Anda di halaman 1dari 18

PENDAHULUAN

Latar belakang
Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah
penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya, informasi dan
teknologi pertanian tersebut bisa disampaikan secara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan media penyuluhan. Berbagai media penyuluhan
dapat digunakan untuk megemas informasi dan teknologi yang akan disampaikan
kepada petani sebagai pengguna teknologi seperti: media cetak, media audio, media
audio visual, media berupa obyek fisik atau benda nyata. Secara umum dapat
dikatakan bahwa media merupakan suatu perantara yang digunakan dalam proses
belajar.
Tujuan penggunaan media adalah untuk memperjelas informasi yang
disampaikan sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan sasaran. Dengan demikian media berperan penting dalam memberikan
pengalaman kongkrit dan sesuai dengan tujuan belajar. Dalam bidang pendidikan,
pelatihan dan penyuluhan, kemampuan literasi visual sangat penting, khususnya
bagi para guru, dosen, penyuluh, maupun pelatih/fasilitator lainnya karena dengan
demikian mereka dapat lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan materi
penyuluhan, pelajaran/pelatihannya.
Media apapun yang digunakan, pada prinsipnya harus dapat meningkatkan
efektivitas dan kelancaran proses belajar terutama dalam memperjelas materi yang
dipelajari sehingga dapat mempercepat terjadinya perubahan perilaku
(pengetahuan, keterampialn dan sikap) dikalangan kelompok sasaran. Selain dari
pada itu media diharapkan dapat lebih mengkongkritkan apa yang dijelaskan
komunikator kepada komunikan (sasaran), sehingga sasaran lebih mudah dan lebih
cepat menangkap materi, apa yang dilihat sasaran akan terkesan lebih lama
dibandingkan dengan didengar dan media mampu memotivasi dan mampu
memusatkan perhatian. Dalam hal ini media yang digunakan untuk memudahkan
dalam penyampaian materi berupa powerpoint dan brosur dan benda nyata.
Materi penyuluhan pada hakekatnya merupakan segala pesan yang ingin
dikomunikasikan oleh seorang penyuluh kepada masyarakat penerima manfaatnya.
Pesan yang disampaikan dalam proses penyuluhan harus bersifat inovatif yang

1
mampuh mengubah atau mendorong terjadinya perubahan kearah pembahruan
dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Ragam materi yang disiapkan dalam
setiap kegiatan penyuluhan antara lain mencakup : a) Kebijakan dan peraturan yang
berkaitan drngan pelaksanaan pembangunan pertanian, b) Hasil-hasil penelitian
atau pengujian dan rekomendasi teknis, c) Pengalaman petani yang berhasil, d)
Informasi pasar, e) petunjuk teknik budidaya, f) Informasi tentang kelembagaan dan
peningkatan kualitas dan kuantitas produk serta g) Dorongan untuk terciptanya
swakarsa, swakarya dan swadaya masyarakat (Vedemcum Bimas). Pemilihan
materi penyuluhan harus selalu mengacu pada kebutuhan petani, akan tetapi dalam
praktiknya seringkali penyuluh kesulitan untuk memilih dan manyajikan materi yang
benar-benar dibutuhkan masyarakt. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka
dapat disimpulkan bahwa materi penyuluhan pertanian merupakan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan penyuluh kepada petani sesuai dengan kebutuhan
mereka.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
materi penyuluhan pertanian merupakan pesan atau informasi yang ingin
disampaikan penyuluh kepada petani sesuai dengan kebutuhan mereka.
Berdasarkan hasil identifikasi di Desa Tegallega ditemukan beberapa permasalahan,
permasalahan tersebut diantaranya: 1) penggunaan POC yang belum optimal, 2)
serangan hama lalat buah pada tanaman cabai, 3) seleksi benih yang belum
dilaksanakan, 4) penerapan sistem tanam jajar legowo yang masih rendah. Dari
keempat permasalahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa materi yang dibutuhkan
petani di Desa tersebut antara lain: 1) cara pembuatan MOL keongmas yang
digunakan sebagai POC, 2) manfaat dan cara pembuatan perangkap lalat buah
untuk mengendalikan hama lalat buah pada tanaman cabai, 3) tahapan seleksi
benih padi, dan 4) manfaat sistem tanam jajar legowo padi sawah. Keempat materi
tersebut akan dituangkan dalam bentuk LPM dan sinopsis.

