Anda di halaman 1dari 134

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Kedelai merupakan sumber protein nabati yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat Indonesia, sehingga dengan meningkatnya jumlah
penduduk dan kesadaran akan kebutuhan protein berakibat pada
meningkatnya kebutuhan kedelai dari tahun ke tahun. Rata-rata
kebutuhan kedelai setiap tahunnya sebanyak 2,2 juta ton biji
kering, akan tetapi kemampuan produksi dalam negeri saat ini
berdasarkan angka ramalan II

BPS tahun 2015, baru mampu

memenuhi sebanyak 982.967 ton atau 44,68 % terhadap kebutuhan,


dan sisanya sebesar 53,32 % dipenuhi dari impor. Hal ini
menyebabkan berbagai kerugian bagi Indonesia antara lain;
hilangnya

devisa

kesempatan
panjang,

kerja

negara
dan

yang

cukup

meningkatnya

besar,

mengurangi

ketergantungan

sehingga mempengaruhi sistem

ketahanan

jangka
pangan

nasional.
Dalam

upaya

meningkat

dan

memenuhi

kebutuhan

mengurangi

kedelai

ketergantungan

yang
impor,

semakin
maka

Pemerintah akan terus berupaya keras untuk meningkatkan


produksi kedelai dalam negeri, sehingga secara bertahap dapat
dicapai swasembada. Pada tahun 2016 dalam upaya mempercepat

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

peningkatan produksi kedelai, telah ditetapkan sasaran produksi


sebesar 1.500.000 ton kedelai biji kering.
Untuk mendukung tercapainya sasaran produksi kedelai tahun 2016
ditempuh melalui program intensifikasi dalam rangka peningkatan
produktivitas melalui kegiatan penerapan teknologi Pengelolaan
Tanaman Terpadu (PTT) dan Budidaya Kedelai Jenuh Air (BJA);
ekstensifikasi dalam rangka Perluasan Areal Tanam kedelai melalui
kegiatan Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-IP) pada lahan
sawah, lahan kering maupun lahan baru, serta pembinaan,
pengawalan dan pendampingan.
Untuk

pelaksanaan

program

dan

kegiatan

tersebut

telah

dialokasikan anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan


dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016, yang dimanfaatkan untuk
Bantuan Pemerintah dan kegiatan pendukung. Anggaran Bantuan
Pemerintah

dialokasikan

untuk

kegiatan

intensifikasi

dan

ekstensifikasi kedelai, dimanfaatkan untuk membantu kelompok


tani/gabungan kelompok tani berupa sarana produksi benih,
rhizobium, bahan organik atau kapur pertanian dalam upaya
mendukung peningkatan produksi kedelai nasional.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

B.

TUJUAN
1.

Tujuan Umum
Mendukung peningkatan produksi kedelai nasional dalam
rangka mencapai target program percepatan peningkatan
produksi

kedelai

tahun

2016

sebagai

upaya

menuju

swasembada.
2.

Tujuan Khusus
a. Menyediakan sarana produksi budidaya kedelai berupa
benih, rhizobium, bahan organik atau kapur pertanian
spesifik lokasi secara gratis untuk kelompok tani/Gapoktan.
b. Meningkatkan minat dan motivasi petani berusaha tani
tanaman kedelai
c. Meringankan beban biaya usaha tani kedelai bagi kelompok
tani/Gapoktan peserta program.
d. Mendorong petani menerapkan teknologi budidaya kedelai
sesuai rekomendasi, untuk mencapai tingkat produktivitas
tinggi.
e. Memperluas areal tanam kedelai, untuk meningkatkan luas
panen dan produksi
f.

Mempercepat peningkatan produksi kedelai untuk mencapai


swasembada.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

g. Menambah lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan


kesejahteraan petani
C.

DEFINISI
1.

Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi


kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada
perseorangan,

kelompok

masyarakat

atau

lembaga

Pengelolaan

Produksi

pemerintah/nonpemerintah
2.

Bantuan

Pemerintah

Program

Kedelai adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan


sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada kelompok
tani/Gabungan Kelompok tani (Gapoktan).
3.

Bentuk

Bantuan

Pemerintah

meliputi

Pemberian

penghargaan; Beasiswa; Tunjangan profesi guru dan tunjangan


lainnya; Bantuan Operasional; Bantuan Sarana Prasarana;
bantuan

rehabilitasi/pembangunan

bantuan

lainnya

yang

memiliki

gedung/bangunan;
karakteristik

dan

Bantuan

Pemerintah yang ditetapkan oleh pengguna Anggaran (PA)


4.

Bantuan Pemerintah Bentuk Bantuan Sarana Prasarana


diberikan kepada kelompok masyarakat, Lembaga Swadaya
Masyarakat, Lembaga pendidikan, Lembaga keagamaan, dan
lembaga kesehatan

5.

Bentuk

Bantuan

Pemerintah

Program

Pengelolaan

Produksi Kedelai adalah bantuan Sarana/Prasarana


Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

6.

Bantuan Sarana/Prasarana Program Pengelolaan produksi


kedelai adalah bantuan berupa paket sarana produksi meliputi
benih kedelai, rhizhobium, bahan organik atau kapur pertanian
spesifikasi

lokasi,

yang

diberikan

kepada

kelompok

tani/Gapoktan, dalam rangka pelaksanaan kegiatan intensifikasi


dan

ektensifikasi

kedelai,

untuk

mendukung

percepatan

pencapaian sasaran produksi kedelai.


7.

Kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun


yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan
kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya, kesamaan
komoditas

dan

keakraban

untuk

meningkatkan

serta

mengembangkan usaha anggota.


8.

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) adalah kumpulan


beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama
untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.

9.

Usaha Tani adalah usaha dibidang pertanian, peternakan dan


perkebunan.

10. Pertanian

(mencakup

tanaman

pangan,

hortikultura,

perkebunan dan peternakan) adalah seluruh kegiatan yang


meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan
jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam
agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan
teknologi,

modal,

tenaga

kerja

dan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

manajemen

untuk

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan


masyarakat
11. Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta
keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang
pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa
dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi
usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa
penunjang.
12. Kelompok

tani/Gapoktan

dalam

program

pengelolaan

produksi kedelai meliputi kelompok tani/gabungan kelompok


tani yang berusaha tani pada lahan tanaman pangan dan atau
petani perkebunan yang berusaha tani tanaman pangan pada
lahan perkebunan dan/atau Lembaga Masyarakat di Sekitar
Hutan (LMDH)

yang berusaha tani tanaman pangan pada

lahan Perhutani atau lahan kehutanan dan/atau lembaga


masyarakat lainnya yang berusaha tani kedelai pada

lahan

tidur/lahan bera.
13. Kelompok tani/Gapoktan penerima Bantuan Pemerintah
Program Pengelolaan Produksi kedelai adalah kelompok
tani/gabungan kelompok tani yang berusaha tani pada lahan
tanaman pangan dan atau petani perkebunan yang berusaha
tani tanaman pangan pada lahan perkebunan dan/atau
Lembaga Masyarakat di Sekitar Hutan (LMDH) yang berusaha
tani tanaman pangan pada lahan Perhutani atau lahan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

kehutanan dan /atau lembaga masyarakat lainnya yang


berusaha tani kedelai pada lahan tidur/lahan bera.
14. Intensifikasi Pertanian adalah pola penerapan teknologi
usahatani budidaya komoditas, yang dititikberatkan pada
peningkatan kualitas dan kuantitas serta produktivitas per
hektar, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas
sumberdaya alam per satuan luas melalui penerapan teknologi
tepat guna, peningkatan pemanfaatan semua sarana dan
prasarana seperti air, benih unggul, bahan organik .
15. Intensifikasi

kedelai

adalah

pola

penerapan

teknologi

usahatani kedelai, yang dititikberatkan pada peningkatan


kualitas dan kuantitas serta produktivitas per hektar, melalui
penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan
teknologi Budidaya Jenuh Air (BJA) kedelai.
16. Pengelolaan Tanaman

Terpadu (PTT) kedelai adalah

pendekatan dalam pengelolaan lahan, air, tanaman kedelai,


organisme pengganggu tanaman dan iklim secara terpadu dan
berkelanjutan

dalam

upaya

peningkatan

produktivitas,

pendapatan petani dan kelestarian lingkungan.


17. Budidaya Jenuh Air (BJA) kedelai adalah penanaman kedelai
dengan memberikan irigasi terus menerus sejak tanam sampai
panen dan membuat tinggi permukaan air tetap, sehingga
lapisan di bawah perakaran jenuh air.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

18. Ekstensifikasi Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan


Indeks Pertanaman (PAT-PIP) kedelai adalah kegiatan
penambahan areal tanam kedelai melalui peningkatan indeks
pertanaman baik di lahan sawah, lahan kering maupun lahan
bukaan baru.
19. Varietas unggul adalah varietas yang telah dilepas oleh
Pemerintah baik berupa varietas baru maupun varietas lokal
yang mempunyai kelebihan dalam potensi hasil dan/atau sifatsifat lainnya.
20. Benih varietas unggul bersertifikat adalah benih bina yang
telah disertifikasi.
21. Bahan organik adalah bahan-bahan yang dapat diperbaharui,
didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur
yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah
dan air. Merupakan semua bahan yang berasal dari jaringan
tanaman dan hewan, baik yang masih hidup atau yang telah
mati, pada berbagai tahapan dekomposisi.
22. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah
Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas
penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga
yang bersangkutan.
23. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA
adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga


yang bersangkutan
24. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK
adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/Kuasa PA
untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN
D.

DASAR HUKUM
Dasar hukum pelaksanaan Pengelolaan Produksi Kedelai dan
Bantuan Pemerintah Tahun 2016 sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem
Budidaya Tanaman;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2014 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
8. Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012, tentang Pangan
9. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan
dan Pemberdayaan Petani
10. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana
Kerja Pemerintah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2004 tentang Tata cara
Penyampaian Rencana dan Laporan Realisasi Penerimaan
Bukan Pajak.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
14. Peraturan

Pemerintah

Nomor

38

Tahun

2007

Pembagian

Urusan

Pemerintahan

Antara

Pemerintah

Daerah

Provinsi

Pemerintah

dan

tentang

Pemerintah,
Daerah

Kabupaten/Kota;
15. Peraturan

Pemerintah

Nomor

Tahun

2008

tentang

Tahun

2009

tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;


16. Peraturan

Presiden

Nomor

47

Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.


Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

10

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

17. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan


kelima atas Peraturan Presiden No.47 tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.
18. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara.
19. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara.
20. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan
Kelima atas Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementerian
Negara
21. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2014 tentang Perubahan
Keenam atas Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara
22. Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014 tentang Perubahan
Ketujuh atas Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementerian
Negara

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

11

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

23. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
tentang Perubahan Kedua Atas Perubahan Presiden Nomor 54
Tahun 2010;
24. Peraturan Presiden Nomor 172 tahun 2014, tentang Perubahan
ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010, tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
25. Peraturan Presiden No.4 tahun 2015, Perubahan keempat atas
Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010, tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
26. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet
Kerja Periode 2014-2019.
27. Peraturan Presiden N0. 2 Tahun 2015, tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJMN) tahun
2015 - 2019
28. Peraturan Presiden N0.45 tahun 2015, tentang Kementerian
Pertanian
29. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Tahun 2016
30. Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

12

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

2016
31. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.06/2007 tentang
Bagan Akun Standar;
32. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007, tentang
Tata

Cara

Pelaksanaan

Penggunaan,

Pemanfaatan,

Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara


33. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 171/KMK.05/2007 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
34. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang
Perubahan

Atas

156/PMK.07/2008

Peraturan
tentang

Menteri

Pedoman

Keuangan

Nomor

Pengelolaan

Dana

Dekosentrasi dan Tugas Pembantuan;


35. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 tentang
Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga
36. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang
Tata Cara Pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN;
37. Peraturan Menteri keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tentang
Bagan Akun Standar
38. Peraturan Menteri keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

13

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

39. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/OT.140/


10/2006 tentang Pedoman Budidaya Tanaman Pangan Yang
Baik dan Benar (Good Agriculture Practises);
40. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/
3/2013 tentang Pedoman Administrasi Keuangan kementerian
Pertanian.
41. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/Pd.310/ 9/2006
tentang Jenis Komoditi Tanaman Binaan Direktorat Jenderal
Perkebunan,

Direktorat

Jenderal

Tanaman

Pangan

dan

Direktorat Jenderal Hortikultura


42. Peraturan

Menteri

Pertanian

Nomor

43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata


Kerja Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1243)
43. Peraturan

Menteri

Nomor.56/Permentan/PK.110/11/2015

Pertanian
tentang

Produksi,

Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina Tanaman Pangan, dan


Tanaman Hijauan Pakan Ternak

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

14

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

BAB II
SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A.

Sasaran
Peningkatan produksi kedelai untuk mencapai swasembada terus
diupayakan melalui program dan kegiatan dengan sumber dana dari
APBN. Pada tahun 2016, sasaran produksi kedelai sebesar
1.500.000 ton. Secara rinci sebagai berikut:
Tabel 1. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Kedelai Tahun 2016
No

B.

Sasaran
2016

Uraian

Luas T anam (Ha)

Luas Panen (Ha)

Produktivitas (Ku/Ha)

Produksi (T on)

1.000.000
953.200
15,74
1.500.000

Strategi
Strategi pencapaian produksi kedelai tahun 2016 dilakukan melalui:
1. Intensifikasi
Intensifikasi dilakukan melalui perbaikan usahatani budidaya
kedelai, dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas serta
produktivitas

per

hektar,

melalui

penerapan

teknologi

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan Budidaya Jenuh Air


Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

15

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

(BJA) kedelai disertai pengawalan, sosialisasi, pemantauan,


pendampingan dan koordinasi.
2. Ekstensifikasi
Ekstensifikasi dilakukan dengan cara Perluasan Areal Tanam
melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) pada lahan
sawah maupun lahan kering; pembukaan lahan baru; kerjasama
pemanfaatan lahan Perhutani, PTPN, hutan rakyat, perkebunan,
lahan transmigrasi dan di lahan komoditi lain yang dapat
dilaksanakan dengan tumpangsari.
3. Pengamanan Produksi
Pengamanan produksi dimaksudkan untuk mengurangi dampak
akibat perubahan iklim seperti kebanjiran dan kekeringan serta
pengaruh

Organisme

Penganggu

Tumbuhan

(OPT)

dan

pengamanan kualitas produksi serta mengurangi kehilangan hasil


pada saat penanganan panen dan pasca panen.
4. Peningkatan Manajemen
Memperbaiki pengelolaan peningkatan produksi kedelai nasional
melalui koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam
kegiatan antara lain; a) perbaikan sistem perbenihan; b)
peraturan

penetapan

peraturan

jaminan

harga
pasar

pembelian
kedelai

kedelai

petani;

d)

petani;

c)

peraturan

pengendalian impor kedelai; e) peraturan penerapan tarif bea


masuk impor kedelai; f) perbaikan sistem pembiayaan kedelai;
g) perbaikan pengelolaan mekanisasi pertanian; h) penguatan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

16

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

sistem data, i) penumbuhan investasi bidang budidaya kedelai


skala luas; j) penguatan petugas lapangan; k) pembangunan
sistem informasi agribisnis secara terpadu dari hulu on-farm dan
hilir dalam meningkatkan pengawasan dan pelayanan pada
masyarakat; l) pengembangan teknologi agribisnis kedelai; m)
kegiatan pendukung lainnya

yang mendorong pencapaian

swasembada kedelai nasional.


C.

Kebijakan
Kebijakan Kementerian Pertanian pada pengelolaan produksi
kedelai adalah percepatan peningkatan produksi dalam upaya
pencapaian swasembada kedelai pada 3 (tiga) tahun kedepan tahun
2017 atau lebih cepat. Pencapaian swasembada kedelai tersebut
ditempuh secara terpadu dari mulai sub-sistem hulu pengelolaan
sumber daya dan sarana produksi, on-farm pengelolaan budidaya
dan sub sistem hilir pengelolaan pasca panen, pengolahan serta
pemasaran hasil.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

17

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

BAB III
PROGRAM, KEGIATAN DAN OUTPUT PENGELOLAAN
PRODUKSI KEDELAI
A.

Program dan Kegiatan


Dalam upaya meningkatkan produksi kedelai nasional pada tahun
2016, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah menetapkan
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman
Pangan Untuk Mencapai Swasembada berkelanjutan Padi dan
Jagung serta percepatan peningkatan produksi kedelai. Dalam
upaya pencapaian sasaran produksi kedelai, Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan melakukan upaya melalui empat strategi. Strategi
pertama

adalah

Intensifikasi

dengan

program

dan

kegiatan

penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan


Teknologi Budidaya Jenuh Air (BJA) kedelai untuk peningkatan
produktivitas dan mutu, serta pembinaan pertanaman swadaya
petani. Strategi kedua adalah Ekstensifikasi melalui program dan
kegiatan Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks
Pertanaman (PAT-PIP). Strategi ketiga Pengamanan Hasil dari
gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), antisipasi
dampak anomali iklim, serta penurunan kehilangan hasil saat pasca
panen. Strategi keempat melalui Perbaikan manajemen.
Dalam mewujudkan pencapaian kinerja program tersebut, kegiatan
intensifikasi dan ekstensifikasi menjadi faktor penentu disamping
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

18

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

program

lainnya.

Namun

demikian

keberhasilan

pencapaian

sasaran produksi kedelai, sangat memerlukan dukungan secara


integrasi dari berbagai unit kerja lingkup Kementerian Pertanian dan
Instansi lain.
Kegiatan Intensifikasi dilaksanakan pada areal tanam PAT-PIP
tahun sebelumnya atau pada lahan yang selama ini telah terbiasa
melakukan budidaya kedelai dengan tingkat produktivitas masih
dibawah rata-rata Provinsi. Kegiatan Ekstensifikasi dilaksanakan
pada lahan sawah maupun lahan kering termasuk pemanfaatan
lahan terlantar (bera), lahan bukaan baru, kerjasama pemanfaatan
lahan Perhutani, PTPN, hutan tanaman rakyat, perkebunan, lahan
transmigrasi dan lahan potensial lainnya dengan sistem monokultur
maupun tumpangsari.
Skenario peningkatan sasaran produksi kedelai tahun 2016 seperti
pada Tabel 2, berikut:

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

19

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Tabel 2. Skenario Peningkatan Produksi Kedelai Tahun 2016

No.

Kegiatan

I INTENSIFIKASI

Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi


(Ha)
(Ha)
Ku/Ha
(Ton)
616.000

588.413

16,19

952.800

306.000

293.913

17,00

499.652

10.000

9.500

21,51

20.421

300.000

285.000

15,18

432.727

384.000

364.800

15,68

547.200

1. PAT Indeks Pertanaman (IP)

384.000

364.800

15,00

547.200

Jumah I+II

1.000.000

953.213

15,74

1.500.000

1. Penerapan Teknologi PTT Kedelai


2. Penerapan Teknologi Budidaya
Kedelai Jenuh Air (BJA)
3. Pembinaan Swadaya Petani
II EKSTENSIFIKASI

Skenario peningkatan produksi 2016 dapat terealisasi apabila


seluruh faktor kunci dan pendukung peningkatan produksi berikut ini
dapat dipenuhi:
1. Fasilitasi

Pemerintah

dalam

penyediaan

bantuan

sarana

produksi
2. Penetapan kebijakan harga beli kedelai petani dan jaminan
pasar
3. Pengaturan importasi kedelai dan penerapan tarif bea masuk
impor kedelai
4. Kondisi iklim yang mendukung pertanaman kedelai
5. Dukungan nyata Pemerintah Daerah dan seluruh pemangku
kepentingan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

20

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

B.

Pelaksanaan Kegiatan
1.

Intensifikasi Kedelai
Sasaran pelaksanaan program intensifikasi kedelai tahun 2016
terdiri dari dua kegiatan yaitu melalui penerapan teknologi
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) seluas 306.000 ha (30
Provinsi, 238 Kabupaten/Kota) dan teknologi Budidaya Jenuh
Air (BJA) seluas 10.000 ha (6 Provinsi, 9 Kabupaten). Luas
satu

unit

intensifikasi

kedelai

minimal

10

ha.

