PETUNJUK PELAKSANAAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Hortikultura pada Tahun 2022 dilaksanakan sesuai dengan Agenda
Pembangunan Nasional untuk mendukung pencapaian Prioritas Nasional (1)
Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas, dan
diprioritaskan untuk mendukung 3 (tiga) Program yaitu; a) Ketersediaan, Akses dan
Konsumsi Pangan Berkualitas, b) Nilai Tambah dan Daya Saing Industri, c)
Dukungan Manajemen.
Dalam implementasi 3 (tiga) program tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura juga
memperhatikan perkembangan perekonomian Indonesia dan arahan Presiden atau
Menteri Pertanian, salah satunya perkembangan akibat meluasnya wabah COVID-
19 di Indonesia. Dengan adanya pandemi ini, terjadi pelemahan ekonomi di
Indonesia, sehingga Presiden Jokowi meminta Kementerian dan Lembaga
melaksanakan program kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk menjaga daya
beli masyarakat.
Kementerian Pertanian selaku pemegang kebijakan dalam menjamin ketersediaan
pangan terus melakukan berbagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan untuk
seluruh masyarakat Indonesia. Kemudahan masyarakat dalam mengakses bahan
pangan dengan kualitas yang baik juga merupakan wujud terciptanya ketahanan
pangan masyarakat/keluarga tidak terkecuali untuk komoditas hortikultura. Salah
satu langkah Kementan untuk meningkatkan akses dan kualitas pangan adalah
dengan melakukan optimalisasi pekarangan. Kegiatan ini dilakukan melalui
pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan tidur/kosong yang tidak produktif dengan
menerapkan budidaya intensif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi
kebutuhan pangan dan gizi keluarga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan
pendapatan keluarga. Optimalisasi lahan pekarangan tersebut dituangkan dalam
kegiatan “Pekarangan Pangan Lestari (P2L)”.
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh
kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan
pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan
ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan. Program
peningkatan ketahanan pangan di wilayah pedesaan dan perkotaan dilakukan
melalui peningkatan penyediaan pangan keluarga dengan mengoptimalkan
pemanfaatan lahan marginal dan ruang terbuka untuk produksi sesuai dengan
potensi sumberdaya lokal.
Program P2L memiliki sasaran penerima kelompok yang tergabung dalam Poktan/
Gapoktan/ Kelompok Wanita Tani/ Kelompok PKK. Kegiatan P2L dilaksanakan
dengan komponen kegiatan yang terdiri dari sarana perbenihan, demplot,
pertanaman dan sarana pascapanen/pemasaran. Dengan keterbatasan gerak
masyarakat saat ini, kegiatan ini sangat cocok dilaksanakan karena aktivitas hanya
dilakukan di sekitar pekarangan rumah. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan
manfaat dalam bentuk penyediaan pangan bagi keluarga serta alternatif
penambahan pendapatan rumah tangga. Hasil atau manfaat dari kegiatan P2L
dapat dirasakan oleh masyarakat dalam waktu singkat karena komoditas yang
dikembangkan adalah sayuran dan tanaman obat yang relatif memiliki umur pendek.
P2L merupakan solusi agar lahan pekarangan yang sempit masih mampu
menunjang pendapatan keluarga.
Dalam upaya menyelaraskan pelaksanaan kegiatan P2L di lingkup Direktorat
Jenderal Hortikultura, perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan Pekarangan Pangan
Lestari (P2L) Tahun 2022. Dengan adanya Petunjuk Pelaksanaan ini diharapkan
dapat dijadikan acuan pelaksanaan kegiatan P2L di lingkup Direktorat Jenderal
Hortikultura Tahun 2022.
C. Pengertian
Dalam petunjuk pelaksanaan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari ini yang
dimaksud dengan:
1. Pekarangan Pangan Lestari (P2L) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh
kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan
pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan
ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan.
2. Pekarangan adalah lahan yang ada di sekitar rumah/bangunan tempat
tinggal/fasilitas publik dengan batas pemilikan yang jelas.
3. Lestari adalah keberlangsungan atau keberlanjutan kelompok penerima manfaat
dalam pengelolaan komponen kegiatan P2L.
4. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan
sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok
masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah.
5. Kelompok P2L adalah kelompok yang memenuhi kriteria penerima manfaat pada
tahun 2022 untuk melaksanakan kegiatan sarana perbenihan, demplot,
pertanaman, dan sarana pascapanen.
6. Tim Teknis adalah tim yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan kegiatan P2L antara lain sosialisasi dan seleksi calon kelompok
penerima manfaat, melakukan bimbingan teknis, pemantauan/pengendalian,
evaluasi dan pelaporan sesuai pelaksanaan program.
7. Penerima manfaat P2L adalah kelompok/lembaga masyarakat yang memiliki
legalitas sah dari pihak yang berwenang dan memiliki kriteria sesuai dengan
persyaratan Penerima Manfaat Kegiatan P2L.
8. Sarana perbenihan adalah sarana yang berfungsi sebagai tempat untuk
perbanyakan benih bagi kelompok yang di dalamnya terdapat rumah benih, dan
sarana pendukung lainnya yang terkait dengan perbenihan.
9. Benih adalah tanaman hortikultura atau bagian darinya yang digunakan untuk
memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan tanaman hortikultura sesuai
dengan UU No. 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura;
10. Demplot adalah lahan percontohan sebagai tempat usaha bersama kelompok
untuk menghasilkan komoditas sayuran dan tanaman obat yang berorientasi
pasar.
