PENDAHULUAN
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan , jiwa,dan sosial, yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis . Sedangkan pengertian kesehatan menurut
World Health Organization ( WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan
adalah sebagai “ Suatu Keadaan Fisik, Mental dan Sosial Kesejahteraan dan bukan hanya
ketiadaan penyakit atau kelemahan ”.
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan
bahwa kesehatan adalah sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup
Kesehatan adalah Konsep positif menekankan sember daya sosial pribadi, serta kemampuan
fisik.
Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang per
orang, tetapi juga keluarga , kelompok dan bahkan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan
status kesehatan masyarakat yang optimal, maka berbagai upaya harus dilaksanakan, salah satu
diantaranya ialah mrenyelenggarakan pelayanan kesehatan .
1
Aspek – Aspek Kesehatan
a. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak
adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh
berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
b. Kesehatan mental ( Jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional dan spiritual.
1. Pikiran sehat tercermin dari caraberpikir atau jalan pikiran .
2. Emosional sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan emosinya,
misalnya takut,gembira,kuatir, sedih dan sebagaiya.
3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspreskan rasa
syukur,pujian,kepercayaan,dan sebagainya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c. Kesehatan Sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau
kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras,suku,agama,status ekonomi.politik,dan
lainnya.
d. Kesehatan Ekonomi tercermin bila seseorang produktif mampunyai kegiatan yang
menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong dalam hidupnya sendiri atau kerluarganya
secara finansial.
Adapun Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus meliputi usaha-
usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang diantaranya
berupa :
2
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan
1. Semua warga Negara berhak memproleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat bekerja
dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
2. Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertinggi
derajat kesehatan rakyat.
3. Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan dilakukan secata serasi dan
seimbang oleh pemerintah dan masyarakat.
Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang diselenggarakan
oleh pemerintah adalah puskesmas. Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab
atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
3
Program Pokok Puskesmas :
Program wajib yang telah standar dilakukan sesuai pengamatan dan pengalaman ,antar lain :
Dalam hal ini Puskesmas dituntut untuk selalu meningkatkan keprofesionalan dari para
pegawai serta meningkatkan fasilitas atau sarana kesehatanya untuk memberi kepuasan kepada
masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan. Semakin ketatnya persaingan serta pelanggan
yang semakin selektif dan berpengetahuan mengharuskan Puskesmas selaku salah satu
penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanannya.
1.3. Tujuan
4
3. Mengentahui pengertian puskesmas
4. Mengetahui Misi dan Visi Puskesmas
5. Mengetahui Tujuan Puskesmas
6. Mengetahui Fungsi Puskesmas
7. Mengetahui Kagiatan Pokok Puskesmas
8. Mengetahui Struktur Organisasi Puskesmas Namorambe
9. Mengetahui Pengkajian M1-M5
1.4. Manfaat
5
BAB II
PENGKAJIAN
Kolera masuk di Indonesia tahun 1927 dan tahun 1937 terjadi wabah kolera eltor di
Indonesia. Kemudian pada tahun 1948 cacar masuk ke Indonesia melalui Singapura dan mulai
berkembang di Indonesia. Sehingga berawal dari wabah kolera tersebut maka pemerintah
Belanda pada waktu itu melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Kemudian pada
Sepetember 1959,wabah malaria masuk ke Malang. Dengan tekad di dada, malaria ditargetkan
terberantas pada tahun 1970.
6
Perihal diterapkannya konsep puskesmas ini, pada awal berdirinya, sedikit sekali perhatian
yang dicurahkan Pemerintah di Kabupaten pada Pembangunan di Bidang kesehatan. Sebelum
konsep Puskesmas diterapkan, dalam rangka memberikan pelayanan terhadap masyarakat
maka dibangunlah Balai Pengobatan (BP), Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA), yang
tersebar dikecamatan – kecamatan . Unit tersebut berdiri sendiri-sendiri tidak saling
berhubungan dan langsung melaporkan kegiatannya kepada Kepala Dinas Kesehatan,
umumnya unit tersebut dipimpin oleh seorang Mantri (Perawat) senior yang pendidikannya
bisa Pembantu Perawat atau Perawat.
