Anda di halaman 1dari 87

Juklak PATB Padi Tahun 2020

KATA PENGANTAR

Di era pandami Covid-19, berbagai sektor terkena dampak, pertumbuhan


ekonomi global rata-rata mengalami penurunan, dan menimbulkan
dampak sosial serta ekonomi yang semakin meluas, termasuk di sektor
pangan dan pertanian. Sektor pertanian harus menjadi pengaman, dan
pangan menjadi kebutuhan prioritas yang harus dipenuhi.
Untuk mengantisipasi kekurangan pangan akibat Covid-19 perlu
dilakukan terobosan untuk peningkatan produksi dan stok cadangan
pangan nasional, yaitu salah satunya dengan Perluasan Areal Tanam
Baru (PATB) Padi melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) TA 2020.
Pelaksanaan kegiatan bantuan PATB Padi merupakan kegiatan nasional
yang melibatkan peran dan tanggung jawab seluruh pemangku
kepentingan dari pusat dan daerah.
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan
penyaluran bantuan pemerintah. Kepada semua pihak yang memberikan
bantuan dalam penyusunan petunjuk ini disampaikan penghargaan dan
terimakasih.

Jakarta, 25 Agustus 2020


a.n. Direktur Jenderal Tanaman Pangan,
Direktur Serealia
ttd

Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, M.Si


NIP. 196506171991031002

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


i
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................... ii
DAFTAR TABEL ...................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... vi
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN
NOMOR: 183/HK.310/C/8/2020 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI MELALUI
PERLUASAN AREAL TANAM BARU (PATB) PADI TAHUN
2020 ........................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................... 1
B. Tujuan dan Sasaran............................................. 3
C. Output Kegiatan ................................................... 4
D. Waktu Pelaksanaan ............................................. 4
BAB II. KRITERIA CALON PETANI DAN CALON
LOKASI.................................................................... 5
A. Kriteria Calon Petani (CP) Penerima Bantuan ...... 5
B. Kriteria Calon Lokasi (CL) Penerima Bantuan ...... 6
BAB III. KOMPONEN BANTUAN .......................................... 8
A. Spesifikasi Benih Padi ........................................ 9
B. Spesifikasi Pupuk NPK non Subsidi .................... 11
C. Spesifikasi Herbisida .......................................... 12
D. Spesifikasi Pestisida ........................................... 12
E. Spesifikasi Pupuk Hayati .................................... 13
F. Pembuatan Sumur Suntik/Bor dan Jenis
Lainnya ............................................................... 15
G. Bantuan Operasional Olah Tanah dan Tanam ... 17

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


ii
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

BAB IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN


BANTUAN ............................................................... 19
A. Mekanisme Pengadaan ....................................... 19
B. Sosialisasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam
Baru (PATB) Padi ................................................ 22
C. Prosedur Penetapan Penerima Bantuan .............. 22
D. Mekanisme Penyaluran Bantuan ......................... 26
E. Organisasi Pengelolaan Kegiatan dan Bantuan ... 28

BAB V. PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI


DAN PELAPORAN .................................................. 31
A. Pengendalian ....................................................... 31
B. Monitoring ........................................................... 33
C. Evaluasi ............................................................... 35
D. Pelaporan ........................................................... 35
E. Pembiayaan Kegiatan .......................................... 36
LAMPIRAN .............................................................................. 37

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


iii
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan ..................................... 4


Tabel 2. Spesifikasi Persyaratan Mutu Pupuk NPK .................. 11

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan iv


Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Seleksi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) .. 25

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan v


Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Form Usulan CPCL (Kelompok Tani Melalui


Kostratani/BPP/BP3K/PPL/…) ............................ 38
Lampiran 2a. SK Penetapan CPCL Kab/Kota ........................... 40
Lampiran 2b. Lampiran SK Penetapan CPCL Kab/Kota ........... 42
Lampiran 3. Surat Persetujuan CPCL Dinas Pertanian
Provinsi................................................................ 43
Lampiran 4. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ......... 44
Lampiran 5. Rencana Usaha Kelompok (RUK) ....................... 45
Lampiran 6. Surat Perjanjian Kerjasama ................................. 46
Lampiran 7. SK Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah ... 51
Lampiran 8. Pernyataan Bersedia Menerima Hibah BMN
(526 DIPA Pusat)Tanaman Pangan..................... 54
Lampiran 9. Contoh Naskah Perjanjian Hibah BMN
(526 DIPA Pusat)................................................. 55
Lampiran 10. Contoh BAST Hibah BMN (526 DIPA Pusat) ....... 60
Lampiran 11. Usulan Petugas Penerima dan Pemeriksa
Barang (P3B) ....................................................... 63
Lampiran 12. Berita Acara Serah Terima .................................. 64
Lampiran 13. Rekapitulasi Berita Acara Serah Terima Barang .. 65
Lampiran 14. Bertia Acara Serah Terima Pekerjaan ................. 66
Lampiran 15. Pedoman Sistem Pelaporan Luas Tanam &
Panen Komoditas Padi dan Jagung Secara
Online Berbasis Geospasial................................. 67

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan vi


Kementerian Pertanian
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN
NOMOR : 183/HK.310/C/ 8 /2020

TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN
PENINGKATAN PRODUKSI PADI MELALUI PERLUASAN AREAL TANAM BARU
(PATB)
TAHUN ANGGARAN 2020

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN,

Menimbang : 1. bahwa dengan adanya perubahan reformulasi anggaran


Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang mengakibatkan
adanya perubahan meliputi penambahan dan pengurangan
alokasi bantuan di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan;
2. bahwa untuk melaksanakan Program dan Kegiatan
Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) dan Peningkatan Indeks
Pertanaman (IP) Tahun 2020 dalam memenuhi ketersediaan
beras Tahun 2020 dan mengantisipasi kekurangan pangan
akibat Covid-19 melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT)
TA 2020, perlu menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
Peningkatan Produksi Padi Melalui Perluasan Areal Tanam
Baru (PATB) Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003


tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004


tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005-2025
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5360);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013
tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2019
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 233, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6263);
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2019
Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 332, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 7345);
10. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional
dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 87, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6485)
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4890);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5165);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran kementerian
Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5178);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);
17. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 85);
18. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);
19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
tentang RPJMN tahun 2020 – 2024;
20. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan
Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2020. (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 94)
21. Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang RPJMN tahun
2020-2024;
22. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020,
tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran, Serta
Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK. 02/2011 tentang
Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga;
25. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK. 05/2012 tentang
Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
26. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tentang
Bagan Akun Standar;
27. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK. 05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;
28. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/ PMK.06/2016 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
29. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 142/PMK.02/2018 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
94/PMK.02/2017 tentang Petunjuk Penyusunan dan
penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar isian Pelaksanaan
Anggaran;
30. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/ PMK.02/2019 tentang
Standar Biaya Masukan Tahun 2020;
31. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.02/2020 tetntang
Tatacara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2020;
32. Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE- 6/MK.02/2020,
tentang Refocussing Kegiatan dan Realokasi Anggaran
Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
33. Surat Menteri Keuangan Nomor S-302/MK.02/2020 tentang
Langkah-langkah Penyesuaian Belanja Kementerian
Negara/Lembaga TA 2020;
34. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/
OT.140/3/2014 Pedoman Perencanaan Pembangunan
Pertanian Berbasis e-Planning;
35. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pertanian;
36. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 33/PER/SM.060/1/7/2017
tentang Penumbuhan dan pengembangan Kelompok Usaha
Bersama Petani Muda;
37. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
18/Permentan/RC.040/4/2018 Tentang Pedoman
Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani;
38. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2019 tentang
Komando Strategis Pembangunan Pertanian;
39. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 52 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas
Pembantuan;
40. Pertanian Menteri Pertanian Nomor 56 Tahun 2019 tentang
Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran
2020;
41. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
259/Kpts/RC.020/M/05/2020 Tentang Rencana Strategis
Kementerian Pertanian Tahun 2020-2024;
42. Keputusan Menteri Pertanian Nomor
472/Kpts/RC.040/6/2018 tentang Lokasi Kawasan Pertanian
Nasional;
43. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 84 tahun 2019 tentang
perubahan atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor 785
Tahun 2019 tentang Tim Supervisi dan Pendampingan
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Utama Kementerian
Pertanian;
44. Surat Edaran Menteri Pertanian Nomor:
02/SE/RC.210/M/03/2020, tentang Refocussing Kegiatan
dan Anggaran Lingkup Kementerian Pertanian TA. 2020
sebagai antisipasi Dampak Pandemi Virus Corona (COVID-19);
45. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-
369/PB/2020 tentang Pemutakhiran Akun dalam rangka
penanganan Pandemi Covid-19;
46. Peraturan LKPP Nomor 13 tahun 2018 tentang pengadaan
barang/jasa dalam penanganan keadaan Darurat;
47. Surat Edaran Kepala Lembaga Kebijakan pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 3 tahun 2020 tentang
Penjelasan atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa dalam
rangka penanganan Covid-19;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Produksi Padi Melalui
Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Tahun Anggaran 2020
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam diktum


KESATU adalah sebagai dasar bagi Aparatur Negara baik di tingkat
Pusat maupun Daerah dalam pelaksanaan Kegiatan Peningkatan
Produksi Padi Melalui Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Tahun
2020 lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran
2020.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Agustus 2020

a.n DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN,

MOH. ISMAIL WAHAB


NIP 196506171991031002

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:


1. Menteri Pertanian Republik Indonesia;
2. Pimpinan Tinggi Madya Lingkup Kementerian Pertanian;
3. Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan;
4. Gubernur seluruh Indonesia;
5. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;
6. Kepala Dinas Provinsi yang melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang
Tanaman Pangan seluruh Indonesia;
7. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan urusan Pemerintahan di
bidang Tanaman Pangan seluruh Indonesia;
8. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Kementerian Keuangan.
Juklak PATB Padi Tahun 2020

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN

NOMOR : 183/HK.310/C/8/2020
TANGGAL : 25 AGUSTUS 2020

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN
PENINGKATAN PRODUKSI PADI MELALUI PERLUASAN
AREAL TANAM BARU (PATB) PADI
TAHUN 2020

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pandemi Covid-19 telah berdampak pada semua sektor dan


telah menekan pertumbuhan ekonomi serta menimbulkan
dampak sosial yang cukup luas. Sektor pertanian harus menjadi
pengaman karena pangan menjadi kebutuhan prioritas yang
harus dipenuhi bagi seluruh masyarakat. Untuk antisipasi
kekurangan pangan dan menjamin kecukupan stok beras
Nasional tahun 2020, diperlukan tambahan produksi yang
dihasilkan dari penambahan luas tanam padi. Berdasarkan
perhitungan KSA BPS, bahwa produksi padi Januari s.d Oktober
2020 (Agustus s.d Oktober angka potensi) sekitar 50,06 juta ton
GKG setara 28,7 juta ton beras dengan angka konsumsi beras
sebesar 25,14 juta ton.

Melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Tahun Anggaran


2020 dialokasikan kegiatan pengembangan padi yang di
prioritaskan pada Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) dengan
target sasaran 250 ribu hektar, sehingga menambah target Luas
Tanam MT-II dan diperkirakan akan menambah kontribusi
produksi sekitar 1 juta ton GKP atau setara beras 537 ribu ton.

PATB merupakan kegiatan penanaman padi di lahan yang tidak


dimanfaatkan, lahan yang biasanya tidak ditanami padi dan
lahan yang belum masuk dalam perhitungan Luas Panen KSA-

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


1
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

BPS. Lokasi pertanaman PATB ini harus jelas titik kordinat dan
dilakukan pemetaan dengan aplikasi ArcGIS Collector serta
melibatkan BPS, Kementerian ATR/BPN agar dapat dicatat
dalam perhitungan Luas Panen BPS.

Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) difokuskan di lahan kering,


rawa, lahan di bawah tegakan pohon perkebunan, lahan re-
planting sawit dengan menerapkan prinsip konservasi lahan dan
menjaga kelestarian lingkungan. Upaya Pemerintah dalam
mendorong peningkatan produktivitas dan perluasan tanam padi
melalui PATB perlu didukung oleh tersedianya teknologi
budidaya yang efektif, meliputi pengelolaan air, pemilihan
varietas benih, pemupukan, pengendalian organisme
pengganggu tanaman, serta pengelolaan pasca panen.

Ketersediaan air merupakan faktor utama dalam budidaya


tanaman. Berdasarkan prakiraan BMKG, puncak musim
kemarau tahun 2020 terjadi pada bulan Agustus dan pada
September mulai berkurang. Musim kemarau tahun 2020 secara
umum diprediksi lebih basah dari musim kemarau tahun 2019.
Pada beberapa lokasi lahan kering, ketersediaan air tanah juga
memadai untuk dieksplorasi melalui pembuatan sumur dangkal
maupun pompanisasi. Pada lahan rawa, pengelolaan air
dibutuhkan untuk mencegah penurunan pH akibat genangan an-
aerobik dan kelebihan air.

Untuk keberhasilan PATB ini diperlukan input bantuan


pemerintah yang optimal dibanding bantuan reguler di lahan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


2
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

existing. Selain bantuan benih, pupuk non subsidi, sumur suntik


dan pompa, juga diperlukan stimulus padat karya untuk petani
dalam bentuk bantuan ongkos olah tanah-tanam serta bantuan
pembelian BBM untuk mobilisasi alsintan. Program padat karya
ini dapat menyerap tenaga kerja sekitar 1 juta petani, sejalan
dengan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai
dampak pandemi covid19 untuk mempertahankan daya beli
masyarakat petani di perdesaan

Dalam rangka memberikan pedoman dalam pelaksanaan


bantuan pemerintah Kegiatan Peningkatan Produksi Melalui
Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Padi maka disusun
Petunjuk Pelaksanaan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB)
Padi Tahun 2020 sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait
dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di lapangan.

B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan kegiatan ini adalah penambahan areal tanam padi untuk


menambah kontribusi produksi padi nasional sehingga
meningkatkan ketersediaan stok beras. Sebagai kegiatan padat
karya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempertahankan
daya beli masyarakat petani di pedesaan yang terdampak
Covid-19.

Sasaran dari kegiatan adalah terlaksananya penanaman padi


melalui Perluasan Areal Tanam Baru seluas 250 ribu hektar di
Wilayah Sumatera, Kalimantan dan lainnya untuk meningkatkan
produksi padi sekitar 1 juta ton.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


3
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

C. Output Kegiatan

Tersalur dan terlaksananya bantuan pemerintah:


1. Benih dan sarana produksi lainnya untuk luasan 250 ribu
hektar
2. Padat karya olah lahan tanam dan bantuan BBM alsintan
untuk luasan 250 ribu hektar
3. Sumur suntik/bor/lainnya dan pompa sebanyak 7.000 paket.

D. Waktu Pelaksanaan
Agustus minggu ke- September minggu ke- Okt Nop Des
No. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
A. Perencanaan
Penganggaran
Juklak
CPCL
SK PPK
RUP
B. Pelaksanaan
Pemberkasan Transfer Uang
Foto OC dan ArcGis
Pembuatan sumur
Pengadaan Saprodi
Penyaluran saprodi
Olah tanah
Tanam
C. Pemantauan
Pemantauan pertanaman
Panen
Ubinan
Foto OC dan ArcGis
Laporan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


4
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

BAB II
KRITERIA CALON PETANI DAN CALON LOKASI

A. Kriteria Calon Petani (CP) Penerima Bantuan

Penerima bantuan pemerintah pada kegiatan Perluasan Areal


Tanam Baru (PATB) Padi Tahun 2020 adalah :

1. Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani


(Gapoktan), Kelompok Masyarakat, Lembaga Masyarakat
Desa Hutan (LMDH), Korporasi Petani, Koperasi, Lembaga
Pemerintah, dan/atau Lembaga Non Pemerintah yang
memiliki keabsahan (pengukuhan) dari instansi yang
berwenang dan/atau ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kabupaten/Kota (selanjutnya disebut Calon Penerima
Bantuan);
2. Calon Penerima Bantuan diusulkan secara berjenjang oleh
Petugas Lapangan/Penyuluh/KCD, dan/atau Pembina
Kelompok Masyarakat Lainnya dan disetujui oleh Kepala
Dinas Kabupaten/Kota setempat;
3. Calon Penerima Bantuan tidak sedang menerima bantuan
yang sejenis dari sumber lain pada musim tanam yang sama;
4. Calon Penerima Bantuan siap melaksanakan penanaman
pada bulan September 2020 dan bersedia memenuhi
kewajiban kelengkapan administrasi dan mengarsipkannya
serta melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


5
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

hasil bantuan sesuai aturan yang berlaku; termasuk produksi


dan produktivitas hasil panen PATB.
5. Calon Penerima Bantuan bersedia menambahkan biaya
produksi secara swadaya atau mencari bantuan dari sumber
lain untuk memastikan keberhasilan pertanaman karena
bantuan pemerintah bersifat sebagai stimulan.

B. Kriteria Calon Lokasi (CL) Penerima Bantuan

Calon lokasi penerima bantuan pemerintah Perluasan Areal


Tanam Baru (PATB) Padi tahun 2020 adalah sebagai berikut:
1. Lahan kering, tadah hujan dan lahan rawa yang belum masuk
dalam sasaran tanam tahun 2020 (11,1 juta ha);
2. Lahan yang belum/tidak pernah ditanami padi minimal dalam
1 tahun terakhir, termasuk di dalamnya lahan eks cetak
sawah, lahan perkebunan BUMN, swasta dan perkebunan
rakyat seperti lahan peremajaan, lahan di bawah tegakan
pohon kelapa atau tanaman sela di antara tanaman tahunan
yang belum menghasilkan (TBM);
3. Lahan hutan Perhutani, Inhutani, HTI, hutan rakyat dan
Perhutanan sosial;
4. Lahan bekas tambang yang sudah direklamasi;
5. Tersedia sumber air yang dapat dimanfaatkan dengan atau
tanpa fasilitas sumur suntik/bor dan/atau pompanisasi;
6. Siap tanam pada bulan September 2020.

Lahan PATB biasanya belum masuk dalam perhitungan Luas


Panen KSA-BPS, sehingga dalam pelaksanaanya agar

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


6
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

melibatkan BPS, Kementerian ATR/BPN (wilayah setempat)


untuk dicatat dalam perhitungan Luas Tanam BPS. Untuk itu foto
Open Camera yang menunjukkan titik koordinat serta pemetaan
menggunakan ArcGis Collector menjadi salah satu upaya
pencatatan lahan untuk perhitungan luas tanam/panen.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


7
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

BAB III
KOMPONEN BANTUAN

Paket bantuan pemerintah untuk Perluasan Areal Tanam Baru


(PATB) Padi tahun 2020 adalah benih padi, pupuk NPK non subsidi,
herbisida, pestisida, dan pupuk hayati (Bantuan Pemerintah kepada
Masyarakat dalam bentuk Transfer Barang) dan pembuatan sumur
suntik/bor atau jenis lainnya (Bantuan Pemerintah kepada
Masyarakat dalam bentuk transfer uang). Mekanisme pencairan
Bantuan pemerintah mengacu kepada Keputusan Direktur Jenderal
Tanaman Pangan No.218/HK.310/C/12/2019 tentang Petunjuk
Teknis Bantuan Pemerintah Program Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan Tahun Anggaran
2020 beserta revisinya.

Ketentuan bantuan adalah sebagai berikut :

1. Sarana produksi yang digunakan harus terdaftar secara resmi di


Kementerian Pertanian dan masih dalam masa edar;
2. Calon penerima bantuan dapat menyampaikan usulan merk
dagang/varietas tertentu, namun apabila saprodi yang diusulkan
tidak tersedia atau tidak sesuai dengan persyaratan teknis, PPK
tidak wajib menyediakan komponen saprodi sesuai dengan
usulan tersebut;
3. PPK menyediakan saprodi berdasarkan pertimbangan
ketersediaan anggaran, kesesuaian dengan agroekosistem,
ketersediaan saprodi, usulan petani dengan memperhatikan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


8
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2018 Tentang


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
4. Paket bantuan yang diberikan bersifat stimulant, artinya apabila
bantuan yang tersedia tidak mencukupi atau tidak lengkap sesuai
paket teknologi yang direkomendasikan (Badan Litbang
Kementan atau instansi lainnya), maka tambahan anggaran
dapat didukung dari anggaran APBD, KUR dan/atau swadaya
kelompok tani;

Spesifikasi teknis bantuan yang akan diberikan adalah sebagai


berikut :

A. Spesifikasi Benih Padi


Benih padi dalam paket bantuan yang dapat diberikan adalah
maksimal hingga 40 kg/ha sesuai dengan metode tanam yang
digunakan seperti sistem tanam tugal, dilarik atau sistem tanam
tebar benih langsung, di bawah tegakan ataupun sesuai
rekomendasi teknologi spesifik lokasi setempat. Spesifikasi
benih padi yang digunakan antara lain:
a. Varietas unggul yang telah dilepas Menteri Pertanian
(diutamakan yang tersedia di e-katalog) atau varietas lokal
berumur genjah (± 3 bulan) yang telah didaftar oleh Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota dan dilaporkan ke Direktur
Jenderal Tanaman Pangan.
b. Bersertifikat minimal kelas benih sebar (BR/label biru)
dengan standar mutu sesuai peraturan yang berlaku. Masa

