Anda di halaman 1dari 26

NAMA:NUR KHAFIDZ ARROSYID

NIM:23040115140082
KELAS:KOPERASI B
AGRIBISNIS B

ANGGARAN DASAR – ANGGARAN RUMAH TANGGA


( AD-ART )
GAPOKTAN / LKM-A TUNAS JAYA
DESA MANGGUNG, KECAMATAN PARIAMAN UTARA

KOTA PARIAMAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2011
GABUNGAN KELOMPOKTANI (GAPOKTAN)
TUNAS JAYA
DESA MANGGUNG, KEC. PARIAMAN UTARA,
KOTA PARIAMAN

MUKADIMAH

Pembangunan pertanian adalah suatu gerakan yang ditujukan pada

peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya, dimana petani itu sendiri

sebagai pelaku utama yang seyogyanya mengorganisasikan diri mereka

dalam kelompoktani. Kelompoktani sebagai wadah belajar dan berusaha bagi

petani, sekaligus sebagai wadah penyampaian informasi/inovasi bagi sumber

informasi, baik pemerintah maupun non-pemerintah dalam rangka

pembinaan/ pemberdayaan masyarakat tani.

Untuk berhasilnya pembinaan yang dimaksud dalam waktu dan sarana

yang tepat maka petani perlu menyatukan langkah kegiatannya dalam suatu

wadah yaitu gabungan kelompoktani ( Gapoktan ) sebagai suatu organisasi

yang diharapkan dapat menjembatani aspirasi anggota, utamanya dalam hal

berusaha tani ke pihak lain baik pemerintah maupun non-pemerintah, begitu

pula sebaliknya diharapkan dapat menjadi wadah/fasilitator bagi setiap

kebijakan pemerintah di bidang pertanian dan program-program

pembangunan secara umum.

Untuk itu maka disusun aturan dan ketentuan-ketentuan dalam suatu

musyawarah seluruh anggota gabungan kelompoktani ( Gapoktan ) dengan

kesepakatan yang telah dituangkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga (AD-ART) Gabungan Kelompoktani TUNAS JAYA sebagai

berikut :
ANGGARAN DASAR GAPOKTAN TUNAS JAYA
DESA MANGGUNG KECAMATAN PARIAMAN UTARA
KOTA PARIAMAN

BAB I
NAMA, WAKTU, WILAYAH KERJA, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
1. Nama
Gabungan kelompoktani ( Gapoktan ) diberi nama Gabungan
Kelompoktani TUNAS JAYA dan Unit usaha bernama Lembaga Keuangan
Mikro Agribisnis ( LKM-A ) TUNAS JAYA.
2. Waktu
Gapoktan TUNAS JAYA didirikan pada tanggal 25 Maret 2010 di Desa
MANGGUNG, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman dan Lembaga
Keuangan Mikro Agribisnis ( LKM-A ) Sepakat didirikan pada tanggal 1
Maret 2011 di Desa Manggung, Kecamatan Pariaman Utara, Kota
Pariaman.
3. Wilayah Kerja dan Tempat Kedudukan
- Wilayah kerja Gapoktan TUNAS JAYA dan LKM-A TUNAS JAYA meliputi
Desa MANGGUNG, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman dengan
operasional usaha tidak terbatas, disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
- Gapoktan TUNAS JAYA dan LKM-A TUNAS JAYA ini berkedudukan di
Desa MANGGUNG, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman.
4. LKM-A TUNAS JAYA merupakan bahagian Usaha Gapoktan TUNAS
JAYA.

BAB II
AZAS, SIFAT, MAKSUD, DAN TUJUAN

Pasal 2
Azas
Gapoktan TUNAS JAYA dan LKM-A TUNAS JAYA berazaskan Pancasila
dan Undang-undang Dasar 1945.
Sifat
Gapoktan TUNAS JAYA merupakan organisasi petani yang bersifat sosial
kemasyarakatan yang dalam operasinya didasarkan pada rasa
kekeluargaan mengutamakan musyawarah untuk mufakat dan tidak
memihak atau tidak berafiliasi pada salah satu organisasi/kekuatan politik
tertentu.
Maksud
1. Gapoktan TUNAS JAYA dan LKM-A TUNAS JAYA ini bermaksud
memberikan pelayanan simpanan kepada anggota dan masyarakat
umum.
2. LKM-A ini juga memberikan pelayanan pembiayaan usaha kepada
anggota yang telah memenuhi kewajiban dan aturan-aturan LKM-A
TUNAS JAYA.
3. LKMA ini bermaksud untuk mengembangkan usaha GAPOKTAN
TUNAS JAYA.
Tujuan
1. Gapoktan TUNAS JAYA didirikan dengan tujuan menyatukan gerakan
langkah untuk maju dalam usahatani.
2. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan anggota dalam
usaha tani.
3. Membuka dan menciptakan lapangan kerja khususnya bagi anggota
Gapoktan TUNAS JAYA dan keluarganya serta masyarakat tani pada
umumnya.
4. Menggerakan dan mengarahkan prilaku dan sifat mental spiritual
anggota ke arah yang lebih baik.
5. Menciptakan keadaan yang kondusif bagi anggota dalam upaya
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
6. LKM-A ini bertujuan menolong diri, sesama petani dan masyarakat
yang tergabung di dalam Anggota LKM-A, sehingga memberikan
kemudahan bagi anggota dalam mendapatkan pelayanan pembiayaan
untuk modal usaha.
7. LKM-A bertujuan untuk mengembangkan sistem konvensional dan
syari’ah yang sama – sama menguntungkan (pola jasa dan bagi hasil).

BAB III

LINGKUP KEGIATAN

Pasal 3
IPTEK

Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan tekhnologi


yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
bagi anggota.

