Anda di halaman 1dari 30

SOSIALISASI

KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)


SEKTOR PERTANIAN
TAHUN 2021

Ir. INDAH MEGAHWATI, MP


Direktur Pembiayaan Pertanian

Direktorat Pembiayaan Pertanian


Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
Kementerian Pertanian Republik Indonesia
PERSYARATAN KUR

CALON DEBITUR CALON OFFTAKER (PENJAMIN HASIL PANEN)


1. Persyaratan legalitas (perijinan usaha) minimal mendapatkan 1. Persyaratan legalitas Badan Usaha (PT/CV/UD/Koperasi)
meliputi Akte Perusahaan, SK Depkumham, Ijin Usaha, Nomor
Surat Keterangan Usaha (SKU) dari Kelurahan/kecamatan. Induk Berusaha (NIB)
2. Identitas diri minimal berupa Fotocopy KTP Pemohon & 2. Identitas diri pemilik sesuai Akte Fotocopy KTP Pemegang
saham/ Pengurus.
Pasangan serta Kartu Keluarga atau identitas lainnya bila ada. 3. Buka rekening di Bank Penyalur.
3. NPWP pemohon kredit untuk kredit diatas Rp 50.000.000. 4. Memiliki Infrastuktur untuk mendukung bisnis (Gudang, Silo,
Rice mill, Transportasi).
4. Pengalaman dibidang usaha minimal 6 (enam) bulan. 5. Memiliki kontrak pembelian dengan perusahaan pembeli
5. Tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia (DHBI) akhir.
6. NPWP Badan Usaha.
serta tidak tercatat sebagai debitur macet/bermasalah. 7. Pengalaman dibidang usaha minimal 2 (dua) tahun.
6. Menyampaikan fotocopy rekening bank selama 6 bulan 8. Tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia (DHBI)
serta tidak tercatat sebagai debitur macet/bermasalah.
terakhir (bila ada). 9. Menyampaikan fotocopy rekening bank selama 6 bulan
7. Menyampaikan fotocopy bukti kepemilikan rumah terakhir.
10. Menyampaikan data Calon Penerima Calon Lahan (CPCL)
tinggal/tempat usaha/lahan (untuk KUR Kecil). yang akan di bina.
11. Menyiapkan Rencana Definitif Kebutuhan (RDK) untuk 1
musim tanam
ALUR PROSES PENGAJUAN KUR

CAIR
AKAD
ADMINIS-
& SIKP
TRASI Debitur
Debitur yang lolos menunggu
SLIK verifikasi dan
pencairan dari
berkas
DEBITUR Debitur yang mendapatkan perbankan
lolos BI Checking kredit dari Bank melalui
Perbankan selanjutnya dengan melakukan
melakukan akad. Selanjutnya
offtaker
Debitur menyiapkan
pengecekan SLIK data debitur dengan
administrasi
mengajukan (Sistem Layanan dicatatkan dalam pencairan
berupa KTP, KK, SIKP (Sistem
permohonan Informasi
Surat Keterangan berupa sarana
Keuangan) Calon Informasi Kredit
pinjama KUR Usaha, dsb ke Program) Kemenko dan produksi
Debitur/BI
ke Perbankan Checking
Perbankan Ekonomi pertanian
Penetapan Bidang Usaha yang dibiayai KUR Sektor Pertanian terdiri dari:

1. Usaha pertanian prioritas untuk mendukung swasembada dan swasembada


berkelanjutan

2. Usaha pertanian mendukung peningkatan kesejahteraan petani.

PEMANFAATAN Cakupan Area yang akan dialokasikan untuk pendanaan KUR Meliputi seluruh
petani dan pelaku agribisnis lainnya yang berada di 32 Provinsi seluruh Indonesia
KUR yang sudah terdaftar dan dibawah naungan regulasi yang sah sesuai dengan
landasan hukum dan peraturan pemerintah.
Sektor Pertanian
Pemanfaatan Fasilitasi Pembiayaan dari KUR Sektor Pertanian dapat digunakan
untuk usaha pertanian sebagai berikut:

