Anda di halaman 1dari 39

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3EJ))


Jl. Ringroad Barat no. 100 Nogotirto, Gamping, Sleman, (0274) 620702, 625811 Yogyakarta

INVENTARISASI SDALH DALAM MENDUKUNG


INTEGRATED AREA DEVELOPMENT LUMAJANG
PENDAHULUAN
a. PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION
(Berdasarkan P.18/MENLHK-II/2015)

TUGAS

FUNGSI
a. penyusunan kebijakan teknis pengendalian pembangunan
ekoregion;
b. pelaksanaan inventarisasi daya dukung dan daya tampung
sumber daya alam dan lingkungan hidup di wilayah ekoregion
c. pelaksanaan perencanaan pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup di wilayah ekoregion;
d. pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup di wilayah ekoregion;dan
e. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat;
b. POSISI DAN PERAN P3E
TUGAS PUSAT

Dukungan yang bersifat manajerial dan substantif untuk mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran strategis kementerian dalam pelaksanaan agenda pembangunan nasional

SS2. Pemanfaatan SDALH sesuai DDDT (kontribusi LHK thd PDB)


SS3. Keberadaaan, fungsi dan manfaat hutan lestari (akses
SASTRA KLHK kelola kawasan hutan oleh masyarakat)
Ditjen Teknis 2020-2024
UPT KLHK
Integrated Area
Development Lumajang
Inventarisasi DDDT SDALH

KEBIJAKAN
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN DAERAH
LHK EKOREGION (RTRW, RPJMD) • Rencana Kehutanan Tingkat Provinsi
JAWA • RPPLH Provinsi/Kab./Kota
• DDDTLH Provinsi/Kab./Kota
• RPJMD Provinsi/Kab./Kota

Stakeholder sectoral Dinas LHK Prov. • Alih fungsi lahan/tata ruang


PEPK Dinas LHK Kab./Kota • Kerusakan lingkungan hidup
TMIJ • Pencemaran lingkungan
HHH
3. Latar Belakang

• Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan


1

•Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dengan Basis Perhutanan Sosial


melalui Program Pembangunan Terintegrasi (Integrated Area Development/IAD)
salah satunya di Kabupaten Lumajang
2 • Kabupaten Lumajang memiliki rencana pengembangan areal yang terintegrasi
dengan Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, kawasan Ranu Pani dan areal
Pengembangan Perhutanan Sosial
•IAD Lumajang : Potensi sumber daya alam yang tinggi dari SEKTOR wisata,
pertanian, peternakan; Keberhasilan kelompok masyarakat ( Desa Bruno) dalam
memanfaatkan SDA yang ada dari aspek kelola kelembagaan, kelola kawasan, dan
3 kelola usaha
•Pengembangan sektor pangan, agroindustri dan pariwisata yang terintegrasi

•1. Pengembangan Agroforestry/Agrosilvopastura; 2 Pengembangan Agroindustri; 3.


4 Jejaring Wisata Alam (Interkoneksi Wisata); 4. Pemulihan ekosistem danau.

•Diperlukan data dan informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup terkait
dengan daya dukung daya tampung untuk program pengembangan IAD
(agroforesty/agrosilvopasture, dan wisata)
•Inventarisasi SDA LH untuk mendukung ketersediaan data dan informasi tersebut
5 •Harapannya memberikan masukan dalam mempertimbangkan pengembangan
kegiatan program IAD
4. TUJUAN

Menyajikan dan mengkaji data inventarisasi SDALH


terkait dengan D3TLH di Kabupaten Lumajang dan
Areal Pengembangan Lumajang

Menyajikan data dan informasi SDA dan LH terkait


dengan D3TLH Kabupaten Lumajang dan Areal
Pengembangan Lumajang terkait dengan
subprogram wisata (interkoneksi wisata lumajang)

Menyajikan dan mengkaji data dan informasi SDA LH


terkait dengan D3TLH dalam kerangka mendukung
Pengembangan Lumajang terkait dengan subprogram
agrosilvopastura
4. BATASAN INVENTARISASI SDALH DALAM MENDUKUNG
INTEGRATED AREA DEVELOPMENT LUMAJANG YANG DILAKUKAN P3EJ

