BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kedelai merupakan sumber protein nabati yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat Indonesia, sehingga dengan meningkatnya jumlah
penduduk dan kesadaran akan kebutuhan protein berakibat pada
meningkatnya kebutuhan kedelai dari tahun ke tahun. Rata-rata
kebutuhan kedelai setiap tahunnya sebanyak 2,2 juta ton biji
kering, akan tetapi kemampuan produksi dalam negeri saat ini
berdasarkan angka ramalan II
devisa
kesempatan
panjang,
kerja
negara
dan
yang
cukup
meningkatnya
besar,
mengurangi
ketergantungan
ketahanan
jangka
pangan
nasional.
Dalam
upaya
meningkat
dan
memenuhi
kebutuhan
mengurangi
kedelai
ketergantungan
yang
impor,
semakin
maka
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
tersebut
telah
dialokasikan
untuk
kegiatan
intensifikasi
dan
B.
TUJUAN
1.
Tujuan Umum
Mendukung peningkatan produksi kedelai nasional dalam
rangka mencapai target program percepatan peningkatan
produksi
kedelai
tahun
2016
sebagai
upaya
menuju
swasembada.
2.
Tujuan Khusus
a. Menyediakan sarana produksi budidaya kedelai berupa
benih, rhizobium, bahan organik atau kapur pertanian
spesifik lokasi secara gratis untuk kelompok tani/Gapoktan.
b. Meningkatkan minat dan motivasi petani berusaha tani
tanaman kedelai
c. Meringankan beban biaya usaha tani kedelai bagi kelompok
tani/Gapoktan peserta program.
d. Mendorong petani menerapkan teknologi budidaya kedelai
sesuai rekomendasi, untuk mencapai tingkat produktivitas
tinggi.
e. Memperluas areal tanam kedelai, untuk meningkatkan luas
panen dan produksi
f.
DEFINISI
1.
kelompok
masyarakat
atau
lembaga
Pengelolaan
Produksi
pemerintah/nonpemerintah
2.
Bantuan
Pemerintah
Program
Bentuk
Bantuan
Pemerintah
meliputi
Pemberian
rehabilitasi/pembangunan
bantuan
lainnya
yang
memiliki
gedung/bangunan;
karakteristik
dan
Bantuan
5.
Bentuk
Bantuan
Pemerintah
Program
Pengelolaan
6.
lokasi,
yang
diberikan
kepada
kelompok
ektensifikasi
kedelai,
untuk
mendukung
percepatan
dan
keakraban
untuk
meningkatkan
serta
9.
10. Pertanian
(mencakup
tanaman
pangan,
hortikultura,
modal,
tenaga
kerja
dan
manajemen
untuk
tani/Gapoktan
dalam
program
pengelolaan
lahan
tidur/lahan bera.
13. Kelompok tani/Gapoktan penerima Bantuan Pemerintah
Program Pengelolaan Produksi kedelai adalah kelompok
tani/gabungan kelompok tani yang berusaha tani pada lahan
tanaman pangan dan atau petani perkebunan yang berusaha
tani tanaman pangan pada lahan perkebunan dan/atau
Lembaga Masyarakat di Sekitar Hutan (LMDH) yang berusaha
tani tanaman pangan pada lahan Perhutani atau lahan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
kedelai
adalah
pola
penerapan
teknologi
dalam
upaya
peningkatan
produktivitas,
DASAR HUKUM
Dasar hukum pelaksanaan Pengelolaan Produksi Kedelai dan
Bantuan Pemerintah Tahun 2016 sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem
Budidaya Tanaman;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2014 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
Pemerintah
Nomor
38
Tahun
2007
Pembagian
Urusan
Pemerintahan
Antara
Pemerintah
Daerah
Provinsi
Pemerintah
dan
tentang
Pemerintah,
Daerah
Kabupaten/Kota;
15. Peraturan
Pemerintah
Nomor
Tahun
2008
tentang
Tahun
2009
tentang
Presiden
Nomor
47
10
11
12
2016
31. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.06/2007 tentang
Bagan Akun Standar;
32. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007, tentang
Tata
Cara
Pelaksanaan
Penggunaan,
Pemanfaatan,
Atas
156/PMK.07/2008
Peraturan
tentang
Menteri
Pedoman
Keuangan
Nomor
Pengelolaan
Dana
13
Direktorat
Jenderal
Tanaman
Pangan
dan
Menteri
Pertanian
Nomor
Menteri
Nomor.56/Permentan/PK.110/11/2015
Pertanian
tentang
Produksi,
14
BAB II
SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A.
Sasaran
Peningkatan produksi kedelai untuk mencapai swasembada terus
diupayakan melalui program dan kegiatan dengan sumber dana dari
APBN. Pada tahun 2016, sasaran produksi kedelai sebesar
1.500.000 ton. Secara rinci sebagai berikut:
Tabel 1. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Kedelai Tahun 2016
No
B.
Sasaran
2016
Uraian
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (T on)
1.000.000
953.200
15,74
1.500.000
Strategi
Strategi pencapaian produksi kedelai tahun 2016 dilakukan melalui:
1. Intensifikasi
Intensifikasi dilakukan melalui perbaikan usahatani budidaya
kedelai, dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas serta
produktivitas
per
hektar,
melalui
penerapan
teknologi
15
Organisme
Penganggu
Tumbuhan
(OPT)
dan
penetapan
peraturan
jaminan
harga
pasar
pembelian
kedelai
kedelai
petani;
d)
petani;
c)
peraturan
16
Kebijakan
Kebijakan Kementerian Pertanian pada pengelolaan produksi
kedelai adalah percepatan peningkatan produksi dalam upaya
pencapaian swasembada kedelai pada 3 (tiga) tahun kedepan tahun
2017 atau lebih cepat. Pencapaian swasembada kedelai tersebut
ditempuh secara terpadu dari mulai sub-sistem hulu pengelolaan
sumber daya dan sarana produksi, on-farm pengelolaan budidaya
dan sub sistem hilir pengelolaan pasca panen, pengolahan serta
pemasaran hasil.
17
BAB III
PROGRAM, KEGIATAN DAN OUTPUT PENGELOLAAN
PRODUKSI KEDELAI
A.
adalah
Intensifikasi
dengan
program
dan
kegiatan
18
program
lainnya.
Namun
demikian
keberhasilan
pencapaian
19
No.
Kegiatan
I INTENSIFIKASI
588.413
16,19
952.800
306.000
293.913
17,00
499.652
10.000
9.500
21,51
20.421
300.000
285.000
15,18
432.727
384.000
364.800
15,68
547.200
384.000
364.800
15,00
547.200
Jumah I+II
1.000.000
953.213
15,74
1.500.000
Pemerintah
dalam
penyediaan
bantuan
sarana
produksi
2. Penetapan kebijakan harga beli kedelai petani dan jaminan
pasar
3. Pengaturan importasi kedelai dan penerapan tarif bea masuk
impor kedelai
4. Kondisi iklim yang mendukung pertanaman kedelai
5. Dukungan nyata Pemerintah Daerah dan seluruh pemangku
kepentingan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
20
B.
Pelaksanaan Kegiatan
1.
Intensifikasi Kedelai
Sasaran pelaksanaan program intensifikasi kedelai tahun 2016
terdiri dari dua kegiatan yaitu melalui penerapan teknologi
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) seluas 306.000 ha (30
Provinsi, 238 Kabupaten/Kota) dan teknologi Budidaya Jenuh
Air (BJA) seluas 10.000 ha (6 Provinsi, 9 Kabupaten). Luas
satu
unit
intensifikasi
kedelai
minimal
10
ha.