Pasal 4
USAHA

Mengembangkan usaha tani dan atau lainnya yang berkaitan dengan upaya
meningkatkan kesejahteraan anggota diantaranya :
1. Usahatani / Unit usaha saprodi
2. Usaha sarana prasarana / Unit usaha UPJA
3. Usaha pemasaran hasil / Unit usaha pemasaran
4. Usaha pengolahan hasil / Unit usaha pengolahan hasil
5. Unit Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A)

BAB IV

KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 5
KEANGGOTAAN

1. Keanggotaan Gapoktan TUNAS JAYA terbuka bagi kelompoktani dan


masyarakat lainnya yang berkedudukan dalam Desa MANGGUNG,
Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman.
2. Keanggotaan bersifat mengikat dengan ketentuan yang diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.
3. Setiap anggota berkewajiban dan bertanggung jawab membela dan
menjunjung tinggi nama baik Gapoktan TUNAS JAYA.

Pasal 6

KEPENGURUSAN

1. Anggota pengurus adalah wakil-wakil dari masing-masing kelompoktani


anggota Gapoktan.
2. Pengurus dipilih dari dan oleh perwakilan kelompoktani dengan masa
bakti kepengurusan selama tiga (3) tahun.
3. Kepengurusan terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Unit-unit Usaha :
i. Unit usaha saprodi
ii. Usaha sarana prasarana / Unit usaha UPJA
iii. Usaha pemasaran hasil / Unit usaha pemasaran
iv. Usaha pengolahan hasil / Unit usaha pengolahan hasil
v. Unit Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A)
4. Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing kepengurusan akan
dituangkan dalam lampiran terpisah.
5. Anggota pengurus berhenti dalam jabatannya bila :
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri secara tertulis dan diterima oleh anggota pengurus
dalam rapat pengurus lengkap.
c. Tidak mampu melaksanakan tugas sebagaimana mestinya, setelah
dievaluasi dan diputuskan dalam rapat anggota pengurus.
6. Menjelang masa bakti suatu kepengurusan berakhir, kepengurusan
tersebut berkewajiban menyiapkan dan melaksanakan pertemuan dalam
pembentukan pengurus baru.
7. Setelah habis masa bakti suatu kepengurusan anggota pengurus yang
lama masih dapat dipilih dan ditetapkan sebagai anggota pengurus yang
baru.
BAB V

KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

Pasal 7
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

1. Perubahan Anggaran Dasar lainnya dapat dilakukan melalui musyawarah


dan kesepakatan anggota pengurus Gapoktan dalam rapat anggota
pengurus.
2. Rapat sebagaimana yang dimaksud di atas harus dihadiri oleh minimal
2/3 jumlah anggota pengurus disepakati/disetujui oleh 2/3 anggota
peserta rapat pengurus.

Ditetapka
n di : MANGGUNG
Pada tanggal : 1 April 2011

PENGURUS GABUNGAN KELOMPOKTANI TUNAS JAYA

Ketua, Sekretaris,

( NURDIN, BE ) ( ERMAN SUSILO )

DIKETAHUI OLEH:

Kepala Desa MANGGUNG, Kepala UPT BPP


Pariaman Utara,

( FAISAL ) ( MULYADI )
ANGGARAN RUMAH TANGGA
GABUNGAN KELOMPOK TANI TUNAS JAYA
DESA MANGGUNG, KECAMATAN PARIAMAN UTARA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Semua pengertian dan singkatan dalam Anggaran Dasar (AD) berlaku pada
Anggaran Rumah Tangga (ART) ini.

Pasal 2

Anggaran Rumah Tangga (ART) merupakan bahagian yang tidak terpisahkan


dengan Anggaran Dasar (AD).

BAB II
KEKAYAAN GAPOKTAN TUNAS JAYA

Pasal 3
Sumber Kekayaan

Kekayaan GAPOKTAN TUNAS JAYA berasal dari Simpanan Pokok dan


Simpanan Wajib.
a. Simpanan Pokok Rp 40.000 per anggota.
b. Simpanan Wajib Rp 5.000 per bulan per anggota.
c. Simpanan Sukarela.
d. Jasa yang diterima dari Usaha-usaha Gapoktan.
e. Sumbangan / penguatan modal dari anggota bila diperlukan.
f. Bantuan, sumbangan, pemberian, hibah, atau dalam bentuk lain dari
pihak lain yang sifatnya tidak mengikat.

Pasal 4
Status Kekayaan

Kekayaan GAPOKTAN TUNAS JAYA tidak dapat dialihkan kepada pihak lain
tanpa keputusan/persetujuan dari mayoritas anggota pengurus.

Pasal 5
Penggunaan Kekayaan

Kekayaan GAPOKTAN TUNAS JAYA dapat digunakan :


1. Penguatan Modal Anggota Gapoktan Unit :
a. Usaha Tani
b. Usaha saprodi
b. Usaha sarana prasarana / Unit usaha UPJA
c. Usaha pemasaran hasil / Unit usaha pemasaran
d. Usaha pengolahan hasil / Unit usaha pengolahan hasil
e. Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A)
2. Sisa Hasil Usaha (SHU) dapat digunakan untuk :
a. Anggota berjasa.
b. Cadangan.
c. Dana pengurus.
d. Dana karyawan.
e. Dana pendidikan
f. Dana sosial
g. PMT
h. PPL

BAB III

OPERASIONAL

Pasal 6

Pertemuan Gapoktan

1. Gapoktan TUNAS JAYA mengadakan pertemuan berkala 1 x per bulan


tiap minggu terakhir.
2. Setiap anggota pengurus Gapoktan harus hadir pada pertemuan
sebagaimana disebutkan ayat 1, dan bagi anggota yang tidak hadir 3 kali
pertemuan tanpa keterangan yang dapat diterima akan dipanggil
pengurus untuk mempertanyakan keseriusannya sebagai anggota
pengurus.
3. Setiap masalah dalam organisasi dibicarakan di dalam interen pengurus
dan anggota dilarang membicarakannya dengan pihak lain diluar
pengurus Gapoktan.
4. Keutuhan Gapoktan TUNAS JAYA merupakan tanggungjawab setiap
individu anggota.

