PENGEMBANGAN
KAWASAN-/ PEMBINMN
NAGARI MANDIRI PANGAN
TAHUN 2017
PETUNJUK PELAKSANAAN (APBD)
FENGEMBANGAN KAWASAN/ PEMBINAAN
NAGARI MANDIRI PANGAN
TAHUN 2017
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pengembangan Kawasan/Pembinaan nagari mandiri
pangan merupakan salah satu upaya penanggulangan kemiskinan dan
kerawanan pangan. Berdasarkan UU Nomor 18 tahun 2012 tentang
Pangan bahwa kerawanan pangan dapat diartikan sebagai kondisi
suatu daerah atau
kesehatan.
rumah tangga Kondisi kerawanan
yang tingkat pangan dapat
ketersediaan dan
keamanan pangan
bersifat kronis bagi sien.
dan tran pertumbuhan dan
Kerawananan
pangan juga disebabkan oleh kemiskinan yang
berkepanjangan. Peraturan Presiden Nomor
166 tahun 2014 tentang Program Percepatan
Penanggulangan kemiskinan, dikatakan bahwa
(1) penanggulangan kemiskinan adalah
kebijakan dan program pemerintah pusat dan
daerah yang dilakukan secara sistematis,
terencana dan bersinergi dengan dunia usaha
dan masyarakat untuk mengurangi jumlah
penduduk miskindalam rangka meningkatkan
derajat kesejahteraan rakyat; dan (2) program
penaggulangan kemiskinan melalui
pemberdayaan masyarakt, pemberdayaan usaha
ekonomi mikro dan kecil serta program lain
dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonornl,
Pemberdayaan dilakukan terhadap
masyarakat miskin dan rawan pangan
dipedesaan. Strategi yang dilakukan pada
nagari/kelurahan mandiri pangan ini adalah (1)
membangun ekonomi berbasis pengembangan
komoditi yang disesuaikan dengan
pengembangan wilayah untuk menyediakan
lapangan kerja dan pendapatan; (2) memenuhi
pangan bagi kelompok masyarakat miskin
didaerah rawan pangan melalui pemberian
bantuan atau pemberdayaan oleh berbagai
stake Holder yang akan dilaksanakan secara
terintegrasi dan terpadu.
Kegiatan rm bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat desa
dalam pengembangan usaha produktif berbasis
sumber daya lokal, peningkatan ketersediaan,
peningkatan daya beli dan akses pangan rumah
tangga, untuk memenuhi kecukupan gizi rumah
tangga. Jika pelaksanaan dapat dilaksankan
secara rneluas maka kegiatan pengembangan
kawasan /nagari mandiri pangan ini dapat
menurunkan tingkat kerawanan pangan dan gizi
masyarakat miskin di nagarijkelurahan. Pada
tahun 2017 kegiatan Pengembangan
kawasan
/Pembinaan Nagari Mandiri Pangana
dilaksanakan pada 18 Kabupaten/Kota di 32
nagarijkelurahan. Nagari dan Kelurahan dapat
dilihat pada tabel lampiran 1.
2
B. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran
keluarga/anggota kelompok sasaran untuk
mengembangkan kemandirian pangan
masyarakat
2. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan
masyarakat nagari/kelurahan. Menumbuhkan
kesadaran keluarga agar mau dan
mempunyai motivasi dan marnpu
memanfaatkan lahan diwilayahnya untuk
menjadi sumber pangan dan gizi keluarga.
3. Mengelola dan mengembangkan bantuan
(benih, bibit) yang diberikan secara baik dan
berkesinambungan serta bertanggung jawab
untuk mengembangkan kepada masyarakat
sekitar sehingga tersedianya bahan pangan
untuk konsumsi keluarga dan masyarakat.
4. Untuk memotivasi masyarakat di
nagari/kelurahan untuk memanfaatkan lahan
lahan terlantar, pekarangan atau lahan yang
belum diolah sebagai sumber gizi keluarga dan
penlnqkatan pendapatan keluarga dan
peningkatan aksesibiltas pangan masyarakat.
C. Sasaran
Petugas pengelola kegiatan ketahanan pangan,
penyuluh pendamping di Nagari/kelurahan,
Walinagari. Lembaga keuangan
Nagari/kelurahan.
3
D. Keluaran
1. Terlaksananya pemberdayaan
Nagarijkelurahan Mandiri Pangan
2. Terlaksananya pendampingan oleh penyuluh
dilapangan, walinagari, dan lembaga
keuangan desa.
3. Terlaksananya promosi diam bentuk
pariwara media cetak, elektronik dan
terikutinya oleh beberapa orang pengelola
kegiatan pengembangan nagari/kelurahan
promosi dalam rangka Pennas Tani.
4. Pembinaan ke kabupaten/kota dalam rangka
pengembangan Kawasan/ Nagari/Kelurahan
mandiri Pangan.