1. Sub sistem hulu : kegiatan ekonomi menghasilkan sarana produksi (input


pertanian)
2. Sub sistem produksi atau budidaya : terdiri subsektor tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan.;
3. Sub sistem hilir : pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.
4. Sub sistem penunjang : kegiatan penyediaan jasa penunjang seperti teknologi
yang berupa alat-alat mesin pertanian.
DAMPAK TIDAK LANGSUNG
KUR SEKTOR PERTANIAN
Tanaman Pangan 26.812.189.000.000

Hortikultura 7.847.766.000.000

TOTAL TARGET
70 TRILIUN KUR 2021

Peternakan 15.058.778.000.000

Perkebunan 20.281.267.000.000
STRATEGI TRANSFORMASI
PENYERAPAN KUR 2021

Publikasi terkait 1. Finalisasi 1. Rakor penetapan Membuat system


sosialisasi, tata cara Permentan KUR. target KUR per pemantauan dan
pengajuan, manfaat 2. Office Chanelling Eselon I sampai monitoring secara
dari KUR sangat dengan Kemenko level Kabupaten. daring sebagai
penting karena Perekonomian 2. Target KUR menjadi layanan terintegrasi
membuka wawasan 3. Sosialisasi acuan realisasi dalam menampilkan
tentang pentingnya Permentan KUR 3. Bermitra dengan data KUR secara
KUR bagi budidaya kepada stake Perbankan dalam komprehensif.
pertanian. holder seluruh pencapaian
Indonesia. realisasi.

MEDIA COVERAGE PERMENTAN KUR TARGET KUR 2021 DASHBOARD KUR


Transformasi Fasilitasi Pembiayaan

Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan


1. Petani datang langsung ke Bank 1. Petani mengajukan kredit dikoordinir oleh mitra offtaker
2. Petani tidak punya jaminan 2. Adanya avails dan off-taker sebagai penjamin kredit dan
3. Kepemilikan lahan yang sempit penjamin pasar
4. Petani tidak memahami mekanisme perbankan 3. Sinergi petani dengan memanfaatkan lahan tidur
5. Lokasi jangkauan bank terlalu jauh dengan petani 4. Semua data nasabah dengan lembaga keuangan/perbankan
6. Terbatasnya SDM perbankan sudah terkoneksi dengan SLIK/SIKP
7. Tidak semua perbankan memiliki AO (Account Officer) 5. Link perbankan yang terkoneksi dengan jaringan (IT System)
8. Kurangnya sosialisasi 6. Keberpihakan pemerintah daerah terhadap akses
pembiayaan

Keuntungan dengan Kemitraan/Off-Taker/Klaster

1. Adanya jaminan harga dan jaminan pasar


2. Pihak perbankan lebih trust/percaya
3. Jika terjadi gagal bayar, mitra ikut bertanggungjawab dalam penyelesaian
4. Kesinambungan produk tetap terjamin
RENCANA TINDAK LANJUT

1. Mensosialisasikan Permentan No. 03 tahun 2021 tentang Fasilitasi Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat

(KUR) Sektor Pertanian dan Pedum KUR Sektor Pertanian tahun 2021 kepada pihak-pihak terkait

(Petani, Lembaga Penyalur Kredit/Perbankan, Dinas terkait di daerah)

2. Koordinasi dan sosialisasi ke dinas-dinas di daerah bersama offtaker, perbankan dan jasindo

3. Koordinasi dengan Direktorat Jenderal terkait beserta jajaran Eselon 2 terkait percepatan

penyerapan/realisasi Kredit Usaha Rakyat Sektor Pertanian pada subsektor masing-masing

4. Koordinasi dengan Kementerian BUMN untuk membuat surat edaran yang ditujukan ke seluruh

Lembaga Penyalur Kredit/Perbankan berserta Pimpinan cabangnya agar mengutamakan penyerapan

KUR yang sudah direkomendasikan Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal PSP
DRAFT: FORM PENCATATAN DATA DEBITUR KUR

Tempat Tanggal Nama Ibu Tempat Lahir


No Alamat Petani Mitra Binaan Nama Debitur NIK Alamat Debitur Desa Kecamatan Nama Pasangan No NIK Pasangan No KK Luas Lahan Jenis Pertanian Kepemilikan Kebutuhan Dana KUR No Telp
Lahir Kandung Pasangan
PORTOFOLIO PEMBANGUNAN
ALSINTAN NASIONAL
1. Program modernisasi pertanian yang dilakukan
Kementerian Pertanian ( Kementan) dalam lima
tahun terakhir berhasil meningkatkan level
mekanisasi pertanian Indonesia sebesar 236
persen.