Pasal 7
Keuntungan Gapoktan

1. Setiap tahun seluruh usaha dan kegiatan Gapoktan TUNAS JAYA


dipertanggungjawabkan oleh pengurus ke rapat anggota pengurus (RAT).
2. Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud ayat 1 harus dibuat
pengurus secara tertulis dalam bentuk laporan tahunan (LT).
3. Keuntungan yang diperoleh digunakan dengan rincian :
a. Anggota berjasa 20 %
b. Cadangan 37 %
c. Dana pengurus Gapoktan 10 %
d. Dana karyawan LKMA 20 %
e. Dana pendidikan 5 %
f. Dana sosial 5 %
g. PMT 1 %
h. PPL 2 %

BAB IV

KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

Pasal 8

Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan Gapoktan


dipertanggungjawabkan kepada anggota melalui rapat anggota pengurus.

Pasal 9
Setiap bantuan pemerintah dan bantuan lainnya yang diterima yang
disebabkan kegiatan/partisipasi Gapoktan atau atas nama Gapoktan adalah
milik Gapoktan TUNAS JAYA.

Pasal 10

Setiap tahun pengurus harus membuat Rencana Kerja Tahunan (RKT)


Gapoktan secara tertulis.

Pasal 11

Pengurus dalam masa 1 tahun kerja harus dapat mengurus Nomor Badan
Hukum (BH) Gapoktan TUNAS JAYA

Pasal 12

1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga (ART) hanya dimungkinkan dapat


dilakukan melalui musyawarah dan kesepakatan anggota pengurus
Gapoktan dalam rapat pengurus.
2. Rapat sebagaimana disebutkan pada ayat 1 di atas harus dihadiri minimal
2/3 jumlah anggota pengurus Gapoktan dan disepakati oleh 2/3 anggota
pengurus yang hadir.

Pasal 13

Setiap perselisihan yang timbul dalam organisasi wajib diselesaikan secara


musyawarah mufakat dengan dasar kekeluargaan dengan memperhatikan
peraturan-peraturan yang ada.
Pasal 14
Penutup

Demikian Anggaran Rumah Tangga (ART) ini dibuat dan disepakati bersama
oleh Anggota Pengurus sebagai wakil anggota GAPOKTAN TUNAS JAYA
untuk dapat dimaklumi dan dipatuhi oleh setiap anggota GAPOKTAN TUNAS
JAYA dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapk
an di : MANGGUNG
Pada tanggal : 1 April 2011

PENGURUS GABUNGAN KELOMPOKTANI TUNAS JAYA

Ketua, Sekretaris,

( NURDIN, SE ) ( ERMAN SUSILO )

DIKETAHUI OLEH:
Kepala Desa MANGGUNG, KepalaUPT BPP
Pariaman Utara

( AFRIZAL, SE ) ( MULYADI )
ANGGARAN RUMAH TANGGA ( ART )
LKM-A GAPOKTAN TUNAS JAYA
DESA MANGGUNG
KECAMATAN PARIAMAN UTARA
KOTA PARIAMAN

PROVINSI SUMATERA BARAT


TAHUN 2012
Anggaran Rumah Tangga LKM-A TUNAS JAYA
Gapoktan TUNAS JAYA, Desa MANGGUNG
Kecamatan Pariaman Utara
Kota Pariaman

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Anggota LKM-A terdiri dari :
1. Anggota biasa yaitu anggota yang membayar simpanan pokok dan
simpanan wajib.
2. Anggota kehormatan yaitu anggota yang mempunyai kepedulian untuk
ikut serta memajukan LKM-A, baik moril maupun spiritual tetapi tidak
bisa ikut serta secara penuh sebagai anggota LKM-A
3. Anggota luar biasa yaitu anggota yang hanya memiliki hak bicara,
tetapi tidak memiliki hak suara.
4. Anggota biasa bertempat tinggal disekitar LKM-A dalam satu desa.
5. Setiap anggota harus mengikuti secara aktif acara pembinaan
anggota.

Pasal 2

Syarat menjadi anggota LKM-A :


1. Anggota membayar Simpanan Pokok Rp. 40.000 (Empat puluh ribu
rupiah), dibayar sebelum meminjam satu kali pembayaran.
2. Anggota membayar Simpanan Wajib Rp. 5000 (Lima ribu rupiah) per
bulan.
3. Anggota si peminjam membayar bunga 1 % per bulan dari besar
pinjaman.

Penyaluran dana PUAP dari LKM-A ke anggota :


1. Syarat anggota Gapoktan
2. Membuat RUA, Permohonan pinjaman, Surat Pengakuan hutang/PK,
Kwitansi
3. Jangka waktu pinjaman Anggota 3-10 bulan dengan pengembalian
angsuran, mingguan, 2 mingguan dan bulanan
4. Kewajiban peminjam :
- Biaya Administrasi 1 % dari besarnya pinjaman pada setiap kali
pinjaman ( Rp. 5000 – Rp. 20.000 )
5. Keanggotaan dicatat dan dibukukan dalam buku anggota LKM-A.
6. Keanggotaan LKM-A tidak bisa dialihkan kepada orang lain.

BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 3

1. Kewajiban anggota antara lain :


a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Aturan Rumah Tangga
GAPOKTAN TUNAS JAYA dan aturan LKM-A serta aturan-aturan
yang ditetapkan dalam musyawarah anggota.
b. Meningkatkan hubungan baik dan silaturahmi sesama anggota.
c. Berpartisipasi dalam kegiatan serta usaha yang diselenggarakan
LKM-A.
d. Menghadiri rapat dan musyawarah anggota LKM-A.
e. Menanggung kerugian yang terjadi sewaktu terjadi pembubaran
LKM-A sesuai keputusan musyawarah anggota LKM-A.