Untuk
bantuan
berupa
sarana
produksi
dan
Jenis
dan
dosis
bantuan
sarana
produksi
pupuk
an
organik
harus
pupuk
21
pendukung
penerapan
teknologi
BJA
dan
namun
pembelian
benih
unggul
tersebut
22
Areal
Pertanaman
Tanam
(PAT-PIP)
melalui
kedelai
Peningkatan
yang
diarahkan
Indeks
untuk
ekstensifikasi
Perluasan
Areal
Tanam
melalui
23
pelaksana
per
hektar.
Komponen
sarana
produksi
ditanam pada
24
pengawalan
dan
pendampingan.
Dukungan
pendampingan, gerakan
Dalam
melaksanakan
pendampingan
dengan
25
Provinsi bekerjasama
6.
Bantuan
tinggi
Teknologi
tersebut.
Penyimpanan
Kedelai
(Plastik
Hermetik)
Salah
satu
permasalahan
peningkatan
produksi
kedelai
penyimpanan
disebabkan
kandungan
lemak
dan
26
b.
c.
d.
7.
Pelaksanaan,
Petunjuk
Teknis,
Sosialisasi,
27
a.
Pertemuan
dan
koordinasi
dengan
instansi
terkait;
Dinas
Pertanian
Provinsi,
Kabupaten/Kota,
Menteri
Pertanian,
selaku
Pengguna
Anggaran (PA)
c.
d.
Petunjuk
Teknis
ditetapkan
oleh
Kuasa
Pengguna
berupa
peralatan,
bahan
maupun
honor
yang
28
Kepala
pengelolaan
Dinas
Kabupaten/Kota.
pengembangan
kedelai
Untuk
secara
kegiatan
swadaya
29
30
sistem
perbenihan
kedelai
tanaman
pangan,
Kementerian
Perekonomian,
Kementerian
Keuangan,
Kementerian
Kementerian
Perdagangan,
Perindustrian,
peningkatan
produktivitas
melalui
pelaksanaan
31
E.
Indikator Kinerja
Target
(Ha)
316.000
384.000
32
Risiko
yang
Kemungkinan Berpengaruh
Uraian
Risiko
Kegiatan
1
Intensifikasi
melalui
penerapan
teknologi PTT dan
BJA Kedelai
anggaran
terhadap
Ekstensifikasi
melalui PAT-PIP
33
Kedelai
b. Ketepatan
penetapan
kelompoktani
penerima Bantuan Pemerintah
c. Ketersediaan benih dan saprodi lainnya
d. Ketepatan alokasi anggaran terhadap
dukungan teknis
Pembinaan,
pengawalan dan
Pendampingan
Monev
a. Ketersediaan anggaran
b. Kontinuitas dan ketepatan sosialisasi dan
pelaksanaan
c. Ketersediaan data yang akurat
d. Ketersediaan SDM
e. Koordinasi antar instansi terkait
Penyusun
Kebijakan,
Pedoman, Juknis,
Sosialisasi, Data
dan Informasi
Sarana dan
Prasarana
penunjang
34
F.
Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2015
Tahun 2016
Okt-Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
35
Tabel
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2015
Tahun 2016
Okt-Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
36
BAB IV
PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI
TAHUN 2016
A.
Gambaran Umum
Dalam rangka mendukung tercapainya sasaran produksi kedelai
tahun 2016, telah dialokasikan anggaran yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016.
Pemanfaatan
APBN
salah
satunya
digunakan
untuk
37
2.
sarana
spesifikasi lokasi
produksi
berupa
benih,
budidaya
rhizobium,
kedelai
kapur
38
peningkatan
produksi
kedelai
untuk
mencapai swasembada.
7) Menambah lapangan kerja, meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan petani.
3.
mewujudkan
akuntabilitas
dan
transparansi
kedelai,
keberhasilan
mengevaluasi
maka
sebagai
perlu
alat
pelaksanaan
ditetapkan
untuk
memantau
program
indikator
dan
pengelolaan
39
peningkatan
produksi
kedelai.
Indikator
keberhasilan
Bantuan
atau
kapur
Pemerintah
bentuk
sarana
untuk
kegiatan
40
41
C.
Bantuan
Pemerintah
meliputi
Pemberian
kepada
kelompok
masyarakat,
Lembaga
42
e. Bentuk
Bantuan
Pemerintah
Program
Pengelolaan
Bantuan
Sarana/Prasarana
Program
Pengelolaan
percepatan
pencapaian
sasaran
produksi
kedelai.
g. Kelompok tani adalah kumpulan Petani/peternak/pekebun
yang
dibentuk
atas
dasar
kesamaan
kepentingan;
j.
meliputi
usaha
hulu,
usaha
tani,
agroindustri,
43
alam
hayati
dalam
agroekosistem
yang
sesuai
dan
Kedelai
meliputi
kelompok
tani/Gabungan
pangan
pada
lahan
perkebunan
dan/atau
yang
44
meningkatkan
kualitas
dan
kuantitas
serta
meningkatkan
kualitas
dan
kuantitas
serta
Tanaman
Terpadu
(PTT)
dan
teknologi
45
Ekstensifikasi
Peningkatan
Perluasan
Indeks
Areal
Pertanaman
Tanam
melalui
(PAT-PIP)
kedelai
penggunaan
anggaran
pada
Kementerian
46
Dasar Hukum
Dasar hukum Pemberian Bantuan Pemerintah Pengelolaan
Produksi Kedelai 2016 sebagai berikut:
a. Undang-Undang
Nomor
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang
Tata cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5423);
c. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
Perubahan Presiden Nomor 54 Tahun 2010;
d. Peraturan Presiden Nomor 172 tahun 2014, tentang
Perubahan ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 54
tahun
2010,
tentang
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
47
e. Peraturan
Presiden
No.4
tahun
2015,
Perubahan
3.
bantuan
dan
Bantuan
Bantuan
Pemerintah
rehabilitasi/pembangunan
lainnya
yang
yang
memiliki
ditetapkan
oleh
48
49
yang
yang
berdampingan
ditentukan,
sehingga
mempunyai
mencapai
potensi
untuk
diberikannya
bantuan
sarana
produksi,
akan
D.
50
51
bersubsidi
(NPK,
SP-36,
Urea,
KCL),
Harga
52
peningkatan
produksi
kedelai
untuk
mencapai swasembada.
5) Menambah lapangan kerja, meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan petani.
6) Besaran
dana
yang
akan
diberikan
kepada
53
benih
unggul
yang
disediakan
secara
kebutuhan
dimasing
masing
daerah
54
2.
kelompok
tani/Gapoktan
penerima
Bantuan
yang
melaksanakan
kegiatan
intensifikasi
teknologi baru
2) Kelompok tani/Gapoktan masih aktif dan mempunyai
kepengurusan yang lengkap yaitu Ketua, Sekretaris dan
55
tani/Gapoktan
dengan
kemampuan
keuangan,
pengadaan
barang
secara
kerjasama
dengan
Pejabat
Pembuat
mengikuti
seluruh
rangkaian
kegiatan
intensifikasi
56
6) Wajib
mengikuti
setiap
tahap
pertanaman
dan
tani/Gapoktan
pelaksana
program
tani
yang
belum
memiliki,
harus/wajib
Gapoktan
mekanisme
pengaturan
antar
57
teknologi baru
2) Kelompok tani yang dapat melaksanakan perluasan
areal tanam melalui peningkatkan Indeks Pertanaman
(IP) atau pada lahan bukan baru, dengan komoditi
kedelai karena penggunaan lahan tersebut masih belum
optimal dan berpeluang untuk dapat ditingkatkan.
3) Kelompok tani/Gapoktan masih aktif dan mempunyai
kepengurusan yang lengkap yaitu Ketua, Sekretaris dan
Bendahara, diusahakan lahan usaha taninya berada
dalam satu hamparan
4) Kelompok tani/Gapoktan yang penerapan teknologi
usaha
taninya
masih
belum
optimal
sehingga
untuk
ditingkatkan
dengan
penerapan
58
pajak,
pembuatan
laporan
dan
Komitmen,
pemeriksaan
dan
membuat
penerimaan
Berita
barang,
acara
menyusun
mengikuti
seluruh
rangkaian
kegiatan
ekstensifikasi.
