BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. I–1
1.2 Dasar Hukum Penyusunan ....................................................................... I –8
1.3 Hubungan Antar Dokumen ...................................................................... I–12
1.4 Maksud dan Tujuan .......................................................................................... I–13
1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................................ I–13
BAB IX PENUTUP
9.1 Kaidah Pelaksanaan ................................................................................ IX–1
9.2 Pedoman Transisi .................................................................................... IX–1
BAB I
PENDAHULUAN
4. Hasil evaluasi capaian indikator kinerja daerah RPJMK Tahun 2017- 2022;
Hasil evaluasi capaian indikator makro pembangunan Kabupaten Aceh
Timur sudah menunjukkan perbaikan ke arah yang lebih baik. IPM Kabupaten
Timur tahun 2021 sebesar 67.83 lebih rendah dari IPM Aceh tahun 2021 sebesar
72,14 lebih rendah dari IPM Nasional sebesar 72,29. Ketimpangan pendapatan
b. Demokrasi
Pelaksanaan demokrasi terutama dalam hal pelaksanaan Pemilu dan
Pilkada serentak yang dilakukan sesuai tahapan yang dimulai dengan
pendaftaran parpol sampai rekapitulasi perhitungan suara. Sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang,
Pemerintah sudah menetapkan untuk melaksanakan Pemilu pada tanggal
14 Februari 2024 (Pilpres dan Pileg) dan Pilkada pada tanggal 27 November
2024 dan sesuai dengan surat menteri dalam negeri nomor 90/3037 tanggal
28 April 2021 dimana pemerintah daerah diminta dukungan anggara sukses
Pemilu dan Pilkada ditahun 2024 untuk pendidikan politik, forum
kerukunan, dan gerakan mitra bersama. Pemilu dan Pilkada serentak yang
dilakukan sesuai tahapan yang dimulai dengan pendaftaran parpol sampai
6. Kebijakan nasional;
a. Dana wajib (mandatory spending) yang disediakan pemerintah dalam
formula anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebagai bentuk
komitmen pemerintah dalam menjalankan perintah undang-undang,
seperti dana wajib untuk pendidikan sebesar 20 persen dan kesehatan
sebesar 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
b. Kementerian Keuangan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
yang meminta pemerintah daerah (pemda) menyediakan dukungan
pendanaan untuk belanja kesehatan penanganan Covid-19 dan belanja
prioritas lainnya paling sedikit 8 persen dari DAU. Permendagri Nomor
27/2021 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran dan Belanja Daerah untuk
penyusunan Tahun Anggaran 2022 mengamanatkan besaran anggaran
untuk pengawasan sebesar 0,30 persen dari total APBD untuk Provinsi
dengan APBD diatas 10 Trilyun.
Proses Penyusunan RPK Tahun 2023-2026 dilakukan melalui tahapan dan tata
cara sebagai berikut:
1. Bappeda Kabupaten Aceh Timur bertanggung jawab menyusun Rancangan RPK
Tahun 2023-2026 sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2021
dengan memperhatikan Rancangan Renstra-PD Tahun 2023-2026 ;
2. Perangkat Daerah menyusun Rancangan Renstra-PD Tahun 2023-2026 sesuai
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2021;
3. Penyusunan Program/Kegiatan/Sub Kegiatan sesuai dengan Keputusan Menteri
nomor 50-3708 Tahun 2020 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran
Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan
BAB IX PENUTUP
Pada bab ini menguraikan Kaidah Pelaksanaan dan Pedoman Transisi
pelaksanaan.
Bab II - 1
Kabupaten Aceh Timur di bagian barat dan selatan berbatasan langsung
dengan Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Aceh Tengah. Perbatasan wilayah ini
secara fisik merupakan kawasan Gunung Leuser, sehingga tidak dapat digunakan
sebagai kawasan budidaya sepenuhnya tetapi hanya dapat digunakan sebagai
kawasan budidaya terbatas.
Kabupaten Aceh Timur terletak di bagian timur Provinsi Aceh memiliki akses
yang dekat ke Provinsi Sumatera Utara. Hal ini menguntungkan bagi perkembangan
wilayah ini karena berdasarkan letak geografis Kabupaten Aceh Timur berbatasan
langsung dengan Selat Malaka, sehingga memiliki akses langsung ke negara lain
terutama Malaysia.
Berdasarkan aspek administrasi menurut SK Gubernur Aceh No. 19 Tahun
1999 luas wilayah Kabupaten Aceh Timur 6.040,60 Km2 atau sekitar 10,53 persen dari
luas Aceh, yang terbagi ke dalam 24 Kecamatan 59 Mukim dan 513 Gampong,
dengan wilayah laut kewenangan (sejauh 4 mil dan sepanjang garis pantai), serta
wilayah udara di atas daratan dan lautan sesuai dengan kewenangan perundang –
undangan.
Telah adanya kesepakatan tentang perubahan batas daerah yang didasari
oleh berita acara yang disepakati oleh pimpinan daerah Kabupaten Aceh Timur
dengan Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Direktur
Toponimi dan Batas Daerah Kemendagri, Asisten Deputi Infrastruktur Ekonomi dan
Kesra BNPP selaku Koordinator Tim I Percepatan Penegasan Batas Daerah Aceh,
Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh Setda Aceh dan pimpinan daerah
yang daerahnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Timur. Adapun berita
acara kesepakatan antar kabupaten adalah sebagai berikut:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2016
Tentang Batas Daerah Kabupaten Aceh Timur Dengan Kabupaten Aceh Utara Di
Aceh Pada Tanggal 9 Juni 2016
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016
Tentang Batas Daerah Kabupaten Aceh Timur Dengan Kabupaten Gayo Lues Di
Aceh Pada Tanggal 9 Juni 2016
c. Berita Acara Kesepakatan Aceh Timur - Kota Langsa Nomor 14
A/BAD/Aceh/VI/2021 Tanggal 22 Mei 2021
d. Berita Acara Kesepakatan Aceh Timur - Kabupaten Bener Meriah Nomor 07/ BAD
I/Aceh/VI/2021 Tanggal 24 Juni 2021
Bab II - 2
e. Berita Acara Kesepakatan Aceh Timur – Kabupaten Aceh Tengah Nomor
11A/BAD I/Aceh/ VI/2021Tanggal 25 Juni 2021
f. Berita Acara Kesepakatan Aceh Timur – Kabuaten Aceh Tamiang Nomor 14 A/
BAD I/ Aceh/ VI/2021 Tanggal 25 Juni 2021
Terkait dengan data spasial untuk batas daerah administrasi Kabupaten Aceh
Timur – Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur- Kabupaten Gayo Lues,
Kabupaten Aceh Timur - Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur- Kabupaten Bener
Meriah, Kabupaten Aceh Timur- Kabupten Aceh Tengah, dan Kabupaten Aceh
Timur- Kabupaten Aceh Tamiang sampai saat ini belum tersedia, dikarenakan belum
diterbitkannya Peraturan yang terbaru terkait dengan batas wilayah daerah sehingga
data batas administrasi untuk sementara waktu masih menggunakan data spasial
yang sudah ada.
2.2.1.2. Topografi
Topografi wilayah Aceh Timur bervariasi dari daratan hingga pegunungan.
Secara umum Kabupaten Aceh Timur merupakan dataran rendah, perbukitan,
sebagian berawa-rawa dan hutan mangrove dengan ketinggian berada 0 – 308
meter di atas permukaan laut. Kelerengan datar sebesar 2 sampai 8 persen dengan
Bab II - 3
luas daerah ini mencapai 48,15 persen dariluas Kabupaten Aceh Timur; dataran
landai yaitu 8 sampai 15 persen dengan luas daerah ini 16,01 persen dari luas
Kabupaten Aceh Timur; bergelombang sebanyak 15 sampai 25 persen dengan luas
daerah ini 12,00 persen dari luas Kabupaten Aceh Timur; berbukit (25 – 40 persen)
dengan luas daerah ini 13,07 persen dari luas Kabupaten Aceh Timur; dan wilayah
bergunung mencapai lebih dari 40 persen denganluas daerah ini 10,75 persen dari
luas Kabupaten Aceh Timur. Dilihat dari penyebaran lereng tersebut yang memiliki
kemiringan lereng > 40persen hanya sebesar 6,7 persen yaitu meliputi Kecamatan
Birem Bayeun dan Serbajadi.
Secara morfologi Kabupaten Aceh Timur terbagi atas tiga karakteristik
wilayah, yaitu :
1. Morfologi pegunungan dan perbukitan terdiri dari Kecamatan Serbajadi,
Simpang Jernih dan Peunaron yang merupakan wilayah yang berada pada
kawasan lindung Leuser.
2. Morfologi dataran sampai perbukitan terdiri dari Kecamatan Birem Bayeun,
Rantau Seulamat, Banda Alam, Indra Makmu, Pantee Bidari di mana wilayahnya
sebagian besar termasuk dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL).
3. Morfologi pesisir yang terdiri dari Kecamatan Birem Bayeun, Rantau
Seulamat,Sungai Raya, Peureulak, Peureulak Barat, Peureulak Timur, Peudawa,
Idi Rayeuk, Idi Timur, Darul Aman, Nurussalam, Darul Falah, Julok, Simpang Ulim
dan Madat.
2.2.1.3. Geologi
Kondisi geologi Kabupaten Aceh Timur terdiri dari beberapa jenis batuan
yang sebagian besar terdiri dari batuan sedimen dengan lapisan horizontal, yang
luasnya 490.882 Ha dan hampir tersebar merata di beberapa kecamatan. Jenis
batuan yang ada di Kabupaten Aceh Timur, antara lain yaitu :
1. Batuan endapan baru dan endapan jaman quarter seluas 241.263 Ha yang
penyebarannya hampir di semua kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, kecualidi
Kecamatan Serbajadi dan Ranto Peureulak.
2. Batuan resen seluas 3.264 Ha hanya terdapat di Kecamatan Serbajadi.
3. Batuan vulkanik tersier dan quarter serta batuan beku dalam seluas 22.080 Ha
terdapatdi Kecamatan Serbajadi.
4. Batuan sedimen terlipat seluas 63.580 Ha terdapat di Kecamatan Serbajadi.
Bab II - 4
Kabupaten Aceh Timur memiliki tujuh jenis tanah dan memiliki struktur kimia yang
berbeda - beda. Jenis tanah aluvium/ organosol dan gley humus, terdapat pada
bagian wilayah yang relatif rendah (datar) dan merupakan jenis tanah yang dominan,
yaitu seluas 266.656 Ha. Jenis tanah di Kabupaten Aceh Timur adalah sebagai berikut:
1. Podsolik Merah Kuning, jenis tanah ini terbentuk pada tipe iklim basah dengan
curah hujan 2.500 – 3.500 mm/tahun tanpa bulan kering. Terletak pada topografi
bergelombang sampai berbukit – bukit pada elevasi 10 – 100 meter (m) di atas
permukaan laut (dpl), solumnya agak dalam (1 – 2 m) dengan warna merah
hingga kuning. Reaksi tanah sangat masam(pH 3,4 – 5,0) dan sangat peka
terhadap erosi, mempunyai tingkat kesuburan rendah. Jenis tanah ini relatif luas
dan terdapat hampir di semua kecamatan.
2. Mediteran, tanah ini terbentuk pada iklim dengan curah hujan 800 – 2.500
mm/tahun. Tersebar pada elevasi 0 – 400 m dpl. Solumnya agak dalam (1 – 2 m),
erosi sedanghingga besar. Jenis tanah ini cocok untuk persawahan, rerumputan,
tegalan, dan kebun buah-buahan.
3. Organosol / Alluvial, terbentuknya tanah ini tidak dipengaruhi iklim. Terletak
pada topografi datar sampai sedikit bergelombang di dataran rendah. Warna
tanah kelabu tua atau hitam. Reaksi tanah sangat masam (pH 3,5 – 5). Cocok
untuk persawahan, ladang, tambak, palawija dan kebun kelapa. Jenis tanah ini
tersebar di semua kecamatan.
4. Latosol, tanah ini terletak pada iklim basah dengan curah hujan2.000 – 7.000
mm/thn, dengan bulan kering kurang dari tiga bulan. Terletak pada topografi
bergelombang. Solumnya dalam (1,5 – 10 m) dengan warna merah coklat hingga
kuning. Reaksi tanah masam sampai agak masam (pH 4,5 – 6,5) dan kepekaan
terhadap erosi kecil. Jenis tanah ini cocok untuk persawahan, tanaman palawija,
sayur-mayur serta buah-buahan,kebun karet, lada dan tegalan. Tersebar di
Kecamatan Idi Rayeuk, Rantau Seulamat, Ranto Peureulak, Birem Bayeun dan
Serbajadi.
5. Podsolik Coklat Kelabu, tanah ini berkembang pada iklim dengan curah hujandi
atas 1.500 mm/thn tanpa bulan kering tersebar pada topografi datar,
bergelombang, landai dan berbukit pada elevasi 10 – 2.000 m dpl, berwarna
kelabu, kehitaman, coklat tua hingga kekuningan. Reaksi tanah masam hingga
netral (pH 5,0 – 7,0). Jenis tanah ini tersebar di Kecamatan Idi Rayeuk, Rantau
Seulamat, Ranto Peureulak, Birem Bayeun dan Serbajadi.
Bab II - 5
Sumber : RTRW Kab. Aceh Timur 2012-2032
Gambar 2. 2. Peta Geologi Kabupaten Aceh Timur
2.2.1.4. Hidrologi
Hidrologi Aceh Timur memiliki banyak aliran sungai yang tersebar dari hulu
hingga ke muara Selat Malaka. Penyebaran aliran sungai di Kabupaten Aceh Timur
yang terdiri dari 6 sungai berikut luasan daerah tangkapan airnya (catchmentarea)
dapat dilihat pada tabel berikut :
Bab II - 6
2.2.1.5. Klimatologi
Menurut klasifikasi iklim Schmidt Fergusson (1952), Kabupaten Aceh Timur
bertipe iklim A dan B seperti daerah tropis lainnya. Iklim ini sangat dipengaruhi oleh
arah angin yang senantiasa bertukar setiap tahunnya, sehingga terdapat dua musim
yang berbeda yaitu musim hujan dan musin kemarau. Musim hujan terjadi dari bulan
September sampai dengan bulan Februari, sedangkan musim kemarau mulai bulan
Maret sampai dengan bulan Agustus, sedangkan suhu udara berkisar antara 260 –
300 C dengan kelembaban relatif (RH) rata-rata 75%. Curah hujan rata-rata dari tahun
2016 – 2020 sebesar 2.548 mm. Curah hujan rata-rata tertinggi terjadi pada tahun
2013 yaitu sebesar 430,7 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada tahun
2018 yaitu sebesar 110,2 mm. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Bab II - 7
Tabel 2.2. Data Curah Hujan di Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012 – 2020
TAHUN
Jumlah Rata-Rata
No BULAN 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH
1 Januari 263 8 451 16 206 8 111 8 214 7 445 15 183 10 107 8 107 8 2.087 88 232 9,7
5 Mei 172 5 435 10 199 7 85 7 234 8 241 9 74 6 123 9 123 9 1.686 70 187 7,7
6 Juni 74 12 336 8 129 5 64 6 325 9 201 8 100 8 108 7 108 7 1.445 70 160 7,7
7 Juli 74 12 294 10 155 5 157 10 266 7 232 8 122 7 86 6 270 9 1.656 74 184 8,2
8 Agustus 177 13 664 14 253 10 175 10 229 9 301 11 102 8 98 7 116 8 2.115 90 235 10
9 September 187 13 400 11 311 7 189 10 208 8 264 10 211 11 119 9 192 13 2.081 92 231 10,2
10 Oktober 147 13 309 15 433 13 184 12 236 11 187 10 238 15 159 13 176 15 2.069 117 230 13
11 Nopember 277 18 321 13 419 12 183 12 304 14 432 12 225 14 193 12 223 16 2.577 123 286 13,6
12 Desember 220 14 1.070 16 1.408 15 137 12 278 12 391 13 131 11 369 16 466 18 4.470 127 497 14
Jumlah 1.789 128 5.168 135 3.737 92 1.436 102 2.889 111 3.054 130 1.322 80 1.559 102 1.980 117 22.934 996 2.548 110,6
Rata-rata 149,08 11 430,7 11 311,4 8 119,7 9 241 9 254 11 110,2 7 130 8 141 8 1.911 83 212 9,2
Bab II - 8
2.2.2. Demografi
2.2.2.1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk selalu mengalami perubahan setiap waktu. Perubahan
tersebut ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Besarnya jumlah penduduk
merupakan modal pembangunan yang potensial, tetapi disisi lain jumlah penduduk
yang besar juga dapat menjadi permasalahan sosial seperti kemiskinan dan
pengangguran. Oleh karena itu, peningkatan jumlah penduduk seharusnya juga
diikuti oleh meningkatnya kualitas sumber daya manusia sehingga dapat menjadi
pendukung dalam pembangunan suatu daerah.
Luas wilayah Kabupaten Aceh Timur ± 6.040,60 km2 atau 10,53 % dari luas
Provinsi Aceh yang terdiri dari 24 Kecamatan, 513 Desa, 54 Mukim yang terdiri dari
1.596 Dusun. Luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Serbajadi yaitu seluas 216.566
Ha dan yang terkecil adalah Kecamatan Darul Falah seluas 4.240 Ha. Jumlah
penduduk Kabupaten Aceh Timur hasil Sensus Penduduk 2021 adalah 427.032 jiwa,
terdiri dari 214.455 jiwa penduduk laki-laki dan 212.377 jiwa penduduk perempuan.
Penyebaran penduduk antar kecamatan di Kabupaten Aceh Timur relatif tidak
merata. Kecamatan dengan Jumlah penduduk tertinggi adalah Kecamatan Peureulak
dengan jumlah penduduk 46.721 jiwa. Sedangkan Kecamatan dengan penduduk
terendah adalah Kecamatan Simpang Jernih dengan jumlah penduduk 3.632 jiwa.
Kecamatan Idi Rayeuk yang merupakan pusat kegiatan administrasi pemerintah
Kabupaten Aceh Timur, pusat kegiatan ekonomi dan pendidikan menampung
penduduk sebanyak 39.535 jiwa.
Kepadatan Penduduk di Kabupaten Aceh Timur Tahun 2021 mencapai 70,69
jiwa per km2. Namun, penduduk yang tersebar di 24 Kecamatan tersebut berbeda
kepadatan antar wilayahnya.
Kecamatan dengan tingkat kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Idi Rayeuk
yang merupakan ibukota Kabupaten Aceh Timur yaitu 496,67 jiwa per km2
sedangkan wilayah yang tingkat kepadatan terjarang adalah Kecamatan Serbajadi
yaitu 3 jiwa per km2.
Bab II - 9
419.594 427.567 436.081 422.401 427.032
Tabel 2.3. Distribusi Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Timur Berdasarkan Tahun
2017-2021
TAHUN
No KECAMATAN
2017 2018 2019 2020 2021
1 Serbajadi 6.713 6.840 6.977 6.701 6.768
2 Simpang Jernih 3.999 4.075 4.156 3.626 3.632
3 Peunaron 9.802 9.988 10.186 9.154 9.209
4 Birem Bayeun 29.413 29.972 30.568 28.710 28.928
5 Rantau Selamat 13.306 13.560 13.830 12.372 12.432
6 Sungai Raya 12.606 12.846 13.102 12.672 12.826
7 Peureulak 46.211 47.089 48.027 46.245 46.721
8 Peureulak Timur 14.705 14.985 15.283 14.457 14.584
9 Peureulak Barat 16.051 16.356 16.682 17.367 17.698
10 Ranto Peureulak 25.729 26.218 26.740 25.945 26.249
11 Idi Rayeuk 38.185 38.911 39.686 39.086 39.535
12 Peudawa 12.067 12.296 12.541 12.958 13.192
13 Banda Alam 8.725 8.891 9.068 8.651 8.755
14 Idi Tunong 10.308 10.504 10.713 11.305 11.518
15 Darul Ihsan 6.445 6.568 6.699 7.343 7.524
Bab II - 10
TAHUN
No KECAMATAN
2017 2018 2019 2020 2021
16 Idi Timur 6.111 6.227 6.351 6.762 6.903
17 Darul Aman 19.924 20.303 20.708 20.569 20.851
18 Nurussalam 17.618 17.953 18.310 17.843 18.027
19 Darul Falah 3.376 3.440 3.509 3.752 3.829
20 Julok 27.355 27.874 28.429 26.835 27.016
21 Indra Makmur 18.321 18.669 19.040 16.416 16.405
22 Pante Bidari 24.968 25.442 25.949 25.588 21.354
23 Simpang Ulim 20.761 21.155 21.576 21.136 25.905
24 Madat 26.895 27.405 27.951 26.908 27.171
Total 419.594 427.567 436.081 422.401 427.032
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Timur, 2022
B. Pertumbuhan Penduduk
B.1. Laju Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah besaran persentase perubahan jumlah
penduduk di suatu wilayah pada waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah
penduduk pada waktu sebelumnya. Angka pertumbuhan penduduk merupakan
salah satu indikator yang berguna untuk melihat kecenderungan dan
memproyeksikan jumlah penduduk di masa depan. Secara umum Angka
Pertumbuhan Penduduk menggambarkan perubahan penduduk yang dipengaruhi
oleh pertumbuhan alamiah maupun karena migrasi penduduk. Tabel berikut
merupakan angka pertumbuhan penduduk Aceh Timur tahun 2017 – 2021.
2,02 1,99
1,90
1,60
1,10
Bab II - 11
Berdasarkan Gambar diatas, angka pertumbuhan penduduk Kabupaten Aceh
Timur pada tahun 2017 adalah sebesar 2.02 persen, terjadi kenaikan sebesar 1,99
persen pada Tahun 2019 namun terus menurun sampai tahun 2021 yaitu sebesar
1.10 persen.
Bab II - 12
Jumlah Persebaran Kepadatan
Kecamatan Penduduk Penduduk Penduduk
(jiwa) (persen) (Jiwa/km2)
Simpang Ulim 25.905 6,07 209,25
Madat 27.171 6,36 135,29
Total 427.032 100 70,69
Sumber : BPS Aceh Timur, 2022
Sebagai salah satu wilayah yang memiliki luas wilayah yang cukup besar,
jumlah penduduk Kabupaten Aceh Timur juga masuk dalam kategori terbanyak di
Provinsi Aceh, yakni berada pada posisi keempat terbanyak di bawah Aceh Utara,
Bireuen, dan Pidie.Jumlah penduduk yang relatif besar ini menjadi salah satu potensi
yang dapat dikembangkan, namun di sisi lain juga menjadi tantangan tersendiri.
Dari sisi tantangan, salah satunya adalah dilihat dari kualitas penduduk yang
dalam hal ini dari angka IPM yang masih berada pada urutan ke-18 di Provinsi Aceh.
Bab II - 13
Kabupaten/Kota 20101 20202
Bener Meriah 122,98 161,34
Pidie Jaya 133,92 158,40
Banda Aceh 225,10 252,90
Sabang 30,90 41,20
Langsa 149,63 185,97
Lhokseumawe 171,93 188,71
Subulussalam 67,98 90,75
Total 4.523,14 5.274,87
Sumber : BPS Aceh, 2021
Tabel 2.6. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Aceh
Timur Tahun 2020
Bab II - 14
Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Total
Komposisi umur dan jenis kelamin suatu penduduk secara grafik dapat
digambarkan ke dalam bentuk piramida penduduk. Piramida penduduk
menunjukkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang disajikan
Bab II - 15
secara grafik. Piramida penduduk merupakan refleksi struktur umur penduduk
menurut jenis kelamin dimana bentuknya ditentukan oleh kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas, dan perpindahan penduduk (mobilitas).
1.7032.597
70-74 2.2982.884
3.995 4.511
60-64 5.671 6.038
7.710 8.198
50-54 9.455 9.787
11.712 12.220
40-44 13.398 13.806
15.423 15.525
30-34 17.489 17.327
18.275 17.360
20-24 19.127 18.481
21.776 20.145
10-14 21.969 20.634
22.003 21.131
0-4 22.651 21.733
25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000
Laki-Laki Perempuan
Bab II - 16
pada Wilayah Pembangunan (WP) Timur I, bersama dengan Kota Langsa dan
Kabupaten Aceh Tamiang dengan rencana pusat wilayah pengembangan di Kota
Langsa.
Bila mengacu pada arah konsep dalam rancangan RTRW KabupatenAceh Timur,
maka konsep dasar pengembangan wilayah Kabupaten Aceh Timur adalah:
a. Berdasarkan UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau – Pulau Kecil, maka bagian pesisir pantai akan dikembangkan untuk
kegiatan pengamanan / perlindungan pantai, budidaya perikanan dan kegiatan
pariwisata dengan memperhitungkan aspek – aspek mitigasi bencana. Untuk
menunjang pengembangan kedua kegiatan utama tersebut, perlu dipikirkan
pembangunan sebuah pelabuhan atau dermaga, serta rehabilitasi tempat
pelelangan ikan bagi pusat pelayanannya. Sebagai pengamanan untuk
perlindungan permukimandi wilayah pesisir, juga dikembangkan budidaya
kebun campuran, hutan bakau / mangrove serta ruang sempadan pantai / jalan
akses untuk mengungsi ke zona aman.
b. Perkembangan kegiatan perkotaan di kawasan pesisir diarahkan dengan
pola“linier-satelit” (pusat-pusat permukiman berorientasi pada jalan nasional
Langsa – Banda Aceh), kawasan permukiman akan tersebar pada jalan-jalan
akses ke wilayah bagian tengah Kabupaten Aceh Timur, disertai dengan
mendistribusikanfungsi – fungsi pelayanan ke sub pusat – sub pusat di sebelah
Utara (sebagai counter magnet terhadap wilayah Kabupaten Aceh Utara yang
sudah berkembang) dan Selatan (sebagai counter magnet terhadap wilayahKota
Langsa yang sudah berkembang).
c. Mengingat lokasi secara aksesibilitas sangat mempunyai nilai ekonomis yang
tinggi, maka pada wilayah di sekitar jalan nasional sangat potensial untuk
pengembangan kegiatan ekonomi perkotaan, seperti industri pengolahan dan
jasa.
d. Di bagian tengah, sesuai dengan potensi lahan akan dikembangkan kegiatan
budidaya pertanian, peternakan dan perkebunan. Peruntukkan kawasan
budidaya ini juga bisa menjadi pembatas dengan kawasan ekosistem Taman
Nasional Gunung Leuser.
e. Mendistribusikan secara lebih merata pusat – pusat kegiatan ekonomi dan
pusat-pusat pelayanan umum agar pola pergerakan menjadi tersebar. Demikian
juga dengan pembangunan ruas – ruas jalan dialokasikan pada bagian tengah
wilayah KabupatenAceh Timur yang masih relatif kurang akses yang
Bab II - 17
menghubungkan antar kecamatan. Sistem transportasi yang dikembangkan
merupakan bagian dari sistem transportasi regional Banda Aceh – Medan dan
membuka akses pelabuhan laut serta bandara udara ataupun airstrip.
f. Mengingat lokasi yang akan dikembangkan merupakan bagian daerah pesisir
dan dataran rendah, sementara di lokasi terdapat banyak potensi DAS maka
pengelolaan sistem drainase regional perlu mendapatkan perhatian agar di
masa mendatang wilayah ini tidak mendapat masalah – masalah seperti banjir.
Demikian juga dengan penyediaan air bersih, agar tidak terjadi masalah intrusi
air laut sebagai akibat pengeboran air tanah maka sebaiknya segera dilakukan
pengelolaan air minum secara komunal dengan memanfaatkan pengolahanair
sungai sebagai air baku.
g. Segala upaya untuk pelestarian kawasan lindung di Taman Nasional Gunung
Leuser, terutama pada bagian kawasan yang persentase kemiringan lerengnya
tinggi (diatas 40 persen) dan ada keterkaitannya dengan Daerah Aliran Sungai
(DAS)di wilayah hilirnya, perlu segera dilakukan.
Bab II - 18
kewilayahan didukung dengan ketersediaan lahan potensial atau lahan non
terbangun, yang luasnya mencapai 529.976,71 ha atau 97,65 persen dari jumlah luas
lahan Kabupaten Aceh Timur. Hal ini tentunya perlu mendapat perhatian dan
dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan pembangunan wilayah Kabupaten
Aceh Timur ke depan secara lebih terpadu, terarah dan bersinergi melalui
pengembangan pembangunan kawasan. Kabupaten Aceh Timur melalui Keputusan
Bupati Nomor 050/779/2020 telah menetapkan lokasi pembangunan kawasan
perdesaan Kabupaten Aceh Timur menjadi 4 (Empat) tema kawasan yang diharapkan
bisa membangkitkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh
Timur, sebagai berikut:
Bab II - 19
sejak lama telah ditingkatkan statusnya menjadi PPN (Pelabuhan Perikanan
Nusantara) pada tahun 2016. Cakupan wilayahnya juga sudah diperluas menjadi
WKOPP (Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan Perikanan) yang wilayahnya meliputi
62 hektar dimana di dalamnya telah ada PPN (dahulu PPI), cold storage, dok kapal,
stasiun bahan bakar nelayan, dan lain-lain. Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan
Perikanan (WKOPP) yang terdapat di Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur,
pada saat ini sudah terbuka untuk berbagai kegiatan investasi yang berhubungan
dengan Kemaritiman, Kelautan dan Industri Perikanan.
Bab II - 20
Selamat, Birem Bayeun, Idi Rayeuk, Darul Aman, Nurussalam, Julok, Simpang Ulim,
dan Madat. Tahun 2021 telah berjalan program pembentukan kluster-kluster
tambak untuk budidaya Udang Paname. Kluster yang terbentuk sebanyak 2 (Dua)
Kluster di Kecamatan Idi Timur Gampong Matang Rayeuk PP dan Kecamatan
Peureulak Barat Gampong Paya Gajah dengan masing-masing luas 5 (Lima) Hektar.
Tahun 2022 dan untuk selanjutnya akan tetap digalakkan kegiatan ini. Sebagai
percontohan lanjutan sedang dipersiapkan Revitalisasi seluas 400 Ha secara
tersebar, yaitu Kecamatan Peudawa Gampong Paya Dua seluas 200 Ha, Kecamatan
Darul Aman Gampong Bagok Panah Sa seluas 100 Ha, dan Kecamatan Darul Aman
seluas 100 Ha. Harapannya hasil pelaksanaan di kawasan percontohan dapat
menularkan nilai positif pada kawasan tambak lainnya, sehingga tambak-tambak di
Kabupaten Aceh Timur dapat terintegrasi.
Bab II - 21
Sumber : RTRW Kab. Aceh Timur 2012-2032
Gambar 2.7. Kawasan Agropolitan
Bab II - 22
3. Program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat (PSR)
Di Aceh Timur saat ini sedang berjalan program peremajaan kelapa sawit
rakyat seluas 2.500 Hektar yang dibiayai oleh BPDPKS untuk tahun tanam 0.
Untuk perawatan tahun 1 dan seterusnya membutuhkan pendampingan dan
pendanaan sehingga bibit yang telah ditanam dapat terawat. Selain itu masa
tunggu 4 tahun membutuhkan petani yang kreatif sehingga lahan dapat
menghasilkan untuk ekonomi mereka.
Bab II - 23
Permukiman Transmigrasi.Pengembangan Wilayah Transmigrasi diarahkan untuk
mewujudkan pusat pertumbuhan baru sebagai Kawasan Perkotaan Baru, sedangkan
Lokasi Permukiman Transmigrasi diarahkan untuk mendukung pusat pertumbuhan
yang telah ada atau yang sedang berkembang sebagai Kawasan Perkotaan baru.
Pembangunan transmigrasi merupakan salah satu upaya percepatan pembangunan
kota-kota kecil terutama diluar pulau Jawa, untuk meningkatkan perannya sebagai
motor penggerak pembangunan daerah untuk meningkatkan daya saing daerah
yang masih rendah sebagai akibat dari ; (1) lebarnya kesenjangan pembangunan
antar wilayah, terutama antara kawasan perdesaan-perkotaan, kawasan pedalaman-
pesisir, Jawa-luar Jawa dan antara kawasan Timur, Barat, serta (2) rendahnya
keterkaitan antara pusat pertumbuhan dengan daerah belakang (hinterland)
termasuk antara kota dan desa. Upaya pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraaan masyarakat melalui program pembangunan telah banyak dilakukan.
Lokasi Kawasan Transmigrasi di Kabupaten Aceh Timur seluas kurang lebih
19.090 ha, yaitu Kecamatan Peunaron, Ranto Peureulak, Indra Makmu, Rantau
Selamat, Banda Alam, Pante Bidari dan Kecamatan Serbajadi.
Bab II - 24
2.2.3.4. Kawasan Pariwisata
Kawasan pariwisata yaitu perkampungan yang mempunyai tumpuan
kehidupan pada penyediaan sarana dan prasarana wisata. Wilayah di Kabupaten
Aceh Timur memiliki beberapa macam morfologi, yaitu Morfologi Pesisir dan Pantai,
Morfologi Sungai, Morfologi Pegunungan, dan Morfologi Karst. Dimana dengan
keberagaman morfologi tersebut dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata
yang menarik dalam pengembangan kawasan pariwisata di Kabupaten Aceh Timur.
Pengembangan kawasan pariwiasata terdapat pada Kecamatan Birem Bayeun,
Pante Bidari, Serbajadi, Peureulak, Sungai Raya, Ranto Peureulak, Simpang Jernih,
Madat, Simpang Ulim, Julok, Darul Aman, Idi Rayeuk, Peudawa, Peureulak Barat,
Peureulak, Nurussalam, Ranto Peureulak, Idi Tunong, Pantee Bidari, Rantau Selamat,
Peunaron, Serbajadi, Idi Timur.
Destinasi wisata dibedakan menjadi wisata alam dan wisata budaya. Saat ini
kegiatan pariwisata yang telah dilaksanakan adalah:
1. Wisata Alam yang ada di kabupaten aceh timur, adalah:
a. Pantai Kuala Leugee Alam Kec. Peureulak
b. Pantai Kuala Paya Dua Alam Kec. Peudawa
c. Pantai Kuala Peudawa Alam Kec. Peudawa
d. Krueng Sijuk Alam Kec. Pante Bidari
e. Kuala Paree Alam Kec. sungai Raya
f. Kuala Matang Rayeuk Peudawa Puntong Alam Kec. Idi Timur
g. Kuala Matang Rayeuk SMK Alam Kec. Idi Timur
h. Air Terjun Alue Nyamuk Alam Kec. Birem Bayeun
i. Air Terjun Terujak Alam Kec. Serbajadi
Bab II - 25
Tentang Perubahan Atas Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 11 Tahun 2015
Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Aceh Timur
Tahun 2015-2025. Prioritas pelaksanaan pembangunan untuk tahun 2022 adalah
sebagai berikut:
1. Objek wisata Air Terjun di Kecamatan Birem Bayeun Gampong Alue Nyamok
2. Pantai Matang Kecamatan Idi Timur Gampong Matang Rayeuk PP
3. Pantai Kuala Kecamatan Peudawa Gampong Kuala Peudawa
4. Pantai Paya Dua Kecamatan Peudawa Gampong Peudawa
5. Pantai Leugee Keucamatan Peureulak Gampong Leugeu
Bab II - 26
pemanfaatan ruang untuk pengambangan fasilitas dan utilitas diwujudkan dalam
Rencana Detail Tata Ruang Untuk rencana pola pemanfaatan ruang, kawasan kota
baru Idi akan dibagi menjadi kawasan lindung dan kawasan budidaya berdasarkan
Permen PU No.16 Tahun 2009. Pola peruntukan lahan kawasan kota baru Idi secara
fungsional dan spasial meliputi: Permukiman dan perumahan, pemerintahan dan
pelayanan umum, perdagangan dan jasa, fasilitas umum – sosial, rekreasi dan Ruang
Terbuka Hijau (RTH).
Status Kota Idi sebagai pusat pertumbuhan dan pelayanan utama bagi
wilayah di Kabupaten Aceh Timur secara teoritis akan berdampak pada
peningkatan intensitas kegiatan perdagangan. Penyediaan kebutuhan fasilitas
jasa perdagangan diklasifikasian menjadi pasar / perdagangan regional, pusat
pertokoan kota, pusat pertokoan desa, areal warung dan kios.
B. Kawasan Strategis.
Sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan / atau teknologi
tinggi serta investasi di Kabupaten Aceh Timur berupa Bendungan Irigasi Serbaguna
Jambo Aye. Lokasi Irigasi Jambo Aye secara administrasi berada di perbatasan
Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Aceh Timur atau tepatnya di Kecamatan
Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara dan di KecamatanPantee Bidari,
Kabupaten Aceh Timur, tepatnya di Gampong Blang Seunong Dusun Sijuk, Puring,
dan Sarah Gala / Sarah Raja. Pengembangan Pembangunan PLTA Tampur II di
Kecamatan Simpang Jernih, Pengembangan Lapangan Gas Blok A oleh PT. Medco
E&P serta Pengembangan Pembangunan Sentra Kawasan dan Perikanan Terpadu di
Pelabuhan Perikanan Nusantara Idi Rayeuk Aceh Timur.
Bab II - 27
HIRARKI PUSAT PELAYANAN FUNGSI UTAMA
8. Peternakan
9. Perkebunan
10. Pertanian Tanaman Pangan
II. PKLp Peureulak 1. Perdagangan dan Jasa
2. Permukiman Perkotaan
3. Pendidikan Umum dan Kejuruan
4. Pelayanan Jasa Pariwisata
5. Pariwisata
6. Pertambangan
7. Perikanan
8. Perkebunan
9. Pertanian Tanaman Pangan
III. PPK 1. Peunaron 1. Pertanian
2. Perkebunan
3. Pertambangan
4. Kehutanan
2. Simpang Ulim 1. Pertanian Tanaman Pangan
2. Pariwisata
3. Perikanan
4. Perdagangan dan jasa
3. Bireun Bayeun 1. Perdagangan dan Jasa
2. Permukiman Perkotaan
3. Pendidikan Umum
4. Pertanian
5. Perkebunan
6. Peternakan
7. Perikanan
8. Industri dan Agroindustri
9. Pertanian Tanaman Pangan
10. Pertambangan
IV. PPL 1. Julok 1. Perdagangan dan Jasa
2. Permukiman Perkotaan
3. Pendidikan Umum
4. Perikanan
5. Peternakan
6. Pertambangan
7. Perkebunan
2. Sungai Raya 1. Perikanan
2. Peternakan
3. Pertambangan
4. Perkebunan
3. Peureulak Barat 1. Perikanan
Bab II - 28
HIRARKI PUSAT PELAYANAN FUNGSI UTAMA
2. Pendidikan Umum
4. Rantau Peureulak 1. Peternakan
2. Perkebunan
3. Pertanian Tanaman Pangan
4. Pertambangan
5. Banda Alam 1. Perkebunan
2. Pertanian Tanaman Pangan
3. Perikanan
4. Kehutanan
6. Darul Aman 1. Perikanan
2. Pertanian
7. Pante Bidari 1. Pertanian Tanaman Pangan
2. Peternakan
3. Pertambangan
4. Perkebunan
5. Kehutanan
8. Rantau Selamat 6. Industri
7. Pariwisata
8. Pertambangan
9. Perikanan
10. Perkebunan
11. Kehutanan
9. Peurelak Timur 1. Perikanan
2. Perkebunan
10. Peudawa 1. Perikanan
2. Pertanian
11. Idi Tunong Pertanian
12. Darul Ihsan Perkebunan
13. Idi Timur 1. Pertanian Tanaman Pangan
2. Perkebunan
14. Nurussalam 1. Perikanan
2. Peternakan
3. Perkebunan
15. Darul Falah 1. Pertanian
2. Perkebunan
16. Indra Makmu 1. Perkebunan
2. Peternakan
3. Pertambangan
4. Kehutanan
17. Madat 1. Pertanian Tanaman Pangan
2. Perikanan
3. Peternakan
Bab II - 29
HIRARKI PUSAT PELAYANAN FUNGSI UTAMA
18. Simpang Jernih 1. Perkebunan
2. Pertambangan
3. Kehutanan
19. Serbajadi 1. Kehutanan
2. Pariwisata
3. Peternakan
4. Pertambangan
Sumber : Dokumen RTRW 2012-2032
Tabel 2.9. Data Kejadian Bencana Selama 5 (lima) Tahun Terakhir di Kabupaten
Aceh Timur
Jumlah
Jumlah Penduduk
No Waktu Kejadian Jenis Bencana Kecamatan
Terdampak (jiwa)
Terdampak
1 Februari 2016 Banjir 14 13.611
2 September 2016 Abrasi Pantai 1 22
3 Januari 2017 Banjir 8 11.455
4 Desember 2017 Banjir dan Longsor 7 8.945
Bab II - 30
Jumlah
Jumlah Penduduk
No Waktu Kejadian Jenis Bencana Kecamatan
Terdampak (jiwa)
Terdampak
5 Agustus 2018 Cuaca Ekstrem 10 338
6 Maret 2019 Cuaca Ekstrem 4 16
7 Agustus 2019 Cuaca Ekstrem 9 545
8 Desember 2019 Banjir dan Longsor 14 9.983
9 Januari – Oktober 2020 Cuaca Ekstrem 16 499
10 Desember 2020 Banjir 19 65.327
11 Januari-Desember 2020 Kebakaran 71 486
12 Desember 2021 - Banjir 19 48.343
Januari 2022
Sumber : BPBD Kabupaten Aceh Timur, 2022
Bab II - 31
2.2.4.1. Kawasan Rawan Bencana Banjir
Kondisi topografi lahan di Kabupaten Aceh Timur yang sebagian besarnya
merupakan dataran rendah juga dinilai memiliki potensi dan sangat rawan terhadap
bencana alam banjir sehingga perlu diwaspadai dan penanganan secara khusus.
Kawasan risiko tinggi banjir di Kabupaten Aceh Timur seluas 1.668,67 km2, yang
tersebar pada Kecamatan Pantee Bidari, Julok, Simpang Ulim, Nurussalam, Simpang
Jernih, Ranto Peureulak, Peureulak, Birem Bayeun, Indramakmu, Banda Alam, Idi
Tunong, Darul Aman, Darul Ihsan, Idi Rayeuk, Sungai Raya, Peudawa, Madat, dan
Peunaron.
Bab II - 32
pada patahan Semagko atau sesar Sumatera, yang berpotensi menimbulkan gempa
darat. Wilayah Risiko gempa Bumi di Kabupaten Aceh Timur seluas 2608,80 Km2
(47,60%) yang tersebar di seluruh kecamata, dengan populasi di wilayah risiko
gempa tersebut 207.629 jiwa (51,50%) dan jumlah bangunan 48.823 unit (51,60%).
Selain itu, Kabupaten Aceh Timur juga berpotensi, kekeringan, kebakaran hutan dan
lahan, kebakaran permukiman yang disebabkan oleh kerusakan keseimbangan
lingkungan hidup, perubahan iklim dan global warming.
Data yang diperoleh dari BPBD tahun 2020 terdapat 133.169 total penduduk
yang berada di wilayah rawan bencana Kabupaten Aceh Timur, yaitu sekitar 31,74%.
Seluruh kecamatan telah mendapat informasi rawan bencana dan peringatan dini
potensi bencana di masing-masing wilayah yang disampaikan oleh aparatur
kecamatan melalui sosialisasi dan update harian data dan Informasi Bencana
Kabupaten Aceh Timur.
Beberapa kecamatan telah mendapat pelayanan pencegahan dan
kesiapsiagaan merupakan wilayah yang sudah difasilitasi kegiatan Desa Tangguh
Bencana, Desa Siaga Bencana, Simulasi Bencana, Pembangunan Infrastruktur
Pengendalian Bencana, dan Pembangunan Escape Building. Terdapat 3 Gampong
yang telah difasilitasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk
mengikuti Program Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Aceh Timur, yaitu:
2. Gampong Pelita Sagoep Jaya Kecamatan Indra Makmu,
2. Gampong Alur Nyamuk Kecamatan Birem Bayeun, dan
3. Gampong Seumanah Jaya Kecamatan Rantau Peureulak.
Bab II - 33
memuat tentang kebijakan strategi serta langkah – langkah operasional dalam
menghadapi situasi darurat banjir bagi para pemangku kepentingan.
Sebagai wujud implementasi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana, khususnya dalam Pasal 36, Pemerintah dan
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya, diwajibkan untuk menyusun
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB). BPBD Kabupaten Aceh Timur telah
mengadakan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPK) yang terkait
dengan upaya penanggulangan bencana dan telah menyusun RPB Kabupaten Aceh
Timur tahun 2017-2021.
Dokumen RPB Kabupaten Aceh Timur ini disusun berdasarkan kajian risiko
bencana yang dimuat dalam dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kabupaten Aceh
Timur. Pengkajian risiko ini akan menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan-
kebijakan terkait penanggulangan bencana di Kabupaten Aceh Timur. Dalam tahap
implementasi, diharapkan program/kegiatan yang telah disusun ini dapat
dimasukkan ke dalam rencana strategis (Renstra) dari masing-masing Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPK) yang ada di Kabupaten Aceh Timur.
Berdasarkan pengkajian Risiko Bencana Kabupaten Aceh Timur memiliki Nilai
Indeks Risiko Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2020, yaitu 176,05 dengan kelas
risiko Tinggi. Nilai Indeks Risiko Kabupaten Aceh Timur dari tahun 2015 sampai
dengan tahun 2020, yaitu 188,80 (2015); 188,80 (2016); 188,80 (2017); 188,80 (2018),
188,80 (2019) dan 176,05 (2020) memiliki kelas Resiko Tinggi (Nilai indeks risiko yang
tidak mengalami perubahan disebabkan kecenderungan nilai kapasitas yang
konstan).
Tabel 2.10. Indeks Risiko Bencana Per Ancaman Tahun 2020 di Kabupaten Aceh
Timur
NO JENIS ANCAMAN BENCANA SKOR KELAS RISIKO
1 Banjir 36,00 Tinggi
2 Gempa Bumi 21,60 Tinggi
3 Tsunami 9,60 Sedang
4 Letusan Gunung Api - -
5 Kebakaran Hutan dan Lahan 24,00 Tinggi
6 Tanah Longsor 36,00 Tinggi
7 Gelombang Ekstrim dan abrasi 24,00 Tinggi
Bab II - 34
NO JENIS ANCAMAN BENCANA SKOR KELAS RISIKO
8 Kekeringan 24,00 Tinggi
9 Cuaca Ekstrim 13,60 Tinggi
Sumber : Buku IRBI BNPB, 2020
Tabel 2.11. Indeks Ketahanan Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2021
Indeks Tingkat
Indeks
No. Prioritas Kapasitas Kapasitas
Prioritas
Daerah Daerah
Perkuatan Kebijakan dan
1 0,58
Kelembagaan
Pengkajian Risiko dan Perencanaan
2 0,60
Terpadu
Pengembangan Sistem Informasi,
3 0,59
Diklat dan Logistik
0,63 Sedang
Penanganan Tematik Kawasan
4 0,77
Rawan Bencana
Peningkatan Efektivitas
5 0,90
Pencegahan dan Mitigasi Bencana
Perkuatan Kesiapsiagaan dan
6 0,44
Penanganan Darurat Bencana
Bab II - 35
Indeks Tingkat
Indeks
No. Prioritas Kapasitas Kapasitas
Prioritas
Daerah Daerah
Pengembangan Sistem Pemulihan
7 0,65
Bencana
Sumber : BPBD Kabupaten Aceh Timur, 2021
Bab II - 36
Sumber : RTRW Kab. Aceh Timur 2012-2032
Gambar 2.12. Peta Risiko Banjir Kabupaten Aceh Timur
2.3.1. Sosiologi
Secara sosiologi penduduk Aceh Timur sangat kental dengan nilai Agama
Islam yang sangat mempengaruhi tata pemerintahan dan kehidupan masyarakat
Aceh Timur. Pemerintahannya dan tatalaksananya sangat dipengaruhi dengan
Syariat Islam dimana Aceh Timur memiliki kelembagaan Dinas Syariat Islam, Satpol
PP dan WH, Dinas Dayah, MPU dengan tata nilai Syariat Islamnya. Sedangkan secara
adat budaya Aceh memiliki lembaga Majelis Adat Aceh, Lembaga Wali Nanggroe
dengan tata nilai adatnya.
Program yang berkaitan dengan penguatan Dinul Islam menjadi salah satu
program prioritas pembangunan Aceh, termasuk Kabupaten Aceh Timur.
Penyelenggaraan penguatan Dinul Islam sangat penting agar masyarakat
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam serta untuk menghindari
masyarakat dari perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma agama Islam,
sehingga pelaksanaan nilai-nilai syariat Islam di Kabupaten Aceh Timur menjadi
maksimal.
Pemahaman Dinul Islam harus dimulai sejak dini baik di lingkungan formal
maupun informal melalui perbaikan kurikulum dan peningkatan kualitas pendidik.
Bab II - 37
Dukungan dari semua pihak juga diharapkan untuk pelaksanaan syariat Islam, bukan
hanya tugas imam gampong maupun imam mesjid/meunasah semata. Namun,
pembinaan yang maksimal terhadap imam gampong/imam mesjid/imam
meunasah dapat membawa pencerahan wawasan syariat Islam kepada masyarakat.
Tabel 2.12. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016-
2020
PDRB Atas Dasar Harga PDRB Atas Dasar Harga
No Tahun Konstan Tahun 2010 Berlaku Tahun 2010 (Juta
(Juta Rupiah) Rupiah)
1 2016 7.175.704,70 8.509.744,24
2 2017 7.487.534,96 9.104.763,67
3 2018 7.802.174,64 9.685.702,94
Bab II - 38
PDRB Atas Dasar Harga PDRB Atas Dasar Harga
No Tahun Konstan Tahun 2010 Berlaku Tahun 2010 (Juta
(Juta Rupiah) Rupiah)
4 2019 8,146,902,30 10.280.799,51
5 2020 8.292.501,42 10.615.792,63
Sumber : BPS Aceh Timur, 2021
Tabel 2.13. Laju PDRB ADHK 2010 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Aceh
Timur (Persen) 2016–2020
Bab II - 39
Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020
Real Estat 6,94 7,15 6,73 6,09 2,35
Jasa Perusahaan 5,03 3,9 4,67 5,11 3,01
Administrasi Pemerintahan,
8,15 7,05 7,21 6,55 -0,65
Pertahanan, dan Jaminan Sosial
Jasa Pendidikan/Education 7,62 5,84 6,19 7,43 4,59
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,34 5,9 6,08 6,54 5,34
Jasa Lainnya 4,59 4,9 4,34 6,79 4,11
Produk Domestik Regional Bruto -1,16 4,34 4,2 4,42 1,79
Sumber : BPS Aceh Timur 2021
Bab II - 40
Sumber : BPS Aceh Timur, 2021
Gambar 2.13. Pertumbuhan PDRB Migas dan Non Migas ADHK dan ADHB
Bab II - 41
menurun, khususnya bagi mereka yang tergolong kedalam kelompok
berpendapatan tetap seperti PNS, atau yang berpendapatan tidak pasti seperti
buruh, pekerja lepas/harian, tukang becak, supir angkutan dan lain-lain. Oleh
karenanya tingkat inflasi juga menjadi salah satu ukuran dalam menilai kinerja
ekonomi makro, baik secara nasional maupun daerah (regional)
Tingkat inflasi Kabupaten Aceh Timur Pada bulan Desember 2021 saat ini
mengikuti laju inflasi , di Kota Meulaboh terjadi inflasi sebesar 0,81 persen, Kota
Banda Aceh inflasi sebesar 0,74 persen, dan Kota Lhokseumawe inflasi sebesar 0,59
persen. Secara agregat, Aceh (Gabungan 3 Kota) pada bulan Desember 2021
mengalami inflasi sebesar 0,71 persen
Perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2021 secara
umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada Desember 2021 terjadi inflasi sebesar
0,71 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,16 pada
November 2021 menjadi 108,93 pada Desember 2021. Tingkat inflasi tahun kalender
(Januari–Desember) 2021 sebesar 2,24 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun
(Desember 2021 terhadap Desember 2020) sebesar 2,24 persen. Inflasi yang terjadi
di Aceh (Gabungan 3 Kota) terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan
oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman
dan tembakau sebesar 1,46 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09
persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga sebesar
0,20 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah
tangga sebesar 0,22 persen; kelompok transportasi sebesar 1,46 persen; kelompok
pendidikan sebesar 0,15 persen; kelompok penyediaan makanan dan
minuman/restoran sebesar 0,15 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa
lainnya sebesar 0,23 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu:
kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen; dan
kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen. Sementara kelompok
pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu: kelompok kesehatan.
Bab II - 42
Sumber : BPS Provinsi Aceh Tahun 2021
Gambar 2.14. IHK dan Tingkat Inflasi Aceh (Gabungan 3 Kota) April 2021 Tahun
2021 Menurut Kelompok Pengeluaran (2018=100)
Bab II - 43
perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen;
kelompok transportasi sebesar 0,01 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan
jasa lainnya sebesar 0,02 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang tidak
memberikan andil/sumbangan, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok
kesehatan; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok rekreasi,
olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan
dan minuman/restoran.
INFLASI 2016-2021
5
4,25
3,95
4 3,61 3,59
3,02 3,13
3
2,25 2,27 2,25
1,84 1,87
2 1,69 1,69 1,68
1,27
1,05
1
0,60 0,59
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Lhokseumawe Aceh Nasional
Bab II - 44
sebesar 0,06 persen, minyak goreng sebesar 0,04 persen, ikan bandeng/ikan bolu
sebesar 0,03 persen, dan ikan biji nangka/ikan kuniran sebesar 0,03 persen.
Sementara komoditas yang memiliki andil/sumbangan dominan terhadap deflasi,
antara lain: cabai merah sebesar -0,23 persen, bawang merah sebesar -0,03 persen,
daging ayam ras sebesar -0,02 persen, jeruk nipis/limau sebesar -0,02 persen, cabai
hijau sebesar -0,01 persen, udang asin sebesar -0,01 persen, salak sebesar -0,01
persen, kentang sebesar -0,01 persen, ikan mujair sebesar -0,01 persen, dan kol
putih/kubis sebesar 0,00 persen
Pada Desember 2021, dari 11 kelompok pengeluaran, 5 kelompok
memberikan andil/sumbangan inflasi dan 6 kelompok tidak memberikan
andil/sumbangan. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan
inflasi, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,47 persen;
kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02
persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga
sebesar 0,01 persen; kelompok transportasi sebesar 0,07 persen; dan kelompok
perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,03 persen. Sementara kelompok
pengeluaran yang tidak memberikan andil/sumbangan, yaitu: kelompok pakaian
dan alas kaki; kelompok kesehatan; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa
keuangan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; dan
kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Bab II - 45
Tabel 2.14. HK dan Tingkat Inflasi Lhokseumawe Desember 2021 Tahun 2021 Menurut Kelompok Pengeluaran (2018=100)
Tingkat
Tingkat Tingkat Andil
IHK IHK IHK IHK inflasi
Inflasi Inflasi Inflasi
Kelompok Desember Desember November Desember Tahun
Desember Tahun ke Desember
2020 2020 2021 2021 Kelender
2020 (%) Tahun (%) 2021
2020 (%)
Umum 106,61 106,61 108,71 108,71 0,59 1,97 1,97 0,59
Makanan, Minuman
111,39 111,39 113,59 115,13 1,36 3,36 3,36 0,47
Dan Tembakau
Pakaian Dan Alas Kaki 107,28 107,28 110,43 110,43 0,00 2,94 2,94 0,00
Perumahan, Air, Listrik,
Gas Dan Bahan Bakar 101,45 101,45 102,83 102,95 0,12 1,48 1,48 0,02
Lainnya
Perlengkapan,
Peralatan Dan
104,4 104,4 105,57 105,81 0,23 1,35 1,35 0,01
Pemeliharaan Rutin
Rumah Tannga
Kesehatan 106,96 106,96 108,26 108,26 0 1,22 1,22 0,00
Transportasi 104,6 104,6 104,13 105 0,84 0,38 0,38 0,07
Informasi, Komunikasi,
100,4 100,4 100,72 100,65 -0,07 0,25 0,25 0,00
Dan Jasa Keuangan
Rekreasi, Olahraga,
113,38 113,38 113,66 113,66 0,00 0,25 0,25 0,00
Dan Budaya
Bab II - 46
Tingkat
Tingkat Tingkat Andil
IHK IHK IHK IHK inflasi
Inflasi Inflasi Inflasi
Kelompok Desember Desember November Desember Tahun
Desember Tahun ke Desember
2020 2020 2021 2021 Kelender
2020 (%) Tahun (%) 2021
2020 (%)
Pendidikan 108,76 108,76 110,33 110,33 0,00 1,44 1,44 0,00
Penyediaan Makanan
Dan Minuman/ 101,72 101,72 101,77 101,77 0,00 0,05 0,05 0,00
Restoran
Perawatan Pribadi Dan
108,27 108,27 109,62 110,03 0,37 1,63 1,63 0,03
Jasa Lainnya
Sumber : BPS Kota Lhokseumawe, 2021
Bab II - 47
2.3.1.4. Pendapatan Perkapita
PDRB per kapita merupakan salah satu indikator makro sebagai tolak ukur
tingkat kesejahteraan dan kemakmuran penduduk di suatu wilayah yang dapat
dibandingkan dengan wilayah lain. PDRB per kapita diperoleh dengan membagi
PDRB suatu daerah dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu. Oleh karena
itu, besar kecilnya jumlah penduduk akan mempengaruhi nilai PDRB per kapita,
sedangkan besar kecilnya nilai PDRB sangat tergantung pada potensi sumber daya
alam dan faktor-faktor produksi yang terdapat didaerah tersebut. PDRB per kapita
atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang
penduduk.
Nilai PDRB per kapita Kabupaten Aceh Timur atas dasar harga berlaku sejak
2016 hingga 2020 selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2016 PDRB per kapita
Kabupaten Aceh Timur sebesar 20,69 juta rupiah dan terus meningkat hingga tahun
2020 mencapai 23,86 juta rupiah.