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


9
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

edar benih saat diterima oleh petani minimal satu bulan


sebelum kadaluarsa.
c. Spesifikasi Teknis mutu benih padi sesuai dengan
Kepmentan No. 991/HK.150/C/05/2018 tentang Petunjuk
Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Pangan.
d. Pada kemasan dicantumkan tulisan “Bantuan Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan - Kementerian Pertanian ABT
Tahun 2020, Dilarang untuk diperjualbelikan” dan nama
produsen.
e. Apabila benih berasal dari provinsi lain, maka penyedia
harus melaporkan pemasukan benih ke BPSB setempat
untuk dapat dilakukan pengecekan mutu benih mengacu
pada Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
170 Tahun 2019 tentang Standar Operasional Prosedur
Pengecekan Mutu Benih Bantuan Pemerintah. Apabila
benih didatangkan dari luar pulau, selain penyedia
melaporkan pemasukan benih ke BPSB setempat, penyedia
juga harus memiliki ijin dari Badan Karantina untuk
pengeluaran benih dari wilayah asal dan pemasukkan benih
ke wilayah tujuan.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


10
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

B. Spesifikasi Pupuk NPK non subsidi


Sebagai lahan baru, lokasi yang digunakan dalam kegiatan
PATB ini tidak terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi.
Untuk itu, bantuan pupuk NPK sesuai rekomendasi budidaya
diberikan maksimal 200 kg/ha. Spesifikasi Pupuk NPK yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Pupuk NPK yang diadakan adalah pupuk NPK non-subsidi
minimum mengandung N 15%, P 15%, dan K 15% (NPK 15-
15-15).
b. Syarat mutu pupuk NPK Padat yang memenuhi standar SNI
2803:2010 tentang Pupuk NPK Padat. Mutu pupuk NPK
dibuktikan dengan hasil uji laboratorium yang terakreditasi.
Batas Toleransi
No Jenis Uji Satuan Persyaratan Minimal yang
dipersyaratkan
1 Nitrogen Total* %, b/b 8%
2 Fosfor total sebagai P 2O5 * %, b/b Sesuai formula yang 8%
3 Kalium sebagai K2O* %, b/b ada di label 8%
4 Jumlah kadar N, P2O5, K2O %, b/b 8%
5 Kadar Air %, b/b Maks. 3 -
6 Cemaran Logam
- Raksa (Hg) mg/kg Maks. 10 -
- Kadmium (Cd) mg/kg Maks. 100 -
- Timbal (Pb) mg/kg Maks. 500 -
7 Arsen (As) mg/kg Maks. 100 -
Keterangan : * adalah jenis uji 1 s/d adbk (atas dasar berat kering)

c. Pupuk NPK yang diadakan terdaftar secara resmi dan dalam


masa edar, terdaftar dalam database Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


11
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

d. Pada kemasan dicantumkan tulisan “Bantuan Direktorat


Jenderal Tanaman Pangan - Kementerian Pertanian ABT
Tahun 2020, Dilarang untuk diperjualbelikan” dan nama
produsen.

C. Spesifikasi Herbisida
Untuk mempercepat penyiapan lahan, diperlukan herbisida.
Herbisida yang diberikan adalah herbisida pra tumbuh untuk
gulma padi. Herbisida yang diadakan terdaftar secara resmi di
Kementerian Pertanian dan masih dalam masa edar (Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pendaftaran
Pestisida).
Pada kemasan dicantumkan tulisan “Bantuan Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan - Kementerian Pertanian ABT
Tahun 2020, Dilarang untuk diperjualbelikan” dan nama
produsen. Tulisan tersebut dicantumkan baik pada kemasan
dalam (misalnya pada botol produk) maupun pada kemasan luar
(misalnya kardus).

D. Spesifikasi Pestisida

Salah satu penyakit yang sering menyerang tanaman padi lahan


kering adalah penyakit blast yang disebabkan oleh cendawan
pyricularia grisea/oryzae.
Cendawan P. grisea dapat menginfeksi pada semua fase
pertumbuhan tanaman padi mulai dari persemaian sampai
menjelang panen dan dapat menjadi patogen tular benih (seed
borne).

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


12
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Penanganan penyakit blast dapat dilakukan dengan


penggunaan pestisida, misalnya pemberian seed treatment
dengan merendam benih dalam larutan fungisida selama 24 jam
atau penyemprotan tanaman dengan fungisida. Penyemprotan
dilakukan sebanyak 2 kali, pada stadia tanaman padi anakan
maksimum dan awal berbunga.
Pestisida untuk penanganan penyakit pada padi mengandung
bahan aktif yang sesuai dengan jenis penyakitnya, misalnya
seperti metil tiofanat, mankozeb, tembaga oksisulfat,
heksakonazol, trisiklazol, atau propikonazol.
Pestisida yang diadakan terdaftar secara resmi di Kementerian
Pertanian dan masih dalam masa edar (Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pendaftaran
Pestisida).
Pada kemasan dicantumkan tulisan “Bantuan Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan - Kementerian Pertanian ABT
Tahun 2020, Dilarang untuk diperjualbelikan” dan nama
produsen. Tulisan tersebut dicantumkan baik pada kemasan
dalam (misalnya pada botol produk) maupun pada kemasan luar
(misalnya kardus).

E. Spesifikasi Pupuk Hayati

Pupuk hayati yang digunakan sekurang-kurangnya


mengandung:

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


13
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

a. Mikoroba penambat nitrogen non simbiotik misalnya:


Azospirillum sp., Azotobacter sp., Bacillus sp.,
Pseudomonas sp., dan lain-lain, dan/atau;
b. Mikroba pelarut Phospat misalnya: Pseudomonas sp.,
Bacillus sp., dan lain-lain, dan/atau;
c. Mikroba perombak bahan organik misalnya: Bacillus sp.,
Trichoderma sp., Actinomycetes sp., dan lain-lain.

Jumlah pupuk hayati yang dapat disediakan melalui bantuan


adalah 3 liter/ha apabila berupa cairan atau 15 kg/ha apabila
bahan pembawa berupa padatan. Syarat teknis minimum
kandungan pupuk hayati diatur dalam Keputusan Menteri
Pertanian Republik Indonesia Nomor
261/KPTS/SR.310/M/4/2019 tentang Persyaratan Teknis
Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah
dan terdaftar secara resmi di Kementerian Pertanian dan masih
dalam masa edar (Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun
2019 tentang Pendaftaran Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan
Pembenah Tanah). Selanjutnya untuk kesetaraan jumlah koloni
bakteri, spesifikasi kandungannya minimal 1 x 107 cfu/ml untuk
pupuk hayati cair dan minimal 1 x 107 cfu/g untuk pupuk hayati
padat. Pada kemasan diharapkan mencantumkan tulisan
“Bantuan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan -
Kementerian Pertanian ABT Tahun 2020, Dilarang untuk
diperjualbelikan”, nama produsen.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


14
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

F. Pembuatan Sumur Suntik/Bor dan Jenis Lainnya


Bantuan pembuatan sumur diberikan sesuai dengan prioritas
kebutuhan dan kondisi lahan setempat. Bantuan tersebut dapat
digunakan sesuai spesifik lokasi dan secara teknis disesuaikan
dengan tingkat kebutuhan. Bantuan dana melalui transfer uang
ke penerima bantuan meliputi biaya pembuatan sumur dan
pembelian pompa serta kelengkapannya. Dana digunakan
semaksimal mungkin untuk membuat titik sumur dan pembelian
pompa, minimal 5 titik sumur dan 1 pompa.

Air tanah merupakan salah satu pilihan sumber air yang dapat
dikembangkan disamping untuk meningkatkan produktivitas
pertanian, juga memungkinkan terjadinya akselerasi sirkulasi air
tanah. Secara teroritis, berdasarkan pemanfaatannya, maka ada
dua jenis air tanah yaitu : (1) air tanah dangkal dan (2) air tanah
dalam. Bagi daerah yang mempunyai potensi sumber air tanah
dangkal, pemanfaatannya akan lebih mudah karena infrastruktur
yang diperlukan lebih sederhana, sehingga dapat
dikembangkan oleh petani setempat secara mandiri ataupun jika
memerlukan dukungan masih pada tingkatan yang relatif
terbatas. Sumber air tanah dangkal umumnya terdapat di dalam
lapisan-lapisan tanah yang tidak begitu dalam, sehingga
memungkinkan untuk diangkat ke permukaan dengan
menggunakan pompa. Pemanfaatan air tanah dangkal dari
sumur-sumur yang diangkat dengan menggunakan pompa
memerlukan biaya tambahan, baik untuk pengadaan pompa

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


15
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

maupun pembuatan bangunan penampung (reservoir) sebagai


tandon air.
Air Tanah Dangkal adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah
atau batuan di bawah permukaan tanah pada kedalaman < 30
meter. Pemilihan lokasi pembuatan sumur harus
memperhitungkan potensi air tanah dangkal, baik kuantitas
maupun kualitasnya. Potensi sumber air tanah dangkal yang
tersedia paling tidak dapat memberikan air irigasi suplementer
pada areal seluas kurang lebih 10 hektar tergantung debit air.
Agar air tanah dangkal dapat dimanfaatkan untuk air irigasi,
maka diperlukan upaya pengambilan/ pengangkatan ke
permukaan tanah, misalnya dengan pompa.
Terdapat minimal empat komponen yang diperlukan agar air
tanah dangkal tersedia untuk pengairan :

(1) Sumur

Sumur dapat berupa sumur gali dan sumur bor atau sumur
pantek. Kedalaman sumur yang dibuat disesuaikan dengan
kedalaman air tanah (< 30 m). Diameter sumur gali lebih kurang
1 meter. Bila struktur tanahnya labil, dinding sumur dapat
diperkuat dengan tembok atau buis beton. Untuk sumur
bor/pantek, diameter selubungnya disesuaikan dengan kondisi
jenis pompanya.

(2) Pompa Air

Jenis pompa air yang biasa digunakan untuk air tanah dangkal
pada umumnya pompa jenis sentrifugal. Pompa air digerakkan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


16
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

dengan motor penggerak bertenaga diesel atau bensin atau


tenaga listrik atau tenaga angin (kincir angin). Pompa air tanah
dangkal bersifat mobile (dapat dipindah-pindahkan), dimana 1
(satu) unit pompa air akan digunakan untuk melayani beberapa
sumur. Spesifikasi pompa air yang diadakan minimal berukuran
3”, dilengkapi dengan selang buang dan selang hisap.

(3) Pipa

Pipa-pipa diperlukan untuk pipa selubung luar (casing pada


sumur bor), pipa/selang hisap, dan pembuangan. Terbuat dari
bahan besi atau PVC (paralon) cukup kuat.