2
Tujuan
Adapun tujuan dari media dan materi Penyuluhan Pertanian sebagai berikut:
1. Untuk memudahkan penyampaian informasi dalam kegiatan penyuluhan dengan
media dan materi penyuluhan.
2. Untuk melancarkan proses belajar mengajar dan memudahkan jalannya
kegiatan penyuluhan.
3. Memberikan pengalaman konkrit sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan penyuluhan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Media Penyuluhan Pertanian


Media Penyuluhan Pertanian bisa juga disebut sebagai alat bantu
Penyuluhan Pertanian. Tentang hal ini, Mardikanto (2009), menyebutkan alat bantu
Penyuluhan Pertanian adalah alat-alat atau perlengkapan Penyuluhan Pertanian
yang diperlukan oleh seorang Penyuluh guna memperlancar proses mengajarnya
selama kegiatan Penyuluhan Pertanian itu dilaksanakan.
Alat ini diperlukan, untuk mempermudah Penyuluh selama melaksanakan
kegiatan Penyuluhan Pertanian, baik dalam menentukan/memilih materi Penyuluhan
Pertanian atau menerangkan inovasi yang disuluhkan. Alat bantu Penyuluhan
Pertanian terdiri dari kurikulum, lembar persiapan Penyuluhan Pertanian, papan tulis
atau papan penempel, alat tulis, proyektor, dan perlengkapan ruangan.
Peranan media penyuluhan pertanian dapat ditinjau dari beberapa segi yakni
dari proses komunikasi, segi proses belajar dan segi peragaan dalam proses
komunikasi, segi proses belajar dan dari peragaan dalam proses belajar.dan dari
peragaan. Prosedur pemilihan media penyuluhan pertanian perlu mendapat
perhatian sebagai berikut :
1. Tetapkan pesan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran yakni
kebutuhan petani.
2. Rumuskan tujuan yang hendak dicapai yakni perubahan prilaku petani dengan
aspek pengetahuan keterampilan dan sikap.

3
3. Lakukan pemilihan terhadap media penyuluhan yang tersedia, potensi
lingkungan petani yang dapat dimanfaatkan sebagai media penyuluhan dan
penilaian terhadap tahap adopsi sasaran
4. Perhitungan biaya yang diperlukan untuk persiapan pembuatan atau pengadan
media penyuluhan.
5. Tetapkan media penyuluhan sesuai dengan metode penyuluhan yang telah
ditetapkan.
6. Lakukan evaluasi pemilihan dan penggunaan metode
Evaluasi penting dilakukan untuk mengukur sejauh mana media penyuluhan
pertanian yang telah dipilih dan digunakan. Dirasakan manfaatnya terhadap
pemilihan bahan perbaikan dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi
penggunaan media penyuluhan pertanian pada periode berikutnya secara
berkesinambungan. Jenis media yang dipilih tergantung dengan materi yang
disampaikan.
Media dipilih berdasarkan kebutuhan petani, serta harus memperhatikan situasi
dan kondisi yang ada, selain itu pemilihan media tersebut tergantung pada tujuan
yang ingin dicapai. Jenis media penyuluhan tersebut dikelompokkan ke dalam media
penyuluhan tercetak, media penyuluhan audio, media penyuluhan audio-visual dan
objek fisik atau benda nyata.
Adapun jenis media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan pertanian di
Desa Tegallega berupa powerpoint, brosur serta benda sesungguhnya. Adapun
output dari kegiatan ini berupa media penyuluhan pertanian sesuai materi serta
dokumentasi kegiatan. Adapun Jenis media penyuluhan pertanian yang digunakan
sebagai berikut:
Tabel 1. Media Penyuluhan Pertanian
Materi Media yang digunakan

1. Pemanfaatan dan cara Powerpoint, folder, dan benda nyata


pembuatan MOL Keongmas
2. Pembuatan perangkap lalat Powerpoint, folder, dan benda nyata
buah
Powerpoint, simulasi, dan folder
3. Sistem tanam jajar legowo
Powerpoint, folder, dan benda nyata
4. Seleksi benih
Sumber : Data Primer Desa Tegallega 2018