2. Hak anggota antara lain :


a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan menggunakan hak suara
dalam musyawarah anggota.
b. Memilih dan dipilih menjadi : manager, karyawan.
c. Mendapatkan pelayanan dari LKM-A.
d. Memperoleh pembagian deviden sesuai dengan kontribusi atau
saham yang dimasukkan pada LKM-A.
e. Hak pembelaan diri dari tuntutan yang ditujukan pada dirinya.

Pasal 4

1. Anggota luar biasa dan anggota kehormatan berhak untuk :


a. Mengeluarkan pendapatan baik lisan maupun tulisan.
2. Seluruh anggota dan kelompok usaha wajib :
a. Turut serta dalam memajukan usaha LKM-A baik secara langsung
maupun tidak langsung.
b. Menghadiri rapat-rapat yang dipandang perlu diadakan pengurus.
c. Mengetahui dan melaksanakan semua peraturan dan beban yang
menjadi tanggungjawabnya.

Pasal 5

1. Calon anggota yang mengajukan permohonan menjadi anggota LKM-


A diterima setelah diputuskan menjadi anggota LKM-A oleh manager
atau pengurus GAPOKTAN TUNAS JAYA.
2. Jangka waktu jadi calon anggota yang baru setelah program berjalan
maksimal 3 (tiga) bulan.
3. Dalam masa 3 bulan tersebut manager dan pengurus Gapoktan
TUNAS JAYA harus memutuskan diterima atau tidaknya calon anggota
menjadi anggota LKMA.

Pasal 6

1. Calon anggota mempunyai persyaratan-persyaratan serta hak dan


kewajiban antara lain:
a. Mendaftar dan mengisi formulir pendaftaran sebagai angggota
LKMA
b. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib

BAB III
ANGGOTA LUAR BIASA
Pasal 7

1. Anggota luar biasa dalam LKM-A merupakan anggota yang


memasukan saham pada LKM-A.
2. Persyaratan, hak, dan kewajiban anggota luar biasa antara lain;
a. Mengisi formulir pendaftaran dan membayar Adm . Pendaftaran.
b. Tidak memiliki hak suara dalam musyawarah anggota tetapi
dapat mengajukan saran atau pandapat dalam musyawarah
pengurus.

c. Tidak memperoleh pelayanan dari usaha LKM-A


d. Memperoleh atau menerima deviden sesuai dengan kontribusi
atau saham yang dimasukkan pada LKM-A

BAB IV
PENGURUS

Pasal 8

Pengurus LKM-A pada dasarnya bertindak sebagai wakil yang ditunjuk untuk
kepentingan seluruh anggota dalam melaksanakan tugas dan pembinaan
segala kegiatan LKM-A.

Pasal 9

1. Pengambilan keputusan pengurus harus dilakukan oleh semua anggota


pengurus dalam rapat pengurus, kecuali rapat telah menetapkan:
a. Pembagian tugas.
b. Memberikan wewenang kepada anggota lain untuk mewakili pengurus.
2. Setiap anggota pengurus tidak hadir selama 3 kali berturut-turut dalam
rapat rutin pengurus tanpa memberikan alasan yang dapat diterima, maka
pengurus bersangkutan dianggap telah meninggalkan jabatannya dan
dapat diganti dengan anggota lain berdasarkan keputusan rapat
GAPOKTAN dan LKM-A.

Pasal 10

1. Pengurus LKM-A berkewajiban menyusun dan menjelaskan kebijakan


umum LKM-A.
2. Pengurus bertanggungjawab khusus terhadap kebijakan-kebijakan yang
telah digariskan yang meliputi :
a. Kebijakan mengenai penerimaan dan pemberhentian anggota.
b. Kebijakan mengenai jumlah maksimal pembiayaan yang dapat
diberikan kepada anggota.
c. Kebijakan mengenai jangka waktu pengembalian pembiayaan yang
ditentukan pada anggota, faktor-faktor lain untuk menentukan
diluluskan atau tidaknya permohonan pembiayaan.
d. Kebijakan pengelola sebagai pelaksana dan berhak memberhentikan
jika perlu dihadapan RAT.
e. Kebijakan mengenai cara pengembalian pembiayaan (menyerahkan
pembiayaan).
f. Kebijakan mengenai pembagian SHU.
g. Kebijakan perihal tata cara pengembalian pembiayaan anggota.

BAB V
PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 11
1. Rapat anggota melakukan pemilihan pengurus dari calon-calon yang telah
disahkan dan dipilih dengan musyawarah mufakat, jika tidak tercapai
suara terbanyak maka dilakukan voting dengan jumlah harus sekurang-
kurangnya 50 + 1.
2. Pencalonan maupun pemilihan dilakukan dalam jumlah ganjil sampai 15
orang untuk pengurus disesuaikan dengan kebutuhan.

BAB VI
PEMBINAAN / PENGAWASAN
Pasal 12

1. Pembinaan ke LKM-A yaitu pembinaan pada seluruh anggota sehingga


tercapai tingkat pengertian, kesadaran, visi, misi, kemauan, tujuan, fungsi,
dan prinsip-prinsip utama LKM-A untuk serta dan kewajiban anggota.
2. Pembinaan untuk meningkatkan produktifitas LKM-A.
3. Pembinaan untuk membentuk kepribadian anggota dan mampu
menghadapi tantangan bisnis atau kendala perekonomian rakyat kecil
khusus petani musiman.

Pasal 13

1. Pengawasan pengurus GAPOKTAN terhadap pengelola LKM-A:


Mendiskusikan secara rinci tentang komponen-komponen laporan LKMA
dalam rapat pengurus 1 x dalam sebulan.
a. Laporan pengelola dapat berbentuk laporan harian, bulanan, dan
tahunan.
b. Waktu pemeriksaan laporan disusun dengan sifat dan karakteristik
laporan.
c. Bentuk-bentuk laporan yaitu laporan kas, perhimpunan pengalangan
dana, pembiayaan rencana laba rugi, dan laporan tingkat
kesejahteraan LKM-A.
2. Pengawasan terhadap anggota yang menerima pembiayaan dilakukan
dengan cara:
a. Merencanakan komunikasi dengan anggota penerima pembiayaan 3
hari sebelum jatuh tempo.
b. Mengadministrasikan jadwal angsuran anggota penerima pembiayaan.
c. Melakukan kunjungan kepada anggota yang menunggak dengan
menyiapkan surat teguran jika yang bersangkutan tidak berada
ditempat.

