peningkatan.
Pada tahun 2017 berjumlah 890,275. Pada tahun 2019 meningkat
menjadi 922,034.
2.3.4 Fokus Layanan Pendukung Urusan Pemerintahan
2.3.4.1 Sekretariat Daerah
Tabel 2. 130 Persentase Rancangan Produk Hukum Daerah
yang Sesuai dengan Mekanisme Pembentukan Produk Hukum
Daerah
Indikator Satuan Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase rancangan produk % 100 100 100 100 100
hukum daerah yang sesuai
dengan mekanisme
Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Pamekasan, Tahun 2020
Persentase rancangan produk hukum daerah yang sesuai
dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah
Kabupaten Pamekasan mengalami stagnan dengan pencapaian
yang baik dari tahun ke tahun yang ditunjukkan dengan data
pada tahun 2015-2019 mencapai 100%.
179
Persentase perangkat daerah yang tertata kelembagaannya
mengalami stagnan dengan pencapaian yang baik dari tahun ke
tahun yang ditunjukkan dengan data pada tahun 2016-2019
mencapai 100%. Faktor pendorong yang menyebabkan persentase
perangkat daerah yang tertata kelembagaannya mencapai 100%
adalah adanya regulasi yang mendasarinya dan kesesuaian tugas
dan fungsi dengan program prioritas pembangunan daerah.
Tabel 2. 132 Nilai LPPD
Indikator Satuan Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Nilai LPPD Skor - 2,9447 2,665 100 100
Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Pamekasan, Tahun 2020
Nilai LPPD mengalami penurunan yang ditunjukkan dengan
data pada tahun 2016 ke 2017. Pada tahun 2016 nilai LPPD
mencapai skor 2.9447. Pada tahun 2017 nilai LPPD mengalami
penurunan menjadi 2.665. Belum ada aplikasi LPPD 2. Skor
untuk tahun 2018 dan 2019 belum keluar.
Tabel 2. 133 Persentase Pelaksanaan Pembangunan yang
Sesuai Petunjuk Teknisnya
Indikator Satuan Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase Pelaksanaan % 85 85 90 98 100
Pembangunan yang Sesuai
Petunjuk Teknisnya
Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Pamekasan, Tahun 2020
Persentase pelaksanaan pembangunan yang sesuai petunjuk
teknisnya menunjukkan angka yang tetap pada tahun 2015 dan
2016. Pada tahun 2017 hingga 2019 mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya. Pada tahun 2015 dan 2016 mencapai angka
yang sama yaitu 85%. Pada tahun 2017 mengalami peningkatan
menjadi 90%. Pada tahun 2018 mencapai 98%. Pada tahun 2019
mengalami peningkatan menjadi 100%. Faktor pendorong naiknya
persentase pelaksanaan pembangunan yang sesuai petunjuk
teknisnya adalah karena kebutuhan OPD dalam menyusun RKA,
perlunya dokumen ini untuk mengurangi ketidaksesuaian harga
180
belanja barang dan jasa pemerintah yang ada di OPD. Faktor
penghambat pelaksanaan pembangunan yang sesuai petunjuk
teknisnya yaitu beberapa item harga yang tidak sesuai dengan
harapan OPD.
Tabel 2. 134 IKM ( Indeks Kepuasan Masyarakat)
Indikator Satuan Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Indeks Kepuasan Masyarakat % - 75 77,54 85 -
Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Pamekasan, Tahun 2020
IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) Kabupaten Pamekasan
menunjukkan peningkatan dari tahun 2016 hingga 2018. Pada
tahun 2016 memiliki indeks 75. Pada tahun 2017 meningkat
menjadi 77,54. Pada tahun 2018 mencapai 85. Faktor pendorong
yang menyebabkan peningkatan IKM Kabupaten Pamekasan
adalah karena pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan SKM,
melakukan survei kepuasan secara periodik setiap tahun sekali
terhadap unit-unit pelayanan publik. Faktor penyebab rendahnya
IKM adalah karena Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) masih
belum dilakukan secara periodik oleh masing-masing OPD,
sehingga mengandalkan survei bagian organisasi yang terbatas
sampling dan waktunya, motivasi dan semangat perangkat daerah
dalam melakukan inovasi pelayanan masih rendah, sehingga
perubahan peningkatan kualitas pelayanan masih rendah dan
berdampak terhadap nilai kepuasan masyarakat yang diperoleh,
survei kepuasan masih menggunakan metode yang
menggabungkan antara ilmiah dan regulasi, sehingga hasil survei
belum tepat dan akurat untuk mengukur nilai sesungguhnya.
Tabel 2. 135 Jumlah Kebijakan Daerah yang Di Terbitkan
dalam 1 Tahun
Indikator Satuan Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Kebijakan Daerah yang Jumlah - 13 18 17 15
di Terbitkan Dalam 1 Tahun
Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Pamekasan, Tahun 2020
181
Jumlah kebijakan daerah yang di terbitkan dalam 1 tahun
mengalami kondisi fluktuatif dari tahun 2016 hingga 2019. Pada
tahun 2016 diterbitkan 13 kebijakan. Pada tahun 2017 meningkat
menjadi 18. Pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 17.
Pada tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 15. Faktor
penyebab menurunnya jumlah kebijakan daerah yang diterbitkan
dalam 1 tahun yaitu karena kurangnya sumber daya manusia di
bagian perekonomian.
2.3.5 Fokus Layanan Penunjang Urusan Pemerintahan
2.3.5.1 Keuangan
Tabel 2. 136 Persentase SP2D yang Terbit Kurang Dari 2 Hari
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase SP2D yang terbit kurang dari 35 35 30 30 25
2 hari (%)
Sumber : Badan Keuangan Daerah, 2020
SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) adalah surat perintah
yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum
Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN
berdasarkan SPM. Persentase SP2D yang terbit kurang dari 2 hari
memiliki capaian yang cukup fluktuatif, pada tahun 2015 hingga
2016 angkanya mencapai 35%, kemudian pada tahun 2017
angkanya menurun menjadi 30%, angka ini bertahan kembali
pada tahun 2018. Pada tahun 2019 capaiannya mencapai 25%.
Tabel 2. 137 Persentase Belanja Tindak Langsung (BTL) APBD
<50%
Indikator Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Prosentase Belanja Tindak Langsung 53,57 54,15 57,4 58,44 54,46
(BTL) APBD ≤ 50%
Sumber : Badan Keuangan Daerah, 2020
Prosentase Belanja Tindak Langsung (BTL) APBD ≤ 50%
memiliki capaian yang beragam. Pada tahun 2015 angkanya
mencapai 53,57%, kemudian pada tahun 2016 menjadi 54,15%
182
dan pada tahun 2017 angkanya mencapai 57,4%. Pada tahun
2018 mengalami peningkatan menjadi 58,44% dan capaian pada
tahun 2019 adalah 54,46%
Tabel 2. 138 Persentase Realisasi Belanja Langsung SKPD
>90%
Indikator Tahun
183
Tabel 2. 140 Persentase Penyajian Laporan Keuangan Daerah
Secara Wajar Sesuai SAP Berbasis Akrual
Indikator Tahun
184
B. Kasus Pelanggaran Disiplin Pegawai
Kasus pelanggaran disiplin pegawai mengalami kondisi
fluktuatif dari tahun 2015 hingga tahun 2019. Pada tahun 2015
tercatat sejumlah 8 kasus. Pada tahun 2016 mengalami
peningkatan menjadi 13 kasus. Pada tahun 2017 mengalami
penurunan menjadi 7 kasus. Pada tahun 2018 mengalami
peningkatan menjadi 20 kasus. Pada tahun 2019 mencapai 22
kasus. Faktor pendorong terjadinya kasus pelanggaran disiplin
pegawai adalah belum optimalnya pemberian reward dan
punishment, promosi dan rotasi belum sepenuhnya berbasis
kinerja.
C. Jumlah Temuan BPK
Jumlah temuan BPK mengalami kondisi fluktuatif dari
tahun 2015 hingga tahun 2019. Pada tahun 2015 mencapai
jumlah 13. Pada tahun 2016 mencapai jumlah 12. Pada tahun
2017 mencapai jumlah 13. Pada tahun 2018 mengalami
peningkatan menjadi 24. Pada tahun 2019 mengalami penurunan
menjadi 12. Faktor pendorong meningkatnya temuan BPK adalah
adanya komitmen kepala daerah dan perangkat daerah,
optimalisasi peran APIP dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah yakni layanan konsultasi, adanya kerjasama dalam bentuk
asistensi, bimbingan teknis dan evaluasi dengan BPKP Perwakilan
Propinsi Jawa Timur dan serta Lembaga Vertikal lainnya dalam
pelaksanaan pengawasan dan pengendalian intern pemerintah.
2.3.7 Fokus Kewilayahan
2.3.7.1 Kecamatan
a. Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan Batumarmar
Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan Batumarmar
mengalami kondisi fluktuatif dari tahun 2015 hingga 2019. Pada
tahun 2015 yaitu 97,78%. Pada tahun 2016 mengalami
peningkatan menjadi 98,98%. Pada tahun 2017 menjadi 98,70%.
Pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 92%. Pada tahun
185
2019 menjadi 69,98%. Faktor penghambat yang menyebabkan
Indeks Kepuasan Masyarakat Batumarmar turun adalah karena
kurangnya koordinasi yang baik dengan lintas sektoral.
Tabel 2. 142 Kecamatan Batumarmar
Realisasi
Indikator Kinerja Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Realisasi
Indikator Kinerja Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
186
c. Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan Kadur
Indeks Kepuasan Masyarakat Kadur mengalami peningkatan
dari tahun 2015 hingga tahun 2017. Pada tahun 2017 dan 2018
mengalami kondisi stagnan kemudian meningkat pada tahun
2019. Pada tahun 2015 mencapai 90.87. Pada tahun 2016
mengalami penurunan menjadi 80.90. Pada tahun 2017 dan 2018
yaitu 90.70. Pada tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi
90.80. Faktor penghambat meningkatnya Indeks Kepuasan
Masyarakat Kadur disebabkan karena kurangnya koordinasi yang
baik dengan lintas sektoral.
Tabel 2. 144 Kecamatan Kadur
Realisasi
INDIKATOR KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019
Realisasi
Indikator Kinerja Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Indeks Kepuasan % 74 76 77 86 87
Masyarakat Kecamatan
Larangan
187
Sumber: Kecamatan Larangan, Tahun 2020
e. Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan Pademawu
Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan Pademawu pada
tahun 2018 hingga tahun 2019 mengalami penurunan. Pada
tahun 2018 mencapai 90.67. Pada tahun 2019 mengalami
penurunan menjadi 88.21. Faktor penghambat yang menyebabkan
penurunan Indeks Kepuasan Masyarakat Pademawu berupa
minimnya pelayanan yang tersedia, dan minimnya pemahaman
SDM yang bertugas di pelayanan.
Tabel 2. 146 Kecamatan Pademawu
Realisasi
Indikator Kinerja Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
188
tanggung jawab masing-masing aparat dan minimnya fasilitas
kerja).
Tabel 2. 147 Kecamatan Pamekasan
Realisasi
Indikator Kinerja Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Realisasi
Indikator Kinerja Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
189
2.4 Aspek Daya Saing Daerah
2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
a. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita (Angka
Konsumsi RT per Kapita)
Dalam suatu perekonomian, fungsi utama dari institusi
rumah tangga adalah sebagai konsumen akhir (final consumer)
atas barang dan jasa yang tersedia, termasuk konsumsi oleh
rumah tangga khusus (seperti penjara, asrama dan lain-lain).
Komponen Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga
merupakan pengeluaran terbesar atas berbagai barang dan jasa
yang tersedia. Data menunjukkan bahwa dari seluruh nilai
tambah bruto (PDRB) yang diciptakan di Kabupaten Pamekasan
ternyata sebagian besar masih digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi rumah tangga seperti digambarkan pada
tabel dan grafik berikut ini.
Tabel 2. 149 Perkembangan Komponen Rumah Tangga PDRB
Menurut Pengeluaran Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2016
190
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Rumah
Tangga
Perkapita
Jumlah
808.114 817.690 827.407 836.224 845.314 854.194
Penduduk
Jumlah
Rumah 209.670 212.155 214.676 216.694 219.028 221.322
Tangga
Sumber : BPS Kab.Pamekasan
Selama periode tahun 2011 – 2016 pengeluaran konsumsi
akhir rumah tangga mengelami peningkatan yang signifikan, baik
dari sisi nominal (atas dasar harga berlaku) maupun secara riil
(atas dasar harga konstan). Kenaikan jumlah penduduk menjadi
salah satu pendorong terjadinya kenaikan nilai pengeluaran
konsumsi rumah tangga. Hal ini akan mendorong laju
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
100.00
80.00
56.72 56.73 57.42 58.53 58.81 59.22
60.00 Non Makanan
40.00 Makanan
0.00
2011 2012 2013 2014 2015 2016
191
tahun berikutnya proporsinya mengalami penurunan menjadi
40,78 persen pada tahun 2016. Hal ini mengindikasikan bahwa
kesejahteraan penduduk di Kabupaten Pamekasan terus
mengalami peningkatan.
b. Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator
untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.
NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk
pertanian terhadap barang dan jasa yang diperlukan petani untuk
konsumsi rumahtangganya maupun untuk biaya produksi produk
pertanian. NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang
diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam
persentase). Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula
tingkat kemampuan/daya beli petani.
Tabel 2. 150 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Pamekasan
Tahun 2015
Indeks Yang Indeks Yang Indeks Nilai
No Bulan Diterima Petani Dibayar Petani Rasio Tukar Petani
(lt) (lb) (NTP)
(1) (2) (3) (4) (5=3/4) 6
1. Januari 132 127 1,04 104
2. Februari 131 124 1,06 105
3. Maret 130 125 1,04 104
4. April 129 125 1,03 103
5. Mei 131 126 1,04 104
6. Juni 135 127 1,06 106
7. Juli 136 127 1,07 107
8. Agustus 139 127 1,09 109
9. September 138 127 1,09 108
10. Oktober 135 127 1,06 107
11. November 133 126 1,06 105
12. Desember 138 128 1,08 108
Sumber: BPS Kab. Pamekasan
2.4.2 Fokus Iklim Berinvestasi
a. Angka Kriminalitas
Ketersediaan data ini sangat bermanfaat sebagai dasar
dalam penyusunan perencanaan pembangunan sektoral di bidang
keamanan dan ketertiban masyarakat serta perencanaan
192
pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara menyeluruh dan mendorong investasi di
daerah. Data ini dapat memberikan gambaran secara makro
mengenai situasi dan kondisi keamanan masyarakat terkini serta
perkembangannya selama beberapa tahun terakhir di Kabupaten
Pamekasan. Data menunjukkan angka kriminalitas mengalami
perubahan secara fluktuatif dan cenderung menurun pada tahun
2016 baik dari segi jumlah kejahatan maupun jenis kejahatannya
daripada tahun 2014, namun kembali meningkat pada tahun
2017 dan 2018 meskipun tidak signifikan, sebagaimana tabel di
bawah ini :
Tabel 2. 151 Angka Kriminalitas di Kabupaten Pamekasan
Periode Tahun 2014-2018
193
No Jenis 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7
28. Kejahatan dengan senjata tajam 13 20 14 17 0
29. Kejahatan dalam rumah tangga 32 24 0 11 0
Jumlah 494 422 290 295 302
Sumber: Polres Pamekasan
20 18.38 18.41
18 16.62 16.42
15.76 15.41
16 14.57
13.82
14
12
10
8
4.864.725.325.01
6
2.84
4 1.9 2.1 2 1.290.8 1.68
2 0.59 0.240.190.410.08
0
194
sebesar 0,80%. Untuk jenjang D4/S1 pada tahun 2015 sebesar 4,86%
dan pada tahun 2016 sebesar 4,72%, sedangkan untuk jenjang S2/S3
persentasenya relatif jauh lebih kecil, yaitu pada tahun 2015 sebesar
0,24% dan tahun 2016 turun menjadi sebesar 0,19%. Kondisi ini
menjadi tantangan tersendiri dalam menghadapi era Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) dan persaingan yang semakin ketat. Untuk itu
Kabupaten Pamekasan harus mempersiapkan sumber daya manusia
(SDM) yang terampil, cerdas dan berdaya saing.
b. Tingkat ketergantungan (rasio ketergantungan)
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan
sebagai indikator yang dapat menunjukkan keadaan ekonomi
suatu daerah dan merupakan indikator demografi yang penting.
Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan
semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang
produktif (usia 15-64 tahun) untuk membiayai hidup penduduk
yang belum produktif (usia <15 tahun) dan tidak produktif lagi >64
tahun). Sedangkan persentase dependency ratioyang semakin
rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung
penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum
produktif dan tidak produktif.
Tabel 2. 152 Rasio Ketergantungan Kabupaten Pamekasan
Tahun 2017-2018
195
ditanggung penduduk yang produktif di Kabupaten Pamekasan
untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan
tidak produktif lagi.
196
196
BAB III
GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
197
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang bertujuan untuk menyelaraskan
kebijakan ekonomi dan sumber daya yang dimiliki, mengalokasikan sumber
daya dengan tepat dan sesuai kebijakan pemerintah yang ditetapkan dan
mempersiapkan pelaksanaan pengelolaan anggaran secara tepat dan baik.
Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan
untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan
daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat
bahwa pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu APBD maka
analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD dan laporan
keuangan daerah pada umumnya. Untuk kebutuhan itu, dibutuhkan realisasi
kinerja keuangan daerah sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sebelumnya.
Dasar yuridis pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Pamekasan
mengacu pada batasan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana yang
diatur dalam:
1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 juncto
Permendagri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 juncto
Permendagri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
198
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 menjelaskan
bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) meliputi aspek
pendapatan, aspek belanja, dan aspek pembiayaan. Aspek Pendapatan terdiri
dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah. Aspek Belanja terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal,
Belanja Tidak Terduga dan Belanja Transfer. Aspek Pembiayaan terdiri dari
Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan.
A. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah adalah semua penerimaan yang melalui rekening
kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana, merupakan hak daerah
dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.
Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan daerah di bagi kedalam tiga
komponen yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Perkembangan realisasi pendapatan
daerah Kabupaten Pamekasan tahun 2015 sampai tahun 2019 dapat dilihat
sebagai berikut :
199
Tabel 3. 1 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Pamekasan
Realisasi
Rata-rata
No Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
3,46
1 PENDAPATAN DAERAH 1.681.794.669.633,19 1.827.846.755.474,84 1.906.203.284.544,28 1.841.101.038.915,09 1.920.014.132.343,13
7,83
1.1 Pendapatan Asli Daerah 170.258.936.684,19 178.478.890.963,84 243.311.843.020,28 222.410.664.049,09 219.671.437.717,13
17,93
1.1.1 Hasil Pajak Daerah 23.151.412.960,00 26.949.852.758,00 35.053.956.091,00 36.520.160.896,00 44.204.121.424,40
8,20
1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 13.008.538.383,00 13.415.336.487,00 15.448.484.968,00 16.150.680.713,88 17.762.125.858,00
Hasil Pengololaan
1.1.3 Kekayaan Daerah Yang 1.847.294.966,08 1.834.159.904,00 1.868.949.377,92 1.923.442.124,80 2.016.350.446,08 2,23
Dipisahkan
Lain-Lain Pendapatan Asli 5,95
1.1.4 132.251.690.375,11 136.279.541.814,84 190.940.452.583,36 167.816.380.314,41 155.688.839.988,65
Daerah Yang Sah
1.409.881.264.949,00 1.545.611.379.511,00 1.603.536.691.024,00 1.542.898.734.866,00 1.629.757.515.626,00 2,29
1.2 Pendapatan Transfer
3,34
1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat 1.330.504.562.582,00 1.463.526.022.444,00 1.498.905.168.098,00 1.440.171.040.953,00 1.510.145.721.637,00
-6,56
1.2.2 Transfer antar-daerah 79.376.702.367,00 82.085.357.067,00 104.631.522.926,00 102.727.693.913,00 119.611.793.989,00
Lain-Lain Pendapatan
1.3 101.654.468.000,00 103.756.485.000,00 59.354.750.500,00 75.791.640.000,00 70.585.179.000,00 (4,98)
Daerah yang Sah
1.3.1 Pendapatan Hibah 0,00 11.300.665.000,00 5.369.150.500,00 54.083.440.000,00 58.113.040.000,00 215,57
1.3.2 Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Lain-lain pendapatan
sesuai dengan ketentuan
1.3.3 101.654.468.000,00 92.455.820.000,00 53.985.600.000,00 21.708.200.000,00 12.472.139.000,00 (38,25)
peraturan perundang-
undangan
Sumberː Badan Keuangan Daerah Kabupaten Pamekasan
200
Berdasarkan data selama tahun 2015-2019 perkembangan pendapatan
daerah pemerintah Kabupaten Pamekasan cukup baik dan mengalami
fluktuasi. Pada tahun 2015, total pendapatan daerah Kabupaten Pamekasan
sebesar Rp 1.681.794.669.633,19. Angka tersebut terus mengalami
peningkatan sampai 2017, dan hanya di tahun 2018 yang mengalami
penurunan. Pada tahun 2019 terjadi peningkatan pendapatan kembali
menjadi Rp 1.920.014.132.343,13. Peningkatan rata-rata pendapatan daerah
pertahun sebesar 3,46%. Hal tersebut menunjukkan bahwa perekonomian di
Kabupaten Pamekasan dalam lima tahun terakhir terus mengalami
peningkatan dan kemajuan seperti yang terlihat pada grafik berikut ini
1,950,000,000,000.00
1,900,000,000,000.00
1,850,000,000,000.00
1,800,000,000,000.00
1,750,000,000,000.00
1,700,000,000,000.00
1,650,000,000,000.00
1,600,000,000,000.00
1,550,000,000,000.00
2015 2016 2017 2018 2019
201
90 83.83 84.56 84.12 83.8 84.88
80
70
60
50
40
30
20 10.12 12.76 12.08 11.44
9.76
10 6.04 5.68 3.11 4.12 3.68
0
2015 2016 2017 2018 2019
B. Belanja Daerah
Belanja Daerah sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah bahwa belanja
daerah adalah semua kewajiban Pemerintah Daerah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran berkenaan.
Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah
yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah
202
dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh daerah. Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai
pelaksanaan urusan pemerintah wajib terkait pelayanan dasar, urusan
pemerintahan wajib yang tidak terkait dengan pelayanan dasar, dan urusan
pemerintahan pilihan yang besarannya telah ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengelolaan belanja daerah berlandaskan pada anggaran kinerja
(Performance Budgeting) yaitu belanja daerah yang berorientasi pada
pencapaian hasil atau kinerja. Kinerja tersebut mencerminkan efisiensi dan
efektifitas pelayanan publik, yang berarti belanja daerah harus berorientasi
pada kepentigan publik. Perkembangan realisasi belanja daerah Kabupaten
Pamekasan tahun 2015 sampai tahun 2019 dapat dilihat sebagai berikut :
203
Tabel 3. 2 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Belanja dan Pembiayaan Daerah Kabupaten Pamekasan
Rata-rata
Realisasi
Pertumbuhan
No Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
2 BELANJA DAERAH 1.751.155.310.591,52 1.864.638.211.688,95 1.719.504.104.745,23 1.719.319.711.299,32 1.949.149.808.057,85 3,01
2.1 Belanja Operasi 1.145.583.853.798,00 1.099.788.394.703,95 1.087.646.216.668,00 1.136.317.571.794,49 1.229.838.488.083,85 1,90
2.1.1 Belanja Pegawai 747.549.026.076,00 779.736.858.382,00 705.931.702.073,90 696.617.746.036,90 696.775.967.923,00 -1,61
2.1.2 Belanja Barang Dan Jasa 345.261.271.254,00 281.012.751.571,95 325.616.795.403,54 359.004.837.716,23 476.988.790.160,85 10,10
2.1.3 Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2.1.4 Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2.1.5 Belanja Hibah 28.011.172.600,00 31.485.894.750,00 48.454.219.190,56 74.801.168.041,36 47.268.400.000,00 20,97
2.1.6 Belanja Bantuan Sosial 24.762.383.868,00 7.552.890.000,00 7.643.500.000,00 5.893.820.000,00 8.805.330.000,00 -10,45
2.2 Belanja Modal 447.685.501.909,00 544.165.819.579,00 372.031.422.731,73 317.340.696.505,83 399.606.369.876,00 0,29
2.2.1 Belanja Tanah 973.262.900,00 2.309.880.500,00 1.437.224.900,00 7.328.519.100,00 9.164.167.600,00 133,63
2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 41.699.837.388,00 67.440.422.728,00 72.426.663.799,00 69.406.570.346,00 89.904.495.983,00 23,62
2.2.3 Belanja Bangunan dan Gedung 108.671.284.552,00 70.473.444.915,00 41.768.168.437,00 66.002.243.608,26 86.557.442.183,00 3,32
2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jalanan 293.228.536.607,00 402.557.177.715,00 239.758.951.197,00 163.341.926.819,57 202.798.056.288,00 -2,72
2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 3.112.580.462,00 1.384.893.721,00 16.640.414.398,73 11.261.436.632,00 11.182.207.822,00 253,26
2.2.6 Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2.3 Belanja Tidak Terduga 3.187.436.495,00 271.542.000,00 2.772.888.100,00 3.367.467.650,00 4.129.064.250,00 218,44
2.3.1 Belanja Tidak Terduga 3.187.436.495,00 271.542.000,00 2.772.888.100,00 3.367.467.650,00 4.129.064.250,00 218,44
2.4 Belanja Transfer 154.698.518.389,52 220.412.455.406,00 257.053.577.245,50 262.293.975.349,00 315.575.885.848,00 20,36
2.4.1 Belanja Bagi Hasil 1.949.485.655,52 2.350.239.630,00 5.488.073.520,50 6.514.215.949,00 5.449.811.725,00 39,11
2.4.2 Belanja Bantuan Keuangan 152.749.032.734,00 218.062.215.776,00 251.565.503.725,00 255.779.759.400,00 310.126.074.123,00 20,26
3 Pembiayaan 322.592.954.823,93 235.110.516.099,41 182.940.446.262,90 389.609.980.258,45 509.043.307.874,22 23,58
3.1 Penerimaan Pembiayaan 335.207.636.361,66 253.361.896.365,60 198.329.059.885,30 394.603.462.163,67 511.391.307.874,22 19,65
3.2 Pengeluaran Pembiayaan 12.614.681.537,73 18.251.380.266,19 15.388.613.622,40 4.993.481.905,22 2.589.000.000,00 -12,85
Sumberː Badan Keuangan Daerah Kabupaten Pamekasan
202
Berdasarkan pada tabel 3.2 dapat dilihat bahwa selama periode 2015-
2019 tidak semua komponen belanja mengalami kenaikan. Rata-rata
pertumbuhan pada Belanja Operasi memiliki rata-rata pertumbuhan positif
walaupun terdapat komponen pembentuknya yang memiliki rata-rata
pertumbuhan negatif yaitu pada komponen belanja pegawai dan belanja
bantuan sosial. Selanjutnya, rata-rata pertumbuhan pada Belanja Modal
memiliki rata-rata pertumbuhan positif walaupun terdapat komponen
pembentuknya yang memiliki rata-rata pertumbuhan negatif yaitu pada
Belanja Jalan, Irigasi dan Jalanan. Sementara itu, belanja tidak terduga
memiliki rata-rata pertumbuhan yang positif sebesar 218,44%. Nilai rata-rata
yang cukup tinggi tersebut disebabkan karena terjadi peningkatan jumlah
realisasi yang sangat signifikan pada tahun 2017 dari yang sebelumnya hanya
sebesar Rp 271.542.000,00 menjadi Rp 2.772.888.100,00. Selanjutnya,
belanja transfer memiliki rata-rata pertumbuhan yang positif sebesar 20,36%.
2,000,000,000,000.00
1,950,000,000,000.00
1,900,000,000,000.00
1,850,000,000,000.00
1,800,000,000,000.00
1,750,000,000,000.00
1,700,000,000,000.00
1,650,000,000,000.00
1,600,000,000,000.00
2015 2016 2017 2018 2019
203
Belanja daerah dikelompokkan ke dalam belanja operasi, belanja modal,
belanja tidak terduga dan belanja transfer. Belanja operasi merupakan
pengeluaran anggaran untuk Kegiatan sehari-hari Pemerintah Daerah yang
memberi manfaat jangka pendek. Belanja modal merupakan pengeluaran
anggaran untuk perolehan asset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat
lebih dari 1 (satu) periode akuntansi. Selanjutnya, belanja tidak terduga
merupakan pengeluaran anggaran atas Beban APBD untuk keperluan darurat
termasuk keperluan mendesak yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Sementara itu, belanja transfer adalah pengeluaran uang dari Pemerintah
Daerah kepada Pemerintah Daerah lainnya dan/atau dari Pemerintah Daerah
kepada pemerintah desa.
Belanja daerah Pemerintah Kabupaten Pamekasan selama kurun waktu
tahun 2015-2019 mengalami perkembangan yang terus meningkat.
Berdasarkan gambar 3.4 pada tahun 2015 realisasi belanja daerah Kabupaten
Pamekasan sebesar Rp. 1.751.155.310.591,52 dan tahun 2019 meningkat
menjadi sebesar Rp. 1.949.149.808.057,85 dengan peningkatan rata-rata per
tahun sebesar 3,01%.
C. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah terdiri atas penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan
yang perlu dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun pada tahun – tahun anggaran berikutnya. Begitu pula dengan
pengeluaran pembiayaan yaitu pengeluaran yang akan diterima kembali baik
pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun – tahun
anggaran berikutnya. Sumber pembiayaan pemerintahan daerah dalam rangka
perimbangan keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah diperoleh
berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Dengan ditetapkannya kebijakan otonomi daerah, penyelenggaraan
pemerintahan di daerah dilaksanakan dengan lebih berorientasi kepada
204
kepentingan daerah yang diimplementasikan dalam bentuk program kegiatan
SKPD.
205
surplus ditambah penerimaan pembiayaan yang relatif besar. Sementara
pengeluaran pembiayaan lebih kecil, sehingga pada tahun tersebut surplus
riilnya mencapai Rp. 369.639.626.061,95; Rp. 511.391.307.874,22; dan Rp.
479.907.632.159,50. Kondisi demikian menggambarkan kemampuan
keuangan Pemerintah Kabupaten Pamekasan cukup kuat untuk membiayai
belanja daerah.
206
Tabel 3. 4 Rata Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Pamekasan
207
2015 2016 2017 2018 2019 Rata-rata
No. Uraian Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) %
Aset Tetap
1.3.5 36.298.345.994,85 40.989.476.259,85 55.961.061.116,58 67.983.394.568,58 79.957.605.490,58 22,14
Lainnya
Konstruksi
1.3.6 Dalam 58.343.707.186,94 5.343.066.500,00 9.111.309.830,00 3.356.052.951,38 2.810.714.844,00 -24,93
Pengerjaan
Akumulasi
1.3.7 (675.546.152.413,23) (871.217.283.677,17) (1.046.543.431.390,54) (1.254.206.790.649,08) (1.424.956.264.437,44) 20,64
Penyusutan
DANA
1.4 11.706.734.807,91 17.557.115.074,10 23.445.728.696,50 0,00 0,00 41,76
CADANGAN
1.4.1 Dana Cadangan 11.706.734.807,91 17.557.115.074,10 23.445.728.696,50 0,00 0,00 41,76
1.5 ASET LAINNYA 36.452.257.889,26 3.727.734.852,64 5.730.997.530,00 7.050.813.265,07 64.037.418.287,00 198,81
Tuntutan Ganti
1.5.1 208.333,00 0,00 7.291.671,00 1.562.500,07 0,00 8,06
Kerugian
Aset Tidak
1.5.2 7.333.343.148,00 8.465.479.652,00 9.858.120.408,00 12.030.462.408,00 14.925.196.198,00 19,50
Berwujud
1.5.3 Aset Lain-lain 38.268.401.362,79 5.243.504.542,77 7.116.108.933,33 7.451.143.531,33 63.277.012.613,33 175,84
Akumulasi
1.5.4 Amortisasi dan (9.149.694.954,53) (9.981.249.342,13) (11.250.523.482,33) (12.432.355.174,33) (14.164.790.524,33) 11,56
Penyusutan
2 KEWAJIBAN 1.832.481.236,79 38.506.646.666,50 19.178.574.851,90 13.669.362.419,27 15.687.068.675,01 484,30
Kewajiban
2.1 1.832.481.236,79 38.506.646.666,50 19.178.574.851,90 13.669.362.419,27 15.687.068.675,01 484,30
Jangka Pendek
3 EKUITAS 2.510.248.766.585,15 2.809.132.848.186,41 3.183.345.295.715,89 3.469.937.402.187,88 3.634.214.051.876,88 9,74
Jumlah
Kewajiban Dan 2.512.081.247.821,94 2.847.639.494.852,91 3.202.523.870.567,79 3.483.606.764.607,15 3.649.901.120.551,89 9,84
Ekuitas
Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Pamekasan
208
Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan
dikuasai oleh pemerintah daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi
dan sosial bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa datang
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam satuan
moneter. Aset terdiri dari (1) asset lancar, (2) investasi jangka panjang, (3) aset
tetap, (4) dana cadangan, dan (5) aset lainnya. Pada tahun 2019, Kabupaten
Pamekasan memiliki aset senilai Rp. 3.649.901.120.551,89, dengan tingkat
pertumbuhan 9.84 persen per tahun. Jumlah aset terbesar adalah berupa
asset tetap, yang pada tahun 2019 mencapai Rp. 2.9 trilyun dan rata-rata
tumbuh 8.49 persen per tahun.
Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas
atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu. Kewajiban memberikan
informasi tentang utang pemerintah daerah kepada pihak ketiga atau klaim
pihak ketiga terhadap arus kas pemerintah daerah. Kewajiban dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban
Jangka Panjang. Jumlah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Pamekasan pada tahun 2019 adalah sebesar Rp. 15,68 milyar.
Dari tahun 2015 hingga 2019, jumlah kewajiban relatif fluktuatif, yaitu
terendah tahun 2015 dan tertinggi tahun 2016. Karena itu nilai pertumbuhan
tidak merefleksikan kecenderungannya.
Ekuitas Dana merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
pemerintah daerah. Ekuitas Dana meliputi (1) Ekuitas Dana Lancar, (2)
Ekuitas Dana Investasi, dan (3) Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar
adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas dana
investasi merupakan selisih antara jumlah nilai investasi permanen, aset tetap
dan aset lainnya (tidak termasuk Dana cadangan) dengan jumlah nilai utang
jangka panjang. Ekuitas dana cadangan merupakan kekayaan pemerintah
daerah yang diinvestasikan dalam dana cadangan untuk tujuan tertentu di
masa mendatang. Nilai ekuitas dana Kabupaten Pamekasan Tahun 2019
209
mencapai Rp. 3,6 trilyun, dan mengalami pertumbuhan dari 2015-2019
dengan rata-rata 9.74 persen.
210
pencapaian hasil atau kinerja. Kinerja tersebut mencerminkan efisiensi dan
efektifitas pelayanan publik, yang berarti belanja daerah harus berorientasi
pada kepentingan publik. Oleh karena itu arah pengelolaan belanja daerah
harus digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan publik terutama
masyarakat miskin dan kurang beruntung (pro-poor), pertumbuhan ekonomi
(pro-growth) dan perluasan lapangan kerja (pro-job). Selanjutnya, pada bagian
ini dijelaskan gambaran kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu terkait
proporsi penggunaan anggaran dan analisis pembiayaan yang mencakup :
211
dalam rangka optimalisasi fungsi-fungsi pemerintah yaitu sebagai fasilitator
pembangunan, peningkatan kualitas pelayanan publik.
41
40
39
38
37
36
35
34
33
2017 2018 2019
212
3.2.2 Analisis Pembiayaan
Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan
untuk menutupi selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah. Adapun
pembiayaan tersebut bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran
sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan
daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali
pemberian pinjaman dan penerimaan pembiayaan lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Penerimaan pembiayaan adalah
semua penerimaan yang perlu dibayar kembali baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya,
mencakup: sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya
(SiLPA); pencairan dana cadangan; hasil penjualan kekayaan daerah yang
dipisahkan; penerimaan pinjaman daerah; penerimaan kembali pemberian
pinjaman; dan penerimaan pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan diterima
kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-
tahun anggaran berikutnya, mencakup: pembentukan dana cadangan;
penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah; pembayaran pokok utang;
pemberian pinjaman daerah; dan pengeluaran pembiayaan lainnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pembiayaan daerah
digunakan untuk menutup adanya defisit anggaran. Perkembangan defisit
anggaran pemerintah Kabupaten Pamekasan dalam kurun tahun 2015-2019
dapat digambarkan pada Tabel berikut:
213
Tabel 3. 6 Defisit Rill Anggaran Kabupaten Pamekasan
214
Tabel 3. 8 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Pamekasan
215
Berdasarkan tabel 3.8 di atas terlihat bahwa selama 3 tahun terakhir
(2017-2019), sebagai tahun rujukan yang dijadikan bahan laporan keuangan
pemerintah daerah, adanya kecenderungan peningkatan SiLPA (Sisa Lebih
Hasil Perhitungan Anggaran) pada setiap tahunnya. Berdasarkan ketentuan
pasal 71 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, sumber terjadinya SiLPA berasal dari pelampauan
penerimaan PAD, pelampauan penerimaan pendapatan transfer, pelampauan
penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah, pelampauan penerimaan
pembiayaan, penghematan belanja, kewajiban kepada fihak ketiga sampai
dengan akhir tahun belum terselesaikan, dan sisa dana akibat tidak
tercapainya capaian target kinerja dan sisa dana pengeluaran pembiayaan.
Di masa mendatang diharapakan SiLPA harus semakin menurun,
karena dengan semakin menurunnnya SiLPA merupakan salah satu indikasi
semakin sinergisnya antara perencanaan dengan penganggaran. Selain itu
semakin besar dana yang dikeluarkan untuk pembangunan maka akan
memiliki multiplier effect yang besar bagi perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Pamekasan.
3.3 Kerangka Pendanaan
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas
total keuangan daerah, yang akan dialokasikan untuk mendanai
belanja/pengeluaran periodik wajib dan mengikat, prioritas utama dan
program-program pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima)
tahun ke depan. Selain itu kerangka pendanaan dialokasikan untuk belanja
daerah dan pengeluaran daerah lainnya.
Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh
penerimaan daerah sebagaimana telah dihitung pada bagian di atas. Suatu
kapasitas keuangan daerah adalah total pendapatan dan penerimaan daerah
setelah dikurangkan dengan kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan
akhir tahun belum terselesaikan dan kegiatan lanjutan yang akan didanai
pada tahun anggaran berikutnya.
216
3.3.1 Proyeksi Pendapatan dan Belanja
Secara keseluruhan proyeksi anggaran pendapatan belanja daerah Kabupaten Pamekasan
Tahun Anggaran 2019-2023 disajikan pada tabel 3.9 berikut:
Tabel 3. 9 Proyeksi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Pamekasan
Pertumbuhan Raealisasi 2019 Anggaran 2020 Anggaran 2021 Proyeksi 2022 Proyeksi 2023
Uraian
% (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Hasil Pengololaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan -0,98 2.016.350.446,08 1.847.294.966,00 1.847.294.966,00 1.888.489.643,74 1.930.602.962,80
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 2,11 155.688.839.988,65 130.944.456.694,00 147.241.619.800,00 156.002.496.178,10 165.284.644.700,70
Belanja Barang Dan Jasa -2,80 476.988.790.160,85 577.543.670.116,00 391.145.345.481,00 391.145.345.481,00 391.145.345.481,00
217
Pertumbuhan Raealisasi 2019 Anggaran 2020 Anggaran 2021 Proyeksi 2022 Proyeksi 2023
Uraian
% (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Belanja Peralatan dan Mesin 1,22 89.904.495.983,00 83.984.116.348,00 93.598.271.945,00 93.598.271.945,00 93.598.271.945,00
Belanja Bangunan dan Gedung -23,96 86.557.442.183,00 59.037.548.482,00 21.228.248.031,00 21.228.248.031,00 21.228.248.031,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jalanan 16,24 202.798.056.288,00 468.033.097.023,00 159.845.578.712,00 159.845.578.712,00 159.845.578.712,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 52,84 11.182.207.822,00 7.346.844.925,00 25.393.754.950,00 25.393.754.950,00 25.393.754.950,00
218
A. Kebijakan Pendapatan
Dari Tabel T-C.8. di atas diproyeksikan bahwa kapasitas kemampuan
keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Pamekasan untuk 5 Tahun ke depan
hingga berakhirnya masa berlaku RPJMD 2019 - 2023, Pendapatan Asli
Daerah diproyeksikan meningkat rata-rata 0,62% per tahun, dengan asumsi
pertumbuhan ekonomi rata-rata 4,92–5,22% per tahun. Dengan meningkatnya
perekonomian yang diindikasikan dengan pertumbuhan ekonomi, maka
potensi obyek pajak dan retribusi akan meningkat. Untuk mencapai
pendapatan daerah sebagaimana yang diproyeksikan pada Tabel T-C.8.
kebijakan pengelolaan pendapatan daerah diarahkan pada :
1. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan
Pendapatan Daerah.
2. Meningkatkan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan
ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan yang memperhatikan aspek
legalitas, keadilan, kepentingan umum, karakteristik daerah dan
kemampuan masyarakat dengan memegang teguh prinsip-prinsip
akuntabilitas dan transparansi.
3. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah
dengan Pemerintah Pusat, SKPD Penghasil, Kabupaten dan Kota, serta
POLRI.
4. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi daerah.
5. Meningkatkan peran dan fungsi BUMD, UPT dan Balai Penghasil dalam
peningkatan pelayanan dan pendapatan.
6. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan daerah.
7. Meningkatkan kinerja pendapatan daerah melalui penyempurnaan
sistem administrasi dan efisiensi penggunaan anggaran daerah.
8. Meningkatkan kinerja pelayanan masyarakat melalui penataan
organisasi dan tata kerja, pengembangan sumber daya pegawai yang
profesional dan bermoral, serta pengembangan sarana dan fasilitas
219
pelayanan prima dan melaksanakan terobosan untuk peningkatan
pelayanan masyarakat.
Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang merupakan revisi dari UU
No. 34 Tahun 2000, jenis pendapatan asli daerah terdapat beberapa
perubahan, yaitu: jenis pajak daerah meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran,
Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Pajak
Air Tanah, PBB dan BPHTB. Sedangkan untuk Retribusi Daerah telah
ditentukan secara jelas jenis retribusi yang dapat dipungut. Jenis retribusi
yang telah dilaksanakan saat ini, masih tetap berlaku, bahkan memungkinkan
untuk lebih dikembangkan sesuai dengan peraturan dan kewenangan.
Pendapatan daerah yang berasal dari pendapatan transfer, khususnya
dari dana bagi hasil pajak dan bukan pajak, kebijakan diarahkan pada
optimalisasi dan revitalisasi sumber – sumber obyek pajak dan peningkatan
pengelolaan sumberdaya alam dengan mengindahkan keberlanjutan dan
pelestarian lingkungan.
220
2. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintahan Kabupaten Pamekasan yang terdiri dari urusan wajib dan
urusan pilihan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan perundang-
undangan;
3. Pemanfaatan belanja yang bersifat reguler/rutin diutamakan untuk
memenuhi belanja yang bersifat mengikat antara lain pembayaran gaji
PNS, belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota, dan belanja operasional
kantor dengan prinsip mengedepankan prinsip efisien dan efektif;
Berdasarkan proyeksi kapasitas kemampuan keuangan daerah,
selanjutnya ditetapkan kebijakan alokasi dari kapasitas kemampuan
keuangan daerah tersebut kedalam 2 Kelompok Prioritas, yaitu Prioritas I dan
Prioritas II.
221
daerah dimaksud, seperti angsuran pokok, biaya bunga, denda, dan
biaya lainnya, pemerintah daerah akan terus mengedepankan prinsip
kehati-hatian (prudential management), profesional, dan tepat guna
dalam penggunaan potensi pinjaman daerah tersebut agar tidak
menimbulkan dampak negatif bagi keuangan daerah.
4. Selain itu juga dibuka peluang bagi pemerintah daerah untuk
menggalang dana pinjaman pemerintah daerah yang bersumber dari
masyarakat sebagai salah satu sumber pendanaan daerah. Sumber
pendanaan tersebut adalah obligasi daerah untuk mendanai investasi
sektor publik yang menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat
bagi masyarakat.
5. Pada aspek pengeluaran pembiayaan, sebagai pengeluaran yang akan
diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
pada tahun-tahun anggaran berikutnya, akan mencakup: pembentukan
dana cadangan; penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah;
pembayaran pokok utang; dan pemberian pinjaman daerah. Untuk itu
kebijakan pengeluaran pembiayaannya meliputi : Pengeluaran
pembiayaan direncanakan untuk pembayaran hutang pokok yang jatuh
tempo, penyertaan modal BUMD disertai dengan revitalisasi dan
restrukturisasi kinerja BUMD dan pendayagunaan kekayaan milik
daerah yang dipisahkan dalam rangka efisiensi pengeluaran pembiayaan
termasuk kajian terhadap kelayakan BUMD, dan Dana Bergulir (Kredit
Program).
222
Tabel 3. 10 Kapasitas Rill Kemampuan Keuangan Daerah Untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten
Pamekasan
Uraian Proyeksi
No 2019 2020 2021 2022 2023
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Pendapatan 1.920.014.132.343,13 1.838.641.015.337,00 1.625.382.749.917,00 1.654.061.630.480,12 1.677.417.731.162,38
Pencairan dana
2 cadangan (sesuai 0,00 0,00 0,00 0,00 50.000.000.000,00
Perda)
Sisa Lebih Riil
3 Perhitungan 511.391.307.874,22 479.907.632.159,00 397.050.509.824,00 396.758.610.979,88 353.402.510.297,62
Anggaran
Total penerimaan 2.431.405.440.217,35 2.318.548.647.496,00 2.022.433.259.741,00 2.050.820.241.460,00 2.080.820.241.460,00
Dikurangi:
223
Tabel 3. 11 Rencana Penggunaan Kapasitas Rill Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Pamekasan
Uraian Proyeksi
No 2019 2020 2021 2022 2023
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Kapasitas riil
kemampuan keuangan 1.356.261.792.196,35 1.052.314.286.894,00 724.133.643.806,00 724.133.643.806,00 724.133.643.806,00
Prioritas I
813.757.075.317,81 631.388.572.136,40 434.480.186.283,60 434.480.186.283,60 434.480.186.283,60
Prioritas II
542.504.716.878,54 420.925.714.757,60 289.653.457.522,40 289.653.457.522,40 289.653.457.522,40
Sumber: Badan Keuangan Daerah Kabupaten Pamekasan
224
Berdasarkan tabel 3.11 di atas, rencana penggunaan kapasitas riil
kemampuan keuangan daerah dalam rangka pendanaan program
pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Dari
total dana alokasi pagu indikatif yang tersedia, kemudian dialokasikan ke
berbagai program sesuai urutan prioritas. Prioritas program dipisahkan
menjadi prioritas I, dan prioritas II, dimana prioritas I mendapatkan prioritas
pertama sebelum prioritas II.
225
225
BAB IV
226
sebagaimana telah dibahas pada bagian Analisis Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Bab II). Dalam
pembahasan ini, permasalahan pembangunan yang
dijabarkan ialah indikator kinerja di setiap bidang/urusan
yang belum mencapai hasil yang diinginkan berdasarkan
perbandingan dengan standar (SPM/SDG's/Standar
Nasional/ dengan target tahunan di dalam RPJMD/capaian
tahun sebelumnya atau tren). Berikut permasalahan
pembangunan yang ada di Kabupaten Pamekasan :
NO URUSAN/PERMASALAHAN
1. Pendidikan:
227
NO URUSAN/PERMASALAHAN
228
NO URUSAN/PERMASALAHAN
6. Lingkungan Hidup:
229
NO URUSAN/PERMASALAHAN
8. Perikanan:
230
NO URUSAN/PERMASALAHAN
12. Pertanian:
231
NO URUSAN/PERMASALAHAN
15 Pariwisata:
232
NO URUSAN/PERMASALAHAN
233
NO URUSAN/PERMASALAHAN
18 Keuangan:
234
tahun 2030, maka disusunlah 17 tujuan global
sebagai berikut :
1. Tanpa Kemiskinan (No Poverty)
Mengakhiri segala bentuk kemiskinan dimanapun;
2. Tanpa Kelaparan (Zero Hunger)
Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan
pangan, meningkatkan gizi, dan mendorong
pertanian yang berkelanjutan;
3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan (Good
Health and Well-being)
Menjamin kehidupan yang sehat, serta mendorong
kesejahteraan hidup bagi semua orang di segala
usia;
4. Pendidikan Berkualitas (Quality Education)
Menjamin pemerataan pendidikan yang
berkualitas, dan meningkatkan kesempatan
belajar untuk semua orang, menjamin pendidikan
yang inklusif, dan berkeadilan, serta mendorong
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua
orang;
5. Kesetaraan Gender (Gender Equality)
Menjamin kesetaraan gender, serta
memberdayakan seluruh perempuan;
6. Air Bersih dan Sanitasi (Clean Water and
Sanitation)
Menjamin ketersediaan, dan pengelolaan air
bersih, serta sanitasi yang berkelanjutan bagi
semua orang;
7. Energi Bersih dan Terjangkau (Affordable and
Clean Energy)
Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin,
berkelanjutan, serta modern bagi semua orang;
235
8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang
Layak (Decent Work and Economic Growth)
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-
menerus, inklusif, dan bekelanjutan, serta
kesempatan kerja penuh, produktif, dan pekerjaan
yang layak bagi semua orang;
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur (Industry,
Innovation and Infrastructure)
Membangun infrastruktur yang berkualitas,
mendorong industrialisasi yang inklusif, dan
berkelanjutan serta membina inovasi;
10. Mengurangi Kesenjangan (Reduced Inequalities)
Mengurangi kesenjangan di dalam, dan di antar
negara;
11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas
(Suistanaible Cities and Communities)
Menjadikan kota, dan pemukiman manusia
inklusif, aman, berketahanan, dan berkelanjutan;
12. Konsumsi dan Produksi Bertanggungjawab
(Responsible Consumption and Production)
Menjamin pola produksi, dan konsumsi yang
berkelanjutan;
13. Aksi Terhadap Iklim (Climate Action)
Mengambil tindakan segera untuk memerangi
perubahan iklim, serta dampaknya;
14. Kehidupan Bawah Laut (Life Below Water)
Melestarikan, dan menggunakan samudera, lautan,
dan sumberdaya laut secara berkelanjutan;
15. Kehidupan di Darat (Life on Land)
Melindungi, memperbaharui, serta mendorong
penggunaan ekosistem daratan yang
berkelanjutan, mengelola hutan secara
236
berkelanjutan, mengurangi tanah tandus, dan
tukar guling tanah, memerangi penggurunan,
menghentikan, dan memulihkan degradasi tanah,
serta menghentikan kerugian keanekaragaman
hayati;
16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian
(Peace, Justice and Strongg Institutions)
Mendorong masyarakat yang damai, dan inklusif
untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan
akses keadilan bagi semua orang termasuk
lembaga, dan bertanggungjawab untuk seluruh
kalangan, serta membangun institusi yang efektif
akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan; dan
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnership
for the Goal’s)
Memperkuat implementasi, dan menghidupkan
kembali kemitraan global untuk pembangunan
yang berkelanjutan.
237
dengan kebutuhan, dan keadaan, serta kondisi
daerah. Kemudian, Rencana aksi (renaksi) SDGs
Daerah tersebut, harus menjadi rencana kerja
pemerintah setiap tahun. Prioritas tersebut dapat
dibagi ke dalam dua rencana besar, yaitu bagaimana
fokus, dan sasaran khusus SDGs di daerah; dan
bagaimana SDGs diarusutamakan ke dalam seluruh
kebijakan, dan program pemerintah daerah.
Konsistensi dalam perwujudan tujuan dari SDGs
adalah menerapkan seluruh prinsip dari tujuan
pembangunan berkelanjutan dalam setiap strategi
pembangunan dokumen perencanaan di Kabupaten
Pamekasan.
238
penguatan fungsi kelembagaan dalam rangka
membangun daya saing nasional, dan daerah
(provinsi, kabupaten atau kota) di Indonesia
merupakan suatu keniscayaan. Maka dari itu, dengan
formula 5W+1H (what, why, when, where, who, dan
how), telaah AEC bertujuan untuk menjelaskan
snapshot daya saing nasional, dan daerah di Indonesia
dalam memasuki era AEC.
Pertama, What, apa yang dimaksud daya saing.
Konsep daya saing merupakan isu utama dalam
wacana pembangunan setiap bangsa, atau negara.
Konsep daya saing pada umumnya dikaitkan dengan
kemampuan suatu institusi (organisasi), kota, daerah,
wilayah, atau negara dalam mempertahankan, atau
meningkatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki
secara berkelanjuatan. Konsep daya saing negara
menurut European Commission adalah kemampuan
memproduksi barang, dan jasa sesuai kebutuhan
pasar internasional (global) yang diiringi dengan
kemampuan. Menghadapi globalisasi ekonomi yang
bercirikan persaingan bebas maka, suatu masyarakat,
atau daerah hanya akan eksis, atau bertahan apabila
mempunyai daya saing yang tinggi (Halwani, 2002:
423). Daya saing dapat dinilai dengan berbagai macam
pendekatan, dan indikator yang pada prinsipnya
menunjukkan kemampuan yang lebih unggul, baik
secara kuantitas, ataupun kualitas pada skala
nasional antar-daerah, atau pada skala internasional,
antar-negara. Dengan demikian, daya saing
merupakan akumulasi dari berbagai faktor yang
dimulai dari penyusunan kebijakan, sampai pada
implementasi, dan evaluasinya berbasis fungsi
239
kelembagaan, dan tata kelola yang handal, serta
pembangunan infrastruktur pendukungnya.
Kedua, Why, mengapa daya saing negara perlu
dibangun, dan ditingkatkan pada era AEC.
Jawabannya, karena daya saing negara yang kuat
secara keseluruhan menjadi pilar, dan ujung tombak
daya saing nasional, serta akan menjadi faktor
terpenting bagi Indonesia dalam bersaing di tingkat
global. Ketiga, When, kapan daya saing negara perlu
dibangun, dan ditingkatkan. Sejatinya, indikator daya
saing Negara, dan daerah dibutuhkan sejak dulu,
sekarang, dan di masa akan datang, namun dimensi
waktu (kapan) diperlukan penguatan kembali
indikator daya saing Negara, dan daerah-daerah di
semua bidang, sektor, dan kegiatan pembangunan
semakin terasa urgensi, dan signifikansinya saat ini.
Keempat, Where, dimana lokus yang tepat bagi
penguatan indikator daya saing negara. Desentralisasi
penyelenggaraan pemerintahan yang melahirkan
otonomi daerah di Indonesia diletakkan pada tingkat
kabupaten/kota. Hal ini berarti bahwa level analisis
penguatan kembali indikator daya saing Negara,
bukan hanya pada tingkat nasional, dan provinsi,
melainkan perlu diturunkan level analisisnya pada
tingkat kabupaten/kota, sesuai dengan level (lokus)
daerah otonom yang diamanahkan oleh Undang-
Undang Republik Indonesia (Nomor 22/1999; dan
32/2004; 23/2014; 9/2015), bahkan sampai pada
unit-unit pemerintahan yang terendah (kecamatan,
kelurahan/desa) di masyarakat, sebagai lokus (area)
pengembangan daya saing berbasis kompetensi lokal
yang dimiliki.