Untuk

memfasilitasi pelaksanaan intensifikasi kedelai, Pemerintah


memberikan

bantuan

berupa

sarana

produksi

dan

pendampingan petugas penyuluh/ mantri tani, TNI AD,


perguruan tinggi maupun pendamping lainnya.
Sarana produksi yang diberikan antara lain benih kedelai dan
rhizobium.

Jenis

dan

dosis

bantuan

sarana

produksi

disesuaikan dengan rekomendasi setempat (spesifik lokasi).


Untuk areal pasang surut di luar pulau Jawa, diberikan juga
sarana produksi berupa bahan organik atau kapur pertanian.
Sedangkan untuk penerapan teknologi BJA sarana produksi
yang diberikan berupa benih kedelai, pupuk an organik
bersubsidi meliputi NPK, SP-36, Urea, KCL, Rhizobium,
Pestisida organik/an-organik, herbisida dan kapur pertanian.
Pengadaan/pembelian

pupuk

an

organik

harus

pupuk

bersubsidi yang disediakan oleh Pemerintah.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

21

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Dana yang akan diberikan kepada kelompoktani pelaksana


intensifikasi kedelai maksimal senilai Rp. 1.000.000,00 per
hektar, khusus untuk wilayah Indonesia Timur (Maluku, Maluku
Utara, Papua dan Papua Barat) maksimal senilai Rp.
1.660.000,00 per hektar dan untuk pelaksana penerapan
teknologi Budidaya Jenuh Air (BJA) akan di berikan dana
maksimal senilai Rp. 4.472.500,00 per hektar, selain sarana
produksi tersebut diberikan juga sarana pendukung pembuatan
saluran BJA senilai Rp 2.000.000,- /ha. Dana untuk pengadaan
sarana

pendukung

penerapan

teknologi

BJA

dan

penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan kelompok tani,


adapun dananya akan diberikan oleh bendahara satuan kerja
dinas setempat kepada kelompoktani secara tunai.
Sarana produksi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
masing masing daerah berdasarkan rekomendasi teknis
setempat (spesifik lokasi). Benih kedelai yang akan ditanam
pada kegiatan intensifikasi harus bersertifikat, dan apabila tidak
tersedia benih bersetifikat, dapat digunakan benih unggul
bermutu,

namun

pembelian

benih

unggul

tersebut

menggunakan dana swadaya petani. Dana benih yang tidak


terpakai dapat digunakan untuk sarana produksi lain
kecuali pupuk an organik.
2.

Ekstensifikasi melalui Perluasan Areal Tanam dengan cara


Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

22

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Kegiatan ekstensifikasi dilaksanakan dengan cara melakukan


Perluasan

Areal

Pertanaman

Tanam

(PAT-PIP)

melalui

kedelai

Peningkatan

yang

diarahkan

Indeks
untuk

menambah luas tanam kedelai sehingga terjadi peningkatan


luas tanam, luas panen dan produksi.
Kegiatan PAT-PIP dilaksanakan pada lahan sawah maupun
lahan kering dengan memanfaatkan lahan terlantar (bera),
lahan bukaan baru, kerjasama pemanfaatan lahan perhutani,
hutan tanaman rakyat, perkebunan, lahan transmigrasi dan
lahan potensial lainnya dengan sistem monokultur maupun
tumpangsari.
Khusus untuk usahatani kedelai dengan sistem tumpangsari
yang dilaksanakan di lahan Perhutani, Inhutani, PTPN ataupun
Perkebunan, perlu diperhatikan cara perhitungan realisasi
tanam pelaksanaan program pengembangan kedelai, karena
terdapat 2 atau 3 tanaman dalam satu-satuan lahan.
Kegiatan

ekstensifikasi

Perluasan

Areal

Tanam

melalui

Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) kedelai tahun


2016, direncanakan seluas 384.000 di 28 Provinsi pada 218
Kabupaten/Kota. Luas 1 unit untuk PAT-PIP kedelai minimal 5
Ha. Untuk memfasilitasi pelaksanaan kegiatan PAT-PIP,
Pemerintah memberikan bantuan kepada kelompok tani,
berupa sarana produksi meliputi benih kedelai bersertifikat,

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

23

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

rhizobium dan bahan organik atau kapur pertanian sesuai


spesifik lokasi.
Dalam upaya memenuhi penyediaan benih kedelai bersertifikat
dimasing-masing wilayah, agar dalam lokasi PAT-PIP sebagian
pertanamannya dapat diarahkan untuk memproduksi benih
sumber, untuk pertanaman berikutnya.
Dana yang akan diberikan kepada kelompoktani

pelaksana

PAT-PIP kedelai maksimal senilai Rp. 1.550.000,00 per hektar


dan khusus untuk wilayah Indonesia Timur (Maluku, Maluku
Utara, Papua dan Papua Barat) maksimal senilai Rp.
1.840.000,00

per

hektar.

Komponen

sarana

produksi

disesuaikan dengan kebutuhan masing masing daerah sesuai


rekomendasi teknis setempat (spesifik lokasi). Benih kedelai
yang akan

ditanam pada

kegiatan ekstensifikasi harus

bersertifikat dan apabila tidak tersedia benih bersetifikat, dapat


digunakan benih unggul bermutu, namun pembelian benih
unggul tersebut menggunakan dana swadaya petani. Dana
benih yang tidak terpakai dapat digunakan untuk sarana
produksi lain kecuali pupuk an organik.
3.

Pembinaan Peningkatan Produktivitas Areal Tanam Kedelai


Swadaya
Hamparan lahan yang biasa ditanami kedelai saat ini (eksisting)
yang tidak mendapat bantuan intensifikasi diharapkan dapat
dikelola secara swadaya dengan di dukung pengawalan dan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

24

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

pendampingan oleh petugas lapangan (PPL/POPT/Petugas


Dinas Pertanian Kabupaten/Kota). Areal tanam pengembangan
kedelai secara swadaya seluas 300.000 hektar, direncanakan
dilakukan

pengawalan

dan

pendampingan.

Dukungan

Pemerintah yang dapat diakses oleh petani berupa benih dan


saprodi lainnya, pembiayaan kredit dan sumber permodalan
lainnya.
4.

Gerakan Tanam/Panen Kedelai Bersama TNI-AD di Provinsi


Untuk mendukung percepatan peningkatan produksi kedelai
dalam rangka pencapaian swasembada kedelai, pada tahun
2016 dilakukan kerjasama dengan TNI-AD yang merupakan
lanjutan program TNI AD Membangun Ketahanan Pangan
(TMKP) pada tahun 2014 dan 2015.
Pelaksanaan kerjasama meliputi

pendampingan, gerakan

tanam dan panen pada kegiatan intensifikasi melalui penerapan


teknologi PTT dan BJA serta kegiatan ekstensifikasi melalui
PAT-PIP dan kegiatan pada pertanaman swadaya petani.
5.

Pendampingan Peningkatan Produksi Kerjasama dengan


Perguruan Tinggi
Untuk mendukung percepatan peningkatan produksi kedelai
dalam rangka pencapaian swasembada kedelai, pada tahun
2016 dilaksanakan pendampingan pada seluruh Provinsi lokasi
intensifikasi dan ekstensifikasi PAT-PIP oleh perguruan tinggi
setempat.

Dalam

melaksanakan

pendampingan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

dengan
25

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

perguruan tinggi, Dinas Pertanian

Provinsi bekerjasama

dengan tenaga dosen dan mahasiswa yang ditunjuk oleh


perguruan

6.

Bantuan

tinggi

Teknologi

tersebut.

Penyimpanan

Kedelai

(Plastik

Hermetik)
Salah

satu

permasalahan

peningkatan

produksi

kedelai

nasional adalah keterbatasan ketersediaan benih kedelai


bermutu tepat waktu di tingkat lapangan. Penyimpanan benih
kedelai di daerah tropis lembab seperti di Indonesia dihadapkan
pada masalah daya simpan yang rendah.
Benih kedelai cepat mengalami kemunduran daya tumbuh di
dalam

penyimpanan

disebabkan

kandungan

lemak

dan

proteinnya relatif lebih tinggi sehingga perlu ditangani secara


serius sebelum disimpan karena kadar air benih akan
meningkat jika suhu dan kelembaban ruang simpan cukup
tinggi.
Untuk mencegah peningkatan kadar air selama penyimpanan
benih, diperlukan kemasan yang kedap udara dan uap air.
Jenis kemasan yang sudah umum digunakan untuk benih
kedelai adalah kemasan plastik Polyetheline (PE) dan High
Density Polyethylene (HDPE), jenis yang terbaru adalah
kemasan plastik khusus kedap udara/teknik hermetik yang

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

26

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

telah dimanfaatkan oleh IRRI (International Rice Reseach


Institute).
Bantuan kemasan plastik hermetik sesuai spesifikasi pada
lampiran 3, diberikan dalam bentuk barang kepada:
a.

Kelompok tani yang melaksanakan penangkaran benih


kedelai pada kegiatan intensifikasi, ekstensifikasi PATPIP, maupun swadaya sesuai dengan kemampuan
produksi.

b.

Kelompok tani yang melaksanakan penangkaran benih


kedelai pada Kegiatan Budidaya Jenuh Air (BJA)

c.

Instansi Pemerintah penghasil benih kedelai seperti Balai


Benih, BPSB dan BPTP diberikan sesuai kapasitas
produksi yang dihasilkan.

d.

Produsen benih yang bekerjasama dengan kelompoktani


penangkar/memiliki petani penangkar binaan dan sanggup
mendukung program Pemerintah dalam penyediaan benih
unggul kedelai.

7.

Penyiapan Kebijakan dan Regulasi, Penyusunan Pedoman,


Petunjuk

Pelaksanaan,

Petunjuk

Teknis,

Sosialisasi,

Pengelolaan Data dan Informasi.


Kegiatan penyiapan kebijakan yang mendorong peningkatan
produksi kedelai, dilaksanakan melalui :

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

27

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

a.

Pertemuan

dan

koordinasi

dengan

instansi

terkait;

Sosialisasi perencanaan dan pelaksanaan program dan


kegiatan, serta Pengelolaan Data dan Informasi dilakukan
secara berjenjang oleh Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan,

Dinas

Pertanian

Provinsi,

Kabupaten/Kota,

Kecamatan, dan tingkat lapangan.


b.

Penyusunan Pedoman Umum ditetapkan melalui Surat


Keputusan

Menteri

Pertanian,

selaku

Pengguna

Anggaran (PA)
c.

Petujuk Teknis ditetapkan oleh Direktur Jenderal Tanaman


Pangan selaku penanggung jawab Program,

d.

Petunjuk

Teknis

ditetapkan

oleh

Kuasa

Pengguna

Anggaran (KPA) ditingkat Pusat, Dinas Pertanian Provinsi,


maupun Dinas Pertanian yang membidangi Tanaman
Pangan di tingkat Kabupaten/Kota.
8.

Sarana Penunjang Kelancaran Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan pengadaan sarana penunjang kelancaran tugas
kantor

berupa

peralatan,

bahan

maupun

honor

yang

dialokasikan di pusat maupun di daerah, agar dilaksanakan


secara efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C.

Keterpaduan Pelaksanaan Pencapaian Produksi Kedelai 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

28

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Untuk mencapai sasaran produksi kedelai tahun 2016 perlu


dilaksanakan program dan kegiatan secara terpadu melibatkan
Instansi terkait, meliputi :
1. Perbenihan
Penyediaan benih berkoordinasi dengan Direktorat Perbenihan
Tanaman Pangan, Balitkabi, BPSB, BBI, BUMN, BUMD dan
Penangkar benih.

Benih yang digunakan untuk pelaksanaan

program (Intensifikasi, Ekstensifikasi PAT-PIP dan swadaya)


dapat menggunakan benih kelas sampai BR4.
Apabila di lokasi pelaksana program tidak tersedia benih
bersertifikat, maka diperkenankan menggunakan benih unggul
swadaya petani hasil JABAL. Ketentuan ini dapat dilakukan
dengan persetujuan Kepala Dinas Pertanian Provinsi atas
usulan

Kepala

pengelolaan

Dinas

Kabupaten/Kota.

pengembangan

kedelai

Untuk
secara

kegiatan
swadaya

Pemerintah telah menyediakan benih bersubsidi. Dana benih


yang tidak terpakai dapat digunakan untuk sarana produksi
lain kecuali pupuk an organik.
2. Infrastruktur, Prasarana dan Sarana Pertanian
Dukungan infrastruktur, prasarana dan sarana pertanian,
berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana
Pertanian dalam pengalokasian pupuk bersubsidi dan bantuan
alat mesin pertanian berupa traktor, pompa air dan sprayer serta
bantuan peralatan pasca panen, dengan Direktorat PPHTP
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

29

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, serta Instansi terkait


lainnya.
3. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk mendukung peningkatan SDM pertanian, berkoordinasi
dengan Badan Koordinasi Penyuluhan (Bakorluh) Provinsi dan
Kabupaten serta Instansi terkait lainnya dalam: a). pengawalan
dan pendampingan kegiatan pengelolaan produksi kedelai, b).
peningkatan kompetensi melalui pelatihan aparatur dan non
aparatur pertanian serta c). pemberian materi bagi penyuluh
pertanian yang dimaksudkan sebagai bahan dan alat bantu
penyuluhan dalam rangka pelaksanaan penyuluhan pertanian.
4. Pembiayaan
Dalam mendukung kegiatan pengembangan kedelai secara
swadaya Pemerintah telah menyediakan pembiayaan dalam
bentuk skim Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) yang
dikeluarkan oleh Direktorat Pembiayaan, Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian serta Instansi terkait lainnya.
Selain itu perlu juga kerjasama dengan Swasta/Investor/sumber
lainnya dalam bantuan modal.
5. Teknologi
Dalam penerapan teknologi (penggunaan varietas unggul,
inovasi teknologi budidaya, sosialisasi penggunaan kalender
tanam terpadu) di lapangan berkoordinasi dengan Balai
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

30

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) setempat dan Instansi


terkait lainnya.
6. Industri Hilir
Guna mendukung mutu hasil dan fasilitasi pengolahan kedelai
diperlukan pelatihan dan pendampingan pengelolaan pasca
panen, berkoordinasi dengan Direktorat PPHTP, Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan dan instansi terkait lainnya
7. Regulasi Pendukung
Regulasi

sistem

perbenihan

kedelai

tanaman

pangan,

berkoordinasi dengan Direktorat Perbenihan, Direktorat Jenderal


Tanaman Pangan. Regulasi tata niaga kedelai meliputi harga,
jaminan pasar dan tarif

bea masuk berkoordinasi dengan

Kementerian

Perekonomian,

Kementerian

Keuangan,

Kementerian
Kementerian

Perdagangan,
Perindustrian,

Kementerian BUMN, BULOG, Gakoptindo, Kopti dan pemangku


kepentingan lainnya.
D.

Sasaran Strategis dan Indikator Keluaran (Output) Kegiatan


Sasaran strategis kinerja kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman
Aneka Kacang dan Umbi khususnya untuk komoditi kedelai adalah
mendorong

peningkatan

produktivitas

melalui

pelaksanaan

intensifikasi kedelai dengan penerapaan teknologi PTT dan BJA


dengan Indikator kinerja kegiatan (output) seluas 316.000 hektar

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

31

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

dan kegiatan ekstensifikasi Perluasan Areal Tanam Kedelai melalui


Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) seluas 384.000 hektar.
Sasaran Strategis, Indikator Keluaran (Output) Kegiatan dan Target
Kegiatan Pengelolaan Produksi kedelai TA. 2016, seperti Tabel 3
berikut:
Tabel 3. Sasaran
Strategis,
Indikator
Kinerja
(Output)
Kegiatan dan
Target Kegiatan Pengelolaan Produksi
Kedelai TA. 2016
Sasaran Strategis
Mendorong peningkatan
produktivitas dan produksi
melalui pelaksanaan
Intensifikasi dan
Ekstensifikasi Perluasan
Areal Tanam melalui
Peningkatan Indeks
Pertanaman

E.

Indikator Kinerja

Target
(Ha)

Meningkatnya produktivitas kedelai


untuk penerapan teknologi PTT
meningkat 1 - 2 Ku/Ha dan
teknologi BJA meningkat 8 Ku/Ha

316.000

Tambahan areal tanam kedelai


lebih kurang 384.000 ha

384.000

Penilaian Risiko Indikator Kinerja Keberhasilan


Penilaian risiko indikator keberhasilan kinerja, diprioritaskan pada
kegiatan intensifikasi

melalui penerapan teknologi PTT dan BJA

serta kegiatan ekstensifikasi PAT-PIP. Tolok ukur keberhasilan


pelaksanaan program dan kegiatan pengelolaan produksi kedelai
adalah realisasi serapan anggaran, realisasi tanam, panen,
produktivitas dan produksi. Penilaian dilakukan secara berjenjang
dari Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

32

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Jika tolok ukur keberhasilan tidak berjalan sesuai dengan sasaran,


maka kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, Provinsi
dan Kabupaten/Kota pelaksana kegiatan dianggap kurang berhasil.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka perlu dilakukan langkahlangkah pencegahan.
Beberapa faktor risiko yang kemungkinan berpengaruh terhadap
keberhasilan pelaksanaan kegiatan seperti Tabel 4 berikut :
Tabel 4. Faktor

Risiko

yang

Kemungkinan Berpengaruh

Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan


No

Uraian

Risiko

Kegiatan
1

Intensifikasi
melalui
penerapan
teknologi PTT dan
BJA Kedelai

a. Ketepatan Pedoman Umum dan Petunjuk


Teknis
b. Ketepatan
penetapan
kelompoktani
penerima Bantuan Pemerintah
c. Ketepatan penyediaan benih dan saprodi
lainnya
d. Ketepatan alokasi
dukungan teknis

anggaran

terhadap

e. Ketepatan penyelesaian dokumen kinerja


dan anggran
f.

Ketepatan penetapan SKPD

g. Iklim yang mendukung


h. Serangan OPT yang eksplosif
2

Ekstensifikasi
melalui PAT-PIP

a. Ketepatan Pedoman Umum dan Petunjuk


Teknis

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

33

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Kedelai

b. Ketepatan
penetapan
kelompoktani
penerima Bantuan Pemerintah
c. Ketersediaan benih dan saprodi lainnya
d. Ketepatan alokasi anggaran terhadap
dukungan teknis

e. Ketepatan penyelesaian dokumen kinerja


dan anggaran
f. Ketepatan penetapan SKPD
g. Iklim yang mendukung
h. Serangan OPT yang eksplosif
3

Pembinaan,
pengawalan dan
Pendampingan
Monev

a. Ketersediaan anggaran
b. Kontinuitas dan ketepatan sosialisasi dan
pelaksanaan
c. Ketersediaan data yang akurat
d. Ketersediaan SDM
e. Koordinasi antar instansi terkait

Penyusun
Kebijakan,
Pedoman, Juknis,
Sosialisasi, Data
dan Informasi

a. Komitmen seluruh stakeholder dalam


mengeluarkan kebijakan
b. Ketersediaan SDM yang handal dalam
penyajian data dan informasi
c. Ketersediaan sarana teknologi data dan
informasi
d. Ketersediaan anggaran
e. Kemudahan akses terhadap data

Sarana dan
Prasarana
penunjang

a. Ketepatan pelaksanaan pengadaan


b. Ketersediaan SDM
c. Efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

34

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

d. Ketersediaan suku cadang alsintan

F.