Dan sejak tahun 1979, mulai dirintis pembangunan Puskesmas di daerah – daerah
tingkat Kelurahan atau Desa yang memiliki jumlah penduduk sekitar 30.000 jiwa. Dan untuk
mengkoordinasi kegiatan – kegiatan yang berada di suatu kecamatan, maka salah satu
Puskesmas tersebut ditunjuk sebagai penganggung jawab dan disebut dengan nama Puskesmas
7
tingkat Kecamatan atau Puskesmas Pembina. Sedang Puskesmas yang ada di tingkat Kelurahan
atau Desa disebut Puskesmas Kelurahan atau Puskesmas Pembantu. Pengketogorian Puskesmas
seperti ini, hingga sekarang masih digunakan.
Masalah – masalah kesehatan yang ditemukan juga sedemikian banyak, antara lain:
Penyakit Menular (cacar, malaria,TBC) masih merajalela dengan incidence dan prevalence
yang tinggi. Status gizi terutama pada golongan rawan anak – anak dibawah 5 tahun dan ibu
hamil atau menyususi masih belum memuaskan. Air minum yang sehat, pembuangan kotoran
dan sanitasi perumahan yang sangat tidak memadai. Hal tersebut erat kaitannya dengan
kemiskinan yang dicerminkan oleh rendahnya tingkat pendidikan,penghasilan perkapita,
produksi perkapita dan konsumsi perkapita (termasuk konsumsi dalam bidang sanitasi, gizi dan
pelayanan kesehatan).
Selain hal tersebut masalah ketenagaan, khususnya dokter, perawat gigi, nutrisionis,
jumlahnya juga masih terbatas. Disadari bahwa tanpa partisipasi masyarakat secara memadai,
tidaklah mungkin keinginan atau tuntutan (demand) masyarakat yang semakin meningkat di
bidang kesehatan. Untuk itu pada tahun 1976 dikembangkan lah Konsep Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMB).
Jika dilihat dari kepentingan Pemerintah maka PKMD merupakan usaha untuk
memperluas jangkauan pelayanan kesehatan baik oleh Pemerintah maupun oleh swasta sebagai
“Health Provider” dengan peran serta aktif dari masyarakat sendiri. Diharap dengan pelaksaan
PKMD akan menyediakan pelayanan untuk perbaikan hygiene perorangan, kesehatan
pelayanan kuratif dan preventif termasuk kesejahteraan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana,
imunisasi, Pemberantasan Penyakit Menular, Usaha Kesehatan Sekolah dan lain sebagainya
sesuai dengan kebutuhan setempat.
8
Kabupaten yang bertugas melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengawasan dan
penertiban upaya kesehatan di Kabupaten serta Kecamatan. Segala urusan yang dilimpahkan
oleh Pemerintah Pusat kepada pejabat – pejabatnya di daerah tetap menjadi tanggungjawab
Pemerintah Pusat baik mengenai perencanaan, pelaksanaan, maupun pembiayaan. Adapunpun
hubungan fungsional antara Kantor Departmen Kesehatan Kabupaten dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten meliputi:
Keberhasilan Program Kesehatan secara nyata dapat dilihat dari semakin meningkatnya
kualitas upaya Pelayanan Rujukan yang diketahui dari meningkatnya strata/score Puskesmas
dan RSUD dimana untuk Puskesmas yang terakriditasi secara penuh dan RSUD type B.
Peran serta segenap masyarakat dan kerjasama lintas sektoral dan PKK dalam upaya
Pembangunan Kesehatan cukup besar. Tebukti dengan semakin memasyarakatnya Posyandu
dan tercapainya target – target program Kesehatan khususnya Imunisasi/UCI, Kesejahteraan
Ibu dan Anak (KIA), PENYULUHAN Kesehatan Masyarakat (PKM), Pembinaan Kesehatan
Lingkungan (PKL), , Usaha perbaikan gizi. Keluarga (UPGK),Upaya Kesehatan Rujukan,
Penyuluhan Obat Generik, dan lain – lain.
2.3. Puskesmas
Menurut DepKes RI (2004) Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
atau Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau
wilayah kesehatan. Unit Pelaksana Teknis sebagai unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten /Kota (UPDT), Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis
operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelksana tingkat pertama serta
ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
9
A. Menurut dr, Azrul Azwar, MPH (1980)
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah kesatuan organisasi fungsional yang
langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu
wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha – usaha kesehatan pokok.
