Anda di halaman 1dari 42

Rencana Kegiatan Penyuluhan Desa

      Paradigma yang beralih pada pemberdayaan petani ikut memberikan warna


pada pergeseran penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. Pada masa era
Bimas penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian dilakukan dimulai dari tingkat
BPP yang dikemas dalam kegiatan lokakarya petani. Perjalanan waktu seiring
pemberdayaan petani dan tuntutan Undang Undang no 16 tahun 2006 Sistem
Penyuluhan Pertanian Perikanan dank Kehutanan pasal 16 ayat 2 Pos penyuluhan
berfungsi sebagai tempat pertemuan para penyuluh, pelaku utama, dan pelaku
usaha yang diantaranya menyusun programa penyuluhan pertanian. Sesuai
tuntutan Undang Undang no16 tahun 2006 terkait peran fungsi Pos Penyuluhan
Desa/kelurahan dalam penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian mengalami
perubahan yang sekarang ini dimulai dari tingkat desa, dan difasilitasi oleh
Penyuluh Pertanian yang bertanggung jawab diwilayah desa bersangkutan.
Programa Penyuluhan Pertanian tingkat Desa dikenal dengan nama RKPD
( Rencana Kegiatan Penyuluhan Desa ) disusun oleh petani dan tokoh tokoh
masyarakat yang difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian PNS dan atau Penyuluh
Pertanian THL TBPP serta Penyuluh Pertanian Swadaya yang telah mengikuti
pelatihan pemandu PRA. Programa Penyuluhan Pertanian Desa atau RKPD
merupakan kesepakatan masyarakat pertanian tentang kegiatan kegiatan
penyuluhan pertanian sebagai pross pembelajaran bagi petani dewasa,
perempuan, pemuda tani dan taruna tani. RKPD  disusun berdasarkan kebutuhan
petani, dan akan menjadi acuan bagi Penyuluh Pertanian PNS, THL TBPP dan
Penyuluh Pertanian Swadaya dalam melakukan pendampingan teknologi.
         Programa Penyuluhan Pertanian Desa atau RKPD  baru dapat disusun
setelah penyusunan profil desa.  Secara bertahap penyusunan RKPD dimulai dari
penyusunan rencana usahatani yang dikelola di tingkat keluarga petani sebagai
anggota kelompoktani yang biasa dikenal dengan nama RUK, tahap berikutnya
adalah penyusunan RKK ( Rencana Kegiatan Kelompok ) yaitu perencanaan
kelompoktani dalam mengelola usahatani. Perencanaan kebutuhan penyuluhan
pertanian bagi petani tidak hanya sebatas pada tingkat kelompoktani saja tetapi
harus sampai kebutuhan pengelolaan usahatani ditingkat desa yang biasa dikenal
dengan RKD ( Rencana Kegiatan Desa ). Dan tidak menutup kemungkinan juga
kebutuhan Gapoktan yang mengelola usahatani jika didesa berdiri Gapoktan. Pada
tahapan RKD harus dilakukan analisa  yang memisahkan antara kebutuhan
kegiatan penyuluhan pertanian dan kebutuhan sarana prasarana dan sarana
produksi pendukung kegiatan penyuluhan pertanian didesa. Kebutuhan yang
terkait dengan sarana prasarana dan sarana produksi menjadi bahan acuan
pertimbangan untuk disampaikan dalam musrembangdes dan kebutuhan
kebutuhan yang terkait dengan materi penyuluhan pertanian inilah yang akan
menjadi bahan acuan dalam penyusunan RKPD atau sebagai Programa Penyuluhan
Pertanian tingkat desa/RKPD.
Pengumpulan data data yang diperlukan dalam penyusunan RKPD harus mengacu
pada permentan no 25 tahun 2009 yang salah satunya dapat menggunakan
metoda PRA (Partisipatory Rural Appraisal) penggalian datanya berasal dari data
data Identifikasi Potensi Wilayah. IPW harus dilakukan pembaharuan data
setiap 3 – 5 tahun sekali sesuai dengan perkembangan dan perubahan data data
yang ada. Penggalian data dilakukan oleh petani dewasa, wanita tani, pemuda tani
dan taruna tani sebagai wakil dari masing masing kelompoktani bersama sama
tokoh masyarakat dengan difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian dan petani
pemandu yang telah mengikuti pelatihan sebagai pemandu PRA.
       Untuk memudahkan penyusunan RKPD perlu difahami dahulu pengertian
tentang Program pembangunan pertanian dan Programa Penyuluhan Pertanian
yang seringkali terjadi kerancuan dalam memahami Program pembangunan
pertanian atau Programa Penyuluhan Pertanian. Yang pasti keduanya tidak bias
dipisahkan dalam mendukung pelaksanaan penyuluhan pertanian pada setiap
jenjang wilayah binaan Penyuluh Pertanian. Program pembangunan pertanian dan
Programa Penyuluhan Pertanian ibarat sebuah payung. yang akan baru bisa
bermanfaat bila dikembangkan. Payung baru dapat berkembang dan berfungsi
bila didukung dengan  tiang penyangga payung dan jari jari yang ada pada payung.
Tiang penyangga payung dan jari jari payung terikat kokoh pada bulatan
kain/kertas sebagai peneduh/pelindung dari air hujan. Begitupun idealnya yang
seharusnya terjadi pada Program pembangunan pertanian dan Programa
Penyuluhan Pertanian. Keduanya saling dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan
kegiatan penyuluhan pertanian. Program pembangunan pertanian merupakan tiang
penyangga yang bertanggung jawab dengan sarana prasarana dan sarana produksi
yang dibutuhkan oleh petani,. Dan jari jari dibaratkan sebagai petani yang
membutuhkan adanya perlindungan. Sedangkan lembar kain/kertas bulat
diibaratkan sebagai kegiatan penyuluhan pertanian yang akan berfungsi sebagai
peneduh/pelindung bagi petani dalam bentuk proses belajar guna meningkatkan
PKS petani. Dan itu artinya Program pembangunan pertanian dan Programa
Penyuluhan Pertanian harus saling mendukung sesuai dengan peran fungsinya
dalam membantu petani dalam mengelola usahatani, yang tentunya akan dapat
dirasakan manfaat dan kegunaannya oleh petani dan pihak pihak yang  terkait.
Proses Penyusunan RKPD
       Sebagai penanggung jawab kegiatan penyusunan RKPD adalah Penyuluh
Pertanian yang bertanggung jawab diwilayah binaan desa/kelurahan. Penyuluh
Pertanian dituntut mampu menjadi fasilitator dalam proses penyusunan RKPD
atau Programa Penyuluhan Pertanian tingkat desa. RKPD dibuat oleh petani
bersama sama dengan tokoh masyarakat. RKPD baru bisa disusun setelah profil
desa sudah dbuat dengan data data yang digunakan berasal dari IPW
( Identifikasi Potensi Wilayah ).
Proses tahapan penyusunan RKPD dsusun imulai dari penyusunan Profil desa,
penyusunan Profil keluarga petani, RUK ( Rencana Usaha Keluarga ), RKK
( Rencana Kegiatan Kelompok ) dan RKD (Rencana Kegiatan Desa ). Pada setiap
tahapan proses penyusunan RKPD harus difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian PNS/
THL TBPP dan Penyuluh Pertanian Swadaya.
RKPD merupakan hasil kesepakatan masyarakat desa terkait dengan kegiatan dan
proses pembelajaran bagi petani dewasa, wanita tadi, pemuda tani dan taruna
tani. RKPD disusun berdasarkan kebutuhan petani untuk mendukung usahatani
yang dikelola oleh masing masing petani yang tergabung dalam kelompoktani.
Hasil kesepakatan petani terkait dengan kebutuhan kegiatan penyuluhan
pertanian ditingkat desa disajikan dalam bentuk tulisan yang dikenal dengan
nama RKPD atau Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat desa. Pengesahan
Programa Penyuluhan Pertanian tingkat Desa atau RKPD yang sudah final
dibuktikan dengan tanda tangan pengesahan dari masing masing perwakilan
kelompoktani dan Gapoktan, Penyuluh Pertanian PNS dan Swadaya dan tanda
tangan Kepala desa/kelurahan sebagai tanda mengetahui yang disajikan dalam
lembaran tersendiri setelah cover RKPD.
Dengan tersusunnya RKPD yang sesuai kebutuhan dan kesepakatan petani
diharapkan masyarakat pertanian yang ada didesa ;
1.     Mengetahui tentang kegiatan penyuluhan pertanian yang sudah dijadwalkan
2.    Dapat meningkatkan PKS petani dan masyarakat desa lainnya yang
membutuhkan materi penyuluhan pertanian yang disampaikan
           Dalam menyusun RKPD harus dilakukan melalui kegiatan lokakarya
perencanaan partisipatif dengan melibatkan petani dewasa, wanita tani, pemuda
tani dan taruna tani yang menjadi perwakilan kelompoktani yang ada didesa serta
tokoh tokoh masyarakat didesa. Pelaksanaan kegiatan harus dilakukan secara
diskusi, demokrasi dan dilakukan secara mufakat dengan melibatkan semua
peserta yang hadir. Dalam merencanakan setiap kegiatan yang akan dilakukan
harus selalu dipertimbangkan peranan dan kebutuhan antara laki laki wanita dan
taruna tani. Perlu diupayakan kehadiran narasumber yang akan membantu dalam
pemecahan masalah petani dan keberlangsungan pengeloaan usahatani yang
dikelola petani melalui kerikatan dalam kerjasama kemitraan. Usahakan
menghindari terjadinya konflik diantara peserta dan setiap peserta mempunyai
sumbang peran dalam penyusunan RKPD yang akan dilakukan menjadi acuan
pelaksanaan penyuluhan pertanian di desa dengan difasilitasi oleh Penyuluh
Pertanian PNS, THL TBPP dan atau Penyuluh Pertanian Swadaya yang ada di
wilayah desa bersangkutan.
Peran Penyuluh Pertanian dalam memfasilitasi RKPD
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh Penyuluh Pertanian PNS/THL TBPP
dan atau Penyuluh Pertanian Swadaya dalam memfasilitasi penyusunan RKPD 
diantaranya memfasilitasi penyusunan RUK di masing masing keluarga petani dan
pada kegiatan RKK ( Rencana Kegiatan Kelompoktani ) dengan rincian kegiatan
sebagai berikut ;
1. Persiapan
Pada tahapan ini Penyuluh Pertanian PNS/THL TBPP dan atau Penyuluh
Pertanian Swadaya yang bertanggung jawab didesa bersangkutan melakukan
tahapan persiapan untuk pertemuan kelompoktani dengan kemasan kegiatan
RKK ( Rencana Kegiatan Kelompoktani ). Artinya Penyuluh Pertanian sebagai
fasilitator petani dituntut mampu melakukan analisa hasil penyusunan RUK
yang sudah disusun oleh masing masing keluarga tani. Hasil identifikasi RUK
dari masing masing keluarga tani harus direkapitulasi oleh Penyuluh Pertanian
sebagaimana sajian matriks berikut
Tabel 1. Kebutuhan penyuluhan pertanian dari masing masing keluarga
petani
No Jenis Usahatani Nama petani Dusun Kebutuhan penyuluhan
pertanian
Data data kebutuhan masing masing keluarga petani direkapitulasi sebagai
data kelompoktani yang akan menjadi bahan pembahasan penyusunan RKK
( Rencana Kegiatan Kelompoktani ). Pembahasan RKK harus dilakukan secara
musyawarah diantara anggota kelompoktani dan pengurus kelompoktani. Hasil
yang diharapkan dalam penyusunan RKK berupa penyusunan prioritas
kebutuhan penyuluhan pertanian yang dilakukan dengan teknik rangking. Hasil
tertinggi dari perhitungan teknik rangking itulah yang akan menjadi bahan
acuan bagi kelompok tani untuk disampaikan dalam pertemuan di tingkat desa
dalam penyusunan RKD ( Rencana Kegiatan Desa ). Secara sederhana hasil
perhitungan Teknik rangking ditingkat kelompoktani disajikan dalam matriks
berikut
Tabel 2. Prioritas Kebutuhan penyuluhan pertanian dikelompoktani ………..
No Jenis Usahatani Kebutuhan Penyuluhan Pertanian