Jadwal Tentatif Pelaksanaan Program dan Kegiatan


Dalam upaya pencapaian sasaran pelaksanaan program dan
kegiatan secara tepat waktu, maka pelaksanaan program dan
kegiatan pengelolaan produksi tanaman kedelai agar dilakukan
minimal sesuai dengan jadwal seperti berikut:
Tabel 5. Jadwal Tentatif Pelaksanaan Program Kegiatan
Pengelolaan Produksi Kedelai Tahun 2016 dengan
Penyaluran Bantuan Pemerintah Bentuk Uang
No

Kegiatan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

DIPA dan POK


Pedoman Umum
Pedoman Teknis
Petunjuk Teknis
Penetapan CPCL
Penyusunan Perjanjian Kerjasama
Pengajuan Permintaan Pembayaran
Proses Penyaluran Bantuan bentuk Uang
Pengadaan Barang
Pelaksanaan Pertanaman
Pelaksanaan Panen
Pertanggung Jawaban

2015
Tahun 2016
Okt-Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

Keterangan: Pelaksanaan pertanaman diupayakan sampai akhir September 2016, kecuali


lokasi yang tidak sesuainya jadwal pertanamannya dapat dilakukan sampai
dengan akhir Desember 2016.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

35

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Tabel

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

6. Jadwal Tentatif Pelaksanaan Program Kegiatan


Pengelolaan Produksi Kedelai Tahun 2016 dengan
Penyaluran Bantuan Pemerintah Bentuk Barang
Kegiatan

2015
Tahun 2016
Okt-Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

DIPA dan POK


Pedoman Umum
Pedoman Teknis
Petunjuk Teknis
Penetapan CPCL
Proses Pengadaan Barang dan Jasa
Pelaksanaan Kontrak
Panyaluran Barang
BAST dan Pembayaran
Pelaksanaan Pertanaman
Pelaksanaan Panen
Pelaporan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

36

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

BAB IV
PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI
TAHUN 2016
A.

Gambaran Umum, Tujuan, Sasaran dan Indikator Keberhasilan


1.

Gambaran Umum
Dalam rangka mendukung tercapainya sasaran produksi kedelai
tahun 2016, telah dialokasikan anggaran yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016.
Pemanfaatan

APBN

salah

satunya

digunakan

untuk

pelaksanaan kegiatan intensifikasi melalui penerapan teknologi


Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan teknologi Budidaya
Jenuh Air (BJA) kedelai, serta kegiatan ekstensifikasi Perluasan
Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PATPIP)
Kelompok tani/Gapoktan pelaksana kegiatan intensifikasi dan
ekstensifikasi kedelai, mendapat Bantuan Pemerintah berupa
sarana produksi benih, rhizobium, bahan organik atau kapur
pertanian dan sarana produksi lainnya.
Agar Bantuan Pemerintah dapat dilaksanakan secara tertib,
efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan, perlu
disusun petunjuk teknis sebagai acuan bagi pelaksanaan
program pengelolaan produksi kedelai tahun 2016 dan sebagai
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

37

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

dasar Penyusunan Petunjuk Teknis disusun oleh Kuasa


Pengguna Anggaran (KPA) masing-masing Satuan Kerja
(Satker) ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

2.

Tujuan Pemberian Bantuan Pemerintah


a. Tujuan Umum
Mendukung peningkatan produksi kedelai nasional, dalam
rangka mencapai target program percepatan peningkatan
produksi kedelai tahun 2016.
b. Tujuan Khusus
1) Menyediakan

sarana

spesifikasi lokasi

produksi

berupa

benih,

budidaya
rhizobium,

kedelai
kapur

pertanian atau bahan organik untuk PTT dan PAT-PIP


dan untuk pilot proyek BJA termasuk bantuan pupuk dan
pestisida secara gratis bagi kelompok tani/Gapoktan,
dan masyarakat/ lembaga lainnya.
2) Meningkatkan minat dan motivasi petani berusahatani
tanaman kedelai
3) Meringankan beban biaya usaha tani kedelai bagi
kelompok tani/Gapoktan peserta program.
4) Mendorong petani menerapkan teknologi budidaya
kedelai sesuai rekomendasi, untuk mencapai tingkat
produktivitas tinggi.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

38

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

5) Memperluas areal tanam kedelai untuk meningkatkan


luas panen dan produksi
6) Mempercepat

peningkatan

produksi

kedelai

untuk

mencapai swasembada.
7) Menambah lapangan kerja, meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan petani.
3.

Sasaran Pemberian Bantuan Pemerintah dan Indikator


Keberhasilan
a. Sasaran
1) Kelompok tani/ Gapoktan Tanaman Pangan atau;
2) Lembaga Masyarakat di Sekitar Hutan (LMDH) yang
melakukan budidaya Tanaman Pangan atau;
3) Kelompok tani/Gapoktan Perkebunan yang melakukan
Budidaya Tanaman Pangan atau;
4) Lembaga masyarakat lainnya yang menggarap lahan
tidur/lahan bera/lahan lainnya untuk budidaya kedelai.
b. Indikator Keberhasilan
Untuk

mewujudkan

akuntabilitas

dan

transparansi

pengelolaan Bantuan Pemerintah kegiatan pengelolaan


produksi

kedelai,

keberhasilan
mengevaluasi

maka

sebagai

perlu

alat

pelaksanaan

ditetapkan

untuk

memantau

program

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

indikator
dan

pengelolaan
39

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

peningkatan

produksi

kedelai.

Indikator

keberhasilan

pengelolaan produksi kedelai mencakup indikator output,


outcome dan impact. Indikator keberhasilan pemberian
Bantuan Pemerintah program pengelolaan produksi kedelai :
1) Indikator Output
Tersalurnya

Bantuan

prasarana berupa paket


organik

atau

kapur

Pemerintah

bentuk

sarana

benih, rhizobium dan bahan


pertanian,

untuk

kegiatan

intensifikasi dan ekstensifikasi Perluasan Areal Tanam


melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP)
kedelai tahun 2016 kepada kelompok tani/Gapoktan.
2) Indikator outcome
Meningkatnya produktivitas
Meningkatnya areal tanam kedelai
3) Indikator Impact
Meningkatnya produksi kedelai
B.

Penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah


Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No 168/ PMK.05/ 2015 Bab IV,
Pasal 6, ayat (2) bahwa Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
menyusun Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah,
berdasarkan Pedoman Umum. Sehubungan perihal tersebut, setiap
Satker yang mendapat alokasi anggaran program pengelolaan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

40

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

produksi kedelai 2016, perlu menyusun Petunjuk Teknis dan


mengacu pada Petujuk Teknis ini.
Petunjuk Teknis disusun oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
masing-masing Satker, paling sedikit memuat:
1. Dasar hukum pemberian Bantuan Pemerintah
2. Tujuan Penggunaan Bantuan Pemerintah
3. Pemberi Bantuan Pemerintah
4. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah
5. Bentuk Bantuan Pemerintah
6. Alokasi Anggaran dan rincian jumlah Bantuan Pemerintah
7. Penyaluran dan Bantuan Pemerintah
8. Pertanggung Jawaban Bantuan Pemerintah
9. Ketentuan Perpajakan dan
10. Sanksi.
Dalam menyusun Bab Bentuk Bantuan Pemerintah, agar penetapan
rincian paket bantuan, yang meliputi jenis, volume, harga, bantuan
sarana produksi per hektar, disesuaikan dengan kebutuhan dan
rekomendasi, serta harga yang berlaku di masing-masing daerah
sesuai spesifik lokasi.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

41

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

C.

Ruang Lingkup Pemberian Bantuan Pemerintah Pengelolaan


Produksi Kedelai
1. Definisi
a. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi
kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah
kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga
pemerintah/nonpemerintah
b. Bantuan Pemerintah Program pengelolaan Produksi
kedelai adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria
bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada
Kelompok tani/Gabungan Kelompok tani (Gapoktan), dan
kelompok masyarakat/ lembaga lainnya.
c. Bentuk

Bantuan

Pemerintah

meliputi

Pemberian

penghargaan; Beasiswa; Tunjangan profesi guru dan


tunjangan lainnya; Bantuan Operasional; bantuan sarana
prasarana; bantuan rehabilitasi/ pembangunan gedung/
bangunan; dan bantuan lainnya yang memiliki karakteristik
Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh pengguna
Anggaran (PA)
d. Bantuan Pemerintah Bentuk Bantuan Sarana Prasarana
diberikan

kepada

kelompok

masyarakat,

Lembaga

Swadaya Masyarakat, Lembaga pendidikan, Lembaga


keagamaan, dan lembaga kesehatan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

42

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

e. Bentuk

Bantuan

Pemerintah

Program

Pengelolaan

Produksi Kedelai adalah bantuan Sarana/Prasarana


f.

Bantuan

Sarana/Prasarana

Program

Pengelolaan

produksi kedelai adalah bantuan berupa paket sarana


produksi meliputi benih kedelai, rhizobium, bahan organik
atau kapur pertanian spesifikasi lokasi, yang diberikan
kepada kelompok tani/Gapoktan, dalam rangka pelaksanaan
kegiatan intensifikasi dan ektensifikasi kedelai, untuk
mendukung

percepatan

pencapaian

sasaran

produksi

kedelai.
g. Kelompok tani adalah kumpulan Petani/peternak/pekebun
yang

dibentuk

atas

dasar

kesamaan

kepentingan;

kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya;


kesamaan komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan
serta mengembangkan usaha anggota.
h. Gabungan Kelompok tani (Gapoktan) adalah kumpulan
beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama
untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
i.

Usaha tani adalah usaha dibidang pertanian, peternakan


dan perkebunan.

j.

Pertanian (mencakup tanaman pangan, hortikultura,


perkebunan, dan peternakan) adalah seluruh kegiatan
yang

meliputi

usaha

hulu,

usaha

tani,

agroindustri,

pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya


Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

43

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

alam

hayati

dalam

agroekosistem

yang

sesuai

dan

berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga


kerja dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesarbesarnya bagi kesejahteraan masyarakat
k. Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta
keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang
pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran
satwa dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang
meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran,
dan jasa penunjang.
l.

Kelompok tani/Gapoktan dalam Program Pengelolaan


Produksi

Kedelai

meliputi

kelompok

tani/Gabungan

kelompok tani yang berusaha tani pada lahan tanaman


pangan dan atau petani perkebunan yang berusaha tani
tanaman

pangan

pada

lahan

perkebunan

dan/atau

Lembaga Masyarakat di Sekitar Hutan (LMDH)

yang

berusaha tani tanaman pangan pada lahan perhutani atau


lahan kehutanan dan/atau lembaga masyarakat lainnya
yang berusaha tani kedelai pada lahan tidur/lahan bera.
m. Kelompok tani/Gapoktan penerima Bantuan Pemerintah
Program Pengelolaan Produksi Kedelai adalah kelompok
tani/gabungan kelompok tani penerima Bantuan Pemerintah
yang berusaha tani pada lahan tanaman pangan dan/atau
petani perkebunan yang berusaha tani tanaman pangan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

44

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

pada lahan perkebunan dan/atau Lembaga Masyarakat di


Sekitar Hutan (LMDH) yang berusaha tani tanaman pangan
pada lahan perhutani atau lahan kehutanan dan/atau
lembaga masyarakat lainnya yang berusaha tani kedelai
pada lahan tidur/lahan bera.
n. Intensifikasi Pertanian adalah Pola penerapan teknologi
usahatani budidaya komoditas, yang dititikberatkan dalam
rangka

meningkatkan

kualitas

dan

kuantitas

serta

produktivitas per hektar, dengan tujuan untuk meningkatkan


produktivitas sumberdaya alam per satuan luas melalui
penerapan teknologi tepat guna, peningkatan pemanfaatan
semua sarana dan prasarana seperti air, benih unggul,
rhizobium/bahan organik .
o. Intensifikasi kedelai adalah Pola penerapan teknologi
usahatani budidaya kedelai, yang dititik beratkan dalam
rangka

meningkatkan

kualitas

dan

kuantitas

serta

produktivitas per hektar, melalui penerapan teknologi


Pengelolaan

Tanaman

Terpadu

(PTT)

dan

teknologi

Budidaya Jenuh Air (BJA) kedelai.


p. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kedelai adalah
pendekatan dalam pengelolaan lahan, air, tanaman kedelai,
organisme pengganggu tanaman dan iklim secara terpadu
dan berkelanjutan dalam upaya peningkatan produktivitas,
pendapatan petani, dan kelestarian lingkungan.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

45

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

q. Budidaya Jenuh Air (BJA) kedelai adalah penanaman


kedelai dengan memberikan irigasi terus menerus sejak
tanam sampai panen, dan membuat tinggi permukaan air
tetap, sehingga lapisan di bawah perakaran jenuh air.
r.

Ekstensifikasi
Peningkatan

Perluasan
Indeks

Areal

Pertanaman

Tanam

melalui

(PAT-PIP)

kedelai

adalah kegiatan penambahan areal tanam kedelai melalui


peningkatan indeks pertanaman baik di lahan sawah, lahan
kering maupun lahan bukaan baru.
s. Varietas unggul adalah varietas yang telah dilepas oleh
Pemerintah baik berupa varietas baru maupun varietas lokal
yang mempunyai kelebihan dalam potensi hasil dan/atau
sifat-sifat lainnya.
t.

Benih varietas unggul bersertifikat adalah benih bina


yang telah disertifikasi.

u. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA,


adalah Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab
atas

penggunaan

anggaran

pada

Kementerian

Negara/Lembaga yang bersangkutan.


v. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut
KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/lembaga
yang bersangkutan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

46

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

w. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut


PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/Kuasa
PA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang
dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN
2.

Dasar Hukum
Dasar hukum Pemberian Bantuan Pemerintah Pengelolaan
Produksi Kedelai 2016 sebagai berikut:
a. Undang-Undang

Nomor

Tahun

2004

tentang

Perbendaharaan Negara;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang
Tata cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5423);
c. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
Perubahan Presiden Nomor 54 Tahun 2010;
d. Peraturan Presiden Nomor 172 tahun 2014, tentang
Perubahan ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 54
tahun

2010,

tentang

Pengadaan

Barang/Jasa

Pemerintah.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

47

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

e. Peraturan

Presiden

No.4

tahun

2015,

Perubahan

keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010,


tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
f.

Peraturan Menteri keuangan Nomor 168/PMK.05/2015


tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga

3.

Arah Pemberian Bantuan Pemerintah


Bentuk Bantuan Pemerintah terdiri dari 7 bentuk bantuan,
meliputi Pemberian Penghargaan; Beasiswa; Tunjangan profesi
guru dan tunjangan lainnya; Bantuan operasional; Bantuan
Sarana/Prasarana;
gedung/bangunan;
karakteristik

bantuan
dan

Bantuan

Bantuan
Pemerintah

rehabilitasi/pembangunan
lainnya
yang

yang

memiliki

ditetapkan

oleh

Pengguna Anggaran (PA).


Bentuk Bantuan Pemerintah kegiatan pengelolaan produksi
kedelai

adalah Bantuan Sarana/Prasarana, berupa bantuan

paket sarana produksi terdiri dari benih kedelai, rhizobium dan


bahan organik/kapur pertanian sesuai spesifikasi lokasi, yang
diberikan kepada kelompok tani/gabungan kelompok tani
pelaksana kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi secara gratis.
Jumlah luas areal tanam yang dialokasikan bantuan sarana
produksi kegiatan intensifikasi seluas 306.000 hektar tersebar di
30 Provinsi, 238 Kabupaten/Kota dan penerapan teknologi
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

48

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Budidaya Jenuh Air (BJA) seluas 10.000 ha tersebar di 6


Provinsi, 9 Kabupaten. Luas areal tanam satu unit intensifikasi
kedelai minimal sebesar 10 ha. Untuk kegiatan ekstensifikasi
Perluasan Areal Tanam melalui peningkatan Indeks Pertanaman
(PAT-PIP) seluas 384.000 hektar, tersebar di 28 Provinsi pada
218 Kabupaten/Kota.
Lokasi pelaksanaan intensifikasi kedelai, diprioritaskan pada
areal PAT tahun sebelumnya atau pada lokasi yang memiliki
areal tanam dengan produktivitas masih di bawah rata-rata
produktivitas tingkat Kabupaten. Tipe lahan dapat berupa lahan
sawah irigasi, sawah tadah hujan, lahan kering dan sawah
pasang surut, bukan daerah endemis hama dan penyakit, bebas
dari bencana kekeringan, kebanjiran dan sengketa. Lokasi
intensifikasi kedelai di Kabupaten diusahakan berada pada satu
kawasan agar luasan minimal 100 ha, berada dalam satu
Desa/Kecamatan, namun apabila tidak memungkinkan dapat
menambah pada wilayah Desa/Kecamatan yang berdampingan
sehingga mencapai luasan yang ditentukan, mempunyai potensi
untuk pengembangan kedelai dan anggota kelompok taninya
responsif terhadap penerapan teknologi. Hamparan terkecil
untuk kegiatan intensifikasi kedelai minimal 5 ha.
Lokasi untuk kegiatan ekstensifikasi melalui kegiatan PAT-PIP
kedelai adalah perluasan areal tanam pada lahan sawah, lahan
kering, lahan kehutanan, Perhutani, lahan perkebunan, lahan
rawa lebak atau pasang surut atau lahan bukaan baru yang
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

49

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

dapat ditingkatkan indeks pertanamannya, antara 0 100, atau


dari 100 200; atau dari 200 - 300 . Lokasi PAT-PIP kedelai di
Kabupaten diusahakan berada pada satu kawasan di luasan
minimal 100 ha, berada dalam satu Desa/Kecamatan, namun
apabila tidak memungkinkan dapat menambah pada wilayah
Desa/Kecamatan
luasan

yang

yang

berdampingan

ditentukan,

sehingga

mempunyai

mencapai

potensi

untuk

pengembangan kedelai dan anggota kelompok taninya responsif


terhadap penerapan teknologi. Luasan terkecil untuk kegiatan
PAT-PIP kedelai minimal 5 ha.
Dengan

diberikannya

bantuan

sarana

produksi,

akan

mendukung percepatan peningkatan produksi kedelai nasional,


peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.

D.

Pemanfaatan dan Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah


Program Pengelolaan Produksi Kedelai
1.

Pemanfaatan Bantuan Pemerintah


Bantuan Pemerintah pengelolaan produksi kedelai dialokasikan
untuk pelaksanaan kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi
peningkatan produksi kedelai, dengan tujuan sebagai berikut:

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

50

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

a. Bantuan Pemerintah Kegiatan Intensifikasi Kedelai


dimanfaatan untuk:
1) Mendorong petani menerapkan teknologi budidaya
kedelai sesuai rekomendasi, untuk mencapai tingkat
produktivitas tinggi
2) Meningkatkan minat dan motivasi petani berusaha tani
kedelai
3) Meringankan beban petani dalam mengeluarkan biaya
usaha tani kedelai
4) Dilaksanakan pada lokasi PAT tahun sebelumnya atau
pada lokasi yang produktivitasnya masih di bawah ratarata Kabupaten/Kota.
5) Besaran dana yang akan diberikan kepada kelompok
tani/Gapoktan pelaksana intensifikasi kedelai maksimal
senilai Rp. 1.000.000,- per hektar sudah termasuk pajak,
sedangkan khusus untuk wilayah Indonesia Timur
(Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat)
maksimal senilai Rp. 1.660.000,00 per hektar sudah
termasuk pajak dan untuk pelaksana pilot proyek
penerapan teknologi Budidaya Jenuh Air (BJA) akan di
berikan dana maksimal senilai Rp. 4.472.500,00 per
hektar sudah termasuk pajak, serta sarana pendukung
pembuatan saluran BJA senilai Rp 2.000.000,-/ha.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

51

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

6) Bantuan Pemerintah diperuntukkan bagi pengadaan


sarana produksi yaitu benih kedelai bersertifikat dan
rhizobium.
7) Untuk areal pasang surut di luar pulau Jawa, diberikan
juga sarana produksi berupa bahan organik atau kapur
pertanian
8) Untuk penerapan teknologi budidaya jenuh air sarana
produksi yang di berikan berupa benih kedelai, pupuk an
organik

bersubsidi

(NPK,

SP-36,

Urea,

KCL),

Rhizobium, Pestisida organik/anorganik, herbisida dan


kapur pertanian.
9) Alokasi paket bantuan per hektar meliputi jenis, volume
dan harga bantuan sarana produksi ditetapkan oleh
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) masing-masing
Satker.
10) Komponen sarana produksi yang diberikan disesuaikan
dengan kebutuhan masing masing daerah berdasarkan
rekomendasi teknis setempat (spesifik lokasi).