INVENTARISASI SDA DAN LH DALAM MENDUKUNG


RENCANA PENGEMBANGAN INTERKONEKSI EKOWISATA
KABUPATEN LUMAJANG

INVENTARISASI D3TLH INVENTARISASI DAYA


BERBASIS JASA DUKUNG LAHAN
EKOSISTEM DI UNTUK KEGIATAN
AREA DEVELOPMENT SILVOPASTURAL DI
LUMAJANG AREA DEVELOPMENT
LUMAJANG

DAYA DUKUNG BERBASIS JASA EKOSISTEM DAYA; DUKUNG LAHAN


KEGIATAN SILVOPASTURAL ; DAN ARAHAN DAYA DUKUNG EKOWISATA

DASAR KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS MIKRO DALAM


PENGEMBANGAN WILAYAH YANG MEMPERHATIKAN DAYA DUKUNG DAYA TAMPUNG SDA LH
5. PENGERTIAN DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP

Sebagai dasar dalam Daya dukung lingkungan hidup adalah


memberikan kemampuan lingkungan hidup untuk MENDUKUNG
saran/pendapat/perti perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan
mbangan kepada keseimbangan antar keduanya.
Pimpinan dalam
Pengambilan keputusan
jika pada suatu Daya Dukung : Alam/Ekosistem memberikan
wilayah/kawasan manfaat
akan dibangun untuk
kepentingan suatu
sektor
(misalnya : pariwisata, Daya tampung lingkungan hidup adalah
industri, infrastruktur kemampuan lingkungan hidup untuk MENYERAP
dll) zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk
atau dimasukkan ke dalamnya
DAYA TAMPUNG : ALAM/EKOSISTEM MENERIMA

3/8/2021 8 8)
Sumber: UU 32/2009 (angka 7 dan angka
6. POSISI DAN PERAN D3TLH

Tahapan PPLH (Ps 5) D3TLH memperhatikan: (Ps 12 ayat


(2):
1. Keberlanjutan proses dan fungsi
LH
3 Instrumen pengendalian pencemaran
Inventarisasi LH 2. Keberlanjutan produktivitas LH &/atau kerusakan LH
3. Keselamatan, mutu hidup, &
kesejahteraan masy (ps 14)
Daya dukung daya
 Tingkat nasional 2 tampung serta
 Tingkat pulau- cadangan SDA (Ps Muatan KLHS: (Ps 16)
kepulauan 8) 4 1. D3TLH
 tingkat ekoregion SK menteri/gub/wako Kajian Lingkungan 2. Dampak & resiko
(Ps 12 ayat (3)
(pasal 6) Hidup Strategis 3. Jasa ekosistem
4. Efisiensi SDA
Muatan RPPLH (Ps 10 ayat (4)
1. Pemanfaatan &/atau
(Ps 15-18) 5. Kerentanan P Iklim
pencadangan SDA 6. Ketahanan Kehati
2. Pemeliharaan &perlind kualitas
Penetapan &/atau fungsi LH
3. Pengendalian, pemantauan,
ekoregion serta pendayagunaan & integrasi
(pasal 7) pelestarian SDA
1 4. Adaptasi & mitigasi PI
RZWP3K &
RPJP+RPJM RTRW
5 KRP lain
1.potensi dan Penyusunan RPPLH
nas/prov/kab/kota
ketersediaan (Ps ,9,10)
2.bentuk
kerusakan PP/PERDA

3.jenis yang Belum tersusun sudah tersusun


dimanfaatkan Ps 12 ayat (2) Ps 12 ayat (1)
4.beentuk 6 Pemanfaatan SDA
penguasaan
5.pengetahuan
pengelolaan
6.konflik &
penyebab konflik
pengelolaan
6. SEKILAS DDDTLH

• Daya Dukung air, • Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai


(Qual2Kw)
• Daya Dukung lahan
• Daya Dukung Lingkungan Dengan Batas
• Daya Dukung ekosistem DAS (indikator
erosi) Ambang
• Daya Dukung Ekonomi Wilayah • Daya Dukung sektor tertentu (PARIWISATA,
perikanan, transportasi, pertanian, dll)
• Daya Dukung Lingkungan Menurut Fungsi
• Metode analisis resiko dan dampak lingkungan;
Kawasan
• Metode Jasa Lingkungan;
• Daya Dukung Wilayah untuk Pemukiman;
• Dll
7. FILOSOFI DASAR

