Anda di halaman 1dari 18

PKMD DAN TATALAKSANA

PENGEMBANGAN PRILAKU
MASYARAKAT DESA MENUJU
SEHAT KELOMPOK II

I MADE SUMAHARIANTA RADIN

IRMA SAFITRI

KELOMPOK II
MEILANI RATNA MAYASARI

I WAYAN JELIH SUHARNATA


PUTRI WIDYASTUTI
I MADE SUMAHARIANTA RADIN
KURNIA HARIANI
RANGGA ATMAYUDA
IRMA SAFITRI
LAILY FATHIANTY
RISKA WIJAYANTI
MEILANI RATNA MAYASARI SILVIA FITRIANINGSIH
LANI INGGA BUDIARSIH

LELY AGUSTINA

I WAYAN JELIH SUHARNATA


MEGA DWI WIBAWANTI ARIEF HIDAYAT
KURNIA HARIANI
SAHRONI SAJALI
MEGA DWI WIBAWANTI
NAZAMUDIN

LAILY FATHIANTY
NI MADE RATNA SARI
SAHRONI SAJALI
LANI INGGA BUDIARSIH
PUTRI WIDYASTUTI

LELY AGUSTINA
RANGGA ATMAYUDA

RISKA WIJAYANTI

NAZAMUDIN
SILVIA FITRIANINGSIH

NI MADE RATNA SARI


ARIEF HIDAYAT
Definisi PKMD (Pembangunan
kesehatan Masyarakat Desa)

PKMD adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya didasarkan melalui


sistem pelayanan puskesmas, dimana dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan
kesehatan oleh lembaga ini diikutsertakan anggota-anggota masyarakat di Pedusunan
melalui segala pengarahan untuk menimbulkan kesadaran secara aktif di dalam ikut
membantu memecahkan dan mengembangkan usaha-usaha kesehatan di Desanya
(Dirjen Binkesmas Depkes RI, 1976).
Pokok-Pokok Pikiran Dari
PKMD
1. Untuk keberhasilan PKMD di suatu daerah harus memanfaatkan pendekatan operasional terpadu
(comprehensive operational approach) yang meliputi pendekatan secara sistem (system approach),
pendekatan lintas sektoral dan antar program (inter program and inter sektoral approach),
pendekatan multi displiner (multi displionary approach), pendekatan edukatif (educational approach),
dsb.
2. Dalam pembinaan terhadap peran serta masyarakat melalui pendekatan edukatif, hendaknya faktor
ikut sertanya masyarakat ditempatkan baik sebagai komplemen maupun suplemen terdepan dalam
penunjang sistem kesehatan nasional ini.
3. Sebagai kegiatan yang dikelola sendiri oleh masyarakat, PKMD secara bertahap dan terus menerus
harus mampu didorong untuk membuka kemungkinan-kemungkinan menumbuhkan potensi
swadayanya melalui pemerataan akan peranserta setiap individu di desa secara lebih luas dan lebih
nyata.
Lanjut…

– Puskesmas sebagai pengarah (provider) setempat perlu


meningkatkan kegiatan diluar gedung (out door
activities) untuk mengarahkan “intervensinya” di dalam
memacu secara edukatif terhadap kelestarian kegiatan
PKMD oleh masyarakat dibawah bimbingan LSD.
Tujuan PKMD
A. Tujuan Umum
– Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam rangka
meningkatkan mutu hidup.
B. Tujuan Khusus
– Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri
dalam meningkatkan mutu hidup mereka.
– Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan berswadaya
dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
– Menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang mampu, terampil serta mau
berperan aktif dalam pembangunan desa.
– Meningkatnya kesehatan masyarakat
Ciri-Ciri PKMD
1. Kegiatan-kegiatan PKMD didasarkan atas kesadaran masyarakat dan dilaksanakan melalui usaha-usaha
swadaya masyarakat berdasarkan gotong-royong yang menggali dan menggunakan sumber dan potensi
masyarakat setempat.
2. Setiap keputusan dalam rangka pelaksanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat sendiri melalui
musyawarah mufakat.
3. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan oleh tenaga yang berasal dari masyarakat setempat dan dipilih oleh
masyarakat sendiri. Tenaga tersebut dipersiapkan terlebih dahulu sehingga pengetahuan sikap dan
keterampilannya sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan.
4. Bantuan dan dukungan pemerintah yang bersifat lintas program dan lintas sektoral baik dalam bentuk
latihan maupun bahan-bahan atau peralatan selalu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan tidak
sampai menimbulkan ketergantungan.
5. Dari berbagai kegiatan masyarakat tersebut minimal ada satu kegiatan yang merupakan salah satu unsur
dari unsur “Primary Health Care”.
Prinsip-Prinsip PKMD
1. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat walaupun kegiatan tersebut bukan merupakan kegiatan kesehatan
secara langsung.
2. Dalam membina kegiatan masyarakat diperlukan kerjasama yang baik:
– Antar dinas-dinas/instansi-instansi/lembaga-lembaga lain yang bersangkutan.
– Antar dinas-dinas/instansi-instansi/lembaga-lembaga tersebut dengan masyarakat.
3. Dalam hal masyarakat tidak dapat memecahkan masalah atau kebutuhannya sendiri, maka
pelayanan langsung diberikan oleh sektor-sektor yang bersangkutan.
4. PKMD merupakan upaya swadaya masyarakat yang pembinaannya oleh Puskesmas.
5. Operasionalisasinya oleh pos-pos kesehatan yang didirikan dan dilaksanakan oleh tenaga
masyarakat sendiri (kader kesehatan yang dilatih dan dibina oleh puskesmas).
Pembinaan yang dilakukan
PKMD antara lain
– Pembinaan peran serta masyrakat dalam kesehatan, baik secara individu,
kelompok atau masyarakat luas.
– Dalam pembinaan PKMD menggunakan pendekatan lintas sektor dan lintas
program.
– Pelayanan langsung dapat diberi oleh petugas kesehatan apabila masyarakat
tidak mampu melaksanakannya.
– Tipe penyelenggaraan disesuaikan dengan budaya dan kemampuan
masyarakat.
Ruang Lingkup PKMD