11. Pertanaman adalah kegiatan budidaya yang dilakukan oleh penerima manfaat di
lahan pekarangan dan lahan tidur/kosong yang tidak produktif di sekitar
rumah/bangunan tempat tinggal.
12. Pascapanen adalah tindakan penanganan produk segar (fresh handling
practices) yang disiapkan atau dilakukan pada tahapan dari panen sampai
pascapanen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen.
13. Calon Penerima dan Calon Lokasi yang selanjutnya disebut CPCL adalah
kelompoktani/gapoktan/kelompok masyarakat/kelompok PKK/ lembaga
pemerintah /lembaga non pemerintah pada lokasi yang akan diusulkan
menerima bantuan pemerintah.
14. Penerima manfaat adalah Poktan/ Gapoktan/ Kelompok Wanita Tani/ Gapoktan
Bersama/ kelompok PKK/ LMDH/ Lembaga Non Pemerintah / Lembaga
Pemerintah/ Kelompok Usaha Bersama, santri tani milenial, kelompok
masyarakat dan Lembaga Keagamaan.
15. Geo-tagging adalah gabungan fitur kamera yang dapat melakukan sinergi
langsung dengan fitur GPS (Global Positioning System) guna memberikan
informasi secara realtime.
BAB II
LINGKUP KEGIATAN PEKARANGAN PANGAN LESTARI
Indikator Keberhasilan
Indikator Output:
Terlaksananya kegiatan P2L oleh kelompok penerima manfaat sebanyak
1.650 kelompok.
Fasilitasi Pekarangan Pangan Lestari disalurkan dalam bentuk uang, sesuai
dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022
Tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian
Tahun Anggaran 2022.
Pendampingan dan Pengawalan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari
dilaksanakan oleh Tim Teknis pada masing-masing Eselon II lingkup Direktorat
Jenderal Hortikultura dengan rencana sebaran lokasi kegiatan sesuai usulan lokasi
kegiatan prioritas dan usulan daerah.
A. Pelaksana Kegiatan
1. PUSAT
Pelaksana di tingkat pusat merupakan Satker Direktorat Jenderal Hortikultura,
dan mempunyai tugas sebagai berikut;
a) Membentuk Tim Teknis Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari Pusat dan
Daerah berdasarkan usulan;
b) Menyusun Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari;
c) Melakukan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan kepada petugas
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten/Kota dan penerima manfaat;
d) Melakukan verifikasi usulan CPCL dari Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten/Kota;
e) Menetapkan penerima manfaat kegiatan Pekarangan Pangan Lestari oleh
PPK disahkan oleh KPA;
f) Melakukan Pembinaan, pengawalan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan;
g) Menyusun laporan akhir kegiatan.
2. Provinsi
Pelaksana di daerah merupakan Dinas Ketahanan Pangan atau Instansi yang
menangani bidang Ketahanan Pangan di Provinsi dan mempunyai tugas sebagai
berikut;
a) Membantu petugas Pusat dalam melakukan pembinaan dan pendampingan;
b) Berkordinasi dengan petugas Kabupaten/Kota dalam melakukan pemantauan
dan pelaporan kegiatan.
c) Mengusulkan nama tim teknis untuk melakukan pendampingan pelaksanaan
kegiatan P2L oleh Kelompok;
3. Kabupaten/Kota
Pelaksana di daerah merupakan Dinas Ketahanan Pangan atau Instansi yang
menangani bidang Ketahanan Pangan di Kabupaten/Kota dan mempunyai tugas
sebagai berikut;
a) Melaksanakan identifikasi, verifikasi dan mengusulkan penerima manfaat;
b) Melakukan identifikasi kebutuhan jenis bahan dan alat yang dibutuhkan
dengan melibatkan pengurus dan anggota kelompok secara bersama-sama
yang didampingi dan dibimbing oleh Tim Teknis.
c) Rencana kegiatan yang disusun meliputi jenis kebutuhan, lokasi, waktu
pelaksanaan, dan pelaksana untuk setiap komponen kegiatan.
d) Bersama dengan calon penerima menyusun dan mengesahkan Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan dengan
mencantumkan:
- Nama dan alamat kelompok
- nama, NIK, dan alamat ketua kelompok yang dilengkapi dengan fotocopy
KTP
- nama, NIK dan alamat anggota kelompok
- nomor rekening a.n. kelompok
- nama cabang/unit bank diutamakan BRI atau Bank Pemerintah/BUMN
(Kecuali Provinsi Aceh).
e) Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tersebut merupakan acuan dalam
melaksanakan kegiatan P2L bagi kelompok. Apabila terjadi perubahan RUK,
segera diajukan persetujuan oleh Tim Teknis untuk dilakukan revisi RUK
kepada PPK.
f) Mengusulkan nama tim teknis untuk melakukan pendampingan pelaksanaan
kegiatan P2L oleh Kelompok;
g) Membantu petugas Pusat dalam pelaksanaan kegiatan, pendampingan,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
h) Membantu penerima manfaat dalam mendokumentasikan bukti pengeluaran
(kuitansi/bon pembelian) sesuai dengan RUK dan mengubahnya dalam
bentuk pdf.