4
Materi Penyuluhan Pertanian
Materi Penyuluhan Pertanian pada hakekatnya merupakan segala pesan
yang ingin dikomunikasikan oleh seorang Penyuluh kepada masyarakat penerima
manfaatnya. Dengan kata lain, materi Penyuluhan Pertanian adalah pesan yang
ingin disampaikan dalam proses komunikasi pembangunan Mardikanto, (2009).
Menurut UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan, materi Penyuluhan Pertanian didefinisikan sebagai
bahan Penyuluhan Pertanian yang akan disampaikan oleh para Penyuluh kepada
pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi,
teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian
lingkungan. Ditinjau dari sifatnya, Mardikanto (1985), dalam Mardikanto (2009),
membedakan adanya tiga macam materi Penyuluhan Pertanian, yaitu:
1. Berisi pemecahan masalah yang sedang dan akan dihadapi.
2. Berisi petunjuk dan rekomendasi yang harus dilaksanakan.
3. Materi yang bersifat instrumental.
Apapun materi Penyuluhan Pertanian yang disampaikan oleh seorang
Penyuluh, pertama-pertama harus diingat bahwa materi tersebut harus selalu
mengacu kepada kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat penerima manfaatnya.
Tetapi didalam praktek, sering kali Penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih
dan menyajikan materi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyrakat penerima
manfaatnya.
Penyusunan materi penyuluhan berdasarkan masalah yang berada
dilapangan. Penyusunan materi dilakukan untuk dijadikan bahan dalam melakukan
penyuluhan kepada pelaku utama, materi penyuluhan pertanian yang sudah
ditetapkan dituangkan kedalam Sinopsis dan LPM. Materi yang dibutuhkan petani
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Penyusunan materi penyuluhan
No. Materi
1 Pemanfaatan dan cara pembuatan MOL Keongmas
2 Pembuatan perangkap lalat buah
3 Sistem tanam jajar legowo
4 Seleksi benih
Sumber : Data Primer Desa Tegallega 2018

5
Dapat dilihat dalam tabel 2 pemilihan materi berdasarkan pada permasalahan
dan kebutuhan atau sesuai dengan kondisi dilapangan yang dibutuhkan petani.
1. Pemupukan belum berimbang
Pupuk merupakan bahan yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan
bagi tanaman. Pupuk ditambahkan pada media tanam guna memenuhi kebutuhan
hara tanaman, apabila unsur hara pada tanaman terpenuhi maka pertumbuhan dan
hasil tanaman tersebut akan meningkat. Pupuk digolongkan menjadi dua yaitu
pupuk organik dan pupuk anorganik. Dalam hal pemupukan masyarakat tani Desa
Tegallega lebih tertarik menggunakan pupuk kimia karena lebih praktis. Petani di
Desa Tegallega mengaplikasikan pupuk kimia secara berlebihan, mereka tidak tahu
bahwa penggunaan pupuk kimia yang berlebihan akan berdampak negatif baik bagi
tanah, tanaman maupun lingkungan sekitar. Dalam hal ini penggunaan pupuk
organik padat maupun cair masih sangat minim, oleh karena itu penulis memilih
materi pemanfaatan pupuk organik cair, adapun materi yang dipilih berupa
pemanfaatan dan cara pembuatan MOL keongmas sebagai POC. Mengingat
mikroorganisme lokal ini sering dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair serta
bahannya yang ramah lingkungan dan mudah untuk dibuat sehingga diharapkan
petani mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia, dan beralih ke pupuk organik,
serta mampu membuat MOL secara mandiri.

2. Pengendalian hama dan penyakit


Desa Tegallega memiliki dua komoditas utama yang dibudidayakan yaitu
padi dan hortikultura. Serangan hama dan penyakit pada padi tidak terlalu fatal.
Dalam hal ini komoditas hortikultura lebih banyak terserang hama dan penyakit.
Komoditas hortikultura yang sering terserang hama dan penyakit adalah cabai.
Hama yang sering menyerang tanaman cabai yaitu lalat buah. Untuk itu perlu
dilakukan upaya pengendalian agar kerusakan yang terjadi khususnya pada cabai
tidak semakin menyebar. Dari permasalahan tersebut penulis memilih materi
pengendalian hama penyakit berupa pembuatan perangkap alami untuk lalat buah.
Dalam penyampaian materi ini diharapkan petani dapat membuat perangkap lalat
buah secara mandiri.

3. Sistem tanam jajar legowo

6
Padi merupakan komoditas utama yang dibudidayakan di Desa Tegallega.
Petani di Desa Tegallega masih menanam padi dengan sistem tegel, belum
menerapkan sistem tanam jajar legowo karena kurangnya pengetahuan serta
keterampilan mereka mengenai sistem tanam jajar legowo, Oleh karena itu penulis
memilih materi mengenai sistem tanam jajar legowo. Dalam penyampaian materi ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam sistem
tanam jajar legowo padi.