7) Wajib
mengikuti
setiap
tahap
pertanaman
dan
Kuasa
Pengguna
Anggaran
(KPA),
Surat
59
tani
yang
belum
memiliki,
harus/wajib
Gapoktan
mekanisme
pengaturan
antar
Bantuan
Pemerintah
berdasarkan
kriteria/
KPA
Surat
60
seleksi
aspek
teknis
dengan
cara
61
E.
Peraturan
Menteri
Keuangan
RI
Nomor
7 (tujuh) bentuk
62
Untuk
kedelai
Bantuan
diberikan
dalam
kategori
bentuk
bantuan
kebutuhan
dan
berdasarkan
rekomendasi
teknis
Harga Satuan
(Rp)
1 Benih
50 Kg
17.000
2 Rhizobium
1 Pkt
150.000
Total Bantuan Pemerintah Sarana/Prasarana Kedelai per Ha
No
Uraian
Volume
Jumlah
(Rp)
850.000
150.000
1.000.000
63
Harga Satuan
(Rp)
1 Benih
50 Kg
20.000
2 Bahan Organik/Kapur Pertanian
1 Pkt
660.000
Total Bantuan Pemerintah Sarana/Prasarana Kedelai per Ha
No
Uraian
Volume
Jumlah
(Rp)
1.000.000
660.000
1.660.000
Harga Satuan
(Rp)
Benih
50 Kg
17.000
Pupuk NPK
150 Kg
2.530
Pupuk SP36
150 Kg
2.200
Urea Daun
50 Kg
2.200
KCL
40 Kg
6.000
Rhizobium
1 Pkt
132.000
Pestisida Organik/An Organik
5 Ltr
132.000
Herbisida
8 Ltr
83.875
Kapur Pertanian
1 Pkt
1.100.000
Total Bantuan Pemerintah Sarana/Prasarana Kedelai per Ha
Uraian
Volume
Jumlah
(Rp)
850.000
379.500
330.000
110.000
240.000
132.000
660.000
671.000
1.100.000
4.472.500
64
Harga Satuan
(Rp)
1 Benih
50 Kg
17.000
2 Rhizobium
1 Pkt
150.000
3 Bahan Organik/Kapur Pertanian
1 Pkt
550.000
Total Bantuan Pemerintah Sarana/Prasarana Kedelai per Ha
No
Uraian
Volume
Jumlah
(Rp)
850.000
150.000
550.000
1.550.000
Harga Satuan
(Rp)
1 Benih
50 Kg
20.000
2 Rhizobium
1 Pkt
180.000
3 Kapur Pertanian/Bahan Organik
1 Pkt
660.000
Total Bantuan Pemerintah Sarana/Prasarana Kedelai per Ha
No
Uraian
Volume
Jumlah
(Rp)
1.000.000
180.000
660.000
1.840.000
65
anggaran
pengelolaan
Bantuan
produksi
971.274.500.000,-
Pemerintah
kedelai
yang
tahun
untuk
2016
diperuntukkan
kegiatan
senilai
bagi
Rp.
kegiatan
Alokasi
anggaran
Bantuan
Pemerintah
kegiatan
Barang
masyarakat/Pemerintah
untuk
diserahkan
kepada
Daerah.
Bantuan sarana
produksi
66
PROVINSI
ACEH
INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI
(Rp 000,-)
(Rp 000,-)
JUMLAH
(Rp 000,-)
16.950.000
24.025.000
40.975.000
SUMATERA UTARA
4.900.000
26.660.000
31.560.000
SUMATERA BARAT
4
5
RIAU
JAMBI
3.000.000
7.736.250
6.277.500
10.850.000
9.277.500
18.586.250
SUMATERA SELATAN
32.340.000
38.362.500
70.702.500
7
8
BENGKULU
LAMPUNG
3.500.000
15.472.500
8.525.000
5.425.000
12.025.000
20.897.500
40.800.000
33.200.000
22.862.500
20.925.000
63.662.500
54.125.000
10
11
12
13
KEP. RIAU
D K I JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
14
DI YOGYAKARTA
4.000.000
4.000.000
15
16
17
JAWA TIMUR
BANTEN
BALI
69.800.000
4.500.000
4.050.000
122.295.000
10.850.000
-
192.095.000
15.350.000
4.050.000
18
NTB
28.000.000
69.750.000
97.750.000
19
NTT
3.975.000
8.835.000
12.810.000
20
KALIMANTAN BARAT
1.450.000
3.565.000
5.015.000
21
22
23
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
16.731.250
15.272.500
1.400.000
2.325.000
46.500.000
5.580.000
19.056.250
61.772.500
6.980.000
24
KALIMANTAN UTARA
6.972.500
3.100.000
10.072.500
25
SULAWESI UTARA
5.700.000
24.800.000
30.500.000
26
27
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
5.350.000
33.075.000
13.020.000
80.600.000
18.370.000
113.675.000
28
29
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
6.000.000
350.000
16.895.000
4.650.000
22.895.000
5.000.000
30
SULAWESI BARAT
1.500.000
6.510.000
8.010.000
31
32
MALUKU
MALUKU UTARA
1.909.000
1.245.000
3.864.000
4.600.000
5.773.000
5.845.000
33
PAPUA BARAT
2.407.000
2.760.000
5.167.000
34
PAPUA
2.241.000
3.036.000
5.277.000
373.827.000
597.447.500
971.274.500
INDONESIA
67
F.
Bantuan
Sarana/Prasarana
68
1) Dalam
rangka
pengadaan
sarana/prasarana
program
pengelolaan
produksi
bantuan,
PPK
menandatangani
kontrak
barang
Perundang-undangan
berpedoman
yang
pada
Peraturan
mengatur
mengenai
Penerima
bantuan
atau
PPK
yang
Pemberian
Bantuan
Sarana/Prasarana
per
jenis
barang
bantuan
di
bawah
Rp
69
Sehubungan
bantuan
sarana/prasarana
kegiatan
bantuan,
maka pemberian
bantuan
sarana
Perjanjian
Kerjasama
minimal
memuat
ketentuan :
1) Hak dan kewajiban kedua belah pihak;
2) Jumlah dan nilai barang yang akan dihasilkan/dibeli;
3) Jenis dan spesifikasi barang yang akan dihasilkan/dibeli;
4) Jangka waktu penyelesaian pekerjaan;
5) Tata cara dan syarat penyaluran;
6) Pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk
menghasilkan/membeli barang sesuai dengan jenis dan
spesifikasi;
7) Pengadaan akan dilakukan secara transparan dan
akuntabel;
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
70
laporan
pertanggungjawaban
kepada
bentuk
barang
kepada
penerima
Bantuan
Untuk
pelaksanaan
pengelolaan
produksi
kepada
kelompok
tani/Gapoktan
secara
71
2) Pencairan
dana
bantuan
sarana/prasarana
dalam
setelah
perjanjian
kerjasama
Penerima
bentuk
bantuan
uang
sarana/prasarana
mengajukan
dalam
permohonan
kerja
sama
yang
telah
72
oleh
penerima
bantuan
uang,
dilanjutkan
dengan
melakukan
penyerahan
barang
transaksi
dan
jual
beli,
pembayaran
73
Penerima
bentuk
bantuan
uang
sarana/prasarana
mengajukan
dalam
permohonan
bukti
ditandatangani
pengeluaran
oleh
yang
penerima
telah
bantuan
PPK
melakukan
pengujian
permohonan
bantuan
sesuai
Petunjuk
Teknis
74
Teknis
penyaluran
Bantuan
Pemerintah
Teknis
penyaluran
Bantuan
Pemerintah
Teknis
PPK
penyaluran
menyampaikan
Bantuan
informasi
harus
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban
75
4.
