PENDAHULUAN
Dengan demikian beberapa masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik desa pelaksana kegiatan Desa Mandiri Pangan di Kabupaten
Asahan.
2. Bagaimana peningkatan jumlah anggota kelompok affinitas penenma manfaat kegiatan
Desa Mandiri Pangan dan kelompok tidak penenma manfaat Desa Mandiri Pangan di
Kabupaten Asahan setelah masuk ke dalam tahap Kemandirian.
3. Bagaimana peningkatan pendapatan rumah tangga terhadap kelompok affinitas
penerima manfaat dan kelompok tidak penerima manfaat kegiatan Desa Mandiri
Pangan di Kabupaten Asahan.
Ruang lingkup kegiatan dalam Program DMP meliputi kegiatan pemberdayaan masyarakat,
pengembangan sistem ketahanan pangan dan pengembangan sarana dan prasarana, yang
dimulai dari perencanaan tingkat desa melalui pendekatan partisipatif atau PRA yang
dilakukan bersama masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat serta kelembagaan yang ada di desa.
Sebagai Program pemberdayaan masyarakat, kegiatan utama Program Desa Mandiri Pangan
adalah memfasilitasi agar terjadi pembelajaran bagi masyarakat desa sehingga pengetahuan,
ketrampilan dan sikap mereka berubah menjadi lebih baik. Dengan adanya perubahan tersebut
maka diharapkan masyarakat desa akan mempunyai kepastian untuk menangkap peluang
disekitarnya dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rumah tangganya.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan menempatkan tenaga pendamping sebagai pelaku
penggerak di setiap desa pelaksana selama empat tahun berturut-turut mulai tahapan persiapan,
penumbuhan, pengembangan dan kemandirian.
Program kegiatan ini bersifat lintas sektor yang dalam pelaksanaannya memerlukan
keterlibatan dan sinergitas antar instansi dan stakeholder terkait. Wujud integrasi
pengembangan program pembangunan dari pusat, propinsi, dan kabupaten di pedesaan.
Program Desa Mandiri Pangan dilaksanakan di desa-desa terpilih yang mempunyai rumah
tangga miskin dan beresiko rawan pangan dan gizi, dengan dasar pemilihannya adalah Food
Security & Vulnerability Access (FSVA) dan desa rawan pangan, dengan jumlah RTM
(Rumah Tangga Miskin) lebih dari 30 % dari jumlah KK berdasarkan hasil survey Data Dasar
Rumah Tangga (DDRT).
1. Pemberdayaan masyarakat.
2. Penguatan kelembagaan.
3. Pengembangan sistem ketahanan pangan dan dukungan saranan prasarana desa melalui
koordinasi lintas sektor dalam wadah Dewan Ketahanan Pangan.
Kegiatan dilaksanakan secara berjenjang tingkat provinsi dan kabupaten untuk melakukan
pembinaan pada desa-desa pelaksana. Perencanaan di tingkat desa dilakukan secara
partisipatif, dengan melibatkan Tim Pangan Desa (TPD), penyuluh, kelompok kerja kabupaten,
dan pendamping sebagai fasilitator, serta Lembaga Pembangun Desa (LPD), Kepala Desa dan
Kaur Pembangunan, aparat, serta tokoh masyarakat.
Hasil yang diperoleh selanjutnya diintegrasikan dengan berbagai program pembangunan yang
telah disusun ditingkat desa. Perencanaan pembangunan desa merupakan upaya untuk
mewujudkan ketahanan pangan serta pembangunan sarana dan prasarana penunjang, yang
dilakukan berdasarkan hasil base line surveydan PRA. Melalui kegiatan Desa Mandiri Pangan
yang dilaksanakan selama 4 (empat) tahun (tahap persiapan, penumbuhan, pengambangan dan
kemandirian) diharapkan masyarakat desa mempunyai kemampuan untuk mewujudkan
ketahanan pangan dan gizi sehingga dapat menjalani hidup sehat dan produktif dari hari ke
hari.
Fokus pengembangan desa mandiri pangan pada tahun 2014 dan 2015 diarahkan untuk
peningkatan kualitas kelembagaan kelompok afinitas desa mandiri pangan dan peningkatan
kapasitas aparat dan pendamping desa mandiri pangan. Strategi yang dilakukan dalam upaya
peningkatan keualitas kelembagaan demapan tersebut melalui : Workshop Desa Mandiri
Pangan, Pelatihan Penguatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok (Capacity Building),
Pembinaan Desa Mandiri Pangan dan Pemberian Bantuan Hibah Peralatan Pengolahan Pangan.