B. Menurut Departmen Kesehatan RI (1981)
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi yang
langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada
masyarakat di wilayah kerja tertentu dalam usaha kesehatan pokok.
C. Menurut Departmen Kesehatan RI (1987)
Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi
mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan
pelayang kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyarakat dengan bentuk kegiatan
pokok yang menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.
D. Menutut Departmen Kesehatan RI(1991)
Puskesmas adalah satu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
dosamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
di wilayah kerja dalam bentuk pelayanan pokok.
VISI
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan memuaskan.
MISI
1) Melaksanakan pelayanan prima pada masyarakat yang berkesinambungan dan
mandiri
2) Menerapkan system informasi yang handal
3) Menciptakan sumber daya yang professional
10
2.5. Tujuan Puskesmas
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesehatan bayi melalui pelayanan imunisasi dasar.
b. Meningkatan pemerataan pelayanan kesehatan.
c. Meningkatkan status gizi masyarakat, balita dan ibu hamil malalui pelayanan gizi.
d. Menurunkan angka kesakitan karena penyakit regenratif pada kelompok usia lanjut.
e. Meningkatkan mutu lingkungan melalui peningkatan sarana dan prasarana.
f. Meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular langsung.
g. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat.
h. Murunkan angka kematian bayi dan anak serta kematian ibu maternal.
i. Meningkatkan pelayanan pertokongan persalinan oleh tenaga kesehatan melalui
pelayanan di ruang bersalin.
j. Meningkatkan pelayanan (KiA, LAB,Ruang inap, Ruang bersalin) dengan
menggandeng semua pihak swasta maupun penyelenggara asuransi kesehatan.
11
3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama, yang terdiiri atas
pelayanan kesehatan individu dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dalam melakukan proses fungsinya dilakukan dengan cara:
a. Merangsang masyarakat untuk melaksanakan kegiatan untuk memecahkan masalah
mereka sendiri dalam bidang kesehatan.
b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat bagaimana menggali dan menggunakan
sarana yang ada secara berhasil guna dan berdaya guna.
c. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
d. Memberikan bantuan yang bersifat khusus bahan-bahan dan tempat untuk rujukan
bagi upaya kesehatan masyarakat.
Program pokok Puskesmas merupakan program pokok layanan kesehatan yang wajib
dilaksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yamg setinggi-tingginya. Ada 6 Program Pokok pelayanan kesehatan
di Puskesmas yaitu:
12
5. Kesehatan lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di
puskesmas untuk meningkatakan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya
sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk
pengendalian pencemaran lingkungan dengan pemimgkatan peran serta masyarakat.
6. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan
gizi masyarakat di puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan gizi,
penganggualangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gngguan akibat
Kekurangan Yaodium (GAKY), kurang vitam A, keadaan zat gizi lebih, dan
pemberdayaan usaha perbaikan gizi keluarga/masyarakat.
13
k. Upaya pembinaan pengobatan tradisional.
14
3. Upaya keluarga berencana (KB)
Mengadakan kursus KB untuk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi KIA
Mengadakan kursus KB kepada dukun
Mengadakan pembicaraan
Memasang alat kontrasepsi dan memberikan saran
4. Upaya peningkatan gizi
Mengenali penderita kurang gizi dan mengobati mereka
Mengupayakan promosi dan mendorong terlaksananya ASI ekslusif
Memberikan PMT pemulihan pada balita dengan gizi buruk
Melaksanakan pemantuan hasil penimbangan SKDN
Memberikan tablet besi pada ibu hamil
Mengadakan pelayanan konsultasi gizi bagi penderita penyakit kronis yang
membutuhkan diet khusus.
5. Upaya kesehatan lingkungan
Melaksanakan inspeksi sanitasi kesekolah-sekolaha sarana air bersih, kamar
mandi/WC, tempat pengelola makanan/minuman dan tempat pembuangan sampah
Pengawasan dan pemberian kelompok pada masyarakat mengenai pemakaian air,
pengelola makanan dan minuman
Pembinan tempat-tempat umum
Pelaksanaan peraturan perundang-undangan
6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
Mengumpulkan dan menganilisa data penyakit
Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk
untuk menemukan kasus baru dan sumber penularannya
Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
Pemberian imunisasi
PHN adalah sebagai suatu golongan yang diberikan oleh beberapa macam tenaga
perawat yang berfungsi untuk menjamin perawatan yang baik (pearwatan dirumah).