Daya Dukung Lingkungan


Kemampuan mendukung

4 Tipe Jasa
Ekosistem
20 jenis jasa
ekosistem

Sektor Pembangunan SDA PENGENDALIAN


•kehutanan PEMBANGUNAN
•pertambangan (Dampak
•pertanian (arti luas) Lingkungan)
•kelautan
Daya Tampung Lingkungan
•industri
Kemampuan menyerap
•jasa, dll
Ekoregion – Jasa Ekosistem - DDDT
Jasa Ekosistem adalah manfaat yang diperoleh oleh
manusia dari berbagai sumberdaya dan proses alam yang
secara bersama-sama diberikan oleh suatu ekosistem yang
dikelompokkan ke dalam empat macam manfaat yaitu:
1. manfaat penyediaan (provisioning) produksi pangan dan air;
2. manfaat pengaturan (regulating) pengendalian iklim dan
penyakit;
3. manfaat pendukung (supporting) seperti siklus nutrien dan
polinasi tumbuhan;
4. manfaat kultural (cultural) spiritual dan rekreasional.

Sistem klasifikasi jasa ekosistem tersebut menggunakan standar dari


Millenium Ecosystem Assessment (2005)

APA ITU JASA semakin tinggi jasa ekosistem suatu


wilayah,
EKOSISTEM
DAN
HUBUNGAN
DENGAN semakin tinggi daya dukung dan daya
DDDTLH tampung lingkungan hidup
8. Klasifikasi Jasa Ekosistem
INDIKATOR PARAMETER
Klasifikasi Jasa Ekosistem Definisi Operasional
LAPANGAN
Fungsi Penyediaan (Provisioning)
1 Pangan P1 Hasil laut, pangan dari hutan Penutup lahan, komoditas
(tanaman dan hewan), hasil hasil hutan atau pertanian.
pertanian & perkebunan untuk
pangan, hasil peternakan
2 Air bersih P2 Penyediaan air dari tanah Sumber air, mata air,
(termasuk kapasitas sungai, dananu, waduk
penyimpanannya), penyediaan
air dari sumber permukaan
3 Serat (fiber) P3 Hasil hutan, hasil laut, hasil Penutup lahan, hasil hutan
pertanian & perkebunan untuk dan pertnaian
material
4 Bahan bakar (fuel) P4 Penyediaan kayu bakar dan Penutup lahan, tegakan
bahan bakar dari fosil pohon dan jenis tanaman.
5 Sumberdaya Genetik Penyediaan Sumberdaya Genetik Penutup lahan,
P5 termasuk flora dan fauna keanekaragaman jenis
tanaman baik alami
maupu budidya (flora)
lanjutan

Klasifikasi Jasa INDIKATOR PARAMETER


Definisi Operasional
Ekosistem LAPANGAN
Fungsi Pengaturan (Regulating)
1 Pengaturan iklim R1 Pengaturan suhu, kelembaban dan hujan, Kondisi suhu mikro, pengukuran
pengendalian gas rumah kaca & karbon udara

2 Pengaturan tata aliran air & Siklus hidrologi, serta infrastruktur alam wawancara dengan masyarakat
banjir R2 untuk penyimpanan air, pengendalian
dan pemeliharaan air

3 Pencegahan dan Infrastruktur alam pencegahan dan Kenampakan erosi, longsor,


dari bencana perlindungan dari kebakaran lahan, erosi, kabakaran lahan
abrasi, longsor, badai dan tsunami

4 Pemurnian air R4 Kapasitas air dalam mengencerkan, Berhubungan denga tubuh air,
mengurai dan menyerap pencemar terutama sungai

5 Pengolahan dan penguraian Kapasitas lokasi dalam menetralisir, (air)


limbah R5 mengurai dan menyerap limbah dan

6 Pemeliharaan kualitas udara Kapasitas mengatur sistem kimia udara Kondisi udara
R6
7 Pengaturan penyerbukan Distribusi habitat spesies pembantu Indikator fauna penyerbuk atau
alami (pollination) penyerbukan alami serangga.