Harga

setiap komponen saprodi disesuaikan dengan harga


yang berlaku di daerah masing-masing.
11) Apabila dana bantuan saprodi setelah dilaksanakan
pengadaan masih tersisa, maka sisa dana tersebut
harus disetor ke Kas Negara.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

52

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

b. Bantuan Pemerintah Kegiatan Ekstensifikasi Kedelai


dimanfaatan untuk:
1) Memperluas areal tanam kedelai untuk meningkatkan
luas panen dan produksi.
2) Meningkatkan minat dan motivasi petani berusaha tani
kedelai
3) Meringankan beban petani dalam mengeluarkan biaya
usaha tani kedelai
4) Mempercepat

peningkatan

produksi

kedelai

untuk

mencapai swasembada.
5) Menambah lapangan kerja, meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan petani.
6) Besaran

dana

yang

akan

diberikan

kepada

kelompoktani pelaksana ekstensifikasi PAT-PIP kedelai


maksimal senilai Rp. 1.550.000,00 per hektar sudah
termasuk pajak, khusus untuk wilayah Indonesia Timur
(Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat)
maksimal senilai Rp. 1.840.000,00 per hektar sudah
termasuk pajak.
7) Bantuan Pemerintah diperuntukkan bagi pengadaan
paket sarana produksi lengkap meliputi benih kedelai,
rhizobium dan bahan organik atau kapur pertanian
sesuai spesifikasi lokasi.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

53

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

8) Spesifikasi bantuan sarana produksi meliputi benih


bersertifikat, rhizobium dan bahan organik atau kapur
pertanian harus sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
9) Apabila benih bersertifikat tidak tersedia, maka dapat
digunakan

benih

unggul

yang

disediakan

secara

swadaya dan dana yang disediakan oleh Pemerintah


disetor kembali ke kas Negara.
10) Alokasi paket bantuan per hektar meliputi jenis, volume
dan harga bantuan sarana produksi ditetapkan oleh
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) masing-masing
Satker.
11) Komponen sarana produksi yang diberikan disesuaikan
dengan

kebutuhan

dimasing

masing

daerah

berdasarkan rekomendasi teknis setempat (spesifik


lokasi).

Harga setiap komponen saprodi disesuaikan

dengan harga yang berlaku di daerah masing-masing.


12) Apabila dana bantuan saprodi setelah dilaksanakan
pengadaan masih tersisa, maka sisa dana tersebut
harus disetor ke kas Negara.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

54

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

2.

Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah


Penerima Bantuan Pemerintah pengelolaan produksi kedelai,
dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan adalah kelompok
tani/Gapoktan yang telah ditetapkan untuk melaksanakan
kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi kedelai. Seleksi dan
penetapan kelompok tani penerima bantuan, ditetapkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melalui Surat Keputusan
penerima Bantuan Pemerintah berdasarkan hasil seleksi dan
disahkan oleh KPA sebagai dasar pemberian bantuan. Surat
Keputusan Penerima bantuan paling sedikit memuat Identitas
penerima bantuan; Jumlah Barang dan/atau nilai uang; Nomor
rekening penerima bantuan untuk Bantuan Pemerintah dalam
bentuk uang.
Persyaratan

kelompok

tani/Gapoktan

penerima

Bantuan

Pemerintah masing-masing kegiatan sebagai berikut:


a. Persyaratan kelompok tani/Gapoktan penerima Bantuan
Pemerintah

yang

melaksanakan

kegiatan

intensifikasi

kedelai adalah sebagai berikut :


1) Kelompok tani/Gapoktan yang aktif mempunyai lahan
ataupun

penggarap/penyewa dan mau menerima

teknologi baru
2) Kelompok tani/Gapoktan masih aktif dan mempunyai
kepengurusan yang lengkap yaitu Ketua, Sekretaris dan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

55

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Bendahara, diusahakan lahan usaha taninya berada


dalam satu hamparan
3) Kelompok

tani/Gapoktan

dengan

kemampuan

penerapan teknologi usaha taninya masih belum optimal


sehingga produktivitas yang dihasilkan rendah bila
dibandingkan dengan potensi hasil dari varietas yang
ditanam, namun masih berpeluang untuk ditingkatkan
dengan penerapan teknologi usahatani yang lebih baik.
4) Bagi kelompok tani/Gapoktan yang menerima Bantuan
Pemerintah dalam bentuk uang, maka kelompok tani
harus mampu mengelola Bantuan Pemerintah meliputi
pengeloaan

keuangan,

pengadaan

barang

secara

transparan, efektif dan efisien, penyaluran bantuan


kepada anggotanya, penatausahaan uang dan barang,
penyetoran pajak, pembuatan laporan dan pertanggung
jawaban pemanfaatan bantuan. Bersedia mengadakan
perjanjian

kerjasama

dengan

Pejabat

Pembuat

Komitmen, membuat berita acara serah terima barang,


menyusun laporan, menyetorkan pajak dan sisa uang
yang tidak dimanfatkan
5) Bersedia

mengikuti

seluruh

rangkaian

kegiatan

intensifikasi

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

56

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

6) Wajib

mengikuti

setiap

tahap

pertanaman

dan

mengaplikasikan kombinasi komponen teknologi spesifik


lokasi sesuai petunjuk teknis.
7) Kelompok

tani/Gapoktan

pelaksana

program

intensifikasi ditetapkan dengan Surat Keputusan PPK


dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
Surat Keputusan Penerima bantuan paling sedikit
memuat Identitas penerima Bantuan; Jumlah Barang
dan/atau nilai uang; Nomor rekening penerima bantuan
untuk Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang.
8) Jika bantuan diterima dalam bentuk uang, maka
kelompok tani/Poktan harus memiliki rekening yang
masih berlaku/masih aktif di Bank Pemerintah (BUMN
atau BUMD/ Bank Daerah) yang terdekat dan bagi
kelompok

tani

yang

belum

memiliki,

harus/wajib

membuka rekening di bank. Rekening bank dapat


berupa rekening kelompok tani ataupun rekening
gabungan kelompok tani (Gapoktan). Jika menggunakan
rekening

Gapoktan

mekanisme

pengaturan

antar

kelompok tani diatur lebih lanjut oleh PPK disahkan oleh


KPA.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

57

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

b. Persyaratan kelompok tani/Gapoktan penerima Bantuan


Pemerintah yang melaksanakan kegiatan ekstensifikasi
kedelai adalah sebagai berikut :
1) Kelompok tani/Gapoktan yang aktif mempunyai lahan
ataupun

penggarap/penyewa dan mau menerima

teknologi baru
2) Kelompok tani yang dapat melaksanakan perluasan
areal tanam melalui peningkatkan Indeks Pertanaman
(IP) atau pada lahan bukan baru, dengan komoditi
kedelai karena penggunaan lahan tersebut masih belum
optimal dan berpeluang untuk dapat ditingkatkan.
3) Kelompok tani/Gapoktan masih aktif dan mempunyai
kepengurusan yang lengkap yaitu Ketua, Sekretaris dan
Bendahara, diusahakan lahan usaha taninya berada
dalam satu hamparan
4) Kelompok tani/Gapoktan yang penerapan teknologi
usaha

taninya

masih

belum

optimal

sehingga

produktivitasnya rendah bila dibandingkan dengan


potensi hasil dari varietas yang ditanam, namun masih
berpeluang

untuk

ditingkatkan

dengan

penerapan

teknologi usahataninya yang lebih baik.


5) Bagi kelompok tani/Gapoktan yang menerima Bantuan
Pemerintah dalam bentuk uang, maka kelompok tani
harus mampu mengelola Bantuan Pemerintah meliputi
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

58

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

pengelolaan keuangan, pengadaan barang secara


transparan, efektif dan efisien, penyaluran bantuan
kepada anggotanya, penatausahaan uang dan barang,
penyetoran

pajak,

pembuatan

laporan

dan

pertanggungjawaban pemanfaatan bantuan. Bersedia


mengadakan perjanjian kerjasama dengan Pejabat
Pembuat

Komitmen,

pemeriksaan

dan

membuat

penerimaan

Berita

barang,

acara

menyusun

laporan, menyetorkan pajak dan sisa uang yang tidak


dimanfatkan
6) Bersedia

mengikuti

seluruh

rangkaian

kegiatan

ekstensifikasi.
7) Wajib

mengikuti

setiap

tahap

pertanaman

dan

mengaplikasikan kombinasi komponen teknologi spesifik


lokasi sesuai petunjuk teknis.
9) Kelompok tani pelaksanaan program ekstensifikasi
ditetapkan dengan Surat Keputusan PPK dan disahkan
oleh

Kuasa

Pengguna

Anggaran

(KPA),

Surat

Keputusan penerima bantuan paling sedikit memuat


Identitas penerima Bantuan; Jumlah Barang dn/atau
nilai uang; Nomor rekening penerima bantuan untuk
Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang.
8) Jika bantuan diterima dalam bentuk uang, maka
kelompok tani/Poktan harus memiliki rekening yang
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

59

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

masih berlaku/masih aktif di Bank Pemerintah (BUMN


atau BUMD/ Bank Daerah) yang terdekat dan bagi
kelompok

tani

yang

belum

memiliki,

harus/wajib

membuka rekening di bank. Rekening bank dapat


berupa rekening kelompok tani ataupun rekening
gabungan kelompok tani (Gapoktan). Jika menggunakan
rekening

Gapoktan

mekanisme

pengaturan

antar

kelompok tani diatur lebih lanjut oleh PPK disahkan oleh


Kuasa pengguna Anggaran (KPA).
c. Cara Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melakukan seleksi
penerima

Bantuan

Pemerintah

berdasarkan

kriteria/

persyaratan yang telah ditetapkan di dalam Petunjuk Teknis.


Berdasarkan hasil seleksi tersebut, PPK menetapkan Surat
Keputusan penerima Bantuan Pemerintah dan disahkan
oleh

KPA

sebagai dasar pemberian bantuan.

Surat

Keputusan, paling sedikit memuat:


1) Identitas penerima bantuan;
2) Jumlah barang dan/atau nilai uang;
3) Nomor rekening penerima bantuan untuk Bantuan
Pemerintah dalam bentuk uang.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

60

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

d. Seleksi penerima Bantuan Pemerintah


Seleksi penerima Bantuan Pemerintah pengelolaan produksi
kedelai secara umum meliputi seleksi administrasi dan
seleksi aspek teknis dengan tahapan meliputi seleksi daftar
panjang (long-list), daftar sedang (medium-list) dan daftar
pendek (short-list).
Tahapan seleksi penerima Bantuan Pemerintah sebagai
berikut:
1) Merekapitulasi seluruh usulan/proposal yang masuk
dalam e-proposal dan/ atau manual menjadi daftar longlist calon penerima Bantuan Pemerintah.
2) Berdasarkan daftar panjang (long-list) dilakukan proses
seleksi administrasi meliputi meliputi verifikasi nama
kelompok, nama ketua kelompok, alamat kelompok,
jenis usaha kelompok, besarnya usulan dana Bantuan
Pemerintah, sesuai dengan data yang terdapat di dalam
usulan/proposal.
3) Calon Penerima Bantuan Pemerintah yang lulus seleksi
administrasi direkapitulasi ke dalam daftar sedang
(medium-list).
4) Berdasarkan daftar sedang (medium-list), Tim Teknis
melakukan

seleksi

aspek

teknis

dengan

cara

verifikasi/membandingkan kesesuaian antara kondisi di


lapangan dengan data usulan/proposal.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

61

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

5) Calon Penerima Bantuan Pemerintah yang lulus seleksi


teknis direkapitulasi ke dalam daftar pendek (short-list).
6) Berdasarkan daftar pendek (short-list) calon penerima
bantuan, Tim Teknis mengusulkan kepada PPK untuk
ditetapkan menjadi calon penerima dana Bantuan
Pemerintah, melalui surat keputusan PPK dan disahkan
oleh KPA.
7) Surat Keputusan PPK tentang penerima Bantuan
Pemerintah, yang disahkan oleh KPA, merupakan Dasar
untuk penyaluran Bantuan Pemerintah.

E.

Bentuk Bantuan Pemerintah dan Alokasi Anggaran Bantuan


Kegiatan Pengelolaan Produksi Kedelai
1.

Bentuk Bantuan Pemerintah


Sesuai

Peraturan

Menteri

Keuangan

RI

Nomor

168/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Pemerintah pada


Kementerian Negara/Lembaga, terdapat

7 (tujuh) bentuk

Bantuan Pemerintah yaitu: a). Pemberian penghargaan; b).


Beasiswa; c). Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya; d).
Bantuan operasional; e). Bantuan sarana/ prasarana; f).
Bantuan rehabilitasi/ pembangunan gedung/ bangunan; dan g).
Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah
yang ditetapkan oleh PA.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

62

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Untuk
kedelai

Bantuan

Pemerintah kegiatan pengelolaan produksi

diberikan

dalam

kategori

bentuk

bantuan

Sarana/Prasarana berupa bantuan paket sarana produksi


meliputi benih, rhizobium dan bahan organik atau kapur
pertanian. Jenis, volume dan harga patokan bantuan sarana
produksi per hektar per kegiatan disusun oleh Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) Satuan Kerja (Satker) masing-masing daerah,
sesuai

kebutuhan

dan

berdasarkan

rekomendasi

teknis

setempat (spesifik lokasi), dengan nilai maksimal per hektar


sesuai alokasi pada DIPA dan POK. Sebagai bahan acuan /
referensi, penyusunan jenis, volume, harga bantuan sarana
produksi per hektar per kegiatan, seperti contoh pada Tabel 7 10 berikut :
Tabel 7:

Contoh rincian Bantuan Pemerintah perhektar dalam


Bentuk Bantuan Sarana/Prasarana Berupa Sarana
Produksi Kegiatan Intensifikasi Kedelai Tahun 2016

Harga Satuan
(Rp)
1 Benih
50 Kg
17.000
2 Rhizobium
1 Pkt
150.000
Total Bantuan Pemerintah Sarana/Prasarana Kedelai per Ha

No

Uraian

Volume

Jumlah
(Rp)
850.000
150.000
1.000.000

Keterangan : Biaya sudah termasuk PPN 10%

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

63

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Tabel 8 : Contoh Rincian Bantuan Pemerintah Perhektar dalam


Bentuk Bantuan Sarana/Prasarana Berupa Sarana
Produksi Kegiatan Intensifikasi Kedelai Wilayah Timur
Tahun 2016

Harga Satuan
(Rp)
1 Benih
50 Kg
20.000
2 Bahan Organik/Kapur Pertanian
1 Pkt
660.000
Total Bantuan Pemerintah Sarana/Prasarana Kedelai per Ha

No

Uraian

Volume

Jumlah
(Rp)
1.000.000
660.000
1.660.000

Keterangan : Biaya sudah termasuk PPN 10%

Tabel 9: Contoh Rincian Bantuan Pemerintah Perhektar dalam


Bentuk Bantuan Sarana/Prasarana Berupa Sarana
Produksi Kegiatan Intensifikasi Kedelai Teknologi
Budidaya Jenuh Air Tahun 2016
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Harga Satuan
(Rp)
Benih
50 Kg
17.000
Pupuk NPK
150 Kg
2.530
Pupuk SP36
150 Kg
2.200
Urea Daun
50 Kg
2.200
KCL
40 Kg
6.000
Rhizobium
1 Pkt
132.000
Pestisida Organik/An Organik
5 Ltr
132.000
Herbisida
8 Ltr
83.875
Kapur Pertanian
1 Pkt
1.100.000
Total Bantuan Pemerintah Sarana/Prasarana Kedelai per Ha
Uraian

Volume

Jumlah
(Rp)
850.000
379.500
330.000
110.000
240.000
132.000
660.000
671.000
1.100.000
4.472.500

Keterangan : Biaya sudah termasuk PPN 10%

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

64

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Tabel 10: Contoh Rincian Bantuan Pemerintah Perhektar


dalam Bentuk Bantuan Sarana/Prasarana, Berupa
Sarana Produksi Kegiatan Ekstensifikasi Kedelai
Tahun 2016

Harga Satuan
(Rp)
1 Benih
50 Kg
17.000
2 Rhizobium
1 Pkt
150.000
3 Bahan Organik/Kapur Pertanian
1 Pkt
550.000
Total Bantuan Pemerintah Sarana/Prasarana Kedelai per Ha

No

Uraian

Volume

Jumlah
(Rp)
850.000
150.000
550.000
1.550.000

Keterangan : Biaya sudah termasuk PPN 10%

Tabel 11: Contoh Rincian Bantuan Pemerintah Perhektar dalam


bentuk Bantuan Sarana/Prasarana, Berupa Sarana
Produksi Kegiatan Ekstensifikasi Kedelai Wilayah
Timur Tahun 2016

Harga Satuan
(Rp)
1 Benih
50 Kg
20.000
2 Rhizobium
1 Pkt
180.000
3 Kapur Pertanian/Bahan Organik
1 Pkt
660.000
Total Bantuan Pemerintah Sarana/Prasarana Kedelai per Ha

No

Uraian

Volume

Jumlah
(Rp)
1.000.000
180.000
660.000
1.840.000

Keterangan : Biaya sudah termasuk PPN 10%


* Apabila komponen bantuan tidak dilaksanakan dapat diganti dengan
saprodi lainnya kecuali pupuk an organik

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

65

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

2. Alokasi dan Rincian Jumlah Anggaran Bantuan


Alokasi

anggaran

pengelolaan

Bantuan

produksi

971.274.500.000,-

Pemerintah

kedelai

yang

tahun

untuk

2016

diperuntukkan

kegiatan

senilai

bagi

Rp.

kegiatan

intensifikasi senilai Rp 373.827.000.000,- untuk areal tanam


seluas 316.000 hektar, dan untuk kegiatan ekstensifikasi kedelai
sebesar Rp. 597.447.500.000,- untuk areal seluas 384.000
hektar.

Alokasi

anggaran

Bantuan

Pemerintah

kegiatan

pengelolaan produksi kedelai ditetapkan dengan memperhatikan


karakteristik bantuan, fleksibilitas dalam pelaksanaan, serta
efisiensi dan efektivitas sasaran yang ditetapkan. Alokasi
Bantuan Pemerintah bentuk bantuan sarana prasarana berupa
bantuan sarana produksi dialokasikan pada kelompok Akun
Belanja

Barang

masyarakat/Pemerintah

untuk

diserahkan

kepada

Daerah.

Bantuan sarana

produksi

kepada penerima Bantuan Pemerintah dapat diberikan dalam


bentuk uang atau barang. Pemberian Bantuan Pemerintah
dalam bentuk uang dengan ketentuan ;
a. Barang Bantuan dapat diproduksi dan/atau dihasilkan oleh
penerima bantuan; atau;
b. Nilai per Jenis barang bantuan di bawah Rp.50.000.000
(lima puluh juta rupiah) yang dapat dilaksanakan oleh
penerima bantuan.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

66

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Rincian alokasi anggaran Bantuan Pemerintah per Provinsi


seperti tabel 12 berikut
Tabel 12. Alokasi Anggaran Bantuan Pemerintah, Bentuk
Sarana/Prasarana
Berupa
Sarana
Produksi
Kegiatan Pengelolaan Produksi Kedelai per Provinsi
TA. 2016
BANTUAN SAPRODI KEDELAI
NO

PROVINSI

ACEH

INTENSIFIKASI

EKSTENSIFIKASI

(Rp 000,-)

(Rp 000,-)

JUMLAH
(Rp 000,-)

16.950.000

24.025.000

40.975.000

SUMATERA UTARA

4.900.000

26.660.000

31.560.000

SUMATERA BARAT

4
5

RIAU
JAMBI

3.000.000
7.736.250

6.277.500
10.850.000

9.277.500
18.586.250

SUMATERA SELATAN

32.340.000

38.362.500

70.702.500

7
8

BENGKULU
LAMPUNG

3.500.000
15.472.500

8.525.000
5.425.000

12.025.000
20.897.500

KEP. BANGKA BELITUNG

40.800.000
33.200.000

22.862.500
20.925.000

63.662.500
54.125.000

10
11
12
13

KEP. RIAU
D K I JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH

14

DI YOGYAKARTA

4.000.000

4.000.000

15
16
17

JAWA TIMUR
BANTEN
BALI

69.800.000
4.500.000
4.050.000

122.295.000
10.850.000
-

192.095.000
15.350.000
4.050.000

18

NTB

28.000.000

69.750.000

97.750.000

19

NTT

3.975.000

8.835.000

12.810.000

20

KALIMANTAN BARAT

1.450.000

3.565.000

5.015.000

21
22
23

KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR

16.731.250
15.272.500
1.400.000

2.325.000
46.500.000
5.580.000

19.056.250
61.772.500
6.980.000

24

KALIMANTAN UTARA

6.972.500

3.100.000

10.072.500

25

SULAWESI UTARA

5.700.000

24.800.000

30.500.000

26
27

SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN

5.350.000
33.075.000

13.020.000
80.600.000

18.370.000
113.675.000

28
29

SULAWESI TENGGARA
GORONTALO

6.000.000
350.000

16.895.000
4.650.000

22.895.000
5.000.000

30

SULAWESI BARAT

1.500.000

6.510.000

8.010.000

31
32

MALUKU
MALUKU UTARA

1.909.000
1.245.000

3.864.000
4.600.000

5.773.000
5.845.000

33

PAPUA BARAT

2.407.000

2.760.000

5.167.000

34

PAPUA

2.241.000

3.036.000

5.277.000

373.827.000

597.447.500

971.274.500

INDONESIA

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

67

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

F.