4. Seleksi benih
Petani di Desa Tegallega tidak terlalu memperhatikan karakteristik benih
padi, baik benih yang bernas maupun benih yang hampa, mereka beranggapan
bahwa semua benih memiliki mutu yang sama sehingga tidak perlu dilakukan seleksi
benih. Sebagian besar petani di Desa tersebut enggan melakukan seleksi benih
terlebihh dahulu akibatnya banyak benih padi yang tidak tumbuh secara optimal saat
ditanam, oleh karena itu penulis memilih materi penyuluhan mengenai tahapan
seleksi benih padi. Dalam penyampaian materi ini diharapkan petani mampu
menerapkan seleksi benih sesuai prosedur.

Permasalahan dalam unit ini yaitu sulitnya menggalih informasi mengenai


permasalahan yang mereka hadapi. Solusi dari permasalahan tersebut dengan
melakukan anjangsana ke setiap Poktan dan mencatat setiap kendala yang mereka
hadapi dalam melakukan usahatani. Output kegiatan dari keempat materi
penyuluhan pertanian berkelanjutan tersebut berupa lembar persiapan menyuluh
(LPM), sinopsis materi penyuluhan, serta dokumentasi kegiatan penyuluhan.

Penyusunan materi dan media penyuluhan berdasarkan masalah yang


berada dilapangan tersebut dilakukan untuk dijadikan bahan dalam melakukan
penyuluhan kepada pelaku utama, materi penyuluhan pertanian yang sudah
ditetapkan. Penyusunan materi dan media yang dilakukan dalam persiapan
penyuluhan diatas dibuat dalam Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) dan sinopsis
yang disusun sebelum dilakukan penyuluhan. Dokumen LPM dan sinopsis tersebut
dapat dilihat dibawah ini :

7
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM) 1
Judul : Pembuatan MOL Keong Mas
Tujuan :Petani dapat membuat MOL keongmas dengan tingkat keberhasilan
85%
Metode : Ceramah, diskusi,dan demonstrasi cara
Media : power point, gambar, brosur, dan benda nyata.
Waktu : 45 menit
Alat Bantu : Infocus
Pokok Uraian Kegiatan Waktu

Kegiatan

Pendahuluan  Ucapan salam 10 menit


 Perkenalan
 Ice breaking
 Judul materi yang akan disampaikan
Isi/Materi  Menjelaskan tentang pengertian MOL 30 menit
 Menjelaskan tentang tujuan
pembuatan MOL
 Menjelaskan manfaat MOL
 Menjelaskan alat dan bahan yang
digunakan untuk membuat MOL
keong mas
 Menjelaskan tahapan pembuatan
MOL keong mas
 Menjelaskan cara penggunaan MOL
keong mas
 Mendemonstrasikan tahapan
pembuatan MOL keong mas
 Diskusi/Tanya jawab

Pengakhiran  Evaluasi hasil penyampaian materi 5 menit


dengan memberikan pertanyaan
tentang materi yang telah
disampaikan pada beberapa sasaran
 Kesimpulan
 Permohonan maaf apabila dalam
penyampaian materi kurang
sempurna
 Ucapan salam penutup

Bogor, 13 Juli 2018


Mahasiswa pendamping,

8
Gina Luciyana
Tahapan Pembuatan MOL Keong Mas

Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme


yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan
pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utama
MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat,
glukosa, dan sumber mikroorganisme. Karbohidrat sebagai sumber nutrisi untuk
mikroorganisme dapat diperoleh dari limbah organik seperti air cucian beras,
singkong, gandum,dll. Sumber glukosa berasal dari cairan gula merah, gula pasir,
dan air kelapa, serta sumber mikroorganisme berasal dari kulit buah yang sudah
busuk, terasi, keong, nasi basi, dan urin sapi.