8 Pengendalian hama & Distribusi habitat spesies trigger dan Penutup lahan,tanaman homogen
penyakit R8 pengendali hama dan penyakit dan heterogen, pola budidaya,
wawancara dengan masyarakat
Lanjutan

Klasifikasi Jasa INDIKATOR PARAMETER


Definisi Operasional
Ekosistem LAPANGAN
Fungsi Budaya (Cultural)
1 Tempat tinggal & ruang Ruang untuk tinggal dan hidup
hidup (sense of place) sejahtera, jangkar “kampung Wawancara, indikator
C1 halaman” yang punya nilai permukiman masyarakat
sentimental
2 Rekreasi & ecotourism Fitur lansekap, keunikan alam, atau
Keunikan lanskap, atraksi
C2 nilai tertentu yang menjadi daya
budaya
wisata
3 Estetika C3 Keindahan alam yang memiliki nilai
Keunikan lanskap
jual
Fungsi Pendukung (Supporting)
1 Pembentukan lapisan Kesuburan tanah Produksi pertanian, kondisi
tanah & pemeliharaan lahan
kesuburan D1
2 Siklus hara (nutrient) Kesuburan tanah, tingkat produksi Produksi pertanian, kondisi
pertanian lahan
3 Produksi primer D3 Produksi oksigen, penyediaan Jumlah pohon, % tegakan
spesies pohon (semakin banyak
semakin banyak produksi
oksigen)
4 Biodiversitas D4 Keanekaragaman Hayati Jenis tanaman (homogeni
A. Inventarisasi D3TLH Areal Pengembangan
Lumajang
ALUR PIKIR
Daya Dukung dan Daya Tampung
berbasis jasa ekosistem (2013)
Inventarisasi DDDT
SDALH (terkait sektor Perubahan/trend?
Kehutanan, Pertanian,
dan Pariwisata) Daya Dukung dan Daya
Tampung berbasis jasa
ekosistem terbaru (2019)
Muatan :
a. potensi dan ketersediaan;
b. jenis yang dimanfaatkan;
c. bentuk penguasaan;
d. pengetahuan pengelolaan; FUNGSI Jasa Ekosistem
e. bentuk kerusakan; dan
f. konflik dan penyebab konflik
1. Penyedia (Provisioning
yang timbul akibat pengelolaan 2. Pengatur (regulating)
Sebaran spasial 20 Jenis Jasa
Ekosistem : 3. Pendukung (supporting)
- data produksi pangan, 4. Budaya (cultural)
iklim, sumber daya genetic,
serat, siklus hidrologi,
kesuburan tanah, produksi
oksigen, keindahan alam,
lanskap, estetika)
TIME SERIES D3TLH DI AREAL
PENGEMBANGAN LUMAJANG (PERUBAHAN DAN TREND)
SUMBER P3EJAWA 2016 SUMBER SPOT 5-6
DARI SPOT 5-6 (TAHUN TAHUN 2015-2017 GOOGLE EARTH 2021
2013-2015) (BIG, 2018)

D3TLH IAD LUMAJANG PENUTUP LAHAN 2018 PENUTUP LAHAN 2020


TAHUN 2016 (KEC. (UPDATING) (KEC. (UPDATING) (KEC.
SENDURO DAN PASRU SENDURO DAN PASRU SENDURO DAN PASRU
JAMBE) JAMBE) JAMBE)

D3TLH IAD LUMAJANG D3TLH IAD LUMAJANG D3TLH IAD LUMAJANG


TAHUN 2016 (KEC. TAHUN 2018 (KEC. TAHUN 2021 (KEC.
SENDURO DAN PASRU SENDURO DAN PASRU SENDURO DAN PASRU
JAMBE) JAMBE) JAMBE)

OVERLAY

ANALISIS PERUBAHAN
D3TLH BERBASIS JASA
D3TLH SERIES (2016-2018-2021) EKOSISTEM DI IAD
LUMAJANG
Rumusan Masalah & Keluaran Kegiatan

FOKUS PROGRAM IAD LUMAJANG

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana kondisi jasa ekosistem dan


bentuk-bentuk pemanfaatan SDALH di
Kecamatan Senduro dan Pasrujambe
berdasar sebaran jasa ekosistem-nya
mampu mendukung program
Integrated Area Development
Lumajang?

KELUARAN

• Kondisi jasa ekosistem di Kab.


Lumajang dan wilayah kerja Integrated
Area Development Lumajang;
• Bentuk pemanfaatan jenis-jenis SDALH
berdasar sebaran jasa ekosistemnya di
wilayah kerja Integrated Area
Development Lumajang.
B. INVENTARISASI DAYA DUKUNG DAYA
TAMPUNG SDA LH
UNTUK MENDUKUNG
PROGRAM IAD
AGROFORESTRY/SILVOPASTURAL
Kegiatan Sasaran

Sub program Replikasi silvopastural Peningkatan jumlah sapi dari 804 ekor
Agrosilvopasture sapi/kambing berupa pengembangan kandang komunal dan Menjadi 3600 ekor
individu - Pisang 2,5 ton menjadi 11,58 ton per minggu
Replikasi agroforestry pisang/talas