2. Melakukan kordinasi dengan kepala desa/kelurahan


Setelah semua kelompoktani yang menjadi tanggung jawab Penyuluh Pertanian
terfasilitasi kebutuhan penyuluhan pertanian, Selanjutnya Penyuluh Pertanian
dengan membawa hasil rekapitulasi akhir Teknik rangking yang fihasilkan oleh
masing masing kelompoktani meminta kepada kepala desa/kelurahan untuk
mengundang minimalnya 25 petani yang menjadi perwakilan dari masing masing
kelompoktani yang ada didesa untuk hadir dalam lokakarya perencanaan
penyuluhan pertanian yang tidak lain adalah kegiatan RKD ( Rencana Kegiatan
Desa ). Penyusunan RKD selain undangan 25 petani yang dundang juga dihadiri
oleh Kontak tani, tokoh masyarakat dan pihak pihak yang berkepentingan
dalam meningkatkan PKS petani. Pertemuan lokakarya perencanaan penyuluhan
pertanian selain penjelasan tentang maksud tujuan kegiatan lokakarya
perencanaan penyuluhan pertanian  idealnya juga dilakukan dengan kegiatan
Dinamika kelompok yang difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian guna membangun
keakraban diantara peserta dan memudahkan dalam  proses pengambilan
keputusan .
Tahapan proses penyusunan RKPD
Tahapan penyusunan RKPD yang sudah berada di tingkat desa berupa RKD, Pada
kegiatan RKD ini berperan adalah petani yang diundang sebagai peserta
lokakarya, KTNA dan tokoh masyarakat serta narasumber yang merupakan
perwakilan dari penanggung jawab program dinas lingkup pertanian di
kabupaten/kota. Disinilah proses penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian
tingkat desa atau RKPD  dilaksanakan secara partisipatif dan menjadi tanggung
jawab penuh dari perwakilan petani peserta lokakarya sebagai wakil
kelompoktani, tokoh masyarakat dan narasumber dalam penyusunan RKPD yang
difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian PNS/THL TBPP dan atau Penyuluh Pertanian
Swadaya yang bertanggung jawab didesa bersangkutan
Pelaku kegiatan lokakarya perencanaan penyuluhan pertanian semuanya dilakukan
oleh peserta lokakarya yang nota bene adalah perwakilan dari masing masing
kelompoktani yang ada didesa. Penyuluh Pertanian PNS/THL TBPP dan atau
Penyuluh Pertanian Swadaya hanya berperan sebagai fasilitator dalam lokakarya
perencanaan penyuluhan pertanian..
Pada pertemuan lokakarya perencanaan penyuluhan pertanian disinilah peran
petani ikut berpartisipasi sangat diharapkan dengan melakukan identifikasi
kebutuhan penyuluhan pertanian yang sudah disusun dikelompoktani masing
masing. Dengan rincian kegiatan sebagaimana berikut ;
1.      Masing masing penanggung jawab kelompoktani melakukan pemaparan sajian
data hasil rangking kebutuhan penyuluhan pertanian yang akan dilakukan oleh
masing masing kelompoktani
2.     Hasil pemaparan hasil rangking kebutuhan penyuluhan pertanian dari   masing
masing kelompoktani akan bahas oleh semua peserta lokakarya dengan
mempertimbangkan dana, teknis pelaksanaannya, mendesak tidaknya
kebutuhan penyuluhan pertanian bagi masing masing kelompoktani dan waktu
pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di masing masing kelompoktani
3.     Berdasarkan hasil pembahasan dari semua peserta lokakarya melakukan
kesepakatan untuk menindak lanjuti kegiatan penyuluhan pertanian yang akan
dilakukan didesa dengan sajian data disampaikan dalam bentuk matrks
sebagaimana sajian berikut
Tabel 3. Kesepakatan pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di desa
………
N Kegiatan yang Kebutuhan teknologi/ Kelompoktani Waktu
o akan dilakukan Informasi/ sarana yang pelaksanaan
prasarana yang membutuhkan
diperlukan
Kegiatan penyuluhan pertanian yang sudah disepakati oleh semua peserta
lokakarya harus dilengkapi dengan data yang terkait dengan tujuan yang akan
dicapai agar nantinya memudahkan dalam evaluasi keberhasilan kegiatan Hasil
penyampaian tujuan disajikan dalam bentuk matriks sebagaimana sajian 
berikut
Tabel 4. Tujuan kegiatan penyuluhan pertanian di desa ………
No Rencana Kebutuhan Kelompoktani Tujuan yang
Kegiatan penyuluhan yang melakukan akan dicapai
yang diusulkan pertanian

