Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN PENGADAAN BARANG

SKPD : Dinas Peternakan Aceh

KPA : Drh. Alimin Hasan, MM

NAMA PPK : Drh. Alimin Hasan, MM

NAMA PEKERJAAN :

PENGADAAN BIBIT SAPI BETINA

TAHUN ANGGARAN 2018


1
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK)
PEKERJAAN :
PENGADAAN SAPI

1. LATAR BELAKANG : Untuk meningkatkan pendapatan petani ternak yang bergerak


pada usaha peternakan khususnya pengembangan budidaya
ternak Sapi PO Betina diperlukan prasarana dan sarana
pendukung yang memadai diantaranya, penyediaan kebun HMT,
pembukaan lahan penggembalaan, penyediaan kebutuhan air,
penyediaan kandang, pengelolaan pakan, penyediaan sarana
kesehatan hewan dan lain-lain
Pengembangan Budidaya Ternak Sapi PO Betina sebagai sarana
percontohan bagi peternak, dirasakan sangat penting mengingat
Kabupaten Aceh Tenggara memiliki potensi yang cukup besar
untuk budidaya ternak ini, karena hampir disetiap kecamatan
budidaya terhadap ternak Sapi PO Betina telah digalakkan
masyarakat, hanya saja sentuhan teknologi baik menyangkut
pemeliharaan, reproduksi, penangan penyakit dan managemen
usaha belum semaksimal mungkin dapat dilakukan .
Pengambangan Budidaya Ternak Sapi PO Betina dilakukan
untuk menjadi motivator dan sarana penelitian bagi petugas
teknis dan sarana belajar bagi peternak Sapi PO Betina, yang
diharapkan dengan budidaya ini akan menambah wawasan baik
bagi petugas teknis maupun peternak sendiri.
Kegiatan ini diharapkan akan berdampak langsung terhadap
penambahan populasi ternak di kabupaten Aceh Tenggara

2. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud dari kegiatan ini adalah :



Meningkatkan produksi ternak Sapi dalam kabupaten
Aceh Tenggaara
 Memenuhi kebutuhan produksi ternak dalam dan luar
kabupaten Aceh Tenggaara
 Memenuhi pupuk organic
 Menciptakan peluang peningkatan perekonomian
peternak
b. Tujuan
 Meningkatknya populasi ternak di kabupaten Aceh
Tenggara
 Tersedianya bibit ternak yang berkualitas
 Lokasi budidaya yang menjadi contoh bagi peternak sapi
di Kabupaten Aceh Tenggara
 Meningkatkan kesejahteraan ekonomi peternak yang
berwawasan agro-ekomomi

3. TARGET /SASARAN 1. Target kegiatan ini adalah terlaksananya pengadaan


ternak Sapi PO betina sebanyak 48 ekor;
2. Sasaran dari kegiatan ini adalah Pengadaan Bibit Sapi Betina
PO Untuk 16 kecamatan dalam kabupaten Aceh Tenggara..

4 NAMA ORGANISASI Organisasi yang menyelenggarakan / melaksanakan


pengadaan barang adalah Dinas Peternakan Aceh
5 SKPD Dinas Peternakan A c e h
2
6 PPK Drh. Alimin Hasan, MM
7 SUMBER DANA DAN 1. Sumber Dana : APBA TA. 2018 (DOKA Aceh Tenggara)
PERKIRAAN BIAYA 2. Perkiraan Biaya : Rp. 576.000.000,-

8 JANGKA WAKTU 1. Jangka waktu pelaksanaan pengadaan ternak sapi ini


PELAKSANAAN diperkirakan selama puluh150 (seratus lima) hari kalender;
2. Jangka waktu pemeliharaan dan tanggungan oleh Penyedia
Barang selama 7 (tujuh) hari kalender;
3. Bilamana dalam waktu pemeliharaan dan
tanggungan terjadi kematian atau kondisi bibit ternak tidak
baik/dalam keadaan sakit maka rekanan wajib segera
menggantinya dengan spesifikasi dan jumlah yang sama;
4. Selama waktu tanggungan penanganan perawatan kesehatan
bibit ternak dilakukan oleh tenaga ahli/dokter hewan atau
petugas paramedis dari Pihak Penyedia;
5. Selama 7 (tujuh) hari kalender masa pemeliharaan dan
tanggungan, petani penerima bantuan terlibat secara aktif
dalam perawatan ternak dengan biaya pakan dan obat-obatan
masih merupakan tanggung jawab penyedia;
6. Serah terima hasil pekerjaan dari Penyedia Barang /jasa
dilakukan setelah habis waktu perawatan dan tanggungan
serta bibit ternak terima oleh petani peternak di lokasi
penyebaran (paddock kelompok tani) dengan kondisi bibit
ternak cukup jumlah, baik dan sehat

9 JENIS KONTRAK 1. Jenis kontrak yang digunakan adalah Kontrak


Lumpsum;
2. Untuk lebih menilai kemampuan peserta
pelelangan dalam memahami pekerjaan ini Bill of Quantity
dilengkapi dengan analisis harga satuan

10 TENAGA AHLI / Tenaga ahli dan tenaga terampil yang diperlukan dalam
TERAMPIL pelaksanaan kegiatan pengadaan bibit ternak ini adalah :
1. Peternakan :
Tenaga Ahli dipersyaratkan dalam pemilihan ternak
sebelum diseleksi oleh tim selector dan dalam waktu
pemeliharaan dan tanggungan oleh Penyedia Barang selama
7 (tujuh) hari kalender di lokasi tujuan akhir;

