Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL

KETAHANAN PANGAN
PERINGATAN
HARI PANGAN SEDUNIA

Dinas Pangan
dan Perikanan

MEMBANGUN PEREKONOMIAN MELALUI PEMANFAATAN


PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER PANGAN DAN GIZI

Oleh :
DINAS PANGAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN MOJOKERTO
1. TUJUAN
Pertanian bukan hanya merupakan aktivitas ekonomi untuk
menghasilkan pendapatan bagi petani saja. Lebih dari itu, pertanian
adalah sebuah cara hidup bagi sebagian besar petani di Indonesia. Oleh
karena itu pembahasan mengenai sektor dan sistem pertanian harus
menempatkan subjek petani, sebagai pelaku sektor pertanian secara utuh,
tidak saja petani sebagai homo economicus, melainkan juga sebagai
homo socius dan homo religius. Konsekuensi pandangan ini adalah
dikaitkannya unsur-unsur nilai sosial-budaya lokal, yang memuat aturan
dan pola hubungan sosial, politik, ekonomi, dan budaya ke dalam
kerangka paradigma pembangunan sistem pertanian. (Mubyarto, 1989).
Pengertian ketahanan pangan, tidak lepas dari UU No. 18/2012
tentang Pangan. Disebutkan dalam UU tersebut bahwa Ketahanan
Pangan adalah "kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik
jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau
serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
berkelanjutan". (-, 2014).
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Moj pengembangan mendukung
pembangunan pertanian untuk menunjang ketahanan pangan bisa
dilakukan dengan secara langsung melibatkan masyarakat untuk berperan
serta dalam pengelolaan kemandirian pangan. Salah satu kegiatan dalam
beberapa tahun ini mampu untuk menunjang ketahanan pangan di
Kabupaten Mojokerto yaitu pemanfaatan lahan kampung organik yang
ada di Dusun Penanggungan, Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas,
Kabupaten Mojokerto melalui program Kawasan Pangan Lestari (KRPL).

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 2


2. KESELARASAN
Keberhasilan pelaksanaan pengembangan Kampung Organik di
Dusun Penanggungan Kecamatan Trawas, pada hakekatnya sangat
ditentukan oleh tersedianya sumberdaya manusia yang berkemampuan,
berkarakter, profesional dan berkinerja tinggi. 
Penyiapan sumberdaya manusia dengan kualifikasi tersebut, perlu
dirancang secara terencana, terarah, terpadu dan berkesinambungan
serta dengan visi jauh kedepan.  Karena itu, kebijakan pengembangan
kawasan Kampung Organik berorientasi pada masyarakat lokal, melalui
sumberdaya manusia yang tidak saja diarahkan pada upaya
pengembangan usaha budidaya tetapi juga meliputi pengembangan
agribisnis hulu (penyediaan sarana pertanian) dan agribisnis hilir
(processing dan pemasaran) dan jasa-jasa pendukungnya dalam hal ini
peran pemerintah diharapkan tidak turun secara langsung tetapi bisa
menjadi suatu pendamping dan tentu saja sebagai fasilitator dalam
mendukung keberhasilan suatu pembentukan kelompok usahatani yang
akan secara langsung menggerakkan kegiatan agribisnis di desa.

3. SIGNIFIKASI
Pilihan kebijakan harus melihat secara spesifik, mengingat banyak
kebijakan pertanian dipertahankan dengan tujuan yang dinyatakan untuk
meningkatkan ketahanan pangan. Namun, kebijakan-kebijakan ini
seringkali menghasilkan harga yang lebih tinggi untuk makanan pokok,
dengan dampak negatif pada ketahanan pangan rumah tangga miskin. (-,
2019).
Inisiatif pembentukan kampung organik diawali dengan keinginan
dari tokoh desa akan akses semua orang di desa setiap saat ke makanan
yang cukup untuk kehidupan yang aktif dan sehat. Dibutuhkan waktu yang

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 3


tidak sedikit untuk merubah pola pikir dari warga desa agar berubah ke
pola tanam pertanian organik

Lahirnya perkumpulan dengan nama Brenjonk menjadi wadah


pelatihan bagi warga yang serius ingin mengembangkan bisnis di bidang
pertanian organik Perkumpulan Brenjonk dalam pembentukan kampung
organik jelas secara langsung maupun tidak langsung memberikan
dampak yang positif pada perputaran ekonomi di desa yang jelas
bersinergi dengan kondisi pertanian dan topografi yang ada di desa
penanggungan dalam usaha pemanfaatan lahan. Lahan pekarangan
yang awalnya hanya dimanfaatkan komoditas singkong yang bernilai
ekonomi rendah menjadi prioritas utama dalam membenahi pola pikir
masyarakat sekitar untuk bisa mengikuti langkah-langkah kearah
kampung organik. Kondisi perekonomian warga Dusun Penanggungan
juga menjadi pelecut semangat untuk membangun kampung organik.
Betapa tidak, mayoritas pekarangan rumah warga setempat dibiarkan
terbengkalai.