Pengembangan PKMD tidak terbatas pada daerah pedesaan saja, akan tetapi juga meliputi
masyarakat daerah perkotaan yanga berpenghasilan rendah.
Kegiatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pos pelayanan terpadu (posyandu) 5
program, yaitu:
– KIA,
– KB,
– Gizi,
– Imunisasi dan
– Penanggulangan Diare
Lima Program PKMD Dalam
PUSKESMAS

– 5 program prioritas, yaitu : KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan


Penanggulangan Diare.
Hal-Hal Yang Diperlukan Dalam
Pelaksanaan Kegiatan PKMD

1. Masyarakat perlu dikembangkan pengertiannya yang benar tentang kesehatan dan tentang
program-program yang dilaksanakan pemerintah.
2. Masyarakat perlu dikembangkan kesadarannya akan potensi dan sumber daya yang dimiliki
serta harus dikembangkan dan dibina kemampuan dan keberaniannya untuk berperan secara
aktif dan berswadaya dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka.
3. Sikap mental pihak penyelenggara pelayanan perlu dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat
menyadari bahwa masyarakat mempunyai hak dan potensi untuk menolong diri mereka sendiri
dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka.
4. Harus ada kepekaan dari para pembina untuk memahami aspirasi yang tumbuh dimasyarakat
dan dapat berperan secara wajar dan tepat.
Lanjut…

5. Harus ada keterbukaan dan interaksi yang dinamis dan berkesinambungan baik antara
para pembina maupun antara pembina dengan masyarakat, sehingga muncul arus
pemikiran yang mendukung kegiatan PKMD.
6. Persiapan bagi pelaksana dari masyarakat sangat penting artinya. persiapan yang
dimaksud dapat dilakukan melalui:
– Pelatihan kader.
– Kunjungan kerja.
– Studi perbandingan.
7. Pengadaan Fasilitas
MEMBENTUK PARTISIPASI
MASYARAKAT DESA DALAM
MENGAKTIFKAN DESA SIAGA
Permasalahan kesehatan seperti angka kematian bayi dan balita , angka
kematian ibu, gizi buruk, dan penyakit KLB di Nusa Tenggara Barat masih
menjadi hal yang harus selalu di evaluasi lagi oleh pemerintah. Dalam
menghadapi permasalahan kesehatan yang ada kelompok kami memiliki
pendapat bahwa perlu adanya penerapan desa siaga d setiap wilayah di
NTB. Desa siaga merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangka
memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat.
Partisipasi masyarakat dalam
mengaktifkan desa siaga
Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat antara lain sebagai berikut menurut (Huraerah,
2008:102) :
1. Partisipasi buah pikiran, yang diberikan partisipan dalam anjang sono, pertemuan atau
rapat;
2. Partisipasi tenaga, yang diberikan partisipan dalam berbagai kegiatan untuk perbaikan
atau pembangunan desa
3. Partisipasi harta benda, yang diberikan orang dalam berbagai kegiatan untuk perbaikan
atau pembangunan desa
4. Partisipasi keterampilan dan kemahiran, yang diberikan orang untuk mendorong aneka
ragam bentuk usaha dan industri;
5. Partisipasi sosial, yang diberikan orang sebagai tanda keguyuban.
Lanjut..
Menurut kami Ada beberapa langkah yang bisa kita terapkan di masyarakat untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam mengaktifkan desa siaga si wilayah setempat seperti :
1. Petugas kesehatan aktif melakukan sosialisasi mengenai desa siaga
2. Petugas kesehatan terjun langsung ke wilayah tersebut untuk ikut melakukan penyuluhan
program kesehatan seperti penyuluhan PHBS, penyuluhan Gizi dan Penyakit penyakit lainnya
3. Petugas kesehatan bersama perangkat desa setempat rutin melaksanakan pertemuan bulanan
dengan melibatkan tokoh masyarakat
4. Perangkat desa membentuk organisasi desa yang khusus untuk memberikan pelatihan-
pelatihan usaha menengah bagi masyarakat desa,
5. Petugas kesehatan bersama perangkat desa rutin melakukan evaluasi mengenai apa saja
hambatan-hambatan dalam mengaktifkan desa sehat di wilayah tersebut.
6. Menerapkan strategi dukungan yang bertujuan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-
tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal maupun informal.
Lanjut..
7. Mengoptimalkan posyandu baik posyandu balita sampai dengan posyandu
lansia.
8. Melakukan kerjasama lintas sektoral luar desa seperti dengan dinas
kesehatan, dinas pertanian dan sebagainya tergantung pada kebutuhan
masyarakat sesuai dengan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) yang telah
disepakati.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pembangunan kesehatan tidak terlepas dari partisipasi masyarakat dan
seluruh elemen pemerintahan. Oleh karena itu sebagai petugas kesehatan
sudah menjadi kewajiban untuk berperan aktif dalam memotivasi
masyarakat agar dapat mencapai tujuan dari pelaksanaan program-program
kerja desa siaga.
B. Saran
Diharapkan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan masalah-masalah
yang di masyarakat khususnya di wilayah desa terutama desa terpencil.
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai