Anda di halaman 1dari 56

REVISI 1

PETUNJUK PELAKSANAAN

PEKARANGAN PANGAN LESTARI


TAHUN 2022

DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA


TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Pembangunan Hortikultura pada Tahun 2022 merupakan babak baru yang


menyuguhkan tantangan pasca pandemi COVID-19 yang menyebar hingga ke
Indonesia sejak awal Tahun 2020 lalu. Komoditas Hortikultura adalah salah satu yang
terdampak dikarenakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat akibat
penurunan daya beli masyarakat dan keterbatasan akses pangan. Salah satu upaya
mengatasi permasalahan ini, terutama untuk semakin meningkatkan kontribusi sektor
pertanian dalam pemulihan ekonomi nasional, Kementerian Pertanian mencanangkan
kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Seiring dengan perubahan struktur organisasi pada Kementerian Pertanian yakni
Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang bertransformasi menjadi Badan Pangan
Nasional, kegiatan P2L yang melekat dalam tugas fungsi BKP dilimpahkan ke
Direktorat Jenderal Hortikultura (Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat). Pelimpahan
kegiatan tersebut sejalan dengan program Peningkatan Ketersediaan, Akses dan
Konsumsi Pangan Berkualitas khususnya komoditas sayuran dan tanaman obat.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi komoditas hortikultura,
mendukung kampung hortikultura dan membantu peningkatan kesejahteraan
masyarakat di lokasi kegiatan tersebut.
Petunjuk Pelaksanaan ini memuat acuan pengelolaan kegiatan bagi para pelaksana di
pusat, provinsi dan kabupaten/kota sebagai penerima manfaat kegiatan P2L. Semoga
Petunjuk Pelaksanaan ini dapat bermanfaat dalam menunjang keberhasilan
pembangunan hortikultura, khususnya dalam upaya meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani dan masyarakat.

Jakarta, Juni 2022


Direktur Sayuran dan Tanaman Obat

Ir. Tommy Nugraha, MM.


NIP. 19690702 199303 1 002
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan Hortikultura pada Tahun 2022 dilaksanakan sesuai dengan Agenda
Pembangunan Nasional untuk mendukung pencapaian Prioritas Nasional (1)
Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas, dan
diprioritaskan untuk mendukung 3 (tiga) Program yaitu; a) Ketersediaan, Akses dan
Konsumsi Pangan Berkualitas, b) Nilai Tambah dan Daya Saing Industri, c)
Dukungan Manajemen.
Dalam implementasi 3 (tiga) program tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura juga
memperhatikan perkembangan perekonomian Indonesia dan arahan Presiden atau
Menteri Pertanian, salah satunya perkembangan akibat meluasnya wabah COVID-
19 di Indonesia. Dengan adanya pandemi ini, terjadi pelemahan ekonomi di
Indonesia, sehingga Presiden Jokowi meminta Kementerian dan Lembaga
melaksanakan program kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk menjaga daya
beli masyarakat.
Kementerian Pertanian selaku pemegang kebijakan dalam menjamin ketersediaan
pangan terus melakukan berbagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan untuk
seluruh masyarakat Indonesia. Kemudahan masyarakat dalam mengakses bahan
pangan dengan kualitas yang baik juga merupakan wujud terciptanya ketahanan
pangan masyarakat/keluarga tidak terkecuali untuk komoditas hortikultura. Salah
satu langkah Kementan untuk meningkatkan akses dan kualitas pangan adalah
dengan melakukan optimalisasi pekarangan. Kegiatan ini dilakukan melalui
pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan tidur/kosong yang tidak produktif dengan
menerapkan budidaya intensif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi
kebutuhan pangan dan gizi keluarga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan
pendapatan keluarga. Optimalisasi lahan pekarangan tersebut dituangkan dalam
kegiatan “Pekarangan Pangan Lestari (P2L)”.
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh
kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan
pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan
ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan. Program
peningkatan ketahanan pangan di wilayah pedesaan dan perkotaan dilakukan
melalui peningkatan penyediaan pangan keluarga dengan mengoptimalkan
pemanfaatan lahan marginal dan ruang terbuka untuk produksi sesuai dengan
potensi sumberdaya lokal.
Program P2L memiliki sasaran penerima kelompok yang tergabung dalam Poktan/
Gapoktan/ Kelompok Wanita Tani/ Kelompok PKK. Kegiatan P2L dilaksanakan
dengan komponen kegiatan yang terdiri dari sarana perbenihan, demplot,
pertanaman dan sarana pascapanen/pemasaran. Dengan keterbatasan gerak
masyarakat saat ini, kegiatan ini sangat cocok dilaksanakan karena aktivitas hanya
dilakukan di sekitar pekarangan rumah. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan
manfaat dalam bentuk penyediaan pangan bagi keluarga serta alternatif
penambahan pendapatan rumah tangga. Hasil atau manfaat dari kegiatan P2L
dapat dirasakan oleh masyarakat dalam waktu singkat karena komoditas yang
dikembangkan adalah sayuran dan tanaman obat yang relatif memiliki umur pendek.
P2L merupakan solusi agar lahan pekarangan yang sempit masih mampu
menunjang pendapatan keluarga.
Dalam upaya menyelaraskan pelaksanaan kegiatan P2L di lingkup Direktorat
Jenderal Hortikultura, perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan Pekarangan Pangan
Lestari (P2L) Tahun 2022. Dengan adanya Petunjuk Pelaksanaan ini diharapkan
dapat dijadikan acuan pelaksanaan kegiatan P2L di lingkup Direktorat Jenderal
Hortikultura Tahun 2022.

B. Tujuan dan Sasaran


Tujuan Petunjuk Pelaksanaan Pekarangan Pangan Lestari Direktorat Jenderal
Hortikultura Tahun 2022:
1. Meningkatkan pemahaman para perencana, pelaksana dan evaluator dalam
menjalankan tugasnya;
2. Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan antara
pusat, daerah dan pihak yang terkait;
3. Menjadi acuan pelaksanaan pencairan, penyaluran, pertanggungjawaban
anggaran Pekarangan Pangan Lestari pada Satker Lingkup Direktorat Jenderal
Hortikultura;
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas, ketertiban dan transparansi serta
akuntabilitas pengelolaan Pekarangan Pangan Lestari.

Sasaran Petunjuk Pelaksanaan Pekarangan Pangan Lestari Hortikultura


Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2022:
1. Terlaksananya kegiatan Pekarangan Pangan Lestari Tahun 2022 kepada penerima
manfaat;
2. Terlaksananya kegiatan Pekarangan Pangan Lestari tepat waktu dan tepat
sasaran;
3. Terlaksananya kegiatan Pekarangan Pangan Lestari yang efisien, efektif, tertib,
transparan dan akuntabel.

C. Pengertian
Dalam petunjuk pelaksanaan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari ini yang
dimaksud dengan:
1. Pekarangan Pangan Lestari (P2L) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh
kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan
pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan
ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan.
2. Pekarangan adalah lahan yang ada di sekitar rumah/bangunan tempat
tinggal/fasilitas publik dengan batas pemilikan yang jelas.
3. Lestari adalah keberlangsungan atau keberlanjutan kelompok penerima manfaat
dalam pengelolaan komponen kegiatan P2L.
4. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan
sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok
masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah.
5. Kelompok P2L adalah kelompok yang memenuhi kriteria penerima manfaat pada
tahun 2022 untuk melaksanakan kegiatan sarana perbenihan, demplot,
pertanaman, dan sarana pascapanen.
6. Tim Teknis adalah tim yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan kegiatan P2L antara lain sosialisasi dan seleksi calon kelompok
penerima manfaat, melakukan bimbingan teknis, pemantauan/pengendalian,
evaluasi dan pelaporan sesuai pelaksanaan program.
7. Penerima manfaat P2L adalah kelompok/lembaga masyarakat yang memiliki
legalitas sah dari pihak yang berwenang dan memiliki kriteria sesuai dengan
persyaratan Penerima Manfaat Kegiatan P2L.
8. Sarana perbenihan adalah sarana yang berfungsi sebagai tempat untuk
perbanyakan benih bagi kelompok yang di dalamnya terdapat rumah benih, dan
sarana pendukung lainnya yang terkait dengan perbenihan.
9. Benih adalah tanaman hortikultura atau bagian darinya yang digunakan untuk
memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan tanaman hortikultura sesuai
dengan UU No. 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura;
10. Demplot adalah lahan percontohan sebagai tempat usaha bersama kelompok
untuk menghasilkan komoditas sayuran dan tanaman obat yang berorientasi
pasar.
11. Pertanaman adalah kegiatan budidaya yang dilakukan oleh penerima manfaat di
lahan pekarangan dan lahan tidur/kosong yang tidak produktif di sekitar
rumah/bangunan tempat tinggal.
12. Pascapanen adalah tindakan penanganan produk segar (fresh handling
practices) yang disiapkan atau dilakukan pada tahapan dari panen sampai
pascapanen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen.
13. Calon Penerima dan Calon Lokasi yang selanjutnya disebut CPCL adalah
kelompoktani/gapoktan/kelompok masyarakat/kelompok PKK/ lembaga
pemerintah /lembaga non pemerintah pada lokasi yang akan diusulkan
menerima bantuan pemerintah.
14. Penerima manfaat adalah Poktan/ Gapoktan/ Kelompok Wanita Tani/ Gapoktan
Bersama/ kelompok PKK/ LMDH/ Lembaga Non Pemerintah / Lembaga
Pemerintah/ Kelompok Usaha Bersama, santri tani milenial, kelompok
masyarakat dan Lembaga Keagamaan.
15. Geo-tagging adalah gabungan fitur kamera yang dapat melakukan sinergi
langsung dengan fitur GPS (Global Positioning System) guna memberikan
informasi secara realtime.
BAB II
LINGKUP KEGIATAN PEKARANGAN PANGAN LESTARI

A. Jenis dan Bentuk Bantuan Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari


Pekarangan Pangan Lestari dialokasikan dalam DIPA Tahun Anggaran 2022
melalui satuan kerja Pusat. Implementasi anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura
berbasis kinerja dilakukan berdasarkan pada capaian indikator kinerja. Dalam
pencapaian kinerja tersebut perlu dilakukan perancangan program hortikultura yang
efektif, efisien dan akuntabel. Rancangan program hortikultura dilakukan melalui
upaya pembangunan hortikultura dengan menggunakan anggaran APBN yang
dapat didukung oleh sumber penganggaran lainnya baik pemerintah, swasta
maupun masyarakat lainnya.
Program dan Kegiatan Direktorat Jenderal Hortikultura yang melaksanakan
Pekarangan Pangan Lestari adalah sebagai berikut :
Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas didukung
oleh kegiatan:
Peningkatan Produksi Sayuran dan Tanaman Obat
Klasifikasi Rincian Output (KRO): Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok
Masyarakat (kelompok masyarakat), dengan Rincian Output (RO): Pekarangan
Pangan Lestari.