BAB VII
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Pasal 14

1. Berakhirnya keanggotaan LKM-A dapat ditetapkan berdasarkan:


a. Berhenti karena meninggal dunia
b. Berhenti atas dasar permintaan sendiri
c. Berhenti atau diberhentikan dari anggota GAPOKTAN TUNAS JAYA
2. Diberhentikan dari jabatan dan anggota LKM-A karena:
a. Melanggar aturan-aturan yang ditetapkan atau menyimpang dari
ketentuan-ketentuan LKM-A
b. Tidak memenuhi kewajiban-kewajiban
c. Melanggar peraturan-peraturan dan keputusan musyawarah LKM-A
d. Melakukan tindak pidana yang berkaitan dengan LKM-A
e. Mencemarkan nama baik LKM-A
3. Pengurus LKM-A dapat dibubarkan oleh pengurus GAPOKTAN
berdasarkan rapat musyawarah.

Pasal 15

1. Anggota yang berhenti segera menyelesaikan kewajibannya, hutang


piutang terhadap LKM-A, dan tidak di benarkan lagi hadir atau
memberikan suara dalam musyawarah anggota.
2. Anggota yang telah berhenti dapat mengajukan permohonan untuk
menjadi anggota kembali dengan memenuhi persyaratan sebagai anggota
dan dianggap sebagai calon anggota.
3. Anggota yang berhenti atau diberhentikan dari keanggotaan, maka
haknya hanya sebatas saham dan simpanan serta iuran yang dibayarkan
4. Anggota yang berhenti atau diberhentikan dari keanggotaan maka
haknya atau deviden dari tahun yang berjalan gugur.
5. Keanggotaan yang berakhir karena meninggal dunia, maka kewajibannya
diselesaikan dan diterima oleh pihak keluarga sebagai ahli warisnya atau
diambil dari jumlah saham yang ada atau dari deviden dari saham yang
menjadi hak anggota tersebut.
6. Hak anggota yang meninggal dunia diterima oleh ahli waris yang terdaftar
dalam buku keanggotaan atau sesuai dengan keputusan pengadilan

Kegiatan Usaha
Pasal 16

1. Dalam melaksanakan usahanya LKM-A ini melakukan kegiatan antara


lain:
a. Memberikan pembiayaan usaha pada anggota pemegang saham atau
anggota GAPOKTAN TUNAS JAYA sebagai modal usaha dan lainnya
b. Menerima simpanan anggota atau bukan anggota dengan sistim bagi
hasil
c. Serta usaha lainnya sesuai perkembangan usaha
2. Kegiatan LKM-A di bidang usaha ekonomi disesuaikan dengan
kepentingan dan kebutuhan pelayanan anggota
3. Untuk meningkatkan serta optimalisasi usaha dan pelayanan maka LKM-
A dapat membuat tempat usaha dan pelayanan LKM-A berdasarkan
musyawarah anggota.
4. Pembiayaan yang di berikan LKM-A disesuaikan oleh kemampuan LKM-A
dalam pembiayaan usaha.

BAB VIII
KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN
Pasal 17
1. Melaksanakan rapat / musyawarah LKM-A berupa :
a. Musyawarah anggota LKM-A untuk menyusun rencana kerja dan
anggaran LKM-A.
b. Musyawarah anggota tahunan.
c. Musyawarah anggota dalam rangka penyusunan aturan khusus.
2. Memberikan pendidikan dan pelatihan pada karyawan.
3. Menyampaikan inspirasi, usul ,dan pendapat anggota kepada pengurus
GAPOKTAN TUNAS JAYA berupa :
a. Perbaikan lembaga keuangan
b. Peningkatan usaha dan pelayanan lembaga keuangan
c. Dan lain sebagainya.
Pasal 18

1. Musyawarah anggota LKM-A dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 2/3


(dua pertiga ) anggota yang hadir.
2. Setiap keputusan musyawarah anggota diambil berdasarkan mufakat,
apabila mufakat tidak dicapai maka keputusan diambil berdasarkan
voting.

Pengelolaan
Pasal 19

1. Hak dan wewenang manager LKM-A antara lain :


a. Memimpin pengelolaan usaha dan meningkatkan kemampuan
karyawan
b. Mengembangkan usaha dan meningkatkan kemampuan karyawan
c. Mengusahakan kredit untuk menambah permodalan
d. Mengajukan pengangkatan dan pemberhentian karyawan
e. Memperoleh penghasilan berdasarkan keputusan musyawarah
anggota yang juga dicantumkan dalam kontrak kerja
2. Tugas dan kewajiban antara lain :
a. Menyusun lembaga keuangan
b. Melayani anggota dan masyarakat umumnya yang melakukan jasa
unit LKM-A
c. Menyusun dan mengatur pembagian tugas karyawan
d. Bertanggungjawab atas kerugian akibat kelalaian atau kebijakan yang
tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan
e. Menyusun laporan keuangan berupa laporan perhitungan laba-rugi,
neraca, serta laporan perkembangan modal.
f. Membuat laporan berkala, bulanan dan tahunan mengenai
perkembangan LKM-A kepada pengurus GAPOKTAN TUNAS JAYA,
Dinas Pertanian Kota Pariaman sebagai bentuk pertanggungjawaban
Manager LKM-A..
Pasal 20
1. Manager yang meninggal dunia, berhenti atau diberhentikan sebelum
masa jabatan habis digantikan oleh pengurus GAPOKTAN TUNAS JAYA
atau ditunjuk manager sementara oleh pengurus GAPOKTAN TUNAS
JAYA, selanjutnya dilakukan pemilihan manager selambat-lambatnya 3
(tiga) bulan.
2. Manager yang dinonaktifkan dari jabatannya digantikan oleh pengurus
GAPOKTAN TUNAS JAYA, selanjutnya diadakan musyawarah anggota
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan.