i) Semua dokumen yang telah di pdfkan di upload ke dalam aplikasi BAST
BANPEM Kementan
B. Metode Pelaksanaan
b) Demplot
Demplot berfungsi sebagai tempat usaha bersama untuk menghasilkan
produk sayuran dan tanaman obat yang berorientasi pasar. Setiap kelompok
wajib membuat, mengembangkan dan memelihara demplot sesuai dengan
budidaya sayuran dan tanaman obat yang dikembangkan oleh anggota
kelompok dan masyarakat lainnya. Pengembangan demplot dilakukan
sepanjang tahun dengan persyaratan yaitu :
a. Terletak pada lokasi yang sama dengan rumah benih dan berdekatan
dengan lokasi pertanaman.
b. Luas total demplot minimal 150 m2 atau dapat diganti dengan 250 polybag
(diameter 30 cm) dalam rak tanam/vertikultur dan/atau wall planter.
c. Demplot berfungsi sebagai tempat usaha kelompok
d. Demplot menerapkan teknologi budidaya ramah lingkungan.
e. Sayuran dan tanaman obat yang dibudidayakan dalam demplot untuk
pemenuhan kebutuhan pangan, dan bila produksi berlebih dapat digunakan
untuk peningkatan pendapatan.
c) Pertanaman
Sayuran yang dibudidayakan di pertanaman dilaksanakan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga, dan bila produksi berlebih
dapat digunakan untuk peningkatan pendapatan. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam pertanaman adalah:
a. Sistem budidaya sayuran dan tanaman obat dapat dilakukan menggunakan
media lahan dan/atau polibag
b. Setiap anggota kelompok diwajibkan menanam minimal 25 m2 atau setara
dengan 50 polibag dalam rak tanam/vertikultur dan/atau wall planter;
c. Untuk santri tani milenial (pesantren), kelompok masyarakat, Lembaga
Keagamaan dan/atau calon penerima yang anggotanya tidak memiliki lahan
untuk pertanaman, luas lahan pertanaman anggota kelompok dapat
digabung secara kumulatif pada areal minimum seluas 500 m2 dan/atau
1.000 polybag (setara 20 anggota x 25 m2 dan/atau 50 polybag) pada
lokasi tertentu dan terlihat pemisahan yang jelas antara komponen demplot
dan pertanaman.
d. Sayuran dan tanaman obat yang dibudidayakan untuk pemenuhan
kebutuhan pangan keluarga, dan bila produksi berlebih dapat digunakan
untuk peningkatan pendapatan
Pemanfaatan dana bantuan pemerintah untuk kegiatan pertanaman antara
lain :
Fasilitasi Bantuan dalam P2L merupakan jenis Bantuan Pemerintah dalam bentuk
uang berupa Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang
ditetapkan oleh PA. Proses bantuan pemerintah dalam bentuk uang berpedoman
pada Peraturan Menteri Keungan No 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;
dan Peraturan Menteri Keuangan No. 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan No 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga.
Proses pencairan, penyaluran dan pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah dalam
Bentuk Uang diatur sebagai berikut:
1. Ketentuan Administrasi :
a. Pemberian bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah
yang ditetapkan oleh PA kepada penerima manfaat diberikan berdasarkan
Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA.
b. Pencairan bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah
yang ditetapkan oleh PA dalam bentuk uang dapat dilakukan secara
sekaligus atau bertahap.
c. Penentuan pencairan secara sekaligus atau bertahap ditetapkan oleh KPA
dengan mempertimbangkan jumlah dana dan waktu pelaksanaan kegiatan.
d. Pencairan dana bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan
Pemerintah yang ditetapkan oleh PA dalam bentuk uang yang diberikan
kepada perseorangan dilaksanakan secara sekaligus berdasarkan Surat
Keputusan.
e. Pencairan dana bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan
Pemerintah yang ditetapkan oleh PA yang diberikan kepada Kelompok
Masyarakat dan Lembaga Pemerintah atau Lembaga Non Pemerintah dapat
dilakukan sekaligus atau bertahap berdasarkan Surat Keputusan dan
perjanjian kerjasama antara penerima manfaat dengan PPK.
f. Perjanjian kerjasama, memuat :
- Hak dan kewajiban kedua belah pihak;
- Jumlah dan nilai barang yang akan dihasilkan/ dibeli;
- Jenis barang yang akan dihasilkan/dibeli;
- Jangka waktu penyelesaian pekerjaan;
- Tata cara dan syarat penyaluran;
- Pernyataan kesanggupan penerima manfaat untuk menghasilkan pekerjaan
sesuai dengan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)/membeli barang sesuai
dengan jenis dan spesifikasi;
- Pengadaan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel;
- Pernyataan kesanggupan penerima manfaat untuk menyetorkan sisa dana
yang tidak digunakan ke Kas Negara;
- Sanksi; dan
- Penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan kepada PPK setelah
pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran.
g. Mekanisme pembayaran bantuan pemerintah dilakukan melalui LS, UP, dan
TUP. Pembayaran diutamakan melalui mekanisme LS, sementara
mekanisme UP dan TUP digunakan pada saat kondisi mendesak.
h. Kelompok Masyarakat, Lembaga Pemerintah atau lembaga non pemerintah
penerima manfaat mengajukan permohonan pembayaran (Lampiran 5)
dengan dilampiri dokumen pencairan dana sesuai dengan perjanjian
kerjasama.