PHN yang dilakukan puskesmas Namorambe mencakup:
15
a. Kesehatan lingkungan
b. Gizi
c. KIA
d. KB
e. Posyandu
f. PKM
g. Penganggulangan diare
h. Imunisasi
Tiap program dapat mencapai hasil yang optimal walaupun sumber yang terbatas
Masyarakat memperoleh kemudahan pelayanan kesehatan di sector kesehatan
Tercapainya peningkatan hasil guna (ejektivitas) daya guna efisien sumber daya
program
Dapat menghindari pembororsan sumber daya lingkungan
Sasaran dari pelaksanaan pada operasional kerterpaduan dari KB kesehatan, scara garis besar
mencakup beberapa aspek antara lain:
Dengan terbina nya diatas maka angka kematian dan angka kelahiran yang tinggi dapat
ditanggulanggi serta pembinaan hidup sehat bagi masyarakat dapat dicapai.
sehubungan dengan itu program yang diselenggarakan selama pelaksanaan, posyandu dan
memberikan penyuluhan yang intensif, bagaimana cara hidup sehat. Penyelenggara posyandu
dengan 5 meja yaitu:
Meja 1 : Pendaftaran
16
Meja 3 : Pengisian KMS
Perencanaan kegiatan:
Program- program UPDT puskesmas yang termasuk dalam pelayana rawat jalan adalah
sebagai berikut:
Banyak kegiatan yang telah kami lakukan di puskesmas yang mencakup bebrapa unit,
adapun rangkaian tugas yang kami jalani selama 1 minggu antara lain:
a) Ruang kartu
Kegiatan:
17
Menerima pendaftaran pasien umum, jamkes, dan askes
Memeriksa data pasien
Membuat kartu baru bagi pasien baru
Menulis keluhan di catatan pasien
Pembayaran retribusi/kartu
b) Ruang apotek
Kegiatan:
Menerima resep
Membuat resep sesuai dosis
Memberikan obat yang sudah diresepkan
Mendokumentasikan obat yang sudah diberikan
c) Ruang Poli Klinik
Kegiatan :
Memanggil passion yang berobat secara bergantian
Menganamnese kembali pasien menyangkut penyakitnya
Melakukan vital sign dan pemeriksaan fisik
Memberikan resep pada pasien
Mendokumentasikan pencatatan status pasien
d) Ruang Gigi
Kegiatan :
Pendataan pasien
Membantu dokter mempersiapkan alat
Membantu dokter melakukan tindakan
Mempersiapkan obat yang akan dibawa pulang
Penyerahan obat pada pasien
e) Ruang Anak
Kegiatan :
Menerima pasien dari poli klinik
Mengobservasi keadaan umum pasien
Memeriksa keadaan pasien
Menulis keluhan pasien
f) Ruang KB
18
Kegiatan :
Menerima pasien dari poli klinik
Mengobservasi keadaan umum pasien
Memberikan perawatan
1. Posyandu/Imunisasi
Kegiatan
2. Penyuluhan Sekolah
Kegiatan :
1) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS) di SMP
3. Penyuluhan ke Desa
1) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
4. Pengobatan Gratis
Desa
a) Melakukan Pendaftaran Pasien
b) Melakukan Vital Sign
c) Menanyakan Keluhan Pasien
d) Meresepkan Obat
e) Memberi Obat.
19
STANDAR PELAYANAN
o Waktu Pelayanan
Jam pelayanan loket
1. Senin-Kamis : 08.30-14.30 Wib
2. Jum’at : 08.30-11.30 wib
3. Sabtu : 08.30-13.30 Wib
A. Ruang Kartu
a) Semua pasien datang harus mendaftar dengan membawa kartu identitas ( Kartu
Berobat) , apabila pasien lupa membawa kartu dan pernah berobat dipuskesmas,
tanyakan no kartu pasien tersebut.