Penyuluh Pertanian dalam memfasilitasi peserta lokakarya bukan hanya terfokus


pada kegiatan materi penyuluhan pertaniannya saja tapi juga harus mencakup
pada perencanaan yang terkait dengan dukungan sarana prasarana dan sarana
produksi yang dibutuhkan petani yang diperlukan dukungan pemerintah
diantaranya perbaikan irigasi, pembuatan jalan usahatani. Karena itu Penyuluh
Pertanian harus mampu memfasiltasi peserta lolakarya melakukan perencanaan
fisik yang diperlukan untuk mendukung kegiatan penyuluhan pertanian.  Sajian
data data perencanaan fisik yang dibutuhkan petani disampaikan dalam bentuk
matiks sebagaimana berikut
Tabel 5. Kebutuhan sarana prasarana dalam mendukung kegiatan penyuluhan
pertanian didesa ………………

N Kebutuhan Tujuan  yang Kelompoktani Kebutuhan Waktu


o Penyuluhan akan dicapai yang Sarana diperlukan
pertanian melakukan prasarana
1
Hasil kebutuhan sarana prasarana dalam mendukung kegiatan penyuluhan
pertanian inilah yang seharusnya menjadi bahan pertimbangan pengusulan sektor
pertanian dalam kegiatan Musrembangdesa. Karena itu dianjurkan kegiatan
penyusunan kegiatan RKD ( Rencana Kegiatan Desa ) susah selesai sebelum
kegiatan Musrembangdesa dilaksanakan. Bila penyusunan RKPD pada bulan
September sudah selesai disusun itu artinya RKD 2 – 3 bulan sebelumnya harus
sudah tersusun  Setelah tersusun kegiatan penyuluhan pertanian yang akan
dilaksanakan didesa disepakati oleh peserta lokakarya. selanjutnya harus
dibuatkan data data pelaksanaan penyuluhan pertanian dimasing masing tingkatan
sasaran Penyuluh Pertanian dalam melakukan pendampingan teknologi
sebagaimana matriks berikut
Tabel 6. Daftar Kebutuhan penyuluhan pertanian dimasing masing tingkatan sasaran
pendampingan teknologi

N Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan


o ditingkat RUK ditingkat RKK ditingkat RKD

Tahapan selanjutnya Penyuluh Pertanian dituntut mampu memfasiltasi peserta


lokakarya melakukan penyusunan perumusan Tujuan, materi dan metode
penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan pada  proses pembelajaran di
masing masing kegiatan penyuluhan pertanian. Sajian data pelaksanaan kegiatan
penyuluhan pertanian sebagaimana matriks berikut
Tabel 7. Perumusan Tujuan , Materi dan Metoda penyuluhan pertanian

N Dukungan tingkatan Tujuan yang Materi yang Metode yang akan


o pendampingan akan dicapai dibutuhkan digunakan

Kegiatan penyuluhan pertanian yang sudah disepakati adakalanya juga


membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya, Karena itu perlu juga direncanakan
dan diusulkan untuk bias mendapatkan fasilitasi kegiatan yang terkait
parasarana proses belajar yang akan dilakukan oleh kelompoktani sebagaimana
sajian matriks berikut
Tabel 8. Kebutuhan keperluan pembiayaan kegiatan Penyuluhan Pertanian
……….
N Kegiatan Kebutuhan Kebutuhan Nama Jadwal Peserta Lokasi
o Pembe Sarana biaya Fsilitator Pelaksa
lajaran Belajar naan

PENYAJIAN RKPD
RKPD adalah Programa Penyuluhan Pertanian ditingkat desa, yang akan menjadi
acuan bagi Penyuluh Pertanian dalam melakukan pendampingan pada petani. RKPD
dibuat setiap tahun sekali dengan mengacu pada permentan no 25 tahun 2009
tentang penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. Penyajian format RKPD
disajikan sebagai berikut .
Pendahuluan
Berisikan tentang uraian informasi alokasi program pembangunan pertanian yang
dilaksanakan didesa bersangkutan, Uraian informasi perlunya Programa
Penyuluhan Pertanian didesa yang besangkutan guna mendukung program
pertanian yang sedang digulirkan sampai tahun 2014 “ Empat Sukses
Pembangunan Pertanian “ menjadi ikon pendampingan teknologi yang harus
dilakukan oleh Penyuluh Pertanian.
Keadaan Umum
Informasi terkait dengan kondisi nyata dari Sumberdaya, penerapan teknologi
yang baru dilaksanakan petani, teknologi lokalita spsifik yang ditemukan dan
keberadaan kondisi kelembagaan petani  dilokasi desa penyusunan RKPD yang
masih membutuhkan sentuhan RKPD guna tercapainya harapan peningkatan SDM
petani. Menyajikan data data informasi terkait dengan potensi kondisi nyata
sumberdaya yang ada di wilayah kerja Penyuluh Pertanian. Data data yang
disajikan pada keadaan umum terdiri dari cakupan luas areal, pemanfaatan lahan,
penerapan teknologi, komoditi ternak dan komoditi pangan dan hortikultura serta
perkebunan yang dikelola oleh petani
Tujuan
Uraian harapan yang ingin dicapai oleh petani sesuai hasil kesepakatan dari
penyusunan RKPD. Target tujuan berdasarkan kemampuan jumlah persentase
perubahan prilaku yang akan menjadi garapan peningkatan PKS petani dalam
menerapkan teknologi, pengembangan wawasan teknologi pengelolaan usahatani.
Tujuan yang akan dicapai dianalisa dengan menggunakan rumusan
prinsip SMART yang diartikan Spesifik/lokalita, Measurable/mempunyai
ukuran, Actionary/dapat dikerjakan, Realistik/masuk diakal dan Time
based/dalam jangkauan waktu dengan tetap memperhatikan
pada ABCD yaitu A ( Audience/khalayak sasaran ), B (Behaviour/perubahan
perilaku) C ( Condition/kondisi yang akan dicapai ) dan D (Degree/derajat
kondisi yang akan dicapai). Yang berperan dalam menetapkan tujuan adalah
petani peserta lokakarya yang terdiri dari perwakilan petani dan pelaku
usaha, tokoh masyakarakat dan narasumber yang diwakili oleh penanggung
jawab program dinas lingkup pertanian dengan difasilitasi oleh Penyuluh
Pertanian.
Masalah
Menjelaskan tentang permasalahan yang terjadi di wilayah kerja Penyuluh
Pertanian yang dilengkapi dengan penelusuran penyebab terjadinya kendala
dalam mengelola usahatani. Banyak faktor penyebab terjadinya kegagalan
petani selain daya kemampuan petani dalam penerapan teknologi juga dapat
disebabkan oleh faktor dukungan pembiayaan maupun kebijakan . Dalam
penyajian data disampaikan dengan menggunakan  perhitungan persentase
dari dua sisi permasalahan yang disorot yaitu disebabkan oleh prilaku dan non
prilaku. ;
a.    Permasalahan prilaku
berkaitan dengan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku pelaku utama,
pelaku usaha, kelembagaan petani, penyuluh dan petugas dinas/instansi
lingkup pertanian, serta seluruh pemangku kepentingan yang menjadi kendala
dalam pencapaian tujuan pembangunan pertanian
b.    Permasalahan non prilaku
berkaitan dengan aspek kebijakan, sarana/prasarana, pembiayaan, maupun
pengaturan dan pelayanan yang menjadi penghambat pencapaian tingkat
produktivitas,
Rencana Kegiatan Penyuluhan
Merupakan upaya mencapai tujuan yang disekapakati oleh peserta lokakarya
penyusunan RKPD yang akan menjadi acuan bagi Penyuluh Pertanian dalam
melakukan pendampingan teknologi. Berbagai macam metoda penyuluhan
pertanian dapat menjadi alternatif pilihan dalam melaksanakan kegiatan
penyuluhan pertanian.  Rencana kegiatan penyuluhan pertanian disajikan bentuk
matriks.
a.         Rencana kegiatan penyuluhan pertanian dengan data data terdiri dari
keadaaan, tujuan, masalah, sasaran ( target beneficeries), materi, kegiatan/
metoda, volume, lokasi, waktu, sumber biaya, pelaksana dan penanggung jawab
sebagaimana tersaji pada lampiran  matriks Form 1.  yang disyahkan oleh
kepala BPP.
b.        Rencana kegiatan yang bersifat membantu/mengikhtiarkan kemudahan bagi
petani dan pelaku usaha, kelembagaan petani, berupa sajian data yang terkait
dengan aspek kebijakan, sarana/prasarana, pembiayaan, pengaturan dan
pelayanan, disajikan pada lampiran matriks Form 2. yang disyahkan oleh
kepala BPP.
Sajian kedua matriks pendukung kegiatan penyuluhan pertanian inilah yang akan
menjadi acuan bagi Penyuluh Pertanian melakukan pendampingan teknologi pada
petani setelah mendapatkan pengesahan dan persetujuan dari kelembagaan
penyuluhan pertanian di kecamatan dan kepala desa/kelurahan di wilayah kerja
Penyuluh Pertanian
Penutup
Sajian informasi yang terkait dengan penjabaran kegiatan penyuluhan pertanian
yang diwujudkan dalam bentuk matriks Programa Penyuluhan Pertanian yang
disahkan oleh pimpinan kelembagaan penyuluhan pertanian tingkat kecamatan