i. Pengajuan permohonan pembayaran secara sekaligus atau bertahap
dilampiri:
- Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima manfaat;
- Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima
manfaat sesuai format (Lampiran 12);
- Pakta Integritas yang telah ditandatangani oleh penerima manfaat dan
Dinas Ketahanan Pangan sesuai format (Lampiran 7);
- Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak yang ditandatangani oleh
penerima manfaat dan diketahui oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan
sesuai format (Lampiran 8);
- Surat Pernyataan Kesanggupan yang telah ditandatangani oleh penerima
manfaat yang menyatakan sanggup melaksanakan kegiatan sesuai
ketentuan (Lampiran 9); dan
- Untuk kegiatan yang dilakukan pembayaran secara bertahap, pengajuan
permohonan pembayaran tahap II dilampiri Kuitansi bukti penerimaan
uang yang telah ditandatangani oleh penerima manfaat sesuai format
(Lampiran12) dan laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang
ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima manfaat sesuai format
(Lampiran 13).
j. PPK melakukan pengujian permohonan pembayaran (administrasi dan fisik)
sesuai dengan Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah.
k. PPK menandatangani perjanjian kerjasama dan mengesahkan kuitansi bukti
penerimaan uang serta menerbitkan SPP setelah pengujian yang telah
sesuai dengan Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah.
l. Dalam hal pengujian, bila tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis, PPK
menyampaikan informasi kepada penerima manfaat untuk melengkapi dan
memperbaiki dokumen permohonan.
m. SPP untuk pembayaran secara sekaligus atau bertahap disampaikan kepada
PP-SPM dengan dilampiri:
- Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima manfaat dan
PPK;
- Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima
manfaat dan disahkan oleh PPK.
n. Permohonan pencairan dana kepada PPK, dilampirkan dengan Perjanjian
Kerjasama, Kuitansi bukti penerimaan uang. Untuk pengajuan tahap kedua
dilampirkan laporan kemajuan penyelesiaan pekerjaan
o. Kelompok masyarakat, lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah
penerima manfaat dalam bentuk uang harus menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan sesuai format (Lampiran 15 dan 17) kepada
PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran, meliputi :
- Berita Acara Serah Terima, yang memuat :
1) Jumlah dana awal, dana yang dipergunakan, dan sisa dana;
2) Pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama; dan
3) Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; dan
- Foto/film hasil pekerjaan yang telah diselesaikan Foto/video/film hasil
pekerjaan yang telah diselesaikan dengan memuat geo tagging
p. Dalam hal terdapat sisa dana, penerima manfaat Pemerintah harus
menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara kepada
PPK sesuai dengan perjanjian kerja sama
q. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban bantuan, PPK melakukan
verifikasi atas laporan pertanggungjawaban bantuan.
r. PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil verifikasi yang
telah sesuai dengan perjanjian kerja sama.
s. Berita Acara Serah Terima dibuat sesuai format pada Lampiran 16.
2. Ketentuan Teknis
Prinsip bantuan pemerintah dalam bentuk uang melalui mekanisme transfer
uang kepada rekening kelompok tani penerima manfaat atau Dinas Ketahanan
Pangan setempat yang selanjutnya dibelanjakan oleh penerima manfaat sesuai
dengan Perjanjian Kerjasama (PKS). Format PKS sesuai dengan Lampiran 3.
Adapun ketentuan teknis dalam penyaluran Bantuan P2L adalah sebagai berikut;
a. Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota bertanggungjawab terhadap
kebenaran penerima manfaat yang diusulkan;
b. Memiliki rekening kelompok tani penerima manfaat atau Dinas Ketahanan
Pangan di wilayah setempat;
c. Pemberian bantuan dilaksanakan berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara
PPK dengan penerima manfaat;
d. Bersedia menyampaikan laporan kemajuan pekerjaan (Lampiran 13) dan
penyelesaian pekerjaan berupa Berita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan
(BAST) kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun
(Lampiran 16).
e. Meng-input pertanggungjawaban bantuan uang ke dalam aplikasi BAST
Bantuan Pemerintah Kementerian Pertanian meliputi dokumen BAST, SK
Penerima, Rekening Penerima, jenis barang, dan kwitansi
pertanggungjawaban paling lambat 31 Desember 2022 atau paling lambat
audited. Dalam hal daerah penerima manfaat Pemerintah merupakan remote
area yang tidak terdapat sinyal telekomunikasi, foto/video/film hasil pekerjaan
yang telah diselesaikan dapat tidak memuat geo tagging.
f. Dalam hal terdapat sisa dana sampai dengan akhir tahun anggaran (31
Desember 2022), penerima manfaat Pemerintah harus menyampaikan bukti
surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara kepada PPK dan dilakukan
input pada aplikasi BAST Bantuan Pemerintah Kementerian Pertanian sesuai
dengan perjanjian kerja sama sebagai dokumen tambahan laporan
pertanggungjawaban bantuan.
A. Ketentuan Perpajakan
Ketentuan perpajakan dalam penggunaan dana bantuan pemerintah tahun
anggaran 2022 dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku terkait perpajakan.