Pasal 21
1. Karyawan unit usaha LKM-A merupakan pembantu manager dalam
menjalankan usaha
2. Karyawan diangkat dan diberhentikan oleh manager dan pengurus
GAPOKTAN TUNAS JAYA
BAB IX
PENGELOLA
Pasal 22

1. Pengelola adalah : pelaksana usaha LKM-A yang dipilih pada hari yang
ditetapkan dihadapan rapat dibawah pengawasan pengurus dan dapat
dipilih kembali dalam tiga tahun berikutnya.
2. Jika tidak tercapai kata sepakat maka dilakukan voting/suara terbanyak
yang ditulis sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota yang hadir.
3. Pengelola terdiri atas :
a. Manager Umum
b. Manager Administrasi Keuangan
c. Kasir.
4. Pengelola melaksanakan semua kebijakan pengurus dan
bertanggungjawab pada pengurus.
5. Pengelola dapat imbalan jasa dalam bentuk honor yang ditentukan oleh
pengurus.
6. Pengelola aspek mendapat SHU sesuai dengan aturan yang disepakati.
7. Pengelola membuat laporan tentang:
a. Keuangan.
b. Perkembangan pembiayaan.
c. Perkembangan Tabungan.
d. Kegiatan Usaha.
e. Laporan laba rugi.
8. Penambahan personil pengelola dapat dilakukan sesuai dengan
kebutuhan atas usul manager.

BAB X

MODAL DAN SIMPANAN ANGGOTA

Pasal 23
Modal LKM-A terdiri dari:
1. Besar modal penyertaan anggota diperoleh dari bantuan pemerintah
berupa Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)
dari KementerianPertanian RI sejumlah Rp.100.000.000,- (Seratus juta
rupiah).
2. Simpanan pokok adalah simpanan yang harus dibayar oleh anggota
pendiri dan anggota biasa pada tahap awal penyertaan anggota.
3. Besarnya simpanan pokok anggota adalah sebesar Rp.40.000,-
4. Simpanan wajib adalah simpanan yang harus dibayar oleh anggota
pendiri dan anggota biasa berkala 1 bulan sekali, dst.
5. Besarnya simpanan wajib adalah Rp.5.000 per bulan.
6. Cadangan dari sisa hasil usaha ditentukan oleh anggota.
7. Modal penyertaan anggota dan simpanan pokok tidak dapat ditarik kecuali
yang bersangkutan keluar dari LKM-A.
BAB XI

USAHA
Pasal 24

LKM-A bergerak di bidang simpan pinjam dengan usaha-usaha adalah:


1. Menggalakan usaha simpan pinjam berdasarkan keuntungan yang
disepakati 1 % perbulan.
2. Mengembangkan dan membina usaha produktif dan pembiayaan
permodalan.
3. Meningkatkan usaha-usaha ekonomi anggota dengan kucuran
permodalan bagi anggota.
4. Bekerja sama dengan donator-donatur lain untuk perkembangan LKM-A.

BAB XII

PENGAWAS

Pasal 25

Karena sumber dana utama dari dana PUAP maka pengawas kepada LKM-A
adalah:
1. Pengawas adalah Penyedia Mitra Tani ( PMT ) dari Dinas Pertanian Kota
Pariaman.
2. Pengawas kecamatan dari UPT BPP Pariaman Utara.
3. Pengawas dari penyuluh pendamping.
4. Kepala Desa Manggung.
5. Pengawas dari GAPOKTAN Tunas Jaya Manggung.

BAB XIII

PERATURAN TEKNIS DAN PROSEDURAL

Pasal 26

1. Agar dapat tercapainya maksud dan tujuan tersebut di atas, disusun


rancangan kerja dengan program kerja sebagai berikut:
a. Pengembangan LKM-A GAPOKTAN TUNAS JAYA dengan sistem
koperasi dan ketentuan bunga 1 % per bulan.
b. Pembayaran dicicil