Bagaimana daya dukung penyedia


pakan ternak berdasarkan luas Mengetahui daya dukung
produktivitas hijauan pakan ternak berdasarkan kesediaan
ternak diperlukan dalam pakan dengan mengetahui
perencanaan pengembangan pola produktivitas hijaun pakan
peternakan terpadu? ternak di Integrated Area
Development Lumajang

Bagaimana kesesuaian lahan


Mengetahui kesesuain
terhadap potensi kegiatan
pengembangan tanaman lahan pertanian yang
semusim dan tahunan menjadi tepat untuk tanaman
salah satu faktor kunci dalam semusim dan tahunan di
perumusan kebijakan Integrated Area
perencanaan penmbangunan Development Lumajang
METODE
A. Overlay dan skoring
Berdasarkan pada SK
MENTAN No. Teknik analisis scoring
837/Kpts/Um/11/1980 digunakan untuk
dan SK MENTAN No. merepresentasikan tingkat
683/Kpts/Um/8/1981 kedekatan, keterkaitan, atau
dan dengan
beratnya dampak tertentu pada
menggunakan tiga
indikator yaitu Jenis suatu fenomena secara spasial
Tanah, Kemiringan dengan cara pemberian skor
Lereng dan Curah pada setiap parameter.
Hujan sedangkan peta
penggunaan lahan
digunakan untuk
melihat jenis
penggunaan lahan .

1. KESESUAIAN
LAHAN
lanjutan
B. Teknik Editing.
Teknik editing digunakan untuk menyalin ulang
hasil observasi yang merupakan data mentah
berupa catatan yang berkaitan dengan
kesesuaian lahan pertanian, serta memilah data
atau informasi.

Analisis Data.
Data yang masuk
C. Validasi data. dianalisis dengan
Uji keabsahan data yang dilakukan dengan cara statistik deskriptif (%)
observasi untuk membuktikan dan untuk mengetahui luas
membenarkan kesesuaian lahan pertanian hasil lahan yang sesuai dan
pengolahan data spasial dengan keadaan nyata tidak sesuai untuk
di lapangan. budidaya tanaman
semusim dan tahunan
2. Daya Dukung Ternak

1. Ternak Ruminansia Kecil

Kapasitas tampung ternak


•Lahan sawah = (0,77591 x luas lahan x 0,06 x 6,083) ton BK/tahun
ruminansia kecil (domba
•Lahan Kering = (1,062 x luas lahan x 0,09785 x 6,083) ton BK/tahun
dan kambing) didasarkan
•Lahan Pangonan = (1,062 x luas lahan x 6,083) ton BK/tahun
pada estimasi produksi
•Lahan Hutan = (2,308 x luas lahan x 0,05875 x 6,083) ton BK/tahun
bahan kering (yang
selanjutnya disingkat BK)
rumput yang dihitung Ketersediaan BK rumput akan digunakan untuk
berdasarkan perkiraan mengestimasi kapasitas tampung ternak ruminansia
ketersediaan rumput kecil, dengan rumus sebagai berikut:
pada berbagai jenis
ekologi lahan dengan
rumus sebagai berikut
(Fitriani, dkk., 2007):

Keterangan :
WK = Kemampuan wilayah kabupaten ke-j menampung satuan ternak
KH = Kebutuhan hijauan setiap satuan ternak per tahun (3 ton BK/tahun)
L = Luas tiap-tiap jenis ekologi lahan (i = 1, 2, 3, dan 4)
Ri = Produktivitas rumput dari setiap jenis ekologi lahan per tahun
Yidb,Ykb = populasi domba dan kambing (dalam satuan ekor)
Faktor koreksi populasi dari ekor ke animal unit (satuan ternak) adalah 0.065
lanjutan

2. Ternak Ruminansia
Besar

Kapasitas tampung ternak PiJ =Luas panen (Ha/th) x prod.BK (ton/Ha) x pemanfaatan (%)
ruminansia besar (sapi
potong, sapi perah, dan
kerbau) didasarkan pada
estimasi produksi BK
jerami padi dan palawija. Prod. Bahan Pemanfaatan**)
Jenis Tanaman
Pengukuran produksi BK Kering*) (ton/Ha) (%)
jerami padi dan palawija 1. Jagung 6.0 30—40
didasari pada luas panen, 2. Padi 2.5 16—60
produksi jerami setiap 3. Kacang tanah 2.5 17—45
jenis tanaman, dan 4. Kacang kedele 2.5 26—44
perkiraan pemanfaatan 5. Ubi jalar 1.5 -
jerami dengan rumus 6. Ubi kayu 1.0 10—76
sebagai berikut: 7. Pucuk tebu 4.0 25—42
lanjutan
Analisis daya tampung wilayah dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