Indikator Keberhasilan
Indikator Output:
Terlaksananya kegiatan P2L oleh kelompok penerima manfaat sebanyak
1.650 kelompok.
Fasilitasi Pekarangan Pangan Lestari disalurkan dalam bentuk uang, sesuai
dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022
Tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian
Tahun Anggaran 2022.
Pendampingan dan Pengawalan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari
dilaksanakan oleh Tim Teknis pada masing-masing Eselon II lingkup Direktorat
Jenderal Hortikultura dengan rencana sebaran lokasi kegiatan sesuai usulan lokasi
kegiatan prioritas dan usulan daerah.

B. Kriteria Penerima Manfaat


1. Penerima manfaat adalah Poktan/ Gapoktan/ Kelompok Wanita Tani/ Gapoktan
Bersama/ Kelompok PKK/ LMDH/ Lembaga Non Pemerintah/ Lembaga
Pemerintah/ Kelompok Usaha Bersama, santri tani milenial (pesantren),
kelompok masyarakat dan Lembaga Keagamaan;
2. Kelompok calon penerima terdaftar dalam aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Penyuluh Pertanian (Simluhtan) atau memiliki legalitas dari lembaga berwenang
yang kemudian Tim Teknis Kabupaten/Kota membantu calon kelompok tersebut
agar terdaftar dalam Simluhtan.
3. Jumlah anggota kelompok P2L minimal 20 orang dan memiliki pengalaman
dalam budidaya sayuran dan tanaman obat;
4. Mampu menyediakan lahan selama 3 (tiga) tahun untuk sarana perbenihan dan
demplot dengan luas total minimal 150 m2 dan/atau polybag minimal sebanyak
250 polybag.
5. Bersedia menandatangani Perjanjian Kerja Sama (lampiran 2) dan sanggup
melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk teknis yang dibuktikan dengan pakta
integritas kegiatan P2L (lampiran 7).
6. Penerima manfaat diusulkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten/Kota ke Direktorat Jenderal Hortikultura;

7. Sanggup menyediakan nomor rekening atas nama kelompok diutamakan Bank


BRI atau Bank Milik Pemerintah/BUMN (kecuali untuk Provinsi Aceh).
8. Bersedia menyerahkan salinan identitas diri/Nomor Induk Kependudukan (NIK)
Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada Dinas Ketahanan Pangan setempat;
9. Bersedia berkoordinasi dan mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari
Ditjen Hortikultura dan/atau Dinas Ketahanan Pangan setempat.
10. Bersedia menerima bantuan dan memanfaatkan bantuan sesuai peruntukan
yang disampaikan melalui Surat Pernyataan Kesanggupan (lampiran 9);
11. Bersedia menandatangani dokumen terkait (BAST dan dokumen pendukung
lainnya) sesuai persyaratan administrasi yang diperlukan dengan bantuan
petugas; dan
12. Bersedia melaporkan kegiatan P2L secara berkala dan lengkap (lampiran 17).

C. Penetapan Penerima Manfaat


Tahapan penetapan penerima manfaat Pemerintah pada kegiatan ini adalah
sebagai berikut:
1. Calon penerima manfaat Pekarangan Pangan Lestari mengusulkan kepada
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota
2. Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota melakukan koordinasi dengan
instansi lain di bidang ketahanan pangan, memverifikasi dan menetapkan usulan
CPCL Pekarangan Pangan Lestari,
3. Tim Teknis melakukan verifikasi terhadap CPCL P2L yang diusulkan oleh Kepala
Dinas Ketahanan Pangan Kota/Kabupaten dan atau instansi lain,
4. PPK menetapkan surat keputusan penerima manfaat pemerintah (lampiran 3)
dan disahkan oleh KPA,
5. Surat Keputusan Penerima manfaat pemerintah paling sedikit memuat sebagai
berikut :
- Identitas penerima manfaat;
- Nominal uang; dan
- Nomor rekening penerima manfaat untuk bantuan pemerintah.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Pelaksana Kegiatan
1. PUSAT
Pelaksana di tingkat pusat merupakan Satker Direktorat Jenderal Hortikultura,
dan mempunyai tugas sebagai berikut;
a) Membentuk Tim Teknis Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari Pusat dan
Daerah berdasarkan usulan;
b) Menyusun Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari;
c) Melakukan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan kepada petugas
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten/Kota dan penerima manfaat;
d) Melakukan verifikasi usulan CPCL dari Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten/Kota;
e) Menetapkan penerima manfaat kegiatan Pekarangan Pangan Lestari oleh
PPK disahkan oleh KPA;
f) Melakukan Pembinaan, pengawalan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan;
g) Menyusun laporan akhir kegiatan.

2. Provinsi
Pelaksana di daerah merupakan Dinas Ketahanan Pangan atau Instansi yang
menangani bidang Ketahanan Pangan di Provinsi dan mempunyai tugas sebagai
berikut;
a) Membantu petugas Pusat dalam melakukan pembinaan dan pendampingan;
b) Berkordinasi dengan petugas Kabupaten/Kota dalam melakukan pemantauan
dan pelaporan kegiatan.
c) Mengusulkan nama tim teknis untuk melakukan pendampingan pelaksanaan
kegiatan P2L oleh Kelompok;

3. Kabupaten/Kota
Pelaksana di daerah merupakan Dinas Ketahanan Pangan atau Instansi yang
menangani bidang Ketahanan Pangan di Kabupaten/Kota dan mempunyai tugas
sebagai berikut;
a) Melaksanakan identifikasi, verifikasi dan mengusulkan penerima manfaat;
b) Melakukan identifikasi kebutuhan jenis bahan dan alat yang dibutuhkan
dengan melibatkan pengurus dan anggota kelompok secara bersama-sama
yang didampingi dan dibimbing oleh Tim Teknis.
c) Rencana kegiatan yang disusun meliputi jenis kebutuhan, lokasi, waktu
pelaksanaan, dan pelaksana untuk setiap komponen kegiatan.
d) Bersama dengan calon penerima menyusun dan mengesahkan Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan dengan
mencantumkan:
- Nama dan alamat kelompok
- nama, NIK, dan alamat ketua kelompok yang dilengkapi dengan fotocopy
KTP
- nama, NIK dan alamat anggota kelompok
- nomor rekening a.n. kelompok
- nama cabang/unit bank diutamakan BRI atau Bank Pemerintah/BUMN
(Kecuali Provinsi Aceh).
e) Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tersebut merupakan acuan dalam
melaksanakan kegiatan P2L bagi kelompok. Apabila terjadi perubahan RUK,
segera diajukan persetujuan oleh Tim Teknis untuk dilakukan revisi RUK
kepada PPK.
f) Mengusulkan nama tim teknis untuk melakukan pendampingan pelaksanaan
kegiatan P2L oleh Kelompok;
g) Membantu petugas Pusat dalam pelaksanaan kegiatan, pendampingan,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
h) Membantu penerima manfaat dalam mendokumentasikan bukti pengeluaran
(kuitansi/bon pembelian) sesuai dengan RUK dan mengubahnya dalam
bentuk pdf.
i) Semua dokumen yang telah di pdfkan di upload ke dalam aplikasi BAST
BANPEM Kementan

B. Metode Pelaksanaan

Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) alokasi anggarannya dilaksanakan pada


satker Direktorat Jenderal Hortikultura (Pusat) oleh Direktorat teknis yang
menangani pengembangan sayuran dan tanaman obat. Pelaksana kegiatan adalah
bidang teknis di tingkat Pusat bersama dengan bidang teknis yang menangani
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di tingkat Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota.

Fasilitasi bantuan dapat digunakan dengan menerapkan budidaya dengan beberapa


komoditas yang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan
peningkatan pendapatan. Fasilitasi Bantuan P2L sejumlah Rp 50.000.000,- (lima
puluh juta) per kelompok dilaksanakan dalam bentuk uang menggunakan akun
Belanja Barang untuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan
Pemerintah (526312) dan akun lain terkait pelaksanaan penyaluran bantuan
pemerintah. Fasilitasi bantuan diberikan sesuai dengan kebutuhan di masing-
masing lokasi P2L yang telah diverifikasi oleh Tim Teknis. Bantuan dalam bentuk
transfer uang yang diberikan terdiri dari komponen sarana perbenihan, demplot,
pertanaman dan sarana pascapanen. Selanjutnya terdapat kegiatan Koordinasi,
Sosialisasi, Pendampingan dan bimbingan teknis untuk mendukung tercapainya
target pelaksanaan kegiatan.
a) Sarana Perbenihan
Sarana perbenihan terdiri dari rumah benih dan sarana pendukung lainnya
untuk memproduksi benih sayuran dan tanaman obat. Dalam penyusunan RUK
benih yang digunakan harus bermutu (bersertifikat dan berlabel), adapun benih
lainnya diusahakan secara swadaya (tidak dimasukan ke dalam RUK). Setiap
kelompok harus membangun rumah benih untuk menyediakan dan memenuhi
kebutuhan benih kelompok (demplot dan pertanaman) serta untuk menjaga
keberlanjutan kegiatan P2L. Benih yang dihasilkan juga dapat dijual ke pasar
sebagai sumber pendapatan kelompok.
Pemanfaatan dana bantuan pemerintah untuk kegiatan sarana pembenihan
meliputi:
1) Penyediaan bangunan sarana perbenihan dengan persyaratan:
a. Terletak ditanah milik kelompok (bukan sewa)/ atau lahan kosong/tidur
dan berada dalam satu lokasi dengan demplot atau lahan yang
dikuasakan kepada kelompok/anggota kelompok (dibuktikan dengan surat
kuasa/ijin penggunaan lahan dari pihak yang berwenang setempat), yang
dapat digunakan oleh kelompok P2L selama 3 (tiga) tahun dan dibuktikan
dengan surat pernyataan penggunaan lahan (lampiran 23);
b. mudah dijangkau oleh anggota atau masyarakat yang membutuhkan
benih;
c. rumah benih dalam satu tahun dapat menghasilkan benih sepanjang
tahun, sebagai sumber benih untuk kebutuhan demplot dan pertanaman
pekarangan anggota serta untuk dipasarkan.
d. spesifikasi dan desain rumah benih sebagaimana lampiran 20
2) Penyediaan media tanam
3) Penyediaan sarana produksi pupuk dan bahan pengendali OPT ramah
lingkungan yang terdaftar di Kementan
4) Penyediaan benih sayuran, yang sesuai orientasi pasar, karakteristik
wilayah, kebutuhan anggota, dan potensi lahan.
5) Penyediaan peralatan kegiatan perbenihan, antara lain tray semai, soilblock,
dan polybag kecil.

b) Demplot
Demplot berfungsi sebagai tempat usaha bersama untuk menghasilkan
produk sayuran dan tanaman obat yang berorientasi pasar. Setiap kelompok
wajib membuat, mengembangkan dan memelihara demplot sesuai dengan
budidaya sayuran dan tanaman obat yang dikembangkan oleh anggota
kelompok dan masyarakat lainnya. Pengembangan demplot dilakukan
sepanjang tahun dengan persyaratan yaitu :
a. Terletak pada lokasi yang sama dengan rumah benih dan berdekatan
dengan lokasi pertanaman.
b. Luas total demplot minimal 150 m2 atau dapat diganti dengan 250 polybag
(diameter 30 cm) dalam rak tanam/vertikultur dan/atau wall planter.
c. Demplot berfungsi sebagai tempat usaha kelompok
d. Demplot menerapkan teknologi budidaya ramah lingkungan.
e. Sayuran dan tanaman obat yang dibudidayakan dalam demplot untuk
pemenuhan kebutuhan pangan, dan bila produksi berlebih dapat digunakan
untuk peningkatan pendapatan.

