Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN : PENGADAAN BENIH KBR 2017

1. LATAR BELAKANG : Bidang tanaman merupakan sektor primadona bagi


masyarakat sekitar hutan, karena mereka dilibatkan secara
langsung menggarap kawasan hutan untuk lahan pertanian.
Perkembangan hutan juga didorong oleh kondisi Hutan
Negara yang dikelola oleh pemerintah, namun kini telah
mengalami kerusakan. Kerusakan hutan tersebut disebabkan
oleh kesalahan pengelolaan yang kurang memperhatikan
aspek sosial, sehingga tidak mampu lagi memenuhi
kebutuhan masyarakat. Salah satu usaha pemerintah dalam
mengatasi hal tersebut yaitu dengan pemanfaatan potensi
sumber daya hutan melalui pengembangan hutan tanaman
dan hutan alam.
Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di lahan kritis, lahan
kosong dan lahan tidak produktif merupakan salah satu
upaya pemulihan kondisi DAS yang kritis. Upaya tersebut
memberikan hasil antara lain berupa kayu, getah, buah,
daun, bunga, serat, pakan ternak, yang dapat meningkatkan
ekonomi masyarakat (pro growth) sekaligus penyerapan
tenaga kerja (pro job) dan mengurangi tingkat kemiskinan
(pro poor) serta menurunkan emisi karbon (pro
environment).
Salah satu kegiatan untuk mendukung program rehabilitasi
hutan dan lahan dengan pemberdayaan masyarakat adalah
pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR). KBR dimaksud
adalah untuk menyediakan bibit tanaman kayu-kayuan atau
tanaman serbaguna (MPTS) dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mendukung
pemulihan fungsi dan daya dukung DAS. Kebun Bibit
Rakyat dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok
masyarakat. Bibit hasil Kebun Bibit Rakyat digunakan untuk
merehabilitasi hutan dan lahan kritis serta kegiatan
penghijauan lingkungan.
2. MAKSUD DAN : a. Maksud
TUJUAN Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan
petunjuk bagi Pelaksana pengadaan Benih KBR 2017
untuk Kelompok Tani yang memuat masukan, azas,
kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam
pelaksanaan tugas pengadaan.
Dengan acuan ini diharapkan pelaksana pengadaan
Benih KBR 2017 untuk Kelompok Tani pada Kegiatan
Pengembangan Hutan Tanaman dan Hutan Alam dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang ditetapkan sesuai KAK
ini.
b. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah terpenuhinya pasokan
benih KBR 2017 untuk Kelompok Tani sesuai rencana
yang ditetapkan sehingga dapat meningkatkan
produktifitas dan mempertahankan fungsi ekologis
lahan serta meningkatkan pendapatan masyarakat.

3. TARGET/SASARAN : Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan


Benih KBR 2017 adalah:

1.Tersedianya benih KBR 2017 untuk Kegiatan


Pengembangan Hutan Tanaman dan Hutan Alam
2.Tersalurkan benih KBR 2017 yang dibutuhkan tersebut
ke kelompok tani dalam keadaan baik.
3. Sasaran kegiatan ini adalah Kelompok tani hutan.

4. NAMA ORGANISASI : Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan


PENGADAAN pengadaan barang :
BARANG a. SKPA : Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Aceh
b. KPA : Irwandi, SP, MP

5. SUMBER DANA DAN : a. Sumber Dana: APBA 2019 pada DPA SKPA No.
PERKIRAAN BIAYA 2.00.04.2.00.04.01.04.15.002.5.2 tanggal 4 Januari
2019
b. Total perkiraan biaya yang diperlukan:
Rp. 349.850.000,00 (Tiga Ratus Empat Puluh
Sembilan Juta Delapan Ratus Lima Puluh Ribu
Rupiah)
6. JANGKAWAKTU : 40 (Empat Puluh) Hari Kalender
PELAKSANAAN
PEKERJAAN

7. SPESIFIKASI TEKNIS : Spesifikasi barang yang akan diadakan, meliputi:


a. Benih KBR 2017 yang akan diadakan;
 Benih Jengkol
- Jengkol, Produksi Lokal, Kondisi baik dan Bebas
Hama dan Penyakit
 Benih Sengon Laut
- Sengon Laut, daya tumbuh 97,89 %, Kemurnian
99, 98 %, Kadar air 4,49 % dan bersertifikat.
 Benih Trembesi
- Benih Trembesi, daya tumbuh 97,89 %,
Kemurnian 99,98 %, Kadar air 4,49 % dan
bersertifikat.
 Benih Jabon Merah
- Benih Jabon Merah, daya tumbuh 97,89 %,
Kemurnian 99,98 %, Kadar air 4,49 % dan
bersertifikat.
 Benih Durian
- Biji durian, Produksi Lokal, Kondisi baik dan
Bebas Hama dan Penyakit
 Benih Petai
- Biji petai, Produksi Lokal, Kondisi baik dan
Bebas Hama dan Penyakit
 Benih Pinang
- Benih pinang, Produksi Lokal, Kondisi baik dan
Bebas Hama dan Penyakit.
 Benih Mahoni
- Benih mahoni, Produksi Lokal, Kondisi baik dan
Bebas Hama dan Penyakit.
 Stek Lemon
- Panjang minimal 20 cm, Produksi Lokal, Kondisi
baik dan Bebas Hama dan Penyakit.
 Benih Kopi
- Benih kopi Robusta, daya tumbuh 97,89 %,
Kemurnian 99,98 %, Kadar air 4,49 % dan
bersertifikat.
 Jeruk Nipis
- Benih mahoni lokal, Kondisi baik, tidak
terserang hama dan penyakit.
 Benih Nangka
- Biji nangka, produksi lokal, kondisi baik tidak
terserang hama dan penyakit.
 Benih Rambutan
- Biji rambutan, produksi lokal, kondisi baik tidak
terserang hama dan penyakit.
 Benih Bakau
- Benih bakau (Rhizopora, sp), Produksi lokal,
kondisi baik tidak terserang hama dan penyakit.
 Benih Alpokat
- Biji alpokat, produksi lokal, kondisi baik tidak
terserang hama dan penyakit.

8. KETENTUAN TEKNIS  Melampirkan surat sertifikat atas benih yang


bersertifikat
 Melampirkan surat Dukungan Produsen
Benih/Penangkar
 Melampirkan surat rekomendasi BPTH untuk
Produsen/Penangkar
 Benih diterima di masing-masing titik bagi
(kelompok tani) yang berada di Kabupaten Aceh
Selatan, Kota Subulussalam dan Singkil.

Banda Aceh, Januari 2019


Kuasa Pengguna Anggaran

Irwandi, SP, MP
Nip. 19750622 200112 1 001

Anda mungkin juga menyukai