Secara riil (pada PDRB atas dasar harga konstan), PDRB per kapita dengan
migas Kabupaten Aceh Timur selama tahun 2016 hingga 2019 mengalami kenaikan,
sebesar 17,45 juta rupiah pada tahun 2016 menjadi 18,68 juta rupiah pada tahun
2019. Pada Tahun 2020 mengalami sedikit penurunan menjadi 18,64 juta rupiah.
Tabel 2.15. PDRB Migas dan PDRB Per Kapita Migas Kabupaten Aceh Timur Tahun
2016-2020
Bab II - 48
Tabel 2.16. PDRB Tanpa Migas dan PDRB Per Kapita Migas Kabupaten Aceh Timur
Tahun 2016-2020
Bab II - 49
Sumber : BPS Aceh Timur, 2021
Gambar 2.16. Perkembangan Gini Rasio Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016-2020
2.3.1.6. Kemiskinan
Konsep kemiskinan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah kemampuan
memenuhi kebutuhan dasar (Basic needs approach). Kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan
bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran). Penghitungan pengeluaran makanan
dan bukan makanan menggunakan batasan garis kemiskinan.
500.000
450.000 460.422
440.455
417.715 418.296
400.000 398.493 398.316
369.911 384.381
350.000 346.552 361.835 360.007
324.911 339.003
300.000 302.022
283.964
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0
2017 2018 2019 2020 2021
Sumber : BPS Kab. Aceh Timur dan BPS Aceh, 2022 (Data diolah)
Gambar 2.17. Garis kemiskinan di Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017-2021
Bab II - 50
Terdapat dua sumber dalam memberikan gambaran kondisi kemiskinan di
Kabupaten Aceh Timur, yaitu BPS dan Dinas Sosial Kabupaten Aceh Timur. BPS
memberikan data mengenai angka kemiskinan makro, sedangkan Dinas Sosial
memberikan data mikro. Atas dasar angka kemiskinan makro yang dirilis oleh BPS,
Garis kemiskinan di Kabupaten Aceh Timur pada periode 2017-2021 terus
mengalami kenaikan. Pada tahun 2017 garis kemiskinan sebesar Rp. 369.911
meningkat menjadi Rp. 398.493 di tahun 2018, tahun 2019 juga meningkat menjadi
Rp. 417.715, selanjutnya pada tahun 2020 menjadi Rp. 440.455 terus meningkat
menjadi Rp. 460.422 pada tahun 2021. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh inflasi
atau kenaikan harga barang dan jasa. Nilai tersebut menunjukkan besaran nilai
konsumsi minimum yang perlu dikeluarkan oleh penduduk per kapita dalam sebulan
untuk dapat dikatakan hidup layak di Kabupaten Aceh Timur.
Beberapa aspek pengukuran yang penting untuk dipantau berkenaan dengan
kemiskinan antara lain: persentase penduduk miskin (head count index) (P0), indeks
kedalaman kemiskinan (poverty gap index) (P1), dan indeks keparahan kemiskinan
(poverty severity index) (P2).
Persentase penduduk miskin (head count index) (P0) memberikan gambaran
tentang proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Namun,
indikator ini tidak dapat melihat seberapa parah/dalam tingkat kemiskinan suatu
wilayah. Oleh karena itu, dikenal juga indikator kemiskinan yang lain, yaitu indeks
kedalaman kemiskinan (poverty gap index) (P1), dan indeks keparahan kemiskinan
(poverty severity index) (P2).
Indeks kedalaman kemiskinan (poverty gap index) (P1) menjelaskan rata-rata
kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis
kemiskinan. Tingkat kedalaman kemiskinan menjelaskan rata-rata jarak antara taraf
hidup dari penduduk miskin dengan garis kemiskinan yang dinyatakan sebagai suatu
rasio dari kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks kedalaman kemiskinan berarti
semakin dalam tingkat kemiskinan karena semakin jauh rata-rata pengeluaran
penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Indeks P1 tidak sensitif terhadap
distribusi pendapatan di antara penduduk miskin, sehingga dibutuhkan indikator lain
guna mengukur tingkat keparahan kemiskinan (P2).
Indeks keparahan kemiskinan (poverty severity index, P2), yaitu sebaran
pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks berarti semakin
parah tingkat kemiskinan karena semakin tinggi tingkat pengeluaran di antara
penduduk miskin.
Bab II - 51
Tabel 2.17. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017-
2021
Persentase Indeks Indeks
Jumlah Penduduk
Penduduk Kedalaman Keparahan
Tahun Miskin
Miskin Kemiskinan Kemiskinan
(Ribu Jiwa)
(P0, %) (P1, %) (P2, %)
2017 63,67 15,25 2,85 0,79
2018 61,64 14,49 2,03 0,41
2019 62,79 14,47 1,89 0,40
2020 62,34 14,08 2,29 0,61
2021 63,69 14,45 2,31 0,54
Sumber : BPS Kabupaten Aceh Timur, 2022
Bab II - 52
Jika dibandingkan dengan Provinsi Aceh, dalam kurun waktu 2017-2021 persentase
penduduk miskin di Kabupaten Aceh Timur masih berada di bawah persentase
penduduk miskin Provinsi Aceh. Namun, tetap saja program dan kegiatan yang
berkenaan dengan penanggulangan kemiskinan harus tetap fokus dijalankan agar
kemiskinan di Kabupaten Aceh Timur terus menurun.
Data keluarga miskin ini digunakan oleh Dinas Sosial dalam identifikasi
kelompok target program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis
data spesifik nama dan alamat sesuai dengan Kartu Keluarga (KK). Persentase
kemiskinan per kecamatan dapat dilihat pada gambar berikut:
16,89
15,97
Data keluarga miskin ini digunakan oleh Dinas Sosial dalam identifikasi
kelompok target program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis
data spesifik nama dan alamat sesuai dengan Kartu Keluarga (KK). Persentase
kemiskinan per kecamatan dapat dilihat pada gambar berikut:
Bab II - 53
25,00
21,79
20,00
17,68
17,29
15,00
16,76
16,25
15,48
15,46
15,28
14,87
14,33
13,98
13,77
13,75
12,95
12,74
12,66
12,47
11,88
10,00
11,58
11,02
10,97
10,79
10,31
9,70
5,00
0,00
Indra Makmur
Sungai Raya
Serba Jadi
Simpang Ulim
Peudawa
Darul Aman
Rantau Selamat
Simpang Jernih
Nurussalam
Ranto Peureulak
Peunaron
Julok
Idi Rayeuk
Banda Alam
Peureulak
Peureulak Barat
Madat
Darul Falah
Idi Tunong
Pantee Bidari
Darul Ihsan
Idi Timur
Birem Bayeun
Peureulak Timur
2.3.1.7. Pengangguran
Perkembangan kondisi ketenagakerjaan di Aceh Timur sangat variatif. Bila
dilihat dari jumlah penduduk usia kerja, terjadi peningkatan jumlah penduduk yang
bekerja dari tahun 2016 hingga 2020. Peningkatan jumlah tersebut berimplikasi
terhadap meningkatnya jumlah penduduk usia kerja di Aceh Timur yang juga
memiliki tren yang meningkat dari 166.666 seratus ribu orang menjadi 186.216
ratus ribu orang. Namun demikian, tren positif tersebut tidak terjadi pada jumlah
pengangguran yang mengalami penurunan dari tahun 2016 sampai 2020 pada
tahun 2016 angka pengangguran sebesar 23.156 puluh ribu orang di tahun 2020
angka pengangguran sebesar 13.536 puluh ribu orang atau dengan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,26 persen. Perkembangan ketenagakerjaan
di Aceh Timur tahun 2016 hingga 2020 dapat dilihat pada Tabel 2.19 berikut:
TAHUN
KARAKTERISTIK
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Penduduk Usia Kerja 263.977 276.605 282.393 289.042 300.716 182.080
a. Angkatan Kerja 166.666 164.730 186.266 172.050 186.216 306.124
Bekerja 143.510 150.863 173.365 158.910 172.680 169.091
Bab II - 54
TAHUN
KARAKTERISTIK
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Pengangguran 23.156 13.867 12.901 13.140 13.536 12.989
b. Bukan Angkatan Kerja 97.311 111.875 96.127 116.922 114.510 124.044
Sumber : BPS Aceh Timur, 2022
Bila dilihat Pencari kerja yang belum terserap dalam lapangan pekerjaan lebih
dikenal dengan pengangguran, dan indikator yang digunakan untuk mengukur
tingkat pengangguran adalah TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka). Tingkat
Pengangguran Terbuka merupakan persentase pengangguran terhadap angkatan
kerja. TPT digunakan untuk melihat tingkat penggunaan tenaga kerja dan jika TPT
kurang dari 4 persen berarti tingkat pengangguran masih dinggap normal. Konsep
pengangguran yang digunakan adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan,
mereka yang mempersiapkan usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena
merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan mereka yang sudah mempunyai
pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
TPT
8,42
7,61 7,36
6,92 7,13
TPT
TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
Gambar 2.19 menunjukkan besaran TPT Kabupaten Aceh Timur, yaitu 8,42
persen pada tahun 2017. Pada tahun 2018 menurun menjadi 6,92 persen. Pada tahun
2019 TPT meningkat menjadi 7,61 persen. Peningkatan TPT pada tahun 2019
mengindikasikan bahwa di tahun 2019 meningkatnya jumlah angkatan kerja tidak
terserap oleh sektor perekonomian. Kemudian pada tahun 2020 terjadi penurunan
Bab II - 55
TPT menjadi 7,26 persen. Pada tahun 2021, tingkat pengangguran terbuka
mengalami penurunan menjadi 7,13 persen.
Bab II - 56
Aceh Timur Aceh Nasional
99,24
98,6
98,42
98,25
98,21
98,08
98,03
98,03
97,94
96,67
96,00
95,90
95,69
95,66
95,50
Sumber : BPS Aceh Timur dan BPS Aceh, 2022 (Data diolah)
Gambar 2.21. Angka Melek Huruf Penduduk Usia 15 Tahun keatas Kab. Aceh Timur,
Provinsi Aceh dan Nasional Tahun 2017-2021
Bab II - 57
Kabupaten Aceh Timur terus mengalami peningkatan. Hanya saja angka harapan
lama sekolah penduduk perempuan lebih tinggi daripada penduduk laki-laki.
Begitupula dengan Provinsi Aceh dan Nasional, penduduk perempuan lebih tinggi
angka harapan lama sekolahnya dari penduduk laki-laki.
14,53
14,48
14,47
14,46
14,32
14,26
14,25
14,19
13,95
14,1
13,22
13,09
13,08
13,07
13,06
13,05
13,04
13,03
12,99
12,95
12,93
12,93
12,87
12,85
12,84
12,84
12,83
12,82
12,78
12,56
Bab II - 58
Angka Kematian Ibu (Per 1000 Kelahiran Hidup)
20 19
17
11 10
11
8 8 8
Bab II - 59
2.3.2.6. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Balita mempresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase
antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun.
Selama periode 2017-2021 angka kematian Balita menunjukkan tren
menurun, pada tahun 2017 angka kematian balita sejumlah 8 per 1000 kelahiran
menurun pada tahun 2019 mencapai 4 per 1000 kelahiran, namun meningkat
kembali pada tahun 2020 mencapai 8 per 1.000 kelahiran selanjutnya menurun
tajam menjadi 2 per 1000 kelahiran pada tahun 2021.
9
8 8 8
8
5
4
4
3
2
2
-
2017 2018 2019 2020 2021
Bab II - 60
60 tahun. Angka Harapan Hidup di Kabupaten Aceh Timur terus meningkat yang
secara tidak langsung mengindikasikan adanya peningkatan derajat kesehatan
penduduk.
Angka Harapan Hidup Aceh Timur Perempuan Angka Harapan Hidup Aceh Timur Laki-Laki
Angka Harapan Hidup Aceh Perempuan Angka Harapan Hidup Aceh Laki-Laki
Angka Harapan Hidup Nasional Perempuan Angka Harapan Hidup Nasional Laki-Laki
73,55
73,46
73,33
73,19
73,06
71,94
71,91
71,85
71,67
71,55
70,65
70,63
70,59
70,36
70,25
69,67
69,16
69,3
68,07
68,04
67,98
67,73
67,62
66,76
66,72
66,63
66,39
66,28
65,59
65,44
2017 2018 2019 2020 2021
Bab II - 61
Tabel 2.19. Perkembangan Komponen IPM Kabupaten Aceh Timur, 2017 – 2021
Terlihat pada tabel di atas bahwa, dari tahun 2017 hingga tahun 2021 IPM
Kabupaten Aceh Timur terus mengalami peningkatan dari 66,32 sampai dengan
angka 67,83.
Meski secara urutan tidak mengalami perubahan, namun jika dilihat masing-
masing komponen, dari tahun 2017-2021 nilai IPM serta komponen- komponen
penyusunnya terus mengalami kenaikan. Artinya, secara perlahan terjadi
peningkatan derajat hidup manusia di Kabupaten Aceh Timur, meski kenaikan yang
terjadi tidak terlalu signifikan dan secara kewilayahan kenaikan yang terjadi di
Kabupaten Aceh Timur masih sejalan dengan wilayah lain di Aceh. Secara nilai
mutlak, seluruh daerah di Provinsi Aceh mengalami peningkatan angka IPM pada
tahun 2021 dibandingkan tahun 2017 yang secara langsung diartikan adanya
pembangunan manusia dan menggambarkan adanya peningkatan kualitas manusia.
Bab II - 62
perawatan ( PDP/probabel) / sembuh sebesar 108 orang dan meninggal sebanyak
13 orang. Serta penambahan kasus konfirmasi Baru sebanyak 6 kasus.
Bab II - 63
nilai budaya daerah di tengah-tengah semakin derasnya arus informasi dan
pengaruh negatif budaya global. Kabupaten Aceh Timur memiliki kebudayaan
beraneka ragam yang dapat membawa perubahan ekonomi bagi daerah serta
menjadi keistimewaan bagi daerah serta suatu menjadi suatu kebanggaan di dunia
luar.
Adapun kebudayaan yang ada di Kabupaten Aceh Timur diwarisi dari nenek
moyang dan masa kerajaan di Aceh Timur diantaranya: Tari Saman; Tari Ranup
Lampuan; Seudati; Rencong Aceh; Songket Aceh; Seni Pelaminan Aceh; Pakaian Adat
Aceh; Tari Top Daboh; Keberagaman Etnis dan Bahasa Monumen Islam Asia
Tenggara (Monisa) di Peureulak; Makam Putri Raja dan Makam Ulama-Ulama Besar
Aceh Timur. Situs-situs peninggalan kerajaan dan bangunan bersejarah zaman
kolonial Belanda akan dikelola agar dapat meningkatkan perekonomian daerah
dengan tetap mempertahankan ciri budaya dan agama.
Tabel 2.20. Jumlah Tokoh Adat pada Tingkat Kecamatan Dalam Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2020
Tahun
No Uraian Satuan
2018 2019 2020
Jumlah Tokoh
1 120 120 24 Orang
Pemangku adat
Jumlah situs
2 35 41 41 Unit
bersejarah
Bahasa daerah
3 Aceh Aceh Aceh Aceh
dominan
Aceh Pesisir Aceh Pesisir Aceh Pesisir Aceh Pesisir
(Aceh Timur) (Aceh Timur) (Aceh Timur) (Aceh Timur)
4 Suku etnis dominan Aceh Aceh Aceh Aceh
Pedalaman Pedalaman Pedalaman Pedalaman
(Suku Gayo) (Suku Gayo) (Suku Gayo) (Suku Gayo)
Aceh, Gayo, Aceh, Gayo, Aceh, Gayo, Aceh, Gayo,
Suku yang berdomisili Batak, Batak, Batak, Batak,
5 di Kabupaten Aceh Padang, Padang, Padang, Padang,
Timur Jawa, Melayu Jawa, Melayu Jawa, Melayu Jawa, Melayu
dan Cina dan Cina dan Cina dan Cina
6 Jumlah Grup Kesenian 24 24 24 Kelompok
7 Jumlah Situs 41 41 41 Unit
Jumlah Cagar Budaya
8 11 11 41 Unit
Yang Dilestarikan
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, 2021
Bab II - 64
2.4. ASPEK PELAYANAN UMUM
2.4.1. Fokus Layanan Urusan Keistimewaan Aceh
2.4.1.1. Penyelenggaraan Kehidupan Beragama
A. Syariat Islam
Dinul Islam merupakan suatu rangkaian dari 3 (tiga) pilar yaitu syari’ah, aqidah
dan akhlak. Definisi Syri’ah adalah sistem norma (kaidah) Illahi yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah, mengenai hubungan manusia dengan sesama
manusia dalam kehidupan sosial, hubungan manusia dengan benda dan alam
lingkungan hidupnya. Aqidah adalah iman (keyakinan) yang ditautkan dengan
Rukun Iman yang merupakan asas seluruh ajaran Islam. Sedangkan kaidah yang
mengatur hubungan langsung manusia dengan Allah disebut kaidah ibadah.
Selanjutnya akhlak adalah sikap yang menimbulkan prilaku baik dan buruk. Akhlak
berasal dari kata khuluk yang berarti perangai, sikap, perilaku, watak, budi pekerti.
Pengelolaan Harta Agama menjadi elemen penting dalam penerapan nilai
Syariat Islam dalam masyarakat. Kehadiran Qanun Nomor 10 Tahun 2007 tentang
Baitul Mal menegaskan komitmen pemerintahan Aceh dalam merealisasikan syariat
Islam di bidang kesejahteraan dan pemberdayaan ummat. Baitul Mal diberikan
kewenangan untuk mengelola zakat, infak, shadaqah, wakaf, perwalian (ZISWAF dan
Perwalian) dan harta agama lainnya. Instrument harta agama ini memiliki nilai yang
cukup strategis dalam pemberdayaan ummat. Sejak zaman Rasulullah sampai
dengan sekarang pengelolaan harta agama yang dilakukan dengan manajemen
yang baik mampu menciptakan kemandirian dan produktifitas masyarakat.
Baitul Mal Kabupaten Aceh Timur telah mengadakan sosialisasi Zakat, Infaq
dan Sedekah (ZIS) yang ditujukan kepada para rekanan, pengusaha/perusahaan dan
PD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Sosialisasi ini digelar agar lebih
meningkatkan pemasukan zakat, infaq dan sedekah serta dapat menggali potensi-
potensi zakat yang belum tersentuh sehingga dapat menambah pemasukan ZIS.
Dana untuk pembangunan baru dan rehabilitasi rumah fakir miskin di Kabupaten
Aceh Timur bersumber dari dana ZIS. Selain digunakan untuk membangun rumah
fakir miskin, juga dipergunakan Baitul Mal Aceh Timur, untuk membantu biaya hidup
para muallaf. Selanjutnya juga disalurkan kepada disabilitas, bantuan untuk fakir
miskin uzur dan membantu para anak yatim yang tinggal di panti asuhan di Aceh
Timur.
Bab II - 65
Pengelolaan zakat, infak dan sedekah Kabupaten Aceh Timur dalam berbagai
program/kegiatan yang dilaksanakan selama periode 2017-2021 dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 2.21. Pemanfaatan Zakat dan Infaq pada Baitul Mal Kabupaten Aceh Timur
Tahun 2017-2021
URAIAN
TAHUN
PENDAPATAN PENYALURAN
2017 5.837.385.044,74 5.000.000.000,00
2018 4.949.294.706,64 4.939.637.436,00
2019 5.758.364.715,15 4.423.301.914,00
2020 5.000.000.000,00 4.587.715.388,45
2021 7.983.118.615,00 1.895.280.000,00
Sumber : Baitul Mal Kab. Aceh Timur, 2022
1. Pelaksanaan Ibadah
Pelaksanaan syariat Islam di lingkungan masyarakat Kabupaten Aceh Timur
menjadikan mesjid dan meunasah sebagai tempat pelaksanaan kegiatan yang
berkaitan dengan budaya Islam seperti dalail khairat, pengajian dan pengkajian
agama secara rutin. Untuk informasi jumlah perangkat desa dalam pembinaan
agama di Kabupaten Aceh Timur dapat dilihat dalam tabel berikut:
TAHUN
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020 2021
1 Jumlah Imum Mesjid 359 359 359 353 372
2 Jumlah Imam Mesjid Agung 6 6 6 6 11
3 Jumlah Imum Meunasah 360 360 360 522 517
4 Jumlah Muazin 512 512 512 512 517
Bab II - 66
TAHUN
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020 2021
5 Jumlah Bilal 359 359 359 353 372
6 Jumlah Khatib 359 359 359 353 372
Jumlah Pengajian Ulama dan
7 400 400 400 400 400
Umara
Persentase Jumlah Binaan
8 Gampong dan Binaan Syariat 0 0 0 0 0
Islam
9 Jumlah Gampong Binaan 2 2 2 2 0
Presentase Penerima
10 Penyuluhan Qanun Syariat 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Islam bagi Masyarakat
Angka Penerima Penyuluhan
11 Qanun Syariat Islam Bagi 450 450 450 450 250
masyarakat
Sumber : Dinas Syariat Islam Kab. Aceh Timur, 2022
Bab II - 67
Tabel 2.23. Jumlah Tokoh Adat pada Tingkat Kecamatan dalam Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2020
TAHUN
NO. URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Hukum Adat 43 4 4 4 4
2 Adat Istiadat 30 4 4 4 4
Pengkajian, Pendidikan
3 26 4 4 4 4
dan Pengembangan
Pelestarian Pustaka dan
4 26 4 4 4 4
Pembinaan Khasanah Adat
5 Putroe Phang 38 4 4 4 4
Sumber : MAA Kabupaten Aceh Timur, 2021
Jumlah tokoh adat di Kabupaten Aceh Timur saat ini dibatasi menjadi 4 orang.
Tokoh adat tersebut akan menangani permasalahan adat istiadat, pengkajian,
pendidikan, dan pengembangan adat, pelestarian pustaka dan pembinaan khasanah
adat dan permasalahan Putroe Phang. Dalam implementasinya, dibutuhkan
pembinaan dan penguatan adat istiadat dan hukum adat dalam masyarakat yang
sesuai dengan syariat Islam.
MAA Kabupaten Aceh Timur telah menggelar pelatihan peradilan adat yang
diikuti dari unsur imum, mukim, dan keuchik mewakili kecamatan dalam wilayah
Kabupaten Aceh Timur dengan tujuan agar memahami tata cara penyelesaian
hukum sengketa adat yang terjadi di gampong dan mukim. Pembinaan gampong
percontohan adat juga telah dilakukan yang diikuti keuchik, tuha peut, imum mukim
dan ketua MAA kecamatan di Kabupaten Aceh Timur. Pemangku adat agar
membuat laporan terkait persoalan yang diselesaikan melalui proses peradilan adat
diselesaikan secara mufakat dan musyawarah. Peradilan adat ini untuk
menyelesaikan perkara, bukan memutuskan perkara. Artinya, melalui peradilan adat
kita wujudkan kedamaian, ketentraman, dan kesejahateraan masyarakat di desa.
Bab II - 68
berbangsa dan bernegara.
Sehingga lembaga-lembaga pendidikan islam yang berdiri dan tumbuh
khususnya di Kabupaten Aceh Timur berkembang sangat pesat. Berdasarkan data
yang diperoleh pada tahun 2021 dari Bagian Pembinaan dan Pemberdayaan Dayah
Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Timur, jumlah dayah dalam Kabupaten Aceh
Timur dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.24. Rekapitulasi Dayah, Balai Pengajian (BP) dan TPA di Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2021
JUMLAH (UNIT)
NO NAMA KECAMATAN
DAYAH BP TPA
1 Birem Bayeun 7 17 35
2 Rantau Seulamat 6 12 18
3 Sungai Raya 10 32 27
4 Peureulak Timur 9 37 11
5 Peureulak 24 69 34
6 Ranto Peureulak 14 32 80
7 Serbajadi 1 - 24
8 Peureulak Barat 16 43 10
9 Peudawa 7 20 15
10 Idi Timur 6 16 10
11 Idi Rayeuk 22 64 19
12 Darul Ihsan 6 15 19
13 Idi Tunong 5 15 13
14 Banda Alam 2 9 21
15 Darul Aman 13 47 11
16 Darul Falah 2 12 10
17 Nurussalam 25 35 13
18 Julok 32 37 23
19 Indra Makmu 6 18 26
20 Simpang Ulim 19 28 31
21 Pante Bidari 19 42 15
22 Madat 21 51 32
23 Peunaron 3 14 15
24 Simpang Jernih - 2 15
JUMLAH 275 667 527
Sumber : Dinas Pendidikan Dayah, 2022
Bab II - 69
Dayah adalah lembaga pendidikan tertua di Aceh. Eksistensi dayah di Aceh,
khususnya di Aceh Timur telah mewarnai kehidupan masyarakat secara menyelurug
dan memainkan fungsi sosial terkhusus dalam disiplin ilmu agama. Dayah telah
mampu menunjukkan paritisipasi aktifnya bersama-sama dengan masyarakat
termasuk pemerintah dalam menyukseskan program-program pembangunan,
terlebih dalam hal kehidupan beragama dan pencerdasan anak-anak di Aceh Timur.
Bersamaan dengan perkembangan dunia, lembaga pendidikan Islam seperti
dayah dihadapkan pada beberapa perubahan sosial budaya. Dayah tidak dapat
melepaskan diri dari bingkai perubahan-perubahan itu. Oleh karena itu, sebagian
dayah mulai menampakkan wajah baru dengan menerapkan sistem pendidikan
berjenjang, memasukkan kurikulum umum mulai dari ilmu eksakta, bahasa dan lain
sebagainya disamping agama, serta memanfaatkan beberapa fasilitas modern,
seperti komputer, laboratorium bahasa, bahkan teknologi internet.
Jumlah dayah di seluruh Aceh Timur mencapai 275 dayah, tetapi yang
terdaftar dan ditetapkan berdasarkan tipe dayah hanya 91 dayah. Dayah-dayah yang
terdaftar itu kemudian dibagi menjadi lima tipe meliputi tipe A+,A, B, C dan non tipe.
Tabel 2.25. Jumlah Dayah Berdasarkan Tipe Dayah Kabupaten Aceh Timur Tahun
2021
TIPE DAYAH DAYAH SALAFIYAH DAYAH TERPADU
A+ 1
A 3 2
B 10 1
C 32 4
Non Tipe 38
Jumlah Dayah 84 7
Jumlah Keseluruhan Dayah 91
Sumber : Dinas Pendidikan Dayah Aceh Timur, 2022
Berdasarkan Tabel 2.29 terlihat bahwa dayah di Aceh Timur terdiri dari Dayah
Salafiyah dan Dayah Terpadu yang dibagi berdasarkan tipe dan non tipe. Dayah
Salafiyah adalah satuan Pendidikan Dayah yang menfokuskan diri pada kajian kitab
kuning yang berbahasa Arab. Sedangkan Dayah Terpadu adalah satuan Pendidikan
Dayah yang mengajarkan kitab kuning serta dipadukan dengan sekolah atau
madrasah.
Bab II - 70
Hingga tahun 2021, jumlah Dayah dengan tipe A+ sebanyak 1 (satu) dayah
dengan jenis dayah salafiyah. Untuk tipe A sebanyak 3 (tiga) dayah salafiyah dan 2
(dua) dayah terpadu. Untuk tipe B terdiri dari 10 (sepuluh) dayah salafiyah dan 1
(satu) dayah terpadu. Untuk tipe C memiliki jumlah dayah terbanyak di Kabupaten
Aceh Timur, yaitu terdiri dari 32 (tiga puluh dua) dayah salafiyah dan 4 (empat) dayah
terpadu. Sedangkan dayah non tipe mencapai 38( tiga puluh delapan) dayah dan
khusus untuk dayah salfiyah.
Tabel 2.26. Jumlah Kader Ulama dalam Pembangunan/Fatwa Ulama Tahun 2016-
2020
Aspek/Fokus/Bidang Tahun
No Urusan/Indikator Kinerja Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
Pembangunan Daerah
Jumlah kader ulama yang
1 Orang - 25 284 72 0
ditingkatkan kompetensinya
Sumber : Sekretariat MPU Aceh Timur, Tahun 2021
Bab II - 71
terhadap penduduk usia sekolah. APM menunjukkan seberapa banyak penduduk
usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai pada
jenjang pendidikannya. Jika APM = 100, berarti seluruh anak usia sekolah dapat
bersekolah tepat waktu. Pada Gambar..... dapat dilihat bahwa di Kabupaten Aceh
Timur semakin tinggi jenjang pendidikannya, capaian APM semakin berkurang. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi suatu jenjang pendidikan, maka semakin
sedikit partisipasi penduduk Aceh Timur yang memanfaatkan fasilitas pendidikan.
SD / MI SMP / MTs
Bab II - 72
A.2. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Angka partisipasi sekolah menunjuk pada jumlah murid sekolah pada jenjang
pendidikan dibagi jumlah penduduk berumur pendidikan pada setiap jenjang
pendidikan. Dengan demikian, melalui angka partisipasi sekolah dapat
mempermudah kebijakan daerah dalam meningkatkan keterlibatan murid pada
semua jenjang pendidikan. Untuk Kabupaten Aceh Timur gambaran angka
partisipasi sekolah sebagaimana gambar berikut:
97,8
97,39 97,22 97,2
96,8
SD / MI SMP / MTs
Bab II - 73
menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.
Tabel 2.27. Jumlah Sekolah dalam Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017 – 2021
Bab II - 74
membawa perubahan pendidikan menjadi pendidikan yang berkualitas baik dari
segi proses maupun keluarannya.
Untuk menguji kompetensi pendidik berdasarkan jenjang pendidikan dapat dilihat
pada data sertifikasi guru tahun 2020 disajikan pada gambar berikut:
476
MTs
192
432
SMP
406
494
MI
307
2250
SD
1153
Berdasarkan data sertifikasi guru jenjang pendidikan SD, MI, SMP dan MTsN
menunjukkan bahwa tingkat guru yang belum bersertifikasi lebih banyak
dibandingkan guru yang sudah bersertifikasi.
Bab II - 75
kualifikasi akademik dengan bidang keilmuan yang relevan dengan bidang studi
atau mata pelajaran yang mereka ajarkan di sekolahnya sehingga mereka disebut
kompeten untuk bidang pekerjaannya. Persoalannya banyak guru pada jenjang
pendidikan dasar yang memperoleh kesarjanaannya di luar bidang studi atau mata
pelajaran yang diampu. Data kualifikasi guru berdasarkan jenjang pendidikan tahun
2020 disajikan berikut ini:
Tabel 2.28. Kualifikasi Guru berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2017 – 2021
Tabel 2.29. Data Akreditasi Sekolah Jenjang SD/MI, SMP/MTsN Tahun 2020/2021
Bab II - 76
B. Kesehatan
B.1. Angka Kesakitan
Angka Kesakitan/Keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap kondisi fisik
maupun jiwa, termasuk karena kecelakaan, atau hal lain yang menyebabkan
terganggunya kegiatan sehari-hari. Orang yang menderita penyakit kronis dianggap
mempunyai keluhan kesehatan walaupun pada waktu survei (satu bulan terakhir)
yang bersangkutan tidak kambuh penyakitnya..
Tabel 2.30. Angka Morbiditas Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017 – 2021
ANGKA MORBIDITAS /
TAHUN
ANGKA KESAKITAN
2017 13,57
2018 18,93
2019 17,95
2020 12,39
2021 12,32
Sumber : BPS Kabupaten Aceh Timur, 2022
Bab II - 77
Tabel 2.31. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC dan DBD
Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017 – 2021
TAHUN
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020 2021
1. Cakupan penderita baru TB yang 84,67 84,14 35,7 60,80 98,00
ditemukan dan diobati
2. Cakupan penderita baru DBD yang 100 100 100 100 100
ditemukan dan diobati
3. Cakupan Pelayanan Kesehatan 100 100 100 100 100
Rujukan Pasien Mayarakat Miskin
Sumber : BPS Kabupaten Aceh Timur, 2022
Bab II - 78
lahir rendah, infeksi atau peradangan, serta pengembangan parasit dalam tubuh,
dan asfiksia.
Tabel 2.33. Rasio Posyandu dan Balita di Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017-2021
Rasio posyandu per satuan balita merupakan jumlah posyandu untuk setiap
100 orang balita. Rasio jumlah posyandu per 100 orang balita pada periode 2017
adalah 1,26 posyandu, kemudian menjadi 1,5 posyandu pada tahun 2021.
Penambahan rasio posyandu dimaksudkan untuk mengantisipasi pertambahan
jumlah balita. Angka rasio ini diharapkan terus naik sehingga besarnya jumlah balita
yang akan terus bertambah dapat diimbangi dengan banyaknya jumlah posyandu.
Bab II - 79
yang digunakan adalah grafik berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dan juga
lingkar lengan atas (LILA). Kondisi gizi buruk pada balita tidak terjadi secara instan
atau singkat. Artinya, balita yang masuk ke dalam kategori gizi buruk sudah
mengalami kekurangan berbagai zat gizi dalam jangka waktu yang sangat lama.
Gizi buruk paling sering dialami oleh balita ketika tubuhnya kekurangan energi
protein (KEP) kronis. Persentase balita gizi buruk adalah presentase balita dalam
kondisi gizi buruk terhadap jumlah balita. Keadaan tubuh anak atau bayi dilihat dari
berat badan menurut umur. Klasifikasi status gizi dibuat berdasarkan standar WHO
(1999). Standar tersebut mengelompokkan wilayah, yaitu kecamatan untuk
kabupaten/kota dan berdasarkan prevalensi gizi kurang ke dalam 4 kelompok dari
seluruh jumlah balita, yaitu: rendah = di bawah 10%, sedang = 10 – 19%, tinggi = 20
– 29%, sangat tinggi = 30%.
Tingginya kasus balita gizi buruk di Aceh Timur disebabkan oleh kebutuhan
nutrisi anak tidak tercukupi. Penghasilan yang tak mencukupi membuat orangtua
mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Selain itu, kondisi rumah
dengan sanitasi yang kurang baik akan membuat kesehatan anak-anak akan
terganggu. Sanitasi yang buruk akan mencemari bahan makanan yang akan
dimasak. Tingkat pendidikan orang tua yang rendah membuat ketidaktahuan akan
manfaat pemberian gizi yang cukup pada anak sehingga menganggap gizi bukan
hal yang penting.
Tabel 2.34. Cakupan Balita Gizi Buruk Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017 – 2021
Pada dasarnya, gizi buruk disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam
waktu yang relatif singkat ketimbang stunting. Kekurangan asupan nutrisi dalam
jangka waktu tertentu membuat berat badan anak turun dan memicu timbulnya gizi
buruk. Sedangkan anak dengan kasus stunting, umumnya diakibatkan kekurangan
gizi dalam jangka panjang, terutama di masa 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Bab II - 80
Anak dengan gizi buruk akan mudah mengalami infeksi karena kekebalan tubuhnya
rendah. Selain itu, anak dengan gizi buruk juga memiliki intelligence quotient (IQ)
atau tingkat kecerdasan rendah. Pada jangka panjang, gizi buruk dapat
mengakibatkan pertumbuhan anak berhenti sebelum waktunya. Lebih jauh lagi, gizi
buruk dalam jangka panjang akan menyebabkan anak kurus (wasting) dan stunting.
Sementara itu, stunting pada anak akan berdampak pada gangguan metabolisme,
rendahnya kekebalan tubuh, dan ukuran fisik tubuh yang tidak optimal.
50
43,6
45
40 36,5
35
30
30
25
25
19,73
20
15
10
5
0
2017 2018 2019 2020 2021
Prevalensi stunting bayi berusia di bawah lima tahun (balita) di Aceh Timur
dari 2017-2021 menunjukkan tren yang menurun. Dalam 1.000 hari pertama
sebenarnya merupakan usia emas bayi, tetapi kenyataannya masih banyak balita usia
0-59 bulan pertama justru mengalami masalah gizi. Guna menekan masalah gizi
balita, pemerintah Aceh Timur melakukan gerakan pencegahan dan penurunan
stunting dan kerjasama kemitraan multi sektor guna mencegah dan menurunkan
angka prevalensi stunting di Aceh Timur.
Untuk data prevalensi stunting per kecamatan di Kabupaten Aceh Timur
tahun 2021 dapat dilihat pada gambar berikut :
Bab II - 81
Aceh Nasional
44,6
41,5
37,30
39,8
37,20
36,80
35,60
37,3
33,2
24,40
2007 2010 2013 2018 2021
Madat 19,27
Simpang Ulim 26,86
Pantee Bidari 31,18
Indra Makmu 35,11
Julok 23,83
Darul Falah 30,38
Nurussalam 16,6
Darul Aman 37,21
Idi Timur 13,25
Darul Ihsan 10,6
Idi Tunong 22,39
Banda Alam 23,05
Peudawa 21,73
Idi Rayeuk 15,38
Ranto Peureulak 13,29
Peureulak Barat 33,3
Peureulak Timur 22,61
Peureulak 22,46
Sungai Raya 7,16
Rantau Selamat 32,4
Birem Bayeun 19,43
Peunaron 32,24
Simpang Jernih 24,38
Serbajadi 30,28
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur, 2021
Gambar 2.32. Prevalensi Stunting per Kecamatan Kabupaten Aceh Timur
Tahun 2021
Bab II - 82
B.5. Jumlah Puskesmas, Polindes, Pustu per Satuan Penduduk
Ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten Aceh Timur
dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini berasosiasi positif dengan
bertambahnya jumlah penduduk. Setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah
puskesmas, sementara itu jumlah puskesmas pembantu semakin berkurang karena
telah berkembang menjadi puskesmas. Perkembangan jumlah fasilitas ini di
Kabupaten Aceh Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.35. Jumlah Puskesmas, Pustu, dan Poskesdes/ Polindes di Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2017-2021
Jumlah Puskesmas 27 27 27 27 27
Jumlah Puskesmas Pembantu 54 54 54 54 66
Jumlah Poskesdes/polindes 216 248 248 248 258
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Aceh Timur, 2022
Bab II - 83
yang ada. Menurut standar sistem pelayanan kesehatan terpadu, idealnya satu
dokter melayani 2.500 penduduk. Jumlah dokter di Kabupaten Aceh Timur terus
meningat, baik dokter umum, dokter gigi maupun dokter spesialis sehingga rasio
dokter per satuan penduduk di Kabupaten Aceh Timur terus meningkat.
Tabel 2.37. Rasio Dokter per 1.000 Penduduk Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016-
2020
Bab II - 84
1. Jalan nasional, merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan
jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan strategis
nasional, serta jalan tol;
2. Jalan provinsi, merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau
antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi;
3. Jalan kabupaten, merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antaribukota
kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan
lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah
kabupaten, dan jalan strategis kabupaten;
4. Jalan kota, adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang
menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat
pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan
antarpusat permukiman yang berada di dalam kota;
5. Jalan desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau
antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.
Sistem jaringan jalan yang ada di Aceh, berdasarkan status jalan, meliputi:
1. Jaringan Jalan Nasional sepanjang 2.102,08 km (Kepmen PUPR No.
250/KPTS/M/2015 tanggal 31 April 2015).
2. Jaringan Jalan Provinsi sepanjang 1.781,72 km (Keputusan Gubernur Aceh
Nomor 620/1243/2015 tanggal 29 Oktober 2015.
3. Jaringan Jalan kabupaten/kota sepanjang 19.766,26 km.
Bab II - 85
sehingga frekuensi perjalanan menggunakan sarana darat diharapkan akan terus
meningkat. Sarana jalan raya berdasar domain dan tanggung-jawab pengelolaannya
dibedakan menjadi 6 (enam) kelas, yaitu : 1. Kolektor Primer K1 (Jalan Nasional); 2.
Kolektor Primer K2 (Jalan Nasional High Way Trans Sumatera); 3. Kolektor Primer K3
(Jalan Provinsi); 4. Kolektor Primer K4 (Jalan Kabupaten); 5. Jalan Lingkungan
Kabupaten Aceh Timur; dan 6. Jalan Khusus Kabupaten Aceh Timur.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Aceh Timur Nomor 25 Tanggal 5 April
2017 tentang Penetapan Ruas Jalan Kewenangan Kabupaten tertera bahwa total
panjang jalan di Kabupaten Aceh Timur adalah sepanjang 1.549,41 Km.
Berdasarkan pendataan database jalan di Kabupaten Aceh Timur yang telah
dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diperoleh jalan
dengan kondisi baik sepanjang 344,124 Km, kondisi sedang sepanjang 31,143 Km,
kondisi rusak ringan sepanjang 989,888 Km dan kondisi rusak berat sepanjang
184,170 Km. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik di Kabupaten Aceh
Timur adalah 22,21.
Sedangkan gambaran keadaan jalan berdasarkan status, kondisi dan jenis
permukaan di Kabupaten Aceh Timur dibagi ke dalam 6 jenis jaringan jalan, dengan
total panjang jalan 1.689,35 kilometer. Jaringan jalan terpanjang yakni Kolektor
primer K4 (jalan kabupaten) dengan panjang mencapai 902,01 Km, dan sebaliknya
untuk jaringan jalan terpendek yakni jalan lingkungan Kabupaten Aceh Timur
dengan panjang 56,14 Km. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.38. Status, Jenis dan Panjang Jalan di Kabupaten Aceh Timur
Bab II - 86
Untuk dapat mempertahankan dan mempercepat peningkatan proporsi
kondisi mantap jalan kabupaten perlu dikelola pemeliharaannya dengan baik agar
tetap dapat berfungsi sesuai dengan umur rencana melalui kegiatan peningkatan,
rekonstruksi dan pemeliharaan rutin maupun berkala berdasarkan data hasil survey
lapangan.
Bab II - 87
Tabel 2.39. Persentase Jalan Kondisi Mantap di Kabupaten Aceh Timur
Melihat persentase kondisi mantap jalan Kabupaten Aceh Timur masih sangat
diperlukannya peningkatan kondisi jalan sebagai upaya memperlancar mobilitas
distribusi barang dan jasa serta meningkatkan pelayanan kebutuhan pergerakan
masyarakat.
Bab II - 88
Idi ini menjadi Jalan Nasional Kewenangan Pemerintah Pusat.
Jalan strategis lainnya di Kabupaten Aceh Timur yaitu pembangunan jalan
poros tengah yaitu Pembangunan Jalan Keude Keumuneng-Pasir Putih sepanjang
±18 km yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Penyelesain
pembangunan ruas jalan strategis ini diperkirakan akan menaikkan persentase
kondisi mantap jalan kabupaten.
Untuk mengfungsionalkan beberapa lintas strategis dimaksud sekaligus
pencapaian target kondisi mantap jalan Kabupaten Aceh Timur maka masih
diperlukan diprioritaskan lanjutan pembangunan ruas jalan yang belum mencapai
kondisi mantap 100%. Selain itu, terhadap beberapa ruas jalan diperlukan
pemeliharaan baik rutin maupun berkala untuk menjaga umur rencana jalan dan
kondisi mantap jalan.
Selanjutnya total panjang jembatan yang ada di Kabupaten Aceh Timur yakni
mencapai 6.170 meter dengan kondisi baik, rusak ringan dan rusak berat. Meskipun
demikian, kondisi kualitas maupun kuantitas sarana jembatan yang ada selama ini
kiranya perlu terus ditingkatkan menjadi lebih baik lagi, mengingat pentingnya peran
dan fungsi sarana transportasi tersebut bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat,
terutama bagi perekonomian daerah.
Bab II - 89
hidup, tetapi pada akhirnya juga meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pemenuhan
akses air minum dan sanitasi merupakan salah satu urusan wajib pemerintah dalam
rangka penyediaan kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh setiap Warga
Negara secara minimal (PP Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal).
Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya
kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan melalui pembangunan sanitasi
(Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi). Rumah tinggal berakses sanitasi sekurang-
kurangnya mempunyai akses untuk memperoleh layanan sanitasi, sebagai berikut:
a. Fasilitas air bersih;
b. Pembuangan air besar/tinja;
c. Pembuangan air limbah (air bekas); dan
d. Pembuangan sampah.
Bab II - 90
pembangunan sebelumnya yang telah dilaksanakan oleh pemerintah, antara lain
melalui proyek Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan.
Saat ini pelayanan air minum di Kabupaten Aceh Timur yang dilayani oleh
PDAM Tirta Peusada yaitu IKK Lhok Nibong, IKK Peureulak, IKK Ranto Peureulak, IKK
Rantau Seulamat, dan IKK Peunaron. Berdasarkan data yang diperoleh dari PDAM
Tirta Peusada, akses air minum yang dilayani oleh PDAM Tirta Peusada baru
mencapai 17.322 Sambungan Rumah (SR) yang melayani 103.992 jiwa dari 422.401
jiwa, sehingga persentase air minum yang dilayani oleh PDAM Tirta Peusada
mencapai 24,62%.
Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
(PAMSIMAS) adalah salah satu program pendukung dalam rangka menciptakan
masyarakat hidup bersih dan sehat melalui penyediaan air minum dan sanitasi
berbasis masyarakat. Pendekatan berbasis masyarakat menempatkan masyarakat
sebagai pelaku utama dan penentu dalam seluruh tahapan mulai persiapan,
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan tahap pengoperasian dan pemeliharaan.
Sampai dengan akhir tahun 2021, program Pamsimas III di Kabupaten Aceh
Timur telah menjangkau sebanyak 61 (Enam puluh satu) gampong dengan sumber
dana APBN dan APBK dan hasil programnya telah dinikmati oleh 2.230 KK dan 8.883
jiwa. Pada tahun 2022 rencana dilaksanakan penambahan 3 (tiga) gampong yang
akan melaksanakan Pamsimas dengan sumber dana APBK.
Karakteristik layanan air minum di Kabupaten Aceh Timur dapat dilihat pada
tabel berikut:
Bab II - 91
Tabel 2.41. Jumlah Pelayanan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan di Kabupaten Aceh Timur
Bab II - 92
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
Bab II - 93
C.2.2. Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi
Fasilitas sanitasi layak adalah fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat
kesehatan, antara lain klosetnya menggunakan leher angsa, tempat pembuangan
akhir tinjanya menggunakan tanki septik (septic tank) atau Sistem Pengolahan Air
Limbah (SPAL), dan fasilitas sanitasi tersebut digunakan oleh rumah tangga sendiri
atau bersama dengan rumah tangga lain tertentu (Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan/ Suistainable Development Goal’s).
Proporsi penduduk atau rumah tangga dengan akses terhadap fasilitas
sanitasi yang layak adalah perbandingan antara penduduk atau rumah tangga yang
memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak dengan penduduk atau rumah
tangga seluruhnya yang dinyatakan dalam persentase. Sanitasi yang layak penting
bagi penduduk atau rumah tangga di daerah urban maupun rural, meskipun
risikonya lebih besar di daerah urban karena lebih sulit menghindari kontak dengan
pembuangan kotoran. Indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan rakyat
dari aspek kesehatan. Persentase keluarga dengan kepemilikan sanitasi dasar di
Kabupaten Aceh Timur berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
Timur pada tahun 2020 adalah 82%, sedangkan jumlah jiwa bersanitasi sebanyak
346.369 jiwa.
Bab II - 94
C.3.1. Ketaatan Terhadap RTRW
Peningkatan kualitas dan efektivitas penataan ruang daerah perlu dilakukan
koordinasi antar perangkat daerah dan antar tingkat pemerintahan dengan
membentuk Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD) berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 116 Tahun 2017 Tentang
Koordinasi Penataan Ruang Daerah. TKPRD Kabupaten Aceh Timur sudah dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Aceh Timur No 600/83/2021
tentang Pembentukan Tim TKPRD. TKPRD memiliki tugas terhadap perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang, pengendalian pemanfaatan ruang di Kabupaten Aceh
Timur. Output dari Koordinasi TKPRD adalah memberikan rekomendasi perizinan
pemanfaatan ruang daerah kabupaten/kota dalam hal diperlukan kepada Dinas
Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan memberikan rekomendasi
bentuk sanksi atas pelanggaran pemanfaatan ruang dan/atau kerusakan fungsi
lingkungan kepada perangkat daerah yang menyelenggarakan sub-urusan
penataan ruang yang disesuaikan berdasarkan Dokumen RTRW Kabupaten Aceh
Timur 2012-2032.
Rencana pola ruang Kabupaten Aceh Timur secara umum terbagi ke dalam
kawasan lindung dan budidaya. Luas kawasan lindung sebesar 303.483,5 Ha dan
kawasan budidaya sebesar 992.758,52 Ha. Pola ruang berdasarkan RTRW Kabupaten
Aceh Timur secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.42. Pola Ruang Berdasarkan RTRW Kabupaten Aceh Timur 2012-2032
Bab II - 95
KAWASAN LINDUNG LUAS (HA) KAWASAN BUDIDAYA LUAS (HA)
Kawasan Permukiman 12.726,72
Kawasan Peruntukan
8.168,66
Lainnya
JUMLAH 303.483,5 JUMLAH 992.758,52
Sumber : RTRW Kabupaten Aceh Timur, 2012-2032
Pola ruang yang diuraikan di dalam Tabel 2.46 menjadi acuan dalam
pemanfaatan ruang. Pelaksanaan pembangunan yang tidak sesuai dengan arahan
pola ruang menyebabkan menurunnya persentase ketaatan terhadap tata ruang.
Ketaatan terhadap tata ruang dievaluasi berdasarkan persentase rekomendasi
kesesuaian tata ruang yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Timur
dengan permohonan pemanfaatan ruang oleh pihak ketiga. Tahun 2021 Tim
TKPRD Kabupaten Aceh Timur memberikan rekomendasi sebanyak 37 Kajian usulan
kegiatan di Kabupaten Aceh Timur. Luas wilayah pemanfaatan ruang yang dimohon
oleh pihak ketiga sebesar 13.330,25 Ha sementara luas wilayah pemanfaatan
ruang yang direkomendasikan sesuai dengan RTRW Kabupaten Aceh Timur sebesar
13.322,48 Ha dengan kata lain ada sebesar 0,06 persen dari luas wilayah yang
dimohon tidak direkomendasikan karena tidak sesuai dengan RTRW Kabupaten
Aceh Timur.
Bab II - 96
6. RTH Peureulak seluas 1,30 Ha; dan
7. RTH Museum Peureulak seluas 0,07 Ha.
Tabel 2.43. Luasan RTH Publik di Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016-2020
TAHUN
KETERANGAN
2016 2017 2018 2019 2020
Luasan RTH publik sebesar 20 persen dari
luas wilayah kawasan permukiman 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
perkotaan
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kab. Aceh Timur, 2021
C.4. Pengairan
Jaringan irigasi meliputi bangunan saluran dan bangunan pelengkapnya
sebagai satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian,
penggunaan dan pembuangan air irigasi. Selanjutnya secara operasional dibedakan
kedalam tiga kategori yaitu jaringan primer, skunder dan tersier. Sedangkan ditinjau
dari sisi kewenangan jaringan dibedakan menjadi jaringan irigasi kewenangan pusat,
kewenangan provinsi dan kewenangan kabupaten. Beberapa indikator terkait
dengan pengairan diuraikan berikut ini.