Pemanfaatan dana bantuan pemerintah untuk kegiatan demplot antara lain :

a. Penyediaan peralatan dan pengolahan demplot contoh : cangkul, sekop,


polybag, gerobak sorong, sabit/parang, mulsa, dan handsprayer;
b. Penyediaan peralatan pengairan contoh : tandon air dan kelengkapannya,
pompa air, sprinkle, dan selang
c. Penyediaan sarana produksi pupuk dan bahan pengendali OPT ramah
lingkungan yang terdaftar di Kementan
d. Penyediaan media tanam
e. Pembuatan plang nama, minimal terbuat dari plat seng (contoh terlampir).

c) Pertanaman
Sayuran yang dibudidayakan di pertanaman dilaksanakan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga, dan bila produksi berlebih
dapat digunakan untuk peningkatan pendapatan. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam pertanaman adalah:
a. Sistem budidaya sayuran dan tanaman obat dapat dilakukan menggunakan
media lahan dan/atau polibag
b. Setiap anggota kelompok diwajibkan menanam minimal 25 m2 atau setara
dengan 50 polibag dalam rak tanam/vertikultur dan/atau wall planter;
c. Untuk santri tani milenial (pesantren), kelompok masyarakat, Lembaga
Keagamaan dan/atau calon penerima yang anggotanya tidak memiliki lahan
untuk pertanaman, luas lahan pertanaman anggota kelompok dapat
digabung secara kumulatif pada areal minimum seluas 500 m2 dan/atau
1.000 polybag (setara 20 anggota x 25 m2 dan/atau 50 polybag) pada
lokasi tertentu dan terlihat pemisahan yang jelas antara komponen demplot
dan pertanaman.
d. Sayuran dan tanaman obat yang dibudidayakan untuk pemenuhan
kebutuhan pangan keluarga, dan bila produksi berlebih dapat digunakan
untuk peningkatan pendapatan
Pemanfaatan dana bantuan pemerintah untuk kegiatan pertanaman antara
lain :

a. Penyediaan media tanam (tanah, arang sekam, cocopeat, kascing, dll)


b. Penyediaan sarana produksi pupuk dan bahan pengendali OPT ramah
lingkungan yang terdaftar di Kementan
c. Penyediaan peralatan kegiatan pertanaman, antara lain: sekop taman
berukuran kecil, gembor, serta rak tanaman/vertikultur dan/atau wall
planter.
d) Sarana Pascapanen
Hasil produksi dari kegiatan P2L, baik dari demplot maupun kelebihan
produksi dari pertanaman anggota kelompok, dapat dilakukan penanganan
pasca panen sayur dan tanaman obat yang baik agar hasil pertanian siap dan
aman dijual.
Pemanfaatan dana bantuan pemerintah untuk kegiatan pasca panen contoh
antara lain : penyediaan kontainer/keranjang, selotip sayur, plastik, gunting
panen serta alat pasca panen lainnya.

e) Koordinasi, Pendampingan dan Bimbingan Teknis


Keberhasilan kegiatan P2L memerlukan koordinasi antar berbagai pemangku
kepentingan mulai dari pusat sampai ke daerah. Pendampingan kegiatan P2L
secara teknis di lapangan dan kegiatan administrasi serta pelaporan
pelaksanaan P2L secara periodik oleh Tim Teknis Propinsi/Kabupaten/Kota.
Untuk meningkatkan kapasitas kelompok penerima manfaat dalam
pelaksanaan kegiatan P2L dilakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) oleh pusat
bekerjasama dengan Propinsi/Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi, dan Instansi
lain. Materi bimtek meliputi teknis budidaya, pascapanen, pengolahan dan
pemasaran.
BAB IV
TATA KELOLA PENCAIRAN, PENYALURAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
BANTUAN

Fasilitasi Bantuan dalam P2L merupakan jenis Bantuan Pemerintah dalam bentuk
uang berupa Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang
ditetapkan oleh PA. Proses bantuan pemerintah dalam bentuk uang berpedoman
pada Peraturan Menteri Keungan No 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;
dan Peraturan Menteri Keuangan No. 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan No 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga.
Proses pencairan, penyaluran dan pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah dalam
Bentuk Uang diatur sebagai berikut:
1. Ketentuan Administrasi :
a. Pemberian bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah
yang ditetapkan oleh PA kepada penerima manfaat diberikan berdasarkan
Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA.
b. Pencairan bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah
yang ditetapkan oleh PA dalam bentuk uang dapat dilakukan secara
sekaligus atau bertahap.
c. Penentuan pencairan secara sekaligus atau bertahap ditetapkan oleh KPA
dengan mempertimbangkan jumlah dana dan waktu pelaksanaan kegiatan.
d. Pencairan dana bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan
Pemerintah yang ditetapkan oleh PA dalam bentuk uang yang diberikan
kepada perseorangan dilaksanakan secara sekaligus berdasarkan Surat
Keputusan.
e. Pencairan dana bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan
Pemerintah yang ditetapkan oleh PA yang diberikan kepada Kelompok
Masyarakat dan Lembaga Pemerintah atau Lembaga Non Pemerintah dapat
dilakukan sekaligus atau bertahap berdasarkan Surat Keputusan dan
perjanjian kerjasama antara penerima manfaat dengan PPK.
f. Perjanjian kerjasama, memuat :
- Hak dan kewajiban kedua belah pihak;
- Jumlah dan nilai barang yang akan dihasilkan/ dibeli;
- Jenis barang yang akan dihasilkan/dibeli;
- Jangka waktu penyelesaian pekerjaan;
- Tata cara dan syarat penyaluran;
- Pernyataan kesanggupan penerima manfaat untuk menghasilkan pekerjaan
sesuai dengan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)/membeli barang sesuai
dengan jenis dan spesifikasi;
- Pengadaan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel;
- Pernyataan kesanggupan penerima manfaat untuk menyetorkan sisa dana
yang tidak digunakan ke Kas Negara;
- Sanksi; dan
- Penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan kepada PPK setelah
pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran.
g. Mekanisme pembayaran bantuan pemerintah dilakukan melalui LS, UP, dan
TUP. Pembayaran diutamakan melalui mekanisme LS, sementara
mekanisme UP dan TUP digunakan pada saat kondisi mendesak.
h. Kelompok Masyarakat, Lembaga Pemerintah atau lembaga non pemerintah
penerima manfaat mengajukan permohonan pembayaran (Lampiran 5)
dengan dilampiri dokumen pencairan dana sesuai dengan perjanjian
kerjasama.
i. Pengajuan permohonan pembayaran secara sekaligus atau bertahap
dilampiri:
- Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima manfaat;
- Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima
manfaat sesuai format (Lampiran 12);
- Pakta Integritas yang telah ditandatangani oleh penerima manfaat dan
Dinas Ketahanan Pangan sesuai format (Lampiran 7);
- Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak yang ditandatangani oleh
penerima manfaat dan diketahui oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan
sesuai format (Lampiran 8);
- Surat Pernyataan Kesanggupan yang telah ditandatangani oleh penerima
manfaat yang menyatakan sanggup melaksanakan kegiatan sesuai
ketentuan (Lampiran 9); dan
- Untuk kegiatan yang dilakukan pembayaran secara bertahap, pengajuan
permohonan pembayaran tahap II dilampiri Kuitansi bukti penerimaan
uang yang telah ditandatangani oleh penerima manfaat sesuai format
(Lampiran12) dan laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang
ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima manfaat sesuai format
(Lampiran 13).
j. PPK melakukan pengujian permohonan pembayaran (administrasi dan fisik)
sesuai dengan Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah.
k. PPK menandatangani perjanjian kerjasama dan mengesahkan kuitansi bukti
penerimaan uang serta menerbitkan SPP setelah pengujian yang telah
sesuai dengan Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah.
l. Dalam hal pengujian, bila tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis, PPK
menyampaikan informasi kepada penerima manfaat untuk melengkapi dan
memperbaiki dokumen permohonan.
m. SPP untuk pembayaran secara sekaligus atau bertahap disampaikan kepada
PP-SPM dengan dilampiri:
- Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima manfaat dan
PPK;
- Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima
manfaat dan disahkan oleh PPK.
n. Permohonan pencairan dana kepada PPK, dilampirkan dengan Perjanjian
Kerjasama, Kuitansi bukti penerimaan uang. Untuk pengajuan tahap kedua
dilampirkan laporan kemajuan penyelesiaan pekerjaan
o. Kelompok masyarakat, lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah
penerima manfaat dalam bentuk uang harus menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan sesuai format (Lampiran 15 dan 17) kepada
PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran, meliputi :
- Berita Acara Serah Terima, yang memuat :
1) Jumlah dana awal, dana yang dipergunakan, dan sisa dana;
2) Pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama; dan
3) Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; dan
- Foto/film hasil pekerjaan yang telah diselesaikan Foto/video/film hasil
pekerjaan yang telah diselesaikan dengan memuat geo tagging
p. Dalam hal terdapat sisa dana, penerima manfaat Pemerintah harus
menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara kepada
PPK sesuai dengan perjanjian kerja sama
q. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban bantuan, PPK melakukan
verifikasi atas laporan pertanggungjawaban bantuan.
r. PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil verifikasi yang
telah sesuai dengan perjanjian kerja sama.
s. Berita Acara Serah Terima dibuat sesuai format pada Lampiran 16.