4. INOVASI
a. Kebijakan dan program pertanian Indonesia yang mendukung
pertanian keluarga dalam memperkuat basis ketahanan pangan
masyarakat tersebut mendapat apresiasi positif dari ratusan
perwakilan negara anggota FAO (Food and Agriculture Organization),
IFAD (International Fund for Agricultural Development), Asosiasi
Petani dan Lembaga Internasional. (-, 2019).
Inovasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam
mendukung ketahanan pangan yaitu pemanfaatan lahan pekarangan
yang ada di lokasi desa penanggungan lewat kegiatan (program)
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Kampung organik dikelola
langsung oleh masyarakat sekitar maka hal itu akan memiliki sifat
yang berkesinambungan dalam hal pengelolaannya

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 4


b. Inovasi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dilakukan
Kabupaten Mojokerto menginisiasi atau adaptasi dari Kementerian
Pertanian yaitu optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep
Rumah Pangan Lestari (RPL). Pada hakekatnya KRPL ini merupakan
suatu gerakan sekelompok masyarakat yang mandiri untuk
meningkatkan kapasitas kemandirian pangannya (aspek ketersediaan,
akses, dan keaneka ragaman pangan) secara
bersama/terintegrasi/kolektifitas melalui pemanfaatan lahan
pekarangan secara optimal. Di Dusun Penanggungan hampir semua
rumah melakukan usaha tani di pekarangannya, tiap Senin dan Kamis
dilakukan panen untuk segera dikemas dan pada hari Rabu diadakan
sekolah lapang padi organik . Semua pelaku usaha tani dari hulu
sampai hilir merupakan masyarakat Dusun Penanggungan dan
Anggota perkumpulan Brenjonk

5. TRANSFERABILITAS
Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan
program yang langsung dari Kementerian Pertanian maka bisa diterapkan
disemua daerah untuk membangun ekonomi pedesaan melalui
pemanfaatan pekarangan dan sangat jelas akan menggerakkan ekonomi
masyarakat secara berdikari. Kampung organik yang ada di Dusun
Penanggungan bisa diadaptasi untuk daerah/lokasi lain dalam kegiatan
pendampingan yang dilakukan pemerintah daerah atau dinas terkait untuk
pemanfaatan lahan yang tidak produktif. Tidak harus berbasis organik
dalam adaptasi itu tetapi suatu hal yang mampu menunjang ketahanan
pangan di suatu daerah. Kegiatan pertanian yang dinahkodai kelompok
Brenjonk juga membuka kesempatan lain yang berhubungan dengan
edukasi pertanian, dari edukasi anak sekolah, pelatihan, Kuliah Kerja
Nyata, magang dan jujugan daerah lain yang belajar mengenai
Perkumpulan Brenjonk.

6. SUMBER DAYA DAN KELANJUTAN

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 5


a. Sumber daya yang mendukung dalam usaha tani yang dilakukan
kampung organik Brenjonk sangat mendukung. SDM yang rata-rata
petani yang awalnya dibawah garis kemiskinan memiliki kemauan
yang kuat untuk berubah secara ekonomi sehingga berdirilah
kampung organik Brenjonk untuk mengolah pertaian secara
organik. Selain SDM yang merupakan faktor terpenting, air yang
melimpah, tanah yang subur dan hawa yang sejuk mendukung d
organik dilakukan disana.
b. Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) ini akan terus
berlanjut dengan kelompok brenjonk sebagai katalis nya dan
memiliki potensi berkembang menjadi percontohan untuk daerah
lainnya. Desa Penanggungan sudah menjadi tempat “jujugan” bagi
para akedimisi maupun pelatihan bagi warga Kabupaten/Kota
Mojokerto dan daerah sekitar yang serius ingin mengembangkan
bisnis di bidang pertanian organik. Anggota dari Perkumpulan
Brenjonk sebanyak 130 anggota di Dusun Penanggungan,
Kecamatan Pacet dan Prigen-Pasuruan. Selain itu hasil panen
berupa sayur mayur, beras dan buah-buahan mereka telah
mengantongi sertifikasi pangan organik dari PT Bioset Bogor,
sehingga produk Brenjonk bisa menembus supermarket di Kota
Surabaya.