E. Metoda Pelaksanaan
1. Dilaksanakan dalam bentuk pembinaan
kelapangan di 18 kab/kota oleh Monev, bekerja
sama/berkoordinasi dengan aparat ketahanan
pangan kab/kota
2. Pemberian bantuan berupa bibit/benih sesuai
dengan hasil rekomendasi oleh Tim Terpadu
untuk pengembangan usaha produktif di
wilayah sebesar Rp.25.000.000,
/Nagari/Kelurahan. diusulkan dan disetujui oleh
Kepala Badan/kantor/unit yang menangani
ketahanan pangan kab/kota
4
3. Melakukan kegiatan Gerakan
Tanam Serempak pada beberapa
nagari/kelurahan dan melaksanakan kegiatan
yang bersifat pariwara melalui media cetak dan
elektronik.
4 Mengikuti promosi dalam rangka Penas tani di
Aceh oleh pelaku usaha pengembangan
nagarijkelurahan pangan.
F. Lokasi
Pengembangan Kawasan/pembinaan Ngari Mandiri
Pangan dilaksanakan pada 18 kabupaten/kota di 32
Nagari/Kelurahan.
G. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan ini direncanakan pelaksanaannya pada
bulan Januari s/d Desember 2017
5
- Meningkatnya partisipasi kelompok
masyarakat dalam penyediaan sumber
pangan dan gizi
keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan
sebagai penghasil sumber karbohidrat,
vitamin, mineral, dan protein untuk konsumsi
keluarga.
b. Manfaat
Meningkatnya Ketersediaan pangan
masyarakat dalam rangka mewujudkan
ketahanan pangan.
Penilaian Resiko :
Melakukan sosialisasi , apresias dan
pembinaan pada Kelompok Masyarakat di
Nagari/Kelurahan Mandiri Pangan , Melakukan
pembinaan dan pengawasan ke Kelompok
masyarakat pengelola kegiatan
pengembangan nagari/kelurahan mandiri
pangan dan melakukan pendampingan.
6
PETUNJUK TEKNIS (APBD)
PENGEMBANGAN KAWASAN/ PEMBINAAN
NAGARI MANDIRI PANGAN
A. Latar Belakang
Keqiatan pengembangan Kawasan/Pembinaan r.agari
mandiri pangan merupakan salah satu upaya
penanggulangan kemiskinan dan kerawanan pangan.
Berdasarkan UU Nomor 18 tahun 2012 tentang
Pangan bahwa kerawanan pangan dapat diartikan
sebagai kondisi suatu daerah atau rumah tangga
yang tingkat ketersediaan dan keamanan pangan bagi
pertumbuhan dan kesehatan. Kondisi kerawanan
pangan dapat bersifat kronis dan transien.
Kerawananan pangan juga disebabkan oleh
kemiskinan yang berkepanjangan. Peraturan
Presiden Nomor 166 tahun 2014 tentang Program
Percepatan Penanggulangan kemiskinan, dikatakan
bahwa (1) penanggulangan kemiskinan adalah
kebi_iakan dan program pemerintah pusat dan daerah
yang dilakukan secara sistematis, terencana dan
bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat untuk
mengurangi jumlah penduduk miskindalam rangka
meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat; dan (2)
program penaggulangan kemiskinan melalui
pemberdayaan masyarakt, pemberdayaan usaha
ekonomi mikro dan kecil serta program lain dalam
rangka meningkatkan kegiatan ekonorni.
Pemberdayaan dilakukan terhadap masyarakat miskin
dan rawan pangan dipedesaan. Strategi yang
dilakukan pada nagari/kelurahan mandiri pangan ini
adalah (1) membangun ekonomi berbasis
penqernbanqan komoditi yang disesuaikan dengan
7
pengembangan wilayah untuk menyediakaan
lapangan kerja dan pendapatan; (2) memenuhi
pangan bagi kelompok masyarakat miskin didaerah
rawan pangan melalui pemberian bantuan atau
pemberdayaan oleh berbagai stake Holder yang akan
dilaksanakan secara terintegrasi dan terpadu.
Kegiatan int bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat desa dalam pengembangan
usaha produktif berbasis sumber daya lokal,
peningkatan ketersediaan, peningkatan daya beli dan
akses pangan rumah tangga, untuk memenuhi
kecukupan gizi rumah tangga. Jika pelaksanaan dapat
dilaksankan secara meluas maka kegiatan
pengembangan kawasan /nagari mandiri pangan ini
dapat menurunkan tingkat kerawanan pangan dan
gizi masyarakat miskin di nagarijkelurahan. Pada
tahun 2017 kegiatan Pengembangan kawasan
/Pembinaan Nagari Mandiri Pangan dilaksanakan
pada 18 Kabupaten/Kota di 32 nagari/kelurahan.