2. Ketentuan Teknis
Prinsip bantuan pemerintah dalam bentuk uang melalui mekanisme transfer
uang kepada rekening kelompok tani penerima manfaat atau Dinas Ketahanan
Pangan setempat yang selanjutnya dibelanjakan oleh penerima manfaat sesuai
dengan Perjanjian Kerjasama (PKS). Format PKS sesuai dengan Lampiran 3.
Adapun ketentuan teknis dalam penyaluran Bantuan P2L adalah sebagai berikut;
a. Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota bertanggungjawab terhadap
kebenaran penerima manfaat yang diusulkan;
b. Memiliki rekening kelompok tani penerima manfaat atau Dinas Ketahanan
Pangan di wilayah setempat;
c. Pemberian bantuan dilaksanakan berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara
PPK dengan penerima manfaat;
d. Bersedia menyampaikan laporan kemajuan pekerjaan (Lampiran 13) dan
penyelesaian pekerjaan berupa Berita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan
(BAST) kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun
(Lampiran 16).
e. Meng-input pertanggungjawaban bantuan uang ke dalam aplikasi BAST
Bantuan Pemerintah Kementerian Pertanian meliputi dokumen BAST, SK
Penerima, Rekening Penerima, jenis barang, dan kwitansi
pertanggungjawaban paling lambat 31 Desember 2022 atau paling lambat
audited. Dalam hal daerah penerima manfaat Pemerintah merupakan remote
area yang tidak terdapat sinyal telekomunikasi, foto/video/film hasil pekerjaan
yang telah diselesaikan dapat tidak memuat geo tagging.
f. Dalam hal terdapat sisa dana sampai dengan akhir tahun anggaran (31
Desember 2022), penerima manfaat Pemerintah harus menyampaikan bukti
surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara kepada PPK dan dilakukan
input pada aplikasi BAST Bantuan Pemerintah Kementerian Pertanian sesuai
dengan perjanjian kerja sama sebagai dokumen tambahan laporan
pertanggungjawaban bantuan.

A. Ketentuan Perpajakan
Ketentuan perpajakan dalam penggunaan dana bantuan pemerintah tahun
anggaran 2022 dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku terkait perpajakan.

B. Sanksi
Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan Negara
dan/atau Kementerian dan/atau kelompok tani/Gapoktan akan diberikan oleh
aparat/pejabat yang berwenang atau penanggungjawab kegiatan. Sanksi kepada
oknum yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai bentuk sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku
BAB V
PENGAWALAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI

A. Pengawalan dan Pendampingan


1. Pengawalan dan pendampingan dilakukan secara berjenjang dilakukan untuk
menjamin bantuan diterima oleh penerima manfaat dan kegiatan dilaksanakan
sesuai jadwal yang ditetapkan;
2. Pengawalan dan pendampingan dilakukan oleh Ditjen Hortikultura bersama
dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi/Kabupaten/Kota serta instansi terkait
lainnya.

B. Pemantauan, Pelaporan dan Evaluasi


1. Pelaporan dan evaluasi mengacu kepada Peraturan Menteri Pertanian No.
61/Permentan/OT.140/10/2012 tentang Pedoman Sistem Pemantauan, Evaluasi
dan Pelaporan Pembangunan Pertanian;
2. Pelaporan pelaksanaan P2L pada setiap kelompok berisikan pelaksanaan
kegiatan perkomponen, permasalahan yang dihadapi, dokumentasi kegiatan
dengan geotagging lokasi dan upaya penyelesaian. Laporan kegiatan
merupakan bentuk pertanggungjawaban dari pelaksanaan kegiatan P2L;
3. Penerima manfaat menyampaikan bukti pembelian barang (dalam bentuk pdf)
dan foto dokumentasi barang yang dibeli dengan geotagging lokasi kepada
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota yang kemudian diteruskan ke
Pelaksana Kegiatan P2L di Pusat;
4. Laporan kegiatan disampaikan oleh Tim Teknis di daerah ke Direktorat Jenderal
Hortikultura, cq. Sekretariat Ditjen Hortikultura, paling lambat 1 (satu) bulan
setelah kegiatan selesai dan tidak melewati bulan Desember Tahun 2022.
BAB VI
PENGENDALIAN BANTUAN PEMERINTAH

Pengendalian pelaksanaan bantuan pemerintah akun 526 merupakan instrumen


penting agar tercapai terget sasaran penyaluran dana kepada penerima manfaat.
Pengendalian penyaluran dana bantuan pemerintah dapat dilakukan melalui cara
identifikasi dan inventarisasi dokumen-dokumen yang terkait dengan belanja 526xxx
pada Satuan Kerja dengan melibatkan petugas pelaporan keuangan dan pengelola
keuangan di masing-masing Satuan Kerja Lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura.
Pelaksanaan pengendalian dan monitoring belanja 526xxx dilakukan oleh petugas
pusat ke daerah. Pembinaan dan bimbingan teknis dapat dilakukan seiring dengan
kegiatan pengendalian terkait Laporan Keuangan di Satuan Kerja Lingkup Direktorat
Jenderal Hortikultura. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Dinas Ketahanan
Pangan di provinsi dan kabupaten/kota juga melakukan pengendalian dan monitoring
kegiatan belanja 526xxx yang dibiayai APBN ke daerah binaannya.
Kegiatan pengendalian atas realisasi belanja 526xxx dilakukan dengan monitoring
terhadap dokumen pertanggungjawabannya. Dokumen pertanggung jawaban atas
realisasi belanja 526xxx (transfer uang) terdiri dari :
1. Scan SK Penetapan yang memuat Identitas penerima, Nomor Rekening dan Nilai
Bantuan dalam satuan rupiah
2. Scan KTP Penerima manfaat
3. Scan Buku Rekening Penerima manfaat yang memuat:
a. Nama Bank
b. Nomor Rekening
c. Nama Pemegang Rekening
4. Scan Bukti Transfer
5. Scan Rekening Koran
6. Scan Bukti Setor ke Kas Negara (apabila terdapat sisa dana yang tidak terpakai)
7. Scan BAST yang memuat:
a. Jumlah Dana Awal
b. Dana yang digunakan
c. Sisa dana
d. Pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama
e. Pernyataan bahwa bukti – bukti pengeluaran telah disimpan
8. Foto hasil pekerjaan yang diselesaikan dengan memuat geotagging
(mencantumkan koordinat lokasi hasil pekerjaan) kecuali remote area yang tidak
terdapat sinyal telekomunikasi
9. Scan dan rekapitulasi Kwitansi Pembelian Barang
10. Scan Laporan Pertanggungjawaban sesuai Lampiran PMK No 173/PMK.05/2016
11. Membuat berita acara kegiatan pengendalian Banpem.
Dalam pelaksanaannya, satuan kerja mengunggah dokumen-dokumen
pertanggungjawaban tersebut melalui Aplikasi BAST BANPEM dengan alamat web
http://bastbanpem.pertanian.go.id/2022 dan dikirim melalui e-mail :
sai_horti@yahoo.com, monevhorti@yahoo.com atau dengan surat yang ditujukan
kepada Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura c.q Bagian Keuangan dan
Perlengkapan, Jl. AUP No.3 Pasar Minggu Jakarta Selatan, 12520.
Pelaporan pengendalian dan monitoring belanja 526xxx diperlukan untuk mengetahui
perkembangan sejauh mana pelaksanaan kegiatan mulai dari Surat Penetapan
Penerima (SK Penerima Manfaat) sampai dengan Laporan Kegiatan dan bukti-bukti
dokumen pendukungnya. Pembuatan dan penyampaian laporan merupakan kewajiban
bagi setiap Satker yang mendapatkan Bantuan Pemerintah.
Periode pelaporan dapat dilakukan setelah kegiatan tersebut telah selesai dilaksanakan
dan secara keuangan telah dicairkan sampai dengan terbit SP2D. Tujuan dari
pelaporan belanja 526xxx adalah untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
kegiatan dan telah dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan-peraturan yang
berlaku.
BAB VII
PENUTUP

Pekarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan salah satu upaya Direktorat Jenderal
Hortikultura untuk meningkatkan akses dan ketersediaan pangan, memberikan
insentif bagi petani, masyarakat, sekaligus menjadi pendorong perekonomian pasca
pandemi COVID-19 ini. Dengan demikian, melalui kegiatan Pekarangan Pangan
Lestari (P2L) dimaksud dapat menambah penghasilan bagi petani, masyarakat
lainnya baik di pedesaan maupun perkotaan sehingga dapat meningkatkan daya
beli dan kesejahteraan yang berdampak bagi pemulihan ekonomi nasional dari
sektor pertanian.

Dengan diterbitkannya Petunjuk Pelaksanaan Pekarangan Pangan Lestari (P2L)


Tahun Anggaran 2022, pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat berjalan dengan
baik sesuai peraturan yang berlaku dan mencapai hasil yang optimal. Oleh karena
itu, komitmen yang penuh serta sinergisme yang menyeluruh dari seluruh
pemangku kepentingan sangat diperlukan dalam mengawal capaian kinerja dan
pengembangan subsektor hortikultura.

Pada akhirnya, kami mengharapkan partisipasi petani dan pelaku usaha hortikultura
secara aktif pada kegiatan ini untuk menciptakan suatu sinergi guna mewujudkan
ketahanan pangan, kesejahteraan masyarakat serta percepatan pemulihan
perekonomian Indonesia.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengantar Usulan Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL)

KOP DINAS

....., Juni 2022

Nomor :
Sifat : Segera
Lampiran : 1 berkas
Perihal : Usulan CPCL P2L
Sayuran dan Tanaman Obat TA. 2022

Kepada Yth.
Direktur Jenderal Hortikultura
Cq. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen
di
Jakarta

Bersama ini dengan hormat kami sampaikan SK Penetapan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL)
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Tahun Anggaran 2022 dari Dinas Ketahanan Pangan ….
Kabupaten … dengan rincian CPCL sebagaimana terlampir.

Adapun penyaluran bantuan uang dapat dilakukan melalui :

1. Kelompok Tani : ……………….


Ketua : ………………..
Alamat :…………………
No. Rek : ………..………
Atas Nama : ……… Bank ………….
2. Kelompok Tani : ………………
Ketua : ………………..
Alamat :………………..
No. Rek : ………………..
Atas Nama : ……… Bank ………….
3. Dst...

Demikian atas kerjasamanya disampaikan terima kasih.

Kepala Dinas Ketahanan


Pangan ….
Kabupaten …..