Tujuan pembuatan MOL keong mas adalah untuk mengurangi penggunaan pupuk
kimia yang dapat merusak struktur tanah. MOL sering dimanfaatkan untuk budidaya
pertanian organik atau semi organik. Adapun manfaat MOL keong mas yaitu sebagai
berikut:a) Mol dapat dimanfaatkan sebagai POC (Pupuk Organik Cair), b) Mol
sebagai dekomposer atau biang kompos untuk pembuatan kompos, c) sebagai
pestisida nabati untuk mengusir hama tanaman. Alat dan bahan yang digunakan
untuk membuat MOL keong mas yaitu: a) 1 Kg keong mas hidup, b) 1 ons gula
merah, c) 2 liter air kelapa atau air cucian beras, d) 2 jerigen kosong atau aqua
botol, e) lesung, f) selang kecil. Tahapan pembuatan MOL diantaranya: a)
cincang/tumbuk keong mas terlebih dahulu, b) campurkan gula merah dengan air
kelapa/air cucian beras, c) kemudian masukkan semua bahan ke dalam jerigen/botol
aqua setelah itu tutup rapat jerigen, d) diamkan selama kurang lebih 2 minggu, e)
untuk membuang gas yang terbentuk sebaiknya tutup jerigen dibuka setiap pagi
selama kurang lebih 5 menit.

Pelaksanaan penyuluhan pembuatan MOL keong mas ini diharapkan petani mampu
membuat MOL keong mas secara mandiri dalam skala kecil maupun skala besar,
sehingga dapat diterapkan dilahan mereka.
Sumber: http://8villages.com/full/petani/question/id/56cdb60fbffe47d404ef37df
Bogor, 13 Juli 2018

9
Mahasiswa Pendamping,

Gina Luciyana
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM) 2
Judul : Cara Membuat Perangkap Lalat Buah Alami
Tujuan :Petani dapat membuat perangkap lalat buah alami dengan tingkat
keberhasilan 85%
Metode : Ceramah, diskusi dan demonstrasi cara
Media : power point, gambar, brosur, dan benda nyata.
Waktu : 45 menit
Alat Bantu : Infocus, alat dan bahan untuk membuat perangkap lalat buah alami
Pokok Uraian Kegiatan Waktu

Kegiatan

Pendahuluan  Ucapan salam 10 menit


 Perkenalan
 Ice breaking
 Judul materi yang akan disampaikan
Isi/Materi  Menjelaskan tentang hama lalat 30 menit
buah
 Menjelaskan akibat dari serangan
lalat buah pada cabai
 Memaparkan alat dan bahan untuk
membuat perangkat lalat buah
 Menjelaskan proses pembuatan
perangkap lalat buah
 Menjelaskan prinsip kerja lalat buah
 Diskusi/Tanya jawab
 Demonstrasi cara pembuatan
perangkap lalat buah alami
Pengakhiran  Kesimpulan 5 menit
 Permohonan maaf apabila dalam
penyampaian materi kurang
sempurna
 Ucapan salam penutup

Bogor, 03 Agustus 2018


Mahasiswa Pendamping,

10
Gina Luciyana

PEMBUATAN PERANGKAP LALAT BUAH


ALAMI
Lalat buah (Bactrocera sp.) merupakan
serangga kecil berbentuk fisik menyerupai tawon, hama ini banyak menyerang buah-
buahan dan sayuran, termasuk buah cabe. Lalat buah yang menyerang tanaman
adalah lalat buah betina. Menyerang dengan cara menyuntikkan telur pada buah.
Telor akan menetas menjadi larva, kemudian larva – larva tersebut menggerogoti
buah dan menyebabkan busuk buah.

Pada buah cabe serangan lalat buah menyebabkan busuk basah. Pada sayuran
buah seperti paria, timun, dan gambas serangan lalat buah menyebabkan buah
bengkok dan busuk. Lalat buah sulit dikendalikan dengan penyemprotan pestisida,
sebab hama ini tidak hinggap dalam waktu lama pada tanaman. Lalat buah betina
hanya hinggap untuk bertelur lalu terbang kembali.Salah satu cara untuk
mengendalikan lalat buah adalah dengan membuat perangkap. Dalam hal ini
senyawa pemikat (metil eugenol) diganti dengan buah pisang yang terlalu matang.
Buah pisang yang digunakan adalah buah pisang yang sudah terlalu matang (tapi
tidak busuk). Aroma buah pisang matang mampu menarik perhatian lalat buah.
Berikut cara membuat perangkap lalat buah dengan pisang matang, adapun alat dan
bahan yang digunakan untuk membuat perangkap lalat buah adalah sebagai
berikut:1). botol bekas air mineral, 2). kawat, 3). kain secukupnya, 4). buah pisang
matang, 5). air secukupnya. Adapun tahapan pembuatan perangkap lalat buah alami
adalah sebagai berikut:1). botol dilubangi pada sisi bagian atas sebanyak 3 atau 4
lubang, 2). diameter lubang -/+ 5 mm, 3). tutup botol dilubangi untuk memasukkan
kawat, 5). pada ujung kawat yang berada diluar botol dibengkokkan sebagai pengait,
6). bungkus buah pisang matang dengan kain secukupnya, ukurannya disesuaikan
dengan mulut botol, 7). kemudian buah pisang yang sudah dibungkus tersebut
dikaitkan pada ujung kawat yang berada didalam botol, 8). isi botol dengan air
secukupnya, air jangan sampai menyentuh buah pisang. Prinsip kerja perangkap ini