B. Sanksi
Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan Negara
dan/atau Kementerian dan/atau kelompok tani/Gapoktan akan diberikan oleh
aparat/pejabat yang berwenang atau penanggungjawab kegiatan. Sanksi kepada
oknum yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai bentuk sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku
BAB V
PENGAWALAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan salah satu upaya Direktorat Jenderal
Hortikultura untuk meningkatkan akses dan ketersediaan pangan, memberikan
insentif bagi petani, masyarakat, sekaligus menjadi pendorong perekonomian pasca
pandemi COVID-19 ini. Dengan demikian, melalui kegiatan Pekarangan Pangan
Lestari (P2L) dimaksud dapat menambah penghasilan bagi petani, masyarakat
lainnya baik di pedesaan maupun perkotaan sehingga dapat meningkatkan daya
beli dan kesejahteraan yang berdampak bagi pemulihan ekonomi nasional dari
sektor pertanian.
Pada akhirnya, kami mengharapkan partisipasi petani dan pelaku usaha hortikultura
secara aktif pada kegiatan ini untuk menciptakan suatu sinergi guna mewujudkan
ketahanan pangan, kesejahteraan masyarakat serta percepatan pemulihan
perekonomian Indonesia.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengantar Usulan Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL)
KOP DINAS
Nomor :
Sifat : Segera
Lampiran : 1 berkas
Perihal : Usulan CPCL P2L
Sayuran dan Tanaman Obat TA. 2022
Kepada Yth.
Direktur Jenderal Hortikultura
Cq. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen
di
Jakarta
Bersama ini dengan hormat kami sampaikan SK Penetapan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL)
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Tahun Anggaran 2022 dari Dinas Ketahanan Pangan ….
Kabupaten … dengan rincian CPCL sebagaimana terlampir.
Cap Dinas
Nama
NIP
Lampiran 1. Usulan Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL)
PERJANJIAN KERJASAMA
Dengan
KELOMPOK TANI…………………………….
Tentang
Pada hari ini ................ tanggal ......... bulan …………….. tahun Dua Ribu Dua Puluh
Dua kami yang bertandatangan di bawah ini :
1. Nama : ………………………….
Alamat : Jln. AUP no. 3 Pasar Minggu Jakarta Selatan, untuk selanjutnya
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Nama : _______
Jabatan : ……………, selaku penanggung jawab keuangan untuk dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Dinas Ketahanan Pangan/Kelompok
Tani……….
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama yang mengikat dan
berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan dana
Bantuan Pemerintah berupa uang untuk mendukung kegiatan fasilitasi Pekarangan
Pangan Lestari (P2L) hortikultura dengan ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
PASAL 2
d. Menyetor sisa dana Bantuan Pemerintah yang tidak digunakan ke Kas Negara
PASAL 3
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah
setuju untuk menerima dan memanfaatkan paket dana Bantuan Pemerintah berupa
uang Pada Kegiatan Fasilitasi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang sesuai dengan
Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
PASAL 4
LOKASI PEKERJAAN
Pekerjaan Bantuan Pemerintah yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA yaitu berada di
Desa.............. Kecamatan ...............Kabupaten ..............................
PASAL 5
PASAL 6
1. PIHAK KEDUA harus melaporkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan kepada
PIHAK PERTAMA, serta dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan yang diketahui
oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan ……………………
PASAL 7
1. Sumber dana Bantuan Pemerintah yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah berasal
dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) SP DIPA-018.04.1.625875/ 2022
Tanggal 14 Desember 2021;
2. Jumlah dana Bantuan Pemerintah yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah sebesar
Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah).
PASAL 8
1. Pembayaran dana Bantuan Pemerintah dimaksud pada Pasal 7 ayat (2) Surat
Perjanjian Kerjasama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA sebesar Rp. 50.000.000,- setelah perjanjian kerjasama ini ditandatangani,
dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) V dengan cara pembayaran ke rekening PIHAK KEDUA pada Bank
....................................... Nomor Rekening : ........................atas nama Kelompok
Tani/ ...................
1. Cara pembayaran dilakukan secara sekaligus sesuai Rencana Usulan Kegiatan
yang telah di setujui oleh Dinas Ketahanan Pangan setempat.
2. Pencairan dana Bantuan Pemerintah oleh PIHAK KEDUA harus mendapat
Persetujuan (Contra Sign) dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan
………………….. atau Pejabat lainnya yang ditunjuk oleh Kepala Dinas, setelah
PIHAK KEDUA mengajukan permohonan pencairan kepada Kepala Dinas.
PASAL 9
1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa atau force Majeure adalah suatu
keadaan yang dapat menimbulkan akibat terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
tidak dapat diatasi baik oleh PIHAK PERTAMA maupun oleh PIHAK KEDUA karena
diluar kesanggupannya dan atau diluar kewenangannya, misalnya :
a. Adanya bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor,
tsunami, huru hara atau peperangan yang mengakibatkan terhentinya atau
terlambatnya pelaksanaan pekerjaan.
b. Adanya perubahan Peraturan Pemerintah ataupun Kebijakan Moneter oleh
Pemerintah.
c. Adanya peristiwa-peristiwa lain yang diajukan oleh PIHAK KEDUA yang didukung
dengan bukti-bukti yang sah serta Surat Keterangan Instansi yang berwenang
dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
2. Setiap terjadi peristiwa/keadaan memaksa atau force Majeure PIHAK KEDUA wajib
melaporkan kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 4 (empat) hari sejak
kejadian/peristiwa tersebut.
PASAL 11
PERSELISIHAN
2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka
kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan ini di Pengadilan Negeri
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
PASAL 12
LAIN – LAIN
1. Bea materai yang timbul karena pembuatan perjanjian kerjasama ini menjadi beban
PIHAK KEDUA.
2. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerjasama ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
3. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu
dengan persetujuan kedua belah pihak.