7. DAMPAK
a. Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tingkat rumah tangga
sehingga terwujud kemandirian pangan. Desa Penanggungan
merupakan kawasan percontohan di daerah Kabupaten Mojokerto
KRPL dengan pertanian Organiknya. Evaluasi parameter yang
digunakan meliputi indikator ekonomi, ekologi dan indikator sosial
b. Ekonomi, dari sisi ekonomi adalah indikator yang paling utama
untuk mengevaluasi dampak/outcome dimana produk pertanian

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 6


organik desa penanggungan sudah mengantongi sertifikat
sehingga menembus supermarket di Kota Surabaya.
Ekologi, Penggunaan bahan-bahan alami akan meningkatkan
kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu
kesatuan dan tak terpisahkan PH tanah yang digunakan Pertanian
Organik berkisar 5-7 yang sangat bagus untuk Usaha Tani.
Sosial, secara sosial telah menjadi kebanggan warga dari Desa
Penanggungan maupun Kabupaten Mojokerto
c. Gambar hasil evaluasi
Analisis Ekonomi Kampung Organik
Tahun Pendapatan Pengeluaran Laba
2016 290.341.984 275.769.344 14.572.640
2017 307.294.103 269.902.100 37.392.003
2018 404.478.445 337.626.696 66.851.749

Dengan menggunakan analisis trend sederhana bisa dilakukan


forecast tentang laba tahun kedepannya. Dengan regresi
sederhana y=a+bx, Ditemukan a = 3 dan b = 26.067.732 maka
peramalan laba tahun 2019 dan 2020 yang akan datang sebesar
Tahun Laba (Y) x x.y x2
2016 14.572.640 -1 -14.572.640 1
2017 58.534.184 0 0 0
2018 66.708.104 1 66.708.104 1
2019 52.135.467 2
2020 78.203.199 3

8. KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN


Inisiasi dari Kementerian Pertanian mengenai Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL) dan pendampingan dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto
melalui KRPL telah menjadi langkah progresif Dusun Penanggungan dan
kelompok Brenjonk menjadikan Desa penanggungan dikenal sebagai
kampung organik yang berhasil, Dusun Penanggungan juga menjadi
perhatian Pemkab Mojokerto. Jalan desa dicor, juga dapat bantuan Rp
600 juta yang digunakan membangun foodcourt, gedung pertemuan dan

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 7


rumah kemas, prasarana dan sarana transportasi yang merupakan bagian
penting untuk keberhasilan pengembangan kampung organik.

Peranan Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Pangan dan


Perikanan untuk pengembangan Kampung Organik akan dilakukan secara
berkesinambungan dan telah menjadi masterplan yang bisa dilhat di tabel
berikut:

No JENIS KEGIATAN RENTANG TAHUN OPD LEADING SECTOR


PENGEMBANGAN
AGRIBISNIS
1 Pengadaan alat pembuatan 2021 - 2023 Dinas Pangan dan
Pupuk Organik Perikanan dan Dinas
Pertanian
2 Pengembangan Rumah Pangan 2020 - 2021 Dinas Pangan dan
Lestari Perikanan
PENGEMBANGAN SARANA
PRASARANA PENUNJANG
1 Revitalisasi klinik Agribisnis dan 2021 - 2022 Dinas Pangan dan
Balai Peternakan Perikanan dan Dinas
Pertanian
PENGEMBANGAN LEMBAGA
PEREKONOMIAN
1 Peningkatan permodalan dan 2020 - 2028 Dinas Pangan dan
Peningkatan akses Perikanan, Dinas
petani/ternak Pertanian dan Bank Jatim
PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA
1 Pengembangan Organisasi 2019 - 2020 Dinas Pangan dan
Pertanian (Kelompok Tani, Perikanan dan Dinas
HIPPA) Pertanian
2 Pelatihan, pengembangan, dan 2019 - 2028 Dinas Pangan dan
PENDAMPINGAN produksi Perikanan dan Dinas

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 8


budidaya petanian dan Pertanian
peternakan ORGANIK untuk
Komoditas potensial
3 Peningkatan kapasitas SDM 2019 - 2028 Dinas Pangan dan
untuk Marketing dan Perikanan, Dinas
Pemasaran Produk Pertanian dan Kamar
Dagang dan Industri