(4) Jaringan distribusi

Penyempurnaan jaringan distribusi dimaksudkan agar air yang


dikeluarkan dari pompa dapat dimanfaatkan seefisien dan
seefektif mungkin, dengan mengurangi kebocoran/ kehilangan
air pada saluran tersebut. Jaringan distribusi tersebut dapat
berupa pipa atau selang yang tahan bocor. Untuk lebih
mengoptimalkan distribusi air, maka dapat dilengkapi saluran,
pintu dan boks pembagi serta bangunan pengatur debit dan
katup penutup yang berfungsi untuk mengatur arah aliran dalam
pipa.

G. Bantuan Operasional Olah Tanah dan Tanam


Untuk lahan baru dibutuhkan upaya-upaya budidaya yang lebih
intensif. Sebagai langkah percepatan dan untuk meningkatkan
minat petani, diberikan bantuan dana operasional olah tanah dan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


17
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

tanam berupa bantuan pembelian bahan bakar minyak untuk


traktor dan pompa serta upah untuk operator dan tenaga kerja
lainnya dengan mengacu pada satuan biaya setempat dan
disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


18
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

BAB IV
PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN

Pengadaan bantuan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Padi


tahun 2020 berupa benih padi, pupuk NPK non subsidi, herbisida,
pestisida dan pupuk hayati menggunakan mekanisme transfer
barang (akun 526322), sedangkan pembuatan sumur menggunakan
mekanisme transfer uang (akun 526321) dan bantuan biaya padat
karya dan BBM berupa belanja barang non operasional lainnya (akun
521241).

A. Mekanisme Pengadaan
1. Transfer Barang.
Pengadaan komponen yang menggunakan transfer barang
mengikuti mekanisme sebagai berikut :
a. Pengadaan bantuan dilaksanakan oleh satker Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan pusat.
b. Mekanisme/tata cara pelaksanaannya mengacu pada
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang dan Jasa dan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 jo. Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan
PMK Nomor 168/PMK.05/2015.
c. Pengadaan barang diutamakan melalui belanja di e-katalog.
Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat proses
pengadaan. Bila tidak memungkinkan melalui belanja e-
katalog, maka mekanisme belanja dengan metode lainnya

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


19
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

harus ditempuh sesuai peraturan perundangan yang


berlaku.
d. Untuk percepatan pengadaan dan efisiensi ongkos kirim,
khusus untuk benih diprioritaskan yang diproduksi oleh
penangkar setempat baik melalui kerjasama produksi
dengan penyedia e-katalog maupun mekanisme lainnya.
Informasi lokasi penangkaran benih diperoleh dari
BPSBTPH. Mekanisme pengadaan dapat melalui
Penunjukan Langsung atau Pengadaan Langsung sesuai
ketentuan yang berlaku.
e. Untuk pupuk NPK, herbisida, pestisida dan pupuk hayati,
diperlukan jaminan bahwa yang diterima oleh penerima
bantuan memiliki mutu sesuai dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan. Untuk itu penyedia harus menyiapkan
contoh barang untuk diuji, dimana contoh tersebut dapat
diambil di gudang terakhir sebelum disalurkan ke penerima
bantuan. Cara dan volume contoh untuk pengujian pupuk
dan herbisida mengikuti ketentuan yang berlaku dalam
pengambilan contoh uji.
f. Penyedia mengadakan bantuan sesuai dengan volume
kontrak dan spesifikasi teknis. Penyedia bertanggungjawab
atas pelaksanaan kontrak meliputi ketepatan kualitas
barang, jenis, jumlah, waktu penyerahan dan kelompok tani
penerima sesuai SK PPK.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


20
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

2. Transfer Uang

Pembuatan sumur menggunakan transfer uang mengikuti


mekanisme sebagai berikut :

a. Calon penerima bantuan membuat Rencana Usaha


Kelompok (RUK).
b. Penerima bantuan membuat Perjanjian Kerjasama dengan
PPK.
c. Mekanisme pencairan uang melalui LS/TUP ke rekening
Penerima Bantuan.
d. Pencairan Bantuan ke rekening penerima bantuan dilakukan
sekaligus, sedangkan penarikan dana dari rekening dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
Penarikan dana dari rekening penerima bantuan harus
mendapat persetujuan/rekomendasi dinas setempat.

3. Belanja Barang Non Operasional Lainnya


Untuk padat karya, bantuan biaya olah tanah-tanam dan
operasional alsintan diberikan secara tunai. Untuk itu, penerima
bantuan bersama petugas pendamping dari Dinas
Kabupaten/Kota Menyusun Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
untuk padat karya dan menyampaikannya ke PPK Direktorat
Serealia. RAB yang disampaikan minimal berisi sebagai berikut :
Nama poktan :
Nama ketua/Hp :
Luas lahan :……. ha

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


21
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Waktu pelaksanaan :…… hari


Jumlah tenaga kerja :……. orang
Kebutuhan BBM : …… liter
Perkiraan harga BBM : Rp……../liter

Penerima bantuan harus menyampaikan kuitansi pembelian


BBM dan tanda terima pembayaran tenaga kerja olah tanah-
tanam sebagai bukti pertanggungjawaban kegiatan.

B. Sosialisasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB)


Padi

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Kepala Dinas


Pertanian Provinsi serta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
melakukan sosialisasi kegiatan sehingga kegiatan ini dapat
terlaksana dan mencapai hasil sesuai tujuan.

C. Prosedur Penetapan Penerima Bantuan

1. Calon penerima bantuan mengusulkan permohonan bantuan


pemerintah kepada Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melalui
BPP dengan persyaratan dan memuat informasi yang
lengkap, diantaranya : identitas ketua, anggota kelompok tani
disertai NIK, alamat jelas, jenis dan luas lahan, usulan
bantuan (benih dan saprodi lainnya), jenis varietas, jadwal
tanam, nomor rekening, target produktvitas, nomor HP,
diupayakan ada keterangan titik koordinat, dan informasi
lainnya yang dibutuhkan (Lampiran 1. Form CPCL).

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


22
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

2. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melakukan


verifikasi kebenaran terhadap usulan meliputi kesesuaian
dengan kriteria dan kebenaran usulan CPCL dari
BPP/Penyuluh, dan mengusulkan Petugas Pengawas
Penyaluran Barang (P3B). Hasil verifikasi usulan yang telah
memenuhi syarat ditetapkan dalam bentuk SK CPCL oleh
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, selanjutnya
diusulkan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi (Lampiran
2. Form CPCL).

3. Kepala Dinas Pertanian Provinsi melakukan verifikasi atas


usulan SK CPCL dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
Apabila disetujui, Kepala Dinas Pertanian Provinsi membuat
Surat Persetujuan dengan lampiran SK CPCL dari Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota (Lampiran 3).
4. Surat Persetujuan CPCL dari Kepala Dinas Pertanian
Provinsi beserta lampirannya dan usulan P3B, disampaikan
ke Direktur Jenderal Tanaman Pangan.
5. Direktorat Serealia dalam hal ini Tim Teknis melakukan
verifikasi dan seleksi kelayakan CPCL, selanjutnya PPK
menetapkan Surat Keputusan Penerima Bantuan yang
disahkan oleh KPA.
6. SK Penerima Bantuan Pemerintah sekurang-kurangnya
memuat : (a) Identitas penerima bantuan: Nama Kelompok
Tani, Nama Ketua Kelompok Tani, Nomor Induk
Kependudukan (NIK)/KTP; (b) jenis dan jumlah barang; (c)
Nomor rekening.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


23
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

7. Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota


bertanggungjawab terhadap kebenaran CPCL, PATB, luas
dan kesesuaian lahan serta identitas penerima bantuan.
8. Realokasi atau perubahan penerima bantuan dapat dilakukan
dengan justifikasi dan bukti yang dapat diterima. Realokasi
atau perubahan penerima bantuan diusulkan melalui
mekanisme seperti halnya usulan awal dengan
mencantumkan alasan dilakukannya realokasi atau
perubahan.
9. Persetujuan realokasi atau perubahan penerima bantuan
ditetapkan melalui revisi Surat Keputusan PPK yang
disahkan oleh KPA.
10. Apabila kelompok tani mengajukan permohonan langsung ke
Menteri Pertanian atau Direktur Jenderal Tanaman Pangan,
maka permohonan diteruskan ke Direktur Serealia.
Selanjutnya Direktur Serealia memberitahukan kepada Dinas
Pertanian Kabupaten terkait dengan permohonan dari
kelompok tani di wilayahnya ditembuskan ke Dinas Provinsi.
Selanjutnya diproses mulai dari nomor 1.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


24
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Gambar 1. Alur seleksi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


25
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

D. Mekanisme Penyaluran Bantuan

Penyaluran bantuan melalui transfer barang dalam


pelaksanaannya mengacu pada PMK Nomor 173/PMK.05/2016,
yaitu sebagai berikut:
1. Penyedia melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak
dan menyalurkan bantuan berdasarkan Surat Keputusan
Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah yang ditetapkan
PPK dan disahkan KPA.
2. Setelah penandatanganan kontrak, penyedia
menginformasikan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota
dan Petugas Pengawas Penyaluran Bantuan (P3B) yang
ditetapkan oleh PPK (Usulan P3B dapat dilihat pada
Lampiran 11) mengenai kesiapan penyedia untuk
penyaluran bantuan dan kesiapan pengambilan contoh uji.
3. Penyedia menginformasikan mengenai penyaluran bantuan
kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota, disamping itu
Kepala Dinas Kabupaten/Kota proaktif memonitor
penyaluran bantuan di wilayahnya sampai dengan
selesainya pelaksanaan kegiatan.
4. Sebelum bantuan disalurkan kepada penerima, P3B di
Kabupaten/Kota melakukan:
a) Pemeriksaan kelengkapan dokumen bantuan.
b) Pemeriksaan fisik barang, identitas, volume, jenis, dan
masa edar.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


26
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

c) Pemeriksaan barang sebelum disalurkan mengacu


pada kontrak atau Surat Keputusan Penerima Bantuan
Pemerintah yang ditetapkan PPK.
5. Barang yang sudah dinyatakan memenuhi ketentuan teknis
dan administratif oleh P3B dapat disalurkan oleh Penyedia
ke titik bagi.
6. Tanda bukti penyaluran dituangkan dalam Berita Acara
Serah Terima (BAST) yang ditandatangani oleh dua belah
pihak yaitu Pengurus/Pimpinan Penerima Bantuan
Pemerintah dengan wakil dari Penyedia, serta diketahui
oleh P3B, Kostratani/Petugas Penyuluh Pertanian/
Koordinator Penyuluh Pertanian/Mantri Tani/Kepala
Cabang Dinas (KCD) Pertanian Kecamatan/Petugas
Pertanian lainnya seperti pada Lampiran 12.
7. Form BAST dapat diketik atau ditulis tangan dengan tulisan
yang jelas dan terbaca.
8. BAST Penerima Bantuan Pemerintah dibubuhi stempel
penerima bantuan, apabila tidak ada stempel dinyatakan
melalui surat keterangan dari Dinas Kabupaten/Kota
setempat.
9. Penyedia membuat rekapitulasi BAST Penerima Bantuan
Pemerintah ditandatangani oleh wakil Penyedia Bantuan
dan P3B, diketahui oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota atau
Pejabat yang mewakili atas nama Kepala Dinas
Kabupaten/Kota dan Kepala Dinas Provinsi atau Pejabat

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


27
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

yang mewakili atas nama Kepala Dinas Provinsi, seperti


pada Lampiran 13.
10. Rekapitulasi BAST menjadi dasar pembuatan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan dari Penyedia kepada PPK, seperti
pada Lampiran 14.