PASAL 13
PENUTUP
Surat Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan penuh
kesadaran dan tanggungjawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat dalam
rangkap 3 (tiga) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Materai Rp.10.000,-
Nama…………………
Nama…………………………
NIP …………………………
NIP …………………………
Mengetahui:
Nama………………
NIP ……………………
Lampiran 3.
Penetapan Penerima manfaat Pemerintah
Menimbang:
1. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan 4, Peraturan Menteri
Keuangan No.173/PMK.05/2016, PPK setelah melakukan seleksi, selanjutnya
menetapkan Penerima manfaat Pemerintah yang di sahkan KPA
2. bahwa Penerima manfaat Pemerintah yang ditetapkan dalam keputusan ini
dipandang tepat dan mampu untuk menerima/mengelola bantuan pemerintah
Mengingat:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003. tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4286);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004. tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4355);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 tentang
Hortikultura (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 132);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun
2013 tentang Tata cara Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Tahun 2018 Nomor 229, tambahan Lembaran Negara Nomor 6267);
5. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian
Republik Indonesia (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 85);
6. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2018 Nomor 33);
7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 Tentang Organisasi Kementerian
Negara (Lembaran Negara Tahun 2019 Nomor 203);
8. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan
Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia
Maju Periode Tahun 2019-2024;
9. Keputusan Presiden Nomor 79/TPA Tahun 2019 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan
Kementerian Pertanian;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman
Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 194/PMK.02/2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.02/2013 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga;
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 173/PMK.05/2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
14. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
43/Permentan/OT.010/8/2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian
Pertanian; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)
15. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 02/Kpts/KU.010/01/2020 tentang
Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran pada Satuan Kerja Lingkup
Kementerian Pertanian;
16. Keputusan Direktur Jenderal Hortikultura/Selaku Kuasa Pengguna Anggaran
Nomor 02/Kpts/HK.320/D/I/2022 tentang Pengangkatan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-
SPM) Pada Satuan Kerja Direktorat Jenderal Hortikultura; dan
Memperhatikan:
1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor DIPA SP DIPA-
018.04.1.625875/ 2022 Tanggal 14 Desember 2021
2. SK CPCL dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten..... No.....
3. Surat Persetujuan CPCL dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi No.....
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU :
Menetapkan Penerima manfaat Pemerintah berupa Transfer Uang/Barang (pilih
salah satu) untuk Kegiatan .......... Tahun 2022 sebagaimana tercantum pada
lampiran keputusan ini.
KEDUA :
Penerima manfaat Pemerintah bertanggungjawab terhadap: a) penggunaan dana
dan/ atau penggunaan barang yang dialokasikan sesuai dengan peruntukkannya b)
melakukan penanaman/pemasangan sesuai jadwal c) melakukan upaya
pencapaian target peningkatan produktivitas/penurunan susut hasil/ penurunan
luas serangan OPT (pilih salah satu) d) menandatangani BAST serta dokumen
yang dipersyaratkan e)melaporkan hasil pekerjaan kepada PPK.
KETIGA :
Biaya yang diakibatkan atas kegiatan Bantuan Pemerintah ini dibebankan pada
DIPA …….. Tahun 2022.
KEEMPAT :
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan Surat Keputusan ini maka akan
ditinjau kembali untuk diadakan perbaikan maupun perubahan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di .....................
Disahkan oleh Pada tanggal..........................
Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen,
Ttd/stempel/ Ttd/stempel/
Nama/NIP Nama/NIP
....................................... ........................................
TANGGAL :
(a)
CONTOH
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
PEKARANGAN PANGAN LESTARI
KELOMPOK…………………………………………………
Kepada Yth :
Pejabat Pembuat Komitmen…………………………………
Anggaran Waktu
No. Keterangan Anggaran Volume Biaya (Rp)
(Rp) Pelaksanaan
1 Sarana Pembenihan 13.200.000
3 Pertanaman 14.600.000
- Penyediaan polibag, tanah, pupuk dan sekam 10.600.000
Sekam 20 kg 10.000 200.000
Pupuk Organik Padat 1000 kg 2.000 2.000.000
Pupuk NPK 200 kg 12.000 2.400.000
Sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama Nomor…… tanggal ……. , Dana Bantuan
Pemerintah Pekarangan Pangan Lestari agar dipindah bukukan ke rekening kelompok…
Nomor Rekening………..pada cabang/unit Bank………..di…….
Mengetahui
An. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota/Kab/Prov, Ketua
Kelompok,
…………………… ……………………
Tim Teknis P2L
……………………………
NIP
KOP DINAS
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM)
Materai Rp 10.000,-
Rp10.000,
Nama
NIP
Lampiran 6. Usulan nama untuk Tim Teknis Pekarangan Pangan Lestari (P2L)
Hortikultura
KOP DINAS
Nomor :
Sifat : Segera
Lampiran :-
Perihal : Usulan Tim Teknis Kegiatan
Nama :…
NIP :…
Jabatan :…
Instansi : Dinas Ketahanan Pangan
Nomor Telp : …
NPWP :…
Cap Dinas
Nama
NIP
Lampiran 7. Pakta Integritas
PAKTA INTEGRITAS
Bertindak untuk dan atas nama Dinas Ketahanan Pangan/kelompok Tani ...................... dalam
rangka penggunaan dana Pada Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) ...............................
dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Tahun 2022, dengan ini menyatakan
bahwa :
1. Tidak akan melakukan KKN dan akan mengikuti semua aturan dan pedoman yang berlaku
dalam proses penyaluran dan penggunaan dana pada Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari
(P2L).