2. Menurut data Balai Besar Pengembangan


Mekanisasi Pertanian (BB Mektan) Badan
Litbang Pertanian Kementan, pada 2015 level
mekanisasi pertanian Indonesia baru 0,5 HP per
hektar (ha).

3. Kemudian, pada 2018 level mekanisasi pertanian


Indonesia meningkat sebanyak 236 persen
menjadi 1,68 HP per hektar. "Berbagai langkah
ditempuh Kementan untuk menjadikan pertanian
sebagai sektor unggulan, salah satunya dengan
mekanisasi pertanian.

(DATA BB MEKTAN 2020)


OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALSINTAN SECARA KEMAJUAN INDUSTRI
NASIONAL PERTANIAN INDONESIA

TERJADINYA EFISINESI PERTANIAN Menurunnya penduduk miskin di pedesaan


hingga mencapai 13,20% di tahun 2018.
1. Dampak lain dari peggunaan mekanisasi ini Padahal, angka sebelumnya di tahun 2014
mampu menurunkan biaya produksi sekitar 30% mencapai 14,17%.
dan meningkatkan produktivitas lahan sebesar
33,83%.
2. inflasi bahan makanan mengalami penurunan
terbaik dalam sejarah Indonesia. Tak tanggung-
tanggung, angkanya mencapai 1,26% pada tahun
2018 dari 20,57% di tahun 2014.
3. Mekanisasi juga menghemat biaya olah tanah,
biaya tanam dan panen daripola manual Rp7,3
juta/ha menjadi Rp5,1 juta/ha.
KEMAJUAN PEMANFAATAN ALSINTAN
NASIONAL

1. Berdasarkan catatan Ditjen


Prasarana dan Sarana
Pertanian (PSP) Kementan,
pemerintah telah memberikan
bantuan Alsintan sekitar
720.000 unit dengan berbagai
jenis. Jumlah itu diperkirakan
naik hampir 500% dibanding
sebelumnya.

2. Alsintan tersebut berupa rice


transplanter, combine
harvester, dryer, power
thresher, corn
sheller dan rice milling unit,
traktor dan pompa air.
STUDI PERBANDINGAN MEKANISASI PERTANIAN

ITEM PENGELOLAAM TANPA ALAT PERTANIAN MENGGUNAKAN ALAT


PERTANIAN

PENGELOLAAN LAHAN 1) Membutuhkan 30-40 orang 1. Hanya diperlukan tenaga kerja 2


(1 Hektar ) 2) lama pengerjaannya 240-400 jam/ha, orang
3) Biaya Produksi mencapai 2. Jumlah jam kerja hanya 16 jam/ha
Rp2-2,5 juta/ha. 3. Biaya Produksi Rp900.000-
Rp1,2 juta/ha.

PENGELOLAAN MASA PANEN Memerlukan waktu 1 minggu. hanya perlu 3 jam sudah selesai

PENGELOLAAN MASA TANAM saat tanam Ttidak bisa serentak, karena saat tanam bisa serentak, karena
masa panen yang lama, dan Potensi Masa pengolahan lahan bisa cepat, sehingga
Panen dalam setahun hanya 2 kali petani bisa tanam 3 kali setahun

Catatan ;
1. Dengan mekanisasi dapat menghemat biaya produksi hingga 30% dan menurunkan susut panen10%.
2. Mekanisasi juga menghemat biaya olah tanah, biaya tanam dan panen dari pola manual Rp7,3 juta/ha menjadi Rp5,1 juta/ha.
• KUAT KELEMBAGAAN DAN ADMINISTRASI
1
• MEMILIKI RENCANA USAHA, RENCANA PENGEMBANGAN
KEMITRAAN DAN RENCANA PEMASARAN
2
• MEMILIKI RENCANA PENGEMBANGAN KAPASITAS SDM ANGGOTA DAN
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI
3
Uji Fungsional
Dilakukan di pabrik /bengkel/labolatorium untuk mengetahui apakah secara fungsional alsintan tersebut
dapat berjalan dengan baik