Bab II - 97
Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015 dan sudah diusulkan untuk
perubahan Permen PUPR, Adapun Daerah Irigasi tersebut adalah D.I Merbau Dua,
D.I Jungka Gajah, dan D.I Uteun Dama. Selain 47 D.I air permukaan terdapat 26 D.I
air tanah di Kabupaten Aceh Timur seluas 608 Ha, sehingga total luas Daerah Irigasi
Kewenangan Kabupaten Aceh Timur seluas 7.578 Ha. Uraian luasan daerah irigasi
Kewenangan Kabupaten Aceh Timur sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015 dapat dilihat secara
rinci pada tabel berikut:
LUAS
NAMA DAERAH
NO KECAMATAN DESA PERMEN
IRIGASI
(HA)
KABUPATEN
1 D.I. Alue Bu Peureulak Timur Alue Bu 80
2 D.I. Alue Bu Tuha Peureulak Barat Alue Bu Tuha 100
3 D.I. Alue Bu Tuha Peureulak Alue Bu Tuha 80
4 D.I. Alue Canang Birem Bayeun Bukit Tiga 250
5 D.I. Alue Grong - Grong Darul Aman Lhok Glumpang 400
6 D.I. Alue Ie Mirah Indra Makmu Alue Ie Mirah 200
7 D.I. Alue Jruek Rantau Seulamat Alue Jruek 100
8 D.I. Alue Kaul Rantau Seulamat Alue Kaul 300
9 D.I. Alue Lhok DA Darul Aman Alue Lhok 70
10 D.I. Alue Lhok Peureulak Timur Alue Lhok 100
11 D.I. Alue Mbot - Mbot Peureulak Alue Nibong 80
12 D.I. Alue Nibong Peureulak Alue Nibong 200
13 D.I. Alue Nibong Atas Birem Bayeun Paya Bili Satu 300
14 D.I. Alue Rangan Sungai Raya Alue Rangan 100
15 D.I. Alue Raya Sungai Raya Paya Keutapang 90
16 D.I. Blang Kumahang Julok Blang Kumahang 180
17 D.I. Blang Palah Peureulak Barat Beuringin 500
18 D.I. Julok Cut Julok Teumpok Tengoh 230
19 D.I. Julok Tunong Julok Julok Tunong 400
20 D.I. Leles Serbajadi Leles 125
21 D.I. Pasir Putih Rantau Peureulak Pasir Putih 150
22 D.I. Paya Dua Peureulak Paya Dua 100
23 D.I. Paya Enjee Nurussalam Paya Enjee 110
24 D.I. Paya Keutapang Peureulak Paya Keutapang 70
25 D.I. Peudawa Puntong Idi Timur Peudawa Puntong 100
26 D.I. Peudawa Rayeuk Peudawa Peudawa Rayeuk 125
27 D.I. Seuneubok Dalam Rantau Seulamat Seunebok Dalam 100
28 D.I. Alue Cantek Rantau Peureulak Seuneubok Dalam 75
Bab II - 98
LUAS
NAMA DAERAH
NO KECAMATAN DESA PERMEN
IRIGASI
(HA)
29 D.I. Alue Dua Rantau Peureulak Alue Dua 75
30 D.I. Alue Gureb Peureulak Timur Alue Gureb 110
31 D.I. Alue Luddin Darul Aman Alue Luddin 100
32 D.I. Alue Rambong Peureulak Alue Rambong 70
33 D.I. Alue Teumuru Indra Makmu Alue teumuru 450
34 D.I. Blang Barom Rantau Peureulak Blang Barom 100
35 D.I. Bukit Hitam Darul Ihsan Bukit Hitam 70
36 D.I. Bukit Kuta Peudawa Bukit Kuta 60
37 D.I. Bukit Siraja Julok Bukit Siraja 125
38 D.I. Coco Darul Falah Seuneubok Bayu 150
39 D.I. Lhok Rambong Julok Lhok Rambong 80
40 D.I. Mon Jim - Jim Peureulak Timur Mon Jim – Jim 100
41 D.I. Blang Bitra Peureulak Blang Bitra 70
42 D.I. Paya Pasi Julok Paya Pasi 100
43 D.I. Paya Pua Julok Bukit Siraja 200
44 D.I. Paya Uno Rantau Peureulak Alue Ie Udep 100
45 D.I. Sembuang Serbajadi Sembuang 130
46 D.I. Seunebok Jalan Peureulak Timur Seuneubok Jalan 85
47 D.I. Seunebok Merdu Idi Tunong Seunebok Merdu 80
Sumber : Dinas PUPR Kab. Aceh Timur, 2021
Bab II - 99
Tabel 2.45. Kondisi Jaringan Irigasi D.I Kewenangan Kab. Aceh Timur (Bagian I)
Bab II - 100
STATUS DI BANG. BAGI- GORONG-
BANG. BAGI BANG. SADAP JEMBATAN TALANG
NAMA DI (SESUAI (UTUH/ SADAP GORONG
NO KET
ABJAD) LINTAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
KONDISI KONDISI KONDISI KONDISI KONDISI KONDISI
KABUPATEN) (BH) (BH) (BH) (BH) (BH) (BH)
27 D.I. Paya Pasi Utuh 0 - 0 - 6 RB 8 RR 3 RS 0 -
28 D.I. Paya Pua Utuh 0 - 1 RR 7 B 8 RR 8 RS 0 -
29 D.I. Paya Uno Utuh 0 - 1 B 3 B 0 0 - 0 -
30 D.I. Sembuang Utuh 1 RS 0 - 4 RS 2 RR 3 RS 0 -
31 D.I. Coco Utuh 1 B 0 - 11 RS 5 RR 23 RR 4 RR
32 D.I. Paya Enjee Utuh 0 - 0 - 1 RS 0 - 0 - 0 -
33 D.I. Peudawa Puntong Utuh 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
34 D.I. Alue Cantek Utuh 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
35 D.I. Alue Dua Utuh 1 B 0 - 1 B 2 RR 3 RR 0 -
36 D.I. Blang Barom Utuh 0 - 0 - 1 B 1 RS 1 RB 1 RB
37 D.I. Seuneubok Jalan Utuh 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
D.I. Alue Bu Tuha
38 Utuh 1 B 0 - 1 B 5 RS 1 RB 0 -
(100 Ha)
39 D.I. Alue Rangan Utuh 0 - 0 - 5 RS 0 - 10 RR 0 -
40 D.I. Alue Gureb Utuh 0 - 0 - 1 RB 0 - 1 RB 0 -
41 D.I. Alue Jruek Utuh 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
42 D.I. Peudawa Rayeuk Utuh 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
43 D.I. Bukit Kuta Utuh 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
44 D.I. Seunebok Merdu Utuh 0 - 0 - 0 - 0 - 2 RS 1 RB
D.I. Alue Bu Tuha
45 Utuh 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
(80 Ha)
46 D.I. Paya Dua Utuh 0 - 0 - 3 RS 2 RR 0 - 0 -
47 D.I. Alue Temerue Utuh 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
JUMLAH 26 4 170 110 160 19
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Aceh Timur, 2021
Bab II - 101
Tabel 2.46. Kondisi Jaringan Irigasi D.I Kewenangan Kab. Aceh Timur (Bagian II)
Bab II - 102
BANGUNAN UTAMA KONDISI INTAKE PINTU AIR
STATUS DI PETA
NAMA DI KANTONG KOLAM KONDISI
(UTUH/ DIGITAL TAHUN
NO (SESUAI JUMLAH LUMPUR OLAK JUMLAH RUSAK KET
LINTAS (YA/ SURVEY TIPE KONDISI KIRI KANAN
ABJAD) (BH) (KONDISI) (KONDISI) (BH) BERAT
KABUPATEN) TIDAK)
(BH)
D.I. Mon Jim -
18 Utuh YA 2020 1 Tetap Baik Baik Baik - - 3 0
Jim
D.I. Paya
19 Utuh YA 2020 1 Embung RR Baik - - 1 0
Keutapang
D.I. Seunebok
20 Utuh YA 2019 1 Embung Baik Baik - - 3 0
Dalam
21 D.I. Alue Luddin Utuh YA 2020 1 Tetap Baik Baik - - - 4 0
D.I. Alue
22 Utuh YA 2019 1 Embung RB RB - - 1 1
Rambong
23 D.I. Bukit Hitam Utuh YA 2019 1 Embung Baik Baik - - 1 0
24 D.I. Bukit Siraja Utuh YA 2020 1 Embung Baik Baik - - 1 0
D.I. Lhok
25 Utuh YA 2020 1 Embung Baik Baik - - 1 0
Rambong
D.I. Pasir Putih
26 Utuh YA 2019 Pompanisasi
(Blang Bitra)
27 D.I. Paya Pasi Utuh YA 2019 1 Embung RS RS - - 4 3
28 D.I. Paya Pua Utuh YA 2019 1 Embung Baik Baik - - 4 2
29 D.I. Paya Uno Utuh YA 2020 1 Embung Baik Baik - - 1 0
30 D.I. Sembuang Utuh YA 2019 1 Tetap Baik - Baik - - 4 2
31 D.I. Coco Utuh YA 2019 1 Tetap Baik Baik - - - 14
32 D.I. Paya Enjee Utuh YA 2019 1 Embung Baik Baik - - 1 0
D.I. Peudawa kondisi tidak
33 Utuh YA - 1 Tetap RB - RB - - - -
Puntong diketahui
kondisi tidak
34 D.I. Alue Cantek Utuh YA - 1 Tetap RB - RB - - - -
diketahui
35 D.I. Alue Dua Utuh YA 2019 1 Embung RB RB - - 2 1
D.I. Blang
36 Utuh YA 2019 1 Embung RS RS - - 1 1
Barom
D.I. Seuneubok kondisi tidak
37 Utuh YA - 1 Embung RB RB - - 2 2
Jalan diketahui
Bab II - 103
BANGUNAN UTAMA KONDISI INTAKE PINTU AIR
STATUS DI PETA
NAMA DI KANTONG KOLAM KONDISI
(UTUH/ DIGITAL TAHUN
NO (SESUAI JUMLAH LUMPUR OLAK JUMLAH RUSAK KET
LINTAS (YA/ SURVEY TIPE KONDISI KIRI KANAN
ABJAD) (BH) (KONDISI) (KONDISI) (BH) BERAT
KABUPATEN) TIDAK)
(BH)
D.I. Alue Bu
38 Utuh YA 2019 1 Tetap RS RS RS - - 4 4
Tuha (100 Ha)
D.I. Alue
39 Utuh YA 2019 1 Tetap RB - RB - - 2 2
Rangan
kondisi tidak
40 D.I. Alue Gureb Utuh YA - 1 Tetap RB - RB - - - -
diketahui
41 D.I. Alue Jruek Utuh YA 2019 1 Tetap RB RB - - - 2 2
D.I. Peudawa
42 Utuh YA 2019 1 Tetap RB - RB - - 1 1
Rayeuk
43 D.I. Bukit Kuta Utuh YA 2019 1 Tetap RS RS - - 2 2
D.I. Seunebok
44 Utuh YA 2019 1 Tetap RB RB - - - 2 2
Merdu
D.I. Alue Bu kondisi tidak
45 Utuh YA - 1 Tetap RS - - - - - -
Tuha (80 Ha) diketahui
46 D.I. Paya Dua Utuh YA 2019 1 Tetap RB RB - - - 1 0
D.I. Alue kondisi tidak
47 Utuh YA - 1 Tetap RB - - - - - -
Temerue diketahui
JUMLAH :
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Aceh Timur, 2021
Bab II - 104
Tabel 2.47. Kondisi Jaringan Irigasi D.I Kewenangan Kab. Aceh Timur (Bagian III)
Bab II - 105
STATUS DI SALURAN PRIMER SALURAN SEKUNDER SALURAN DRAINASE SALURAN TERSIER
NAMA DI (UTUH/
NO PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG KET
(Sesuai Abjad) LINTAS KONDISI KONDISI KONDISI KONDISI
KABUPATEN) (M) (M) (M) (M)
(Blang Bitra)
27 D.I. Paya Pasi Utuh 3.050 RR - - 6.280 RR 1.610 RR
28 D.I. Paya Pua Utuh 1.520 RR 73 B - - 5.420 RR
29 D.I. Paya Uno Utuh 930 B - - - - 550 B
30 D.I. Sembuang Utuh 400 B 1.010 RR - - 1.090 RB
31 D.I. Coco Utuh 3.880 RS 1.290 RS 970 RS 2.840 RS
32 D.I. Paya Enjee Utuh 34 RS - - - - 90 RB
33 D.I. Peudawa Puntong Utuh Tidak ada data
34 D.I. Alue Cantek Utuh Tidak ada data
35 D.I. Alue Dua Utuh 300 RB 580 RB - - 200 RR
36 D.I. Blang Barom Utuh 510 RB - - - - - -
37 D.I. Seuneubok Jalan Utuh Tidak ada data
D.I. Alue Bu Tuha
38 Utuh 500 RS 1.310 RS 6.260 RB - -
(100 Ha)
39 D.I. Alue Rangan Utuh 70 RS 1.670 RS 220 RS 1.260 RS
40 D.I. Alue Gureb Utuh Tidak ada data
41 D.I. Alue Jruek Utuh 1.200 RS - - 60 RS - -
42 D.I. Peudawa Rayeuk Utuh 350 RB - - - - - -
43 D.I. Bukit Kuta Utuh 87 RS - - - - - -
44 D.I. Seunebok Merdu Utuh 880 RB - - - - - -
45 D.I. Alue Bu Tuha (80 Ha) Utuh Tidak ada data
46 D.I. Paya Dua Utuh 3.050 RB - - - - - -
47 D.I. Alue Temerue Utuh Tidak ada data
JUMLAH
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Aceh Timur, 2021
Bab II - 106
Tabel 2.48. Kondisi Jaringan Irigasi D.I Kewenangan Kab. Aceh Timur (Bagian IV)
Bab II - 107
STATUS DI SIPHON TERJUNAN GOT MIRING
NAMA DI
NO (UTUH/ LINTAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH KET
(Sesuai Abjad) KONDISI KONDISI KONDISI
KABUPATEN) (BH) (BH) (BH)
27 D.I. Paya Pasi Utuh 0 - 0 - 0 -
28 D.I. Paya Pua Utuh 0 - 0 - 0 -
29 D.I. Paya Uno Utuh 0 - 0 - 0 -
30 D.I. Sembuang Utuh 0 - 0 - 0 -
31 D.I. Coco Utuh 0 - 0 - 0 -
32 D.I. Paya Enjee Utuh 0 - 0 - 0 -
33 D.I. Peudawa Puntong Utuh 0 - 0 - 0 -
34 D.I. Alue Cantek Utuh 0 - 0 - 0 -
35 D.I. Alue Dua Utuh 0 - 0 - 0 -
36 D.I. Blang Barom Utuh 0 - 0 - 0 -
37 D.I. Seuneubok Jalan Utuh 0 - 0 - 0 -
38 D.I. Alue Bu Tuha (100 Ha) Utuh 0 - 0 - 0 -
39 D.I. Alue Rangan Utuh 0 - 0 - 0 -
40 D.I. Alue Gureb Utuh 0 - 0 - 0 -
41 D.I. Alue Jruek Utuh 0 - 0 - 0 -
42 D.I. Peudawa Rayeuk Utuh 0 - 0 - 0 -
43 D.I. Bukit Kuta Utuh 0 - 0 - 0 -
44 D.I. Seunebok Merdu Utuh 0 - 0 - 0 -
45 D.I. Alue Bu Tuha (80 Ha) Utuh 0 - 0 - 0 -
46 D.I. Paya Dua Utuh 0 - 0 - 0 -
47 D.I. Alue Temerue Utuh 0 - 0 - 0 -
JUMLAH 1 2 0
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Aceh Timur, 2021
B = Baik, RR = Rusak Ringan, RS = Rusak Sedang, RB = Rusak Berat
Bab II - 108
Pada tabel di atas dapat dilihat kondisi jaringan irigasi untuk Daerah Irigasi
Kewenangan Kabupaten Aceh Timur beberapa dalam kondisi baik, rusak berat, rusak
sedang dan rusak ringan. Terdapat 47 unit bangunan utama dimana terdapat 25 unit
dalam kondisi baik, 15 unit kondisi rusak berat, 6 unit kondisi rusak sedang, dan 1
unit kondisi rusak ringan.
Selain bangunan utama terdapat saluran irigasi yang terdiri dari saluran
primer, saluran sekunder, saluran tersier, dan saluran drainase. Untuk saluran primer
dari 43.848 m hanya 7.160 m dalam kondisi baik, selebihnya rusak berat 7.670 m,
rusak sedang 20.448 m dan rusak ringan 8.570 m. Untuk saluran sekunder dari 51.093
m hanya 24.133 m dalam kondisi baik, selebihnya rusak berat 3.160 m, rusak sedang
21.770 m dan rusak ringan 2.030 m. Untuk saluran drainase dari 34.540 m hanya
3.380 m dalam kondisi baik, selebihnya rusak berat 6.260 m, rusak sedang 16.440 m
dan rusak ringan 8.460 m, dan yang terakhir untuk saluran tersier dari 57.762 m
hanya 550 m dalam kondisi baik, selebihnya rusak berat 14.849 m, rusak sedang
33.853 m dan rusak ringan 8.510 m.
Melihat kondisi di atas, perlu penanganan serius untuk pengembangan dan
pengelolaan iriogasi di Kabupaten Aceh Timur. Pada tahun 2018 sampai dengan
tahun 2022 dalam rangka mendukung tercapainya swasembada beras sesuai
program Nawacita Pemerintah Indonesia dilaksanakan program Integrated
Participatory Development Management of Irrigation Project (IPDMIP), program ini
dilaksanakan untuk mendukung keberlanjutan sistem irigasi dan dilakukan dengan
pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi sesuai dengan Permen PUPR No. 30
Tahun 2015 tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi (PPSI), dan
untuk selanjutnya pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi
dilaksanakan sesuai dengan arahan Permen PUPR No. 30 Tahun 2015 ini.
Berikutnya untuk mewujudkan keterpaduan dalam pengelolaan Sumber Daya
Air untuk irigasi yang partisipatif perlu adanya peningkatan kapasitas kelembagaan
bagi staf SKPD terkait irigasi dan kelompok petani (P3A dan GP3A); dibentuk Komisi
Irigasi; dilaksanakan konstruksi jaringan irigasi yang dilakukan secara partisipatif.
C.4.2. Sungai
Hidrologi Aceh Timur memiliki banyak aliran sungai yang tersebar dari hulu
hingga ke muara Selat Malaka. Penyebaran aliran sungai di Kabupaten Aceh Timur
yang terdiri dari 6 sungai berikut luasan daerah tangkapan airnya (catchment area)
dapat dilihat pada tabel berikut :
Bab II - 109
Tabel 2.49. Sungai dan Catchment Area Kabupaten Aceh Timur
Bab II - 110
NO KABUPATEN/KECAMATAN LUAS (HA)
2.4 Kecamatan Idi Rayeuk 28.941,87
2.5 Kecamatan Idi Tunong 8.339,54
2.6 Kecamatan Indra Makmur 24.436,35
2.7 Kecamatan Julok 17.254,01
2.8 Kecamatan Madat 20.124,84
2.9 Kecamatan Nurussalam 9.859,66
2.10 Kecamatan Pante Bidari 47.514,58
2.11 Kecamatan Peureulak 14.518,52
2.12 Kecamatan Peureulak Barat 1.316,60
2.13 Kecamatan Peureulak Timur 3.325,86
2.14 Kecamatan Rantau Seulamat 3.234,42
2.15 Kecamatan Ranto Peureulak 18.377,05
2.16 Kecamatan Serbajadi 153.478,97
2.17 Kecamatan Simpang Ulim 6.625,74
2.18 Kecamatan Sungai Raya 16.172,28
3 KABUPATEN ACEH UTARA 71.871,11
3.1 Kecamatan Baktiya 2.028,95
3.2 Kecamatan Cot Girek 33.517,97
3.3 Kecamatan Lhoksukon 2.394,33
3.4 Kecamatan Matangkuli 4.383,02
3.5 Kecamatan Seunudon 7.652,96
3.6 Kecamatan Tanah Jambo Aye 21.893,88
4 KABUPATEN BENER MERIAH 138.439,91
4.1 Kecamatan Bandar 50.903,81
4.2 Kecamatan Bukit 4.318,65
4.3 Kecamatan Syiah Utama 81.420,02
4.4 Kecamatan Timang Gajah 1.797,43
5 KABUPATEN GAYO LUES 15.167,85
5.1 Kecamatan Pinding 6.790,52
5.2 Kecamatan Rikit Gaib 8.377,33 8.377,33
TOTAL 776.383,05
Sumber : Dinas PUPR Kab. Aceh Timur, 2019
Bab II - 111
4. Daerah Aliran Sungai Jambo Aye;
5. Daerah Aliran Sungai Bugeng;
6. Daerah Aliran Sungai Gading;
7. Daerah Aliran Sungai Idi;
8. Daerah Aliran Sungai Peudawa Puntong;
9. Daerah Aliran Sungai Peudawa Rayeuk;
10. Daerah Aliran Sungai Peureulak;
11. Daerah Aliran Sungai Leungo Rayeuk;
12. Daerah Aliran Sungai Babah.
C.4.3. Pantai
Kabupaten Aceh Timur terletak di pesisir pantai timur dengan panjang garis
pantai ±124 km di 14 kecamatan yaitu Kecamatan Birem Bayeun, Kecamatan Rantau
Seulamat, Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Peureulak Timur, Kecamatan
Peureulak, Kecamatan Peureulak Barat, Kecamatan Peudawa, Kecamatan Idi Timur,
Kecamatan Idi Rayeuk, Kecamatan Darul Aman, Kecamatan Nurussalam, Kecamatan
Bab II - 112
Julok, Kecamatan Simpang Ulim, dan Kecamatan Madat. Kondisi ini mengakibatkan
Kabupaten Aceh Timur rawan terjadinya abrasi pantai. Abrasi pantai ini tidak hanya
merugikan sejumlah nelayan, namun juga merusak sejumlah fasilitas umum yang
sudah dibangun di pantai tersebut. Kecamatan yang sangat kritis terjadinya abrasi
pantai yaitu Kecamatan Idi Rayeuk dan Kecamatan Peudawa.
Bab II - 113
Madat, Gampong Buket Pala Kecamatan Peureulak, Gampong Labuhan Keude
Kecamatan Sungai Raya dan yang terakhir Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk.
Pada tahun 2020 dilaksanakan pemutakhiran Kawasan kumuh di Kabupaten
Aceh Timur, dari hasil pemutakhiran ini dikeluarkan Surat Keputusan Bupati Aceh
Timur Nomor 050/804/2020 Tanggal 23 Desember 2020 tentang Penetapan Lokasi
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Dalam Kabupaten Aceh Timur. Luasan
Kawasan kumuh di Kabupaten Aceh Timur berdasarkan Surat Keputusan ini
mencapai 538,85 hektar yang tersebar di 20 (dua puluh) lokasi. Tahun 2020
dilaksanakan penanganan terhadap kawasan kumuh di Kabupaten Aceh Timur, hasil
dari penanganan Kawasan kumuh di Kabupaten Aceh Timur ini mengakibatkan
pengurangan luasan kawasan kumuh sebesar 29,05 hektar.
Berikut ini adalah tabel lokasi Kawasan kumuh di Kabupaten Aceh Timur
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Aceh Timur Nomor 050/804/2020 Tanggal 23
Desember 2020.
Tabel 2.51. Luas Kawasan Kumuh Kabupaten Aceh Timur Tahun 2020
LUAS
KAWASAN
NO NAMA LOKASI GAMPONG KECAMATAN
KUMUH
(HA)
1 Gampong Blang Gampong Blang Simpang Ulim 32,83
2 Alue Bu Tunong Alue Bu Tunong Peureulak Barat 17,10
3 Keude Birem Keude Birem Birem Bayeun 15,00
4 Teupin Breuh Teupin Breuh Simpang Ulim 14,92
5 Buket Pala Buket Pala Ranto Peureulak 10,50
6 Gampong Jawa Gampong Jawa Idi Rayeuk 30,81
7 Labuhan Keudee Labuhan Keudee Sungai Raya 25,31
8 Blang Pauh Dua Blang Pauh Dua Julok 23,14
9 Paya Demam Peut Paya Demam Peut Madat 56,12
10 Rambong Lop Rambong Lop Madat 15,00
11 Madat Madat Madat 39,15
12 Alue Bu Jalan Alue Bu Jalan Peureulak Barat 43,51
13 Ulee Ateung Ulee Ateung Julok 11,95
14 Blang Uyok Blang Uyok Julok 22,84
15 Seuneubok Aceh Seuneubok Aceh Peureulak 22,14
16 Teupin Batee Teupin Batee Idi Rayeuk 20,74
17 Peulalu Peulalu Simpang Ulim 27,20
18 Alue Bu Jalan Baroh Alue Bu Jalan Baroh Peureulak Barat 64,40
Bab II - 114
LUAS
KAWASAN
NO NAMA LOKASI GAMPONG KECAMATAN
KUMUH
(HA)
19 Alue Bu Tuha Alue Bu Tuha Peureulak Barat 18,66
20 Beusa Seberang Beusa Seberang Peureulak Barat 27,53
Total 538,85
Sumber : Dinas PUPR Kab. Aceh Timur, 2021
Tabel 2.52. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja di Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017
– 2021
NO URAIAN 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Polisi Pamong
1. 246 246 265 265 247
Praja
2. Jumlah Penduduk 419.594 427.567 436.081 422.401 429.094
Rasio Jumlah Polisi
3. 6 6 6 6 6
Pamong Praja
Sumber : Satpol PP dan WH Kab. Aceh Timur, 2022
Dari tabel di atas rasio jumlah Polisi Pamong Praja Per 10.000 penduduk dari
tahun 2017 sebesar 6 Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk angka tersebut statis
hingga Tahun 2021. Rasio jumlah polisi pamong praja menggambarkan kapasitas
pemda dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban
umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Semakin
Bab II - 115
besar rasio jumlah polisi pamong praja maka akan semakin besar ketersediaan polisi
pamong praja yang dimiliki pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan
penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Tabel 2.53. Rasio Jumlah Linmas per 10.000 Penduduk di Kabupaten Aceh Timur
Tahun 2017 – 2021
Bab II - 116
Syariat Islam. Pembangunan menuju masyarakat Aceh Timur yang islami juga
ditandai dengan tercapainya tertib sosial dan budaya, kerukunan dan harmonisasi
dalam masyarakat, penegakan hukum yang konsisten serta meningkatnya
profesionalisme aparatur. Rasio jumlah Wilayatul Hisbah dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 2.54. Rasio Jumlah Wilayatul Hisbah per 10.000 Penduduk di Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2017 – 2021
F. Kesejahteraan Sosial
Sasaran pelayanan urusan sosial adalah para PMKS yang merupakan
seseorang, keluarga, atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan,
kesulitan, atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan karenanya
tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya
sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial)
secara memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan, dan gangguan tersebut dapat
berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, atau
keterasingan dan kondisi atau perubahan lingkungan (secara mendadak) yang
kurang mendukung atau menguntungkan.
Bab II - 117
Perkembangan serta jenis dan jumlah penyandang masalah kesejahteraan
sosial di Kabupaten Aceh Timur dalam beberapa tahun terakhir dapat dilihat dalam
tabel berikut :
Bab II - 118
JENIS PENYANDANG JUMLAH PMKS YANG TERTANGANI
NO MASALAH JUMLAH
KESEJAHTERAAN SOSIAL 2017 2018 2019 2020 2021
Keluarga Bermasalah
25 5 0 0 0 0 0
Sosial Psikologis
26 Komunitas Adat Terpencil 339 75 75 30 40 40
TOTAL 81.484 32.453 29.767 32.121 41.962 40.802
Bab II - 119
Tabel 2.56. Jumlah dan Kondisi Bangunan Sosial dalam Kabupaten Aceh Timur
Tahun 2021
Bab II - 120
NAMA RUMAH JENIS
DAYA TEMPAT
NAMA PANTI PELAYANAN PELAYANAN
TAMPUNG KEDUDUKAN
SOSIAL PMKS
Lembaga Desa
Panti Asuhan
Kesejahteraan Meunasah
An-Nur Al 64 Anak Anak Terlantar
Sosial Anak Teugoh, Kec.
Azizah
(LKSA) Nurussalam
Lembaga Desa
Yys. PA.
Kesejahteraan Gampong
Raudhatul 75 Anak Anak Terlantar
Sosial Anak Jalan, Kec. Idi
AMal
(LKSA) Rayeuk
Desa
Lembaga
Yys. Miftaahul Seuneubok
Kesejahteraan
Tarbiyatul 24 Anak Anak Terlantar Teungoh, Kec.
Sosial Anak
Waliyyyah Peureulak
(LKSA)
Timur
Lembaga Desa Beusa
Panti Asuhan Kesejahteraan Seberang, Kec.
48 Anak Anak Terlantar
Yad Amal Sosial Anak Peureulak
(LKSA) Barat
Lembaga
Desa Putoh
Panti Asuhan Kesejahteraan
42 Anak Anak Terlantar Sa, Kec. Pante
Mahyal Ulum Sosial Anak
Bidari
(LKSA)
Anak
Lembaga Berhadapan
Penyelenggaraan dengan Hukum,
Kesejahteraan bayi/anak Desa Alue Bu,
UPTD Ayeum
Sosial (LPKS) dan 20 Orang Terlantar, dan Kec. Peureulak
Mata
Rumah anak yang Barat
Perlindungan memerlukan
Sosial (RPS) pelindungan
khusus
Sumber : Dinas Sosial Kab. Aceh Timur, 2022
Bab II - 121
Tabel 2.58. Jumlah Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2021
Bab II - 122
penduduk usia muda di Kabupaten Aceh Timur akan berpengaruh cukup besar
terhadap pengadaan angkatan kerja di masa mendatang. Salah satu usaha untuk
mengurangi jumlah angkatan kerja usia muda ini melalui peningkatan partisipasi
pendidikan.
Bab II - 123
(TPAK), di Kabupaten Aceh Timur TPAK sebesar 59,55 pada tahun 2017. Kemudian
di tahun 2020, TPAK Kabupaten Aceh Timur menjadi 61,92 persen. Bila dibandingkan
dengan tahun 2017, angka tersebut meningkat dan hal ini sejalan adanya
peningkatan jumlah angkatan kerja. 5.2 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pencari
kerja yang belum terserap dalam lapangan pekerjaan lebih dikenal dengan
pengangguran, dan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat
pengangguran adalah TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka). Tingkat Pengangguran
Terbuka merupakan persentase pengangguran terhadap angkatan kerja. TPT
digunakan untuk melihat tingkat penggunaan tenaga kerja dan jika TPT kurang dari
4 persen berarti tingkat pengangguran masih dinggap normal. Konsep
pengangguran yang digunakan adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan,
mereka yang mempersiapkan usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena
merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan mereka yang sudah mempunyai
pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
Tabel 2.60. Komposisi Penduduk dan Rasio Ketergantungan Kabupaten Aceh Timur
Tahun 2020
UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
0-14 66.702 63.487 130.189
15-64 138.031 137.072 275.103
65+ 7.553 9.556 17.109
JUMLAH 212.286 210.115 422.401
RASIO KETERGANTUNGAN % 53,54
Sumber : Inkesra Kab. Aceh Timur, 2021
Bab II - 124
A.3. Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan ukuran yang dapat
menggambarkan tingginya jumlah perempuan yang bekerja. TPAK adalah proporsi
penduduk angkatan kerja, yaitu mereka yang bekerja dan menganggur terhadap
penduduk usia kerja (15 tahun ke atas). Perbandingan antara TPAK perempuan dan
laki-laki pada tahun 2021 menunjukkan perbedaan yang cukup besar, TPAK
perempuan yaitu sebesar 39,32 persen lebih rendah bila dibandingkan dengan TPAK
laki-laki yaitu sebesar 83,45 persen. Data tersebut menggambarkan bahwa
partisipasi perempuan Aceh dalam bekerja lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Perkembangan TPAK berdasarkan jenis kelamin di Aceh Timur dari tahun 2017
hingga 2021 terdapat pada Tabel 2.59 berikut :
Tabel 2.61. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Daerah dan Jenis Kelamin
Tahun 2017- 2021
TAHUN
KATEGORI
2017 2018 2019 2020 2021
Laki-laki 78,75 83,24 13,60 83,45 79,34
Perempuan 40,82 49,03 36,68 40,77 39,32
TPAK 59,55 65,75 59,37 61,92 59,87
Sumber : BPS Aceh Timur, 2022
B. Pangan
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan menyatakan bahwa
ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Ketahanan pangan sangat dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu ketersediaan,
akses dan pemanfaatan pangan oleh individu. Kondisi tingkat ketahanan pangan
Aceh Timur bila dilhat dari nilai konsumsi energi saat ini sudah berada di atas standar
nasional. Jika berpedoman pada batas standar kecukupan konsumsi kalori dan
protein per kapita per hari, yaitu 2.000 kkal dan 52 gram protein, maka rata-rata
konsumsi kalori penduduk Aceh Timur pada 2020 sudah mencapai standar
Bab II - 125
kecukupan yakni sebesar 2.137,78 kkal. Begitu juga dengan rata-rata konsumsi
protein sudah mencapai standar kecukupan yakni sebesar 62,09 gram protein.
Tabel 2.62. Rata-rata Konsumsi Kalori dan Protein Berdasarkan Komoditas Pangan
Kab. Aceh Timur Tahun 2020
RATA-RATA RATA-RATA
NO KELOMPOK MAKANAN KONSUMSI KONSUMSI
(KALORI) PROTEIN (RAM)
1 Padi-padian 872,80 20,44
2 Umbi-umbian 18,00 0,26
3 Ikan/Udang/Cumi/Kerang 112,62 18,49
4 Daging 36,35 2,25
5 Telur dan Susu 41,85 2,46
6 Sayur-sayuran 30,48 1,80
7 Kacang/kacangan 32,53 2,98
8 Buah-buahan 42,77 0,42
9 Minyak dan Kelapa 308,83 0,70
10 Bahan Minuman 118,95 0,54
11 Bumbu-bumbuan 10,95 0,42
12 Konsumsi Lainnya 34,93 0,74
Makanan dan Minuman
13 476,72 10,59
Jadi
14 Rokok 0,00 0,00
JUMLAH 2.137,78 62,09
Sumber : Badan Pusat Statistik Aceh Timur, 2021
Bab II - 126
dan peningkatan produktivitas. Produksi padi meningkat 12,84% selama 5 tahun,
yaitu dari pencapaian produksi 244.441,00 ton tahun 2016 menjadi 275.828,00 pada
tahun 2020. (Menyesuaikan kondisi wilayah kabupaten yang bersangkutan. Data
diambil dari Kabupaten Dalam Angka, BPS).
Tabel 2.63. Produksi Serealia Pokok dan Umbi-umbian Tahun 2016-2020 (Ton)
350.000,00
300.000,00
250.000,00
200.000,00
150.000,00
100.000,00
50.000,00
0,00
1 2 3 4 5
Padi 244.441,00 314.618,00 262.604,00 263.060,00 275.828,00
Jagung 44.635,59 72.529,00 26.474,40 39.173,10 28.007,75
Ubi Jalar 146,00 155,80 17,10 17,00 60,00
Ubi Kayu 150.300,00 753,00 486,00 122,00 411,74
Kedelai 5.888,00 1.590,60 0,00 0,00 0,00
Bab II - 127
produksi serealia selama 5 tahun terbesar terjadi pada tahun 2016, yaitu sebesar
439.522,59 ton dan terkecil pada tahun 2018 Produksi serealia pertahun dan laju
pertumbuhannya dapat dilihat pada Tabel 2.62 berikut ini :
Tabel 2.64. Produksi Total Serealia per Tahun dan Laju Pertumbuhan Produksi
Tahun 2016-2020
Bab II - 128
sampai dengan tahun 2019 dan berhasil naik sedikit di tahun 2020. IPG Kabupaten
Aceh Timur dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
86,2
86,03
86
85,8
85,6 85,64 85,72
85,73
85,4
2017
2018
2019
2020
Bab II - 129
telah melakukan penandatanganan Deklarasi Kabupaten Aceh Timur Menuju
Kabupaten Layak Anak pada bulan Juli tahun 2021. Tujuan penandatanganan
deklarasi ini agar Pemerintah Daerah bersama perangkat daerah terkait sampai ke
tingkat gampong, lembaga masyarakat, dunia usaha, media dan masyarakat
bersama-sama memiliki komitmen mendukung Kabupaten Aceh Timur sebagai
Kabupaten Layak Anak.
Pada puncak peringatan Hari Anak Nasional tahun 2021, Kabupaten Aceh
Timur menerima anugerah KLA Aceh kategori Kabupaten/Kota dengan Kolaborasi
untuk Pemenuhan Hak Anak dan kategori Inisiator Sekolah Ramah Anak yang
berhasil diraih SMPN Idi. Sekolah Ramah Anak (SRA) merupakan salah satu indikator
dari KLA dengan memastikan anak-anak terpenuhi haknya di sekolah dan terlindungi
dari kekerasan dan eksploitasi. Jika semakin banyaknya sekolah yang menginisiasi
sebagai SRA, maka akan mendorong terciptanya KLA. Komponen SRA meliputi: 1)
kebijakan SRA; 2) pelaksanaan proses belajar yang ramah anak; 3) pendidik dan
tenaga kependidikan terlatih hak-hak anak dan SRA; 4) sarana dan prasarana yang
ramah anak, tidak membahayakan anak dan mencegah anak agar tidak celaka; 5)
partisipasi anak; 6) Partisipasi orang tua, lembaga masyarakat, dunia usaha,
stakeholder lainnya dan alumni. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak dan KB Kabupaten Aceh Timur setiap 3 (tiga) bulan sekali mengunjungi
sekolah-sekolah yang sudah ditetapkan sebagai SRA untuk memantau pemenuhan
komponen-komponen SRA di sekolah-sekolah tersebut.
Bab II - 130
memuat paling sedikit 30% keterwakilan perempuan. Perempuan telah
bertransformasi menjadi agen pembaharuan di berbagai kehidupan masyarakat,
termasuk di bidang politik dan pengambilan keputusan. Perjuangan perempuan
dalam mendapatkan hak politik (memilih dan dipilih) dalam pemilihan umum juga
pemilihan kepala daerah merupakan hasil dari perjuangan pergerak politik
perempuan. Pencapaian pergerakan politik perempuan pada era reformasi pasca
rezim Orde Baru adalah dilegalkannya kebijakan afirmasi 30% keterwakilan
perempuan di lembaga legislatif (DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota)
yang berlangsung hingga saat ini.
Implementasi dari undang-undang di atas belum sepenuhnya tercapai secara
optimal, termasuk di Aceh Timur. Akses perempuan dalam bidang politik masih
rendah. Tercatat hanya sekitar 5-10% perempuan sebagai wakil rakyat di DPRK Aceh
Timur (Gambar ……..). Jika dilihat berdasarkan fraksi, keterwakilan perempuan terlihat
pada Partai Aceh (partai yang dominan), diikuti Partai Demokrat. Terbatasnya jumlah
perempuan di lembaga legislatif ini menjadi tantangan dalam pengambilan
keputusan yang lebih memihak kepada kepentingan perempuan. Anggota
perempuan harus bekerja dan berupaya lebih keras meningkatkan kapasitas mereka
dalam mempengaruhi keputusan-keputusan politik yang menjamin hak-hak
perempuan dan masyarakat. Tidak hanya laki-laki, perempuan sebagai warga negara
juga harus terlibat aktif dalam mengisi pembangunan. Pada akhirnya, semakin
seimbangnya hubungan antara laki-laki dan perempuan di berbagai bidang
pembangunan akan dapat menciptkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
18 16
16
14
12
10
8 5 5
6 3 3
4 2 1 2 2 2 2
2 0 0 0 0 0 0 0
0
Laki-Laki Perempuan
Bab II - 131
C.3. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah adalah proporsi
perempuan yang bekerja pada lembaga pemerintah terhadap jumlah seluruh
pekerja perempuan. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah di
Kabupaten Aceh Timur diwakili dengan persentase pegawai negeri sipil perempuan
yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur yang disajikan pada
tabel berikut:
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Perempuan yang
1 2841 2955 3,265 2,193 2,547
menempati fungsional tertentu
Jumlah Perempuan yang
2 1279 1698 1,247 2,004 1,826
menempati fungsional Umum
Jumlah Perempuan yang
3 0 0 0 0 0
menempati Eselon II
Jumlah Perempuan yang
4 27 26 30 29 30
menempati Eselon III
Jumlah Perempuan yang
5 284 261 281 227 233
menempati Eselon IV
Jumlah Pekerja Perempuan 4431 4940 4823 4453 4636
Sumber : BKPSDM Kab. Aceh Timur, 2022
Bab II - 132
Tabel 2.66. Jumlah Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Aceh Timur
Tahun 2017-2021
TAHUN
INDIKATOR
2017 2018 2019 2020 2021
KDRT 20 58 24 24 29
Jumlah Rumah Tangga 110,018 110,961 115,799 119,111 121,405
Rasio KDRT 0.02 0.05 0.02 0.02 0.02
Sumber : DP3AKB Kab. Aceh Timur, 2021
TAHUN
KATEGORI
2017 2018 2019 2020 2021
Laki-laki 78,75 83,24 13,60 83,45 79,34
Perempuan 40,82 49,03 36,68 40,77 39,32
TPAK 59,55 65,75 59,37 61,92 59,87
Sumber: Aceh Timur Dalam Angka Tahun 2022
D. Pertanahan
D.1. Persentase Luas Lahan Pemda Yang Bersertifikat
Legalisasi aset tanah Pemda memegang peranan penting agar terciptanya
kondisi penguasaan lahan oleh Pemda yang dapat dipertanggung jawabkan secara
hukum, sehingga dapat mencegah terjadinya sengketa dengan pihak lain di masa
Bab II - 133
depan. Persentase luas lahan pemerintah daerah yang bersertifikat sampai dengan
Tahun 2021 adalah 37.03 % yang tersebar di 24 Kecamatan dan sebagian kecil
berada di kota Langsa yang terus dipacu proses pensertifikatannya sampai saat ini.
Bab II - 134
SIMTANAH berfungsi untuk digitalisasi pendataan, penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah di Kabupaten Aceh Timur, dengan berbasis
online dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan.
E. Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain (UUPPLH No. 32/2009). Berdasarkan batasan
tersebut, berarti lingkungan hidup tersusun atas 3 komponen utama, yaitu:
komponen abiotik (lingkungan fisik), komponen biotik (lingkungan hayati atau flora-
fauna), dan komponen kultural (lingkungan manusia dan perilakunya, meliputi aspek
sosial, ekonomi, dan budaya).
Kewenangan pengelolaan lingkungan hidup telah dilimpahkan kepada
pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota. Pembagian urusan pemerintah
daerah Bidang Lingkungan Hidup berdasarkan Undang-Undang 23 Tahun 2014
lampiran yang terbagi atas sebelas sub bidang, yaitu: Perencanaan Lingkungan
Hidup; Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS); Pengendalian Pencemaran
dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup; Keanekaragaman Hayati (Kehati); Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3), dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3);
Pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH); Pengakuan keberadaan Masyarakat Hukum
Adat (MHA), kearifan lokal dan hak MHA yang terkait dengan PPLH; Pendidikan,
Bab II - 135
Pelatihan, dan Penyuluhan Lingkungan Hidup Untuk Masyarakat, Penghargaan
Lingkungan Hidup Untuk Masyarakat, Pengaduan Lingkungan Hidup; dan
Persampahan.
Wilayah Sungai Jambo Aye (WS Jambo Aye) merupakan salah satu wilayah
sungai (WS) di Provinsi Aceh berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai (Kode WS 01.05 A3). WS
Jambo Aye merupakan WS strategis nasional dengan luas 776.383,40 ha yang
meliputi beberapa wilayah Kabupaten antara lain Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten
Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, dan kabupaten gayo
Lues.
WS Jambo Aye memiliki sejumlah daerah aliran sungai (DAS) yang meliputi
13 (tiga belas) DAS, dimana salah satu DAS terbesarnya adalah DAS Jambo Aye. DAS
DAS Jambo Aye ini hulunya di Kabupaten Aceh Tengah, mengalir ke Kabupaten
Bener Meriah dan hilirnya ke Kabupaten Aceh Timur. Kondisi hutan di kawasan hulu
Jambo Aye terus berkurang, akibat adanya pembukaan lahan perkebunan secara
besar-besaran. Hal inilah yang menyebabkan banjir besar terus menerus. Banjir yang
terjadi menjadi cermin kondisi buruk kerusakan hutan di DAS tersebut.
Banjir menjadi bencana yang berkelanjutan dan konsisten terjadi terutama
pada puncak-puncak penghujan di Kabupaten Aceh Timur, terlalu tinggi curah hujan
pada akhir tahun 2021 sampai awal tahun 2022 telah mengakibatkan banjir di
beberapa lokasi. Banjir merendam sejumlah titik di kawasan Kabupaten Aceh Timur,
yaitu di 19 Kecamatan, 141 Gampong, dengan jumlah total warga terdampak
sebesar 48.343 jiwa. Tak hanya kawasan perumahan, banjir juga merendam ruas
Jalan Lintas Medan-Banda Aceh.
Untuk penanganan sampah wilayah perkotaan dan perdesaan di Kabupaten
Aceh Timur masih dirasa sangat minim. Hal ini dapat dilihat dari total timbulan
sampah perkotaan sebesar 2.541 ton/tahun dan jumlah total sampah yang diproses
di TPA sebesar 869,7 ton/tahun dengan persentase 34,23%. Total Jumlah sampah
yang tidak terkelola (termasuk sampah yang tidak terangkut/terkumpul) sebesar
1.671 ton/tahun dengan persentasi 65,77%. Keseluruhan pengelolaan sampah padat
di Kabupaten Aceh Timur terpusat pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Birem
Bayeun, Kecamatan Birem Bayeun dan TPA Lhok Tujoh, Gampong Seuneubok Dalam
Kecamatan Darul Ihsan. Sentra pembuangan sampah Kabupaten Aceh Timur
tersebut mulai beroperasi tahun 2010 dengan luasan total 2 Ha (TPA Birem Bayeun)
dan 5 Ha (TPA Lhok Tujoh), sebagai tempat pembuangan sampah. Pengolahan
Bab II - 136
sampah pada TPA Birem Bayeun dilakukan dengan metode Control Lanfill/open
dumping dan metode Sanitary Landfill yang diterapkan pada TPA Lhok Tujoh.
Kesimpulannya, tekanan utama permasalahan sampah adalah pertumbuhan poulasi
Kabupaten Aceh Timur dan ragam aktivitas menyebabkan sampah bertambah
sementara kapasitas TPA Birem Bayeun dan TPA Lhok Tujoh semakin berkurang
hingga mendekati titik kritis.
Penanganan Limbah domestik di Kabupaten Aceh Timur untuk wilayah
Perkotaan dan Perdesan masih belum terlayani dengan optimal. Hal ini akibat dari
masih minimnya armada pengangkutan tinja dan kesadaran masyarakat yang masih
minim. Kabupaten Aceh Timur memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Julok yang berada di Desa Matang Kecamatan Julok, akan tetapi IPLT Julok belum
berfungsi sebagaimana mestinya. Pengelolaan IPLT Julok untuk sementara masih di
bawah koordinasi Dinas Lingkungan Hidup sebelum di alihkan kewenangannya
kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Hal tersebut sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, yang
menyebutkan bahwa pengelompokkan sub urusan air limbah domestik merupakan
urusan pemerintah bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang masuk
dalam urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar karena belum terbentuk
Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelola Air Limbah Domestik.
Tabel 2.68. Rekapitulasi Akses Air Limbah Domestik Kabupaten Aceh Timur
CAKUPAN LAYANAN
NO SISTEM
EKSISTING (%)
Wilayah Perkotaan
A Akses Aman 0,23
B Akses Layak (Tidak Termasuk Akses Aman)
Akses Layak Individu (Tidak Termasuk Aman) 8,20
Akses Layak Bersama 1,20
C Akses Belum Layak* 1,30
BABS Tertutup
D BABS di Tempat Terbuka 1,00
Wilayah Perdesaan
A Akses Aman 1,01
B Akses Layak (Tidak Termasuk Akses Aman)
Akses Layak Individu (Tidak Termasuk Aman) 43,40
Akses Layak Bersama 7,10
Akses Layak Khusus Perdesaan (Leher Angsa - Cubluk) 15,00
Bab II - 137
CAKUPAN LAYANAN
NO SISTEM
EKSISTING (%)
C Belum Layak 5,10
BABS Tertutup
D BABS di Tempat Terbuka 16,70
TOTAL 100
Sumber : SSK Aceh Timur Tahun, 2021
Bab II - 138
perencanaan, yaitu: (1) Pemanfaatan/pencadangan sumber daya alam; (2)
Pemeliharaan dan perlindungan kualitas/fungsi lingkungan hidup; (3) Pengendalian,
pemantauan, pendayagunaan dan pelestarian sumber daya alam; dan (4) Adaptasi
dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
Analisis berbasis ekoregion yang mempunyai karakteristik tertentu, akan
memperkuat dalam mewujudkan pola arah penekanan perbedaan perencanaan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada pulau-pulau besar maupun
kepulauan yang mempertimbangkan aspek darat dan laut. Secara prinsip,
pendekatan ekoregion juga bertujuan untuk memperkuat dan memastikan
terjadinya koordinasi horisontal antar wilayah administrasi yang saling bergantung
(hulu-hilir) dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup yang
mengandung persoalan pemanfaatan, pencadangan sumber daya alam maupun
permasalahan lingkungan hidup. Selain itu, pendekatan ekoregion mempunyai
tujuan agar secara fungsional dapat menghasilkan perencanaan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, pemantauan dan evaluasinya secara bersama antar
sektor dan antar daerah yang saling bergantung, meskipun secara kegiatan
operasional pembangunan tetap dijalankan sendiri-sendiri oleh sektor/dinas dan
wilayah administrasi sesuai kewenangannya masing-masing. Dasar pendekatan ini
juga akan mewujudkan penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga (sektor/dinas)
yang disesuaikan dengan karakteristik dan daya dukung sumber daya alam yang
sedang dan akan dimanfaatkan. Muatan Kegiatan dalam Setiap Tahapan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup berdasarkan UUPPLH No.32/2009
disajikan pada Gambar 2.35 berikut ini :
Bab II - 139
Secara alami kondisi ekoregion pada suatu wilayah akan berpengaruh
terhadap variasi potensi sumberdaya alam, sumberdaya hayati, dan sumberdaya
manusia yang tinggal di dalamnya. Dengan kata lain bahwa kondisi ekoregion akan
berpengaruh terhadap karakteristik lingkungan hidup secara umum, dan perilaku
manusia yang tinggal di dalam lingkungan tersebut. Apabila terjadi ketidakarifan
perlakukan manusia terhadap lingkungan, maka akan menyebabkan munculnya
berbagai permasalahan lingkungan, yang dapat dikategorikan sebagai kerawanan
lingkungan, seperti: banjir, pencemaran air dan udara, kekritisan air, kerusakan pesisir
dan hutan mangrove, konflik sosial, serta berbagai permasalahan lingkungan lainnya.
Aktivitas manusia yang tidak arif tersebut maka dapat melampaui batas toleransi
karakteristik dan kemampuan lingkungan untuk mendukungnya, yang
menyebabkan keseimbangan ekosistem dapat terganggu. Oleh karena itu perlu
dilakukan kajian penyusunan dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RPPLH), agar pemanfaatan sumberdaya alam dapat
berkesinambungan dengan tetap melindungi ekosistem yang ada. Lingkup Kegiatan
dalam Tahap Perencanaan, Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
disajikan pada Gambar 2.36 berikut :
Bab II - 140
Untuk dapat menyusun dokumen RPPLH dengan baik, maka perlu
dilakukannya inventarisasi dan identifikasi berbagai variabel atau aspek penyusun
setiap komponen lingkungan berdasarkan satuan Ekoregion, yang mencakup 2 (dua)
hal penting, yaitu: karakteristik komponen penyusun lingkungan dan
permasalahannya. Berbagai metode dan teknologi dapat diterapkan dalam rangka
pengidentifikasian karakteristik lingkungan ini, baik melalui interpretasi dan analisis
data spasial (peta dan data citra penginderaan jauh), interpretasi dan analisis data
sekunder yang bersifat instansional, maupun melalui survei langsung di lapangan
(pengamatan dan pengukuran terhadap berbagai variabel komponen lingkungan).
Selanjutnya penyajian data hasil inventarisasi lingkungan hidup disajikan secara
spasial dengan bantuan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG).
Mengingat pentingnya dokumen RPPLH ini, percepatan penyelesaian dokumen ini
sangat dibutuhkan. Saat ini dokumen RPPLH sudah tersedia.
Bab II - 141
tahun 2018 sampai dengan tahun 2048 (sesuai dengan Qanun Kabupaten Aceh
Timur No. 2 tahun 2020 Tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup).
Adapun sasaran yang ingin dicapai melalui penyusunan Dokumen RPPLH
Kabupaten Aceh Timur tahun 2018-2048 adalah :
1. Terjaminnya dukungan lingkungan hidup bagi produksi pangan dan energi
bersih secara berkelanjutan;
2. Terjaminnya keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di perairan dan
daratan;
3. Minimnya resiko dan dampak lingkungan hidup negatif yang ditanggung
masyarakat; dan
4. Meratanya manfaat sumber daya alam bagi masyarakat.
Bab II - 142
2. Memperkuat proses pengambilan keputusan atas KRP;
3. Mengarahkan, mempertajam fokus, dan membatasi lingkup penyusunan
dokumen lingkungan yang dilakukan pada tingkat rencana dan pelaksanaan
usaha/kegiatan.
Sampai saat ini dokumen KLHS yang sudah tersedia adalah KLHS RPJM
Kabupaten dan KLHS RTRW Kabupaten.
Bab II - 143
upaya intensifikasi, (b) menekan upaya ekstensifikasi, utamanya yang akan
menyebabkan alih fungsi lahan hutan, dan (c) menyiapkan sejumlah input teknologi
kreatif sebagai upaya meningkatkan daya dukung lingkungan hidup sumber daya
alam.
JENIS ADMINISTRASI
NO 2017 2018 2019 2020 2021
KEPENDUDUKAN
Kepemilikan KTP
1
Elektronik dan KK
- KTP Elektronik 244.213 250.655 261.705 268.380 277.500
- KK 110.018 110.961 115.799 119.111 121.405
Kepemilikan Akta
2 91.135 103.026 118.235 131.888 159.912
Kelahiran
Kepemilikan Akta
3 2 5 7 8 12
Perkawinan
Sumber : Disdukcapil Kab. Aceh Timur, 2022
Bab II - 144
F.2. Kepemilikan Akte Kelahiran
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil wajib mengeluarkan Akta
Kelahiran. Hal ini sesuai dengan amanah Undang- Undang ng Nomor 23 Tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah disempurnakan dengan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013. Pencatatan kelahiran ini merupakan
sebagai wujud pengakuan negara tentang status individu, status perdata dan status
kewarganegaraan seseorang. Namun belum semua orang tua melaporkan kelahiran
anaknya kepada pemerintah. Berikut disajikan kepemilikan Akta Kelahiran sesuai
laporan Data SIAK Kabupaten Aceh Timur per Kecamatan pada Tabel berikut :
TAHUN
NO KECAMATAN
2017 2018 2019 2020 2021
1 Darul Aman 4,425 5,903 6,518 7,151 8,467
2 Julok 5,450 7,060 7,982 8,321 10,013
3 Idi Rayeuk 9,150 9,929 11,193 12,304 14,336
4 Birem Bayeun 5,751 6,356 7,096 7,903 9,960
5 Serbajadi 1,797 1,903 2,180 2,408 2,987
6 Nurussalam 3,364 3,990 4,667 5,275 6,986
7 Peureulak 10,287 11,472 13,447 15,757 16,569
8 Rantau Selamat 2,607 2,831 3,292 3,469 4,323
9 Simpang Ulim 4,625 4,954 5,683 6,590 8,121
10 Ranto Peurelak 6,479 6,873 7,764 8,329 9,586
11 Pante Bidari 4,173 5,207 6,058 7,434 8,246
12 Madat 4,898 5,601 6,460 8,101 10,564
13 Indra Makmur 3,540 3,809 4,346 4,759 5,057
14 Idi Tunong 2,498 2,756 3,152 3,470 4,930
15 Banda Alam 1,953 2,256 2,556 2,769 3,742
16 Peudawa 2,736 3,043 3,765 4,108 4,960
17 Peureulak Timur 3,429 3,618 4,230 4,631 6,306
18 Peurelak Barat 3,985 4,353 5,086 5,601 7,272
19 Sungai Raya 2,912 3,266 3,871 4,129 5,081
20 Simpang Jernih 765 926 1,033 1,051 1,568
21 Darul Ihsan 1,893 2,067 2,339 2,617 3,282
22 Darul Falah 820 937 1,088 1,138 1,584
23 Idi Timur 1,476 1,620 1,948 2,114 2,817
24 Peunaron 2,122 2,296 2,481 2,459 3,155
TOTAL 91,135 103,026 118,235 131,888 159,912
Sumber : Disdukcapil Kab. Aceh Timur, 2022
Bab II - 145
F.3. Pasangan yang Memiliki Akta Nikah
Kepemilikan akta nikah penduduk Kabupaten Aceh Timur terjadi penurunan,
angka kepemilikan akte nikah tahun 2017 perkecamatan sebesar 3.823 menurun
menjadi 3.400 kepemilikan akte nikah, penurunan tersebut disebabkan adanya
panemi covid dan perubahan undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang penikahan
mengatur bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria dan wanita sudah
mencapai umur 21 tahun.
TAHUN
NO KECAMATAN
2017 2018 2019 2020 2021
1 SIMPANG ULIM 204 180 245 172 191
2 JULOK 216 230 226 180 221
3 NURUSSALAM 206 212 164 140 118
4 DARUL AMAN 195 217 215 130 178
5 IDI RAYEUK 376 336 383 305 308
6 PEUREULAK 397 419 425 390 377
7 RT. PEUREULAK 211 204 194 172 189
8 RT. SELAMAT 100 118 98 86 96
9 BIREM BAYEUN 257 243 262 228 238
10 SERBA JADI 65 92 82 56 63
11 MADAT 254 238 250 242 210
12 INDRA MAKMU 152 137 140 107 114
13 IDI TUNONG 96 102 95 80 93
14 PEUDAWA 114 119 98 98 95
15 BANDA ALAM 83 59 77 56 69
16 PEUREULAK BARAT 159 159 153 128 142
17 PEUREULAK TIMUR 153 134 119 111 123
18 SUNGAI RAYA 121 111 105 93 93
19 PANTE BIDARI 245 243 246 172 214
20 SIMPANG JERNIH 25 17 25 26 32
21 DARUL IHSAN 79 71 56 39 71
22 IDI TIMUR 47 57 51 54 40
23 PEUNARON 68 78 93 69 95
24 DARUL FALAH - - 34 32 30
JUMLAH 3,823 3,776 3,836 3,166 3,400
Sumber : Kantor Kementerian Agama Kab. Aceh Timur, 2022
Bab II - 146
G. Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong
Perkembangan status desa di Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2020-2021
dapat dilihat dalam Gambar di bawah ini :
SANGAT TERTINGGAL 3
4
TERTINGGAL 73
72
BERKEMBANG 399
400
MAJU 38
37
MANDIRI 0
0
Bab II - 147
TAHUN JUMLAH PUS PESERTA KB AKTIF PERSENTASE
2021 57.303 39.216 68,43620753
Sumber : DP3AKB Kabupaten Aceh Timur, 2022
I. Perhubungan
Analisis kinerja atas fasilitas wilayah / infrastruktur pada bidang perhubungan
dilakukan terhadap beberapa indikator – indikator : rasio jumlah arus penumpang
angkutan umum; Jumlah kendaraan angkutan umum; Jumlah orang / barang yang
melalui dermaga / bandara / terminal; Jumlah terminal angkutan umum; Kepemilikan
dan Uji KIR angkutan umum; Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR); dan
Biaya pengujian kelayakan angkutan umum.
Tabel 2. 73. Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum Tahun 2017- 2021
Bab II - 148
I.2. Jumlah Kendaraan Angkutan Umum
Pertumbuhan kendaraan selama Tahun 2017 – 2021 relatif menurun dan
sangat berpengaruh terhadap tingkat kelancaran dan kepadatan arus lalu lintas.
Jumlah kendaraan angkutan darat pada tahun 2017 yaitu 180.000 unit mengalami
penurunan yang dapat ditunjukan pada tahun 2020 adalah 82.465 dan tahun 2021
sebanyak 50.492 unit, hal ini juga disebabkan karena pandemi Covid 19 yang
melanda dunia khususnya Indonesia. Daftar jumlah kendaraan angkutan umum dari
tahun 2017-2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Bab II - 149
yaitu Pelabuhan Idi dan rencana lokasi pelabuhan lainnya yang terdapat di Rencana
Induk Pelabuhan Nasional yaitu Pelabuhan Kuala Beukah.
Dilihat dari letak geografis Kabupaten Aceh Timur yang sangat strategis yang
terletak di ruas jalan nasional menjadikan Kabupaten Aceh Timur layak untuk
dibangun Bandara Perintis. Dalam rangka mendukung tersedianya bandar ini,
Kabupaten Aceh Timur sudah memiliki Master Plan Pembangunan Bandara dan
sudah pernah melaksanakan survey lokasi untuk Pembangunan Bandara di 2 (dua)
lokasi yaitu di Kecamatan Peudawa dan Kecamatan Darul Ihsan.
K. Persandian
Selaras dengan peningkatan tugas umum pemerintahan dan pembangunan,
perubahan lingkungan strategik persandian, dan perkembangan ilmu pengetahuan
Bab II - 150
dan teknologi maka kegiatan persandian mengalami banyak perubahan. Sektor
persandian perlu mendapat pengembangan serius ke depan terkait pengamanan
informasi pemerintah. Pengembangan tersebut meliputi aspek pemanfaatan
persandian di lingkungan instansi pemerintah, pengembangan organisasi, dan
pengembangan teknologi persandian yang memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi.
Isu permasalahan terkait persandian adalah: 1) Perlu adanya peningkatan
sistem keamanan informasi dalam rangka keotentikan informasi maupun informasi
klarifikasi, serta 2) Terbatasnya sumber daya di bidang persandian saat ini, baik dari
segi sumber daya manusia maupun sumber daya perangkat/peralatan persandian.
Sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks serta
perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini maka telekomunikasi wajib
dikembangkan agar menjadi wahana yang dapat diandalkan. Hal ini sangat penting
guna mendukung kelancaran kegiatan ekonomi dan penyelenggaraan
pembangunan. Selanjutnya, keadaan sosial ekonomi rumah tangga dapat juga
digambarkan melalui kepemilikan alat komunikasi dan informasi. Semakin banyak
penduduk yang memiliki alat komunikasi dan informasi menunjukkan semakin tinggi
tingkat kesejahteraan masyarakat tersebut. Kondisi kepemilikan alat komunikasi dan
informasi selama ini sudah banyak beralih dari telepon rumah ke telepon selular.
L. Statistik Sektoral
Keberadaan Statistik Sektoral Daerah sangat dibutuhkan untuk memperkuat
data dalam merumuskan berbagai kebijakan dan program pembangunan daerah
dari berbagai bidang kegiatan. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah dinyatakan bahwa Pemerintah Daerah dinyatakan bahwa
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki kewenangan dalam
penyelenggaraan statistik sektoral pada lingkup daerah masing-masing.
Selanjutnya Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 Tentang Satu Data
Indonesia (SDI) menyatakan tujuan dari pelaksanaan Satu Data Indonesia (SDI) yang
turunannya dapat dilaksanakan pada skala Pemerintah Provinsi seperti Satu Data
Aceh adalah untuk :
➢ Memberikan acuan pelaksanaan dan pedoman bagi instansi pusat dan daerah
dalam rangka penyelenggaraan tata kelola data untuk mendukung perencanaan,
pelaksanaan evaluasi dan pengendalian pembangunan.
Bab II - 151
➢ Mewujudkan ketersediaan data yang akurat, mutakhir, terpadu dan dapat
dipertanggungjawabkan serta mudah diakses dan dibagipakaikan antar instansi
pusat dan daerah sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
pengendalian pembangunan.
➢ Mendorong keterbukaan dan transparansi data sehingga tercipta perencanaan
dan perumusan kebijakan pembangunan yang berbasis pada data.
➢ Mendukung sistem statistik nasional sesuai dengan peraturan perundang
undangan.
Bab II - 152
Tabel 2.75. Perkembangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Kabupaten Kabupaten
Aceh Timur Tahun 2017-2020
TAHUN
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020 2021
1 Jumlah koperasi (unit) 401 401 349 353 381
Jumlah koperasi aktif
2 289 289 213 217 265
(unit)
Persentase koperasi
3 72,06 72,06 61.03 61,47 69,55
aktif (%)
4 Jumlah UMKM (unit) 6002 6291 6480 12362 12450
5 Usaha mikro (unit) 4661 4813 4966 19605 10605
6 Usaha Kecil (Unit) 1289 1410 1444 1687 1687
Usaha Menengah
7 52 68 70 70 70
(Unit)
Persentase usaha
8 77,7 76,5 76.6 85,8 85,9
mikro (%)
Persentase usaha
9 21,5 22,4 22,3 13,6 13,6
kecil (%)
Sumber : Disdagkop dan UKM Kab. Aceh Timur, 2022
Dari data tersebut menggambarkan bahwa jumlah Koperasi tidak aktif masih
relatif banyak. Faktor penyebab tidak aktifnya koperasi adalah disebabkan oleh tidak
melaksanakan kewajibannya sebagai lembaga ekonomi koperasi, diantaranya tidak
melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT), tidak melaksanakan kegiatan usaha,
tidak menyampaikan laporan kegiatannya ke Dinas Teknis karena masih rendahnya
kesadaran pengelola koperasi serta masyarakat/anggota koperasi terhadap manfaat
berkoperasi dan rendahnya kualitas dan kuantitas SDM pembina Koperasi.