1.
2.
AUG

14

TEKNIK PENULISAN LEAFLET DAN FOLDER MEDIA


PENYULUHAN PERTANIAN
Ketersediaan media penyuluhan pertanian akan sangat membantu bagi Penyuluh
Pertanian melakukan pendampingan teknologi. Tuntutan produk unggulan dapat menjadi
motivasi bagi Penyuluh Pertanian membuat media penyuluhan pertanian lokal spesifik
sesuai dengan kebutuhan petani. Beragam jenis media penyuluhan pertanian dapat dibuat
sendiri oleh Penyuluh Pertanian. Yang akan berguna dalam mendukung kegiatan
penyampaian materi penyuluhan pertanian. Beberapa media penyuluhan pertanian
tercetak dapat dibuat sendiri oleh Penyuluh Pertanian diantaranya leaflet, folder,
brosur poster dan penulisan ilmiah popular disampaikan melalui media cetak.

Media penyuluhan pertanian merupakan alat bantu bagi Penyuluh Pertanian dalam
menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani. Isi pesan materi yang
disampaikan berupa rangkaian informasi teknologi dengan cara penyampaian yang mudah
untuk dibaca dan difahami oleh petani. Ciri khas materi penyuluhan pertanian penulisan
materi disampaikan dalam bentuk tulisan ilmiah popular yaitu penulisan materi yang tak
lengkang oleh waktu. Artinya sebuah tulisan yang tidak terpengaruh oleh perubahan
jaman dan dapat digunakan sepanjang waktu. Materi penyuluhan pertanian dikemas dalam
media penyuluhan pertanian merupakan barang bukti yang sah atau otentik bagi Penyuluh
Pertanian dalam melakukan pendampingan teknologi pada petani.

Isi materi media penyuluhan pertanian idealnya harus sesuai kebutuhan petani. Artinya
Penyuluh Pertanian harus selalu terlebih dahulu melakukan identifikasi kebutuhan materi
terkait dengan PKS ( Pengetahuan Ketrampilan dan Sikap ) petani dalam mengelola
usahatani. Penyajian isi pesan materi harus dituliskan secara penulisan ilmiah populer
dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah difahami oleh petani dan
tentunya juga harus mudah untuk dipraktekkan.

Isi pesan materi penyuluhan pertanian yang disampaikan melalui media penyuluhan
pertanian harus ;

1.     Mampu memberikan motivasi peningkatan pemahaman petani tentang suatu teknologi


yang akan berguna untuk menyelesaikan permasalan yang sedang dihadap petani.

2.    Mampu meningkatkan ketrampilan petani dalam mengelola usahatani

3.    Materi terkait penerapan teknologi anjuran sesuai dengan kebutuhan  petani guna
perbaikan pengelolaan usahatani

4.    Disajikan bentuk sederhana menarik dan mudah dimengerti oleh petani

5.    Dapat menarik minat petani untuk membaca dan menjadi motivasi untuk mampu


melakukan perubahan teknologi sesuai dengan teknologi yang dianjurkan.

Dengan Penyuluh Pertanian mau dan mampu membuat media penyuluhan pertanian akan
sangat membantu bagi petani dalam mengikuti proses belajar yang disampaikan oleh
Penyuluh Pertanian. Salah satu media cetak penyuluhan pertanian yang harus mampu
dibuat oleh Penyuluh Pertanian  adalah leaflet, Folder dan poster.

Pembuatan leaflet dan folder pada prinsipnya tidak berbeda berupa lembaran informasi
yang menyajikan materi penyuluhan pertanian dalam selembar kertas bolak balik. Yang
membedakan antara leaflet dan folder adalah bentuk penampilan dari masing masing
media penyuluhan pertanian. Leaflet disajikan tanpa dilipat sedangkan folder disajikan
dalam bentuk lipatan. Folder minimal dilipat 2 atau 3 – 5 lipatan. Isi materi leaflet dan
folder berupa materi pengetahuan yang menyampaikan penjelasan tentang suatu
teknologi pengelolaan usahatani, misalnya “Diskripsi pada sawah “, “ Budidaya buah
naga “ atau berupa informasi terkait dengan  peningkatan PKS ( Pengetahuan
Ketrampilan dan Sikap ) petani contohnya : “ Peran fungsi kelompoktani “. Penyajian
leaflet dan folder disajikan dalam bentuk tulisan feature yaitu tulisan yang tak lekang
oleh waktu dan idealnya dilengkapi dengan gambar yang akan lebih memperjelas
penyajian materi penyuluhan pertanian.

                                                          


                  

Penampilan Leaflet

Beberapa acuan yang digunakan dalam menyusun leaflet dan folder  ;

1.     Pada lembar kertas pertama menjelaskan identitas kelembagagaan penyuluhan pertanian


tempat satminkal Penyuluh Pertanian

2.    Penyajian leaflet dan folder sebaiknya disajikan dengan gambar gambar yang terkait
dengan materi penulisan agar membantu menarik minat pembaca

3.    Gambar/ilustrasi yang digunakan harus jelas, sederhana, terfokus dan mudah untuk
difahami dapat berupa gambar sketsa, foto, grafik atau bagan
4.    Bahasa tulisan yang digunakan adalah bahasa tulisan ilimiah popular, sederhana dan
mudah difahami oleh pembaca

5.    Kertas yang biasa digunakan untuk leafet dan folder adalah kertas kwarto atau folio
dengan jenis kertas HVS 60 gram, HVS 80 gram, HVS 100 gram, art paper 85 atau 100
gram.

6.    Pada akhir penyajian materi guna untuk kepentingan angka kredit nama Penyuluh
Pertanian juga harus ditulis dengan cara penulisan nama penulis dan kelembagaan
satminkal Penyuluh Pertanian bernaung.

      

               

                             

Penampilan Folder
Leaflet dan folder dapat diberikan petani saat pertemuan kelompoktani, kursus tani,
demonstrasi, karya wisata dan pameran.

Leaflet dan folder masing masing mempunyai keuntungan dan Kekurangannya


sebagaimana disajikan dalam matriks berikut

No Jenis Keunggulan Kelemahan


Media

1 Folder        Mudah dibawa bawa dan tidak   Isi materi yang


membutuhkan ruangan yang disampaikan terlalu singkat
luas karena terbatasnya ruang
penulisan

  Hanya dapat digunakan


dan difahami oleh orang
yang mengerti baca tulis

  Isi materi yang


disampaikan terlalu singkat
karena terbatasnya ruang
penulisan

       Bisa dipaparkan dalam papan   Hanya dapat digunakan 

2. Leaflet pengumuman dan difahami oleh orang


yang mengerti baca tulis
Penulisan leaflet dan Foder

Penulisan leaflet dan folder harus sederhana menggunakan bahasa yang mudah difahami.
Sebagai media penyuluhan pertanian etika penyajian leaflet dan folder harus memenuhi
persyaratan langkah langkah penulisan berikut ;

1.     Menetapkan tema atau topik

2.    Menetapkan Judul

3.    Membuat Kerangka tulisan

4.    Mengumpulkan bahan bahan sebagai sumber penulisan

5.    Melakukan penulisan materi

6.    Mengkoreksi draft tulisan

7.    Melakukan penulisan ulang sekaligus sebagai draft final yang disajikan dalam bentuk
media penyuluhan pertanian tercetak

Menetapkan tema atau topik

Diera pemberdayaan petani langkah tepat dalam membuat media penyuluhan pertanian
harus sesuai kebutuhan petani. Materi penulisan harus berupa tulisan yang dapat
memberikan motivasi bagi petani untuk mau dan mampu melakukan perubahan teknologi
yang akan berguna dalam meningkatkan pendapatan penghasilan keluarga. Terkait dengan
hal tersebut idealnya dalam melakukan penulisan media penyuluhan pertanian diawali
dengan identifikasi kebutuhan materi sesuai yang diperlukan petani.