TATA KELOLA PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH


Sesuai tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman
Pangan maka Direktorat Jenderal Tanaman memiliki andil yang
sangat penting dalam mencapai Swasembada dan Swasembada
Berkelanjutan. Salah satu upaya untuk mewujudkan swasembada
kedelai maka Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memberi
Bantuan Pemerintah kepada petani tanaman pangan di Indonesia.
1. Penyaluran Bantuan Pemerintah
Sesuai dengan pasal 23 sd pasal 30, PMK 168 Tahun 2015,
bahwa pemberian bantuan sarana/prasarana kepada penerima
Bantuan Pemerintah dapat diberikan dalam bentuk Barang
atau Uang. Dalam hal pelaksanaan program pengelolaan
produksi kedelai tahun 2016, pemberian bantuan kepada
kelompok tani/Gapoktan dapat dilakukan baik bentuk barang
maupun uang. Dalam pelaksanaannya, Satker Provinsi maupun
Kabupaten/Kota dapat memilih salah satu atau dua-duanya,
tergantung pada syarat-syarat yang dipenuhi sesuai PMK 168
Tahun 2015. Mekanisme penyaluran Bantuan Pemerintah
sebagai berikut:
a. Mekanisme Pemberian
dalam bentuk Barang

Bantuan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Sarana/Prasarana

68

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

1) Dalam

rangka

pengadaan

sarana/prasarana

barang untuk bantuan

program

pengelolaan

produksi

kedelai, yang disalurkan dalam bentuk barang kepada


penerima

bantuan,

PPK

menandatangani

kontrak

pengadaan barang dengan penyedia barang.


2) Pengadaan

barang

Perundang-undangan

berpedoman
yang

pada

Peraturan

mengatur

mengenai

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;


3) PPK melakukan kontrak dengan penyedia barang
4) Penyedia Barang dapat menyalurkan barang langsung
kepada

Penerima

bantuan

atau

PPK

yang

menyampaikan kepada Penerima bantuan.


b. Mekanisme

Pemberian

Bantuan

Sarana/Prasarana

dalam Bentuk Uang


Pemberian Bantuan Pemerintah berupa sarana/prasarana
dalam bentuk uang, diberikan dengan ketentuan :
1) Barang bantuan dapat diproduksi dan/atau dihasilkan
oleh penerima bantuan; atau
2) Nilai

per

jenis

barang

bantuan

di

bawah

Rp

50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) yang dapat


dilaksanakan oleh penerima bantuan.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

69

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Sehubungan

bantuan

sarana/prasarana

kegiatan

pengelolaan produksi kedelai bukan dihasilkan sendiri oleh


penerima

bantuan,

maka pemberian

bantuan

sarana

prasarana dalam bentuk uang, menggunakan ketentuan


berdasarkan nilai jenis barang bantuan di bawah Rp.
50.000.000,00.
Pemberi bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang
dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara PPK
dengan penerima bantuan yang telah ditetapkan dalam
Surat Keputusan.
Pembuatan

Perjanjian

Kerjasama

minimal

memuat

ketentuan :
1) Hak dan kewajiban kedua belah pihak;
2) Jumlah dan nilai barang yang akan dihasilkan/dibeli;
3) Jenis dan spesifikasi barang yang akan dihasilkan/dibeli;
4) Jangka waktu penyelesaian pekerjaan;
5) Tata cara dan syarat penyaluran;
6) Pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk
menghasilkan/membeli barang sesuai dengan jenis dan
spesifikasi;
7) Pengadaan akan dilakukan secara transparan dan
akuntabel;
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

70

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

8) Pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk


menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas
Negara;
9) Sanksi;
10) Penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala
kepada PPK; dan
11) Penyampaian

laporan

pertanggungjawaban

kepada

PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun


anggaran
2.

Pencairan Bantuan Pemerintah


a. Pencairan Bantuan Pemerintah dalam bentuk barang
1) Pelaksanaan penyaluran bantuan sarana/prasarana
dalam

bentuk

barang

kepada

penerima

Bantuan

Pemerintah dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen


(PPK) atau oleh Penyedia barang dan/atau jasa sesuai
kontrak.

Untuk

pelaksanaan

pengelolaan

produksi

kedelai, bantuan sarana/prasarana berupa paket sarana


produksi yang meliputi benih, rhizobium dan bahan
organik/kapur pertanian untuk lokasi tertentu diberikan
langsung

kepada

kelompok

tani/Gapoktan

secara

langsung oleh Penyedia barang sesuai kontrak.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

71

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

2) Pencairan

dana

bantuan

sarana/prasarana

dalam

bentuk barang, dilakukan secara langsung dari rekening


Kas Negara ke rekening penyedia barang melalui
mekanisme Pembayaran Langsung (LS).
b. Pencairan Bantuan Pemerintah dalam bentuk Uang
Pencairan dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk
uang, dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1) Tahap I sebesar 70% dari keseluruhan dana bantuan
sarana/prasarana

setelah

perjanjian

kerjasama

ditandatangani oleh penerima bantuan dalam hal ini


Kelompok tani/Gapoktan dengan PPK.
2) Tahap II sebesar 30% dari keseluruhan dana bantuan
sarana/prasarana, apabila prestasi pekerjaan telah
mencapai 50%.
1) Proses Pengajuan Bantuan Tahap Pertama (70%)

Penerima
bentuk

bantuan
uang

sarana/prasarana

mengajukan

dalam

permohonan

pembayaran Tahap I kepada PPK dengan


dilampiri :
a) Perjanjian

kerja

sama

yang

telah

ditandatangani oleh penerima bantuan; dan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

72

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

b) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah


ditandatangani

oleh

penerima

bantuan

dalam hal ini kelompok tani/Gapoktan.

Pemanfaatan bantuan saprodi dalam bentuk


uang oleh Kelompok tani/ Gapoktan
a) Setelah Kelompok tani/ Gapoktan menerima
bantuan

uang,

dilanjutkan

dengan

pembelanjaan sarana produksi.


b) Jumlah, jenis, volume, spefikasi sarana
produksi yang dibeli sesuai yang tercantum
dalam perjanjian kerja sama antara PPK
dan Kelompok tani.
c) Kelompok tani/ Gapoktan dan Penyedia
Barang,

melakukan

penyerahan

barang

transaksi
dan

jual

beli,

pembayaran

memfoto/ memfilmkan sarana produksi yang


dibeli.
d) Kelompok tani/ Gapoktan menyimpan buktibukti pengeluaran uang , Berita Acara Serah
Terima Barang (BAST), foto/film, sebagai
bahan laporan pertanggung jawaban.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

73

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Mekanisme pencairan pembayaran langsung dalam


bentuk uang untuk barang dengan nilai per jenis barang
bantuan di bawah Rp. 50.000.000,00 yang dapat
dilaksanakan oleh penerima bantuan sebagaimana
gambar berikut:

2) Proses Pengajuan Bantuan Tahap Kedua (30%)

Penerima
bentuk

bantuan
uang

sarana/prasarana

mengajukan

dalam

permohonan

pembayaran Tahap II kepada PPK dengan


dilampiri :
a) Kuitansi

bukti

ditandatangani

pengeluaran
oleh

yang

penerima

telah

bantuan

dalam hal ini Kelompok tani/gapoktan.


b) Laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan
yang ditandatangani oleh ketua/pimpinan
penerima bantuan sarana/prasarana.

PPK

melakukan

pengujian

permohonan

pembayaran Tahap I dan Tahap II yang diajukan


penerima

bantuan

sesuai

Petunjuk

Teknis

penyaluran Bantuan Pemerintah

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

74

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan


mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang
untuk pembayaran Tahap I, serta menerbitkan
SPP setelah pengujian telah sesuai dengan
Petunjuk

Teknis

penyaluran

Bantuan

Pemerintah

PPK mengesahkan bukti penerimaan uang


untuk pembayaran Tahap II, serta menerbitkan
SPP setelah pengujian telah sesuai dengan
Petunjuk

Teknis

penyaluran

Bantuan

Pemerintah

Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan


Petunjuk
Pemerintah,

Teknis
PPK

penyaluran
menyampaikan

Bantuan
informasi

kepada penerima bantuan untuk melengkapi


dan memperbaiki dokumen permohonan

SPP disampaikan kepada PP-SPM

3. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah


Penerima dana bantuan sarana dan prasarana dalam bentuk
uang,

harus

menyampaikan

laporan

pertanggungjawaban

kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun


anggaran dengan dilampiri:
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

75

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan ditandatangani


oleh 2 (dua) orang saksi;
b. Berita Acara Serah Terima Barang yang ditandatangani oleh
Ketua/Pimpinan penerima bantuan;
c. Foto/film barang yang dihasilkan/dibeli;
d. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;
e. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah
disimpan; dan
f.

Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa


bantuan.

PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban dari


Penerima Bantuan dan selanjutnya mengesahkan Berita Acara
Serah Terima apabila telah sesuai dengan perjanjian kerjasama.

4.

Ketentuan Perpajakan dan Sanksi


a. Ketentuan Perpajakan
Bantuan

Pemerintah

dalam

bentuk

bantuan

sarana/prasarana dialokasikan pada kelompok Akun Belanja


Barang

untuk

diserahkan

kepada

Masyarakat/Pemda.

Bantuan sarana/prasarana program pengelolaan produksi


kedelai berupa bantuan paket sarana produksi berupa
benih, rhizobium, bahan organik atau kapur pertanian pada
lokasi-lokasi tertentu dan saprodi lainnya.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

76

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Ketentuan peraturan perpajakan dalam penggunaan dana


bantuan paket sarana produksi pengelolaan produksi
kedelai dilaksanakan sesuai peraturan tentang perpajakan
bagi anggaran APBN
b. Sanksi
Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat
merugikan

Negara

dan/atau

Kementerian

dan/atau

kelompok tani/Gapoktan akan dikenakan oleh aparat/pejabat


yang berwenang. Sanksi kepada oknum yang melakukan
pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai bentuk sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

G.

DUKUNGAN

PELAKSANAAN

PEMBERIAN

BANTUAN

PEMERINTAH
1.

Pengorganisasian
Pengorganisasian dimaksudkan agar pelaksanaan manajemen
pemberian Bantuan Pemerintah berupa sarana produksi bagi
kelompok tani/Gapoktan dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
Untuk memudahkan koordinasi, pembinaan dan pengawasan
dalam

rangka

menunjang

kelancaran

pelaksanaan

dan

pengelolaan bantuan sarana produksi, maka pengelolaan


kegiatan

bantuan

sarana

produksi

dilaksanakan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

secara
77

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

terstruktur dan terintegrasi mulai dari tingkat Pusat, Provinsi,


Kabupaten/Kota hingga lapangan.
Agar pelaksanaan kegiatan memenuhi kaidah pengelolaan
sesuai prinsip pelaksanaan Pemerintahan yang baik (Good
Governance) dan Pemerintah yang bersih (Clean Goverment),
maka pelaksanaan program pengelolaan produksi kedelai harus
memenuhi prinsip-prinsip; Mentaati ketentuan peraturan dan
perundangan; Membebaskan diri dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN); Menjunjung tinggi keterbukaan informasi,
transparansi

dan

demokratisasi;

serta

Memenuhi

azas

akuntabilitas.
a. Struktur Organisasi
1) Penanggung Jawab Program
Direktorat

Jenderal

Tanaman

Pangan

selaku

penanggung jawab program memfasilitasi koordinasi


persiapan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
kegiatan Belanja Bantuan Sosial antara lain :
a) Menyusun petunjuk teknis dan pola pemberdayaan
yang berkelanjutan untuk mengarahkan kegiatan
dalam mencapai tujuan dan sasaran sesuai Renstra
yang ditetapkan;
b) Menggalang

kemitraan

dan

melaksanakan

koordinasi dengan Provinsi dan Kabupaten/Kota,


instansi

terkait

serta

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

seluruh

pemangku
78

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

kepentingan,

dalam

pelaksanaan,

pemantauan/

pengendalian dan evaluasi kegiatan;


c) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Belanja
Bantuan Pemerintah dari pelaksanaan program dan
anggaran.
2) Tanggung jawab koordinasi pembinaan program berada
pada Dinas Pertanian yang membidangi Tanaman
Pangan Provinsi atas nama Gubernur.
3) Tanggung

jawab

teknis

pelaksanaan

kegiatan

pengelolaan produksi kedelai berada pada Dinas


Pertanian

yang

membidangi

Tanaman

Pangan

Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota


b. Tim Pembina
Untuk

kelancaran

pelaksanaan

kegiatan

pengelolaan

produksi kedelai di tingkat Provinsi dibentuk Tim Pembina


Provinsi dan pada tingkat Kabupaten/Kota dibentuk Tim
Teknis Kabupaten/Kota.
1) Tim Pembina Pusat
a) Merencanakan operasional kegiatan peningkatan
produksi padi, jagung dan kedelai serta sarana
pendukungnya.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

79

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

b) Melaksanakan validasi calon penerima bantuan dan


calon lokasi
c) Melaksanakan supervisi dan pendampingan satuan
kerja perangkat daerah pelaksana program.
d) Menyusun laporan secara periodik setiap bulan atas
pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan
produksi kedelai, dan sarana pendukungnya.
2) Tim Pembina Provinsi
a) Menyusun petunjuk teknis yang mengacu pada
petunjuk teknis yang disusun oleh Pusat;
b) Melakukan koordinasi lintas sektoral antar Instansi di
tingkat

Provinsi

dalam

rangka

meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pelaksanaan;


c) Melakukan

koordinasi

Kabupaten/Kota
pengendalian

dengan

dalam
serta

Tim

pemantauan
membantu

Teknis
dan

mengatasi

permasalahan di lapangan;
d) Menyusun

laporan

hasil

pemantauan

dan

pengendalian serta menyampaikan laporan ke


tingkat Pusat.
3) Tim Teknis Kabupaten/Kota
Tim Teknis Kabupaten/Kota yang terdiri dari unsur Dinas
Pertanian, Bakorluh Kabupaten dan Kodim yang ditunjuk
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

80

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

dan ditetapkan oleh Bupati/Walikota atau Kepala Dinas


Pertanian yang membidangi tanaman pangan, dengan
tugas :
a) Menyusun

Petunjuk

Teknis

(Juknis)

dengan

mengacu pada petunjuk teknis yang disusun oleh


Pusat dan Petunjuk Teknis (Juknis) yang disusun
oleh Provinsi disesuaikan dengan kondisi sosial
budaya setempat dan usaha yang dikembangkan;
b) Mengesahkan Rencana Usaha Kelompok (RUK)
sesuai dengan rekomendasi setempat.
c) Melakukan sosialisasi dan seleksi calon kelompok
sasaran;
d) Melakukan

bimbingan

teknis,

pemantauan/

pengendalian dan evaluasi;


e) Membuat laporan hasil pemantauan/pengendalian
dan evaluasi.
Tim pembina tingkat Provinsi dan tim teknis tingkat
Kabupaten/Kota melakukan koordinasi pelaksanaan
intensifikasi, PAT-PIP Kedelai di Pos Simpul Koordinasi
(POSKO)

mulai

dari

tingkat

Desa,

Kecamatan,

Kabupaten/Kota sampai tingkat Provinsi.


Pelaksanaan

pembinaan

oleh

Provinsi

dan

Kabupaten/Kota dilakukan sebagai berikut:


Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

81

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

1) Pembinaan dilakukan secara periodik mulai dari


persiapan sampai dengan panen secara berjenjang
mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan
Kecamatan serta Desa.
2) Provinsi

melakukan

intensifikasi

dan

pembinaan
PAT-PIP

pelaksanaan
Kedelai

di

Kabupaten/Kota 2 kali per musim tanam atau


disesuaikan dengan ketersediaan dana.
3) Kabupaten/Kota melakukan pembinaan pelaksanaan
intensifikasi

dan

PAT-PIP

Kedelai

di

tingkat

lapangan/kelompok tani pelaksana intensifikasi dan


PAT-PIP Kedelai 3 kali per musim tanam atau
disesuaikan dengan ketersediaan dana.
c. Pengawasan
Kegiatan pengawasan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengurangi
berhubungan

dan

atau

dengan

menghindari

masalah

penyalahgunaan

yang

wewenang,

kebocoran dan pemborosan keuangan negara, pungutan liar


atau bentuk penyelewengan lainnya. Bentuk pengawasan
Bantuan Pemerintah kegiatan pengelolaan produksi kedelai
berupa pengendalian intern, pengawasan fungsional intern
dan pengawasan ekstern.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

82

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Pengawasan

internal

program

Bantuan

Pemerintah

dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian


dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP),

sedangkan

pengawas

ekstern

oleh

Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK).


1) Pengendalian Intern
Pengendalian intern adalah proses yang integral pada
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai (satker)
untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya
tujuan organisasi.
2) Pengawasan Fungsional Intern
Instansi

pengawas

fungsional

kegiatan

Bantuan

Pemerintah secara internal adalah Inspektorat Jenderal


Kementerian Pertanian dan BPKP. Instansi ini juga
bertanggung jawab untuk melakukan audit sesuai
kebutuhan atau sesuai permintaan instansi yang akan
diaudit

terhadap

pemanfaatan

dana

Bantuan

Pemerintah.
Audit

Bantuan

Pemerintah

dilaksanakan

untuk

memberikan keyakinan tentang pencapaian kinerja


Bantuan Pemerintah pada masing-masing tingkatan
(Kementerian Pertanian, Provinsi, Kabupaten/ Kota dan
kelompok tani/Gapoktan) serta keyakinan pelaksanaan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

83

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

pemberian Bantuan Pemerintah telah sesuai dengan


ketentuan.
Audit kinerja program pemberian bantuan sarana
produksi menggunakan 4 (empat) tepat yaitu 1) tepat
sasaran, 2) tepat waktu, 3) tepat jumlah, dan 4) tepat
guna. Selain empat tepat, audit juga melihat apakah
pelaksanaan Bantuan Pemerintah sudah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku terutama petunjuk teknis
Bantuan Pemerintah.
3) Pengawasan Ekstern
Instansi

pengawas

Pemerintah

adalah

ekstern

kegiatan

pengawasan

Bantuan

fungsional

yang

dilakukan oleh tim audit keuangan yang berwenang,


yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Instansi ini
juga bertanggung jawab untuk melakukan audit sesuai
dengan kebutuhan atau permintaan instansi yang akan
diaudit terhadap pelaksanaan dan pemanfaatan dana
Bantuan Pemerintah.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

84

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

BAB V
PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI DAN
PELAPORAN
A.

Pengendalian
Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) dan Pejabat

Pembuat

Komitmen (PPK).

Proses

pengendalian di setiap wilayah direncanakan dan diatur oleh


masing-masing

Instansi.

Pengendalian

dilaksanakan

secara

berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas


Pertanian Kabupaten/Kota bersama pihak terkait. Pengendalian
dilaksanakan secara periodik mulai dari persiapan sampai dengan
panen. Pengendalian meliputi perkembangan pelaksanaan program
dan kegiatan pencapaian produksi kedelai tahun 2016.
Pengawasan dilakukan oleh Pemerintah melalui aparat pengawas
fungsional (Inspektorat Jenderal, Inspektorat Daerah, maupun
lembaga atau instansi pengawas lainnya) dan pengawasan oleh
masyarakat, sehingga diperlukan penyebarluasan informasi kepada
pihak yang terkait (penyuluh pertanian, pengurus kelompok, anggota
kelompok, tokoh masyarakat, organisasi petani, LSM, aparat
instansi di daerah, perangkat pemerintahan mulai dari desa sampai
kecamatan, anggota lembaga legislatif dan lembaga lainnya).