b) Petugas mencari kartu status pasien atau membuat kartu status bagi pasien baru. Setiap
berobat ke puskesmas pasien harus membawa kartu statusnya
c) Petugas menanyakan dan mencatat keluhan pasien pada kartu status
d) Pada akhir pelayanan petugas merekapitulasi jumlah pasien pada hari itu dan menyusun
kartu pasien pada tempatnya sesuai abjad
20
e) Petugas minimal 2 orang
a. Pemanggilan Pasien
E. Petugas Gigi
a. Pemanggilan Pasien
b. Dokter melakukan pemeriksaan, pengobatan dan tindakan serta pencatatan
c. Beri penjelasan yang perlu diketahui pasien mengenai penyakitnya
d. Rujuk pasien bila tidak tertangani lagi
e. Petugas poli mengantarkan kartu status termasuk resep dan hasil laboratorium(jika ada )
dan mengantarkan pasien ke apotek
f. Patugas minimal 2 orang
F. Pelayanan Laboratorium
21
b) Catat pasien dibuku register
d) Pemeriksaan labotorium
e) Penyerahan obat
1. Kepala Puskesmas
22
3. Unit I
4. Unit II
5. Unit III
6. Unit IV
7. Unit V
8. Unit VI
9. Unit VII
23
Peran Utama Petugas Puskesmas
a. Petugas Medis
3. Dokter spesialis : khusus untuk puskesmas rawat inap bagus juga ada kunjungan dokter
sebagai dokter konsultan, misalnya dokter ahli anak, kandungan dan penyakit dalam.
1) Bidan : pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelaksana usaha kebidanan.
umum.
24
2) Petugas dapur : menyiapkan menu masakan dan makanan pasien puskesmas
perawatan
A. Data Umum
1. DataWilayah
1) Lokasi Puskesmas
3 Bekukul 21 Namorambe
25
4 Batu Penjemuren 22 Namo Batang
Keadaan Geografis
Wilayah kerja Puskesmas Namorambe merupakan daerah daratan, sara peghubung
sudah diaspal dan dapat dilalui kendaraan roda dua, tiga, dan empat. Luas Daerah
26
Kecamatan Namorambe adalah 62 Km2 yang terdiri dari 36 desa, 65 dusun (RW) DAN
83RT. Terletak pada 20050 , LU dabn 98050, BT.
2. Data Kependudukan
JUMLAH PENDUDUK
NO DESA PUSKESMAS
L P L+P
27
15 LAU MULGAP 81 162 243
29 SILUE-LUE 80 72 152
28
34 TIMBANGAN LAWAN 87 144 231
3. Sarana Pendidikan
Guru
Sekolah Swasta Negeri Siswa
TK 8 - 241 22
SD 8 14 3611 223
SMA 4 1 401 7
4) Buruh : 10.211
29
5) Nelayan : 102
6) Petani : 772
B. Data Khusus
2. Ketenagaan (SDM)
Dokter madya 2
Dokter muda 2
30
Dokter gigi 3
Bidan Penyelia 11
Bidan Pelaksana 67
Bidan PTT 3
Bidan Pertama 1
Perawat Penyelia 12
Perawat Pertama 2
Perawat Muda 1
Perawat Pelaksana 1
Staff 1
31
Pelaksana 2
Pengelola Admin 1
3. Sarana Kesehatan
Puskesmas 1
Puskesmas Pembantu 5
BKIA 1
Puskesmas Keliling 1
Rumah Sakit -
Apotek 1
Dokter Umum 5
Dokter Gigi 2
Tukang Gigi 1
Bidan Swasta 5
Rs. Bersalin 2
Dukun Bayi -
Optikal -
32
Laboratorium 1
Fasilitas Alat
Gudang Tourniquet
33
Sampiran Obat-Obatan
17)Jumlah POD :
35
5. Peralatan Operasional
2) Meubelair
2 DM 32 Orang
3 ISPA 16 0rang
36
6 Malaria -
8 TB 342 Orang
2 DM 42 Orang
3 ISPA 36 0rang
6 Malaria -
8 TB 242 Orang
37
DATA 10 PENYAKIT TERBESAR
2 DM 40 Orang
3 ISPA 36 0rang
6 Malaria 3 Orang
8 TB 242 Orang
2 DM 52 Orang
38
3 ISPA 26 Orang
6 Malaria -
8 TB 222 Orang
2 DM 30 Orang
6 Malaria -
39
8 TB 223 Orang
2 DM 90 Orang
3 ISPA 36 0rang
6 Malaria -
8 TB 242 Orang
40
DATA 10 PENYAKIT TERBESAR
2 DM 50 Orang
3 ISPA 26 Orang