Nagari dan Kelurahan dapat dilihat pada tabel
lampiran 1.
B. Tujuan
8
diwilayahnya untuk menjadi sumber pangan
dan gizi keluarga.
C. Sasaran
Petugas pengelola kegiatan ketahanan pangan,
penyuluh pendamping di Nagari/Kelurahan,
Walinagari. Pengurus kelompok di
Nagarijkeluarahan di 32 Nagari/Kelurahan 18
Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera
Barat.
D. Keluaran
a. Terlaksananya pemberdayaan
Nagarijkelurahan Mandiri Pangan
b. Terlaksananya pendampingan oleh penyuluh
dilapangan, walinagari, dan lembaga
keuangan desa.
c. Terlaksananya promosi dalam bentuk
pariwara media cetak, elektronik dan
9
terikutinya oleh beberapa orang pengelola
kegiatan pengembangan Nagari/Kelurahan
promosi dalam rangka Pennas Tani.
d. Pembinaan ke Kabupaten/Kota dalam rangka
pengembangan Kawasan /Nagari/Kelurahan
mandiri Pangan.
Propinsi:
Menyusun juklak, dan juknis
Menetapkan Tim Pembina Terpadu di Tingkat
Provinsi yang ditetapkan melalui Surat
Keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Barat
dan bertugas dalam penyiapan dan memberikan
rekomendasi sesuai TUPOKSI dalam rangka
10
penyusunan buku Rekomendasi Pengembangan
Nagari/ Kelurahan Pangan 2017 -
2020
Menetapkan Tim untuk identifikasi/verifikasi
kelompok masyarakat penerima manfaat (32
kelompok/Nagari/Kelurahan) terhadap calon
penerima manfaat yang diusulkan oleh
kabupaten/kota, yang akan memberikan saran
rekomendasi terhadap jenis bantuan bibit yang
akan dikembangkan.
Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan
dengan lintas sektor terkait antara lain Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan,
Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan, Dinas
kelautan dan Perikanan, Dinas kehutanan, Biro
Perekonomian, Kepala Dinas Perindustrian dan
Perdagangan, Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa, dalam rangka pengembangan
nagari/kelurahan menuju kemandirian di lokasi
yang telah ditetapkan melalui Keputusan
Gubernur Sumatera Barat, seperti lampiran 1.
Memfasilitisasi kelompok Tani dengan bantuan
bibit/benih( buah-buahan, sayuran dan bibit
ikan) serta bantuan pupuk sesuai dengan
penempatan komoditi dan sesuai Anggaran
yang tersedia.
Tim Pembina Terpadu melaksanakan
pembinaan dan monitoring secara reguler dan
berkala sesuai kebutuhan.
Melaksananakan Apresiasi, Sosialisasi dan
pendarnpingan kelompok kepada aparat di
kabupaten/kota, dan petugas pendamping
dilapangan (penyuluh pendamping,wali nagari.
Dan pengurus kelompok).
11
Monitoring, evaluasi, pelaporan dan
pengendalian pelaksanaan kegiatan
Kabupaten/Kota
Petugas/Penyuluh Pendamping
12
tanijmasyarakat di Nagarijkelurahan yang
bersangkutan dapat meningkatkan ketersediaan
pangannya dan memenuhi kebutuhan pangan
terutama kebutuhan pangan keluarga.
Pendamping tersebut dapat membantu dan
menggerakkan kelompok tani agar dapat lebih
meningkatkan pemberdayaan dinamika
kelompok tani.
Melaksanakan pembinaan dan pendampingan
kelompok dilapangan secara rutin .
Menyusun laporan sesuai format dalam
juklak/juknis dan menyampaikan secara berkala
ke Kabupaten/Kota dan ke Dinas Pangan Provinsi
Wali Nagari/Lurah
Wali nagari/lurah sesuai kewenangannya
bersama Petugas/penyuluh pendamping
membantu Kelompok tani dalam hal memotivasi,
menggerakkan dan meningkatkan
pemberdayaan masyarakat agar mengelola
bantuan bibit, mengembangkan agar kelompok
tani/masyarakat di Nagari/kelurahan yang
bersangkutan dapat meningkatkan ketersediaan
pangannya dan memenuhi kebutuhan pangan
terutama kebutuhan pangan keluarga.
- Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pada
kelompok dan masyarakat dilapangan
secara rutin.