Dengan berpayung pada program kementian pertanian “ Empat Sukses Pembangunan


Pertanian “ dan metode penggalian data wawancara FGD (Focus Group Discusion)
dilingkungan kelompoktani. Kelompoktani yang terpilih harus mampi sebagai perwakilan
strata petani yang terkait dengan sejumlah kebutuhan materi yang diperlukan petani.
Langkah selanjutnya adalah melakukan prioritas kebutuhan materi yang diperlukan
petani. Dengan menggunakan tehnik rangking akan didapatkan urutan prioritas
kebutuhan materi penyuluhan pertanian yang dapat menjadi acuan bagi Penyuluh
Pertanian. dalam membuat materi penyuluhan pertanian

Beberapa catatan yang harus diperhatikan dalam membuat leaflet dan folder media
penyuluhan pertanian :

1.     Harus terkait dengan kepentingan petani. Pilihlah topik dan judul penulisan yang terkait
dengan usahatani yang akan menambah pendapatan penghasilan keluarga petani

2.    Isi materi penulisan yang disampaikan harus memberikan peluang untuk dikembangkan
oleh petani  dikemudian hari

3.    Tema atau topik penulisan yang dipilih sebaiknya sedang dalam perbincangan masyarakat
sesuai dengan program pemerintah

Menetapkan Judul

Satu media penyuluhan pertanian hanya berlaku untuk satu judul. Judul merupakan
bagian utama yang akan menjadi daya tarik bagi pembaca. Menetapkan judul merupakan
bagian terpenting dalam penulisan materi penyuluhan pertanian. Judul tulisan harus
mampu mencerminkan tema tulisan. Biasanya yang menjadi daya tarik pembaca berawal
dari sajian sebuah judul. Judul akan menarik minat perhatian pembaca bila judul tulisan
mudah dimengerti malksudnya. Pada penulisan ilmiah populer pembuatan judul tidak perlu
panjang panjang cukup dua sampai empat kata.

Penyajian judul dileaflet berada dilembar pertama pada bagian atas kertas sedangkan
pada folder judul di lembar pertama pada bagian lipatan ketiga sebagaimana tersaji

 
 

Tampilan lembar kedua leaflet berisikan isi materi dan nama penulis diujung kanan
bagian bawah.
 
Lokasi penempatan judul  Leaflet dan folder berada pada lembar pertama dan idealnya
dilengkapi dengan ilustrasi gambar atau foto yang akan lebih memperjelas penyampaian
materi isi pesan.

 
Sajian Folder pada lembar ke dua ( belakang )

                             Lipatan Kertas

LEMBAR
 ISI
MATERI
Dilengkapi
dengan gambar
ilustrasi/ foto

                   

                        Tampilan lembar kedua Folder

Penggunaan huruf

Huruf untuk judul leaflet dan folder idealnya lebih besar dari huruf huruf yang
disajikan pada isi materi penyuluhan pertanian. Huruf untuk judul menggunakan kata
kata yang menarik (eye catching ), ukuran teks yang besar dengan warna yang kontras.
Penggunaan warna huruf harus diperhatikan betul, warna merah hanya boleh
diperuntukkan bagi judul yang sifatnya melarang. Jangan memakai jenis font dekoratif
akan menyulitkan bagi petani untuk membacanya.

Membuat Kerangka tulisan

Merupakan sajian penulisan leafet dan folder yang sistimatis. Penyajian tulisan leaflet
dan folder terdiri dari ;

1.     Paragraf pengantaran yaitu sajian tulisan pada awal tulisan yang merupakan penghantar
tulisan. Pada  tulisan ilmiah popular dikenal dengan nama Lead atau pendahuluan untuk
tulisan karya ilmiah.

Isi materi berupa informasi terkait dengan isi materi dan menggugah pembaca untuk
terus mengikuti informasi informasi berikut yang akan disampaikan.

2.  Tubuh tulisan berupa informasi terkait dengan isi materi yang akan disampaikan ( bila
penulisan terkait budidaya …. tentunya informasi yang disampaikan terkait sapta usaha
dalam berbudidaya )

3.  Penutup yaitu sajian paragraf pada akhir tulisan. Materi yang disampaikan berupa
motivasi yang mengajak pembaca untuk mau dan mampu melakukan penerapan teknologi
sebagaimana yang dianjurkan dalam isi materi.

Mengumpulkan bahan bahan sebagai sumber penulisan

Setelah mempunyai gambaran rancangan penulisan bentuk leaflet atau folder tahapan
selanjutnya adalah mengumpulkan bahan bahan tulisan yang akan digunakan sebagai
sumber penulisan.

Bahan bahan yang dapat digunakan sebagai sumber penulisan :

1.      Informasi berdasarkan pengalaman nyata dari petani yang berhasil

2.     Bahan bacaan yang ada diperpustakaan maupun milik pribadi

3.     Dokumen data yang memungkinkan menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan petani.

Melakukan penulisan materi

Draft tulisan merupakan langkah awal pada penulisan media penyuluhan pertanian
sebelum dilakukan pengkoreksian pada akhir penulisan draft.
Beberapa catatan yang perlu diketahui penulisan ilmiah popular dalam media penyuluhan
pertanian ;

1.     Dalam membuat leaflet dan folder juga harus diperhitungkan ;

a.    Siapa sasaran yang akan menerima leaflet dan folder

b.    Bagaimana kemampuan baca tulis sasaran

c.    Teknologi yang akan disampaikan sudah biasa dilakukan atau merupakan materi baru bagi
petani,

d.    Apakah materi yang akan disampaikan mampu menarik minat petani

2.    Dalam memilih huruf yang akan digunakan ;

a.    Cukup besar dan tebal

b.    Bentuk huruf sederhana

c.    Jarak antara huruf dan kata cukup

d.    Latar belangnya kontras

           Perhatikan sajian ilustrasi penggunaan huruf  berikut sebagai pembanding

SEBAIKNYA                            
BESAR DARIPADA

TEBAL                    
KECIL
SEDERHANA
               
MUDAH DIBACA
 
TIPIS
                  
RUMIT
                  
SULIT DIBACA
 

3.    Gunakanlah kata kata yang merupakan bahasa sehari hari bagi petani

4.    Hindarkan penggunaan bahasa asing dan bahasa singkatan

5.    Hindarkan kata kata yang sama dalam satu kalimat pada kalimat berderetan

6.    Hindarkan kalimat kalimat yang panjang dan kata kata yang tidak berguna

7.    Kalimat yang digunakan kalimat pendek

8.    Dalam satu alinea hanya boleh diperuntukkan untuk satu permasalahan

9.    Dalam menyampaikan leaflet dan folder juga harus diperhitungkan penggunaan gambar
yang digunakan sebagai pendukung materi harus jelas terfokus pada bahasan materi
yang disampaikan. Misal materi yang disampaikan budidaya ayam buras maka gambar
yang disajikan
TAPI INI YANG BENA
R
       BUKAN  INI

                                           

                

Mengapa demikian ????


Gambar yang ditampilkan sama sama sepasang ayam buras , namun yang terpilih untuk
gambar pendukung budidaya ayam buras adalah gambar sepasang ayam buras tanpa latar
belakang. Materi yang disampaikan lebih terfokus artinya pembaca tidak lagi tergganggu
dengan gambar latar belakang, Disamping itu gambar harus disajikan cukup besar dan
sederhana agar dapat dengan  mudah difahami oleh petani

Melakukan koreksi tulisan

Draft penulisan materi yang sudah dirancang perlu dikoreksi. Dengan cara


membaca  ulang kembali. Artinya penulis sekaligus melakukan kontrol bila terjadi salah
ketik atau penggunaan kata kata yang tidak tepat dan gaya bahasa yang tidak sesuai.
Dialam yang serba canggih saat ini mengkoreksin tulisan dapat dilakukan langsung dilayar
computer. Namun lebih meyakinkan hasil koreksian sebaiknya dilakukan pengkopian draft
penulisan untuk dikoreksi oleh orang lain. Setelah hasil koreksian kembali pada penulis
dan sudah merupakan hasil draft final dapat penulisan ulang. Hasil penulisan ulang inilah
merupakan penulisan final dan materi penyuluhan pertanian dapat diperbanyak untuk
disampaikan pada petani
Posted 14th August 2017 by PPL