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

85

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Ada 7 (tujuh) tahapan kritis yang perlu diperhatikan, yaitu:


1. Tahap sosialisasi yang dilakukan oleh Tim Pengarah/Pembina
di pusat/Provinsi dan Tim Teknis di Kabupaten/Kota;
2. Tahap persiapan pelaksanaan seleksi calon kelompok sasaran
dan

calon

lokasi

yang

dilakukan

oleh

Tim

Teknis

di

Kabupaten/Kota;
3. Tahap pemilihan penyedia barang dan transfer/penyaluran dana
Bantuan Pemerintah ke rekening kelompok;
4. Tahap pencairan dana bantuan dan penyaluran barang yang
dilakukan oleh kelompok;
5. Tahap kebenaran serta ketepatan pemanfaatan dana Bantuan
Pemerintah yang dilakukan oleh kelompok;
6. Tahap pengembangan usaha produktif yang dilakukan oleh
kelompok;
7. Tahap evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban output,
outcome, benefit dan impact.
B.

Monitoring
Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengawalan program dan
kegiatan peningkatan produksi kedelai tahun 2016, maka dilakukan
pelaksanaan

monitoring

perkembangan

penyaluran

Bantuan

Pemerintah kepada kelompok tani/Gapoktan penerima bantuan oleh


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan realisasi tanam dan panen
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

86

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

kedelai oleh ketua kelompok tani atau petugas lapangan. Proses


pelaksanaan monitoring sebagai berikut :
1. Perkembangan Penyaluran Bantuan Pemerintah
a. PPK Satker Tugas pembantuan, mengirimkan data transfer
Bantuan Pemerintah meliputi data kelompok tani dan nilai
bantuan.
b. Waktu pengiriman sesuai dengan pengajuan SPPD, yang
diajukan oleh PPK kepada penerbit SPM.
c. Data dikirim ke Direktorat Aneka Kacang dan Umbi,
Direktorat

Jenderal

Tanaman

Pangan,

melalui

email

kedelai.akabi@gmail.com atau direktorat.bukabi@gmail.com


2. Realisasi

tanam

dan

panen

program

Intensifikasi

dan

Ekstensifikasi PAT-PIP kedelai


a. Ketua kelompok tani mengirimkan data tanggal realisasi
tanam, realisasi panen dan produktivitas ke Pusat, melalui
SMS Gateway
b. Waktu penyampaian data dilakukan pada saat akan tanam
dan panen
c. Cara pengiriman data melalui SMS adalah sebagai berikut:
1) Ketik:
MONEVKD<spasi>BulanTahun#KodeKegiatan#LuasT
anam(Ha)#Luas Panen(Ha)#Produktivitas(Ku/Ha)
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

87

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

2) Kirim SMS ke nomor 081381232425


3) Sosialisasi akan dilakukan oleh petugas Pusat, Provinsi,
Kabupaten dan Kecamatan.
C.

Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai
permasalahan yang mungkin timbul maupun tingkat keberhasilan
yang dapat dicapai dalam pelaksanaan program dan kegiatan
sehingga

dapat

dilakukan

tindakan

korektif

sedini mungkin.

Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berjenjang oleh


Pusat,

Dinas

Pertanian

Provinsi

dan

Dinas

Pertanian

Kabupaten/Kota.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara periodik
dan berjenjang sesuai dengan tahapan kegiatan pengembangan
usaha kelompok yang dilakukan dari awal kegiatan sampai dengan
akhir kegiatan. Evaluasi meliputi: 1) Komponen kegiatan dalam
mendukung pencapaian produksi kedelai tahun 2016, 2) Tingkat
pencapaian sasaran areal dan produksi, 3) Kenaikan tingkat
produktivitas dan produksi, 4) Permasalahan yang timbul di tingkat
lapang, 5) Kegiatan pendukung lainnya.
D.

Pelaporan
Kegiatan

pelaporan

dilaksanakan

oleh

petugas

Provinsi,

Kabupaten/Kota, Kecamatan dan ketua kelompoktani secara


Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

88

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

periodik setiap bulan. Pelaporan dilakukan secara berjenjang yaitu


dari ketua kelompoktani ke penyuluh lapangan ke Kabupaten/Kota,
Provinsi dan Pusat.
1. Laporan Kegiatan
Pelaporan kegiatan meliputi laporan pelaksanaan program,
pelaksanaan kegiatan, penyampaian data dan informasi dan
laporan akhir pelaksanaan program dan kegiatan yang berisi
evaluasi,

kesimpulan,

saran

serta

data

dukung

lainnya

sebagaimana dalam format laporan pada lampiran 5.


2. Laporan Program
a. Sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi bulanan
1) Pusat, Provinsi dan Kab/Kota
membuat

format

laporan

merencanakan dan

sasaran

tanam,

panen,

produktivitas dan produksi kedelai tahun 2016


2) Laporan sasaran tanam, panen, produktivitas dan
produksi kedelai tahun 2016 Kab/Kota di laporkan ke
Provinsi
3) Provinsi mengirim laporan sasaran tanam, panen,
produktivitas dan produksi kedelai tahun 2016 ke Pusat
b. Realisasi tanam, panen, produktivitas dan produksi bulanan
1) Petugas penyuluh dan Babinsa meminta laporan
realisasi tanam atau panen kepada ketua kelompok tani,
selanjutnya dikompilasi dan dilaporkan ke atasan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

89

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

masing-masing di Kabupaten. Babinsa ke Dandim c.q.


Pasiter di Kodim dan Dinas Pertanian Kabupaten.
2) Kabupaten/Kota mengirimkan format laporan realisasi
tanam, panen, produktivitas dan produksi kedelai
bulanan

tahun

2016

ke

Provinsi.

Kodim

ke

Korem/Kodam dan Dinas Pertanian Kabupaten ke Dinas


Pertanian Provinsi.
3) Selanjutnya
realisasi

Provinsi

mengirimkan

format

laporan

tanam, panen, produktivitas dan produksi

kedelai bulanan tahun 2016 ke Pusat. Korem/Kodam ke


Aster Kasad c.q. Paban III/wanwil dan Dinas Pertanian
Provinsi ke Direktur Jenderal Tanaman Pangan c.q.
Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi.
4) Penyampaian

laporan

realisasi

tanam,

panen,

produktivitas dan produksi kedelai tahun 2016 Kab/Kota


di laporkan ke Provinsi dan Pusat setiap bulannya.
c. Kendala

dan

permasalahan

yang

dihadapi

ditingkat

lapangan
1)

Dinas Kabupaten/Kota memberikan laporan kendala dan


permasalahan kegiatan pengelolaan produksi kedelai di
lapangan antara lain meliputi bagaimana ketersediaan
benih, tanaman yang terkena OPT, banjir maupun
kekeringan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

90

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

2)

Dari laporan Kabupaten/Kota yang disampaikan ke


Dinas Provinsi dan akan dilaporkan ke pusat

3)

Laporan kendala dan permasalahan tingkat lapangan


disampaikan ke pusat setiap bulan

4)

Perkembangan

serangan

OPT

dilakukan

bulanan,

triwulan dan tahunan


5)

Laporan hasil perkembangan tersebut dievaluasi oleh


pusat dan daerah.

Pengiriman laporan ke Pusat disampaikan ke Direktorat


Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Jl. Raya Ragunan No 15
Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520; no. telepon (021)
7805342;

faksimili

(021)

7805179;

email:

kedelai.akabi@gmail.com. Kinerja penyampaian laporan


akan dijadikan salah satu dasar penentuan anggaran tahun
2017 sebagai penerapan azas reward dan punishment.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

91

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

BAB VI
PENUTUP
Petunjuk teknis pengelolaan produksi tanaman kedelai tahun 2016 ini
merupakan acuan bagi Dinas Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan lainnya dalam pelaksanaan
Intensifikasi melalui penerapan teknoogi Pegelolaan Teknologi Terpadu
(PTT) dan Budidaya Jenuh Air (BJA), serta Ekstensifikasi Perluasan Areal
Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) kedelai serta
kegiatan pendukung lainnya tahun anggaran 2016 di tingkat lapangan.
Dengan adanya petunjuk teknis ini diharapkan tujuan dan sasaran
peningkatan produksi kedelai dapat dicapai secara optimal.
Petunjuk teknis pengelolaan produksi tanaman kedelai ini, hendaknya
dapat ditindaklanjuti menjadi Petunjuk Teknis oleh Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) Dinas Pertanian Provinsi maupun oleh Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota.
Terjadinya perubahan kebijakan dalam peraturan yang lebih tinggi, pada
pedoman teknis ini akan disesuaikan kemudian.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

92

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

93

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Lampiran 1
SASARAN
LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KEDELAI
TAHUN 2016
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
D K I Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
INDONESIA

Luas Tanam Luas Panen Produktivitas


(Ha)
(Ha)
(Ku/Ha)
69.110
65.876
15,15
25.372
24.163
11,64
947
902
10,30
7.725
7.363
11,87
14.080
13.421
13,58
39.195
37.361
16,76
17.215
16.409
11,00
19.142
18.231
12,34
25
24
10,83
94.500
90.074
13,40
79.000
75.303
18,64
18.123
17.260
12,01
241.942
230.841
16,63
11.705
11.148
13,26
7.769
7.399
14,49
86.494
82.375
19,19
10.855
10.347
11,51
3.985
3.799
15,60
3.585
3.417
12,10
42.520
40.530
14,43
5.510
5.252
14,69
6.590
6.276
10,06
24.580
23.430
13,18
15.178
14.455
17,11
96.695
92.170
17,91
25.948
24.713
14,00
4.155
3.961
15,04
10.712
10.177
14,82
3.369
3.209
12,03
3.590
3.422
12,56
4.030
3.841
12,95
6.355
6.052
12,89
1.000.000
953.200
15,74

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Produksi
(Ton)
99.802
28.121
929
8.740
18.226
62.617
18.050
22.500
26
120.739
140.365
20.729
383.868
14.779
10.725
158.043
11.909
5.926
4.135
58.485
7.715
6.313
30.884
24.732
165.076
34.598
5.957
15.082
3.860
4.298
4.974
7.798
1.500.000

94

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Lampiran 2
ALOKASI PROGRAM PENGELOLAAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2016

No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
4
1
2
3
4
5
6

Provinsi
Kabupaten/Kota
ACEH
Aceh Singkil
Aceh Timur
Aceh Tengah
Aceh Barat
Aceh Besar
Pidie
Bireuen
Aceh Utara
Aceh Barat Daya
Aceh Tamiang
Nagan Raya
Aceh Jaya
Pidie Jaya
SUMATERA UTARA
Mandailing Natal
Tapanuli Selatan
Labuhan Batu
Asahan
Simalungun
Deli Serdang
Langkat
Nias Selatan
Serdang Bedagai
Batu Bara
Padang Lawas Utara
Padang Lawas
Labuhan Batu Utara
Kota Padang Sidempuan
Gunung Sitoli
RIAU
Indragiri Hulu
Indragiri Hilir
Kampar
Rokan Hulu
Bengkalis
Rokan Hilir
Kep. Meranti
Pekan Baru
Kota Dumai
JAMBI
Provinsi
Kerinci
Batang Hari
Muaro Jambi
Tebo
Bungo

Intensifikasi
Kedelai

Ekstensifikasi
PAT-PIP

(Ha)
16.950
300
2.500
500
500
500
1.000
2.650
6.500
1.000
500
1.000
4.900
350
150
150
350
1.000
650
150
300
350
1.250
100
100
3.000
400
250
350
250
150
1.500
100
4.500
1.150
150
200
2.000
1.000

(Ha)
15.500
7.000
500
500
2.000
2.000
1.000
500
1.000
500
500
17.200
1.000
1.300
500
200
1.000
2.000
1.500
1.000
3.200
500
1.000
3.000
500
500
4.050
600
1.750
100
1.000
200
300
100
7.000
2.500
1.000
500
500
2.000
500

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Teknologi
Budidaya
Jenuh Air
(Ha)
500
400
100
-

Jumlah
32.450
300
9.500
500
1.000
1.000
3.000
4.650
7.500
500
1.000
1.500
1.000
1.000
22.100
1.350
1.450
500
350
1.350
3.000
1.500
1.650
3.350
800
1.350
4.250
500
100
600
7.050
400
250
950
2.000
250
2.500
300
300
100
12.000
4.050
1.150
700
600
4.000
1.500

95

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Lanjutan
No
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Provinsi
Kabupaten/Kota
SUMATERA SELATAN
Ogan Komering Ulu
Ogan Komering Ilir
Muara Enim
Lahat
Musi Rawas
Musi Banyuasin
Banyuasin
OKU Selatan
OKU Timur
Ogan Ilir
Empat Lawang
Penukal Abab Pematang Ilir
Musi Rawas Utara
Kota Prabumulih
Kota Pagar Alam
Kota Lubuklinggau
BENGKULU
Provinsi
Bengkulu Selatan
Rejang Lebong
Kaur
Seluma
Muko-Muko
Lebong
Kepahiang
Bengkulu Tengah
LAMPUNG
Lampung Barat
Tanggamus
Lampung Selatan
Lampung Timur
Lampung Utara
Tulang Bawang
Pringsewu
Mesuji
Pesisir Barat
JAWA BARAT
Kab. Sukabumi
Kab. Cianjur
Kab. Bandung
Kab. Garut
Kab. Tasikmalaya
Kab. Kuningan
Kab. Cirebon
Kab. Majalengka
Kab. Sumedang
Kab. Indramayu
Kab. Subang
Kab. Karawang
Kab. Bandung Barat
Kab. Pangandaran
Kab. Bogor
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar

Intensifikasi
Kedelai

Ekstensifikasi
PAT-PIP

(Ha)
6.450
1.250
150
1.500
300
1.900
350
200
200
200
100
300
3.500
500
500
500
500
500
500
500
9.000
300
1.000
500
3.000
500
1.200
1.000
1.500
40.800
3.000
7.000
650
1.500
1.500
500
2.000
1.200
17.000
1.250
1.000
1.000
2.500
500
200

(Ha)
24.750
2.000
3.000
1.000
2.500
4.000
3.500
1.500
750
2.000
500
800
1.500
200
800
700
5.500
500
500
1.000
1.000
500
500
500
500
500
3.500
3.000
500
14.750
1.000
1.000
3.500
250
1.000
5.000
1.000
1.500
500
-

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Teknologi
Budidaya
Jenuh Air
(Ha)
4.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
-

Jumlah
35.200
2.000
5.250
1.000
2.650
5.500
4.800
5.400
1.100
2.000
500
1.000
200
1.700
300
800
1.000
9.000
1.000
1.000
1.500
1.500
1.000
500
500
1.000
1.000
13.500
300
1.000
500
6.000
500
1.200
500
2.000
1.500
55.550
4.000
8.000
650
1.500
5.000
500
250
2.000
2.200
22.000
2.250
1.000
1.000
4.000
500
500
200

96

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Lanjutan
No
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
10
1
2
3
11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
12
1
2
3
4
5

Provinsi
Kabupaten/Kota
JAWA TENGAH
Provinsi
Kabupaten/Kota
Cilacap
Banyumas
Banjarnegara
Kebumen
Purworejo
Boyolali
Sukoharjo
Wonogiri
Sragen
Grobogan
Blora
Rembang
Pati
Kudus
Kendal
Pemalang
Brebes
Klaten
Tegal
DIY
Kulon Progo
Bantul
Gunung Kidul
JAWA TIMUR
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Jember
Banyuwangi
Situbondo
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngawi
Bojonegoro
Tuban
Lamongan
Gresik
Bangkalan
Sampang
Pamekasan
Sumenep
BANTEN
Pandeglang
Lebak
Serang
Kota Cilegon
Kota Serang

Intensifikasi
Kedelai

Ekstensifikasi
PAT-PIP

(Ha)
33.200
1.500
350
150
4.500
2.000
2.000
1.500
2.000
2.000
6.000
3.600
1.700
2.000
200
500
500
1.000
1.500
200
4.000
1.000
1.000
2.000
69.800
3.500
10.000
5.000
1.500
4.000
2.000
1.000
3.300
10.000
1.000
1.000
500
1.700
2.000
6.000
2.500
1.000
2.000
1.000
500
2.500
300
2.000
4.000
500
1.000
4.500
3.000
1.000
350
150

(Ha)
13.500
1.000
1.000
1.000
1.500
3.000
500
500
2.000
1.000
2.000
78.900
1.500
10.000
7.000
600
2.000
5.000
400
2.000
5.000
10.000
1.000
2.000
9.000
4.900
2.000
1.000
2.000
500
7.000
6.000
7.000
5.000
500
1.000
250
250

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Teknologi
Budidaya
Jenuh Air
(Ha)

Jumlah
-

46.700
1.000
2.500
350
150
4.500
3.000
3.500
1.500
2.000
5.000
6.500
4.100
3.700
3.000
200
500
500
1.000
1.500
2.200
4.000
1.000
1.000
2.000
148.700
5.000
20.000
12.000
2.100
6.000
7.000
400
3.000
8.300
20.000
1.000
2.000
500
3.700
2.000
15.000
7.400
3.000
3.000
3.000
500
2.500
800
9.000
10.000
500
1.000
11.500
8.000
1.500
1.350
250
400

97

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Lanjutan
No
13
1
2
3
4
5
6
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
17
1
2
3
4
5
6

Provinsi
Kabupaten/Kota
BALI
Jembrana
Tabanan
Badung
Gianyar
Klungkung
Buleleng
NTB
Lombok Barat
Lombok Tengah
Lombok Timur
Sumbawa
Dompu
Bima
Sumbawa Barat
Kota Mataram*)
Kota Bima
NTT
Sumba Barat
Sumba Timur
Timor Tengah Selatan
Alor
Lembata
Flores Timur
Sikka
Ende
Ngada
Manggarai
Manggarai Barat
Sumba Tengah
Sumba Barat Daya
Nagekeo
Manggarai Timur
Sabu Raijua
KALBAR
Provinsi
Sambas
Landak
Sanggau
Ketapang
Sintang
Kapuas Hulu
Melawi
Mempawah
KALTENG
Kota Waringin Barat
Barito Selatan
Barito Utara
Pulang Pisau
Gunung Mas
Barito Timur

Intensifikasi
Kedelai
(Ha)
4.050
1.500
1.000
300
500
500
250
28.000
11.000
650
1.350
3.000
7.000
4.000
500
500
3.975
400
700
100
100
650
250
100
325
400
400
450
100
1.450
350
100
300
100
150
100
100
100
150
550
200
350

Ekstensifikasi
PAT-PIP
(Ha)
45.000
5.000
6.500
1.000
2.000
10.000
12.500
8.000
5.700
300
500
300
250
950
600
1.000
500
500
300
500
2.300
300
500
500
500
500
1.500
100
300
500
100
500

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Teknologi
Budidaya
Jenuh Air
(Ha)
2.500
2.500
-

Jumlah
4.050
1.500
1.000
300
500
500
250
73.000
5.000
17.500
1.650
3.350
13.000
19.500
12.000
500
500
9.675
700
1.200
100
100
950
250
250
100
1.275
600
1.400
900
950
300
500
100
3.750
650
600
800
100
150
600
100
600
150
4.550
200
100
300
3.000
100
850

98

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Lanjutan
No

Provinsi
Kabupaten/Kota

18 KALSEL
1
Tanah Laut
2
Kota Baru
3
Banjar
4
Barito Kuala
5
Tapin
6
Hulu Sungai Tengah
7
Tabalong
8
Tanah Bumbu
9
Balangan
19 KALTIM
1
Pasir
2
Kutai Barat
3
Kuta Kartanegara
4
Kutai Timur
5
Berau
6
Penajam Paser Utara
7
Kota Samarinda
20 KALTARA
1
Bulungan
21 SULUT
1
Provinsi
2 Kabupaten/Kota
Bolaang Mangondow
3
Minahasa
4
Minahasa Utara
5
Minahasa Tenggara
6
Bolaang Mongondow Selatan
7
Bolaang Mongondow Timur
22 GORONTALO
1
Boalemo
2
Gorontalo
3
Pohuwato
4
Bone Bolango
23 SULTENG
1
Banggai
2
Morowali
3
Poso
4
Donggala
5
Toli-Toli
6
Buol
7
Parigi Moutong
8
Tojo Una-Una
9
Sigi
10 Morowali Utara