11
adalah, lalat buah jantan tertarik dengan aroma pisang matang. Kemudian masuk
melalui lubang dan tenggelam didalam air lalu mati. Buah pisang harus diganti setiap
2 hari, dengan perangkap ini reproduksi lalat buah terhenti, sebab lalat buah jantan
tidak bisa membuahi lalat buah betina. Dengan demikian Lalat buah betina tidak
akan menyerang, karena lalat buah hanya menyerang buah dan tanaman disaat
bertelur saja.

Setelah dilaksanakan penyuluhan pembuatan perangkap lalat buah ini diharapkan


dapat membantu petani dalam mengendalikan hama lalat buah secara alami, selain
itu diharapkan petani dapat membuat perangkap lalat buah secara mandiri.
Sumber: https://mitalom.com/membuat-perangkap-lalat-buah-dengan-pisang-
matang/
Bogor, 03 Agustus 2018
Mahasiswa Pendamping,

Gina Luciyana
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM) 3
Judul : Seleksi Benih Padi
Tujuan :Petani dapat menerapkan seleksi benih dengan tingkat keberhasilan
85%
Metode : Ceramah, diskusi,dan demonstrasi cara
Media : power point, gambar, benda nyata dan brosur.
Waktu : 45 menit
Alat Bantu : Infocus, alat dan bahan yang digunakan untuk seleksi benih padi
Pokok Uraian Kegiatan Waktu

Kegiatan

Pendahuluan  Ucapan salam 10 menit


 Perkenalan
 Ice breaking
 Judul materi yang akan disampaikan
Isi/Materi  Menjelaskan tentang pengertian 30 menit
benih
 Menjelaskan tentang tujuan seleksi
benih padi

12
 Menjelaskan ciri-ciri benih bermutu
 Memaparkan manfaat seleksi benih
 Menjelaskan alat dan bahan yang
digunakan untuk seleksi benih
 Menjelaskan tahapan seleksi benih
padi
 Mendemonstrasiikan tahapan
seleksi benih
 Diskusi/Tanya jawab

Pengakhiran  Evaluasi hasil penyampaian materi 5 menit


dengan memberikan pertanyaan
tentang materi yang telah
disampaikan pada beberapa sasaran
 Kesimpulan
 Permohonan maaf apabila dalam
penyampaian materi kurang
sempurna
 Ucapan salam penutup

Bogor, 12 Juli 2018


Mahasiswa pendamping,

Gina Luciyana

SELEKSI BENIH PADI

Benih padi adalah gabah yang dihasilkan dengan cara khusus dengan tujuan untuk
disemai atau ditabur menjadi pertanaman, benih yang bersertifikasi adalah benih
yang proses produksinya melalui sistem sertifikasi yaitu sistem produksi benih yang

13
mendapat pemeriksaan lapangan dan pengujian secara laboratorium oleh instansi
yang berwenang memenuhi persyaratan standar yang ditentukan.