11. Untuk percepatan penyelesaian SP2D, mekanisme


pembayaran dapat mengacu Surat Direktur Jenderal
Perbendaharaan No.S-682/PB 2020 tentang Langkah-
langkah percepatan penyerapan anggaran belanja dan
Program Pemulihan Ekonomi Nasional.

E. Organisasi Pengelolaan Kegiatan dan Bantuan

Pelaksanaan kegiatan bantuan Perluasan Areal Tanam Baru


(PATB) Padi merupakan kegiatan nasional yang melibatkan
peran dan tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan dari
pusat dan daerah. Peran dan tanggung jawab pemangku
kepentingan adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

Kepala Dinas Kabupaten/Kota berperan sebagai pelaksana


kegiatan di lapangan bertanggung jawab antara lain:
a. Menghimpun, menerima dan melakukan identifkasi
kebenaran usulan dari berbagai pihak sesuai ketentuan
(kelompok masyarakat, lembaga pemerintah, lembaga
non pemerintah, dan lain-lain).

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


28
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

b. Mengelola administrasi usulan antara lain menetapkan


SK usulan calon penerima Bantuan, meneruskan usulan
dan seterusnya.
c. Melakukan pengawasan penyaluran bantuan oleh
penyedia barang sesuai dengan kontrak/SK penerima
Bantuan.
d. Melakukan pengawalan terhadap pemanfaatan bantuan
agar sesuai dengan tujuan usulan, tujuan kegiatan, dan
sasaran.
e. Mengusulkan penyediaan dana pembinaan lanjutan
maupun penyediaan saprodi pada tahun selanjutnya
untuk keberlanjutan kegiatan.

2. Kepala Dinas Pertanian Provinsi

Kepala Dinas Provinsi berperan sebagai penyelia


pelaksanaan kegiatan di wilayahnya, bertanggungjawab
antara lain:
a. Menghimpun dan menerima dan melakukan verifikasi
usulan dari Dinas Kabupaten/Kota serta berbagai pihak
lain sesuai ketentuan (kelompok masyarakat, lembaga
pemerintah, lembaga non pemerintah, dll).
b. Mengelola administrasi usulan antara lain menetapkan
surat persetujuan dan meneruskan usulan ke Direktur
Jenderal Tananam Pangan.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


29
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

c. Melakukan pengawasan terhadap pengadaan yang


dilakukan dan penyaluran bantuan sesuai dengan
kontrak/SK penerima bantuan.
d. Melakukan pengawalan terhadap pemanfaatan bantuan
sesuai dengan tujuan usulan, tujuan kegiatan dan
sasaran.

e. Mengusulkan penyediaan dana pembinaan lanjutan


maupun penyediaan saprodi pada tahun selanjutnya
untuk keberlanjutan kegiatan.

3. Direktur Serealia

Direktur Serealia bertanggung jawab pada pengelolaan


kegiatan secara nasional, memiliki tugas dan tanggung
jawab antara lain:
a. Menghimpun dan menerima usulan bantuan dari Dinas
Provinsi.
b. Mengelola administrasi teknis kegiatan Perluasan Areal
Tanam Baru (PATB) Padi.
c. Merencanakan dan memfasilitasi anggaran pembinaan
lanjutan untuk kegiatan Perluasan Areal Tanam Baru
(PATB) Padi.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


30
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

BAB V
PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Pengendalian

Pengendalian pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Kuasa


Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Tujuan pengendalian adalah untuk memastikan pelaksanaan
kegiatan mencapai tujuan dan sasaran. Pengendalian dilaksanakan
secara berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota termasuk oleh pihak penyedia sarana
produksi pendukung pelaksanaan kegiatan bantuan Perluasan Areal
Tanam Baru (PATB) Padi Tahun 2020. Pengendalian dilaksanakan
mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 juncto Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan
PMK Nomor 168/PMK.05/2015 Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga secara
periodik mulai dari persiapan sampai dengan panen.

Pengawasan pelaksanaan kegiatan bantuan Perluasan Areal Tanam


Baru (PATB) Padi Tahun 2020 dilakukan oleh pemerintah melalui
aparat pengawas fungsional (Inspektorat Jenderal Kementerian
Pertanian, BPKP dan BPK) sesuai dengan kewenangan masing-
masing.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


31
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaidah/prinsip pengelolaan


pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang
bersih (clean governance), maka pelaksanaan kegiatan Perluasan
Areal Tanam Baru (PATB) Padi Tahun 2020, harus memenuhi
prinsip-prinsip:
1. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan;
2. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN);
3. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transparansi dan
demokratisasi;
4. Memenuhi azas akuntabilitas.

Dalam pelaksanaan kegiatan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB)


Padi Tahun 2020, ketepatan waktu pelaksanaan merupakan salah
satu kunci keberhasilan kegiatan. Hal ini dikarenakan waktu
persiapan dan pelaksanaan yang sangat terbatas. Selain itu
terdapat 6 (enam) titik kritis (risiko proses bisnis) yang perlu
dikendalikan dan diawasi, yaitu:

1) Tahap sosialisasi program/kegiatan meliputi penjelasan tujuan


dan sasaran, mekanisme pengadaan saprodi,
pertanggungjawaban administrasi serta pelaksanaan monitoring,
evaluasi dan pelaporan.

2) Tahap Persiapan berupa Seleksi CPCL, memastikan Calon


Petani dan Calon Lokasi yang berada di lokasi Perluasan Areal
Tanam Baru (PATB) Padi Tahun 2020.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


32
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

3) Tahap pengadaan bantuan sarana produksi, memastikan


kelengkapan dokumen pengadaan barang dan jasa sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku serta memastikan
ketersediaan saprodi sesuai dengan jadwal kontrak.

4) Tahap penyaluran, memastikan bantuan saprodi disalurkan


pada lokasi yang sesuai dengan SK PPK

5) Tahap pemanfaatan bantuan, memastikan kebenaran dan


ketepatan penggunaan, ketersediaan saprodi sesuai dengan
jadwal tanam serta dimanfaatkan sesuai dengan tujuan.

6) Tahap Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan, memastikan


pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan antara lain:
administrasi BAST, Berita Acara Hibah Barang Milik Negara, dan
lain-lain.

B. Monitoring

Dalam upaya meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan


Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Padi Tahun 2020, maka
dilakukan monitoring yang dilaksanakan secara periodik
(mingguan dan/atau harian) mulai dari persiapan sampai dengan
pelaksanaan kegiatan baik oleh petugas pusat, provinsi dan
kabupaten/kota. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian
dalam pelaksanaan monitoring, antara lain :

1. Monitoring Perkembangan Penyaluran Bantuan Pemerintah.


Penyedia dan/atau Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
melaporkan realisasi penyaluran bantuan saprodi kepada PPK.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


33
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Apabila ditemukan penyimpangan terhadap ketentuan kontrak,


maka harus segera dilaporkan kepada PPK agar dapat segera
diambil tindakan.

2. Realisasi tanam dan panen.

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota selaku pengguna bantuan


melaporkan perkembangan realisasi penyaluran bantuan,
pemanfaatan saprodi, tanam dan panen.

3. Pencatatan dalam aplikasi ArcGis Collector/Collector Classic .


Kegiatan ini akan menambah areal luas tanam. Untuk itu perlu
diupayakan pencatatan secara online berbasis geospasial
melalui aplikasi ArcGis Collector/Collector Classic (prosedur
dalam Lampiran 13. Pencatatan dalam aplikasi ini dilakukan
oleh petugas lapangan baik dari kabupaten, provinsi maupun
pusat.

4. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota selaku pengguna bantuan


melaporkan perkembangan realisasi pencapaian target
produktivitas dan dampak yang diperoleh dari bantuan ini.

Hasil monitoring tersebut dikirim ke Direktorat Serealia, Direktorat


Jenderal Tanaman Pangan, Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu – Jakarta
Selatan 12520; Telp. (021) 7806262, melalui pos ataupun secara
elektronik.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


34
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

C. Evaluasi

Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh petugas pusat, provinsi dan


kabupaten/kota setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai
dilaksanakan. Evaluasi dilakukan untuk menilai tingkat
keberhasilan yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan
Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Tahun 2020. Evaluasi
dilaksanakan secara berjenjang (kabupaten, propinsi, pusat)
sesuai dengan tahapan pengembangan usaha kelompok yang
dilakukan dari awal kegiatan sampai dengan akhir kegiatan.
Evaluasi meliputi: 1) efektifitas bantuan; 2) permasalahan dan
solusi di lapangan; 3) peningkatan Indeks Pertanaman dan
produktivitas; 4) Penerapan komponen teknologi budidaya; dan
5) aspek lainnya.

D. Pelaporan

Kegiatan pelaporan dilaksanakan secara berjenjang yaitu dari


Pemandu Lapangan ke Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, dari
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota ke Dinas Pertanian Provinsi dan
dari Dinas Pertanian Provinsi ke Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan c/q Direktorat Serealia. Penerima bantuan harus
menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan kepada
PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran, yang
meliputi antara lain Berita Acara Serah Terima (BAST) dan
foto/film hasil pekerjaan yang telah diselesaikan.

Laporan kegiatan meliputi pelaksanaan kegiatan budidaya,


hasil/produksi dan produktivitas yang telah diperoleh, dan lain-

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


35
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

lain. Laporan akhir memuat hasil evaluasi, kesimpulan, saran


serta data dukung lainnya. Laporan pelaksanaan kegiatan serta
dokumen BAST pengelolaan bantuan pemerintah disampaikan ke
Direktorat Serealia Jl. AUP No. 3 Ps. Minggu–Jaksel 12520; Telp.
(021) 7806262; email. dit_serealia@pertanian.go.id dan
padiserealia@ gmail.com.

E. Pembiayaan Kegiatan
Pembiayaan pengadaan barang dan jasa, pengawasan
penyaluran bantuan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan
Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Padi Tahun 2020
dialokasikan dalam DIPA Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
melalui DIPA Pusat.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


36
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

LAMPIRAN

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


37
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Lampiran 1. Form Usulan CPCL (Kelompoktani melalui Kostratani/BPP/BP3K/PPL/......)