Intensifikasi
Kedelai

Ekstensifikasi
PAT-PIP

(Ha)
8.800
1.000
1.500
1.000
1.150
1.650
1.000
500
1.000
1.400
200
500
250
350
100
500
500
5.700
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
350
350
350
350
5.350
650
400
350
150
500
1.000
450
1.450
400

(Ha)
30.000
4.000
8.000
4.000
1.000
3.000
4.000
3.000
3.000
3.600
100
500
2.000
500
500
2.000
2.000
16.000
3.000
3.000
3.000
3.000
2.500
1.000
500
3.000
500
500
2.000
8.400
3.000
500
200
1.100
1.000
1.500
500
600

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Teknologi
Budidaya
Jenuh Air
(Ha)
1.000
500
500
1.000
1.000
-

Jumlah
39.800
5.000
9.500
5.500
1.500
4.150
5.650
4.000
500
4.000
5.000
100
200
1.000
2.250
850
500
100
3.500
3.500
21.700
4.000
4.000
4.000
4.000
3.500
1.350
850
3.350
500
500
2.000
350
13.750
3.650
900
350
350
1.600
1.000
1.450
2.950
500
1.000

99

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Lanjutan
No

Provinsi
Kabupaten/Kota

24
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
25
1
2
3
4
26
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
27
1
2
3
4
5
6
7
8

SULSEL
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkajene Kepulauan
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidenreng Rappang
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
SULBAR
Provinsi
Polewali Mandar
Mamuju Utara
Mamuju Tengah
SULTRA
Muna
Konawe
Kolaka
Konawe Selatan
Bombana
Buton Utara
Konawe Utara
Kolaka Timur
Konawe Kepulauan
Muna Barat
Kota Kendari
MALUKU
Maluku Tenggara Barat
Maluku Tenggara
Maluku Tengah
Pulau Buru
Kepulauan Aru
Seram Bagian Barat
Seram Bagian Timur
Buru Selatan

Intensifikasi
Kedelai

Ekstensifikasi
PAT-PIP

(Ha)
33.075
1.000
500
2.000
1.275
2.000
2.000
150
19.000
2.000
2.300
350
500
1.500
500
500
500
6.000
500
1.500
1.500
1.000
500
500
500
1.150
650
150
350
-

(Ha)
52.000
3.000
3.000
3.000
3.000
500
9.000
1.000
1.000
15.000
4.000
5.000
2.000
500
1.000
1.000
4.200
1.000
1.000
1.000
1.200
10.900
500
1.500
2.000
4.000
1.000
500
500
200
500
200
2.100
100
300
500
100
300
600
200

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Teknologi
Budidaya
Jenuh Air
(Ha)

Jumlah
-

85.075
4.000
3.500
5.000
1.275
5.000
2.500
9.000
1.150
1.000
34.000
6.000
7.300
2.000
500
350
1.000
500
1.000
5.700
1.500
1.000
1.500
1.700
16.900
1.000
3.000
3.500
5.000
1.500
500
500
500
200
1.000
200
3.250
650
100
300
650
100
300
950
200

100

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Lanjutan
No

Provinsi
Kabupaten/Kota

Intensifikasi
Kedelai
(Ha)

28
1
2
3
4
5
29
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
30
1
2
3
4
5
6
7
8

MALUT
Halmahera Barat
Kepulauan Sula
Halmahera Selatan
Halmahera Timur
Pulau Morotai
PAPUA BARAT
Fak-Fak
Kaimana
Teluk Wondama
Manokwari
Sorong Selatan
Sorong
Raja Ampat
Tambraw
Maybrat
Monokwari Selatan
PAPUA
Merauke
Jayawijaya
Jayapura
Nabire
Mimika
Sarmi
Keerom
Waropen
INDONESIA

750
100
200
350
100
1.450
200
100
100
300
100
150
100
300
100
1.350
500
500
200
150
306.000

Ekstensifikasi
PAT-PIP
(Ha)
2.500
1.000
500
1.000
1.500
500
500
500
1.650
500
100
300
150
200
200
200
384.000

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Teknologi
Budidaya
Jenuh Air
(Ha)
10.000

Jumlah
3.250
100
200
1.000
850
1.100
2.950
200
100
100
800
100
150
500
100
800
100
3.000
1.000
100
500
500
300
200
200
200
700.000

101

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Lampiran 3

SPESIFIKASI TEKNIS PLASTIK HERMETIK PENYIMPAN KEDELAI

1.

Alternatif Ukuran :
L : Panjang x lebar mulut minimal : 130 x 75 cm atau (cukup untuk
50 Kg Biji kedelai)
M : Panjang x lebar mulut minimal : 70 x 55 cm atau (cukup untuk 25
Kg biji kedelai)

2.

Bahan :
a. LDPE Dan HDPE atau bahan lainnya,
b. Laminatet doble layer atau lebih,
c.

Kedap udara,

d. Ketebalan minimal 0,08 mm.


3. Sifat penting :
a. Oxygen

permeability

(perembesan

oksigen)

pada

23C

maksimum 10 cc /m2/hari,
b. Water Vapor Transfer Rate (perembesan kelembaban) pada
38C, 90% kelembaban relatif maksimum 5 g/m2/hari. Secara
rinci ketentuan yang berkaitan dengan kerjasama ini dijabarkan
melalui Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

102

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Lampiran 4

CONTOH PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH


PROGRAM PENGELOLAAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2016

1.

Format-1 :

Contoh

format

Perjanjian

Kerjasama

Bantuan

Pemerintah melalui transfer uang


2.

Format-2 : Contoh Perhitungan Jumlah Maksimal Anggaran


Bantuan Pemerintah yang di transfer dalam bentuk
uang kurang dari Rp 50.000.000,- per jenis barang

3.

Format-3 : Contoh Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan


min.50%

4.

Format-4 : Contoh

Laporan

Pertanggungjawaban

Penerima

Bantuan
5.

Format-5 : Contoh

Kuitansi

Penerimaan

Dana

Bantuan

Pemerintah
6.

Format-6 : Contoh Berita Acara Serah Terima Barang

7.

Format-7 : Contoh Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen


(PPK)

tentang

Penetapan

Penerima

Bantuan

Pemerintah

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

103

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Format 1 : Contoh format Perjanjian Kerjasama, Bantuan Pemerintah melalui


Transfer Uang

PERJANJIAN KERJASAMA
BANTUAN PAKET SARANA PRODUKSI KEGIATAN PENGELOLAAN
PRODUKSI KEDELAI TAHUN ANGGARAN 2016
NOMOR : ..............(nomor surat dari Dinas Pertanian)
NOMOR :...............(nomor surat Kelompok Tani/Gapoktan)

Pada hari ini,......... tanggal ........bulan .......... tahun dua ribu enam belas kami yang
bertanda tangan di bawah ini :

1.

Nama
NIP

:------------------------ (nama)
:------------------------ (NIP)

Jabatan

:------------------------ (jabatan pada satuan kerja Dinas Pertanian)

Alamat

:------------------------ (alamat kantor tempat kerja)

Selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama ----------(institusi tempat kerja), berkedudukan di ---- alamat). Selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA

2.

Nama
Jabatan

:------------------------ (nama Ketua kelompoktani )


:------------------------ (Ketua Kelompoktani)

Alamat

:------------------------ (alamat)

Selaku Ketua kelompok tani ---------- yang bertindak untuk dan atas nama ------(nama kelompok tani), alamat ------(alamat). Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama, dalam
rangka pelaksanaan Bantuan paket sarana produksi kegiatan Intensifikasi (Peningkatan
produktivitas) atau Ekstensifikasi (Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks
Pertanaman (PAT-PIP) program pengelolaan produksi kedelai tahun 2016 dengan
ketentuan sebagai berikut :
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
104

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Pasal 1
KETENTUAN UMUM

1.

Yang dimaksud dengan Perjanjian Kerjasama adalah perjanjian dimana Pihak


Pertama mengikat Pihak Kedua, dan Pihak Kedua telah sepakat untuk
pelaksanakan ketentuan - ketentuan dalam perjanjian kerjasama ini dengan
mengacu pada petunjuk teknis pengelolaan produksi kedelai dan Bantuan
Pemerintah tahun 2016;

2.

Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani berdasarkan kesepakatan Pihak Pertama


dan Pihak Kedua tanpa ada unsur paksaan.
Pasal 2
HAK DAN KEWAJIBAN

1.

Hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA


a.

Berhak membuat ketentuan penggunaan bantuan/aturan (Petunjuk


Teknis) untuk pelaksanaan Bantuan paket sarana produksi kegiatan
intensifikasi (Peningkatan produktivitas) atau ekstensifikasi (Perluasan Areal
Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) program
pengelolaan produksi kedelai tahun 2016 serta menyampaikannya kepada
PIHAK KEDUA ;

b.

Berhak menerima laporan penggunaan dana Bantuan paket sarana produksi


kegiatan intensifikasi (Peningkatan produktivitas) atau ekstensifikasi
(Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP)
program pengelolaan produksi kedelai tahun 2016 dari PIHAK KEDUA;

c.

Berhak melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan penggunaan


dana Bantuan paket sarana produksi kegiatan intensifikasi (Peningkatan
produktivitas) atau ekstensifikasi (Perluasan Areal Tanam melalui
Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) program pengelolaan produksi
kedelai tahun 2016 yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA;

d.

Berhak menolak atau mengembalikan laporan penggunaan dana paket


sarana produksi kegiatan intensifikasi (Peningkatan produktivitas) atau
ekstensifikasi (Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks
Pertanaman (PAT-PIP) program pengelolaan produksi kedelai tahun kepada
PIHAK KEDUA apabila ternyata kegiatan bantuan tersebut tidak sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan;

e.

Berkewajiban membayar nilai bantuan yang telah ditetapkan apabila PIHAK


KEDUA telah memenuhi semua persyaratan pencairan.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

105

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

2.

Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA


a.

Berkewajiban mengelola Bantuan paket sarana produksi kegiatan


intensifikasi (Peningkatan produktivitas) atau ekstensifikasi (Perluasan Areal
Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) program
pengelolaan produksi kedelai tahun 2016 yang diterima dari Pihak Pertama
secara efisien, efektif dan akuntabel serta sesuai dengan ketentuan dalam
Petunjuk Teknis penggunaan bantuan dan peraturan perundang - undangan
yang berlaku;

b.

Berkewajiban melaksanakan Bantuan paket sarana produksi kegiatan


intensifikasi (Peningkatan produktivitas) atau ekstensifikasi (Perluasan Areal
Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) program
pengelolaan produksi kedelai tahun 2016 dalam waktu selambat - lambatnya
. (dalam huruf) hari, setelah Perjanjian ini ditandatangani;
(disesuaikan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak)

c.

Jika tidak dapat mempertanggung jawabkan dana bantuan sebagaimana


dimaksud pada poin (a) bersedia mengembalikan dana bantuan tersebut ke
Kas Negara dan menerima sanksi yuridis berdasarkan ketentuan dan
perundang - undangan yang berlaku;

d.

Berkewajiban melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Pihak Pertama


setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran

Pasal 3
NILAI BANTUAN

1.

Nilai Bantuan paket sarana produksi kegiatan intensifikasi (Peningkatan


produktivitas) atau ekstensifikasi (perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan
Indeks Pertanaman (PAT-PIP) program pengelolaan produksi kedelai tahun 2016
tersebut dalam pasal 1 sebesar Rp. -------(nominal),-(-----------rupiah);

2.

Bantuan paket sarana produksi kegiatan intensifikasi (Peningkatan produktivitas)


atau ekstensifikasi (perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks
Pertanaman (PAT-PIP) program pengelolaan produksi kedelai tahun 2016
sebagaimana tercantum dalam ayat (1) merupakan nilai yang telah ditetapkan dan
pasti sepanjang tidak terjadi perubahan kebijakan Pemerintah yang
mengakibatkan adanya perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Kementerian Pertanian/Dinas Pertanian Propinsi/
Pertanian Dinas
Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2016.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

106

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Pasal 4
JENIS DAN SPESIFIKASI BANTUAN

1.

Jenis bantuan paket sarana produksi kegiatan intensifikasi (Peningkatan


produktivitas) atau ekstensifikasi (Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan
Indeks Pertanaman (PAT-PIP) program pengelolaan produksi kedelai tahun 2016
adalah: (pilih salah satu sesuai alokasinya)
a.

b.

c.

2.

Kegiatan Intensifikasi kedelai teknologi PTT

Benih kedelai bersetifikat

Rhizobium

Bahan organik /kapur pertanian

Kegiatan Intensifikasi kedelai teknologi BJA

Benih kedelai bersetifikat

Pupuk NPK, SP 36, Urea, KCL bersubsidi

Rhizobium

Pestisida organik/an organik

Herbisida

Kapur pertanian

Kegiatan Ekstensifikasi kedelai melalui PAT-PIP

Benih kedelai bersetifikat

Rhizobium

Bahan organik /kapur pertanian

Spesifikasi bantuan paket sarana produksi kegiatan intensifikasi (Peningkatan


produktivitas) atau ekstensifikasi (Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan
Indeks Pertanaman (PAT-PIP) program pengelolaan produksi kedelai tahun 2016
sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

107

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1.

Pekerjaan bantuan paket sarana produksi kegiatan intensifikasi (Peningkatan


produktivitas) atau ekstensifikasi (Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan
Indeks Pertanaman (PAT-PIP) program pengelolaan produksi kedelai tahun 2016
dilaksanakan dalam jangka waktu -------- (dalam huruf) hari kalender dimulai sejak
ditanda tanganinya perjanjian ini;

2.

Jangka waktu pelaksanaan dapat diperpanjang, atas persetujuan Pihak Pertama,


didasarkan pada surat permohonan perpanjangan dari Pihak Kedua dengan
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pasal 6
TATACARA DAN SYARAT PENCAIRAN

1.

Pencairan bantuan dilakukan secara langsung dari rekening Kas Negara ke


rekening Pihak Kedua melalui mekanisme Pembayaran Langsung (LS);

2.

Mekanisme pencairan anggaran bantuan kepada Pihak Kedua dilakukan dengan


2 (dua) tahap;

3.

Pihak Pertama akan mencairkan bantuan tahap pertama sebesar 70% dari
keseluruhan anggaran dengan ketentuan sebagai berikut :

4.

a.

Surat Perjanjian Kerjasama telah ditandatangani oleh Pihak Pertama dan


Pihak Kedua;

b.

Pihak Kedua telah menandatangani kuitansi bukti penerimaan uang bantuan


dan disahkan oleh Pihak Pertama

Pihak Pertama akan mencairkan bantuan tahap kedua sebesar 30% dari
keseluruhan anggaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a.

Pihak Kedua telah menandatangani kuitansi bukti penerimaan uang bantuan


dan disahkan oleh Pihak Pertama;

b.

Pihak Kedua telah melaporkan dan menandatangani kemajuan penyelesaian


pekerjaan minimal telah mencapai prestasi pekerjaan 50%.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

108

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Pasal 7
KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN

1.

Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan bantuan paket sarana produksi
kegiatan intensifikasi (Peningkatan produktivitas) atau ekstensifikasi (Perluasan
Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) program
pengelolaan produksi kedelai tahun 2016 sesuai petunjuk teknis yang dikeluarkan
oleh Satker Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota

2.

Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan bantuan paket sarana produksi
kegiatan intensifikasi (Peningkatan produktivitas) atau ekstensifikasi (Perluasan
Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) program
pengelolaan produksi kedelai tahun 2016 sesuai dengan nilai bantuan, jenis dan
spesifikasi sebagaimana tercantum dalam Petunjuk Teknis

Pasal 8
SISA DANA BANTUAN

1.

Pihak Kedua diperbolehkan menggunakan sisa dana bantuan untuk perluasan


areal tanam, jika pengadaan sarana prasarana telah dilaksanakan sesuai dengan
volume dan spesifikasi sebagaimana telah diatur dalam petunjuk teknis;

2.

Penggunaan sisa dana bantuan oleh Pihak Kedua harus mendapatkan


persetujuan Pihak Pertama;

3.

Pihak Kedua siap dan sanggup menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara
jika sudah tidak digunakan

Pasal 9
SANKSI

1.

Pihak Kedua siap menerima sanksi hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau perdata, jika
pelanggarannya bersifat administratif, Pihak Kedua siap dikenakan sanksi berupa
tidak akan mendapatkan program bantuan pada tahun yang akan datang;

2.

Pihak Kedua siap menggembalikan dana bantuan


mempertanggungjawabkan sesuai dengan petunjuk teknis.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

jika

tidak

dapat

109

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Pasal 10
LAPORAN

1.

Pihak Kedua siap dan sanggup memberikan laporan penyelesaian pekerjaan


secara berkala (sesuai dengan tahapan pembayaran) kepada Pihak Pertama
sebagaimana telah diatur dalam Petunjuk Teknis;

2.

Pihak Kedua siap dan sanggup laporan pertanggungjawaban kepada Pihak


Pertama setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran

Pasal 11
FORCE MAJEURE

1.

PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau


kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian ini, yang
disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan PARA PIHAK yang
digolongkan sebagai force majeure;

2.

Peristiwa yang dapat digolongkan force majeure adalah antara lain adanya
bencana alam seperti: gempa bumi, taufan, banjir atau hujan terus menerus,
wabah penyakit, adanya perang, peledakan, sabotase, revolusi, pemberontakan,
huru-hara, adanya tindakan Pemerintahan dalam bidang ekonomi dan moneter
yang secara nyata berpengaruh terhadap pelaksanaan perjanjian ini;

3.

Apabila terjadi force majeure maka pihak yang lebih dahulu mengetahui wajib
memberitahukan kepada pihak lainnya selambat - lambatnya dalam waktu 14
(empat belas) hari setelah terjadinya force majeure;

4.

Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 perjanjian ini


tidak menghapuskan atau mengakhiri perjanjian ini. Setelah keadaan force
majeure berakhir dan kondisi fasilitas penunjang kegiatan masih dapat
dipergunakan, PARA PIHAK akan melanjutkan kerjasama sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

110

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Pasal 12
KETENTUAN LAIN-LAIN

1.

Perubahan pada Perjanjian Kerjasama ini hanya dapat dibuat setelah melalui
konsultasi dan mendapat persetujuan secara tertulis dari PARA PIHAK, dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.

2.

Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli bermaterai cukup dan
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

3.

Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan diselesaikan
secara musyawarah diantara PARA PIHAK.

PIHAK KESATU

PIHAK KEDUA

Pejabat Pembuat Komitmen,

Ketua Kelompok Tani/Gapoktan

Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten

-------------------------------------------

Materai 6000
------------------------------ (nama jelas)

Materai 6000
----------------------------(nama jelas)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

111

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

FORMAT-2: Contoh Perhitungan Jumlah Maksimal Anggaran Bantuan


Pemerintah yang ditransfer dalam Bentuk Uang Kurang dari
Rp.50.000.000 Per Jenis Barang

Jumlah Bantuan Pemerintah per


Hektar
No

Uraian
Volume

1 Benih
2 Rhizobium
Total Bantuan/Ha

Satuan
(Rp)

Maksimal Transfer Uang

Jumlah Jml Areal Jumlah Dana


Keterangan
(Rp)
(Ha)
(Rp)

50 Kg

17.000 850.000

1 Pkt

150.000 150.000
1.000.000

50 42.500.000 < Rp.50 Juta


50 7.500.000 < Rp.50 Juta
50.000.000
Maksimal Jumlah dana di transfer ke kelompok

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

112

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Format 3: Contoh Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan minimal


50%

LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PELAKSANAAN BANTUAN PAKET SARANA PRODUKSI KEGIATAN INTENSIFIKASI (PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS)/EKSTENSIFIKASI (PAT-PIP)
PAGU ANGGARAN
No

Jenis Sarana Produksi

Total
Harga
Anggaran
satuan (Rp)
satuan
(Rp)

Volume
Volume

REALISASI ANGGARAN
Total Presentasi
Volume
Harga
Anggaran
(%)
satuan (Rp)
Volume satuan
(Rp)

1 Benih bersertifikat
2 Rhizobium
3 Kapur Pertanian/Bahan Organik
dst

Jumlah

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

113

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Format 4 : Contoh Laporan Pertanggungjawaban

Cover
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

LATAR BELAKANG
TUJUAN DAN TARGET
SUMBER DANA
WAKTU DAN TEMPAT

BAB II PELAKSANAAN
A. PERSIAPAN PELAKSANAAN
B. PELAKSANAAN
BAB III PENUTUP
A. HAMBATAN PELAKSANAAN
B. SARAN DAN REKOMENDASI
C. KATA PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

DOKUMENTASI (FOTO) BARANG HASIL PENGADAAN


BUKTI KUITANSI PENGADAAN BARANG
BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG
LAPORAN KEUANGAN
BUKTI SETORAN KE KAS NEGARA KALAU ADA
BUKTI PENYETORAN PAJAK

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

114

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Format-5: Contoh Kuitansi Penerimaan Bantuan Pemerintah


KUITANSI
NPWP
:
MAK
:
T.A.
:
KUITANSI
No. : ..
Sudah Terima
: Kuasa Pengguna Anggaran
Kabupaten/Kota ..
Uang sebanyak

Untuk pembayaran
: Dana Bantuan Pemerintah untuk Pertanian .
Di Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kabupaten/Kota .
Sesuai Surat Perjanjian Kerjasama No.
Tanggal .
Terbilang Rp

.. 2016
Mengetahui/Menyetujui,
Pejabat Pembuat Komitmen
Kabupaten/Kota ..