240
Kelima, Who, siapa saja aktor (individu, institusi)
yang berkepentingan terhadap penguatan, dan
peningkatan daya saing negara pada era AEC. Aktor
(birokrat) yang terlibat dalam pelaksanaan fungsi-
fungsi negara (pemerintahan, pembangunan,
pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat) terfokus
pada aparat pemerintah yang mendukung
pelaksanaan agenda prioritas pembangunan nasional
yang meliputi bidang reformasi birokrasi, dan tata
kelola; pendidikan; kesehatan; penanggulangan
kemiskinan; ketahanan pangan; infrastruktur; iklim
investasi, dan iklim usaha; energi; lingkungan hidup,
dan pengelolaan bencana; daerah tertinggal, terdepan,
terluar, dan pasca-konflik; serta kebudayaan,
kreativitas, dan inovasi teknologi. Di samping itu,
aparat pemerintah yang terlibat dalam pelaksanaan
fungsi negara pada 3 (tiga) bidang prioritas
pembangunan lainnya, yaitu kesejahteraan rakyat;
politik, hukum, keamanan; serta perekonomian.
Saat ini, dan di masa akan datang, tentu saja
diharapkan selain melibatkan aktor-aktor pada lokus,
dan fokus kelembagaan publik di atas, juga semakin
melibatkan (kemitraan yang kolaboratif) pemangku
kepentingan pada semua jenis, level, dan elemen
masyarakat madani, baik di pusat maupun di daerah,
bahkan dari luar negeri, khususnya dari negara-
negara anggota AEC.
Keenam, How, bagaimana cara (upaya)
membangun, mempertahankan, dan meningkatkan
daya saing Negara, atau daerah Kabupaten/Kota di
Indonesia. Salah satu caranya adalah melakukan
penataan, dan revitalisasi fungsi, serta peran
241
kelembagaan (institusi birokrasi) di berbagai bidang,
sektor, dan kegiatan, sebagai salah satu pilar daya
saing.
242
6. Melaksanakan stimulus ekonomi secara tepat
sasaran dalam rangka pemutusan rantai
penyebaran covid-19.
243
untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi
dengan maksimal. Salah satu cara untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah
dengan melalui pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi dalam lima tahun
ke depan diarahkan untuk meningkatkan
ketahanan ekonomi yang ditunjukkan oleh
kemampuan dalam pengelolaan sumber daya
ekonomi, dan dalam menggunakan sumber
daya tersebut untuk memproduksi barang dan
jasa bernilai tambah tinggi untuk memenuhi
pasar dalam negeri dan ekspor. Melalui
peningkatan pengelolaan sumber daya ekonomi
untuk memproduksi barang dan jasa yang
bernilai tambah tinggi harapannya dapat
mendorong pertumbuhan yang berkualitas
dengan adanya keberlanjutan daya dukung
sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan
untuk peningkatan kesejahteraan secara adil
dan merata.
Pembangunan ekonomi akan
dilaksanakan melalui dua pendekatan, yaitu:
(1) pengelolaan sumber daya ekonomi, dan (2)
peningkatan nilai tambah ekonomi. Kedua
pendekatan ini dilakukan dengan dasar agar
membentuk sinergi dan keterpaduan kebijakan
lintas sektor yang mencakup sektor pangan
dan pertanian, kemaritiman dan perikanan,
industri, pariwisata, ekonomi kreatif, dan
ekonomi digital. Adpaun implementasi dari
kedua pendekatan tersebut akan didukung
dengan perbaikan data sehingga mampu
244
menjadi rujukan pemantauan dan evaluasi
capaian pembangunan, serta perbaikan dalam
upaya mencapai kualitas kebijakan. Adapun
pertumbuhan PDB Nasional berdasarkan
beberapa lapangan usaha adalah sebagai
berikut.
245
Perikanan yang tumbuh sebesar sebesar 16,24
persen; kemudian Informasi dan Komunikasi
sebesar 3,44 persen; dan Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
sebesar 1,28 persen. Melalui peningkatan yang
positif tersebut, harapannya pengelolaan
sumber daya ekonomi, mulai dari pertanian,
pangan, kehutanan, kelautan dan perairan
maupun energi dan informasi komunikasi,
mampu untuk memasok bahan baku yang
berkualitas sehingga menjadi sebuah produk
yang bernilai dan berkualitas tinggi. Adapun
hal strategis yang dapat dilakukan dalam
upaya memperkuat ketahanan ekonomi untuk
pertumbuhan yang berkualitas, yaitu:
1) Keberlanjutan Sumber Daya Alam;
2) Efektivitas Tata Kelola Sumber Daya
Ekonomi;
3) Transformasi Struktural; dan
4) Revolusi Industri 4.0 dan Ekonomi Digital.
246
3) Peningkatan ketersediaan, akses dan
kualitas konsumsi pangan; dan
4) Peningkatan pengelolaan
kemaritiman dan kelautan.
B. Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi
1) Penguatan kewirausahaan dan usaha
mikro, kecil dan menengah (UMKM);
2) Peningkatan nilai tambah dan
investasi di sektor riil, dan
industrialisasi;
3) Peningkatan produktivitas tenaga
kerja dan penciptaan lapangan kerja;
4) Peningkatan ekspor bernilai tambah
tinggi dan penguatan Tingkat
Kandungan Dalam Negeri (TKDN);
dan
5) Penguatan pilar pertumbuhan dan
daya saing ekonomi.
247
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah
dengan didukung sumberdaya manusia
berkualitas dan berdaya saing.
Sebagai upaya untuk mewujudkan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah
dengan didukung sumberdaya manusia
berkualitas dan berdaya saing, maka
dibutuhkan pendekatan dan strategi melalui
optimalisasi pengembangan wilayah. Adapun
pengembangan wilayah nanti diharapkan
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
dan pemerataan pembangunan. Oleh karena
itu, terdapat 2 (dua) strategi utama, yaitu
pertumbuhan dan strategi pemerataan berbasis
wilayah pulau.
Strategi pertumbuhan adalah
transformasi dan akselerasi pembangunan
pulau dan kepulauan, sementara strategi
pemerataan disesuaikan dengan tujuan
pembangunan berkelanjutan, yaitu tidak
meninggalkan satu-pun kelompok masyarakat
(leave no one behind). Sebagai upaya untuk
mewujudkan implementasi dari strategi
pertumbuhan dan pemerataan yang berkualitas
maka dibutuhkan sarana pendidikan dasar,
menengah dan tinggi yang terdistribusi secara
merata, pusat penelitian dan inovasi lokal yang
sangat spesifik untuk mendorong peningkatan
pertumbuhan daerah. Tidak hanya itu, juga
dibutuhkan suatu keterkaitan antarwilayah
serta penguatan rantai antara penghasil
sumberdaya. Harapannya melalui 2 (dua)
248
strategi tersebut dapat mencapai sasaran
peningkatan mutu sumberdaya manusia,
peningkatan produktivitas dan nilai tambah,
penurunan angka kemiskinan di seluruh
wilayah, serta pemerataan pembangunan
antarwilayah. Adapun arah kebijakan dan
strategi dalam upaya pembangunan berbasis
kewilayahan untuk kurun waktu 2020-2024
sebagai berikut.
249
Arah Kebijakan Pembangunan Berbasis
No.
Kewilayahan
5 Optimalisasi Wilayah Metropolitan (WM) dan kota
besar di luar Jawa, termasuk perencanaan ruang,
perencanaan investasi dan pembiayaan
pembangunan dengan tetap mempertahankan
pertumbuhan dan meningkatkan daya dukung
lingkungan untuk WM dan kota besar di Jawa
6 Pengembangan rencana pemindahan Ibukota keluar
pulau Jawa ke posisi yang lebih seimbang secara
spasial dan ekonomi
7 Peningkatan peran dan efisiensi pelayanan kota
kecil-menengah untuk meningkatkan sinergi
pembangunan perkotaan dan pedesaan
8 Penegakan rencana tata ruang yang berbasis
mitigasi bencana melalui peningkatan efektivitas
instrumen pengendalian pemanfaatan ruang,
terutama kelengkapan RDTR serta mempercepat
penyediaan peta dasar skala besar (1:5.000) secara
nasional
9 Peningkatan kepastian hukum hak atas tanah
melalui sertipikasi hak atas tanah terutama di
wilayah yang diarahkan sebagai koridor
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan termasuk
wilayah sekitarnya; publikasi batas kawasan hutan
dan non hutan dalam skala kadastral; dan deliniasi
batas wilayah adat
10 Penyediaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum melalui pembentukan bank
tanah
Sumber: RPJMN 2020-2025
250
No. Fokus Strategi Strategi
1 Pertumbuhan Operasionalisasi dan
Ekonomi peningkatan investasi pada
pusat-pusat pertumbuhan
wilayah/kawasan strategis
yang telah ditetapkan
diantaranya: KEK, KI,
KSPN/DPP dan sebagainya
pengembangan sektor
unggulan: pertanian, industri
pengolahan, pariwisata dan
jasa lainnya
2 Pemerataan pengembangan ekonomi
Ekonomi wilayah/lokal melalui
penyediaan sarana prasarana
perekonomian, termasuk
pemanfaatan teknologi
komunikasi digital, dan
peningkatan kapasitas
sumber daya manusia, baik
di daerah tertinggal, desa dan
Kawasan Perdesaan sebagai
Kawasan Strategis
Kabupaten, kawasan
transmigrasi, maupun
kawasan perbatasan secara
terintegrasi dengan pusat-
pusat pertumbuhan
ekonomi/kawasan strategis di
sekitarnya
pemenuhan pelayanan dasar
di seluruh wilayah, terutama
di daerah tertinggal, desa dan
kawasan perdesaan, kawasan
transmigrasi, maupun
kawasan perbatasan
Sumber: RPJMN 2020-2025
251
2020 hingga 2024. Sumber daya manusia yang
sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan
berkarakter merupakan tujuan yang ingin
dicapai oleh pemerintah dengan melalui
pembentukan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing.
Guna mencapai tujuan tersebut, maka
kebijakan pembangunan manusia diarahkan
pada:
252
No. Arah Kebijakan Strategi
pertumbuhan administrasi kependudukan
penduduk dan Integrasi sistem
memperkuat tata kelola administrasi kependudukan
kependudukan Pemaduan dan sinkronisasi
kebijakan pengendalian
penduduk
2 Memperkuat Penguatan pelaksanaan
pelaksanaan jaminan sosial
perlindungan sosial Penguatan pelaksanaan
penyaluran bantuan sosial
dan subsidi yang tepat
sasaran
Perlindungan sosial adaptif
Peningkatan kesejahteraan
sosial
3 Meningkatkan akses Peningkatan kesehatan ibu,
dan mutu pelayanan anak, keluarga berencana
kesehatan menuju (KB) dan kesehatan
cakupan kesehatan reproduksi
semesta Percepatan perbaikan gizi
masyarakat
Peningkatan pengendalian
penyakit
Penguatan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
(Germas)
Penguatan sistem
kesehatan dan pengawasan
obat dan makanan
4 Meningkatkan Peningkatan kualitas
pemerataan layanan pengajaran dan
pendidikan berkualitas pembelajaran
Peningkatan pemerataan
akses layanan pendidikan
di semua jenjang dan
percepatan pelaksanaan
Wajib Belajar 12 Tahun
Peningkatan
profesionalisme, kualitas,
pengelolaan, dan
penempatan pendidik
dan tenaga kependidikan
yang merata
Penguatan penjaminan
mutu pendidikan untuk
253
No. Arah Kebijakan Strategi
meningkatkan pemerataan
kualitas layanan
antarsatuan pendidikan
dan antarwilayah
Peningkatan tata kelola
pembangunan
pendidikan, strategi
pembiayaan, dan
peningkatan efektivitas
pemanfaatan Anggaran
Pendidikan
5 Meningkatkan kualitas Perwujudan Indonesia
anak, perempuan, dan Layak Anak melalui
pemuda penguatan Sistem
Perlindungan
Anak untuk memastikan
anak menikmati haknya
Peningkatan pemberdayaan
dan
perlindungan perempuan,
termasuk
pekerja migran, dari
kekerasan dan tindak
pidana perdagangan orang
(TPPO)
Peningkatan kualitas
pemuda
6 Pengentasan Akselerasi penguatan
kemiskinan ekonomi keluarga
Keperantaraan usaha dan
dampak sosial
Reforma agraria
Perhutanan sosial
7 Meningkatkan Pendidikan dan pelatihan
produktivitas dan daya vokasi berbasis kerjasama
saing industri
Penguatan pendidikan
tinggi berkualitas
Peningkatan kapabilitas
iptek dan penciptaan
inovasi
Pengembangan budaya dan
meningkatkan prestasi
olahraga di tingkat regional
dan internasional
254
Sumber: RPJMN 2020-2025
255
dan karakter bangsa melainkan pula
pembangunan kebudayaan dan karakter bangsa
dilaksanakan secara lebih holistik dan integratif
melalui:
256
5) belum Kukuhnya kerukunan Umat
Beragama
257
No. Arah Kebijakan Strategi
maritim
Pengembangan diplomasi
budaya untuk memperkuat
pengaruh Indonesia dalam
perkembangan peradaban
dunia
3 Meningkatkan Penguatan harmoni dan
pemahaman dan kerukunan umat beragama
pengamalan Peningkatan kualitas
nilai agama pelayanan keagamaan
Penguatan penyelenggaraan
jaminan produk halal
Peningkatan kualitas
penyelenggaraan haji dan
umrah
Pengembangan ekonomi umat
dan sumber daya keagamaan
4 Meningkatkan Peningkatan budaya literasi
literasi, inovasi, dan Pengembangan budaya Iptek
kreativitas bagi dan inovasi
terwujudnya Peningkatan kreativitas dan
masyarakat daya cipta
berpengetahuan, dan Penguatan institusi sosial
berkarakter penggerak literasi dan inovasi
Sumber: RPJMN 2020-2025
258
infrastruktur yang telah dibangun sebelumnya
untuk mendukung pengembangan ekonomu dan
pelayanan dasar. Mengingat Pembangunan
infrastruktur merupakan salah satu pilihan
strategis dalam rangka mempercepat
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
Indonesia. Namun demikian, daya saing
infrastruktur Indonesia masih perlu terus
ditingkatkan.
The Global Competitiveness Report tahun
2018 menempatkan posisi daya saing
infrastruktur di posisi 71, masih tertinggal jika
dibandingkan negara ASEAN lainnya, seperti
Singapura, Malaysia, dan Thailand. Oleh karena
itu, dibutuhkan arah kebijakan dan strategi
dalam upaya memperkuat infrastruktur untuk
mendukung pengembangan ekonomi dan
pelayanan dasar.
Arah Kebijakan
No Proses
dan Strategi
1 Infrastruktur Penyediaan Akses Perumahan dan
Pelayanan Dasar Permukiman Layak, Aman dan
Terjangkau
Pengelolaan Air Tanah, Air Baku
Berkelanjutan
Penyediaan Akses Air Minum Layak
dan Aman
Penyediaan Akses Sanitasi
(Pengelolaan Air Limbah Domestik dan
Sampah) yang Layak dan Aman
Keselamatan dan Keamanan
Transportasi
259
Arah Kebijakan
No Proses
dan Strategi
Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur
260
Arah Kebijakan
No Proses
dan Strategi
mengembangkan dan memafaatkan
teknologi smart grid.
Penguatan dan perluasan pelayanan
pasokan energi dan tenaga listrik,
melalui (a) penambahan kapasitas
pembangkit, transmisi, dan distribusi
tenaga listrik; (b) pemenuhan tenaga
listrik di kawasan-kawasan prioritas;
(c) penyediaan bantuan pasang baru
listrik untuk rumah tangga tidak
mampu; (d) dukungan penyediaan
energi primer (gas dan batubara)
untuk listrik; (e) peningkatan
kapasitas kilang minyak dalam negeri;
(f) peningkatan infrastruktur gas
bumi; (g) pengembangan cadangan
penyangga/ operasional BBM dan
LPG; serta (h) pemanfaatan
economically least cost fuels untuk
memasak (jaringan gas perkotaan,
LPG, dan electric and clean cook stove)
Peningkatan tata kelola energi dan
ketenagalistrikan, melalui (a)
peningkatan tugas dan fungsi badan
regulator; (b) penguatan independensi
operator sistem transmisi; (c)
penerapan power wheeling untuk
mendorong proyek EBT dapat
langsung menjual ke pelanggan; (d)
mereviu kebijakan harga EBT berbasis
batas biaya pokok penyediaan (BPP)
pembangkitan; dan (f) implementasi
metode penentuan revenue
requirement yang optimal.
Pengembangan kebijakan pendanaan
dan pembiayaan, melalui (a)
pengembangan subsidi tepat sasaran
melalui subsidi langsung dan
realokasi belanja; (b) penerapan
penyesuaian tarif dan/atau dukungan
pemerintah untuk peningkatan
finansial PT PLN; (c) penerapan
kembali automatic tariff adjustment;
dan (d) memanfaatkan pembiayaan
murah, alternatif instrumen dan
261
Arah Kebijakan
No Proses
dan Strategi
leverage asset.
262
menimbulkan kehilangan, kerugian, dan
kerusakan yang lebih besar di masa mendatang.
263
dan hal itu perlu pula penguatan dalam
memberikan pelayanan publik, sehingga
diperlukan transformasi pelayanan publik. Oleh
karena itu, pembangunan jangka menengah
nasional 2020-2024 memiliki fokus untuk
memperkuat stabilitas POLHUKAM dan
Transformasi Pelayanan Publik, mengingat akan
pentingnya manfaat dan fungsi dari hal tersebut.
Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan
Keamanan (POLHUKHANKAM) Indonesia 2020-
2024 diarahkan menuju kelembagaan politik dan
hukum yang mapan. Hal tersebut dilakukan
melalui upaya terwujudnya konsolidasi
demokrasi; terwujudnya supremasi hukum,
penegakan hak asasi manusia dan birokrasi
profesional; terciptanya rasa aman dan damai
bagi seluruh rakyat; dan terjaganya keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
kedaulatan negara dari berbagai ancaman, baik
dari dalam maupun luar negeri. Maka dari itu
dibutuhkan arah kebijakan dan strategi yang
tepat sehingga akan berdampak kepada stabilitas
POLHUKAM dan transfromasi pelayanan publik.
No Fokus Proses
Kebijakan
1 Konsolidasi Terbentuknya lembaga demokrasi yang
Demokrasi efektif
Menguatnya Wawasan Kebangsaan
Terpenuhinya hak-hak politik dan
terjaminnya kebebasan sipil
264
No Fokus Proses
Kebijakan
Terwujudnya komunikasi publik yang
efektif, integratif dan partisipatif
Terwujudnya demokrasi yang
terkonsolidasi, terpeliharanya kebebasan
sipil yang tinggi, diimbangi menguatnya
kinerja lembaga-lembaga demokrasi dan
terjaganya hak-hak politik warga secara
optimal
2 Optimalisasi Terjaganya integritas wilayah NKRI dan
Kebijakan Luar Perlindungan WNI di luar negeri
Negeri Menguatnya kerjasama pembangunan
internasional
Meningkatnya citra positif Indonesia di
dunia internasional
Meningkatnya peran Indonesia di Tingkat
Regional dan Global
3 Sistem Hukum Terwujudnya regulasi yang berkualitas
Nasional yang
Terwujudnya sistem anti korupsi yang
Mantap
optimal
Terwujudnya sistem peradilan yang efektif,
transparan dan akuntabel
Terwujudnya Pemenuhan akses terhadap
keadilan
4 Reformasi Terwujudnya ASN yang profesional,
Kelembagaan berintegritas dan netral
Birokrasi Terwujudnya manajemen institusi
pemerintah yang berstandar internasional
Terwujudnya akuntabilitas keuangan dan
kinerja
Terwujudnya pelayanan publik yang
berkualitas dan inovatif
5 Menjaga Penguatan Keamanan Dalam Negeri
Stabilitas
Keamanan Penguatan Kemampuan Pertahana
Nasional
Penguatan Keamanan Laut
Peningkatan Keamanan Personal dan
Ketertiban Masyarakat
Penguatan Keamanan dan Ketahanan
Siber
Sumber: RPJMN 2020-2025
265
Tabel 4. 9 Fokus Kebijakan Memperkuat Stabilitas
POLHUKHANKAM dan Transformassi Pelayanan Publik
266
No Arah Kebijakan Strategi
pokok minimum atau Minimum Essential
Force (MEF) dan meningkatnya
kontribusi industri pertahanan dalam
penyediaan alpalhankam
Penguatan Keamanan Laut yang ditandai
dengan meingkatnya kecepatan relay time
dari sistem peringatan dini keamanan
laut yang terpadu kepada pemangku
kepentingan keamanan laut, response
time dari kehadiran aparat di lokasi yang
dilaporkan, dan penurunan angka
kejahatan di laut
Peningkatan Keamanan Personal dan
Ketertiban Masyarakat yang ditandai
dengan menurunnya Angka Prevalensi
Penyalahgunaan Narkotika, membaiknya
Indeks WHO QoL (Indeks Kualitas Hidup),
meningkatnya clearence rate,
meningkatnya respons time, membaiknya
indeks kepuasan layanan kepolisian dan
membaiknya indeks kepuasan layanan
rehabilitasi
Penguatan Keamanan dan Ketahanan
Siber yang ditandai dengan
meningkatnya skor Indonesia dalam
Global Cybersecurity Index.
Sumber: RPJMN 2020-2025
4.2.2.2 Covid-19
4.2.2.2.1 Arahan Presiden Bendung Covid-19
267
pelacakan yang agresif serta dengan diikuti
isolasi yang ketat;
2. Dukungan sarana dan prasarana medis yang
memadai, termasuk dalam penggunaan
teknologi, baik yang menyangkut sensor
tubuh, big data, IOB (Immigration On Board),
maupun AI (Artificial Intelligence);
3. Komunikasi yang efektif, yang memberikan
penjelasan-penjelasan secara transparan
pada media harus dilakukan dengan detail
dan baik;
4. Penegakan hukum dengan dukungan aparat
negara;
5. Menjaga kelancaran distribusi logistik yang
dibutuhkan masyarakat dalam kebijakan
tanggap darurat, baik kelancaran logistik dari
pusat ke daerah maupun dari gudang-
gudang logistik ke daerah; dan
6. Melaksanakan stimulus ekonomi secara tepat
sasaran dalam rangka pemutusan rantai
penyebaran covid-19.
268
dominasi fungsi tertentu dalam wilayah provinsi.
Sistem perkotaan tersebut memiliki potensi sebagai
pusat kegiatan wilayah dan pusat pertumbuhan
ekonomi.
4.2.2.3.2 Kawasan Sentra Produksi dan Komoditas
Unggulan
Tahun 2018, produksi garam nasional sebesar
70 persen ditopang dari Provinsi Jawa Timur sebesar
952.286,08 ton. Potensi produksi garam Provinsi Jawa
Timur sangat tinggi cenderung stabil dan meningkat
karena didukung oleh iklim tropis dengan musim
kemarau efektif rata-rata 5-6 bulan setiap periodenya
dan tekstur serta banyak kontur tanah di beberapa
wilayah dapat didayagunakan sebagai tambak garam.
Saat ini diterapkan sistem pembuatan Rumah Garam
yang dapat meningkatkan efisiensi produksi garam.
Lokasi rumah garam saat ini terdapat pada Kabupaten
Pamekasan, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten
Probolinggo.
4.2.2.3.3 Kawasan Pendukung Madura dan Kepulauan
Sektor dan Komoditas Unggulan Pertanian dan
perikanan menjadi sektor andalan di Kawasan Madura
dan Kepulauan. Komoditas pertanian unggulan dari
kawasan ini diantaranya adalah jagung, bawang
merah, tebu, dan Sapi Madura sedangkan garam dan
rumput laut menjadi komoditas andalan untuk
perikanan. Adapun sektor pendukung meliputi
industri pengolahan dan pariwisata. Industri
pengolahan berkisar pada pabrik pengolahan tebu,
pengolahan garam dan industri mikro kecil rumput
laut, sedangkan sektor pariwisata menyumbangkan
komoditas wisata alam pantai dan bahari sebagai sub
269
sektor andalan. Kawasan Madura dan Kepulauan
menjadi pemasok garam terbesar nasional, salah satu
pemasok terbesar kebutuhan gula nasional, pemasok
rumput laut dan sapi potong terbesar di Provinsi Jawa
Timur.
270
dan pariwisata. Dari sektor pertanian potensi wilayah
Pulau Madura didominasi oleh pertanian sawah tadah
hujan dan ladang dengan komoditas andalan jagung
dan bawang merah. Kombinasi antara kondisi tanah
dan geologi di kawasan ini kurang mendukung
pengadaan lahan pertanian irigasi atau pertanian
lahan basah sehingga intensifikasi pertanian lahan
kering berjalan lebih optimal. Adapun lahan pertanian
irigasi terdapat di sebagian kecil Kawasan Madura dan
Kepulauan seperti di sekitar wilayah perkotaan
Kabupaten Sumenep, bagian selatan Kabupaten
Pamekasan, dan sebagian kecil Kabupaten Sampang
bagian barat daya. Komoditas jambu mente juga
menjadi komoditas andalan khususnya di Kabupaten
Sampang karena di wilayah wilayah bagian utara
Kabupaten Sampang memiliki kondisi lahan yang
sangat sesuai untuk menghasilkan buah jambu mente
dengan kualitas terbaik.
Selain itu, sapi Madura menjadi komoditas
unggulan di sektor peternakan. Ditinjau dari aspek
iklim dan ketersediaan pangan ternak, sebagian besar
Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep
menjadi wilayah paling optimal untuk pengembangan
ternak Sapi Madura, terlebih di Pulau Sapudi yang
menjadi wilayah permurnian populasi sapi Madura.
Ditinjau dari bentuk kawasan yang merupakan
kawasan kepulauan dan memiliki garis pantai
terpanjang diantara kawasan ekonomi lain di Provinsi
Jawa Timur tentu menyimpan kemelimpahan potensi
perikanan. Rumput laut merupakan komoditas
unggulan yang potensial mampu mendongkrak
perekonomian masyarakat pesisir. Komoditas rumput
271
laut Kawasan Madura dan Kepulauan telah mampu
menembus pasar luar negeri dan menjadikan Kawasan
Madura dan Kepulauan sebagai pemasok rumput laut
terbesar di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan data
BPS Provinsi Jawa Timur, khusus Kabupaten
Sumenep mampu memproduksi 624.026,32 ton
rumput laut pada tahun 2017. Di lain sisi komoditas
garam menjadi komoditas perikanan yang fenomenal
hingga Pulau Madura dikenal sebagai pemasok garam
terbesar nasional. Kondisi pesisir yang kering dengan
kombinasi suhu tinggi dan kelembaban udara rendah
menjadikan garam memiliki potensi pengembangan
yang sangat baik di kawasan ini.
272
Klampis. Adanya rencana program tersebut menjadi
solusi efektif terhadap permasalahan sumber daya air
yan g sering dialami masyarakat Madura, yaitu
keterbatasan perolehan air bersih di Pulau Madura
akibat kekeringan saat musim kemarau. Konektivitas
sumber daya air antar wilayah dalam kawasan
Madura diharapkan tercapai dengan diupayakannya
pembangunan SPAM yang rencananya dapat
mengalirkan air ke seluruh penjuru Pulau Madura.
Eksistensi Waduk Kiampis juga diharapkan mampu
mengatasi keterbatasan perolehan air saat musim
kemarau, khususnya untuk pengairan pada lahan
pertanian.
Infrastruktur pendukung transportasi seperti
jalan, pelabuhan, dan bandara dikembangkan guna
meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar
wilayah. Pembangunan Jalan Lintas Selatan (Pansela)
Madura dan peningkatan kapasitas Jalan Raya
Sumenep - Pamekasan merupakan salah satu upaya
strategis untuk meningkatkan konektivitas antar
wilayah. Dampak pembangunan Pansela diharap
mampu membangun efisiensi aliran produk dari
komoditas unggulan Kawasan Madura dan Kepulauan
menuju kawasan Gerbangkertosusila. Dibangunnya
jalan tersebut akan memicu pertumbuhan ekonomi
Kawasan Madura dan Kepulauan mengingat
konektivitas dengan kawasan metropolitan
Gerbangkertosusila akan menguat. Program
pengembangan kapasitas Jalan Raya Sumenep -
Pamekasan juga ditujukan untuk efektivitas aliran
logistik dan meningkatkan konektivitas antara
Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Pamekasan.
273
4.2.2.4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja
Pemerintah Pusat telah melakukan berbagai
upaya untuk menciptakan dan memperluas lapangan
kerja dalam rangka penurunan jumlah pengangguran
dan menampung pekerja baru serta mendorong
pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dengan tujuan untuk meningkatkan
perekonomian nasional yang akan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meski
tingkat pengangguran terbuka terus turun, Indonesia
masih membutuhkan penciptaan kerja yang
berkualitas karena:
1. Jumlah angkatan kerja yang bekerja tidak penuh
atau tidak bekerja masih cukup tinggi yaitu
sebesar 45,84 juta yang terdiri dari: 7,05 juta
pengangguran, 8,14 juta setengah penganggur,
28,41 juta pekerja paruh waktu, dan 2,24 juta
angkatan kerja baru (jumlah ini sebesar 34,3% dari
total angkatan kerja, sementara penciptaan
lapangan kerja masih berkisar sampai dengan 2,5
juta per tahunnya);
2. Jumlah penduduk yang bekerja pada kegiatan
informal sebanyak 70,49 juta orang (55,72% dari
total penduduk yang bekerja) dan cenderung
menurun, dengan penurunan terbanyak pada
status berusaha dibantu buruh tidak tetap;
3. Dibutuhkan kenaikan upah yang pertumbuhannya
sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan produktivitas pekerja.
274
Pemerintah Pusat telah berupaya untuk
perluasan program jaminan dan bantuan sosial yang
merupakan komitmen dalam rangka meningkatkan
daya saing dan penguatan kualitas sumber daya
manusia, serta untuk mempercepat penanggulangan
kemiskinan dan ketimpangan pendapatan. Dengan
demikian melalui dukungan jaminan dan bantuan
sosial, total manfaat tidak hanya diterima oleh pekerja,
namun juga dirasakan oleh keluarga pekerja.
275
Adanya tumpang tindih regulasi, efektivitas
investasi yang rendah, tingkat pengangguran,
angkatan kerja baru, dan jumlah pekerja
informal, jumlah UMKM yang besar namun
dengan produktivitas rendah.
276
untuk menciptakan kerja yang seluas-luasnya bagi
rakyat Indonesia secara merata di seluruh wilayah
Negara Republik Indonesia dalam rangka memenuhi
hak atas penghidupan yang layak.
277
keberpihakan, penguatan, dan perlindungan
bagi koperasi dan UMKM serta industri nasional;
dan
d. Melakukan penyesuaian berbagai aspek
pengaturan yang berkaitan dengan peningkatan
ekosistem investasi, kemudahan dan percepatan
proyek strategis nasional yang berorientasi pada
kepentingan nasional yang berlandaskan pada
ilmu pengetahuan dan teknologi nasional
dengan berpedoman pada haluan ideologi
Pancasila.
278
Undang-Undang ini mengatur kebijakan
strategis Cipta Kerja yang meliputi:
279
kegiatan usaha. Penerapan pendekatan berbasis risiko
memerlukan perubahan pola pikir (change
management) dan penyesuaian tata kerja
penyelenggaraan layanan Perizinan Berusaha
(business process re-engineering) serta memerlukan
pengaturan (re-design) proses bisnis Perizinan
Berusaha di dalam sistem Perizinan Berusaha secara
elektronik. Melalui penerapan konsep ini, pelaksanaan
penerbitan Perizinan Berusaha dapat lebih efektif dan
sederhana karena tidak seluruh kegiatan usaha wajib
memiliki izin, di samping itu melalui penerapan
konsep ini kegiatan pengawasan menjadi lebih
terstruktur baik dari periode maupun substansi yang
harus dilakukan pengawasan.
280
koperasi, dan kriteria UMKM, basis data tunggal
UMKM, pengelolaan terpadu UMKM, kemudahan
Perizinan Berusaha UMKM, kemitraan, insentif, dan
pembiayaan UMKM.
281
Timur harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta
relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan di masa depan.
Perbaikan kualitas pendidikan di Provinsi Jawa
Timur dimulai dari peningkatan kualitas tenaga
pendidiknya. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan bekal bagi para guru dan kepala sekolah,
sehingga mereka mampu menjadi tenaga pendidik
yang berkualitas dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan bagi para siswanya Peran guru sangat
dibutuhkan untuk mempersiapkan SDM yang handal,
melalui kegiatan pembelajaran yang bermutu dan
efektif kepada siswa. Semakin banyak pihak yang
peduli dan saling bekerjasama, maka semakin besar
peluang kita untuk menciptakan masa depan yang
lebih baik.
Peningkatan Angka Rata-rata Lama Sekolah,
Angka Melek Huruf, Angka Partisipasi Kasar (APK),
dan Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan
indikator keberhasilan pembangunan pendidikan.
Angka rata-rata lama sekolah terus meningkat dari
7,05 tahun 2014 menjadi 7,34 pada tahun 2017,
selanjutnya untuk Harapan Lama Sekolah juga terus
meningkat, yaitu masing-masing 12,45 tahun
(2014); 12,66 tahun (2015); 12,98 tahun (2016); dan
13,09 tahun (2017). APK menunjukkan tingkat
partisipasi penduduk dalam pendidikan secara umum.
APK dapat digunakan sebagai indikator yang paling
sederhana untuk mengukur daya serap penduduk
282
usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan.
Angka Partisipasi Kasar (APK) di Jawa Timur terus
menunjukkan peningkatan tiap tahunnya, untuk
tingkat pendidikan SD dan SMP selalu di atas seratus
persen. Sedangkan untuk tingkat pendidikan SMA
berkisar diangka 70 hingga 81 persen.
Penetapan sistem pendidikan yang baku bisa
memberikan kepastian bagi setiap pengajar dan
sekolah. Kelengkapan fasilitas serta pemerataan
kualitas pendidikan bagi setiap warga negara,
khususnya daerah-daerah yang jauh dari pusat kota.
Daerah-daerah seperti ini menjadi fokus Pemerintah
Provinsi Jawa Timur karena banyak sekali masyarakat
yang tidak memperoleh hak mereka dalam
memperoleh pendidikan.
Selanjutnya pelayanan kesehatan masyarakat
di Provinsi Jawa Timur adalah pelayanan yang
bersifat publik dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan
masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga,
keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai
program kesehatan masyarakat lainnya.
Angka kematian bayi merupakan indikator
penting untuk mencerminkan keadaan derajat
kesehatan di suatu masyarakat, karena bayi yang
baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan
lingkungan tempat orang tua si bayi tinggal dan
sangat erat kaitannya dengan status sosial orang tua
283
si bayi. Kemajuan yang dicapai dalam bidang
pencegahan dan pemberantasan berbagai penyakit
penyebab kematian akan tercermin secara jelas
dengan menurunnya tingkat AKB. Dengan demikian
angka kematian bayi merupakan tolok ukur yang
sensitif dari semua upaya intervensi yang dilakukan
pemerintah khususnya di bidang kesehatan.
Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB)
tahun 2014 sebesar 24,50 dan terus menurun hingga
tahun 2017 menjadi 23,10 di Jawa Timur. Hal ini
menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan untuk
menekan AKI sudah menunjukkan kemajuan. Upaya
penurunan AKB yaitu dengan melaksanakan Capacity
Building kepada bidan, untuk meningkatkan
profesionalitas bidan dalam mendukung penurunan
AKB. Selain itu secara komprehensif kepada
stakeholder dilakukan capacity building dan edukasi
terkait pengetahuan dan kemampuan terhadap
penanganan bayi, peningkatan status kesehatan ibu
hamil dengan perbaikan gizi, penanganan calon bayi
dan janinnya. Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial
(BPJS) juga menjadi pihak harus digandeng dalam
upaya penurunan Angka Kematian Bayi (AKB).
Secara umum selama tahun 2014-2017 Angka
Kematian Ibu (AKI) di Jawa Timur terus menunjukan
penurunan, pada tahun 2014 capaiannya sebesar
93,53 kemudian pada tahun 2017 menjadi 91,92.
Upaya promotif terus dilaksanakan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dan calon ibu
untuk melakukan perencanaan kehamilan dan
menjalani asuhan yang teratur dan berkualitas. Angka
kematian ibu melahirkan paling banyak disebabkan
284
pendarahan, hipertensi, dan infeksi. Peningkatan
kesadaran bagi ibu yang memiliki resiko tinggi agar
lebih peduli, dapat meminimalkan terjadinya
komplikasi selama kehamilan yang diharapkan bisa
menekan Angka Kematian Ibu (AKI).
Jumlah balita status gizi buruk di Jawa Timur
mengalami penurunan. Penurunan ini terjadi karena
kabupaten/kota di Jawa Timur telah melaksanakan
kegiatan intervensi gizi secara optimal, diantaranya
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan &
PMT Pemulihan, serta peningkatan pengetahuan
masyarakat melalui Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE), antara lain : peningkatan penggunaan
ASI Eksklusif, pemberian makanan bayi & anak
yang tepat, pemantauan pertumbuhan yang teratur
di posyandu dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Sedangkan yang sudah mengalami gizi buruk
dilakukan perawatan intensif sesuai standar
perawatan balita gizi buruk secara komprehensif dan
lintas sektor, baik rawat jalan maupun rawat inap.
Disamping kegiatan yang sudah dilaksanakan
tersebut, juga dilakukan penyediaan anggaran oleh
masing-masing kabupaten/kota, tidak hanya di
tingkat provinsi maupun pusat.
Keberhasilan pembangunan kesehatan di Provinsi
Jawa Timur berperan penting dalam meningkatkan
mutu dan daya saing sumber daya manusia. Untuk
mencapai keberhasilan dalam pembangunan bidang
kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu. Dalam hal ini Puskesmas sebagai Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan merupakan
285
penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan
untuk jenjang pertama di wilayah kerjanya masing-
masing. Puskesmas sesuai dengan fungsinya (sebagai
pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta pusat
pelayanan kesehatan dasar) berkewajiban
mengupayakan, menyediakan dan menyelenggarakan
pelayanan yang bermutu dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
berkwalitas dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan kesehatan nasional yaitu terwujudnya
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
setiap orang.
286
Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2010, total
nilai PDRB Jawa Timur tahun 2014 Rp. 1.262,68
trilyun, selanjutnya terus meningkat pada tahun
2015-2017 yaitu masing-masing Rp. 1.331,39 trilyun
(2015), Rp. 1.405,56 trilyun (2016), Rp. 1.482,15
trilyun (2017), dan pada tahun 2018 (TW III) menjadi
Rp. 403,68 trilyun.
Peningkatan PDRB ADHK Jawa Timur
dibandingkan tahun sebelumnya menggambarkan
pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Pertumbuhan
ekonomi tersebut mencerminkan adanya peningkatan
produksi barang dan jasa yang sudah bebas dari
pengaruh harga (pertumbuhan riil). Pada tahun
2014 perekonomian Jawa Timur tumbuh 5,86%,
kemudian tahun 2016 mengalami perlambatan, yaitu
5,44%. Hal ini diduga karena melemahnya daya beli
masyarakat akibat kebijakan pemerintah terkait
dengan pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak
(BBM) dan listrik yang berakibat naiknya harga BBM
dan Tarif Dasar Listrik (TDL). Pada tahun 2016
pertumbuhan meningkat menjadi 5,57%, salah
pendorongnya yaitu menguatnya kinerja sektor
pertambangan. Pertumbuhan ekonomi pada tahun
2017 kembali melemah menjadi 5,45%. Menurunnya
produksi tanaman pangan menjadi penyebab utama
melemahnya pertumbuhan tersebut.
Perkembangan ekonomi daerah yang
berkesinambungan dan menjaga kesejahteraan
masyarakat, maka sangat penting untuk menjaga
tingkat inflasi. Pentingnya pengendalian inflasi
didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang
tinggi dan berfluktuasi memberikan dampak negatif
287
kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Secara
tahunan selama kurun waktu 2014-2018 inflasi tahun
kalender di Jawa Timur tertinggi terjadi pada 2014
yaitu mencapai 7,77% dan terendah pada tahun 2016
sebesar 2,74%.
Selanjutnya, Isu kemiskinan masih menjadi isu
penting yang belum dapat terselesaikan sampai
dengan saat ini. Kemiskinan seringkali dipahami
sebagai rendahnya tingkat kesejahteraan, padahal
kemiskinan merupakan masalah pembangunan yang
bersifat multidimensi dan sangat penting untuk
ditangani melalui dukungan seluruh pemangku
kepentingan. Berdasarkan perkembangan persentase
penduduk miskin di Jawa Timur, selama tahun
2014 hingga tahun 2018 mengalami kecenderungan
menurun. Penurunan penduduk miskin memberi arti
bahwa terdapat pengurangan penduduk yang
pendapatannya masih lebih rendah dari garis
kemiskinan yang terus mengalami peningkatan. Pada
tahun 2014 angka kemiskinan sebesar 12,28% dengan
jumlah penduduk miskin 4.748,42 ribu jiwa,
kemudian terus menurun hingga tahun 2018 menjadi
10,85% dengan jumlah penduduk miskin sebesar 4
292,15 ribu jiwa.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah
selama ini untuk memberikan peluang pada
masyarakat miskin untuk mengurangi kemiskinan.
Kemiskinan terjadi akibatnya banyaknya keluarga
yang ekonominya kurang baik, lapangan kerja yang
masih kurang, pendidikan yang rendah, dan
kurangnya keterampilan. Salah satu prasyarat
keberhasilan pengentasan kemiskinan adalah dengan
288
cara mengidentifikasi kelompok sasaran dan wilayah
sasaran dengan tepat. Program pengentasan dan
pemulihan nasib orang miskin tergantung dari
langkah awal yaitu ketetapan mengidentifikasi
siapa yang dikatakan miskin dan di mana dia
berada. Aspek di mana “si miskin” dapat ditelusuri
melalui si miskin itu sendiri serta melalui pendekatan-
pendekatan profil wilayah atau karakter geografis.
Mengingat jumlah penduduk miskin di Provinsi
Jawa Timur masih cukup banyak dan progres
penurunannya cenderung lambat, maka upaya
penanggulangan kemiskinan perlu lebih dipacu
melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat terutama pangan, pendidikan, kesehatan,
air minum, sanitasi dan perumahan. Dalam upaya
penanggulangan kemiskinan ada dua strategi utama
yang ditempuh oleh pemerintah. Pertama,
melindungi keluarga dan kelompok masyarakat
miskin melalui pemenuhan kebutuhan pokok mereka.
Kedua, memberdayakan mereka agar mempunyai
kemampuan dan ketrampian untuk melakukan usaha
sehingga mampu keluar dari lingkaran kemiskinan
secara mandiri.
Isu strategis lainnya Pengangguran dan
lapangan kerja. Berdasarkan hasil Survei Angkatan
Kerja Nasional (Sakernas) yang diakukan oleh BPS
Provinsi Jawa Timur, Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) pada tahun 2014 sebesar 4,19%,
kemudian meningkat pada tahun 2015 menjadi
4,47%. Selanjutnya pada tahun 2016-2018 kondisi
ketenagakerjaan menunjukan keadaan yang
lebih baik sehingga terus mengalami penurunan
289
yaitu 4,21 (2016); 4,00 (2017); dan 3,99 (2018).
Penurunan TPT ini mengindikasikan bahwa
pelaksanaan beberapa kebijakan dan program
Pemerintah Provinsi Jawa Timur sampai dengan
tahun 2018 cukup banyak menyerap tenaga
pengangguran.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka
penanganan pengangguran di Provinsi Jawa Timur
berfokus pada upaya perlindungan, pemberdayaan
dan perluasan kesempatan kerja dan lapangan usaha,
peningkatan kualitas calon tenaga kerja melalui
peningkatan kualitas prasarana sarana dan pengelola
Balai Latihan Kerja (BLK), pendidikan yang
berorientasi pasar kerja, pengembangan informasi
pasar kerja, serta pengembangan wirausaha baru
sektor USAHA MIKRO berbasis sumber daya lokal
termasuk kewirausahaan di kalangan pemuda. Upaya
penanganan pengangguran dilakukan secara
terintegrasi dengan pembangunan kedaulatan
pangan, kedaulatan energi, pengentasan kemiskinan
dan pembangunan infrastruktur, sehingga dapat
membuka lapangan kerja baru yang pada akhirnya
aspek-aspek produktif tersebut diharapkan mampu
menjamin keberlanjutan pasar tenaga kerja.
290
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)
yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas
dari intervensi politik, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat.
Oleh karena itu diperlukan pengelolaan dan penataan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang meliputi:
1. Pembinaan ASN yang mempunyai fungsi
melayani, disiplin dan bersih;
2. Pengelolaan keuangan daerah dengan
prioritas pemenuhan pelayanan dasar secara
efektif, efisien dan akuntabel.
Sistem pengendalian pemerintah dapat dibagi
menjadi pengendalian intern dan ekstern. Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) menurut
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 adalah
proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang
undangan. Hal ini dilaksanakan melalui pengawasan
seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi sesuai
dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan
dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.
Salah satu indikator Kinerja RPJMN 2015-2019
dalam bidang reformasi birokrasi adalah Tingkat
Kematangan Implementasi SPIP, dengan target tingkat
291
maturitas SPIP K/L/P pada tahun 2019 sebesar 3 dari
skor 1-5. Sebagai salah satu upaya meningkatkan level
kematangan penyelenggaraan SPIP diperlukan strategi
dan program Peningkatan Maturitas SPIP di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan.
Sesuai arahan Presiden RI melalui Kementerian
PANRB menegaskan bahwa keseriusan dan komitmen
Bupati dan Sekretaris Daerah sangat diperlukan
untuk mendorong percepatan implementasi reformasi
birokrasi. Efisiensi birokrasi diwujudkan melalui
penerapan E-Government. Dalam sistem pemerintahan
berbasis elektronik, rakyat dapat mengakses
dokumen-dokumen pemerintah, dan semua hal dapat
dilihat secara transparan, termasuk soal anggaran
publik, Money Follow Program, alokasi anggaran
harus digunakan untuk program pembangunan yang
bermanfaat bagi masyarakat.
Evaluasi setiap tahun perlu dilakukan untuk
mengukur perkembangan efektivitas implementasi
SAKIP di instansi pemerintah (pusat dan daerah) guna
efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran pada
instansi pemerintah. Keberhasilan dalam implementasi
SAKIP sangat berdampak pada efisiensi dalam
penggunaan anggaran. SAKIP yang selama ini
dianggap sebagai kumpulan dokumen semata ternyata
mempengaruhi efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran negara yang pada hakikatnya adalah dana
yang terkumpul dari rakyat.
4.2.3.1.4 Demokrasi
Demokrasi kewargaan berhubungan dengan hak
demokrasi dan kewajiban warga Negara dalam
292
menjalankan aktifitasnya dengan mendapatkan
perlakukan yang adil di mata hukum dan
pemerintahan. Komponen Demokrasi terdiri dari :
1. Kebebasan sipil meliputi kebebasan berkumpul
dan berserikat, kebebasanberpendapat, kebebasan
berkeyakinan, bebas dari diskriminasi;
2. Hak politik meliputi hak memilih dan dipilih serta
Partisipasi politik dalam pengambilan keputusan;
3. Partisipasi politik meliputi lembaga demokrasi,
pemilu yang bebas dan adil, peran DPRD, peran
partai politik, peran birokrasi dan peradilan yang
independen.
Pemerintah bersama aparatur memberikan
jaminan hak warga berdasarkan prinsip
kebhinekaan berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Demokrasi kewargaaan juga
mengutamakan hak-hak bagi perempuan dan anak,
orang terlantar dan kelompok marginal lainnya.
4.2.3.1.5 Infrastruktur
Peningkatan kualitas infrastruktur, konektivitas
dan aksesibilitas wilayah berupa peningkatan
efektivitas dan efisiensi penguatan sistem konektivitas
secara global di Jawa Timur akan meningkatkan
kelancaran arus barang, jasa, dan informasi,
menurunkan biaya logistik, mengurangi ekonomi
biaya tinggi, mewujudkan akses yang merata di
seluruh wilayah, dan mewujudkan sinergi diantara
pusat- pusat pertumbuhan ekonomi.
Tersedianya infrastruktur yang memadai
merupakan salah satu faktor penting berjalannya
proses pembangunan bagi suatu daerah.
293
Perkembangan sosial ekonomi dan masyarakat sangat
bergantung pada ketersediaan infrastruktur seperti
jalan dan jembatan sehingga lalu lintas barang dan
jasa serta mobilitas faktor produksi meningkat.
Selain itu Infrastruktur juga merupakan faktor penting
sebagai pendorong peningkatan daya saing daerah.
Selanjutnya, sesuai dengan ketentuan Pasal 95
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman menguraikan
bahwa setiap orang berhak untuk menempati,
menikmati dan/atau memiliki tempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang laik dan sehat.
Berdasarkan hal ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur
terus mengupayakan pengendalian, pengawasan dan
pemberdayaan masyarakat terhadap perumahan dan
permukiman kumuh guna meningkatkan kehidupan
dan penghidupan masyarakat penghuninya.
Adapun persentase capaian infrastruktur dasar
perumahan dan permukiman di Jawa Timur pada
tahun 2015 sebesar 32,91%, kemudian meningkat
pada tahun 2017 menjadi 61,29%. Semakin
meningkatnya capaian infrastruktur dasar
perumahan dan permukiman di Jawa Timur maka
secara tidak langsung akan meningkatkan berbagai
kegiatan sosial dan ekonomi dalam skala
lingkungan perumahan dan permukiman. Dengan
adanya peningkatan kualitas perumahan dan
permukiman kumuh di Provinsi Jawa Timur
merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa
Timur dalam mendukung program nasional
pengentasan permukiman kumuh termasuk dalam hal
ini Target Nasional Permukiman Kumuh.
294
4.2.4 Isu Strategis Kabupaten Pamekasan (RPJPD Kabupaten
Pamekasan Tahun 2005-2025)
Bagi Kabupaten Pamekasan, isu-isu strategis yang
diidentifikasi, selain sejauh mungkin diupayakan tetap
sinkron dengan arah kebijakan jangka panjang nasional dan
kebijakan jangka panjang Provinsi Jawa Timur, juga
merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Kabupaten Pamekasan tahun 2005-2025 dengan
penyajian sebagai berikut :
295
Sepanjang masyarakat lokal masih mengidap berbagai
keterbatasan, pendidikannya rendah dan tidak didukung
penguasaan keterampilan yang spesifik, maka yang
terjadi dapat diprediksi adalah proses marginalisasi.
3. Kemiskinan yang masih membelenggu sebagian
masyarakat Kabupaten Pamekasan, dan proses
pendalaman kemiskinan yang terjadi di sebagian
masyarakat, selain berkaitan dengan ketidakmampuan
sebuah keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, juga menyangkut kerentanan,
ketidakberdayaan, keterisolasian dan kelemahan
jasmani.
296
berdampak negatif jangka panjang jika tidak
diselesaikan, berpotensi mengganggu pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan, potensi dampaknya
kumulatif dan berefek ganda, dan potensi dampaknya
lebih luas dari wilayah perencanaan. Di samping itu,
kondisi lingkungan eksternal, kebijakan pembangunan
nasional, Kabupaten, rencana tata ruang, dan rencana
pembangunan jangka panjang sebagaimana diuraikan di
atas, merupakan referensi untuk memperkaya
perumusan isu strategis Kabupaten Pamekasan.
Mengacu pada uraian di atas, maka rumusan isu-isu
strategis yang RPJMD Kabupaten Pamekasan sebagai
berikut:
1. Optimalisasi Partisipasi Pendidikan melalui
pendidikan formal nonformal dan informal;
2. Optimalisasi penyiapan kompetensi tenaga kerja yang
sesuai kebutuhan pasar tenaga kerja serta Perluasan
akses (penyediaan) lapangan pekerjaan;
3. Penguatan upaya kesehatan masyarakat melalui
meningkatkan peran serta masyarakat melalui
pelayanan Puskesmas dan jaringannya;
4. Optimalisasi upaya promosi produk unggulan daerah;
5. Optimalisasi pengembangan usaha mikro, kecil dan
menengah;
6. Optimalisasi pemanfaatan TIK dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
7. Optimalisasi Mall Pelayanan Publik dalam
peningkatan pelayanan kepada masyarakat;
8. Peningkatan produksi pertanian;
9. Peningkatan tumbuhnya usaha masyarakat desa
untuk kesejahteraan masyarakat;
297
10. Percepatan perbaikan jalan untuk mempercepat akses
transportasi;
11. Peningkatan Kualitas Prasarana dan Sarana Umum
(air, sanitasi, listrik, persampahan) pada perumahan
dan permukiman; dan
12. Penguatan Pembangunan Berbasis Gender.
Keduabelas Isu Strategis di atas telah
mengakomodasi isu Strategis Internasional, Nasional dan
Regional Jawa Timur. Isu Strategis tersebut kemudian
diselaraskan dengan Visi dan Misi Kepala Daerah, yang
selanjutnya dijabarkan menjadi Tujuan dan Sasaran
beserta indikatornya. Adapun detil penjabaran tersebut
sebagaimana disajikan dalam Bab V.
298
Tabel 4. 11 Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
300
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
durian.
Kecamatan Kadur, yang meliputi Desa Pamoroh, Desa
Bangkes, Desa Kadur, dan Desa Pamaroh, dengan
arahan pengembangan komoditas berbasis pinang,
kelapa, pisang, pepaya dan ayam petelur.
Pengembangan infrastruktur Kawasan Agropolitan RUPANANDUR
penunjang agropolitan
1.2 Pengembangan Penyusunan rencana tata Desa Dempo Timur,
Pusat Desa ruang kawasan perdesaan Desa Bajur Tengah,
Berhirarki Desa Pasanggar, dan
Pengembangan pusat Desa Sopaah
kawasan perdesaan secara
mandiri
Pengembangan kawasan
perdesaan berdasarkan
sektor unggulan
Meningkatkan aksesbilitas
pusat kegiatan perdesaan dan
perkotaan
Pengembangan sarana dan
prasarana pedesaan
2 Perwujudan Pusat Kegiatan Perkotaan
2.1 Pengembangan Pengembangan Perkotaan PKW : Perkotaan Pamekasan
Pusat kegiatan sebagai Pusat Kegiatan PKLp : Perkotaan Pakong dan Perkotaan Waru
Perkotaan Wilayah (PKW), Pusat PPK : Perkotaan Tlanakan, Perkotaan Larangan,
Kegiatan Lokal Promosi Perkotaaan Batumarmar, Perkotaan Pasean,
(PKLp),Pusat Pelayanan Perkotaan Pademawu, Perkotaan Galis, Perkotaan
Kawasan (PPK) Proppo, Perkotaan Pegantenan, Perkotaan Palengaan
301
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
dan Perkotaan Kadur.
Mempercepat pengembangan Perkotaan Waru dan Pakong
perkotaan
Pembangunan prasarana Perkotaan Batumarmar, Passean, Larangan,
sosial-ekonomi untuk Pegantenan, Palengaan, Proppo, Pademawu, Galis,
mendorong pengembangan Kadur, Tlanakan.
perkotaan sesuai dengan
fungsi masing-masing
kawasan.