Cap Dinas

Nama
NIP
Lampiran 1. Usulan Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL)

A. Identitas Kelompok Usulan CP/CL


Koordinat Identitas Kelompok P2L
Desa/ Nama Rumah
No Kecamatan Nama No. No. No.
Kelurahan Kelompok Benih/ NIK Ketua Sekretaris Bendahara Jml Anggota
Ketua HP HP HP
Demplot
1
2
3
dst

B. Data Anggota Kelompok Usulan CP/CL


Keterangan*
Jenis Kelamin Jabatan dalam (Bumil/Busui/Memiliki
No Nama NIK Alamat No. HP
(P/L) kelompok Baduta/Memiliki
Balita**/WUS***)
Nama Kelompok :
1
2
dst
Nama Kelompok :
1
2
dst
1. *Pilih salah satu
2. **Kategori Balita > 24-59 bulan
3. ***kategori Wanita Usia Subur (WUS) tidak sedang hamil/menyusui dan tidak memiliki baduta/balita
Lampiran 2.

PERJANJIAN KERJASAMA

Nomor: ..... ..............................

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


KEGIATAN……………………………………..

Dengan

KELOMPOK TANI…………………………….

Tentang

PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH BERUPA UANG


DALAM RANGKA
KEGIATAN FASILITASI PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L)
TAHUN ANGGARAN 2022

Pada hari ini ................ tanggal ......... bulan …………….. tahun Dua Ribu Dua Puluh
Dua kami yang bertandatangan di bawah ini :

1. Nama : ………………………….

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Fasilitasi Pekarangan Pangan


Lestari (P2L) Hortikultura dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Kuasa Pengguna Anggaran.

Alamat : Jln. AUP no. 3 Pasar Minggu Jakarta Selatan, untuk selanjutnya
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama : _______

Jabatan : ……………, selaku penanggung jawab keuangan untuk dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Dinas Ketahanan Pangan/Kelompok
Tani……….

Alamat : Dusun ................ Kecamatan............ Kabupaten .................., untuk


selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama yang mengikat dan
berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan dana
Bantuan Pemerintah berupa uang untuk mendukung kegiatan fasilitasi Pekarangan
Pangan Lestari (P2L) hortikultura dengan ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1

LANDASAN HUKUM PELAKSANAAN

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003. tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004. tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4355);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 132);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2013
tentang Tata cara Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Tahun 2018 Nomor 229, tambahan Lembaran Negara Nomor 6267);
5. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian
Republik Indonesia (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 85);
6. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2018 Nomor 33);
7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 Tentang Organisasi Kementerian
Negara (Lembaran Negara Tahun 2019 Nomor 203);
8. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan
Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju
Periode Tahun 2019-2024;
9. Keputusan Presiden Nomor 79/TPA Tahun 2019 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan
Kementerian Pertanian;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman
Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 194/PMK.02/2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.02/2013 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga;
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 173/PMK.05/2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
14. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
43/Permentan/OT.010/8/2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian
Pertanian; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)
15. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 02/Kpts/KU.010/01/2020 tentang
Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran pada Satuan Kerja Lingkup Kementerian
Pertanian;
16. Keputusan Direktur Jenderal Hortikultura/Selaku Kuasa Pengguna Anggaran
Nomor 02/Kpts/HK.320/D/I/2022 tentang Pengangkatan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-
SPM) Pada Satuan Kerja Direktorat Jenderal Hortikultura; dan
17. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja
Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2022 Nomor : SP DIPA-
018.04.1.625875/ 2022 Tanggal 14 Desember 2021.

PASAL 2

HAK DAN KEWAJIBAN

1. PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban untuk :


a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
dalam hal ini diwakili oleh Tim Teknis.
b. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) yang telah disetujui oleh Tim Teknis.
c. Menerima laporan fisik dan keuangan dari PIHAK KEDUA.

2. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk:


a. Menerima dana untuk melaksanakan pembayaran pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan /Kelompok Tani……….

b. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan


pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan/Kelompok
Tani……….

c. Melakukan penyimpanan bukti-bukti penggunaan dana bantuan pemerintah.

d. Menyetor sisa dana Bantuan Pemerintah yang tidak digunakan ke Kas Negara

e. Membuat laporan pelaksanaan fisik dan keuangan penggunaan dana bantuan


pemerintah.

PASAL 3

LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah
setuju untuk menerima dan memanfaatkan paket dana Bantuan Pemerintah berupa
uang Pada Kegiatan Fasilitasi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang sesuai dengan
Rencana Usulan Kegiatan (RUK).

PASAL 4

LOKASI PEKERJAAN

Pekerjaan Bantuan Pemerintah yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA yaitu berada di
Desa.............. Kecamatan ...............Kabupaten ..............................

PASAL 5

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


PIHAK KEDUA sanggup melaksanakan pekerjaan sejak tanggal ditandatangani
kontrak/perjanjian kerjasama yaitu tanggal ____ sampai dengan tanggal ____

PASAL 6

PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

1. PIHAK KEDUA harus melaporkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan kepada
PIHAK PERTAMA, serta dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan yang diketahui
oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan ……………………

2. PIHAK KEDUA menyampaikan laporan hasil pekerjaan dilampiri dengan :


a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan ditandatangani oleh Penerima Manfaat
dan PIHAK PERTAMA.
b. Foto barang yang dihasilkan/dibeli dan pekerjaan fisik di lapangan.
c. Daftar perhitungan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), penggunaan (realisasi) dan
sisa dana.
d. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan.
e. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan.

PASAL 7

SUMBER DAN JUMLAH DANA

1. Sumber dana Bantuan Pemerintah yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah berasal
dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) SP DIPA-018.04.1.625875/ 2022
Tanggal 14 Desember 2021;
2. Jumlah dana Bantuan Pemerintah yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah sebesar
Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah).

PASAL 8

PEMBAYARAN DAN PENCAIRAN

1. Pembayaran dana Bantuan Pemerintah dimaksud pada Pasal 7 ayat (2) Surat
Perjanjian Kerjasama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA sebesar Rp. 50.000.000,- setelah perjanjian kerjasama ini ditandatangani,
dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) V dengan cara pembayaran ke rekening PIHAK KEDUA pada Bank
....................................... Nomor Rekening : ........................atas nama Kelompok
Tani/ ...................
1. Cara pembayaran dilakukan secara sekaligus sesuai Rencana Usulan Kegiatan
yang telah di setujui oleh Dinas Ketahanan Pangan setempat.
2. Pencairan dana Bantuan Pemerintah oleh PIHAK KEDUA harus mendapat
Persetujuan (Contra Sign) dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan
………………….. atau Pejabat lainnya yang ditunjuk oleh Kepala Dinas, setelah
PIHAK KEDUA mengajukan permohonan pencairan kepada Kepala Dinas.
PASAL 9

KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE

1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa atau force Majeure adalah suatu
keadaan yang dapat menimbulkan akibat terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
tidak dapat diatasi baik oleh PIHAK PERTAMA maupun oleh PIHAK KEDUA karena
diluar kesanggupannya dan atau diluar kewenangannya, misalnya :
a. Adanya bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor,
tsunami, huru hara atau peperangan yang mengakibatkan terhentinya atau
terlambatnya pelaksanaan pekerjaan.
b. Adanya perubahan Peraturan Pemerintah ataupun Kebijakan Moneter oleh
Pemerintah.
c. Adanya peristiwa-peristiwa lain yang diajukan oleh PIHAK KEDUA yang didukung
dengan bukti-bukti yang sah serta Surat Keterangan Instansi yang berwenang
dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
2. Setiap terjadi peristiwa/keadaan memaksa atau force Majeure PIHAK KEDUA wajib
melaporkan kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 4 (empat) hari sejak
kejadian/peristiwa tersebut.

PASAL 11

PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA


sehubungan dengan surat perjanjian kerjasama ini, maka akan diselesaikan secara
musyawarah untuk memperoleh mufakat.

2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka
kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan ini di Pengadilan Negeri
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 12

LAIN – LAIN

1. Bea materai yang timbul karena pembuatan perjanjian kerjasama ini menjadi beban
PIHAK KEDUA.

2. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerjasama ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

3. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu
dengan persetujuan kedua belah pihak.

PASAL 13

PENUTUP

Surat Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan penuh
kesadaran dan tanggungjawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat dalam
rangkap 3 (tiga) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

…………………………… PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,

Materai Rp.10.000,-

Nama…………………
Nama…………………………
NIP …………………………
NIP …………………………

Mengetahui:

a.n Kepala Dinas Ketahanan Pangan ………………..

Nama………………
NIP ……………………
Lampiran 3.
Penetapan Penerima manfaat Pemerintah

KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


KEGIATAN …………………………………………………
SATKER DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Nomor : ……………………………………………………..
TENTANG

PENETAPAN PENERIMA MANFAAT PEMERINTAH


PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH BERUPA UANG
DALAM RANGKA
KEGIATAN FASILITASI PEKARANGAN PANGAN LESTARI
TAHUN ANGGARAN 2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Menimbang:
1. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan 4, Peraturan Menteri
Keuangan No.173/PMK.05/2016, PPK setelah melakukan seleksi, selanjutnya
menetapkan Penerima manfaat Pemerintah yang di sahkan KPA
2. bahwa Penerima manfaat Pemerintah yang ditetapkan dalam keputusan ini
dipandang tepat dan mampu untuk menerima/mengelola bantuan pemerintah

Mengingat:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003. tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4286);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004. tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4355);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 tentang
Hortikultura (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 132);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun
2013 tentang Tata cara Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Tahun 2018 Nomor 229, tambahan Lembaran Negara Nomor 6267);
5. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian
Republik Indonesia (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 85);
6. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2018 Nomor 33);
7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 Tentang Organisasi Kementerian
Negara (Lembaran Negara Tahun 2019 Nomor 203);
8. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan
Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia
Maju Periode Tahun 2019-2024;
9. Keputusan Presiden Nomor 79/TPA Tahun 2019 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan
Kementerian Pertanian;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman
Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 194/PMK.02/2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.02/2013 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga;
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 173/PMK.05/2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
14. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
43/Permentan/OT.010/8/2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian
Pertanian; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)
15. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 02/Kpts/KU.010/01/2020 tentang
Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran pada Satuan Kerja Lingkup
Kementerian Pertanian;
16. Keputusan Direktur Jenderal Hortikultura/Selaku Kuasa Pengguna Anggaran
Nomor 02/Kpts/HK.320/D/I/2022 tentang Pengangkatan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-
SPM) Pada Satuan Kerja Direktorat Jenderal Hortikultura; dan

Memperhatikan:
1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor DIPA SP DIPA-
018.04.1.625875/ 2022 Tanggal 14 Desember 2021
2. SK CPCL dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten..... No.....
3. Surat Persetujuan CPCL dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi No.....