.
NIP.

Yang menerima,
Petani/Ketua Kelompok
Meterai
Rp. 6.000
..

Setuju dibayar,
Kuasa Pengguna Anggara,

Tanggal
Bendaharawan,

.
NIP.

NIP.

*) Format kuitansi ini dapat disesuaikan untuk kegiatan pada DIPA Pusat dan DIPA
Provinsi

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

115

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Format 6 : Contoh Berita Acara Serah Terima Barang


BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG
PENGADAAN BANTUAN SARANA PRODUKSI KEGIATAN INTENSIFIKASI/EKSTENSIFIKASI KEDELAI
(PAT-PIP) TA.2016
NOMOR:..
Pada hari ini .tanggal .. bulan.. tahun. Bertempat di
Desa/Kelurahan Kecamatan.. Kabupaten/Kota., Provinsi., yang
bertanda tangan di bawah ini :
1.

Nama
:------------------------ (nama)
Jabatan
:------------------------ (jabatan pada Perusahaan saprodi)
Alamat
:------------------------(alamat kantor tempat kerja)
Selaku Direktur/.., yang bertindak untuk dan atas nama -----------(institusi tempat kerja),
berkedudukan di ---- alamat). Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2.

Nama
:------------------------(nama Ketua kelompoktani )
Jabatan
:------------------------(Ketua Kelompok Tani)
Alamat
:------------------------((alamat)
Selaku Ketua kelompok tani ---------- yang bertindak untuk dan atas nama -------(nama kelompok tani),
alamat ------(alamat). Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Sepakat mengadakan serah terima barang dengan ketentuan sebagai berikut:


Pasal 1
PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK PERTAMA
berupa sarana produksi dalam keadaan baik dengan jumlah dan spesifikasi sesuai petunjuk teknis, dengan
rincian dan nilai sebagai berikut:

No

Jen is Saran a Pro duksi

Vo lum e
Vo lum e

1
2
3

satu an

Harga
satuan
(Rp )

Total
An ggaran
(R p)

B enih bersertifikat
R hozobium
K apur Pertanian/Bahan Organik

Ju mlah dan
Spesifik
sesuai

Ju mlah

Pasal 2
Bahwa serah terima ini dilaksanakan oleh masing-masing pihak untuk digunakan dalam kepentingan
Kementeriaan Pertanian RI, khususnya program pengelolaan produksi kedelai tahun anggaran 2016.
Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak dan saksi dalam rangkap 4 (empat) agar
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA

(Nama Ketua Kelompok)

(Nama dari Perusahaan/penyedia barang)

SAKSI

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

116

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Format-7 : Contoh SK Penetepan Penerima Bantuan


SURAT KEPUTUSAN
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DINAS PERTANIAN KABUPATEN/KOTA
NOMOR : .............................................2016
TENTANG
PENETAPAN KELOMPOKTANI PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH PROGRAM
PENGELOLAAN PRODUKSI KEDELAI
............................................................)*
TAHUN ANGGARAN 2016
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, SATKER DINAS PERTANIAN
KABUPATEN/KOTA

Menimbang

a. Bahwa ketahanan pangan nasional perlu terus diupayakan


melalui peningkatan produksi untuk menjamin kecukupan
pangan yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk.
b. Bahwa peningkatan produksi kedelai tahun 2016 difokuskan
pada intensifikasi dalam upaya peningkatan produktivitas
melalui penerapan teknologi PTT dan BJA serta ekstensifikasi
melalui PAT-PIP kedelai.
c. Bahwa pelaksanaan program pengelolaan produksi kedelai
dimaksudkan untuk peningkatan produktivitas dan perluasan
areal tanam
d. Bahwa sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c perlu
untuk ditetapkan kelompoktani penerima Bantuan Pemerintah
pengelolaan produksi kedelai tahun 2016.

Mengingat

Memperhatikan

1. Undang Undang Nomor .............. Tahun ............. tentang


................;
2. Surat Keputusan .......... Nomor .............. Tahun .............
tentang ................;
3. Peraturan Daerah Kabupaten / Kota Nomor .............. Tahun
............. tentang ................;
4. dst
1. DIPA Dinas Pertanian Kabupaten / Kota Nomor ..............
Tanggal ............. Bulan ................ Tahun ............
2. Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan
Pemerintah Tahun 2016.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

117

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA

:
:

KEDUA

KETIGA

Penetapan Kelompoktani penerima


Bantuan Pemerintah
Pengelolaan Produksi Kedelai tahun anggaran 2016
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Kelompoktani
sebagaimana
dimaksud
pada
Diktum
PERTAMA berhak menerima dana Bantuan Pemerintah
dalam bentuk bantuan sarana/prasarana berupa sarana
produksi kegiatan penerapan teknologi PTT/BJA/PAT-PIP*)
yang dibiayai dari dana APBN Kementerian Pertanian melalui
anggaran tugas pembantuan pada DIPA**) Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota Nomor ..................... Tanggal..................
bulan .............. tahun..............
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :...............................
Pada Tanggal : ................................
Pejabat Pembuat Komitmen
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten / Kota

..........................................
NIP. .....................................
Diketahui
Kuasa Pengguna Anggaran/
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten / Kota

..........................................
NIP. .....................................

Tembusan :
1. Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI di Jakarta
2. Bupati / Walikota di ..............
3. Kepala Dinas Pertanian Provinsi di ................
4. dst.
*) Coret yang tidak perlu
**) Disesuaikan dengan sumber bantuan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

118

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Format-8 : Contoh lampiran SK Penetepan Penerima Bantuan


Contoh : Lampiran Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Kabupaten/Kota tentang Penetapan
Kelompoktani Penerima Bantuan Pemerintah Pengelolaan Produksi Kedelai Tahun 2016

No. Nama Poktan/Gapoktan

Nama Ketua

Alamat
Desa

Nomor
Rekening

Jumlah
( Rp )

Alamat Bank
Cabang, Unit

Kec.

1
2
3
4
5
dst
Jumlah
Diketahui :

Ditetapkan,, Bln. 2016

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten / Kota.,

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten / Kota.,

Nama

Nama

NIP.

NIP.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

119

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Format-9 : Contoh lampiran SK Penetepan Penerima Bantuan

Rencana Usaha Kelompok (RUK)


Pelaksana Program Pengelolaan Produksi Kedelai Tahun 2016
Nama Kelompoktani
Alamat Kelompoktani
Luas Lahan
Jumlah Anggota Poktan
Rincian Kebutuhan Kel.
Komoditi
Varietas
No

Uraian
Kebutuhan

:
:
:
:
:
:
:
Jenis

Volume
(Kg)

Harga Satuan
(Rp.)

Jumlah
(Rp.)

1.
2.
3.
dst
Jumlah
Mengetahui,
Penyuluh/Petugas
Pertanian

Nama
NIP

., ..
Bendahara
Ketua
Kelompok,
Kelompok,

Nama

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Nama

120

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Format-10 : Contoh Format Surat Pernyataan Penerima Bantuan


Pemerintah

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini adalah nama : .. selaku Ketua


Kelompoktani
..........................
Desa
.
Kecamatan
.. Kabupaten dengan ini menyatakan bahwa dana
yang kami terima akan kami gunakan :
a. Untuk pembelian sarana produksi penerapan teknologi PTT/BJA/PAT-PIP*)
kedelai.
b. Bersedia dan sanggup untuk melaksanakan penanaman, pemeliharaan
sampai panen di areal PTT/BJA/PAT-PIP*) kedelai dan sanggup
mengembalikan dana apabila tidak sesuai peruntukannya.
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya .
................,..................... 2016
Mengetahui
Petugas Lapangan

Ketua Kelompoktani

Materai 6.000

(......................................)

(.....................................)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

121

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

Lampiran 5

LAMPIRAN
BLANKO PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGELOLAAN
PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2016

1. Laporan Kelompok Tani


2. Laporan Tingkat Kecamatan
3. Laporan Tingkat Kabupaten
4. Laporan Tingkat Provinsi
5. Laporan Akhir Tahunan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

122

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

LAPORAN KELOMPOK TANI


PELAKSANA PROGRAM PENGELOLAAN PRODUKSI KEDELAI
MELALUI GP-PTT/BJA/PAT-PIP*) TAHUN 2016
I. LOKASI
a. Nama Kelompoktani
b. Jumlah Anggota
c. Luas Areal
d. Desa
e. Kecamatan
f. Kabupaten

:
:
:
:
:
:

II. TEKNOLOGI
a. Komoditi
:
b. Varietas
:
c. Komponen Sarana Produksi :
1. Benih
: .................. Kg
2. Rhizobium
: .................. Kg
3. Kapur Pertanian/Bahan Organik
: ..................

Kg

III.HASIL
No.

Lokasi

Produktivitas (Ku/Ha)
Sebelum
Setelah
Program
Program

Produksi (Ton)
Sebelum
Setelah
Program
Program

1.
2.
3.
dst

Pemandu Lapangan / Penyuluh / KCD

(.......................................................)
Keterangan : *) Coret yang tidak perlu
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

123

Desa

:
:
:

1
2
dst

Nama Kel.Tani

1
2
dst
Keterangan : * ) Coret yang tidak perlu

No.

Provinsi
Kabupaten
Kecamatan
Jumlah Anggota Luas Tanam

KACANG TANAH TAHUN 2012

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

(..Nama..)
Nip.

Mengetahui
Mantan/KCD/PPL,

Kebutuhan Saprodi
Jenis
Jumlah ( Kg )

Tanggal
Tanam

REKAPITULASI KEBUTUHAN SARANA PRODUKSI KEDELAI KELOMPOK TANI


REKAPITULASI KEBUTUHAN
SAPRODI KECAMATAN
DI KELMPOK TANI ( TINGKAT KECAMATAN )
TINGKAT

Blangko Rekapitulasi Kebutuhan Saprodi Kelompok Tani ( Tingkat Kecamatan )


Bansos Dem Area Tahun Anggaran 2012

Lampiran 8

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

124

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

REKAPITULASI RUK

Kelompok
Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi

:
:
:
:
:

REKAPITULASI RENCANA USAHA KELOMPOK (RUK)

Kepada Yth :
Kuasa Pengguna Anggaran
Kab/Kota..
Sesuai dengan Surat Keputusan *). No. .. tanggal .. tentang penetapan
kelompok pelaksana kegiatan dengan ini kami mengajukan permohonan
Bantuan Pemerintah untuk Pertanian sebesar Rp. .. (terbilang..)
sesuai Rencana Usaha Kelompok (RUK) terlampir dengan rekapitulasi kegiatan berikut :
No.
1.
2.

Kegiatan

Jumlah Biaya (Rupiah)

Jumlah
Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian
Kerjasama Nomor .. tanggal ., Dana Bantuan Pemerintah kelompok tersebut agar
dipindahbukukan ke rekening petani/kelompok No. Rekening
.. pada cabang/unit Bank . di
Menyetujui,
Ketua Tim Teknis,
Kelompok,
..
NIP.

Ketua
.
MENGETAHUI/MENYETUJUI,
Pejabat Pembuat Komitmen
Kabupaten/Kota .
.

NIP.
*) Bupati/Walikota atau Kepala Dinas lingkup Pertanian atau pejabat yang ditunjuk
**) Format ini dapat disesuaikan untuk kegiatan pada DIPA Pusat dan DIPA Provinsi

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

125

1
2
3
4
5
dst

No

Jumlah

Kecamatan

Provinsi
Kabupaten

Jan

Feb

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus September Oktober November Desember

Total

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian


.
Nip..

2016
Mengetahui
Kepala Dinas Tanaman Pangan
Kabupaten.....

Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real

:
:

LAPORAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KEDELAI TAHUN 2016

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

126

No

:
:
:

Jumlah

Kecamatan/ Nama
Desa
Kel.Tani/
Petani

Provinsi
Kabupaten
Kecamatan
Luas
Tanam
(Ha)

Tipologi
Lahan
Bibit
Jumlah (Stek)

Pupuk Pestisida Tanam


Kandang (Kg/Ltr) (Tgl./Bln

Rencana
Panen Pola Tanam
(Tgl./Bln Setahun

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian


.
Nip...

2016
Mengetahui
KCD/PPL

Rencana Penyediaan Saprodi


Urea
SP-36
KCL
Varietas
(Kg)
(Kg)
(Kg)

RENCANA DAN REALISASI TANAM KEDELAI TAHUN 2016

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

127

Provinsi
Kabupaten
Kecamatan
Bulan

:
:
:
:

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian


.
NIP..

2016
Mengetahui
KCD/PPL

BLANKO LAPORAN BULANAN KECAMATAN


KEGIATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PTT/BJA/PAT-PIP*) KEDELAI TAHUN 2016

Contoh Pengisian Blanko

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

128

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian


.
Nip..

2016
Mengetahui
Kepala Dinas Tanaman Pangan
Kabupaten .

BLANKO LAPORAN BULANAN KABUPATEN


KEGIATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PTT/BJA/PAT-PIP*) KEDELAI TAHUN 2016

Contoh Pengisian Blanko

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

129

Jumlah

(2)

:
:

Kecamat
an
(3)

*) Coret yang tidak perlu

4
dst

2
3

(1)

Kabupate
No
n

BULAN

Provinsi
Bulan :

PROVINSI :

17

(4)

Desa

Jumlah

18

10

(5)

Poktan

450

250

200

(6)

Luas
Areal
(Ha)

450

250

200

(7)

SK
Penetapan
CPCL
(Ha)

450

250

200

(8)

Proses
(Ha)

450

250

200

(9)

Cair
(Ha)

Pengajuan Ke
Bank

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian


250

150

100

(12)

Luas
(Ha)

78.00

80.00

75.00

(13)

Provitas
(ku/ha)

1950

1200

750

(14)

10

(15)

(16)

Tim Teknis Tingkat Provinsi/

., tgl,, bulan,.., tahun

97.78

98.00

97.50

(11)

(%)

Dilaksan
akan
Keteran
Produks
MH
gan
i
10/11
(ton)
(Ha)
Realisasi Panen

.
NIP
Nip..

Nama

2016
Kepala Dinas Pertanian Provinsi
Mengetahui
Kepala Dinas Tanaman Pangan
Provinsi .

440

245

195

(10)

(Ha)

Realisasi Tanam

BLANKO LAPORAN BULANAN PROVINSI


KEGIATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PTT/BJA/PAT-PIP*) KEDELAI TAHUN 2016

Contoh Pengisian Blanko

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

130

No

Jumlah

Kecamatan/
Desa

Provinsi
Kabupaten
Kecamatan

:
:
:
Nama
Kel. Tani/
Petani
Waktu
(Tgl/Bln)

Tanam
(Ha)

Realisasi
Panen
Provitas
Sebelum
(Ha)
(Ku/Ha)

Varietas

Permasalahan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian


Nip..
.
Nip..

2016

(Ton)

Produksi

Lampiran 23

...2012
Mengetahui
Mengetahui
KCD/PPL
KCD/PPL

Provitas
Sesudah
(Ku/Ha)

LAPORAN AKHIR KECAMATAN


PELAKSANAAN PROGRAM PENGELOLAAN PRODUKSI KEDELAI
Laporan Akhir Pelaksanaan
Pengembangan
TAHUN
2016 Kacang Tanah Tahun 2012

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

131

No

Jumlah

Kecamatan/
Desa

Provinsi
Kabupaten

:
:
Nama
Kel. Tani/
Petani
Waktu
(Tgl/Bln)

Tanam
(Ha)

Realisasi
Panen
Provitas
Sebelum
(Ha)
(Ku/Ha)

Varietas

Permasalahan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian


.
.
Nip..
Nip..

Kabupaten...

(Ton)

Produksi

Lampiran 24

...2012
2016
Mengetahui
Mengetahui
Kepala Dinas Tanaman Pangan
Kepala
Dinas
Tanaman Pangan
Kabupaten.

Provitas
Sesudah
(Ku/Ha)

LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN PROGRAM PENGELOLAAN PRODUKSI KEDELAI
Laporan Akhir Pelaksanaan Pengembangan Kacang Tanah Tahun 2012
TAHUN 2016

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

132

No

Jumlah

Kabupaten

Provinsi

:
Nama
Kel. Tani/
Petani
Waktu
(Tgl/Bln)

Tanam
(Ha)

Realisasi
Panen
Provitas
Sebelum
(Ha)
(Ku/Ha)
(Ton)

Produksi

Varietas

Permasalahan

Lampiran 25

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian


.
Nip..
Nip..

2016
...2011
Mengetahui
Mengetahui
Kepala Kepala
Dinas Tanaman
Pangan Pangan
Dinas Tanaman
ProvinsiProvinsi...
.

Provitas
Sesudah
(Ku/Ha)

LAPORAN AKHIR PROVINSI


PELAKSANAAN PROGRAM PEGELOLAAN PRODUKSI KEDELAI
Laporan Akhir Pelaksanaan Pengembangan Kacang Tanah Tahun 2012
TAHUN 2016

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

133

Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai dan Bantuan Pemerintah 2016

BIAYA PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI


PER HEKTAR TAHUN 2016
NO
I
A

B.

URA IA N

FISIK

NILA I (RP)
Riil Dike luarkan
Dipe rhit ungkan

INPUT
T ENA GA KERJA (HOK)
1. Pe ngolahan T anah s/d siap t anam
a. Manusia
b. T e rnak
c. T rakt or/Me sin

2. Menanam
3. Memupuk
4. Memberantas Hama
5. Menyiang
6. Memanen
7. Mengangkut
Jumlah A
S ARANA PRODUKS I

1. Bibit /St e k (Bat ang)


a. Pe mbe lian
b. Produksi Se ndiri
2. Pupuk (Kg/Lt r)
a. Ure a
b. T SP/SP-36
c. KCl
d. Kandang/Hijau
e . Lainnya (T e t e s Miw on)
3. Pe st isida (Kg/Lt r)
a. Inse kt isida Padat
Inse kt isida Cair
b. Lainnya Padat

II

III

Lainnya Cair
Jumlah B
PENGELUARAN LAIN
1. S ewa Tanah
2. Pajak
3. Lainnya
Jumlah C
TOTAL (A+B+C)
BIAYA PRODUKS I
1. Per Hektar (Rp.)
2. Per Kilogram (Rp.)
OUT PUT
1. Produksi
2. Nilai Hasil
PENDAPATAN BERS IH (Rp)
1. S ecara Usahatani
a. Pe r musim
b. Pe r bulan

= Rp.
= Rp.

a. Pe r musim
b. Pe r bulan

= Rp.
= Rp.

2. Petani

IV

R/C

Keterangan : *) Coret yang tidak perlu


Harga/Kg
= ..
Umur Panen
= ..
Varietas
= ...

2016
Petugas

...
Nip..
..

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

134

Anda mungkin juga menyukai