Pengembangan/Peningkatan Pamekasan, Perkotaan Waru, dan Pakong
Rumah Sakit
Pembangunan, Kecamatan Pademawu, Larangan, Tlanakan, Galis,
Pengembangan dan Perbaikan Proppo, Pegantenan, Palengaan, Kadur, Pasean dan
Puskesmas Rawat Inap, Batumarmar.
Puskesmas Pembantu,
Poliklinik, Posyandu dan
Prasarana Kesehatan
Lainnya;
Pembangunan, Kecamatan Pamekasan, Pademawu, Larangan,
Pengembangan dan Perbaikan Tlanakan, Galis, Proppo, Pakong, Pegantenan, Kadur,
pasar umum. Waru, Palengaan, Pasean, dan Batumarmar.
Pembangunan, Kecamatan Larangan, Proppo, Pakong, Waru, dan
Pengembangan dan Perbaikan Batumarmar
:
1. Pasar Hewan,
2. Rumah Potong Hewan Kecamatan Pamekasan, Proppo, Pakong, Palengaan,
Pegantenan dan Waru.
3. Pusat Kesehatan Wilayah Kabupaten Pamekasan
302
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
Hewan.
Pembangunan, Wilayah Kabupaten Pamekasan
Pengembangan dan Perbaikan
Fasilitas Pendidikan
2,2 Perwujudan Penyusunan Dokumen
penataan ruang Rencana Tata Ruang
kawasan Kawasan Perkotaan yang
perkotaan belum mempunyai Rencana
Detail
Penyusunan Dokumen Perkotaan di Kabupaten Pamekasan
Penataan Zonasi pada
kawasan perkotaan yang
sudah mempunyai Rencana
Detail Tata Ruang
Pemetaan dan Pengukuran Wilayah Kabupaten Pamekasan
Tanah
Penyusunan Informasi Wilayah Kabupaten Pamekasan
Kepemilikan Tanah
Penyusunan Data Base profil Wilayah Kabupaten Pamekasan
desa/kelurahan, kecamatan
dan kabupaten
Pemantauan, Pemetaan dan Wilayah Kabupaten Pamekasan
Pendataan Kawasan Kritis
Pengawasan dan Wilayah Kabupaten Pamekasan
Pengendalian Dampak
Lingkungan Hidup; dan
penyusunan sistem informasi
lingkungan hidup
303
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
Pemantapan Kelembagaan Wilayah Kabupaten Pamekasan
Pengendalian Tata ruang dan
Lingkungan Hidup
Pengendalian dan Wilayah Kabupaten Pamekasan
Pengawasan IMB
Penyusunan Rencana Induk Wilayah Kabupaten Pamekasan
Pengembangan Layanan
Kesehatan
3 Perwujudan Sistem Prasarana
3.1 Perwujudan
Sistem
Prasarana
Utama
3.1.1 Pengembangan Rencana Pengembangan Ruas jalan nasional sebagai jalan arteri primer yang
sistem Jalan sudah dikembangkan di Pulau Madura terdiri atas
transportasi Jalan Nasional (Arteri Primer) ruas Kamal – Bangkalan – Sampang – Pamekasan –
darat Sumenep – Kalianget; dan rencana pengembangan
lintas utara dari jalan provinsi menjadi jalan strategis
nasional rencana terdiri dari atas ruas Bangkalan –
Tanjung Bulu Pandan – Ketapang – Sotabar –
Sumenep.
Jalan Provinsi Ruas jalan provinsi sebagai jalan kolektor primer yang
sudah dikembangkan di Pulau Madura yang melintasi
Kabupaten Pamekasan meliputi ruas batas Kabupaten
Sampang – Sotabar – Batas Kabupaten Sumenep,
Pamekasan – Sotabar, Omben (batas Kabupaten
Sampang) – Pamekasan
Jalan Jalan Kabupaten Melakukan pelebaran jalan pada ruas jalan < 6 meter
304
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
dan peningkatan kualitas perkerasan jalan. Untuk
rencana pelebaran jalan dilakukan sehingga terpenuhi
persyaratan minimum sebagai ruas jalan lokal primer
meliputi ruas :
1 Bandaran - Gro'om
2 Tattangoh - Gro'om
3 Penaguan - Palengaan Laok
4 Teja Timur - Gro'om
5 Patemon - Teja Timur
6 Laden - Teja Timur
7 Laden – Bunder
8 Bunder - Pademawu Timur
9 Pademawu Timur - Padelegan
10 Murtajih – Bunder
11 Bunder - Konang
12 Buddagan - Konang
13 Pademawu Timur - Gudang
14 Konang - SP. Galis
15 Pademawu Barat - Pademawu Timur
16 Sp. Galis – Capak
17 Ponteh – Galis
305
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
18 Palengaan - Pangerreman
19 Bujur Barat - Pangerreman
20 Bandungan - Guluk-guluk
21 Bujung Timur - Bujur Tengah
22 Panglegur -Tlanakan
23 Kadur – Sukolilo
24 Beltok - Palengaan Laok
25 Pegantenan - Bujur Barat
26 Waru - Tlonto Raja
27 Batumarmar - Bujur Barat
28 Beltok - Pegantenan
29 Palengaan - Pegantenan
30 Bajur - Sanah Tengah
31 Waru Barat - Dempo Timur
32 Waru Barat - Sana Tengah
33 Kadur - Klompang Timur
34 Dempo Barat - Sana Tengah
35 Lenteng - Palengaan
36 Rangperang Laok - Potoan Laok
306
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
37 Blumbungan - Beltok
38 Pamekasan - Beltok
39 Cok Gunung - Bujur Barat
40 Bandungan - Pegantenan
41 Pakong - Klompang Barat
42 Ponjanan Timur - Batu Bintang
43 Palengaan Laok - Tlambah
44 Kaduara Barat - Cenlecen
45 Lenteng - Teja Barat
46 Blumbungan - Trasak
47 Larangan – Kadur
48 Penaguan - Gro'om
49 Gugul - Taro'an
50 Galis – Lembung
51 Panempan - Pegagan
52 Larangan Tokol - Pegagan
53 Tambung – Dasok
54 Pademawu Barat - Dasok
55 Montok – Gagah
307
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
56 Pamoroh – Kadur
57 Dempo Barat - Blindang
58 Pengerreman - Bts Sampang
59 Branta - Branta Pesisir
60 Batu Kerbuy - Dempo Barat
61 Tentenan Barat - Blumbungan
62 Nyalaran - Tambung
63 Pad. Barat - Sp. Pad. Barat
64 Palengaan Laok - Bts. Sampang
65 Cenlecen - Batu Ampar
66 Seddur - Somalang
67 Nyalabu Laok - Larangan Badung
68 Bartim – Murtajih
69 Buddagan - Lemper
70 Bugih – Kodik
71 Dasok – Mondung
72 Bulangan Haji -Bulangan Branta
73 Lesong Daja - Batubintang
74 Kapong - Ponjanan Barat
308
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
75 Tegengser Daja - Tegengser Daja
76 Padelegan - Pegagan
77 Padelegan - Pegagan
78 Tampojujung - Guwa - Tamp. Tengginah
79 Bugih – Klampar
80 Sukalila - Kertagenah Tengah
81 Ponteh – Polagan
82 Bettet - Teja Barat
83 Larangan Slampar - Mangngar
84 Branta Tinggi - Tlasah
85 Kaduara Barat - Polagan
86 Artodung - Taraban
87 Sumedangan - Prekbun
88 Lawangan Daya - Sentol
89 Pademawu Timur - Majungan
90 Larangan Dalam - Sokolilo
91 Grujugan - Larangan Luar
92 Pakong - Tebul Barat
93 Bulangan Haji - Palesanggar
309
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
94 Kacok - Palesanggar
95 Rekkerrek - Panaan
96 Angsanah - Panaan
97 Penglegur – Ceguk
98 Dempo Timur - Prancak
99 Tamberru – Pesisir
100 Nyalabu Laok - Bettet
101 Bulay – Polagan
102 Mangngar - Debuan
Rencana pengembangan Bangkalan – Kamal – Sampang – Pamekasan –
jaringan kereta api meliputi: Sumenep dan Penyambungan jaringan jalur
Arahan pengembangan jalur perkeretaapian Pulau Madura ke jaringan
perkeretaapian perkeretaapian di Surabaya
Revitalisasi jalur Kamal – Pamekasan – Sumenep dan menghidupkan
kembali jalur rel Kereta Api Mati Bangkalan –
Sampang – Pamekasan
Rencana pengembangan Kecamatan Pamekasan
stasiun kereta api kelas I
310
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
tipe A Kecamatan Propo
2. Peningkatan pelayanan Kecamatan Kadur
terminal tipe C menjadi Kecamatan Palengaan
tipe B Kecamatan Pegantenan
3. Rencana Pengembangan Kecamatan Pakong
Terminal Tipe C Kecamatan Batumarmar
Kecamatan Pasean
-
Rencana Pengembangan Ceguk - Lawangan Daya;
Jaringan Pelayanan Angkutan Ceguk – Bugih;
Jalan berupa rute angkutan Lawangan Daya – Padelegan;
umum Lawangan Daya – Sotabar;
Lawangan Daya – Branta Pesisir;
Lawangan Daya – Kadur;
Lawangan Daya – Pakong;
Lawangan Daya – Pegagan
Bugih – Palengaan;
Bugih – Pegantenan;
Bugih – Proppo; dan
Pegantenan – Batumarmar – Pasean
Rencana pengembangan dermaga penyeberangan lintas antar kabupaten
jaringan perhubungan meliputi pelabuhan Talang Siring di Desa Montok
sungai, danau dan Kecamatan Larangan untuk melayani
penyeberangan transportasi dari kabupaten ke Pasuruan,
Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi
dermaga penyeberangan lintas antar provinsi meliputi
pelabuhan di Desa Batu Kerbuy Kecamatan Pasean
untuk melayani transportasi laut dari kabupaten ke
311
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
luar Provinsi lain.
Rencana pengembangan Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan
terminal angkutan barang
3.1.2 Pengembangan
sistem jaringan
transportasi
laut
Rencana Pelabuhan Pengembangan Pelabuhan Branta di Kecamatan
pengumpul Tlanakan
Rencana pengembangan pelabuhan pengumpan di Talang Siring yang
pelabuhan pengumpan terletak di Desa Montok Kecamatan Larangan
untuk melayani transportasi dari Daerah ke
Pulau Jawa;
pelabuhan pengumpan di Desa Pagagan
Kecamatan Pademawu untuk melayani angkutan
barang dan sapi dari kabupaten menuju
Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan
Banyuwangi; dan
pelabuhan pengumpul di Desa Batu Kerbuy
Kecamatan Pasean untuk melayani transportasi
laut dari kabupaten ke Provinsi lain
3.2 Pengembangan
sistem jaringan
transportasi
laut
3.2.1 Pengembangan -
Sistem
Prasarana
312
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
Lainnya
Pengembangan Pengembangan jaringan Wilayah Kabupaten Pamekasan
Sistem Jaringan listrik
Prasarana
Energi
Perluasan energi baru dan Perbatasan Desa Ambat dan Perbatasan Desa Kramat
terbarukan (industri Kecamatan Tlanakan
kelistrikan) berupa PLTU
Pengembangan energi Kecamatan Larangan dan Kecamatan Kadur
alternative berupa energi
biomassa
Penelitian dan pengembangan Seluruh kecamatan
sumber energi listrik
alternatif berupa energi surya
Pengembangan jaringan Wilayah Kabupaten Pamekasan
listrik baru untuk wilayah-
wilayah hunian yang belum
terlayani fasilitas listrik
Peningkatan infrastruktur Wilayah Kabupaten Pamekasan
pendukung termasuk
komputerisasi sistem
administrasi pelayanan
pelanggan
Rencana pengembangan Kecamatan Pamekasan – Kecamatan Proppo
arean konservasi pada area
pengembangan jaringan
listrik SUTT
Pengembangan gardu induk Kecamatan Pamekasan
313
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
3.2.2 Pengembangan Pembangunan Jaringan Wilayah Kabupaten
Sistem Jaringan Telematika
Prasarana
Telematika
Penataan dan Penyusunan Wilayah Kabupaten
Pedoman Sistem Jaringan
Telematika
Pengembangan Wilayah Kabupaten
Telekomunikasi yaitu dengan
Penyediaan tower BTS (Base
Transceiver Station) secara
bersama.
Pengembangan sistem Wilayah Kabupaten
informasi dan Penambahan
Sarana dan Prasarana
Penunjang Komunikasi,
Informasi dan Dokumentasi
3.1.4 Pengembangan Wilayah Kabupaten
Sistem jaringan
Prasarana
Sumber Daya
Air
Survey dan Pemetaan Sumber Wilayah Kabupaten
Air
Pemanfaatan D.I D.I Samiran
D.I Bales;
D.I Bangsokah;
314
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
D.I Batu Bintang;
D.I Batu Kerbuy;
D.I Blumbungan;
D.I Bulai;
D.I Cen Lencen;
D.I Duko I;
D.I Grujugan;
D.I Kapt. Blumbungan;
D.I Klampar;
D.I Kolbuk;
D.I Lancar;
D.I Panaguan;
D.I Penang;
D.I Polagan;
D.I Prompong;
D.I Raja;
D.I Taman Waru;
D.I Toronan;
D.I Angsoka;
D.I Ba Oloh;
315
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
D.I Bajang;
D.I Balang;
D.I Batu Karang;
D.I Bungor;
D.I Burneh;
D.I Cangkreng;
D.I Dempo Timur;
D.I Dempol;
D.I Duko;
D.I Duko II;
D.I Duko II;
D.I Duko I;
D.I Enis;
D.I Glagas;
D.I Jrangoh;
D.I Kebun;
D.I Kenek;
D.I Kereman;
D.I Kolpoh;
D.I Lebek;
316
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
D.I Nyato;
D.I Ombar;
D.I Pancoran;
D.I Paojanan;
D.I Pegantenan;
D.I Sanip;
D.I Sentaman;
D.I Sere;
D.I Taman Gangser; dan
D.I Taman Pakong.
Pembangunan Wilayah Kabupaten
dan
Pemeliharaan
Jaringan Air
Bersih
Pemeliharaan Sumber Air Wilayah Kabupaten
Penyediaan air minum dari Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Pademawu,
mata air Kecamatan Larangan, Kecamatan Pakong, Kecamatan
Pegantenan, Kecamatan Pasean, Kecamatan Proppo,
Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Waru, Kecamatan
Batumarmar, dan Kecamatan Palengaan
Pembangunan prasarana air Kecamatan Pasean, Kecamatan Waru, Kecamatan
berupa pipanisasi air bersih Batumarmar, Kecamatan Pakong, Kecamatan
Pegantenan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan
317
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
Kadur, dan Kecamatan Larangan
Pembangunan prasarna air Kecamatan Proppo, Kecamatan Pakong, Kecamatan
berupa bak penampungan air Pamekasan, Kecamatan Pagentenan, Kecamatan
Larangan dan Kecamatan Palengaan
3.1.5 Pengembangan Wilayah Kabupaten
Sistem Jaringan
Prasarana
Lingkungan
Penyusunan Master Plan Kawasan Perkotaan
Persampahan
Pembangunan sarana dan TPA di Desa Bidang Kecamatan Pasean
prasana sampah TPST di masing-masing kecamatan di Kabupaten
Pamekasan
Pengembangan sistem TPA di Desa Agsanak Kecamatan Palenggan
Instalansi Pengelolaan
Lumpur Tinja
4 Perwujudan
Pola Ruang
4.1 Perwujudan Kawasan hutan lindung Kecamatan Galis dan Kecamatan Pademawu
Kawasan
Lindung
Kawasan yang memberikan Wilayah Kabupaten
perlindungan di bawahnya
meliputi kawasan resapan air
Kawasan yang memberi
perlindungan setempat
a. sempadan pantai kawasan pesisir pantai utara dan kawasan pesisir
pantai selatan
318
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
b. sempadan sungai Di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Kadur
c. sempadan embung Kecamatan Larangan, Pakong, Tlanakan dan
Palengaan.
d. sempadan mata air Di Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Kadur,
Kecamatan Larangan, Kecamatan Pademawu,
Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan
Pamekasan, Kecamatan Pasean, Kecamatan
Pegantenan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan,
dan Kecamatan Waru
d. Ruang Terbuka Hijau Seluruh Kecamatan
Perkotaan
Kawasan Suaka Kawasan cagar budaya di Makam Syeikh Abdul Manan (Batu Ampar) di
Alam dan cagar Kecamatan Proppo
Budaya
Kawasan Rawan Bencana Wilayah Kabupaten
Konservasi kawasan rawan Wilayah Kabupaten
bencana
Pengembangan kawasan Wilayah Kabupaten
untuk evakuasi bencana
Pemberian pengetahuan Wilayah Kabupaten
“bencana alam” kedalam
berbagai instansi dan
lembaga-lembaga di
masyarakat;
Pemberian materi ”bencana Wilayah Kabupaten
alam” ke dalam silabus mata
pelajaran ”lingkungan hidup”
pada sekolah-sekolah
319
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
Kawasan Kawasan Karst Kelas I Kecamatan Pasean, Kecamatan Batumarmar,
Lindung Geologi Kecamatan Waru, Kecamatan Pakong, Kecamatan
Kadur, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo
dan Kecamatan Palengaan
4.2 Perwujudan Kawasan Budidaya
Pengembangan Pengukuran dan Pemantapan Kecamatan Batumarmar
kawasan batas kawasan hutan Kecamatan Waru
peruntukan Kecamatan Tlanakan
hutan
Kawasan Hutan Optimalisasi Pemanfaatan Wilayah Kabupaten
Produksi Kawasan Hutan bagi Petani
Kawasan Hutan Pemantapan kawasan hutan Kecamatan Pegantenan
Rakyat rakyat Kecamatan Proppo
Kecamatan Palengaan
Kecamatan Pamekasan
Kecamatan Galis
Kecamatan Tlanakan
Kecamatan Larangan
Kecamatan Kadur
Kecamatan Pasean
Kecamatan Batumarmar
Kecamatan Pakong
Kecamatan Waru
Kecamatan Pademawu
320
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
kawasan pertanian tanaman pangan
peruntukan
pertanian
Lahan pertanian pangan D.I Samiran
berkelanjutan
Pengembangan kawasan Kecamatan Pamekasan, Larangan, Proppo, Pakong,
hortikultura Pegantenan, Kadur, Palengaan, Waru, Batumarmar
dan Pasean
Pengembangan
kawasan
peruntukan
perkebunan
Pengembangan kawasan Di seluruh kecamatan
unggulan untuk perkebunan
Pengembangan jaringan Di seluruh kecamatan
pemasaran
Pengembangan Pengembangan sentra Ternak besar, ternak kecil dan unggas yang tersebar
kawasan peternakan di Kecamatan Pamekasan, Galis, Pegantenan, Waru,
peternakan Batumarmar, Kadur, Proppo, Tlanakan, Pademawu,
Palengaan, Larangan dan Pasean.
Peningkatan Produksi Ternak, Kecamatan Pamekasan, Galis, Pegantenan, Waru,
pengembangan usaha Batumarmar, Kadur, Proppo, Tlanakan, Pademawu,
pembibitan ternak, pakan Palengaan, Larangan dan Pasean.
ternak, teknologi budidaya
ternak, dan pemberantasan
penyakit
Perluasan Jaringan Kecamatan Pamekasan, Galis, Pegantenan, Waru,
Pemasaran Batumarmar, Kadur, Proppo, Tlanakan, Pademawu,
321
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
Palengaan, Larangan dan Pasean.
Penguatan Kelembagaan Kecamatan Pamekasan, Galis, Pegantenan, Waru,
Ekonomi Peternak Batumarmar, Kadur, Proppo, Tlanakan, Pademawu,
Palengaan, Larangan dan Pasean.
Pendidikan dan Pelatihan Kecamatan Pamekasan, Galis, Pegantenan, Waru,
Teknologi dan Manajemen Batumarmar, Kadur, Proppo, Tlanakan, Pademawu,
Budidaya & Usaha Palengaan, Larangan dan Pasean.
Peternakan
Pengembangan Pengembangan usaha Di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis, Kecamatan
kawasan perikanan tangkap Larangan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pasean
perikanan dan Kecamatan Batumarmar
Pengembangan usaha
perikanan budidaya
1. Perikanan budidya air Kecamatan Pademawu, Galis dan Larangan
payau
2. Budidaya tambak garam Kecamatan Tlanakan, Pademawu dan Galis
3. Budidaya rumput laut Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pasean,
Kecamatan Galis, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan
Larangan dan Kecamatan Batumarmar
Pengolahan ikan Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan
Batumarmar, Kecamatan Tlanakan dan Kecamatan
Pasean.
322
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
Pengembangan kawasan Di Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Waru,
pertambangan batuan dan Kecamatan Pakong, Kecamatan Larangan, Kecamatan
mineral non logam Kadur, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Tlanakan,
Kecamatan Proppo, Kecamatan Pasean dan
Kecamatan Pademawu,
Pengembangan kawasan Kecamatan Kadur
pertambangan minyak bumi
Pengukuran, Pemetaan dan
Pembuatan Basis Data
Potensi Tambang dan Energi
Pembangunan Infrastruktur Wilayah Kabupaten
Penunjang Pengelolaan dan
Pemanfaatan Potensi
Tambang dan Energi
Pemantauan, Pengawasan & Wilayah Kabupaten
Evaluasi Pengelolaan dan
Pemanfaatan Potensi
Tambang dan Energi
Pengembangan Penyusunan Rencana Induk Industri Kecil dan Menengah (IKM)
kawasan Pengembangan Industri Kecil a. IKM garam yodium di Kecamatan Tlanakan,
industri dan Menengah (IKM) Kecamatan Pademawu, dan Kecamatan
Pengembangan Sentra Usaha Galis;
Industri Rumah Tangga b. IKM air minum mineral di Kecamatan
Tlanakan, Kecamatan Larangan, Kecamatan
Pademawu, Kecamatan Palengaan;
c. IKM rokok di Kecamatan Tlanakan,
Kecamatan Waru dan Kecamatan Proppo;
d. IKM petis di Kecamatan Tlanakan,
Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis,
323
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
Kecamatan Batumarmar dan Kecamatan
Pasean;
e. IKM batik di Kecamatan Tlanakan,
Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis,
Kecamatan Larangan, Kecamatan
Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan
Palengaan, Kecamatan Pegantenan,
Kecamatan Kadur, Kecamatan Pakong dan
Kecamatan Waru; dan
f. IKM tikar di Kecamatan Larangan,
Kecamatan Kadur dan Kecamatan Pasean.
Industri rumah tangga pada skala permukiman
Kawasan
Peruntukan
Pariwisata
Pengembangan daya Tarik Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu,
wisata alam Kecamatan Larangan dan Kecamatan Pasean
Pengembangan daya Tarik Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Waru, Kecamatan
wisata Budaya Pasean, Kecamatan Proppo, Kecamatan Larangan,
Kecamatan Galis,.
Pengembangan daya Tarik Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Larangan, dan
wisata buatan Kecamatan Pademawu
Penyusunan Rencana Induk Wilayah Kabupaten
Pengembangan Pariwisata
Daerah (RIPPDA)
Pembangunan Infrastruktur Wilayah Kabupaten
Penunjang pada Kawasan
324
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
Pariwisata
Pengembangan ODTW Wilayah Kabupaten
Penyelenggaraan Event Wilayah Kabupaten
Kepariwisataan berbasis
Budaya
Peruntukan
Kawasan
Permukiman
Rencana pengembangan Wilayah Kabupaten
kawasan permukiman baru
Rencana pengembangan dan Wilayah Kabupaten
peningkatan jaringan sarana
dan prasarana dasar
Rencana Peningkatan Wilayah Kabupaten
Kualitas Permukiman
(Rehabilitasi, Revitalisasi,
Refungsi, Peremajaan,
Pebaikan)
Peruntukkan
Kawasan
Peruntukkan
Lainnya
(Kawasan
Pesisir
Pengembangan kawasan Wilayah Kabupaten
andalan
pengembangan zona Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan
perikanan meliputi : Batumarmar, Keamatan Tlanakan dan Kecamatan
325
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
Pengembangan zona PPI Pasean.
326
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
Kepulauan Madura
Kawasan Tertinggal
Kepulauan Madura
5.3 Perwujudan Kawasan Strategis dari sudut Kecamatan Waru, Kecamatan Pakong, Kecamatan
Kawasan kepentingan Ekonomi Kadur dan Kecamatan Pagentenan.
Strategis a. Kawasan Agropolitan
Kabupaten
b. Kawasan budidaya
perikanan
Kawasan tambak - Desa Branta Tinggi dan Desa Branta Pesisir di
garam Kecamatan Tlanakan;
- Desa Baduri, Pagagan, Majungan, Padelengan,
Pademawu Timur, Bunder di Kecamatan
Pademawu; dan
- Desa Pandan, Desa Lembung, Desa Polagan dan
Desa Artodung di Kecamatan Galis.
Kawasan rumput laut Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pasean,
Kecamatan Galis, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan
Larangan dan Kecamatan Batumarmar
c. Kawasan Industri, Kecamatan Batumaramar, Kecamatan Pasean,
perdagangan, jasa, industri Kecamatan Tlanakan
dan pergudangan
Kawasan Wisata Alam - Api Tak Kunjung terletak di Desa Larangan Tokol
Pariwisata Kecamatan Tlanakan;
- Pantai Jumiang terletak di Desa Tanjung
Kecamatan Pademawu;
- Pantai Batu Kerbuy yang terletak di Desa Batu
Kerbuy Kecamatan Pasean
327
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
- Pantai Talang Siring yang terletak di Desa Montok
Kecamatan Larangan.
- Lembah Sembir Kecamatan Batumarmar
Wisata Budaya - Budaya kesenian dan upacara seperti Event
Kerapan Sapi dan Semalam di Madura yang berada
di Kecamatan Pamekasan,
- upacara petik laut di Pantai di Kecamatan
Batumarmar, Pasean, Tlanakan, Pademawu, Galis,
Larangan
- wisata kontes Sapi Sonok di Kecamatan Waru dan
Kecamatan Pakong
- Makam Syeikh Abdul Manan (Batu Ampar) di
Kecamatan Proppo
- Makam Ronggosukowati (Raja Islam I Pamekasan)
di Desa Kolpajung Kecamatan Pamekasan.
Wisata Buatan Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Larangan, dan
Kecamatan Pademawu
e. Kawasan Pelabuhan - kawasan pelabuhan pengumpul yaitu Pelabuhan
Branta di Kecamatan Tlanakan dan pelabuhan
Batu Kerbuy di Kecamatan Pasean; dan
- Kawasan pelabuhan pengumpan Talang Siring di
Kecamatan Larangan dan pelebuhan pengumpan di
Kecamatan Pademawu
f. Kawasan Minapolitan Kawasan Pantai Selatan Kecamatan Pademawu dan
Kecamatan Tlnakan
Kawasan Strategis dari Sudut Kecamatan Proppo berupa Makam Syeh Abdul
Kepentingan Sosial dan Manam.
Budaya
a. Kawasan Cagar Budaya
328
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang
Waktu pelaksanaan
Rencana
Struktur Ruang Lima Lima Lima Lima
No Arah Pemanfaatan
dan Rencana Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun
Ruang/indikasi Program
Pola Ruang ke-I ke-II ke-III ke-IV
(2017- (2022-
2021) 2026)
b. Kawasan Makam - Makam Ronggosukowati (Raja Islam I Pamekasan)
terdapat di Kelurahan Kolpojung Kecamatan
Pamekasan.
- Makam Syeikh Gozali di Desa Sotabar Kecamatan
Pasean.
- Makam Ghung Seppoh-Gatut Kaca di Kelurahan
Kolpajung Kecamatan Pamekasan.
- Makam Joko Tarup/Tole di Desa Montok
Kecamatan Larangan.
329
/
330
/
Pembangunan.
2. Kabupaten 2019- 1. Mewujudkan sumber
Sampang 2024 daya manusia yang
berkualitas dan
berdaya saing
2. Mewujudkan
kemandirian ekonomi
daerah dan perdesaan
melalui
pengembangan
agribisnis, pariwisata
dan ekonomi kreatif
3. Meningkatkan
pembangunan
infrastruktur yang
berkualitas dan
berkelanjutan
4. Memperkuat tata
kelola pemerintahan
daerah dan desa yang
transparan,
akuntabel, dan
berorientasi pada
pelayanan publik
5. Mewujudkan
harmonisasi
kehidupan masyarakat
yang waspada,
tanggap, tertib, damai
dan bersatu
3. Kabupaten 2019- 1. Meningkatkan
Bangkalan 2024 fasilitasi
pembangunan sosial,
Pendidikan dan
Kesehatan.
2. Meningkatkan
Fasilitasi ekonomi
kerakyatan berbasis
pada UMKM,
pertanian, peternakan,
perkebunan,
perindustrian dan
perikanan.
331
/
3. Mewujudkan rasa
aman dan adil pada
masyarakat.
4. Meningkatkan
pembangunan
kehidupan keagamaan
masyarakat yang lebih
baik.
5. Menyelenggarakan
birokrasi
pemerintahan yang
profesional, bersih dan
berakhlak.
6. Meningkatkan
pembangunan
infrastruktur yang
berbasis pada
pemerataan wilayah
dan berwawasan
lingkungan.
7. Memantapkan potensi
sosial budaya lokal
untuk peningkatan
daya saing daerah.
8. Mendorong iklim
investasiyang berbasis
pada potensi ekonomi
daerah.
332
/
333
/
334
/
335
/
1.4.1.(d) Persentase rumah Tidak terdapat kendala yang 1. Ketersediaan sumber air
tangga yang berarti dalam mencapai baku
memiliki akses indicator kinerja daerah 2. Pola hidup bersih dan sehat
terhadap layanan untuk sasaran meningkatnya masyarakat
sumber air minum kualitas sarana dan
layak dan prasarana permukiman.
berkelanjutan. Karena sudah mencapai
target yang ditetapkan
daerah Pamekasan
336
/
1.4.1.(e) Persentase rumah Tidak terdapat kendala yang Masih rendahnya pemahaman
tangga yang berarti karena Kabupaten pola hidup bersih dan sehat
memiliki akses Pamekasan telah telah masyarakat
terhadap layanan terbebas dari permasalahan
sanitasi layak dan sanitasi
berkelanjutan
1.4.1.(f) Persentase rumah Upaya yang telah dilakukan Berkurangnya jumlah rumah
tangga kumuh oleh pemerintah daerah tangga kumuh perkotaan
perkotaan sudah tepat tetapi mungkin beberapa tahun terakhir.
perlu adanya upaya yang
lainnya untuk
memaksimalkan hasil.
337
/
338
/
Tema
Bidang
Pembangunan Urusan Daftar Panjang Isu Strategis
Pembangunan
Prioritas
339
/
Tema
Bidang
Pembangunan Urusan Daftar Panjang Isu Strategis
Pembangunan
Prioritas
Standarisasi pelayanan
pendidikan
Peningkatan Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
Mencegah Kerawanan sosial
yang rentan meningkat
disebabkan oleh pertumbuhan
penduduk dan ketercapaian
ekonomi dalam memenuhi
kepentingan-kepentingan yang
Sosial rawan mengarah pada patologi
sosial
Mencegah tingginya angka
kriminalitas pada anak yang
disebabkan oleh putus sekolah
dan keterlantaran anak dalam
keluarga
Optimalisasi penanganan dan
masalah data penduduk usia
lanjut yang terus meningkat
Optimalisasi penyiapan
kompetensi tenaga kerja yang
sesuai kebutuhan pasar tenaga
kerja
Tenaga Kerja Perluasan akses (penyediaan)
lapangan pekerjaan
Peningkatan kompetensi
masyarakat transmigran
Peningkatan fasilitas dan
Kepegawaian, pelatihan atau kediklatan bagi
serta para aparatur daerah
Pendidikan, dan Pemberian sanksi yang tegas dan
Pelatihan terukur kepada OPD yang
melakukan pelanggaran
Penguatan upaya kesehatan
masyarakat melalui
meningkatkan peran serta
masyarakat melalui pelayanan
Puskesmas dan jaringannya
Peningkatan kualitas layanan
persalinan yang ada di setiap
kecamatan
Peningkatan program edukasi
Kesehatan mengenai kehamilan, persalinan,
hingga pendampingan pasca
melahirkan
Peningkatan pelayanan
pemberian gizi dan edukasi
kehamilan bagi para ibu hamil
Pelaksanaan tes HIV yang
terjangkau, mudah, dan aman
bagi seluruh masyarakat
340
/
Tema
Bidang
Pembangunan Urusan Daftar Panjang Isu Strategis
Pembangunan
Prioritas
Pelaksanaan sosialisasi
pengasapan di lingkungan yang
memiliki potensi DBD tinggi
Pelaksanaan sosialisasi dan
edukasi pencegahan dan
perawatan pasien Tuberculosis
Melakukan pembinaan
masyarakat agar hidup bersih
dan sehat
Optimalisasi Aksesbilitas dan
pemanfaatan data dan informasi
Kependudukan
341
/
Tema
Bidang
Pembangunan Urusan Daftar Panjang Isu Strategis
Pembangunan
Prioritas
masyarakat
Peningkatan kesadaran
masyarakat untuk menjujung
supremasi hukum
Peningkatan kesadaran dan
kewaspadaan masyarakat
terhadap bahaya laten dan
ideologi lain yang bertentangan
dengan Pancasila dan UUD 1945
Peningkatan sarana dan
prasarana pendukung
pelaksanaan pelayanan
Terpenuhinya pos PMK yang
sesuai Dalam WMK (Wilayah
Management Kebakaran),
sehingga berdampak pada
Ketenteraman,
kecepatan tingkat waktu tanggap
dan Ketertiban
(response time rate) berkurang
Umum serta
Peningkatan pembangunan
Perlindungan
partisipasi pemangku
Masyarakat
kepentingan (stakeholder),
masyarakat, organisasi pemuda,
organisasi wanita dan Lembaga
Swadaya Masyarakat dalam
pelaksanaan penyelenggaraan
ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat
Meningkatkan pemahaman, dan
Kebudayaan pembinaan masyarakat terkait
kebudayaan, dan seni tradisional
Peningkatan pelaksanaan
kegiatan kepemudaan dan
keolahragaan untuk
menumbuhkan minat kompetisi
Kepemudaan sejak dini
dan Olahraga Peningkatan pelayanan
kepemudaan dan kepramukaan
melalui penyadaran,
pemberdayaan dan
pengembangan pemuda
Peningkatan kegiatan
pengelolaan kearsipan pada
semua OPD
Kearsipan
Peningkatan kualitas dan
kuantitas SDM Pengelola
Kearsipan pada semua OPD
Penambahan sarana/prasarana
Perpustakaan perpustakaan di tingkat
kecamatan/kelurahan/desa
342
/
Tema
Bidang
Pembangunan Urusan Daftar Panjang Isu Strategis
Pembangunan
Prioritas
Peningkatan pelayanan
perpustakaan pada
Perpustakaan Daerah Kabupaten
Pamekasan
Optimalisasi pengembangan, dan
Statistik
integrasi statistik sektoral
Peningkatan penyerapan
anggaran belanja tidak langsung
dengan meningkatkan belanja
tidak langsung
Keuangan Peningkatan penerimaan daerah
dengan menggali potensi
pendapatan daerah dan
pemantapan sistem informasi
pendapatan terintegrasi
Peningkatan efektifitas
penyelenggaraan persandian
Persandian
dalam pengamanan informasi di
lingkup pemerintah kabupaten
Bidang 1.Perekonomian;
Pembangunan 2. Pertanian;
Ekonomi, dan 3. Perternakan; Peningkatan perlindungan
Sumber Daya 4. Ketahanan terhadap konsumen
Alam Pangan; dan Perdagangan perdagangan
5. Energi, dan
Pertambangan
Optimalisasi upaya promosi
produk unggulan daerah
Perindustrian Optimalisasi pengembangan IKM
Optimalisasi pengembangan
Koperasi, usaha Koperasi Aktif dan Sehat
kecil, dan Optimalisasi pengembangan
menengah usaha mikro, kecil dan
menengah
Optimalisasi Mall Pelayanan
Publik dalam peningkatan
Penanaman pelayanan kepada masyarakat
Modal Pembuatan peta potensi
investasi yang potensial di
kawasan tiap kecamatan
Peningkatan Resiko keamanan
pangan segar untuk mengatasi
penurunan pendapatan bagi
petani garam
Pangan Penguatan kelembagaan
manajemen ketahanan pangan
Pencegahan terhadap kerawanan
pangan dengan penyediaan
bahan pangan yang cukup
Pertanian, Optimalisasi penerapan teknologi
Kelautan, dan budidaya, panen dan pasca
Perikanan panen
343
/
Tema
Bidang
Pembangunan Urusan Daftar Panjang Isu Strategis
Pembangunan
Prioritas
Optimalisasi kinerja
kelembagaan pertanian
Peningkatan produksi pertanian
Peningkatan sarana dan
prasarana perkebunan
Peningkatan pendidikan dan
pelatihan bagi peternak
Peningkatan sosialiasi,
pengawasan sumberdaya ikan
dan pengendalian sumberdaya
ikan
Optimalisasi inovasi dan
peralatan teknologi terapan
pertanian
Peningkatan sarana dan
prasarana serta fasilitas objek
wisata
Peningkatan pengelolaan dan
pemanfaatan potensi wisata
Kabupaten Pamekasan
Pengoptimalan pengelolaan
potensi budaya berbasis
Pariwisata kesenian untuk peningkatan
kesejahteraan para seniman
Optimalisasi nilai kemitraan
antar lembaga dibidang
kepariwisataan dalam upaya
meningkatkan daya tarik dan
pelayanan wisata
Optimalisasi peran berbagai
media informasi untuk promosi
pariwisata
Peningkatan tumbuhnya usaha
masyarakat desa untuk
kesejahteraan masyarakat
Pemaksimalan capaian Lembaga
Kemasyarakatan Desa
Optimalisasi pemberdayaan
peranan perempuan di berbagai
aspek pembangunan khususnya
Pemberdayaan dalam menunjang pendapatan
Masyarakat, keluarga
dan Desa Optimalisasi partisipasi,
keswadayaan dan
kegotongroyongan masyarakat
dalam membangun desa /
kelurahan
Penguatan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang
pengelolaan dan pelestarian
sumber daya alam desa /
kelurahan
344
/
Tema
Bidang
Pembangunan Urusan Daftar Panjang Isu Strategis
Pembangunan
Prioritas
345
/
Tema
Bidang
Pembangunan Urusan Daftar Panjang Isu Strategis
Pembangunan
Prioritas
346
/
347
/
Rendahnya perlindungan
sosial yang ditunjukkan
348
/
349
/
350
/
351
/
352
/
353
/
pemberian tunjangan
khusus sesuai
ketentuan
Permendagri Nomor
38 Tahun 2017
tentang
Penyelenggaraan
PTSP.
c. Belum memiliki Peta
Potensi Investasi.
d. Minimnya lokasi
peruntukan kawasan
perdagangan dan
perindustrian pada
Perda RTRW
Kabupaten.
e. Belum memiliki
Rencana Detail Tata
Ruang Kota.
f. Masih ada praktek
percaloan/pungli
dalam pemberian
layanan perizinan dan
Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk
menyampaikan
Laporan Kegiatan
Penanaman Modal
(LKPM).
g. Belum efektifnya
jaminan keamanan
berusaha.
h. Belum optimalnya
kinerja Satgas
Percepatan Berusaha
sehingga banyak
permasalahan
perusahaan yang
tidak tertangani
Belum Belum Belum optimalnya
Optimalnya optimalnya pengelolaan berbagai
Pengelolaan pengelolaan destinasi pariwisata dan
Potensi Budaya berbagai budaya yang mampu
destinasi menarik minat wisata dan
354
/
355
/
jasa.
356
/
capaian Lembaga
Kemasyarakatan Desa
dimana pada tahun
2019 yaitu 1.187 LKD
atau hanya meningkat
1 LKD dari tahun
2018 yaitu 1.186 LKD.
Belum Belum Menurunnya penyerapan
Optimalnya Optimalnya anggaran belanja tidak
Tata Kelola Tata Kelola langsung. Hal ini dapat
Pemerintahan Pemerintahan dilihat dari Persentase
dan Pelayanan yang Efektif dan Belanja Tindak Langsung
Publik terkait Akuntabel (BTL) tahun 2019 yaitu
Pengelolaan dalam 54.46% jika dibandingkan
Keuangan Pengelolaan tahun 2018 yaitu 58.44%.
Keuangan
357
/
358
/
359
/
Skala Penilaian
Level Pengaruh
(Range Scale)
Total 100
I II III IV V VI
Optimalisasi Partisipasi
Pendidikan melalui
1 20 10 20 10 10 20 90
pendidikan formal nonformal
dan informal
Pendampingan dan
2 pembinaan siswa untuk 15 10 10 10 15 25 85
menurunkan angka putus
360
/
I II III IV V VI
sekolah
361
/
I II III IV V VI
masyarakat melalui pelayanan
Puskesmas dan jaringannya
Peningkatan kualitas layanan
17 persalinan yang ada di setiap 15 10 15 5 10 20 75
kecamatan
Peningkatan program edukasi
mengenai kehamilan,
18 persalinan, hingga 20 5 20 7 10 20 82
pendampingan pasca
melahirkan
Peningkatan pelayanan
19 pemberian gizi dan edukasi 15 5 10 5 10 15 60
kehamilan bagi para ibu hamil
Pelaksanaan tes HIV yang
20 terjangkau, mudah, dan aman 10 5 9 5 7 10 46
bagi seluruh masyarakat
Pelaksanaan sosialisasi
pengasapan di lingkungan
21 10 5 10 5 7 10 47
yang memiliki potensi DBD
tinggi
Pelaksanaan sosialisasi dan
edukasi pencegahan dan
22 10 5 10 5 7 10 47
perawatan pasien
Tuberculosis
Melakukan pembinaan
23 masyarakat agar hidup bersih 10 5 15 5 10 10 55
dan sehat
Optimalisasi Aksesbilitas dan
24 pemanfaatan data dan 15 10 10 8 10 20 73
informasi Kependudukan
Optimalisasi Kepemilikan Akte
Kelahiran bagi Penduduk
25 15 10 20 8 10 25 88
(seluruh Kelompok Umur) di
Kabupaten Pamekasan
Sosialisasi program Keluarga
Berencana serta pemberian
26 10 10 15 8 10 20 73
alat kontrasepsi yang
terjangkau bagi masyarakat
Pencegahan Kekerasan
27 20 10 15 8 10 20 83
terhadap perempuan
Penguatan Pembangunan
28 20 10 15 10 10 25 90
Berbasis Gender
Menciptakan
29 15 10 15 10 10 20 80
Kecamatan/kelurahan/desa
362
/
I II III IV V VI
menginisiasi menuju KLA
Penguatan perlindungan anak
30 dari segala bentuk kekerasan 15 10 15 10 10 20 80
dan diskriminasi
Pencegahan terhadap
31 15 10 15 10 10 20 80
Pernikahan usia dini
Pertumbuhan penduduk yang
strategis dalam rangka
33 10 10 15 10 8 10 63
mendukung pertumbuhan
penduduk
Peningkatan komunikasi
34 politik antara infra dan supra 15 10 20 10 10 20 85
struktur politik
Berkembangnya ormas
sebagai aset pembangunan
35 daerah dan kepedulian ormas 10 10 8 10 8 10 56
dalam pemberdayaan
masyarakat
Peningkatan partisipasi politik
36 10 10 8 10 8 10 56
masyarakat
Peningkatan Pembangunan
37 budaya lokal sebagai aset 20 10 15 8 8 20 81
budaya nasional
Optimalisasi penanganan
masalah yang dapat
39 menimbulkan gangguan 15 10 15 10 15 20 85
keamanan dan ketentraman
masyarakat
Peningkatan kesadaran
40 masyarakat untuk menjujung 20 9 10 8 5 8 60
supremasi hukum
Peningkatan kesadaran dan
kewaspadaan masyarakat
terhadap bahaya laten dan
41 20 9 10 8 5 8 60
ideologi lain yang
bertentangan dengan
Pancasila dan UUD 1945
Peningkatan sarana dan
42 prasarana pendukung 20 8 15 10 10 20 83
pelaksanaan pelayanan
Terpenuhinya pos PMK yang
sesuai Dalam WMK (Wilayah
43 Management Kebakaran), 10 8 8 5 7 8 46
sehingga berdampak pada
kecepatan tingkat waktu
363
/
I II III IV V VI
tanggap (response time rate)
berkurang
Peningkatan pembangunan
partisipasi pemangku
kepentingan (stakeholder),
masyarakat, organisasi
pemuda, organisasi wanita
44 15 10 10 10 5 15 65
dan Lembaga Swadaya
Masyarakat dalam
pelaksanaan penyelenggaraan
ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat
Meningkatkan pemahaman,
dan pembinaan masyarakat
45 15 10 10 8 10 15 68
terkait kebudayaan, dan seni
tradisional
Peningkatan pelaksanaan
kegiatan kepemudaan dan
46 keolahragaan untuk 15 8 15 10 10 20 78
menumbuhkan minat
kompetisi sejak dini
Peningkatan pelayanan
kepemudaan dan
47 kepramukaan melalui 10 8 10 5 7 8 48
penyadaran, pemberdayaan
dan pengembangan pemuda
Peningkatan kegiatan
48 pengelolaan kearsipan pada 10 10 5 10 12 15 62
semua OPD
Peningkatan kualitas dan
49 kuantitas SDM Pengelola 10 10 5 10 12 15 62
Kearsipan pada semua OPD
Penambahan
sarana/prasarana
50 15 10 15 10 15 20 85
perpustakaan di tingkat
kecamatan/kelurahan/desa
Peningkatan pelayanan
perpustakaan pada
51 12 10 15 10 15 20 82
Perpustakaan Daerah
Kabupaten Pamekasan
Optimalisasi pengembangan,
52 10 10 15 10 15 20 80
dan integrasi statistik sektoral
364
/
I II III IV V VI
Peningkatan penyerapan
anggaran belanja tidak
53 langsung dengan 10 10 20 10 10 15 75
meningkatkan belanja tidak
langsung
Peningkatan penerimaan
daerah dengan menggali
potensi pendapatan daerah
54 10 10 20 10 10 10 70
dan pemantapan sistem
informasi pendapatan
terintegrasi
Peningkatan efektifitas
penyelenggaraan persandian
55 dalam pengamanan informasi 10 10 8 10 7 10 55
di lingkup pemerintah
kabupaten
Peningkatan perlindungan
56 terhadap konsumen 15 10 20 10 10 20 85
perdagangan
Optimalisasi upaya promosi
57 20 10 15 10 15 20 90
produk unggulan daerah
Optimalisasi pengembangan
58 15 10 15 10 10 25 85
IKM
Optimalisasi pengembangan
59 18 10 15 10 10 20 83
Koperasi Aktif dan Sehat
Optimalisasi pengembangan
60 usaha mikro, kecil dan 20 10 15 10 10 25 90
menengah
Optimalisasi Mall Pelayanan
61 Publik dalam peningkatan 20 10 15 10 15 20 90
pelayanan kepada masyarakat
Pembuatan peta potensi
62 investasi yang potensial di 10 10 20 10 8 15 73
kawasan tiap kecamatan
Peningkatan Resiko
keamanan pangan segar
63 20 10 20 10 10 10 80
untuk mengatasi penurunan
pendapatan bagi petani garam
Penguatan kelembagaan
64 manajemen ketahanan 20 10 20 10 10 10 80
pangan
Pencegahan terhadap
kerawanan pangan dengan
65 15 10 15 10 15 20 85
penyediaan bahan pangan
yang cukup
365
/
I II III IV V VI
Optimalisasi penerapan
66 teknologi budidaya, panen 15 10 15 10 15 15 80
dan pasca panen
Optimalisasi kinerja
67 15 10 15 10 15 20 85
kelembagaan pertanian
Peningkatan produksi
68 20 10 10 15 10 25 90
pertanian
Peningkatan sarana dan
69 15 10 15 10 15 15 80
prasarana perkebunan
Peningkatan pendidikan dan
70 14 10 15 10 15 15 79
pelatihan bagi peternak
Peningkatan sosialiasi,
pengawasan sumberdaya ikan
71 12 10 15 10 15 15 77
dan pengendalian sumberdaya
ikan
Optimalisasi inovasi dan
72 peralatan teknologi terapan 15 10 15 10 15 15 80
pertanian
Peningkatan sarana dan
73 prasarana serta fasilitas objek 20 10 15 10 10 20 85
wisata
Peningkatan pengelolaan dan
74 pemanfaatan potensi wisata 20 10 15 10 10 20 85
Kabupaten Pamekasan
Pengoptimalan pengelolaan
potensi budaya berbasis
75 10 10 10 10 15 20 75
kesenian untuk peningkatan
kesejahteraan para seniman
Optimalisasi nilai kemitraan
antar lembaga dibidang
76 kepariwisataan dalam upaya 15 10 20 10 10 15 80
meningkatkan daya tarik dan
pelayanan wisata
Optimalisasi peran berbagai
77 media informasi untuk 15 10 20 10 10 15 80
promosi pariwisata
Peningkatan tumbuhnya
78 usaha masyarakat desa untuk 20 10 15 10 10 25 90
kesejahteraan masyarakat
Pemaksimalan capaian
79 Lembaga Kemasyarakatan 10 10 8 9 10 15 62
Desa
Optimalisasi pemberdayaan
80 peranan perempuan di 15 10 9 10 10 15 69
berbagai aspek pembangunan
366
/
I II III IV V VI
khususnya dalam menunjang
pendapatan keluarga
Optimalisasi partisipasi,
keswadayaan dan
81 kegotongroyongan masyarakat 12 10 12 10 13 15 72
dalam membangun desa /
kelurahan
Penguatan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat
82 tentang pengelolaan dan 13 10 20 10 15 20 88
pelestarian sumber daya alam
desa / kelurahan
Optimalisasi pengetahuan dan
akses masyarakat terhadap
83 10 8 15 10 12 12 67
pemanfaatan teknologi tepat
guna
Penguatan pemahaman
84 masyarakat tentang 16 10 15 10 10 25 86
penanganan bencana
Penguatan aspek pencegahan
85 serta pengurangan risiko 17 10 15 10 10 25 87
bencana
Peningkatan sarana dan
86 prasarana penyelenggaraan 18 10 15 10 10 25 88
Penanggulangan Bencana
Optimalisasi jangkauan
pengembangan tim-tim siaga
87 bencana ditingkat instansi 19 10 15 10 10 25 89
terkait, Kecamatan maupun
Desa/Kelurahan
Optimalisasi penerapan
metode penilaian kerusakan
dan kerugian akibat bencana
dan metode pengkajian
88 kebutuhan pasca bencana 15 10 15 10 10 25 85
dalam proses pengusulan
perencanaan kebutuhan
rehabilitasi dan rekonstruksi
pasca bencana
Penguatan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi
89 10 10 15 10 10 25 80
dalam mengurangi risiko
bencana
367
/
I II III IV V VI
Peningkatan Ketersediaan
Rambu Lalu Lintas (Rambu,
RPPJ, Traffic Light, Marka
90 10 10 15 10 12 10 67
Jalan), Bangunan terminal
AKAP/ Bandara dan
Kebutuhan Penerangan Jalan
Optimalisasi penurunan
91 15 10 15 10 15 20 85
kecelakaan
Pembentukan Rencana Induk
92 15 10 20 10 10 20 85
Tata Kelola TIK
Optimalisasi pemanfaatan TIK
dalam penyelenggaraan
93 15 10 20 10 10 25 90
pemerintahan dan pelayanan
publik
Optimalisasi penyebarluasan
94 15 10 20 10 10 20 85
informasi kepada masyarakat
Penguatan komunikasi sosial
dan teknologi informasi
95 (digital device) di masyarakat 12 10 20 10 10 20 82
khususnya antara kota dan
desa
Percepatan perbaikan jalan
96 untuk mempercepat akses 20 10 15 10 15 20 90
transportasi
Melakukan pemeliharaan
jalan kota agar memiliki
97 20 10 15 10 10 20 85
kualitas yang baik untuk
dilalui
Peningkatan Kualitas
Prasarana dan Sarana Umum
98 (air, sanitasi, listrik, 20 10 15 10 15 20 90
persampahan) pada
perumahan dan permukiman
Peningkatan upaya
pengawasan pelestarian
99 10 10 12 9 10 15 66
lingkungan hidup dalam
pelaksanaan usaha/kegiatan
Peningkatan koordinasi lintas
sektoral dan masyarakat serta
100 pelaku usaha untuk berperan 10 10 15 9 10 15 69
aktif dalam pengelolaan
lingkungan hidup
Peningkatan peran
101 masyarakat dalam 10 10 16 9 10 15 70
pengelolaan sampah daur
368
/
I II III IV V VI
ulang dan sulit diolah kembali
Rata-
Total
No Daftar Panjang Isu Strategis Rata
Skor
Skor
369
/
Rata-
Total
No Daftar Panjang Isu Strategis Rata
Skor
Skor
370
/
Rata-
Total
No Daftar Panjang Isu Strategis Rata
Skor
Skor
371
/
Rata-
Total
No Daftar Panjang Isu Strategis Rata
Skor
Skor
372
/
Rata-
Total
No Daftar Panjang Isu Strategis Rata
Skor
Skor
tradisional
373
/
Rata-
Total
No Daftar Panjang Isu Strategis Rata
Skor
Skor
374
/
Rata-
Total
No Daftar Panjang Isu Strategis Rata
Skor
Skor
375
/
Rata-
Total
No Daftar Panjang Isu Strategis Rata
Skor
Skor
penanganan bencana
Penguatan aspek pencegahan serta
85 87 15
pengurangan risiko bencana
Peningkatan sarana dan prasarana
86 88 15
penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Optimalisasi jangkauan pengembangan tim-tim
87 siaga bencana ditingkat instansi terkait, 89 15
Kecamatan maupun Desa/Kelurahan
Optimalisasi penerapan metode penilaian
kerusakan dan kerugian akibat bencana dan
metode pengkajian kebutuhan pasca bencana
88 85 14
dalam proses pengusulan perencanaan
kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana
Penguatan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
89 80 13
teknologi dalam mengurangi risiko bencana
Peningkatan Ketersediaan Rambu Lalu Lintas
(Rambu, RPPJ, Traffic Light, Marka Jalan),
90 67 11
Bangunan terminal AKAP/ Bandara dan
Kebutuhan Penerangan Jalan
91 Optimalisasi penurunan kecelakaan 85 14
92 Pembentukan Rencana Induk Tata Kelola TIK 85 14
Optimalisasi pemanfaatan TIK dalam
93 penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan 90 15
publik
Optimalisasi penyebarluasan informasi kepada
94 85 14
masyarakat
Penguatan komunikasi sosial dan teknologi
95 82 14
informasi (digital device) di masyarakat
376
/
Rata-
Total
No Daftar Panjang Isu Strategis Rata
Skor
Skor
377
/
I II III IV V VI
Optimalisasi Partisipasi
Pendidikan melalui
1 25 10 15 10 10 20 90
Pendidikan Formal
Nonformal dan Informal
Optimalisasi penyiapan
kompetensi tenaga kerja
2 20 10 20 10 15 25 100
yang sesuai kebutuhan
pasar tenaga kerja
Perluasan akses
3 (penyediaan) lapangan 20 10 20 10 15 25 100
pekerjaan
Penguatan upaya
4 kesehatan melalui 20 10 20 10 15 20 95
Puskesmas dan
378
/
I II III IV V VI
jaringannya dengan peran
serta masyarakat
Optimalisasi upaya
5 promosi produk unggulan 20 10 15 10 15 20 90
daerah
Optimalisasi
Pengembangan Usaha
6 20 10 15 10 10 25 90
Mikro, Kecil dan
Menengah
Optimalisasi Pemanfaatan
TIK dalam
7 penyelenggaraan 15 10 20 10 10 25 90
pemerintahan dan
pelayanan publik
Optimalisasi Mall
Pelayanan Publik dalam
8 20 10 15 10 15 20 90
peningkatan pelayanan
kepada masyarakat
Peningkatan Produksi
9 20 10 10 15 10 25 90
Pertanian
Peningkatan tumbuhnya
usaha masyarakat desa
10 20 10 15 10 10 25 90
untuk kesejahteraan
masyarakat
Percepatan perbaikan
11 jalan untuk mempercepat 20 10 15 10 15 20 90
akses transportasi
Peningkatan Kualitas
Prasarana dan Sarana
Umum (air, sanitasi,
12 20 10 15 10 15 20 90
listrik, persampahan) pada
perumahan dan
permukiman
Penguatan Pembangunan
13 20 10 15 10 10 25 90
berbasis gender
Sumber: Olahan Penulis (2020)
Adapun pembobotan dari isu strategis prioritas tersebut
kemudian disesuaikan dengan visi misi dari kepala daerah terpilih,
dimana dalam penyesuaiannya telah terbentuk 5 (empat) bidang
379
/
380
/
Pengembangan Usaha
Mikro, Kecil dan
Menengah
5. Peningkatan Produksi
Pertanian
6. Peningkatan
tumbuhnya usaha
masyarakat desa
untuk kesejahteraan
masyarakat
381
/
Masyarakat yang
Harmonis dan
Sejahtera
382
383
BAB V
383
5.1. Visi
Sebagai upaya untuk menjamin keberlanjutan pembangunan
daerah, maka terlebih dahulu dilakukan telaah terhadap visi RPJPD yang
diemban Kabupaten Pamekasan dalam jangka waktu 20 tahun yakni
menciptakan “Terwujudnya Pamekasan yang Maju, Sejahtera,
Berdaya Saing Berbasis Agropolitan dan Minapolitan Secara
Berkelanjutan Menuju Ridho Allah SWT ”.