Perkembangan UMKM saat ini belum menunjukkan kapasitas mereka sebagai
pelaku usaha yang kuat dan berdaya saing, ini dikarenakan faktor penyebabnya
antara lain :
• Kualitas produk UMKM belum mampu bersaing dengan produk unggulan dari
daerah lain;
• Terbatasnya akses kepada sumberdaya produktif terhadap bahan baku;
• Terbatasnya sarana dan prasarana serta informasi pasar;
• Rendahnya kualitas dan kompetensi kewirausahaan sumber daya manusia;
• Terbatasnya dukungan modal; dan
• Kondisi Pandemi Covid-19.
Bab II - 153
M.2. Penanaman Modal
Peran keberadaan modal dalam negeri maupun modal asing merupakan
dimensi atau bagian penting dari pelaksanaan pembangunan suatu daerah.
Kehadiran investor kiranya memang akan sangat dipengaruhi oleh kondisi dan
situasi internal daerah tersebut, seperti stabilitas ekonomi, politik, penegakan hukum
maupun sejumlah aspek lingkungan lainnya. Investasi dimaksud tentunya
diharapkan dapat berdampak positif bagi perkembangan perekonomian daerah,
terutama dalam mendorong daya beli masyarakat sebagai dampak dari peningkatan
jumlah serapan tenaga kerja di sejumlah investasi usaha tersebut. Data yang
berupaya dikumpulkan terkait jumlah investasi yang ada di Kabupaten Aceh Timur
dalam beberapa tahun terakhir, kiranya belum dapat memberikan gambaran yang
cukup menggembirakan bagi semua pihak. Ke depan, kiranya perlu dipikirkan
langkah-langkah maupun kebijakan terkait dengan upaya untuk mendorong
peningkatan jumlah dan besaran nilai investasi di Kabupaten Aceh Timur, terutama
bagi investasi yang berasal dari luar daerah bahkan luar negeri, agar dari semua itu
nantinya akan lebih memperluas kesempatan dan peluang kerja bagi masyarakat
daerah ini, yang pada akhirnya juga akan mendorong percepatan pertumbuhan
ekonomi dan keberhasilan pembangunan secara keseluruhan.
700.000,0
586.667,3
600.000,0
500.000,0
400.000,0
266.774,5
300.000,0
200.000,0
86.089,3
100.000,0
108,0 14.663,5
-
2015 2016 2017 2018 2019
Bab II - 154
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.76. Indikator Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2017-2021
TAHUN
NO INDIKATOR
2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Organisasi Kepemudaan
1 3 3 3 3 3
Politik (OKP)
2 Lapangan Olahraga 27 6 6 9 9
3 Cabang Olah Raga Binaan 2 2 2 1 1
4 Atlit Olah Raga Binaan 13 13 13 13 13
Sumber : Disparpora Kab. Aceh Timur, 2022
N.2. Keolahragaan
Dalam hal pembinaan olahraga, selama ini dinas pariwisata, pemuda dan
olahraga bekerjasama dengan KONI Kabupaten Aceh Timur selaku induk seluruh
cabang olahraga di Indonesia. Wujud dari pelaksanaan pembinaan olahraga dengan
prestasi yang telah dicapat dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.77. Pembinaan Olah Raga Berprestasi dalam Kabupaten Aceh Timur
Bab II - 155
NO JENIS KEGIATAN TEMPAT/LOKASI KETERANGAN
Prestasi : Peringkat 3
Mengikuti PORA ke 37 Emas
5. Aceh Besar
XIII/2018 34 Perak
64 Perungu
Sumber : Disparpora Kab. Aceh Timur, 2021
O. Kebudayaan
Kabupaten Timur merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki
keanekaragaman budaya serta potensi alam yang subur dan indah. Penduduknya
yang relatif heterogen telah melahirkan budaya yang beraneka ragam. Penguatan
budaya daerah yang dilandasi nilai-nilai ajaran Islam perlu terus didorong dan
dilaksanakan secara berkelanjutan di Kabupaten Aceh Timur. Untuk kedepannya
masih diperlukan upaya untuk menggali dan melestarikan serta mengembangkan
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan.
Cagar budaya merupakan kekayaan bangsa yang penting artinya bagi
pemahaman dan pengembangan sejarah,ilmu pengetahuan dan kebudayaan
sehingga peninggalan-peninggalan masa lalu harus dilindungi keberadaannya agar
nilai yang terkandung di dalamnya dapat dirasakan oleh generasi selanjutnya. bahwa
situs cagar budaya (Makam Tengku Chik Peureulak, Masjid Kuta Tualang, Makam
Sultan Ahmad Syah )tidak hanya dijadikan sebagai objek wisata religi oleh
masyarakat Aceh itu sendiri bahkan masyarakat di luar Aceh, serta wasatawan
Mancanegara. Situs tersebut juga dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat
melepaskan nazar (peulheuh ka-oe), memulai tarekat (tueng-Tarekat), memulai
pengajian (peuphon beut), mencari asal muasal sejarah masuknya Islam di Asia
Tenggara. Selain itu, situs ini dapat juga mendatangkan manfaat secara ekonomi
bagi masyarakat setempat. bahwa situs ini sangat bernilai tinggi bagi masyarakat dan
untuk pengembangan ilmu pengetahuan, sehingga diharapkan kepada semua pihak
agar terus menjaga kelestarian situs tersebut sampai kapanpun.
P. Perpustakaan
Urusan perpustakaan memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam
meningkatkan minat dan budaya gemar membaca masyarakat Kabupaten Aceh
Timur. Upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan senantiasa terus
dilakukan, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Aceh Timur telah membangun
Bab II - 156
perpustakaan kabupaten, kecamatan dan gampong sampai dengan tahun 2021
sebanyak 90 perpustakaan.
Pada tahun 2021 jumlah kunjungan perpustakaan berjumlah 16.637 orang.
Hal ini berarti terjadi penurunan kunjungan ke perpustakaan daerah Kabupaten
Aceh Timur sebanyak 5.580 orang dari tahun sebelumnya yang berjumlah 22.217
orang pada tahun 2018, penurunan jumlah pengunjung disebabkan oleh pandemi
covid-19 sehingga pengunjung perpustakaan juga dibatasi. Sementara jumlah
koleksi buku yang tersedia mencapai 16.558 buku terjadi peningkatan jumlah buku
dari tahun sebelumnya sebanyak 10.210 buku pada tahun 2017, lebih lanjut dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2017 2018 2019 2020 2021
Q. Kearsipan
Indikator dan capaian kinerja urusan kearsipan yang dilaksanakan di
Kabupaten Aceh Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.79. Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017-
2021
Bab II - 157
Capaian indikator pembangunan daerah urusan kearsipan adalah tersedianya
pengelolaan arsip secara baku yang telah diselenggarakan pada tahun 2017 hingga
saat ini dan meningkatnya jumlah SKPD yang mempunyai arsip pada tahun 2017
sebesar 12 SKPD meningkat menjadi 16 SKPD pada tahun 2021.
B. Wisata Sejarah
Kerajaan Islam Peureulak merupakan kerajaan Islam pertama di Asia
Tenggara. Kerajaan ini didirikan pada tahun 840M denga raja pertama Sulan Alaidin
Sayed Maulana Abdul Aziz Syah (840-864 M). Sisa-sisa peninggalannya yang masih
dapat ditemukan sekarang adalah Makan Sultan Sayed Maulana Abdul Aziz Syah
dan istrinya serta makam Said Machdum Alaidin Malek Abdullah.makam Putri Nurul
A’la terletak di pinggir sungai Peureulak Kecamatan Rantau Peureulak yang berjarak
sekitar 52 KM dari ibukota Kabupaten Aceh Timur.
C. Wisata Alam
C.1. Air Terjun Terujak
Objek wisata Air Terjun Terujak merupakan tempat wisata yang berudara
sejuk serta mempunyai pemandangan hutan alam yang indah. Air terjun ini terletak
dalam kawasan Hutan Lindung Leuser berjarak sekitar ± 89 Km dari Kota Idi Rayeuk
yaitu di Desa Terujak, Kecamatan Serba Jadi (Lokop), Kabupaten Aceh Timur. Desa
Bab II - 158
Terujak merupakan Desa terpencil yang tidak jauh dari ibu kota Kecamatan yaitu di
pedalaman Kabupaten Aceh Timur. Untuk mengunjungi objek wisata ini anda dapat
menggunakan kendaraan mobil melalui Simpang Kampung Beusa Kecamatan
Peureulak Barat dan dilanjutkan dengan sepeda motor, untuk sampai ke desa
terujak kita membutuhkan waktu sekitar 2 jam hingga 3 jam dari jalan nasional
Medan – Banda Aceh. Disepanjang jalan-jalan yang dilalui untuk menuju ke desa
terujak kita juga dapat menikmati panorama alam seperti sungai-sungai indah yang
dapat menggugah hati kita untuk bersahabat dengan alam, dalam perjalanan kita
dapat melihat keaslian hutan yang masih terpelihara dengan baik.
Bab II - 159
tertinggi dari beberapa potensi wisata air terjun di pedalaman Aceh Timur tepatnya
terletak di Desa Arul Pinang DK3, Kecamatan Peunaron, Air terjun Penaron ini
merupakan spot wisata alam yang terbilang baru ditemukan namun Pemerintah
Kabuapten Aceh Timur belum mengembangkan potensi wisata tersebut karena
berada di kawasan Taman Nasional Gunung Lauser. Air terjun ini memliki ketinggian
kurang lebih 40 meter dengan lebar 20 meter dan lebar kolamnya sekitar 50 meter
persegi. Cukup bagus untuk dijadikan spot mengabadikan foto. Air terjun yang jatuh
melalui dinding tegak membuatnya terlihat eksotis. Untuk menuju destinasi wisata
ini hanya butuh waktu 1 jam perjalanan dari desa Arul Pinang dengan mengenderai
sepeda motor atau boat melalui sungai DK3.
Untuk urusan pariwisata belum terkelola dengan baik sehingga lemahnya
data yang dimiliki baik data kunjungan wisata, lamanya kunjungan wisata maupun
PAD sektor pariwisata belum dapat tersajikan agar menjadi perhatian penataan dan
pengelolaan sektor pariwisata pada tahun-tahun mendatang.
2.4.3.2. Pertanian
Sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam
pembangunan Kabupaten Aceh Timur. Hal ini didukung dengan kondisi geografis
yang sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah agraris. PDRB sector
pertanian Kabupaten Aceh Timur sekitar 4,756.35 trilyun. Nominal ini disumbang
oleh sub sektor; tanaman pangan dan hortikultura, tanaman perkebunan,
peternakan, jasa pertanian dan perburuan, kehutanan dan penebangan kayu, serta
perikanan.
➢ Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Aceh Timur dari tahun
2016 - 2020 terus mengalami peningkatan sejalan dengan upaya pemerintah
dan masyarakat terus bahu membahu membenahi pembangunan di kabupaten
ini. sebagaimana dari gambar dibawah ini :
Bab II - 160
Sumber : BPS Aceh Timur, 2021
Gambar 2.40. Perkembangan PDRB Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Tahun
2016-2020
Bab II - 161
Dampak kebijakan dlam pembangunan mengunakan lahan sawah akan
mempengaruhi kontribusi sektor pertanian khususnya tanaman pangan
terhadap pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi Aceh Timur kedepan.
Luas sawah pada Tahun 2019 sebesar 33.073 Ha sedangkan pada tahun 2020
luas lahan mengalami pengurangan menjadi sebesar 19.453 Ha baku sawah di
Aceh tahun 2019 bertambah sebesar 358.051 Ha. Luas lahan baku sawah akan
berdampak lansung pada alokasi pupuk subsidi dan input pertanian lainnya.
Luas lahan sawah Aceh Timur tahun 2020 berkurang seluas 13,620 Ha
dibandingkan tahun 2019 karena alih fungsi lahan sawah menjadi permukiman
dan sarana infrastruktur lainnya. Sedangn seb Sub sektor perkebunan dengan
komoditi andalannya di Kabupaten Aceh Tmur masih pada Pinang, kakao,,
kelapa sawit, karet
2.4.3.3. Perkebunan
Sub sektor perkebunan telah memberikan sumbangan yang cukup berarti
terhadap perekonomian nasional dan daerah, karena memberikan lapangan
pekerjaan yang cukup luas bagi masyarakat, penyokong agro-industri daerah, serta
ikut menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Areal perkebunan rakyat di
Aceh Timur sebagian besar ditanami tiga komoditi besar yaitu tanaman perkebunan
sawit 26.357,00 ha, karet 22.519,50 Ha dan kakao 13.572,50 Ha.
Secara umum untuk perkebunan rakyat luas lahan masing-masing komoditas
mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada tahun 2020 jika dibandingkan
dengan kondisi tahun 2016. Kelapa sawit merupakan komoditas yang mengalami
peningkatan luas area paling tinggi yaitu pada tahun 2016 luas perkebunan sawit
rakyat sebesar 25.842,00 Ha, meningkat menjadi 26.357,00 Ha pada tahun 2020,
sedangkan karet mengalami peningkatan dimana pada tahun 2016 luas areal
tanaman karet adalah 22.159,50 Ha meningkat menjadi 22.519,50 Ha pada tahun
2020. Selain kedua komoditi tersebut beberapa komoditi seperti kakao, kelapa dan
juga pinang mengalami peningkatan tiap tahunnya. Peningkatan ini terjadi karena
perubahan trend tanaman di kalangan petani serta akibat dari tingginya harga
maupun permintaan pasar terhadap dua jenis komoditi ini. Hal tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut :
Bab II - 162
Tabel 2.80. Tanaman Perkebunan Rakyat di Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016 –
2020
LUAS AREAL (HA)
KOMODITAS
2016 2017 2018 2019 2020
Kelapa Sawit 25.856,00 25.997,00 26.177,00 26.307,00 26.357,00
Karet 22.159,00 22.214,50 22.399,50 22.519,50 22.519,50
Kopi 522,25 522,25 522,25 522,25 484,25
Kakao 12.530,00 12.745,00 12.821,00 13.573,00 13.572,50
Kelapa 6.834,50 6.834,50 6.971,50 6.979,50 7.189,65
Pala 0,00 1,00 1,00 1,00 0,00
Pinang 2.704,50 2.705,00 2.706,00 2.719,00 2.719,00
Lada 13,25 15,35 15,35 15,35 15,35
Sumber : BPS Aceh Timur, 2021
Tabel 2.81. Produksi Perkebunan Rakyat di Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016 –
2020
PRODUKSI (TON)
KOMODITI
2016 2017 2018 2019 2020
Kelapa Sawit 202.818,89 115.659,30 173.888,00 175.188,00 174.525,00
Karet 14.931,17 14.942,67 14.778,82 14.900,59 14.900,59
Kopi 124,13 126,14 159,44 143,24 127,04
Kakao 6.787,03 6.806,97 6.411,00 6.038,22 6.037,90
Kelapa 6.101,55 6.106,83 6.109,90 6.109,90 6.109,90
Bab II - 163
PRODUKSI (TON)
KOMODITI
2016 2017 2018 2019 2020
Pala 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Pinang 1.613,27 1.613,28 1.612,28 1.620,10 1.620,10
Lada 3,49 3,49 3,49 3,49 3,49
Sumber : BPS Aceh Timur, 2021
Tabel 2.82. Produktivitas Perkebunan Rakyat Kabupaten Aceh Timur Tahun 2018 –
2020
PRODUKTIVITAS (KG/HA)
KOMODITI
2018 2019 2020
Kelapa Sawit 26.177,00 26.307,00 26.357,00
Karet 22.399,50 22.219,50 22.519,5
Kopi 522,25 522,25 455,25
Kakao 12.821,00 13.573,00 13.572,5
Kelapa 6.971,50 6.979,50 7.189,65
Pala 00,00 00,00 00,00
Bab II - 164
PRODUKTIVITAS (KG/HA)
KOMODITI
2018 2019 2020
Pinang 680,00 2.719,00 2.719,00
Lada 15,35 15,35 15,45
Sumber : BPS Aceh Timur, 2021
2.4.3.4. Peternakan
Perkembangan populasi ternak di Kabupaten Aceh Timur dari 8 (delapan)
jenis komoditas ternak untuk tahun 2016 angka tertinggi diperoleh dari jenis ternak
ayam ras pedaging yaitu sebanyak 354.879 ekor. Selanjutnya jenis ayam buras
sebanyak 196.083 ekor, kambing sebanyak 87.370 ekor, sapi potong sebanyak
64.809 ekor, itik sebanyak 59.676 ekor, domba sebanyak 13.727 ekor, kerbau
sebanyak 13.494 ekor dan yang paling rendah adalah jenis ternak ayam ras petelur
sebanyak 500 ekor sementara di tahun 2020 hampir semua populasi mengalami
penurunan produksi dan hanya beberapa populasi seperti ayam Ras
petelur mengalami peningkatan produksi di tahun 2020 sebanyak 255.362 ekor.
Untuk jenis ayam ras petelur menunjukkan tren peningkatan angka populasi karena
keseriusan usaha peternakan ayam petelur yang di Kelola oleh Pemerintah Daerah.
Bab II - 165
pada jenis komoditas sapi potong yaitu sebesar 1.001.675 kg pada tahun 2016
mengalami penurunan sangat signifikan di tahun 2020 sebanyak 627.978,75 kg
hampir semua populasi mengalami penurunan ditahun . Adanya peningkatan yang
signifikan dari data tahun 2012 yang hanya memproduksi 508.713 Kg. Sedangkan
urutan terendah adalah jenis komoditas itik yaitu sebesar 11.201 kg pada tahun 2016,
jika dilihat data tahun 2016 sampai dengan 2020, produksi daging itik mengalami
penurunan di tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan jenis komoditas sapi
masih mendominasi produksi daging di Kabupaten Aceh Timur. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.84. Produksi Daging di Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016- 2020
Untuk produksi telur, posisi tertinggi diperoleh dari jenis ternak itik dengan
angka 808.720 butir, selanjutnya ternak ayam buras sebanyak 200.741 butir di tahun
2016. Sedangkan untuk ternak ayam ras petelur tidak lagi menunjukkan data yang
signifikan dikarenakan usaha ternak ayam petelur yang dikelola oleh Pemerintah
Daerah sudah tidak berjalan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Bab II - 166
Tabel 2.85. Produksi Telur di Kabupaten Aceh Timur
2.4.3.5. Kehutanan
Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu berupa hutan yang ditunjuk atau
ditetapkan Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai Hutan
Tetap. Kawasan Hutan perlu ditetapkan untuk menjamin kepastian hukum
mengenai status kawasan hutan, letak batas dan luas suatu wilayah tertentu
yang sudah ditunjuk sebagai Kawasan Hutan menjadi Kawasan Hutan Tetap.
Peningkatan luasan tutupan hutan menjadi target jangka panjang Rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Kabupaten Aceh Timur.
Hal tersebut dilaksanakan melalui program-program untuk merehabilitasi hutan dan
peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) kawasan perkotaan yang dilakukan secara
simultan. Sesuai dengan RTRW Kabupaten Aceh Timur, luas total hutan di Kabupaten
Aceh Timur seluas 260.640,89 ha yang terbagi atas hutan produksi seluas 93.023,26
ha, hutan lindung seluas 167.317,22 ha dan Cagar Alam Serbajadi seluas 300,41 ha.
Agar luasan hutan tetap terjaga maka diperlukan koordinasi dengan Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Aceh melalui Kesatuan Pengelolaan
Hutan (KPH) Wilayah III Langsa dalam pengelolaan hutan di Kabupaten Aceh Timur
agar tetap lestari. Masyarakat di sekitar kawasan hutan dilatih untuk memanfaatkan
hasil hutan non kayu sehingga mereka dapat mencukupi kebutuhan ekonomi
keluarga tanpa melakukan penebangan liar terhadap kayu yang terdapat di dalam
hutan.
Bab II - 167
2.4.3.6. Pertambangan dan Penggalian
Pertambangan dan penggalian merupakan salah satu sektor penting bagi
perekonomian Kabupaten Aceh Timur, karena didalamnya tergaung beberapa
produk bahan tambang strategis, seperti pertambangan minyak, penggalian pasir,
serta penggalian bahan galian C lainnya. Kabupaten Aceh Timur memiliki potensi
bahan tambang yang cukup beragam, yaitu minyak dan gas bumi, tembaga, timah
hitam (400.000 ton), seng, bijih besi magnetit (22.000.000 ton), dan granit
(900.000.000 ton). Sedangkan bahan tambang yang sduah memiliki data sebagian
besar berupa mineral non logam.
Kegiatan penambangan di Kabupaten Aceh Timur saat ini terus
berkembangan adalah Galian Golongan C dan Galena (Timah hitam). Untuk kegiatan
pertambangan dimana pada akhir tahun 2016, Dinas Pertambangan Kabupaten
Aceh Timur dilakukan perubahan Organisasi Perangkat Daerah disebabkan TUPOKSI
Pertambangan berdasarkan Undang-Undang 24 Tahun 2014 tidak lagi menjadi
TUPOKSI kabupaten/kota. Kegiatan pertambangan Minyak dan Gas yang masih aktif
beroperasi sekarang di Kabupaten Aceh Timur adalah: PT. Medco E&P Malaka, KRX
dan PT. Trianggle Pase INC.
Tabel 2.87. Luas Areal dan Produksi Pertambangan Menurut Jenis Bahan Galian
LUAS IZIN
LUAS PRODUKSI
JENIS BAHAN NAMA USAHA
NO AREAL (TON/TAH
GALIAN PERUSAHAAN PENAMBANGAN
(HA) UN)
(HA)
CV. Hajar Alam
1 Tanah dan Batu 10
Mulia
2 Pasir CV. Aneuk Shuhada 1
UD. Citra Mandiri
3 Tanah dan Batu 2
Rajawali
4 Tanah dan Batu UD. Keluarga 1
5 Tanah dan Batu UD. Beutari Batee 2
6 Tanah Said Husein 1
7 Tanah Mont Batee 1
8 Pasir dan Batu Muslem 1,88
9 Tanah T. Machruzarsyah 2
10 Tanah Tahiroe jaya 1
11 Tanah Zulkifli Jaya 1
12 Tanah Muhammad Zakir 2
13 Pasir dan Batu Nurdin Saad 1,47
14 Pasir dan batu M. Juned Dawud 2
Bab II - 168
LUAS IZIN
LUAS PRODUKSI
JENIS BAHAN NAMA USAHA
NO AREAL (TON/TAH
GALIAN PERUSAHAAN PENAMBANGAN
(HA) UN)
(HA)
15 Tanah Zainal Abidin 12,7
16 Tanah dan Batu KUD. Purnama Jaya 2
17 Tanah Mitraz 2
18 Pasir dan Batu Rusli Ranto, SH, MH 0,95
19 Tanah Bersama 1
20 Pasir dan Batu Kasat Arina 1,8
21 Tanah dan Batu Ridwan, S.Pd., MM 2
22 Tanah Drs. T. Syahrul 2
23 Tanah M.Nudir 2 30.000
24 Tanah Safrijal 1,4
25 Tanah dan Batu Ibrahim Ali 1
26 Tanah Yusri 1,7
27 Tanah dan Batu Bustami 2
28 Pasir dan Batu UD. Paya Pasi Jaya 2
29 Tanah Syakirin 1,7 30.000
30 Tanah Tarmizi 2 30.000
Sumber : Dokumen IKPLHD Kabupaten Aceh Timur, 2021
Bab II - 169
2.4.3.7. Perdagangan
Sektor perdagangan merupakan sektor penyumbang PDRB terbesar di
Kabupaten Aceh Timur. Selama 3 tahun terakhir kontribusi kategori perdagangan
besar dan eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor terhadap perekonomian
Kabupaten Aceh Timur berada pada level 9 persen dengan nilai tambah pada tahun
2020 sebesar 988,27 milyar rupiah. Kontribusinya terhadap PDRB terus tumbuh dari
797,21 miliar rupiah pada tahun 2016 hingga 988,27 miliar rupiah pada tahun 2020.
2.4.3.8. Perindustrian
Salah satu sektor ekonomi yang mendapatkan prioritas utama dalam
pembangunan adalah sektor industri. Sektor industri terus ditingkatkan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dipandang sebagai bagian
dari pembangunan ekonomi. Pembangunan sektor industri mampu memberikan
peran yang sangat strategis dalam perekonomian nasional. Sumbangan dalam
berbagai sektor pembangunan nasional adalah wujud nyata dan tidak perlu
disangsikan, seperti menyerap tenaga kerja, memperluas lapangan kerja dan
kontribusi terhadap penerimaan devisa negara. Salah satu upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan kinerja industri kecil dan menengah adalah pembinaan. Selain
itu juga dapat dilaukan dengan cara menciptakan hubungan kemitraan
dengan pengusaha. Permasalahan pada sektor perindutrian yang terjadi beberapa
tahun terakhir di Kabupaten Aceh Timur, yaitu menurunnya kontribusi sektor industri
terhadap PDRB. Kontribusi dan pertumbuhan sektor industri dapat dilihat pada
gambar berikut :
Bab II - 170
100% 47,30 2,16
8,34
80%
60%
40%
8,16 5,66
20% 4,3 1,78
0%
-20% 2016 2017 2018 2019 2020
-40%
-60% -47,35
-80% -279,77 -217,98
-100%
Kontribusi Pertumbuhan
Tabel 2.88. Perkembangan Jumlah dan Nilai IKM Kabupaten Aceh Timur Tahun
2016-2020
JUMLAH NILAI (RP. 000)
NO TAHUN
IKM (UNIT) T. KERJA (ORG) INVESTASI PRODUKSI BB/BP
1. 2016 1.544 5.920 17.587.977 73.109.058 24.727.573
2. 2017 1.727 6.044 19.212.160 75.340.458 25.991.142
3. 2018 1.688 6.351 23.511.327 94.604.498 44.946.670
4. 2019 1.688 6.351 23.511.327 94.604.498 44.946.670
5. 2020 1.807 6.691 29.187.827 116.320.548 49.244.170
Sumber : Disperinnakertrans Kab. Aceh Timur, 2021
Bab II - 171
Perkembangan sektor industri kecil dan menengah di Kabupaten Aceh Timur
tahun 2016-2020 mengalami peningkatan. Jumlah industri kecil menengah (IKM)
pada tahun 2016 sebesar 1.544 unit, jumlah tenaga kerja sebanyak 5.920 orang,
dengan nilai investasi sebesar 17.109.058 rupiah. Dibandingkan dengan tahun 2020
jumlah IKM sebesar 1.807 unit dan tenaga kerja sebanyak 6.691 orang mengalami
peningkatan. Sedangkan untuk nilai nvestasi dari tahun 2016- 2020 juga mengalami
peningkatan dari tahun 2016 sebesar 17.587.977 rupiah dan ditahun 2020 sebesar
29.187.827 rupiah. penurunan sebesar 4.316.270.654 rupiah dibandingkan dengan
tahun 2016. Namun jika dibandingkan dengan tahun 2019 nilai investasi mengalai
peningkatan.
Bab II - 172
investasi yang berhubungan dengan kemaritiman, kelautan dan industri perikanan.
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Urusan Kelautan dan Perikanan dari
tahun 2015 sampai 2020 dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 2.89. Capaian Indikator Utama Urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2015-
2020
NO INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
Produksi Perikanan
1 27.474,29 28.175,45 28.775,55 28.799,55 29.235,00
Tangkap
Produksi Perikanan
2 9.629,00 9.395,59 9.965,72 13.508,69 14.445,00
Budidaya
3 Jumlah Nelayan 13.212 19.168 20.040 20.140 20.140
Jumlah Petani
4 5.998 5.909 5.619 5.619 5.582
Budidaya
Sumber : Dinas Perikanan Kab. Aceh Timur, 2021
2.4.3.10.Transmigrasi
Kawasan Transmigrasi adalah kawasan budidaya yang memiliki fungsi sebagai
permukiman dan tempat usaha masyarakat dalam satu sistem pengembangan
berupa wilayah pengembangan transmigrasi atau lokasi Permukiman Transmigrasi.
Untuk mewujudkan Rencana Kawasan Transmigrasi (RKT) setidaknya dilatar
belakangi oleh :
1. Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (UU 26/2007), penataan ruang diklasifikasikan berdasarkan sistem, fungsi
utama kawasan, wilayah administratif, kegiatan kawasan, dan nilai strategis
kawasan. Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan meliputi penataan
ruang kawasan strategis nasional (KSN), penataan ruang kawasan strategis
provinsi, dan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota.
2. Undang-Undang No. 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian yang mengatur
perencanaan pembangunan kawasan transmigrasi, maka dalam rangka
perwujudan pengembangan kawasan transmigrasi secara efisien dan efektif
yang penyusunan rencana kawasannya diamanatkan oleh PP Nomor 3 Tahun
2014.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian
Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009
Bab II - 173
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang
Ketransmigrasian.
JUMLAH TERIDENTIFIKASI
JUMLAH PENEMPATAN
NO KECAMATAN MENJADI DESA/
UPT
KK JIWA KELURAHAN
1. Serbajadi 2 440 1.723 2
2. Simpang Jernih 1 300 1.583 1
3. Peunaron 6 2.100 8.226 5
4. Ranto Peureulak 1 480 2.063 1
Bab II - 174
JUMLAH TERIDENTIFIKASI
JUMLAH PENEMPATAN
NO KECAMATAN MENJADI DESA/
UPT
KK JIWA KELURAHAN
5. Banda Alam 1 250 1.112 1
6. Indra Makmur 2 1.013 4.051 2
7. Pante Bidari 2 700 3.121 2
JUMLAH 15 5.283 21.879 14
Sumber : Disperinnakertrans Kab. Aceh Timur, 2021
Tabel 2.91. Data Lokasi Daerah Pemukiman Transmigrasi dalam Wilayah Kabupaten
Aceh Timur Tahun 1981 – 2016
Bab II - 175
LOKASI TRANSMIGRASI TAHUN JUMLAH
NO POLA
UPT/DESA KECAMATAN PENEMPATAN KK JIWA
Krueng
16. Peunaron TSM 1991/1992 100 473
Baung
Bukit
17. Peunaron TSM 1991/1992 75 308
Asamera
18. Bukit Cinta Peunaron TSM 1992/1993 75 351
19. Rawa Pakis Peunaron TSM 1993/1994 200 869
20. DK – III Peunaron TSM 1994/1995 200 923
Krueng
21. Peunaron TSM 1995/1996 100 461
Baung
22. SP. Rambung Peunaron TSM 1995/1996 114 609
23. UPT III/IV Peunaron TSM 1995/1996 256 1.023
TRANS
24. SP.6 Peunaron 2009 200 866
LOKAL
UPT-Punti Ranto
25. LOKAL 2015/2016 50 192
Payong Peureulak
JUMLAH 6.123
Sumber : Disperinnakertrans Kab. Aceh Timur, 2021
Tabel 2.92. Pembangunan Lokasi Transmigrasi Baru (PTB) di Aceh Timur Tahun
2005 – 2016
DAYA PEMBANGUNAN
NO KAB/LOKASI TAHUN
TAMPUNG RUMAH (UNIT)
1 Aceh Timur / Peunaron SP.6 200 200 2007
2 UPT Punti Payong 120 50 2015-2016
Jumlah 320 250
Sumber : Disperinnakertrans Kab. Aceh Timur, 2021
Bab II - 176
Sampai dengan tahun 2021 teridentifikasi sebanyak Delapan (8) kecamatan
dalam Kabupaten Aceh Timur yang telah menjadi wilayah pengembangan
transmigrasi dan telah menjadi desa definitif sebanyak 17 gampong, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Bab II - 177
1. Membatasi ruang kawasan berdasarkan status kawasan hutan yang memiliki
kemudahan dalam pengelolaan dan pembangunan kedepannya. Areal-areal
yang memiliki status Kawasan Budidaya Non Kehutanan (HPK dan APL)
merupakan ruang potensial bagi perwujudan Kawasan Transmigrasi.
2. Mengakomodasi kebijakan dan program transmigrasi yang masih/sedang
berjalan dan direncanakan dilaksanakan di masa mendatang.
3. Memiliki dukungan sumberdaya lahan baik bagi pengembangan sistem
produksi pertanian berbasis komoditas unggulan maupun pembangunan fisik
binaan dalam kawasan transmigrasi.
4. Memiliki potensi sebagai satu kesatuan wilayah ekonomi yang secara signifikan
mampu mendukung dan perkembangan wilayah kabupaten sebagai pusat
pertumbuhan baru dan dapat mendorong peningkatan ekonomi daerah.
5. Kawasan yang diusulkan bebas dari peruntukan pihak lain, tidak memiliki
masalah sosial yang menghambat pertumbuhan, pertimbangan aspirasi
pemerintah daerah, serta masyarakat setempat dan atau badan usaha.
Bab II - 178
maupun eksteren. Dengan luasan tersebut kondisi dilapangan di bagi menjadi dua
zona yaitu zona kawasan potensi untuk digunakan dan zona tidak potensi digunakan
untuk kegiatan budidaya dan non budidaya. Adapun Konsep Luasan RKT Peunaron
– Seumanah Jaya dapat dilihat pada Tabel 2.91 berikut :
LUAS
LUAS TIDAK KAWASAN
POTENSI POTENSIAL
NO DESA UTAMA DESA/GAMPONG UNTUK SP UNTUK SP
BARU DAN SP BARU DAN
PUGAR (HA) SP PUGAR
(HA)
1. Seumanah Jaya Seumanah Jaya Tidak Potensi Total 572
(Fungsi sebagai SKP Potensi 572
A dengan pusat di
Seumanah Jaya dan
merupakan Fungsi
Sebagai KPB)
2. Peunaron a) Peunaron Lama Tidak Potensi Total 12.092
(Fungsi sebagai SKP b) Arul Pinang (HP, Lereng dan Potensi 4.300
B dengan pusat di c) Bukit Tiga Land Use)
Peunaron) 7.792
3. Peunaron Baru a) Peunaron Baru Tidak Potensi Total 6.680
(Fungsi sebagai SKP b) Sri Mulya (HP, Lereng dan Potensi2.500
C dengan pusat di Land Use)
Peunaron Baru) 4.100
4. Kuala Pangoh a) Kuala Pangoh Tidak Potensi Total 9.737
(Fungsi sebagai SKP b) Alue Drien (HP, Lereng dan Potensi 3.600
D dengan pusat di Land Use)
Kuala Pangoh) 6.137
5. Ranto Peurelak a) Seumanah Jaya Tidak Potensi Total 23.105
(Fungsi sebagai SKP b) Punti Payong (HP, Lereng dan Potensi 5.000
E dengan pusat di c) Alue Genteng Land Use)
Punti Payong) d) Beurandang 18.105
JUMLAH 36.134 15.972
Sumber : Disperinnakertrans Kab. Aceh Timur, 2020
Bab II - 179
Sumber : RTRW Kab. Aceh Timur 2012-2032
Gambar 2.45. Peta Kawasan Potensi Transmigrasi Kabupaten Aceh Timur
Bab II - 180
penyediaan sarana prasarana bagi pelayanan satuan kawasan pengembangan
transmigrasi (SKP).
C. Pusat Permukiman/Desa
Fungsi dari pusat permukiman/desa memiliki fungsi pusat pelayanan
lingkungan satu desa atau satu satuan permukiman transmigrasi (SP).
Sarana dan Prasarana dalam pembangunan RKT meliputi:
C.1. Rencana Sistem Transportasi
Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari
sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam
hubungan hierarki.Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada rencana tata
ruang wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antarkawasan dan/atau
dalam kawasan perkotaan, dan kawasan perdesaan.Selain itu, jalan dapat
meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu tempat karena menolong orang untuk
pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan. Rencana pengembangan
sistem transportasi di dalam RKT Peunaron-Seumanah Jaya adalah sebagai berikut:
a. Ruas jalan Batas Aceh Utara-Peureulak sepanjang 68,09 km (enam puluh
delapan koma nol sembilan kilometer); dan ruas jalan Peureulak-Batas Kota
Langsa sepanjang 38,01 km (tiga puluh delapan koma nol satu kilometer).
b. propinsi dalam wilayah Kabupaten, berupa jalan kolektor primer dengan status
jalan Propinsi sepanjang 110,93 km (seratus sepuluh koma sembilan puluh tiga
kilometer), yaitu ruas jalan Peureulak Barat-Batas Gayo Luwes;
c. jaringan jalan kolektor primer (K4) dengan status jalan Kabupaten, dengan
panjang total ruas jalan 902,01 km (sembilan ratus dua koma nol satu kilometer),
terdiri atas:
1. Ruas jalan Alue Buloh 1-Mtg. Rayeuk sepanjang 2,39 km (dua koma tiga
puluh sembilan kilometer);
2. Ruas Jalan Baroh Bugeng-Peulawi sepanjang 1,59 km (satu koma lima puluh
sembilan kilometer);
3. Ruas jalan Blang Gleum-Sosial 1 sepanjang 8,08 km (delapan koma nol
delapan kilometer);
4. Ruas jalan Blang Siguci-Keude Dua sepanjang 1,70 km (satu koma tujuh
puluh kilometer);
5. Ruas jalan Buket Bata-Simpang Jalan Sosial sepanjang 6,24 km (enam koma
dua puluh empat kilometer);
Bab II - 181
Selain jaringan jalan, perlu adanya rencana pengembangan terminal
penumpang dan barang. Terminal Penumpang adalah prasarana transportasi jalan
untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra
dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan umum, sedangkan terminal barang adalah prasarana transportasi jalan
untuk keperluan membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra
dan/atau antar moda transportasi. Untuk mendukung kegiatan pergerakan orang
dan barang, maka perlu didukung pengembangan terminal orang dan barang
dengan type terminal adalah terminal penumpang tipe C dengan fungsi melayani
kendaraan umum untuk angkutan perdesaan, dan dilengkapi dengan terminal
barang untuk mendukung distribusi barang.
Bab II - 182
Tabel 2.96. Rencana Sarana Pendidikan di RKT Peunaron-Seumanah Jaya
Bab II - 183
SARANA JUMLAH SARANA (UNIT)
NO SKP KET
PENDIDIKAN EKSISTING ANALISIS RENCANA
Membutuhkan
SMA/SMK 0 2 1
pengembangan
PT/ Akademi - - -
Sumber : Disperinnakertrans Kab. Aceh Timur, 2020
Bab II - 184
SARANA JUMLAH SARANA (UNIT)
NO SKP KET
KESEHATAN EKSISTING ANALISIS RENCANA
Membutuhkan
Posyandu 1 16 1
penambahan
Membutuhkan
Apotek - 1 1
penambahan
2 SKP B Rumah Sakit - 0 -
Rumah Sakit
- 1 -
Bersalin
Membutuhkan
Puskesmas 1 0 1
Penambahan
Membutuhkan
Pustu - 1 3
penambahan
Membutuhkan
BP Warga 2 11 7
penambahan
Membutuhkan
Posyandu 4 22 8
penambahan
Membutuhkan
Apotek - 1 1
penambahan
3 SKP C Rumah Sakit - 1 -
Rumah Sakit
- 1 -
Bersalin
Membutuhkan
Puskesmas 1 1 1
penambahan
Pustu - 0 - Masih mencukupi
Membutuhkan
BP Warga - 1 1
penambahan
Membutuhkan
Posyandu 2 2 2
penambahan
Apotek - 1 1
4 SKP D Rumah Sakit - 0 -
Rumah Sakit
- 1 -
Bersalin
Membutuhkan
Puskesmas - 0 1
penambahan
Membutuhkan
Pustu - 1 -
Pengembangan
Membutuhkan
BP Warga 2 8 1
penambahan
Membutuhkan
Posyandu 9 15 2
penambahan
Membutuhkan
Apotek - 1 1
penambahan
5 SKP E Rumah Sakit - 0 -
Rumah Sakit
- 1 -
Bersalin
Bab II - 185
SARANA JUMLAH SARANA (UNIT)
NO SKP KET
KESEHATAN EKSISTING ANALISIS RENCANA
Puskesmas - 0 1
Pustu - 1 -
BP Warga 1 6 1
Posyandu 1 13 2
Apotek - 1 -
Sumber : Disperinnakertrans Kab. Aceh Timur, 2020
Bab II - 186
SARANA JUMLAH SARANA (UNIT)
NO SKP KET
PERIBADATAN EKSISTING ANALISIS RENCANA
Membutuhkan
Balai Pengajian 1 2 1
penambahan
Membutuhkan
5 SKP E Mesjid - 1 1
penambahan
Mushola - 1 1 Masih mencukupi
Membutuhkan
Balai Pengajian 1 2 1
penambahan
Sumber : Disperinnakertrans Kab. Aceh Timur, 2020
Bab II - 187
JUMLAH
SARANA SARANA
NO SKP KET
PERDAGANGAN (UNIT)
EKSISTING ANALISIS RENCANA
Restoran/Rumah
2 3 - Masih mencukupi
Makan
Membutuhkan
Penginapan - 3 3
penambahan
Pusat Perbelanjaan Membutuhkan
- 1 1
Lingkungan penambahan
Membutuhkan
3 SKP C Kios/Warung - 9 4
penambahan
Membutuhkan
Pertokoan - 1 1
penambahan
Pasar - 1 - Masih mencukupi
Restoran/Rumah
- 1 - Masih mencukupi
makan
Membutuhkan
Penginapan - 1 1
penambahan
Pusat Perbelanjaan Membutuhkan
- 1 -
Lingkungan penambahan
4 SKP D Kios/Warung - 76 - Masih mencukupi
Membutuhkan
Pertokoan 53 3 1
penambahan
Membutuhkan
Pasar 0 1 -
penambahan
Restoran/Rumah
4 2 - Masih mencukupi
makan
Membutuhkan
Penginapan - 2 1
penambahan
Pusat Perbelanjaan Membutuhkan
- 1 -
Lingkungan penambahan
5 SKP E Kios/Warung - 46 - Masih mencukupi
Membutuhkan
Pertokoan - 3 1
penambahan
Membutuhkan
Pasar - 1 1
penambahan
Restoran/
- 0 -
Rumah makan
Penginapan - - -
Pusat Perbelanjaan
- 1 -
Lingkungan
Sumber : Disperinnakertrans Kab. Aceh Timur, 2020
Bab II - 188
C.6. Sarana Taman, RTH, Olahraga dan Rekreasi
Sesuai dengan UUPR No. 26 Tahun 2007 bahwa proporsi Ruang Terbuka Hijau
(RTH) pada wilayah kota minimal 30%, dimana proporsi RTH Publik pada wilayah
kota minimal 20% (berdasarkan Permen PU No.5/PRT/M/2008). Maka
pengembangan ruang terbuka hijau sebagai pembentuk lingkungan sebagian besar
akan dikembangkan di lingkungan permukiman serta di pusat kawasan. Sarana
taman, rekreasi dan olahraga membutuhkan peningkatan dengan pola
pengembangan yang diharapkan mampu mendukung potensi alam dan sekaligus
membantu ataupun memicu terbentuknya struktur kota yang mantap.
Sesuai dengan perkembangannya wilayah, maka keberadaan Sarana taman,
RTH, rekreasi dan olah raga sangat dibutuhkan untuk penduduk dalam upaya
menghilangkan tekanan yang diperoleh dalam menjalankan kehidupan. Yang
dimaksud dengan sarana rekreasi ini adalah bangunan yang dipergunakan akti5itas-
akti5itas kebudayaan dan atau rekreasi seperti gedung-gedung pertemuan, gedung
serba guna, bioskop, gedung kesenian, dan lain-lain. Sedangkan sarana olah raga
yang berupa lapangan selain berfungsi untuk kegiatan olah raga juga dapat
berfungsi sebagai paru-paru wilayah yang akan memberikan kesegaran pada
wilayah tersebut.
Dalam pengembangan taman/ruang terbuka harus dapat terintegrasi dengan
pengembangan kawasan budidaya perkotaan yang baru, seperti : perumahan,
sarana sosial, dan sarana lainnya. Berdasarkan standard yang ada dan hasil analisis
maka dapat diketahui kebutuhan ruang untuk fasilitas taman, olahraga, ruang
terbuka dan rekreasi di Kawasan RKT Peunaron-Seumanah Jaya seluas 86.857 ha.
Tabel 2.100. Rencana Sarana Taman, RTH, Olahraga dan Rekreasi di RKT Peunaron-
Seumanah Jaya
Bab II - 189
STANDAR TAHUN 2023
JENIS PENDUDUK JUMLAH
NO SKP LUAS JUMLAH LUAS
SARANA PENDUKUNG PENDUDUK
(HA) (UNIT) (HA)
(JIWA) (JIWA)
Taman/
2.500 0,1 20.620 8 1,03
Tempat Main
Gd. Serba
120.000 0,3 20.620 0 0,05
Guna
Gd. Bioskop 120.000 0,2 20.620 0 0,03
JUMLAH 9 2,15
Taman dan
Lapangan 120.000 2,4 26.909 0 0,54
Olahraga
Taman dan
Lapangan 30.000 0,9 26.909 1 0,81
Olahraga
2 SKP B
Taman/
2.500 0,1 26.909 11 1,35
Tempat Main
Gd. Serba
120.000 0,3 26.909 0 0,07
Guna
Gd. Bioskop 120.000 0,2 26.909 0 0,04
JUMLAH 12 2,80
Taman dan
Lapangan 120.000 2,4 2.182 0 0,04
Olahraga
Taman dan
Lapangan 30.000 0,9 2.182 0 0,07
Olahraga
3 SKP C
Taman/
2.500 0,1 2.182 1 0,11
Tempat Main
Gd. Serba
120.000 0,3 2.182 0 0,01
Guba
Gd. Bioskop 120.000 0,2 2.182 0 0,00
JUMLAH 1 0,23
Taman dan
Lapangan 120.000 2,4 19.107 0 0,38
Olahraga
Taman dan
Lapangan 30.000 0,9 19.107 1 0,57
Olahraga
4 SKP D
Taman/
2.500 0,1 19.107 8 0,96
Tempat Main
Gd. Serba
120.000 0,3 19.107 0 0,05
Guna
Gd. Bioskop 120.000 0,2 19.107 0 0,03
JUMLAH 9 1,99
Bab II - 190
STANDAR TAHUN 2023
JENIS PENDUDUK JUMLAH
NO SKP LUAS JUMLAH LUAS
SARANA PENDUKUNG PENDUDUK
(HA) (UNIT) (HA)
(JIWA) (JIWA)
Taman dan
Lapangan 120.000 2,4 2.182 0 0,04
Olahraga
Taman dan
Lapangan 30.000 0,9 2.182 0 0,07
Olahraga
5 SKP E
Taman/
2.500 0,1 2.182 1 0,11
Tempat Main
Gd. Serba
120.000 0,3 2.182 0 0,01
Guba
Gd. Bioskop 120.000 0,2 2.182 0 0,00
JUMLAH 1 0,23
Taman dan
Lapangan 120.000 2,4 51.315
Olahraga
Taman dan
Lapangan 30.000 0,9 51.315 1,63 86.857
Olahraga
Total
Taman/
2.500 0,1 51.315 2,45 86.857
Tempat Main
Gd. Serba
120.000 0,3 51.315 4,08 86.857
Guna
Gd. Bioskop 120.000 0,2 51.315 0,20 86.857
JUMLAH 0,14 86.857
Sumber : Disperinnakertrans Kab. Aceh Timur, 2020
Bab II - 191
kimia dalam jumlah berlebih serta tidak mengandung bakteri yang dapat
membahayakan kesehatan. Secara kuantitatif, kapasitas sumber air harus dapat
menjamin kontinuitas suplai air dan cadangan yang cukup terutama pada jam
puncak dan hari maksimum serta cadangan air bagi kebutuhan pemadam
kebakaran dan keperluan khusus lainnya.
▪ Pendistribusian air dari instalasi dan reservoir ke daerah pelayanan harus dapat
terjamin kontinuitasnya dengan tekanan yang cukup.
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui kebutuhan air minum dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan jumlah penduduk semakin
meningkat dan berdampak pada meningkatnya penggunaan air minum. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.97 dibawah ini :
Bab II - 192
Tabel 2.101. Rencana Kebutuhan Air Minum di RKT Peunaron-Seumanah Jaya Tahun 2023
JUMLAH DOMESTIK
PENDUDUK TOTAL NON KEHILANGAN TOTAL KEBUTUHAN
NO SKP PENDUDUK (LT/ORG/HARI)
TERLAYANI DOMESTIK DOMESTIK AIR
THN 2023 SR KU (LT/HARI) (LT/DETIK)
SKP A/
1 20.620 16.496 1.979.520 98.976 2.078.496 623.549 675.511 3.377.556 39,09
KPB
2 SKP B 26.909 21.527 2.583.264 129.163 2.712.427 813.728 881.539 4.407.694 51,01
3 SKP C 2.182 1.746 209.472 10.474 219.946 65.984 71.482 357.412 4,14
4 SKP D 19.107 15.286 1.834.272 91.714 1.925.986 577.796 625.945 3.129.727 36,22
5 SKP E 2.782 2.146 349.432 13.456 289.974 75.215 78.531 389.547 4,14
71.600 57.201 6.955.960 334.353 7.226.829 2.156.272 1.745.048 11.661.966 130
Sumber : Disperinnakertrans Kab. Aceh Timur, 2020
Bab II - 193
Dalam Kawasan Transmigrasi Peunaron-Seumanah Jaya, secara umum
pelayanan air minum belum dikelola secara publik dengan kontinuitas yang baik.
Kebutuhan air minum dipenuhi sendiri oleh penduduk dengan menggunakan
beberapa sumber air seperti sumur gali.Mengingat kebutuhan air minum yang terus
meningkat seiring perkembangan wilayah, maka sistem pelayanan air minum yang
ada perlu dikembangkan dengan menggunakan sistem pelayanan yang dikelola
secara publik.
Tabel 2.102. Proyeksi Timbulan Air Limbah di RKT Peunaron-Seumanah Jaya Tahun
2023
JUMLAH KEBUTUHAN KEBUTUHAN AIR
PENDUDUK AIR LIMBAH
NO SKP PENDUDUK AIR BERSIH AIR BERSIH LIMBAH
TERLAYANI
TAHUN 2023 (L/HARI) (M3/HARI) (L/HARI) (M3/HARI)
SKP A/
1 20.620 16.496 3.377.556 3.377.556.000 2.364.289 2.364.289.200
KPB
2 SKP B 26.909 21.527 4.407.694 4.407.694.200 3.085.386 3.085.385.940
3 SKP C 2.182 1.746 357.412 357.411.600 250.188 250.188.120
4 SKP D 19.107 15.286 3.129.727 3.129.726.600 2.190.809 2.190.808.620
5 SKP E 4.821 1.746 357.412 357.411.600 250.188 250.188.120
JUMLAH 73.639 55.054 11.272.388 11.272.388.400 7.890.672 7.890.671.880
Sumber : Disperinnakertrans Kab. Aceh Timur, 2020
C.9. Energi/Listrik
Jaringan listrik merupakan suatu kebutuhan penunjang utama bagi
kehidupan manusia dalam melakukan akti5itasnya dan dikelola oleh PLN melalui
jaringan kabel di atas permukaan tanah.Prasarana listrik harus dapat melayani
penduduk dalam melakukan aktiFitas ekonomi dan sosial. Pendistribusian prasarana
listrik harus dapat mencukupi kebutuhan penduduk sesuai dengan yang dibutuhkan.
Bab II - 194
Untuk memperkirakan kebutuhan listrik di RKT Peunaron-Seumanah Jaya pada akhir
tahun perencanaan dihitung berdasarkan standar dan asumsi kebutuhan listrik
sebagai berikut :
a. Rumah Tangga dengan asumsi 1 Rumah Tangga/KK terdapat 5 orang.
b. Standar kebutuhan 1 rumah tangga 900 Watt.
c. Fasilitas Umum 30% dari kebutuhan rumah tangga.
d. Penerangan Jalan 2% dari kebutuhan rumah tangga.
2023
PENDUDUK KAPASITAS TOTAL
FASILITAS PENERANGAN
NO SKP THN. 2023 LISTRIK RUMAH KEBUTUHAN
UMUM JALAN
(JIWA) TANGGA LISTRIK
(WATT) (WATT)
(WATT) (WATT)
SKP A/
1 20.620 3.711.600 1.113.480 74.232 4.899.312
KPB
2 SKP B 26.909 4.843.620 1.453.086 96.872 6.393.578
3 SKP C 2.182 392.760 117.828 7.855 518.443
4 SKP D 19.107 3.439.260 1.031.778 68.785 4.539.823
5 SKP E 2.281 392.760 114.528 7.355 578.434
JUMLAH 68.818 15.634.260 4.690.278 312.685 20.637.223
Sumber : Disperinnakertrans Kab. Aceh Timur, 2020
C.10. Telekomunikasi
Telekomunikasi merupakan prasarana pemberian informasi dan komunikasi
jarak jauh, kebutuhan pelayanan komunikasi penting dalam aspek prasarana.
Kapasitas yang harus dimiliki prasarana telekomunikasi harus mencukupi penduduk
yang menggunakannnya. Perkiraan kebutuhan telepon di RKT Peunaron-Seumanah
Jaya tahun 2032 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Bab II - 195
Tabel 2.104. Kebutuhan Telekomunikasi di RKT Peunaron-Seumanah Jaya Tahun
2023
PERKIRAAN SAMBUNGAN TELEPON
JUMLAH
NO SKP PENDUDUK TELEPON TELEPON
TELEPON RUMAH
(JIWA) FASOS/ UMUM
TANGGA (SST)
FASUM (SST)
SKP A/
1 20.620 1.031 31 8
KPB
2 SKP B 26.909 1.345 40 11
3 SKP C 2.182 109 3 1
4 SKP D 19.107 955 29 8
5 SKP E 2.281 169 7 3
JUMLAH 71.099 3.609 110 31
Sumber : Disperinnakertrans Kab. Aceh Timur, 2020
C.11. Persampahan
Peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya menyebabkan volume
sampah meningkat pula. Peningkatan volume sampah ini merupakan masalah yang
harus ditangani secara berkesinambungan oleh berbagai pihak. Pengumpulan
sampah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Pengumpulan sampah dilakukan langsung oleh penduduk, kemudian sampah
tersebut dibakar, ditimbun, atau dibuang langsung ke tempat sampah.
b. Pembuangan sampah dikumpulkan di masing-masing rumah tangga,
selanjutnya ditanam atau dibakar oleh masing – masing warga pemukim.
Bab II - 196
Lokasi TPA untuk rencana dikawasan transmigrasi Penaron – Seumanah Jaya
sampai saat ini belum ada, mengingat produk sampah yang dihasilkan hanya sebatas
sampah dari hasil yang relatif masih sedikit. Berdasarkan hasil analisis, besarnya
timbunan sampah yang dihasilkan sampai dengan tahun 2023 di RKT Peunaron-
Seumanah Jaya seperti terinci pada tabel dibawah ini.
Bab II - 197
Badan, penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang,
perumusan kebijakan teknis di bidang Perencanaan dan Pembangunan Daerah,
pengkoordinasian Perencanaan Pembangunan di bidang ekonomi dan
ketenagakerjaan, sarana dan prasarana dan sosial budaya.
Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud diatas Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai kewenangan: menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah; menyusun Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Daerah; melakukan Koordinasi Penyusunan Rencana
Kerja Perangkat Daerah (Renja-PD); melaksanakan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Kabupaten; melakukan koordinasi Penyusunan Program dan
Kegiatan dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten (RKPK). Berdasarkan
hasil Musrenbang Kabupaten; mengkoordinasikan perencanaan program/ kegiatan
daerah tahunan dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) melalui Tim
Anggaran; menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah melalui
Tim Anggaran; meneliti dan mengevaluasi Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RKA-SKPD) untuk bahan penyusunan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) perangkat daerah melalui Tim Anggaran; dan menghimpun dan
menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-
masing satuan perangkat daerah.
A. Tersedianya dokumen perencanaan RPJP yang telah ditetapkan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Aceh Timur ditetapkan
dengan Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rencana
pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008-2028
yang diundangkan pada tanggal 21 Januari 2008.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2008-2028, merupakan suatu dokumen resmi perencanaan
pembangunan daerah yang mengarah pada pembangunan Kabupaten Aceh Timur
dalam jangka panjang. Tujuan dari penyusunan RPJPD Kabupaten Aceh Timur Tahun
2008 – 2028 adalah untuk menyediakan pedoman pelaksanaan pembangunan
jangka panjang Kabupaten Aceh Timur untuk 20 (dua puluh) tahun ke depan yang
memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah Pasal 5 Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dengan
demikian maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Aceh Timur untuk kurun waktu 20 (dua puluh)
tahun ke depan adalah sebagai berikut :
Bab II - 198
• Mengeksplorasi kemungkinan - kemungkinan perkembangan, kecenderungan
dan perubahan dari berbagai faktor eksternal dan internal pembangunan daerah
Kabupaten Aceh Timur di masa depan.
• Memperkirakan pengaruh rencana pembangunan terhadap pengembangan
wilayah/ daerah Kabupaten Aceh Timur di masa depan.
• Memproyeksikan arah perjalanan pembangunan daerah Kabupaten Aceh Timur
hingga 20 (dua puluh) tahun ke depan untuk mengantisipasi tantangan dan
peluang yang akan dihadapi.
• Merumuskan arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah Kabupaten Aceh
Timur dengan memanfaatkan peluang seoptimal mungkin dan mengatasi
kendala serta ketidakpastian seefektif mungkin.
• Menjaga kesinambungan pembangunan daerah Kabupaten Aceh Timur yang
dilaksanakan dalam jangka menengah (lima tahunan) maupun jangka pendek
(satu tahunan).