∑𝑷𝒊 𝑱𝒊
WKj= -0.8(Ysh + Ykrb) + 0,7(Ysp)
𝑲𝑯

Keterangan:
WK = Kemampuan wilayah kabupaten ke-j menampung satuan ternak
KH = Kebutuhan hijauan setiap satuan ternak per tahun (3 ton BK/tahun)
P i = Luas panen dari tiap-tiap jenis tanaman (i = 1, 2, 3, 4,....7), yang terdiri dari tanaman
jagung, padi, kacang kedele, kacang tanah, ubi jalar, ubi kayu, dan pucuk tebu
J j= Produktivitas jerami dari setiap hektar jenis tanaman i per tahun
Ysh, Ykrb,Y sp = populasi sapi perah, kerbau dan sapi potong (dalam satuan ekor) Faktor
koreksi populasi dari ekor ke animal unit (satuan ternak) untuk sapi perah dan kerbau adalah
0.8 dan sapi potong adalah 0.7.

Indeks Daya
No. Kriteria Keterangan
Dukung
Ternak tidak mempunyai pilihan dalam
1. <1 Sangat kritis
memanfaatkan sumberdaya yang tersedia
Ternak telah mempunyai pilihan untuk
2. >1—1.5 Kritis memanfaatkan sumberdaya tetapi belum
terpenuhi aspek konservasi
Pengembalian bahan organik ke alam pas-
3. >1.5—2 Rawan
pasan
Ketersediaan sumberdaya pakan secara
4. >2 Aman fungsional mencukupi kebutuhan lingkungan
secara efisien
C. INVENTARISASI D3TLH SDA DAN LH
Dukungan untuk Subprogram
Interkoneksi Wisata
1. Dalam Rencana Induk
4. Prinsip Pariwisata
Pembangunan
Berkelanjutan dari
Kepariwisataan
- Aspek Ekologis
Kabupaten Lumajang
(kualitas lingkungan;
Tahun 2018 – 2033
kelestarian OW)
- Aspek Sosial-Budaya
Arah Kebijakan, - Aspek Ekonomi
Strategi
dan Program

1. Pembangunan
2) Posisi Kabupten Lumajang berada
destinasi pariwisata pada wilayah destinasi Pariwisata Daya dukung
Nasional (DPN Bromo-Malang). Daya tampung
2. Pembangunan
KSPN Bromo -Tengger – Semeru dan SDALH JASLING
pemasaran pariwisata
Sekitarnya (EKOWISATA)
3. Pembangunan industri
pariwisata
4. Pembangunan
kelembagaan pariwisata
Rumusan Masalah –Tujuan – Keluaran Kegiatan

No Rumusan Masalah Tujuan Keluaran


1 Bagaimana kondisi daya Menyusun daya dukung Daya Dukung dan Daya
dukung lahan untuk lahan untuk Tampung Lingkungan
pengembangan ekowisata ekowisata di Kabupaten (D3TLH) berbasis jasa
Kabupaten Lumajang ? Lumajang lingkungan untuk ekowisata
di Kabupaten Lumajang

2 Bagaimana kondisi Menyusun inventarisasi Data dan Informasi hasil


sumberdaya alam dan sumberdaya alam dan inventarisasi sebagai bahan
lingkungan hidup di lingkungan hidup di pendukung IAD terkait
Kawasan Integrated Area Kawasan Integrated Area dengan wisata
Development (IAD) Development Kabupaten
Kabupaten Lumajang ? Lumajang
3 Berapa kapasitas daya Menghitung kapasitas Jumlah kapasitas daya
tampung wisatawan pada tampung wisatawan pada tampung wisatawan di
Kawasan Integrated Area Kawasan Integrated Area Kawasan Integrated Area
Development Kabupaten Development Kabupaten Development Kabupaten
Lumajang ? Lumajang Lumajang
Ruang Lingkup Kegiatan
No Ruang Lingkup Kegiatan Ruang Lingkup Wilayah
1 Daya Dukung dan Daya Tampung
Lingkungan Hidup (D3TLH) berbasis jasa
lingkungan untuk ekowisata di Kabupaten
Lumajang