Visi jangka panjang dalam RPJPD Kabupaten Pamekasan Tahun
2005-2025 tersebut, tentunya tidak dapat dilepaskan dari konteks lokal
Pamekasan, yang sangat dinamis, dan mengalami pergeseran-pergeseran
pada beberapa sektor, oleh karena itu penyusunan Visi Jangka Menengah
selain didasarkan pada Visi Jangka Panjang, juga tidak terlepas, atau
memiliki irisan dengan konteks masa kini, atau merupakan cerminan dari
kondisi masyarakat saat ini.
Oleh karena itu, berdasarkan pada permasalahan pembangunan,
serta isu strategis, dengan berpegang pada Visi RPJPD Kabupaten
Pamekasan tahun 2005-2025, maka disusun sebuah cita-cita
pembangunan masyarakat Pamekasan dimasa depan. Cita-cita tersebut
merupakan gambaran terwujudnya masyarakat masa depan yang
sejahtera, adil, makmur, dalam sebuah tatanan masyarakat yang
demokrastis, agamis, dan memiliki tingkat estetika yang tinggi serta
berkelanjutan. Visi dan misi yang dirumuskan dalam dokumen ini
merupakan dasar dari penetapan strategi, arah kebijakan dan program
pembangunan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun ke depan.
Ilustrasi yang populer di kalangan masyarakat Kabupaten
Pamekasan yang menggambarkan tercapainya Visi dan Misi RPJMD ini
adalah sebuah masyarakat yang Parjhuga, Bhajjhra dan kondisi
infrastruktur yang Rajjha. Gambaran masyarakat Pamekasan Parjhuga,
Bhajjhra,dan Rajjha tersebut merupakan wujud kesejahteraan yang
384
diharapkan dapat tercapai di tahun kelima RPJMD Kabupaten Pamekasan
Tahun 2018-2023.
Parjhuga; merupakan konsep dalam bahasa Madura yang
menggambarkan seorang individu yang memiliki kecakapan, baik
kecakapan fisik, psikologis, estetis, maupun teologis. Parjhuga menjadi
gambaran manusia paripurna yang menempati strata tinggi dalam relasi
sosial dan kemanusiaan. Strata sosial dalam konteks ini tidak didasarkan
pada garis keturunan maupun kelas ekonomi, melainkan didasarkan pada
kecakapan hidup, ahlak dan perilaku yang mulia. Parjhuga yang memiliki
kriteria sehat jasmani dan rohani, memiliki intelektualitas tinggi,
berakhlaqulkarimah, memiliki kedewasaan dalam bersikap, terbuka
dengan pemikiran baru, kreatif dan inovatif, serta memiliki kecerdasan
sosial dan spiritual yang tinggi, serta memiliki kepekaan horizontal dan
vertical. Sehingga, fokus dari pembangunan yang diilhami oleh kerangka
Parjhuga adalah pembangunan sumber daya manusia Pamekasan menjadi
masyarakat madani, sehat jasmani dan rohani, sehat fisik dan psikis,
berkualitas dan dibekali skill serta ketrampilan yang cukup memadai,
yang digerakkan oleh nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya yang
tumbuh dan berkembang secara turun-temurun.
Bhajjhra; merupakan sebuah konsep keberuntungan atau
keberkahan dalam bahasa Madura. Tujuan akhir dari pembangunan
jangka menengah, dimaksudkan untuk memberikan keberuntungan dan
keberkahan bagi masyarakat Pamekasan, khususnya keberuntungan
secara ekonomi. Tercapainya keberuntungan tersebut, menetapkan
prasyarat yang harus dipenuhi. Dimana gambaran masyarakat yang
beruntung, khususnya dalam perspektif ekonomi, dapat tercapai apabila
masyarakat tersebut memiliki kesejahteraan ekonomi yang ditopang oleh
kemandirian dan kemampuan dalam mengelola berbagai potensi ekonomi
lokal. Tumbuh dan berkembangnya perekonomian rakyat yang dinamis
baik di perkotaan maupun di seluruh penjuru perdesaan secara merata
merupakan cermin dari konsep Bhajjhra. Konsep ini juga ditandai dengan
385
penurunan prosentase penduduk miskin, lapangan kerja yang semakin
terbuka dan daya beli masyarakat yang mengalami peningkatan.
Rajjha; merupakan gambaran lingkungan tempat tinggal
masyarakat yang indah, asri, rapi, temaram, ramah dan mencitrakan
karakter kehidupan asli masyarakat lokal yang kental. Pamekasan Rajjha,
dalam konteks RPJMD ini diimplementasikan dengan ketersediaannya
infrastruktur dasar yang memadai, seperti kondisi jalan dan jembatan
yang baik, irigasi, penerangan jalan, serta tata kota yang dijiwai oleh
karakter lokal masyarakat Pamekasan. Rajjha tidak hanya bertumpu pada
sisi keindahan dan karakter estetika semata, akan tetapi rajjha juga
dilandaskan pada sisi ekonomis yang akan memberikan kemudahan bagi
masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi. Arus lalu lintas barang
dan manusia yang lancar, baik kedalam Pamekasan maupun keluar
Pamekasan. Dengan demikian, untuk mewujudkan Pamekasan Rajjha,
maka pembangunan akan dititikberatkan pada peningkatan kuantitas dan
kualitas infrastruktur dasar dan penunjang yang memadai guna
mendorong tumbuh dan berkembangnya segenap potensi ekonomi dan
sektor potensial lainnya seperti agrobisnis, pariwisata, perdagangan,
industri manufaktur serta jasa.
Berdasarkan pada uraian di atas, maka cita-cita pembangunan
pasangan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih yaitu H. Baddrut Tamam,
S.Psi dan Raja’e, S.Hi., yang selanjutnya menjadi rumusan Visi RPJMD
Kabupaten Pamekasan Tahun 2018-2023 adalah:
“ Pamekasan Sejahtera dari Bawah, Merata dan Berkelanjutan
Berdasarkan Nilai-Nilai Agama ”
Agar rumusan Visi di atas dapat diimplementasikan lebih
operasional, maka perlu dijabarkan pada pokok-pokok Visi berikut
penjelasannya sebagaimana dituangkan dalam tabel sebagai berikut:
386
Tabel 5. 1 Pokok-Pokok Visi Kabupaten Pamekasan
POKOK-
VISI PENJELASAN
POKOK VISI
“Pamekasan Pamekasan Pamekasan Sejahtera
Sejahtera dari Sejahtera dari menggambarkan kondisi
Bawah, Merata bawah masyarakat yang terpenuhi
dan kebutuhan secara ekonomi, social,
Berkelanjutan politik dan keamanan serta segala
Berdasarkan aspek kehidupan lainnya. Hal ini
Nilai-Nilai dicerminkan dari tingkat
Agama” pendapatan perkapita, Indeks
Pembangunan Manusia serta
berbagai indikator lainnya seperti
kualitas pendidikan, dan kesehatan.
Pembangunan Pembangunan yang ingin
yang Merata diwujudkan dalam Visi ini tidak
hanya berorientasi pada
pertumbuhan (growth) semata,
namun juga akan ditekankan pada
aspek pemerataan (equality). Hal ini
dimaksudkan agar hasil-hasil
pembangunan tidak hanya menjadi
milik kelompok masyarakat
tertentu, namun menjadi hak
seluruh masyarakat Kabupaten
Pamekasan tanpa terkecuali.
Pembangunan Pembangunan dilaksanakan di atas
Berkelanjutan prinsip-prinsip berkelanjutan
(sustainable development).
Pamekasan sebagai bagian dari
masyarakat dunia memandang
perlu untuk turut berperan aktif
dalam upaya pelestarian
lingkungan. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs) akan menjadi
prinsip pembangunan di Kabupaten
Pamekasan.
Berdasarkan Nilai (value) yang mendasari
Nilai-nilai semangat juang dan pola hidup
Agama masyarakat memiliki peran penting
387
POKOK-
VISI PENJELASAN
POKOK VISI
dalam proses pembangunan. Nilai-
nilai kegamaan yang berakulturasi
dengan nilai-nilai tradisi luhur
sebuah masyarakat akan
membentuk karakter sosial yang
khas. Karakteristik masyarakat
kabupaten Pamekasan yang tegas,
lugas, namun tetap ramah dan
hangat menjadi modal teramat
besar bagi pembangunan
Kabupaten Pamekasan ke depan.
Keempat pokok Visi di atas, selanjutnya akan dijabarkan ke dalam
Misi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Pamekasan Tahun
2018-2023. Misi pembangunan akan memperjelas dan mempertegas
kemana pembangunan akan diprioritaskan dan diarahkan selama lima
tahun mendatang.
5.2 Misi
Berdasarkan pada penjabaran Visi ke dalam pokok-pokok Visi di
atas, berikut akan disajikan bagaimana keterkaitan antara Visi dengan
Misi Pembangunan Kabupaten Pamekasan selama lima tahun ke depan.
Adapun keterkaitan tersebut sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah
ini.
388
POKOK-POKOK
VISI MISI
VISI
Misi 3 :Peningkatan Tata Kelola
Pemerintahan dan Pelayanan
Publik.
Pembangunan Misi 4 :Pemenuhan Kualitas
Berkelanjutan Infrastruktur dasar yang Merata
dan Berkelanjutan
Berdasarkan Nilai- Misi 5 :Pengelolaan Potensi Sosial,
nilai Agama Nilai-nilai Budaya, Keagamaan,
Kepemudaan dan Perempuan untuk
Mewujudkan Masyarakat yang
Harmonis serta Sejahtera.
Merujuk pada hasil pemetan Misi berdasarkan pokok-pokok Visi di
atas, maka dihasilkan lima Misi Pembangunan Kabupaten Pamekasan
selama tahun 2018-2023 sebagai berikut.
389
lainnya. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, pemerataan antar kelompok pendapatan serta
pengentasan kemiskinan. Selain itu, misi ini juga akan diarahkan
untuk pengelolaan ketenagakerjaan, melalui pengembangan sektor
ekonomi rakyat, yaitu koperasi dan usaha mikro. Selanjutnya
setelah berkembangnya ekonomi secara merata, diharapkan dapat
memicu peningkatan pendapatan asli daerah dari unsur pajak
maupun retribusi guna mendorong kemandirian fiskal daerah.
390
5. Pengelolaan Potensi Sosial, Nilai-nilai Budaya, Keagamaan,
Kepemudaan dan Perempuan untuk Mewujudkan Masyarakat
yang Harmonis serta Sejahtera.
Nilai (value) yang mendasari semangat juang dan pola hidup
masyarakat memiliki peran penting dalam proses pembangunan.
Nilai-nilai kegamaan yang berakulturasi dengan nilai-nilai tradisi
luhur sebuah masyarakat akan membentuk karakter sosial yang
khas. Karakteristik masyarakat kabupaten Pamekasan yang tegas,
lugas, namun tetap ramah dan hangat menjadi modal teramat besar
bagi pembangunan Kabupaten Pamekasan ke depan. Berpijak pada
value tersebut, diyakini akan melahirkan tatanan masyarakat yang
tertib, tentram, toleran dan memiliki penghargaan terhadap
kesetaraan gender.
391
ditekankan pada target kinerja baik hasil (outcome), dampak (impact),
maupun keluaran (output) dari capaian sebuah sasaran, program,
maupun kegiatan. Dalam merumuskan tujuan perlu memperhatikan
permasalahan dan isu strategis pembangunan daerah, yang selanjutnya
perumusan tujuan tersebut menjadi landasan bagi perumusan renstra
perangkat daerah untuk periode lima tahun.
Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun
pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi
pilihan tersebut. Berdasarkan visi dan misi pembangunan daerah, berikut
disajikan tujuan dan sasaran Kabupaten Pamekasan tahun 2018-2023:
392
2. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Ekonomi
Inklusif Berbasis Potensi dan Keunggulan Lokal
Tujuan kedua yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui ekonomi inklusif berbasis potensi dan keunggulan lokal
yang merupakan penjabaran dari misi kedua yaitu Perekonomian
Inklusif yang Bbertumpu pada Sektor Pertanian dan didukung
percepatan pembangunan Sektor Industri, Perdagangan dan sektor
potensial lainnya. Ekonomi inkulisf yaitu dimaknai sebagai
pertumbuhan ekonomi yang menciptakan akses dan kesempatan
yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan,
meningkatkan kesejahteraan, dan mereduksi kesenjangan antar
kelompok. Prioritas pada peningkatan kesejahteraan ekonomi
masyarakat melalui ekonomi inklusif adalah berlandaskan pada
potensi ekonomi lokal, sektor strategis dan keunggulan lokal daerah
yang memiliki daya saing tingkat lokal, nasional, maupun
internasional. Serta berfokus pada penciptaan lapangan kerja
melalui pertumbuhan iklim investasi yang baik dalam beberapa
sektor, yaitu sektor perdagangan, perindustrian, pengembangan
sentra-sentra industri kecil dan koperasi.
393
prinsip-prinsip penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance), sehingga berimplikasi pada pemberian pelayanan
yang prima pada masyarakat.
394
Maha Esa. Sehingga tercipta peningkatan kesadaran kehidupan
berbudaya dan beradat, dan keharmonisan dalam hidup yang
majemuk serta ketenteraman dan kenyamanan dalam masyarakat.
Dalam pembangunan juga berfokus pada keterlibatan serta
pemberdayaan pemuda dan perempuan dengan memberikan
kesempatan dan kesetaraan yang proporsional terhadap akses,
partisipasi dan kontrol dalam pembangunan, tanpa membedakan
usia maupun jenis kelamin agar pembangunan dapat merata dan
berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kesetaraan gender dapat dijunjung tinggi melalui perubahan pola
pikir masyarakat yang berkembang saat ini. Pola pikir yang positif
tentang kesetaraan gender akan membantu mengurangi kasus-
kasus ketimpangan gender di Indonesia pada umumnya, dan di
Kabupaten Pamekasan khususnya. Upaya untuk menjunjung
kesetaraan gender ini merupakan wujud kesadaran Pemerintah
Kabupaten Pamekasan terhadap peranan penting perempuan dalam
berbagai bidang dan aspek kehidupan.
395
2) Meningkatnya akses kesehatan masyarakat yang berkualitas dan
merata
3) Meningkatnya daya beli masyarakat
2. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Ekonomi
Inklusif Berbasis Potensi dan Keunggulan Lokal
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang harus dapat
diwujudkan adalah sebagai berikut:
1) Meningkatnya kontribusi sektor unggulan dan potensial
perekonomian daerah
2) Berkembangnya Industri Kreatif, Koperasi dan Usaha Mikro yang
mampu menumbuhkan kesempatan berwirausaha
3) Meningkatnya penyerapan Tenaga Kerja
4) Meningkatnya perekonomian masyarakat desa
3. Meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan
Publik yang Efektif dan Akuntabel
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang harus dapat
diwujudkan, yakni “Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan
Akuntabel dalam Memberikan Pelayanan Publik yang Berkualitas”.
4. Menjamin Terpenuhinya Infrastruktur Dasar dan Kualitas
Lingkungan Hidup yang Merata dan Layak bagi Masyarakat
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang harus dapat
diwujudkan adalah sebagai berikut:
1) Meningkatnya pemerataan pembangunan infrastruktur dasar
secara terpadu
2) Meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan kemanfaatan
ruang terbuka hijau
5. Meningkatkan Harmoni Nilai- Nilai Sosial Budaya, Keagamaan,
Kepemudaan dan Perempuan Dalam Pembangunan
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang harus dapat
diwujudkan adalah sebagai berikut:
1) Stabilitas Kondisi Sosial, Aman dan Tertib
2) Meningkatnya perlindungan sosial masyarakat
396
3) Keberdayaan Pemuda dan Perempuan dalam Pembangunan
397
Target Akhir
No. Tujuan Indikator Tahun
RPJMD
1 2 3 4
4 Menjamin Terpenuhinya 5. Indeks Kepuasan 3,85
Infrastruktur Dasar dan Layanan
Kualitas Lingkungan Hidup Infrastruktur
yang Merata dan Layak bagi
Masyarakat
5 Meningkatkan Harmoni Nilai- 6. Indeks Modal 85,26
Nilai Sosial Budaya, Sosial
Keagamaan, Kepemudaan dan
Perempuan dalam
Pembangunan
7. Indeks 90
Pembangunan
Gender
Keterkaitan logis antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran sangat
penting, karena menjadi dasar atau menggambarkan arsitektur utama
perencanaan jangka menengah (RPJMD) Kabupaten Pamekasan tahun
2018-2023. Arsitektur perencanaan tersebut sebagaimana disajikan
dalam gambar di bawah ini.
398
Gambar 5. 1 Arsitektur Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Guna menjamin rumusan sasaran memiliki keterkaitan yang logis
dengan rumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, maka penjabaran
rumusan Sasaran disajikan dalam tabel 5.4.
399
Tabel 5. 4 (T-C.11) Visi Misi Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Kabupaten Pamekasan Tahun 2018-2023 Visi:
"Pamekasan Sejahtera dari Bawah, Merata, dan Berkelanjutan Berdasarkan Nilai-Nilai Agama"
Kon
Kondisi
Indikator Sasaran disi Target Perangkat Daerah
Akhir
Misi Tujuan Indikator tujuan Sasaran Awal Penanggunganjawa
201 201 202 b
Deskripsi Satuan 2021 2022 2023 2023
8 9 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Indeks
Meningkatnya 0,6 0,62 0,65 0,7 0,72 0,72
akses Dinas Pendidikan
Mewujudkan pendidikan dan Kebudayaan,
Indeks
SDM 1 masyarakat 1 Indeks 0,59 Dinas
Pendidikan
berkualitas yang Perpustakaan dan
melalui berkualitas Kearsipan
Penguatan pemerataan Indeks dan merata
Kualitas akses dan Pembanguna Meningkatnya 0,74 0,76 0,78 0,79 0,8
1 1 1
Sumber Daya kualitas n Manusia akses
Manusia pendidikan dan (IPM) kesehatan
kesehatan serta Indeks
2 masyarakat 1 Indeks 0,72 0,8 Dinas Kesehatan
peningkatan Kesehatan
yang
daya beli berkualitas
masyarakat. dan merata
Meningkatnya 60,1 64,8 67,70 70,23 72,56
Indeks 5 2
3 daya beli 1 Rupiah n.a 72,56 Dinas Perindustrian
Pengeluaran
masyarakat dan Perdagangan
%
Perekonomia Persentase 1,43 1,58 1,78 1,90 2,01
n Inklusif Pertumbuhan
yang PDRB Sektor
Bertumpu Meningkatkan Dinas Ketahanan
Pertanian,
pada Sektor kesejahteraan 1 % 1,93 2,01 Pangan dan
Peternakan,
Pertanian masyarakat Pertanian
Meningkatnya Perburuan
dan melalui dan Jasa
kontribusi
Didukung ekonomi Pertumbuha Pertanian
2 2 1 sektor
Percepatan inklusif n Ekonomi 1,13 1,56 1,65 1,98 2,23
1 unggulan dan Persentase
Pembanguna berbasis
potensial Pertumbuhan
n Sektor potensi dan Dinas kelautan dan
perekonomian 2 PDRB Sub % 1,02 2,23
Industri, keunggulan perikanan
daerah Sektor
Perdagangan lokal
Perikanan
dan sektor
potensial Persentase 6,26 6,62 6,88 6,86 7,00
lainnya Pertumbuhan Dinas Perindustrian
3 % 6,00 7,00
PDRB sektor dan Perdagangan
Perdagangan
401
Kon
Kondisi
Indikator Sasaran disi Target Perangkat Daerah
Akhir
Misi Tujuan Indikator tujuan Sasaran Awal Penanggunganjawa
201 201 202 b
Deskripsi Satuan 2021 2022 2023 2023
8 9 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
%
Berkembangny Persentase 3,44 4,36
a Industri 1 Koperasi % n.a 5,62 6,24 7,22 7,22
Kreatif, Berkualitas
Koperasi dan Dinas koperasi,
1 Usaha Mikro Persentase 2,50 2,75 3,00 usaha kecil dan
yang mampu Pertumbuhan menengah
menumbuhkan 2 Usaha % n.a 3,15 3,30 3,30
kesempatan Mikro Kecil
berwirausaha Menengah
2 Gini Ratio 2,85 2,65 2,5 Dinas Penanaman
Tingkat Modal Pelayanan
Meningkatnya
penganggura Terpadu Satu
2 penyerapan 1 % 2,92 2,25 2,00 2,00
n terbuka Pintu,
Tenaga Kerja
(TPT) Transmigrasi, dan
Tenaga Kerja
0,64 0,69 0,754
Meningkatnya 1 8 Dinas
perekonomian Indeks Desa 0,58 Pemberdayaan
3 1 Indeks 0,81 0,866 0,866
masyarakat Membangun 5 Masyarakat dan
desa Desa
402
Kon
Kondisi
Indikator Sasaran disi Target Perangkat Daerah
Akhir
Misi Tujuan Indikator tujuan Sasaran Awal Penanggunganjawa
201 201 202 b
Deskripsi Satuan 2021 2022 2023 2023
8 9 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Publik Efektif dan dalam Badan pengelolaan
Akuntabel Memberikan WTP WTP
2 Opini BPK Poin WTP WTP WTP WTP WTP keuangan dan
Pelayanan pendapatan daerah
Publik yang
Berkualitas Maturitas 3 3,3 3,5 3,7 3,9
3 Poin n.a 3,9 Inspektorat Daerah
SPIP
80 81 81 82,5 82,5 Badan Kepegawaian
Indeks
dan Pengembangan
4 Profesionalita Indeks n.a 82,5
Sumber Daya
s ASN
Manusia
Indeks 750 860 980 1050 1190 Badan Perencanaan
5 Inovasi Indeks n.a 1190 Pembangunan
Daerah Daerah
Indeks 2,6 3,2 3,4 3,6 3,8
Dinas Komunikasi
6 Kematangan Indeks n.a 3,8
dan Informatika
SPBE
3,51 3,76 4,01 (A(- 4,26 4,51 (A) Dinas
(B) (B) )) (A(-)) Kependudukan dan
pencatatan sipil
Sekretariat DPRD
Kecamatan
Dinas
Indeks
Perpustakaan dan
7 Pelayanan Indeks n.a 4,51 (A)
Kearsipan
Publik
Dinas Penanaman
Modal Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu,
Transmigrasi, dan
Tenaga Kerja,
Indeks
Menjamin Dinas Perumahan
Terpenuhinya Rasio
Pemenuhan Rakyat dan
Infrastruktur 1 permukiman % 60 65 70 75 80
Kualitas n.a 80 Kawasan
Dasar dan Indeks Meningkatnya layak huni
Infrastruktur Permukiman
Kualitas Kepuasan pemerataan
4 Dasar yang 4 1 Indeks 70 72,5 75 80 82,5
Lingkungan Layanan pembangunan Dinas Pekerjaan
Merata dan 1 Pembanguna
Hidup yang Infrastruktur infrastruktur 2 % n.a 82,5 Umum dan Tata
Berkelanjuta n
Merata dan dasar secara Ruang
n Infrastruktur
Layak bagi terpadu
125 115 105 100 100 Badan
Masyarakat Indeks Risiko
3 Indeks n.a 100 Penanggulangan
Bencana
Bencana Daerah
403
Kon
Kondisi
Indikator Sasaran disi Target Perangkat Daerah
Akhir
Misi Tujuan Indikator tujuan Sasaran Awal Penanggunganjawa
201 201 202 b
Deskripsi Satuan 2021 2022 2023 2023
8 9 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Indeks 80 85 90 95 100
4 Keselamatan % 100 Dinas Perhubungan
Lalu Lintas
Meningkatnya 60,2 60,9 61,66 - 62,36 - 63,06 -
kualitas 6- 6- 62,36 63,06 63,76
Indeks 60,9 61,6
lingkungan
Kualitas 60,2 6 6 63,06 - Dinas Lingkungan
2 hidup dan 5 Indeks
Lingkungan 6 63,76 Hidup
kemanfaatan
Hidup
ruang terbuka
hijau
Indeks
Persentase 77 80 83 86 90
Konflik Sosial Badan Kesatuan
1 % 85 98
Indeks Modal Stabilitas yang Bangsa dan Politik
1 Tertangani
Sosial Kondisi Sosial,
1
Aman dan Persentase 77 80 83 86 90 Satuan Polisi
Pengelolaan Tertib Penanganan Pamong Praja dan
Potensi 2 % 75 90
Gangguan Pemadam
Sosial, Nilai-
Trantibum Kebakaran
nilai Budaya, Meningkatkan
Keagamaan, Harmoni Nilai- Indeks
Kepemudaan Nilai Sosial Persentase 50 60 70 80 90
dan Budaya, Meningkatnya
PPKS yang
5 Perempuan 5 Keagamaan, perlindungan
2 1 memperoleh % n.a 57 Dinas Sosial
untuk Kepemudaan sosial
bantuan
Mewujudkan dan Perempuan masyarakat
sosial
Masyarakat dalam
57,1 57,8 58,54 59,22 59,9 Dinas
yang Pembangunan Indeks
7 6 Pemberdayaan
Harmonis 2 Pembanguna Indeks 55,8
Perempuan,
serta n Masyarakat Pemberdayaa 1
Keberdayaan 1 Indeks 59,9 Perlindungan Anak,
Sejahtera n Gender (201
Pemuda dan Pengendalian
(IDG) 7)
3 Perempuan Penduduk dan
dalam Keluarga Berencana
Pembangunan Presentase 45 55 65 75 85
Dinas kepemudaan,
pemuda
2 % n.a 4,2% olahraga dan
berprestasi
pariwisata
yang dibina
404
BAB VI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
405
Gambar 6. 1 (G-B.8) Strategy Worksheet: SWOT Formulation Goals (Sasaran): Pendidikan Masyarakat
yang Berkualitas dan Merata
407
Gambar 6. 2 (G-B.8) Strategy Worksheet: SWOT Formulation Goals (Sasaran): Kesehatan Masyarakat
yang Berkualitas dan Merata
408
Gambar 6. 3 (G-B.8) Strategy Worksheet: SWOT Formulation Goal (Sasaran): Kontribusi Sektor Utama
Perekonomian Daerah
409
Gambar 6. 4 (G-B.8) Strategy Worksheet: SWOT Formulation Goal (Sasaran): Meningkatkan Kontribusi
Sektor Pariwisata terhadap Perekonomian
410
Gambar 6. 5 (G-B.8) Strategy Worksheet: SWOT Formulation Goal (Sasaran): Perkembangan Industri
Kreatif, Koperasi dan Usaha Mikro yang Mampu Menumbuhkan Kesempatan Berwirausaha
411
Gambar 6. 6 (G-B.8) Strategy Worksheet: SWOT Formulation Goal (Sasaran): Penyerapan Tenaga Kerja
412
Gambar 6. 7 (G-B.8) Strategy Worksheet: SWOT Formulation Goal (Sasaran): Penanganan Pemerlu
Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS)
413
Gambar 6. 8 (G-B.8) Strategy Worksheet: SWOT Formulation Goal (Sasaran): Tata Kelola Pemerintahan
yang Efektif dan Akuntabel dalam Memberikan Pelayanan Publik yang Berkualitas
414
Gambar 6. 9 (G-B.8) Strategy Worksheet: SWOT Formulation Goal (Sasaran): Meningkatnya Pemerataan
Pembangunan Infrastruktur Dasar Secara Terpadu
415
Gambar 6. 10 (G-B.8) Strategy Worksheet: SWOT Formulation Goal (Sasaran): Meningkatnya Kualitas
Lingkungan Hidup dan Kemanfaatan Ruang Terbuka Hijau
416
Gambar 6. 11 (G-B.8) Strategy Worksheet: SWOT Formulation Goal (Sasaran): Stabilitas Kondisi Sosial,
Aman dan Tertib
417
Gambar 6. 12 (G-B.8) Strategy Worksheet: SWOT Formulation Goal (Sasaran): Keberdayaan Pemuda
dan Perempuan dalam Pembangunan
418
Gambar 6. 13 (G-B.8) Strategy Worksheet: SWOT Formulation Goal (Sasaran): Meningkatnya Daya Beli
Masyarakat
419
Tabel 6. 1 (T-C.13) Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten
Pamekasan
Arah Kebijakan
Fokus Fokus Fokus Fokus Fokus
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Pemerataan Peningkatan Pengembangan Penguatan Pembangunan
Pembangunan Kapasitas Wilayah untuk Reformasi Lingkungan
Ekonomi Sumber Daya Kemandirian Birokrasi Hidup dan
Masyarakat Manusia untuk dan untuk Potensi Daerah
Melalui Pertumbuhan Kesejahteraan Mendukung Berbasis
Peningkatan dan Penguatan Ekonomi Percepatan Pertanian dan
Kualitas Ekonomi Berbasis Pembangunan Potensi Lokal
Pelayanan Masyarakat Wirausaha Kewilayahan Lainnya untuk
yang Berdaya yang Merata dan Kesejahteraan
Saing dan didukung SDM Perekonomian Masyarakat
Berkualitas yang Masyarakat
Berkualitas
420
Gambar 6. 14 Milestone Pembangunan Dalam RPJMD Kab.
Pamekasan Tahun 2018-2023
421
1. Anak Cerdas dan Pintar (Acar)
Anak Cerdas dan Pintar (Acar) adalah beasiswa bagi santri
pelajar dan mahasiswa prestasi dan makanan tambahan balita dan
anak sekolah dan peningkatan kesejahteraan GTT dan PTT.
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan
menyediakan minimal 1.000 beasiswa untuk santri, pelajar dan
mahasiswa miskin berprestasi;
b. Meningkatkan kesejahteraan guru melalui percepatan sertifikasi
guru tanpa potongan/tanpa pungutan;
c. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberikan bantuan
peningkatan kualitas pendidikan untuk pondok-pondok
pesantren, madrasah dan sekolah swasta;
d. Standardisasi pelayanan pendidikan dasar dan menengah,
minimal SD dan SMP Negeri terakreditasi B;
e. Bantuan Buku Paket dan LKS bagi sekolah negeri dan swasta;
f. Pemberdayaan PAUD, PLS dan pendidikan informal;
g. Bantuan peningkatan kualitas pembela-jaran pada pendidikan
formal di Pondok Pesantren.
422
Urusan Program Kegiatan Penjelasan Perangkat Daerah
1. Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dengan menyediakan minimal
Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar Bagian Kesra
1.000 beasiswa untuk santri, pelajar dan
mahasiswa miskin berprestasi;
Program Pengelolaan
Pendidikan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah
1. Meningkatkan kesejahteraan guru melalui
Pertama
percepatan sertifikasi guru tanpa
Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) potongan/tanpa pungutan;
2. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan
Pengelolaan Pendidikan Nonformal/Kesetaraan memberikan bantuan peningka-tan kualitas
pendidikan untuk pondok-pondok
Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan pesantren, madrasah dan sekolah swasta;
Dasar
3. Standardisasi pelayanan pendidikan dasar
dan menengah, minimal SD dan SMP Negeri Dinas Pendidikan
Urusan Program Pengembangan
terakreditasi B; dan Kebudayaan
Pendidikan Kurikulum Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan 4. Bantuan Buku Paket dan LKS bagi sekolah
Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal negeri dan swasta;
5. Pemberdayaan PAUD, PLS dan pendidikan
informal;
Pemerataan Kuantitas dan Kualitas Pendidik dan 6. Bantuan peningkatan kualitas pembela-
Program Pendidikan dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan Pendidikan jaran pada pendidikan formal di Pondok
Tenaga Kependidikan Dasar, PAUD, dan Pendidikan Pesantren.
Nonformal/Kesetaraan
423
2. Kesehatan Gratis (Sehati)
Kesehatan Gratis (Sehati) adalah program prioritas Bupati dan
Wakil Bupati terpilih dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
melalui pemberian layanan kesehatan gratis bagi warga miskin,
yang terdiri atas:
a. Program 1 Desa 1 Mobil Siaga taskan bagi desa yang belum
memiliki;
b. Penerapan Aplikasi E-Rembik android), yaitu pendampingan
keseha tan ibu hamil oleh tenaga Bidan sampai dengan
melahirkan;
c. Penerapan Aplikasi E-Sehat android), yaitu pelayanan
kesehatan terhadap laporan masyarakat adanyawarga sakit/
ibu hamil yang akan melahirkandengan mendatangi rumah si
pasien untuk selanjutnya dirujuk ke puskesmas terdekat;
d. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
mengemban Puskesmas terakreditasi disetiap kecamatan;
e. Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan
masyarakat dengan mengembangkan pelayanan kesehatan
berjalan dan prima;
f. Pembinaan kesehatan dan gizi untu ibu hamil dan menyusui;
g. Asuransi kesehatan total (Total Coverage) bagi warga miskin,
yaitu memberikan jaminan kepada warga miskin untuk
424
menerima pelayanan kesehatan gratis mulai dari puskesmas,
Rumah Sakit Kelas III hingga RSUD rujukan Provinsi;
h. Membangun dan mengembangkan Puskesmas Rawat Inap
terakreditasi di setiap Kecamatan serta membangun
Puskesmas Pembantu/ Pondok Bersalin Desa;
i. Peningkatan kualitas tenaga pelayanan kesehatan (medis dan
non-medis) agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi
masyarakat;
j. Optimalisasi program gizi anak sekolah dan intervensi
Stunting;
k. Pemberian makanan tambahan sehat untuk warga miskin;
l. Pemberdayaan dan Peningkat Kesejahteraan Perempuan
serta Optimalisasi Pemenuhan Hak Anak;
m. Pembinaan Kesehatan Remaja; Pembinaan Prestasi Olahraga.
425
Urusan Program Kegiatan Penjelasan Perangkat Daerah
Urusan Program Pemenuhan Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk 1. Program 1 Desa 1 Mobil Siaga dipriori-
Kesehatan Upaya Kesehatan UKM dan UKP Kewenangan Daerah Kabupaten taskan bagi desa yang belum memiliki;
Perorangan dan Upaya 2. Penerapan AplikasiE-Rembik (berbasis
Kesehatan Masyarakat Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan android), yaitu pendampingan keseha-tan
UKP Rujukan Tingkat Daerah Kabupaten ibu hamil oleh tenaga Bidan sampai
dengan melahirkan;
Pemberian Izin Praktik Tenaga Kesehatan Di 3. Penerapan Aplikasi E-Sehat (berbasis
Wilayah Kabupaten/Kota android), yaitupelayanan kesehatan
terhadap laporan masyarakat tentang
Pembinaan Teknis, Pengawasan Praktik Tenaga adanya warga sakit/ ibu hamil yang akan
Kesehatan di Wilayah Kabupaten/Kota melahirkan dengan mendatangi rumah si
pasien untuk selanjutnya dirujuk ke
Pengembangan Mutu dan Peningkatan puskesmas terdekat;
Kompetensi Teknis Sumber Daya Manusia 4. Meningkatkan derajat kesehatan
Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota masyarakat dengan mengembangkan
Puskesmas terakreditasi disetiap
Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya kecamatan;
Manusia Kesehatan untuk UKM dan UKP Tingkat 5. Meningkatkan kualitas dan akses
Daerah Kabupaten/Kota pelayanan kesehatan masyarakat dengan
Program Sediaan Pemberian Izin Apotek, Toko Obat, Toko Alat mengembangkan pelayanan kesehatan
berjalan dan prima; Dinas Kesehatan,
Farmasi, Alat Kesehatan Kesehatan dan Optikal, Usaha Mikro Obat Dinas Komunikasi
dan Makanan Minuman Tradisional (UMOT) 6. Pembinaan kesehatan dan gizi untuk ibu
hamil dan menyusui; dan Informatika, dan
Penerbitan Sertifikat Produksi Pangan Industri 7. Membangun dan mengembangkan Dinas Pemberdayaan
Rumah Tangga dan Nomor P-IRT sebagai Izin Puskesmas Rawat Inap terakreditas di Masyarakat Desa
Produksi, untuk Produk Makanan Minuman setiap Kecamatan serta membangun
tertentu yang Dapat Diproduksi oleh Industri Puskesmas Pembantu/ Pondok Bersalin
Rumah Tangga Desa;
8. Optimalisasi program gizi anak sekolah dan
Penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi intervensi Stunting;
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Antara Lain 9. Pemberian makanan tambahan sehat
Jasa Boga, Rumah Makan/Restoran dan Depot untuk warga miskin.
Air Minum (DAM)
426
Urusan Program Kegiatan Penjelasan Perangkat Daerah
Program Peningkatan
Kerjasama Desa
428
3. Desa Cerdas dan Mandiri (Desa Cermat)
a. Membangun Desa mandiri, melalui kegiatan percepatan,
erbaikan dan peningkatan infrastruktur serta pemberdayaan
masyarakat desa → Rp. 500 jt – 1 M pertahun;
b. Desa Cerdas (Smart Village), yaitu memanfaatkan IT sebagai
media penunjang pembangunan menuju kemandirian desa;
c. Penerapan Satu Desa Satu Sarjana Pendaming dalam rangka
peingkatan kapasitas SDM untuk mengelola pemanfaatan
Dana Desa;
d. Memfasilitasi pendirian dan pengembangan BUMDes untuk
mengoptimalkan pengelolaan produk unggulan Desa berbasis
One Village One Product;
e. Revitalisasi Desa Tematik berbasis one Village One Product;
429
Urusan Program Kegiatan Penjelasan Perangkat Daerah
430
4. Infrastruktur Jalan dan Jembatan serta Penataan Kawasan
(Rujak Corek)
a. Mempermudah akses transportasi masyarakat dengan
memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur jalan dan
jembatan antar desa antar kecamatan;
b. Penerapan aplikasi E-Lorong (berbasis android), yaitu
masyarakat melaporkan adanya jalan rusak, dan selanjutnya
akan segera direspon untuk ditindaklanjuti;
c. Peningkatan kualitas jalan poros desa dan poros antar
kecamatan;
d. Penataan Tata Ruang Wilayah dalam rangka mewujudkan
“Pamekasan Cantik”.
431
Urusan Program Kegiatan Penjelasan Perangkat Daerah
1. Mempermudah akses transportasi
masyarakat dengan memperbaiki dan
Program Penyelenggaraan meningkatkan infrastruktur jalan dan
Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Kota jembatan antar desa antar kecamatan;
Jalan dan Jembatan
2. Penerapan aplikasi E-Lorong (berbasis
Urusan android),yaitu masyarakat melaporkan
Pekerjaan adanya jalan rusak, dan selanjutnya akan Dinas Pekerjaan
Umum dan Koordinasi dan sinkronisasi Perencanaan Tata segera direspon untuk ditindaklanjuti; Umum dan Tata
Penataan Ruang Daerah Kabupaten/Kota Ruang
Ruang
Program Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi Pemanfataan Ruang
Penataan Ruang Daerah Kabupaten/Kota
432
5. Satu Tangki Truck Air & Jaringan Air Minum Desa (Strungking
Desa)
a. Mengembangkan PAM Desa untuk perluasan jaringan air
bersih;
b. Peningkatan sanitasi serta penyediaan air minum dan air
bersih;
c. Penyediaan bantuan satu tangki truck air bersih untuk
mengatasi kekeringan di desa-desa rawan kekeringan;
d. Peningkatan dan penyediaan jaringan irigasi.
433
Urusan Program Kegiatan Penjelasan Perangkat Daerah
1. Mengembangkan PAM Desa untuk perluasan
Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman Pantai
jaringan air bersih;
pada Wilayah Sungai (WS) dalam 1 (Satu) Daerah
2. Peningkatan sanitasi serta penyediaan air
Kabupaten/Kota
minum dan air bersih.
Program Pengelolaan
Sumber Daya Air Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi
Urusan Primer dan Sekunder pada Daerah Irigasi yang
Pekerjaan Luasnya dibawah 1000 Ha dalam 1 (Satu) Daerah Dinas Pekerjaan
Umum & Kabupaten/Kota Umum dan Tata
Penataan Ruang
Ruang Program Pengelolaan dan Pengelolaan dan pengembangan Sistem Drainase
Pengembangan Sistem yang Terhubung Langsung dengan Sungai dalam
Drainase Daerah Kabupaten/Kota
Program Penyelenggaraan
Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Kota
Jalan dan Jembatan
Program Penanggulangan Penataan Sistem Dasar Penanggulangan Bencana 1. Penyediaan bantuan satu tangki truck air
Urusan Bencana bersih untuk mengatasi kekeringan di desa-
Pemerintahan desa rawan kekeringan
Bidang
Ketenteraman Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan
dan terhadap bencana Penanggulangan
Ketertiban Bencana Daerah
Umum Serta
Perlindungan
Masyarakat
434
6. Kesejahteraan Guru Honorer, Guru Ngaji, Penjaga Makam,
Penggali Kubur, Modin dan Kader Posyandu (Tekker Padam)
a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin, modin, guru
ngaji, dan kader posyandu melalui pemberian bantuan sosial;
b. Tambahan insentif bagi GTT/PTT, Guru Swasta, Guru
TPQ/TPA/Pondok Pesantren.
435
Urusan Program Kegiatan Penjelasan Perangkat Daerah
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
miskin, modin, guru ngaji, dan kader
Program Pemberdayaan Pengembangan Potensi Sumber Kesejahteraan posyandu melalui pemberian bantuan sosial;
Urusan Sosial Dinas Sosial
Sosial Sosial Daerah Kabupaten/Kota
436
7. Pembinaan Sepuluh Ribu Wirausaha Baru dan Calon Wirausaha
Baru (Sapu Tangan Biru)
a. Mengurangi pengangguran dengan menciptakan peluang
berwirausaha berbasis potensi desa;
b. Membangun kerjasama pelatihan wirausaha dengan
kementerian/lembaga, BPWS, CSR perusahaan, dll;
c. Memajukan perusahaan yang telah beroperasi untuk
menjalankan fungsi sebagai Balai Latihan Kerja bagi calon
tenaga kerja lokal;
d. Optimalisasi fungsi Balai Latihan Kerja untuk
menyelenggarakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan dunia
industri dan menghasilkan tenaga kerja bersertifikat;
e. Mendorong terbentuknya komunitas baru berbasis ekonomi
melalui Program “Millenial Talent Hub” sebagai fungsi Balai
Latihan Kerja;
f. Penguatan regulasi dan kebijakan dalam rangka kemudahan
investasi padat modal atau padat karya;
g. Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal dalam rangka
iklim investasi yang baik dan kondusif;
h. Meningkatkan komunikasi dan promosi investasi bersama
para investor melalui forum pengusaha besar maupun kecil;
437
i. Peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro dalam rangka
penyerapan tenaga kerja;
j. Penyediaan dan Optimalisasi Pusat Jajanan Serba Ada
(Pujasera);
k. Peningkatan kualitas pengolahan produk industri rumah
tangga berbasis One Village One Product;
l. Revitalisasi Pasar dan Pasar Tetap Tradisional yang bersih;
m. Merintis Wisata Edukasi, wisata halal dan taman budaya yang
mampu menumbuhkan peluang berwirausaha
438
Urusan Program Kegiatan Penjelasan Perangkat Daerah
1. Mengurangi pengangguran dengan
menciptakan peluang berwirausaha berbasis
Program Pelatihan Kerja
Pelaksanaan Pelatihan berdasarkan Unit potensi desa.
dan Produktivitas Tenaga
Kompetensi 2. Membangun kerjasama pelatihan wirausaha
Kerja
dengan kementerian/lembaga, BPWS, CSR
perusahaan, dan lain-lain.
3. Mewajibkan perusahaan yang telah
Pelayanan Antarkerja di Daerah Kabupaten/Kota beroperasi untuk menjalankan fungsi
sebagai Balai Latihan Kerja bagi calon tenaga
Tenaga Kerja kerja lokal.
4. Optimalisasi fungsi Balai Latihan Kerja
untuk menyelenggarakan pelatihan sesuai
Program Penempatan dengan kebutuhan dunia industri dan
Tenaga Kerja Dinas Penanaman
menghasilkan tenaga kerja bersertifikat.; Modal Pelayanan
Pengelolaan Informasi Pasar Kerja 5. Mendorong terbentuknya komunitas baru Terpadu Satu
berbasis ekonomi melalui Program “ Millenial Pintu,
Talent Hub” sebagai fungsi Balai Latihan Transmigrasi, dan
Kerja. Tenaga Kerja
Perdagangan Program Peningkatan Pembinaan Terhadap Pengelola Sarana Distribusi 1. Peningkatan kualitas pengolahan produk Dinas
439
Urusan Program Kegiatan Penjelasan Perangkat Daerah
Sarana Distribusi Perdagangan Masyarakat Di Wilayah Kerjanya industri rumah tangga berbasis One Village Perindustrian dan
Perdagangan One Product Perdagangan
Program Standarisasi dan Pelaksanaan Metrologi Legal Berupa Tera, Tera 2. Revitalisasi Pasar dan Pasar Tetap
Perlindungan Konsumen Ulang, dan Pengawasan Tradisional yang bersih
440
8. Transformasi Birokrasi Berbasis Good Governance (Kripik Tette)
a. Penyediaan Taman Aspirasi Rakyat;
b. Menerapkan sistem lelang jabatan untuk jabatan strategis
seperti Camat dan Kepala Dinas;
c. Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas
korupsi;
d. Memperluas partisipasi publik dalam pembangunan, dengan
melibatkan masyarakat mulai dari tahapan perencanaan,
pelaksanaan hingga evaluasi kebijakan;
e. Penataan dan Pembangunan Gedung Kantor
Pemerintahan/Kawasan Perkantoran Terpadu.
f. Pemberian TPP (Tambahan penghasilan pegawai) dan
g. Penerapan teknologi informasi (aplikasi penujang kinerja
pemerintahan dan pelayanan) untuk meningkatkan
profesionalisme dan kinerja;
h. Penerapan aplikasi E-Madul Bupati (berbasis android), yaitu
masyarakat dapat melaporkan secara langsung kepada Bupati
terkait dengan seluruh keluhan pelayanan publik;
i. Pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan
profesionalisme dan etos kerja pegawai termasuk
pengembangan aplikasi e-ASN.
441
Urusan Program Kegiatan Penjelasan Perangkat Daerah
Urusan Program Pemerintahan Administrasi Tata Pemerintahan 1. Penyediaan Taman Aspirasi Rakyat ;
Pendukung dan Kesejahteraan 2. Penerapan teknologi informasi (aplikasi
Pemerintahan Rakyat penujang kinerja pemerintahan dan pelayanan)
Pelaksanaan Kebijakan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah
untuk meningkatkan profesionalisme dan
kinerja.
Unsur Program Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pengawasan Internal 1. Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih
Pengawasan Pengawasan dan bebas korupsi;
Urusan
Pemerintahan Program Perumusan Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Inspektorat
Kebijakan, Pendampingan Pengawasan Dan Fasilitasi Pengawasan
dan Asistensi
Urusan Program Kepegawaian Pengadaan, Pemberhentian dan informasi 1. Menerapkan sistem lelang jabatan untuk
Kepegawaian Daerah kepegawaian ASN jabatan strategis seperti Camat dan Kepala
serta Mutasi dan Promosi ASN Dinas;
Pendidikan 2. Pemberian TPP (Tambahan penghasilan
dan Pelatihan Pengembangan Kompetensi ASN pegawai)
BKPSDM
Penilaian dan Evaluasi Kinerja Aparatur
Program Pengembangan Pengembangan Kompetensi Teknis
Sumber Daya Manusia
Urusan Program Perencanaan, Penyusunan Perencanaan dan Pendanaan 1. Memperluas partisipasi publik dalam
Perencanaan Pengendalian dan pembangunan, dengan melibatkan masyarakat
Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Bidang mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan Bappeda
Evaluasi Pembanguna
Perencanaan Pembangunan Daerah hingga evaluasi kebijakan.
Daerah
Program Informasi dan Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik
1. Penerapan aplikasi E-Madul Bupati (berbasis
Komunikasi Publik Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
android), yaitu masyarakat dapat melaporkan
secara langsung kepada Bupati terkait dengan
Urusan seluruh keluhan pelayanan publik; Dinas Komunikasi
Persandian Program Penyelenggaraan Penyelenggaraan Persandian Untuk Pengamanan 2. Penerapan teknologi informasi untuk dan Informatikan
Persandian untuk Informasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota meningkatkan profesionalisme dan dan etos
Pengamanan Informasi kerja pegawai termasuk pengembangan aplikasi
E-ASN.
Program Penyelenggaraan Koordinasi dan sinkronisasi Perencanaan Tata
Urusan Penataan Ruang Ruang Daerah Kabupaten/Kota
Pekerjaan Dinas Pekerjaan
1. Penataan dan Pembangunan Gedung Kantor
Umum dan Umum dan Tata
Pemerintahan/Kawasan Perkantoran Terpadu.
Penataan Ruang
Ruang
442
9. Pelayanan Perijinan Terpadu & Administrasi Kependudukan
yang Cepat dan Mudah Berbasis Excellent Service (Pelayanan
Prima) / (Ji Dulasis)
a. Mempercepat akses masyarakat terhadap layanan
kependudukan dan catatan sipil (KTP, KK, Akta Lahir);
b. Pengintegrasian informasi ibu melahirkan dengan proses
layanan pembuatan akte kelahiran;
c. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui pelayanan
terpadu satu pintu (Mall Pelayanan Publik);
d. Gratis Perijinan bagi Home Industry (SIUPP).
443
Urusan Program Kegiatan Penjelasan Perangkat Daerah
Urusan Program Pendaftaran Pelayanan Pendaftaran Penduduk 1. Mempercepat akses masyarakat terhadap Dinas
Administrasi Penduduk layanan kependudukan dan catatan sipil (KTP, Kependudukan dan
Kependudukan Penyelenggaraan pendaftaran penduduk KK, Akta Lahir); Pencatatan Sipil
dan Program Pencatatan Sipil Pelayanan Pencatatan Sipil 2. Pengintegrasian informasi ibu melahirkan
Pencatatan dengan proses layanan pembuatan akte
Sipil kelahiran .
Program Pengembangan Penetapan Pemberian Fasilitas/Insentif Dibidang 1. Peningkatan kualitas pelayanan publik Dinas Penanaman
Iklim dan Penanaman Penanaman Modal yang Menjadi Kewenangan melalui pelayanan terpadu satu pintu (Mall Modal Pelayanan
Urusan Modal Daerah Kabupaten/Kota Pelayanan Publik); Terpadu Satu
Penanaman 2. Gratis Perijinan bagi Home Industry (SIUPP). Pintu,
Modal Transmigrasi, dan
Pembuatan Peta Potensi Investasi Tenaga Kerja
Kabupaten/Kota
444
10. Petani dan Nelayan Sejahtera dan Gembira (Tanean
Lanjheng)
a. Meningkatkan kesejahteraan petani melalui optimalisasi
pemanfaatan teknologi tepat guna, pupuk organic dan
penyediaan dana talangan untuk petani dan nelayan;
b. Meningkatkan ekonomi petani dan nelayan melalui
pengembangan kawasan agropolitan dan minapolitan.
c. Pengembangan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT)
445
Urusan Program Kegiatan Penjelasan Perangkat Daerah
Pertanian Program Pengelolaan Pengelolaan Penangkapan Ikan di Wilayah Sungai, 1. Meningkatkan kesejahteraan petani melalui Dinas Kelautan dan
Perikanan Tangkap Danau, Waduk, Rawa, dan Genangan Air Lainnya optimalisasi pemanfaatan teknologi tepat Perikanan
Yang Dapat Diusahakan dalam 1 (Satu) Daerah guna, pupuk organik dan penyediaan dana
Kabupaten/ Kota talangan untuk petani dan nelayan;
2. Meningkatkan ekonomi petani dan nelayan
Pemberdayaan Nelayan Kecil Dalam Daerah melalui pengembangan kawasan agropolitan
Kabupaten/Kota dan minapolitan.
3. Pengembangan Kawasan Industri Hasil
Program Pengelolaan Pengelolaan Pembudidayaan Ikan Tembakau (KIHT)
Perikanan Budidaya
Program Pengolahan dan Penyediaan Dan Penyaluran Bahan Baku Industri
Pemasaran Hasil Pengolahan Ikan Dalam 1 (Satu) Daerah
Perikanan Kabupaten/ Kota
Program Penyediaan dan Peningkatan Mutu dan Peredaran Benih atau Bibit Dinas Ketahanan
Pengembangan Prasarana Ternak dan Tanaman Pakan Ternak serta Pakan Pangan dan
Pertanian dalam Daerah Kabupaten/Kota Pertanian
Urusan Program Pengelolaan Penyusunan Rencana Teknis dan dokumen Peningkatan dan Penyediaan Jaringan Irigasi Dinas Pekerjaan
Pekerjaan Sumber Daya Air (SDA) lingkungan hidup untuk Konstruksi Irigasi dan Umum dan Tata
Umum dan Rawa Ruang
Penataan
Ruang Pembangunan Jaringan Irigasi Permukaan
Pembangunan Bendung Irigasi
Pembangunan Jaringan Irigasi Rawa
Pembangunan Jaringan Irigasi Tambak
Pembangunan Sumur Jaringan Irigasi Air Tanah
Pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah
Peningkatan Jaringan Irigasi Permukaan
Peningkatan Bendung Irigasi
446
Urusan Program Kegiatan Penjelasan Perangkat Daerah
Peningkatan Jaringan Irigasi Rawa
Peningkatan Jaringan Irigasi Tambak
Peningkatan Sumur Jaringan Irigasi Air Tanah
Peningkatan Jaringan Irigasi Air Tanah
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan
Rehabilitasi Bendung Irigasi
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Rawa
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tambak
Rehabilitasi Sumur Jaringan Irigasi Air Tanah
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Air Tanah
Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan
Konservasi Kawasan Rawa
447
MISI 1 Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia
AGENDA POKOK
• Anak Cerdas
dan Pintar (ACAR)
• Tekker Pandan
AGENDA POKOK
Sehati
Meningkatnya akses
pendidikan
masyarakat yang Indeks Pendidikan
Meningkatnya akses Mewujudkan SDM berkualitas dan
merata
Indeks Kesehatan kesehatan masyarakat berkualitas melalui Dinas
yang berkualitas dan
merata
pemerataan akses dan Pendidikan,Dinas
kualitas pendidikan dan AGENDA POKOK
Perpustakaan dan
Dinas Kesehatan Kearsipan
kesehatan serta Sapu Tangan Biru
penguatan daya beli
masyarakat.