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU :
Menetapkan Penerima manfaat Pemerintah berupa Transfer Uang/Barang (pilih
salah satu) untuk Kegiatan .......... Tahun 2022 sebagaimana tercantum pada
lampiran keputusan ini.

KEDUA :
Penerima manfaat Pemerintah bertanggungjawab terhadap: a) penggunaan dana
dan/ atau penggunaan barang yang dialokasikan sesuai dengan peruntukkannya b)
melakukan penanaman/pemasangan sesuai jadwal c) melakukan upaya
pencapaian target peningkatan produktivitas/penurunan susut hasil/ penurunan
luas serangan OPT (pilih salah satu) d) menandatangani BAST serta dokumen
yang dipersyaratkan e)melaporkan hasil pekerjaan kepada PPK.
KETIGA :
Biaya yang diakibatkan atas kegiatan Bantuan Pemerintah ini dibebankan pada
DIPA …….. Tahun 2022.

KEEMPAT :
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan Surat Keputusan ini maka akan
ditinjau kembali untuk diadakan perbaikan maupun perubahan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di .....................
Disahkan oleh Pada tanggal..........................
Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen,

Ttd/stempel/ Ttd/stempel/
Nama/NIP Nama/NIP
....................................... ........................................

SALINAN Keputusan ini disampaikan Kepada Yth :


1. Kuasa Pengguna Anggaran
2. Kepala Dinas ..................................Propinsi
3. Kepala Dinas ...................................Kabupaten/Kota
4. Direktur...

LAMPIRAN KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN …………………


NOMOR :

TANGGAL :

PENETAPAN PENERIMA MANFAAT PEMERINTAH


PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH BERUPA UANG
DALAM RANGKA KEGIATAN FASILITASI PEKARANGAN PANGAN LESTARI
TAHUN ANGGARAN 2022

No LOKASI PENERIMA MANFAAT JUMLAH


BANTUAN
(Rp.)

1. Desa : ………….. KelompokTani : ………………

Kec : ………… Ketua : ………………..

Kab : …………… No. Rek : ……….Atas Nama : ………


Bank ………….
Prov :………….
Lampiran 4.

(a)
CONTOH
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
PEKARANGAN PANGAN LESTARI
KELOMPOK…………………………………………………

Kepada Yth :
Pejabat Pembuat Komitmen…………………………………

Sesuai dengan Keputusan PPK ……………. Nomor…. tanggal…… tentang : Penetapan


Penerima manfaat Pemerintah Pekarangan Pangan Lestari (P2L), dengan ini kami
mengajukan permohonan Dana Bantuan Pemerintah sebesar Rp 50.000.000,- (lima
Puluh Juta Rupiah) sesuai Rencana Usulan Kegiatan sebagai berikut :

Anggaran Waktu
No. Keterangan Anggaran Volume Biaya (Rp)
(Rp) Pelaksanaan
1 Sarana Pembenihan 13.200.000

- Bangunan rumah benih 10.000.000


Paranet 100 m 89.000 8.900.000
Kaso 20 Batang 10.000 200.000
Baja Ringgan 10 Batang 80.000 800.000
Paku 4 Pack 25.000 100.000
- Penyediaan tanah dan pupuk 1.000.000
Pupuk Organik Padat 100 kg 2.000 200.000
Pupuk NPK 16-16-16 50 kg 12.000 600.000
Arang Sekam 100 kg 2.000 200.000

- Penyediaan benih sayuran 1.000.000


Benih Sayuran Sachet 5 Pack 200.000 1.000.000
- Penyediaan peralatan kegiatan pembenihan 1.200.000
Tray Semai 20 Unit 60.000 1.200.000
2 Demplot 20.900.000
Penyediaan peralatan dan pengolahan
- 6.250.000
demplot
Sekop 10 Unit 125.000 1.250.000
Gembor 10 Unit 100.000 1.000.000
Rak Tanaman 20 Unit 200.000 4.000.000
- Penyediaan peralatan pengairan 8.500.000
Tandon Air 1 Unit 1.500.000 1.500.000
Selang 20 m 100.000 2.000.000
Pompa Air 1 Unit 5.000.000 5.000.000
- Penyediaan tanah, pupuk dan sekam 5.250.000
Pupuk Organik Padat 800 kg 2.000 1.600.000
Pupuk NPK 100 kg 12.000 1.200.000
POC 3 Liter 40.000 120.000

Asam Humat 3 Liter 50.000 150.000


PHC 3 Liter 60.000 180.000
Arang Sekam 200 kg 2.000 400.000
Fungisida 2 Liter 175.000 350.000

Likat Kuning Thrips 10 Lembar 18.000 180.000


Tricoderma 5 Liter 84.000 420.000
PGPR 5 kg 130.000 650.000
Anggaran Waktu
No. Keterangan Anggaran Volume Biaya (Rp)
(Rp) Pelaksanaan
- Pembuatan plang nama 900.000
Pylox 2 Botol 100.000 200.000
Besi Penyangga 1 Unit 400.000 400.000
Seng 1 Unit 300.000 300.000

3 Pertanaman 14.600.000
- Penyediaan polibag, tanah, pupuk dan sekam 10.600.000
Sekam 20 kg 10.000 200.000
Pupuk Organik Padat 1000 kg 2.000 2.000.000
Pupuk NPK 200 kg 12.000 2.400.000

Plastik Polybag 4000 Lembar 1.500 6.000.000


- Penyediaan peralatan kegiatan pertanaman 4.000.000
sekop taman berukuran kecil, gembor, hand
sprayer, rak tanaman/vertikultur dan/atau wall 1 Unit/Paket 4.000.000 4.000.000
planter
4 Sarana pascapanen 1.300.000
Plastik Kemasan 1 Pack 100.000 100.000
Selotip 1 Unit 100.000 100.000
Keranjang Panen 10 Unit 100.000 1.000.000
Gunting 5 Unit 20.000 100.000
Jumlah 1+2+3+4 50.000.000

Sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama Nomor…… tanggal ……. , Dana Bantuan
Pemerintah Pekarangan Pangan Lestari agar dipindah bukukan ke rekening kelompok…
Nomor Rekening………..pada cabang/unit Bank………..di…….

Mengetahui
An. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota/Kab/Prov, Ketua
Kelompok,

…………………… ……………………
Tim Teknis P2L

……………………………
NIP

Keterangan: Format di atas merupakan contoh RUK yang dapat dikembangkan


sesuai kebutuhan kelompok Penerima manfaat
*Pupuk dan bahan pengendali OPT ramah lingkungan yang digunakan harus
terdaftar di Kementan
Lampiran 5. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dari Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten

KOP DINAS
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ….
NIP :…
Jabatan : Kepala Dinas
Satker : Dinas Ketahanan Pangan … Kabupaten …

Menyatakan dengan sesunguhnya bahwa :


1. Calon Petani calon Lokasi (CPCL) bantuan pemerintah Kegiatan Pekarangan
Pangan Lestari (P2L) ………………….. Tahun Anggaran 2022 telah dilakukan
verifikasi kebenaran CPCL sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dan
disetujui untuk diusulkan sebagai calon penerima manfaat pemerintah tahun 2022
dengan rincian terlampir.
2. Melakukan penelaahan (reviu) terhadap Rincian Usulan Kegiatan (RUK)
kelompok meliputi jenis barang, volume dan harga satuan untuk setiap komponen
kegiatan.
3. Saya bertanggung jawab mutlak terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai
dengan tugas, fungsi dan kewenangan dan undang-undang yang berlaku.

…., Juni 2022

Kepala Dinas Ketahanan Pangan ……


Kabupaten …

Materai Rp 10.000,-

Rp10.000,

Nama
NIP
Lampiran 6. Usulan nama untuk Tim Teknis Pekarangan Pangan Lestari (P2L)
Hortikultura

KOP DINAS

Nomor :
Sifat : Segera
Lampiran :-
Perihal : Usulan Tim Teknis Kegiatan

Yth. Direktur Jenderal Hortikultura


Cq. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Selaku Pejabat Pembuat Komitmen
di
Jakarta

Sehubungan dengan Bantuan Pemerintah Kegiatan Direktorat Sayuran dan


Tanaman Obat Tahun Anggaran 2022 lingkup Pengadaan Satker Pusat,
bersama ini kami sampaikan usulan Tim Teknis Kegiatan Pekarangan Pangan
Lestari (P2L) Hortikultura Tahun Anggaran 2022 untuk Kabupaten ……………….,
yaitu

Nama :…
NIP :…
Jabatan :…
Instansi : Dinas Ketahanan Pangan
Nomor Telp : …
NPWP :…

Mohon perkenan Bapak untuk memproses lebih lanjut, terima kasih.

…., Juni 2022

Kepala Dinas Ketahanan


Pangan …. Kabupaten…

Cap Dinas

Nama
NIP
Lampiran 7. Pakta Integritas

KOP DINAS/KELOMPOK TANI


(Kop Surat Penerima Manfaat)

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ............................
No.KTP : ..............................
Alamat : ...............................
Jabatan : ..............................

Bertindak untuk dan atas nama Dinas Ketahanan Pangan/kelompok Tani ...................... dalam
rangka penggunaan dana Pada Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) ...............................
dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Tahun 2022, dengan ini menyatakan
bahwa :

1. Tidak akan melakukan KKN dan akan mengikuti semua aturan dan pedoman yang berlaku
dalam proses penyaluran dan penggunaan dana pada Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari
(P2L).

2. Akan melaksanakan kegiatan secara sungguh-sungguh, transparan dan bertanggung jawab


memberikan hasil kerja terbaik mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian
pekerjaan/kegiatan sesuai RUK dan SPK yang telah kami tandatangani.

3. Apabila saya dan anggota kelompok melanggar hal-hal yang telah dinyatakan dalam PAKTA
INTEGRITAS ini, maka saya dan anggota kelompok bersedia dikenakan sanksi administrasi
serta dituntut ganti rugi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

................., ... Juni 2022 Mengetahui,


Penerima Manfaat Kepala Dinas Ketahanan
Pangan.........

Materai Rp. 10.000


…………………………. ……………………………
NIP/NIK NIP……………………….
Lampiran 8. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dari Penerima Manfaat

KOP DINAS/KELOMPOK TANI


(Kop Surat Penerima Manfaat)

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : ………………………
Jabatan : Kepala Bidang/Ketua Kelompok Tani ………………., selaku penanggung
jawab keuangan untuk mendukung Kegiatan Pekarangan Pangan
Lestari (P2L) dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Dinas
Ketahanan Pangan /Kelompok Tani …………………..
Alamat : ................................................