Add a comment
3.
AUG

14

Rencana Kegiatan Penyuluhan Desa


      Paradigma yang beralih pada pemberdayaan petani ikut memberikan warna pada
pergeseran penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. Pada masa era Bimas penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian dilakukan dimulai dari tingkat BPP yang dikemas dalam
kegiatan lokakarya petani. Perjalanan waktu seiring pemberdayaan petani dan tuntutan
Undang Undang no 16 tahun 2006 Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dank
Kehutanan pasal 16 ayat 2 Pos penyuluhan berfungsi sebagai tempat pertemuan para
penyuluh, pelaku utama, dan pelaku usaha yang diantaranya menyusun programa
penyuluhan pertanian. Sesuai tuntutan Undang Undang no16 tahun 2006 terkait peran
fungsi Pos Penyuluhan Desa/kelurahan dalam penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian
mengalami perubahan yang sekarang ini dimulai dari tingkat desa, dan difasilitasi oleh
Penyuluh Pertanian yang bertanggung jawab diwilayah desa bersangkutan. Programa
Penyuluhan Pertanian tingkat Desa dikenal dengan nama RKPD ( Rencana Kegiatan
Penyuluhan Desa ) disusun oleh petani dan tokoh tokoh masyarakat yang difasilitasi oleh
Penyuluh Pertanian PNS dan atau Penyuluh Pertanian THL TBPP serta Penyuluh Pertanian
Swadaya yang telah mengikuti pelatihan pemandu PRA. Programa Penyuluhan Pertanian
Desa atau RKPD merupakan kesepakatan masyarakat pertanian tentang kegiatan
kegiatan penyuluhan pertanian sebagai pross pembelajaran bagi petani dewasa,
perempuan, pemuda tani dan taruna tani. RKPD  disusun berdasarkan kebutuhan petani,
dan akan menjadi acuan bagi Penyuluh Pertanian PNS, THL TBPP dan Penyuluh Pertanian
Swadaya dalam melakukan pendampingan teknologi.

         Programa Penyuluhan Pertanian Desa atau RKPD  baru dapat disusun setelah
penyusunan profil desa.  Secara bertahap penyusunan RKPD dimulai dari penyusunan
rencana usahatani yang dikelola di tingkat keluarga petani sebagai anggota kelompoktani
yang biasa dikenal dengan nama RUK, tahap berikutnya adalah penyusunan RKK ( Rencana
Kegiatan Kelompok ) yaitu perencanaan kelompoktani dalam mengelola usahatani.
Perencanaan kebutuhan penyuluhan pertanian bagi petani tidak hanya sebatas pada
tingkat kelompoktani saja tetapi harus sampai kebutuhan pengelolaan usahatani
ditingkat desa yang biasa dikenal dengan RKD ( Rencana Kegiatan Desa ). Dan tidak
menutup kemungkinan juga kebutuhan Gapoktan yang mengelola usahatani jika didesa
berdiri Gapoktan. Pada tahapan RKD harus dilakukan analisa  yang memisahkan antara
kebutuhan kegiatan penyuluhan pertanian dan kebutuhan sarana prasarana dan sarana
produksi pendukung kegiatan penyuluhan pertanian didesa. Kebutuhan yang terkait
dengan sarana prasarana dan sarana produksi menjadi bahan acuan pertimbangan untuk
disampaikan dalam musrembangdes dan kebutuhan kebutuhan yang terkait dengan
materi penyuluhan pertanian inilah yang akan menjadi bahan acuan dalam penyusunan
RKPD atau sebagai Programa Penyuluhan Pertanian tingkat desa/RKPD.

Pengumpulan data data yang diperlukan dalam penyusunan RKPD harus mengacu pada
permentan no 25 tahun 2009 yang salah satunya dapat menggunakan metoda PRA
(Partisipatory Rural Appraisal) penggalian datanya berasal dari data data Identifikasi
Potensi Wilayah. IPW harus dilakukan pembaharuan data setiap 3 – 5 tahun sekali sesuai
dengan perkembangan dan perubahan data data yang ada. Penggalian data dilakukan oleh
petani dewasa, wanita tani, pemuda tani dan taruna tani sebagai wakil dari masing masing
kelompoktani bersama sama tokoh masyarakat dengan difasilitasi oleh Penyuluh
Pertanian dan petani pemandu yang telah mengikuti pelatihan sebagai pemandu PRA.

       Untuk memudahkan penyusunan RKPD perlu difahami dahulu pengertian tentang
Program pembangunan pertanian dan Programa Penyuluhan Pertanian yang seringkali
terjadi kerancuan dalam memahami Program pembangunan pertanian atau Programa
Penyuluhan Pertanian. Yang pasti keduanya tidak bias dipisahkan dalam mendukung
pelaksanaan penyuluhan pertanian pada setiap jenjang wilayah binaan Penyuluh Pertanian.
Program pembangunan pertanian dan Programa Penyuluhan Pertanian ibarat sebuah
payung. yang akan baru bisa bermanfaat bila dikembangkan. Payung baru dapat
berkembang dan berfungsi bila didukung dengan  tiang penyangga payung dan jari jari
yang ada pada payung. Tiang penyangga payung dan jari jari payung terikat kokoh pada
bulatan kain/kertas sebagai peneduh/pelindung dari air hujan. Begitupun idealnya yang
seharusnya terjadi pada Program pembangunan pertanian dan Programa Penyuluhan
Pertanian. Keduanya saling dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan
penyuluhan pertanian. Program pembangunan pertanian merupakan tiang penyangga yang
bertanggung jawab dengan sarana prasarana dan sarana produksi yang dibutuhkan oleh
petani,. Dan jari jari dibaratkan sebagai petani yang membutuhkan adanya perlindungan.
Sedangkan lembar kain/kertas bulat diibaratkan sebagai kegiatan penyuluhan pertanian
yang akan berfungsi sebagai peneduh/pelindung bagi petani dalam bentuk proses belajar
guna meningkatkan PKS petani. Dan itu artinya Program pembangunan pertanian dan
Programa Penyuluhan Pertanian harus saling mendukung sesuai dengan peran fungsinya
dalam membantu petani dalam mengelola usahatani, yang tentunya akan dapat dirasakan
manfaat dan kegunaannya oleh petani dan pihak pihak yang  terkait.

Proses Penyusunan RKPD

       Sebagai penanggung jawab kegiatan penyusunan RKPD adalah Penyuluh Pertanian
yang bertanggung jawab diwilayah binaan desa/kelurahan. Penyuluh Pertanian dituntut
mampu menjadi fasilitator dalam proses penyusunan RKPD atau Programa Penyuluhan
Pertanian tingkat desa. RKPD dibuat oleh petani bersama sama dengan tokoh
masyarakat. RKPD baru bisa disusun setelah profil desa sudah dbuat dengan data data
yang digunakan berasal dari IPW ( Identifikasi Potensi Wilayah ).

Proses tahapan penyusunan RKPD dsusun imulai dari penyusunan Profil desa, penyusunan
Profil keluarga petani, RUK ( Rencana Usaha Keluarga ), RKK ( Rencana Kegiatan
Kelompok ) dan RKD (Rencana Kegiatan Desa ). Pada setiap tahapan proses penyusunan
RKPD harus difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian PNS/ THL TBPP dan Penyuluh Pertanian
Swadaya.

RKPD merupakan hasil kesepakatan masyarakat desa terkait dengan kegiatan dan proses
pembelajaran bagi petani dewasa, wanita tadi, pemuda tani dan taruna tani. RKPD
disusun berdasarkan kebutuhan petani untuk mendukung usahatani yang dikelola oleh
masing masing petani yang tergabung dalam kelompoktani. Hasil kesepakatan petani
terkait dengan kebutuhan kegiatan penyuluhan pertanian ditingkat desa disajikan dalam
bentuk tulisan yang dikenal dengan nama RKPD atau Programa Penyuluhan Pertanian
Tingkat desa. Pengesahan Programa Penyuluhan Pertanian tingkat Desa atau RKPD yang
sudah final dibuktikan dengan tanda tangan pengesahan dari masing masing perwakilan
kelompoktani dan Gapoktan, Penyuluh Pertanian PNS dan Swadaya dan tanda tangan
Kepala desa/kelurahan sebagai tanda mengetahui yang disajikan dalam lembaran
tersendiri setelah cover RKPD.