14
- Menyusun laporan bersama pendamping
dan menyampaikan laporan secara
bertingkat dan berkala Ke Kabupaten/Kota dan
ke
Dinas Pangan
Provinsi
B. Lokasi kegiatan
Kegiatan Pengembangan Kawasan dan
Pembinaan Nagari Mandiri Pangan dilaksanakan
bekerjasama dengan Kab/kota di 18
Kabupaten/Kota 32 Nagarij kelompok
A. Metoda Pelaksanaan
Pada tahun I (2017) merupakan tahapan
peletakan dasar/penumbuhan/ pengembangcm
nagari dilaksanakan dalam bentuk pembinaan
kelapangan di 18 kab/kota mu!ai dari
identifikasi/verifikasi, sosialisasi , apresiasi ,
monitoring bekerja sama/berkoordinasi dengan
pembinaan aparat ketahanan pangan /dinas
pangan kabupaten/kota
Pemberian bantuan untuk kebun percontohan
berupa tanaman buah , tanaman sayuran dan
bibit ikan, bantuan pupuk kandang dan upah
pembuatan lobang pada kelompok sesuai hasil
rekomendasi dan kesepakatan Tim dalam
pengembangan komoditi di wilayah, dengan
jumlah bibit yang diserahkan disesuaikan
dengan anqqaran yang tersedia .
15
Memberikan bantuan ternak ikan konsumsi
untuk daerah yang akan dikembangkan menjadi
daerah pariwisata
Melakukan kegiatan gerakan tanam serempak
pada 7 kabupaten/kota dan melaksanakan
kegiatan yang bersifat pariwara melalui media
cetak dan elektronik.
Mengikuti promosi dalam rangka Penastani di
Propinsi Aceh yang akan diikuti oleh kelompok
terpilih.
Pada Tahun II sampai IV (2018 - 2020 ),
merupakan tahap pengembangan kegiatan dan
menyisip tanaman yang belum berkembang,
dan rencana kegiatan akan disesuaikan dengan
hasil rekomendasi bersama Tim Terpadu dalam
pengembangan wilayah sampai pada upaya
kemandirian nagari tercapai.
B. MEKANISME PELAKSANAAN
1. Melaksanakan sosialisasi Pengembangan kawasan
dan Pembinaan Nagari Mandiri Pangan.
2. Melaksanakan Apresiasi Pengembangan
kawasan dan Pembinaan Nagari Mandiri
Pangan.
16
4. Melaksanakan secara periodik pertemuan
kelornpok minimal satu kali dalam
Se bu Ian
5. l<elornpok tani melaksanakan pengembangan
demplot kebun percontohan sebagai
Laboratorium Lapangan yang berperan sebagai
tempat percontohan tanaman hortikultura
sebagai sumber ekonomi yang bersifat tahunan
(buah-buahan seperti tanaman jeruk, manggis,
durian, alpokat, bibit jambu biji,
tanaman sirsak) serta buah-buahan jangka
pendek seperti buah pepaya serta
mengembangkan tanaman sayuran ( cabe)
sebagai pangan sumber pendapatan keluaraga
jangka pendek.
6. Fasilitasi pengembangan nagari mandiri pangan
ini antara lain pada tahun 2017 adalah berupa
bimbingan, pembayaran upah penggalian
lubang, pupuk kandang, pembinaan
administrasi dan manajemen kelompok rnelalui
pendampingan oleh pendamping serta
pengawasan oleh wali nagari.
17
C. PEMBIAYAAN
1. Sumber Dana
Belanja Hibah Barang atau Jasa yang diserahkan
kepada Pihak Ketiga/Masyarakat pada OPD Dinas
Pangan tahun 2017, berasal dari APBD Provinsi
Sumatera Barat dalam bentuk Belanja Hibah
Barang dan kegiatan operasional.
D. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan rm direncanakan pelaksanaannya
selama 4 tahun (2017 - 2020) dimulai tahap I
pada bulan Januari s/d Desember 2017.
19
- Meningkatnya kesadaran, peran dan
keikutsertaan masyarakat dalam mewujudkan
ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga serta
mengurangi ketergantungan terhadap pangan tertentu.
- Meningkatnya partisipasi kelompok masyarakat dalam
penyediaan sumber pangan dan gizi keluarga melalui
optimalisasi pemanfaatan sebagai penghasil sumber
karbohidrat, vitamin, mineral, dan protein untuk
konsumsi keluarga.
2. Manfaat
Meningkatnya Ketersediaan pangan masyarakat dalam
rangka mewujudkan ketahanan pangan.
Penilaian Resiko :
Melakukan sosialisasi , apresiasi dan pembinaan pada
Kelompok Masyarakat di Nagari/Kelurahan Mandiri
Pangan , melakukan pembinaan dan pengawasan ke
Kelompok masyarakat pengelola kegiatan
pengembangan nagari/kelurahan mandiri pangan dan
melakukan pendampingan.
1
ra Barat
Provins i Sumat
Pembina Utama Muda
NIP. 19630515 199003 1 006
20
PENETAPAN LOKASI NAGARI/KELURAHAN DAN
KELOMPOK TANI PELARSANA MANDIRI PANGAN
TAHUN 2017
Nagari/Kelurahan dan
No Kabupaten/Kota Kecamatan Keltan Pelaksana