Indeks Desa Membangun
448
Perekonomian Inklusif yang Bertumpu pada Sektor Pertanian
MISI 2 dan Didukung Percepatan Pembangunan Sektor Industri,
Perdagangan dan sektor potensial lainnya
449
MISI 3
Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan
Publik
AGENDA POKOK
Kripik Tette
Maturitas SPIP AGENDA POKOK
Ji Dulasis
Tata Kelola
Inspektorat Pemerintahan yang
Efektif dan Akuntabel
dalam Memberikan Tata Kelola
Pelayanan Publik yang Pemerintahan
Berkualitas yang Efektif dan Indeks Pelayanan
Indeks Profesionalitas
Akuntabel dalam Publik
ASN Memberikan
Meningkatkan Pelayanan Publik
Dinas Kependudukan dan
BKPSDM yang Berkualitas
Penyelenggaraan Pencatatan Sipil
Pemerintahan dan
Opini BPK Pelayanan Publik
yang Efektif dan Indeks Pelayanan Publik
BKD
Akuntabel
Dinas Penanaman
Modal Pelayanan
Indeks Kematangan SPBE Terpadu Satu Pintu,
Transmigrasi dan
Tenaga Kerja
Indeks Reformasi
Diskominfo Nilai SAKIP
Birokrasi
Sekretariat Daerah,
Bappeda
450
MISI 4 Pemenuhan Kualitas Infrastruktur Dasar yang Merata
dan Berkelanjutan
Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan
Permukiman
Meningkatnya Meningkatnya
Indeks Risiko Bencana Pemerataan Menjamin Pemerataan
Indeks Pembangunan
Pembangunan Pembangunan
Infrastruktur Dasar
Terpenuhinya Infrastruktur Dasar Infrastruktur
Secara Terpadu
Badan Penanggulangan Secara Terpadu Infrastruktur Dasar dan
Bencana Daerah Dinas Pekerjaan Umum
Kualitas Lingkungan
dan Tata Ruang
Hidup yang Merata dan
Indeks Pembangunan Layak bagi Masyarakat Tanean Lanjheng
Infrasrtuktur
Indeks Pembangunan
Dinas Pekerjaan Infrastruktur
Umum dan Tata Ruang Meningkatnya
Pemerataan
Pembangunan Dinas Pekerjaan Umum
Indeks Kepuasan Infrastruktur Dasar dan Tata Ruang
Secara Terpadu
Layanan Infrastuktur
451
Pengelolaan Potensi Sosial, Nilai-nilai Budaya, Keagamaan,
MISI 5 Kepemudaan dan Perempuan untuk Mewujudkan Masyarakat yang
Harmonis serta Sejahtera
AGENDA POKOK
Sehati AGENDA POKOK
Tekker Pandan
Presentase Pemuda
Berprestasi yang Dibina
Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
452
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Misi 1: Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia
453
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
1 0 1 Program • Persentase % 92 92,5 350.000.000 93,25 367.500.000 0 0 0 0 0 0 96
1 3 Pendidikan Angka Melek 717.500.000
Non Formal Huruf Dinas
Penduduk Pendidikan
Usia > 15
tahun
1 0 1 Program • Persentase % 90 91 15.357.480.000 93 17.551.790.000 0 0 0 0 0 0 95,6
32.909.270.000
1 4 Peningkatan Guru
Dinas
Mutu Pendidik Berkualifikas
Pendidikan
dan Tenaga i S1/DIV
Kependidikan
1 0 1 Program • Jumlah % 96 100 1.706.050.000 100 1.791.352.500 0 0 0 0 0 0 100
3.497.402.500
1 5 Manajemen Penerapan Dinas
Pelayanan MBS Pendidikan
Pendidikan
1 0 0 APM % 0 0 0 0 0 95% 96% 96% 96%
52.013.427.811
1 2 47.177.712.300 49.536.597.915 52.013.427.811
APK SD % 0 0 0 0 0 106% 107% 107% 107
% 34.898.427.811
29.177.712.300 33.236.597.915 34.898.427.811
APS 7-12 % 0 0 0 0 0 96% 97% 98% 98%
30.643.427.811
Tahun 29.177.712.300 30.636.597.915 30.643.427.811
APM % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100
Program 50.300.000.000 51.440.000.000 51.782.000.000 % 51.782.000.000 Dinas
Pengelolaan Pendidikan dan
APK SMP % 0 0 0 0 0 111% 112% 113% 113
Pendidikan % 6.500.000.000 Kebudayaan
6.000.000.000 6.250.000.000 6.500.000.000
APS 13-15 % 0 0 0 0 0 101% 102% 103% 103
Tahun 9.754.500.000 10.592.225.000 11.289.336.250 % 11.289.336.250
454
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Tradisional
455
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
1 0 1 Program • Prosentase % 100% 4.398.240.948 100% 5.405.600.000 0 0 0 0 0 0 100
2 1 Pelayanan peningkatan 3.831.000.000 % 9.803.840.948 Dinas
Kesehatan layanan Kesehatan
Masyarakat kesehatan
1 0 1 Program • Prosentase % 6.612.508.000 100% 6.612.508.000 100% 6.675.442.000 0 0 0 0 0 0 100
% 13.287.950.000
2 5 Peningkatan SDM %
Sumber Daya Kesehatan
Kesehatan Yang
Dinas
Memenuhi
Kesehatan
Standart
Kualifikasi
Tenaga
Kesehatan
1 0 1 Program • Persentase % 15.067.422.000 100% 10.190.000.000 100% 25.075.000.000 0 0 0 0 0 0 100
% 35.265.000.000
2 4 Pembinaan Sarana
Lingkungan Prasarana
Sosial Lingkup dan Fasilitas Dinas
Kesehatan, Kesehatan Kesehatan
Yang
Tersedia Dan
Layak Fungsi
1 0 1 Program • Prosentase % 0 0 0 50% 21.757.222.500 0 0 0 0 0 0 100
% 21.757.222.500
2 5 peningkatan puskesmas
layanan dan BLUD Dinas
penunjang Kesehatan
layanan BLUD
puskesmas
1 0 0 Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100
% 11.555.040.458
2 2 Sarana dan 10.480.762.320 11.004.800.436 11.555.040.458
Prasarana
Fasilitas
Dinas
Kesehatan
Kesehatan
yang
Terpenuhi
dan Layak
Fungsi
Prosentase % 0 0 0 0 0 95% 97% 98% 98%
1.911.449.342
Persalinan 1.733.740.900 1.820.427.945 1.911.449.342
oleh Nakes Dinas
Program Kesehatan
Pemenuhan
Upaya
Kesehatan Prosentase % 0 0 0 0 0 35% 38% 40% 40%
Perorangan dan 694.575.000 Dinas
Rumah 630.000.000 661.500.000 694.575.000
Upaya Kesehatan
Tangga Sehat
Kesehatan Prosentase % 0 0 0 0 0 85% 86% 88% 88%
Masyarakat 435.000.000
Penemuan 420.000.000 425.000.000 435.000.000
dan
Penanganan Dinas
Penyakit Kesehatan
Menular
(TB/Kusta/D
iare)
Prosentase % 0 0 0 0 0 90% 92% 94% 94%
Penemuan 220.000.000 225.000.000 235.000.000 235.000.000
dan Dinas
Penanganan Kesehatan
Penyakit
tidak
456
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Menular
(Hipertensi,
DM,ODGJ)
457
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100
Pemenuhan sarana dan 6.500.000.000 6.500.000.000 6.500.000.000 % 6.500.000.000
Upaya prasarana
Kesehatan fasilitas
0 0 Dinas
1 Perorangan dan kesehatan
2 2 Kesehatan
Upaya yang
Kesehatan terpenuhi
Masyarakat dan layak
fungsi
1 0 0 Program • Persentase % 18,59% 40% 50% 0 0 0 0 0 0 85%
1.145.000.000
2 7 Standarisasi Pelayanan 998.000.000 147.000.000
Pelayanan Rumah Sakit RSUD WARU
Kesehatan sesuai
standart
1 0 1 Program • Persentase % 52% 60% 70% 0 0 0 0 0 0 100
2 1 kemitraan Keberlangsu 1.219.000.000 1.279.950.000 % 2.498.950.000
peningkatan ngan
RSUD WARU
pelayanan Kemitraan
kesehatan Pelayanan
Kesehatan
1 0 0 Program • Persentase % 19,21% 50% 60% 0 0 0 0 0 0 90%
7.945.850.000
2 9 peningkatan Sarana dan 3.437.000.000 4.508.850.000
sarana dan Prasarana
prasarana Rumah Sakit
rumah sakit yang
Tersedia RSUD WARU
Sesuai
Dengan
Standart
yang
Ditentukan
1 0 1 Program • Persentase % 84% 85% 88% 0 0 0 0 0 0 95%
10.100.000.000
2 4 Pembinaan Sarana 2.000.000.000 8.100.000.000
Lingkungan Prasarana
Sosial Lingkup dan Fasilitas
RSUD WARU
Kesehatan Kesehatan
Yang
Tersedia Dan
Layak Fungsi
Persentase % 0 0 0 0 0 75% Rp 80% Rp 85% Rp 85% Rp
15.200.000.000
sarana dan 9.012.887.700 12.585.000.000 15.200.000.000
prasarana
fasilitas
Dinas
kesehatan
Kesehatan
yang
Program terpenuhi
Pemenuhan dan layak
Upaya fungsi
Kesehatan Prosentase % 0 0 0 0 0 75% Rp 80% Rp 85% Rp 85% Rp
x x x 200.000.000
Perorangan dan Puskesmas 60.000.000 100.000.000 200.000.000
Upaya melakukan
Kesehatan pelayanan
Masyarakat sesuai
Dinas
standar/
Kesehatan
Prosentase
Faskes
Rujukan
terakreditasi
80%/
458
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Prosentase
asman toga
sesuai
standar 10%
459
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
1 0 0 Program Cakupan % 2,13% 17% 17% 17% 17% 17% 17%
9 7 Peningkatan pengembang 2.055.000.000 440.905.000 1.066.800.000 1.270.525.000 1.614.300.000 6.447.530.000
Ketahanan an
Pangan ketersediaan Dinas
(pertanian/per sumber Ketahanan
kebunan) pangan (%) Pangan dan
Persentase % 387,43% 403% 40% 40% 40% 40% 40% Peternakan
ketersediaan
pangan
utama (%)
1 0 0 Program • Persentase % 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100 Dinas
% 2.480.000.000
9 8 Pemberdayaan peningkatan 450.000.000 310.000.000 270.000.000 540.000.000 910.000.000 Ketahanan
Peternak keberdayaan Pangan dan
peternak Peternakan
1 0 0 Program • Cakupan % 0 100% 100% 100% 100% 100% 100
6.025.000.000
9 9 Pembinaan pembinaan 275.000.000 575.000.000 1.150.000.000 1.725.000.000 2.300.000.000 % Dinas
Lingkungan lingkungan Ketahanan
Sosial Lingkup sosial Pangan dan
Peternakan lingkup Peternakan
peternakan
1 0 1 Jumlah ekor 22612 ekor 23781 24950 26119 27288 28457 2965
6 26.559.700.000 Dinas
9 0 penambahan ekor 6.447.000.000 ekor 4.624.020.000 ekor 5.004.968.000 ekor 5.144.560.000 ekor 5.339.152.000
ekor Ketahanan
populasi
Pangan dan
sapi dari
Peternakan
kelahiran
Jumlah ekor n.a 1000 1500 2000 2500 3000 3500
ekor 1.705.000.000
penambahan ekor 75.000.000 ekor 225.000.000 ekor 300.000.000 ekor 511.000.000 ekor 594.000.000 Dinas
Program populasi Ketahanan
Peningkatan unggas dari Pangan dan
Populasi pengembang Peternakan
Ternak an
Jumlah ekor n.a 0 50 50 100 150 200
ekor 1.100.000.000
penambahan - ekor 125.000.000 ekor 150.000.000 ekor 300.000.000 ekor 525.000.000
Dinas
populasi
Ketahanan
kambing
Pangan dan
domba dari
Peternakan
pengembang
an
1 0 1 Program • Cakupan % 0,29% 17% 17% 17% 17% 17% 17%
23.434.000.000 Dinas
9 1 Peningkatan penerapan 2.685.000.000 3.957.000.000 5.063.000.000 5.569.000.000 6.160.000.000
Ketahanan
Penerapan Teknologi
Pangan dan
Teknologi Peternakan
Peternakan
Peternakan
1 0 1 Program • Persentase % 70% 75% 75% 75% 75% 75% 75%
17.984.700.000
9 2 Pencegahan Ternak Sehat 3.280.100.000 2.032.800.000 4.064.100.000 4.228.200.000 4.379.500.000
dan Dinas
Penanggulanga • Cakupan % 70% 75% 75% 75% 75% 75% 75% Ketahanan
n Penyakit Pengawasan Pangan dan
Ternak Bahan Peternakan
Pangan Asal
Ternak
1 0 1 Program • Persentase % 10% 30% 30% 30% 30% 30% 30%
1.719.000.000
9 4 Pemberdayaan Peningkatan 270.000.000 333.000.000 365.000.000 372.000.000 379.000.000
Penyuluhan Kemampuan Dinas
Kelompok Ketahanan
Tani Pangan dan
Berbasis Peternakan
Ternak
berkompeten
460
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
si
461
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
2 0 1 Peningkatan Produktivitas ton/h 0,54 Ton/Ha 0,55 1.544.340.000 0,56 1.425.000.000 0,56 1.660.000.000 0,57 1.760.000.000 0,58 1.860.000.000 0,58 Dinas
3 2 Kualitas Bahan Tembakau a Ton/H Ton/H Ton/H Ton/H Ton/H Ton/ 8.249.340.000 Tanaman
Ha
Baku Madura a a a a a Pangan,
Holtikultura
dan
Perkebunan
2 0 0 Program Cakupan % 0 0 0 0 0 100% 560.000.000 150% 507.500.000 200% 457.500.000 200 457.500.000
%
9 2 Pengelolaan pengelolaan
Sumber Daya kedaulatan Dinas
Ekonomi dan Ketahanan
Untuk kemandirian Pangan dan
Kedaulatan dan pangan Pertanian
Kemandirian
Pangan
2 0 0 Program Cakupan % 0 0 0 0 0 42% 177.800.000 66% 545.000.000 76,00 755.000.000 76,0 755.000.000 Dinas
9 4 Penanganan Penanganan % 0% Ketahanan
Kerawanan Kerawanan Pangan dan
Pangan Pangan Pertanian
2 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 400,35 234.500.000 404,76 352.500.000 409% 769.500.000 409 769.500.000 Dinas
%
9 3 Peningkatan Ketersediaan % % Ketahanan
Diversifikasi Pangan Pangan dan
dan Ketahanan Utama Pertanian
Pangan Skor PPH Point 0 0 0 0 0 65,4 87.500.000 66,1 272.500.000 66,8 312.500.000 66,8 312.500.000 Dinas
Masyarakat Ketersediaan Ketahanan
Pangan dan
Pertanian
Skor PPH Point 0 0 0 0 0 64,5 205.000.000 65,2 320.000.000 65,9 450.000.000 65,9 450.000.000 Dinas
Konsumsi Ketahanan
Pangan dan
Pertanian
2 0 0 Program Cakupan % 0 0 0 0 0 25% 45.000.000 30 55.000.000 35% 65.000.000 35% 65.000.000
9 5 Pengawasan Pengawasan Dinas
Keamanan dan Ketahanan
Pangan Pembinaan Pangan dan
Keamanan Pertanian
Pangan
3 2 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 25 2.885.000.000 30 5.095.000.000 32% 5.440.000.000 32% 5.440.000.000
7 3 Penyediaan Peningkatan Dinas
dan Prasarana Ketahanan
Pengembangan Pertanian Pangan dan
Prasarana Pertanian
Pertanian
3 2 0 Program Cakupan % 0 0 0 0 0 500% 895.100.000 600% 889.000.000 700% 940.000.000 700 940.000.000
%
7 7 Penyuluhan Kelompok
Pertanian Tani yang Dinas
Mendapatka Ketahanan
n Pangan dan
Penyuluhan Pertanian
Secara
Intensif (%)
3 2 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 60 16.518.800.000 65 20.567.000.000 70% 20.370.000.000 70% 20.370.000.000
7 2 Penyediaan Peningkatan
Dinas
dan Penyediaan
Ketahanan
Pengembangan dan
Pangan dan
Sarana Pengembang
Pertanian
Pertanian an Sarana
Pertanian
462
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
3 2 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 75 1.015.000.000 75 1.587.000.000 75% 1.015.000.000 75% 1.015.000.000
7 4 Pengendalian Ternak Sehat
Dinas
Kesehatan
Ketahanan
Hewan dan
Pangan dan
Kesehatan
Pertanian
Masyarakat
Veteriner
3 2 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 50% 100.000.000 50% 220.000.000 100% 207.000.000 100 207.000.000
%
7 5 Pengendalian Luasan
Dinas
dan Lahan
Ketahanan
Penanggulanga Bencana
Pangan dan
n Bencana Pertanian
Pertanian
Pertanian yang
Tertangani
3 2 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 100% 75.000.000 100% 224.000.000 100% 17.000.000 100 17.000.000
7 6 Perizinan Izin Usaha %
Usaha Pertanian Dinas
Pertanian yang Dibina Ketahanan
dan Diawasi Pangan dan
Pelaksanaan Pertanian
nya Secara
Berkala
Persentase
Pertumbuha Dinas
n PDRB Sub Kelautan dan
Sektor Perikanan
Perikanan
2 0 Program Jumlah ton 787,59 Ton 0 0 0 0 0 0
912, 2.179.500.000
1 0 Pengembangan Produksi 803,3 695.000.000 823,43 1.484.500.000 Dinas
93
7 Budidaya Perikanan 4 Ton Ton Ton Perikanan
Perikanan Budidaya
2 0 Program Jumlah ton 19.554,10 Ton 19.74 0 0 0 0 0 0 21.0
1 0 Pengembangan Produksi 9,64 280.000.000 19.996 234.000.000 64,6 514.000.000
8
8 Perikanan Perikanan Ton ,51 Ton
Tangkap Tangkap Ton Dinas
Cakupan % 8% 8% 12% 0 0 0 24% Perikanan
Bina
Kelompok
Nelayan
2 0 Program • Jumlah ton 787,59 Ton 0 0 0 0 0 0
912, 516.000.000
1 0 Pengembangan Produksi 803,3 165.000.000 823,43 351.000.000
93
9 Kawasan Perikanan 4 Ton Ton Ton
Budidaya Laut, Budidaya Dinas
Air Payau dan Perikanan
• Jumlah ton 128.247,42 Ton 132.0 136.71 0 0 0 156.
Air Tawar 014,
Produksi 94,84 8,16
56
Garam Ton Ton Ton
2 0 Program • Jumlah kelom 2 Klmpk 2 2 0 0 0 0 0 0 7
Klm 754.500.000
1 1 Pelayanan Kelompok pok Klmpk 235.000.000 Klmpk 519.500.000
pk
0 Usaha Usaha
Informasi dan Perikanan
Kelembagaan Yang Naik
Dinas
Perikanan Kelas
Perikanan
• Konsumsi Kg/ka 39,52 40,31 41,12 0 0 0
43,6
Ikan Per pita/ Kg/Kpt/Th Kg/Kp Kg/Kp
3
Kapita tahun t/Th t/Th Kg/
Kpt/
Th
463
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
3 2 0 Program Cakupan % 0 0 0 0 0 16 385.000.000 20 1.010.000.000 24% 1.225.000.000 24% 1.225.000.000
5 3 Pengelolaan Bina Dinas Kelautan
Perikanan Kelompok dan Perikanan
Tangkap Nelayan
3 2 0 Program Cakupan % 0 0 0 0 0 15 785.000.000 20 1.700.000.000 25% 2.220.000.000 25% 2.220.000.000
5 4 Pengelolaan Bina
Dinas Kelautan
Perikanan Kelompok
dan Perikanan
Budidaya Pembudidaya
Ikan
3 2 0 Program Cakupan % 0 0 0 0 0 75 - 75 450.000.000 75% 650.000.000 75% 650.000.000
5 5 Pengawasan Pengawasan
Dinas Kelautan
Sumberdaya Sumberdaya
dan Perikanan
Kelautan dan Perikanan
Perikanan
3 2 0 Program Konsumsi % 0 0 0 0 0 95 210.000.000 97,5 775.000.000 100% 1.185.000.000 100 1.185.000.000
%
5 6 Pengolahan Ikan
Dinas Kelautan
dan Pemasaran
dan Perikanan
Hasil
Perikanan
Persentase
Dinas
Pertumbuha
Perindustrian
n PDRB
dan
sektor
Perdagangan
Perdagangan
2 0 0 Program • Persentase % 100% 100% 100% 0 0 0 0 0 0 100
% 1.622.788.713 Dinas
6 8 Perlindungan tingkat 791.604.250 831.184.463
Perindustrian
Konsumen dan Pengawasan
dan
Pengamanan dan Tertib
Perdagangan
Perdagangan Ukur
2 0 0 Program Persentase % 100% 100% 200.000.000 100% 210.000.000 0 0 0 0 0 0 100
% 410.000.000 Dinas
6 9 Pemberantasan wilayah
Perindustrian
Barang Kena Pemberantas
dan
Cukai Ilegal an Barang
Perdagangan
kena Cukai
2 0 1 Program Persentase % 19% 20% 20% 0 0 0 0 0 0 22,1
0% 4.024.610.000
6 0 Peningkatan Kontribusi 2.203.200.000 1.821.410.000
Efisiensi Sektor
Dinas
Perdagangan Perdagangan
Perindustrian
Dalam Negeri formal
dan
terhadap
Perdagangan
Perdagangan
Eceran dan
Besar
2 0 1 Program • Cakupan % 100% 100% 100% 0 0 0 0 0 0 100
% 77.172.815.660 Dinas
6 1 Pengembangan Bina 44.631.485.660 32.541.330.000
Perindustrian
dan Kelompok
dan
Pengelolaan Pedagang/Us
Perdagangan
Pasar aha Informal
3 3 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 75% 80% 85% 85%
4.864.135.265 Dinas
0 3 Peningkatan Peningkatan 4.019.946.500 4.421.941.150 4.864.135.265
Perindustrian
Sarana Sarana
dan
Distribusi Distribusi
Perdagangan
Perdagangan Perdagangan
3 3 0 Progran Persentase % 0 0 0 0 0 35% 40% 45% 45% Dinas
1.183.927.525
0 5 Pengembangan peningkatan 978.452.500 1.076.297.750 1.183.927.525 Perindustrian
Ekspor pelaku dan
usaha ekspor Perdagangan
464
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
3 3 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 50% 60% 70% 70%
0 7 Penggunaan komoditas 480.690.000 528.759.000 581.634.900 581.634.900 Dinas
dan Pemasaran produk lokal Perindustrian
Produk Dalam yang dan
Negeri berkembang Perdagangan
usahanya
Persentase
Pertumbuha Dinas
n PDRB Perindustrian
Sektor dan
Industri Perdagangan
Pengolahan
2 0 0 Program Cakupan % 1,51% 1,51% 1,54% 0 0 0 0 0 0 1,77 Dinas
% 2.612.625.000
6 7 Pengembangan Bina 1.152.500.000 1.460.125.000 Perindustrian
Industri Kecil Kelompok dan
dan Menengah IKM Perdagangan
2 0 1 Program • Jumlah sentra 1 sentra 1 1 0 0 0 0 0 0 5
sent 11.300.000.000 Dinas
6 2 Pengembangan sentra IKM sentra 1.100.000.000 sentra 10.200.000.000
ra Perindustrian
Sentra-sentra yang berhasil
dan
Industri dikembangka
Perdagangan
Potensial n
3 3 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 6,40% 7.47% 8.69% 8.69
% 15.364.580.000 Dinas
1 2 Perencanaan Pertumbuha 12.698.000.000 13.967.800.000 15.364.580.000
Perindustrian
dan n Industri
dan
Pembangunan
Perdagangan
Industri
3 3 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 10% 15% 20% 20%
636.006.250
1 3 Pengendalian usaha 525.625.000 578.187.500 636.006.250 Dinas
Izin Usaha industri yang Perindustrian
Industri memiliki izin dan
Kabupaten/Kot usaha Perdagangan
a
Persentase Dinas
Pertumbuha Penanaman
n Nilai PMA Modal
dan PMDN Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu,
Transmigrasi,
dan Tenaga
Kerja
1 1 0 Program Pertumbuha invest 5935 Investor 6529 6855 0 0 0 0 0 0 793 Dinas
5 871.000.000
8 7 Peningkatan n Investor or Invest 471.000.000 Investo 400.000.000 Penanaman
Inve
Promosi dan or r stor Modal dan
Kerjasama Pelayanan
Investasi Terpadu Satu
Pintu
1 1 0 Program Prosentase % 100% 100% 100% 0 0 0 0 0 0 100
8 9 Informasi, Penanganan 378.750.000 388.750.000 % 767.500.000 Dinas
Pengaduan dan Pengaduan Penanaman
Pengendalian Perizinan Modal dan
Perizinan dan dan Pelayanan
Penanaman Penanaman Terpadu Satu
Modal Modal yang Pintu
tertangani
1 1 1 Program Persentase % 100% 100% 100% 0 0 0 0 0 0 100 Dinas
% 9.557.400.000
8 0 Penyelenggaraa Pelayanan 3.431.200.000 6.126.200.000 Penanaman
n Pelayanan Perizinan Modal dan
Perizinan dan dan Pelayanan
465
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Non Perizinan Penanaman Terpadu Satu
Modal yang Pintu
sesuai SOP
1 1 0 Program Nilai Rp ##### ##### 0 0 0 0 0 0 Dinas
2.66 400.000.000
8 8 Peningkatan Investasi 1.994.499.844.5 ## 350.000.000 ### 50.000.000 Penanaman
6.75
Iklim Investasi 23 9.72 Modal dan
dan Realisasi 9.30 Pelayanan
Investasi 6 Terpadu Satu
Pintu
1 0 0 Program Besaran % 39% 3% 9% 0 0 0 0 0 0 9%
1.520.000.000
7 7 Peningkatan pencari kerj 660.000.000 860.000.000
Dinas Tenaga
Kualitas dan terdaftar
Kerja &
Produktivitas yang
Transmigrasi
Tenaga Kerja mendapat
pelatihan
1 0 0 Program Tingkat % 100% 20% 20% 0 0 0 0 0 0 20%
990.000.000 Dinas Tenaga
7 8 Peningkatan kesempatan 505.000.000 485.000.000
Kerja &
Kesempatan kerja
Transmigrasi
Kerja
1 0 0 Program Besaran % 16% 2% 2% 0 0 0 0 0 0 4%
250.000.000
7 9 Perlindungan perusahaan 105.000.000 145.000.000
dan yang Dinas Tenaga
Pengembangan menerapkan Kerja &
Lembaga sarana Transmigrasi
Ketenagakerjaa hubungan
n industrial
1 0 1 Pembinaan • Besaran % 25% 5% 5% 0 0 0 0 0 0 5%
1.600.000.000
7 1 Lingkungan tenaga kerja 1.025.000.000 575.000.000
Sosial Lingkup yang
Dinas Tenaga
Ketenagakerjaa mendapat
Kerja &
n pelatihan
Transmigrasi
berbasis
kewirausaha
an
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 90% 95% 100% 100 Dinas
% 249.480.000
8 2 Pengembangan peningkatan 220.000.000 231.000.000 249.480.000 Penanaman
Iklim investor Modal
Penanaman (PMDN/PMA) Pelayanan
Modal Terpadu Satu
Pintu,
Transmigrasi,
dan Tenaga
Kerja
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 90% 95% 100% 445.000.000 100 445.000.000 Dinas
%
8 3 Promosi Peningkatan 280.000.000 280.000.000 Penanaman
Penanaman Promosi Modal
Modal Penanaman Pelayanan
Modal Terpadu Satu
Pintu,
Transmigrasi,
dan Tenaga
Kerja
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 90% 245.000.000 95% 257.250.000 100% 270.112.500 100 270.112.500 Dinas
8 4 Pengendalian Pelaku % Penanaman
Pelaksanaan Usaha yang Modal
Penanaman diberikan Pelayanan
Modal Pengendalian Terpadu Satu
Pelaksanaan Pintu,
Penanaman Transmigrasi,
466
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Modal dan Tenaga
Kerja
Angka Dinas
Kunjungan Kepemudaan,
Wisata Olahraga dan
Pariwisata
1 2 0 Program • Jumlah orang 150.000 200.0 300.00 0 0 0 0 0 0 300.
000 3.636.736.000 Dinas
2 7 Pengembangan Kunjungan 00 2.096.736.000 0 1.540.000.000
Pariwisata dan
Pemasaran Wisatawan
Kebudayaan
Pariwisata
1 2 0 Program Jumlah kelom 13 15 20 0 0 0 0 0 0 35
7.715.000.000
2 8 Pembinaan sumber daya pok 4.100.000.000 3.615.000.000
Lingkungan kepariwisata
Dinas
Sosial Lingkup an yang
Pariwisata dan
Kepariwisataan mendapat
Kebudayaan
pembinaan
lingkungan
sosial
1 2 0 Program Persentase % 30 40 60 0 0 0 0 0 0 100
7.950.000.000
2 9 Pengembangan objek wisata 2.150.000.000 5.800.000.000 Dinas
Destinasi yang Pariwisata dan
Wisata dikembangka Kebudayaan
n dan ditata
1 1 0 Program • Jumlah kelom n.a 40 40 0 0 0 0 0 0 40
9 8 Peningkatan kelompok pok kelom 290.000.000 kelom 230.000.000 kelo 520.000.000
mpo
Upaya KUPP pok pok k
Penumbuhan
Kewirausahaan
dan Kecakapan
Hidup Pemuda Dinas
Kepemudaan
dan Olah Raga
3 2 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 12% 10.700.000.000 13% 7.730.000.000 14% 7.250.000.000 14% 7.250.000.000
6 2 Peningkatan pengembang
Daya Tarik an obyek
Destinasi wisata
Pariwisata
Dinas
Kepemudaan,
Olahraga dan
Pariwisata
467
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
3 2 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 12% 900.000.000 23% 900.000.000 35% 900.000.000 35% 900.000.000
6 5 Pengembangan Sumber
Sumber Daya Daya
Pariwisata dan Pariwisata
Ekonomi dan Ekonomi
Kreatif Kreatif yang
tersertifikasi Dinas
Kepemudaan,
Olahraga dan
Pariwisata
3 2 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 63% 1.400.000.000 75% 1.400.000.000 88% 1.400.000.000 88% 1.400.000.000
6 3 Pemasaran pemasaran
Pariwisata pariwisata Dinas
yang Kepemudaan,
dilaksanakan Olahraga dan
Pariwisata
Sasaran 2: Persentase
Berkembangny Koperasi
a Industri Berkualitas
Kreatif, Dinas
Koperasi dan Koperasi,
Usaha Mikro Usaha Kecil
yang mampu dan Menengah
menumbuhkan
kesempatan
berwirausaha
1 1 0 Program • Persentase % 0 100% 100% 1.265.000.000 0 0 0 0 0 0 100
% 2.565.000.000
7 3 Peningkatan Kelembagaan 1.300.000.000
Kualitas dan
Dinas Koperasi
Kelembagaan Pengawasan
dan Usaha
dan Koperasi dan
Mikro
Pengawasan Usaha Mikro
Koperasi dan yang Baik
Usaha Mikro
1 1 0 Program • Persentase % 0 100% 100% 175.000.000 0 0 0 0 0 0 100
% 350.000.000
7 7 Pengembangan Koperasi dan 175.000.000
Pembiayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi
Koperasi dan yang dan Usaha
Usaha Mikro Berkembang Mikro
Usaha dan
Pembiayaan
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100 200.000.000 100 230.000.000 100 260.000.000 100 260.000.000
7 2 Pelayanan Izin layanan
Usaha Simpan perizinan Dinas
Pinjam usaha Koperasi,
simpan Usaha Kecil
pinjam dan Menengah
sesuai SOP
dan SP
468
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
2 1 0 Program Cakupan % 0 0 0 0 0 100 175.000.000 100 210.000.000 100 250.000.000 100 250.000.000
Dinas
7 3 Pengawasan pengawasan
Koperasi,
dan dan
Usaha Kecil
Pemeriksaan pemeriksaan
dan Menengah
Koperasi koperasi
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100 110.000.000 100 130.000.000 100 150.000.000 100 150.000.000
7 4 Penilaian Koperasi
Dinas
Kesehatan yang
Koperasi,
KSP/USP Meningkat
Usaha Kecil
Koperasi Predikat
dan Menengah
Kesehatanny
a
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100 130.000.000 100 140.000.000 100 150.000.000 100 150.000.000 Dinas
7 5 Pendidikan dan SDM Koperasi,
Latihan Koperasi ber Usaha Kecil
Perkoperasian SKKNI dan Menengah
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100 130.000.000 100 140.000.000 100 150.000.000 100 150.000.000
Dinas
7 6 Pemberdayaan Koperasi
Koperasi,
dan yang
Usaha Kecil
Perlindungan Berkembang
dan Menengah
Koperasi Usahanya
1 1 0 Program • Persentase % 0 100% 100% 1.430.000.000 0 0 0 0 0 0 100
% 2.860.000.000
7 2 Pengembangan Pengembang 1.430.000.000
Sistem an dan
Dinas Koperasi
Pendukung Pemasaran
dan Usaha
Usaha dan Produk
Mikro
Pemasaran Koperasi dan
Bagi Usaha Usaha Mikro
Mikro
1 1 0 Program • Persentase % 0 100% 100% 1.265.000.000 0 0 0 0 0 0 100
% 2.565.000.000
7 3 Peningkatan Kelembagaan 1.300.000.000
Kualitas dan
Dinas Koperasi
Kelembagaan Pengawasan
dan Usaha
dan Koperasi dan
Mikro
Pengawasan Usaha Mikro
Koperasi dan yang Baik
Usaha Mikro
1 1 0 Program • Persentase % 0 100% 100% 175.000.000 0 0 0 0 0 0 100
% 350.000.000
7 7 Pengembangan Koperasi dan 175.000.000
Pembiayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi
Koperasi dan yang dan Usaha
Usaha Mikro Berkembang Mikro
Usaha dan
Pembiayaan
1 1 0 Program • Persentase % 0 100% 100% 600.000.000 0 0 0 0 0 0 100
% 1.200.000.000
7 8 Peningkatan Pertambahan 600.000.000
Dinas Koperasi
Produksi dan Jumlah
dan Usaha
Restrukturisasi Produksi dan
Mikro
Usaha Restrukturis
asi Usaha
1 1 0 Program • Persentase % 0 100% 100% 485.000.000 0 0 0 0 0 0 100
% 970.000.000
7 9 Pembinaan Usaha Mikro 485.000.000
Dinas Koperasi
Lingkungan yang
dan Usaha
Sosial Lingkup Mendapat
Mikro
Usaha Mikro Pembinaan
Sosial
469
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 1.355.000.000 100% 1.515.000.000 100% 1.675.000.000 100 1.675.000.000
7 7 Pemberdayaan Usaha Mikro %
Dinas
Usaha yang
Koperasi,
Menengah, Berkembang
Usaha Kecil
Usaha Kecil, Usahanya
dan Menengah
dan Usaha
Mikro (UMKM)
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 295.000.000 100% 315.000.000 100% 330.000.000 100 330.000.000 Dinas
%
7 8 Pengembangan Usaha Mikro Koperasi,
UMKM yang Naik Usaha Kecil
Kelas dan Menengah
Sasaran 3: Tingkat Dinas
Meningkatnya penganggura Penanaman
penyerapan n terbuka Modal
Tenaga Kerja (TPT) Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu,
Transmigrasi,
dan Tenaga
Kerja
1 0 0 Program Besaran % 39% 3% 9% 0 0 0 0 0 0 9%
1.520.000.000
7 7 Peningkatan pencari kerj 660.000.000 860.000.000
Dinas Tenaga
Kualitas dan terdaftar
Kerja &
Produktivitas yang
Transmigrasi
Tenaga Kerja mendapat
pelatihan
1 0 0 Program Tingkat % 100% 20% 20% 0 0 0 0 0 0 20%
990.000.000 Dinas Tenaga
7 8 Peningkatan kesempatan 505.000.000 485.000.000
Kerja &
Kesempatan kerja
Transmigrasi
Kerja
1 0 0 Program Besaran % 16% 2% 2% 0 0 0 0 0 0 4%
250.000.000
7 9 Perlindungan perusahaan 105.000.000 145.000.000
dan yang Dinas Tenaga
Pengembangan menerapkan Kerja &
Lembaga sarana Transmigrasi
Ketenagakerjaa hubungan
n industrial
1 0 1 Pembinaan • Besaran % 25% 5% 5% 0 0 0 0 0 0 5%
1.600.000.000
7 1 Lingkungan tenaga kerja 1.025.000.000 575.000.000
Sosial Lingkup yang
Dinas Tenaga
Ketenagakerjaa mendapat
Kerja &
n pelatihan
Transmigrasi
berbasis
kewirausaha
an
2 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100 100 5.696.368.650 100 5.981.187.083 100 5.981.187.083 Dinas
7 3 Pelatihan Kerja Tenaga Kerja 5.425.113.000 Penanaman
dan yang Modal
Produktifitas Mendapatka Pelayanan
Tenaga Kerja n Pelatihan Terpadu Satu
Berbasis Pintu,
Kewirausaha Transmigrasi,
an dan Tenaga
Kerja
2 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100 - - 100 100 Dinas
66.000.000
7 2 Perencanaan Perencanaan 60.000.000 66.000.000 Penanaman
Tenaga Kerja Tenaga Kerja Modal
yang Pelayanan
Disusun Terpadu Satu
470
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Tepat Waktu Pintu,
Transmigrasi,
dan Tenaga
Kerja
2 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 25 30 35 35 Dinas
628.425.000
7 4 Penempatan Tenaga Kerja 570.000.000 598.500.000 628.425.000 Penanaman
Tenaga Kerja yang Modal
Ditempatkan Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu,
Transmigrasi,
dan Tenaga
Kerja
2 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 18,39 185.000.000 23 194.250.000 27,6 203.962.500 27,6 203.962.500 Dinas
7 5 Hubungan Perusahaan Penanaman
Industrial yang Modal
Menerapkan Pelayanan
Sarana Terpadu Satu
Hubungan Pintu,
Industrial Transmigrasi,
dan Tenaga
Kerja
3 3 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100 100 273.000.000 100 286.650.000 100 286.650.000 Dinas
2 3 Pembangunan Transmigran 260.000.000 Penanaman
Kawasan yang Modal,
Transmigrasi Ditempatkan Transmigrasi
dan Tenaga
Kerja
Sasaran 4 : Indeks Desa
Dinas
Meningkatnya Membangun
Pemberdayaan
Perekonomian
Masyarakat
Masyarakat
dan Desa
Desa
1 1 0 Program Indeks % 51,20% 0,58% 56,20 0 0 0 0 0 0 306 Dinas
5.349.000.000
3 7 Pemberdayaan Ketahanan 590.000.000 % 1.219.000.000 Pemberdayaan
Ekonomi Ekonomi Masyarakat
Masyarakat (IKE) dan Desa
1 1 0 Program Persentase % 75% 75% 80% 0 0 0 0 0 0 100
3 8 Peningkatan Partisipasi 1.025.000.000 865.000.000 % 4.605.000.000
Dinas
Partisipasi Masyarakat
Pemberdayaan
Masyarakat Dalam
Masyarakat
dalam Membangun
dan Desa
Membangun Desa
Desa
1 1 9 Program Indeks Poin 63,62% 63,62 68,62 0 0 0 0 0 0 368
1.590.000.000 Dinas
3 Peningkatan Ketahanan % 290.000.000 % 320.000.000
Pemberdayaan
Pemberdayaan Sosial (IKS)
Masyarakat
Sosial Budaya
dan Desa
Masyarakat
1 1 1 Program Jumlah Desa % 75,00% 75,00 80,00 0 0 0 0 0 0 100 Dinas
% 13.080.000.004
3 0 Pembangunan Kawasan % 200.000.000 % 200.000.000 Pemberdayaan
Kawasan Masyarakat
Perdesaan dan Desa
1 1 1 Program Persentase % 75% 75% 80% 0 0 0 0 0 0 100
% 6.040.000.000 Dinas
3 1 Peningkatan Desa dengan 1.205.000.000 885.000.000
Pemberdayaan
Tata Kelola tata kelola
Masyarakat
Pemerintahan Pemerintaha
dan Desa
Desa n yang baik
471
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 2,9% 0 5,6% 0 8,4% 0 8,4% 0 Dinas
3 2 Penataan Desa desa yang Pemberdayaan
ditata sesuai Masyarakat
rencana dan Desa
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 20,25 3.285.000.000 44,44 3.505.000.000 33,33 3.725.000.000 33,3 3.725.000.000
3%
3 5 Pemberdayaan LKD, LAD, % % %
Lembaga dan MHA Dinas
Kemasyarakata yang Pemberdayaan
n, Lembaga diberdayaka Masyarakat
Adat, dan n dan Desa
Masyarakat
Hukum Adat
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 56,17 100.000.000 84,3% 120.000.000 100% 140.000.000 100 140.000.000
%
3 4 Administrasi desa yang % Dinas
Pemerintah tertib Pemberdayaan
Desa administrasi Masyarakat
pemerintaha dan Desa
nnya
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 8,4% 1.750.000.000 11,2% 2.100.000.000 14,04 2.400.000.000 14,0 2.400.000.000 Dinas
4%
3 3 Peningkatan kerjasama % Pemberdayaan
Kerjasama desa yang Masyarakat
Desa difasilitasi dan Desa
Misi 3: Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik
1 Tujuan 1: Meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan Publik yang Efektif dan Akuntabel
3
Sasaran 1: Tata 1. Nilai Skala 68,44 (B) (2018) 80,05 #REF! 80,12 #REF! 82,1 #REF!
Kelola SAKIP (A) (A) (A)
Pemerintahan Sekretariat
yang Efektif Daerah dan
dan Akuntabel Badan
dalam Perencanaan
Memberikan Pembangunan
Pelayanan Daerah
Publik yang
Berkualitas.