Pemerintah
dalam
bentuk
bantuan
untuk
diserahkan
kepada
Masyarakat/Pemda.
76
Negara
dan/atau
Kementerian
dan/atau
G.
DUKUNGAN
PELAKSANAAN
PEMBERIAN
BANTUAN
PEMERINTAH
1.
Pengorganisasian
Pengorganisasian dimaksudkan agar pelaksanaan manajemen
pemberian Bantuan Pemerintah berupa sarana produksi bagi
kelompok tani/Gapoktan dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
Untuk memudahkan koordinasi, pembinaan dan pengawasan
dalam
rangka
menunjang
kelancaran
pelaksanaan
dan
bantuan
sarana
produksi
dilaksanakan
secara
77
dan
demokratisasi;
serta
Memenuhi
azas
akuntabilitas.
a. Struktur Organisasi
1) Penanggung Jawab Program
Direktorat
Jenderal
Tanaman
Pangan
selaku
kemitraan
dan
melaksanakan
terkait
serta
seluruh
pemangku
78
kepentingan,
dalam
pelaksanaan,
pemantauan/
jawab
teknis
pelaksanaan
kegiatan
yang
membidangi
Tanaman
Pangan
kelancaran
pelaksanaan
kegiatan
pengelolaan
79
Provinsi
dalam
rangka
meningkatkan
koordinasi
Kabupaten/Kota
pengendalian
dengan
dalam
serta
Tim
pemantauan
membantu
Teknis
dan
mengatasi
permasalahan di lapangan;
d) Menyusun
laporan
hasil
pemantauan
dan
80
Petunjuk
Teknis
(Juknis)
dengan
bimbingan
teknis,
pemantauan/
mulai
dari
tingkat
Desa,
Kecamatan,
pembinaan
oleh
Provinsi
dan
81
melakukan
intensifikasi
dan
pembinaan
PAT-PIP
pelaksanaan
Kedelai
di
dan
PAT-PIP
Kedelai
di
tingkat
dan
atau
dengan
menghindari
masalah
penyalahgunaan
yang
wewenang,
82
Pengawasan
internal
program
Bantuan
Pemerintah
sedangkan
pengawas
ekstern
oleh
Badan
pengawas
fungsional
kegiatan
Bantuan
terhadap
pemanfaatan
dana
Bantuan
Pemerintah.
Audit
Bantuan
Pemerintah
dilaksanakan
untuk
83
pengawas
Pemerintah
adalah
ekstern
kegiatan
pengawasan
Bantuan
fungsional
yang
84
BAB V
PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI DAN
PELAPORAN
A.
Pengendalian
Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) dan Pejabat
Pembuat
Komitmen (PPK).
Proses
Instansi.
Pengendalian
dilaksanakan
secara
85
calon
lokasi
yang
dilakukan
oleh
Tim
Teknis
di
Kabupaten/Kota;
3. Tahap pemilihan penyedia barang dan transfer/penyaluran dana
Bantuan Pemerintah ke rekening kelompok;
4. Tahap pencairan dana bantuan dan penyaluran barang yang
dilakukan oleh kelompok;
5. Tahap kebenaran serta ketepatan pemanfaatan dana Bantuan
Pemerintah yang dilakukan oleh kelompok;
6. Tahap pengembangan usaha produktif yang dilakukan oleh
kelompok;
7. Tahap evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban output,
outcome, benefit dan impact.
B.
Monitoring
Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengawalan program dan
kegiatan peningkatan produksi kedelai tahun 2016, maka dilakukan
pelaksanaan
monitoring
perkembangan
penyaluran
Bantuan
86
Jenderal
Tanaman
Pangan,
melalui
tanam
dan
panen
program
Intensifikasi
dan
87
Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai
permasalahan yang mungkin timbul maupun tingkat keberhasilan
yang dapat dicapai dalam pelaksanaan program dan kegiatan
sehingga
dapat
dilakukan
tindakan
korektif
sedini mungkin.
Dinas
Pertanian
Provinsi
dan
Dinas
Pertanian
Kabupaten/Kota.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara periodik
dan berjenjang sesuai dengan tahapan kegiatan pengembangan
usaha kelompok yang dilakukan dari awal kegiatan sampai dengan
akhir kegiatan. Evaluasi meliputi: 1) Komponen kegiatan dalam
mendukung pencapaian produksi kedelai tahun 2016, 2) Tingkat
pencapaian sasaran areal dan produksi, 3) Kenaikan tingkat
produktivitas dan produksi, 4) Permasalahan yang timbul di tingkat
lapang, 5) Kegiatan pendukung lainnya.
D.
Pelaporan
Kegiatan
pelaporan
dilaksanakan
oleh
petugas
Provinsi,
88
kesimpulan,
saran
serta
data
dukung
lainnya
format
laporan
merencanakan dan
sasaran
tanam,
panen,
89
tahun
2016
ke
Provinsi.
Kodim
ke
Provinsi
mengirimkan
format
laporan
laporan
realisasi
tanam,
panen,
dan
permasalahan
yang
dihadapi
ditingkat
lapangan
1)
90
2)
3)
4)
Perkembangan
serangan
OPT
dilakukan
bulanan,
faksimili
(021)
7805179;
email:
91
BAB VI
PENUTUP
Petunjuk teknis pengelolaan produksi tanaman kedelai tahun 2016 ini
merupakan acuan bagi Dinas Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan lainnya dalam pelaksanaan
Intensifikasi melalui penerapan teknoogi Pegelolaan Teknologi Terpadu
(PTT) dan Budidaya Jenuh Air (BJA), serta Ekstensifikasi Perluasan Areal
Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) kedelai serta
kegiatan pendukung lainnya tahun anggaran 2016 di tingkat lapangan.
Dengan adanya petunjuk teknis ini diharapkan tujuan dan sasaran
peningkatan produksi kedelai dapat dicapai secara optimal.
Petunjuk teknis pengelolaan produksi tanaman kedelai ini, hendaknya
dapat ditindaklanjuti menjadi Petunjuk Teknis oleh Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) Dinas Pertanian Provinsi maupun oleh Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota.
Terjadinya perubahan kebijakan dalam peraturan yang lebih tinggi, pada
pedoman teknis ini akan disesuaikan kemudian.