Kode CPCL Kegiatan : 1762. CPCL Perluasan Areal Tanam Baru dan Peningkatan IP di Lahan Kering Tahun 2020
Sumber Dana : DIPA Pusat

Nama Poktan : xxxxxxxxxx Desa : xxxxx


Ketua/NIK : yyyyyyyyyyyy/ 197123456834 Kec : yyyyy
Anggota/ Lahan : 25 org / 30 Hektar Prov : zzzzz

Usulan CPCL
Sumur
Luas Pupuk
Kelompok Ketua / NIK / No Rekening Benih Varietas Herbisida Suntik/Bor/ Jadwal Titik Koordinat
No Desa / Kec Lahan NPK
Tani No.HP Benih Lainnya Tanam
(Ha) (Kg) (Kg) (Liter) (Unit) (Mode:Default)

Xxxxx /
xxxxxx /
1 Xxxxxx 1234567890 1234-567 40 1.600 Inpari 42 10.000 120 1 Sep-20 -6.88469 106.93063
yyyyyy
HP. 081234

Yyyyyy /
2 Yyyyyy 1234567890 dst
HP. 081235
Jumlah 40 1.600 10.000 120
.........................., ............2020
Kostratani/Ka BPP/BP3K Kec......Kab....... Ketua Kelompoktani

Tandatangan/Stempel tandatangan/stempel

Nama/NIP/No HP Nama/No Hp

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 38


Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Kode CPCL Kegiatan : 1762. CPCL Perluasan Areal Tanam Baru dan Peningkatan IP di Lahan Rawa Tahun 2020
Sumber Dana : DIPA Pusat

Nama Poktan : xxxxxxxxxx Desa : xxxxx


Ketua/NIK : yyyyyyyyyyyy/ 197123456834 Kec : yyyyy
Anggota/ Lahan : 25 org / 30 Hektar Prov : zzzzz

Usulan CPCL
Sumur
Luas Pupuk
Kelompok Ketua / NIK / No Rekening Benih Varietas Herbisida Suntik/Bor/ Jadwal Titik Koordinat
No Desa / Kec Lahan NPK
Tani No.HP Benih Lainnya Tanam
(Ha) (Kg) (Kg) (Liter) (Unit) (Mode:Default)

Xxxxx /
xxxxxx /
1 Xxxxxx 1234567890 1234-567 40 1.600 Inpari 42 10.000 120 1 Sep-20 -6.88469 106.93063
yyyyyy
HP. 081234

Yyyyyy /
2 Yyyyyy 1234567890 dst
HP. 081235
Jumlah 40 1.600 10.000 120
.........................., ............2020
Kostratani/Ka BPP/BP3K Kec......Kab....... Ketua Kelompoktani

Tandatangan/Stempel tandatangan/stempel

Nama/NIP/No HP Nama/No Hp

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 39


Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Lampiran 2.a. SK Penetapan CPCL Kab/Kota

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


40
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan


41
Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Lampiran 2.b. Lampiran SK CPCL Kab/Kota


Kode Kegiatan : 1762 Serealia
Provinsi : ….........................
Kabupaten : ….........................
Jenis Lahan : Lahan Kering / Rawa * (pilih salah satu)

Usulan CPCL
Sumur
Luas Pupuk
Kelompok Ketua / NIK / No Rekening Benih Varietas Herbisida Suntik/Bor/ Jadwal Titik Koordinat
No Desa / Kec Lahan NPK
Tani No.HP Benih Lainnya Tanam
(Ha) (Kg) (Kg) (Liter) (Unit) (Mode:Default)

Xxxxx /
xxxxxx /
1 Xxxxxx 1234567890 1234-567 40 1.600 Inpari 42 10.000 120 1 Sep-20 -6.88469 106.93063
yyyyyy
HP. 081234

Yyyyyy /
2 Yyyyyy 1234567890 dst
HP. 081235

Jumlah 40 1.600 10.000 120

…........................,…................
…........................,…................
2020 2020

Kepala Dinas Pertanian Kab/Kota …......

Tandatangan

Nama
NIP

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 42


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Lampiran 3. Surat Persetujuan CPCL Dinas Pertanian Provinsi

KOP DINAS PERTANIAN PROVINSI

SURAT PERSETUJUAN
CALON PETANI CALON LOKASI (CPCL) / CALON PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH
KEGIATAN PERLUASAN AREAL TANAM BARU (PATB) DAN PENINGKATAN IP
DI LAHAN KERING / RAWA TAHUN 2020
Nomor :

Saya yang bertandatangan di bawah ini:


Nama :
NIP :
Jabatan :

Dengan Ini menyatakan bahwa :


1. CPCL sebagaimana terlampir telah dilakukan verifikasi dan disetujui untuk diusulkan
sebagai calon Penerima Bantuan Pemerintah Kegiatan Perluasan Areal Tanam Baru
(PATB) dan Peningkatan IP Tahun 2020 melalui DIPA Pusat dengan rincian :

a. SK CPCL No. ….............. Tanggal …............. Kab/Kota …..........


b. SK CPCL No. ….............. Tanggal …............. Kab/Kota …..........
c. dst
2. Saya bertanggung jawab mutlak terhadap Kebenaran usulan CPCL tersebut sesuai tugas,
fungsi dan kewenangan.

3. Terhadap CPCL yang ditetapkan sebagai Penerima Bantuan Pemerintah, saya akan
melakukan pembinaan, pengendalian, monev, dan pelaporan, serta mengupayakan
pencapaian target peningkatan produksi / peningkatan Indeks Pertanaman (pilih salah
satu ) sebagai dampak dari pemberian bantuan pemerintah.

…..................., …..................... 2020


Kepala Dinas Provinsi …..................

Tandatangan / Stempel

Nama
NIP

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 43


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Lampiran 4. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

KOP DINAS PERTANIAN KAB/KOTA

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama :
NIP :
Jabatan :
Satker :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


1. Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) Bantuan Kegiatan Peningkatan Produksi Padi
Melalui Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) dan Peningkatan Indeks Pertanaman
(IP) Tahun 2020 telah dilakukan verifikasi sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan dan setuju untuk diusulkan sebagai calon penerima bantuan kegiatan
tersebut, dengan rincian sesuai usulan.
2. Saya bertanggung jawab mutlak terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut di atas baik
fisik maupun keuangan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan.

…..................., …..................... 2020


Kepala Dinas Pertanian Kab/Kota …........

Tandatangan / Stempel

Nama
NIP

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 44


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Lampiran 5. Contoh Rencana Usaha Kelompok (RUK)

RENCANA USAHA KELOMPOK (RUK)

Nama Kelompok Tani : …................


Alamat : Desa…................., Kecamatan …...................
Kabupaten…....................., Provinsi…..............

RINCIAN RENCANA USAHA KELOMPOK (RUK)


Uraian Volume Harga Satuan Jumlah
No
Kebutuhan Jumlah Satuan (Rp) (Rp)
1 Mesin pompa air (3 inch) 1 buah 6.000.000 6.000.000
2 Pipa PVC 30 buah 224.000 6.720.000
3 Elbow PVC (7 Buah x 5 lubang) 35 buah 15.000 525.000
4 Lem Paralon 10 buah 50.000 500.000
5 Jasa Pembuatan 1 Paket 18.755.000 18.755.000

JUMLAH 32.500.000
(Seratus empat puluh juta rupiah)

….......... , September 2020

Mengetahui :
Kepala Dinas Pertanian Ketua Kelompok Tani
…........................
Kabupaten …............

….................................. …............................
NIP.…..........................
Tim Teknis Direktorat Serealia
Ketua

….............................
NIP…...........................

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 45


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Lampiran 6. Surat Perjanjian Kerjasama


KEMENTERAIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT SEREALIA
JALAN AUP PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN
TELEPON (021) 7806262, 7806274, FAKSIMILE (021) 7802930

PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DIREKTORAT SEREALIA
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DENGAN
KELOMPOK TANI …..................
TENTANG
PENERIMA BANTUAN PEMBUATAN SUMUR SUNTIK/BOR/DLL
TAHUN ANGGARAN 2020
Nomor : III/Serealia/PKS-PATB/…......./09/2020

Pada hari ini …....... Tanggal …...... Bulan ….......... Tahun Dua Ribu Dua Puluh, kami yang
bertandatangan di bawah ini :"

1. Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, M.Si


Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Serealia, Satker Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan, berkedudukan dan beralamat di Jalan AUP No. 3, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama jabatannya serta sah mewakili Direktorat
Serealia.
Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

2. …......................
Ketua Kelompok Tani : ................., berkedudukan dan beralamat di Desa ..................,
Kecamatan ..............., Kabupaten .............. Provinsi ................... Dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Jabatannya serta sah mewakili Kelompok Tani .............
Selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua disebut dengan Para Pihak dan secara bersama-
sama bersepakat dalam perjanjian kerjasama pelaksanaan Bantuan Pembuatan Sumur
Suntik/Bor/dll Tahun Anggaran 2020, yang dituangkan dalam pasal-pasal sebagai berikut:

Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Kerjasama ini dimaksudkan untuk memberikan Bantuan Pembuatan Sumur Suntik/Bor/dll
Tahun Anggaran 2020 dari Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
kepada Pihak Kedua selaku penerima bantuan yang telah ditetapkan.

2. Tujuan Perjanjian Kerjasama ini agar penyaluran Bantuan Pembuatan Sumur Suntik/Bor/dll
Tahun Anggaran 2020 dari Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
kepada Pihak Kedua penerima bantuan yang telah ditetapkan dilakukan tepat sasaran,
tepat waktu dan tepat jumlah.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 46


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Pasal 2
HAK DAN KEWAJIBAN
Pihak Pertama mempunyai hak dan kewajiban :
1. Menyalurkan Bantuan Pembuatan Sumur Suntik/Bor/dll kepada Pihak Kedua.

2. Mengawasi penggunaan Bantuan Pembuatan Sumur Suntik/Bor/dll

3. Menerima laporan penggunaan Bantuan Pembuatan Sumur Suntik/Bor/dll yang diberikan


Pihak Pertama.

4. Mengarsipkan dokumen pertanggungjawaban keuangan anggaran Bantuan Pembuatan


Sumur Suntik/Bor/dll
Pihak Kedua mempunyai hak dan kewajiban :
1. Menerima penyaluran Bantuan Pembuatan Sumur Suntik/Bor/dll sesuai dengan Rencana
Usaha Kelompok (RUK) yang sudah direncanakan.