Pasal 27

Sebelum ditandatangani kesepakatan kerjasama dengan LKM-A, Peminjam


(Nasabah LKM-A) diharuskan memenuhi kewajiban sebagai berikut :
Ayat 1 : Mengisi RUA, RUK, dan RUB sesuai kebutuhan:
a. Melunasi iuran/simpanan pokok khusus kelompoktani.
b. Anggota boleh melakukan simpanan sukarela dengan jumlah
nominal yang tidak ditentukan.
Ayat 2 : Anggota Kelompok tani yang ingin meminjam dana diwajibkan
menandatangani Surat Perjanjian Pinjaman Dana dengan
manajemen LKM-A.
 Dana dapat disalurkan oleh LKM-A pada Nasabah atau anggota
secara tunai berdasarkan hasil survey di lapangan serta telah
memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
Ayat 3 : Ketua kelompok tani wajib mengetahui jumlah pinjaman dana
anggota pada LKM-A :
 Ketua Kelompoktani harus bekerjasama dengan pengurus LKM-A
dalam mengawasi dana yang telah dikucurkan kepada
anggotanya serta penagihan cicilan kembali, terutama terjadi
tunggakan-tunggakan anggotanya.
Ayat 4 : Nasabah (Peminjam dana PUAP) bertanggungjawab penuh
terhadap dana yang dipinjam (diterima) :
a. Penerima dana PUAP (Nasabah) diwajibkan membayar dan
mencicil dana yang telah diterima sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati oleh peminjam dengan LKM-A.
b. Nasabah (Peminjam dana PUAP) harus membuat dan
menandatangani Surat Perjanjian Pinjaman Dana (hutang) di
atas materai yang telah disesuaikan Pengurus LKM-A.
Ayat 5 : Pinjaman PUAP hanya boleh dipergunakan untuk kepentingan
pengembangan pertanian, hasil pertanian, pengolahan hasil
pertanian, dan pemasaran hasil pertanian :
a. Pinjaman boleh dipakai untuk pembelian bibit, racun, dll atau
yang berhubungan dengan saprodi.
b. Pinjaman boleh dipakai untuk pengelolaan lahan.
c. Pinjaman boleh dipakai untuk pengelolaan hasil.
d. Pinajaman boleh dipakai untuk pemasaran/pengolahan hasil-
hasil pertanian.
e. Jika LKM-A telah berkembang dengan signifikan maka dana-
dana tersebut dapat disalurkan bagi masyarakat secara luas,
dipakai untuk usaha-usaha produktif dan manfaat bagi
masyarakat khususnya dibidang Pertanian, Peternakan dan
Perkebunan.
Ayat 6 : Anggota kelompoktani yang dapat menerima pinjaman dana PUAP
yaitu yang mengisi RUA, RUK, RUB yang telah disetujui oleh
manager LKM-A, Ketua GAPOKTAN, Penyuluh Pendamping,
Pengawas setelah melewati survey di lapangan secara objektif dan
transparan
Ayat 7 : Pengembalian pinjaman :
a. Setiap Nasabah peminjam wajib mengembalikan dana yang
diterima dengan cara angsuran/mencicil sesuai dengan jumlah
yang ditentukan dalam ketentuan yang disepakati.
b. Pengembalian pinjaman
1. Untuk usaha bidang pertanian tanaman pangan dan
hortikultura pembayaran dilakukan setelah panen ( selama 5
bulan ) dibayar lunas paling lambat 15 hari setelah panen,
lama waktu pembayaran 5 bulan
2. Untuk usaha bidang peternakan, pembayaran dilakukan
setiap bulan lama waktu peminjaman 10 bulan, dibayar satu
bulan setelah dana dikucurkan
3. Untuk usaha Industri Rumah Tangga pembayaran dilakukan
setiap bulan lama waktu peminjaman 5 bulan, dibayar satu
bulan setelah dana dikucurkan
4. Untuk usaha Pemasaran Hasil Pertanian pembayaran
dilakukan setiap bulan lama waktu peminjaman 5 bulan,
dibayar satu bulan setelah dana dikucurkan
c. Apabila pada bulan yang telah ditentukan tidak melunasi
kewajibannya akan dikenakan sanksi.
Ayat 8 : Penyelesaian Sengketa :
a. Apabila terjadi sengketa antara para pihak mengenai perjanjian
ini akan diselesaikan secara musyawarah mufakat dan
melibatkan beberapa ketua kelompok tani serta unsur terkait
lainnya.
b. Apabila tidak tercapai musyawarah mufakat manager LKM-A
memanggil ketua kelompok tersebut secara tertulis untuk
meminta pertanggungjawaban anggotanya.

BAB XIV

PERMODALAN

Pasal 28

1. Modal/saham yang dimasukan anggota pada LKM-A tidak dapat diambil


kembali kecuali berhenti menjadi anggota LKM-A/dipindahkan atas nama
orang lain.
2. Modal dapat juga berasal dari:
- Modal saham dari anggota
- Simpanan anggota atau bukan anggota
- Penyisihan sebagian dari keuntungan yang diperoleh dari LKM-A
- Pinjaman atau penyerahan modal dari pihak lain yang tidak mengikat
3. Pinjaman dari pihak lain terlebih dahulu harus memperoleh persetujuan
dari pengurus GAPOKTAN TUNAS JAYA

BAB XV

PENGELOLAAN ADMINISTRASI

Pasal 29

1. Pengelolaan administrasi LKM-A terkait dengan


pengelolaan administrasi GAPOKTAN TUNAS JAYA
2. Manager wajib menyelenggarakan pembukuan
sesuai dengan prinsip standar akutansi keuangan.
3. Tahun buku LKM-A adalah 1 Januari – 31
Desember
4. Setiap akhir tahun buku manager harus membuat
laporan keuangan, neraca, laba rugi, serta laporan perubahan modal.
5. Apabila diperlukan, laporan akhir LKM-A dapat
diaudit oleh akuntan publik sesuai dengan perkembangan dan permintaan
pengurus GAPOKTAN TUNAS JAYA

BAB XVI

SISA HASIL USAHA


Pasal 30

SHU adalah laba bersih yang diperoleh selama satu tahun buku setelah
dikurangi zakat tijarah dan pajak
Pembagian SHU dilakukan atas dasar sumber keuntungan yaitu:
SHU yang diperoleh dari usaha dialokasikan untuk:
= 10% untuk pengurus GAPOKTAN (dibagi sesuai dengan tugas dan
keputusan Rapat Pengurus).
= 20% untuk pengelola dan karyawan (dibagi sesuai tugas dan
keputusan Rapat Pengurus.
= 20 % untuk anggota yang berjasa
= 37% untuk cadangan modal
= 5% untuk cadangan dana pendidikan.
= 5 % untuk dana sosial
= 1 % untuk PMT
= 2% untuk PPL pendamping

Pasal 31

Bagian hasil bersih dari LKM-A dibagikan untuk insentif karyawan dan
manager lembaga keuangan ini. Besarnya insentif bagi manager dan
karyawan ditetapkan oleh musyawarah GAPOKTAN.

Pasal 32

Bagian pendapatan bersih dari LKM-A yang dibagikan untuk sosial dan
pendidikan yang besarnya sudah ditetapkan tetapi belum dipergunakan maka
disimpan dalam kas LKM-A.