Benih padi yang unggul sangat penting sekali dalam suatu usahatani, karena benih
merupakan faktor utama dan penentu keberhasilan suatu budidaya. Ciri-ciri benih
bermutu diantaranya: a) benih berlabel, b) benih dengan tingkat kemurnian dan daya
tumbuh yang tinggi, c) berukuran penuh dan seragam, d) daya kecambah diatas
80 % (vigor tinggi), e) bebas dari biji gulma, f) bebas dari hama, penyakit, jamur
atau bahan lain.Tujuan dari seleksi benih menggunakan air garam adalah untuk
memisahkan antara benih yang berisi dan yang tanpa isi (gabuk). Manfaat seleksi
benih diantaranya: a) seleksi benih dapat meningkatkan daya tumbuh sehingga
memungkinkan pertumbuhan dari benih tumbuh dengan seragam dan sehat, b)
seleksi benih juga memungkinkan benih terhindar dari hama karena hama akan ikut
terangkat keatas bersamaan dengan benih yang gabuk atau tidak terisi. Alat dan
bahan yang digunakan dalam melakukan seleksi benih diantaranya:
a) ember/Panci, b) saringan, c) benih padi sesuai kebutuhan, d) garam dapur, e)
telur ayam/bebek, f) air secukupnya. Tahapan seleksi benih yaitu sebagai berikut:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, b) isilah ember dengan air sekitar 3/4
bagian, c) tuangkan garam dapur kedalam ember yang berisi air, kemudian
masukkan telur kedalam air garam, d) amatilah posisi telur, jika telur melayang
dipermukaan air, ambillah telur tersebut lalu masukkan benih. Jika telur belum
mengapung, tambahkan garam hingga telur mengapung, e) masukkan benih
kedalam air garam sambil diaduk. Saring benih yang mengapung(hampa), ambil
benih yang bernas(benih yang tenggelam), kemudian dicuci bersih dan dimasukkan
kedalam karung, f) simpan selama 24 jam, kemudian benih siap disebar.

Adanya kegiatan penyuluhan seleksi benih padi diharapkan dapat membantu petani
dalam memisahkan benih yang bernas dan benih yang hampa, sehingga tidak
merugikan petani apabila benih tersebut dipindah tanam,selain itu diharapkan petani
mau menerapkan seleksi benih terlebih dahulu.
Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/materilokalita/detail/12473/seleksi-benih-padi
Bogor, 12 Juli 2018
Mahasiswa Pendamping,

14
Gina Luciyana
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM) 4
Judul : Sistem Tanam Jajar Legowo Padi Sawah
Tujuan : Petani dapat menjelaskan teknologi sistem tanam jajar legowo
dengan tingkat keberhasilan 90%
Metode : Ceramah, diskusi dan simulasi
Media : power point, gambar, dan brosur, simulasi.
Waktu : 45 menit
Alat Bantu : Infocus, stereofoam, dan paku
Pokok Uraian Kegiatan Waktu

Kegiatan

Pendahuluan  Ucapan salam 10 menit


 Perkenalan
 Ice breaking
 Judul materi yang akan disampaikan
Isi/Materi  Menjelaskan tentang pengertian 30 menit
Jajar Legowo
 Menjelaskan tentang tujuan Jajar
legowo
 Menjelaskan tipe-tipe jajar legowo
 Menjelaskan tipe jajar legowo 4:1
 Menjelaskan jarak tanam jajar
legowo
 Menjelaskan manfaat sistem tanam
jajar legowo
 Menjelaskan kekurangan sistem
tanam jajar legowo
 Simulasi tentang sistem tanam jajar
legowo
 Diskusi/Tanya jawab
Pengakhiran  Evaluasi hasil penyampaian materi 5 menit
dengan memberikan pertanyaan
tentang materi yang telah
disampaikan pada beberapa
sasaran
 Kesimpulan
 Permohonan maaf apabila dalam
penyampaian materi kurang
sempurna
 Ucapan salam penutup

15
Bogor, 03 Agustus 2018
Mahasiswa Pendamping,

Gina Luciyana

Sistem Tanam Jajar Legowo Padi Sawah


“Jajar Legowo” adalah suatu sistem penanaman padi dengan cara mengatur jarak
tanam. sistem tanam legowo merupakan cara tanam padi sawah dengan pola
beberapa barisan tanaman yang diselingi satu barisan kosong. Tanam yang
seharusnya ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan sebagai tanaman
sisipan didalam barisan. Pada prinsipnya penerapan sistem tanam jajar legowo
adalah memanipulasi lahan yang ada dengan cara mengatur jarak tanam agar
mampu menampung populasi tanaman lebih banyak dengan tanaman efek pinggir
lebih banyak.