Dengan tersusunnya RKPD yang sesuai kebutuhan dan kesepakatan petani diharapkan
masyarakat pertanian yang ada didesa ;

1.     Mengetahui tentang kegiatan penyuluhan pertanian yang sudah dijadwalkan


2.    Dapat meningkatkan PKS petani dan masyarakat desa lainnya yang
membutuhkan materi penyuluhan pertanian yang disampaikan

           Dalam menyusun RKPD harus dilakukan melalui kegiatan lokakarya perencanaan
partisipatif dengan melibatkan petani dewasa, wanita tani, pemuda tani dan taruna tani
yang menjadi perwakilan kelompoktani yang ada didesa serta tokoh tokoh masyarakat
didesa. Pelaksanaan kegiatan harus dilakukan secara diskusi, demokrasi dan dilakukan
secara mufakat dengan melibatkan semua peserta yang hadir. Dalam merencanakan
setiap kegiatan yang akan dilakukan harus selalu dipertimbangkan peranan dan
kebutuhan antara laki laki wanita dan taruna tani. Perlu diupayakan kehadiran
narasumber yang akan membantu dalam pemecahan masalah petani dan keberlangsungan
pengeloaan usahatani yang dikelola petani melalui kerikatan dalam kerjasama kemitraan.
Usahakan menghindari terjadinya konflik diantara peserta dan setiap peserta
mempunyai sumbang peran dalam penyusunan RKPD yang akan dilakukan menjadi acuan
pelaksanaan penyuluhan pertanian di desa dengan difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian
PNS, THL TBPP dan atau Penyuluh Pertanian Swadaya yang ada di wilayah desa
bersangkutan.

Peran Penyuluh Pertanian dalam memfasilitasi RKPD

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh Penyuluh Pertanian PNS/THL TBPP dan
atau Penyuluh Pertanian Swadaya dalam memfasilitasi penyusunan RKPD  diantaranya
memfasilitasi penyusunan RUK di masing masing keluarga petani dan pada kegiatan RKK (
Rencana Kegiatan Kelompoktani ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut ;

1. Persiapan

Pada tahapan ini Penyuluh Pertanian PNS/THL TBPP dan atau Penyuluh
Pertanian Swadaya yang bertanggung jawab didesa bersangkutan melakukan
tahapan persiapan untuk pertemuan kelompoktani dengan kemasan kegiatan
RKK ( Rencana Kegiatan Kelompoktani ). Artinya Penyuluh Pertanian sebagai
fasilitator petani dituntut mampu melakukan analisa hasil penyusunan RUK
yang sudah disusun oleh masing masing keluarga tani. Hasil identifikasi RUK
dari masing masing keluarga tani harus direkapitulasi oleh Penyuluh Pertanian
sebagaimana sajian matriks berikut

Tabel 1. Kebutuhan penyuluhan pertanian dari masing masing keluarga


petani

No Jenis Usahatani Nama petani Dusun Kebutuhan penyuluhan


pertanian

Data data kebutuhan masing masing keluarga petani direkapitulasi sebagai


data kelompoktani yang akan menjadi bahan pembahasan penyusunan RKK
( Rencana Kegiatan Kelompoktani ). Pembahasan RKK harus dilakukan secara
musyawarah diantara anggota kelompoktani dan pengurus kelompoktani. Hasil
yang diharapkan dalam penyusunan RKK berupa penyusunan prioritas
kebutuhan penyuluhan pertanian yang dilakukan dengan teknik rangking. Hasil
tertinggi dari perhitungan teknik rangking itulah yang akan menjadi bahan
acuan bagi kelompok tani untuk disampaikan dalam pertemuan di tingkat desa
dalam penyusunan RKD ( Rencana Kegiatan Desa ). Secara sederhana hasil
perhitungan Teknik rangking ditingkat kelompoktani disajikan dalam matriks
berikut

Tabel 2. Prioritas Kebutuhan penyuluhan pertanian dikelompoktani ………..

No Jenis Usahatani Kebutuhan Penyuluhan Pertanian

2. Melakukan kordinasi dengan kepala desa/kelurahan

Setelah semua kelompoktani yang menjadi tanggung jawab Penyuluh Pertanian


terfasilitasi kebutuhan penyuluhan pertanian, Selanjutnya Penyuluh Pertanian
dengan membawa hasil rekapitulasi akhir Teknik rangking yang fihasilkan oleh
masing masing kelompoktani meminta kepada kepala desa/kelurahan untuk
mengundang minimalnya 25 petani yang menjadi perwakilan dari masing masing
kelompoktani yang ada didesa untuk hadir dalam lokakarya perencanaan
penyuluhan pertanian yang tidak lain adalah kegiatan RKD ( Rencana Kegiatan
Desa ). Penyusunan RKD selain undangan 25 petani yang dundang juga dihadiri
oleh Kontak tani, tokoh masyarakat dan pihak pihak yang berkepentingan
dalam meningkatkan PKS petani. Pertemuan lokakarya perencanaan penyuluhan
pertanian selain penjelasan tentang maksud tujuan kegiatan lokakarya
perencanaan penyuluhan pertanian  idealnya juga dilakukan dengan kegiatan
Dinamika kelompok yang difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian guna membangun
keakraban diantara peserta dan memudahkan dalam  proses pengambilan
keputusan .

Tahapan proses penyusunan RKPD

Tahapan penyusunan RKPD yang sudah berada di tingkat desa berupa RKD, Pada kegiatan
RKD ini berperan adalah petani yang diundang sebagai peserta lokakarya, KTNA dan
tokoh masyarakat serta narasumber yang merupakan perwakilan dari penanggung jawab
program dinas lingkup pertanian di kabupaten/kota. Disinilah proses penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian tingkat desa atau RKPD  dilaksanakan secara partisipatif
dan menjadi tanggung jawab penuh dari perwakilan petani peserta lokakarya sebagai
wakil kelompoktani, tokoh masyarakat dan narasumber dalam penyusunan RKPD yang
difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian PNS/THL TBPP dan atau Penyuluh Pertanian
Swadaya yang bertanggung jawab didesa bersangkutan

Pelaku kegiatan lokakarya perencanaan penyuluhan pertanian semuanya dilakukan oleh


peserta lokakarya yang nota bene adalah perwakilan dari masing masing kelompoktani
yang ada didesa. Penyuluh Pertanian PNS/THL TBPP dan atau Penyuluh Pertanian
Swadaya hanya berperan sebagai fasilitator dalam lokakarya perencanaan penyuluhan
pertanian..

Pada pertemuan lokakarya perencanaan penyuluhan pertanian disinilah peran petani ikut
berpartisipasi sangat diharapkan dengan melakukan identifikasi kebutuhan penyuluhan
pertanian yang sudah disusun dikelompoktani masing masing. Dengan rincian kegiatan
sebagaimana berikut ;

1.      Masing masing penanggung jawab kelompoktani melakukan pemaparan sajian


data hasil rangking kebutuhan penyuluhan pertanian yang akan dilakukan oleh
masing masing kelompoktani
2.     Hasil pemaparan hasil rangking kebutuhan penyuluhan pertanian dari   masing
masing kelompoktani akan bahas oleh semua peserta lokakarya dengan
mempertimbangkan dana, teknis pelaksanaannya, mendesak tidaknya
kebutuhan penyuluhan pertanian bagi masing masing kelompoktani dan waktu
pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di masing masing kelompoktani

3.     Berdasarkan hasil pembahasan dari semua peserta lokakarya melakukan


kesepakatan untuk menindak lanjuti kegiatan penyuluhan pertanian yang akan
dilakukan didesa dengan sajian data disampaikan dalam bentuk matrks
sebagaimana sajian berikut

Tabel 3. Kesepakatan pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di desa


………

No Kegiatan yang Kebutuhan teknologi/ Kelompoktani yang Waktu


akan dilakukan membutuhkan pelaksanaan
Informasi/ sarana
prasarana yang
diperlukan

Kegiatan penyuluhan pertanian yang sudah disepakati oleh semua peserta


lokakarya harus dilengkapi dengan data yang terkait dengan tujuan yang akan
dicapai agar nantinya memudahkan dalam evaluasi keberhasilan kegiatan Hasil
penyampaian tujuan disajikan dalam bentuk matriks sebagaimana sajian 
berikut

Tabel 4. Tujuan kegiatan penyuluhan pertanian di desa ………

No Rencana Kegiatan Kebutuhan Kelompoktani Tujuan yang


yang melakukan akan dicapai
yang diusulkan penyuluhan pertanian

Penyuluh Pertanian dalam memfasilitasi peserta lokakarya bukan hanya terfokus pada
kegiatan materi penyuluhan pertaniannya saja tapi juga harus mencakup pada
perencanaan yang terkait dengan dukungan sarana prasarana dan sarana produksi yang
dibutuhkan petani yang diperlukan dukungan pemerintah diantaranya perbaikan irigasi,
pembuatan jalan usahatani. Karena itu Penyuluh Pertanian harus mampu memfasiltasi
peserta lolakarya melakukan perencanaan fisik yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan penyuluhan pertanian.  Sajian data data perencanaan fisik yang dibutuhkan
petani disampaikan dalam bentuk matiks sebagaimana berikut