Uji Verifikasi
Uji ditingkat lapangan oleh petani atau pelaku usaha untuk menguji alsintan dapat digunakan secara baik dan
efisien

Uji Adaptasi
Yaitu uji di tingkat lapangan secara massal , dimaksudkan untuk mengetahui alsintan tersebut dapat diterapkan di
petani secara ekonomis, menguntungkan dan berkelanjutan
SKEMA PENYALURAN KREDIS USAHA RAKYAT (KUR) DALAM KONTEKS
ALSINTAN TAHUN 2021

OFFTAKER

• BUMN
• BUMD/
BUMDes
• Koperasi
• Perusahaan
swasta
Nasional
REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT
Per 24 Februari 2021

No. Sektor Debitur Jumlah kredit (rp) %

1 Tanaman Pangan 59.050 1.405.562.992.611 24,62

2 Hortikultura 28.541 780.596.481.560 13,67

3 Perkebunan 41.425 2.019.368.717.210 35,37

4 Peternakan 32.299 1.083.246.794.500 18,97

Kombinasi Pertanian/Perkebunan dengan


5 Peternakan (Mixed Farming) 14.380 348.706.867.950 6,11

6 Jasa Pertanian, Perkebunan dan Peternakan 2.106 71.980.100.000 1,26

Total 177.801 5.709.461.953.831

Sumber Data: SMI Ditjen


Perben Kemenkeu
REALISASI BANK PENYALUR
KREDIT USAHA RAKYAT
Per 24 Februari 2021

NO BANK PENYALUR REALISASI (Rp) DEBITUR %

1 BRI 3.638.891.991.531 135.879 63,73

2 BNI 1.012.560.970.000 10.818 17,73

3 MANDIRI 695.481.260.846 17.916 12,18

BANK YANG LAINNYA


4 (PLUS BANK 362.527.731.454 13.188 6,35
DAERAH)
JUMLAH 5.709.461.953.831 177.801

Sumber Data: SMI Ditjen


Perben Kemenkeu
REALISASI BULANAN
KREDIT USAHA RAKYAT
Per 24 Februari 2021
NO BULAN REALISASI (Rp) DEBITUR %
1 Januari 4.059.627.981.249 125.559 71,10
2 Pebruari 1.649.833.972.582 52.242 28,90
3 Maret 0 0 0,00
4 April 0 0 0,00
5 Mei 0 0 0,00
6 Juni 0 0 0,00
7 Juli 0 0 0,00
8 Agustus 0 0 0,00
9 September 0 0 0,00
10 Oktober 0 0 0,00
11 November 0 0 0,00
12 Desember 0 0 0,00
Sumber Data: SMI Ditjen JUMLAH 5.709.461.953.831 177.801
Perben Kemenkeu
REALISASI PROVINSI TERTINGGI
KREDIT USAHA RAKYAT
Per 24 Februari 2021
NO PROVINSI REALISASI (RP) DEBITUR
1 JAWA TIMUR 1.339.114.641.926 48.864

2 JAWA TENGAH 882.895.977.950 33.338

3 JAWA BARAT 363.749.861.000 14.906

4 SUMATERA SELATAN 287.524.000.000 5.712

5 SULAWESI SELATAN 299.717.540.001 8.967

REALISASI PROVINSI TERENDAH


KREDIT USAHA RAKYAT
NO PROVINSI REALISASI (RP) DEBITUR
1 Kalimantan Utara 4.229.000.000 90

2 Maluku Utara 3.058.000.000 84

3 Papua Barat 5.087.000.000 148

4 Kep. Riau 9.902.000.000 210


Sumber Data: SMI Ditjen
Perben Kemenkeu
5 Banten 7.769.140.000 217
TERIMA K ASIH

PERTANIAN MAJU, MANDIRI, MODERN

Anda mungkin juga menyukai