92
LAMPIRAN - LAMPIRAN
93
Lampiran 1
SASARAN
LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KEDELAI
TAHUN 2016
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
D K I Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
INDONESIA
Produksi
(Ton)
99.802
28.121
929
8.740
18.226
62.617
18.050
22.500
26
120.739
140.365
20.729
383.868
14.779
10.725
158.043
11.909
5.926
4.135
58.485
7.715
6.313
30.884
24.732
165.076
34.598
5.957
15.082
3.860
4.298
4.974
7.798
1.500.000
94
Lampiran 2
ALOKASI PROGRAM PENGELOLAAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2016
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
4
1
2
3
4
5
6
Provinsi
Kabupaten/Kota
ACEH
Aceh Singkil
Aceh Timur
Aceh Tengah
Aceh Barat
Aceh Besar
Pidie
Bireuen
Aceh Utara
Aceh Barat Daya
Aceh Tamiang
Nagan Raya
Aceh Jaya
Pidie Jaya
SUMATERA UTARA
Mandailing Natal
Tapanuli Selatan
Labuhan Batu
Asahan
Simalungun
Deli Serdang
Langkat
Nias Selatan
Serdang Bedagai
Batu Bara
Padang Lawas Utara
Padang Lawas
Labuhan Batu Utara
Kota Padang Sidempuan
Gunung Sitoli
RIAU
Indragiri Hulu
Indragiri Hilir
Kampar
Rokan Hulu
Bengkalis
Rokan Hilir
Kep. Meranti
Pekan Baru
Kota Dumai
JAMBI
Provinsi
Kerinci
Batang Hari
Muaro Jambi
Tebo
Bungo
Intensifikasi
Kedelai
Ekstensifikasi
PAT-PIP
(Ha)
16.950
300
2.500
500
500
500
1.000
2.650
6.500
1.000
500
1.000
4.900
350
150
150
350
1.000
650
150
300
350
1.250
100
100
3.000
400
250
350
250
150
1.500
100
4.500
1.150
150
200
2.000
1.000
(Ha)
15.500
7.000
500
500
2.000
2.000
1.000
500
1.000
500
500
17.200
1.000
1.300
500
200
1.000
2.000
1.500
1.000
3.200
500
1.000
3.000
500
500
4.050
600
1.750
100
1.000
200
300
100
7.000
2.500
1.000
500
500
2.000
500
Teknologi
Budidaya
Jenuh Air
(Ha)
500
400
100
-
Jumlah
32.450
300
9.500
500
1.000
1.000
3.000
4.650
7.500
500
1.000
1.500
1.000
1.000
22.100
1.350
1.450
500
350
1.350
3.000
1.500
1.650
3.350
800
1.350
4.250
500
100
600
7.050
400
250
950
2.000
250
2.500
300
300
100
12.000
4.050
1.150
700
600
4.000
1.500
95
Lanjutan
No
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Provinsi
Kabupaten/Kota
SUMATERA SELATAN
Ogan Komering Ulu
Ogan Komering Ilir
Muara Enim
Lahat
Musi Rawas
Musi Banyuasin
Banyuasin
OKU Selatan
OKU Timur
Ogan Ilir
Empat Lawang
Penukal Abab Pematang Ilir
Musi Rawas Utara
Kota Prabumulih
Kota Pagar Alam
Kota Lubuklinggau
BENGKULU
Provinsi
Bengkulu Selatan
Rejang Lebong
Kaur
Seluma
Muko-Muko
Lebong
Kepahiang
Bengkulu Tengah
LAMPUNG
Lampung Barat
Tanggamus
Lampung Selatan
Lampung Timur
Lampung Utara
Tulang Bawang
Pringsewu
Mesuji
Pesisir Barat
JAWA BARAT
Kab. Sukabumi
Kab. Cianjur
Kab. Bandung
Kab. Garut
Kab. Tasikmalaya
Kab. Kuningan
Kab. Cirebon
Kab. Majalengka
Kab. Sumedang
Kab. Indramayu
Kab. Subang
Kab. Karawang
Kab. Bandung Barat
Kab. Pangandaran
Kab. Bogor
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar
Intensifikasi
Kedelai
Ekstensifikasi
PAT-PIP
(Ha)
6.450
1.250
150
1.500
300
1.900
350
200
200
200
100
300
3.500
500
500
500
500
500
500
500
9.000
300
1.000
500
3.000
500
1.200
1.000
1.500
40.800
3.000
7.000
650
1.500
1.500
500
2.000
1.200
17.000
1.250
1.000
1.000
2.500
500
200
(Ha)
24.750
2.000
3.000
1.000
2.500
4.000
3.500
1.500
750
2.000
500
800
1.500
200
800
700
5.500
500
500
1.000
1.000
500
500
500
500
500
3.500
3.000
500
14.750
1.000
1.000
3.500
250
1.000
5.000
1.000
1.500
500
-
Teknologi
Budidaya
Jenuh Air
(Ha)
4.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
-
Jumlah
35.200
2.000
5.250
1.000
2.650
5.500
4.800
5.400
1.100
2.000
500
1.000
200
1.700
300
800
1.000
9.000
1.000
1.000
1.500
1.500
1.000
500
500
1.000
1.000
13.500
300
1.000
500
6.000
500
1.200
500
2.000
1.500
55.550
4.000
8.000
650
1.500
5.000
500
250
2.000
2.200
22.000
2.250
1.000
1.000
4.000
500
500
200
96
Lanjutan
No
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
10
1
2
3
11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
12
1
2
3
4
5
Provinsi
Kabupaten/Kota
JAWA TENGAH
Provinsi
Kabupaten/Kota
Cilacap
Banyumas
Banjarnegara
Kebumen
Purworejo
Boyolali
Sukoharjo
Wonogiri
Sragen
Grobogan
Blora
Rembang
Pati
Kudus
Kendal
Pemalang
Brebes
Klaten
Tegal
DIY
Kulon Progo
Bantul
Gunung Kidul
JAWA TIMUR
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Jember
Banyuwangi
Situbondo
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngawi
Bojonegoro
Tuban
Lamongan
Gresik
Bangkalan
Sampang
Pamekasan
Sumenep
BANTEN
Pandeglang
Lebak
Serang
Kota Cilegon
Kota Serang
Intensifikasi
Kedelai
Ekstensifikasi
PAT-PIP
(Ha)
33.200
1.500
350
150
4.500
2.000
2.000
1.500
2.000
2.000
6.000
3.600
1.700
2.000
200
500
500
1.000
1.500
200
4.000
1.000
1.000
2.000
69.800
3.500
10.000
5.000
1.500
4.000
2.000
1.000
3.300
10.000
1.000
1.000
500
1.700
2.000
6.000
2.500
1.000
2.000
1.000
500
2.500
300
2.000
4.000
500
1.000
4.500
3.000
1.000
350
150
(Ha)
13.500
1.000
1.000
1.000
1.500
3.000
500
500
2.000
1.000
2.000
78.900
1.500
10.000
7.000
600
2.000
5.000
400
2.000
5.000
10.000
1.000
2.000
9.000
4.900
2.000
1.000
2.000
500
7.000
6.000
7.000
5.000
500
1.000
250
250
Teknologi
Budidaya
Jenuh Air
(Ha)
Jumlah
-
46.700
1.000
2.500
350
150
4.500
3.000
3.500
1.500
2.000
5.000
6.500
4.100
3.700
3.000
200
500
500
1.000
1.500
2.200
4.000
1.000
1.000
2.000
148.700
5.000
20.000
12.000
2.100
6.000
7.000
400
3.000
8.300
20.000
1.000
2.000
500
3.700
2.000
15.000
7.400
3.000
3.000
3.000
500
2.500
800
9.000
10.000
500
1.000
11.500
8.000
1.500
1.350
250
400
97
Lanjutan
No
13
1
2
3
4
5
6
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
17
1
2
3
4
5
6
Provinsi
Kabupaten/Kota
BALI
Jembrana
Tabanan
Badung
Gianyar
Klungkung
Buleleng
NTB
Lombok Barat
Lombok Tengah
Lombok Timur
Sumbawa
Dompu
Bima
Sumbawa Barat
Kota Mataram*)
Kota Bima
NTT
Sumba Barat
Sumba Timur
Timor Tengah Selatan
Alor
Lembata
Flores Timur
Sikka
Ende
Ngada
Manggarai
Manggarai Barat
Sumba Tengah
Sumba Barat Daya
Nagekeo
Manggarai Timur
Sabu Raijua
KALBAR
Provinsi
Sambas
Landak
Sanggau
Ketapang
Sintang
Kapuas Hulu
Melawi
Mempawah
KALTENG
Kota Waringin Barat