3. Apabila saya dan anggota kelompok melanggar hal-hal yang telah dinyatakan dalam PAKTA
INTEGRITAS ini, maka saya dan anggota kelompok bersedia dikenakan sanksi administrasi
serta dituntut ganti rugi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ini saya buat dengan sebenar-
benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Juni 2022
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Penerima Manfaat
…………………………
Materai
Rp10.000
……………………. ……………………………
,
NIP. ………………………. NIP/NIK………………………
Lampiran 9. Surat Pernyataan Kesanggupan
Demikian surat pernyataan kesanggupan ini dibuat dengan sebenarnya, dalam keadaan
sadar dan tidak dibawah tekanan.
(…………………..)
Lampiran 10. Berita Acara Pembayaran
Pada hari ini …… tanggal ……………..bulan ……………..tahun Dua Ribu Dua Puluh
Satu, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1 lr. Tommy Nugraha, MM : Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Direktorat
Jenderal Hortikultura, yang berkedudukan di Jalan AUP
No. 3 Pasar Minggu Jakarta Selatan, yang selanjutnya
disebut sebagai
Pl HAK PERTAMA.
2 ……………………… : Pimpinan Lembaga/Ketua Kelompok
……………….,yang berkedudukan di ……………. Desa
……………..Kecamatan ……………. Kabupaten
……………, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola Nomor:…………………………….…,
tanggal ……….. Juni 2022, maka PIHAK PERTAMA membayar kepada PIHAK KEDUA
dan PIHAK KEDUA menerima pembayaran dari PIHAK PERTAMA sebesar Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Pembayaran pekerjaan dimaksud melalui pemindahbukuan (transfer) yang ditujukan
kepada rekening PIHAK KEDUA,sebagai berikut :
Nama Bank :
Nomor Rekening :
Atas Nama :
Alamat :
Demikian, Berita Acara Pembayaran ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah
pihak pada hari dan tanggal tersebut di atas.
….….., 2022
Nomor :
Perihal : Permohonan Pembayaran
Kepada Yth :
Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan ............................
di -
Jakarta
Sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : .................... tanggal ............ 2022
tentang pemanfaatan dana bantuan pemerintah berupa uang dalam rangka Kegiatan
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Tahun Anggaran 2022, kami Penerima manfaat,
dengan ini mengajukan permohonan pencairan dana sebesar Rp. 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah) sesuai dengan Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
Selanjutnya dana tersebut akan digunakan sesuai dengan lingkup pekerjaan
sebagaimana diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani dan
dana tersebut mohon dapat ditransfer ke rekening Bank ................. Nomor: ………..….
atas nama …………………………….
Demikian kami sampaikan, atas persetujuannya kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui,
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Nama Lembaga/Poktan
Propinsi/Kabupaten …………………..
AKUN/MAK……………..………………..
KUITANSI
Nomor...............................................
…. Juni 2022
Setuju dibayar, Yang menerima,
Pejabat Pembuat Komitmen Kelompok Tani ….
Materai 10.000
Ir. ……………….............
NIP……………………. ………………………
Mengetahui,
Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Propinsi/Kabupaten …………………..
Ir. ……………….
NIP …………………
Lampiran 13. Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan
Nama : ..................................................
Jabatan : Pimpinan Lembaga/Ketua Kelompok Tani ....................
Alamat : ..................................................
Rp10.000,
Nama Pimpinan/Ketua
Lampiran 14. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
berdasarkan Surat Keputusan Nomor: …………….. dan Perjanjian Kerja Sama Nomor:
………………mendapatkan Bantuan …………………………pada Kegiatan Direktorat
Sayuran dan Tanaman Obat sebesar Rp. ………….,
Rp10.000
Nama Pimpinan/Ketua
Lampiran 15. Laporan Pertanggungjawaban Bantuan (Transfer Uang)
Rp10.000,
…………………………….................
Lampiran 16. Berita Acara Serah Terima (BAST)
Pada hari ini ...................... tanggal ................... bulan ................. Tahun................. yang
bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ........................................................................
Jabatan : Pimpinan/Ketua .............................................
Alamat : ........................................................................
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Jabatan : PPK Satker ......................................................
Alamat : ........................................................................
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani
oleh para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan
sebagaiman mestinya.
Nama Nama
NIP ...........................
Lampiran Berita Acara Serah Terima
Nomor :
Tanggal :
RINCIAN PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH
KEGIATAN PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) TA. 2022
Mengetahui
An. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota/Kab/Prov, Ketua Kelompok,
…………………… ……………………
……………………………
NIP
Keterangan:
1. Melampirkan bukti setor bila ada sisa dana (Nomor Transaksi Penerimaan
Negara/NTPN)
2. Melampirkan fotokopi transaksi buku rekening sampai dengan akhir tahun
*) Coret yang tidak perlu
Lampiran 17. Outline Laporan Kegiatan
1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. SASARAN
4. PENUTUP
LAMPIRAN
1. Dokumentasi/Foto/Video
2. ….