Tabel 5. Kebutuhan sarana prasarana dalam mendukung kegiatan penyuluhan


pertanian didesa ………………

No Kebutuhan Tujuan  yang Kelompoktani Kebutuhan Waktu


akan dicapai yang melakukan Sarana diperlukan
Penyuluhan
prasarana
pertanian

Hasil kebutuhan sarana prasarana dalam mendukung kegiatan penyuluhan pertanian inilah


yang seharusnya menjadi bahan pertimbangan pengusulan sektor pertanian dalam
kegiatan Musrembangdesa. Karena itu dianjurkan kegiatan penyusunan kegiatan RKD
( Rencana Kegiatan Desa ) susah selesai sebelum kegiatan Musrembangdesa
dilaksanakan. Bila penyusunan RKPD pada bulan September sudah selesai disusun itu
artinya RKD 2 – 3 bulan sebelumnya harus sudah tersusun  Setelah tersusun kegiatan
penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan didesa disepakati oleh peserta lokakarya.
selanjutnya harus dibuatkan data data pelaksanaan penyuluhan pertanian dimasing
masing tingkatan sasaran Penyuluh Pertanian dalam melakukan pendampingan teknologi
sebagaimana matriks berikut

Tabel 6. Daftar Kebutuhan penyuluhan pertanian dimasing masing tingkatan sasaran


pendampingan teknologi

No Pelaksanaan ditingkat Pelaksanaan Pelaksanaan


RUK ditingkat RKD
ditingkat RKK

Tahapan selanjutnya Penyuluh Pertanian dituntut mampu memfasiltasi peserta lokakarya


melakukan penyusunan perumusan Tujuan, materi dan metode penyuluhan pertanian yang
akan dilaksanakan pada  proses pembelajaran di masing masing kegiatan penyuluhan
pertanian. Sajian data pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian sebagaimana matriks
berikut

Tabel 7. Perumusan Tujuan , Materi dan Metoda penyuluhan pertanian

No Dukungan tingkatan Tujuan yang Materi yang Metode yang akan


pendampingan akan dicapai dibutuhkan digunakan
Kegiatan penyuluhan pertanian yang sudah disepakati adakalanya juga
membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya, Karena itu perlu juga direncanakan
dan diusulkan untuk bias mendapatkan fasilitasi kegiatan yang terkait
parasarana proses belajar yang akan dilakukan oleh kelompoktani sebagaimana
sajian matriks berikut

Tabel 8. Kebutuhan keperluan pembiayaan kegiatan Penyuluhan Pertanian


……….

No Kegiatan Kebutuhan Kebutuhan Nama Jadwal Peserta Lokasi


Pembe Sarana biaya Fsilitator
Pelaksa
Belajar
lajaran
naan

PENYAJIAN RKPD

RKPD adalah Programa Penyuluhan Pertanian ditingkat desa, yang akan menjadi acuan
bagi Penyuluh Pertanian dalam melakukan pendampingan pada petani. RKPD dibuat setiap
tahun sekali dengan mengacu pada permentan no 25 tahun 2009 tentang penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian. Penyajian format RKPD disajikan sebagai berikut .

Pendahuluan

Berisikan tentang uraian informasi alokasi program pembangunan pertanian yang


dilaksanakan didesa bersangkutan, Uraian informasi perlunya Programa Penyuluhan
Pertanian didesa yang besangkutan guna mendukung program pertanian yang sedang
digulirkan sampai tahun 2014 “ Empat Sukses Pembangunan Pertanian “ menjadi ikon
pendampingan teknologi yang harus dilakukan oleh Penyuluh Pertanian.

Keadaan Umum
Informasi terkait dengan kondisi nyata dari Sumberdaya, penerapan teknologi yang baru
dilaksanakan petani, teknologi lokalita spsifik yang ditemukan dan keberadaan kondisi
kelembagaan petani  dilokasi desa penyusunan RKPD yang masih membutuhkan sentuhan
RKPD guna tercapainya harapan peningkatan SDM petani. Menyajikan data data
informasi terkait dengan potensi kondisi nyata sumberdaya yang ada di wilayah kerja
Penyuluh Pertanian. Data data yang disajikan pada keadaan umum terdiri dari cakupan
luas areal, pemanfaatan lahan, penerapan teknologi, komoditi ternak dan komoditi pangan
dan hortikultura serta perkebunan yang dikelola oleh petani

Tujuan

Uraian harapan yang ingin dicapai oleh petani sesuai hasil kesepakatan dari penyusunan
RKPD. Target tujuan berdasarkan kemampuan jumlah persentase perubahan prilaku yang
akan menjadi garapan peningkatan PKS petani dalam menerapkan teknologi,
pengembangan wawasan teknologi pengelolaan usahatani.

Tujuan yang akan dicapai dianalisa dengan menggunakan rumusan


prinsip SMART yang diartikan Spesifik/lokalita, Measurable/mempunyai
ukuran, Actionary/dapat dikerjakan, Realistik/masuk diakal dan Time
based/dalam jangkauan waktu dengan tetap memperhatikan
pada ABCD yaitu A ( Audience/khalayak sasaran ), B (Behaviour/perubahan
perilaku) C ( Condition/kondisi yang akan dicapai ) dan D (Degree/derajat
kondisi yang akan dicapai). Yang berperan dalam menetapkan tujuan adalah
petani peserta lokakarya yang terdiri dari perwakilan petani dan pelaku
usaha, tokoh masyakarakat dan narasumber yang diwakili oleh penanggung
jawab program dinas lingkup pertanian dengan difasilitasi oleh Penyuluh
Pertanian.

Masalah

Menjelaskan tentang permasalahan yang terjadi di wilayah kerja Penyuluh


Pertanian yang dilengkapi dengan penelusuran penyebab terjadinya kendala
dalam mengelola usahatani. Banyak faktor penyebab terjadinya kegagalan
petani selain daya kemampuan petani dalam penerapan teknologi juga dapat
disebabkan oleh faktor dukungan pembiayaan maupun kebijakan . Dalam
penyajian data disampaikan dengan menggunakan  perhitungan persentase
dari dua sisi permasalahan yang disorot yaitu disebabkan oleh prilaku dan non
prilaku. ;
a.    Permasalahan prilaku

berkaitan dengan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku pelaku utama,


pelaku usaha, kelembagaan petani, penyuluh dan petugas dinas/instansi
lingkup pertanian, serta seluruh pemangku kepentingan yang menjadi kendala
dalam pencapaian tujuan pembangunan pertanian

b.    Permasalahan non prilaku

berkaitan dengan aspek kebijakan, sarana/prasarana, pembiayaan, maupun


pengaturan dan pelayanan yang menjadi penghambat pencapaian tingkat
produktivitas,

Rencana Kegiatan Penyuluhan

Merupakan upaya mencapai tujuan yang disekapakati oleh peserta lokakarya penyusunan
RKPD yang akan menjadi acuan bagi Penyuluh Pertanian dalam melakukan pendampingan
teknologi. Berbagai macam metoda penyuluhan pertanian dapat menjadi alternatif pilihan
dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian.  Rencana kegiatan penyuluhan
pertanian disajikan bentuk matriks.

a.         Rencana kegiatan penyuluhan pertanian dengan data data terdiri dari


keadaaan, tujuan, masalah, sasaran ( target beneficeries), materi, kegiatan/
metoda, volume, lokasi, waktu, sumber biaya, pelaksana dan penanggung jawab
sebagaimana tersaji pada lampiran  matriks Form 1.  yang disyahkan oleh
kepala BPP.

b.        Rencana kegiatan yang bersifat membantu/mengikhtiarkan kemudahan bagi


petani dan pelaku usaha, kelembagaan petani, berupa sajian data yang terkait
dengan aspek kebijakan, sarana/prasarana, pembiayaan, pengaturan dan
pelayanan, disajikan pada lampiran matriks Form 2. yang disyahkan oleh
kepala BPP.

Sajian kedua matriks pendukung kegiatan penyuluhan pertanian inilah yang akan menjadi
acuan bagi Penyuluh Pertanian melakukan pendampingan teknologi pada petani setelah
mendapatkan pengesahan dan persetujuan dari kelembagaan penyuluhan pertanian di
kecamatan dan kepala desa/kelurahan di wilayah kerja Penyuluh Pertanian

Penutup
Sajian informasi yang terkait dengan penjabaran kegiatan penyuluhan pertanian yang
diwujudkan dalam bentuk matriks Programa Penyuluhan Pertanian yang disahkan oleh
pimpinan kelembagaan penyuluhan pertanian tingkat kecamatan

Anda mungkin juga menyukai