Barito Selatan
Barito Utara
Pulang Pisau
Gunung Mas
Barito Timur
Intensifikasi
Kedelai
(Ha)
4.050
1.500
1.000
300
500
500
250
28.000
11.000
650
1.350
3.000
7.000
4.000
500
500
3.975
400
700
100
100
650
250
100
325
400
400
450
100
1.450
350
100
300
100
150
100
100
100
150
550
200
350
Ekstensifikasi
PAT-PIP
(Ha)
45.000
5.000
6.500
1.000
2.000
10.000
12.500
8.000
5.700
300
500
300
250
950
600
1.000
500
500
300
500
2.300
300
500
500
500
500
1.500
100
300
500
100
500
Teknologi
Budidaya
Jenuh Air
(Ha)
2.500
2.500
-
Jumlah
4.050
1.500
1.000
300
500
500
250
73.000
5.000
17.500
1.650
3.350
13.000
19.500
12.000
500
500
9.675
700
1.200
100
100
950
250
250
100
1.275
600
1.400
900
950
300
500
100
3.750
650
600
800
100
150
600
100
600
150
4.550
200
100
300
3.000
100
850
98
Lanjutan
No
Provinsi
Kabupaten/Kota
18 KALSEL
1
Tanah Laut
2
Kota Baru
3
Banjar
4
Barito Kuala
5
Tapin
6
Hulu Sungai Tengah
7
Tabalong
8
Tanah Bumbu
9
Balangan
19 KALTIM
1
Pasir
2
Kutai Barat
3
Kuta Kartanegara
4
Kutai Timur
5
Berau
6
Penajam Paser Utara
7
Kota Samarinda
20 KALTARA
1
Bulungan
21 SULUT
1
Provinsi
2 Kabupaten/Kota
Bolaang Mangondow
3
Minahasa
4
Minahasa Utara
5
Minahasa Tenggara
6
Bolaang Mongondow Selatan
7
Bolaang Mongondow Timur
22 GORONTALO
1
Boalemo
2
Gorontalo
3
Pohuwato
4
Bone Bolango
23 SULTENG
1
Banggai
2
Morowali
3
Poso
4
Donggala
5
Toli-Toli
6
Buol
7
Parigi Moutong
8
Tojo Una-Una
9
Sigi
10 Morowali Utara
Intensifikasi
Kedelai
Ekstensifikasi
PAT-PIP
(Ha)
8.800
1.000
1.500
1.000
1.150
1.650
1.000
500
1.000
1.400
200
500
250
350
100
500
500
5.700
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
350
350
350
350
5.350
650
400
350
150
500
1.000
450
1.450
400
(Ha)
30.000
4.000
8.000
4.000
1.000
3.000
4.000
3.000
3.000
3.600
100
500
2.000
500
500
2.000
2.000
16.000
3.000
3.000
3.000
3.000
2.500
1.000
500
3.000
500
500
2.000
8.400
3.000
500
200
1.100
1.000
1.500
500
600
Teknologi
Budidaya
Jenuh Air
(Ha)
1.000
500
500
1.000
1.000
-
Jumlah
39.800
5.000
9.500
5.500
1.500
4.150
5.650
4.000
500
4.000
5.000
100
200
1.000
2.250
850
500
100
3.500
3.500
21.700
4.000
4.000
4.000
4.000
3.500
1.350
850
3.350
500
500
2.000
350
13.750
3.650
900
350
350
1.600
1.000
1.450
2.950
500
1.000
99
Lanjutan
No
Provinsi
Kabupaten/Kota
24
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
25
1
2
3
4
26
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
27
1
2
3
4
5
6
7
8
SULSEL
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkajene Kepulauan
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidenreng Rappang
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
SULBAR
Provinsi
Polewali Mandar
Mamuju Utara
Mamuju Tengah
SULTRA
Muna
Konawe
Kolaka
Konawe Selatan
Bombana
Buton Utara
Konawe Utara
Kolaka Timur
Konawe Kepulauan
Muna Barat
Kota Kendari
MALUKU
Maluku Tenggara Barat
Maluku Tenggara
Maluku Tengah
Pulau Buru
Kepulauan Aru
Seram Bagian Barat
Seram Bagian Timur
Buru Selatan
Intensifikasi
Kedelai
Ekstensifikasi
PAT-PIP
(Ha)
33.075
1.000
500
2.000
1.275
2.000
2.000
150
19.000
2.000
2.300
350
500
1.500
500
500
500
6.000
500
1.500
1.500
1.000
500
500
500
1.150
650
150
350
-
(Ha)
52.000
3.000
3.000
3.000
3.000
500
9.000
1.000
1.000
15.000
4.000
5.000
2.000
500
1.000
1.000
4.200
1.000
1.000
1.000
1.200
10.900
500
1.500
2.000
4.000
1.000
500
500
200
500
200
2.100
100
300
500
100
300
600
200
Teknologi
Budidaya
Jenuh Air
(Ha)
Jumlah
-
85.075
4.000
3.500
5.000
1.275
5.000
2.500
9.000
1.150
1.000
34.000
6.000
7.300
2.000
500
350
1.000
500
1.000
5.700
1.500
1.000
1.500
1.700
16.900
1.000
3.000
3.500
5.000
1.500
500
500
500
200
1.000
200
3.250
650
100
300
650
100
300
950
200
100
Lanjutan
No
Provinsi
Kabupaten/Kota
Intensifikasi
Kedelai
(Ha)
28
1
2
3
4
5
29
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
30
1
2
3
4
5
6
7
8
MALUT
Halmahera Barat
Kepulauan Sula
Halmahera Selatan
Halmahera Timur
Pulau Morotai
PAPUA BARAT
Fak-Fak
Kaimana
Teluk Wondama
Manokwari
Sorong Selatan
Sorong
Raja Ampat
Tambraw
Maybrat
Monokwari Selatan
PAPUA
Merauke
Jayawijaya
Jayapura
Nabire
Mimika
Sarmi
Keerom
Waropen
INDONESIA
750
100
200
350
100
1.450
200
100
100
300
100
150
100
300
100
1.350
500
500
200
150
306.000
Ekstensifikasi
PAT-PIP
(Ha)
2.500
1.000
500
1.000
1.500
500
500
500
1.650
500
100
300
150
200
200
200
384.000
Teknologi
Budidaya
Jenuh Air
(Ha)
10.000
Jumlah
3.250
100
200
1.000
850
1.100
2.950
200
100
100
800
100
150
500
100
800
100
3.000
1.000
100
500
500
300
200
200
200
700.000
101
Lampiran 3
1.
Alternatif Ukuran :
L : Panjang x lebar mulut minimal : 130 x 75 cm atau (cukup untuk
50 Kg Biji kedelai)
M : Panjang x lebar mulut minimal : 70 x 55 cm atau (cukup untuk 25
Kg biji kedelai)
2.
Bahan :
a. LDPE Dan HDPE atau bahan lainnya,
b. Laminatet doble layer atau lebih,
c.
Kedap udara,
permeability
(perembesan
oksigen)
pada
23C
maksimum 10 cc /m2/hari,
b. Water Vapor Transfer Rate (perembesan kelembaban) pada
38C, 90% kelembaban relatif maksimum 5 g/m2/hari. Secara
rinci ketentuan yang berkaitan dengan kerjasama ini dijabarkan
melalui Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis.
102
Lampiran 4
1.
Format-1 :
Contoh
format
Perjanjian
Kerjasama
Bantuan
3.
4.
Format-4 : Contoh
Laporan
Pertanggungjawaban
Penerima
Bantuan
5.
Format-5 : Contoh
Kuitansi
Penerimaan
Dana
Bantuan
Pemerintah
6.
7.
tentang
Penetapan
Penerima
Bantuan
Pemerintah
103
PERJANJIAN KERJASAMA
BANTUAN PAKET SARANA PRODUKSI KEGIATAN PENGELOLAAN
PRODUKSI KEDELAI TAHUN ANGGARAN 2016
NOMOR : ..............(nomor surat dari Dinas Pertanian)
NOMOR :...............(nomor surat Kelompok Tani/Gapoktan)
Pada hari ini,......... tanggal ........bulan .......... tahun dua ribu enam belas kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
1.
Nama
NIP
:------------------------ (nama)
:------------------------ (NIP)
Jabatan
Alamat
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama ----------(institusi tempat kerja), berkedudukan di ---- alamat). Selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA
2.