2.1 EFEKTIVITAS
2.1.1 Pengertian Efektifitas
Efektifitas umumnya di pandang sebagai tingkat pencapaian tujuan operatif dan
operasional. Pada dasarnya efektifitas adalah tingkat pencapaian tugas sasaran organisasi
yang di tetapkan. Efektifitas adalah seberapa baik pekerjaan yang di lakukan, sejauh mana
seseorang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini dapat di artikan,
apabila suatu pekerjaan dapat dilakukan sesuai dengan yang direncanakan, dapat dikatakan
efektif tanpa memperhatikan waktu, tenaga dan yang lainnya. Sedangkan efektifitas
pelaksanaan kebijakan otonomi daerah adalah sejauh mana kegiatan pemerintah daerah
dapat melaksanakan, mewujudkan, dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
pengambilan keputusan partisipasi masyarakat. Pelaksanaan pembangunan dan juga
penyelesaian berbagai permasalahan dalam pelaksanaan otonomi daerah.
Menurut SP. Siagian (2002 : 151 ) adalah tercapainya suatu sasaran yang telah
ditentukan pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber data tertentu yang
dialokasikan untuk menjalankan kegiatan-kegiantan organisasi tertentu.
2.2.3 Sasaran
Sasaran kegiatan program aksi desa mandiri pangan merupakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat keluarga kurang mampu, tani, pedagang, peternak, ataupun kegiatan usaha lainnya
yang ada didesa rawan pangan untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan masyarakat.
Sebagai sarana pendukung kegiatan desa mandiri pangan diantaranya Tim Pangan Desa, Lembaga
Keuangan Desa, dan Kelompok afinitas yang dibentuk atas dasar kepentingan dan tujuan yang
sama demi kesejahteraan masyarakat
2.3 PENDAPATAN
2.3.1 Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan, baik tunai maupun bukan tunai yang merupakan
hasil dan penjualan barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu. Pendapatan adalah kompensasi
pemberian jasa kepada orang lain, setiap orang mendapatkan penghasilan karena membantu orang
lain. Sedangkan, pendapatan pribadi adalah seluruh macam pendapatan salah satunya pendapatan
yang didapat tanpa melakukan apa-apa yang diterima oleh penduduk suatu negara. Pendapatan
pribadi meliputi semua pendapatan masyarakat tanpa menghiraukan apakah pendapatan itu
diperoleh dari menyediakan faktor-faktor produksi atau tidak. Menurut Kadariyah, uang yang
diterima seseorang berupa upah, keuntungan, sewa, dan lain-lain dan diperoleh dalam jangka
waktu tertentu.
Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu
organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan yang sangat besar.
Pendapatan merupakan faktor penting dalam operasi suatu perusahaan, karena pendapatan akan
mempengaruhi tingkat laba yang diharapkan akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut Harnanto (2019:102) menuliskan bahwa pendapatan adalah “kenaikan
ataubertambahnya aset dan penurunan atau berkurangnya liabilitas perusahaan yang merupakan
akibat dari aktivitas operasi atau pengadaan barang dan jasa kepada masyarakat atau konsumen
pada khususnya.
Menurut Sochib (2018:47) pendapatan merupakan aliran masuk aktiva yang timbul dari
penyerahan barang/jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama periode tertentu. Bagi
perusahaan, pendapatan yang diperoleh atas operasi pokok akan menambah nilai aset perusahaan
yang pada dasarnya juga akan menambah modal perusahaan. Namun untuk kepentingan akuntansi,
penambahan modal sebagai akibat penyerahan barang atau jasa kepada pihak lain dicatat tersendiri
dengan akun pendapatan.
Soekartawi menjelaskan pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang
dikonsumsi, bahwa sering kali dijumpai dengan bertambahnya pendapatan maka barang yang
dikonsumsi bukan saja bertambah tetapi kualitas barang tersebut ikut menjadi perhatian.
Menurut Syafi’i Antonio, pendapatan adalah kenaikan kotor dalam aset atau penurunan
dalam liabilitas. Selain itu dapat juga diartikan sebagain gabungan dari keduanya selama periode
yang dipilih oleh pernyataan pendapatan. Hal tersebut merupakan akibat dari investasi yang halah,
perdagangan, memberikan jasa atau aktivitas lain. Tujunnya adalah meraih keuntungan.
Pendapatan seseorang dapat dikaitkan dengan jenis pekerjaan yang dilakukannya sesuai
dengan profesi masing-masing misalnya pengusaha, buruh, pegawai, tukang, dan lain-lain. Setelah
bekerja, seseorang memperoleh pendapatan yang dapat digunakan sebagai pemenuh kebutuhan
sehari-hari, selain itu dapat digunakan untuk tabungan maupun usaha. Selanjutnya pendapatan
individu atau pendapatan seseorang merupakan upah atau gaji yang diberikan kepada seseorang
setelah melakukan suatu pekerjaan. Pendapatan adalah uang yang diperoleh seseorang atau
anggota keluarga yang bersusah payah melakukan kerja. Secara umum pendapatan diartikan
sebagai semua penerimaan masyarakat atau negara dari semua kegiatan yang dilakukan maupun
kegiatan yang tanpa dilakukan.