Tipe tanam jajar legowo untuk padi sawah secara umum bisa dilakukan dengan
berbagai tipe yaitu: legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe lainnya. Namun
dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi dicapai
oleh legowo 4:1, dan untuk mendapatkan bulir gabah berkualitas benih dicapai oleh
legowo 2:1. Legowo 4 : 1 adalah tipe jajar legowo dimana setiap empat baris
tanaman diselingi oleh satu barisan kosong. Tipe ini memiliki 2 baris tanaman pinggir
dan 2 baris tanaman tengah. Modifikasi jarak tanam pada cara tanam legowo bisa
dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Secara umum, jarak tanam yang dipakai
adalah 25 cm x 12,5 cm x 50 cm (jarak antar barisan, jarak antar tanaman/barisan
pinggir, jarak barisan kosong). Manfaat sistem tanam jajar legowo diantaranya: a).
jumlah populsai tanaman meningkat, dengan sistem tanam jajar legowo jumlah
populasi tanaman padi bisa ditingkatkan dan diharapkan jumlah produksi gabah juga
akan meningkat, b). memudahkan perawatan dan pemeliharaan, pertanaman padi
dengan sistem jajar legowo memiliki banyak baris kosong sehingga dapat
mempermudah dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman.
Pemupukan, pengontrolan dan penyemprotan bisa dilakukan memalui barisan
kosong tersebut sehingga tanaman tidak terganggu,c). menekan serangan hama
dan penyakit, dengan adanya barisan kosong pada lahan pertanaman, lingkungan

16
relatif lebih terbuka sehingga beberapa hama terutama tikus tidak menyukai tempat
tersebut. Sistem jajar legowo juga dapat mengurangi kelembaban sehingga
perkembangan penyakit bisa ditekan, d). hemat biaya pemupukan, penerapan
sistem jajar legowo diharapkan dapat menekan serta menghemat penggunaan
pupuk, karena pemupukan lebih terkonsentrasi pada tanaman dalam barisan, e).
meningkatkan produksi dan kualitas gabah, penerapan sistem jajar legowo memiliki
jumlah tanaman pinggir yang lebih banyak. Seperti kita ketahui bahwa tanaman
pinggir memiliki kualitas pertumbuhan dan jumlah produksi yang lebih baik.
Tanaman yang berada pada barisan pinggir memiliki ruang tumbuh lebih leluasa
serta mendapatkan intensitas sinar matahari lebih banyak, intensitas sinar matahari
mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi padi,dengan semakin banyaknya
tanaman efek pinggir kualitas dan produksi gabah dapat meningkat. Kelemahan
sistem tanam jajar legowo yaitu sebagai berikut: a). akan membutuhkan tenaga kerja
yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama pada saat melakukan proses
penanaman padi, b). membutuhkan benih yang lebih banyak, ini
dikarenakan semakin banyaknya populasi tanaman padi, c). biaya yang dikeluarkan
untuk membayar tenaga kerja lebih banyak, c). pada umumnya pada lahan yang
menggunakan jajar legowo, maka akan lebih banyak ditumbuhi rumput.

Setelah melaksanakan penyuluhan tentang sistem tanam jajar legowo diharapkan


dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani, selain itu
diharapkan petani mau dan mampu menerapkan sistem tanam padi jajar legowo.
Sumber:Bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/2014/leaflet/jajar%legow
o

Bogor, 03 Agustus 2018


Mahasiswa Pendamping,

Gina Luciyana

17
BAB III
KESIMPULAN
Pelaksanaan penyuluhan terdiri dari persiapan materi penyuluhan dan
media penyuluhan. Materi Penyuluhan adalah bahan penyuluhan yang akan
disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam
berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen,
ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan. Dalam penyusunannya dilaksanakan
sesuai dengan permasalahan yang ada diwilayah kerja atau desa serta kebutuhan
pelaku usaha dan pelaku utama. Penentuan materi dan media di Desa Tegallega
sesuai dengan permasalahan dan kondisi wilayah yang terdiri dari manfaat dan cara
pembuatan MOL keongmas, pembuatan perangkap lalat buah, sistem tanam jajar
legowo dan seleksi benih.

Media penyuluhan merupakan bagian dalam pelaksanaan penyuluhan.


media penyuluhan adalah suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk
memudahkan penyampaian materi kepada sasaran, agar sasaran dapat menyerap
pesan dengan mudah dan jelas. Penentuan media penyuluhan disesuaikan dengan
materi penyuluhan dan juga kondisi dilapangan. Media penyuluhan yang digunakan
adalah media cetak berupa power point, brosur dan benda nyata media penyuluhan
yang digunakan dapat dijadikan sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam
penyerapan materi yang disuluhkan kepada pelaku usaha dan pelaku utama.

18

Anda mungkin juga menyukai