Nama
Jabatan
Alamat
:------------------------ (alamat)
Selaku Ketua kelompok tani ---------- yang bertindak untuk dan atas nama ------(nama kelompok tani), alamat ------(alamat). Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama, dalam
rangka pelaksanaan Bantuan paket sarana produksi kegiatan Intensifikasi (Peningkatan
produktivitas) atau Ekstensifikasi (Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks
Pertanaman (PAT-PIP) program pengelolaan produksi kedelai tahun 2016 dengan
ketentuan sebagai berikut :
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
104
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
1.
2.
1.
b.
c.
d.
e.
105
2.
b.
c.
d.
Pasal 3
NILAI BANTUAN
1.
2.
106
Pasal 4
JENIS DAN SPESIFIKASI BANTUAN
1.
b.
c.
2.
Rhizobium
Rhizobium
Herbisida
Kapur pertanian
Rhizobium
107
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1.
2.
Pasal 6
TATACARA DAN SYARAT PENCAIRAN
1.
2.
3.
Pihak Pertama akan mencairkan bantuan tahap pertama sebesar 70% dari
keseluruhan anggaran dengan ketentuan sebagai berikut :
4.
a.
b.
Pihak Pertama akan mencairkan bantuan tahap kedua sebesar 30% dari
keseluruhan anggaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
b.
108
Pasal 7
KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN
1.
Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan bantuan paket sarana produksi
kegiatan intensifikasi (Peningkatan produktivitas) atau ekstensifikasi (Perluasan
Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) program
pengelolaan produksi kedelai tahun 2016 sesuai petunjuk teknis yang dikeluarkan
oleh Satker Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota
2.
Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan bantuan paket sarana produksi
kegiatan intensifikasi (Peningkatan produktivitas) atau ekstensifikasi (Perluasan
Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) program
pengelolaan produksi kedelai tahun 2016 sesuai dengan nilai bantuan, jenis dan
spesifikasi sebagaimana tercantum dalam Petunjuk Teknis
Pasal 8
SISA DANA BANTUAN
1.
2.
3.
Pihak Kedua siap dan sanggup menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara
jika sudah tidak digunakan
Pasal 9
SANKSI
1.
Pihak Kedua siap menerima sanksi hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau perdata, jika
pelanggarannya bersifat administratif, Pihak Kedua siap dikenakan sanksi berupa
tidak akan mendapatkan program bantuan pada tahun yang akan datang;
2.
jika
tidak
dapat
109
Pasal 10
LAPORAN
1.
2.
Pasal 11
FORCE MAJEURE
1.
2.
Peristiwa yang dapat digolongkan force majeure adalah antara lain adanya
bencana alam seperti: gempa bumi, taufan, banjir atau hujan terus menerus,
wabah penyakit, adanya perang, peledakan, sabotase, revolusi, pemberontakan,
huru-hara, adanya tindakan Pemerintahan dalam bidang ekonomi dan moneter
yang secara nyata berpengaruh terhadap pelaksanaan perjanjian ini;
3.
Apabila terjadi force majeure maka pihak yang lebih dahulu mengetahui wajib
memberitahukan kepada pihak lainnya selambat - lambatnya dalam waktu 14
(empat belas) hari setelah terjadinya force majeure;
4.
110
Pasal 12
KETENTUAN LAIN-LAIN
1.
Perubahan pada Perjanjian Kerjasama ini hanya dapat dibuat setelah melalui
konsultasi dan mendapat persetujuan secara tertulis dari PARA PIHAK, dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.
2.
Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli bermaterai cukup dan
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
3.
Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan diselesaikan
secara musyawarah diantara PARA PIHAK.
PIHAK KESATU
PIHAK KEDUA
-------------------------------------------
Materai 6000
------------------------------ (nama jelas)
Materai 6000
----------------------------(nama jelas)
111
Uraian
Volume
1 Benih
2 Rhizobium
Total Bantuan/Ha
Satuan
(Rp)
50 Kg
17.000 850.000
1 Pkt
150.000 150.000
1.000.000
112
LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PELAKSANAAN BANTUAN PAKET SARANA PRODUKSI KEGIATAN INTENSIFIKASI (PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS)/EKSTENSIFIKASI (PAT-PIP)
PAGU ANGGARAN
No
Total
Harga
Anggaran
satuan (Rp)
satuan
(Rp)
Volume
Volume
REALISASI ANGGARAN
Total Presentasi
Volume
Harga
Anggaran
(%)
satuan (Rp)
Volume satuan
(Rp)
1 Benih bersertifikat
2 Rhizobium
3 Kapur Pertanian/Bahan Organik
dst
Jumlah
113
Cover
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
LATAR BELAKANG
TUJUAN DAN TARGET
SUMBER DANA
WAKTU DAN TEMPAT
BAB II PELAKSANAAN
A. PERSIAPAN PELAKSANAAN
B. PELAKSANAAN
BAB III PENUTUP
A. HAMBATAN PELAKSANAAN
B. SARAN DAN REKOMENDASI
C. KATA PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
114
Untuk pembayaran
: Dana Bantuan Pemerintah untuk Pertanian .
Di Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kabupaten/Kota .
Sesuai Surat Perjanjian Kerjasama No.
Tanggal .
Terbilang Rp
.. 2016
Mengetahui/Menyetujui,
Pejabat Pembuat Komitmen
Kabupaten/Kota ..
.
NIP.
Yang menerima,
Petani/Ketua Kelompok
Meterai
Rp. 6.000
..
Setuju dibayar,
Kuasa Pengguna Anggara,
Tanggal
Bendaharawan,
.
NIP.
NIP.
*) Format kuitansi ini dapat disesuaikan untuk kegiatan pada DIPA Pusat dan DIPA
Provinsi
115
Nama
:------------------------ (nama)
Jabatan
:------------------------ (jabatan pada Perusahaan saprodi)
Alamat
:------------------------(alamat kantor tempat kerja)
Selaku Direktur/.., yang bertindak untuk dan atas nama -----------(institusi tempat kerja),
berkedudukan di ---- alamat). Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2.
Nama
:------------------------(nama Ketua kelompoktani )
Jabatan
:------------------------(Ketua Kelompok Tani)
Alamat
:------------------------((alamat)
Selaku Ketua kelompok tani ---------- yang bertindak untuk dan atas nama -------(nama kelompok tani),
alamat ------(alamat). Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
No
Vo lum e
Vo lum e
1
2
3
satu an
Harga
satuan
(Rp )
Total
An ggaran
(R p)
B enih bersertifikat
R hozobium
K apur Pertanian/Bahan Organik
Ju mlah dan
Spesifik
sesuai
Ju mlah
Pasal 2
Bahwa serah terima ini dilaksanakan oleh masing-masing pihak untuk digunakan dalam kepentingan
Kementeriaan Pertanian RI, khususnya program pengelolaan produksi kedelai tahun anggaran 2016.
Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak dan saksi dalam rangkap 4 (empat) agar
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
SAKSI
116
Menimbang
Mengingat
Memperhatikan
117
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA
:
:
KEDUA
KETIGA
..........................................
NIP. .....................................
Diketahui
Kuasa Pengguna Anggaran/
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten / Kota
..........................................
NIP. .....................................
Tembusan :
1. Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI di Jakarta
2. Bupati / Walikota di ..............
3. Kepala Dinas Pertanian Provinsi di ................
4. dst.
*) Coret yang tidak perlu
**) Disesuaikan dengan sumber bantuan
118
Nama Ketua
Alamat
Desa
Nomor
Rekening
Jumlah
( Rp )
Alamat Bank
Cabang, Unit
Kec.
1
2
3
4
5
dst
Jumlah
Diketahui :
Nama
Nama
NIP.
NIP.
119
Uraian
Kebutuhan
:
:
:
:
:
:
:
Jenis
Volume
(Kg)
Harga Satuan
(Rp.)