3 0 0 Prosentase % 78% 85% 283.000.000 90% 500.000.000 95% 500.000.000 100% 500.000.000 100% 500.000.000 100
% 2.283.000.000
8 3 SKPD
dengan
predikat nilai Bagian
SAKIP Organisasi
minimal BB
472
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
birokrasi
yang disusun
Prosentase % 35% 40% 78.900.000 40% 500.000.000 45% 400.000.000 45% 500.000.000 50% 400.000.000 50%
1.878.900.000
SKPD yang
Bagian
memiliki
Organisasi
inovasi
kategori baik
Prosentase % n.a 70% 400.000.000 75% 800.000.000 80% 800.000.000 85% 500.000.000 90% 500.000.000 90%
perangkat 3.000.000.000
daerah yang
memenuhi Bagian
kaedah Organisasi
ketatalaksan
aan sesuai
ketentuan
Jumlah SKPD 45 45 134.800.000 45 750.000.000 45 800.000.000 45 800.000.000 45 800.000.000 45
3.284.800.000
SKPD yang
struktur
Bagian
kelembagaan
Organisasi
dan tugas
fungsinya
sesuai
Prosentase % 100% 100% 550.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100
% 950.000.000
Dokumen
kelembagaan Bagian
yang disusun Organisasi
sesuai
ketentuan
3 0 1 •Prosentase % n.a 100% 100% 75% 75% 75% 75%
13.935.090.000
8 rumusan 1.150.090.000 3.645.000.000 3.280.000.000 2.920.000.000 2.940.000.000
kebijakan Bagian
tata Pemerintahan
pemerintaha dan otoda
n yang
disusun
Prosentase % n.a 75% 75% 80% 85% 90% 90%
kebijakan
tata
Bagian
pemerintaha
Pemerintahan
n yang
Program dan otoda
dievaluasi
peningkatan
pelaksanaan
tata kelola
nya
pemerintahan
Prosentase % n.a 100% 100% 100% 100% 100% 100
dan %
rumusan
pengembangan Bagian
kebijakan
kerjasama Pemerintahan
administrasi
dan otoda
kewilayahan
yang disusun
Prosentase % n.a 75% 75% 80% 85% 90% 90%
rumusan
kebijakan
administrasi Bagian
kewilayahan Pemerintahan
yang dan otoda
dievaluasi
pelaksanaan
nya
473
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Prosentase % n.a 100% 100% 100% 100% 100% 100
dokumen %
pertanggujaw
aban kepala
Bagian
daerah yang
Pemerintahan
disusun
dan otoda
sesuai
pedoman
dan tepat
waktu
Prosentase % 100% 100% - - - - 100
%
administrasi
pengangkata
n dan
pemberhenti
an kepala
daerah, wakil Bagian
kepala Pemerintahan
daerah, dan dan otoda
DPRD yang
difasilitasi
sesuai
peraturan
dan tepat
waktu
Prosentase % n.a 100% 100% 100% 100% 100% 100
rumusan % Bagian
kebijakan Pemerintahan
kerjasama dan otoda
yang disusun
Prosentase % n.a 75% 75% 80% 85% 90% 90%
kebijakan
kerjasama di
Bagian
dalam negeri
Pemerintahan
yang
dan otoda
dievaluasi
pelaksanaan
nya
Prosentase % n.a 100% 100% 100% 100% 100% 100
% Bagian
kerjasama
Pemerintahan
daerah yang
dan otoda
terlaksana
4 0 0 Program Presentase % 0 0 0 0 0 90% 95% 100% 100
1 2 Pemerintahan Kebijakan 45.508.500.000 74.679.955.000 113.807.202.750 % 113.807.202.750
dan Bidang
Kesejahteraan Pemerintaha
Rakyat n dan Sekretariat
Kesejahteraa Daerah
n Rakyat
yang
Ditindaklanj
uti
4 0 0 Program Presentase % 0 0 0 0 0 90% 95% 100% 100
% 2.994.418.600
1 3 Perekonomian Kebijakan 2.564.500.000 2.774.610.000 2.994.418.600
dan Bidang
Sekretariat
Pembangunan Perekonomia
Daerah
n dan
Pembanguna
n yang
474
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Ditindaklanj
uti
475
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
program %
perangkat
bidang
infrastruktur
,
Badan
kewilayahan
Perencanaan
dan
Pembangunan
lingkungan
Daerah
hidup yang
sesuai
dengan
RPJMD/RKP
D
476
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
sesuai
pedoman
dan tepat
waktu
Persentase % 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100
%
perangkat
daerah yang
melaksanaka
n
Badan
pengendalian
Perencanaan
dan evaluasi
Pembangunan
hasil
Daerah
perencanaan
nya sesuai
pedoman
dan tepat
waktu
3 0 1 Program Persentase % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100
% 1.335.000.000
1 0 Pelaporan dokumen 225.000.000 225.000.000 225.000.000 435.000.000 225.000.000
Badan
Pembangunan yang disusun
Perencanaan
Daerah tepat waktu
Pembangunan
yang sesuai
Daerah
dengan
peraturan
3 0 1 Program Persentase % 76% 100% 1 1 1 100% 1
975.000.000
1 1 Pengembangan data / 195.000.000 195.000.000 195.000.000 195.000.000 195.000.000
Data / informasi
Badan
Informasi kebutuhan
Perencanaan
perencanaan
Pembangunan
pembanguna
Daerah
n daerah
yang
terpenuhi
3 0 1 Program Persentase % 75% 100% 100% 100% 100% 100% 100
1 2 Perencanaan dokumen 805.000.000 975.000.000 875.000.000 875.000.000 875.000.000 % 4.405.000.000
Pembangunan kajian
Ekonomi perencanaan
bidang Badan
ekonomi Perencanaan
yang Pembangunan
dimanfaatka Daerah
n dalam
perencanaan
pembanguna
n daerah
Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
%
program
perangkat
Badan
bidang
Perencanaan
ekonomi
Pembangunan
yang sesuai
Daerah
dengan
RPJMD/RKP
D
Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
Badan
%
kebijakan Perencanaan
perencanaan Pembangunan
pemerintah Daerah
477
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
pusat yang
diakomodir
renja
perangkat
daerah
bidang
ekonomi
Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
%
rekomendasi
pengendalian
dan evaluasi
Badan
hasil renja
Perencanaan
yang
Pembangunan
ditindaklanju
Daerah
ti perangkat
daerah
bidang
ekonomi
3 0 1 Program Persentase % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100
% 450.000.000
1 3 Fasilitasi kegiatan 75.000.000 75.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000
Pengelolaan OPD yang
Sumber bersumber Badan
Keuangan dari DAK Perencanaan
Pendukung Pembangunan
Sarana dan Daerah
Prasarana
Pembangunan
Daerah
3 0 1 Program Persentase % 58% 100% 100% 100% 100% 100% 100
1 4 Perencanaan dokumen 1.082.920.000 1.110.000.000 1.615.000.000 1.625.000.000 1.655.000.000 % 7.087.920.000
Pembangunan kajian
Bidang perencanaan
Pemerintahan bidang
dan pemerintaha
Badan
Pembangunan n dan
Perencanaan
Manusia pembanguna
Pembangunan
n manusia
Daerah
yang
dimanfaatka
n dalam
perencanaan
pembanguna
n daerah
Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
%
program
perangkat
bidang
pemerintaha Badan
n dan Perencanaan
pembanguna Pembangunan
n manusia Daerah
yang sesuai
dengan
RPJMD/RKP
D
478
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
kebijakan %
perencanaan
pemerintah
pusat yang
diakomodir Badan
renja Perencanaan
perangkat Pembangunan
daerah Daerah
bidang
pemerintaha
n dan
pembanguna
n manusia
Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
rekomendasi %
pengendalian
dan evaluasi
hasil renja
yang Badan
ditindaklanju Perencanaan
ti perangkat Pembangunan
daerah Daerah
bidang
pemerintaha
n dan
pembanguna
n manusia
3 0 1 Program Persentase % 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100
% 7.927.500.000
1 5 Penelitian dan dokumen 1.067.500.000 1.440.000.000 1.590.000.000 1.835.000.000 1.995.000.000
Pengembangan kajian yang Badan
Daerah disusun Perencanaan
berdasarkan Pembangunan
prioritas Daerah
pembanguna
n daerah
Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
%
dokumen Badan
kajian yang Perencanaan
dievaluasi Pembangunan
pemanfaatan Daerah
nya
5 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 85 90 95 95
1.500.000.000
1 2 Perencanaan, Perangkat 1.435.309.000 1.500.000.000 1.500.000.000
Pengendalian Daerah yang
dan Evaluasi Memiliki Badan
Pembangunan Perencanaan Perencanaan
Daerah dan Pembangunan
Pengukuran Daerah
Pembanguna
n yang
Berkualitas
479
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Prosentase % 0 0 0 0 0 84 88 92 92
500.000.000
perangkat 495.000.000 500.000.000 500.000.000
daerah yang
memiliki
keselarasan
Badan
program
Perencanaan
RPJMD dan
Pembangunan
RKPD bidang
Daerah
Bidang
Pemerintaha
n dan
Pembanguna
n Manusia
Prosentase % 0 0 0 0 0 85 90 95 95
300.000.000
dokumen 315.000.000 300.000.000 300.000.000
Perangkat
Daerah yang
memiliki
Konsistensi
dokumen
Badan
perencanaan
Perencanaan
dan
Pembangunan
penganggara
Daerah
n Bidang
Pemerintaha
n dan
Pembanguna
Program n Manusia
Koordinasi dan
0 0 Sinkronasi
5
1 3 Perencanaan
Pembangunan Prosentase % 0 0 0 0 0 84 88 92 92
450.000.000
Daerah perangkat 330.000.000 450.000.000 450.000.000
daerah yang
memiliki
keselarasan Badan
program Perencanaan
RPJMD dan Pembangunan
RKPD bidang Daerah
Perekonomi
an dan SDA
(Sumber
Daya Alam)
Prosentase % 0 0 0 0 0 85 90 95 95
200.000.000
dokumen 138.565.000 200.000.000 200.000.000
Perangkat
Daerah yang
memiliki
Konsistensi
dokumen
Badan
perencanaan
Perencanaan
dan
Pembangunan
penganggara
Daerah
n Bidang
Perekonomi
an dan SDA
(Sumber
Daya Alam)
480
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Prosentase % 0 0 0 0 0 84 88 92 92
perangkat 850.000.000 850.000.000 850.000.000 850.000.000
daerah yang
memiliki
Badan
keselarasan
Perencanaan
program
Pembangunan
RPJMD dan
Daerah
RKPD bidang
Infrastruktu
r dan
Kewilayahan
Prosentase % 0 0 0 0 0 85 90 95 95
600.000.000
dokumen 318.115.000 600.000.000 600.000.000
Perangkat
Daerah yang
memiliki
Konsistensi
dokumen
perencanaan
dan Badan
penganggara Perencanaan
n Bidang Pembangunan
Infrastruktu Daerah
r dan
Kewilayahan
481
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
5 0 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 100 100 100 100
2 2 Pengelolaan Organisasi 318.945.812.727,00 350.840.394.099,70 385.924.433.567, % 385.924.433.567,6
7
Keuangan Perangkat 67 Badan
Daerah Daerah yang pengelolaan
Mampu keuangan dan
Mengelola pendapatan
Dokumen daerah
Keuangan
Dengan Baik
5 0 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 100 100 100 100
% 1.172.621.500,00
2 3 Pengelolaan Organisasi 1.011.150.000,00 1.110.565.000,00 1.172.621.500,00
Barang Milik Perangkat Badan
Daerah Daerah yang pengelolaan
mampu keuangan dan
mengelola pendapatan
barang milik daerah
daerah
dengan baik
5 0 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 25 25 25 25% Badan
3.141.990.665,00
2 4 Pengelolaan Peningkatan 2.596.686.500,00 2.856.355.150,00 3.141.990.665,00 pengelolaan
Pendapatan Pendapatan keuangan dan
Daerah Asli Daerah pendapatan
daerah
2 1 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 100 100 100 100
% 13.326.275.430,49
0 5 Penyelesaian penyelesaian 11.013.450.769,00 12.114.795.845,90 13.326.275.430,4
Badan
Ganti Kerugian ganti 9
pengelolaan
dan Santunan kerugian dan
keuangan dan
Tanah Untuk santunan
pendapatan
Pembangunan tanah untuk
daerah
pembanguna
n
Maturitas
SPIP
Inspektorat
Daerah
3 0 0 Program Jumlah % 16 14 13 0 0 0 0 0 0 10
2.956.400.000
5 8 peningkatan Temuan BPK 1.456.400.000 1.500.000.000
sistem
pengawasan
Inspektorat
internal dan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan KDH
3 0 0 Program •Persentase % 65% 80% 85% 0 0 0 0 0 0 90%
775.000.000
5 9 peningkatan APIP yang 275.000.000 500.000.000
profesionalism bersertifikat
e tenaga Penjenjangan Inspektorat
pemeriksa dan dan teknis
aparatur substansi
pengawasan pengawasan
3 0 1 Program • Persentase % 0,28 0.25% 0,20% 0 0 0 0 0 0 0,14
% 2.360.000.000
5 0 penataan dan pelanggaran 660.000.000 1.700.000.000
penyempurnaa pegawai
n kebijakan Inspektorat
sistem dan
prosedur
pengawasan
482
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Program Persentase % 0 0 0 0 0 85% 50.009.400 88% 60.000.000 90% 66.000.000 90% 66.000.000
Penyelenggaraa Tindak
n Pengawasan Lanjut Inspektorat
Temuan Daerah
Hasil
0 0 Pengawasan
6
1 2
Jumlah Temua 0 0 0 0 0 12 1.306.724.875 11 1.505.000.000 10 1.810.000.000 10 1.810.000.000 Inspektorat
Temuan BPK n Daerah
Persentase % 0 0 0 0 0 80% 721.924.800 85% 855.000.000 90% 985.000.000 90% 985.000.000
Inspektorat
Realisasi
Daerah
Pengawasan
Program Persentase % 0 0 0 0 0 50% 36.295.700 55% 125.000.000 60% 125.000.000 60% 125.000.000
Perumusan Perangkat
Kebijakan, Daerah yang Inspektorat
Pendampingan Dievaluasi Daerah
dan Asistensi Maturitas
0 0 SPIP
6
1 3 Persentase % 0 0 0 0 0 65% 903.643.800 68% 1.400.000.000 70% 1.800.000.000 70% 1.800.000.000
Perangkat
Daerah Inspektorat
dengan Skor Daerah
SAKIP
Minimal A
Indeks Badan
Profesionalit Kepegawaian
as ASN dan
Pengembanga
n SDM
3 0 0 Program • Persentase % 80% 95% 95% 0 0 0 0 0 0 95%
341.000.000
3 7 Peningkatan Data / 146.000.000 195.000.000 Badan
Kualitas Data Informasi Kepegawaian
dan Kepegawaian dan
Pengendalian yang dikelola Pengembangan
Sumber Daya dengan Baik SDM
Aparatur
3 0 0 Program • Persentase % 3% 51% 52% 0 0 0 0 0 0 69%
641.750.000
3 8 Pendidikan Pejabat 281.750.000 360.000.000 Badan
Kedinasan Struktural Kepegawaian
Yang dan
Mengikuti Pengembangan
Diklat SDM
Manajerial
3 0 0 Program • Persentase % 3% 51% 52% 0 0 0 0 0 0 69%
4.615.000.000
3 9 Peningkatan Aparatur 1.530.000.000 3.085.000.000
Badan
Kapasitas Yang Telah
Kepegawaian
Sumberdaya Memiliki
dan
Aparatur Sertifikat
Pengembangan
Diklat
SDM
Teknis/Fung
sional
3 0 1 Program • % 80% 80% 90% 0 0 0 0 0 0 90%
898.000.000 Badan
3 0 Pembinaan dan Peningkatan 230.000.000 668.000.000
Kepegawaian
Pengembangan disiplin dan
dan
Aparatur jumlah ASN
Pengembangan
sesuai
SDM
formasi
483
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
3 0 1 Program • Persentase % 85% 92% 92% 0 0 0 0 0 0 92% Badan
3 1 Pengelolaan PNS Yang di 60.000.000 93.000.000 153.000.000 Kepegawaian
Mutasi Mutasi dan dan
Kepegawaian Pensiun Pengembangan
SDM
3 0 1 Program • Persentase % 85% 90% 90% 0 0 0 0 0 0 90%
299.863.400 Badan
3 2 Pengelolaan PNS Yang 100.000.000 199.863.400
Kepegawaian
Kepangkatan Mengajukan
dan
dan Kenaikan Administrasi
Pengembangan
Gaji Berkala
SDM
Kepegawaian
3 0 1 Program • Persentase % 85% 85% 85% 0 0 0 0 0 0 85% Badan
1.000.000.000
3 3 Peningkatan Jabatan 250.000.000 750.000.000 Kepegawaian
Pengembangan Yang Diisi dan
Karier Sesuai Pengembangan
Kompetensi SDM
Persentase % 0 0 0 0 0 95% 97% 99% 99% Badan
Data dan 595.000.000 960.000.000 960.000.000 960.000.000 Kepegawaian
Indormasi dan
ASN yang Pengembangan
Berhasil Sumber Daya
Dikelola Manusia
Persentase % 0 0 0 0 0 90% 90% 90% 90% Badan
1.150.000.000
ASN yang 929.000.000 1.150.000.000 1.150.000.000 Kepegawaian
Memperoleh dan
Promosi Pengembangan
Sumber Daya
Program
0 0 Manusia
5 Kepegawaian
3 2 Persentase % 0 0 0 0 0 15% 15% 15% 15% Badan
Daerah 100.000.000
ASN yang 75.000.000 100.000.000 100.000.000 Kepegawaian
Dimutasi dan
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Persentase % 0 0 0 0 0 98% 99% 100% 100 Badan
ASN yang 305.000.000 350.000.000 350.000.000 % 350.000.000 Kepegawaian
Disiplin dan
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100
% 425.000.000 Badan
ASN yang 150.000.000 425.000.000 425.000.000
Kepegawaian
Lulus dalam
dan
Pengembang
Pengembangan
an
Sumber Daya
Kompetensi
Manusia
Teknis
Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100
Program % 19.000.000.000 Badan
ASN yang 5.898.000.000 19.000.000.000 19.000.000.000
0 0 Pengembangan Kepegawaian
5 lulus dalam
4 2 Sumber Daya dan
pengembang
Manusia Pengembangan
an
Sumber Daya
kompetensi
Manusia
manajerial
Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100 Badan
% 500.000.000
PNS yang 150.000.000 500.000.000 500.000.000 Kepegawaian
memenuhi dan
syarat Pengembangan
diketahui Sumber Daya
484
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
kompetensin Manusia
ya
Indeks Badan
Inovasi Perencanaan
Daerah Pembangunan
Daerah
3 0 0 Program Persentase % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100
1 1 Pelayanan Layanan 461.800.000 625.000.000 625.000.000 625.000.000 625.000.000 % 2.961.800.000
Badan
Administrasi Administrasi
Perencanaan
Perkantoran Perkantoran
Pembangunan
Yang
Daerah
terakomodir
dengan baik
3 0 0 Persentase % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100
% 4.509.000.000
1 2 Sarana dan 1.242.000.000 930.000.000 1.080.000.000 720.000.000 537.000.000
Prasarana
Aparatur
yang Layak
Fungsi
Program
Persentase % 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100 Badan
Peningkatan %
PNS yang Perencanaan
Sarana dan
mempunyai Pembangunan
Prasarana
latar Daerah
Aparatur
belakang
yang sesuai
tugas yang
menjadi
tanggung
jawabnya
3 0 0 Program Persentase % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100
% 240.000.000
1 3 Peningkatan Sarana dan 40.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 Badan
Perencanaan Prasarana Perencanaan
dan Pelaporan Aparatur Pembangunan
Kinerja dan yang Layak Daerah
Keuangan Fungsi
3 0 0 Persentase % 65% 100% 100% 100% 100% 100% 100
1 7 dokumen 2.681.624.200 3.975.000.000 5.385.000.000 5.635.000.000 5.760.000.000 % 23.436.624.200
perencanaan
pembanguna
n bidang
Infrastruktur
Badan
Program Kewilayahan
Perencanaan
Perencanaan dan
Pembangunan
Pembangunan Lingkungan
Daerah
Bidang Hidup yang
Infrastruktur dimanfaatka
Kewilayahan n dalam
dan perencanaan
Lingkungan pembanguna
Hidup n daerah
Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
%
program Badan
perangkat Perencanaan
bidang Pembangunan
infrastruktur Daerah
,
485
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
kewilayahan
dan
lingkungan
hidup yang
sesuai
dengan
RPJMD/RKP
D
Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
%
kebijakan
perencanaan
pemerintah
pusat yang
diakomodir
renja Badan
perangkat Perencanaan
daerah Pembangunan
bidang Daerah
infrastruktur
,
kewilayahan
dan
lingkungan
hidup
Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
%
rekomendasi
pengendalian
dan evaluasi
hasil renja
yang
ditindaklanju Badan
ti perangkat Perencanaan
daerah Pembangunan
bidang Daerah
infrastruktur
,
kewilayahan
dan
lingkungan
hidup
3 0 0 Program Persentase % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100
1 8 Perencanaan dokumen 613.000.000 1.430.000.000 735.000.000 1.040.000.000 1.365.000.000 % 5.183.000.000
Badan
Pembangunan yang disusun
Perencanaan
Daerah tepat waktu
Pembangunan
yang sesuai
Daerah
dengan
peraturan
3 0 0 Persentase % 63% 100% 100% 100% 100% 100% 100
% 2.175.000.000
1 9 dokumen 465.000.000 315.000.000 615.000.000 315.000.000 465.000.000
yang
Program Badan
dievaluasi
Pengendalian Perencanaan
hasilnya
dan Evaluasi Pembangunan
sesuai
Pembangunan Daerah
pedoman
dan tepat
waktu
486
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Persentase % 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100
perangkat %
daerah yang
melaksanaka
n
Badan
pengendalian
Perencanaan
dan evaluasi
Pembangunan
hasil
Daerah
perencanaan
nya sesuai
pedoman
dan tepat
waktu
3 0 1 Program Persentase % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100
1 0 Pelaporan dokumen 225.000.000 225.000.000 225.000.000 435.000.000 225.000.000 % 1.335.000.000
Badan
Pembangunan yang disusun
Perencanaan
Daerah tepat waktu
Pembangunan
yang sesuai
Daerah
dengan
peraturan
3 0 1 Program Persentase % 76% 100% 100% 100% 100% 100% 100
% 975.000.000
1 1 Pengembangan data / 195.000.000 195.000.000 195.000.000 195.000.000 195.000.000
Data / informasi
Badan
Informasi kebutuhan
Perencanaan
perencanaan
Pembangunan
pembanguna
Daerah
n daerah
yang
terpenuhi
3 0 1 Persentase % 75% 100% 100% 100% 100% 100% 100
1 2 dokumen 805.000.000 975.000.000 875.000.000 875.000.000 875.000.000 % 4.405.000.000
kajian
perencanaan
bidang Badan
ekonomi Perencanaan
yang Pembangunan
dimanfaatka Daerah
n dalam
perencanaan
pembanguna
n daerah
Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
Program program %
Perencanaan perangkat
Badan
Pembangunan bidang
Perencanaan
Ekonomi ekonomi
Pembangunan
yang sesuai
Daerah
dengan
RPJMD/RKP
D
Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
%
kebijakan
perencanaan
Badan
pemerintah
Perencanaan
pusat yang
Pembangunan
diakomodir
Daerah
renja
perangkat
daerah
487
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
bidang
ekonomi
488
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
renja
perangkat
daerah
bidang
pemerintaha
n dan
pembanguna
n manusia
Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
%
rekomendasi
pengendalian
dan evaluasi
hasil renja
yang Badan
ditindaklanju Perencanaan
ti perangkat Pembangunan
daerah Daerah
bidang
pemerintaha
n dan
pembanguna
n manusia
3 0 1 Persentase % 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100
% 7.927.500.000
1 5 dokumen 1.067.500.000 1.440.000.000 1.590.000.000 1.835.000.000 1.995.000.000
kajian yang Badan
disusun Perencanaan
berdasarkan Pembangunan
Program prioritas Daerah
Penelitian dan pembanguna
Pengembangan n daerah
Daerah Persentase % n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100
%
dokumen Badan
kajian yang Perencanaan
dievaluasi Pembangunan
pemanfaatan Daerah
nya
Prosentase % 0 0 0 0 0 100 100 100 100
1.400.000.000
Penelitian 1.330.000.000 1.400.000.000 1.400.000.000
dan Badan
pengembang Perencanaan
an prioritas Pembangunan
pembanguna Daerah
Program n daerah
0 0 Penelitian dan
5
5 2 Pengembangan Jumlah % 0 0 0 0 0 2 4 12 12
Daerah Inovasi 600.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000
prioritas Badan
pembanguna Perencanaan
n daerah Pembangunan
dengan Daerah
kategori
inovatif (IGA)
Indeks Dinas
Kematangan Komunikasi
SPBE dan
Informatika
489
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
1 1 0 Program Prosentase % 0,00% 82,20 88,89 0,00% 0,00% 0% 100,
6 9 Pengelolaan Perangkat % 6.475.000.000 % 9.465.000.000 - - - 00% 15.940.000.000
dan daerah yang
Pengembangan terhubung
Data jaringan
Dinas
Elektronik internet dan
Komunikasi
intranet
dan
Jumlah % 0,00% 25,90 100,00 0,00% 0,00% 0% 100,
00% Informatika
aplikasi % % - - -
perangkat
daerah yang
terintegrasi
sesuai
1 1 1 Program Cakupan % 99,50% 99,50 99,50 0,00% 0,00% 0% 95,5
0% 180.000.000
6 0 Penyediaan Layanan % 90.000.000 % 90.000.000 - - - Dinas
dan Telekomunik Komunikasi
Pengendalian asi dan
Infrastruktur Informatika
TIK
1 1 1 Program Prosentase % 0,00% 22,20 22,20 0,00% 0,00% 0% 100,
00% 760.000.000
6 1 Pengelolaan Penerapan % 380.000.000 % 380.000.000 - - - Dinas
dan Standar Komunikasi
Pengembangan proteksi dan
Keamanan keamanan Informatika
Informasi informasi
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 90% 8681400000 90% 10900000000 90% 14150000000 90% 14150000000
6 2 Informasi dan tindaklanjut
Dinas
Komunikasi layanan
Komunikasi
Publik informasi
dan
dan
Informatika
komunikasi
publik
2 1 0 Program Presentase % 0 0 0 0 0 50% 4415000000 50% 15615000000 50% 15615000000 50% 15615000000
Dinas
6 3 Aplikasi Aplikasi E-
Komunikasi
Informatika Government
dan
yang
Informatika
Terintegrasi
2 2 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 690000000 100% 640000000 100% 660000000 100 660000000
%
0 2 Penyelenggaraa Data dan
n Statistik Informasi
Sektoral Sektoral Dinas
yang Komunikasi
Dilengkapi dan
dengan Informatika
Kompilasi
Produk
Administrasi
2 2 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 250000000 100% 380000000 100% 400000000 100 400000000
1 2 Penyelenggaraa Keamanan % Dinas
n Persandian Informasi Komunikasi
untuk dan
Pengamanan Informatika
Informasi
490
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Indeks Dinas
Pelayanan Kependuduka
Publik n dan
pencatatan
sipil
Sekretariat
DPRD
Kecamatan
Dinas
Perpustakaan
dan Kearsipan
Dinas
Penanaman
Modal
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu,
Transmigrasi,
dan Tenaga
Kerja,
1 1 0 Program • Persentase % 100% 100% 253.209.400 100% 270.519.400 100% 280.884.982 100% 285.884.982 100% 285.884.982 100
% 1.376.383.746
2 1 Pelayanan Layanan
Dinas
Administrasi Administrasi
Kependudukan
Perkantoran Perkantoran
& Pencatatan
Yang
Sipil
Terakomodir
Dengan Baik
1 1 0 Program • Persentase % 100% 100% 167.600.000 100% 179.600.000 100% 169.600.000 100% 193.600.000 100% 205.600.000 100
2 2 Peningkatan Sarana dan % 916.000.000
dan Pendukung Prasarana
Kualitas Aparatur
Kinerja yang Layak
Aparatur Fungsi
* Persentase % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100
% Dinas
PNS Yang
Mempunyai Kependudukan
Latar & Pencatatan
Belakang Sipil
Pendidikan
Yang Sesuai
Dengan
Tugas Yang
Menjadi
Tanggung
Jawabnya
1 1 0 Program • Persentase % 100% 100% 55.000.000 100% 55.000.000 100% 75.000.000 100% 75.000.000 100% 80.000.000 100
% 340.000.000
2 3 Peningkatan Unit Kerja
Perencanaan yang
Dinas
dan Pelaporan Menyusun
Kependudukan
Kinerja dan Perencanaan
& Pencatatan
Keuangan dan Laporan
Sipil
Kinerja
Dengan
Kualitas Baik
1 1 0 Program • Cakupan % 94,07 95,50 349.358.300 96,00 359.358.300 96,50 372.358.300 97,00 382.358.300 97 396.364.845 100
1.859.798.045 Dinas
2 7 Pelayanan Penerbitan
Kependudukan
Pendaftaran Kartu Tanda
& Pencatatan
Penduduk Penduduk
Sipil
(KTP)
491
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
1 1 0 Program • Cakupan % 100,00 95,50 162.797.000 95,93 192.797.000 96,00 192.797.000 96,00 192.797.000 97 202.797.000 97 Dinas
2 8 Pelayanan Penerbitan 943.985.000 Kependudukan
Pencatatan Akte & Pencatatan
Sipil Kelahiran Sipil
1 1 0 Program • % 75,00 75,75 398.244.700 76,51 398.244.700 77,27 398.244.700 78,83 403.911.249 79,50 408.911.249 79,5
0 2.007.556.598
2 9 Pengelolaan Ketersediaan
Informasi Database Dinas
Administrasi Kependuduk Kependudukan
Kependudukan an & Pencatatan
dan Sipil
Pemanfaatan
Data
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 85% 67.296.282 85% 70.000.000 90% 70.000.000 90% 70.000.000
2 2 Pendaftaran Penerbitan Dinas
Penduduk Kartu Tanda Kependudukan
Penduduk dan Catatan
pada tahun Sipil
(x)
Persentase % 0 0 0 0 0 95% 187.968.582 95% 190.000.000 95% 190.000.000 95% 190.000.000 Dinas
Penerbitan Kependudukan
KK pada dan Catatan
tahun (x) Sipil
2 1 0 Program Presentase % 0 0 0 0 0 25% 20.315.336 25% 20.000.000 25% 20.000.000 25% 20.000.000
2 3 Pencatatan penerbitan
Dinas
Sipil akta
Kependudukan
perkawinan
dan Catatan
sampai
Sipil
dengan
tahun (X)
Persentase % 0 0 0 0 0 90% 20.000.000 90% 27.000.000 90% 27.000.000 90% 27.000.000
penerbitan
Dinas
kutipan akta
Kependudukan
kelahiran
dan Catatan
sampai
Sipil
dengan
tahun (x)
Persentase % 0 0 0 0 0 75% 50.000.000 75% 40.000.000 75% 40.000.000 75% 40.000.000
penerbitan
Dinas
Kutipan Akta
Kependudukan
Kematian
dan Catatan
sampai
Sipil
dengan
tahun (x)
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 91.560.518 100% 98.500.000 100% 98.500.000 100 98.500.000
%
2 4 Pengelolaan data
Dinas
Informasi kependuduk
Kependudukan
Adminisrasi an yang
dan Catatan
Kependudukan dikelola
Sipil
secara
elektronik
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 95% 20.000.000 95% 20.000.000 95% 20.000.000 95% 20.000.000
2 5 Pengelolaan dokumen Dinas
Profil profil Kependudukan
Kependudukan kependuduk dan Catatan
an yang Sipil
tersusun
492
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
3 0 0 Program Persentase % 80 80 83 0 0 0 0 0 0 95
8 7 Peningkatan program 10.734.500.000 11.807.950.000 22.542.450.000
Kapasitas kerja DPRD Sekretariat
Lembaga yang DPRD
Perwakilan dilaksanakan
Rakyat Daerah tepat waktu
3 0 0 Program Persentase % 80 80 83 0 0 0 0 0 0 95
6.798.750.000
8 8 Peningkatan legeslasi 3.237.500.000 3.561.250.000
Penataan daerah dan
Sekretariat
Perundang- reses DPRD
DPRD
undangan dan yang
Layanan dilaksanakan
Aspirasi tepat waktu
1 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 80 80 80 80
36.973.650.000
2 3 2 Dukungan Tugas dan 15.418.673.000 35.198.000.000 36.973.650.000
Pelaksanaan Fungsi DPRD Sekretariat
Tugas dan yang DPRD
Fungsi DPRD Terlaksana
Tepat Waktu
3 0 0 Program • Prosentase % 100% 100% 100% 0 0 0 100
% 16.382.683.500
8 8 Peningkatan pengendalian 6.783.470.000 9.599.213.500 - - -
Pemberdayaan dan evaluasi
Masyarakat pengelolaan
dan Kinerja keuangan
Pemerintahan desa
Umum • Prosentase % 100% 100% 100% 0 0 0 100
%
hasil
koordinasi
dan fasilitasi
bidang
ketentraman
dan
ketertiban
umum yang
ditindaklanju
ti
• Prosentase % 100% 100% 100% 0 0 0 100
%
hasil
koordinasi Kecamatan
dan fasilitasi Pamekasan
bidang
pemerintaha
n dan
kesejahteraa
n sosial
yang
ditindaklanju
ti
• Prosentase % 100% 100% 100% 0 0 0 100
%
hasil
koordinasi
dan fasilitasi
bidang
pemerintaha
n dan
kesejahteraa
n sosial
yang
ditindaklanju
493
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
ti
494
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Prosentase % 100% 70% 100% 0 0 0 100
hasil %
koordinasi
bidang
kesejahteraa
n sosial yang
ditindaklanju
ti
Prosentase % 100% 70% 100% 0 0 0 100
%
hasil
koordinasi
bidang
pemberdayaa
n
masyarakat
yang
ditindaklanju
ti
Prosentase % 100% 100% 0 0 0 100
%
hasil
koordinasi
bidang
ketentraman
dan
ketertiban
umum yang
ditindaklanju
ti
3 0 0 Program • Prosentase % 100% 100% 100% 0 0 0 0 0 0 100
8 1 Pelayanan pelayanan 75.000.000 75.000.000 % 150.000.000
Administrasi admnistrasi
Kecamatan
Perkantoran kecamatan
Larangan
sesuai SOP
dan tepat
waktu
3 0 0 Program Presentase % 90% 90% 90% 0 0 0 0 0 0 100
% 750.250.000
8 8 Peningkatan desa yang 355.000.000 395.250.000
Pemberdayaan melaksanaka
Masyarakat n tata kelola
dan Kinerja pemerintaha
Pemerintahan n dengan
Umum kualitas baik
Persentase % 70% 70% 75% 0 0 0 0 0 0 85%
Lembaga Kecamatan
Pemberdayaa Galis
n
Masyarakat
yang Aktif
Persentase % 70% 70% 75% 0 0 0 0 0 0 85%
Pengaduan
Masyarakat
yang
Tertangani
3 0 0 Program Persentase % 78% 78% 79% 0 0 0 0 0 0 85%
48.100.000
8 9 Pelayanan pelayanan 25.000.000 23.100.000
Kecamatan
Administrasi kecamatan
Galis
Kecamatan yang sesuai
SOP
495
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
3 0 0 Program • Prosentase % 100% 100% 100% 0 - 0 - 0 - 100
8 8 Peningkatan hasil 302.800.000 570.000.000 % 872.800.000
Pemberdayaan koordinasi
Masyarakat bidang
dan Kinerja pemerintaha
Pemerintahan n yang
Umum ditindaklanju
ti
• Prosentase % 100% 100% 100% 0 0 0 100
%
hasil
koordinasi
bidang
kesejahteraa
n sosial yang
ditindaklanju
ti
• Prosentase % 100% 100% 100% 0 0 0 100
hasil % Kecamatan
koordinasi Tlanakan
bidang
pemberdayaa
n
masyarakat
yang
ditindaklanju
ti
Prosentase % 100% 100% 100% 0 0 0 100
%
hasil
koordinasi
bidang
ketentraman
dan
ketertiban
umum yang
ditindaklanju
ti
3 0 0 Program • Prosentase % 100% 100% 100% 0 0 0 0 0 0 100
% 150.000.000
8 9 Pelayanan pelayanan 75.000.000 75.000.000
Administrasi admnistrasi
Kecamatan
Kecamatan kecamatan
Tlanakan
sesuai SOP
dan tepat
waktu
3 0 0 Program Prosentase % n/a 100% 100% 0 - 0 - 0 - 100
8 8 Peningkatan hasil 172.500.000 362.500.000 % 535.000.000
Pemberdayaan koordinasi
Masyarakat bidang
dan Kinerja pemerintaha
Pemerintahan n yang
Umum ditindaklanju
ti Kecamatan
Prosentase % n/a 100% 100% 0 0 0 100 Proppo
%
hasil
koordinasi
bidang
kesejahteraa
n sosial yang
ditindaklanju
ti
496
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Prosentase % n/a 100% 100% 0 0 0 100
hasil %
koordinasi
bidang
pemberdayaa
n
masyarakat
yang
ditindaklanju
ti
Prosentase % n/a 100% 100% 0 0 0 100
%
hasil
koordinasi
bidang
ketentraman
dan
ketertiban
umum yang
ditindaklanju
ti
3 0 0 Program Prosentase % 100% 100% 100% 0 0 0 0 0 0 100
% 150.000.000
8 9 Pelayanan pelayanan 75.000.000 75.000.000
Administrasi admnistrasi
Kecamatan
Kecamatan kecamatan
Proppo
sesuai SOP
dan tepat
waktu
3 0 0 Program Prosentase % n/a 100% 100% 0 - 0 - 0 - 100
8 9 Peningkatan hasil 570.000.000 570.000.000 % 1.140.000.000
Pemberdayaan koordinasi
Masyarakat bidang
dan Kinerja pemerintaha
Pemerintahan n yang
Umum ditindaklanju
ti
Prosentase % n/a 100% 100% 0 0 0 100
%
hasil
koordinasi
bidang
kesejahteraa
n sosial yang
ditindaklanju
ti Kecamatan
Prosentase % n/a 100% 100% 0 0 0 100 Palengaan
hasil %
koordinasi
bidang
pemberdayaa
n
masyarakat
yang
ditindaklanju
ti
Prosentase % n/a 100% 100% 0 0 0 100
%
hasil
koordinasi
bidang
ketentraman
dan
497
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
ketertiban
umum yang
ditindaklanju
ti
3 0 0 Program Persentase % 100% 100% 79% 0 0 0 0 0 0 85%
484.250.000
8 9 Pelayanan pelayanan 26.200.000 26.200.000
Kecamatan
Administrasi kecamatan
Palengaan
Kecamatan yang sesuai
SOP
3 0 0 Program • Persentase % 100% 100% 100% 0 0 0 100
8 8 Peningkatan Desa/Kelura 249.000.000 257.700.000 % 506.700.000
Pemberdayaan han yang
Masyarakat melaksanaka
dan Kinerja n tata kelola
Pemerintahan pemerintaha
Umum n dengan
kualitas baik
• Persentase % 100% 100% 100% 0 0 0 100 Kecamatan
%
lembaga Pegantenan
kemasyaraka
tan yang
aktif
• persentase % 100% 100% 100% 0 0 0 100
sengketa %
masyarakat
yang
tertangani
3 0 0 Program • Persentase % 100% 100% 100% 0 0 0 0 0 0 100
% 41.000.000
8 9 Pelayanan pelayanan 20.000.000 21.000.000
Kecamatan
Administrasi kecamatan
Pegantenan
Kecamatan yang sesuai
SOP
3 0 0 Program • Prosentase % n/a 95% 95% 0 0 0 95%
476.000.000
8 8 Peningkatan hasil 243.000.000 233.000.000
Pemberdayaan koordinasi
Masyarakat bidang
dan Kinerja pemerintaha
Pemerintahan n yang
Umum ditindaklanju
ti
• Prosentase % n/a 100% 100% 0 0 0 100
hasil %
koordinasi
bidang
kesejahteraa Kecamatan
n sosial yang Pakong
ditindaklanju
ti
• Prosentase n/a 100% 100% 0 0 0 100
%
hasil
koordinasi
bidang
pemberdayaa
n
masyarakat
yang
ditindaklanju
ti
498
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
• Prosentase % n/a 100% 100% 0 0 0 100
hasil %
koordinasi
bidang
ketentraman
dan
ketertiban
umum yang
ditindaklanju
ti
3 0 0 Program • Persentase % 100% 100% 100% 0 0 0 0 0 0 100
% 150.000.000
8 9 Pelayanan pelayanan 75.000.000 75.000.000
Kecamatan
Administrasi kecamatan
Pakong
Kecamatan yang sesuai
SOP
3 0 0 Program Prosentase % n/a 100% 100% 0 0 0 100
8 8 Peningkatan hasil 570.000.000 570.000.000 % 1.140.000.000
Pemberdayaan koordinasi
Masyarakat bidang
dan Kinerja pemerintaha
Pemerintahan n yang
Umum ditindaklanju
ti
Prosentase % n/a 100% 100% 0 0 0 100
%
hasil
koordinasi
bidang
kesejahteraa
n sosial yang
ditindaklanju
ti
Prosentase % n/a 100% 100% 0 0 0 100
% Kecamatan
hasil
koordinasi Kadur
bidang
pemberdayaa
n
masyarakat
yang
ditindaklanju
ti
Prosentase % n/a 100% 100% 0 0 0 100
%
hasil
koordinasi
bidang
ketentraman
dan
ketertiban
umum yang
ditindaklanju
ti
3 0 0 Program Prosentase % 100% 100% 100% 0 0 0 0 0 0 100
% 150.000.000
8 9 Pelayanan pelayanan 75.000.000 75.000.000
Administrasi admnistrasi
Kecamatan
Kecamatan kecamatan
Kadur
sesuai SOP
dan tepat
waktu
499
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
3 0 0 Program • Persentase % 100% 100 100 0 100
8 8 Peningkatan Desa/Kelura 244.000.000 406.475.000 650.475.000
Pemberdayaan han yang
Masyarakat melaksanaka
dan Kinerja n tata kelola
Pemerintahan pemerintaha
Umum n dengan
kualitas baik
• Persentase % 100% 100 100 0 100 Kecamatan
lembaga Waru
kemasyaraka
tan yang
aktif
• persentase % 100% 100 100 0 100
sengketa
masyarakat
yang
tertangani
3 0 0 Program • Persentase % 100% 100% 100% 0 0 0 0 0 0 100
% 26.225.000
8 9 Pelayanan pelayanan 21.000.000 5.225.000
Kecamatan
Administrasi kecamatan
Waru
Kecamatan yang sesuai
SOP
3 0 0 Program • Persentase % 100% 100% 100% 0 100
% 700.500.000
8 8 Peningkatan Desa/Kelura 309.000.000 391.500.000
Pemberdayaan han yang
Masyarakat melaksanaka
dan Kinerja n tata kelola
Pemerintahan pemerintaha
Umum n dengan
kualitas baik
• Persentase % 100% Kecamatan
lembaga Batumarmar
kemasyaraka
tan yang
aktif
• persentase % 100%
sengketa
masyarakat
yang
tertangani
3 0 0 Program • Persentase % 100% 100% 100% 0 0 0 0 0 0 100
% 30.750.000
8 9 Pelayanan pelayanan 15.000.000 15.750.000
Kecamatan
Administrasi kecamatan
Batumarmar
Kecamatan yang sesuai
SOP
3 0 0 Program • % 100% 100% 100% 0 0 0 0 0 0 100
% 734.825.250
8 8 Peningkatan Prosentaseha 350.415.000 384.410.250
Pemberdayaan sil
Masyarakat Koordinasibi
Kecamatan
dan Kinerja dang
Pasean
Pemerintahan Pemerintaha
Umum n yang
ditindaklanju
ti
500
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
• Persentase % 100% 100% 100% 0 0 0 100
Hasil %
Koordiansi
bidang
Kesejahteraa
n sosial yang
ditindaklanju
ti
• persentase % 100% 100% 100% 0 0 0 100
%
sengketa
masyarakat
yang
tertangani
3 0 0 Program • Persentase % 100% 100% 100% 100
% 41.000.000
8 9 Pelayanan pelayanan 20.000.000 21.000.000
Administrasi Administrasi
Kecamatan
Kecamatan kecamatan
Pasean
sesuai SOP
dan tepat
waktu
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100
% 774.898.000
1 2 Penyelenggaraa pelayanan 745.000.000 751.848.000 774.898.000
n kecamatan Kecamatan
Pemerintahan yang sesuai Pamekasan
dan Pelayanan dengan SOP
Publik
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 93% 98% 100% 100
% 18.419.700.000
1 3 Pemberdayaan lembaga 17.265.872.000 18.354.700.000 18.419.700.000
Kecamatan
Masyarakat masyarakat
Pamekasan
Desa dan yang aktif
Kelurahan
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100
1 4 Koordinasi sengketa 261.445.000 234.145.000 250.000.000 % 250.000.000
Kecamatan
Ketentraman masyarakat
Pamekasan
dan Ketertiban yang
Umum tertangani
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100
% 100.000.000
1 5 Penyelenggaraa konflik 70.000.000 100.000.000 100.000.000
n Urusan tingkat
Kecamatan
Pemerintahan kecamatan
Pamekasan
Umum yang
ditindaklanju
ti
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 75% 80% 90% 90%
55.000.000
1 6 pembinaan dan desa yang 60.000.000 20.000.000 55.000.000
pengawasan perencanaan
Kecamatan
pemerintahan dan laporan
Pamekasan
desa kinerjanya
memiliki
kualitas baik
501
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100
1 2 Penyelenggaraa pelayanan 105.000.000 125.000.000 145.000.000 % 145.000.000
n kecamatan
Pemerintahan yang sesuai
dan Pelayanan dengan SOP Kecamatan
Publik Pademawu
502
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100
1 3 Pemberdayaan lembaga 110.000.000 115.000.000 125.000.000 % 125.000.000
Masyarakat masyarakat
Desa dan yang aktif Kecamatan
Kelurahan Larangan
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 - - - - - - - -
1 2 Penyelenggaraa pelayanan
n kecamatan Kecamatan
Pemerintahan yang sesuai Galis
dan Pelayanan dengan SOP
Publik
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1
Kali 22.500.000
1 3 Pemberdayaan lembaga 20.000.000 22.500.000 22.500.000
Kecamatan
Masyarakat masyarakat
Galis
Desa dan yang aktif
Kelurahan
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 6 Hari 6 Hari 6 Hari 6
Hari 79.500.000
1 4 Koordinasi sengketa Besar 79.500.000 Besar 79.500.000 Besar 79.500.000 Kecamatan
Besa
Ketentraman masyarakat 3 Kali 3 Kali 3 Kali r Galis
dan Ketertiban yang 3
Umum tertangani Kali
2 Kali 2 Kali 2 Kali 2 Kecamatan
Kali 17.500.000
15.000.000 17.500.000 17.500.000 Galis
503
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 2 2 2 2
Kecamatan
1 5 Penyelenggaraa konflik Konflik 15.000.000 Konflik 17.500.000 Konflik 17.500.000 Konfl 17.500.000
ik Galis
n Urusan tingkat
2 Kali 2 Kali 2 Kali 2
Pemerintahan kecamatan Kali 100.000.000
50.000.000 100.000.000 100.000.000 Kecamatan
Umum yang
ditindaklanju Galis
ti
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 10 10 10 10
Desa 50.000.000
1 6 pembinaan dan desa yang Desa 50.000.000 Desa 50.000.000 Desa 50.000.000
10
pengawasan perencanaan 10 10 10 Desa Kecamatan
pemerintahan dan laporan Desa Desa Desa 3 Galis
desa kinerjanya 3 3 3 Pasa
r
memiliki Pasar Pasar Pasar
kualitas baik 10 10 10 10 Kecamatan
Desa 17.500.000
Desa 15.000.000 Desa 17.500.000 Desa 17.500.000 Galis
4 Desa - - - - - - Kecamatan
25.000.000 Galis
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100
% 270.000.000
1 2 Penyelenggaraa pelayanan 115.000.000 212.000.000 270.000.000
n kecamatan
Pemerintahan yang sesuai
Kecamatan
dan Pelayanan dengan SOP
Tlanakan
Publik
504
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 78% 80% 85% 85%
1 2 Penyelenggaraa pelayanan 127.500.000 135.000.000 143.500.000 143.500.000
n kecamatan
Pemerintahan yang sesuai Kecamatan
dan Pelayanan dengan SOP Proppo
Publik
505
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 93% 98% 100% 100
1 3 Pemberdayaan lembaga 50.000.000 115.750.000 115.750.000 % 115.750.000
Masyarakat masyarakat
Desa dan yang aktif
Kelurahan Kecamatan
Palengaan
506
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100
1 5 Penyelenggaraa konflik 16.000.000 25.000.000 32.000.000 % 32.000.000
n Urusan tingkat
Pemerintahan kecamatan Kecamatan
Umum yang Pegantenan
ditindaklanju
ti
507
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 75% 80% 90% 90%
1 6 pembinaan dan desa yang 50.000.000 35.000.000 105.000.000 105.000.000
pengawasan perencanaan
pemerintahan dan laporan
desa kinerjanya Kecamatan
memiliki Pakong
kualitas baik
508
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100
1 2 Penyelenggaraa pelayanan 123.271.750 123.000.000 135.000.000 % 135.000.000
n kecamatan
Pemerintahan yang sesuai
dan Pelayanan dengan SOP Kecamatan
Publik Waru
509
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100
1 4 Koordinasi sengketa 100.000.000 200.000.000 300.000.000 % 300.000.000
Ketentraman masyarakat
dan Ketertiban yang Kecamatan
Umum tertangani Batumarmar
510
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
7 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100
1 5 Penyelenggaraa konflik 58.174.000 58.833.000 59.525.000 % 59.525.000
n Urusan tingkat
Pemerintahan kecamatan
Umum yang Kecamatan
ditindaklanju Pasean
ti
511
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Penanaman Penanaman Pintu
Modal Modal yang
tertangani
512
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Misi 4: Pemenuhan Kualitas Infrastruktur Dasar yang Merata dan Berkelanjutan
Tujuan : Menjamin Terpenuhinya Infrastruktur Dasar dan Kualitas Lingkungan Hidup yang Merata dan Layak bagi Masyarakat
Dinas
Perumahan
Rakyat dan
Kawasan
Permukiman
Sasaran 1: Rasio
Meningkatnya permukiman Dinas
pemerataan layak huni Perumahan
pembangunan Rakyat dan
infrastruktur Kawasan
dasar secara Permukiman
terpadu
1 0 0 Program • Persentase % 95,12% 95,33 95,57 95,80 96,04 96% 96,2 Dinas
7% 32.031.292.000
4 7 Pengembangan Rumah % 659.280.000 % 749.512.000 % 9.630.000.000 % 10.207.500.000 10.785.000.000 Perumahan
Perumahan Layak Huni dan Kawasan
Permukiman
1 0 0 Program • Persentase % 82% 85% 85% 89% 92% 94% 96%
186.819.950.000
4 8 Penyehatan Penurunan 85.435.000.000 50.334.950.000 15.350.000.000 17.350.000.000 18.350.000.000
Lingkungan Luasan
Kawasan Kawasan
Permukiman Kumuh
• Persentase % 46,25 47,75 49,25 50,75 52% 52,2
5%
Kawasan % % % %
Permukiman
Perkotaan
Dinas
yang
Perumahan
tertangani
dan Kawasan
• Persentase % 37,38 38,00 38,50 39,00 40% 41%
Permukiman
Pondok % % % %
pesantren
yang
tertangani
• Persentase % 4 Kawasan 4 5 6 7 8 30
kawa
Kawasan Kawas kawas kawas kawas kawas
san
Perdesaan an an an an an
yang
tertangani
1 0 1 Program Persentase % 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
74.846.420.600
4 0 Pengembangan Rumah 12.853.070.600 30.998.350.000 10.165.000.000 10.165.000.000 10.665.000.000
Kinerja Tangga Yang
Pengelolaan Air Mendapatka
Minum dan Air n Akses Air
Dinas
Limbah Minum
Perumahan
Persentase % 2,20% 2,60% 3% 3,40% 3,80% 4% 4%
dan Kawasan
Rumah
Permukiman
Tangga Yang
Mendapatka
n Akses Air
limbah /
Sanitasi
1 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 80% 80% 80% 80%
22.350.000.000 Dinas
3 3 Pengelolaan Pengelolaan 31.940.000.000 24.050.000.000 22.350.000.000
Perumahan
dan dan
Rakyat dan
Pengembangan Pengembang
Kawasan
Sistem an SPAM
Permukiman
Penyedia Air
513
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Minum
514
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
r
515
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
1 0 1 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 1.400.000.000 100% 1.610.000.000 100% 1.851.500.000 100 1.851.500.000
3 2 Penyelenggaraa Penataan % Dinas
n Penataan Ruang yang Pekerjaan
Ruang Sesuai Umum dan
dengan Penataan
Rencana Ruang
Tata Ruang
Indeks Badan
Risiko Penanggulang
Bencana an Bencana
Daerah
3 0 0 Program Persentase % 0 100% 300.000.000 100% 770.000.000 0 0 0 0 0 0 100
% 1.070.000.000
7 7 pencegahan penanganan Badan
dini dan penanggulan Penanggulanga
penanggulanga gan korban n Bencana
n korban bencana Daerah
bencana alam alam
3 0 0 Program Persentase % 0 100% 950.000.000 100% 750.000.000 0 0 0 0 0 0 100
7 8 Penanganan Penanganan % 1.700.000.000 Badan
Kedaruratan Kedaruratan Penanggulanga
dan Logistik dan n Bencana
penyaluran Daerah
logistik
3 0 0 Program Persentase % 0 100% 950.000.000 100% 750.000.000 0 0 0 0 0 0 100
% 1.700.000.000
7 9 Rehabilitasi Rehabilitasi Badan
dan dan Penanggulanga
Rekontruksi rekonstruksi n Bencana
(Pasca Pasca Daerah
Bencana) Bencana
1 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 802.775.000 100% 2.691.875.000 100% 2.641.875.000 100 2.641.875.000 Badan
%
5 3 Penanggulanga Pengurangan Penanggulanga
n Bencana Resiko n Bencana
Bencana Daerah
Indeks
Keselamata
n Lalu Dinas
Lintas Perhubungan
516
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
1 1 0 Program Persentase % 80% 80% 400.000.000 80% 400.000.000 0 0 0 0 0 0 81%
5 8 Rehabilitasi Prasarana 800.000.000
dan dan Fasilitas
Pemeliharaan LLAJ yang
Prasarana dan Laik Pakai
Fasilitas LLAJ
Dinas
Perhubungan
517
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Peraturan
Daerah
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 80% 4.514.000.000 80% 15.960.000.000 81% 15.960.000.000 81% 15.960.000.000
5 2 Penyelenggaraa Sarana/
n Lalu lintas Prasarana Dinas
dan Angkutan Lalu Lintas Perhubungan
Jalan (LLAJ) yang Layak
Fungsi
Persentase % 0 0 0 0 0 80% 1.850.000.000 80% 2.010.000.000 81% 2.010.000.000 81% 2.010.000.000
Layanan
Dinas
Angkutan
Perhubungan
Darat yang
Layak Fungsi
Persentase % 0 0 0 0 0 80% 4.370.620.000 80% 5.910.620.000 81% 5.640.620.000 81% 5.640.620.000
Titik
Dinas
Kemacetan
Perhubungan
yang
Ditangani
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 - - 80% 130.000.000 - - - -
5 3 Pengelolaan Peningkatan
Dinas
Pelayaran Penumpang
Perhubungan
Pelabuhan
Laut
Sasaran 2: Indeks
Meningkatnya Kualitas
kualitas Lingkungan
Dinas
lingkungan Hidup
Lingkungan
hidup dan
Hidup
kemanfaatan
ruang terbuka
hijau
1 1 0 Program • Jumlah % 4 4 4 1.050.000.000 0 0 0 0 0 0 5
1.445.000.000
1 7 Pengendalian sungai yang 395.000.000 Dinas
Pencemaran terpantau Lingkungan
dan Perusakan baku Hidup
Lingkungan mutunya
1 1 0 Program • Persentase % 24,61% 25% 27% 210.000.000 0 0 0 0 0 0 36
1 8 Penaatan dan Pelaku 145.000.000 355.000.000
peningkatan Usaha yang
Kapasitas LH Taat Dinas
terhadap Lingkungan
Kewajiban Hidup
sesuai
Dokumen
Lingkungan
1 1 0 Program Jumlah param 7 7 8 240.000.000 0 0 0 0 0 0 11
330.000.000
1 9 Pemanfaatan Parameter ater 90.000.000 Dinas
dan pengujian Lingkungan
Pengelolaan sampel Hidup
Laboratorium sesuai SNI
1 1 1 Program • Jumlah unit 0 Unit 4 4 600.000.000 0 0 0 0 0 0 4
1.200.000.000
1 0 Pembinaan Sarpras 600.000.000
Dinas
Lingkungan Lingkungan
Lingkungan
Sosial Lingkup yang
Hidup
Lingkungan terpenuhi
Hidup
518
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
1 1 1 Program • Jumlah kawas 4 4 4 50.000.000 0 0 0 0 0 0 4
1 1 Peningkatan kawasan an 25.000.000 75.000.000
Dinas
Pengendalian yang
Lingkungan
Polusi terpantau
Hidup
baku
mutunya
1 1 1 Program Jumlah ton 11.509,50 11.50 11709, 11.181.000.000 0 0 0 0 0 0 12.3
10 17.012.270.000
1 2 Pengembangan sampah Yang 9,50 5.831.270.000 5
Dinas
Kinerja tertangani
Lingkungan
Pengelolaan (ton)
Hidup
Persampahan
dan B3
1 1 1 Program • Jumlah taman 9,00 10,00 11,00 4.915.000.000 0 0 0 0 0 0 12
4.915.000.000
1 3 Pengelolaan taman / RTH /RTH - Dinas
Ruang Terbuka Pemerintah Lingkungan
Hijau (RTH) yang Hidup
terkelola
1 1 1 Program • Persentase % 100% 100% 100% 980.000.000 0 0 0 0 0 0 100
1 4 Peningkatan Kajian 2.755.675.000 % 3.735.675.000 Dinas
Tata lingkungan Lingkungan
Lingkungan yang Hidup
dipedomi
2 1 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 100% 1.750.000.000 100% 2.100.000.000 100% 2.400.000.000 100 2.400.000.000
%
1 3 Pengendalian Pengendalian
Pencemaran Pencemaran
dan/atau dan Dinas
Kerusakan Kerusakan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup yang
Dilaksanaka
n
2 1 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 100% 400.000.000 100% 400.000.000 100% 600.000.000 100 600.000.000
1 2 Perencanaan Dokumen %
Dinas
Lingkungan Perencanaan
Lingkungan
Hidup Lingkungan
Hidup
yang
Dipedomi
2 1 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 100% 100.000.000 100% 120.000.000 100% 140.000.000 100 140.000.000
%
1 5 Pengendalian Usaha/Kegia
Bahan tan Penghasil
Berbahaya dan Limbah B3
Dinas
Beracun (B3) yang
Lingkungan
dan Limbah Melaporkan
Hidup
Bahan Limbahnya
Berbahaya dan
Beracun
(Limbah B3)
2 1 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 100% 150.000.000 100% 170.000.000 100% 190.000.000 100 190.000.000
1 6 Pembinaan dan Usaha yang %
Pengawasan Keluar Izin
Terhadap Izin Lingkungann
Lingkungan ya Dinas
dan Izin Lingkungan
Perlindungan Hidup
dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup (PPLH)
519
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
2 1 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 100% 150.000.000 100% 250.000.000 100% 350.000.000 100 350.000.000
1 8 Peningkatan Peningkatan %
Pendidikan, Pendidikan,
Pelatihan dan Pelatihan, Dinas
Penyuluhan dan Lingkungan
Lingkungan Penyuluhan Hidup
Hidup Untuk Lingkungan
Masyarakat Hidup untuk
Masyarakat
2 1 1 Program Persentase % 0 0 0 0 0 66,67 300.000.000 66,67 350.000.000 67% 40.000.000 67% 40.000.000
1 1 Pengelolaan Jumlah % %
Dinas
Persampahan Sampah
Lingkungan
yang
Hidup
Tertangani di
TPA
2 1 1 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 100 100.000.000 100 100.000.000 100 100.000.000 100 100.000.000
1 0 Penanganan Pengaduan Dinas
Pengaduan yang Lingkungan
Lingkungan Terselesaika Hidup
Hidup n
2 1 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0 66,67 0 66,67 0 67% 0 67% 0
1 9 Penghargaan Penghargaan % %
Lingkungan LH untuk Dinas
Hidup Untuk Masyarakat Lingkungan
Masyarakat yang Hidup
Terselenggar
a
2 1 0 Program Ratio Point 0 0 0 0 0 0,42 5.050.000.000 0,55 5.720.000.000 0,69 6.290.000.000 0,69 6.290.000.000
1 4 Pengelolaan Pengelolaan
Keaneragaman KEHATI Dinas
Hayati (Kehati) Lingkungan
Hidup
1 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 13,21 3.000.000.000 14,75 14.500.000.000 17% 4.000.000.000 17% 4.000.000.000
3 4 Pengembangan Pemenuhan % %
Dinas
Sistem dan Sarana
Lingkungan
Pengelolaan Pengelolaan
Hidup
Persampahan Sampah
Regional
Misi 5: Pengelolaan Potensi Sosial, Nilai-nilai Budaya, Keagamaan, Kepemudaan dan Perempuan untuk Mewujudkan Masyarakat yang Harmonis serta Sejahtera
520
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
3 0 0 Program Persentase % 80% 80% 80% 0 0 0 0 0% 0 85% Badan