Lampiran 18. Pilihan komoditas sayuran dan tanaman obat
1. Cabai
2. Bawang merah
3. Bawang daun
4. Tomat
5. Buncis
6. Kacang Panjang
7. Labu siam
8. Mentimun
9. Terong
10. Pare
11. Lobak
12. Sawi
13. Kangkung
14. Seledri
15. Selada
16. Pakcoy
17. Caisim
18. Bayam
19. Oyong
20. Jahe
21. Kunyit
22. Kencur
Lampiran 19. Outline Proposal Kegiatan
PROPOSAL
PEKARANGAN PANGAN LESTARI
TAHUN 2022
1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. SASARAN
D. PROFIL KELOMPOK
3. PENUTUP
LAMPIRAN
1. Dokumentasi/Foto/Video
Lampiran 20. Spesifikasi dan desain rumah benih
a. Luas rumah benih seluas minimal 20 m2 (dua puluh meter persegi), dengan tinggi
minimal 3,5 m (tiga setengah meter);
b. pondasi pasangan batu/batu bata;
c. lantai dipasang paving block;
d. rangka terbuat dari bahan baja ringan;
e. atap terbuat dari plastik UV dengan sirkulasi yang cukup;
f. sisi bangunan ditutup dengan insect net;
g. dilengkapi dengan rak minimal 2 susun yang terbuat dari baja ringan dan dipasang
pada 3 (tiga) sisi bangunan rumah benih;
h. dilengkapi dengan sarana pengairan; dan
i. memiliki sumber air yang cukup;
Lampiran 21. Berita Acara Pengendalian
BERITA ACARA
PENGENDALIAN PROGRAM/KEGIATAN PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) TA.2022
KABUPATEN/KOTA : ………………………..
…..............………………
NIP ……………..…..
Lampiran 22. Papan Nama Pengenal Lahan P2L
Papan identitas P2L dibuat sebanyak 2 (dua) unit di Rumah Benih dan Lahan minimal berisi
informasi :
“RUMAH BENIH”
a. Kelompok :
b. Desa/Kelurahan :
c. Kecamatan :
d. Kab/Kota :
e. Propinsi :
f. Sumber Pembiayaan : APBN Ditjen Hortikultura Tahun 2022
“DEMPLOT”
a. Kelompok :
b. Desa/Kelurahan :
c. Kecamatan :
d. Kab/Kota :
e. Propinsi :
f. Sumber Pembiayaan : APBN Ditjen Hortikultura Tahun 2022
Lampiran 23. Surat Perjanjian Penggunaan Lahan P2L
1. ……………. : atas nama pemilik lahan/ pihak yang berkuasa atas lahan
yang berkedudukan di alamat ...…………………….
dalam hal ini bertindak untuk Pemilik Lahan/ Pihak yang
berkuasa atas lahan yang selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KESATU.
2. ……………. : Ketua Kelompok P2L (nama kelompok ….…………….)
berkedudukan di (alamat………….) dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama diri sendiri yang selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KEDUA.
Selanjutnya PARA PIHAK sepakat mengikatkan dirinya dalam pinjam pakai lahan
dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
JANGKA WAKTU
1). Perjanjian pinjam pakai lahan ini berlangsung selama 3 (tiga) Tahun, terhitung sejak
tanggal……………….dan berakhir pada tanggal…………………….
2) Apabila PARA PIHAK sepakat untuk meperpanjang waktu pinjam pakai lahan, maka
dilakukan kesepakatan 3 (tiga) bulan sebelum berkahir perjanjian pinjam pakai lahan
ini.
Pasal 2
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA wajib memelihara dan menjaga apa yang dipinjam-pakaikan dalam
Perjanjian ini dengan sebaik-baiknya atas biaya PIHAK KEDUA, dan menyerahkan apa
yang dipinjam-pakaikan dengan Perjanjian ini setelah Perjanjian ini berakhir kepada
PIHAK KESATU.
Pasal 3
JAMINAN
PIHAK KEDUA berjanji terhadap PIHAK KESATU bahwa apa yang dipinjam-pakaikan
dengan Perjanjian ini hanya akan dipergunakan sebagai lahan sarana pembibitan dan
demplot.
Pasal 4
LARANGAN
PIHAK KEDUA tidak berhak dan tidak diizinkan untuk mengalihkan dan/atau
menyerahkan dengan cara apa pun, atau dengan dalih apa pun yang dipinjam-pakaikan
dengan Perjanjian ini kepada orang lain atau pihak lain, baik untuk seluruhnya maupun
sebagian.
Pasal 5
HAL-HAL LAIN
Mengenai Perjanjian Pinjam Pakai Lahan ini dan segala akibatnya, kedua belah pihak
sepakat mengesampingkan dengan tegas ketentuan Pasal 1266 dan 1267 KUH
Perdata, karena hubungan hukum antara PIHAK KESATU dengan PIHAK KEDUA
bukan sewa-menyewa.
Pasal 6
PENYELESAIAN SENGKETA
Apabila terjadi perselisihan sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, maka
PARA PIHAK akan menyelesaikan dengan jalan musyawarah. Dan, apabila dengan
jalan musyawarah tidak tercapai, maka Para Pihak sepakat untuk memilih domisili
hukum yang umum dan tetap pada Kantor Panitera Pengadilan……….
Pasal 7
PENUTUP
Demikianlah perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam
keadaan sadar, sehat jasmani dan rohani serta tanpa adanya paksaan atau tekanan dari
pihak manapun. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua untuk masing-masing
pihakyang keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama.
_____________________ _____________________
Saksi 1
_______________________
Saksi 2
_______________________