Bab II - 199
Kesejahteraan Rakyat Aceh Timur ” yang dijabarkan kedalam 9 (sembilan) Misi yaitu:
a. Menjalankan Syariat Islam Secara Kaffah.
b. Meningkatkan Pendidikan Dayah Secara Terpadu.
c. Menjaga Keberlangsungan Perdamaian
d. Mengupayakan Kelanjutan Proses Reintegrasi, Hak–Hak Masyarakat Korban
Konflik dan Eks Kombatan.
e. Mewujudkan Good Governance dan Akuntabel Penyelenggaraan Pemerintahan
yang Aspiratif, Partisipatif dan Transparan.
f. Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Optimalisasi Potensi Basis Ekonomi
serta Pemberdayaan Masyarakat.
g. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik dalam Bidang Kesehatan, Pendidikan
dan Sosial Dasar Lainnya serta Pemanfaatan IPTEK.
h. Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Sarana dan Prasarana Publik serta
Memperhatikan Kelestarian Lingkungan Hidup.
i. Meningkatkan Ketentraman dan Ketertiban Umum dalam Kehidupan Beragama,
Bernegara dan Bermasyarakat.
2.4.4.2. Keuangan
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur tahun 2020 mendapat
Bab II - 200
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Opini dari BPK merupakan yang ke 7 (tujuh)
kalinya diperoleh Pemerintah Kabupaten Aceh Timur sejak Tahun 2014 sampai
dengan 2020 secara berturut-turut. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh
Timur tahun 2020 merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBK tahun
Anggaran 2020. Laporan pertanggungjawaban tersebut juga sebagai salah satu
instrumen untuk kepentingan evaluasi kinerja, serta menjadi salah satu tolok ukur
untuk melihat kemajuan Rencana, Program dan Kegiatan Pembangunan dalam
rangka pencapaian Visi Misi Pemerintah Kabupaten Aceh Timur.
Tabel 2.106. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016-2020
TAHUN
NO INDIKATOR
2017 2018 2019 2020 2021
1 Jumlah PNS Perempuan 3.448 3.330 3.318 3.217 3.524
2 Jumlah PNS Laki-laki 4.460 4.811 4.823 4.781 4.937
TOTAL 8.733 7.908 8.141 8.141 8.461
Sumber : BKPSDM Kab. Aceh Timur, 2022
Bab II - 201
Dari tabel di atas dapat kita lihat pada jumlah pegawai Kabupaten Aceh Timur
Pada tahun 2017 sebesar 7.908 pegawai menurun pada tahun 2018 sebesar 7.908
pegawai, hal ini disebabkan adanya pegawai Kabupaten Aceh Timur sudah
memasuki masa pensiun dan juga ada yang pindah tugas ke Wilayah Kota Langsa,
selanjutnya pegawai Kabupaten Aceh Timur meningkat kembali sampai tahun 2021
sebesar 8.461 pegawai, dikarenakan ada penerimaan pegawai baru dan
pengangkatan bidan PTT Kemenkes menjadi pegawai negeri sipil di Kabupaten Aceh
Timur.
Capaian indikator kinerja menurut bidang urusan penyelenggaraan
pemerintahan daerah sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan, BKPSDM sebagai pelaksana Unsur Penunjang Urusan
Pemerintahan melaksanakan fungsi dari kepegawaian, Pendidikan dan pelatihan.
Rata-rata lama pegawai mendapatkan Pendidikan dan pelatihan formal dan
structural sebanyak 3 bulan.
Tabel …
Capaian Indikator Kinerja BKPSDM
(Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan)
TAHUN
NO URAIAN ELEMEN SATUAN
2018 2019 2020 2021
Rata-rata lama Pegawai
1 mendapatkan pendidikan dan bulan 3 3 3 3
pelatihan
Persentase ASN yang mengikuti
2 persen 2,85 3,89 2,64 8,46
pendidikan dan pelatihan formal
a. ASN yang mengikuti
pendidikan dan pelatihan orang 232 290 211 660
formal
b. Jumlah PNS Aceh Timur orang 8141 7453 7997 7800
Persentase Pejabat ASN yang
3 telah mengikuti pendidikan dan persen 25,77 30,62 37,78 51,91
pelatihan struktural
a. Jumlah Pejabat ASN yang
telah mengikuti diklat orang 244 290 300 325
struktural
b. Jumlah Total Jabatan jabatan 947 947 794 626
Bab II - 202
TAHUN
NO URAIAN ELEMEN SATUAN
2018 2019 2020 2021
Jumlah Jabatan pimpinan tinggi
4 orang 37 37 37 37
pada instansi pemerintah
Jumlah jabatan administrasi
5 orang 3884 3195 4588 3308
pada instansi pemerintah
Jumlah Pemangku jabatan
6 fungsional tertentu pada instansi orang 4220 4221 3372 5093
pemerintah
Sumber : BKPSDM Kab. Aceh Timur, 2022
Bab II - 203
memberikan arah dan landasan kepada semua pihak terkait dengan
penyelenggaraan data di Kabupaten Aceh Timur. Pemerintah Aceh Timur sangat
mengharapkan data yang akurat, update kebenaran data dapat
dipertanggungjawabkan, dapat dengan mudah diakses serta dibagipakaikan untuk
mendukung Perencanaan Pembangunan, penganggaran dan pengendalian
pembangunan secara elektronik atau melalui Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE).
2.4.4.5. Pengawasan
Pengawasan memiliki posisi yang sangat strategis baik ditinjau dari fungsi
manajemen maupun dari sisi pencapaian visi dan misi pemerintah. Pengawasan
memiliki kedudukan yang setara dengan fungsi perencanaan atau fungsi
pelaksanaan sekaligus menjadi pengawal dalam pelaksanaan program.
Pelayanan bidang urusan pengawasan menyelenggarakan fungsi sebagai
perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan pengawasan internal terhadap
kinerja pegawai dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan.
Bab II - 204
bersifat multisektoral dengan melibatkan banyak pelaku pembangunan sehingga
diperlukan kerja sama dan koordinasi di antara semua pihak yang berkepentingan.
Selain itu, untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi daerah dibutuhkan
identifikasi terhadap kriteria evaluasi dan pengukuran daya saing yang tepat.
Kemampuan mengidentifikasi potensi dan daya saing daerah mutlak diperlukan bagi
pemerintah dan para pemangku kepentingan di daerah sebagai pijakan dalam
menyediakan kebijakan dasar yang diperlukan bagi pembangunan daerah.
Dalam rangka pengembangan potensi daerah di tengah lingkungan yang
semakin dinamis, tentunya diperlukan berbagai upaya pengembangan dan inovasi
secara lebih terarah dan terpadu sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kemajuan pembangunan daerah. Pengembangan wilayah dengan
tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat harus dilakukan dengan
suatu pembangunan yang berkelanjutan.
Dari sisi SDM, perlu terus diupayakan membangun meritokrasi sistem staffing
birokrasi, melalui implementasi open recruitment, dengan open recruitment,
diharapkan akan didapatkan calon-calon yang kapabel untuk memegang jabatan
tertentu. Menata ulang kelembagaan dan SDM birokrasi seyogyanya menjadi
prioritas pada semua tataran birokrasi, mengingat semakin ketatnya persaingan
ekonomi kawasan pada masa mendatang.
Berdasarkan laporan hasil pemetaan Indeks Daya Saing Daerah Se Indonesia
pemerintah kabupaten Aceh Timur dengan Skor Indeks 1,17830, dari 4 (empat)
Aspek dan Indeks Daya saing daerah yaitu faktor penguat/enabling environment
memperoleh indeks 0,35000, Sumber Daya Manusia indeks 0,28000 Faktor Pasar
dengan indeks 0,29960 dan Ekosistem Inovasi dengan indeks 0,24870
Bab II - 205
1200000
982647
1000000 863643
749884 782655
800000
648452
600000
400000
200000
0
2016 2017 2018 2019 2020
Bab II - 206
mengukur tingkat kesejahteraan penduduk, perubahan komposisinya digunakan
sebagai petunjuk perubahan tingkat kesejahteraan.
70 61,99 64,83
59,11 61,69 60,86
60
50 40,89
38,01 39,14
40 35,17
30,38
30
20
10
0
2016 2017 2018 2019 2020
Untuk mengetahui pola konsumsi pada tahun 2020 maka dapat dilihat
melalui proporsi jenis pengeluaran. Persentase pengeluaran untuk makanan pada
tahun 2020 terhitung 60,86 persen, mengalami penurunan bila dibanding tahun
2019 sebesar 64,83 persen. Sementara persentase pengeluaran untuk bukan
makanan mengalami kenaikan dari 35,17 persen menjadi 39,14 persen. Pengeluaran
rata-rata per kapita sebulan tahun 2020 mengalami kenaikan bila dibandingkan
dengan tahun 2019. Pada kelompok makanan sebesar Rp 598.023 dan pada
kelompok bukan makanan sebesar Rp 384.624.
Tabel 2.107. Pengeluaran Makanan dan Bukan Makanan Menurut Komoditas Kabupaten
Aceh Timur Tahun 2016-2020
Bab II - 207
NO KELOMPOK BARANG 2016 2017 2018 2019 2020
9 Minyak dan Kelapa 12.487 14.122 14.698 14.647 16.301
10 Bahan Minuman 13.818 16.696 17.477 16.235 18.737
11 Bumbu-bumbuan 9.155 7.874 9.803 11.054 12.636
12 Konsumsi Lainnya 3.370 5.764 4.695 4.554 5.553
Makanan dan Minuman
13 99.969 135.832 170.929 151.196 182.865
jadi
14 Rokok 71.297 76.534 94.636 92.996 110.436
JUMLAH MAKANAN 383.286 464.883 532.748 507.357 598.023
B BUKAN MAKANAN
Perumahan dan fasilitas
1 118.799 123.107 156.276 140.435 172.780
rumah tangga
2 Aneka Barang dan Jasa 72.258 72.067 75.688 63.122 84.504
Pakaian, alas kaki, dan
3 3.629 35.984 43.079 34.989 50.090
Tutup kepala
Barang-barang yang tahan
4
lama
5 Pajak dan Asuransi 19.016 23.785 25.351 24.780 43.520
Keperluan pesta dan
6 3 306 3 875 10 571 1 685 12 848
upacara
JUMLAH BUKAN MAKANAN 265.166 285.001 330.895 275.298 384.624
TOTAL 648.452 749.884 863.643 782.655 982.647
Sumber : Indikator kesejahteraan Masyarakat 2021
Bab II - 208
jumlah penginapan/hotel, persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air
bersih, rasio ketersediaan daya listrik, persentase rumah tangga yang menggunakan
listrik, dan persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon.
Tabel 2.108. Indeks Aksesibilitas dan Mobilitas Menurut Kabupaten Aceh Timur
Tahun 2020
PANJANG
INDEKS
JALAN INDEKS
KABUPATEN/ LUAS JUMLAH MOBILITAS
KEWENANGAN AKSESIBILITAS
KOTA (KM2) PENDUDUK (KM/1.000
KABUPATEN (KM/KM2)
JIWA)
(KM)
Aceh Timur 6.040,60 422.401 1.549,41 0,26 3,67
Sumber : BPS Aceh Timur, 2021
Bab II - 209
serta program rutin dari dinas terkait melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Program
pembangunan sebelumnya yang telah dilaksanakan oleh pemerintah, antara lain
melalui proyek Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan. Saat ini
pelayanan air minum di Kabupaten Aceh Timur yang dilayani oleh PDAM Tirta
Peusada yaitu IKK Lhok Nibong, IKK Peureulak, IKK Ranto Peureulak, IKK Rantau
Seulamat, dan IKK Peunaron. Berdasarkan data yang diperoleh dari PDAM Tirta
Peusada, akses air minum yang dilayani oleh PDAM Tirta Peusada baru mencapai
17.322 Sambungan Rumah (SR) yang melayani 103.992 jiwa dari 422.401 jiwa,
sehingga persentase air minum yang dilayani oleh PDAM Tirta Peusada mencapai
24,62%. Penyediaan air bersih perpipaan di Kabupaten Aceh Timur masih sangat
rendah.
Tabel 2. 109. Daya Listrik Terpasang di Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017-2021
DAYA TERPASANG
TAHUN
(KW)
2017 70.154
2018 68.500
2019 95.604
2020 107.727
Sumber : Aceh Timur Dalam Angka, 2021
Bab II - 210
Daya Terpasang (KW)
y = 13982x + 50541
R² = 0,8723
Daya Terpasang (KW)
Bab II - 211
NO KECAMATAN 2016 2017 2018 2019 2020
18 Nurussalam 4 209 3 908 3 690 3 552 3 220
19 Darul Falah 798 741 700 673 4 164
20 Julok 6 566 6 098 5 758 5 541 7 162
21 Indra Makmur 4 336 4 027 3 802 3 659 2 271
22 Pante Bidari 5 908 5 487 5 181 4 986 7 886
23 Simpang Ulim 4 986 4 630 4 372 4 208 4 875
24 Madat 6 383 5 928 5 597 5 387 4 875
Sumber : BPS Aceh Timur, 2021
Bab II - 212
Tabel 2.111
Hasil Analisis Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Aceh Terhadap Indikator Kinerja Daerah (IKD) RPJMK Aceh Timur 2017-2022
Bab II - 213
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan
Interpretasi
Indikator Kondisi Kinerja
No. Tahun - 1 2017 Tahun - 2 2018 Tahun - 3 2019 Tahun - 4 2020 Tahun - 5 2021 Capaian
Kinerja Program (Outcome) Pada Akhir Periode RPJMD
Target
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
ASPEK PELAYANAN UMUM
1. Layanan urusan wajib dasar
a. Pendidikan, meliputi :
a.1. Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD);
a.2. Angka Partisipasi Kasar; 97,00 96,98 99,98 97,50 105,67 100,00 98,00 101,13 100,00 99,00 105,26 100,00 100,00 102,63 100,00 100,00 102,63 100,00 >
a.3. Angka pendidikan yang 62,59 60,32 100,00 100,00 100,00
21,20 13,27 22,00 13,27 22,80 71,19 23,60 70,00 24,40 71,00 24,40 71,00 100,00 >
ditamatkan;
a.4. Angka partisipasi murni; 83,27 92,68 111,30 86,00 92,13 100,00 89,00 92,67 100,00 92,00 92,31 100,00 95,00 92,31 97,17 95,00 92,31 97,17 <
a.5. Angka partisipasi disekolah; 98,25 98,70 100,45 98,60 98,30 99,70 98,95 98,40 99,44 99,30 98,60 99,29 100,00 98,78 98,78 100,00 98,78 98,78 <
a.6. Angka putus sekolah; 0,05 0,04 83,45 0,04 0,02 70,35 0,03 0,40 100,00 0,02 0,58 100,00 0,01 0,00 0,00 0,01 0,00 0,00 <
a.7. Angka Kelulusan; 94,65 72,83 76,95 95,55 98,13 100,00 96,70 76,85 79,47 97,60 83,63 85,69 98,50 0,00 0,00 98,50 0,00 0,00 <
b. Kesehatan meliputi :
b.1. Angka kematian bayi (AKB)
6,90 8,00 84,06 6,10 8,00 68,85 4,90 6,10 75,51 4,30 8,50 2,33 3,70 8,50 0,00 3,70 8,50 0,00 >
per 1000 kelahiran hidup;
b.2. Rasio posyandu per satuan
1,50 1,27 84,67 1,70 1,26 74,12 1,90 1,19 62,63 2,20 1,50 68,18 2,60 1,50 57,69 2,60 1,50 57,69 <
balita;
b.3. Rasio dokter per satuan
5,30 36,46 100,00 5,60 41,63 100,00 5,90 31,20 100,00 6,20 46,40 100,00 6,50 42,90 100,00 6,50 42,90 100,00 >
penduduk;
b.4. Rasio tenaga medis per satuan
5,30 36,46 100,00 5,60 41,63 100,00 5,90 31,20 100,00 6,20 46,40 100,00 6,50 42,90 100,00 6,50 42,90 100,00 >
penduduk;
b.5. Cakupan komplikasi kebidanan
60,00 73,58 100,00 63,00 45,94 72,92 66,00 81,20 100,00 69,00 84,30 100,00 72,00 95,00 100,00 72,00 95,00 100,00 >
yang ditangani;
b.6. Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan
75,50 80,11 100,00 78,50 81,44 100,00 91,50 80,80 88,31 94,50 83,20 88,04 96,50 89,00 92,23 96,50 89,00 92,23 <
yang memiliki kompetensi
kebidanan;
b.7. Cakupan desa/kelurahan
45,00 31,77 70,60 50,00 26,12 52,24 55,00 11,90 21,64 60,00 13,80 23,00 65,00 11,90 18,31 65,00 11,90 18,31 <
Universal Child Immunization (UCI);
b.8. Cakupan balita gizi buruk
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 =
mendapat perawatan;
b.9. Cakupan penemuan dan
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 =
penangan penderita penyakit DBD;
b.10. Cakupan pelayanan kesehatan
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 =
rujukan pasien masyarakat miskin;
Pekerjaan umum dan penataan
c.
ruang, meliputi :
c.1. Proporsi panjang jaringan jalan
96,00 72,00 75,00 102,00 84,00 82,35 105,00 99,00 94,29 108,00 40,00 37,04 110,00 64,80 58,91 110,00 64,80 58,91 <
dalam kondisi baik;
c.2. Persentase jalan kabupaten
22,25 17,62 79,19 28,44 19,30 67,86 35,03 21,77 62,15 46,00 25,47 55,37 48,78 24,33 49,88 48,78 24,33 49,88 <
dalam kondisi baik (> 40 KM/Jam);
c.3. Persentase rumah tinggal
66,00 68,10 100,00 71,00 71,20 100,00 76,00 71,80 94,47 81,00 73,30 90,49 86,00 82,00 95,35 86,00 82,00 95,35 <
bersanitasi;
c.4. Persentase drainase dalam
kondisi baik/pembuangan aliran air 7.218,00 14.150,00 100,00 9.960,00 15.200,00 100,00 10.100,00 15.710,00 100,00 10.250,00 16.625,00 100,00 10.370,00 17.400,00 100,00 10.370,00 17.400,00 100,00 >
tidak tersumbat;
c.5. Persentase irigasi kabupaten
25.500,00 26.200,00 100,00 25.762,00 29.000,00 100,00 26.133,00 34.800,00 100,00 26.786,00 35.125,00 100,00 27.421,00 36.350,00 100,00 27.421,00 36.350,00 100,00 >
dalam kondisi baik;
c.6. Persentase penduduk berakses
70,99 72,75 100,00 75,99 75,11 98,84 80,99 79,83 98,57 85,99 81,75 95,07 90,99 83,75 92,04 90,99 83,75 92,04 <
air minum;
Bab II - 214
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan
Interpretasi
Indikator Kondisi Kinerja
No. Tahun - 1 2017 Tahun - 2 2018 Tahun - 3 2019 Tahun - 4 2020 Tahun - 5 2021 Capaian
Kinerja Program (Outcome) Pada Akhir Periode RPJMD
Target
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
c.7. Rasio bangunan ber-IMB per
58,00 0,00 0,00 64,00 0,00 0,00 70,00 67,00 95,71 76,00 56,00 73,68 82,00 15,00 18,29 82,00 15,00 18,29 <
satuan bangunan;
Perumahan rakyat dan kawasan
d.
permukiman, meliputi :
d.1. Cakupan ketersediaan rumah
357,00 353,00 98,88 320,00 91,00 28,44 350,00 141,00 40,29 400,00 107,00 26,75 420,00 104,00 24,76 420,00 104,00 24,76 <
layak huni;
d.2. Cakupan lingkungan yang sehat
dan aman yang didukung dengan 5.000,00 41.847,00 100,00 5.000,00 42.358,00 100,00 5.000,00 47.426,00 100,00 5.000,00 53.116,00 100,00 5.000,00 58.880,00 100,00 5.000,00 58.880,00 100,00 >
PSU;
Ketentraman, Ketertiban, Umum
e. dan Perlindungan Masyarakat,
meliputi :
e.1. Cakupan petugas perlindungan
2,00 0,00 0,00 2,00 0,00 0,00 2,00 1,00 50,00 2,00 0,00 0,00 2,00 0,00 0,00 2,00 0,00 0,00 <
masyarakat (Linmas);
e.2. Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban, 10,00 6,00 60,00 10,00 9,00 90,00 10,00 8,00 80,00 10,00 5,00 50,00 10,00 2,00 20,00 10,00 2,00 20,00 <
ketentraman, keindahan);
e.3. Persentase penegakan PERDA; 9,21 6,00 65,15 9,40 6,00 63,83 9,60 6,00 62,50 9,80 6,00 61,22 10,10 6,00 59,41 10,10 6,00 59,41 <
f. Sosial, meliputi :
f.1. Persentase PMKS yang
12,79 38,37 100,00 14,15 35,20 100,00 14,89 38,08 100,00 48,79 48,79 100,00 16,68 55,12 100,00 16,68 55,12 100,00 >
memperoleh bantuan social;
f.2. Persentase PMKS yang
13,60 38,54 100,00 40,33 36,35 90,13 42,77 38,14 89,17 47,49 49,83 100,00 48,07 55,50 100,00 48,07 55,50 100,00 >
tertangani;
2. Layanan urusan wajib non dasar
Pemberdayaan perempuan dan
b.
perlindungan anak, meliputi :
b.1. Persentase partisipasi
51,07 3,70 7,24 56,18 3,90 6,94 61,79 3,90 6,31 69,97 3,70 5,29 74,77 3,70 4,95 74,77 3,70 4,95 <
perempuan di Lembaga pemerintah;
b.2. Partisipasi perempuan di
48,93 0,00 0,00 53,82 0,00 0,00 59,21 0,00 0,00 65,13 0,00 0,00 71,64 0,00 0,00 71,64 0,00 0,00 <
lembaga swasta;
b.3. Rasio KDRT; 0,02 0,03 87,50 0,03 0,08 0,00 0,03 0,08 0,00 0,03 0,08 0,00 0,04 0,08 0,00 0,04 0,08 0,00 >
c. Pangan, meliputi :
c.1. Ketersediaan pangan utama; 256.663 314.618 100,00 269.496 262.604 97,44 282.970 263.060 92,96 297.118 275.828 92,83 311.973 212.319 68,06 311.973,00 212.319,00 68,06 <
d. Pertanahan, meliputi :
d.1. Persentase luas lahan
40,00 30,00 75,00 50,00 32,00 64,00 60,00 34,00 56,67 70,00 35,00 50,00 80,00 37,00 46,25 80,00 37,00 46,25 <
bersertifikat;
d.2. Penyelesaian kasus tanah
50,00 0,00 0,00 60,00 0,00 0,00 70,00 0,00 0,00 80,00 0,00 0,00 90,00 0,00 0,00 90,00 0,00 0,00 <
Negara; dan
e. Lingkungan hidup, meliputi :
e.1. Hasil Pengukuran Indeks
20,00 0,00 0,00 25,00 79,30 100,00 30,00 80,56 100,00 33,00 79,27 100,00 38,00 55,00 100,00 38,00 55,00 100,00 >
Kualitas Air;
e.2. Hasil Pengukuran Indeks
20,20 0,00 0,00 23,00 88,24 100,00 27,00 90,86 100,00 30,00 84,25 100,00 35,00 88,27 100,00 35,00 88,27 100,00 >
Kualitas Udara;
Administrasi kependudukan dan
f.
pencatatan sipil, meliputi :
f.1. Penerapan KTP Nasional
110.000 110.018 100,00 111.000 110.961 99,96 114.000 261.705 100,00 118.000 119.111 100,00 120.000 121.405 100,00 120.000 121.405 100,00 >
berbasis NIK;
f.2. Cakupan penerbitan Kartu Tanda
250.000 244.213 97,69 280.000 250.655 89,52 300.000 261.705 87,24 320.000 268.380 83,87 340.000 277.500 81,62 340.000 277.500 81,62 <
Penduduk (KTP); dan
f.3. Cakupan penerbitan akta
190.000 91.135 47,97 215.000 103.026 47,92 230.000 118.235 51,41 245.000 131.888 53,83 260.000 159.912 61,50 260.000 159.912 61,50 <
kelahiran.
Bab II - 215
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan
Interpretasi
Indikator Kondisi Kinerja
No. Tahun - 1 2017 Tahun - 2 2018 Tahun - 3 2019 Tahun - 4 2020 Tahun - 5 2021 Capaian
Kinerja Program (Outcome) Pada Akhir Periode RPJMD
Target
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
Pemberdayaan masyarakat dan
g.
desa, meliputi :
g.1. Rata-rata jumlah kelompok
binaan lembaga pemberdayaan 277,00 270,00 97,47 287,00 280,00 97,56 297,00 282,00 94,95 310,00 292,00 94,19 320,00 295,00 92,19 320,00 295,00 92,19 <
masyarakat (LPM);
g.2. Rata-rata jumlah kelompok
140,00 120,00 85,71 160,00 120,00 75,00 180,00 180,00 100,00 200,00 120,00 60,00 220,00 120,00 54,55 220,00 120,00 54,55 <
binaan PKK;
Pengendalian penduduk dan
h.
keluarga berencana, meliputi :
h.1. Ratio Akseptor KB; 57,10 65,68 100,00 57,90 64,53 100,00 58,70 60,25 100,00 59,60 57,13 95,86 60,50 71,11 100,00 60,50 71,11 100,00 >
i. Perhubungan, meliputi :
i.1. Jumlah arus penumpang
25.200 95.040 100,00 30.100 83.374 100,00 35.300 97.704 100,00 40.100 53.346 100,00 45.000 149.159 100,00 45.000 149.159 100,00 >
angkutan umum;
i.2. Jumlah uji kir angkutan umum; 1.815 1.897 100,00 1.500 1.815 100,00 1.500 1.903 100,00 1.500 1.868 100,00 1.500 1.933 100,00 1.500 1.933 100,00 >
i.3. Jumlah pelabuhan
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 =
laut/udara/terminal bis;
Komunikasi dan informatika,
j.
meliputi :
j.1. Cakupan layanan telekomunikasi 107,00 110,00 100,00 110,00 113,00 100,00 113,00 115,00 100,00 116,00 118,00 100,00 119,00 128,00 100,00 119,00 128,00 100,00 >
j.2. Proporsi rumah tangga dengan
82,00 86,00 100,00 84,00 87,00 100,00 86,00 88,00 100,00 88,00 89,00 100,00 90,00 90,00 100,00 90,00 90,00 100,00 =
akses internet; dan
Koperasi, usaha kecil dan menengah,
k.
meliputi :
k.1. Persentase koperasi aktif; 300,00 289,00 96,33 305,00 289,00 94,75 310,00 213,00 68,71 315,00 217,00 68,89 320,00 265,00 82,81 320,00 265,00 82,81 <
k.2. Persentase UKM non BPR/LKM
5.100,00 6.002,00 100,00 5.150,00 6.291,00 100,00 5.200,00 6.480,00 100,00 5.250,00 12.362,00 100,00 5.300,00 12.450,00 100,00 5.300,00 12.450,00 100,00 >
aktif;
l. Penanaman modal, meliputi :
l.1. Jumlah investor berskala
3,50 0,00 0,00 3,74 0,77 20,53 4,00 1,30 32,50 4,28 2,04 47,64 4,58 0,96 21,00 4,58 0,96 21,00 <
nasional (PMDN/PMA);
l.3. Rasio daya serap tenaga kerja; 0,36 0,00 0,37 0,00 0,38 0,00 0,39 0,00 0,41 0,00 0,41 0,00 0,00 <
Kepemudaan dan olah raga, meliputi
m.
:
m.1. Cakupan pembinaan olah raga; 2,00 2,00 100,00 2,00 2,00 100,00 2,00 2,00 100,00 2,00 1,00 50,00 2,00 1,00 50,00 2,00 1,00 50,00 <
n. Kebudayaan, meliputi :
n.1. Penyelenggaraan festival seni
3,00 3,00 100,00 3,00 4,00 100,00 3,00 4,00 100,00 3,00 0,00 0,00 4,00 0,00 0,00 4,00 0,00 0,00 <
dan budaya;
n.2. Jumlah cagar budaya yang
15,00 15,00 100,00 15,00 15,00 100,00 15,00 15,00 100,00 15,00 15,00 100,00 15,00 15,00 100,00 15,00 15,00 100,00 =
dikelola secara terpadu;
o. Perpustakaan, meliputi :
o.1. Jumlah pengunjung
23.100 17.200 74,46 23.300 22.217 95,35 23.600 13.917 58,97 23.900 14.938 62,50 24.300 16.637 68,47 24.300 16.637 68,47 <
perpustakaan per tahun;
o.2. Koleksi buku yang tersedia di
40.500 10.210 25,21 40.700 40.000 98,28 40.900 15.869 38,80 41.100 16.558 40,29 41.300 16.558 40,09 41.300 16.558 40,09 <
perpustakaan daerah;
p. Kearsipan, meliputi :
p.1. Persentase perangkat daerah
yang mengelola arsip secara buku; 16,00 12,00 75,00 28,00 12,00 42,86 33,00 16,00 48,48 38,00 16,00 42,11 49,00 16,00 32,65 49,00 16,00 32,65 <
dan
3. Layanan Urusan Pilihan, meliputi :
a. Pariwisata, meliputi :
a.1. Kunjungan wisata; 34.250 13.930 40,67 34.250 16.035 46,82 34.400 15.632 45,44 34.600 7.018 20,28 34.800 16.217 46,60 34.800 16.217 46,60 <
Bab II - 216
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan
Interpretasi
Indikator Kondisi Kinerja
No. Tahun - 1 2017 Tahun - 2 2018 Tahun - 3 2019 Tahun - 4 2020 Tahun - 5 2021 Capaian
Kinerja Program (Outcome) Pada Akhir Periode RPJMD
Target
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
Perindustrian, meliputi cakupan bina
f. 1.675 1.727 100,00 1.706 1.688 98,94 1.751 1.688 96,40 1.796 1.807 100,00 1.831 1.807 98,69 1.831 1.807 98,69 <
kelompok pengrajin:
Transmigrasi, meliputi : Persentase
g. 50,00 50,00 100,00 239,00 50,00 20,92 239,00 50,00 20,92 274,00 50,00 18,25 309,00 50,00 16,18 309,00 50,00 16,18 <
transmigrasi swakarsa;
h. Kelautan dan Perikanan, meliputi :
h.1.Konsumsi ikan; 42,00 40,02 95,29 42,50 40,58 95,48 43,00 43,73 100,00 44,00 43,00 97,73 44,50 63,74 100,00 44,50 63,74 100,00 <
h.2.Proporsi tangkapan ikan yang
berada dalam batasan biologis yang 35.000,00 28.175,45 80,50 37.100,00 40.580,00 100,00 38.988,00 28.799,55 73,87 42.107,00 29.235,00 69,43 44.212,00 24.304,00 54,97 44.212,00 24.304,00 54,97 <
aman;
4. Penunjang Urusan, meliputi :
Perencanaan pembangunan,
a.
meliputi :
a.1. Tersedianya dokumen
perencanaan RPJPD yang telah 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 =
ditetapkan dengan PERDA;
a.2. Tersedianya dokumen
perencanaan ; RPJMD yang telah
1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 =
ditetapkan dengan
PERDA/PERKADA;
a.3. Tersedianya dokumen
perencanaan : RKPD yang telah 2,00 2,00 100,00 2,00 2,00 100,00 2,00 2,00 100,00 2,00 2,00 100,00 2,00 2,00 100,00 2,00 2,00 100,00 =
ditetapkan dengan PERKADA;
a.4. Tersedianya dokumen RTRW
yang telah ditetapkan dengan 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 =
PERDA;
b. Keuangan, meliputi ;
b.1. Opini BPK terhadap laporan
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 =
keuangan;
Bab II - 217
BAB III
GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
Untuk melihat capaian kinerja APBK yang telah ditetapkan melalui Qanun
Aceh Timur tersebut, terlebih dahulu harus memahami jenis objek pendapatan,
belanja dan pembiayaan sesuai dengan kewenangan, susunan/struktur masing-
masing APBK. Data struktur APBK diperoleh dari Laporan Keuangan Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2016-2020 (audited) dan data struktur APBK tahun 2021 (unaudited)
yang dikeluarkan oleh Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Aceh Timur.
Adapun secara umum struktur APBK tersebut terdiri dari:
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat 1.043.156.637.656,00 1.027.652.921.597,00 1.106.529.214.868,00 987.876.232.083,00 1.050.833.154.319,00 78,45
Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik 131.419.113.679,00 130.330.208.444,00 130.146.518.012,00 122.790.481.633,00 77,48
Dana Insentif Daerah (DID) 50.374.120.000,00 19.750.000.000,00 10.019.599.713,15 29.471.150.000,00 17.979.983.000,00 100,00
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 40.214.829.503,88 47.533.778.176,09 47.756.935.018,97 50.958.851.523,00 45.039.371.302,00 82,58
Pendapatan Hibah
Belanja Barang dan Jasa 267.107.733.746,89 265.454.293.347,77 312.031.892.653,45 268.072.408.285,58 374.312.105.502,88 87,05
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 41.965.399.570,51 21.843.204.385,87 52.836.682.265,32 34.579.381.417,00 48.544.027.069,00 88,77
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 85.506.215.809,00 21.853.803.373,00 77.728.539.845,52 39.309.848.072,00 45.958.169.494,00 95,64
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 17.931.198.308,00 12.647.201.446,74 16.028.961.527,00 25.729.437.256,44 15.695.034.450,00 82,62
Tabel 3.4
Anggaran Dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Aceh Timur 2017-2021
ANGGARAN REALISASI PERTUMBUHAN
TAHUN
(Rp) (Rp) (%) (%)
2017 164.288.180.444,00 158.492.371.449,82
2018 176.549.143.142,00 169.455.864.158,29
2019 202.093.734.432,87 185.148.022.039,99
2020 210.849.923.018,00 198.202.802.576,22
2021 118.041.169.611,00 122.378.737.965,19
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Aceh Timur (diolah)
Tabel 3.4 menggambarkan bahwa realisasi PAD selama periode tahun 2016-
2020 terus meningkat namun terjadi penurunan ditahun 2021, namun data ditahun
2021 adalah data laporan krealisasi keuangan anaudit artinya data tersebut belum
selesai. Peningkatan pendapatan tiap tahunnya tentunya mendukung pencapaian
pembangunan.
Tabel 3.5
Anggaran Dan Realisasi Pajak Aceh Timur 2017-2021
ANGGARAN REALISASI PERTUMBUHAN
TAHUN
(Rp) (Rp) (%) (%)
2017 8.519.000.000,00 10.457.216.638,00
2018 12.914.000.000,00 15.761.344.038,00
2019 14.363.000.000,00 14.751.233.835,00
2020 14.041.700.000,00 11.814.154.294,00
2021 16.486.862.915,00 14.295.455.459,00
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Aceh Timur (diolah)
Tabel 3.6
Anggaran Dan Realisasi Retribusi Aceh Timur 2017-2021
ANGGARAN REALISASI PERTUMBUHAN
TAHUN
(Rp) (Rp) (%) (%)
2017 19.847.489.000,00 17.846.424.206,25
2018 21.609.671.257,00 18.782.162.114,00
2019 23.683.000.000,00 19.035.734.819,20
Tabel 3.7
Anggaran Dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan
Kabupaten Aceh Timur 2017-2021
ANGGARAN REALISASI PERTUMBUHAN
TAHUN
(Rp) (Rp) (%) (%)
2017 2.200.000.000,00 2.077.375.410,90
2018 2.200.000.000,00 1.975.841.931,00
2019 2.200.000.000,00 1.979.576.886,00
2020 2.200.000.000,00 1.979.206.936,00
2021 2.000.000.000,00 1.656.097.046,00
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Aceh Timur (diolah)
Tabel 3.9
Anggaran Dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat
Kabupaten Aceh Timur 2017-2021
ANGGARAN REALISASI PERTUMBUHAN
TAHUN
(Rp) (Rp) (%) (%)
2017 836.847.885.569,00 1.043.156.637.656,00
Tabel 3.10
Anggaran Dan Realisasi Pendapatan Transfer Antar Daerah
Kabupaten Aceh Timur 2016-2021
ANGGARAN REALISASI PERTUMBUHAN
TAHUN
(Rp) (Rp) (%) (%)
2017 212.372.497.000,00 327.727.033.253,88
2018 199.139.602.000,00 47.533.778.176,09
2019 247.357.076.294,00 249.289.209.656,97
2020 188.079.117.750,00 217.989.023.284,00
2021 173.990.824.507,00 165.123.035.581,00
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Aceh Timur (diolah)
Tabel 3.11
Anggaran Dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Kabupaten Aceh Timur 2016-2021
ANGGARAN REALISASI PERTUMBUHAN
TAHUN
(Rp) (Rp) (%) (%)
2017 781.531.831.583,26 -
2018 435.525.526.723,23 204.147.000,00
2019 647.332.781.463,00 1.042.717.786,00
2020 654.161.553.244,00 5.845.413.982,00
2021 92.894.489.642,00 67.775.913.141,42
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Aceh Timur (diolah)
Tabel 3.13
Anggaran Dan Realisasi Pembiayaan Kabupaten Aceh Timur 2017-2021
ANGGARAN REALISASI PERTUMBUHAN
TAHUN
(Rp) (Rp) (%) (%)
2017 116.039.056.514,41 107.356.075.496,48
2018 83.331.534.334,51 79.179.315.217,55
2019 106.920.604.439,44 90.827.092.319,12
2020 52.885.602.795,37 52.885.602.795,37
2021 89.923.491.246,00 89.923.491.245,66
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Aceh Timur (diolah)
3. EKUITAS DANA 3.022.685.080.104,59 109,29 3.008.784.263.756,13 99,54 3.128.194.271.326,15 103,97 3.181.666.360.781,35 101,71 3.279.931.163.187,07 103,09 3.124.252.227.831,06 103,52
EKUITAS DANA
3.1. 3.022.685.080.104,59 109,29 3.008.784.263.756,13 99,54 3.128.194.271.326,15 103,97 3.181.666.360.781,35 101,71 3.279.931.163.187,07 103,09 3.124.252.227.831,06 103,52
LANCAR
3.1.1 SILPA
3.1.2 Cadangan piutang
3.1.3 Cadangan persediaan
3.14 dst………………
EKUITAS DANA
3.2
INVESTASI
Diinvestasikan dalam
3.2.1
aset tetap
Diinvestasikan dalam
3.2.2
aset lainnya
3.2.3 dst………….
JUMLAH
KEWAJIBAN DAN 3.132.395.868.228,47 109,22 3.137.985.896.263,79 100,18 3.252.701.628.704,30 103,66 3.297.148.211.291,64 101,37 3.399.897.592.618,00 103,12 3.244.025.839.421,24 103,51
EKUITAS DANA
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Aceh Timur (diolah)
Tabel 3.15
Kondisi Aset Lancar Kabupaten Aceh Timur Tahun 2019-2020
2019 2020
URAIAN
Rp. % Rp. %
ASET
ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah 50.219.803.667,32 36,04 85.758.038.245,65 60,99
Kas di Bendahara
14.379.680,00 0,01 0,00 0,00
Penerimaan
Kas di Bendahara
28.830.967,12 0,02 111.873.893,34 0,08
Pengeluaran
Kas di BLUD 205.237.981,77 0,15 2.408.915.303,28 1,71
Kas di Bendahara JKN 0 0,00
Kas di Bendahara FKTP 2.404.592.081,74 1,73 1.436.932.945,38 1,02
Kas di Bendahara BOS 12.758.417,42 0,01 207.730.858,01 0,15
Setara Kas 0,00 0,00 0,00 0,00
Kas Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00 0,00 0,00
Piutang Pendapatan 77.776.869.993,00 55,81 0,00
Piutang Pajak Daerah - 23.968.775.468,00 17,05
Piutang Retribusi Daerah - 3.059.626.901,00 2,18
Tabel 3.16
Kondisi Aset Tetap Kabupaten Aceh Timur Per 31 Desember 2021
URAIAN PER 31 DESEMBER 2020 PER 31 DESEMBER 2021
ASET TETAP
Tanah 546.195.573.615,76 548.978.054.851,76
Peralatan dan Mesin 522.811.152.271,30 569.077.254.404,30
Gedung dan Bangunan 1.264.719.801.924,88 1.310.368.074.118,88
Jalan, Aspal, dan Jaringan 1.962.073.752.983,16 2.087.661.264.647,16
Aset Tetap Lainnya 45.101.159.737,00 48.486.541.075,00
Konstruksi Dalam
127.811.684.061,81 140.600.663.732,81
Pengerjaan
Tabel 3.17
Analisis Realisasi Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Tahun 2016-2021
Total Belanja Untuk Total Pengeluaran (Belanja
Persentase
Tahun Pemenuhan Kebutuhan + Pembiayaan
(%)
Aparatur (Rp.) Pengeluaran) (Rp.)
2016 663.146.253.954,00 1.751.935.729.637,00 37,85
2017 710.367.786.377,23 1.995.738.929.191,63 35,59
Tabel 3.19
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun 2016-2021
Kabupaten Aceh Timur
2019 2020 2021
NO. URAIAN % dari % dari % dari
Rp. Rp. Rp.
SiLPA SiLPA SiLPA
1 Jumlah SiLPA 90.827.092.319,12 84,95 52.885.602.795,37 100,00 89.923.491.245,66 100,00
Pelampauan
2 28.830.967,12 100,00 3.183.927.593 100,00
Penerimaan PAD
Pelampauan
3 Penerimaan Dana 8.000.000.000 69,52 23.800.742.173 100,00
Perimbangan
Pelampauan
Penerimaan Lain-lain
4 2.408.915.303 100,00
Pendapatan Daerah
yang Sah
Sisa Penghematan
5 Belanja atau Akibat 23.754.311 3,13 14.379.680,00 100,00 34.054.962.564 100,00
Lainnya
Kewajiban kepada
pihak ketiga sampai
6
dengan akhir tahun
belum terselesaikan
Sisa Dana Akibat Tidak
Tercapainya Capaian
7 Target Kinerja dan Sisa 24.830.279.810 100,00
Dana Pengeluaran
Pembiayaan
Sisa Belanja DAK Fisik
8 15.503.338.008 89,74 12.618.728.560,00 100,00
dan Nonfisik
Sisa Belanja Dana
9 2.300.000.000 98,01 6.281.170.148,00 100,00
Penyesuaian
Sisa Dana Bantuan
10 15.000.000.000 99,10 11.238.515.025,00 100,00
Keuangan Provinsi
Sisa Penghematan
11 50.000.000.000 98,61 18.555.549.213,67 100,00
Belanja Langsung
Sisa Dana JKN, BOS,
12 4.148.429.201,58 100,00 1.644.663.803 100,00
ZIS, BLUD
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Aceh Timur
Tabel 3.21.
Proyeksi Kapasitas Riil Kabupaten Aceh Timur Tahun 2023-2026
PROYEKSI (Rp.)
Uraian
2023 2024 2025 2026
Kapasitas riil
514.165.575.487 523.246.324.132 570.843.041.785 604.731.524.936
kemampuan keuangan
Berbicara tentang aspek geografi, maka hal yang perlu dikaji adalah aspek
fisik dan aspek sosial dalam fenomena geosfer agar analisis menjadi lebih
komprehensif. Aspek fisik yang perlu dibahas diantaranya aspek topologi yang
didalamnya juga mengkaji morfologi, aspek abiotik dan aspek biotik. Aspek sosial
berkaitan dengan segala aktivitas dan pola hidup manusia serta bagaimana pula
pola penyebaran manusia di dalam ruang.
Bab II sudah dijelaskan bagaimana kondisi lokasi geografis, morfologi,
geologi hidrologi, tanah, iklim di Kabupaten Aceh Timur. Kondisi tersebut tentunya
selain memberikan dampak positif di dalam pembangunan Wilayah Kabupaten Aceh
Timur juga akan menimbulkan permasalahan pembangunan Kabupaten Aceh Timur.
Kabupaten Aceh Timur dengan luas 6.040,60 Km2 didukung dengan morfologi
wilayah heterogen tentunya memiliki perbedaan treatment dalam proses
pembangunan.wilayah yang berada di morfologi pegunungan hingga saat ini masih
terisolir yang sulit untuk dijangkau, dampaknya tingkat mobilisasi sangat rendah,
dan masyarakat sulit untuk mendapatkan akses ke Ibukota Kabupaten dan akses
pembangun fisik dan manusia. Wilayah Kabupaten Aceh Timur yang berada pada
morfologi dataran memiliki potensi Banjir, Angin Puting beliung, Longsor,
Kebakaran Hutan dan Lahan setiap tahunnya, yang memberikan risiko terhadap
percepatan pembangunan Daerah. Permasalahan lainnya adalah kondisi air di
banyak kecamatan di Kabupaten Aceh Timur yang tidak baik, dikarenakan air berasa
asin, payau dan terdapat kandungan Fe (besi) yang tinggi.
Kabupaten Aceh Timur memiliki jumlah penduduk yang besar berada di
peringkat ke empat tertinggi di Provinsi Aceh. Terjadinya ketimpangan antar wilayah
tentunya membawa implikasi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat antar
wilayah. Esensi dari pembangunan daerah adalah mengubah kondisi masyarakat
kearah yang lebih baik. Pertambahan penduduk yang cepat dan penyebaran
penduduk yang tidak merata menjadi problem kependudukan yang perlu
diperhatikan. Berdasarkan Grand Design Pembanguan Kependudukan Tahun 2015-
2035 menyebutkan akan terjadi peningakatan jumlah usia produktif lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah usia non produktif, sehingga kejadian ini disebut
4.1.1.3 Demografi
Jumlah penduduk selalu mengalami perubahan setiap waktu. Perubahan
tersebut ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Besarnya jumlah penduduk
merupakan modal pembangunan yang potensial, tetapi disisi lain jumlah penduduk
yang besar juga dapat menjadi permasalahan sosial seperti kemiskinan dan
pengangguran. Oleh karena itu, peningkatan jumlah penduduk seharusnya juga
diikuti oleh meningkatnya kualitas sumber daya manusia sehingga dapat menjadi
pendukung dalam pembangunan suatu daerah. Angka Beban Ketergantungan
(dependency ratio) di Aceh Timur masih tinggi sebesar 53,54 persen di tahun 2020.
Ini berarti bahwa setiap 100 penduduk usia produktif harus menanggung 53,54 jiwa
penduduk tidak produktif.
b. Kesehatan
▪ Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit selama kurun
waktu tahun 2016 – 2020 tren menurun. Rendahnya cakupan karena
masih adanya sebagian masyarakat yang dropout dalam berobat.
▪ Masih tingginya angka stunting 19,73 persen
▪ Rasio dokter Umum tahun 2016, yaitu 0,20 per 1000 penduduk
meningkat menjadi 0,26 per 1000 penduduk pada tahun 2020.
Selanjutnya Rasio dokter gigi per 1000 penduduk pada tahun 2016, yaitu
0,05 meningkat menjadi 0,07 pada tahun 2020. Demikian juga dengan
rasio dokter spesialis terjadi peningkatan dari 0,08 pada tahun 2016
menjadi 0,13 pada tahun 2020. Meskipun terjadi peningkatan rasio
tersebut masih belum memenuhi standard pelayanan, idealnya 1 dokter
melayani 2500 penduduk.
▪ Infrastruktur sarana dan prasarana Kesehatan yang belum memadai.
▪ Masih rendahnya cakupan vaksin Covid-19.
▪ Masih adanya potensi peningkatan kasus Pandemi Covid-19, dimana di
Kabupaten Aceh Timur sampai Maret 2022 sudah terkonfirmasi kasus
baru sebanyak 6 orang dengan total kasus sebanyak 455 kasus dengan
rincian 397 orang selesai pemantauan dan 58 orang meninggl dunia.
Target vaksinasi covid-19 di Kabupaten Aceh Timur adalah 312.063 jiwa,
sedangkan warga yang sudah mendapatkan vaksinasi pertama sebesar
299.249 jiwa atau 95,9 persen (Maret 2022), sedangkan capaian vaksinasi
dosis kedua 160.627 jiwa atau 51,47 persen.
e. Sosial
▪ Belum optimalnya perlindungan anak terlantar, disabilitas terlantar, lanjut
usia terlantar, gelandangan dan pengemis, korban bencana dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya. Dengan
jumlah 81.484 PMKS, sedangkan yang tertangani sampai tahun 2021
sebanyak 40.802 PMKS.
d. Pertanahan
▪ Masih rendahnya persentase luas lahan yang bersertifikat, yaitu 48 persen
sampai Tahun 2021. Hampir setengah dari seluruh kepemilikan lahan
sudah mulai mentaati administrasi kepemilikan lahan.
▪ Besarnya potensi lahan bekas HPH/HGU yang belum dimanfaatkan
secara optimal untuk peningkatan skala ekonomi dan adanya konflik
kawasan.
e. Lingkungan Hidup
▪ Belum optimalnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
berkelanjutan dari hulu sampai ke hilir.
▪ Indeks Kualitas Hidup Kabupaten Aceh Timur pda tahun 2021 masih 69,79
persen sedangkan indeks kualitas lingkungan Hidup Aceh 75,54 persen
dan nasional 71 persen. Namun Kabupaten Aceh Timur masih belum
melakukan pengawasan yang optimal terhadap Indeks Kualitas Air (IKA)
dengan capaian 55 persen, Indeks Kualitas Udara (IKU) sebesar 88,27
persen dan Indeks Tutupan Hutan (ITH) sebesar 67,03 persen.
▪ Belum optimalnya pengelolaan persampahan di Kabupaten Aceh Timur
sebesar 0,84 persen yang dapat ditangani.
g. Perhubungan
▪ Jumlah arus penumpang angkutan umum tahun 2017 sebanyak 95.040
orang/tahun, pada tahun 2020 menurun, hal tersebut diakibatkan karena
pandemi Covid-19 dan pada tahun 2021 jumlah arus penumpang
angkutan umum sebanyak 149.159 orang/tahun.
▪ Masih minimnya sarana dan prasarana perhubungan darat, laut dan
udara serta belum optimalnya pemanfaatan angkutan umum untuk
mobilitas masyarakat. Rasio Konektivitas Daerah Kabupaten Aceh Timur
pada tahun 2021 sebesar 0,94.
h. Persandian
▪ Perlu adanya peningkatan sistem keamanan informasi dalam rangka
keotentikan informasi maupun informasi klarifikasi.
▪ Terbatasnya sumber daya di bidang persandian saat ini, baik dari segi
sumber daya manusia maupun sumber daya perangkat/peralatan
persandian.
i. Statistik
▪ Belum tersedianya Peraturan Bupati tentang Satu Data Indonesia
Kabupaten Aceh Timur sebagai turunan dari Peraturan Presiden Nomor
c. Kehutanan
▪ Kabupaten Aceh Timur memiliki potensi hutan seluas 260.640,89 Ha,
namun belum dikelola secara optimal.
e. Perdagangan
▪ Kabupaten Aceh Timur mengalami defisit perdagangan yang cukup
tinggi.
f. Perindustrian
▪ Kabupaten Aceh Timur mengalami “Industrial Jumping”, dimana
komoditi-komoditi (pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain-lain)
langsung dijual, tanpa melalui proses pengolahan
▪ Tingkat kontribusi aceh timur terhadap industri mengalami penurunan
tahun 2020 sebesar 1.78 jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar
5,66.
g. Kelautan Perikanan
▪ Masih rendahnya produksi perikanan tangkap dan budidaya;
▪ Belum optimalnya sarana dan prasarana perikanan tangkap dan budidaya
perikanan.
h. Transmigrasi
▪ Belum optimalnya pengelolaan lokasi Kawasan Transmigrasi di
b. Keuangan
▪ Berkurangnya Dana Otonomi Khusus yang menyebabkan terganggunya
pendanaan pembangunan Kabupaten Aceh Timur.
c. Kepegawaian
▪ Belum optimalnya pelaksanaan Manajemen Kepegawaian, terutama
setelah terjadinya restrukturisasi kelembagaan pemerintah daerah
Kabupaten Aceh Timur dan rekrutmen CPNS FOrmasi Umum dan P3K.
Pemerintah Kabupaten Aceh Timur telah merekrut CPNS Formasi Umum
dan Tenaga P3K serta Tenaga Kesehatan Formasi Khusus untuk PTT usia
35 tahun keatas. Untuk formasi umum, 191 orang pada tahun 2018 dan
66 orang pada tahun 2019, sedangkan untuk tenaga P3K (tenaga
pendidikan, tenaga kesehatan dan penyuluh P3K) sebanyak 123 orang
dan PTT tenaga Kesehatan formasi khusus usia 35 tahun keatas sebanyak
19 orang.
▪ Rendahnya Pendidikan dan pelatihan kompetensi bagi ASN yaitu jumlah
ASN yang mengikuti pendidikan formal (diklat teknis/fungsional, bimtek,
workshop dan sosialisasi) baru mencapai 8,46 persen dan pelatihan
struktural (Pelatihan Kepemimpinan Pengawas, Administrator dan
Nasional) mencapai 51,91 persen.