2. Melaksanakan pembelian komponen bantuan sesuai dengan spesifikasi.

3. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan penyaluran Bantuan Pembuatan Sumur


Suntik/Bor/dll yang diberikan Pihak Pertama

Pasal 3
PENYALURAN DANA
1. Bantuan Pembuatan Sumur Suntik/Bor/dll kepada kelompok tani, sesuai dengan alokasi
anggaran dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2020 untuk mendukung peningkatan produksi
padi.
2. Penyaluran Bantuan Pembuatan Sumur Suntik/Bor/dll dilakukan sebagai berikut:

a. Penyaluran bantuan Pembuatan Sumur Suntik/Bor/dll, dengan nilai bantuan maksimum


sebesar:

Rp. 32.500.000,- (Tiga Puluh Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
b. Jenis dan spesifikasi barang yang akan dibeli sesuai lampiran perjanjian ini.
c. Bilamana terjadi perubahan belanja harus didukung dengan surat pernyataan kelompok
dan bukti belanja diketahui Kepala Dinas Kabupaten.

d. Penyaluran bantuan pemerintah untuk pembelian komponen Pembuatan Sumur


Suntik/Bor/dll akan dilakukan melalui rekening Pihak Kedua pada Bank .......... Rekening
Nomor …...... atas nama Kelompok Tani …...............

e. Pencairan dana bantuan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:


- Tahap I sebesar 100 % (Seratus persen) dari keseluruhan dana bantuan
sebesar : Rp. 32.500.000 x 100 % = Rp. 32.500.000

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 47


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Pasal 4
TANGGUNG JAWAB
1. Pihak Kedua bertanggungjawab atas pelaksanaan Pembuatan Sumur Suntik/Bor/dll yang
disalurkan Pihak Pertama.

2. Dokumen asli penyaluran dana bantuan pemerintah disimpan oleh Pihak Pertama sebagai
dokumen pelaksanaan penyaluran bantuan terhadap pemeriksaan auditor.

3. Bukti-bukti penggunaan dana untuk pembelian komponen Pembuatan Sumur Suntik/ Bor/dll
disimpan oleh Pihak kedua

PASAL 5
JANGKA WAKTU DAN BERAKHIRNYA
Jangka waktu pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Swakelola Penyaluran Bantuan Pembuatan
Sumur Suntik/Bor/dll Tahun Anggaran 2020 terhitung sejak diterimanya bantuan dana sampai
dengan tanggal 30 September 2020, yang dibuktikan dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bantuan.

PASAL 6
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua dibebaskan dari hak dan kewajiban dari Perjanjian
Kerjasama ini apabila terjadi force majeure.
2. Force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat 1, meliputi keadaan-keadaan sebagai
berikut :
a. Bencana alam seperti banjir, kekeringan, gempa bumi, longsor, serangan hama
penyakit ternak dan kejadian-kejadian diluar kemampuan manusia.
b. Huru-hara seperti kerusuhan sosial, perang, dan kejadian lain yang ditimbulkan oleh
manusia namun berada diluar kemampuan Para Pihak untuk menghindarinya.

c. Perubahan kebijakan pemerintah yang secara langsung ataupun tidak langsung


mempengaruhi pelaksanaan kerjasama ini.
3. Dalam hal Pihak Kedua mengalami force majeure, maka Pihak Kedua harus
memberitahukan kejadian tersebut kepada Pihak Pertama secara tertulis paling lambat
dalam waktu 1 x 24 jam sejak terjadinya ketidakmampuan dalam melaksanakan
kewajibannya, yang diketahui oleh Pejabat yang berwenang ditempat terjadinya force
majeure, sehingga berdasarkan alasan tersebut kegiatan atau sebagian dari kegiatan akan
ditunda selama berlangsungnya force majeure.
4. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat 2 kejadian force majeure tidak
diberitahukan kepada Pihak Pertama, maka force majeure dianggap tidak pernah terjadi.

PASAL 7
SANKSI
Apabila Pihak Kedua tidak mampu menyampaikan bukti-bukti pembelian dan laporan
penyaluran Bantuan Pembuatan Sumur Suntik/Bor/dll akan dikenakan sanksi untuk
mengembalikan dana tersebut, serta wajib mengembalikan sisa dana yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 48


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

PASAL 8
PENUTUP

Demikian surat Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup
yang sama isinya serta masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama ditandatangani
pada hari, tanggal, bulan dan tahun yang telah disebutkan pada awal Perjanjian Kerjasama ini
dimana Para Pihak wajib untuk melaksanakan setiap Hak dan Kewajibannya sesuai dengan apa
yang telah disepakati bersama.

Pihak Kedua Pihak Pertama


Kelompok Tani Pejabat Pembuat Komitmen
…....................... Direktorat Serealia

…......................... Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, M.Si


Ketua NIP. 196506171991031002

Mengetahui :
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten ….............

…...................
NIP…....................

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 49


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Lampiran : Perjanjian Kerjasama Swakelola


Nomor : III/Serealia/PKS-PATB/…...../09/2020
Tanggal September 2020

Kelompok Tani : …...........


Desa/Kelurahan : …...........
Kecamatan : …...........
Kabupaten : …...........
Provinsi : …...........
Uraian Volume Harga Jml Harga
No.
Kebutuhan Jumlah Satuan Satuan (Rp)
1 Mesin pompa air (3 inch) 1 buah 6.000.000 6.000.000
2 Pipa PVC 30 buah 224.000 6.720.000
3 Elbow PVC (7 Buah x 5 lubang) 35 buah 15.000 525.000
4 Lem Paralon 10 buah 50.000 500.000
5 Jasa Pembuatan 1 Paket 18.755.000 18.755.000

Jumlah 32.500.000
Terbilang : Tiga Puluh Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah

Pihak Kedua Pihak Pertama


Kelompok Tani Pejabat Pembuat Komitmen
….................. Direktorat Serealia

…....................... Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, M.Si


Ketua NIP. 196506171991031002

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 50


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Lampiran 7. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 51


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 52


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Lampiran 5. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah BMN


(526 DIPA Pusat)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 53


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Lampiran 8. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah BMN

……………..,……………………..2020
Ketua …………………………………..

Tandatangan / Stempel

Materai
Rp.6.000

Nama

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 54


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Lampiran 9. Contoh Naskah Perjanjian Hibah BMN (526 DIPA


Pusat)

NASKAH PERJANJIAN HIBAH BARANG MILIK NEGARA


BERUPA …………………………………………………..
ANTARA
KEMENTERIAN PERTANIAN
DENGAN
PENERIMA ………………………………………..
Nomor : ……………………………….

Pada hari ini ……….. tanggal …………bulan…………….. tahun


...................., kami yang bertandatangan dibawah ini :
I. Nama :
NIP :
Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian
Pertanian
Republik Indonesia

Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian


berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan
selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

II. Nama :
Jabatan :

Yang bertandatangan untuk dan atas nama …………………………


berkedudukan di Jalan ………………………………….…. selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.

dengan memperhatikan :
1. Surat Permohonan ………………..… Kabupaten ……………………
Nomor : ………………… tanggal …………………. hal Permohonan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 55


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Persetujuan hibah berupa ………………….. Kepada Penerima


……………………………
2. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah Barang Milik Negara yang
berasal dari Kegiatan Pengadaan…………………………………….
APBN TA. 2020 dari Kelompok Tani/Gapoktan Nomor :
…………………………………
3. Surat Menteri Pertanian Nomor : ………………….. tanggal ……………
hal Persetujuan Hibah Barang Milik Negara berupa Peralatan dan Mesin
Pada Kementerian Pertanian R.I. Kepada Dalam rangka menindaklanjuti
persetujuan Hibah Barang Milik Negara dari Menteri Pertanian Nomor
:………………………….…….. tanggal ……………..……. dan Sesuai
ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
tentang pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penggunaan, Pemanfaatan Penghapusan dan Pemindahtanganan
Barang Milik Negara serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor
50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan Barang
Milik Negara, PIHAK KESATU menerangkan dengan ini menghibahkan
kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerangkan dengan ini
menerima hibah dari PIHAK KESATU, Barang Milik Negara Kementerian
Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
(081.03.0199.238251.000.KP) Kegiatan ………………………….. APBN
Pusat TA. 2020 berupa …………………………. Senilai Rp
………………….- (………………………. ) sebagaimana terlampir.

Kedua belah pihak menerangkan bahwa hibah ini dilakukan dengan


ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH

1) PIHAK KESATU menghibahkan Barang Milik Negara Kementerian


Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
(018.03.0199.238251.000.KP) sebagaimana daftar terlampir kepada
PIHAK KEDUA yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Naskah
Perjanjian Hibah ini, dengan nilai sebesar Rp …………………………,-
(………………………………..) Barang Milik Negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk mendukung penyelenggaraan
tugas dan fungsi.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 56


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU

1) Menyerahkan Objek Hibah Kepada PIHAK KEDUA;


2) Mengeluarkan Catatan Barang Milik Negara tersebut dari Laporan
SIMAK - BMN Kementerian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan (018.03.0199.238251.000.KP)
3) Melakukan monitoring atas pelaksanaan Naskah Perjanjian Hibah ini
menjamin difungsikannya aset sesuai dengan Permohonan Hibah, baik
secara berkala maupun sewaktu-waktu;
4) Meminta keterangan, tanggapan atas penjelasan dari PIHAK KESATU
terhadap hal-hal yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan
monitoring tersebut pada ayat (3).

PASAL 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1) Menerima Objek dari PIHAK KESATU;


2) Menggunakan dan memelihara Objek Hibah dengan baik sesuai
dengan tujuan hibah;
3) Melakukan pengamanan Objek Hibah yang meliputi pengamanan
adminitrasi, fisik dan pengamanan hukum.

PASAL 4
SERAH TERIMA

Penyerahan Barang Milik Negara dituangkan dalam Berita Acara Serah


Terima dari Direktur Jenderal Tanaman Pangan atas nama Menteri
Pertanian Kepada Kelompok
Tani/Gapoktan…………………………………… yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Naskah perjanjian Hibah ini.

PASAL 5
LAIN-LAIN

1) Segala Ketentuan dan persyaratan dalam Naskah Perjanjian Hibah ini


berlaku serta mengikuti bagi PARA PIHAK yang menandatangani;
2) Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dalam rangkap 4 (empat) masing-
masing satu rangkap untuk PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Sekretaris
Jenderal Kementerian Pertanian dan Kepala KPKNL Jakarta II.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 57


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Demikian Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA
PIHAK pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Penerima a.n Menteri Pertanian
Direktur Jenderal Tanaman Pangan

…………..………… ………….…………………
NIP.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 58


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Lampiran Naskah Perjanjian Hibah Barang Milik Negara


Nomor :
Tanggal :

MERK /
KODE JENIS NILAI NILAI
NO TYPE / TAHUN JUMLAH KONDISI
BARANG BARANG PEROLEHAN BUKU
VARIETAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9

BAIK

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Penerima a.n Menteri Pertanian
Direktur Jenderal Tanaman Pangan

…………..………… ………….…………………
NIP

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 59


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Lampiran 10. Contoh BAST Hibah BMN 526 (DIPA Pusat)

BERITA ACARA SERAH TERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA


ANTARA
KEMENTERIAN PERTANIAN
DENGAN
PENERIMA ………………………………………..
Nomor : ……………………………….