4 Reumetik 90 Orang
6 Malaria 8 Orang
8 TB 232 Orang
41
2 DM 22 Orang
3 ISPA 66 Orang
6 Malaria -
8 TB 122 Orang
2 DM 39 Orang
3 ISPA 66 Orang
6 Malaria 11 Orang
42
7 Pneumonia 136 Orang
8 TB 222 Orang
2 DM 52 Orang
3 ISPA 36 Orang
6 Malaria -
8 TB 122 Orang
43
DATA 10 PENYAKIT TERBESAR
2 DM 42 Orang
3 ISPA 36 Orang
6 Malaria -
8 TB 242 Orang
44
BAB III
ANALISA SWOT
Berdasarkan analisa data yang lebih dilaksanakan maka kami mencoba membuat
analisis SWOT sebagai berikut:
(M1) MAN
45
kesehatan yang sudah
dibina
46
(M3) METODE
47
(M4) MONEY
Berdasarkan analisis SWOT tersebut, maka dapat di identifikasi permasalahan sebagai berikut :
A. MAN (M1)
3. Dokter Madya FK
dr.Dina Savitri
48
4. Dokter Madya FK
dr.Sornauli Purba
5. Dokter Muda FK
drg.Lia Alida
6. KUPT Puskesmas
dr.Mangapoh F.M FK
Namorambe
49
20. Asisten Apoteker Penyelia Fifi Oktaviani Apoteker
27. Staff - -
50
36. Bidan pelaksana AKBID
Lesta br Tarigan
37. Bidan pelaksana AKBID
Gloriana
38. Bidan pelaksana AKBID
Juni Riatna br Sitepu
51
8. Kamar obat
9. Laboratorium
10. Ruang persalinan
11. Ruang rawat inap
12. Balai gizi
13. Balai imunisasi
14. Puskesmas pembantu
15. IGD
Kekuatan dasar hokum yang dimilikin puskesmas didukung sarana dan prasarana di
puskesmas namorambae sudah cukup memadai, tinggal mengupayakan managemen
pengelolaan sarana dan prasarana yg ada guna memberikan pelayanan kesehatan yang optimal
pada masyarakat.
Dan saat ini puskesmas namorambe dalam persiapan dan penataanguna mendapatkan
pengakuan legal dari pemerintah atas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
C. M3 ( METODE )
b. penyuluhan tentang manfaat tablet fe pada ibu hamil di posyandu sudi rejo
semua program kesehatan dikerjakan oleh petugas, namun tidak semua target tercapai antara
lain PHBS ( 25,57 % ), posyandu yang terbentuk ( 46,15 % ), tempat kerja yang melaksanakan
PHBS (25%)
52
mayoritas penduduk wilayah puskesmas Namorambe memiliki status ekonomi menengah ke
bawah dan kultur budaya masyarakat yang dominan juga memegang peranan penting ( 50%
penduduk adalah suku karo ).
Pengobatan
Kunjungan rawat jalan rata-rata 65,7 dari totol warga dalam cakupan pelayanan yang
dilayani di balai pengobatan dengan 2 dokter dan 3 paramedis, dengan berbagai kasus baik
kasus gawat darurat maupun kasus umum bahkan kasus menular pun dilayani di balai
pengobatan.
Pemeriksaan laboratorium sederhana yang di kerjakan di puskesmas Tanah Kali ke
dinding masih belum maksimal karena dengan banyaknya pasien yang di periksa dengan 2
orang anakis sehingga kurang maksimal juga untuk hasilnya.
53
c. Penyakit padaibu hamil
No Penyakit Ibu Frekuensi
Hamil
Jan 19 Feb 19 Maret 19
1 Hipotensi - - - -
2 Anemia - - - -
3 Bengkak - -
4 Mual/Muntah - - - -
5 Varises - - - -
Jumlah - - - -
Dilihat dari table di atas bahwasannya dari bulan Januari – Maret 2019 tidak ada penyakit yang
di derita ibu hamil
Frekuensi
No Keterangan
Jan 19 Feb-19 Maret 19
Kejadian gizi
1 5 6 4
Buruk
Pada wilayah puskesmas ini terdapat 6 kejadian gizi buruk. Data ini didapatkan pada bulan
Januari 2019 sampai bulan Maret 2018 dan Data tersebut belum berkurang.