Berdasarkan pada isu-isu strategis di tingkat nasional dan Aceh, maka disusun
isu-isu strategis Kabupaten Aceh Timur yang diharapkan dapat mengatasi
permasalahan dalam 4 tahun mendatang (2023 – 2026). Isu-isu strategis tersebut
diuraikan sebagai berikut :
4.2.1 Peningkatan Kualitas Demokrasi
Kabupaten Aceh Timur adalah salah satu yang akan menyelenggarakan
Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden,
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
pada tahun 2024. Penyelenggaraan Pemilihan Umum sudah barang tentu
memerlukan tenaga dan pikiran, yang tidak kalah penting ialah pendanaan yang
cukup besar untuk memfasilitasi seluruh rangkaian dan agenda politik yang telah
1 Menciptakan kehidupan Persentase Penegakan Syari’at % 70,00 72,50 75,70 78,52 80,10 80,10 - Baitul Mal
bermasyarakat Aceh Timur yang Islam - Dinas Pendidikan Dayah
Islami dan berbudi pekerti luhur - Majelis Pendidikan Aceh
- Dinas Syari'at Islam
- Majelis Permusyawaratan
Ulama
1.1 Meningkatnya jumlah dana ZIS yang Jumlah dana ZIS yang terkumpul Rp. M 7,90 8-8,5 8,5-9 9-9,5 9,5-10 9,5-10 Baitul Mal
terkumpul
1.2 Meningkatnya Akreditasi Dayah Rasio Dayah Yang Terakreditasi % 37,45 42,07 46,69 51,31 55,92 60,54 Dinas Pendidikan Dayah
Meningkatnya jumlah dayah yang Unit 65,00 66,30 67,63 68,98 70,36 70,36 Majelis Pendidikan Aceh
terakreditasi
1.3 Meningkatnya Pemahaman Persentase Adat Istiadat yang dibina % 13,33 25,08 36,82 48,57 60,31 60,31 - Majelis Adat Aceh
Masyarakat tentang budaya dan adat - Dinas Syari'at Islam
istiadat yang berlandaskan budaya - Majelis Permusyawaratan
islami Ulama
2 Mewujudkan keamanan dan Persentase konflik sosial yang % 1,43 3,00 3,00 3,00 9,00 9,00 - Dinas Sosial
ketertiban yang berkelanjutan serta terselesaikan - Badan Badan Kesatuan
menjaga dan memastikan Bangsa dan Politik
keberlanjutan perdamaian - Satuan Polisi Pamong Praja
- Dinas Pertanahan
2.1 Meningkatnya Pembinaan Persentase Penyandang Masalah % 48,07 52,92 53,23 53,44 55,62 55,62 - Dinas Sosial
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang tertangani - Badan Kesatuan Bangsa dan
Sosial (PMKS) Politik
- Satuan Polisi Pamong Praja
2.2 Meningkatnya persentase Persentase penanganan konflik, % 15,17 20,00 23,74 26,67 33,33 33,33 Dinas Pertanahan
penanganan sengketa dan perkara sengketa dan perkara pertanahan
pertanahan
2.3 Menurunnya tingkat kriminalitas di Penurunan Angka Kriminalitas Kasus 124* 119 114 109 104 104 - Badan Badan Kesatuan
lingkungan masyarakat Bangsa dan Politik
- Satuan Polisi Pamong Praja
Bab V - 5
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal Target Capaian Kondisi
Tujuan / Sasaran Satuan SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021 2023 2024 2025 2026 Akhir
3 Meningkatkan tata kelola Indeks Reformasi Birokrasi Indeks 50,53 55,00 55,00 60,20 60,40 60,40 - Sekretariat Daerah
pemerintahan yang demokratis dan - Kecamatan
transparan - DPMG
- Dinas Komunikasi dan
Informatika
- DPMP2T
- Dinas Pertanahan
- BAPPEDA
- Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah
- Sekretariat DPRK
- Inspektorat
- BKPSDM
- RSUD SAAS
4.1 Menurunnya ketimpangan pendapatan Indeks Gini Indeks 0,271 0,265 0,260 0,255 0,250 0,250 - Dinas Sosial
masyarakat - Dinas Pertanahan
Tingkat Pengangguran Terbuka % 7,13 6,77 6,43 6,11 5,81 5,81 Disperinnakertrans
4.2 Meningkatkan kemandirian desa Indeks Desa Membangun (IDM) Indeks 0,650 0,658 0,689 0,703 0,722 0,722 DPMG
4.3 Meningkatnya pengeluaran per kapita PDRB Per Kapita (ADHB) Rp. Juta 11,79 12,29 12,49 12,69 12,89 12,89 - Disbunnak
- Dinas Perikanan
- Dinas PUPR
- Disparpora
Pertumbuhan PDRB % 3,27 3,34 3,40 3,47 3,54 3,54
4.4 Meningkatnya Potensi Sektor Persentase Kontribusi % 44,80* 45,01 45,12 45,24 45,37 45,37 - Dinas Perikanan
Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, - Dinas Perkebunan dan
Perikanan dan Pariwisata Peternakan dan Perikanan Peternakan
- Dinas Pariwisata, Pemuda
dan Olahraga
- Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
4.5 Meningkatnya kontribusi sektor Kontribusi Sektor Industri % 3,25 3,46 3,56 3,67 3,77 3,77 Disperinnakertrans
Industri pengolahan Terhadap PDRB
4.6 Meningkatnya kontribusi sektor Kontribusi sektor perdagangan % 9,31 9,33 9,35 9,37 9,39 9,39 - Dinas Perkebunan dan
perdagangan terhadap PDRB Peternakan
- Dinas Perdagangan,
Koperasi dan UKM
4.7 Meningkatnya nilai investasi Jumlah Nilai Investasi Berskala Triliun 0,962 0,972 0,981 0,991 1,001 1,001 DPMP2T
Nasional (PMDN/PMA)
4.8 Meningkatnya ketersediaan, distribusi Indeks Ketahanan Pangan Indeks 77 79,8 81,01 82,22 83,43 83,43 Dinas Ketahanan Pangan dan
dan konsumsi serta keamanan Penyuluhan
pangan daerah
4.9 Meningkatnya pembinaan industri Persentase Industri Kecil dan % 13,56 14,94 16,33 17,71 19,09 19,09 Disperinnakertrans
kecil dan menengah Menengah (IKM) yang dibina
4.10 Meningkatnya kuantitas dan kualitas Persentase koperasi dan UKM dalam % 90,90 91,81 92,73 93,65 94,59 94,59 Dinas Perdagangan, Koperasi
koperasi dan UMK (Usaha Mikro dan pengembangan jaringan kerjasama dan UKM
Kecil) usaha koperasi
Bab V - 7
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal Target Capaian Kondisi
Tujuan / Sasaran Satuan SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021 2023 2024 2025 2026 Akhir
5 Mewujudkan peningkatan kualitas Indeks Pembangunan Manusia Indeks 67,83 68,17 68,51 68,85 69,2 69,2 - Dinas Pendidikan dan
hidup masyarakat dan (IPM) Kebudayaan
pengendalian pertumbuhan - Dinas Kesehatan
penduduk - DP3AKB
- Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
- Dinas Perpustakaan dan
Arsip
- Dinas Pariwisata, Pemuda
dan Olahraga
5.1 Meningkatnya kualitas pembangunan Meningkatnya akses, pemerataan Angka Harapan 13,04 13,69 14,38 15,10 15,85 15,85 Dinas Pendidikan dan
manusia dan derajat kesehatan serta kualitas pendidikan lama sekolah Kebudayaan
masyarakat
Angka rata-rata 8,21 8,62 9,05 9,50 9,98 9,98 Dinas Pendidikan dan
lama sekolah Kebudayaan
Meningkatnya derajat kesehatan Umur Harapan 68,74 70,11 71,52 72,95 74,41 74,41 - Dinas Kesehatan
masyarakat Hidup - RSUD ZM
- RSUD SAAS
5.2 Peningkatan Kualitas Perempuan Indeks Permberdayaan Gender (IDG) Indeks 52,27* 52,28 52,29 52,30 52,31 52,31 DP3AKB
yang Berdaya Saing dalam
Pembangunan
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indeks 85,73* 87,44 89,19 90,98 92,80 92,80 DP3AKB
5.3 Meningkatkan kualitas perlindungan Rasio Kekerasan dalam rumah tangga % 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 DP3AKB
anak dan Anak
Cakupan perempuan dan anak korban % 90,00 91,00 92,00 93,00 94,00 94,00 DP3AKB
kekerasan yang mendapatkan
penanganan pengaduan oleh petugas
terlatih di dalam unit pelayanan
terpadu
5.4 Meningkatnya atlet dan pemuda yang Persentase cabang olah raga binaan % 46 46 50 54 57 57 Dinas Pariwisata, Pemuda dan
berprestasi Olahraga
Persentase Organisasi Pemuda yang % 65 70 75 80 85 85 Dinas Pariwisata, Pemuda dan
dibina Olahraga
Bab V - 8
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal Target Capaian Kondisi
Tujuan / Sasaran Satuan SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021 2023 2024 2025 2026 Akhir
5.5 Pengendalian pertumbuhan penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk % 1,10 1,09 1,08 1,07 1,06 1,06 Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
5.6 Meningkatnya minat baca masyarakat Persentase pemanfaatan % 3,90 5,43 6,96 8,49 10,02 10,02 Dinas Perpustakaan dan
perpustakaan oleh masyarakat Kearsipan
6 Peningkatan Infrastruktur Dasar Persentase Infrastruktur Dasar % 41,95 44,73 46,41 48,11 49,56 - Dinas PUPR
Publik Publik dalam kondisi baik - Dishub
6.1 Meningkatkan konektivitas dan Persentase jalan kabupaten dalam % 24,23 26,73 29,43 32,23 33,73 33,73 Dinas PUPR
aksesibilitas daerah kondisi Mantap
Rasio Konektiivitas Daerah % 0,94 0,96 0,97 0,98 0,99 0,99 - Dinas Perhubungan
6.2 Meningkatkan akses sanitasi dan air Persentase Rumah Tinggal % 82,00 82,40 82,60 82,80 83,00 83,00 Dinas PUPR
minum layak Bersanitasi
Persentase rumah tangga dengan % 83,75 84,75 85,25 85,75 86,25 86,25 Dinas PUPR
akses air minum layak
6.3 Meningkatkan jaringan irigasi dalam Persentase Irigasi Kabupaten Dalam % 18,81 28,81 33,81 38,81 43,81 43,81 - Dinas PUPR
kondisi baik Kondisi Baik - Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura
7 Menjaga daya dukung alam, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks 74,884 75,384 75,884 76,384 76,884 76,884 - LH
lingkungan hidup dan mitigasi (Baik) (Baik) (Baik) (Baik) (Baik) (Baik) - Dinas PUPR
kebencanaan
7.1 Terwujudnya lingkungan hidup yang Persentase Ruang Terbuka Hijau % 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 Dinas Lingkungan Hidup
berkualitas (RTH)
7.2 Terciptanya kesadaran masyarakat Indeks Resiko Bencana Indeks 166,74 159,65 152,34 146,63 143,50 143,50 - BPBD
dalam kesiapsiagaan bencana (Tinggi) (Tinggi) (Tinggi) (Tinggi) (Sedang) (Sedang) - Satuan Polisi Pamong Praja
- Dinas PUPR
- Dinas Sosial
- Dinas Perkebunan dan
Peternakan
- Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Bab V - 9
5.3 Penyelarasan RPK dengan RPA Tahun 2023 – 2026 dan RPJMN Tahun 2020 –
2024
Penyelarasan Rencana Pembangunan Kabupaten (RPK) Aceh Timur dengan
Rencana Pembangunan Aceh (RPA) Tahun 2023-2026 dan RPJMN Tahun 2020-2024
serta RPJPD Aceh Timur pada Tahapan ke-4 untuk menjaga konsistensi, sinergitas
sasaran dan arah kebijakan pembangunan yang tertuang dalam RPJMN Tahun
2020-2024 dan RPJPD Aceh Timur menjadi prioritas dalam RPK Tahun 2023-2026,
terutama penyesuaian target indikator makro pembangunan RPK dengan RPA,
target prioritas nasional dan RPJPD Aceh Timur.
Sasaran pembangunan yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024 adalah
mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui
percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya
struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di
berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan
berdaya saing. Selaras dengan sasaran pembangunan RPJMN tersebut, secara garis
besar sasaran pembangunan dalam RPK diarahkan kepada percepatan
pembangunan untuk mengurangi angka kemiskinan, pengangguran, ketimpangan
wilayah dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang didukung oleh peningkatan
kualitas SDM.
Berikut tabel penyelarasan Indikator Makro RPJMN, Capaian dan Target RPA
serta Capaian dan Target RPJPD Aceh Timur pada Tabel 5.2 :
RPJMN TAHUN 2020-2024 RPJMA 2017-2022 dan RPA 2023-2026 RPJMD 2017-2022 dan RPD 2023-2026 RPJPD 2020-2026
No Indikator Pembangunan Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
2020* 2021* 2022 2023 2024 2020* 2021* 2022 2023 2024 2025 2026 2020* 2021* 2022 2023 2024 2025 2026 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
1 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) -2,07 3,69 5,9 6,1 6,2 -0,37 2,79 6 3,6 3,75 3,85 4,25 1,79 1,94 1,80 1,09 1,08 1,07 1,06 1,79 1,94
2 Tingkat Kemiskinan (%) 10,19 9,71 9 8,55 8,15 15,43 15,53 11,43 15,03 14,53 14,03 13,53 14,08 14,45 10,00 14,02 13,60 13,19 12,79 14,1 14,5
3 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 7,07 6,49 3,8 3,4 3,1 6,59 6,30 6 5,48 5,36 5,24 5,12 7,26 7,13 12,60 6,77 6,43 6,11 5,81 7,26 7,13
4 Indeks Pembangunan Manusia 71,94 72,29 74,60-84,23 74,60-84,23 74,60-84,23 71,99 72,18 73 72,58 72,78 72,98 73,18 67,63 67,83 69,00 68,17 68,51 68,85 69,20 67,6 67,8 82,9 83,7 84,4 85,1 85,8
5 Rasio Gini 0,385 0,381 0,370-0,374 0,370-0,374 0,370-0,374 0,319 0,323 0,31 0,307 0,304 0,301 0,298 0,282 0,271 0,150 0,265 0,260 0,255 0,250 0,28 0,27
6 Penurunan Emisi Rumah Kaca (%) 27,3 27,3 27,3
Bab V - 11
BAB VI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PRIORITAS
6.1 STRATEGI
Tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Aceh Timur tahun 2023-2026
sebagaimana telah diuraikan pada Bab V sebelumnya ditetapkan kedalam Strategi,
Kebijakan dan Program Pembangunan yang akan dijalankan selama 4 (empat)
tahun, mulai tahun 2023 sampai dengan 2026. Tujuan, Sasaran dan Strategi
dimaksud dijabarkan pada Tabel 6.1. berikut ini :
1 Menciptakan kehidupan bermasyarakat Aceh 1.1 Meningkatnya penyaluran ZIS 1.1.1 Peningkatan sosialisasi tentang wajib zakat Meningkatkan Jumlah Zakat Melalui Peningkatan Sosialisasi Tentang Wajib
Timur yang Islami dan berbudi pekerti luhur Zakat
1.2 Meningkatnya Akreditasi Dayah 1.2.1 Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan pesantren/dayah Meningkatkan Jumlah Pesantren/Dayah yang Berkualitas Melalui Peningkatan
Sarana dan Prasarana Pendidikan
1.3 Meningkatnya Pemahaman Masyarakat 1.3.1 Peningkatan sosialisasi dan pembinaan bagi Lembaga Adat dalam Meningkatkan Perkembangan Adat di Kecamatan Untuk Mewujudkan
tentang budaya dan adat istiadat yang mewujudkan adat dan adat Istiadat sesuai syariat islam Pelestarian Adat di Kehidupan Masyarakat
berlandaskan budaya islami
1.3.2 Peningkatan Pengembangan Hukum Adat dalam kehidupan Meningkatkan Koordinasi dan Sosialisasi Tentang Penegakan Hukum Adat
masyarakat yang berlandaskan Islam
2 Mewujudkan keamanan dan ketertiban yang 2.1 Meningkatnya pembinaan Penyandang 2.1.1 Pemeliharaan hak-hak masyarakat korban konflik dan kombatan serta Menguatkan Kapasitas SDM Melalui Pemeliharaan Hak-Hak Korban Konflik dan
berkelanjutan serta menjaga dan memastikan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) penguatan kapasitas SDM. Kombatan
keberlanjutan perdamaian
2.2 Meningkatnya persentase penanganan 2.2.1 Peningkatan Legalitas Hak Aset daerah
sengketa dan perkara pertanahan
2.3 Menurunnya tingkat kriminalitas di lingkungan 2.3.1 Peningkatan keamanan dan ketertiban lingkungan serta pencegahan Menurunkan Tingkat Kriminalitas di Lingkungan Masyarakat Melalui Peningkatan
masyarakat tindakan kriminalitas Keamanan dan Ketertiban Lingkungan Dengan Melibatkan Peran Serta
Masyarakat, Koordinasi Antar Instansi Terkait dan Pemeliharaan Nilai - Nilai
Budaya
2.3.2 Penguatan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan Menurunkan Tingkat Kriminalitas di Lingkungan Masyarakat Melalui Penguatan
NAPZA Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA
3 Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang 3.1 Meningkatnya perbaikan reformasi birokrasi 3.1.1 Perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel Meningkatkan Perbaikan Reformasi Birokrasi Melalui Perwujudan Tata Kelola
demokratis dan transparan dan peningkatan kepuasan masyarakat Pemerintahan yang Baik, Transparan dan Akuntabel Melalui Peningkatan
Kualitas dan Kepuasan Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pelayanan Publik
3.1.2 Penguatan akuntabilitas dilaksanakan melalui penerapan Peningkatan Akuntabilitas dan Peningkatan Kinerja Berorientasi Pada Hasil
SAKIP (Outcome)
3.1.3 Penguatan kapasitas peran dan fungsi aparatur penyelenggara Meningkatkan Perbaikan Reformasi Birokrasi Melalui Penguatan Kapasitas
disetiap tingkatan pemerintahan daerah Peran dan Fungsi Aparatur Penyelenggara Disetiap Tingkatan Pemerintahan
Daerah
3.1.4 Penerapan inovasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Meningkatkan Perbaikan Reformasi Birokrasi Melalui Penerapan Inovasi Melalui
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
3.2 Meningkatnya Tata Kelola Kelembagaan 3.2.1 Penyediaan informasi dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam Peningkatan Keterbukaan Informasi dan Komunikasi Publik Melalui Peningkatan
Layanan Administrasi Pemerintahan serta perumusan kebijakan melalui forum - forum konsultasi publik Partisipasi Masyarakat Dalam Perumusan Kebijakan Melalui Forum - Forum
Layanan Publik Berbasis Elektronik Konsultasi Publik
3.2.2 Penyediaan Data Statistik Sektoral. Meningkatnya Data Statistik Sektoral Melalui Analis dan Diseminasi Data
Statistik Pemerintah Daerah
3.2.3 Penguatan Kebijakan tata kelola keamanan informasi Meningkatnya Pelayanan Persandian Dalam Rangka Pengaman Informasi dan
Data
3.3 Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan 3.3.1 Perwujudan tata kelola yang baik melalui peningkatan perencanaan Meningkatkan Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Pemerintah Daerah Dalam
kinerja pemerintah daerah yang aspiratif dan pengelolaan keuangan yang akuntabel Perwujudan Tata Kelola Perencanaan yang Aspiratif dan Pengelolaan Keuangan
yang Akuntabel Melalui Pemanfaatan Sistem yang Terintegratif Secara
Elektronik
Bab VI - 2
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
3.3.2 Peningkatan Ekstensifikasi dan intensifikasi pendapatan daerah Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Melalui Ekstensifikasi dan Intensifikasi
Pendapatan
3.3.3 Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Pemerintahan (SPIP) Meningkatkan Akuntabilitasi Keuangan dan Kinerja Pemerintah Daerah Melalui
Sistem Pengawasan Internal Pemerintahan (SPIP)
3.4 Meningkatnya profesionalitas ASN 3.4.1 Peningkatan profesionalisme ASN melalui Pendidikan, Pelatihan Meningkatkan Profesionalisme Asn Melalui Pendidikan, Pelatihan Formal, Non
Formal, Non Formal, Struktural, Penilaian Sasaran Kinerja Pegawai Formal, Struktural, Penilaian Sasaran Kinerja Pegawai dan Disiplin Aparatur
dan Disiplin Aparatur
4 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan 4.1 Menurunnya ketimpangan pendapatan 4.1.1 Penurunan tingkat kemiskinan, mengurangi kesenjangan antar Menurunkan Angka Kemiskinan Melalui Peningkatan Pendapatan Masyarakat,
pertumbuhan perekonomian masyarakat kelompok, penyaluran bantuan dan jaminan sosial bagi kaum miskin, Mengurangi Kesenjangan Antar Kelompok, Penyaluran Bantuan dan Jaminan
disabilitas dan lanjut usia Sosial Bagi Kaum Miskin, Disabilitas dan Lanjut Usia
4.4 Meningkatnya Potensi Sektor Pertanian, 4.4.1 Peningkatan sarana dan prasarana ekonomi publik berbasis kawasan Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Peningkatan Sarana dan
Peternakan, Perkebunan dan Perikanan yang terintegrasi Prasarana Ekonomi Publik Berbasis Kawasan yang Terintegrasi
4.4.2 Pelaksanaan konektivitas antar wilayah di dalam mendorong Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pelaksanaan Konektivitas Antar
tumbuhkembangnya daerah untuk mencapai keseimbangan Wilayah di Dalam Mendorong Tumbuhkembangnya Daerah Untuk Mencapai
pembangunan Keseimbangan Pembangunan
4.4.3 Peningkatan promosi produk unggulan kabupaten Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Peningkatan Promosi Produk
Unggulan Kabupaten
4.4.4 Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Peningkatan Kualitas Sumber
mendorong daya saing yang kompetitif Daya Manusia dan Kelembagaan Dalam Mendorong Daya Saing yang
Kompetitif
4.4.5 Peningkatan produksi dan konsumsi hasil peternakan serta penurunan Meningkatkan Produksi dan Produktivitas Pertanian Melalui Peningkatan
kematian akibat penyakit Produksi dan Konsumsi Hasil Peternakan Serta Penurunan Kematian Akibat
Penyakit
4.4.6 Penggunaan bibit unggul serta peningkatan produksi dan distribusi Meningkatkan Produksi dan Produktivitas Pertanian Melalui Penggunaan Bibit
hasil perkebunan Unggul Serta Peningkatan Produksi dan Distribusi Hasil Perkebunan
4.4.7 Peningkatan peran serta swasta menyalurkan CSR bagi pembinaan Meningkatkan Produksi dan Produktivitas Pertanian Melalui Peningkatan Peran
pengelolaan perkebunan rakyat Serta Swasta Menyalurkan Csr Bagi Pembinaan Pengelolaan Perkebunan
Rakyat
4.4.8 Peningkatan produksi dan produktivitas perikanan budidaya dan Meningkatkan Produksi Perikanan Melalui Peningkatan Produksi dan
perikanan tangkap serta sarana dan prasarana pendukung perikanan Produktivitas Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap Serta Sarana dan
Prasarana Pendukung Perikanan
4.4.9 Penguatan kapasitas nelayan dan pembudidaya ikan Meningkatkan Produksi dan Produktifitas dan Nilai Tambah Komoditi Perikanan
Berbasis Kawasan Serta Meningkatkan Kemandirian Nelayan dan Pembudidaya
Dalam Pembudidayaan Ikan
4.4.10 Pemetaan preferensi, konsumsi dan kebutuhan ikan konsumen dalam Meningkatkan Mutu, Diversifikasi dan Akses Pasar Produk Kelautan dan
daerah Perikanan
4.5 Meningkatnya kontribusi sektor Industri 4.5.1
pengolahan
4.6 Meningkatnya kontribusi sektor perdagangan 4.6.1 Peningkatan penguasaan Iptek / Inovasi Baru dalam meningkatkan Meningkatkan Produktivitas Sektor Perdagangan Melalui Peningkatan
mutu produksi Penguasaan Iptek / Inovasi Baru Dalam Meningkatkan Mutu Produksi
Bab VI - 3
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
4.7 Meningkatnya nilai investasi 4.7.1 Peningkatan kemitraan pemerintahan dan pihak swasta melalui upaya Meningkatkan Nilai Investasi Melalui Peningkatan Kemitraan Pemerintahan dan
promosi investasi Pihak Swasta Melalui Upaya Promosi Investasi
4.7.2 Pemberian rekomendasi izin membuka tanah untuk masyarakat Mengendalikan Penggunaan, Pemilikan, Penguasaan, Pemanfaatan Tanah di
Kabupaten Aceh Timur
4.8 Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan 4.8.1 Penerapan Inovasi Baru melalui teknologi pertanian Meningkatkan Ketersediaan, Distribusi dan Konsumsi Serta Keamanan Pangan
konsumsi serta keamanan pangan daerah Daerah Melalui Penerapan Inovasi Baru Melalui Teknologi Pertanian
4.9 Meningkatnya pembinaan industri kecil dan 4.9.1 Peningkatan kualitas sumber daya manusia, kelembagaan usaha, nilai Mengembangkan Industri Kecil dan Menengah Melalui Peningkatan Kualitas
menengah tambah produk, jangkauan pemasaran, serta kepastian dan Sumber Daya Manusia, Kelembagaan Usaha, Nilai Tambah Produk, Jangkauan
perlindungan usaha Pemasaran, Serta Kepastian dan Perlindungan Usaha
4.9.2 Pelayanan dan perlindungan bagi pencari kerja / tenaga kerja Mengembangkan Industri Kecil dan Menengah Melalui Pelayanan dan
Perlindungan Bagi Pencari Kerja / Tenaga Kerja
4.10 Meningkatnya kuantitas dan kualitas koperasi 4.10.1 Peningkatan tata kelola penyelenggaraan program pelatihan untuk Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Koperasi dan UMK (Usaha Mikro dan
dan UMK (Usaha Mikro dan Kecil) mempercepat kualitas standarisasi pekerja Kecil) Melalui Peningkatan Tata Kelola Penyelenggaraan Program Pelatihan
Untuk Mempercepat Kualitas Standarisasi Pekerja
4.10.2 Peningkatan permodalan usaha Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Koperasi dan UMK (Usaha Mikro dan
Kecil) Melalui Peningkatan Permodalan Usaha
5 Mewujudkan peningkatan kualitas hidup 5.1 Meningkatnya kualitas pembangunan manusia 5.1.1 Peningkatan standar kehidupan yang layak diukur dengan logaritma Meningkatkan Kualitas Pembangunan Manusia Melalui Peningkatan Standar
masyarakat dan pengendalian pertumbuhan dan derajat kesehatan masyarakat natural dari produk domestik bruto per kapita dalam paritasi daya beli Kehidupan yang Layak Diukur Dengan Logaritma Natural Dari Produk Domestik
penduduk Bruto Per Kapita Dalam Paritasi Daya Beli
5.1.2 Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan searah nilai-nilai lokal Meningkatkan Kualitas Pembangunan Manusia Melalui Peningkatan Mutu dan
melalui kualifikasi akademik dan sertifikasi guru Relevansi Pendidikan Searah Nilai-Nilai Lokal Melalui Kualifikasi Akademik dan
Sertifikasi Guru
5.1.3 Pemberian subsidi pendidikan bagi siswa, sekolah dan tenaga pendidik Meningkatkan Kualitas Pembangunan Manusia Melalui Pemberian Subsidi
Pendidikan Bagi Siswa, Sekolah dan Tenaga Pendidik
5.1.4 Peningkatan efisiensi pemanfaatan pendidikan dan memperkuat Meningkatkan Kualitas Pembangunan Manusia Melalui Peningkatan Efisiensi
mekanisme pembiayaannya Pemanfaatan Pendidikan dan Memperkuat Mekanisme Pembiayaannya
5.1.5 Peningkatan cakupan pangan dan kualitas gizi Meningkatkan Kualitas Pembangunan Manusia Melalui Peningkatan Cakupan
Pangan dan Kualitas Gizi
5.1.6 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat yang Meningkatkan Kualitas Pembangunan Manusia Melalui Peningkatan Akses
berkualitas Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
5.1.7 Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit serta Meningkatkan Kualitas Pembangunan Manusia Melalui Peningkatan
penyehatan lingkungan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
5.2 Peningkatan Kualitas Perempuan yang 5.2.1 Peningkatan pemberdayaan dan perlindungan perempuan Meningkatkan Kualitas Perempuan, Anak dan Lansia yang Berdaya Saing
Berdaya Saing dalam Pembangunan Dalam Pembangunan Melalui Peningkatan Pemberdayaan dan Perlindungan
Perempuan, Anak dan Lansia
5.2.2 Peningkatan kapasitas kelembagaan perlindungan perempuan dan Meningkatkan Kualitas Perempuan, Anak dan Lansia yang Berdaya Saing
anak dari berbagai tindak kekerasan Dalam Pembangunan Melalui Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Perlindungan Perempuan dan Anak Dari Berbagai Tindak Kekerasan
5.2.3 Peningkatan peran serta kaum perempuan di berbagai aspek Meningkatkan Kualitas Perempuan, Anak dan Lansia yang Berdaya Saing
pembangunan Dalam Pembangunan Melalui Peningkatan Peran Serta Kaum Perempuan di
Berbagai Aspek Pembangunan
5.3 Meningkatkan kualitas perlindungan anak 5.3.1
Bab VI - 4
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
5.4 Meningkatnya atlet dan pemuda yang 5.4.1 Peningkatan prestasi Pemuda dan olahraga melalui peningkatan Meningkatkan Jumlah Organisasi Pemuda dan Olahraga Melalui Peningkatan
berprestasi kualitas pembinaannya Prestasi Pemuda dan Olahraga Melalui Peningkatan Kualitas Pembinaannya
5.4.2 Peningkatan sarana dan prasarana olahraga Meningkatkan Jumlah Organisasi Pemuda Melalui Peningkatan Sarana dan
Prasarana Olahraga
5.4.3 Pelaksanaan event - event ke-olahraga-an tingkat kabupaten, provinsi Meningkatkan Jumlah Organisasi Pemuda dan Olahraga Melalui Pelaksanaan
dan nasional Event - Event Ke-Olahraga-An Tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional
5.5 Pengendalian pertumbuhan penduduk 5.5.1 Perwujudan tata kelola pemerintah yang baik bidang pengendalian Pengendalian Pertumbuhan Penduduk Melalui Perwujudan Tata Kelola
penduduk Pemerintah yang Baik Bidang Pengendalian Penduduk
5.5.2 Penguatan akses pelayanan KB dan KR yang merata dan berkualitas Pengendalian Pertumbuhan Penduduk Melalui Penguatan Akses Pelayanan Kb
dan Kr yang Merata dan Berkualitas
5.5.3 Peningkatan pemahaman remaja mengenai keluarga berencana dan Pengendalian Pertumbuhan Penduduk Melalui Peningkatan Pemahaman
kesehatan reproduksi dalam penyiapan kehidupan dalam berkeluarga Remaja Mengenai Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Dalam
Penyiapan Kehidupan Dalam Berkeluarga
5.5.4 Peningkatan manajemen kualitas data dan informasi kependudukan Pengendalian Pertumbuhan Penduduk Melalui Peningkatan Manajemen Kualitas
yang memadai, akurat dan tepat waktu untuk dijadikan basis dalam Data dan Informasi Kependudukan yang Memadai, Akurat dan Tepat Waktu
memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat Untuk Dijadikan Basis Dalam Memberikan Pelayanan Dasar Kepada Masyarakat
7.3 Terwujudnya kesesuaian pemanfaatan ruang 7.3.1 Peningkatan kualitas perencanaan, pengawasan dan pengendalian Mewujudkan Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Penggunaan Tanah Melalui
pemanfaatan ruang Peningkatan Kualitas Perencanaan, Pengawasan dan Pengendalian
Bab VI - 5
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
7.3.2 Peningkatan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Mewujudkan Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Melalui Peningkatan Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
7.3.3 Percepatan pengembangan dan pengelolaan kawasan strategis Mewujudkan Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Melalui Percepatan
sebagai basis pertumbuhan perekonomian dengan Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Strategis Sebagai Basis
mempertimbangkan seluruh aspek pembangunan melalui peningkatan Pertumbuhan Perekonomian Dengan Mempertimbangkan Seluruh Aspek
koordinasi antara seluruh tingkatan pemerintahan Pembangunan Melalui Peningkatan Koordinasi Antara Seluruh Tingkatan
Pemerintahan
7.3.4 Pelaksanaan Survey, Pengukuran dan Pemetaan Menginventarisir Data Kepemilikan Hak Atas Tanah )Hak Milik, Hak Pakai, Hak
Pengelolaan, Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha) di Aceh Timur
Bab VI - 6
6.2 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN ACEH TIMUR
Kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh Timur merupakan suatu kondisi
yang diharapkan dapat tercapai pada satu tahun pelaksanaan pembangunan.
Pencapaian pembangunan tersebut dapat menjawab berbagai permasalahan
pembangunan dalam rangka pencapaian target tujuan dan sasaran pembangunan
Kabupaten Aceh tahun 2023-2026 sebagaimana telah diuraikan pada Bab V
sebelumnya. Untuk itu, Kebijakan Pembangunan Kabupaten Aceh Timur difokuskan
untuk menjadi acuan penyusunan program prioritas Kabupaten Aceh Timur Tahun
2023-2026 yang diimplementasikan setiap tahunnya sebagaimana yang di sajikan
pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2
Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2023-2026
ARAH KEBIJAKAN
2023 2024 2025 2026
Membangun Menjaga Mendorong Mempercepat
Masyarakat yang Kestabilan pertumbuhan Pertumbuhan
Berkualitas dan Perekonomian ekonomi melalui Ekonomi Berbasis
Berdaya Saing Yang Inklusif Serta penguatan Komoditi
untuk Mewujudkan Mensukseskan infrastruktur dan Unggulan Daerah
Kemandirian Agenda Pemilihan SDM yang Yang Inovatif
Ekonomi yang Umum Secara berkualitas, serta
Inklusif Serentak memperkuat
ketahanan dan
kedaulatan pangan
1 Menciptakan kehidupan Persentase Penegakan Syari’at % 70,00 72,50 75,70 78,52 80,10 80,10 - Baitul Mal
bermasyarakat Aceh Timur yang Islam - Dinas Pendidikan Dayah
Islami dan berbudi pekerti luhur - Majelis Pendidikan Aceh
- Dinas Syari'at Islam
- Majelis Permusyawaratan
Ulama
1.1 Meningkatnya jumlah dana ZIS yang Jumlah dana ZIS yang terkumpul Rp. M 7,90 8-8,5 8,5-9 9-9,5 9,5-10 9,5-10 Baitul Mal
terkumpul
1.1.1 Program Baitul Mal Persentase peningkatan penyaluran % 38,64 100,00 5.004.000.000 100,00 4.944.000.000 100,00 6.580.000.000 100,00 7.495.000.000 100,00 7.495.000.000 Baitul Mal
ZIS Baitul Mal
1.2 Meningkatnya Akreditasi Dayah Rasio Dayah Yang Terakreditasi % 37,45 42,07 46,69 51,31 55,92 60,54 Dinas Pendidikan Dayah
1.2.1 Program Pendidikan Dayah Persentase Pemenuhan Fasilitasi % 93,23 100,00 7.094.505.201 100,00 7.313.000.000 100,00 7.996.000.000 100,00 8.638.800.000 100,00 8.638.800.000 Dinas Pendidikan Dayah
Kebutuhan Terhadap Pengelolaan
Pendidikan Dayah
Meningkatnya jumlah dayah yang Unit 65,00 66,30 67,63 68,98 70,36 70,36 Majelis Pendidikan Aceh
terakreditasi
1.2.2 Program Pengelolaan Pendidikan Persentase Peningkatan Pengelolaan % 0,00 100,00 5.000.000 100,00 36.500.000 100,00 235.000.000 100,00 345.000.000 100,00 345.000.000 Majelis Pendidikan Aceh
Pendidikan
1.2.3 Program Penyelenggaraan Majelis Persentase Pengawasan ke sekolah % 1,00 100,00 15.000.000 100,00 38.000.000 100,00 240.000.000 100,00 390.000.000 100,00 390.000.000 Majelis Pendidikan Aceh
Pendidikan Aceh sekolah Dasar dan Menengah
1.3 Meningkatnya Pemahaman Persentase Adat Istiadat yang dibina % 13,33 25,08 36,82 48,57 60,31 60,31 - Majelis Adat Aceh
Masyarakat tentang budaya dan adat - Dinas Syari'at Islam
istiadat yang berlandaskan budaya - Majelis Permusyawaratan
islami Ulama
1.3.1 Program Pengembangan Persentase Peran Lembaga Adat % 100,00 100,00 124.200.000 100,00 124.200.000 100,00 311.212.265 100,00 584.812.265 100,00 584.812.265 Majelis Adat Aceh
Kebudayaan dalam Pengembangan Kebudayaan
1.3.2 Program Majelis Adat Aceh Persentase Pemahaman Masyarakat % 100,00 100,00 72.474.645 100,00 369.100.000 100,00 1.015.000.000 100,00 1.476.197.256 100,00 1.476.197.256 Majelis Adat Aceh
tentang Budaya dan Adat Istiadat di
Aceh
1.3.3 Program Syariat Islam Aceh Persentase Pembinaan Syari'at Islam % 0,00 100,00 14.142.526.359 100,00 14.599.033.849 100,00 15.471.260.764 100,00 16.484.868.020 100,00 16.484.868.020 Dinas Syari'at Islam
1.3.4 Program Majelis Permusyawaratan Persentase Pelaksanaan Kegiatan % 100,00 8,33 500.000.000 16,67 500.000.000 25,00 1.218.455.000 33,33 2.020.653.000 33,33 2.020.653.000 Majelis Permusyawaratan
Ulama Majelis Permusyawaratan Ulama Ulama
2 Mewujudkan keamanan dan Persentase konflik sosial yang % 1,43 3,00 3,00 3,00 9,00 9,00 - Dinas Sosial
ketertiban yang berkelanjutan terselesaikan - Badan Badan Kesatuan
serta menjaga dan memastikan Bangsa dan Politik
keberlanjutan perdamaian - Satuan Polisi Pamong
Praja
- Dinas Pertanahan
2.1 Meningkatnya Pembinaan Persentase Penyandang Masalah % 48,07 52,92 53,23 53,44 55,62 55,62 - Dinas Sosial
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang tertangani - Badan Kesatuan Bangsa dan
Sosial (PMKS) Politik
- Satuan Polisi Pamong Praja
2.1.1 Program Penanganan Warga Negara Persentase fasilitasi penanganan % 44,44 50,00 20.000.000 50,00 20.000.000 50,00 20.000.000 50,00 50.000.000 50,00 50.000.000 Dinas Sosial
Migran Korban Tindak Kekerasan warga negara migran korban tindak
kekerasan
Bab VI - 8
Target Capaian Kondisi Akhir Pada Tahun
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal 2026
Tujuan / Sasaran / Program Satuan 2023 2024 2025 2026 SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
2.1.2 Program Pengelolaan Taman Makam Persentase Pengelolaan Taman % 100,00 100,00 25.000.000 100,00 25.000.000 100,00 110.000.000 100,00 50.000.000 100,00 50.000.000 Dinas Sosial
Pahlawan Makam Pahlawan
2.1.3 Program Pembinaan dan Persentase pembinaan dan % 0,00 100,00 67.086.000 100,00 72.840.012 100,00 84.494.408 100,00 97.300.320 100,00 97.300.320 Badan Kesatuan Bangsa dan
Pengembangan Ketahanan Ekonomi, pengembangan ketahanan ekonomi, Politik
Sosial, dan Budaya sosial dan budaya
2.2 Meningkatnya persentase Persentase penanganan konflik, % 15,17 20,00 23,74 26,67 33,33 33,33 Dinas Pertanahan
penanganan sengketa dan perkara sengketa dan perkara pertanahan
pertanahan
2.2.1 Program Penyelesaian Sengketa Persentase Mediasi Penyelesaian % 66,60 20,00 5.700.000 20,00 6.840.000 26,67 7.182.000 33,33 8.618.400 33,33 8.618.400 Dinas Pertanahan
Tanah Garapan Sengketa Tanah Garapan
2.2.2 Program Pengembangan dan Persentase pengembangan dan % 100,00 17,65 8.400.000 23,53 10.080.000 29,41 10.584.000 29,41 13.759.200 29,41 13.759.200 Dinas Pertanahan
Pembinaan SDM dan Kelembagaan pembinaan SDM dan kelembagaan
Pertanahan pertanahan
2.2.3 Program Penanganan Konflik, Persentase penanganan % 100,00 20,00 7.500.000 20,00 7.500.000 26,67 7.875.000 33,33 10.237.500 33,33 10.237.500 Dinas Pertanahan
Sengketa dan Perkara Pertanahan konflik,sengketa dan perkara
pertanahan
2.3 Menurunnya tingkat kriminalitas di Penurunan Angka Kriminalitas Kasus 124* 119 114 109 104 104 - Badan Badan Kesatuan
lingkungan masyarakat Bangsa dan Politik
- Satuan Polisi Pamong Praja
2.3.1 Program Penguatan Ideologi Persentase pemahaman masyarakat % 0 100,00 67.086.000 100,00 72.840.011 100,00 84.058.733 100,00 96.798.616 100,00 96.798.616 Badan Kesatuan Bangsa dan
Pancasila dan Karakter Kebangsaan tentang ideologi pancasila dan Politik
karakter kebangsaan
2.3.2 Program Peningkatan Peran Partai Persentase Peningkatan peran Partai % 100,00 100,00 966.557.018 100,00 1.049.459.257 100,00 1.217.372.728 100,00 1.401.876.886 100,00 1.401.876.886 Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik dan Lembaga Pendidikan Politik, demokrasi dan pengembangan Politik
Melalui Pendidikan Politik dan Etika serta Etika Politik
Pengembangan Etika Serta Budaya
Politik
2.3.3 Program Pemberdayaan dan Persentase terwujudnya pengawasan % 100,00 100,00 308.749.737 100,00 335.231.408 100,00 388.868.412 100,00 447.805.037 100,00 447.805.037 Badan Kesatuan Bangsa dan
Pengawasan Organisasi organisasi kemasyarakatan di Politik
Kemasyarakatan Kecamatan secara
berkesinambungan
2.3.4 Program Peningkatan Kewaspadaan Terwujudnya peningkatan kali 4 4 1.176.249.211 4 1.277.136.890 4 1.481.477.771 4 1.706.009.505 4 1.706.009.505 Badan Kesatuan Bangsa dan
Nasional dan Peningkatan Kualitas kewaspadaan nasional dan Politik
dan Fasilitasi Penanganan Konflik peningkatan kualitas dan fasilitasi
Sosial penanganan konflik sosial
2.3.5 Program Peningkatan Ketenteraman Persentase Peningkatan % 90,00 90,00 225.360.700 94,00 425.950.000 98,00 703.706.949 100,00 733.020.000 100,00 733.020.000 Satuan Polisi Pamong Praja
dan Ketertiban Umum Ketenteraman dan Ketertiban Umum
2.3.6 Program Peningkatan Peran Partai Persentase Peningkatan Peran % 100,00 100,00 45.505.000 100,00 54.000.000 100,00 80.000.000 100,00 120.000.000 100,00 120.000.000 Satuan Polisi Pamong Praja
Politik dan Lembaga Pendidikan Partaii Politik dan Lembaga
Melalui Pendidikan Politik dan Pendidikan melalui Pendidikan Politik
Pengembangan Etika Serta Budaya dan Pengembangan Etika serta
Politik Budaya Politik
2.3.7 Program Peningkatan Kewaspadaan Persentase Peningkatan % 100 100 39.505.000 100 24.000.000 100 40.000.000 100 60.000.000 100 60.000.000 Satuan Polisi Pamong Praja
Nasional dan Peningkatan Kualitas Kewaspadaan Nasional dan
dan Fasilitasi Penanganan Konflik Peningkatan Kualitas dan Fasilitas
Sosial Penanganan Konflik Sosial
Bab VI - 9
Target Capaian Kondisi Akhir Pada Tahun
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal 2026
Tujuan / Sasaran / Program Satuan 2023 2024 2025 2026 SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
3 Meningkatkan tata kelola Indeks Reformasi Birokrasi Indeks 50,53 55,00 55,00 60,20 60,40 60,40 - Sekretariat Daerah
pemerintahan yang demokratis - Kecamatan
dan transparan - DPMG
- Dinas Komunikasi dan
Informatika
- DPMP2T
- Dinas Pertanahan
- BAPPEDA
- Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah
- Sekretariat DPRK
- Inspektorat
- BKPSDM
- RSUD SAAS
3.1.3 Program Pemberdayaan Masyarakat Persentase Pemberdayaan % 89,60 92,20 89.328.000 948,00 571.800.000 974,00 1.419.400.000 100,00 2.117.700.000 100 2.117.700.000 24 Kecamatan
Desa dan Kelurahan Masyarakat Gampong
3.1.4 Program Koordinasi Ketentraman dan Persentase Koordinasi Ketentraman % 88,80 91,60 106.122.400 944,00 364.900.000 972,00 842.230.000 100,00 1.321.546.000 100 1.321.546.000 24 Kecamatan
Ketertiban Umum dan Ketertiban Umum
3.1.5 Program Penyelenggaraan Urusan Persentase Penyelenggaraan Urusan % 93,60 95,20 19.669.681 968,00 53.000.000 984,00 111.000.000 100,00 131.000.000 100 131.000.000 24 Kecamatan
Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum
3.1.6 Program Pembinaan dan Persentase Pembinaan dan % 91,60 93,70 16.300.000 958,00 563.394.934 979,00 2.311.613.664 100,00 3.574.950.674 100 3.574.950.674 24 Kecamatan
Pengawasan Pemerintahan Desa Pengawasan Gampong
Nilai LPPD Pemerintah Kabupaten Skor 2,8021 2,8421 2,885 2,9253 2,9698 2,9698 - Sekretariat Daerah
Aceh Timur (Sedang) (Sedang) (Sedang) (Sedang) (Sedang) (Sedang) - DPMG
- Dinas Komunikasi dan
Informatika
3.1.7 Program Pemerintahan dan Persentase Tata Kelola Pemerintahan % 85,05 100,00 2.990.653.428 100,00 2.992.153.428 100,00 2.995.153.428 100,00 2.998.153.428 100,00 2.998.153.428 Sekretariat Daerah
Kesejahteraan Rakyat dan Kesejahteraan
3.1.8 Program Penataan Desa Persentase Desa yang Terfasilitasi % 39,96 0,00 0 43,00 19.000.000 46,00 66.000.000 51,00 206.000.000 51,00 206.000.000 Dinas Pemberdayaan
Penataan Desa Sesuai Regulasi Masyarakat dan Gampong
3.1.9 Program Administrasi Pemerintahan Persentase Desa yang Administrasi % 57,12 62,12 226.516.640 65,00 298.955.827 70,00 910.000.000 80,00 1.551.917.274 80,00 1.551.917.274 Dinas Pemberdayaan
Desa Pemerintahan Desa Sesuai Aturan Masyarakat dan Gampong
3.1.10 Program Pengelolaan Informasi dan Nilai Indeks Keterbukaan Informasi Indeks 2,25 2,80 1.217.860.051 3,00 1.420.089.539 3,20 1.944.616.454 3,60 2.428.223.710 3,60 2.428.223.710 Dinas Komunikasi dan
Komunikasi Publik Publik (IKIP) Informatika
3.2 Meningkatnya Tata Kelola Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Indeks 2,25 2,45 2,55 2,65 2,71 2,71 - Dinas Komunikasi dan
Kelembagaan Layanan Administrasi Elektronik (SPBE) Informatika
Pemerintahan serta Layanan Publik - DPMP2T
Berbasis Elektronik - Dinas Pertanahan
3.2.1 Program Aplikasi Informatika Nilai Indeks SPBE Pemkab Aceh Indeks 2,25 2,60 98.000.000 2,80 101.000.000 3,00 111.000.000 3,30 111.000.000 3,30 111.000.000 Dinas Komunikasi dan
Timur Informatika
Bab VI - 10
Target Capaian Kondisi Akhir Pada Tahun
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal 2026
Tujuan / Sasaran / Program Satuan 2023 2024 2025 2026 SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
3.2.2 Program Penyelenggaraan Statistik Jumlah Data dan Informasi Data 4,00 5,00 20.000.000 6,00 20.000.000 7,00 20.000.000 8,00 20.000.000 8,00 20.000.000 Dinas Komunikasi dan
Sektoral Pembanguna melalui Satu Data Informatika
Pemerintah Daerah
3.2.3 Program Penyelenggaraan Persentase Keamanan Siber % 0,25 0,26 16.000.000 0,26 16.000.000 30/% 18.000.000 0,31 18.000.000 0,31 18.000.000 Dinas Komunikasi dan
Persandian Untuk Pengamanan Informatika
Informasi
3.2.4 Program Pengelolaan Data dan Persentase peningkatan daya tarik % 50,00 55,00 5.000.000 60,00 10.000.000 64,00 30.000.000 70,00 40.000.000 70,00 40.000.000 DPMP2T
Sistem Informasi Penanaman Modal investasi daerah
3.2.5 Program Pengelolaan Sistem Terlaksananya pengelolaan % 0,00 25,00 2.500.000 25,00 3.000.000 25,00 857.712.041 25,00 908.665.510 25,00 908.665.510 Dinas Pertanahan
Informasi Pertanahan SIMTANAH
3.3 Meningkatnya akuntabilitas keuangan Opini BPK terhadap pengelolaan WTP/WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP - BAPPEDA
dan kinerja pemerintah daerah keuangan daerah - Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah
3.3.1 Program Perencanaan Pengendalian, Persentase penyelesaian dokumen % 100,00 100,00 462.909.500 100,00 492.909.500 100,00 492.409.500 100,00 648.909.500 100,00 648.909.500 BAPPEDA
dan Evaluasi Pembangunan Daerah perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi pembangunan daerah yang
tepat waktu
3.3.2 Program Koordinasi dan Sinkronisasi Persentase Kesesuaian Program PD % 100,00 100,00 589.715.400 100,00 696.380.000 100,00 986.380.000 100,00 1.088.380.000 100,00 1.088.380.000 BAPPEDA
Perencanaan Pembangunan Daerah terhadap RPK dan Renstra PD
3.3.3 Program Penelitian dan Persentase Ketersediaan Dokumen % 0,00 100,00 60.000.000 100,00 71.500.000 100,00 82.000.000 100,00 117.000.000 100,00 117.000.000 BAPPEDA
Pengembangan Daerah Laporan Penelitian dan
Pengembangan
3.3.4 Program Pengelolaan Keuangan Persentase Pengelolaan Keuangan % 96,12 97,69 460.774.338.840 98,97 460.996.132.415 99,88 461.296.370.415 100,00 461.296.320.415 100,00 461.296.320.415 Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah Daerah Daerah
3.3.5 Program Pengelolaan Barang Milik Persentase Pengelolaan Barang Milik % 93,37 93,37 397.550.880 94,2 433.550.880 96 473.550.880 97 474.550.880 97 474.550.880 Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah Daerah Daerah
Indeks akuntabiltas Indeks C+ B B B B B - Sekretariat Daerah
- Sekretariat DPRK
3.3.6 Program Perekonomian dan Persentase peningkatan % 89,48 100,00 1.137.437.640 100,00 1.137.437.640 100,00 1.137.437.640 100,00 1.137.437.640 100,00 1.137.437.640 Sekretariat Daerah
Pembangunan perekonomian dan pembangunan
3.3.7 Program Dukungan Pelaksanaan Persentase Pelaksanaan Tugas % 98,48 100,00 3.228.473.360 100,00 3.264.118.093 100,00 3.357.527.378 100,00 3.428.381.851 100,00 3.428.381.851 Sekretariat DPRK
Tugas dan Fungsi DPRD Pokok dan Fungsi DPRD
Persentase Tanah Pemkab Aceh % 37,03 15,99 21,80 24,71 37,50 100,00 Dinas Pertanahan
Timur yang berserttifikat
3.3.8 Program Pengurusan Hak Hak Atas Persentase Capaian Pensertifikatan % 37,03 15,99 350.000.000 21,80 360.800.000 24,71 382.448.000 37,50 458.937.600 37,50 458.937.600 Dinas Pertanahan
Tanah tanah Pemkab Aceh Timur
3.4 Meningkatnya profesionalitas ASN Indeks Profesionalisme ASN % 37,03 40,00 45,00 47,00 50,00 50,00 - BKPSDM
- RSUD SAAS
3.4.1 Program Kepegawaian Daerah Persentase fasilitasi % 86,87 87,80 957.420.000 88,78 967.685.000 88,89 1.331.285.000 89,65 1.413.785.000 89,65 1.413.785.000 BKPSDM
pembinaan pelayanan
kepegawaian kepada PD
Bab VI - 11
Target Capaian Kondisi Akhir Pada Tahun
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal 2026
Tujuan / Sasaran / Program Satuan 2023 2024 2025 2026 SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
3.4.2 Program Pengembangan Sumber Persentase Pengembangan SDM % 12,45 4,53 902.820.000 4,61 1.349.955.000 4,53 1.513.330.000 5,00 1.811.330.000 5,00 1.811.330.000 BKPSDM
Daya Manusia Aparatur
3.4.3 Program Peningkatan Kapasitas Persentase sumber daya manusia % 95,00 96,00 274.120.000 97,00 274.120.000 98,00 275.490.600 99,00 276.868.053 99,00 276.868.053 Dinas Kesehatan
Sumber Daya Manusia Kesehatan kesehatan yang kompeten
3.4.4 Program Peningkatan Kapasitas Persentase Capaian Program % 0,00 100,00 60.000.000 100,00 84.000.000 100,00 102.358.128 100,00 103.040.671 100,00 103.040.671 RSUD SAAS
Sumber Daya Manusia Kesehatan Peningkatan Sumber Daya Manusia
Kesehatan
4 Meningkatkan kesejahteraan Persentase Penduduk Miskin % 14,45 14,02 13,60 13,19 12,79 12,79 - Dinas Sosial
masyarakat dan pertumbuhan - Dinas Pertanahan
perekonomian - Disperinnakertrans
- DPMG
- Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah
- Dinas Perikanan
- Dinas Perkebunan dan
Peternakan
- Dinas Pariwisata, Pemuda
dan Olahraga
- Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
- Disperinnakertrans
- DPMP2T
- Dinas Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan
4.1 Menurunnya ketimpangan Indeks Gini Indeks 0,271 0,265 0,260 0,255 0,250 0,250 - Dinas Sosial
pendapatan masyarakat - Dinas Pertanahan
4.1.1 Program Pemberdayaan Sosial Persentase Pemberdayaan sosial % 44,91 55,91 165.880.000 58,05 326.000.000 58,05 568.000.000 58,05 618.000.000 58,05 618.000.000 Dinas Sosial
4.1.2 Program Rehabilitasi Sosial Persentase rehabilitasi sosial % 21,18 22,56 1.218.239.650 23,93 1.199.000.000 24,63 1.277.045.000 25,18 1.787.000.000 25,18 1.787.000.000 Dinas Sosial
4.1.3 Program Perlindungan dan Jaminan Persentase perlindungan dan jaminan % 37,30 38,43 225.007.575 38,90 232.995.968 39,50 430.000.000 39,99 420.000.000 39,99 420.000.000 Dinas Sosial
Sosial sosial
4.1.4 Program Redistribusi Tanah, Serta Persentase tersedianya Tanah Objek % 0,00 25,00 6.970.000 25,00 8.364.000 25,00 8.782.200 25,00 10.538.640 25,00 10.538.640 Dinas Pertanahan
Ganti Kerugian Program Tanah Landreform (Tol) /Tanah Objek
Kelebihan Maksimum dan Tanah Reforma Agraria yang siap
Absentee didistribusikan
Tingkat Pengangguran Terbuka % 7,13 6,77 6,43 6,11 5,81 5,81 Disperinnakertrans
4.1.5 Program Perencanaan Tenaga Kerja Persentase penduduk usia produktif % 68 100 9.128.400 100 10.041.240 100.00 36.327.947 100.00 90.260.742 100.00 90.260.742 Dinas Perindustrian, Tenaga
yang bekerja Kerja dan Transmigrasi
4.1.6 Program Pelatihan Kerja dan Persentase tenaga kerja yang % 74,54 100,00 700.000.000 100,00 808.550.649 100,00 889.405.714 100.00 1.077.676.000 100.00 1.077.676.000 Dinas Perindustrian, Tenaga
Produktivitas Tenaga Kerja mendapat pelatihan berdasarkan Unit Kerja dan Transmigrasi
kompetensi di Aceh Timur
4.1.7 Program Penempatan Tenaga Kerja Persentase pencari kerja yang % 37 100 3.034.200 100 3.337.620 100 19.000.000 100.00 42.900.000 100.00 42.900.000 Dinas Perindustrian, Tenaga
terdaftar dan ditempatkan Kerja dan Transmigrasi
4.1.8 Program Hubungan Industrial Persentase pekerja/buruh yang % 72,10 100,00 23.259.000 100,00 25.584.900 100,00 39.203.370 100.00 86.127.930 100.00 86.127.930 Dinas Perindustrian, Tenaga
menjadi peserta BPJS Kerja dan Transmigrasi
Ketenagakerjaan
4.2 Meningkatkan kemandirian desa Indeks Desa Membangun (IDM) Indeks 0,650 0,658 0,689 0,703 0,722 0,722 DPMG
4.2.1 Program Peningkatan Kerjasama Persentase Desa yang Melakukan % 8,97 10,00 21.998.340 12,00 28.000.000 15,00 80.000.000 17,00 90.000.000 17,00 90.000.000 Dinas Pemberdayaan
Desa Kerjasama Desa Masyarakat dan Gampong
Bab VI - 12
Target Capaian Kondisi Akhir Pada Tahun
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal 2026
Tujuan / Sasaran / Program Satuan 2023 2024 2025 2026 SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
4.2.2 Program Pemberdayaan Lembaga Persentase Lembaga % 40,60 45,00 433.777.268 51,00 516.000.000 59,00 632.210.018 70,00 800.000.000 70,00 800.000.000 Dinas Pemberdayaan
Kemasyarakatan, Lembaga Adat dan Kemasyarakatan Desa yang Aktif Masyarakat dan Gampong
Masyarakat Hukum Adat
4.3 Meningkatnya pengeluaran per kapita PDRB Per Kapita (ADHB) Rp. Juta 11,79 12,29 12,49 12,69 12,89 12,89 Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah
4.3.1 Program Pengelolaan Pendapatan Presentase Pengelolaan Pendapatan % 10,57 10,57 300.493.135 11,32 308.493.135 12,07 309.493.135 12,82 310.293.135 12,82 310.293.135 Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah Daerah Daerah
Pertumbuhan PDRB % 3,27 3,34 3,40 3,47 3,54 3,54 Semua OPD
4.4 Meningkatnya Potensi Sektor Persentase Kontribusi % 44,8* 45,01 45,12 45,24 45,37 45,37 - Dinas Perikanan
Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, - Dinas Perkebunan dan
Perikanan dan Pariwisata Peternakan dan Perikanan Peternakan
- Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura
- Dinas Pariwisata, Pemuda
dan Olahraga
- Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
4.4.1 Program Pengelolaan Perikanan Jumlah produksi perikanan tangkap Ton 24.204,00 25.658,00 2.364.999.000 26.938,00 2.542.318.920 28.150,00 2.581.395.367 29.417,00 2.746.896.742 29.417,00 2.746.896.742 Dinas Perikanan
Tangkap
4.4.2 Program Pengelolaan Perikanan Jumlah Produksi Budidaya Ikan Ton 14.308,00 15.350,00 2.270.115.508 16.150,00 2.209.718.750 16.960,00 2.665.761.813 17.800,00 3.162.032.174 17.800,00 3.162.032.174 Dinas Perikanan
Budidaya
4.4.3 Program Penyediaan dan Persentase peningkatan Produksi % 95,00 100,00 2.966.159.352 100,00 3.036.753.945 0,00 3.109.028.688 100,00 3.183.023.571 100,00 3.183.023.571 Dinas Perkebunan dan
Pengembangan Sarana Pertanian bibit unggul Peternakan
4.4.4 Program Penyediaan dan Jumlah sarana % 90,00 100 2.596.050.000 100 2.658.380.772 100 2.721.650.234 100 2.786.425.510 100 2.786.425.510 Dinas Perkebunan dan
Pengembangan Prasarana Pertanian Peternakan
4.4.5 Program Pengendalian Kesehatan Angka kasus kematian ternak % 1,00 100,00 1.112.089.568 100,00 1.138.557.300 100,00 1.420.914.128 100,00 1.454.731.884 100,00 1.454.731.884 Dinas Perkebunan dan
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Peternakan
Veteriner
4.4.6 Program Peningkatan Daya Tarik Pengembanga Destinasi Wisata Objek Wisata 2 2 1.170.000.000 2 552.155.000 2 652.155.000 2 652.155.000 2 652.155.000 Dinas Pariwisata, Pemuda
Destinasi Pariwisata dan Olahraga
4.4.7 Program Pemasaran Pariwisata Promosi Wisata Objek Wisata 1 1 500.000.000 1 102.155.000 1 152.155.000 1 152.155.000 1 152.155.000 Dinas Pariwisata, Pemuda
dan Olahraga
4.4.8 Program Pengembangan Sumber Mitra Kerja sama dengan Masyarakat Objek Wisata 5 5 100.000.000 5 135.707.490 5 150.707.490 5 150.707.490 5 150.707.490 Dinas Pariwisata, Pemuda
Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Olahraga
4.4.9 Program Pengembangan Persentase terlaksananya % 99,95 100,00 5.950.000.000 100,00 5.950.000.000 100,00 5.950.000.000 100,00 5.950.000.000 100,00 5.950.000.000 Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan penyelenggaraan kebudayaan Kebudayaan
4.4.10 Program Pengembangan Kesenian Persentase terlaksananya kegiatan % 94,66 95,00 300.000.000 96,23 300.000.000 97,74 300.000.000 98,00 300.000.000 98,00 300.000.000 Dinas Pendidikan dan
Tradisional kesenian tradisional Kebudayaan
4.4.11 Program Pembinaan Sejarah Literasi Sejarah Dokumen 0,00 1,00 1.250.000.000 1,00 1.250.000.000 1,00 1.250.000.000 1,00 1.250.000.000 1,00 1.250.000.000 Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
4.5 Meningkatnya kontribusi sektor Kontribusi Sektor Industri % 3,25 3,46 3,56 3,67 3,77 3,77 Disperinnakertrans
Industri pengolahan Terhadap PDRB
4.5.1 Program Pengendalian Izin Usaha Persentase Pengawasan Izin Usaha % 76,10 100,00 20.821.100 100,00 22.903.210 100,00 31.100.000 100.00 54.210.000 100.00 54.210.000 Dinas Perindustrian, Tenaga
Industri Kabupaten Kota Kerja dan Transmigrasi
4.5.2 Program Perencanaan dan Persentase Perencanaan dan % 90,00 100,00 444.519.930 100,00 500.000.000 100,00 600.000.000 100,00 700.000.000 100,00 700.000.000 Dinas Perindustrian, Tenaga
Pembangunan Industri Pembangunan Industri Kerja dan Transmigrasi
Bab VI - 13
Target Capaian Kondisi Akhir Pada Tahun
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal 2026
Tujuan / Sasaran / Program Satuan 2023 2024 2025 2026 SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
4.6 Meningkatnya kontribusi sektor Kontribusi sektor perdagangan % 9,31 9,33 9,35 9,37 9,39 9,39 - Dinas Perkebunan dan
perdagangan terhadap PDRB Peternakan
- Dinas Perdagangan,
Koperasi dan UKM
4.6.1 Program Perizinan Usaha Pertanian Jumlah rekomendasi % 12 10 1.012.089.568 20 1.036.177.300 20 1.188.467.903 25 1.481.133.222 25 1.481.133.222 Dinas Perkebunan dan
Peternakan
4.6.2 Program Peningkatan Sarana Persentase Peningkatan Sarana % 99,30 100,00 360.000.000 100,00 258.544.756 100,00 360.000.000 100,00 465.500.000 100,00 465.500.000 Dinas Perdagangan, Koperasi
Distribusi Perdagangan Distribusi Perdagangan dan UKM
4.6.3 Program Stabilisasi Harga Barang Persentase Stabilitasi Harga Barang % 99,79 100,00 121.926.500 100,00 83.926.500 100,00 146.451.948 100,00 159.942.488 100,00 159.942.488 Dinas Perdagangan, Koperasi
Kebutuhan Pokok dan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang dan UKM
Penting Penting
4.6.4 Program Standardisasi dan Persentase Standarisasi dan % 95,48 100,00 75.000.000 100,00 75.000.000 100,00 90.750.000 100,00 99.825.000 100,00 99.825.000 Dinas Perdagangan, Koperasi
Perlindungan Konsumen Perlindungan Konsumen dan UKM
4.7 Meningkatnya nilai investasi Jumlah Nilai Investasi Berskala Triliun 0,962 0,972 0,981 0,991 1,001 1,001 DPMP2T
Nasional (PMDN/PMA)
4.7.1 Program Pengembangan Iklim Persentase peningkatan % 25,00 30,00 40.000.000 38,00 69.000.000 45,00 325.000.000 60,00 465.000.000 60,00 465.000.000 DPMP2T
Penanaman Modal pengembangan iklim penanaman
modal
4.7.2 Program Promosi Penanaman Modal Persentase peningkatan jumlah % 50,00 55,00 10.000.000 60,00 30.000.000 64,00 150.000.000 70,00 285.000.000 70,00 285.000.000 DPMP2T
investasi derah
4.7.3 Program Pelayanan Penanaman Persentase peningkatan indeks % 83,00 85,00 138.980.000 89,00 152.000.000 92,00 340.000.000 95,00 484.305.000 95,00 484.305.000 DPMP2T
Modal kepuasan masyarakat dalam
pelayanan penanaman modal
4.7.4 Program Pengendalian Pelaksanaan Persentase peningkatan prosentase % 25,00 35,00 369.695.000 57,00 369.695.000 70,00 369.695.000 95,00 369.695.000 95,00 369.695.000 DPMP2T
Penanaman Modal pemantauan dan pengawasan
penanaman modal daerah
4.8 Meningkatnya ketersediaan, distribusi Indeks Ketahanan Pangan Indeks 77,00 79,80 81,01 82,22 83,43 83,43 - Dinas Ketahanan Pangan
dan konsumsi serta keamanan dan Penyuluhan
pangan daerah - Dinas Perkebunan dan
Peternakan
- Dinas Perikanan
- Dinas Perdagangan,
Koperasi dan UKM
4.8.1 Program Pengelolaan Sumber Daya Persentase Peningkatan % 0,05 0,10 2.055.500.000 0,10 1.551.861.196 0,10 1.755.000.000 0,10 2.150.000.000 0,10 2.150.000.000 Dinas Ketahanan Pangan dan
Ekonomi Untuk Kedaulatan Dan Ketersediaan Infrastruktur dan sarana Penyuluhan
Kemandirian Pangan pendukung Lumbung Pangan
4.8.2 Program Peningkatan Diversifikasi Persentase Skor Pola Pangan % 75,00 0,78 850.000.000 0,80 950.000.000 0,82 1.100.000.000 0,84 1.350.000.000 0,84 1.350.000.000 Dinas Ketahanan Pangan dan
Dan Ketahanan Pangan Masyarakat Harapan Penyuluhan
4.8.3 Program Penanganan Kerawanan Persentase Penanganan Daerah % 0,00 25,00 75.000.000 1,00 350.000.000 1,00 650.000.000 1,00 850.000.000 1,00 850.000.000 Dinas Ketahanan Pangan dan
Pangan Rawan Pangan Penyuluhan
4.8.4 Program Pengawasan Keamanan Persentase Pengawasan Keamanan % 0,15 25,00 95.000.000 71,00 110.000.000 71,50 110.000.000 72,00 120.000.000 72,00 120.000.000 Dinas Ketahanan Pangan dan
Pangan Pangan Penyuluhan
4.8.5 Program Penyuluhan Pertanian Persentase Petani yang menerapkan Persentase 15,00 25,00 1.000.000.000 25,00 1.130.000.000 25,00 1.150.000.000 25,00 1.300.000.000 25,00 1.300.000.000 Dinas Ketahanan Pangan dan
teknologi pertanian Penyuluhan
4.8.6 Program Penyuluhan Pertanian Persentase Petani yang mendapatkan % 0,00 100,00 200.000.000 100,00 204.759.999 100,00 209.633.289 100,00 214.622.660 100,00 214.622.660 Dinas Perkebunan dan
penyuluhan Peternakan
4.8.7 Program Pengolahan dan Pemasaran Jumlah produksi hasil olahan dan Ton 1.478,00 1.418,00 141.800.000 1.549,00 293.822.000 1.619,00 296.685.000 1.689,00 385.190.423 1.689,00 385.190.423 Dinas Perikanan
Hasil Perikanan pemasaran hasil perikanan
4.9 Meningkatnya pembinaan industri Persentase Industri Kecil dan % 13,56 14,94 16,33 17,71 19,09 19,09 Disperinnakertrans
kecil dan menengah Menengah (IKM) yang dibina
Bab VI - 14
Target Capaian Kondisi Akhir Pada Tahun
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal 2026
Tujuan / Sasaran / Program Satuan 2023 2024 2025 2026 SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
4.9.1 Program Pengelolaan Sistem Persentase penggunaan aplikasi % 23,10 100,00 8.079.000 100,00 8.886.900 100,00 25.000.000 100.00 57.540.383 100.00 57.540.383 Dinas Perindustrian, Tenaga
Informasi Industri Nasional dalam pengawasan izin usaha Kerja dan Transmigrasi
4.10 Meningkatnya kuantitas dan kualitas Persentase koperasi dan UKM dalam % 90,90 91,81 92,73 93,65 94,59 94,59 Dinas Perdagangan, Koperasi
koperasi dan UMK (Usaha Mikro dan pengembangan jaringan kerjasama dan UKM
Kecil) usaha koperasi
4.10.1 Program Pelayanan Izin Usaha Penerbitan Izin Usaha Simpan Pinjam Unit Usaha 0 30 30.000.000 25 24.090.000 23 24.812.700 25 25.557.081 25 25.557.081 Dinas Perdagangan, Koperasi
Simpan Pinjam untuk lembaga dan UKM
4.10.2 Program Pengawasan dan Persentase Pelaksanaan % 20,00 25,00 25.910.000 27,00 28.501.000 40,00 75.000.000 40,00 100.000.000 40,00 100.000.000 Dinas Perdagangan, Koperasi
Pemeriksaan Koperasi Pengawasan dan Pemeriksaan dan UKM
Koperasi
4.10.3 Program Penilaian Kesehatan Penilaian Kesehatan KSP/USP Keg 0 10 9.600.000 10 9.600.000 10 9.600.000 15 14.500.000 15 14.500.000 Dinas Perdagangan, Koperasi
KSP/USP Koperasi Koperasi dan UKM
4.10.4 Program Pendidikan dan Latihan Pelaksanaan Pendidikan dan Keg 5 20 30.640.800 25 45.365.000 30 58.365.000 35 85.000.000 35 85.000.000 Dinas Perdagangan, Koperasi
Perkoperasian Pelatihan Perkoperasian di Aceh dan UKM
Timur
4.10.5 Program Pemberdayaan dan Persentase Pencapaian % 12,64 100,00 131.900.000 0,00 0 110,00 161.000.000 110,00 168.000.000 110,00 168.000.000 Dinas Perdagangan, Koperasi
Perlindungan Koperasi Pemberdayaan dan Perlindungan dan UKM
Koperasi
4.10.6 Program Pemberdayaan Usaha Persentase Pemberdayaan Usaha % 99,90 20,00 101.790.800 28,00 139.337.500 60,00 217.000.000 60,00 277.000.000 60,00 277.000.000 Dinas Perdagangan, Koperasi
Menengah, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) dan UKM
Mikro (UMKM)
4.10.7 Program Pengembangan UMKM Persentase Pengembangan UMKM di % 63,29 0,00 0 1,00 200.000.000 1,00 150.000.000 1,00 150.000.000 1,00 150.000.000 Dinas Perdagangan, Koperasi
Kab. Aceh Timur dan UKM
5 Mewujudkan peningkatan kualitas Indeks Pembangunan Manusia Indeks 67,83 68,17 68,51 68,85 69,20 69,20 - Dinas Pendidikan dan
hidup masyarakat dan (IPM) Kebudayaan
pengendalian pertumbuhan - Dinas Kesehatan
penduduk - DP3AKB
- Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
- Dinas Perpustakaan dan
Arsip
- Dinas Pariwisata, Pemuda
dan Olahraga
5.1 Meningkatnya kualitas pembangunan Meningkatnya akses, pemerataan Angka 13,04 13,69 14,38 15,10 15,85 15,85 Dinas Pendidikan dan
manusia dan derajat kesehatan serta kualitas pendidikan Harapan lama Kebudayaan
masyarakat sekolah
Angka rata- 8,21 8,62 9,05 9,50 9,98 9,98 Dinas Pendidikan dan
rata lama Kebudayaan
sekolah
5.1.1 Program Pengelolaan Pendidikan Persentase terlaksananya % 89,17 92,12 196.754.544.351 93,23 197.206.051.841 95,10 198.178.278.756 97,67 199.191.886.012 97,67 199.191.886.012 Dinas Pendidikan dan
penyelenggaraan Pendidikan baik Kebudayaan
berupa fisik maupun non fisik
5.1.2 Program Pengembangan Kurikulum Persentase terlaksananya % 93,99 95,00 720.000.000 96,11 720.000.000 97,32 720.000.000 98,50 720.000.000 98,50 720.000.000 Dinas Pendidikan dan
pengembangan kurikulum pendidikan Kebudayaan
5.1.3 Program Pendidik dan Tenaga Persentase terlaksananya Kegiatan % 95,80 98,50 579.000.000 98.80 579.000.000 99,00 579.000.000 99.50 579.000.000 99.50 579.000.000 Dinas Pendidikan dan
Kependidikan Kebudayaan
5.1.4 Program Pengendalian Perizinan Persentase Rekomendasi Perizinan % 0,00 80,00 404.300.000 82,00 404.300.000 84,00 404.300.000 84,00 404.300.000 84,00 404.300.000 Dinas Pendidikan dan
Pendidikan Terhadap Lembaga Pendidikan Non Kebudayaan
Formal
5.1.5 Program Pengembangan Bahasa dan Persentase terlaksananya Kegiatan % 0,00 50,00 2.005.000.000 35,00 2.005.000.000 60,00 2.005.000.000 60,00 2.005.000.000 60,00 2.005.000.000 Dinas Pendidikan dan
Sastra Kebudayaan
Bab VI - 15
Target Capaian Kondisi Akhir Pada Tahun
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal 2026
Tujuan / Sasaran / Program Satuan 2023 2024 2025 2026 SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
Meningkatnya umur harapan hidup Tahun 68,74 70,11 71,52 72,95 74,41 74,41 - Dinas Kesehatan
- RSUD ZM
- RSUD SAAS
5.1.6 Program Pemenuhan Upaya Persentse Penyediaan Layanan % 67,00 100,00 78.578.463.358 100,00 78.729.970.848 100,00 79.150.568.096 100,00 79.605.462.313 100,00 79.605.462.313 Dinas Kesehatan
Kesehatan Perorangan dan Upaya Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Kesehatan Masyarakat Bidang Kesehatan
Persentase Layanan Kesehatan yang % 50,00 55,00 0 60,00 0 65,00 0 70,00 0 70,00 0 Dinas Kesehatan
memenuhi Standar
5.1.7 Program Pemenuhan Upaya Persentase pemenuhan upaya % 100,00 100,00 5.100.000.000 100,00 5.151.000.000 100,00 5.228.265.000 100,00 5.332.830.300 100,00 5.332.830.300 RSUD ZM
Kesehatan Perorangan dan Upaya kesehatan perorangan dan upaya
Kesehatan Masyarakat kesehatan masyarakat
5.1.8 Program Pemenuhan Upaya Persentase Capaian Program % 79,64 100,00 3.897.668.997 100,00 3.919.800.692 100,00 4.198.810.907 100,00 4.332.887.618 100,00 4.332.887.618 RSUD SAAS
Kesehatan Perorangan dan Upaya Pemenuhan Upaya Kesehatan
Kesehatan Masyarakat Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
5.1.9 Program Sediaan Farmasi, Alat Persentase Sarana Kefarmasian % 100,00 100,00 236.702.000 100,00 236.702.000 100,00 237.885.510 100,00 239.074.938 100,00 239.074.938 Dinas Kesehatan
Kesehatan dan Makanan Minuman yang Memenuhi Standar
5.1.10 Program Pemberdayaan Masyarakat Persentase kecamatan yang % 35,00 40,00 790.600.580 45,00 790.600.580 50,00 794.553.583 55,00 798.526.351 55,00 798.526.351 Dinas Kesehatan
Bidang Kesehatan menerapkan kebijakan germas
5.2 Peningkatan Kualitas Perempuan Indeks Permberdayaan Gender (IDG) Indeks 52,27* 52,28 52,29 52,30 52,31 52,31 DP3AKB
yang Berdaya Saing dalam
Pembangunan
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indeks 85,73* 87,44 89,19 90,98 92,80 92,80 DP3AKB
5.2.1 Program Pengarusutamaan Gender Persentase Peningkatan % 13,00 15,00 70.000.000 17,00 72.380.000 18,00 107.301.840 20,00 114.383.762 20,00 114.383.762 DP3AKB
dan Pemberdayaan Perempuan Pengarusutamaan Gender dan
Pemberdayaan Perempuan
5.3 Meningkatkan kualitas perlindungan Rasio Kekerasan dalam rumah % 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 DP3AKB
anak tangga dan Anak
5.3.1 Program Pemenuhan Hak Anak Persentase Peningkatan Hak Anak % 62,00 65,00 70.000.000 67,00 72.380.000 69,00 77.301.840 70,00 82.403.762 70,00 82.403.762 DP3AKB
(PHA) (PHA)
Cakupan Perempuan dan anak % 90,00 91,00 92,00 93,00 94,00 94,00 DP3AKB
korban kekerasan yang mendapatkan
penanganan pengaduan oleh petugas
terlatih di dalam unit pelayanan
terpadu
5.3.2 Program Perlindungan Perempuan Persentase Peningkatan % 52,00 55,00 200.000.000 57,00 206.800.000 59,00 220.862.400 60,00 235.439.318 60,00 235.439.318 DP3AKB
Perlindungan Perempuan
5.4 Meningkatnya atlet dan pemuda yang Persentase cabang olah raga binaan % 46,43 46,43 50,00 53,57 57,14 57,14 Dinas Pariwisata, Pemuda
berprestasi dan Olahraga
5.4.1 Program Pengembangan Kapasitas Pembinaan Cabor Olahraga Keg 1 1 7.045.427.613 2 8.341.117.613 2 9.055.344.528 2 9.940.951.784 2 9.940.951.784 Dinas Pariwisata, Pemuda
Daya Saing Keolahragaan dan Olahraga
Persentase Organisasi Pemuda yang % 65,00 70,00 75,00 80,00 85,00 85,00 Dinas Pariwisata, Pemuda
dibina dan Olahraga
5.4.2 Program Pengembangan Kapasitas Pembinaan Organisasi Kepemudaan Keg 1 1 540.000.000 1 550.000.000 2 600.000.000 2 610.000.000 2 610.000.000 Dinas Pariwisata, Pemuda
Daya Saing Kepemudaan dan Olahraga
5.4.3 Program Pengembangan Kapasitas Pembinaan Organisasi Kepramukaan Keg 1 1 403.680.000 1 403.680.000 1 410.680.000 1 410.680.000 1 410.680.000 Dinas Pariwisata, Pemuda
Kepramukaan dan Olahraga
Bab VI - 16
Target Capaian Kondisi Akhir Pada Tahun
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal 2026
Tujuan / Sasaran / Program Satuan 2023 2024 2025 2026 SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
5.5 Pengendalian pertumbuhan penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk % 1,10 1,09 1,08 1,07 1,06 1,06 Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
5.5.1 Program Pendaftaran Penduduk Persentase Pendataan Penduduk % 85,00 86,00 719.063.745 90,00 755.000.000 92,00 788.000.000 97,00 811.000.000 97,00 811.000.000 Dinas Kependudukan dan
Non Permanen dan Rentan Pencatatan Sipil
Administrasi Kependudukan
5.5.2 Program Pencatatan Sipil Perentase peningkatan dalam % 85,00 86,00 21.950.000 90,00 47.000.000 92,00 51.000.000 97,00 61.000.000 97,00 61.000.000 Dinas Kependudukan dan
Pelayanan Pencatatan Sipil Pencatatan Sipil
5.5.3 Program Pengelolaan Informasi Persentase terlaksananya Kerjasama % 22,00 40,00 0 40,00 15.000.000 60,00 20.000.000 80,00 25.000.000 80,00 25.000.000 Dinas Kependudukan dan
Administrasi Kependudukan Pemanfaatan Data Kependudukan Pencatatan Sipil
5.5.4 Program Pengelolaan Profil Persentase Profil Data % 100,00 100,00 0 100,00 20.000.000 100,00 25.000.000 100,00 30.000.000 100,00 30.000.000 Dinas Kependudukan dan
Kependudukan Perkembangan dan Proyeksi Pencatatan Sipil
Kependudukan serta Kebutuhan yang
lain
5.5.5 Program Pembinaan Keluarga Rasio Akseptor KB % 60,50 61,72 4.277.415.000 62,98 4.422.847.110 64,25 4.723.600.713 65,56 5.035.358.360 65,56 5.035.358.360 DP3AKB
Berencana (KB)
5.5.6 Program Pemberdayaan dan Jumlah Keluarga Prasejahtera dan Keluarga 59.000 60.198 3.951.873.895 61.420 4.086.237.607 62.667 4.364.101.765 63.939 4.652.132.481 63.939 4.652.132.481 DP3AKB
Peningkatan Keluarga Sejahtera (KS) Sejahtera I
5.6 Meningkatnya minat baca masyarakat Persentase pemanfaatan % 3,90 5,43 6,96 8,49 10,02 10,02 Dinas Perpustakaan dan
perpustakaan oleh masyarakat Kearsipan
5.6.1 Program Pembinaan Perpustakaan Presentase Jumlah Pembinaan % 100,00 100,00 500.000.000 100,00 200.000.000 100,00 300.000.000 100,00 300.000.000 100,00 300.000.000 Dinas Perpustakaan dan
Perpustakaan Dalam Kabupaten/Kota Kearsipan
5.6.2 Program Pengelolaan Arsip Presentase Jumlah Perawatan dan % 100,00 100,00 25.000.000 100,00 100.000.000 100,00 100.000.000 100,00 150.000.000 100,00 150.000.000 Dinas Perpustakaan dan
Pengelolaan Arsip Kearsipan
5.6.3 Program Perlindungan dan Presentase Jumlah Perlindungan dan % 100,00 0,00 0 100,00 60.000.000 100,00 70.000.000 100,00 110.000.000 100,00 110.000.000 Dinas Perpustakaan dan
Penyelamatan Arsip Penyelamatan Arsip Kearsipan
6 Peningkatan Infrastruktur Dasar Persentase Infrastruktur Dasar % 1381,56 1509,27 1660,22 1836,18 2028,49 49,82 - Dinas PUPR
Publik Publik dalam kondisi baik - Dishub
6.1 Meningkatkan konektivitas dan Persentase jalan kabupaten dalam % 24,23 26,73 29,43 32,23 33,73 33,73 Dinas PUPR
aksesibilitas daerah kondisi Mantap
6.1.1 Program Penyelenggaraan Jalan Persentase jalan dalam kondisi baik % 24,33 26,91 114.120.000.000 29,43 102.245.000.000 31,88 91.280.000.000 31,91 88.440.000.000 31,91 88.440.000.000 Dinas PUPR
6.1.2 Program Pengembangan Jasa Jumlah Jasa Konstruksi yang orang 0,00 50,00 370.000.000 50,00 445.000.000 50,00 510.000.000 50,00 580.000.000 50,00 580.000.000 Dinas PUPR
Konstruksi Tersertifikasi
Rasio Konektiivitas Daerah % 0,94 0,96 0,97 0,98 0,99 0,99 - Dinas Perhubungan
6.1.3 Program Penyelenggaraan Lalu Persentase terwujudnya % 0,94 0,95 658.346.529 0,96 273.257.194 0,97 931.358.855 0,98 940.478.250 0,98 940.478.250 Dinas Perhubungan
Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) penyelenggaraan lalu lintas dan
angkutan jalan
6.1.4 Program Pengelolaan Pelayaran Persentase pemenuhan fasilitas % 0,00 0,00 0 0,00 0 100,00 8.600.000 100,00 14.150.000 100,00 14.150.000 Dinas Perhubungan
aksesibilitas masyarakat terhadap
transportasi pelayaran
6.1.5 Program Pengadaan Tanah Untuk Persentase Koordinasi Teknis % 60,00 25,00 7.030.000 25,00 8.436.000 25,00 9.185.400 25,00 11.399.220 25,00 11.399.220 Dinas Pertanahan
Kepentingan Umum Pengadaan Tanah di Kab. Aceh
Timur
6.2 Meningkatkan akses sanitasi dan air Persentase Rumah Tinggal % 82,00 82,40 82,60 82,80 83,00 83,00 Dinas PUPR
minum layak Bersanitasi
6.2.1 Program Pengelolaan dan Panjang Drainase dalam Kondisi Baik Meter 16.200,00 17.700,00 1.125.000.000 19.500,00 1.350.000.000 21.500,00 1.500.000.000 23.800,00 1.725.000.000 23.800,00 1.725.000.000 Dinas PUPR
Pengembangan Sistem Drainase
Persentase rumah tangga dengan % 83,75 84,75 85,25 85,75 86,25 86,25 Dinas PUPR
akses air minum layak
Bab VI - 17
Target Capaian Kondisi Akhir Pada Tahun
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal 2026
Tujuan / Sasaran / Program Satuan 2023 2024 2025 2026 SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
6.2.2 Program Pengelolaan dan Persentase rumah tangga dengan % 83,75 84,75 5.910.000.000 85,25 5.925.000.000 85,75 5.957.200.000 86,25 5.990.800.000 86,25 5.990.800.000 Dinas PUPR
Pengembangan Sistem Penyediaan akses air minum layak
Air Minum
6.3 Meningkatkan jaringan irigasi dalam Persentase Irigasi Kabupaten Dalam % 18,81 28,81 33,81 38,81 43,81 43,81 - Dinas PUPR
kondisi baik Kondisi Baik - Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura
6.3.1 Program Pengelolaan Sumber Daya Persentase Peningkatan Kualitas dan % 22,36 30,72 10.190.000.000 37,92 20.976.000.000 48,87 30.849.500.000 53,22 32.649.000.000 53,22 32.649.000.000 Dinas PUPR
Air (SDA) Kuantitasi Jaringan Irigasi, dan
Pengelolaan Sumber Daya Air
6.3.2 Program Penyediaan dan Program Penyediaan dan % 99,58 100,00 2.093.075.000 100,00 2.147.435.000 100,00 2.165.000.000 100,00 2.315.000.000 100,00 2.315.000.000 Dinas Tanaman Pangan dan
Pengembangan Sarana Pertanian Pengembangan Sarana Pertanian Hortikultura
6.3.3 Program Penyediaan dan Persentase penyediaan dan % 99,50 100,00 4.438.246.360 100,00 4.795.246.360 100,00 5.436.630.000 100,00 5.974.630.000 100,00 5.974.630.000 Dinas Tanaman Pangan dan
Pengembangan Prasarana Pertanian pengembangan prasarana pertanian Hortikultura
7 Menjaga daya dukung alam, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks 74,884 75,384 75,884 76,384 76,884 76,884 - LH
lingkungan hidup dan mitigasi (Baik) (Baik) (Baik) (Baik) (Baik) (Baik) - Dinas PUPR
kebencanaan
7.1 Terwujudnya lingkungan hidup yang Persentase Ruang Terbuka Hijau % 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 Dinas Lingkungan Hidup
berkualitas (RTH)
7.1.1 Program Perencanaan Lingkungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks 71,11 75.41 70.000.000 75.79 172.500.000 75.79 75.000.000 75.79 177.000.000 75.79 177.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Hidup
7.1.2 Program Pengendalian Pencemaran Indeks Kualitas air Indeks 55,00 63.36 542.000.000 63.46 45.000.000 63.46 48.000.000 63.46 51.000.000 63.46 51.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
dan/Atau Kerusakan Lingkungan
Hidup
7.1.3 Program Pengelolaan Persentase Luas Ruang Terbuka % 0,25 20,00 380.000.000 20,00 380.000.000 20,00 415.000.000 20,00 435.000.000 20,00 435.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Keanekaragaman Hayati (KEHATI) Hijau (RTH)
7.1.4 Program Pengakuan Keberadaan Jumlah dokumen data kelembagaan Dokumen 0 2 10.000.000 2 10.000.000 2 10.000.000 2 10.000.000 2 10.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Masyarakat Hukum Adat (MHA), MHA yang telah diverifikasi
Kearifan Lokal dan Hak MHA yang
Terkait Dengan PPLH
7.1.5 Program Peningkatan Pendidikan, Persentase penyuluhan lingkungan % 0,00 100,00 15.000.000 100,00 15.000.000 100,00 15.000.000 100,00 15.000.000 100,00 15.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Pelatihan dan Penyuluhan hidup untuk masyarakat
Lingkungan Hidup Untuk Masyarakat
7.1.6 Program Penghargaan Lingkungan Pemberian penghargaan lingkungan Ada/Tidak Ada Ada Ada 55.000.000 Ada 60.000.000 Ada 65.000.000 Ada 70.000.000 Ada 70.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Hidup Untuk Masyarakat hidup
7.2 Terciptanya kesadaran masyarakat Indeks Resiko Bencana Indeks 166,74 159,65 152,34 146,63 143,50 143,50 - BPBD
dalam kesiapsiagaan bencana (Tinggi) (Tinggi) (Tinggi) (Tinggi) (Sedang) (Sedang) - Satuan Polisi Pamong Praja
- Dinas PUPR
- Dinas Sosial
- Dinas Perkebunan dan
Peternakan
- Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura
7.2.1 Program Penanggulangan Bencana Persentase masyarakat di lokasi % 57,00 60,00 921.334.168 63,00 1.051.334.168 65,00 1.151.334.168 70,00 1.401.334.168 70,00 1.401.334.168 Badan Penanggulangan
rawan bencana yang mendapatkan Bencana Daerah
pelayanan pencegahan, pertolongan,
dan pemulihan pasca bencana
Bab VI - 18
Target Capaian Kondisi Akhir Pada Tahun
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal 2026
Tujuan / Sasaran / Program Satuan 2023 2024 2025 2026 SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
7.2.2 Program Pencegahan, Terlaksananya upaya pencegahan Bulan 12 12 1.117.510.000 12 1.217.510.000 12 1.337.510.000 12 1.721.117.256 12 1.721.117.256 Badan Penanggulangan
Penanggulangan, Penyelamatan dan penanggulangan bahaya Bencana Daerah
Kebakaran dan Penyelamatan Non kebakaran di seluruh wilayah
Kebakaran manajemen kebakaran Aceh Timur
7.2.3 Program Penataan Bangunan Jumlah Bangunan Gedung yang Unit 4,00 2,00 5.000.000.000 2,00 5.000.000.000 2,00 5.000.000.000 2,00 5.000.000.000 2,00 5.000.000.000 Dinas PUPR
Gedung dilakukan penataan
7.2.4 Program Peningkatan Prasarana, Jumlah prasarana umum yang Kegiatan 22,00 30,00 4.000.000.000 30,00 4.000.000.000 30,00 4.000.000.000 30,00 4.000.000.000 30,00 4.000.000.000 Dinas PUPR
Sarana dan Utilitas Umum (PSU) terbangun
7.2.5 Program Penanganan Bencana Persentase penanganan bencana % 100,00 100,00 135.000.000 100,00 155.000.000 100,00 195.000.000 100,00 484.000.000 100,00 484.000.000 Dinas Sosial
7.2.6 Program Pengendalian dan Persentase peningkatan % 0,00 100,00 1.012.089.568 100,00 1.036.177.300 100,00 1.188.467.901 100,00 1.481.133.224 100,00 1.481.133.224 Dinas Perkebunan dan
Penanggulangan Bencana Pertanian pengendalian penanggulangan Peternakan
bencana pertanian
7.2.7 Program Pengendalian dan Program Pengendalian dan % 99,16 100,00 760.000.000 100,00 760.000.000 100,00 850.000.000 100,00 850.000.000 100,00 850.000.000 Dinas Tanaman Pangan dan
Penanggulangan Bencana Pertanian Penanggulangan Bencana Hortikultura
7.2.8 Program Penanggulangan Bencana Persentase Peningkatan % - 80,00 15.000.000 95,00 26.000.000 99,00 33.000.000 101,00 40.000.000 101,00 40.000.000 Satuan Polisi Pamong Praja
Penanggulangan Bencana
7.3 Terwujudnya kesesuaian Kesesuaian pelaksanaan struktur % 37,00 40,00 43,00 46,00 49,00 49,00 - Dinas PUPR
pemanfaatan ruang ruang dan pola ruang terhadap - DPMP2T
RTRW Kabupaten - Sekretariat Daerah
7.3.1 Program Pengelolaan Perbatasan Terlaksananya Pelaksanaan % 69,47 100,00 307.461.000 100,00 307.461.000 100,00 307.461.000 100,00 307.461.000 100,00 307.461.000 Sekretariat Daerah
Pengelolaan Perbatasan
7.3.2 Program Pengendalian Bahan Dokumen pengendalian limbah B3 Ada/Tidak Ada Tidak Ada Ada 20.000.000 Ada 23.000.000 Ada 25.000.000 Ada 27.000.000 Ada 27.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Berbahaya dan Beracun (B3) dan
Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (Limbah B3)
7.3.3 Program Pembinaan dan Persentase ketaatan penanggung % 100,00 100,00 85.000.000 100,00 88.000.000 100,00 91.000.000 100,00 93.000.000 100,00 93.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Pengawasan Terhadap Izin jawab usaha terhadap izin lingkungan
Lingkungan dan Izin Perlindungan hidup
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(PPLH)
7.3.4 Program Penanganan Pengaduan Persentase Penanganan Pengaduan % 90,00 100,00 20.000.000 100,00 20.000.000 100,00 20.000.000 100,00 20.000.000 100,00 20.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup Masyarakat terkait PPLH
7.3.5 Program Pengelolaan Persampahan Persentase penanganan sampah % 47,74 37,71 7.539.414.536 37,93 7.632.922.026 70,00 7.418.000.000 70,00 7.935.500.000 70,00 7.935.500.000 Dinas Lingkungan Hidup
7.3.6 Program Konservasi Sumber Daya Persentase penanganan konflik satwa % 0,00 65,00 11.000.000 65,00 16.500.000 70,00 22.000.000 70,00 27.500.000 70,00 27.500.000 Dinas Lingkungan Hidup
Alam hayati dan Ekosistemnya
7.3.7 Program Pengembangan Sistem dan Jumlah Bangunan Pengelolaan Unit 0,00 1,00 200.000.000 1,00 200.000.000 1,00 200.000.000 1,00 200.000.000 1,00 200.000.000 Dinas PUPR
Pengelolaan Persampahan Regional Persampahan dalam Kondisi Baik
7.3.8 Program Pengelolaan dan Persentase rumah Tangga Dengan % 82,00 82,40 1.402.000.000 82,60 1.405.000.000 82,80 1.412.640.000 83,00 1.420.600.000 83,00 1.420.600.000 Dinas PUPR
Pengembangan Sistem Air Limbah Akses Sanitasi Layak
7.3.9 Program Pengembangan Jumlah infrastruktur permukiman Unit 0,00 1,00 521.000.000 1,00 522.300.000 1,00 525.100.000 1,00 528.100.000 1,00 528.100.000 Dinas PUPR
Permukiman yang dibangun
7.3.10 Program Penyelenggaraan Penataan Jumlah Rencana Tata Ruang Wilayah Dokumen 3,00 3,00 1.000.000.000 3,00 1.100.000.000 3,00 1.200.000.000 3,00 1.300.000.000 3,00 1.300.000.000 Dinas PUPR
Ruang
7.3.11 Program Pengembangan Perumahan Jumlah Rumah Yang Dibangun Unit 104,00 125,00 450.000.000 129,00 450.000.000 131,00 450.000.000 135,00 450.000.000 135,00 450.000.000 Dinas PUPR
Bab VI - 19
Target Capaian Kondisi Akhir Pada Tahun
Indikator Tujuan / Sasaran Kondisi Awal 2026
Tujuan / Sasaran / Program Satuan 2023 2024 2025 2026 SKPD
(Impact / Benefit) Tahun 2021
Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp. Kinerja Rp.
7.3.12 Program Kawasan Permukiman Persentase pemenuhan kebutuhan % 30,00 45,00 12.600.000.000 50,00 13.100.000.000 55,00 13.600.000.000 60,00 14.100.000.000 60,00 14.100.000.000 Dinas PUPR
rumah layak huni
7.3.13 Program Perumahan Dan Kawasan Jumlah Rumah Tidak Layak Huni Unit 30,00 45,00 450.000.000 45,00 450.000.000 45,00 450.000.000 45,00 450.000.000 45,00 450.000.000 Dinas PUPR
Permukiman Kumuh Yamg Diperbaiki
7.3.14 Program Peningkatan Pelayanan Jumlah Perumahan dan Kawasan Laporan 0,00 1,00 500.000.000 1,00 500.000.000 1,00 500.000.000 1,00 500.000.000 1,00 500.000.000 Dinas PUPR
Sertifikasi, Kualifikasi, Klasifikasi, dan Permukiman yang Tersertifikasi
Registrasi Bidang Perumahan dan
Kawasan Permukiman
7.3.15 Program Pengelolaan Izin Membuka Persentase pemberian rekomendasi % 75,00 20,00 7.225.000 24,00 8.670.000 28,00 9.103.500 28,00 10.924.200 28,00 10.924.200 Dinas Pertanahan
Tanah izin membuka tanah
7.3.16 Program Penatagunaan Tanah Persentase tercapainya dokumen % 83.33 25,00 7.225.000 25,00 8.670.000 25,00 10.404.000 25,00 12.484.800 25,00 12.484.800 Dinas Pertanahan
perencanaan penggunaan tanah
7.3.17 Program Survei, Pengukuran dan Persentase pelaksanaan Survei dan % 0,00 25,00 7.600.000 25,00 9.120.000 25,00 9.576.000 25,00 11.491.200 25,00 11.491.200 Dinas Pertanahan
Pemetaan Pengukuran Tanah HGU/HGB
7.3.18 Program Perencanaan Kawasan Persentase Perencanaan Kawasan % 38,46 38,46 9.500.000 38,46 9.500.000 38,46 9.500.000 38,46 9.500.000 38,46 9.500.000 Dinas Perindustrian, Tenaga
Transmigrasi Transmigrasi Kerja dan Transmigrasi
7.3.19 Program Pembangunan Kawasan Persentase Pembangunan Kawasan % 70,83 70,83 15.800.000 70,83 15.800.000 75,00 15.800.000 79,17 15.800.000 79,17 15.800.000 Dinas Perindustrian, Tenaga
Transmigrasi Transmigrasi Kerja dan Transmigrasi
7.3.20 Program Pengembangan Kawasan Persentase Pengembangan Kawasan % 8,33 8,33 5.316.800 8,33 8.378.480 8,33 19.700.000 8,33 45.200.000 8,33 45.200.000 Dinas Perindustrian, Tenaga
Transmigrasi Transmigrasi Kerja dan Transmigrasi
Bab VI - 20
BAB VII
KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN
PROGRAM PERANGKAT DAERAH
1 01 04 Program Pendidik dan Tenaga Persentase terlaksananya Kegiatan % 95,80 98,50 579.000.000 98.80 579.000.000 99,00 579.000.000 99.50 579.000.000 99.50 579.000.000 Dinas Pendidikan dan
Kependidikan Kebudayaan
1 01 05 Program Pengendalian Perizinan Persentase Rekomendasi Perizinan % 0,00 80,00 404.300.000 82,00 404.300.000 84,00 404.300.000 84,00 404.300.000 84,00 404.300.000 Dinas Pendidikan dan
Pendidikan Terhadap Lembaga Pendidikan Non Kebudayaan
Formal
1 01 06 Program Pengembangan Bahasa dan Persentase terlaksananya Kegiatan % 0,00 50,00 2.005.000.000 35,00 2.005.000.000 60,00 2.005.000.000 60,00 2.005.000.000 60,00 2.005.000.000 Dinas Pendidikan dan
Sastra Kebudayaan
1 01 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 0,99 100,00 997.057.491 100,00 1.394.064.981 100,00 1.965.791.896 100,00 2.719.399.152 100,00 2.719.399.152 Majelis Pendidikan Aceh
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
1 01 02 Program Pengelolaan Pendidikan Persentase Peningkatan Pengelolaan % 100,00 5.000.000 100,00 36.500.000 100,00 235.000.000 100,00 345.000.000 100,00 345.000.000 Majelis Pendidikan Aceh
Pendidikan
1 01 08 Program Penyelenggaraan Majelis Persentase Pengawasan ke sekolah % 1,00 100,00 15.000.000 100,00 38.000.000 100,00 240.000.000 100,00 390.000.000 100,00 390.000.000 Majelis Pendidikan Aceh
Pendidikan Aceh sekolah Dasar dan Menengah
1 01 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 92,78 100,00 2.962.277.583 100,00 3.195.290.274 100,00 3.484.517.189 100,00 3.855.324.445 100,00 3.855.324.445 Dinas Pendidikan Dayah
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
1 01 07 Program Pendidikan Dayah Persentase Pemenuhan Fasilitasi % 93,23 100,00 7.094.505.201 100,00 7.313.000.000 100,00 7.996.000.000 100,00 8.638.800.000 100,00 8.638.800.000 Dinas Pendidikan Dayah
Kebutuhan Terhadap Pengelolaan
Pendidikan Dayah
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN
1 02 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 99,00 100,00 108.724.510.884 100,00 109.024.510.884 100,00 109.569.633.438 100,00 110.121.806.828 100,00 110.121.806.828 Dinas Kesehatan
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
1 02 02 Program Pemenuhan Upaya Persentse Penyediaan Layanan % 67,00 100,00 78.578.463.358 100,00 78.729.970.848 100,00 79.150.568.096 100,00 79.605.462.313 100,00 79.605.462.313 Dinas Kesehatan
Kesehatan Perorangan dan Upaya Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Kesehatan Masyarakat Bidang Kesehatan
Persentase Layanan Kesehatan yang % 50,00 55,00 0 60,00 0 65,00 0 70,00 0 70,00 0 Dinas Kesehatan
memenuhi Standar
1 02 03 Program Peningkatan Kapasitas Persentase sumber daya manusia % 95,00 96,00 274.120.000 97,00 274.120.000 98,00 275.490.600 99,00 276.868.053 99,00 276.868.053 Dinas Kesehatan
Sumber Daya Manusia Kesehatan kesehatan yang kompeten
1 02 04 Program Sediaan Farmasi, Alat Persentase Sarana Kefarmasian % 100,00 100,00 236.702.000 100,00 236.702.000 100,00 237.885.510 100,00 239.074.938 100,00 239.074.938 Dinas Kesehatan
Kesehatan dan Makanan Minuman yang Memenuhi Standar
1 02 05 Program Pemberdayaan Masyarakat Persentase kecamatan yang % 35,00 40,00 790.600.580 45,00 790.600.580 50,00 794.553.583 55,00 798.526.351 55,00 798.526.351 Dinas Kesehatan
Bidang Kesehatan menerapkan kebijakan germas
Bab VII - 4
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kondisi Kinerja Pada Akhir Perangkat Daerah
Kode Indikator Kinerja Program Satuan Pada Tahun 2023 2024 2025 2026
Program Prioritas Pembangunan Periode RPK Penanggung Jawab
Awal 2021
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 02 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 94,29 100,00 38.636.082.484 100,00 39.041.458.279 100,00 39.716.316.851 100,00 40.595.164.853 100,00 40.595.164.853 RSUD SAAS
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
1 02 02 Program Pemenuhan Upaya Persentase Capaian Program % 79,64 100,00 3.897.668.997 100,00 3.919.800.692 100,00 4.198.810.907 100,00 4.332.887.618 100,00 4.332.887.618 RSUD SAAS
Kesehatan Perorangan dan Upaya Pemenuhan Upaya Kesehatan
Kesehatan Masyarakat Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
1 02 03 Program Peningkatan Kapasitas Persentase Capaian Program % 0,00 100,00 60.000.000 100,00 84.000.000 100,00 102.358.128 100,00 103.040.671 100,00 103.040.671 RSUD SAAS
Sumber Daya Manusia Kesehatan Peningkatan Sumber Daya Manusia
Kesehatan
1 02 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 100,00 100,00 52.969.267.542 100,00 53.369.775.032 100,00 54.264.736.947 100,00 55.173.778.903 100,00 55.173.778.903 RSUD ZM
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
1 02 02 Program Pemenuhan Upaya Persentase pemenuhan upaya % 100,00 100,00 5.100.000.000 100,00 5.151.000.000 100,00 5.228.265.000 100,00 5.332.830.300 100,00 5.332.830.300 RSUD ZM
Kesehatan Perorangan dan Upaya kesehatan perorangan dan upaya
Kesehatan Masyarakat kesehatan masyarakat
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
1 03 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 92,35 100,00 20.496.688.425 100,00 21.117.895.943 100,00 22.323.982.855 100,00 23.438.530.101 100,00 23.438.530.101 Dinas PUPR
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
1 03 02 Program Pengelolaan Sumber Daya Persentase Peningkatan Kualitas dan % 22,36 30,72 10.190.000.000 37,92 20.976.000.000 48,87 30.849.500.000 53,22 32.649.000.000 53,22 32.649.000.000 Dinas PUPR
Air (SDA) Kuantitasi Jaringan Irigasi, dan
Pengelolaan Sumber Daya Air
1 03 03 Program Pengelolaan dan Persentase rumah tangga dengan % 83,75 84,75 5.910.000.000 85,25 5.925.000.000 85,75 5.957.200.000 86,25 5.990.800.000 86,25 5.990.800.000 Dinas PUPR
Pengembangan Sistem Penyediaan akses air minum layak
Air Minum
1 03 04 Program Pengembangan Sistem dan Jumlah Bangunan Pengelolaan Unit 0,00 1,00 200.000.000 1,00 200.000.000 1,00 200.000.000 1,00 200.000.000 1,00 200.000.000 Dinas PUPR
Pengelolaan Persampahan Regional Persampahan dalam Kondisi Baik
1 03 05 Program Pengelolaan dan Persentase rumah Tangga Dengan % 82,00 82,40 1.402.000.000 82,60 1.405.000.000 82,80 1.412.640.000 83,00 1.420.600.000 83,00 1.420.600.000 Dinas PUPR
Pengembangan Sistem Air Limbah Akses Sanitasi Layak
1 03 06 Program Pengelolaan dan Panjang Drainase dalam Kondisi Baik Meter 16200,00 17700,00 1.125.000.000 19500,00 1.350.000.000 21500,00 1.500.000.000 23800,00 1.725.000.000 23800,00 1.725.000.000 Dinas PUPR
Pengembangan Sistem Drainase
1 03 07 Program Pengembangan Permukiman Jumlah infrastruktur permukiman yang Unit 0,00 1,00 521.000.000 1,00 522.300.000 1,00 525.100.000 1,00 528.100.000 1,00 528.100.000 Dinas PUPR
dibangun
1 03 08 Program Penataan Bangunan Gedung Jumlah Bangunan Gedung yang Unit 4,00 2,00 5.000.000.000 2,00 5.000.000.000 2,00 5.000.000.000 2,00 5.000.000.000 2,00 5.000.000.000 Dinas PUPR
dilakukan penataan
1 03 10 Program Penyelenggaraan Jalan Persentase jalan dalam kondisi baik % 24,33 26,91 114.120.000.000 29,43 102.245.000.000 31,88 91.280.000.000 31,91 88.440.000.000 31,91 88.440.000.000 Dinas PUPR
1 03 11 Program Pengembangan Jasa Jumlah Jasa Konstruksi yang orang 0,00 50,00 370.000.000 50,00 445.000.000 50,00 510.000.000 50,00 580.000.000 50,00 580.000.000 Dinas PUPR
Konstruksi Tersertifikasi
1 03 12 Program Penyelenggaraan Penataan Jumlah Rencana Tata Ruang Wilayah Dokumen 3,00 3,00 1.000.000.000 3,00 1.100.000.000 3,00 1.200.000.000 3,00 1.300.000.000 3,00 1.300.000.000 Dinas PUPR
Ruang
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
1 04 02 Program Pengembangan Perumahan Jumlah Rumah Yang Dibangun Unit 104,00 125,00 450.000.000 129,00 450.000.000 131,00 450.000.000 135,00 450.000.000 135,00 450.000.000 Dinas PUPR
1 04 03 Program Kawasan Permukiman Persentase pemenuhan kebutuhan % 30,00 45,00 12.600.000.000 50,00 13.100.000.000 55,00 13.600.000.000 60,00 14.100.000.000 60,00 14.100.000.000 Dinas PUPR
rumah layak huni
1 04 04 Program Perumahan Dan Kawasan Jumlah Rumah Tidak Layak Huni Unit 30,00 45,00 450.000.000 45,00 450.000.000 45,00 450.000.000 45,00 450.000.000 45,00 450.000.000 Dinas PUPR
Permukiman Kumuh Yamg Diperbaiki
1 04 05 Program Peningkatan Prasarana, Jumlah prasarana umum yang Kegiatan 22,00 30,00 4.000.000.000 30,00 4.000.000.000 30,00 4.000.000.000 30,00 4.000.000.000 30,00 4.000.000.000 Dinas PUPR
Sarana dan Utilitas Umum (PSU) terbangun
Bab VII - 5
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kondisi Kinerja Pada Akhir Perangkat Daerah
Kode Indikator Kinerja Program Satuan Pada Tahun 2023 2024 2025 2026
Program Prioritas Pembangunan Periode RPK Penanggung Jawab
Awal 2021
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 04 06 Program Peningkatan Pelayanan Jumlah Perumahan dan Kawasan Laporan 0,00 1,00 500.000.000 1,00 500.000.000 1,00 500.000.000 1,00 500.000.000 1,00 500.000.000 Dinas PUPR
Sertifikasi, Kualifikasi, Klasifikasi, dan Permukiman yang Tersertifikasi
Registrasi Bidang Perumahan dan
Kawasan Permukiman
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SERTA PERLINDUNGAN MASYARAKAT
1 05 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 100,00 100,00 7.506.683.815 100,00 7.728.191.305 100,00 8.480.418.220 100,00 8.860.418.220 100,00 8.860.418.220 Badan Penanggulangan
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah Bencana Daerah
Kabupaten/Kota
1 05 03 Program Penanggulangan Bencana Persentase masyarakat di lokasi % 57,00 60,00 921.334.168 63,00 1.051.334.168 65,00 1.151.334.168 70,00 1.401.334.168 70,00 1.401.334.168 Badan Penanggulangan
rawan bencana yang mendapatkan Bencana Daerah
pelayanan pencegahan, pertolongan,
dan pemulihan pasca bencana
1 05 04 Program Pencegahan, Terlaksananya upaya pencegahan Bulan 12 12 1.117.510.000 12 1.217.510.000 12 1.337.510.000 12 1.721.117.256 12 1.721.117.256 Badan Penanggulangan
Penanggulangan, Penyelamatan dan penanggulangan bahaya Bencana Daerah
Kebakaran dan Penyelamatan Non kebakaran di seluruh wilayah
Kebakaran manajemen kebakaran Aceh Timur
1 05 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 94,16 100,00 11.476.637.849 100,00 11.723.566.039 100,00 12.369.036.005 100,00 13.286.330.210 100,00 13.286.330.210 Satuan Polisi Pamong Praja
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
1 05 02 Program Peningkatan Ketenteraman Persentase Peningkatan % 90,00 90,00 225.360.700 94,00 425.950.000 98,00 703.706.949 100,00 733.020.000 100,00 733.020.000 Satuan Polisi Pamong Praja
dan Ketertiban Umum Ketenteraman dan Ketertiban Umum
1 05 03 Program Penanggulangan Bencana Persentase Peningkatan % - 80,00 15.000.000 95,00 26.000.000 99,00 33.000.000 101,00 40.000.000 101,00 40.000.000 Satuan Polisi Pamong Praja
Penanggulangan Bencana
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG SOSIAL
1 06 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 100,00 100,00 2.655.175.156 100,00 2.937.813.903 100,00 3.267.991.786 100,00 3.472.644.042 100,00 3.472.644.042 Dinas Sosial
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
1 06 02 Program Pemberdayaan Sosial Persentase Pemberdayaan sosial % 44,91 55,91 165.880.000 58,05 326.000.000 58,05 568.000.000 58,05 618.000.000 58,05 618.000.000 Dinas Sosial
1 06 03 Program Penanganan Warga Negara Persentase fasilitasi penanganan % 44,44 50,00 20.000.000 50,00 20.000.000 50,00 20.000.000 50,00 50.000.000 50,00 50.000.000 Dinas Sosial
Migran Korban Tindak Kekerasan warga negara migran korban tindak
kekerasan
1 06 04 Program Rehabilitasi Sosial Persentase rehabilitasi sosial % 21,18 22,56 1.218.239.650 23,93 1.199.000.000 24,63 1.277.045.000 25,18 1.787.000.000 25,18 1.787.000.000 Dinas Sosial
1 06 05 Program Perlindungan dan Jaminan Persentase perlindungan dan jaminan % 37,30 38,43 225.007.575 38,90 232.995.968 39,50 430.000.000 39,99 420.000.000 39,99 420.000.000 Dinas Sosial
Sosial sosial
1 06 06 Program Penanganan Bencana Persentase penanganan bencana % 100,00 100,00 135.000.000 100,00 155.000.000 100,00 195.000.000 100,00 484.000.000 100,00 484.000.000 Dinas Sosial
1 06 07 Program Pengelolaan Taman Makam Persentase Pengelolaan Taman % 100,00 100,00 25.000.000 100,00 25.000.000 100,00 110.000.000 100,00 50.000.000 100,00 50.000.000 Dinas Sosial
Pahlawan Makam Pahlawan
URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG TIDAK BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA KERJA
2 07 02 Program Perencanaan Tenaga Kerja Persentase penduduk usia produktif % 67,80 100,00 9.128.400 100,00 10.041.240 100.00 36.327.947 100.00 90.260.742 100.00 90.260.742 Dinas Perindustrian, Tenaga
yang bekerja Kerja dan Transmigrasi
2 07 03 Program Pelatihan Kerja dan Persentase tenaga kerja yang % 74,54 100,00 700.000.000 100,00 808.550.649 100,00 889.405.714 100.00 1.077.676.000 100.00 1.077.676.000 Dinas Perindustrian, Tenaga
Produktivitas Tenaga Kerja mendapat pelatihan berdasarkan Unit Kerja dan Transmigrasi
kompetensi di Aceh Timur
2 07 04 Program Penempatan Tenaga Kerja Persentase pencari kerja yang % 36,90 100,00 3.034.200 100,00 3.337.620 100 19.000.000 100.00 42.900.000 100.00 42.900.000 Dinas Perindustrian, Tenaga
terdaftar dan ditempatkan Kerja dan Transmigrasi
2 07 05 Program Hubungan Industrial Persentase pekerja/buruh yang % 72,10 100,00 23.259.000 100,00 25.584.900 100,00 39.203.370 100.00 86.127.930 100.00 86.127.930 Dinas Perindustrian, Tenaga
menjadi peserta BPJS Kerja dan Transmigrasi
Ketenagakerjaan
Bab VII - 6
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kondisi Kinerja Pada Akhir Perangkat Daerah
Kode Indikator Kinerja Program Satuan Pada Tahun 2023 2024 2025 2026
Program Prioritas Pembangunan Periode RPK Penanggung Jawab
Awal 2021
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN PEREAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
2 08 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 98,70 100,00 4.166.465.515 100,00 4.326.617.183 100,00 4.666.320.257 100,00 5.053.378.388 100,00 5.053.378.388 DP3AKB
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
2 08 02 Program Pengarusutamaan Gender Persentase Peningkatan % 13,00 15,00 70.000.000 17,00 72.380.000 18,00 107.301.840 20,00 114.383.762 20,00 114.383.762 DP3AKB
dan Pemberdayaan Perempuan Pengarusutamaan Gender dan
Pemberdayaan Perempuan
2 08 03 Program Perlindungan Perempuan Persentase Peningkatan Perlindungan % 52,00 55,00 200.000.000 57,00 206.800.000 59,00 220.862.400 60,00 235.439.318 60,00 235.439.318 DP3AKB
Perempuan
2 08 06 Program Pemenuhan Hak Anak Persentase Peningkatan Hak Anak % 62,00 65,00 70.000.000 67,00 72.380.000 69,00 77.301.840 70,00 82.403.762 70,00 82.403.762 DP3AKB
(PHA) (PHA)
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PANGAN
2 09 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 98,70 100,00 23.251.042.204 100,00 23.686.188.498 100,00 23.985.276.609 100,00 23.993.883.865 100,00 23.993.883.865 Dinas Ketahanan Pangan dan
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah Penyuluhan
Kabupaten/Kota
2 09 02 Program Pengelolaan Sumber Daya Persentase Peningkatan % 0,05 0,10 2.055.500.000 0,10 1.551.861.196 0,10 1.755.000.000 0,10 2.150.000.000 0,10 2.150.000.000 Dinas Ketahanan Pangan dan
Ekonomi Untuk Kedaulatan Dan Ketersediaan Infrastruktur dan sarana Penyuluhan
Kemandirian Pangan pendukung Lumbung Pangan
2 09 03 Program Peningkatan Diversifikasi Persentase Skor Pola Pangan % 75,00 0,78 850.000.000 0,80 950.000.000 0,82 1.100.000.000 0,84 1.350.000.000 0,84 1.350.000.000 Dinas Ketahanan Pangan dan
Dan Ketahanan Pangan Masyarakat Harapan Penyuluhan
2 09 04 Program Penanganan Kerawanan Persentase Penanganan Daerah % 0,00 25,00 75.000.000 1,00 350.000.000 1,00 650.000.000 1,00 850.000.000 1,00 850.000.000 Dinas Ketahanan Pangan dan
Pangan Rawan Pangan Penyuluhan
2 09 05 Program Pengawasan Keamanan Persentase Pengawasan Keamanan % 0,15 25,00 95.000.000 71,00 110.000.000 71,50 110.000.000 72,00 120.000.000 72,00 120.000.000 Dinas Ketahanan Pangan dan
Pangan Pangan Penyuluhan
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERTANAHAN
2 10 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 100,00 100,00 2.463.242.738 100,00 2.893.420.228 100,00 2.984.275.002 100,00 3.853.678.129 100,00 3.853.678.129 Dinas Pertanahan
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
2 10 03 Program Pengadaan Tanah Untuk Persentase Koordinasi Teknis % 60,00 25,00 7.030.000 25,00 8.436.000 25,00 9.185.400 25,00 11.399.220 25,00 11.399.220 Dinas Pertanahan
Kepentingan Umum Pengadaan Tanah di Kab. Aceh Timur
2 10 04 Program Penyelesaian Sengketa Persentase Mediasi Penyelesaian % 66,60 20,00 5.700.000 20,00 6.840.000 26,67 7.182.000 33,33 8.618.400 33,33 8.618.400 Dinas Pertanahan
Tanah Garapan Sengketa Tanah Garapan
2 10 06 Program Redistribusi Tanah, Serta Persentase tersedianya Tanah Objek % 0,00 25,00 6.970.000 25,00 8.364.000 25,00 8.782.200 25,00 10.538.640 25,00 10.538.640 Dinas Pertanahan
Ganti Kerugian Program Tanah Landreform (Tol) /Tanah Objek
Kelebihan Maksimum dan Tanah Reforma Agraria yang siap
Absentee didistribusikan