6 8 Kewaspadaan Pencegahan 345.000.000 300.000.000 645.000.000 Kesatuan
Nasional potensi Bangsa dan
Konflik Politik
8 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100 100 100 100
380.000.000
2 Penguatan Peningkatan 295.023.040 380.000.000 380.000.000 Badan
Ideologi Cakupan Kesatuan
Pancasila dan Wawasan Bangsa dan
Karakter Kebangsaan Politik
Kebangsaan
8 0 0 Proram Persentase % 0 0 0 0 0 100 100 100 100
5.164.499.018
1 3 Peningkatan Partisipasi 5.164.499.018 5.164.499.018 5.164.499.018
Peran Partai Masyarakat
Politik Dan Dalam
Lembaga Pemilu Badan
Pendidikan Kesatuan
Politik Dan Bangsa dan
Pengembangan Politik
Etika Serta
Budaya Politik
521
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Tindak ketentraman,
Kriminal keindahan)
di Kabupaten
/ Kota
1 0 0 Program • Rasio orang/ 1 Orang/RT 1 1 0 0 0 0 0 0 1
Oran 95.599.500
5 9 pemberdayaan jumlah rumah Orang 75.000.000 Orang 20.599.500
g/RT
masyarakat petugas tangga /RT /RT
untuk menjaga perlindungan
Satuan Polisi
ketertiban dan masyarakat
Pamong Praja
keamanan (Linmas) di
setiap
Kabupaten /
Kota
1 0 1 Program • Persentase % 100% 100% 100% 0 0 0 0 0 0 100
% 3.837.025.000
5 0 Pengawasan penegakan 2.908.200.000 928.825.000
dan PERDA
Pengendalian Satuan Polisi
Terhadap Pamong Praja
Penegakan
Peraturan
Daerah
1 0 0 Program Tingkat % 0 0 0 0 0 100% 1.809.278.200 100% 1.888.678.700 100% 1.888.678.700 100 1.888.678.700
5 2 Peningkatan Penyelesaian %
Satuan Polisi
Ketenteraman Pelanggaran
Pamong Praja
dan Ketertiban K3
dan Pemadam
Umum (Ketertiban,
Kebakaran
Ketentraman
, Keindahan)
1 0 0 Program Tingkat % 0 0 0 0 0 100% 266.348.000 100% 286.348.000 100% 311.348.000 100 311.348.000
%
5 4 Pencegahan waktu
Penanggulanga tanggap Satuan Polisi
n daerah Pamong Praja
Penyelamatan layanan dan Pemadam
Kebakaran dan wilayah Kebakaran
Penyelamatan manajemen
non Kebakaran kebakaran
Persentase % 0 0 0 0 0 100% 28.860.000 100% 28.860.000 100% 28.860.000 100 28.860.000
%
pencegahan
Penanggulan
Satuan Polisi
gan
Pamong Praja
penyelamata
dan Pemadam
n non
Kebakaran
kebakaran
yang
dilaksanakan
Sasaran 2 : Persentase
Meningkatnya PPKS yang
perlindungan memperoleh Dinas Sosial
sosial bantuan
masyarakat sosial
1 0 1 Program • Persentase % 22% 22% 163.000.000 35% 1.310.000.000 0 0 0 0 0 0 75%
1.473.000.000
6 3 Pemberdayaan Fakir Miskin
Fakir Miskin, Komunitasi
Komunitas Adat
Dinas Sosial
Adat Terpencil Terpencil
(KAT) dan (KAT) dan
Penyandang Penyandang
Masalah Masalah
522
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
Kesejahteraan Kesejahteraa
Sosial (PMKS) n Sosial
Lainnya (PMKS)
Lainnya yang
di
Berdayakan
1 0 0 Program • Persentase % 22% 22% 260.000.000 35% 270.000.000 0 0 0 0 0 0 75%
530.000.000
6 7 Pelayanan dan Penyandang
Rehabilitasi Masalah
Kesejahteraan Kesejahteraa
Sosial n Sosial Dinas Sosial
(PMKS) yang
Mendapat
Pelayanan
dan di Rehab
1 0 0 Program • Persentase % 22% 22% 2.185.800.000 35% 1.290.800.000 0 0 0 0 0 0 75%
3.476.600.000
6 8 Perlindungan Penyandang
dan Jaminan Masalah
Sosial Kesejahteraa
n Sosial
Dinas Sosial
(PMKS) yang
Mendapat
Perlindungan
dan Jaminan
Sosial
1 0 0 Program • Persentase % 80% 80% 55.000.000 80% 60.000.000 0 0 0 0 0 0 80%
115.000.000
6 9 Pengelolaan Areal
Areal Pemakaman
Dinas Sosial
Pemakaman yang Tertata
dan Layak
Fungsi
1 0 1 Program • Persentase % 80% 80% 120.000.000 80% 162.000.000 0 0 0 0 0 0 80%
282.000.000
6 0 Pembinaan Anak Yatim
Dinas Sosial
Panti Asuhan / dan Lansia
Panti Jompo yang di Bina
1 0 1 Program • Persentase % 80% 80% 367.000.000 80% 562.000.000 0 0 0 0 0 0 80%
929.000.000
6 1 Pemberdayaan Kelembagaan
Kelembagaan Kesejahteraa
Dinas Sosial
Kesejahteraan n Sosial yang
Sosial diBerdayaka
n
1 0 1 Program • Persentase % 80% 80% 367.000.000 80% 562.000.000 0 0 0 0 0 0 80%
929.000.000
6 2 Perlindungan Penyandang
dan Jaminan Masalah
Sosial Kesejahteraa
n Sosial
Dinas Sosial
(PMKS) yang
Mendapat
Perlindungan
dan Jaminan
Sosial
1 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0
57 1.925.000.000
6 5 Perlindungan PMKS yang 55 1.797.302.000 57 1.925.000.000 57 1.925.000.000
dan Jaminan menerima Dinas Sosial
Sosial bantuan
1 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0
82 565.000.000
6 2 Pemberdayaan PSKS yang 80 535.000.000 82 565.000.000 82 565.000.000 Dinas Sosial
Sosial diberdayaka
523
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
n
1 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0
100 350.000.000
6 3 Penanganan warga negara 100 300.000.000 100 350.000.000 100 350.000.000
Warga Negara migran
Migran Korban korban
Dinas Sosial
Tindak tindak
Kekerasan kekerasan
yang
ditangani
1 0 0 Program Prosentase % 0 0 0 0 0
100 330.000.000
6 7 Pengelolaan Taman 100 325.000.000 100 330.000.000 100 330.000.000
Taman Makam Makam Dinas Sosial
Pahlawan Pahlawan
yang dikelola
1 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0
35 6.005.250.000
6 4 Rehabilitasi Keluarga 30 5.970.250.000 35 6.005.250.000 35 6.005.250.000
Sosial Penyandang
Disabilitas
Terlantar,
Anak
Terlantar,
Lanjut Usia
Dinas Sosial
Terlantar,
Serta
Gelandangan
Pengemis
dan
Masyarakat
yang
terehabilitasi
1 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0
6 6 Penanganan Korban 100 5.010.000.000 100 5.535.000.000 100 5.535.000.000 100 5.535.000.000
Bencana Bencana
Yang Dinas Sosial
Menerima
Bantuan
Sosial
Sasaran 3 : Indeks
Keberdayaan Pemberdaya
Pemuda dan an Gender Dinas
Perempuan (IDG) Pemberdayaan
dalam Perempuan,
Pembangunan Perlindungan
Anak,
Pengendalian
Penduduk dan
Keluarga
Berencana
524
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
1 0 0 Program Persentase % 60% 60% 100.000.000 60% 120.000.000 0 0 0 0 0 0 75%
220.000.000 Dinas
8 8 Promosi Promosi/Sosi
Pemberdayaan
Kesehatan alisasi
Perempuan,
Ibu,Bayi dan Kesehatan
Perlindungan
Anak melalui Reproduksi
Anak dan
Kelompok Perempuan
Keluarga
Kegiatan di
Berencana
Masyarakat
1 0 0 Program Persentase % 70% 70% 3.085.000.000 70% 3.085.000.000 0 0 0 0 0 0 85%
6.170.000.000
8 9 Keluarga Laporan
Berencana bulanan
pengendalian Dinas
lapangan Pemberdayaan
tingkat Perempuan,
Kecamatan Perlindungan
Sistem Anak dan
Informasi Keluarga
Kependuduk Berencana
an dan
Keluarga
(SIDUGA)
1 0 1 Program Persentase % 60% 60% 920.000.000 60% 975.000.000 0 0 0 0 0 0 68%
1.895.000.000
8 0 Ketahanan bahan
Keluarga Informasi Dinas
tentang Pemberdayaan
pengasuhan Perempuan,
tumbuh Perlindungan
kembang Anak dan
Anak Keluarga
dikelompok Berencana
BKB,BKR
dan BKL
1 0 1 Program Persentase % 30% 30% 2.234.000.000 33% 2.249.000.000 0 0 0 0 0 0 45%
4.483.000.000 Dinas
8 1 Pembinaan Petugas
Pemberdayaan
Peran serta Pelayanan
Perempuan,
Masyarakat KB
Perlindungan
dalam
Anak dan
Pelayanan KB-
Keluarga
KR yang
Berencana
Mandiri
1 0 1 Program Persentase % 60% 63% 600.000.000 65% 600.000.000 0 0 0 0 0 0 80% Dinas
8 2 Kesehatan Remaja yang 1.200.000.000 Pemberdayaan
Reproduksi mengikuti Perempuan,
Remaja Pembinaan Perlindungan
KRR Anak dan
Keluarga
Berencana
2 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 2% 55.000.000 3% 576.500.000 3,5% 618.000.000 3,5% 618.000.000 Dinas
8 2 Pengarus Partisipasi pemberdayaan
Utamaan Perempuan perempuan
Gender dan di Lembaga dan
Pemberdayaan Pemerintah perlindungan
Perempuan anak serta
pengendalian
penduduk dan
keluarga
berencana
525
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
2 0 0 Program Cakupan % 0 0 0 0 0 100% 0 100% 350.000.000 100% 400.000.000 100 400.000.000
8 3 Perlindungan perempuan %
Perempuan dan anak Dinas
korban pemberdayaan
kekerasan perempuan
yang dan
mendapat perlindungan
penanganan anak serta
pengaduan pengendalian
oleh petugas penduduk dan
teraltih di keluarga
dalam unit berencana
pelayanan
terpadu
2 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 23% 185.000.000 30% 593.500.000 40% 622.000.000 40% 622.000.000 Dinas
8 7 Perlindungan Penurunan pemberdayaan
Khusus Anak Khusus Anak perempuan
dan
perlindungan
anak serta
pengendalian
penduduk dan
keluarga
berencana
2 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 21% 150.000.000 30% 215.000.000 40% 235.000.000 40% 235.000.000 Dinas
8 4 Peningkatan kemandirian pemberdayaan
Kualitas PEKKA perempuan
Keluarga (Perempuan dan
kepala perlindungan
keluarga) anak serta
pengendalian
penduduk dan
keluarga
berencana
2 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 0 100% 190.000.000 100% 200.000.000 100 200.000.000 Dinas
%
8 5 Pengelolaan data dan pemberdayaan
Sistem Data informasi perempuan
Gender dan yang dan
Anak terpenuhi perlindungan
sesuai basis anak serta
data pengendalian
penduduk dan
keluarga
berencana
2 0 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 60% 160.000.000 70% 446.000.000 80% 475.000.000 80% 475.000.000 Dinas
8 6 Pemenuhan Pemenuhan pemberdayaan
Anak (PHA) Kluster HAK perempuan
Anak dan
perlindungan
anak serta
pengendalian
penduduk dan
keluarga
berencana
526
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
2 1 0 Program Prevalensi % 0 0 0 0 0 73,95 74 1.448.500.000 74,3 1.551.000.000 74,3 1.551.000.000
4 3 Pembinaan peserta KB
Keluarga Aktif
Dinas
Berencana (KB)
pemberdayaan
perempuan
dan
perlindungan
anak serta
pengendalian
penduduk dan
keluarga
berencana
2 1 0 Program Presentase % 0 0 0 0 0 100% 383.000.000 100% 1.461.300.000 100% 1.572.600.000 100 1.572.600.000
%
4 2 Pengendalian laporan
Penduduk pengendalian
lapangan Dinas
tingkat pemberdayaan
kecamatan perempuan
sistem dan
informasi perlindungan
kependuduk anak serta
an dan pengendalian
keluarga penduduk dan
(SIGA) keluarga
berencana
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 40% 550.000.000 50% 905.000.000 75% 1.110.000.000 75% 1.110.000.000
4 4 Pemberdayaan Anggota
Dan Tribina,
Peningkatan UPPKS dan Dinas
Keluarga PIK-R.M pemberdayaan
Sejahtera (KS) yang Aktif perempuan
dan
perlindungan
anak serta
pengendalian
penduduk dan
keluarga
berencana
527
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
1 1 0 Program • Jumlah orang n.a 99 1.315.000.000 104 1.555.000.000 0 0 0 0 0 0 119
9 7 peningkatan pemuda 2.870.000.000
peran serta berprestasi
kepemudaan
Dinas
Kepemudaan
dan Olah Raga
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 1,5% 6.687.000.000 1,6% 4.050.000.000 1,7% 3.910.000.000 1,7% 3.910.000.000
9 2 Pengembangan peningkatan
Kapasitas Daya pemuda yang
Saing dibina
Kepemudaan
Dinas
Kepemudaan,
Olahraga dan
Pariwisata
528
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Awal RPJMD Periode RPJMD
Misi/Tujuan/S Indikator
Perangkat
asaran/Progra Kinerja
Satua Daerah
m (tujuan/imp
n Penanggung
Pembangunan act/outcome
Jawab
Daerah )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2 3 4 18
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 9,9% 42.362.000.000 10,5% 24.383.000.000 12% 21.704.000.000 12% 21.704.000.000
9 3 Pengembangan peningkatan
Kapasitas Daya atlet yang
Saing dibina
Keolahragaan
Dinas
Kepemudaan,
Olahraga dan
Pariwisata
2 1 0 Program Persentase % 0 0 0 0 0 100% 325.000.000 100% 1.075.000.000 100% 625.000.000 100 625.000.000
%
9 4 Pengembangan organisasi
Kapasitas kepramukaa
Kepramukaan n yang
dibina
Dinas
Kepemudaan,
Olahraga dan
Pariwisata
529
530
BAB VII
PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT DAERAH
Tabel 7. 1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Pamekasan Tahun 2018-
2023
Kode Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
Kondisi Kinerja Akhir Periode
(outcome) Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
RPJMD
Bidang Urusan Perangkat
Pemerintahan dan Daerah
Satuan 2018
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
2019 2020 2021 2022 2023 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
URUSAN WAJIB
URUSAN WAJIB :
TERKAIT
PELAYANAN DASAR
PENDIDIKAN
530
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase Unit Kerja yang % 100 Rp 100 Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Dinas
peningkatan Menyusun Perencanaan dan 75.000.000 78.750.000 - - - Pendidikan
perencanaan dan Laporan Kinerja Dengan Kualitas
pelaporan capaian Baik
0 0 Rp
1 kinerja dan
1 3 -
keuangan
531
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
DAERAH Persentase laporan keuangan % 0 0 Rp 0 Rp Dinas
Rp Rp Rp Rp
KABUPATEN/KOTA dengan kualitas baik - - 80% 85% 90% 90% Pendidikan dan
1.968.810.000 2.067.250.500 2.170.613.025 2.170.613.025
Kebudayaan
0 0
1
1 2
532
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
APK PAUD % 0 0 Rp 0 Rp 89% Rp 90% Rp 91% Rp 91% Rp Dinas
- - 13.442.125.00 14.004.231.25 14.594.442.81 42.040.799.063,0 Pendidikan dan
0 0 3 0 Kebudayaan
2 0
2
2 3
533
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Persentase pemeliharaan cagar % 0 0 Rp 0 Rp 65% Rp 65% Rp 65% Rp 65% Rp Dinas
2 0 PELESTARIAN DAN budaya - - 380.000.000 384.000.000 428.200.000 1.192.200.000,00 Pendidikan dan
2
2 5 PENGELOLAAN Kebudayaan
CAGAR BUDAYA
KESEHATAN
Program Persentase Unit Kerja yang % 115.000.000 100% Rp 100% Rp 0% Rp 0% Rp 0% Rp 0% Rp Dinas Kesehatan
Peningkatan Menyusun Perencanaan dan 85.000.000 85.000.000 - - - -
Perencanaan Laporan Kinerja Dengan Kualitas
Pelaporan Kinerja Baik
0 0 dan Keuangan
1
2 3
Program Upaya Persentase Rumah Tangga Sehat % 30% Rp 30% Rp 0% Rp 0% Rp 0% Rp 0% Rp Dinas Kesehatan
Kesehatan 48.121.579.935 51.778.034.15 36.101.735.20 - - - -
Masyarakat 7 0
0 0
1
2 7
Program pengadaan, Persentase Sarana dan % 8.685.684.948 100% Rp 100% Rp 0% Rp 0% Rp 0% Rp 0% Rp Dinas Kesehatan
0 0 peningkatan dan Prasarana Kesehatan Layak 7.698.509.000 13.623.359.40 - - - -
1
2 8 perbaikan sarana Fungsi 0
dan prasarana
puskesmas/
534
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
puskemas pembantu
dan jaringannya
Program Pencegahan Persentase upaya pencegahan % 618.881.948 85% Rp 85% Rp 0% Rp 0% Rp 0% Rp 0% Rp Dinas Kesehatan
dan Penanggulangan dan penanggulangan penyakit 630.000.000 1.294.575.000 - - - -
0 0 Penyakit
1
2 9
Program Angka Kematian Ibu dan Angka % 96,99/23,87 Rp 96,99/23,87 Rp 0% Rp 0% Rp 0% Rp 0% Rp Dinas Kesehatan
Peningkatan Kematian Bayi 535.000.000 220.000.000 1.425.000.000 - - - -
Pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak
0 1
1
2 0
Program Pembinaan Persentase Sarana Prasarana % 15.067.422.000 100% Rp 100% Rp 0% Rp 0% Rp 0% Rp 0% Rp Dinas Kesehatan
0 1 Lingkungan Sosial dan Fasilitas Kesehatan Yang 10.190.000.00 25.075.000.00 - - - -
1
2 4 Lingkup Kesehatan, Tersedia Dan Layak Fungsi 0 0
PROGRAM Persentase sarana dan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Kesehatan
PEMENUHAN UPAYA prasarana fasilitas kesehatan - - 10.480.762.32 11.004.800.43 11.555.040.45 33.040.603.214
KESEHATAN yang terpenuhi dan layak fungsi 0 6 8
0 0 PERORANGAN DAN
1
2 2 UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
535
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase Rumah Tangga Sehat % 0 0 Rp 0 Rp 0,3 Rp Rp Rp Rp Dinas Kesehatan
- - 92.045.739.67 95.304.916.15 100.070.161.9 287.420.817.785
0 4 61
PROGRAM Prosentase desa siaga puri % 0 0 Rp 0 Rp 0,16 Rp 0,16 Rp 0,18 Rp 0,18 Rp Dinas Kesehatan
0 0 PEMBERDAYAAN - - 802.380.000 842.499.000 884.623.950 2.529.502.950
1
2 5 MASYARAKAT
BIDANG KESEHATAN
KESEHATAN
536
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase unit kerja yang % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp
Peningkatan menyusun perencanaan dan 55.000.000 55.000.000 - - - -
Perencanaan, laporan kinerja dengan kualitas RSUD
0 0
1 Pelaporan Kinerja baik Dr.H.Slamet
2 3
dan Keuangan Martodirdjo
Dinas Kesehatan
X 0
X
X 1
Persentase perencanaan dan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp
evaluasi kinerja yang berkualitas - - 100.000.000 100.000.000 100.000.000 300.000.000
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
537
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
KESEHATAN
0 0
1
2 2
Persentase ASN yang % 74% 80% Rp 85% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp
mempunyai latar belakang 100.000.000 105.000.000 - - - -
Diklat yang sesuai tugas yang
menjadi tanggung jawabnya
Program Persentase Unit Kerja yang % 23,49% 80% Rp 80% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp RSUD Waru
Peningkatan Menyusun Perencanaan dan 80.000.000 159.000.000 - - - -
0 0 Pengembangan Laporan Kinerja Dengan Kualitas
1 Sistem Pelaporan Baik
2 3
Capaian Kinerja dan
Keuangan
0 0 Program Standarisasi Persentase Pelayanan Rumah % 18,59% 40% Rp 50% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp RSUD Waru
1 Pelayanan Kesehatan Sakit sesuai standart 998.000.000 147.000.000 - - - -
2 7
Program Pembinaan Persentase Sarana Prasarana % 84% 85% Rp 88% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp RSUD Waru
0 1 Lingkungan Sosial dan Fasilitas Kesehatan Yang 2.000.000.000 8.100.000.000 - - - -
1 Lingkup Kesehatan Tersedia Dan Layak Fungsi
2 4
Program Pemenuhan Persentase Sarana dan % 0 0 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Kesehatan
0 0 Upaya Kesehatan Prasarana Fasilitas Kesehatan - 10.480.762.32 11.004.800.43 11.555.040.45 11.555.040.458
1
2 2 Perorangan dan yang Terpenuhi dan Layak Rp 0 6 8
Upaya Kesehatan Fungsi -
538
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Masyarakat Prosentase Persalinan oleh % 0 0 0 Rp 95% Rp 97% Rp 98% Rp 98% Rp Dinas Kesehatan
Nakes - 1.733.740.900 1.820.427.945 1.911.449.342 1.911.449.342
Rp
-
Prosentase Rumah Tangga Sehat % 0 0 0 Rp 35% Rp 38% Rp 40% Rp 40% Rp Dinas Kesehatan
- 630.000.000 661.500.000 694.575.000 694.575.000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
539
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Prosentase Asman Toga Sesuai % 0 0 0 Rp 10% Rp 10% Rp 12% Rp 12% Rp Dinas Kesehatan
Standar - 105.000.000 110.250.000 115.762.500 115.762.500
Rp
-
% 0 0 0 Rp Dinas Kesehatan
-
Rp
-
Program Sediaan Persentase Ketersediaan Obat % 0 0 0 Rp 90% Rp 92% Rp 94% Rp 94% Rp Dinas Kesehatan
Farmasi, Alat dan BPMH - 92.000.000 96.600.000 101.430.000 101.430.000
Kesehatan dan
Makanan dan
Minuman
0 0
1 Rp
2 4
-
Prosentase Alat Kesehatan yang % 0 0 0 60% Rp 65% Rp 65% Rp 65% Rp Dinas Kesehatan
Terpenuhi 210.000.000 215.000.000 225.000.000 225.000.000
Rp
-
Program Persentase Desa Siaga Puri % 0 0 0 16% Rp 17% Rp 17% Rp 17% Rp Dinas Kesehatan
Pemberdayaan 802.380.000 842.499.000 884.623.950 884.623.950
0 0 Masyarakat Bidang
1
2 5 Kesehatan
Rp
-
Program Prosentase tenaga kesehatan % 0 0 0 80% Rp 82% Rp 85% Rp 85% Rp Dinas Kesehatan
Peningkatan yang kompeten 45.000.000 300.000.000 315.000.000 315.000.000
Kapasitas Sumber
0 0 Daya Manusia
1
2 3 Kesehatan
Rp
-
Rp Rp Rp Rp Rp
PEKERJAAN UMUM Rp
107.538.743.7 225.213.325.6 - - -
& PENATAAN RUANG -
72 11
Program Pelayanan Persentase layanan administrasi % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas pekerjaan
Administrasi perkantoran yang terakomodir 425.424.000 499.445.200 - - - - Umum &
Perkantoran dengan baik Penataan Ruang
0 0
1
3 1
540
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase sarana dan % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas pekerjaan
Peningkatan dan prasarana aparatur yang layak 585.000.000 814.250.000 - - - - Umum &
Pendukung Kualitas fungsi Penataan Ruang
Kinerja Aparatur
Program Persentase unit kerja yang % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas pekerjaan
Peningkatan menyusun perencanaan dan 50.000.000 52.500.000 - - - - Umum &
Perencanaan dan laporan kinerja dengan kualitas Penataan Ruang
Pelaporan Kinerja baik
0 0 dan Keuangan
1
3 3
0 0
1
3 7
541
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Panjang jembatan yang meter 160 m 160 m 160 m 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas pekerjaan
dipelihara - - - - Umum &
Penataan Ruang
Program Rasio Jaringan Irigasi poin 14,69 14,69 Rp 14,69 Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas pekerjaan
Pengembangan dan 19.365.561.00 25.913.839.05 - - - - Umum &
Pengelolaan Jaringan 0 0 Penataan Ruang
Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan
0 0 Lainnya
1
3 9
Program Pembinaan Persentase jalan yang % 2,7% 2,7% Rp 2,7% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas pekerjaan
Lingkungan Sosial terpelihara 17.507.028.77 18.382.380.21 - - - - Umum &
Lingkup Pekerjaan 2 1 Penataan Ruang
0 1 Umum
1
3 4
542
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase penunjang urusan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 0% Rp Dinas pekerjaan
pemerintah daerah yang - - 7.592.080.367 7.935.242.235 8.299.412.197 23.826.734.799 Umum &
terpenuhi Penataan Ruang
PROGRAM
PENUNJANG
0 URUSAN
1 PEMERINTAHAN
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
Program Pengelolaan Persentase Peningkatan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas pekerjaan
Sumber Daya Air Infrastruktur Pengelolaan - - 17.500.000.00 18.082.500.00 20.764.875.00 56.347.375.000 Umum &
(SDA) Sumber Daya Air 0 0 0 Penataan Ruang
0 0
1
3 2
Program Pengelolaan Persentase Saluran Drainase % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas pekerjaan
dan Pengembangan dalam Kondisi Baik - - 2.750.000.000 3.162.500.000 3.636.875.000 9.549.375.000 Umum &
Sistem Drainase Penataan Ruang
0 0
1
3 6
Program Persentase Panjang Jalan dalam % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas pekerjaan
Penyelenggaraan kondisi baik - - 62.226.778.00 70.928.294.70 81.567.538.90 214.722.611.605 Umum &
Jalan dan Jembatan 0 0 5 Penataan Ruang
0 1
1
3 0
Persentase Jembatan dalam % 0 0 Rp 0 Rp 100% 100% 100% 100% Rp Dinas pekerjaan
Kondisi Baik - - - Umum &
Penataan Ruang
Program Persentase penataan ruang yang % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas pekerjaan
0 1 Penyelenggaraan sesuai dengan rencana tata - - 1.400.000.000 1.610.000.000 1.851.500.000 4.861.500.000 Umum &
1 Penataan Ruang ruang Penataan Ruang
3 2
PERUMAHAN DAN
KAWASAN
PERMUKIMAN
543
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Pelayanan Persentase Layanan % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
0 0 Administrasi Administrasi Perkantoran Yang 476.530.000 780.575.000 - - - - Perumahan dan
1 Perkantoran Terakomodir Dengan Baik Kawasan
4 1
Pemukiman
0 0
1
4 7
0 0
1
4 8
544
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase Kawasan % 46,25% 47,75% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp
Permukiman Perkotaan yang - - - -
tertangani
0 0
1
4 9
545
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase Rumah Tangga Yang % 80% 80% Rp 80% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Pengembangan Mendapatkan Akses Air Minum 12.853.070.60 30.998.350.00 - - - - Perumahan dan
Kinerja Pengelolaan 0 0 Kawasan
Air Minum dan Air Pemukiman
Limbah
0 1
1
4 0 Persentase Rumah Tangga Yang % 2,20% 2,60% 3% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp
Mendapatkan Akses Air limbah / - - - -
Sanitasi
Program jumlah badan usaha yang unit 100 unit Rp 100 unit Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Peningkatan kompeten di bidang jasa 100.000.000 150.000.000 - - - - Perumahan dan
0 1
1 Kompetensi dan konstruksi Kawasan
4 1
Kapasitas Penyedia Pemukiman
Jasa Konstruksi
546
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Persentase Permukiman yang % 0 0 Rp 0 Rp 60% Rp 70% Rp 80% Rp Rp Dinas
PENGEMBANGAN Dikembangkan - - 26.413.000.00 26.413.000.00 26.413.000.00 79.239.000.000 Perumahan
PERMUKIMAN 0 0 0 Rakyat dan
Kawasan
Permukiman
0 0
1
3 7
547
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase Sarana prasarana % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Rp Dinas
yang terpenuhi - - 1.182.127.500 1.182.127.500 1.182.127.500 3.546.382.500 Perumahan
Rakyat dan
Kawasan
Permukiman
0 0
1
4 3
Peningkatan Kualitas Jumlah Kawasan Permukiman Kasawan 0 0 Rp 0 Rp 3 Rp 3 Rp 3 Rp Rp Dinas
Kawasan Kumuh dengan Luas di Bawah - - Kawasa 3.553.875.000 Kawasa 4.850.000.000 Kawasa 7.350.000.000 15.753.875.000 Perumahan
Permukiman Kumuh 10 (sepuluh) Ha yang n n n Rakyat dan
dengan Luas di ditingkatkan kualitasnya Kawasan
Bawah 10 (sepuluh) Permukiman
Ha
KETENTERAMAN, Rp Rp Rp
KETERTIBAN UMUM, Rp Rp - - - Rp
DAN PERLINDUNGAN 875.371.200 1.901.646.200 -
MASYARAKAT;
0 0
1
5 2
Persentase PNS Yang % 100% 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Satuan Polisi
Mempunyai Latar Belakang - - - - Pamong Praja
Pendidikan Yang Sesuai Dengan
Tugas Yang Menjadi Tanggung
Jawabnya
Program Persentase Unit Kerja yang % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Satuan Polisi
peningkatan Menyusun Perencanaan dan 50.000.000 50.000.000 - - - - Pamong Praja
0 0
1 Perencanaan, Laporan Kinerja Dengan Kualitas
5 3
Pelaporan, Kinerja Baik
dan Keuangan
548
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Cakupan pelayanan bencana % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Satuan Polisi
peningkatan kebakaran 195.000.000 167.560.000 - - - - Pamong Praja
keamanan dan
0 0 kenyamanan
1
5 7 lingkungan
Program Rasio jumlah petugas orang/rum 1 Orang/RT 1 Orang/RT Rp 1 Orang/RT Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Satuan Polisi
pemberdayaan perlindungan masyarakat ah tangga 75.000.000 20.599.500 - - - - Pamong Praja
masyarakat untuk (Linmas) di setiap Kabupaten /
0 0 menjaga ketertiban Kota
1
5 9 dan keamanan
PROGRAM Prosentase perencanaan dan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Satuan Polisi
PENUNJANG evaluasi kinerja yang berkualitas - - 90.000.000 90.000.000 90.000.000 270.000.000 Pamong Praja
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
X 0
X
X 1
549
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Prosentase peningkatan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Satuan Polisi
kompetensi aparatur - - 85.000.000 120.000.000 150.000.000 355.000.000 Pamong Praja
PROGRAM Tingkat waktu tanggap daerah % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Satuan Polisi
PENCEGAHAN layanan wilayah manajemen - - 266.348.000 286.348.000 311.348.000 864.044.000 Pamong Praja
PENGANGGULANAN kebakaran
PENYELAMATAN
KEBAKARAN DAN
PENYELAMATAN
0 0
1 NON KEBAKARAN Persentase pencegahan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Satuan Polisi
5 4
penanggulangan penyelamatan - - 28.860.000 28.860.000 28.860.000 86.580.000 Pamong Praja
non kebakaran yang
dilaksanakan
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
SOSIAL
4.278.365.000 4.951.800.000 3.415.067.020 3.436.067.020 3.436.067.020 10.287.201.060
Program Persentase Unit Kerja yang % 80% 80% Rp 80% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Sosial
Peningkatan Menyusun Perencanaan dan 65.000.000 67.000.000 - - - -
0 0
1 Perencanaan dan Laporan Kinerja Dengan Kualitas
6 3
Pelaporan Kinerja Baik
dan Keuangan
550
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase Fakir Miskin % 22% 22% Rp 35% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Sosial
Pemberdayaan Fakir Komunitasi Adat Terpencil (KAT) 163.000.000 1.310.000.000 - - - -
Miskin, Komunitas dan Penyandang Masalah
0 1 Adat Terpencil (KAT) Kesejahteraan Sosial (PMKS)
1
6 3 dan Penyandang Lainnya yang di Berdayakan
Masalah
Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya
0 0
1
6 8
Program Pengelolaan Persentase Areal Pemakaman % 80% 80% Rp 80% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Sosial
Areal Pemakaman yang Tertata dan Layak Fungsi 55.000.000 60.000.000 - - - -
0 0
1
6 9
Program Pembinaan Persentase Anak Yatim dan % 80% 80% Rp 80% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Sosial
Panti Asuhan / Panti Lansia yang di Bina 120.000.000 162.000.000 - - - -
Jompo
0 1
1
6 0
551
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Persentase perencanaan dan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Sosial
PENUNJANG evaluasi kinerja yang berkualitas - - 115.000.000 115.000.000 115.000.000 345.000.000
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
X 0
X
X 1
PROGRAM Persentase PSKS yang % 0 0 Rp 0 Rp 80% Rp 82% Rp 82% Rp 82% Rp Dinas Sosial
PEMBERDAYAAN diberdayakan - - 535.000.000 565.000.000 565.000.000 1.665.000.000
SOSIAL
0 0
1
6 2
Persentase warga negara migran % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Sosial
korban tindak kekerasan yang - - 300.000.000 350.000.000 350.000.000 1.000.000.000
PROGRAM ditangani
PENANGANAN
0 0
1 WARGA NEGARA
6 3
MIGRAN KORBAN
TINDAK KEKERASAN
552
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase Keluarga % 0 0 Rp 0 Rp 30% Rp 35% Rp 35% Rp 35% Rp Dinas Sosial
Penyandang Disabilitas - - 5.970.250.000 6.005.250.000 6.005.250.000 17.980.750.000
Terlantar, Anak Terlantar, Lanjut
Usia Terlantar, Serta
0 0 PROGRAM Gelandangan Pengemis dan
1
6 4 REHABILITASI SOSIAL Masyarakat yang terehabilitasi
PROGRAM
0 0
1 PERLINDUNGAN DAN
6 5
JAMINAN SOSIAL
PROGRAM
0 0
1 PENANGANAN
6 6
BENCANA
PROGRAM
0 0 PENGELOLAAN
1
6 7 TAMAN MAKAM
PAHLAWAN
KETENAGAKERJAAN Rp Rp Rp Rp Rp Rp
& TRANSMIGRASI 2.023.010.000 2.605.010.000 - - - -
553
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Pelayanan Persentase Layanan % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Administrasi Administrasi Perkantoran Yang 348.010.000 368.010.000 - - - - Penanaman
0 0 Perkantoran Terakomodir Dengan Baik Modal dan
1 Pelayanan
7 1
Terpadu Satu
Pintu
0 0
1
7 2 Persentase PNS Yang % 100% 100% 100% 1 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Mempunyai Latar Belakang - - - - Penanaman
Pendidikan Yang Sesuai Dengan Modal dan
Tugas Yang Menjadi Tanggung Pelayanan
Jawabnya Terpadu Satu
Pintu
554
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Pembinaan • Besaran tenaga kerja yang % 25% 5% Rp 5% Rp 0,05 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Lingkungan Sosial mendapat pelatihan berbasis 1.025.000.000 575.000.000 - - - - Penanaman
0 1 Lingkup kewirausahaan Modal dan
1 Ketenagakerjaan Pelayanan
7 1
Terpadu Satu
Pintu
PROGRAM PROMOSI Persentase Peningkatan Promosi % 0 0 Rp 0 Rp 90% Rp 95% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
PENANAMAN Penanaman Modal - - 280.000.000 280.000.000 445.000.000 1.005.000.000 Penanaman
MODAL Modal
1 0
2 Pelayanan
8 3
Terpadu Satu
Pintu,
Transmigrasi,
dan Tenaga
555
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Kerja
PROGRAM Persentase Pelaku Usaha yang % 0 0 Rp 0 Rp 90% Rp 95% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
PENGENDALIAN diberikan Pengendalian - - 245.000.000 257.250.000 270.112.500 772.362.500 Penanaman
PELAKSANAAN Pelaksanaan Penanaman Modal Modal
PENANAMAN Pelayanan
1 0
2 MODAL Terpadu Satu
8 5
Pintu,
Transmigrasi,
dan Tenaga
Kerja
PROGRAM Persentase tenaga kerja yang % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
PELATIHAN KERJA mendapatkan - - 5.425.113.000 5.696.368.650 5.981.187.083 17.102.668.733 Penanaman
DAN PRODUKTIVITAS pelatihan berbasis Modal
TENAGA KERJA kewirausahaan Pelayanan
0 0 Terpadu Satu
2
7 3 Pintu,
Transmigrasi,
dan Tenaga
Kerja
556
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Persentase peningkatan pencari % 0 0 Rp 0 Rp 25% Rp 30% Rp 35% Rp 35% Rp Dinas
PENEMPATAN kerja terdaftar yang - - 570.000.000 598.500.000 628.425.000 1.796.925.000 Penanaman
TENAGA KERJA ditempatkan Modal
Pelayanan
0 0 Terpadu Satu
2 Pintu,
7 4
Transmigrasi,
dan Tenaga
Kerja
PEMBERDAYAAN Rp Rp Rp
PEREMPUAN DAN Rp Rp - - - Rp
PERLINDUNGAN 2.475.000.000 2.828.000.000 -
ANAK
557
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase PNS yang % 80% 80% 80% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
mempunyai latar belakang - - - - Pemberdayaan
Pendidikan yang sesuai dengan Perempuan,
tugas yang menjadi tanggung Perlindungan
jawabnya Anak, dan
Keluarga
Berencana
558
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Ketahanan Persentase bahan Informasi % 60% 60% Rp 60% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Keluarga tentang pengasuhan tumbuh 920.000.000 975.000.000 - - - - Pemberdayaan
kembang Anak dikelompok Perempuan,
BKB,BKR dan BKL Perlindungan
0 1 Anak, dan
1 Keluarga
8 0
Berencana
X 0
X
X 1
Persentase laporan keuangan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
dengan kualitas baik - - 4.284.441.864 4.408.300.000 4.513.600.000 13.206.341.864 Pemberdayaan
Perempuan,
Perlindungan
Anak dan
Keluarga
Berencana
559
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase peningkatan % 0 0 Rp 0 Rp 80% Rp 90% Rp 90% Rp 90% Rp Dinas
kompetansi aparatur - - 50.000.000 55.000.000 60.000.000 165.000.000 Pemberdayaan
Perempuan,
Perlindungan
Anak dan
Keluarga
Berencana
PROGRAM Cakupan perempuan dan anak 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
PERLINDUNGAN korban kekerasan yang - - - 350.000.000 400.000.000 750.000.000 Pemberdayaan
PEREMPUAN mendapat penanganan Perempuan,
pengaduan oleh petugas teraltih Perlindungan
0 0
2 di dalam unit pelayanan terpadu Anak dan
8 3
Keluarga
Berencana
PROGRAM Persentase data dan informasi % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
PENGELOLAAN yang terpenuhi sesuai basis data - - - 190.000.000 200.000.000 390.000.000 Pemberdayaan
SISTEM DATA Perempuan,
GENDER DAN ANAK Perlindungan
Anak dan
0 0 Keluarga
2
8 5 Berencana
560
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Persentase pemenuhan kluster % 0 0 Rp 0 Rp 60% Rp 70% Rp 80% Rp 80% Rp Dinas
PEMENUHAN HAK HAK anak - - 160.000.000 446.000.000 475.000.000 1.081.000.000 Pemberdayaan
ANAK (PHA) Perempuan,
Perlindungan
0 0 Anak dan
2
8 6 Keluarga
Berencana
Rp Rp Rp Rp Rp
- - - Rp
PANGAN 17.837.100.00 14.558.525.00
-
0 0
561
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase Sarana dan % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Peningkatan dan Prasarana Aparatur yang layak 120.000.000 230.000.000 - - - - Ketahanan
Pendukung Kualitas fungsi Pangan dan
Kinerja Aparatur Pertanian
Program Jumlah penambahan populasi ekor 22612 ekor 23781 ekor Rp 24950 ekor Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
0 1 Peningkatan Populasi sapi dari kelahiran 6.447.000.000 4.624.020.000 - - - - Ketahanan
1 Ternak Pangan dan
9 0
Peternakan
562
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Jumlah penambahan populasi ekor n.a 1000 ekor Rp 1500 ekor Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
unggas dari pengembangan 75.000.000 225.000.000 - - - - Ketahanan
Pangan dan
Peternakan
0 1
1
9 2
563
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Keamanan Pangan Persentase Pengawasan dan % 17% 17% 17% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp
Pembinaan Keamanan Pangan - - - -
X 0
X
X 1
564
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Cakupan penanganan % 0 0 Rp 0 Rp 42% Rp 66% Rp 76% Rp 76% Rp Dinas
0 0 PENANGANAN kerawanan pangan - - 177.800.000 545.000.000 755.000.000 1.477.800.000 Ketahanan
2 KERAWANAN Pangan dan
9 4
PANGAN Pertanian
Program Penyuluhan Cakupan kelompok tani yang 0 0 Rp 0 Rp 50% Rp 60% Rp 70% Rp 70% Rp Dinas
Pertanian mendapatkan penyuluhan - - 895.100.000 889.000.000 940.000.000 2.724.100.000 Ketahanan
secara intensif (%) Pangan dan
2 0
3 Pertanian
7 7
565
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Prosentase luasan lahan % 0 0 Rp 0 Rp 50% Rp 50% Rp 50% Rp 50% Rp Dinas
PENGENDALIAN DAN bencana pertanian yang - - 100.000.000 220.000.000 207.000.000 527.000.000 Ketahanan
PENANGGULANGAN tertangani Pangan dan
BENCANA Pertanian
2 0 PERTANIAN
3
7 5
PROGRAM Prosentase izin usaha pertanian % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
2 0 PERIZINAN USAHA yang dibina dan diawasi - - 75.000.000 224.000.000 17.000.000 316.000.000 Ketahanan
3 PERTANIAN pelaksanaannya secara berkala Pangan dan
7 6
Pertanian
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
LINGKUNGAN HIDUP
1.621.894.500 2.690.000.000 - - - -
Program Penaatan Persentase Pelaku Usaha yang % 24,61% 25% Rp 27% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
1 0
1 dan peningkatan Taat terhadap Kewajiban sesuai 145.000.000 210.000.000 - - - - Lingkungan
1 8
Kapasitas LH Dokumen Lingkungan Hidup
566
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Pembinaan Jumlah Sarpras Lingkungan yang unit 0 Unit 4 Rp 4 Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Lingkungan Sosial terpenuhi 600.000.000 600.000.000 - - - - Lingkungan
Lingkup Lingkungan Hidup
1 1
1 Hidup
1 0
1 1
1
1 1
Program Jumlah sampah Yang tertangani ton 11.509,50 11.509,50 Rp 11709,5 Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
1 1 Pengembangan (ton) 5.831.270.000 11.181.000.00 - - - - Lingkungan
1
1 2 Kinerja Pengelolaan 0 Hidup
Persampahan dan B3
Program Pengelolaan Jumlah taman / RTH Pemerintah taman/RTH 9,00 10,00 Rp 11,00 Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Ruang Terbuka Hijau yang terkelola - 4.915.000.000 - - - - Lingkungan
(RTH) Hidup
1 1
1
1 3
X 0
X
X 1
PERSENTASE LAPORAN % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
KEUANGAN DENGAN KUALITAS - - 9.291.271.497 9.491.271.497 9.591.271.497 28.373.814.491 Lingkungan
BAIK Hidup
567
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PERSENTASE PENINGKATAN % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
KOMPETANSI APARATUR - - 170.000.000 40.000.000 215.000.000 425.000.000 Lingkungan
Hidup
568
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM PROSENTASE PENINGKATAN % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
PENINGKATAN PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN - - 150.000.000 250.000.000 350.000.000 750.000.000 Lingkungan
PENDIDIKAN, PENYULUHAN LINGKUNGAN Hidup
PELATIHAN DAN HIDUP UNTUK MASYARAKAT
1 0
2 PENYULUHAN
1 8
LINGKUNGAN HIDUP
UNTUK
MASYARAKAT
ADMINISTRASI
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
KEPENDUDUKAN &
420.809.400 450.119.400 - - - -
PENCATATAN SIPIL
569
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase PNS Yang % 100% 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Mempunyai Latar Belakang - - - - Kependudukan
Pendidikan Yang Sesuai Dengan & Pencatatan
Tugas Yang Menjadi Tanggung Sipil
Jawabnya
X 0
X
X 1
570
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase laporan keuangan % 0 0 Rp 0 Rp 90% Rp 90% Rp 90% Rp 90% Rp Dinas
dengan kualitas baik - - 2.677.481.892 2.677.481.892 2.677.481.892 8.032.445.676 Kependudukan
& Pencatatan
Sipil
571
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Presentase penerbitan akta % 0 0 Rp 0 Rp 25% Rp 25% Rp 25% Rp 25% Rp Dinas
PENCATATAN SIPIL perkawinan sampai dengan - - 20.315.336 20.000.000 20.000.000 60.315.336 Kependudukan
tahun (X) & Pencatatan
Sipil
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
2.975.950.000 2.725.000.000 - - - -
572
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Pelayanan Persentase Layanan % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Administrasi Administrasi Perkantoran Yang 198.500.000 205.000.000 - - - - Pemberdayaan
Perkantoran Terakomodir Dengan Baik Masyarakat dan
Desa
1 0
1
3 1
1 0
1 Persentase PNS Yang % 100% 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
3 2
Mempunyai Latar Belakang - - - - Pemberdayaan
Pendidikan Yang Sesuai Dengan Masyarakat dan
Tugas Yang Menjadi Tanggung Desa
Jawabnya
1 0
1
3 7
573
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Jumlah Bumdes yang 10% 10% 10% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
beroperasional - - - - Pemberdayaan
Masyarakat dan
Desa
1 0
1
3 8
Cakupan pembinaan Pokjanal 25 36 35 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Kab/Kec/Desa/ Kelurahan - - - - Pemberdayaan
Masyarakat dan
Desa
1 1
1
3 1
Prosentase Desa yang % 100% 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
melaksanakan pilkades sesuai - - - - Pemberdayaan
pedoman Masyarakat dan
Desa
574
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PERSENTASE PENINGKATAN % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
KOMPETANSI APARATUR - - 190.000.000 50.000.000 220.000.000 220.000.000 Pemberdayaan
Masyarakat dan
Desa
PROGRAM Persentase desa yang ditata % 0 0 Rp 0 Rp 2,9% Rp 5,6% Rp 8,4% Rp 8,4% Rp Dinas
PENATAAN DESA sesuai rencana - - - - - - Pemberdayaan
Masyarakat dan
1 0
2 Desa
3 2
PROGRAM Persentase kerjasama desa yang % 0 0 Rp 0 Rp 8,4% Rp 11,2% Rp 14,04% Rp 14,04 Rp Dinas
PENINGKATAN difasilitasi - - 1.750.000.000 2.100.000.000 2.400.000.000 % 2.400.000.000 Pemberdayaan
1 0 KERJASAMA DESA Masyarakat dan
2
3 3 Desa
PROGRAM Persentase desa yang tertib % 0 0 Rp 0 Rp 56,17% Rp 84,3% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
ADMINISTRASI administrasi pemerintahannya - - 100.000.000 120.000.000 140.000.000 140.000.000 Pemberdayaan
PEMERINTAHAN Masyarakat dan
1 0 DESA Desa
2
3 4
PROGRAM Persentase LKD, LAD, dan MHA % 0 0 Rp 0 Rp 20,25% Rp 44,44% Rp 33,33% Rp 33,33 Rp Dinas
PEMBERDAYAAN yang diberdayakan - - 3.285.000.000 3.505.000.000 3.725.000.000 % 3.725.000.000 Pemberdayaan
LEMBAGA Masyarakat dan
1 0
2 KEMASYARAKATAN, Desa
3 5
LEMBAGA ADAT,
DAN MASYARAKAT
HUKUM ADAT
Rp
Rp Rp Rp Rp Rp
PERHUBUNGAN 10.422.500.00
7.858.135.000 - - - -
0
575
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase Sarana dan % 80% 80% Rp 80% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Peningkatan dan Prasarana Aparatur yang Layak 706.135.000 2.924.500.000 - - - - Perhubungan
Pendukung Kualitas Fungsi
1 0 Kinerja Aparatur • Persentase PNS yang
1
5 2 mempunyai latar belakang
pendidikan yang sesuai dengan
tugas yang menjadi tanggung
jawabnya
1 1
1
5 0
Program Jumlah Uji Kir Angkutan Umum unit 11 unit 2 unit Rp 1 unit Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Peningkatan Kelaikan 5.315.000.000 8.150.000.000 - - - - Perhubungan
Pengoperasian
Kendaraan Bermotor
1 1
1
5 1
576
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Pengadaan Persentase Sarana Prasarana % 75% 75% Rp 80% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Sarana dan Penerangan Jalan Umum yang 1.665.000.000 4.600.000.000 - - - - Perhubungan
Prasarana Layak Fungsi
1 1 Penerangan Jalan
1 Umum
5 2
X 0
X
X 1
PERSENTASE PENINGKATAN % 0 0 Rp 0 Rp 80% Rp 80% Rp 81% Rp 81% Rp Dinas
KOMPETANSI APARATUR - - 310.000.000 450.000.000 450.000.000 1.210.000.000 Perhubungan
577
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Persentase Sarana/ Prasarana % 0 0 Rp 0 Rp 80% Rp 80% Rp 81% Rp 81% Rp Dinas
PENYELENGGARAAN Lalu Lintas yang Layak Fungsi - - 4.514.000.000 15.690.000.00 15.690.000.00 35.894.000.000 Perhubungan
LALU LINTAS DAN 0 0
ANGKUTAN JALAN
Rp
KOMUNIKASI & Rp Rp Rp Rp Rp
14.913.640.00
INFORMATIKA 9.336.640.000 - - - -
0
Program Cakupan pengembangan dan % 84,6%, 11 Radio 84,6%, 11 Radio Rp 84,6%, 11 Radio Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp
Pengembangan pemberdayaan kelompok 894.000.000 3.275.000.000 - - - -
1 0 Komunikasi, informasi tingkat Kecamatan,
1
6 7 Informasi dan Media Jumlah Penyiaran Radio TV
Massa Lokal, Jumlah Surat Kabar
Nasional/Lokal
578
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Kerjasama Jumlah penyebarluasan 107 informasi 107 informasi Rp 112 informasi Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Informasi dan Media informasi penyelenggaraan 830.600.000 860.600.000 - - - - Komunikasi dan
Massa pemerintah Informatika
1 0
1 Prosentase Perangkat Daerah % 0% 33,33% 44,40% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
6 8
yang menyediakan dokumen - - - - Komunikasi dan
Informatika
Program Pengelolaan Persentase Data dan informasi % n.a 22,20% Rp 33,30% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Data Statistik statistik sektoral yang dikelola 480.000.000 455.000.000 - - - - Komunikasi dan
sesuai basis data Informatika
1 1
1
6 2
579
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase peningkatan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
kompetansi aparatur - - 50.000.000 50.000.000 50.000.000 150.000.000 Komunikasi dan
Informatika
PROGRAM Persentase data dan informasi % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
PENYELENGGARAAN sektoral yang dilengkapi dengan - - 690.000.000 640.000.000 660.000.000 1.990.000.000 Komunikasi dan
2 0 STATISTIK SEKTORAL kompilasi produk adminitrasi Informatika
2
0 2
Rp Rp Rp
- - -
KOPERASI, USAHA Rp Rp Rp
KECIL & MENENGAH 2.047.000.000 2.200.000.000 -
580
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Pelayanan Persentase Layanan % 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Koperasi
Administrasi Administrasi Perkantoran Yang 307.000.000 370.000.000 - - - - dan Usaha
1 Perkantoran Terakomodir Dengan Baik Mikro
1
7
Program Pembinaan Persentase Usaha Mikro yang % 100% Rp 100% Rp 1 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Koperasi
Lingkungan Sosial Mendapat Pembinaan Sosial 485.000.000 485.000.000 - - - - dan Usaha
Lingkup Usaha Mikro Mikro
1 0
1
7 9
581
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Persentase Sarana prasarana % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Koperasi,
PENUNJANG yang terpenuhi - - 2.050.000.000 2.324.000.000 2.875.000.000 7.249.000.000 Usaha Kecil dan
URUSAN Menengah
PEMERINTAHAN
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
Persentase laporan keuangan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Koperasi,
dengan kualitas baik - - 2.768.156.690 3.368.156.690 3.768.156.690 9.904.470.070 Usaha Kecil dan
Menengah
X 0
X Persentase peningkatan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Koperasi,
X 1
kompetansi aparatur - - 165.000.000 180.000.000 200.000.000 545.000.000 Usaha Kecil dan
Menengah
PROGRAM Persentase layanan perizinan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Koperasi,
1 0 PELAYANAN IZIN usaha simpan pinjam sesuai SOP - - 200.000.000 230.000.000 260.000.000 690.000.000 Usaha Kecil dan
2 USAHA SIMPAN dan SP Menengah
7 2
PINJAM
PROGRAM Cakupan pengawasan dan 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Koperasi,
1 0 PENGAWASAN DAN pemeriksaan koperasi - - 175.000.000 210.000.000 250.000.000 635.000.000 Usaha Kecil dan
2 PEMERIKSAAN Menengah
7 3
KOPERASI
PROGRAM Prosentase Koperasi yang % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Koperasi,
1 0 PENILAIAN meningkat predikat - - 110.000.000 130.000.000 150.000.000 390.000.000 Usaha Kecil dan
2 KESEHATAN KSP/USP kesehatannya Menengah
7 4
KOPERASI
PROGRAM Persentase SDM Koperasi ber % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Koperasi,
1 0 PENDIDIKAN DAN SKKNI - - 130.000.000 140.000.000 150.000.000 420.000.000 Usaha Kecil dan
2 LATIHAN Menengah
7 5
PERKOPERASIAN
PROGRAM Prosentase Koperasi yang % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Koperasi,
1 0 PEMBERDAYAAN Berkembang Usahanya - - 130.000.000 140.000.000 150.000.000 420.000.000 Usaha Kecil dan
2 DAN PERLINDUNGAN Menengah
7 6
KOPERASI
PROGRAM Prosentase Usaha Mikro yang % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Koperasi,
PEMBERDAYAAN Berkembang Usahanya - - 1.355.000.000 1.515.000.000 1.675.000.000 4.545.000.000 Usaha Kecil dan
1 0 USAHA MENENGAH, Menengah
2 USAHA KECIL, DAN
7 7
USAHA MIKRO
(UMKM)
PROGRAM Prosentase Usaha Mikro yang % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Koperasi,
1 0 PENGEMBANGAN naik kelas - - 295.000.000 315.000.000 330.000.000 940.000.000 Usaha Kecil dan
2
7 8 UMKM Menengah
582
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Rp Rp Rp
PENANAMAN Rp Rp Rp
MODAL 6.810.100.000 9.409.750.000 - - - -
Program Pertumbuhan Investor investor 5935 Investor 6529 Investor Rp 6855 Investor Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Peningkatan Promosi 471.000.000 400.000.000 - - - - Penanaman
1 0 dan Kerjasama Modal dan
1
8 7 Investasi Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
583
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Persentase Sarana prasarana 0 0 Rp 0 Rp 85% Rp 90% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
PENUNJANG yang terpenuhi - - 1.253.387.000 1.269.387.001 1.271.387.002 3.794.161.003 Penanaman
URUSAN Modal dan
PEMERINTAHAN Pelayanan
DAERAH Terpadu Satu
KABUPATEN/KOTA Pintu
584
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM PROMOSI Persentase Peningkatan Promosi % 0 0 Rp 0 Rp 90% Rp 95% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
PENANAMAN Penanaman Modal - - 280.000.000 280.000.000 445.000.000 1.005.000.000 Penanaman
MODAL Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
1 0
2
8 3
1 0
2
8 4
PROGRAM Persentase Pelaku Usaha yang % 0 0 Rp 0 Rp 90% Rp 95% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
PENGENDALIAN diberikan Pengendalian - - 245.000.000 257.250.000 270.112.500 772.362.500 Penanaman
1 0 PELAKSANAAN Pelaksanaan Penanaman Modal Modal dan
2 PENANAMAN Pelayanan
8 5
MODAL Terpadu Satu
Pintu
PROGRAM Persentase tenaga kerja yang % 0 0 Rp 0 Rp 10000 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
PELATIHAN KERJA mendapatkan - - % 5.425.113.000 5.696.368.650 5.981.187.083 17.102.668.733 Penanaman
DAN PRODUKTIVITAS pelatihan berbasis Modal dan
TENAGA KERJA kewirausahaan Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
0 0
2
7 3
585
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Persentase Rencana Tenaga % 0 0 Rp 0 Rp 10000 Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
PERENCANAAN Kerja yang tersusun - - % 60.000.000 66.000.000 126.000.000 Penanaman
TENAGA KERJA Modal dan
0 0 Pelayanan
2
7 2 Terpadu Satu
Pintu
Rp Rp Rp
KEPEMUDAAN & Rp Rp - - - Rp
OLAHRAGA 410.000.000 415.000.000 -
Program Persentase Unit Kerja yang % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Pemuda
peningkatan Menyusun Perencanaan dan 75.000.000 72.000.000 - - - - dan Olahraga
1 0 pengembangan Laporan Kinerja Dengan Kualitas
1
9 3 sistem pelaporan Baik
capaian kinerja dan
keuangan
586
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Jumlah kelompok KUPP kelompok n.a 40 kelompok Rp 40 kelompok Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Pemuda
Peningkatan Upaya 290.000.000 230.000.000 - - - - dan Olahraga
Penumbuhan
1 0
1 Kewirausahaan dan
9 8
Kecakapan Hidup
Pemuda
1 0
1
9 9
X 0
X
X 1
Persentase peningkatan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
kompetansi aparatur - - 80.000.000 200.000.000 120.000.000 400.000.000 Kepemudaan,
Olah Raga dan
Pariwisata
587
