Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU TANAMAN PERKEBUNAN (AGH341)

PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA SAWIT

Kelompok 6

Kelas Praktikum Paralel 10

1. Muhammad Khoir Btr A24170042


2. Naasih El Ibaad Abhal A24180022
3. Thania Nur Alifia R. A24180181
4. Muhammad Ro’yun N. H34180056

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2021
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan penting penghasil minyak


makanan, minyak industri, maupun bahan bakar nabati (biodiesel). Indonesia
adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah Malaysia. Banyak hal
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit, salah satu
hal yang dapat dilakukan adalah dengan pemeliharaan yang intensif. Salah satu
faktor utama yang berpengaruh dalam pertumbuhan dan produktivitas kelapa
sawit adalah pemupukan. Pemupukan merupakan pemberian unsur hara ke dalam
tanah untuk menjaga keseimbangan hara yang dibutuhkan tanaman dan mengganti
hara yang hilang terbawa hasil panen (Panggabean S 2017).

Hal tersebut diperkuat oleh Natalia et al. (2016), menurut beliau satu
alternatif tindakan efisiensi biaya pemupukan yang dapat dilakukan adalah
meningkatkan efektivitas pemupukan di lapang. Adiwiganda (2007) menyatakan
bahwa pemupukan pada kelapa sawit secara rutin dan cukup serta berimbang
menjadi lebih penting karena kemampuan dari kelapa sawit untuk mengabsorbsi
unsur hara yang jauh di dalam tubuh tanah adalah rendah. Terdapat pula beberapa
faktor yang sangat berpengaruh terhadap penyerapan hara melalui akar tanaman,
seperti kesuburan tanah dan kemampuan setiap tanaman yang berbeda dalam
menyerap hara.

Keefektifan dan efisiensi pemupukan pada kelapa sawit dapat dicapai


dengan manajemen pemupukan di lapangan harus diupayakan seoptimal mungkin,
antara lain pemupukan kelapa sawit rutin dan cukup serta berimbang, jenis pupuk,
dosis pupuk, waktu dan cara aplikasi pemupukan yang tepat, serta pengawasan
pemupukan yang lebih tepat.

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan mempelajari prosedur pengambilan sampel daun


(leaf sampling unit) dan proses persiapan pemupukan di lapangan. Serta
mempelajari proses distribusi pupuk tanaman kelapa sawit.
II. METODE PELAKSANAAN
2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum “Morfologi Tanaman Kelapa Sawit dan Sex Ratio Bunga”


dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 5 Maret pukul 07.00 – 10.00 WIB melalui
media zoom secara online.

2.2 Cara Kerja


1. Melakukan pembagian tugas antar anggota kelompok.
2. Mencari sumber pustaka seperti jurnal ilmiah sesuai topik bahasan.
3. Mencari informasi mengenai prosedur pengambilan sampel daun (leaf
sampling unit).
4. Mencari informasi mengenai proses persiapan pemupukan di lapangan.
5. Mencari informasi mengenai proses distribusi pupuk tanaman kelapa
sawit.
6. Menggabungkan berbagai sumber dan tulisan yang telah disusun oleh
setiap anggota kelompok.
7. Menyusun power point dan laporan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Adiwiganda, R. 2007. Manajemen Tanah dan Pemupukan Kelapa Sawit. Dalam S.


Mangoensoekarjo (Ed.). Manajemen Tanah dan Pemupukan Budidaya
Tanaman Perkebunan. Yogyakarta (ID) : Gajah Mada University Press.

Natalia MC, Aisyah SI, Supijatno . 2016. Pengelolaan Pemupukan Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Tanjung JatiPengelolaan Pemupukan
Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Tanjung Jati. Bul Agrohorti.
4(2):132–137. doi:10.29244/agrob.v4i2.15009.

Panggabean S P. 2017. Manajemen Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis


Guineensis Jacq.) Di Pelantaran Agro Estate, Kalimantan Tengah
Management of oil palm fertilization in Pelantaran Agro Estate, Center
Kalimantan. Bul Agrohorti. 5(3):316–324.

Anda mungkin juga menyukai