2 10 09 Program Pengelolaan Izin Membuka Persentase pemberian rekomendasi % 75,00 20,00 7.225.000 24,00 8.670.000 28,00 9.103.500 28,00 10.924.200 28,00 10.924.200 Dinas Pertanahan
Tanah izin membuka tanah
2 10 10 Program Penatagunaan Tanah Persentase tercapainya dokumen % 83.33 25,00 7.225.000 25,00 8.670.000 25,00 10.404.000 25,00 12.484.800 25,00 12.484.800 Dinas Pertanahan
perencanaan penggunaan tanah
2 10 12 Program Pengurusan Hak Hak Atas Persentase Capaian Pensertifikatan % 37,03 15,99 350.000.000 21,80 360.800.000 24,71 382.448.000 37,50 458.937.600 37,50 458.937.600 Dinas Pertanahan
Tanah tanah Pemkab Aceh Timur
2 10 13 Program Survei, Pengukuran dan Persentase pelaksanaan Survei dan % 0,00 25,00 7.600.000 25,00 9.120.000 25,00 9.576.000 25,00 11.491.200 25,00 11.491.200 Dinas Pertanahan
Pemetaan Pengukuran Tanah HGU/HGB
2 10 14 Program Pengembangan dan Persentase pengembangan dan % 100,00 17,65 8.400.000 23,53 10.080.000 29,41 10.584.000 29,41 13.759.200 29,41 13.759.200 Dinas Pertanahan
Pembinaan SDM dan Kelembagaan pembinaan SDM dan kelembagaan
Pertanahan pertanahan
2 10 16 Program Pengelolaan Sistem Terlaksananya pengelolaan % 0,00 25,00 2.500.000 25,00 3.000.000 25,00 857.712.041 25,00 908.665.510 25,00 908.665.510 Dinas Pertanahan
Informasi Pertanahan SIMTANAH
Bab VII - 7
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kondisi Kinerja Pada Akhir Perangkat Daerah
Kode Indikator Kinerja Program Satuan Pada Tahun 2023 2024 2025 2026
Program Prioritas Pembangunan Periode RPK Penanggung Jawab
Awal 2021
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
2 10 17 Program Penanganan Konflik, Persentase penanganan % 100,00 20,00 7.500.000 20,00 7.500.000 26,67 7.875.000 33,33 10.237.500 33,33 10.237.500 Dinas Pertanahan
Sengketa dan Perkara Pertanahan konflik,sengketa dan perkara
pertanahan
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
2 11 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 93,24 100,00 22.900.340.456 100,00 23.636.340.456 100,00 24.867.489.397 100,00 25.224.096.653 100,00 25.224.096.653 Dinas Lingkungan Hidup
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
2 11 02 Program Perencanaan Lingkungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks 71,11 75.41 70.000.000 75.79 172.500.000 75.79 75.000.000 75.79 177.000.000 75.79 177.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Hidup
2 11 03 Program Pengendalian Pencemaran Indeks Kualitas air Indeks 55,00 63.36 542.000.000 63.46 45.000.000 63.46 48.000.000 63.46 51.000.000 63.46 51.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
dan/Atau Kerusakan Lingkungan
Hidup
Indeks Kualitas Udara Indeks 88,27 88,58 0 88,68 0 88,68 0 88,68 0 88,68 0 Dinas Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Tutupan Lahan Indeks 67,03 71,76 0 73,12 0 73,12 0 73,12 0 73,12 0 Dinas Lingkungan Hidup
2 11 04 Program Pengelolaan Persentase Luas Ruang Terbuka % 0,25 20,00 380.000.000 20,00 380.000.000 20,00 415.000.000 20,00 435.000.000 20,00 435.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Keanekaragaman Hayati (KEHATI) Hijau (RTH)
2 11 05 Program Pengendalian Bahan Dokumen pengendalian limbah B3 Ada/Tidak Ada Tidak Ada Ada 20.000.000 Ada 23.000.000 Ada 25.000.000 Ada 27.000.000 Ada 27.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Berbahaya dan Beracun (B3) dan
Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (Limbah B3)
2 11 06 Program Pembinaan dan Persentase ketaatan penanggung % 100,00 100,00 85.000.000 100,00 88.000.000 100,00 91.000.000 100,00 93.000.000 100,00 93.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Pengawasan Terhadap Izin jawab usaha terhadap izin lingkungan
Lingkungan dan Izin Perlindungan dan hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup
(PPLH)
2 11 07 Program Pengakuan Keberadaan Jumlah dokumen data kelembagaan Dokumen 0 2 10.000.000 2 10.000.000 2 10.000.000 2 10.000.000 2 10.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Masyarakat Hukum Adat (MHA), MHA yang telah diverifikasi
Kearifan Lokal dan Hak MHA yang
Terkait Dengan PPLH
2 11 08 Program Peningkatan Pendidikan, Persentase penyuluhan lingkungan % 0,00 100,00 15.000.000 100,00 15.000.000 100,00 15.000.000 100,00 15.000.000 100,00 15.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Pelatihan dan Penyuluhan Lingkungan hidup untuk masyarakat
Hidup Untuk Masyarakat
2 11 09 Program Penghargaan Lingkungan Pemberian penghargaan lingkungan Ada/Tidak Ada Ada Ada 55.000.000 Ada 60.000.000 Ada 65.000.000 Ada 70.000.000 Ada 70.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Hidup Untuk Masyarakat hidup
2 11 10 Program Penanganan Pengaduan Persentase Penanganan Pengaduan % 90,00 100,00 20.000.000 100,00 20.000.000 100,00 20.000.000 100,00 20.000.000 100,00 20.000.000 Dinas Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup Masyarakat terkait PPLH
2 11 11 Program Pengelolaan Persampahan Persentase penanganan sampah % 47,74 37,71 7.539.414.536 37,93 7.632.922.026 70,00 7.418.000.000 70,00 7.935.500.000 70,00 7.935.500.000 Dinas Lingkungan Hidup
Bab VII - 8
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kondisi Kinerja Pada Akhir Perangkat Daerah
Kode Indikator Kinerja Program Satuan Pada Tahun 2023 2024 2025 2026
Program Prioritas Pembangunan Periode RPK Penanggung Jawab
Awal 2021
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
2 12 05 Program Pengelolaan Profil Persentase Profil Data Perkembangan % 100,00 100,00 0 100,00 20.000.000 100,00 25.000.000 100,00 30.000.000 100,00 30.000.000 Dinas Kependudukan dan
Kependudukan dan Proyeksi Kependudukan serta Pencatatan Sipil
Kebutuhan yang lain
2 13 05 Program Pemberdayaan Lembaga Persentase Lembaga % 40,60 45,00 433.777.268 51,00 516.000.000 59,00 632.210.018 70,00 800.000.000 70,00 800.000.000 Dinas Pemberdayaan
Kemasyarakatan, Lembaga Adat dan Kemasyarakatan Desa yang Aktif Masyarakat dan Gampong
Masyarakat Hukum Adat
Bab VII - 9
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kondisi Kinerja Pada Akhir Perangkat Daerah
Kode Indikator Kinerja Program Satuan Pada Tahun 2023 2024 2025 2026
Program Prioritas Pembangunan Periode RPK Penanggung Jawab
Awal 2021
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
2 17 05 Program Pendidikan dan Latihan Pelaksanaan Pendidikan dan Keg 5 20 30.640.800 25 45.365.000 30 58.365.000 35 85.000.000 35 85.000.000 Dinas Perdagangan, Koperasi
Perkoperasian Pelatihan Perkoperasian di Aceh dan UKM
Timur
2 17 06 Program Pemberdayaan dan Persentase Pencapaian % 12,64 100,00 131.900.000 0,00 0 110,00 161.000.000 110,00 168.000.000 110,00 168.000.000 Dinas Perdagangan, Koperasi
Perlindungan Koperasi Pemberdayaan dan Perlindungan dan UKM
Koperasi
2 17 07 Program Pemberdayaan Usaha Persentase Pemberdayaan Usaha % 99,90 20,00 101.790.800 28,00 139.337.500 60,00 217.000.000 60,00 277.000.000 60,00 277.000.000 Dinas Perdagangan, Koperasi
Menengah, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) dan UKM
Mikro (UMKM)
2 17 08 Program Pengembangan UMKM Persentase Pengembangan UMKM di % 63,29 0,00 0 1,00 200.000.000 1,00 150.000.000 1,00 150.000.000 1,00 150.000.000 Dinas Perdagangan, Koperasi
Kab. Aceh Timur dan UKM
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENANAMAN MODAL
2 18 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 35 37 3.162.211.791 40 3.546.699.281 39 3.934.926.196 39 4.519.228.452 39 4.519.228.452 DPMP2T
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
2 18 02 Program Pengembangan Iklim Persentase peningkatan % 25,00 30,00 40.000.000 38,00 69.000.000 45,00 325.000.000 60,00 465.000.000 60,00 465.000.000 DPMP2T
Penanaman Modal pengembangan iklim penanaman
modal
2 18 03 Program Promosi Penanaman Modal Persentase peningkatan jumlah % 50,00 55,00 10.000.000 60,00 30.000.000 64,00 150.000.000 70,00 285.000.000 70,00 285.000.000 DPMP2T
investasi derah
2 18 04 Program Pelayanan Penanaman Persentase peningkatan indeks % 83,00 85,00 138.980.000 89,00 152.000.000 92,00 340.000.000 95,00 484.305.000 95,00 484.305.000 DPMP2T
Modal kepuasan masyarakat dalam
pelayanan penanaman modal
2 18 05 Program Pengendalian Pelaksanaan Persentase peningkatan prosentase % 25,00 35,00 369.695.000 57,00 369.695.000 70,00 369.695.000 95,00 369.695.000 95,00 369.695.000 DPMP2T
Penanaman Modal pemantauan dan pengawasan
penanaman modal daerah
2 18 06 Program Pengelolaan Data dan Persentase peningkatan daya tarik % 50,00 55,00 5.000.000 60,00 10.000.000 64,00 30.000.000 70,00 40.000.000 70,00 40.000.000 DPMP2T
Sistem Informasi Penanaman Modal investasi daerah
2 19 03 Program Pengembangan Kapasitas Pembinaan Cabor Olahraga Keg 1 1 7.045.427.613 2 8.341.117.613 2 9.055.344.528 2 9.940.951.784 2 9.940.951.784 Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Daya Saing Keolahragaan Olahraga
2 19 04 Program Pengembangan Kapasitas Pembinaan Organisasi Kepramukaan Keg 1 1 403.680.000 1 403.680.000 1 410.680.000 1 410.680.000 1 410.680.000 Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Kepramukaan Olahraga
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG STATISTIK
2 20 02 Program Penyelenggaraan Statistik Jumlah Data dan Informasi Data 4,00 5,00 20.000.000 6,00 20.000.000 7,00 20.000.000 8,00 20.000.000 8,00 20.000.000 Dinas Komunikasi dan
Sektoral Pembanguna melalui Satu Data Informatika
Pemerintah Daerah
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERSANDIAN
2 21 02 Program Penyelenggaraan Persentase Keamanan Siber % 0,25 0,26 16.000.000 0,26 16.000.000 30/% 18.000.000 0,31 18.000.000 0,31 18.000.000 Dinas Komunikasi dan
Persandian Untuk Pengamanan Informatika
Informasi
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN
2 22 02 Program Pengembangan Kebudayaan Persentase terlaksananya % 99,95 100,00 5.950.000.000 100,00 5.950.000.000 100,00 5.950.000.000 100,00 5.950.000.000 100,00 5.950.000.000 Dinas Pendidikan dan
penyelenggaraan kebudayaan Kebudayaan
2 22 03 Program Pengembangan Kesenian Persentase terlaksananya kegiatan % 94,66 95,00 300.000.000 96,23 300.000.000 97,74 300.000.000 98,00 300.000.000 98,00 300.000.000 Dinas Pendidikan dan
Tradisional kesenian tradisional Kebudayaan
Bab VII - 10
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kondisi Kinerja Pada Akhir Perangkat Daerah
Kode Indikator Kinerja Program Satuan Pada Tahun 2023 2024 2025 2026
Program Prioritas Pembangunan Periode RPK Penanggung Jawab
Awal 2021
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
2 22 04 Program Pembinaan Sejarah Literasi Sejarah Dokumen 0,00 1,00 1.250.000.000 1,00 1.250.000.000 1,00 1.250.000.000 1,00 1.250.000.000 1,00 1.250.000.000 Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
2 22 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 100,00 100,00 995.788.530 100,00 1.150.670.665 100,00 1.289.985.315 100,00 1.568.795.315 100,00 1.568.795.315 Majelis Adat Aceh
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
2 22 02 Program Pengembangan Kebudayaan Persentase Peran Lembaga Adat % 100,00 100,00 124.200.000 100,00 124.200.000 100,00 311.212.265 100,00 584.812.265 100,00 584.812.265 Majelis Adat Aceh
dalam Pengembangan Kebudayaan
2 22 07 Program Majelis Adat Aceh Persentase Pemahaman Masyarakat % 100,00 100,00 72.474.645 100,00 369.100.000 100,00 1.015.000.000 100,00 1.476.197.256 100,00 1.476.197.256 Majelis Adat Aceh
tentang Budaya dan Adat Istiadat di
Aceh
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERPUSTAKAAN
2 23 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 100,00 100 4.568.539.771 100 5.185.047.261 100 6.047.274.176 100 6.970.881.432 100,00 6.970.881.432 Dinas Perpustakaan dan
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah Kearsipan
Kabupaten/Kota
2 23 02 Program Pembinaan Perpustakaan Presentase Jumlah Pembinaan % 100,00 100,00 500.000.000 100,00 200.000.000 100,00 300.000.000 100,00 300.000.000 100,00 300.000.000 Dinas Perpustakaan dan
Perpustakaan Dalam Kabupaten/Kota Kearsipan
3 27 05 Program Pengendalian dan Program Pengendalian dan % 99,16 100,00 760.000.000 100,00 760.000.000 100,00 850.000.000 100,00 850.000.000 100,00 850.000.000 Dinas Tanaman Pangan dan
Penanggulangan Bencana Pertanian Penanggulangan Bencana Hortikultura
Bab VII - 11
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kondisi Kinerja Pada Akhir Perangkat Daerah
Kode Indikator Kinerja Program Satuan Pada Tahun 2023 2024 2025 2026
Program Prioritas Pembangunan Periode RPK Penanggung Jawab
Awal 2021
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
3 27 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 100,00 100,00 10.049.534.867 100,00 10.288.713.797 100,00 10.533.585.185 100,00 10.784.284.513 100,00 10.784.284.513 Dinas Perkebunan dan
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah Peternakan
Kabupaten/Kota
3 27 02 Program Penyediaan dan Persentase peningkatan Produksi bibit % 95,00 100,00 2.966.159.352 100,00 3.036.753.945 3.109.028.688 100,00 3.183.023.571 100,00 3.183.023.571 Dinas Perkebunan dan
Pengembangan Sarana Pertanian unggul Peternakan
3 27 03 Program Penyediaan dan Jumlah sarana % 90,00 100,00 2.596.050.000 100,00 2.658.380.772 100,00 2.721.650.234 100,00 2.786.425.510 100,00 2.786.425.510 Dinas Perkebunan dan
Pengembangan Prasarana Pertanian Peternakan
3 27 04 Program Pengendalian Kesehatan Angka kasus kematian ternak % 1,00 100,00 1.112.089.568 100,00 1.138.557.300 100,00 1.420.914.128 100,00 1.454.731.884 100,00 1.454.731.884 Dinas Perkebunan dan
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Peternakan
Veteriner
3 27 05 Program Pengendalian dan Persentase peningkatan pengendalian % 0,00 100,00 1.012.089.568 100,00 1.036.177.300 100,00 1.188.467.901 100,00 1.481.133.224 100,00 1.481.133.224 Dinas Perkebunan dan
Penanggulangan Bencana Pertanian penanggulangan bencana pertanian Peternakan
3 27 06 Program Perizinan Usaha Pertanian Jumlah rekomendasi % 12,00 10,00 1.012.089.568 20,00 1.036.177.300 20,00 1.188.467.903 25,00 1.481.133.222 25,00 1.481.133.222 Dinas Perkebunan dan
Peternakan
3 27 07 Program Penyuluhan Pertanian Persentase Petani yang mendapatkan % 0,00 100,00 200.000.000 100,00 204.759.999 100,00 209.633.289 100,00 214.622.660 100,00 214.622.660 Dinas Perkebunan dan
penyuluhan Peternakan
3 27 07 Program Penyuluhan Pertanian Persentase Petani yang menerapkan Persentase 15,00 25,00 1.000.000.000 25,00 1.130.000.000 25,00 1.150.000.000 25,00 1.300.000.000 25,00 1.300.000.000 Dinas Ketahanan Pangan dan
teknologi pertanian Penyuluhan
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN
3 28 4 Program Konservasi Sumber Daya Persentase penanganan konflik satwa % 0,00 65,00 11.000.000 65,00 16.500.000 70,00 22.000.000 70,00 27.500.000 70,00 27.500.000 Dinas Lingkungan Hidup
Alam hayati dan Ekosistemnya
3 30 06 Program Standardisasi dan Persentase Standarisasi dan % 95,48 100,00 75.000.000 100,00 75.000.000 100,00 90.750.000 100,00 99.825.000 100,00 99.825.000 Dinas Perdagangan, Koperasi
Perlindungan Konsumen Perlindungan Konsumen dan UKM
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERINDUSTRIAN
3 31 03 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 66,14 100,00 3.243.866.516 100,00 3.521.849.437 100,00 4.222.022.320 100,00 4.741.451.552 100,00 4.741.451.552 Dinas Perindustrian, Tenaga
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten/Kota
3 31 02 Program Perencanaan dan Persentase Perencanaan dan % 90,00 100,00 444.519.930 100,00 500.000.000 100,00 600.000.000 100,00 700.000.000 100,00 700.000.000 Dinas Perindustrian, Tenaga
Pembangunan Industri Pembangunan Industri Kerja dan Transmigrasi
3 31 03 Program Pengendalian Izin Usaha Persentase Pengawasan Izin Usaha % 76,10 100,00 20.821.100 100,00 22.903.210 100,00 31.100.000 100.00 54.210.000 100.00 54.210.000 Dinas Perindustrian, Tenaga
Industri Kabupaten Kota Kerja dan Transmigrasi
3 31 04 Program Pengelolaan Sistem Persentase penggunaan aplikasi % 23,10 100,00 8.079.000 100,00 8.886.900 100,00 25.000.000 100.00 57.540.383 100.00 57.540.383 Dinas Perindustrian, Tenaga
Informasi Industri Nasional dalam pengawasan izin usaha Kerja dan Transmigrasi
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TRANSMIGRASI
3 32 02 Program Perencanaan Kawasan Persentase Perencanaan Kawasan % 38,46 38,46 9.500.000 38,46 9.500.000 38,46 9.500.000 38,46 9.500.000 38,46 9.500.000 Dinas Perindustrian, Tenaga
Transmigrasi Transmigrasi Kerja dan Transmigrasi
3 32 03 Program Pembangunan Kawasan Persentase Pembangunan Kawasan % 70,83 70,83 15.800.000 70,83 15.800.000 75,00 15.800.000 79,17 15.800.000 79,17 15.800.000 Dinas Perindustrian, Tenaga
Transmigrasi Transmigrasi Kerja dan Transmigrasi
3 32 04 Program Pengembangan Kawasan Persentase Pengembangan Kawasan % 8,33 8,33 5.316.800 8,33 8.378.480 8,33 19.700.000 8,33 45.200.000 8,33 45.200.000 Dinas Perindustrian, Tenaga
Transmigrasi Transmigrasi Kerja dan Transmigrasi
UNSUR PENDUKUNG URUSAN PEMERINTAHAN
SEKRETARIAT DAERAH
4 01 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 90,10 100,00 21.568.248.654 100,00 22.018.256.144 100,00 22.987.483.059 100,00 23.998.090.315 100,00 23.998.090.315 Sekretariat Daerah
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
Bab VII - 12
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kondisi Kinerja Pada Akhir Perangkat Daerah
Kode Indikator Kinerja Program Satuan Pada Tahun 2023 2024 2025 2026
Program Prioritas Pembangunan Periode RPK Penanggung Jawab
Awal 2021
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
4 01 02 Program Pemerintahan dan Persentase Tata Kelola Pemerintahan % 85,05 100,00 2.990.653.428 100,00 2.992.153.428 100,00 2.995.153.428 100,00 2.998.153.428 100,00 2.998.153.428 Sekretariat Daerah
Kesejahteraan Rakyat dan Kesejahteraan
4 01 03 Program Perekonomian dan Persentase peningkatan % 89,48 100,00 1.137.437.640 100,00 1.137.437.640 100,00 1.137.437.640 100,00 1.137.437.640 100,00 1.137.437.640 Sekretariat Daerah
Pembangunan perekonomian dan pembangunan
SEKRETARIAT DPRD
4 02 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 93,91 100,00 28.098.053.631 100,00 28.513.916.388 100,00 29.392.734.018 100,00 30.335.486.801 100,00 30.335.486.801 Sekretariat DPRK
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
4 02 02 Program Dukungan Pelaksanaan Persentase Pelaksanaan Tugas % 98,48 100,00 3.228.473.360 100,00 3.264.118.093 100,00 3.357.527.378 100,00 3.428.381.851 100,00 3.428.381.851 Sekretariat DPRK
Tugas dan Fungsi DPRD Pokok dan Fungsi DPRD
UNSUR PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN
PERENCANAAN
5 01 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 100,00 100,00 5.831.328.852 100,00 6.134.671.742 100,00 6.806.898.657 100,00 7.527.005.913 100,00 7.527.005.913 BAPPEDA
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
5 01 02 Program Perencanaan Pengendalian, Persentase penyelesaian dokumen % 100,00 100,00 462.909.500 100,00 492.909.500 100,00 492.409.500 100,00 648.909.500 100,00 648.909.500 BAPPEDA
dan Evaluasi Pembangunan Daerah perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi pembangunan daerah yang
tepat waktu
5 01 03 Program Koordinasi dan Sinkronisasi Persentase Kesesuaian Program PD % 100,00 100,00 589.715.400 100,00 696.380.000 100,00 986.380.000 100,00 1.088.380.000 100,00 1.088.380.000 BAPPEDA
Perencanaan Pembangunan Daerah terhadap RPK dan Renstra PD
5 01 04 Program Penelitian dan Persentase Ketersediaan Dokumen % 0,00 100,00 60.000.000 100,00 71.500.000 100,00 82.000.000 100,00 117.000.000 100,00 117.000.000 BAPPEDA
Pengembangan Daerah Laporan Penelitian dan
Pengembangan
KEUANGAN
5 02 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 91,60 91,60 15.351.156.615 92,00 15.536.870.530 93,00 16.167.859.445 94,00 17.179.716.701 94,00 17.179.716.701 Badan Pengelolaan Keuangan
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah Daerah
Kabupaten/Kota
5 02 02 Program Pengelolaan Keuangan Persentase Pengelolaan Keuangan % 96,12 97,69 460.774.338.840 98,97 460.996.132.415 99,88 461.296.370.415 100,00 461.296.320.415 100,00 461.296.320.415 Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah Daerah Daerah
5 02 03 Program Pengelolaan Barang Milik Persentase Pengelolaan Barang Milik % 93,37 93,37 397.550.880 94,20 433.550.880 96,00 473.550.880 97,00 474.550.880 97,00 474.550.880 Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah Daerah Daerah
5 02 04 Program Pengelolaan Pendapatan Presentase Pengelolaan Pendapatan % 10,57 10,57 300.493.135 11,32 308.493.135 12,07 309.493.135 12,82 310.293.135 12,82 310.293.135 Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah Daerah Daerah
KEPEGAWAIAN
5 03 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 87,97 100,00 21.070.935.424 100,00 21.065.042.914 100,00 21.510.294.829 100,00 22.143.402.085 100,00 22.143.402.085 BKPSDM
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
5 03 02 Program Kepegawaian Daerah Persentase fasilitasi % 86,87 87,80 957.420.000 88,78 967.685.000 88,89 1.331.285.000 89,65 1.413.785.000 89,65 1.413.785.000 BKPSDM
pembinaan pelayanan
kepegawaian kepada PD
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
5 04 02 Program Pengembangan Sumber Persentase Pengembangan SDM % 12,45 4,53 902.820.000 4,61 1.349.955.000 4,53 1.513.330.000 5,00 1.811.330.000 5,00 1.811.330.000 BKPSDM
Daya Manusia Aparatur
PENGELOLAAN PERBATASAN
5 06 02 Program Pengelolaan Perbatasan Terlaksananya Pelaksanaan % 69,47 100,00 307.461.000 100,00 307.461.000 100,00 307.461.000 100,00 307.461.000 100,00 307.461.000 Sekretariat Daerah
Pengelolaan Perbatasan
UNSUR PENGAWASAN URUSANPEMERINTAHAN
INSPEKTORAT DAERAH
6 01 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 92,23 100,00 5.312.690.238 100,00 5.521.654.228 100,00 5.884.126.965 100,00 5.992.723.965 100,00 5.992.723.965 Inspektorat
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
Bab VII - 13
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kondisi Kinerja Pada Akhir Perangkat Daerah
Kode Indikator Kinerja Program Satuan Pada Tahun 2023 2024 2025 2026
Program Prioritas Pembangunan Periode RPK Penanggung Jawab
Awal 2021
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
6 01 02 Program Penyelenggaraan Persentase Capaian % 86,85 100,00 622.947.660 100,00 865.491.160 100,00 1.453.440.040 100,00 2.103.450.296 100,00 2.103.450.296 Inspektorat
Pengawasan Penyelenggaraan Pengawasan
6 01 03 Program Perumusan Kebijakan, Persentase Capaian Perumusan % 100,00 0,00 0 0,00 0 100,00 21.805.298 100,00 276.805.298 100,00 276.805.298 Inspektorat
Pendampingan dan Asistensi Kebijakan, Pendapingan dan Asistensi
UNSUR KEWILAYAHAN
KECAMATAN
7 01 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 95,20 96,40 53.578.688.115 97,60 62.653.608.942 98,80 82.025.401.172 100,00 103.282.761.306 100,00 103.282.761.306 24 Kecamatan
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
100,00 3.311.145.761 100,00 3.740.953.251 100,00 4.474.140.166 100,00 5.407.047.422 100,00 5.407.047.422 Kecamatan Darul aman
100,00 2.739.390.483 100,00 3.134.297.039 100,00 3.913.284.139 100,00 4.747.727.021 100,00 4.747.727.021 Kecamatan Julok
100,00 2.528.640.642 100,00 2.833.648.132 100,00 3.341.375.047 100,00 4.203.482.303 100,00 4.203.482.303 Kecamatan Idi Rayeuk
100,00 3.193.599.889 100,00 3.595.053.779 100,00 4.443.480.694 100,00 5.233.887.950 100,00 5.233.887.950 Kecamatan Birem Bayeun
100,00 1.716.729.740 100,00 2.117.952.230 100,00 3.016.284.145 100,00 3.822.991.401 100,00 3.822.991.401 Kecamatan Serbajadi
100,00 2.983.957.785 100,00 3.375.615.275 100,00 4.223.663.275 100,00 5.069.297.895 100,00 5.069.297.895 Kecamatan Nurussalam
100,00 2.804.806.401 100,00 3.107.263.891 100,00 4.067.990.806 100,00 5.069.098.062 100,00 5.069.098.062 Kecamatan Peureulak
100,00 2.405.383.060 100,00 2.765.830.550 100,00 3.637.427.465 100,00 4.516.518.721 100,00 4.516.518.721 Kecamatan Rantau Selamat
100,00 2.063.844.514 100,00 2.365.152.004 100,00 3.128.378.919 100,00 4.044.286.175 100,00 4.044.286.175 Kecamatan Simpang Ulim
100,00 1.758.575.890 100,00 2.076.603.061 100,00 3.013.329.976 100,00 3.998.437.232 100,00 3.998.437.232 Kecamatan Ranto Peurelak
100,00 2.624.630.308 100,00 3.050.525.798 100,00 3.907.357.713 100,00 4.824.964.969 100,00 4.824.964.969 Kecamatan Pante Bidari
100,00 2.710.655.588 100,00 3.130.463.078 100,00 4.023.294.993 100,00 4.934.402.249 100,00 4.934.402.249 Kecamatan Madat
100,00 1.879.784.866 100,00 2.206.892.356 100,00 2.887.119.271 100,00 3.828.226.527 100,00 3.828.226.527 Kecamatan Indra Makmu
100,00 2.214.279.990 100,00 2.641.881.480 100,00 3.467.208.395 100,00 4.310.115.651 100,00 4.310.115.651 Kecamatan Idi Tunong
100,00 1.905.325.740 100,00 2.277.033.230 100,00 2.994.760.145 100,00 3.857.167.401 100,00 3.857.167.401 Kecamatan Banda Alam
100,00 1.788.050.399 100,00 2.209.357.889 100,00 3.085.184.804 100,00 3.908.792.060 100,00 3.908.792.060 Kecamatan Peudawa
100,00 2.789.172.991 100,00 3.137.660.481 100,00 3.981.187.396 100,00 4.860.794.652 100,00 4.860.794.652 Kecamatan Peureulak Timur
100,00 2.047.374.602 100,00 2.461.819.052 100,00 3.289.650.967 100,00 4.183.258.223 100,00 4.183.258.223 Kecamatan Peureulak Barat
100,00 1.821.027.842 100,00 2.197.860.332 100,00 3.068.192.247 100,00 3.956.799.503 100,00 3.956.799.503 Kecamatan Sungai Raya
100,00 1.470.659.995 100,00 1.897.227.485 100,00 2.703.059.400 100,00 3.598.005.656 100,00 3.598.005.656 Kecamatan Simpang Jernih
100,00 1.925.422.656 100,00 2.297.630.146 100,00 3.015.357.061 100,00 3.877.764.317 100,00 3.877.764.317 Kecamatan Darul Ihsan
100,00 1.805.709.614 100,00 2.137.417.104 100,00 3.055.144.019 100,00 3.898.051.275 100,00 3.898.051.275 Kecamatan Darul Falah
100,00 2.020.448.302 100,00 2.407.955.792 100,00 2.993.182.707 100,00 3.961.789.963 100,00 3.961.789.963 Kecamatan Idi Timur
100,00 1.070.071.057 100,00 1.487.515.507 100,00 2.295.347.422 100,00 3.169.854.678 100,00 3.169.854.678 Kecamatan Peunaron
7 01 02 Program Penyelenggaraan Persentase penyelenggaraan % 96,40 97,30 262.095.320 982,00 701.679.400 991,00 1.532.184.400 100,00 2.140.445.400 100,00 2.140.445.400 24 Kecamatan
Pemerintahan dan Pelayanan Publik pemerintahan dan pelayanan publik
100,00 15.560.000 100,00 19.060.000 100,00 93.800.000 100,00 132.500.000 100,00 132.500.000 Kecamatan Darul aman
100,00 11.400.000 100,00 17.000.000 100,00 77.500.000 100,00 82.500.000 100,00 82.500.000 Kecamatan Julok
100,00 5.000.000 100,00 24.000.000 100,00 125.000.000 100,00 160.000.000 100,00 160.000.000 Kecamatan Idi Rayeuk
100,00 17.324.000 100,00 22.000.000 100,00 53.500.000 100,00 90.000.000 100,00 90.000.000 Kecamatan Birem Bayeun
100,00 17.920.000 100,00 38.305.000 100,00 80.600.000 100,00 118.000.000 100,00 118.000.000 Kecamatan Serbajadi
100,00 14.950.000 100,00 22.000.000 100,00 49.500.000 100,00 67.000.000 100,00 67.000.000 Kecamatan Nurussalam
100,00 2.100.000 100,00 63.500.000 100,00 65.000.000 100,00 65.000.000 100,00 65.000.000 Kecamatan Peureulak
100,00 16.940.000 100,00 24.000.000 100,00 39.500.000 100,00 58.400.000 100,00 58.400.000 Kecamatan Rantau Selamat
100,00 9.500.000 100,00 54.000.000 100,00 47.500.000 100,00 47.500.000 100,00 47.500.000 Kecamatan Simpang Ulim
100,00 2.100.000 100,00 63.500.000 100,00 65.000.000 100,00 67.000.000 100,00 67.000.000 Kecamatan Ranto Peurelak
100,00 12.493.000 100,00 19.205.000 100,00 67.000.000 100,00 102.500.000 100,00 102.500.000 Kecamatan Pante Bidari
100,00 11.705.000 100,00 24.205.000 100,00 67.000.000 100,00 112.500.000 100,00 112.500.000 Kecamatan Madat
100,00 5.000.000 100,00 52.000.000 100,00 68.000.000 100,00 75.000.000 100,00 75.000.000 Kecamatan Indra Makmu
100,00 11.400.000 100,00 13.400.000 100,00 40.000.000 100,00 47.500.000 100,00 47.500.000 Kecamatan Idi Tunong
100,00 5.000.000 100,00 17.500.000 100,00 40.000.000 100,00 47.500.000 100,00 47.500.000 Kecamatan Banda Alam
100,00 15.900.000 100,00 28.900.000 100,00 77.000.000 100,00 127.500.000 100,00 127.500.000 Kecamatan Peudawa
Bab VII - 14
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kondisi Kinerja Pada Akhir Perangkat Daerah
Kode Indikator Kinerja Program Satuan Pada Tahun 2023 2024 2025 2026
Program Prioritas Pembangunan Periode RPK Penanggung Jawab
Awal 2021
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
100,00 9.340.000 100,00 22.500.000 100,00 52.500.000 100,00 85.000.000 100,00 85.000.000 Kecamatan Peureulak Timur
100,00 6.576.960 100,00 24.205.000 100,00 67.000.000 100,00 112.500.000 100,00 112.500.000 Kecamatan Peureulak Barat
100,00 7.700.000 100,00 24.205.000 100,00 67.000.000 100,00 112.500.000 100,00 112.500.000 Kecamatan Sungai Raya
100,00 21.504.000 100,00 27.544.000 100,00 53.339.000 100,00 105.500.000 100,00 105.500.000 Kecamatan Simpang Jernih
100,00 5.000.000 100,00 17.500.000 100,00 40.000.000 100,00 47.500.000 100,00 47.500.000 Kecamatan Darul Ihsan
100,00 6.460.000 100,00 22.500.000 100,00 40.000.000 100,00 47.500.000 100,00 47.500.000 Kecamatan Darul Falah
100,00 10.652.400 100,00 24.452.400 100,00 65.452.400 100,00 96.452.400 100,00 96.452.400 Kecamatan Idi Timur
100,00 20.569.960 100,00 36.198.000 100,00 90.993.000 100,00 133.093.000 100,00 133.093.000 Kecamatan Peunaron
7 01 03 Program Pemberdayaan Masyarakat Persentase Pemberdayaan % 89,60 92,20 89.328.000 948,00 571.800.000 974,00 1.419.400.000 100,00 2.117.700.000 100,00 2.117.700.000 24 Kecamatan
Desa dan Kelurahan Masyarakat Gampong
100,00 1.000.000 100,00 8.200.000 100,00 40.000.000 100,00 56.000.000 100,00 56.000.000 Kecamatan Darul aman
100,00 3.594.000 100,00 12.000.000 100,00 78.500.000 100,00 112.500.000 100,00 112.500.000 Kecamatan Julok
100,00 11.500.000 100,00 65.500.000 100,00 193.000.000 100,00 270.000.000 100,00 270.000.000 Kecamatan Idi Rayeuk
100,00 1.500.000 100,00 17.000.000 100,00 61.500.000 100,00 125.000.000 100,00 125.000.000 Kecamatan Birem Bayeun
100,00 1.000.000 100,00 8.200.000 100,00 20.500.000 100,00 60.000.000 100,00 60.000.000 Kecamatan Serbajadi
100,00 2.000.000 100,00 22.000.000 100,00 68.500.000 100,00 105.000.000 100,00 105.000.000 Kecamatan Nurussalam
100,00 4.450.000 100,00 35.000.000 100,00 35.000.000 100,00 40.000.000 100,00 40.000.000 Kecamatan Peureulak
100,00 1.500.000 100,00 21.500.000 100,00 49.400.000 100,00 87.200.000 100,00 87.200.000 Kecamatan Rantau Selamat
100,00 6.100.000 100,00 48.500.000 100,00 68.500.000 100,00 95.000.000 100,00 95.000.000 Kecamatan Simpang Ulim
100,00 4.450.000 100,00 35.000.000 100,00 35.000.000 100,00 43.500.000 100,00 43.500.000 Kecamatan Ranto Peurelak
100,00 1.500.000 100,00 8.200.000 100,00 23.500.000 100,00 37.500.000 100,00 37.500.000 Kecamatan Pante Bidari
100,00 1.500.000 100,00 8.200.000 100,00 20.500.000 100,00 37.500.000 100,00 37.500.000 Kecamatan Madat
100,00 6.100.000 100,00 33.000.000 100,00 68.500.000 100,00 95.000.000 100,00 95.000.000 Kecamatan Indra Makmu
100,00 3.594.000 100,00 12.000.000 100,00 68.500.000 100,00 105.000.000 100,00 105.000.000 Kecamatan Idi Tunong
100,00 11.500.000 100,00 44.500.000 100,00 68.500.000 100,00 105.000.000 100,00 105.000.000 Kecamatan Banda Alam
100,00 1.500.000 100,00 8.200.000 100,00 20.500.000 100,00 37.500.000 100,00 37.500.000 Kecamatan Peudawa
100,00 1.500.000 100,00 33.500.000 100,00 71.000.000 100,00 105.000.000 100,00 105.000.000 Kecamatan Peureulak Timur
100,00 1.000.000 100,00 8.200.000 100,00 20.500.000 100,00 37.500.000 100,00 37.500.000 Kecamatan Peureulak Barat
100,00 1.500.000 100,00 8.200.000 100,00 20.500.000 100,00 37.500.000 100,00 37.500.000 Kecamatan Sungai Raya
100,00 1.000.000 100,00 8.200.000 100,00 48.000.000 100,00 64.000.000 100,00 64.000.000 Kecamatan Simpang Jernih
100,00 11.500.000 100,00 44.500.000 100,00 68.500.000 100,00 105.000.000 100,00 105.000.000 Kecamatan Darul Ihsan
100,00 5.040.000 100,00 46.000.000 100,00 68.500.000 100,00 105.000.000 100,00 105.000.000 Kecamatan Darul Falah
100,00 4.000.000 100,00 28.000.000 100,00 182.000.000 100,00 196.000.000 100,00 196.000.000 Kecamatan Idi Timur
100,00 1.000.000 100,00 8.200.000 100,00 20.500.000 100,00 56.000.000 100,00 56.000.000 Kecamatan Peunaron
7 01 04 Program Koordinasi Ketentraman dan Persentase Koordinasi Ketentraman % 88,80 91,60 106.122.400 944,00 364.900.000 972,00 842.230.000 100,00 1.321.546.000 100,00 1.321.546.000 24 Kecamatan
Ketertiban Umum dan Ketertiban Umum
100,00 1.500.000 100,00 5.000.000 100,00 40.000.000 100,00 66.000.000 100,00 66.000.000 Kecamatan Darul aman
100,00 1.500.000 100,00 23.000.000 100,00 60.000.000 100,00 93.500.000 100,00 93.500.000 Kecamatan Julok
100,00 4.500.000 100,00 24.000.000 100,00 66.000.000 100,00 56.000.000 100,00 56.000.000 Kecamatan Idi Rayeuk
100,00 4.622.400 100,00 14.000.000 100,00 31.000.000 100,00 56.000.000 100,00 56.000.000 Kecamatan Birem Bayeun
100,00 1.500.000 100,00 16.700.000 100,00 28.500.000 100,00 68.500.000 100,00 68.500.000 Kecamatan Serbajadi
100,00 1.500.000 100,00 18.500.000 100,00 32.500.000 100,00 56.000.000 100,00 56.000.000 Kecamatan Nurussalam
100,00 0 100,00 10.000.000 100,00 15.000.000 100,00 15.000.000 100,00 15.000.000 Kecamatan Peureulak
100,00 0 100,00 15.000.000 100,00 24.230.000 100,00 39.046.000 100,00 39.046.000 Kecamatan Rantau Selamat
100,00 11.000.000 100,00 21.000.000 100,00 47.000.000 100,00 56.000.000 100,00 56.000.000 Kecamatan Simpang Ulim
100,00 0 100,00 10.000.000 100,00 15.000.000 100,00 15.000.000 100,00 15.000.000 Kecamatan Ranto Peurelak
100,00 5.000.000 100,00 9.700.000 100,00 24.500.000 100,00 41.000.000 100,00 41.000.000 Kecamatan Pante Bidari
100,00 11.700.000 100,00 16.700.000 100,00 33.500.000 100,00 66.000.000 100,00 66.000.000 Kecamatan Madat
100,00 11.000.000 100,00 22.000.000 100,00 46.000.000 100,00 56.000.000 100,00 56.000.000 Kecamatan Indra Makmu
100,00 1.500.000 100,00 4.000.000 100,00 28.500.000 100,00 56.000.000 100,00 56.000.000 Kecamatan Idi Tunong
100,00 4.000.000 100,00 18.500.000 100,00 33.500.000 100,00 56.000.000 100,00 56.000.000 Kecamatan Banda Alam
Bab VII - 15
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kondisi Kinerja Pada Akhir Perangkat Daerah
Kode Indikator Kinerja Program Satuan Pada Tahun 2023 2024 2025 2026
Program Prioritas Pembangunan Periode RPK Penanggung Jawab
Awal 2021
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
100,00 2.000.000 100,00 5.000.000 100,00 33.500.000 100,00 66.000.000 100,00 66.000.000 Kecamatan Peudawa
100,00 8.940.000 100,00 32.000.000 100,00 45.000.000 100,00 61.000.000 100,00 61.000.000 Kecamatan Peureulak Timur
100,00 11.965.000 100,00 16.700.000 100,00 38.500.000 100,00 66.000.000 100,00 66.000.000 Kecamatan Peureulak Barat
100,00 10.230.000 100,00 16.700.000 100,00 33.500.000 100,00 66.000.000 100,00 66.000.000 Kecamatan Sungai Raya
100,00 1.500.000 100,00 5.700.000 100,00 24.000.000 100,00 44.500.000 100,00 44.500.000 Kecamatan Simpang Jernih
100,00 4.500.000 100,00 18.500.000 100,00 33.500.000 100,00 56.000.000 100,00 56.000.000 Kecamatan Darul Ihsan
100,00 1.500.000 100,00 29.500.000 100,00 28.500.000 100,00 56.000.000 100,00 56.000.000 Kecamatan Darul Falah
100,00 3.200.000 100,00 6.000.000 100,00 42.000.000 100,00 42.000.000 100,00 42.000.000 Kecamatan Idi Timur
100,00 2.965.000 100,00 6.700.000 100,00 38.500.000 100,00 68.000.000 100,00 68.000.000 Kecamatan Peunaron
7 01 05 Program Penyelenggaraan Urusan Persentase Penyelenggaraan Urusan % 93,60 95,20 19.669.681 968,00 53.000.000 984,00 111.000.000 100,00 131.000.000 100,00 131.000.000 24 Kecamatan
Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum
Program Penyelenggaraan Urusan Persentase Penyelenggaraan Urusan % 100,00 10.400.000 100,00 22.500.000 100,00 27.500.000 100,00 35.000.000 100,00 35.000.000 Kecamatan Peureulak
Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum
Program Penyelenggaraan Urusan Persentase Penyelenggaraan Urusan % 100,00 7.969.681 100,00 22.500.000 100,00 27.500.000 100,00 40.000.000 100,00 40.000.000 Kecamatan Ranto Peurelak
Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum
Program Penyelenggaraan Urusan Persentase Penyelenggaraan Urusan % 100,00 1.300.000 100,00 8.000.000 100,00 56.000.000 100,00 56.000.000 100,00 56.000.000 Kecamatan Idi Timur
Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum
7 01 06 Program Pembinaan dan Persentase Pembinaan dan % 91,60 93,70 16.300.000 958,00 563.394.934 979,00 2.311.613.664 100,00 3.574.950.674 100,00 3.574.950.674 24 Kecamatan
Pengawasan Pemerintahan Desa Pengawasan Gampong
100,00 0 100,00 7.500.000 100,00 105.000.000 100,00 105.000.000 100,00 105.000.000 Kecamatan Darul aman
100,00 0 100,00 21.094.934 100,00 50.334.749 100,00 156.999.123 100,00 156.999.123 Kecamatan Julok
100,00 - 100,00 54.000.000 100,00 248.000.000 100,00 297.500.000 100,00 297.500.000 Kecamatan Idi Rayeuk
100,00 0 100,00 20.500.000 100,00 51.300.000 100,00 149.500.000 100,00 149.500.000 Kecamatan Birem Bayeun
100,00 100,00 7.500.000 100,00 15.000.000 100,00 105.000.000 100,00 105.000.000 Kecamatan Serbajadi
100,00 0 100,00 15.800.000 100,00 51.978.915 100,00 142.451.551 100,00 142.451.551 Kecamatan Nurussalam
100,00 0 100,00 35.000.000 100,00 35.000.000 100,00 35.000.000 100,00 35.000.000 Kecamatan Peureulak
100,00 0 100,00 49.000.000 100,00 97.000.000 100,00 160.000.000 100,00 160.000.000 Kecamatan Rantau Selamat
100,00 7.500.000 100,00 60.800.000 100,00 230.300.000 100,00 292.500.000 100,00 292.500.000 Kecamatan Simpang Ulim
100,00 0 100,00 17.000.000 100,00 41.000.000 100,00 46.500.000 100,00 46.500.000 Kecamatan Ranto Peurelak
100,00 100,00 7.500.000 100,00 45.000.000 100,00 75.000.000 100,00 75.000.000 Kecamatan Pante Bidari
100,00 100,00 7.500.000 100,00 15.000.000 100,00 22.500.000 100,00 22.500.000 Kecamatan Madat
100,00 7.500.000 100,00 47.000.000 100,00 263.500.000 100,00 292.500.000 100,00 292.500.000 Kecamatan Indra Makmu
100,00 0 100,00 11.000.000 100,00 50.300.000 100,00 149.500.000 100,00 149.500.000 Kecamatan Idi Tunong
100,00 0 100,00 19.800.000 100,00 212.800.000 100,00 297.500.000 100,00 297.500.000 Kecamatan Banda Alam
100,00 - 100,00 7.500.000 100,00 15.000.000 100,00 105.000.000 100,00 105.000.000 Kecamatan Peudawa
100,00 0 100,00 34.800.000 100,00 83.000.000 100,00 134.500.000 100,00 134.500.000 Kecamatan Peureulak Timur
100,00 0 100,00 7.500.000 100,00 75.000.000 100,00 105.000.000 100,00 105.000.000 Kecamatan Peureulak Barat
100,00 0 100,00 45.000.000 100,00 75.000.000 100,00 105.000.000 100,00 105.000.000 Kecamatan Sungai Raya
100,00 100,00 7.500.000 100,00 90.000.000 100,00 120.000.000 100,00 120.000.000 Kecamatan Simpang Jernih
100,00 100,00 19.800.000 100,00 212.800.000 100,00 297.500.000 100,00 297.500.000 Kecamatan Darul Ihsan
100,00 0 100,00 34.800.000 100,00 50.300.000 100,00 149.500.000 100,00 149.500.000 Kecamatan Darul Falah
100,00 1.300.000 100,00 18.000.000 100,00 126.000.000 100,00 126.000.000 100,00 126.000.000 Kecamatan Idi Timur
100,00 0 100,00 7.500.000 100,00 73.000.000 100,00 105.000.000 100,00 105.000.000 Kecamatan Peunaron
UNSUR PEMERINTAHAN UMUM
KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
8 01 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 100,00 100,00 2.678.396.788 100,00 2.908.124.666 100,00 3.431.587.107 100,00 3.951.676.051 100,00 3.951.676.051 Badan Kesatuan Bangsa dan
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah Politik
Kabupaten/Kota
8 01 02 Program Penguatan Ideologi Persentase pemahaman masyarakat % 0,00 100,00 67.086.000 100,00 72.840.011 100,00 84.058.733 100,00 96.798.616 100,00 96.798.616 Badan Kesatuan Bangsa dan
Pancasila dan Karakter Kebangsaan tentang ideologi pancasila dan Politik
karakter kebangsaan
Bab VII - 16
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kondisi Kinerja Pada Akhir Perangkat Daerah
Kode Indikator Kinerja Program Satuan Pada Tahun 2023 2024 2025 2026
Program Prioritas Pembangunan Periode RPK Penanggung Jawab
Awal 2021
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
8 01 03 Program Peningkatan Peran Partai Persentase Peningkatan peran Partai % 100,00 100,00 966.557.018 100,00 1.049.459.257 100,00 1.217.372.728 100,00 1.401.876.886 100,00 1.401.876.886 Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik dan Lembaga Pendidikan Politik, demokrasi dan pengembangan Politik
Melalui Pendidikan Politik dan Etika serta Etika Politik
Pengembangan Etika Serta Budaya
Politik
8 01 04 Program Pemberdayaan dan Persentase terwujudnya pengawasan % 100,00 100,00 308.749.737 100,00 335.231.408 100,00 388.868.412 100,00 447.805.037 100,00 447.805.037 Badan Kesatuan Bangsa dan
Pengawasan Organisasi organisasi kemasyarakatan di Politik
Kemasyarakatan Kecamatan secara
berkesinambungan
8 01 05 Program Pembinaan dan Persentase pembinaan dan % 0,00 100,00 67.086.000 100,00 72.840.012 100,00 84.494.408 100,00 97.300.320 100,00 97.300.320 Badan Kesatuan Bangsa dan
Pengembangan Ketahanan Ekonomi, pengembangan ketahanan ekonomi, Politik
Sosial, dan Budaya sosial dan budaya
8 01 06 Program Peningkatan Kewaspadaan Terwujudnya peningkatan kali 4,00 4,00 1.176.249.211 4,00 1.277.136.890 4,00 1.481.477.771 4,00 1.706.009.505 4,00 1.706.009.505 Badan Kesatuan Bangsa dan
Nasional dan Peningkatan Kualitas kewaspadaan nasional dan Politik
dan Fasilitasi Penanganan Konflik peningkatan kualitas dan fasilitasi
Sosial penanganan konflik sosial
8 01 03 Program Peningkatan Peran Partai Persentase Peningkatan Peran % 100,00 100,00 45.505.000 100,00 54.000.000 100,00 80.000.000 100,00 120.000.000 100,00 120.000.000 Satuan Polisi Pamong Praja
Politik dan Lembaga Pendidikan Partaii Politik dan Lembaga
Melalui Pendidikan Politik dan Pendidikan melalui Pendidikan Politik
Pengembangan Etika Serta Budaya dan Pengembangan Etika serta
Politik Budaya Politik
8 01 06 Program Peningkatan Kewaspadaan Persentase Peningkatan % 100,00 100,00 39.505.000 100,00 24.000.000 100,00 40.000.000 100,00 60.000.000 100,00 60.000.000 Satuan Polisi Pamong Praja
Nasional dan Peningkatan Kualitas Kewaspadaan Nasional dan
dan Fasilitasi Penanganan Konflik Peningkatan Kualitas dan Fasilitas
Sosial Penanganan Konflik Sosial
UNSUR KEKHUSUSAN
KEKHUSUSAN ACEH
9 01 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 100,00 100,00 3.476.022.254 100,00 3.471.022.254 100,00 3.571.022.254 100,00 3.571.022.254 100,00 3.571.022.254 Dinas Syari'at Islam
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
9 01 02 Program Syariat Islam Aceh Persentase Pembinaan Syari'at Islam % 100,00 14.142.526.359 100,00 14.599.033.849 100,00 15.471.260.764 100,00 16.484.868.020 100,00 16.484.868.020 Dinas Syari'at Islam
9 01 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 97,99 100,00 1.231.161.767 100,00 1.682.669.257 100,00 1.936.441.172 100,00 2.147.850.428 100,00 2.147.850.428 Majelis Permusyawaratan
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah Ulama
Kabupaten/Kota
9 01 03 Program Majelis Permusyawaratan Persentase Pelaksanaan Kegiatan % 100,00 8,33 500.000.000 16,67 500.000.000 25,00 1.218.455.000 33,33 2.020.653.000 33,33 2.020.653.000 Majelis Permusyawaratan
Ulama Majelis Permusyawaratan Ulama Ulama
9 01 01 Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Penunjang % 83,79 100,00 1.296.523.966 100,00 1.808.031.456 100,00 1.144.258.371 100,00 1.242.865.627 100,00 1.242.865.627 Baitul Mal
Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
9 01 04 Program Baitul Mal Persentase peningkatan penyaluran % 38,64 100,00 5.004.000.000 100,00 4.944.000.000 100,00 6.580.000.000 100,00 7.495.000.000 100,00 7.495.000.000 Baitul Mal
ZIS Baitul Mal
Bab VII - 17
BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH
Tabel 8.1
Target dan Capaian Indikator Makro Kabupaten Aceh Timur
Target Kondisi
Kinerja
Capaian
Bidang pada Akhir
No Satuan Awal
Urusan/Indikator 2023 2024 2025 2026 Periode
2021
RPK
(2026)
1 Pertumbuhan PDRB % 2,37 2,46 2,51 2,56 2,61 2,61
Indeks Indeks 67,83 68,17 68,51 68,85 69,20 69,20
2 Pembangunan
Manusia (IPM)
Persentase Persen 14,45 14,35 14,30 14,25 14,20 14,20
3 penduduk diatas
garis kemiskinan
2 Indeks Resiko Bencana Indeks 166,74 159,65 152,34 146,63 143,50 143,50
(Tinggi) (Tinggi) (Tinggi) (Tinggi) (Sedang) (Sedang)
3 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks 74,884 75,384 75,884 76,384 76,884 76,884
(Baik) (Baik) (Baik) (Baik) (Baik) (Baik)
4 Persentase Jalan Kabupaten Dalam % 19,30 19,3 22,5 25,7 28,9 28,9
Kondisi Mantap
5 Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 8,21 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00
6 Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Indeks 2,25 2,45 2,55 2,65 2,71 2,71
Elektronik (SPBE)
7 Opini BPK WTP/WDP/ WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Disclaimer
8 Persentase Penegakan Syari’at Islam % 70,00 72,50 75,70 78,52 80,10 80,10
9 Persentase Dayah Yang Terakreditasi % 33,10 34,20 35,30 36,40 37,50 37,50
10 Indeks Ketahanan Pangan Indeks 76,08 77,29 78,50 79,71 80,92 80,92
11 Nilai LPPD Pemerintah Kabupaten Skor 2,8021 2,8421 2,8850 2,9253 2,9698 2,9698
Aceh Timur (Sedang) (Sedang) (Sedang) (Sedang) (Sedang) (Sedang)
15 Jumlah Nilai Investasi Berskala Triliun 0,963 0,583 1,003 1,003 1,023 1,023
Nasional (PMDN/PMA)
16 Persentase penanganan konflik, % 100,00 20,00 20,00 26,67 33,33 100,00
sengketa dan perkara pertanahan
Selain itu IKD juga digunakan sebagai ukuran keberhasilan organisasi SKPA
dan dapat juga dijadikan sebagai acuan dalam pengajuan penganggaran. Indikator
Kinerja Utama diharapkan dapat memenuhi kriteria spesifik, dapat dicapai, relevan,
menggambarkan sesuatu yang dapat diukur. Selanjutnya, penetapan Indikator
Kinerja Daerah Pemerintah Aceh Tahun 2023-2026 dapat dilihat pada Tabel 8.3 :
c Ketentraman, Ketertiban,
. Umum dan Perlindungan
Masyarakat, meliputi :
c.1. Tingkat penyelesaian Kasus #N/A 8 9 6 6 6 KESBANGPOL
pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan)
c.2. Cakupan pelayanan Persen #N/A 35,00 37,50 40,00 42,50 42,50 BPBD
bencana kebakaran
kabupaten/kota
c.3. Tingkat waktu tanggap Menit #N/A 15,00 15,00 15,00 BPBD
(respon time rate) daerah
layanan wilayah manajemen
kebakaran (WMK)
d Sosial, meliputi :
.
d.1. Persentase PMKS yang Persen #N/A 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 DINSOS
memperoleh bantuan sosial
d.2. Persentase PMKS yang Persen #N/A 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 DINSOS
tertangani
d.3. Persentase korban Persen #N/A 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 DINSOS
bencana yang menerima
bantuan sosial selama masa
tanggap darurat
d.4. Persentase Penyandang Persen #N/A 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 DINSOS
Disabilitas Terlantar yang
memperoleh rehabilitasi sosial
di luar panti
d.5. Persentase Anak Terlantar Persen #N/A 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 DINSOS
yang memperoleh rehabilitasi
sosial di luar panti
d.6. Persentase Lanjut Usia Persen #N/A 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 DINSOS
Terlantar yang memperoleh
rehabilitasi sosial di luar panti
d.7. Persentase Gelandangan Persen #N/A 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 DINSOS
dan Pengemis yang
c Perhubungan, meliputi :
.
c.1. Jumlah arus penumpang Orang 14.915 51.000 51.500 52.000 53.000 53.000 DISHUB
angkutan umum
c.2. Jumlah uji kir angkutan Umit 1.445 500 1.250 1.500 1.650 1.650 DISHUB
umum
c.3. Jumlah pelabuhan Unit 3 2 2 2 2 2 DISHUB
laut/udara/terminal bis
c.4. Persentase layanan Persen 4,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 DISHUB
angkutan darat
c.5. Persentase kepemilikan Persen - 0,87 0,48 0,37 0,35 0,35 DISHUB
KIR angkutan umum
c.6. Pemasangan rambu-rambu Unit 15 100 150 200 250 250 DISHUB
c.7. Rasio panjang jalan per Persen 4.433,00 2.245,90 2.245,90 2.245,90 2.245,90 2.245,90 DISHUB
jumlah kendaraan
c.8. Jumlah orang/ barang yang Orang 14.915 51.000 51.500 52.000 53.000 53.000 DISHUB
terangkut angkutan umum dan
c.9. Jumlah orang/ barang Orang 14.915 51.000 51.500 52.000 53.000 53.000 DISHUB
melalui dermaga/ bandara/
terminal per tahun.
f Perpustakaan, meliputi :
.
f.1. Jumlah pengunjung Orang #N/A 24.300 28.000 32.000 39.000 39.000 DISPUSIP
perpustakaan per tahun
f.2. Koleksi buku yang tersedia Examplar #N/A 41.300 41.300 41.300 41.300 41.300 DISPUSIP
di perpustakaan daerah
g Kearsipan, meliputi :
.
g.1. Persentase perangkat OPD #N/A 13 14 15 16 16 DISPUSIP
daerah yang mengelola arsip
secara buku dan
g.2. Peningkatan SDM Orang #N/A 7 8 9 10 10 DISPUSIP
pengelola kearsipan.
b Pertanian, meliputi :
.
b.1. Produktivitas padi atau Ton/Ha #N/A 6,14 6,23 6,36 6,50 6,50 DISTARA
bahan pangan utama local
lainnya per hektar dan
4 Penunjang Urusan
a Perencanaan pembangunan,
. meliputi:
a.1. Tersedianya dokumen Dokumen 1 0 0 0 1 1 BAPPEDA
perencanaan RPJPD yang
telah ditetapkan dengan
PERDA
a.2. Tersedianya dokumen Dokumen 1 0 0 0 1 1 BAPPEDA
perencanaan RPJMD yang
telah ditetapkan dengan
PERDA/PERKADA
a.3. Tersedianya dokumen Dokumen 2 2 2 2 2 2 BAPPEDA
perencanaan : RKPD yang
telah ditetapkan dengan
PERKADA
a.4. Penjabaran konsistensi Dokumen #N/A 1 1 1 1 1 BAPPEDA
program RPJMD ke dalam
RKPD
a.5. Penjabaran konsistensi Dokumen #N/A 1 1 1 1 1 BAPPEDA
Program RKPD ke dalam APBD
dan