BAB XVII

SANKSI

Pasal 33

1. Anggota yang melanggar atau tidak mematuhi aturan yang telah


ditetapkan diberi teguran oleh manager atau pengurus GAPOKTAN
TUNAS JAYA.
2. Apabila dalam hal telah diberi teguran tidak ada perubahan, maka yang
bersangkutan akan dipanggil dalam sidang rapat pengurus.
3. Apabila tidak ada juga perubahan maka dilakukan penyitaan barang-
barang berharga senilai dengan jumlah pinjaman yang ada di rumah yang
bersangkutan, dan yang bersangkutan diberhentikan dari anggota LKM-A
4. Anggota, Manager, Karyawan , yang menyalahi aturan dan menimbulkan
kerugian dapat dituntut secara hukum, kerugian yang ditimbulkan
akibatnya ditanggung oleh yang bersangkutan.

BAB XVIII

PEMBUBARAN LEMBAGA KEUANGAN

Pasal 34

Pembubaran lembaga keuangan dapat dilaksanakan apabila


pengelola lembaga keuangan tidak mampu melaksanakan tugas yang
dipercayakan kepadanya atau melanggar aturan dalam pelaksanaannya,
maka dapat dibubarkan oleh Pengurus GAPOKTAN Tunas Jaya berdasarkan
musyawarah anggota, selanjutnya dapat dilakukan pemilihan pengelola yang
baru.
Pasal 35

Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat


pembubaran lembaga keuangan.

BAB XIX

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ATAU ATURAN UNIT


USAHA LEMBAGA KEUANGAN

Pasal 36

Perubahan anggaran rumah tangga atau aturan unit usaha lembaga


keuangan hanya dapat dilakukan dengan Rapat Anggota melalui
musyawarah anggota yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga)
jumlah anggota lembaga keuangan.
BAB XX

PENUTUP
Pasal 37

1. Hal yang belum dimuat dalam anggaran rumah tangga atau aturan unit
usaha lembaga keuangan ini diatur dalam peraturan lainnya.
2. Anggaran rumah tangga atau aturan unit usaha lembaga keuangan ini
berlaku sejak diputuskan oleh musyawarah anggota dan mendapat
pengesahan dari pengurus GAPOKTAN TUNAS JAYA

Ditetapkan dalam Rapat Anggota Kelompoktani LKM-A GAPOKTAN TUNAS


JAYA
Pada tanggal : Jumat, 1 April 2011
Desa : MANGGUNG
Kecamatan : Pariaman Utara
Kota : Pariaman
Provinsi : Sumatera Barat

GABUNGAN KELOMPOK TANI ( GAPOKTAN ) TUNAS JAYA


DESA MANGGUNG KECAMATAN PARIAMAN UTARA

Ketua, Sekretaris,

( NURDIN,BE ) ( ERMAN SUSILO )

MEWAKILI ANGGOTA KELOMPOK TANI DAN LKM-A

1. KETUA KELOMPOK TANI TUNAS UNGGUL

FIRMAN JAYA
2. KETUA KELOMPOK TANI TUNAS BARU

YASRIZAL
3. KETUA KELOMPOK TANI ANDALAN

SYAHYUDIN
4. KETUA KELOMPOK WANITA TANI

ERNAWATI
5. MANAJER LKM-A TUNAS JAYA

LINDA WIJAYA
PENUTUP

Semua pihak yang terkait dalam pemakaian, pengelolaan dana PUAP


hendaknya harus melaksanakan tugas dan kewajiban yang diemban secara
konsekuen dan bertanggungjawab, baik oleh Pengurus LKM-A dan Gapoktan
maupun oleh Ketua Kelompoktani beserta anggotanya harus secara bersama
berniat tulus, jujur, serta beritikad baik untuk mensejahterakan petani di Desa
MANGGUNG, Kecamatan Pariaman Utara pada umumnya, dan memajukan
LKM-A GAPOKTAN TUNAS JAYA khususnya dengan cara memenuhi segala
persyaratan dan mentaati ketentuan-ketentuan yang ditetapkan.

Bagi para nasabah LKM-A harus dengan sungguh-sungguh dan jujur


memenuhi kewajiban untuk mencicil kembali dana yang telah diterima sesuai
dengan ketentuan yang telah disepakati. Bagi nasabah yang tidak beritikad
baik untuk mengembalikan dana yang dipinjam tentu akan berhadapan
dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Semoga niat baik akan memajukan, meningkatkan, dan


mensejahterakan masyarakat diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa, Amin
…….. Ya rabbal ‘alamin.
Tolong Bapak/Ibu masukan aturan-aturan ini ke dalam ART LKM-A

Syarat menjadi anggota LKM-A :


1. Anggota membayar Simpanan Pokok Rp. .................... ( ........................... ),
dibayar sebelum meminjam satu kali pembayaran.
2. Anggota membayar Simpanan Wajib Rp. ..................... ( .......................... ) per
bulan.
3. Bagi anggota yang bergerak dibidang Of Farm / Non Budidaya ( Pengolahan hasil
), pembayarannya 1 x seminggu dengan perhitungan bunga perbulan.
4. Membayar bunga 1 %. (berapa % sesuai dengan kesepakatan )
5. Sekretariat buka 1 x atau 3 x atau setiap hari jam ................ ( ditetapkan )
6. Formulir permohonan pencairan dana ditanda tangani oleh ahli waris.
7. Anggota membayar biaya administrasi Rp. ........................ ( ............................ )

Penyaluran dana PUAP dari LKM-A ke petani :

1. Syarat Anggota Gapoktan.


2. Membuat RUA, Permohonan pinjaman, Surat Pengakuan hutang/PK, Kwitansi,
3. Jangka waktu pinjaman :
- Pangan dan hortikultura 3-6 bulan
- Perkebunan 6-12 bulan
- Ternak 6-12 bulan
- Off-farm atau Industri rumah tangga 3-6 bulan
4. Bunga : 1-2% per bulan (konvensional), atau bagi hasil.
5. Kewajiban peminjam :
- Biaya Administrasi rata-rata Rp. 5000-20.000
- Provisi: 0-1%
6. Pengembalian : harian, mingguan, 2 mingguan , bulanan atau Yarnen

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/127722001/Ad-Art-Gapoktan-Tunas-Jaya-1

Anda mungkin juga menyukai