54
4. Pelayanan KB serta Kesehatan Ibu dan Anak
a. Kontrasepsi
b. Usia Kehamilan
Usia Frekuensi
Kehamilan Jan-19 Feb-19 Maret 19
Trimester I 149 100 100
Trimester II 145 112 109
Trimester III 51 84 88
Jumlah 347 301 297
Dari data yang terdokumentasi pada Januari 2019 sampai Maret 2019 pada usia
kehamilan Trimester II yang paling banyak ke Puskesmas
Jumlah 31
15 31
55
Progam Inovatif Puskesmas
56
4. Pengadaan alat dan bahan habis pakai, obat, dan alat kesehatan oleh Dinas Kesehatan
Kota
5. Kegiatan masing-masing program
E. Market (M5)
BAB IV
PERENCANAAN
57
SD dan SMA sehingga lebih efektif
Mengadakan
kegiantanyang
menyamankan
lingkungan kerja,
58
BAB V
1.1 kesimpulan
Dari kegiatan kegiatanyang kami lakukan pengambilan data dari puskesmas serta terjun
langsung kemasyarakat dengan memberikan penyuluhan, kami dapat mengambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut;
59
1.puskesmas telah mencapai sebagian tugas pokok puskesmas hanya saja masih kurang
dalam melaksanakan pengawasan sanitasi tempat umum hingga penyehatan makanan dan
minuman disekitar lingkungan masyarakat.
2. struktur organisasi dan ketenagakerjaan puskesmas Namorambe terorganisir
3. puskesmas sangant berperan penting dalam kesehatan , sehingga pelayanan prima
dibutuhkan masyarakat untuk mendapatkan yang terbaik
4. Puskesmas merupakan perpanjangan tangan dinas kesehatan serta merupakan pusat
pelayanan kesehatan masyarakat yang berperan penting dalam pencapaian Indonesia sehat.
5. pelayanan kesehatan diluar gedung (puskesmas keliling ) memberi pengaruh besar
terhadap kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kesehatan.
Kegiatan pokok puskesmas Namorambe sebagian besar telah dilakukan dengan baik
,yaitu:KIA,KB,usaha kegiatan lingkungan , pengobatan , usaha, pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular ,upaya penyuluhan kesmas, kesehatan olahraga, perawatan
kesmas , laboratorium kesehatan , Upaya Kesehatan sekolah , pencatatan dan pelaporan ,
pembinaan peran serta masyarakat . sedangkan kegiatan yang belum tercapai adalah
peningkatan kesehatan kerja , kendala tidak tercapainya kegiatan ini karena masih minimnya
kesadaran para pekerja terhadap kesehatan , pekerja belum memahami Ergonomic yang baik
para pekerja dan kurang kerjasama antara lintas sektoral industri dengan puskesmas
Namorambe ,akan tetapi hal ini tidak menimbulkan dampak yang begitu berat.
Pokok-Pokok Permasalahan
60
5.2. SARAN
Dalam laporan ini penulis tidak melakukan untuk memberikan saran karena turut
berpartisipasi meningkatkan kesadaran segenap anggota masyarakat yaitu antara lain:
1. Puskesmas namorambe lebih meningkatkan tugas pokok yang memang belum terlaksananya
sepenuhnya
2. Puskesmas namorambe lebih meningkatkan pelayanan prima dan mempertahankan fasilitas
yang tersedia soeptimal mungkin dengan memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
kepada masyarakat.
3. Lebih meningkatkan penyuluhan dan pencegahan terhadap 10 penyakit terbesar di
kecamatan namorambe sehingga dapat diturunkan angka kematian sehingga tercapainya
Indonesia yang sehat.
4. Penulis mengharapkan kepada puskesmas namorambe hendaknya tetap menjadi tempat bagi
adik-adik berikutnya.
5. Perlunya ditingkatkan disiplin waktu oleh petugas kesehatan dalam melaksanakan kegiatan
di puskesmas.
6. Lebih meningkatkan kerja sama yang baik antara pegawai puskesmas namorambe dengan
mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan sendiri sepenuhnya.
61
DAFTAR PUSTAKA
62
LEMBAR DOKUMENTASI
63
2. KEGIATAN POSYANDU LANSIA
64
3. KEGIATAN PENYULUHAN DI SMPS MASEHI NAMORAMBE
65
4. FOTO BERSAMA BAPAK AMRON SELAKU KTU NAMORAMBE
66