2 Inventarisasi sumberdaya alam dan


lingkungan hidup khususnya di Kawasan
Integrated Area Development Kabupaten
Lumajang :
• Potensi dan ketersediaannya
• Jenis yang dimanfaatkan
• Bentuk penguasaan
• Pengetahuan pengelolaan
• Bentuk kerusakan
• Konflik dan penyebab konflik akibat
pengelolaan
3 Jumlah kapasitas daya tampung
di Kawasan Integrated Area Development
Kabupaten Lumajang
Metodologi dan Teknik Analisis - 1
No Output Kegiatan Metode dan Pendekatan Teknik Analisis
1 D3TLH berbasis jasa a) Sintesa Peta D3TLH 9 Jasa Lingkungan a) Analisis penentuan atau
lingkungan untuk ekowisata untuk Ekowisata. Peta yang pemilihan jasa lingkungan
digunakan adalah Peta D3TLH yang sesuai dengan ekowisata
Kabupaten Lumajang b) Analisis keterkaitan antara
b) Pendekatan Aspek Lingkungan jasa lingkungan dengan aspek
Sustainable Tourism for Development lingkungan hidup didalam
(STDev) Sustainable Tourism for
Development (STDev)
c) Analisis Spasial berbasis
Sistem Informasi Geografis

Pendekatan Sustainable
Tourism
For Development (STDev)
Kriteria
KAWASAN SUSTAINABLE INDEKS DY SAING
DESTINASI
STRATEGIS TOURISM FOR PARIWISATA D3TLH/KINERJA
PARIWISATA
PARIWISATA DEVELOPMENT (ENVIRONMENTAL JASA LINGKUNGAN
NASIONAL
NASIONAL (STDEV) SUSTAINABILITY)
memiliki fungsi 1. risiko lingkungan; 1.Environmental Risk 1. Stringency of 1.Penyedia Pangan
dan peran 2. perlindungan 2.Protection of environmental 2.Penyedia Air
strategis dalam lingkungan sensitif; Sensitive regulations 3.Pengaturan Air
menjaga fungsi 3. perlindungan alam Environment 2. Enforcement of 4.Pemurnian Air
dan daya dukung liar (flora dan 3.Green House Gas environmental 5.Pengaturan
lingkungan hidup; fauna); Emission regulations Kualitas Udara
3. Sustainability of
4. emisi gas rumah 4.Water 6. Pengaturan Iklim
travel and tourism
kaca; Management industry
7.Mitigasi Bencana
5. konservasi energi; 5.Water Security development Banjir
6. pengelolaan air; 6.Water Quality 4. Particulate matter 8.Mitigasi Bencana
7. keamanan air; 7.Wastewater (2.5) concentration Longsor
8. kualitas air; 8.Wildlife Protection 5. Environmental 9.Mitigasi Bencana
9. limbah cair; 9.Energy treaty ratification Kebakaran
10. mengurangi limbah conservation 6. Baseline water
padat; stress
11. polusi cahaya dan 7. Threatened species
suara; dan 8. Forest cover
12. transportasi ramah change
lingkungan. 9. Wastewater
treatment
10.Costal shelf fishing
pressure
Hubungan Antara D3TLH dengan Index Component
Environment Sustainability
D3TLH 1. Jasa Lingkungan Penyedia Pangan
2. Jasa Lingkungan Penyedia Air
3. Jasa Lingkungan Pengaturan Air
4. Jasa Lingkungan Pemurnian Air
5. Jasa Lingkungan
PengaturanKualitas Udara
6. Jasa Lingkungan Pengaturan Iklim
7. Jasa Lingkungan Mitigasi Bencana
Banjir
8. Jasa Lingkungan Mitigasi Bencana
Longsor
9. Jasa Lingkungan Mitigasi Bencana
Kebakaran

Index Component Environment Sustainability (STDev)

1. Environmental Risk
2. Protection of Sensitive
Environment
3. Green House Gas Emission
✖ 4. Water Management
5. Water Security
✖ 6. Water Quality
7. Wastewater
Matriks Hubungan Antara D3TLH dengan Komponen Lingkungan
Sustainable Tourism For Development (STDev)
Komponen Lingkungan D3TLH Berbasis Jasa Lingkungan
(STDev)
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. RisikoLingkungan
(Environmental Risk)
2. Perlindungan Lingkungan Sensitif
(Protection of Sencitive Environment)
3. Emisi Gas Rumah Kaca
(Green House Gas Emission)
4. Pengelolaan Air (Water
Management)
5. Keamanan Air (Water Security)