Pada hari ini ……….. tanggal …………bulan…………….. tahun


...................., kami yang bertandatangan dibawah ini :
I. Nama :
NIP :
Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian
Pertanian
Republik Indonesia
Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian
berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan
selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

II. Nama :
Jabatan :
Yang bertandatangan untuk dan atas nama …………………………
berkedudukan di Jalan ………………………………….…. selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.

dengan ini menyatakan sebagai berikut :


1. PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA menerima penyerahan dari PIHAK PERTAMA Barang Milik
Negara berupa ………………………………….. dengan nilai sebesar Rp

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 60


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

……………………( ………………………………………………… ) yang


terletak di …………………………………………. sebagaimana tercantum
dalam lampiran Berita Acara Serah Terima ini.
2. Penyerahan ini dilakukan dalam rangka hibah dari Kementerian
Pertanian Cq. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan kepada
………………………………. sesuai persetujuan Nomor
………………………………… tanggal …………………….. bulan
…………………………… tahun 2020.
3. Nilai Barang Milik Negara yang akan dihibahkan seluruhnya
…………………………… berdasarkan ……………………………….
4. Terhitung sejak penandatanganan Berita Acara Serah Terima ini, maka
seluruh hak dan kewajiban, tanggung jawab, dan kepemilikan terhadap
BMN berupa …………………………………….. sebagaimana dimaksud
dalam angka 1 beralih dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
5. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Berita Acara Serah
Terima ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Penerima a.n Menteri Pertanian


Direktur Jenderal Tanaman Pangan

…………..………… ………….…………………
NIP

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 61


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Lampiran Naskah Perjanjian Hibah Barang Milik Negara


Nomor :
Tanggal :

MERK /
KODE JENIS NILAI NILAI
NO TYPE / TAHUN JUMLAH KONDISI
BARANG BARANG PEROLEHAN BUKU
VARIETAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9

BAIK

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Penerima a.n Menteri Pertanian


Direktur Jenderal Tanaman Pangan

…………..………… ………….…………………
NIP.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 62


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Lampiran 11. Usulan P3B


( Kop Dinas Kabupaten/Kota )

Nomor :
Lampiran :
Hal : Usulan Petugas Pengawas Penyaluran Bantuan

Yth. Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman


Pangan/Kepala Dinas Pertanian Provinsi (pilih
salah satu) Selaku Kuasa Pengguna Anggaran
Di Jakarta

Sehubungan dengan kegiatan Bantuan Pemerintah


………………………. TA 2020, bersama ini kami usulkan Petugas
Pengawas Penyaluran Bantuan untuk
Kabupaten/Kota…………………………
yaitu :
Nama :
NIP :
Jabatan :
Instansi :
Nomor Telepon :

Mohon perkenan Bapak untuk memproses lebih lanjut. Terima kasih.

Kepala Dinas
Pertanian
Kabupaten/Kota
..................

ttd

(...............Nama………….)
NIP…………………………

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 63


Kementerian Pertanian
Petunjuk Pelakasanaan
Juklak PATB Kegiatan
Padi Tahun 2020 Bu

Lampiran 12. BAST


Berita Acara Serah Terima
Bantuan Pemerintah ………… TA. 2020
No. ............................................

Pada hari ini .......... tanggal ……...... bulan............Tahun Dua Ribu Dua Puluh di
Desa .........Kecamatan ........... Kabupaten/Kota ........... Provinsi ............ kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama :..............
Jabatan :..............
Perusahaan :..............
Alamat :..............
Yang Menyerahkan, selanjutnya disebut sebagai pihak PERTAMA
2. Nama : ..............
Jabatan : ..............
Kelompoktani : ..............
Alamat : ..............
Nomor HP : .................
Yang Menerima, selanjutnya disebut sebagai pihak KEDUA
Sesuai dengan Kontrak nomor ..................... tanggal ................ maka, pihak
PERTAMA menyerahkan kepada pihak KEDUA bantuan …………. sebagai berikut:

Jenis Komoditas/ Nomor


Volume (Kg) No. Sertifikat Masa Edar
Varietas Lot/Batch

Jumlah

Demikian Berita Acara Serah Terima bantuan ……… ini dibuat, untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Ketua/Sekretaris/Bendahara Wakil Penyedia ………….
Poktan/Gapoktan ....................
Ttd Ttd
(……….Nama………) (…….Nama……)

Mengetahui,
Petugas Kostratani/Penyuluh Petugas Pengawas Penyaluran Bantuan
Pertanian/KCD Pertanian/Petugas Ttd
Pertanian lainnya

Ttd
(……..Nama………)
(…………….Nama……………) NIP.
NIP.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 64


Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Lampiran 13. Rekapitulasi Berita Acara Serah Terima Barang


Rekapitulasi Berita Acara Serah Terima Barang
Bantuan Pemerintah ……………………. TA. 2020
No. :...........................
Kabupaten : …......................
Nomor Kontrak : …...................…
No. No Kec Desa Nama NIK Ketua Varietas/ Volume.…(Kg) No No. Masa
BAST Kelompok Tani Poktan Jenis Lot Sertifikat Edar

Jumlah

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Petugas Pengawas Penyaluran Bantuan Wakil Penyedia ………….

Ttd
Ttd
(……….Nama…………)
(…………Nama…………)
Mengetahui,
Kepala Dinas
Kepala Dinas/Pejabat
Kabupaten/Kota……………. Yang Mewakili
Provinsi………………….
Ttd Ttd
(……….Nama………) (……….Nama………)
NIP. NIP.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 65


Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Lampiran 14. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan


Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
Bantuan Pemerintah ………… TA. 2020
No. ............................................

Pada hari ini .......... tanggal ……...... bulan............Tahun Dua Ribu Dua
Puluh di ……………….., kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama :..............
Jabatan : Direktur PT/CV. (Perwakilan Penyedia)……………
Alamat :..............
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak PERTAMA

2. Nama : ..............
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)…………………
Alamat : ..............

Selanjutnya Pihak PERTAMA berdasarkan kontrak kerja nomor


………………. tanggal……….... telah menyerahkan pekerjaan bantuan
pemerintah ………………. TA 2020 kepada Pihak KEDUA dan Pihak
KEDUA telah menerima hasil pekerjaan dari Pihak PERTAMA dengan
spesifikasi sebagai berikut :

Nomor
Volume
Rekapitulasi Tanggal Kab Varietas/ Keterangan
……(Kg)
Berita Acara Jenis

Jumlah

Demikian Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Pengadaan Bantuan


Pemerintah ………………….. TA 2020 ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Wakil Penyedia ………….

Ttd Ttd
(………Nama………) (……….Nama…………)
NIP.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 66


Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Lampiran 15. Pedoman Sistem Pelaporan Luas Tanam & Panen


Komoditas Padi dan Jagung Secara Online Berbasis
Geospasial

A. Cara Instalasi
1. Android - Download aplikasi “Collector Classic” di
Playstore
2. Iphone – Download aplikasi “Collector Classic” di
AppStore

Collector Classic

Collector Classic

3. Buka aplikasi collector


4. Pilih “enterprise”
5. Ketikkan url : https://geoportal.pertanian.go.id/portal
6. Pilih “continue”
7. Masukkan username : sipetani
8. Masukkan password : pusdatin2020
9. Pilih “Sign In”

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 67


Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Isikan user: sipetani


password: pusdatin2020

B. Pengaturan Aplikasi
1. Pada layar “All Maps” masuk menu Setting yang
terdapat pada titik tiga bagian bawah kanan layar
HP’
2. Atur “Streaming Interval” pada angka “5 sec”,
kemudian tekan OK.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 68


Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

3. Atur “Accuracy” pada angka “10 m”, kemudian tekan


OK.
4. Kembali ke menu awal.

C. Langkah-Langkah Penggunaan Aplikasi


1. Pada menu awal (All Maps), pilih “Sistem Pelaporan
Luas Tanam & Panen Komoditas Padi dan Jagung”.
2. Selanjutnya kita akan melihat basemap (citra), dan
posisi smartphone/GPS kita berada.

Posisi
Smartphone
Akurasi /GPS
GPS

Membuat feature Pencarian

D. Pelaporan Lokasi
1. Pilih logo “ + “ (Membuat Feature), kemudian pilih
jenis lokasi yang akan dilaporkan (padi atau jagung).
2. Kemudian isi form dengan data yang akan dilaporkan
(untuk Luas Tanam (Ha) diisi setelah dijitasi/tracking).
3. Untuk mengatahui luas dan dan bentuk lahan yang
akan dilaporkan bisa dilakukan dengan 2 langkah,

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 69


Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

yaitu dengan metode “Tracking” dan “Dijitasi pada


layar”
a. Tracking
1. Pilih logo “peta” pada layar kanan atas menu
2. Kemudian pilih “STREAM” pada bawah layar
HP.
3. Setelah kita klik “STREAM”, itu merupakan
poin pertama tracking, selanjutnya perangkat
/HP dibawa mengikuti batas lahan terus
hingga menemukan titik awal tadi.
4. Jika sudah mencapai titik awal kembali, tekan
logo “Ceklist” pada kanan atas layar
Perangkat/HP.
b. Dijitasi pada Layar
1. Pilih logo “peta” pada layar kanan atas menu
2. Kemudian Tap pada peta untuk titik yang
akan dijadikan poin batas lahan
3. Lakukan Tap sampai membentuk lahan
sesuai dengan yang dinginkan.
4. Jika sudah mencapai titik awal kembali, tekan
logo “Ceklist” pada kanan atas layar
Perangkat/HP.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 70


Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

Gambar dengan Metode Tracking

Keliling lahan
yang dipetakan

Jalur tracking

Gambar dengan Metode Dijitasi pada


Layar

Dijitasi

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 71


Kementerian Pertanian
Juklak PATB Padi Tahun 2020

5. Setelah selesai tracking/dijitasi, maka akan ada


bidang dengan bentuk sesuai hasil tracking/dijitasi.
Pilih/sorot bidang tersebut hingga akan keluar jendela
di bawah layar perangkat/HP. Pilih jendela tersebut
maka akan keluar form yang sebelumnya diisi.
6. Pilih logo “pencil” dibawah untuk melakukan edit data.
7. Input luas Lahan yang tadi dikosongkan sesuai
dengan luas lahan yang tertera pada bagian atas
form.

Luas
dijita
Isikan di field ini

8. Pilih logo “klip” untuk mengupload foto “Open Camera”


yang sebelumnya kita telah ambil untuk foto lahan yang
dilaporkan.
9. Tekan logo “Ceklist” pada kanan atas layar Perangkat/HP
jika proses edit dan upload foto sudah selesai.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 72


Kementerian Pertanian

Anda mungkin juga menyukai