Jumlah
(Rp.)
1.
2.
3.
dst
Jumlah
Mengetahui,
Penyuluh/Petugas
Pertanian
Nama
NIP
., ..
Bendahara
Ketua
Kelompok,
Kelompok,
Nama
Nama
120
SURAT PERNYATAAN
Ketua Kelompoktani
Materai 6.000
(......................................)
(.....................................)
121
Lampiran 5
LAMPIRAN
BLANKO PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGELOLAAN
PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2016
122
:
:
:
:
:
:
II. TEKNOLOGI
a. Komoditi
:
b. Varietas
:
c. Komponen Sarana Produksi :
1. Benih
: .................. Kg
2. Rhizobium
: .................. Kg
3. Kapur Pertanian/Bahan Organik
: ..................
Kg
III.HASIL
No.
Lokasi
Produktivitas (Ku/Ha)
Sebelum
Setelah
Program
Program
Produksi (Ton)
Sebelum
Setelah
Program
Program
1.
2.
3.
dst
(.......................................................)
Keterangan : *) Coret yang tidak perlu
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
123
Desa
:
:
:
1
2
dst
Nama Kel.Tani
1
2
dst
Keterangan : * ) Coret yang tidak perlu
No.
Provinsi
Kabupaten
Kecamatan
Jumlah Anggota Luas Tanam
(..Nama..)
Nip.
Mengetahui
Mantan/KCD/PPL,
Kebutuhan Saprodi
Jenis
Jumlah ( Kg )
Tanggal
Tanam
Lampiran 8
124
REKAPITULASI RUK
Kelompok
Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi
:
:
:
:
:
Kepada Yth :
Kuasa Pengguna Anggaran
Kab/Kota..
Sesuai dengan Surat Keputusan *). No. .. tanggal .. tentang penetapan
kelompok pelaksana kegiatan dengan ini kami mengajukan permohonan
Bantuan Pemerintah untuk Pertanian sebesar Rp. .. (terbilang..)
sesuai Rencana Usaha Kelompok (RUK) terlampir dengan rekapitulasi kegiatan berikut :
No.
1.
2.
Kegiatan
Jumlah
Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian
Kerjasama Nomor .. tanggal ., Dana Bantuan Pemerintah kelompok tersebut agar
dipindahbukukan ke rekening petani/kelompok No. Rekening
.. pada cabang/unit Bank . di
Menyetujui,
Ketua Tim Teknis,
Kelompok,
..
NIP.
Ketua
.
MENGETAHUI/MENYETUJUI,
Pejabat Pembuat Komitmen
Kabupaten/Kota .
.
NIP.
*) Bupati/Walikota atau Kepala Dinas lingkup Pertanian atau pejabat yang ditunjuk
**) Format ini dapat disesuaikan untuk kegiatan pada DIPA Pusat dan DIPA Provinsi
125
1
2
3
4
5
dst
No
Jumlah
Kecamatan
Provinsi
Kabupaten
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Total
2016
Mengetahui
Kepala Dinas Tanaman Pangan
Kabupaten.....
Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real Renc. Real
:
:
126
No
:
:
:
Jumlah
Kecamatan/ Nama
Desa
Kel.Tani/
Petani
Provinsi
Kabupaten
Kecamatan
Luas
Tanam
(Ha)
Tipologi
Lahan
Bibit
Jumlah (Stek)
Rencana
Panen Pola Tanam
(Tgl./Bln Setahun
2016
Mengetahui
KCD/PPL
127
Provinsi
Kabupaten
Kecamatan
Bulan
:
:
:
:
2016
Mengetahui
KCD/PPL
128
2016
Mengetahui
Kepala Dinas Tanaman Pangan
Kabupaten .
129
Jumlah
(2)
:
:
Kecamat
an
(3)
4
dst
2
3
(1)
Kabupate
No
n
BULAN
Provinsi
Bulan :
PROVINSI :
17
(4)
Desa
Jumlah
18
10
(5)
Poktan
450
250
200
(6)
Luas
Areal
(Ha)
450
250
200
(7)
SK
Penetapan
CPCL
(Ha)
450
250
200
(8)
Proses
(Ha)
450
250
200
(9)
Cair
(Ha)
Pengajuan Ke
Bank
150
100
(12)
Luas
(Ha)
78.00
80.00
75.00
(13)
Provitas
(ku/ha)
1950
1200
750
(14)
10
(15)
(16)
97.78
98.00
97.50
(11)
(%)
Dilaksan
akan
Keteran
Produks
MH
gan
i
10/11
(ton)
(Ha)
Realisasi Panen
.
NIP
Nip..
Nama
2016
Kepala Dinas Pertanian Provinsi
Mengetahui
Kepala Dinas Tanaman Pangan
Provinsi .
440
245
195
(10)
(Ha)
Realisasi Tanam
130
No
Jumlah
Kecamatan/
Desa
Provinsi
Kabupaten
Kecamatan
:
:
:
Nama
Kel. Tani/
Petani
Waktu
(Tgl/Bln)
Tanam
(Ha)
Realisasi
Panen
Provitas
Sebelum
(Ha)
(Ku/Ha)
Varietas
Permasalahan
2016
(Ton)
Produksi
Lampiran 23
...2012
Mengetahui
Mengetahui
KCD/PPL
KCD/PPL
Provitas
Sesudah
(Ku/Ha)
131
No
Jumlah
Kecamatan/
Desa
Provinsi
Kabupaten
:
:
Nama
Kel. Tani/
Petani
Waktu
(Tgl/Bln)
Tanam
(Ha)
Realisasi
Panen
Provitas
Sebelum
(Ha)
(Ku/Ha)
Varietas
Permasalahan
Kabupaten...
(Ton)
Produksi
Lampiran 24
...2012
2016
Mengetahui
Mengetahui
Kepala Dinas Tanaman Pangan
Kepala
Dinas
Tanaman Pangan
Kabupaten.
Provitas
Sesudah
(Ku/Ha)
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN PROGRAM PENGELOLAAN PRODUKSI KEDELAI
Laporan Akhir Pelaksanaan Pengembangan Kacang Tanah Tahun 2012
TAHUN 2016
132
No
Jumlah
Kabupaten
Provinsi
:
Nama
Kel. Tani/
Petani
Waktu
(Tgl/Bln)
Tanam
(Ha)
Realisasi
Panen
Provitas
Sebelum
(Ha)
(Ku/Ha)
(Ton)
Produksi
Varietas
Permasalahan
Lampiran 25
2016
...2011
Mengetahui
Mengetahui
Kepala Kepala
Dinas Tanaman
Pangan Pangan
Dinas Tanaman
ProvinsiProvinsi...
.
Provitas
Sesudah
(Ku/Ha)
133
B.
URA IA N
FISIK
NILA I (RP)
Riil Dike luarkan
Dipe rhit ungkan
INPUT
T ENA GA KERJA (HOK)
1. Pe ngolahan T anah s/d siap t anam
a. Manusia
b. T e rnak
c. T rakt or/Me sin
2. Menanam
3. Memupuk
4. Memberantas Hama
5. Menyiang
6. Memanen
7. Mengangkut
Jumlah A
S ARANA PRODUKS I
II
III
Lainnya Cair
Jumlah B
PENGELUARAN LAIN
1. S ewa Tanah
2. Pajak
3. Lainnya
Jumlah C
TOTAL (A+B+C)
BIAYA PRODUKS I
1. Per Hektar (Rp.)
2. Per Kilogram (Rp.)
OUT PUT
1. Produksi
2. Nilai Hasil
PENDAPATAN BERS IH (Rp)
1. S ecara Usahatani
a. Pe r musim
b. Pe r bulan
= Rp.
= Rp.
a. Pe r musim
b. Pe r bulan
= Rp.
= Rp.
2. Petani
IV
R/C
2016
Petugas
...
Nip..
..
134