Keputusan Bupati Nomor Nomor 188.45/322/HK/416-012/2018 tertanggal


28 Mei 2018 tentang Lokasi Pengembangan Kawasan Kampung Organik
memiliki dua pertimbangan utama dalam menentukan lokasi Kampung
Organik. Keputusan Bupati ini secara eksplisit menyebut bahwa lokasi
Pengembangan Kawasan Kampung Organik terletak di Desa
Penanggungan Kecamatan Trawas. Lokasi ini kemudian didukung oleh
Desa-Desa Penyangga yang berada disekitarnya, yaitu Desa Selotapak,
Sukosari, Kedungudi dan Tamiajeng. Lebih lanjut, Keputusan Bupati
No. 322/2018 ini juga mengatur komoditas prioritas dari Kawasan
Kampung Organik ini adalah tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan dan perikanan. Bupati Mojokerto juga mengeluarkan
Keputusan Bupati Nomor 188.45/677/HK/416-012/2018 yang selanjutnya
disebut sebagai Keputusan Bupati Nomor 677/2018 dalam dokumen ini
tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pengembangan Kawasan
Kampung Organik. Kelompok Kerja ini memiliki tugas antara lain:
1. Merumuskan strategi Pengembangan Kawasan Kampung Organik
2. Mempersiapkan dan melaksanakan koordinasi Pengembangan
Kawasan Kampung Organik.
3. Melakukan koordianasi sinkronisasi dan integrasi baik perencanaan
maupun kegiatan dalam pelaksanaan Pengembangan Kawasan
Kampung Organik.

4. Melakukan monitoring dan evaluasi Pengembangan Kawasan


Kampung Organik

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 9


5. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati. (Bappeda,
2018)

9. LESSON LEARNED
Hal yang bisa diambil dari keberhasilan kegiatan Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL) di Dusun Penanggungan, Desa Penanggungan
Kecamatan Trawas selain pendampingan dari Pemerintah Daerah yang
paling pokok adalah Sumber Daya Manusia yang mempunyai keinginan
yang kuat untuk berubah menjadi faktor utama, penyediaan prasarana
pembangunan sistem agribisnis, industri kecil, dan kerajinan rakyat serta
pemanfaatan sumberdaya alam secara holistik di pedesaan. Sebuah
konsep dengan sasaran akhir tercapainya kawasan perdesaan yang
mandiri, berwawasan lingkungan, selaras, serasi dan pengelolaan
sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat lokal.

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 10


DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun


Anggaran 2018. 2018. Laporan Akhir Masterplan Pengembangan
Kawasan Kampung Organik. Mojokerto

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta. LP3S.

-, 2014. http://www.bulog.co.id/ketahananpangan.php. Diakses pada


tanggal 11 Oktober 2019 pukul 13:00.

-, 2019. http://www.oecd.org/agriculture/topics/food-security/. Diakses


pada tanggal 11 Oktober 2019 pukul 13:00.

-, 2019. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
4571191/program-krpl-dan-bekerja-kementan-dapat-perhatian-
internasional. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2019 pukul 13:00.

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 11


LAMPIRAN

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 12


Keputusan Bupati Mojokerto Pemberntukan Kelompok Kerja
Pengembangan Kawasan

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 13


Keputusan Bupati Mojokerto Lokasi Pengembangan Kampung Organik

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 14


Masterplan Pengembangan Kawasan Kampung Organik

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 15


Gapura Dusun Penanggunan Kampung Organik

Pintu Masuk Dusun Penanggungan

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 16


Slogan KRPL DI Dusun Penanggungan

FoodCourt Kampung Organik Penanggungan

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 17


Akses Jalan Yang Layak Dilewati (DiCor)

Akses Jalan Yang Layak Dilewati (DiCor)

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 18


Slogan Pemanfaatan Pekarangan

Kegiatan Di Perkumpulan Bernjonk

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 19


Panen hasil Pertanian Organik

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto

20
Edukasi Sekolah Lapang adik-adik Sekolah Dasar Di Desa Penanggungan

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto

21
Sortasi dan Membersihkan hasil Pertanian Organik

Tempat Penanganan Pasca Panen Pertanian Organik

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 22


Sayur Organik Dikemas

Sortasi dan Membersihkan hasil Pertanian Organik

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 23


Piagam Penghargaan Perkumpulan Brenjonk

Piala Penghargaan Pengentasan Kemiskinan

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 24


Piala Juara 2 Lomba Teknologi Tepat guna

Cinderamata KKN, Magang, Dll

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 25


Kegiatan Menumbuk Beras Organik

EM4 (Effective Mikroorganism) 4

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 26


Proses Pembuatan EM4

Aplikator Uji Lab

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 27


Pembuatan Kompos

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 28


Hasil Pertanian Kampung Organik Desa Penanggungan

Hasil Pertanian Kampung Organik Desa Penanggungan

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 29


Hasil Pertanian Kampung Organik Desa Penanggungan

Hasil Pertanian Kampung Organik Desa Penanggungan

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 30


Hasil Pertanian Kampung Organik Desa Penanggungan

Hasil Pertanian Kampung Organik Desa Penanggungan

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 31


Hasil Pertanian Kampung Organik Desa Penanggungan

Bibit Dari Kampung Organik Desa Penanggungan

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 32


Hasil Panen Tomat Ceri

Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Mojokerto 33

Anda mungkin juga menyukai