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya:


1. Dengan penuh rasa tanggungjawab, kami siap menerima Bantuan Pemerintah
berupa Uang sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) untuk Kegiatan
Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
2. Apabila di kemudian hari terdapat kesalahan, penyalahgunaan penggunaan dana
kegiatan tersebut dan pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan ketentuan yang
mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia mengganti kerugian Negara
dimaksud dengan menyetor ke Kas Negara.
3. Untuk itu kami bersedia bertanggungjawab secara Hukum apabila kami tidak
sanggup melaksanakan ketentuan pada diktum nomor 1 dan 2.

Demikian Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ini saya buat dengan sebenar-
benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Juni 2022
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Penerima Manfaat
…………………………

Materai

Rp10.000
……………………. ……………………………
,
NIP. ………………………. NIP/NIK………………………
Lampiran 9. Surat Pernyataan Kesanggupan

KOP DINAS/KELOMPOK TANI


(Kop Surat Penerima Manfaat)

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN

Yang tertanda tangan di bawah ini:


Nama : ……………………
Jabatan : …………………….
Alamat : ............................
Dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dalam bentuk
Bantuan Pemerintah dari Ditjen Hortikultura TA. 2022 pada Penerima Manfaat, maka
dengan ini menyatakan bahwa bersedia dan sanggup melaksanakan:
1. Secara swakelola, sesuai dengan spesifikasi teknis dan waktu yang ditentukan.
2. Bersedia dan sanggup bertanggung jawab secara formal dan material atas kegiatan
yang kami laksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Bersedia dan sanggup menyelesaikan kegiatan yang direncanakan.
4. Bersedia dan sanggup untuk memperbaiki/mengganti kembali atas pekerjaan yang
telah dilaksanakan, bilamana pekerjaaan baik sebagian maupun keseluruhan setelah
diadakan pemeriksaan ternyata tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
5. Bersedia dan sanggup menyusun laporan dan dokumen pelaksanaan kegiatan
dengan lengkap dan benar serta siap untuk diaudit sewaktu-waktu.

Demikian surat pernyataan kesanggupan ini dibuat dengan sebenarnya, dalam keadaan
sadar dan tidak dibawah tekanan.

………………., …. Juni 2022


Yang Menyatakan
Penerima Manfaat

(…………………..)
Lampiran 10. Berita Acara Pembayaran

KOP DITJEN HORTIKULTURA


BERITA ACARA PEMBAYARAN
Nomor : ………………………….

Pada hari ini …… tanggal ……………..bulan ……………..tahun Dua Ribu Dua Puluh
Satu, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1 lr. Tommy Nugraha, MM : Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Direktorat
Jenderal Hortikultura, yang berkedudukan di Jalan AUP
No. 3 Pasar Minggu Jakarta Selatan, yang selanjutnya
disebut sebagai
Pl HAK PERTAMA.
2 ……………………… : Pimpinan Lembaga/Ketua Kelompok
……………….,yang berkedudukan di ……………. Desa
……………..Kecamatan ……………. Kabupaten
……………, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola Nomor:…………………………….…,
tanggal ……….. Juni 2022, maka PIHAK PERTAMA membayar kepada PIHAK KEDUA
dan PIHAK KEDUA menerima pembayaran dari PIHAK PERTAMA sebesar Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Pembayaran pekerjaan dimaksud melalui pemindahbukuan (transfer) yang ditujukan
kepada rekening PIHAK KEDUA,sebagai berikut :
Nama Bank :
Nomor Rekening :
Atas Nama :
Alamat :
Demikian, Berita Acara Pembayaran ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah
pihak pada hari dan tanggal tersebut di atas.

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,


Pimpinan Lembaga/Ketua Kelompok Tani Pejabat Pembuat Komitmen

Nama Ir. Tommy Nugraha, MM


NIP/NIK NIP 19690702 199903 1002
Lampiran 11. Permohonan Pembayaran

KOP DINAS/KELOMPOK TANI


(Kop Surat Penerima Manfaat)

….….., 2022
Nomor :
Perihal : Permohonan Pembayaran

Kepada Yth :
Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan ............................
di -
Jakarta

Sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : .................... tanggal ............ 2022
tentang pemanfaatan dana bantuan pemerintah berupa uang dalam rangka Kegiatan
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Tahun Anggaran 2022, kami Penerima manfaat,
dengan ini mengajukan permohonan pencairan dana sebesar Rp. 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah) sesuai dengan Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
Selanjutnya dana tersebut akan digunakan sesuai dengan lingkup pekerjaan
sebagaimana diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani dan
dana tersebut mohon dapat ditransfer ke rekening Bank ................. Nomor: ………..….
atas nama …………………………….
Demikian kami sampaikan, atas persetujuannya kami ucapkan terima kasih.

Mengetahui,
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Nama Lembaga/Poktan
Propinsi/Kabupaten …………………..

Ir. ………………. Nama Pimpinan/Ketua


NIP ………………… Jabatan
Lampiran 12. Kuitansi

Contoh Format Kuitansi (Transfer Uang)

AKUN/MAK……………..………………..

KUITANSI
Nomor...............................................

Sudah terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen


Satuan Kerja Direktorat Jenderal Hortikultura
Terbilang : …………………………………
Untuk membayar : Dana Bantuan Pemerintah lainnya berupa transfer uang dalam
rangka kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di
Desa………sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor:
...................
Uang Sebanyak : Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)

…. Juni 2022
Setuju dibayar, Yang menerima,
Pejabat Pembuat Komitmen Kelompok Tani ….

Materai 10.000
Ir. ……………….............
NIP……………………. ………………………

Mengetahui,
Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Propinsi/Kabupaten …………………..

Ir. ……………….
NIP …………………
Lampiran 13. Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan

KOP DINAS/KELOMPOK TANI


(Kop Surat Penerima Manfaat)

LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN


NOMOR...............................

Pada hari ini ....................... tanggal ....................... bulan ............... tahun................,


yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ..................................................
Jabatan : Pimpinan Lembaga/Ketua Kelompok Tani ....................
Alamat : ..................................................

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor ..................... dan Perjanjian Kerjasama nomor


...................... mendapatkan bantuan kegiatan …………………..berupa uang tunai
dengan nilai bantuan sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

1. Sampai dengan tanggal ........................, kemajuan penyelesaian pekerjaan ...............


sebesar.................%.
2. Apabila di kemudian hari, atas laporan penyelesaian pekerjaan yang telah dibuat
mengakibatkan kerugian Negara, maka saya bersedia untuk dituntut penggantian
kerugian negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikian Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya


untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

…………, ….. Juni 2022


Nama Lembaga/Kelompok Tani
…………..

Materai Rp. 10.000,-

Rp10.000,
Nama Pimpinan/Ketua
Lampiran 14. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja

KOP DINAS/KELOMPOK TANI


(Kop Surat Penerima Manfaat)

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama Lembaga/poktan : ……………………..
2. Nama Pimpinan Lembaga : …………………….
3. Alamat Lembaga : …………………….
: Desa ……………Kecamatan ………Kabupaten ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Propinsi …………………
4. Nama Bantuan : Bantuan ……………………………pada Kegiatan Direkorat
Sayuran dan Tanaman Obat

berdasarkan Surat Keputusan Nomor: …………….. dan Perjanjian Kerja Sama Nomor:
………………mendapatkan Bantuan …………………………pada Kegiatan Direktorat
Sayuran dan Tanaman Obat sebesar Rp. ………….,

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Sampai dengan bulan ………. 2O22 telah menerima pencairan Tahap Ke-Satu
dengan nilai nominal sebesar Rp …………….. (……………..Rupiah), dengan rincian
penggunaan sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima : Rp. …………… (…………….Rupiah)
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp. …………….(…………Rupiah)
c. Jumlah total sisa dana : Rp. 0,- (Nol Rupiah)
2. Persentase jumlah dana bantuan ……………………………..yang telah digunakan
adalah sebesar Rp…………..(…………….Rupiah) (…..%).
3. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yang
berhak menerima.
4. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah
dilaksanakan.
5. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran oleh aparat
pengawas fungsional Pemerintah.
6. Apabila di kemudian hari, pernyataan yang saya buat ini mengakibatkan kerugian
Negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Demikian surat pemyataan ini
dibuat dengan sebenamya.

…………, ….. Juni 2022


Nama Lembaga/Kelompok Tani
…………..

Materai Rp. 10.000,-

Rp10.000

Nama Pimpinan/Ketua
Lampiran 15. Laporan Pertanggungjawaban Bantuan (Transfer Uang)

KOP DINAS/KELOMPOK TANI


(Kop Surat Penerima Manfaat)
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BANTUAN …………………………………………..
PADA KEGIATAN DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
NOMOR..................................

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Lembaga : ........................................................................
Nama Pimpinan Lembaga : ........................................................................
Alamat : ........................................................................
Nama Bantuan : ........................................................................

berdasarkan Surat Keputusan Nomor ............... dan Perjanjian Kerjasama Nomor


................. , telah menerima dana bantuan untuk kegiatan Pekarangan Pangan Lestari
dengan nilai nominal sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini Saya menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan sebagai berikut :
1. Laporan Penggunaan Jumlah Dana
a. Jumlah total dana yang telah diterima : .................... ( ..... )
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : .................... ( ..... )
c. Jumlah total sisa dana : .................... ( ..... )
2. Telah menyelesaikan seluruh pekerjaan (100%) atas kegiatan ………………..
berdasarkan Perjanjian Kerjasama tersebut di atas.
Berdasarkan hal tersebut di atas, saya dengan ini menyatakan dengan sebenar –
benarnya bahwa :
1. Bukti-bukti pengeluaran dana bantuan ................. sebesar ................ ( ..... ) telah
disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan adminitrasi dan keperluan
pemeriksaan aparat pengawas fungsional
2. Telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara sebesar...................
sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN) *).
3. Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana bantuan atas kegiatan
………………. mengakibatkan Kerugian Negara, maka saya bersedia dituntut
penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan.
Demikian Laporan Pertanggungjawaban bantuan ini dibuat dengan sesungguhnya dan
penuh tanggung jawab.
…………………, ….………..... 2022
Ketua/Pimpinan Lembaga ………..,

Materai Rp. 10.000,-

Rp10.000,
…………………………….................
Lampiran 16. Berita Acara Serah Terima (BAST)

KOP DINAS/KELOMPOK TANI


(Kop Surat Penerima Manfaat)

BERITA ACARA SERAH TERIMA


NOMOR..................................