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Persentase peningkatan % 0 0 Rp 0 Rp 2% Rp 2% Rp 2% Rp 2% Rp Dinas
PENGEMBANGAN pemuda yang dibina - - 6.687.000.000 4.050.000.000 3.910.000.000 14.647.000.000 Kepemudaan,
KAPASITAS DAYA Olah Raga dan
1 0
2 SAING Pariwisata
9 2
KEPEMUDAAN
588
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Rp Rp Rp
- - -
Rp Rp
KEBUDAYAAN & Rp
12.428.236.00 16.005.000.00
PARIWISATA -
0 0
2 0
1
2 1
Program Jumlah Kunjungan Wisatawan orang 150.000 200.000 Rp 300.000 Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Pemuda
Pengembangan 2.096.736.000 1.540.000.000 - - - - dan Olahraga
Pemasaran
2 0
1 Pariwisata
2 7
589
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase objek wisata yang % 30 40 Rp 60 Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Pemuda
Pengembangan dikembangkan dan ditata 2.150.000.000 5.800.000.000 - - - - dan Olahraga
Destinasi Wisata
2 0
1
2 9
2 1
1
2 0
Rp Rp Rp
- - -
PERPUSTAKAAN DAN Rp Rp Rp
KEARSIPAN 959.000.000 829.000.000 -
590
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase Perangkat Daerah % 80% 80% Rp 80% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Peningkatan Kualitas yang Mengelola Arsip Secara 175.000.000 350.000.000 - - - - Perpustakaan
Tata Kelola Kearsipan Baku dan Kearsipan
2 0
1
3 7
Program Penunjang Persentase perencanaan dan % 0 0 Rp 0 Rp 90% Rp 95% Rp 10000 Rp 10000 Rp Dinas
Urusan evaluasi kinerja yang berkualitas - - 92.000.000 117.000.000 % 117.000.000 % 326.000.000 Perpustakaan
Pemerintahan dan Kearsipan
Daerah Kabupaten/
Kota
591
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase sarana prasarana % 0 0 Rp 0 Rp 90% Rp 95% Rp 10000 Rp 10000 Rp Dinas
yang terpenuhi - - 1.091.429.000 11.048.500.00 % 3.913.500.000 % 16.053.429.000 Perpustakaan
0 dan Kearsipan
Program Pelestarian Persentase Koleksi Nasional dan % 0 0 Rp 0 Rp 10% Rp 70% Rp 90% Rp 90% Rp Dinas
Koleksi Nasional dan Naskah Kuno yang Terdaftar - - 25.000.000 50.000.000 100.000.000 175.000.000 Perpustakaan
Naskah Kuno dan Kearsipan
2 0
2
3 3
Program Pengelolaan Persentase Arsip yang Dikelola % 0 0 Rp 0 Rp 80% Rp 85% Rp 90% Rp 90% Rp Dinas
Arsip - - 155.000.000 320.000.000 485.000.000 960.000.000 Perpustakaan
dan Kearsipan
2 0
2
4 2
2 0
2
4 3
URUSAN PILIHAN
592
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Rp Rp Rp
- - -
Rp Rp Rp
PERIKANAN
1.606.145.000 3.065.000.000 -
0 0
1
1 2
Program Persentase Unit Kerja yang % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Perikanan
Peningkatan Menyusun Perencanaan dan 75.000.000 75.000.000 - - - -
0 0
1 Perencanaan dan Laporan Kinerja Dengan Kualitas
1 3
Pelaporan Kinerja Baik
dan Keuangan
Program Jumlah Produksi Perikanan ton 787,59 Ton 803,34 Ton Rp 823,43 Ton Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Perikanan
Pengembangan Budidaya 695.000.000 1.484.500.000 - - - -
Budidaya Perikanan
0 0
2
1 7
Program Jumlah Produksi Perikanan ton 787,59 Ton 803,34 Ton Rp 823,43 Ton Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Kelautan
Pengembangan Budidaya 165.000.000 351.000.000 - - - - dan Perikanan
Kawasan Budidaya
0 0 Laut, Air Payau dan
2
1 9 Air Tawar
593
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Jumlah Produksi Garam ton 128.247,42 Ton 132.094,84 Ton 136.718,16 Ton 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp
- - - -
Program Pelayanan Jumlah Kelompok Usaha kelompok 2 Klmpk 2 Klmpk Rp 2 Klmpk Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Kelautan
Usaha Informasi dan Perikanan Yang Naik Kelas 235.000.000 519.500.000 - - - - dan Perikanan
Kelembagaan
Perikanan
0 1
2 Konsumsi Ikan Per Kapita Kg/kapita/ 39,52 40,31 41,12 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas Kelautan
1 0
tahun Kg/Kpt/Th Kg/Kpt/Th Kg/Kpt/Th - - - - dan Perikanan
Program Penunjang Persentase Sarana prasarana % 0 0 Rp 0 Rp Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Kelautan
Urusan yang terpenuhi - - 2.993.567.977 3.143.246.376 3.300.408.695 3.300.408.695 dan Perikanan
Pemerintahan
daerah 100%
Kabupaten/Kota
100%
0 0
1
2 2
Persentase Rumah Tangga Sehat % 0 0 Rp 0 Rp Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Kelautan
- - 92.045.739.67 95.304.916.15 100.070.161.9 100.070.161.961 dan Perikanan
0 4 61
30%
594
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase sistem Informasi % 0 0 Rp 0 Rp Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas Kelautan
kesehatan terpenuhi - - 105.000.000 110.250.000 115.762.500 115.762.500 dan Perikanan
100%
100%
PROGRAM Prosentase desa siaga puri % 0 0 Rp 0 Rp Rp 16% Rp 18% Rp 18% Rp Dinas Kelautan
PEMBERDAYAAN - - 802.380.000 842.499.000 884.623.950 884.623.950 dan Perikanan
0 0 MASYARAKAT
1 BIDANG KESEHATAN 16%
2 5
Rp Rp Rp
Rp Rp Rp
PERTANIAN 21.498.310.47 29.936.000.00 24.781.500.00
- - 76.215.810.472
2 0 0
0 0
2
3 1
595
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program • Persentase Sarana dan % 80% 85% Rp 87% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Peningkatan dan Prasarana Aparatur yang Layak 181.000.000 403.000.000 - - - - Ketahanan
Pendukung Kualitas Fungsi Pangan dan
0 0 Kinerja Aparatur • Persentase PNS yang Perternakan
2
3 2 mempunyai latar belakang
pendidikan yang sesuai dengan
tugas yang menjadi tanggung
jawabnya
Peningkatan Produktivitas Tanaman ton/ha 10,75 Ton/Ha 10,91 Ton/Ha Rp 11,08 Ton/Ha Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Produksi Tanaman Hortikultura 300.000.000 490.000.000 - - - - Ketahanan
Hortikultura Pangan dan
Perternakan
0 0
2
3 9
Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan ton/ha 3,53 Ton/Ha 3,58 Ton/Ha Rp 3,63 Ton/Ha Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Produksi Tanaman 180.000.000 385.000.000 - - - - Ketahanan
Pangan Pangan dan
0 1
2 Perternakan
3 0
Peningkatan Produktivitas Tanaman ton/ha 0,63 Ton/Ha 0,64 Ton/Ha Rp 0,65 Ton/Ha Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
0 1 Produksi Tanaman Perkebunan 110.000.000 230.000.000 - - - - Ketahanan
2
3 1 Perkebunan Pangan dan
Perternakan
Peningkatan Kualitas Produktivitas Tembakau Madura ton/ha 0,54 Ton/Ha 0,55 Ton/Ha Rp 0,56 Ton/Ha Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Bahan Baku 1.544.340.000 1.425.000.000 - - - - Ketahanan
Pangan dan
0 1 Perternakan
2
3 2
596
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Persentase Sarana prasarana % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
PENUNJANG yang terpenuhi - - 968.300.000 7.220.000.000 1.258.500.000 9.446.800.000 Ketahanan
URUSAN Pangan dan
PEMERINTAHAN Pertanian
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
X 0
X
X 1
597
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Skor PPH Ketersediaan 0 0 Rp 0 Rp 65% Rp 66% Rp 66% Rp 66% Rp Dinas
- - 87.500.000 272.500.000 312.500.000 672.500.000 Ketahanan
Pangan dan
Pertanian
598
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Prosentase izin usaha pertanian % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Dinas
PROGRAM yang dibina dan diawasi - - 75.000.000 224.000.000 17.000.000 316.000.000 Ketahanan
2 0
3 PERIZINAN USAHA pelaksanaannya secara berkala Pangan dan
7 6
PERTANIAN Pertanian
Rp Rp Rp
Rp Rp - - - Rp
PERDAGANGAN 51.256.789.91 48.248.449.46
-
0 3
599
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase Kontribusi Sektor % 19% 20% Rp 20% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Dinas
Peningkatan Efisiensi Perdagangan formal terhadap 2.203.200.000 1.821.410.000 - - - - Perindustrian
0 1 Perdagangan Dalam Perdagangan Eceran dan Besar dan
2 Negeri Perdagangan
6 0
PROGRAM tingkat rata-rata harga barang 0 0 Rp 0 Rp 80% Rp 85% Rp 90% Rp 90% Rp Dinas
STABILISASI HARGA pokok dan barang penting - - 875.558.834 963.114.717 1.059.426.189 2.898.099.740 Perindustrian
3 0 BARANG dan
3
0 4 KEBUTUHAN POKOK Perdagangan
DAN BARANG
PENTING
600
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Persentase peningkatan pelaku % 0 0 Rp 0 Rp 35% Rp 40% Rp 45% Rp 45% Rp Dinas
PENGEMBANGAN usaha ekspor - - 978.452.500 1.076.297.750 1.183.927.525 3.238.677.775 Perindustrian
EKSPOR dan
Perdagangan
3 0
3
0 5
PROGRAM Persentase pengguna UTTP yang % 0 0 Rp 0 Rp 1000 Rp 1100 Rp 1200 Rp 1200 Rp Dinas
3 0 STANDARDISASI DAN tertib - - UTTP 622.037.500 UTTP 684.241.250 UTTP 752.665.375 UTTP 2.058.944.125 Perindustrian
3
0 6 PERLINDUNGAN dan
KONSUMEN Perdagangan
PROGRAM Persentase usaha industri yang % 0 0 Rp 0 Rp 10% Rp 15% Rp 20% Rp 20% Rp Dinas
PENGENDALIAN IZIN memiliki izin usaha - - 525.625.000 578.187.500 636.006.250 1.739.818.750 Perindustrian
3 0 USAHA INDUSTRI dan
3
1 3 KABUPATEN/KOTA Perdagangan
URUSAN
PENUNJANG
Rp
PERENCANAAN Rp Rp Rp Rp Rp
11.345.000.00
PEMBANGUNAN 8.953.844.200 - - - -
0
601
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase Sarana dan % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan
Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur yang Layak 1.242.000.000 930.000.000 - - - - Perencanaan
dan Prasarana Fungsi Pembangunan
Aparatur Daerah
0 0
2
1 2 Persentase PNS yang % 0% 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp
mempunyai latar belakang yang - - - -
sesuai tugas yang menjadi
tanggung jawabnya
0 0
2
1 7
Persentase kebijakan % n/a 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan
perencanaan pemerintah pusat - - - - Perencanaan
yang diakomodir renja Pembangunan
perangkat daerah bidang Daerah
infrastruktur, kewilayahan dan
lingkungan hidup
602
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase dokumen yang % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan
0 0 Perencanaan disusun tepat waktu yang sesuai 613.000.000 1.430.000.000 - - - - Perencanaan
3 Pembangunan dengan peraturan Pembangunan
1 8
Daerah Daerah
0 1
3
1 1
603
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase rekomendasi % n/a 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan
pengendalian dan evaluasi hasil - - - - Perencanaan
renja yang ditindaklanjuti Pembangunan
perangkat daerah bidang Daerah
ekonomi
Program Fasilitasi Persentase kegiatan OPD yang % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan
Pengelolaan Sumber bersumber dari DAK 75.000.000 75.000.000 - - - - Perencanaan
Keuangan Pembangunan
0 1
3 Pendukung Sarana Daerah
1 3
dan Prasarana
Pembangunan
Daerah
0 1
3 Persentase dokumen kajian % n/a 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan
1 5
yang dievaluasi pemanfaatannya - - - - Perencanaan
Pembangunan
Daerah
604
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program penunjang Prosentase Unit Kerja yang % 0 0 Rp 0 Rp 90% Rp 90% Rp 90% Rp 90% Rp Badan
urusan Menyusun Perencanaan, - - 107.000.000 100.000.000 100.000.000 307.000.000 Perencanaan
pemerintahan penganggaran dan evaluasi Pembangunan
daerah kabupaten/ Kinerja Keuangan Dengan Daerah
kota Kualitas Baik daan tepat waktu
Program koordinasi Prosentase perangkat daerah % 0 0 Rp 0 Rp 84% Rp 88% Rp 92% Rp 92% Rp Badan
dan sinkronisasi yang memiliki keselarasan - - 495.000.000 500.000.000 500.000.000 1.495.000.000 Perencanaan
perencanaan program RPJMD dan RKPD Pembangunan
pembangunan bidang Bidang Pemerintahan Daerah
daerah dan Pembangunan Manusia
605
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Prosentase dokumen Perangkat % 0 0 Rp 0 Rp 85% Rp 90% Rp 5% Rp 5% Rp Badan
Daerah yang memiliki - - 138.565.000 200.000.000 200.000.000 538.565.000 Perencanaan
Konsistensi dokumen Pembangunan
perencanaan dan penganggaran Daerah
Bidang Perekonomian dan SDA
(Sumber Daya Alam)
Program Penelitian Prosentase Penelitian dan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Badan
dan Pengembangan pengembangan prioritas - - 1.330.000.000 1.400.000.000 1.400.000.000 4.130.000.000 Perencanaan
Daerah pembangunan daerah Pembangunan
Daerah
0 0
5
5 2
Jumlah Inovasi prioritas 0 0 Rp 0 Rp 20% Rp 40% Rp 12% Rp 12% Rp Badan
pembangunan daerah dengan - - 600.000.000 900.000.000 900.000.000 2.400.000.000 Perencanaan
kategori inovatif (IGA) Pembangunan
Daerah
606
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Peningkatan Persentase Unit Kerja yang % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan
Perencanaan, Menyusun Perencanaan dan 75.000.000 80.000.000 - - - - Keuangan
0 0 Pelaporan Kinerja Laporan Kinerja Dengan Kualitas Daerah
3 dan Keuangan Baik
2 3
Program Pengelolaan Persentase objek pajak dan % 25% 25% Rp 25% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan
Penagihan dan retribusi yang bisa ditagih 1.835.000.000 1.926.750.000 - - - - Keuangan
Pelayanan Keberatan Daerah
0 0
3 Persentase permohonan % 100% 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan
2 8
keberatan objek pajak dan - - - - Keuangan
retribusi yang diselesaikan Daerah
Program Penetapan APBD dan P-APBD % tepat waktu tepat waktu Rp tepat waktu Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan
peningkatan dan 1.494.339.000 1.569.013.450 - - - - Keuangan
0 1
3 pengembangan Daerah
2 0
pengelolaan
keuangan daerah
607
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Prosentase Organisasi Perangkat % 0% 0% Rp 0% Rp 100% Rp 100% Rp Rp Rp Badan
PENGELOLAAN Daerah yang mampu mengelola - - 1.011.150.000 1.110.565.000 1.172.621.500 1.172.621.500 Pengelolaan
BARANG MILIK barang milik daerah dengan baik Keuangan dan
0 DAERAH Pendapatan
5 2
3 Daerah
PROGRAM % 0% 0% Rp 0% Rp Badan
PENYELESAIAN - - Pengelolaan
Prosentase penyelesaian ganti Rp Rp Rp
1 0 GANTI KERUGIAN Rp Keuangan dan
2 kerugian dan santunan tanah 100% 11.013.450.76 100% 12.114.795.84 13.326.275.43
0 5 DAN SANTUNAN 13.326.275.430 Pendapatan
untuk pembangunan 9 6 0
TANAH UNTUK Daerah
PEMBANGUNAN
KEPEGAWAIAN, Rp Rp Rp
Rp Rp Rp
PENDIDIKAN & - - -
3.053.289.400 5.861.402.800 -
PELATIHAN
608
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase Sarana dan % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan
Peningkatan dan Prasarana Aparatur yang Layak 140.400.000 155.400.000 - - - - Kepegawaian
Pendukung Kualitas Fungsi •Persentase PNS dan
Kinerja Aparatur Yang Mempunyai Latar Belakang Pengembangan
Pendidikan Yang Sesuai Dengan Sumber Daya
0 0 Tugas Yang Menjadi Tanggung Manusia
3 Jawabnya
3 2
Program Pembinaan Peningkatan disiplin dan jumlah % 80% 80% Rp 90% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan
dan Pengembangan ASN sesuai formasi 230.000.000 668.000.000 - - - - Kepegawaian
0 1 Aparatur dan
3 Pengembangan
3 0
Sumber Daya
Manusia
Program Pengelolaan Persentase PNS Yang di Mutasi % 85% 92% Rp 92% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan
Mutasi Kepegawaian dan Pensiun 60.000.000 93.000.000 - - - - Kepegawaian
0 1 dan
3 Pengembangan
3 1
Sumber Daya
Manusia
609
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase Jabatan Yang Diisi % 85% 85% Rp 85% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan
Peningkatan Sesuai Kompetensi 250.000.000 750.000.000 - - - - Kepegawaian
0 1 Pengembangan dan
3 Karier Pengembangan
3 3
Sumber Daya
Manusia
PROGRAM Persentase data dan informasi % 0 0 Rp 0 Rp 95% Rp 97% Rp 99% Rp 99% Rp Badan
KEPEGAWAIAN ASN yang berhasil dikelola - - 595.000.000 960.000.000 960.000.000 2.515.000.000 Kepegawaian
DAERAH dan
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
610
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase ASN yang disiplin % 0 0 Rp 0 Rp 98% Rp 99% Rp 100% Rp 100% Rp Badan
- - 305.000.000 350.000.000 350.000.000 1.005.000.000 Kepegawaian
dan
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
PROGRAM Persentase ASN yang yang lulus % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Badan
PENGEMBANGAN dalam pengembangan - - 150.000.000 425.000.000 425.000.000 1.000.000.000 Kepegawaian
SUMBER DAYA kompetensi teknis dan
MANUSIA Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Rp Rp Rp
3.018.598.575 3.945.000.000 4.786.000.000
Rp Rp Rp
PENGAWASAN
- - 11.749.598.575
611
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase APIP yang % 65% 80% Rp 85% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Inspektorat
peningkatan bersertifikat Penjenjangan dan 275.000.000 - - - - -
0 0 profesionalisme teknis substansi pengawasan
3
5 9 tenaga pemeriksa
dan aparatur
pengawasan
Program Perumusan Persentase Perangkat Daerah % 0 0 Rp 0 Rp 50% Rp 55% Rp 60% Rp 60% Rp Inspektorat
Kebijakan, yang Dievaluasi Maturitas SPIP - - 36.295.700 125.000.000 125.000.000 286.295.700
0 0 Pendampingan dan
6 Asistensi
1 3
Persentase Perangkat Daerah % 0 0 Rp 0 Rp 65% Rp 68% Rp 70% Rp 70% Rp Inspektorat
dengan Skor SAKIP Minimal A - - 903.643.800 1.400.000.000 1.800.000.000 4.103.643.800
KESATUAN BANGSA Rp Rp Rp Rp Rp Rp
& POLITIK 490.000.000 440.000.000 3.715.300.987 3.724.335.987 3.724.335.987 11.163.972.961
Program Persentase Unit Kerja yang % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan Kesatuan
Peningkatan Menyusun Perencanaan dan 95.000.000 95.000.000 - - - - Bangsa dan
0 0 Pengembangan Laporan Kinerja Dengan Kualitas Politik
3 Sistem Pelaporan baik
6 3
Capaian Kinerja dan
Keuanan
612
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase Peninkatan Cakupan % 80% 80% Rp 80% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan Kesatuan
0 0 Pengembangan Wawasan Kebangsaan 490.000.000 420.000.000 - - - - Bangsa dan
3
6 7 Wawasan Politik
Kebangsaan
Program Pendidikan Persentase Ormas , PARPOL, % 75% 75% Rp 75% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Badan Kesatuan
0 0
3 Politik Masyarakat dan LSM yang aktif 490.000.000 440.000.000 - - - - Bangsa dan
6 9
Politik
PROGRAM Persentase Sarana prasarana % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Badan Kesatuan
PENUNJANG yang terpenuhi - - 764.465.000 700.500.000 700.500.000 2.165.465.000 Bangsa dan
URUSAN Politik
PEMERINTAHAN
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
Persentase laporan keuangan % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Badan Kesatuan
dengan kualitas baik - - 2.846.835.987 2.846.835.987 2.846.835.987 8.540.507.961 Bangsa dan
Politik
X 0
X
X 1
PROGRAM Persentase Ormas/ Parpol/ LSM % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Badan Kesatuan
PEMBERDAYAAN yang aktif - - 150.000.000 120.000.000 120.000.000 390.000.000 Bangsa dan
0 0
8 DAN PENGAWASAN Politik
1 4
ORGANISASI
KEMASYARAKATAN
613
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
DAN BUDAYA
PROGRAM Persentase penanganan dini % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Badan Kesatuan
PENINGKATAN potensi konflik SARA - - 100.000.000 250.000.000 250.000.000 600.000.000 Bangsa dan
KEWASPADAAN Politik
NASIONAL DAN
0 0
8 PENINGKATAN
1 6
KUALITAS DAN
FASILITASI
PENANGANAN
KONFLIK SOSIAL
PENANGGULANGAN Rp Rp Rp Rp Rp Rp
BENCANA - - 3.889.053.288 6.316.928.288 6.589.928.288 16.795.909.864
614
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Persentase penunjang urusan % 0 0% Rp 0% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Badan
PENUNJANG pemerintah daerah yang - - 3.086.278.288 3.625.053.288 3.948.053.288 10.659.384.864 Penanggulangan
X 0 URUSAN terpenuhi Bencana Daerah
X
X 1 PEMERINTAHAN
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
Rp Rp Rp Rp Rp #REF!
PEMERINTAHAN
23.991.227.01 43.066.430.61 56.265.529.87 63.814.747.21 65.123.847.21
UMUM
0 0 5 7 7
SEKRETARIAT Rp Rp Rp Rp Rp Rp
DAERAH 1.638.100.000 2.720.000.000 - - - 7.397.302.500
0 0
3 Prosentase dokumen % n.a 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Sekretariat
8 1
pertanggujawaban kepala - - - DPRD
daerah yang disusun sesuai Rp
pedoman dan tepat waktu -
615
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Prosentase kebijakan kerjasama % n.a 75% 75% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Sekretariat
di dalam negeri yang dievaluasi - - - Rp DPRD
pelaksanaannya -
616
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Prosentase acara pemerintah % n.a 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Sekretariat
daerah yang dipublikasikan - - - - DPRD
Program Pendukung Prosentase pegawai yang gaji % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Sekretariat
Penatausahaan berkalanya tepat waktu 95.000.000 150.000.000 - - - Rp DPRD
Keuangan -
Sekretariat Daerah
0 0
3
8 9 Prosentase dokumen pelaporan % 100% 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Sekretariat
keuangan dan asset yang - - - Rp DPRD
disusun sesuai pedoman dan -
tepat waktu
Program Pelayanan Prosentase layanan tata usaha % 90% 90% Rp 90% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Sekretariat
0 0 Administrasi pimpinan dan staf ahli yang 5.611.367.500 6.760.000.000 - - - Rp DPRD
3 Perkantoran dilaksanakan sesuai SOP
8 1 -
617
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Prosentase kebijakan di bidang % n.a 75% 75% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Sekretariat
perundang-undangan, bantuan - - - DPRD
hukum, dan dokumentasi dan
informasi yang dievaluasi Rp
pelaksanaannya -
0 1
3 Prosentase kebijakan di bidang % n.a 75% 75% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Sekretariat
8 6
pembinaan BUMD dan BLUD, - - - DPRD
pengendalian dan distribusi
perekonomian, dan
perencanaan dan pengawasan
ekonomi mikro kecil yang Rp
dievaluasi pelaksanaannya -
618
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Cukai Prosentase kebijakan bidang % n.a 75% 75% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Sekretariat
sumber cukai yang dievaluasi - - - Rp DPRD
pelaksanaannya -
X
X 1
X
Persentase laporan keuangan % 0% 0% Rp 0% Rp 80% 85% 90% 90% Sekretariat
dengan kualitas baik - - 27.228.854.20 27.253.854.20 28.728.896.91 28.728.896.917 DPRD
7 7 7
619
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase perencanaan dan % 0% 0% Rp 0% Rp 80% 85% 90% 90% Sekretariat
evaluasi kinerja yang berkualitas - - 131.550.000 153.000.000 160.650.000 160.650.000 DPRD
PEMERINTAHAN
UMUM
620
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Prosentase hasil koordinasi dan % 100% 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
fasilitasi bidang pemerintahan - - - - Pamekasan
dan kesejahteraan sosial yang
ditindaklanjuti
Program Prosentase kelurahan yang % 85% Rp 0,9 Rp 0,95 Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
Pembangunan melaksanakan pembangunan 9.728.700.000 9.728.700.000 9.728.700.000 9.728.700.000 38.914.800.000 Pamekasan
0 1 Sarana dan sarana dan prasarana dengan
3 Prasarana kualitas baik
8 0
Program Persentase lembaga masyarakat % 0% 0% Rp 100% Rp 93% Rp 98% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
0 0 Pemberdayaan yang aktif - - 17.265.872.00 18.354.700.00 18.419.700.00 54.040.272.000 Pamekasan
7
1 3 Masyarakat Desa 0 0 0
dan Kelurahan
Program Koordinasi Persentase sengketa masyarakat % 0% 0% Rp 200% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
0 0
7 Ketentraman dan yang tertangani - - 261.445.000 234.145.000 250.000.000 745.590.000 Pamekasan
1 4
Ketertiban Umum
Program Persentase konflik tingkat % 0% 0% Rp 300% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
Penyelenggaraan kecamatan yang ditindaklanjuti - - 70.000.000 100.000.000 100.000.000 270.000.000 Pamekasan
0 0
7 Urusan
1 5
Pemerintahan
Umum
Program pembinaan Persentase desa yang % 0% 0% Rp 400% Rp 75% Rp 80% Rp 90% Rp 90% Rp Kecamatan
0 0 dan pengawasan perencanaan dan laporan - - 60.000.000 20.000.000 55.000.000 135.000.000 Pamekasan
7 pemerintahan desa kinerjanya memiliki kualitas baik
1 6
Rp
-
621
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase Sarana dan % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
Peningkatan dan Prasarana Aparatur yang Layak 397.000.000 696.000.000 - - - - Pademawu
Pendukung Kualitas Fungsi
Kinerja Sumber Daya
Aparatur
0 0
3 Prosentase Hasil Koordinasi % 100% 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
8 8
Bidang Keterntraman dan - - - - Pademawu
Ketertiban Umum Yang
Ditindaklanjuti
622
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Dukungan Persentase Tugas dan Fungsi % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
0 0 Pelaksanaan Tugas DPRD yang Terlaksana Tepat - - 1.586.720.000 1.177.500.000 1.321.000.000 4.085.220.000 Pademawu
4
2 2 dan Fungsi DPRD Waktu
Program penunjang persentase sarana dan % 0 0 Rp 0 Rp 83,30% Rp 91,60% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
urusan pemerintah prasarana yang terpenuhi - - 2.833.722.650 5.375.000.000 5.385.000.000 13.593.722.650 Pademawu
daerah
kabupaten/kota
persentase laporan keuangan dg % 0 0 Rp 0 Rp 80,00% Rp 90,00% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
kwalitas baik - - 100.000.000 30.000.000 30.000.000 160.000.000 Pademawu
X 0
X persentase peningkatan % 0 0 Rp 0 Rp 75% Rp 87,50% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
X 1
kompetensi apartur - - 85.000.000 65.000.000 65.000.000 215.000.000 Pademawu
Program Koordinasi Persentase sengketa masyarakat % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
0 0
7 Ketentraman dan yang tertangani - - 25.000.000 25.000.000 30.000.000 80.000.000 Pademawu
1 4
Ketertiban Umum
PEMERINTAHAN
UMUM
623
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase Sarana dan % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
Peningkatan dan Prasarana Aparatur yang Layak 615.000.000 615.000.000 - - - - Larangan
Pendukung Kualitas Fungsi;
Kinerja Aparatur • Persentase PNS yang
mempunyai latar belakang
pendidikan yang sesuai dengan
0 0 tugas yang menjadi tanggung
3 jawabnya.
8 2
0 0
3
8 3
Prosentase dokumen pelaporan % 100% 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
perangkat daerah yang disusun - - - - Larangan
sesuai pedoman dan tepat
waktu
0 0
3
8 8
Prosentase hasil koordinasi % 100% 70% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
bidang pemberdayaan - - - - Larangan
masyarakat yang ditindaklanjuti
624
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Kabupaten/Kota % 0 0 Rp 0 Rp 86% Rp 89% Rp 92% Rp 92% Rp Kecamatan
- - 1.858.997.756 1.862.887.756 1.863.887.756 1.863.887.756 Larangan
Persentase laporan keuangan
dengan kualitas baik
PEMERINTAHAN
UMUM
625
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
• Persentase PNS Yang % 82% 82% 84% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan Galis
Mempunyai Latar Belakang - - - -
Pendidikan Yang Sesuai Dengan
Tugas Yang Menjadi Tanggung
Jawabnya
Program Persentase Unit Kerja yang % 70% 70% Rp 75% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan Galis
Peningkatan menyusun perencanaan dan 41.000.000 42.000.000 - - - -
Perencanaan, laporan kinerja dengan kualitas
Pelaporan Kinerja baik
0 0 dan Keuangan
3
8 3
Program Penunjang Persentase Sarana prasarana % 0 0 Rp 0 Rp 80% Rp 85% Rp 90% Rp 90% Rp Kecamatan Galis
Urusan yang terpenuhi - - 667.850.000 578.300.000 593.300.000 1.839.450.000
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota
X 0
X
X 1
Persentase laporan keuangan % 0 0 Rp 0 Rp 80% Rp 85% Rp 90% Rp 90% Rp Kecamatan Galis
dengan kualitas baik - - 1.708.728.688 1.708.728.688 1.708.728.688 5.126.186.064
626
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase perencanaan dan % 0 0 Rp 0 Rp 80% Rp 85% Rp 90% Rp 90% Rp Kecamatan Galis
evaluasi kinerja yang berkualitas - - 60.525.000 70.000.000 70.000.000 200.525.000
Program Persentase pelayanan % 0 0 Rp 0 Rp 1 Kali Rp 1 Kali Rp 1 Kali Rp 1 Kali #REF! Kecamatan Galis
Penyelenggaraan kecamatan yang sesuai dengan - - 20.000.000 22.500.000 22.500.000
0 0
7 Pemerintahan dan SOP
1 2
Pelayanan Publik
Program Persentase lembaga masyarakat % 0 0 Rp 0 Rp 6 Hari Rp 6 Hari Rp 6 Hari Rp 6 Hari Rp Kecamatan Galis
0 0 Pemberdayaan yang aktif - - Besar 79.500.000 Besar 79.500.000 Besar 79.500.000 Besar 65.000.000
7
1 3 Masyarakat Desa 3 Kali 3 Kali 3 Kali 3 Kali
dan Kelurahan
Program Koordinasi Persentase sengketa masyarakat % 0 0 Rp 0 Rp 2 Kali Rp 2 Kali Rp 2 Kali Rp 2 Kali Rp Kecamatan Galis
0 0
7 Ketentraman dan yang tertangani - - 15.000.000 17.500.000 17.500.000 238.500.000
1 4
Ketertiban Umum
0 0 Rp 0 Rp 2 Rp 2 Rp 2 Rp 2 Rp Kecamatan Galis
- - Konflik 15.000.000 Konflik 17.500.000 Konflik 17.500.000 Konflik 50.000.000
Program Persentase konflik tingkat % 0 0 Rp 0 Rp 2 Kali Rp 2 Kali Rp 2 Kali Rp 2 Kali Rp Kecamatan Galis
Penyelenggaraan kecamatan yang ditindaklanjuti - - 50.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000
0 0
7 Urusan
1 5
Pemerintahan
Umum
0 0 Rp 0 Rp 10 Rp 10 Rp 10 Rp 10 Rp Kecamatan Galis
- - Desa 50.000.000 Desa 50.000.000 Desa 50.000.000 Desa 250.000.000
10 10 10 10
Desa Desa Desa Desa
3 Pasar 3 Pasar 3 Pasar 3 Pasar
0 0 Rp 0 Rp 4 Desa Rp - - - - - Rp
- - 25.000.000 50.000.000
PEMERINTAHAN
UMUM
627
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase PNS Yang % 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 200% Rp Kecamatan
Mempunyai Latar Belakang - - - 2 Tlanakan
Pendidikan Yang Sesuai Dengan
Tugas Yang Menjadi Tanggung
Jawabnya
Program Persentase Unit Kerja yang % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 300% Rp Kecamatan
Peningkatan menyusun perencanaan dan 20.000.000 35.000.000 - - - 3 Tlanakan
Perencanaan, laporan kinerja dengan kualitas
Pelaporan Kinerja baik
0 0 dan Keuangan.
3
8 3
Prosentase dokumen pelaporan % 100% 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 400% Rp Kecamatan
perangkat daerah yang disusun - - - 4 Tlanakan
sesuai pedoman dan tepat
waktu
Program Persentase konflik tingkat % 0% 0% Rp 300% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
0 0 Pemberdayaan kecamatan yang ditindaklanjuti 3 3 10.000.000 15.000.000 20.000.000 45.000.006 Tlanakan
7
1 3 Masyarakat Desa
dan Kelurahan
628
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Koordinasi Persentase desa yang % 0% 0% Rp 400% Rp 75% Rp 80% Rp 90% Rp 90% Rp Kecamatan
0 0 Ketentraman dan perencanaan dan laporan 4 4 105.000.000 112.000.000 180.000.000 397.000.008 Tlanakan
7 Ketertiban Umum kinerjanya memiliki kualitas baik
1 4
PEMERINTAHAN
UMUM
0 0
3 Persentase PNS yang % n/a 75% 82% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
8 2
mempunyai latar belakang - - - - Proppo
pendidikan yang sesuai dengan
tugas yang menjadi tanggung
jawabnya.
0 0
3 Prosentase hasil koordinasi % n/a 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
8 8
bidang pemberdayaan - - - - Proppo
masyarakat yang ditindaklanjuti
629
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PROGRAM Persentase Sarana prasarana % 0 0 Rp 0 Rp 80% Rp 85% Rp 90% Rp 90% Rp Kecamatan
PENUNJANG yang terpenuhi - - 806.775.000 590.100.000 622.600.000 622.600.000 Proppo
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
PEMERINTAHAN
UMUM
630
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Pemerintahan Prosentase hasil koordinasi % n/a 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
Umum bidang kesejahteraan sosial - - - - Palengaan
yang ditindaklanjuti
Program Koordinasi Persentase sengketa masyarakat % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
Ketentraman dan yang tertangani - - 125.000.000 150.000.000 250.000.000 250.000.000 Palengaan
0 0 Ketertiban Umum
7
1 4
PEMERINTAHAN
UMUM
631
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Kinerja Aparatur Persentase PNS Yang % 100% 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
Mempunyai Latar Belakang - - - - Pegantenan
Pendidikan Yang Sesuai Dengan
Tugas Yang Menjadi Tanggung
Jawabnya
Program Koordinasi Persentase sengketa masyarakat % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
0 0
7 Ketentraman dan yang tertangani - - 165.000.000 200.000.000 220.000.000 220.000.000 Pegantenan
1 4
Ketertiban Umum
Program pembinaan Persentase desa yang % 0 0 Rp 0 Rp 75% Rp 80% Rp 90% Rp 90% Rp Kecamatan
dan pengawasan perencanaan dan laporan - - 98.000.000 107.000.000 175.000.000 175.000.000 Pegantenan
0 0 pemerintahan desa kinerjanya memiliki kualitas baik
7
1 6
632
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
PEMERINTAHAN
UMUM
0 0
3 Prosentase hasil koordinasi n/a 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
8 8
bidang pemberdayaan - - - - Pakong
masyarakat yang ditindaklanjuti
633
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Pelayanan Persentase pelayanan % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
0 0
Administrasi kecamatan yang sesuai SOP 75.000.000 75.000.000 - - - - Pakong
8 9
Kecamatan
Program Koordinasi Persentase sengketa masyarakat % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
0 0
7 Ketentraman dan yang tertangani - - 130.000.000 180.000.000 200.000.000 200.000.000 Pakong
1 4
Ketertiban Umum
Program pembinaan Persentase desa yang % 0 0 Rp 0 Rp 75% Rp 80% Rp 90% Rp 90% Rp Kecamatan
0 0 dan pengawasan perencanaan dan laporan - - 50.000.000 35.000.000 105.000.000 105.000.000 Pakong
7 pemerintahan desa kinerjanya memiliki kualitas baik
1 6
PEMERINTAHAN
UMUM
634
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Pemerintahan Prosentase hasil koordinasi % n/a 100% 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
Umum bidang kesejahteraan sosial - - - - Kadur
yang ditindaklanjuti
635
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Koordinasi Persentase sengketa masyarakat % 0 0 Rp 0 Rp 88% Rp 94% Rp 98% Rp 98% Rp Kecamatan
Ketentraman dan yang tertangani - - 47.421.000 94.000.000 141.000.000 141.000.000 Kadur
Ketertiban Umum
0 0
7
1 4
Program pembinaan Persentase desa yang % 0 0 Rp 0 Rp 90% Rp 93% Rp 97% Rp 97% Rp Kecamatan
0 0
7 dan pengawasan perencanaan dan laporan - - 17.824.000 135.000.000 135.000.000 135.000.000 Kadur
1 6
pemerintahan desa kinerjanya memiliki kualitas baik
636
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Pelayanan Persentase pelayanan % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
0 0
3 Administrasi kecamatan yang sesuai SOP 21.000.000 - - - - - Waru
8 9
Kecamatan
0 0
7
1 6
PEMERINTAHAN
UMUM
637
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program Persentase Desa/Kelurahan % 100% 100% Rp 100% Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
Peningkatan yang melaksanakan tata kelola 309.000.000 391.500.000 - - - - Batumarmar
Pemberdayaan pemerintahan dengan kualitas
Masyarakat dan baik
Kinerja
Pemerintahan
Umum Persentase lembaga % 100% 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
0 0 kemasyarakatan yang aktif - - - - Batumarmar
3
8 8
Program Koordinasi Persentase sengketa masyarakat % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
0 0
7 Ketentraman dan yang tertangani - - 100.000.000 200.000.000 300.000.000 300.000.000 Batumarmar
1 4
Ketertiban Umum
638
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Program pembinaan Persentase desa yang % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
dan pengawasan perencanaan dan laporan - - 45.000.000 67.000.000 90.000.000 90.000.000 Batumarmar
0 0 pemerintahan desa kinerjanya memiliki kualitas baik
7
1 6
PEMERINTAHAN
UMUM
639
Kode Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Perangkat
Kondisi Kinerja Akhir Periode
Pemerintahan dan (outcome) Satuan Awal RPJMD Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Daerah
RPJMD
Program Prioritas Penanggungjaw
Pembangunan ab
Persentase peningkatan % 0 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0% Rp Kecamatan
kompetansi aparatur - - - - - - Pasean
Program Koordinasi Persentase sengketa masyarakat % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
0 0
7 Ketentraman dan yang tertangani - - 199.500.000 199.500.000 256.000.000 256.000.000 Pasean
1 4
Ketertiban Umum
Program pembinaan Persentase desa yang % 0 0 Rp 0 Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp 100% Rp Kecamatan
0 0 dan pengawasan perencanaan dan laporan - - 48.647.000 31.208.000 64.769.000 64.769.000 Pasean
7
1 6 pemerintahan desa kinerjanya memiliki kualitas baik
PEMERINTAHAN
UMUM
640
640
BAB VIII
641
11 Persentase Pertumbuhan PDRB Sektor 1,43 1,58 1,78 1,90 2,01
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan
Jasa Pertanian
12 Persentase Pertumbuhan PDRB Sub 1,13 1,56 1,65 1,98 2,23
Sektor Perikanan
13 Persentase Pertumbuhan PDRB sektor 6,26 6,62 6,88 6,86 7,00
Perdagangan
13 Persentase Pertumbuhan PDRB Sektor 9,58 9,84 9,92 10,08 10,72
Industri Pengolahan
14 Persentase Pertumbuhan Nilai PMA 35 40 45 50 55
dan PMDN
15 Angka Kunjungan Wisata 57.220 58.102 58.980 59.310
55.012
16 Persentase Koperasi Berkualitas 3,44 4,36 5,62 6,24 7,22
17 Persentase Pertumbuhan Usaha Mikro 2,50 2,75 3,00 3,15 3,30
Kecil Menengah
18 Tingkat pengangguran terbuka (TPT) 2,85 2,65 2,5 2,25 2,00
19 Indeks Desa Membangun 0,641 0,698 0,754 0,81 0,866
20 Nilai SAKIP 80,05 80,12 81,16 81,34 82,1
(A) (A) (A) (A) (A)
21 Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP
22 Maturitas SPIP 3 3,3 3,5 3,7 3,9
23 Indeks Profesionalitas ASN 80 81 81 82,5 82,5
24 Indeks Inovasi Daerah 750 860 980 1050 1190
25 Indeks Kematangan SPBE 2,6 3,2 3,4 3,6 3,8
26 Indeks Pelayanan Publik 3,51 3,76 4,01 4,26 4,51
(B) (B) (A(-)) (A(-)) (A)
27 Rasio permukiman layak huni 60 65 70 75 80
28 Indeks Pembangunan Infrastruktur 70 72,5 75 80 82,5
29 Indeks Risiko Bencana 125 115 105 100 100
30 Indeks Keselamatan Lalu Lintas 80 85 90 95 100
31 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 60,26 60,96 61,66 62,36 63,06
- - - - -
60,96 61,66 62,36 63,06 63,76
32 Persentase Penanganan Gangguan 77 80 83 86 90
Trantibum
33 Persentase Konflik Sosial yang 86 88 90 94 98
tertangani
34 Persentase PPKS yang memperoleh 50 60 70 80 90
bantuan social
35 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 57,17 57,86 58,54 59,22 59,9
36 Persentase pemuda berprestasi yang 45 55 65 75 85
dibina
642
pada aspek kesejahteraan, layanan umum dan daya saing. Hal ini ditunjukan
dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah
setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun
sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat
dicapai.
lndikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan
dengan mengambil indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan
(outcomes) atau kompositnya (impact). Suatu indikator kinerja daerah dapat
dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih
indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian
indikator kinerja daerah berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas
ditetapkan.
Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan
keberhasilan dari tujuan dan sasaran pembangunan daerah periode 2019-
2024 yang telah direncanakan. Hal ini menuntut adanya berbagai indikator
kinerja pemerintah daerah. Ukuran keberhasilan/pencapaian suatu daerah
membutuhkan indikator yang mampu menggambarkan kemajuan daerah
tersebut. Indikator kinerja dimaksud juga diperlukan publik dalam rangka
perwujudan transaksi dan akuntabilitas penyelengaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah.
Selanjutnya, indikator kinerja daerah dibagi menjadi 3 (tiga) aspek yaitu
aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, serta aspek daya
saing daerah. Aspek kesejahteraan masyarakat diukur melalui indikator
makro yang merupakan indikator gabungan (komposit) dari berbagai kegiatan
pembangunan ekonomi sosial. Aspek Pelayanan Umum merupakan segala
bentuk pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangan atau urusan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat seperti infrastruktur dasar baik secara fisik maupun sosial. Aspek
Daya Saing Daerah merupakan indikator yang mengukur kemampuan
perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan
yang tinggi dan berkelanjutan.
643
Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Pamekasan tersebut secara rinci
disajikan pada Tabel 8.2.
644
Tabel 8. 2 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan Kabupaten Pamekasan
No ASPEK/FOKUS/BIDANG Kondisi Kinerja Target Capaian Setiap Tahun K
URUSAN/INDIKATOR pada Awal
KINERJA Periode RPJMD P
PEMBANGUNAN Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
DAERAH
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 ASPEK
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
1.1 Fokus Kesejahteraan
dan Pemerataan
Ekonomi
1.1.1 Pertumbuhan PDRB 5,04 5.15 5.20 5.25 5.35 5.45
(2017)
1.1.2 Indeks Gini 0,33 0.31 0.3 0.29 0.27 0.25
(2017)
1.1.3 Prosentase Penduduk 14,47 (2018) 13,67 12,98 12,21 11,54 10,97
Miskin
1.1.4 Indeks Kualitas 60,26 60,26-60,96 60,96-61,66 61,66-62,36 62,36-63,06 63,06-63,76
Lingkungan Hidup
(IKLH)
1.2 Fokus Kesejahteraan
Sosial
1.2.1 Indeks Pembangunan 64,93 (2017) 65.11 65.56 66.78 67.54 68.15
Manusia (IPM)
1.2.2 Tingkat Pengangguran 2,92 (2018) 2,85 2,65 2,5 2,25 2,00
Terbuka (TPT)
1.2.3 Indeks Pelayanan Publik N.A 3,51 (B) 3,76 (B) 4,01 (A(-)) 4,26 (A(-)) 4,51 (A)
(IPP)
1.2.4 Indeks Modal Sosial N.A 80,37 81,76 82,58 83,98 85,26
2 ASPEK PELAYANAN
UMUM
2.1 Urusan Wajib
Pelayanan Dasar
2.1.1 Pendidikan
645
2.1.1.1 Angka Harapan Lama 13,62 13,63 13,65 13,66 13,68 13,70
Sekolah
2.1.1.2 Angka Rata-rata Lama 6,35 6,40 6,50 6,55 6,65 6,75
Sekolah
2.1.2 Kesehatan
2.1.2.1 Indeks Kesehatan 0,72 0,74 0,76 0,78 0,79 0,8
2.1.3 Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
2.1.3.1 Panjang Jalan dalam 336,110 279,887 300,00 336,110 350,00 385,881
Kondisi Baik
2.1.3.2 Proporsi Jembatan 1.632 1.632 1.635 1.640 1.645 1.650
dalam Kondisi Baik
2.1.3.3 Persentase irigasi 77,33 (2016) 79,05 80,12 81,16 82,34 83,17
kabupaten dalam
kondisi baik
2.1.3.4 Prosentase rencana 70 75 80 83 85 90
pembangunan sesuai
dengan RTRW
2.1.4 Perumahan Rakyat dan
Kawasan Pemukiman
2.1.4.1 Cakupan Rumah Layak 214.169 210.976 213.169 215.976 218.869 220.976
Huni
2.1.4.2 Persentase Rumah 4,29 80,29 85,09 88,56 93,76 98,20
Tinggal bersanitasi
2.1.4.3 Persentase Sarana dan 70,1 71,15 72,18 73,2 74,22 75,22
Prasarana umum
pemukiman dalam
kondisi baik
2.1.5 Ketentraman dan
Ketertiban Umum serta
Perlindungan
Masyarakat
2.1.5.1 Tingkat Penurunan 100 100 100 100 100 100
Pelanggaran Perda (%)
2.1.5.2 Persentase Penanganan 75 77 80 83 86 90
Gangguan Trantibum
2.1.5.3 Kasus Kebakaran Yang 54 61 65 70 78 85
Direspon Kurang 15
menit (%)
646
2.1.5.4 Persentase Konflik 85 86 88 90 94 98
Sosial yang tertangani
2.1.6 Sosial
2.1.6.1 Prosentase penurunan 0 1,50 1,75 2,00 2,25 3,00
jumlah PPKS
2.2 Fokus Layanan Urusan
Wajib Non Dasar
2.2.1 Ketenagakerjaan
2.2.1.1 Persentase Angkatan 95,921 96,024 96,071 96,123 96,176 96,228
Kerja yang bekerja
2.2.2 Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
2.2.2.1 Indeks Pemberdayaan 55,81 57,17 57,86 58,54 59,22 59,9
Gender (IDG)
2.2.2.2 Indeks Pembangunan 85,68 87,12 87,84 88,56 89,28 90
Gender (IPG)
2.2.3 Pangan
2.2.3.1 Ketersediaan energi dan 2945,28 dan 2950,78 dan 2955,88 dan 2965,28 dan 2973,28 dan 2986,13 dan
protein perkapita 56,96 58,96 60,76 66,75 71,16 76,24
2.2.3.2 Pengawasan dan 17 20 25 30 35 40
Pembinaan keamanan
pangan (%)
2.2.3.3 Ketersediaan Pangan 387,43 387,96 388,38 388,68 389,19 389,68
Utama (%)
2.2.3.4 Pola Pangan Harapan 80 81,03 82 83,21 83,75 84,13
Ketersediaan
2.2.3.5 Pola Pangan Harapan 81 82,03 83 84,21 84,75 85,22
Konsumsi
2.2.3 Pertanahan
2.2.3.1 Jumlah Sertipikat Tanah 18.007 (2017) 27.665 34.987 40.112 44.321 49.356
yang dikeluarkan
2.2.4 Lingkungan Hidup
2.2.4.1 Indeks Kualitas Air (IKA) 70 70 72 73,5 75 77
2.2.4.2 Indeks Kualitas Udara 86,55 86,32 87,64 88,12 89,36 90,24
(IKU)
2.2.4.3 Indeks Kualitas Tutupan 32,11 32,11 33,86 34,48 35,98 36,43
Lahan (IKTL)
647
2.2.5 Pemberdayaan
Masyarakat Desa
2.2.5.1 Cakupan Desa Maju 7 8 9 10 11 12
2.2.5.2 Jumlah Desa Mandiri 0 1 1 2 2 3
2.2.5.3 Jumlah Posyandu aktif 983 984 985 988 992 994
2.2.5.4 Persentase PKK Aktif 100 100 100 100 100 100
2.2.5.5 Jumlah Usaha Ekonomi 864 474 576 693 784 896
Masyarakat Pedesaan
yang Berkembang
2.2.5.6 Persentase LPM 184 (2016) 189 190 192 193 195
berprestasi
2.2.6 Pengendalian
Penduduk dan
Keluarga Berencana
2.2.6.1 Rasio Akseptor KB 135,13 136,98 138,68 139,83 141,12 142,95
2.2.7 Perhubungan
2.2.7.1 Rasio Sarana Prasarana 80% 80% 82% 84% 86% 88%
Perhubungan Yang Ada
Dalam Kondisi Baik
2.2.7.1 Angka Kecelakaan Lalu 280 326 310 285 260 240
Lintas
2.2.8 Komunikasi dan
Informatika
2.2.8.1 Indeks Transparansi n.a 61,5 63 64,5 65 66,5
2.2.8.2 Indeks SPBE n.a 2,6 3,2 3,4 3,6 3,8
2.2.9 Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan
Menengah
2.2.9.1 Persentase Usaha Mikro 10 15 20 25 30 35
aktif
2.2.9.2 Persentase Koperasi 77,8 80 80 82 82 85
aktif (2017)
2.2.10 Penanaman Modal
2.2.10.1 Prosentase 30 35 40 45 45 50
pertumbuhan nilai PMA
dan PMDN
2.2.10.2 Jumlah realisasi 29.076.897.640 29.076.897.640 29.778.930.257 30.136.277.420 30.497.912.749 30.863.887.702 3
648
investasi
2.2.11 Kepemudaan dan Olah
Raga
2.2.11.1 Jumlah Pemuda yang 145 152 160 168 176 185
berprestasi
2.2.11.4 Jumlah Gedung 7 8 9 10 11 12
Olahraga
2.2.12 Kebudayaan
2.2.12.1 Jumlah Cagar Budaya 13 13 14 15 16 17
yang dikelola secara
terpadu (unit)
2.2.12.2 Persentase kebudayaan 50 65 73 82 91 95
daerah yang
dikembangkan
2.2.12.3 Pagelaran festival seni 7 7 7 8 8 9
dan budaya
2.2.13 Perpustakaan
2.2.13.1 Indeks minat baca 0,65 0,67 0,70 0,73 0,75 0,78
daerah
2.2.13.2 Jumlah Pengunjung 71.512 78.712 81.434 84.312 86.912 89.212
Perpustakaan Pertahun
(Orang)
2.2.13.3 Jumlah Pustakawan, 2 5 6 7 8 9
tenaga teknis, dan
penilai yang memiliki
sertifikat
2.2.14 Kearsipan
2.2.14.1 Persentase Perangkat 30 30 31 32 33 34
Daerah yang mengelola
arsip secara baku (%))
2.2.14.2 Persentase Perangkat 50% 60% 62% 64% 68% 70%
Daerah Pengelola Arsip
Baku (%)
2.3 Fokus Layanan Urusan
Pilihan
2.3.1 Perikanan
2.3.1.1 Kontribusi sub sektor 10,41 10,78 10,94 11,12 11,26 11,34
perikanan terhadap
649
PDRB (%)
2.3.1.2 Persentase Peningkatan 2,626 1,086 1,532 2,075 2,543 3,187
Produksi Perikanan
Tangkap (%)
2.3.1.3 Persentase Peningkatan 2,034 2,256 2,687 2,905 3,512 3,843
Produksi Perikanan
Budidaya (%)
2.3.1.4 Persentase Peningkatan 1,320 1,237 1,554 1,850 2,014 2,249
Kelas Kelompok Pelaku
Usaha Perikanan (%)
2.3.2 Pariwisata
2.3.2.1 Jumlah Kunjungan 30.903 55.012 57.220 58.102 58.980 59.310
Wisata
2.3.3 Pertanian
2.3.3.1 Kontribusi sub sektor 22,25 23,36 24,76 25,34 26,12 26,94
pertanian, peternakan,
perburuan dan jasa
pertanian terhadap
PDRB (%)
2.3.4 Perdagangan
2.3.4.1 Kontribusi sektor 6,26 6,62 6,88 6,86 7,00
perdagangan terhadap 7,00
PDRB (%)
2.3.5 Perindustrian
2.3.4.1 Prosentase 0,78 0,93 1,03 1,12 1,23 1,44
pertumbuhan industri
2.3.4.2 Kontribusi sektor 9,58 9,84 9,92 10,08 10,72
industri terhadap PDRB 10,72
(%)
2.3.5 Kesatuan Bangsa dan
Politik
2.3.5.1 Jumlah ORMAS aktif 115 47 77 104 115 136
yang mendorong
wawasan Kebangsaan
2.3.5.2 Kegiatan Politik Daerah 10 10 10 10 10 10
2.3.5.3 Kegiatan Pembinaan 25 25 25 25
terhadap LSM, Ormas, N/A N/A
dan OKP
2.3.6 Kependudukan dan
650
Pencatatan Sipil
2.3.6.1 Laju Pertumbuhan N.A 1,03 1,01 0,99 0,95 0,92
Penduduk
2.4 Fokus Fungsi
Penunjang Urusan
Pemerintah
2.4.1 Urusan Keuangan
2.4.1.1 Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP
2.4.1.2 Persentase PAD 10,2 10,5 11 13,5 15 20
terhadap Total
Pendapatan
2.4.2 Urusan Kepegawaian
dan Diklat
2.4.2.1 Indeks Profesionalitas n.a 80 81 81 82,5 82,5
ASN
2.4.3 Urusan Pengawasan
2.4.3.1 Presentase tindak lanjut 79.85% 83.24% 85,38% 87,56% 88,01% 90,87%
temuan
2.4.3.2 Kasus pelanggaran 20 22 18 16 15 12
disiplin pegawai
2.4.3.3 Jumlah temuan BPK 24 12 10 8 6 4
2.4.4 Sekretariat Daerah
2.4.4.1 Persentase rancangan 100 100 100 100 100 100
produk hukum daerah
yang sesuai dengan
mekanisme
2.4.4.2 Persentase Perangkat 100 100 100 100 100 100
Daerah yang Tertata
Kelembagaannya
2.4.4.3 Nilai LPPD 2,9447 (T) 3,0000 (ST) 3,0400 (ST) 3,0800 (ST) 3,1000 (ST) 3,1100 (ST)
2.4.4.4 Persentase Pelaksanaan 98 100 100 100 100 100
Pembangunan yang
Sesuai Petunjuk
Teknisnya
2.4.4.5 Indeks Kepuasan 85 87 89 91 93 94
Masyarakat
651
DAERAH
3.1 Fokus Kemampuan
Ekonomi Daerah
3.1.1 Pengeluaran Konsumsi 5,04 5.15 5.22 5.45 5.86 6.00
Rumah Tangga per (2017)
Kapita
3.2 Fokus Fasilitas
Wilayah
3.2.1 Indeks Pembangunan 67,16 70 72,5 75 80 82,5
Infrastruktur
3.3 Fokus Iklim Investasi
3.3.1 Angka Kriminalitas 295 302 280 250 230 200
3.3 Fokus Sumber Daya
Manusia
3.3.1 Tingkat ketergantungan 45,34 45,34 43,01 41,23 39,12 38,23
(rasio ketergantungan)
652
652
BAB IX
PENUTUP
653
agar mendukung pencapaian target-target sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam Perubahan RPJMD Tahun 2018-2023;
2. Seluruh Perangkat Daerah (PD) lingkup Pemerintah Kabupaten
Pamekasan, Pemerintah Desa dan seluruh pemangku kepentingan
agar melaksanakan program-program yang tercantum di dalam
Perubahan RPJMD Tahun 2018-2023 dengan sebaik-baiknya;
3. Seluruh Perangkat Daerah (PD) lingkup Pemerintah Kabupaten
Pamekasan agar melakukan penyempurnaan terhadap Rencana
Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD) dan Rencana Kerja
Perangkat Daerah (Renja-PD) dengan berpedoman pada Perubahan
RPJMD Tahun 2018-2023; dan
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka meningkatkan
efektivitas pelaksanaan Perubahan RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun
2018-2023, maka, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
selaku institusi yang memiliki tugas pokok dan fungsi dalam melakukan
perencanaan pembangunan daerah, bertugas untuk melakukan fasilitasi,
monitoring dan evaluasi terhadap Perangkat Daerah lingkup Pemerintah
Kabupaten Pamekasan dalam implementasi Perubahan RPJMD Kabupaten
Pamekasan Tahun 2018-2023.
654
Dalam rangka menjaga kesinambungan dan keberlanjutan
pembangunan Kabupaten Pamekasan, maka pedoman transisi ditetapkan
sebagai berikut:
1) Setelah berakhirnya Dokumen Perubahan RPJMD Kabupaten
Pamekasan Tahun 2018-2023, penyusunan RKPD Tahun 2024
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Pamekasan Tahun 2005-2025 dan RPJM
Nasional. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 263 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
2) Selanjutnya, RKPD Tahun 2024 merupakan tahun pertama RPJMD
dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari RPJMD periode berikutnya.
BUPATI PAMEKASAN,
Baddrut Tamam
655
656
657