2. Tenaga Ahli yaitu: Dokter hewan dan atau Sarjana


Memiliki pengalaman minimal 5 (tahun) tahun;
 Melampirkan Ijazah, referensi / keterangan pengalaman
dan KTP yang masih berlaku;
 Bagi dokter hewan harus mempunyai sertifikat
kompetensi;
 Tenaga Terampil dengan pendidikan SNAKMA/SPP/SMK
jurusan Peternakan/kesehatan hewan :
 Tenaga terampil dipersyaratkan terutama dalam waktu
pemeliharaan dan tanggungan oleh Penyedia Barang
selama 7 (tujuh) hari kalender di lokasi tujuan akhir;3
 Jumlah tenaga terampil disesuaikan dengan jumlah
lokasi dan kelompok tani penerima bantuan;
 Memiliki pengalaman minimal 2 (dua) tahun pada
bidang penanganan ternak ruminansia besar;
 Melampirkan Ijazah, referensi / keterangan pengalaman,
KTP.
 Tenaga terampil harus mempunyai NPWP
11 PROSEDUR SELEKSI Seleksi di daerah asal ternak merupakan salah satu pengendalian
BIBIT dan pengawasan pekerjaan oleh selector/tim selector yang
dibentuk dengan SK Kepala Dinas Peternakan Aceh yang
melibatkan tenaga teknis dari Kabupaten yang memiliki
kompetensi teknis yang sesuai.

12 SPESIFIKASI TEKNIS 1. Spesifikai barang yang akan diadakan


Macam / Jenis barang
Bibit Sapi Betina PO :
a. Persyaratan mutu
Persyaratan umum
 Sehat dan bebas dari penyakit hewan strategis yang
dinyatakan oleh dokter hewan berwenang untuk
melaksanakan tindakan kesehatan hewan dan
menerbitkan surat keterangan kesehatan hewan
 Bebas dari segala bentuk cacat fisik dan cacat organ
reproduksi serta tidak mempunyai silsilah keturunan
yang cacat secara genetik.
 Bibit sapi peranakan ongol betina memiliki ambing dan
organ reproduksi normal.
 Ternak Sapi yang memiliki Surat Keterangan Layak
Bibit (SKLB)

Persyaratan khusus
Persyaratan kualitatif
a. warna tubuh putih sampai abu-abu, ujung ekor dan
bulu sekitar mata berwarna hitam;
b. badan besar, gelambir panjang menggantung dari
leher sampai belakang kaki depan, punuk besar
(jantan), punuk kecil (betina) dan leher pendek;
c. memiliki tanduk; dan
d. telinga kecil dan tegak kesamping

Persyaratan kuantitatif
a. Umur : Minimal 16 -20 bulan
b. Tinggi Gumba : Minimal 115 Cm
2. Ukuran / Volume
Ternak Sapi sebanyak 48.ekor.
4
3. Fasilitas
Paddock/kandang penampungan non permanen di
bangun oleh penyedia di lokasi tujuan akhir (lokasi
kelompok petani penerima bantuan. Hal ini bertujuan:
a. Keseragaman penanganan dan perawatan ternak pada
masa perawatan dan tanggungan di lokasi tujuan akhir
selama 7 (tujuh) hari;
b. Mengurangi stres ternak akibat terpisah dengan kawanan
populasinya;
c. Memudahkan pemeriksaan ternak oleh tim
penerima hasil pekerjaan
4. Daerah Asal Bibit :
a. Daerah sumber bibit berasal dari luar propinsi Aceh,
dalam rangka meningkatkan populasi ternak daerah;
b. Daerah sumber penyakit bebas penyakit menular
minimal 6 (enam) bulan terakhir;
c. Daerah sumber bibit diusahakan daerah terdekat
dengan Propinsi Aceh, guna mengurangi stress ternak
dan mempercepat masa adaptasi di lingkungan yang
baru.
5. Supplier Bibit Ternak
a. Produsen/supplier harus berbadan usaha dan
memiliki perijinan yang sesuai dan masih berlaku dengan
usaha yang dijalankan;
b. Memiliki rekomondasi sebagai supplier bibit ternak
dari Instansi terkait;
c. Memiliki Pengalaman sebagai supplier bibit ternak
minimal 3 (tiga) tahun
d. Memiliki kandang penampungan ternak ruminansia
besar;
e. Masih aktif sebagai supplier/pengusaha bibit ternak
(pada kandang penampungan tersedia stock ternak)
6. Syarat Teknis Lainnya
1. Berdasarkan KAK ini dan untuk keefektifan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, maka untuk selanjutnya
syarat teknis harus dituangkan dalam Rencana Kerja
dan Syarat (RKS).
2. Pekerjaan Pengadaan Bibit Ternak ini, peserta
pelelangan diharuskan menyampaikan Metoda
Pekerjaan secara lengkap dan jelas yang diyakini
menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian
pekerjaan dari persiapan sampai akhir, hal ini
karena pengadaan ini sangat beresiko dan merupakan
pengadaan barang hidup

5
13 PENUTUP 1. Apabila terdapat hal-hal yang bertentangan dengan
ketentuan, peraturan, pedoman dan kebijaksanaan
pemerintah yang berlaku, maka segala sesuatu yang
termaktub didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan
diteliti dan disimpan kembali.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini akan ditetapkan lebih lanjut.
3. Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kuasa Pengguna Anggaran


Bertindak sebagai
Pejabat pembuat komitmen

Drh. Alimin Hasan, MM


Nip. 19631205 199203 1 01

6
7

Anda mungkin juga menyukai