Pada hari ini ...................... tanggal ................... bulan ................. Tahun................. yang
bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ........................................................................
Jabatan : Pimpinan/Ketua .............................................
Alamat : ........................................................................
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU

Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Jabatan : PPK Satker ......................................................
Alamat : ........................................................................
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:


1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa
............................. sesuai dengan Surat Keputusan Nomor ............... dan Perjanjian
Kerjasama Nomor .................
2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan telah
dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Perjanjian
Kerjasama, dengan rincian sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima : .................... ( ..... )
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : .................... ( ..... )
c. Jumlah total sisa dana : .................... ( ..... )
3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana bantuan
................. sebesar ................ ( ..... ) telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk
kelengkapan adminitrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerima
dari PIHAK KESATU berupa bantuan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Hortikultura
dengan nilai Rp ........................ (………………. Juta)
5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara
sebesar................... sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN).

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani
oleh para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan
sebagaiman mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


Pimpinan Lembaga/Poktan PPK Satker
Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

Nama Nama
NIP ...........................
Lampiran Berita Acara Serah Terima
Nomor :
Tanggal :
RINCIAN PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH
KEGIATAN PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) TA. 2022

Perhitungan penerimaan dan pengeluaran sesuai


No dengan kwitansi
Keterangan
. No. Penerimaan Rp. Pengeluaran Saldo
Kwitansi Rp. Rp.
A Penerimaan dana Bantuan ……………
Pemerintah
B Pengeluaran
1 Sarana Perbenihan
- (Rincian) ……………
- (Rincian) ……………
- dst ……………
2 Demplot
- (Rincian) ……………
- (Rincian) ……………
- (Rincian) ……………
- dst ……………
3 Pertanaman
- (Rincian) ……………
- (Rincian) ……………
- dst ……………
4 Sarana pascapanen
(Rincian)
Jumlah 1+2+3+4 ………………… …………… ………

....., ...... Juni 2022

Mengetahui
An. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota/Kab/Prov, Ketua Kelompok,

…………………… ……………………

Tim Teknis P2L

……………………………
NIP

Keterangan:
1. Melampirkan bukti setor bila ada sisa dana (Nomor Transaksi Penerimaan
Negara/NTPN)
2. Melampirkan fotokopi transaksi buku rekening sampai dengan akhir tahun
*) Coret yang tidak perlu
Lampiran 17. Outline Laporan Kegiatan

OUTLINE LAPORAN SEMESTER DAN TAHUNAN


(BULAN JUNI /DESEMBER*)
PEKARANGAN PANGAN LESTARI
TAHUN 2022

1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. SASARAN

2. PELAKSANAAN KEGIATAN (PER KABUPATEN/KOTA)


A. JUMLAH PENERIMA MANFAAT
B. REALISASI PEMANFAATAN ANGGARAN
C. REALISASI FISIK KEGIATAN P2L (disesuaikan dengan komponen kegiatannya)
a) Sarana Pembenihan
b) Demplot
c) Pertanaman
d) Sarana pascapanen
D. CAPAIAN KINERJA
a) Produksi Benih
b) Hasil Panen Demplot dan Pertanaman
c) Hasil Penjualan (Pendapatan Kelompok)
d) Hasil Panen yang Dikonsumsi Oleh Anggota (Penghematan Pengeluaran
Belanja Pangan Rp…..)

3. PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI

4. PENUTUP

LAMPIRAN
1. Dokumentasi/Foto/Video
2. ….
Lampiran 18. Pilihan komoditas sayuran dan tanaman obat

1. Cabai
2. Bawang merah
3. Bawang daun
4. Tomat
5. Buncis
6. Kacang Panjang
7. Labu siam
8. Mentimun
9. Terong
10. Pare
11. Lobak
12. Sawi
13. Kangkung
14. Seledri
15. Selada
16. Pakcoy
17. Caisim
18. Bayam
19. Oyong
20. Jahe
21. Kunyit
22. Kencur
Lampiran 19. Outline Proposal Kegiatan

PROPOSAL
PEKARANGAN PANGAN LESTARI
TAHUN 2022

1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. SASARAN
D. PROFIL KELOMPOK

2. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (PER KELOMPOK)


A. JUMLAH PENERIMA MANFAAT
B. RENCANA PEMANFAATAN ANGGARAN
C. USULAN KEGIATAN P2L (disesuaikan dengan komponen kegiatannya)
a) Sarana Perbenihan
b) Demplot
c) Pertanaman
d) Sarana pascapanen

3. PENUTUP

LAMPIRAN
1. Dokumentasi/Foto/Video
Lampiran 20. Spesifikasi dan desain rumah benih

a. Luas rumah benih seluas minimal 20 m2 (dua puluh meter persegi), dengan tinggi
minimal 3,5 m (tiga setengah meter);
b. pondasi pasangan batu/batu bata;
c. lantai dipasang paving block;
d. rangka terbuat dari bahan baja ringan;
e. atap terbuat dari plastik UV dengan sirkulasi yang cukup;
f. sisi bangunan ditutup dengan insect net;
g. dilengkapi dengan rak minimal 2 susun yang terbuat dari baja ringan dan dipasang
pada 3 (tiga) sisi bangunan rumah benih;
h. dilengkapi dengan sarana pengairan; dan
i. memiliki sumber air yang cukup;
Lampiran 21. Berita Acara Pengendalian

BERITA ACARA
PENGENDALIAN PROGRAM/KEGIATAN PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) TA.2022

KABUPATEN/KOTA : ………………………..

TANGGAPAN DARI HAL-HAL


DINAS/UPTD SEBAGAI YANG MASIH
NO
PENANGGUNG PERLU
. TEMUAN SARAN TIM
JAWAB/ PELAKSANA PENYELESAIA
KEGIATAN N

Demikian Berita Acara ini dibuat, untuk digunakan


sebagaimana mestinya.
.............., ...… Juni 2022

Kepala Dinas ……….


Kabupaten/Kota*………

…..............………………
NIP ……………..…..
Lampiran 22. Papan Nama Pengenal Lahan P2L

Papan identitas P2L dibuat sebanyak 2 (dua) unit di Rumah Benih dan Lahan minimal berisi
informasi :

KEGIATAN PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) Logo Kab/


TAHUN 2022 kelompok

“RUMAH BENIH”
a. Kelompok :
b. Desa/Kelurahan :
c. Kecamatan :
d. Kab/Kota :
e. Propinsi :
f. Sumber Pembiayaan : APBN Ditjen Hortikultura Tahun 2022

KEGIATAN PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) Logo Kab/


TAHUN 2022 kelompok

“DEMPLOT”
a. Kelompok :
b. Desa/Kelurahan :
c. Kecamatan :
d. Kab/Kota :
e. Propinsi :
f. Sumber Pembiayaan : APBN Ditjen Hortikultura Tahun 2022
Lampiran 23. Surat Perjanjian Penggunaan Lahan P2L

SURAT PERJANJIAN PENGGUNAAN LAHAN

Pada hari ini .................tanggal.............bulan ...............tahun ............. dibuat dan


ditandatangani surat perjanjian penggunaan lahan oleh dan antara :

1. ……………. : atas nama pemilik lahan/ pihak yang berkuasa atas lahan
yang berkedudukan di alamat ...…………………….
dalam hal ini bertindak untuk Pemilik Lahan/ Pihak yang
berkuasa atas lahan yang selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KESATU.
2. ……………. : Ketua Kelompok P2L (nama kelompok ….…………….)
berkedudukan di (alamat………….) dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama diri sendiri yang selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sepakat untuk mengadakan perjanjian


penggunaan lahan yang selanjutnya disebut PARA PIHAKdengan syarat dan ketentuan
sebagai berikut:
Para pihak terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa PIHAK KESATU adalah pemilik sah/ yang dikuasakan atas sebidang tanah
dan bangunan seluas ….. m2 (……meter persegi) yang terletak di (alamat……).
- Bahwa PIHAK KEDUA menggunakan lahan tersebut untuk [sarana pembibitan dan
demplot].
- Bahwa PIHAK KESATU bersedia meminjam-pakaikan lahan tersebut kepada PIHAK
KEDUA selama 3 (tiga) tahun.

Selanjutnya PARA PIHAK sepakat mengikatkan dirinya dalam pinjam pakai lahan
dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
JANGKA WAKTU
1). Perjanjian pinjam pakai lahan ini berlangsung selama 3 (tiga) Tahun, terhitung sejak
tanggal……………….dan berakhir pada tanggal…………………….
2) Apabila PARA PIHAK sepakat untuk meperpanjang waktu pinjam pakai lahan, maka
dilakukan kesepakatan 3 (tiga) bulan sebelum berkahir perjanjian pinjam pakai lahan
ini.

Pasal 2
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA wajib memelihara dan menjaga apa yang dipinjam-pakaikan dalam
Perjanjian ini dengan sebaik-baiknya atas biaya PIHAK KEDUA, dan menyerahkan apa
yang dipinjam-pakaikan dengan Perjanjian ini setelah Perjanjian ini berakhir kepada
PIHAK KESATU.

Pasal 3
JAMINAN
PIHAK KEDUA berjanji terhadap PIHAK KESATU bahwa apa yang dipinjam-pakaikan
dengan Perjanjian ini hanya akan dipergunakan sebagai lahan sarana pembibitan dan
demplot.
Pasal 4
LARANGAN
PIHAK KEDUA tidak berhak dan tidak diizinkan untuk mengalihkan dan/atau
menyerahkan dengan cara apa pun, atau dengan dalih apa pun yang dipinjam-pakaikan
dengan Perjanjian ini kepada orang lain atau pihak lain, baik untuk seluruhnya maupun
sebagian.

Pasal 5
HAL-HAL LAIN
Mengenai Perjanjian Pinjam Pakai Lahan ini dan segala akibatnya, kedua belah pihak
sepakat mengesampingkan dengan tegas ketentuan Pasal 1266 dan 1267 KUH
Perdata, karena hubungan hukum antara PIHAK KESATU dengan PIHAK KEDUA
bukan sewa-menyewa.

Pasal 6
PENYELESAIAN SENGKETA
Apabila terjadi perselisihan sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, maka
PARA PIHAK akan menyelesaikan dengan jalan musyawarah. Dan, apabila dengan
jalan musyawarah tidak tercapai, maka Para Pihak sepakat untuk memilih domisili
hukum yang umum dan tetap pada Kantor Panitera Pengadilan……….

Pasal 7
PENUTUP
Demikianlah perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam
keadaan sadar, sehat jasmani dan rohani serta tanpa adanya paksaan atau tekanan dari
pihak manapun. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua untuk masing-masing
pihakyang keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama.

[kota, tanggal, bulan, tahun]

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

_____________________ _____________________
Saksi 1
_______________________
Saksi 2
_______________________

Anda mungkin juga menyukai