6. Kualitas Air (Water Quality)

7. Limbah Cair (Wastewater)

D3TLH Berbasis Jasa Keterangan D3TLH Berbasis Jasa Lingkungan :


1. Jasa Lingkungan Penyedia Pangan
Lingkungan
2. Jasa Lingkungan Penyedia Air
Memberikan 3. Jasa Lingkungan Pengaturan Air
dukungan positif 4. Jasa Lingkungan Pemurnian Air
Terhadap masing- 5. Jasa Lingkungan Pengaturan Kualitas Udara
6. Jasa Lingkungan Pengaturan Iklim
masing komponen
7. Jasa Lingkungan Mitigasi Bencana Banjir
Lingkungan STDev 8. Jasa Lingkungan Mitigasi Bencana Longsor
9. Jasa Lingkungan Mitigasi Bencana Kebakaran
Metodologi dan Teknik Analisis - 2
No Output Kegiatan Metode Teknik Analisis
2 Inventarisasi SDA Mengacu pada Surat Edaran Pengelompokan Data SDA LH
LH NO : berdasarkan
SE.5/Menlhk/PKTL/PLA.3/1 • Potensi dan
2016, tanggal 11 November • Jenis yang dimanfaatkan
2016, tentang Pedoman • Bentuk penguasaan
Umum Penyusunan Rencana • Pengetahuan pengelolaan
Perlindungan dan • Bentuk kerusakan
Pengelolaan Lingkungan • Konflik dan penyebab
Hidup (RPPLH) Provinsi dan akibat pengelolaan
RPPLH Kabupaten/Kota
Metodologi dan Teknik Analisis - 3
No Output Kegiatan Metode Teknik Analisis
3 Kapasitas daya tampung Metode penelitian yang a) daya dukung fisik (Physical
wisatawan diterapkan dalam Perhitungan Carrying Capacity)
Kapasitas Daya Tampung b) daya dukung riil (Riil Carrying
Wisatawan adalah metode Capacity)
penelitian kuantitatif. Metode ini c) daya dukung efektif (Effective
terdiri dari metode pengumpulan Carrying Capacity)
data (primer dan sekunder) dan
Metode perhitungan daya
tampung wisatawan mengacu
pada Cifuentes

1. Daya Dukung Fisik (Phisycal Carrying Capacity/PCC)


PCC merupakan jumlah maksimum wisatawan yang secara fisik
dapat tertampung oleh ruang yang disediakan pada waktu tertentu
(Sayan & Atik, 2011)
2. Daya Dukung Riil (Real Carrying Capacity/RCC)
Daya dukung riil adalah jumlah wisatawan yang diperbolehkan berkunjung ke suatu area wisata
dengan adanya faktor koreksi (Correction Factor/CF) yang mengacu pada karakteristik kawasan
yang telah diterapkan pada PCC (Sayan & Atik, 2011 dalam Sasmita, Darsiharjo, & Rahmafitria,
n.d.)
3. Daya Dukung Efektif (Effective Carrying Capacity/ECC)
Menurut Sayan dan Atik (2011) daya dukung efektif adalah jumlah kunjungan maksimum
dimana kawasan tetap terjaga kelestarian lingkungannya dengan memperhatikan
kapasitas manajemennya (Management Capacity/MC). Daya dukung efektif merupakan
suatu hasil kombinasi daya dukung riil dengan kapasitas manajemen area wisata
Output dari perhitungan daya dukung wisatawan didapatkan dengan
membandingkan data dari hasil 3 perhitungan PCC, RCC, ECC. Apabila data
jumlah wisatawan per hari melebihi daya dukung wisata tersebut maka hal ini
menunjukkan bahwa daya dukung telah terlampaui (Muta’ali, 2015). Sebaliknya
apabila jumlah wisatawan masih dibawah daya dukung maka area obyek wisata
tersebut masih dapat dikembangkan lagi. Untuk lebih jelasnya terhadap
gambaran daya dukung wisata maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rencana Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3EJ))
Jl. Ringroad Barat no. 100 Nogotirto, Gamping, Sleman, (0274) 620702, 625811 Yogyakarta

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai