Anda di halaman 1dari 65

BAB I

PENDAHULUAN

11. Latar Belakang

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan , jiwa,dan sosial, yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis . Sedangkan pengertian kesehatan menurut
World Health Organization ( WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan
adalah sebagai “ Suatu Keadaan Fisik, Mental dan Sosial Kesejahteraan dan bukan hanya
ketiadaan penyakit atau kelemahan ”.

Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan
bahwa kesehatan adalah sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup
Kesehatan adalah Konsep positif menekankan sember daya sosial pribadi, serta kemampuan
fisik.

Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang per
orang, tetapi juga keluarga , kelompok dan bahkan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan
status kesehatan masyarakat yang optimal, maka berbagai upaya harus dilaksanakan, salah satu
diantaranya ialah mrenyelenggarakan pelayanan kesehatan .

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di tingkat dasar di Indonesia


adalah melalui Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas) yang merupakan unit organisasi
fungsional Dinas Kesehatan Kabupaten / Kotamadya dan beri tanggung jawab sebagai
pengelola kesehatan bagi masyarakat tiap wilayah kecamatan dari kabupaten/kotamadya
bersangkutan.

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat penyediaannya


wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-
Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) “ Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memproleh pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak ” .

1
Aspek – Aspek Kesehatan

Pada dasarnya kesehatan itu meliputi empat aspek, anatara lain :

a. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak
adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh
berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
b. Kesehatan mental ( Jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional dan spiritual.
1. Pikiran sehat tercermin dari caraberpikir atau jalan pikiran .
2. Emosional sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan emosinya,
misalnya takut,gembira,kuatir, sedih dan sebagaiya.
3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspreskan rasa
syukur,pujian,kepercayaan,dan sebagainya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c. Kesehatan Sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau
kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras,suku,agama,status ekonomi.politik,dan
lainnya.
d. Kesehatan Ekonomi tercermin bila seseorang produktif mampunyai kegiatan yang
menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong dalam hidupnya sendiri atau kerluarganya
secara finansial.

Adapun Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus meliputi usaha-
usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang diantaranya
berupa :

1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.


2. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh
masyarakat.
3. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga , pertanian, peternakan , industri, rumah
sakit, dan lain-lain.
4. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vector penyakit dan cara memutuskan
rantai penularan penyakitnya.
5. Survei sanitasi untuk perencanaan,pemantauan,dan evaluasi program kesehatan.

2
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan

Tujuan Pembangunan Kesehatan

Untuk jangka pajang pembangunan bidang ksehatan diarahkan untuk tercapainya


tujuan utama sebagai berikut :

1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang


kesehatan .
2. Perbaiakan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
3. Peningkatan status gizi masyarakat.
4. Pengurangan kesakitan ( morbiditas) dan kematian ( mortalitas)
5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diteterimanya norrnal keluarga
kecil yang bahagia dan sejahtera.

Dasar-Dasar Pembangunan Kesehatan

Dasar-dasar pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Semua warga Negara berhak memproleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat bekerja
dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
2. Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertinggi
derajat kesehatan rakyat.
3. Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan dilakukan secata serasi dan
seimbang oleh pemerintah dan masyarakat.

Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang diselenggarakan
oleh pemerintah adalah puskesmas. Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab
atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.

Pelayanan Kesehatan yang diberikan puskesmas adalah pelayanan kesehatan


menyeluruh yang meliputi pelayanan : Kuratif ( Pengobatan), Preventif ( Upaya Pencegahan),
Promotif ( Peningkatan Kesehatan ), Rehabilitatif (Pemulihan Kesehatan ) . Pelayanan tersebut
ditujukan kepada semua penduduk,tidak membedakan jenis dan golongan umur.

3
Program Pokok Puskesmas :

Program wajib yang telah standar dilakukan sesuai pengamatan dan pengalaman ,antar lain :

1. Promosi Kesehatan ( Promkes)


2. Pencegahaan Penyakit Menular ( P2M)
3. Program Pengobatan
4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
5. Upaya Peningkatan Gizi
6. Kesehatan Lingkungan
7. Pencatatan dan Pelaporan

Dalam hal ini Puskesmas dituntut untuk selalu meningkatkan keprofesionalan dari para
pegawai serta meningkatkan fasilitas atau sarana kesehatanya untuk memberi kepuasan kepada
masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan. Semakin ketatnya persaingan serta pelanggan
yang semakin selektif dan berpengetahuan mengharuskan Puskesmas selaku salah satu
penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanannya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah sajakah identitas puskesmas ?


2. Bagaiamankah sejarah berdirinya puskesmas?
3. Apa pengertian puskesmas?
4. Apakah Misi dan Visi Puskesmas
5. Apakah Tujuan Puskesmas?
6. Apakah Fungsi Puskesmas?
7. Bagaiamana Kagiatan Pokok Puskesmas?
8. Bagaimanakah Struktur Organisasi Puskesmas Namorambe?
9. Bagaiamana Pengkajian M1-M5?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui sajakah identitas puskesmas


2. Mengetahui sejarah berdirinya puskesmas

4
3. Mengentahui pengertian puskesmas
4. Mengetahui Misi dan Visi Puskesmas
5. Mengetahui Tujuan Puskesmas
6. Mengetahui Fungsi Puskesmas
7. Mengetahui Kagiatan Pokok Puskesmas
8. Mengetahui Struktur Organisasi Puskesmas Namorambe
9. Mengetahui Pengkajian M1-M5

1.4. Manfaat

Pada Praktek Lapangan (PBL) di Puskesmas Namorambe yang dilaksanakan dari


tanggal 22 – 27 April 2019. Diharapkan kami mampu memahami program Puskesmas tersebut
dalam hal target dan sasaran, strategi, kegiatan, peran serta masyarakat, lintas program dan
lintas sektoral, melihat faktor pendukung dan penghambat, dan mengidentifikasi kesenjangan
antara program yang dilaksanakan dengan program kesehatan nasional dan strategi
intervensinya .

5
BAB II
PENGKAJIAN

1.1. Identitias Puskesmas


Nama Puskesmas : Puskesmas Namorambe
Kode Puskesmas : 1001
Alamat Lengkap : Jalan Besar Desa Kuta Tengah
Kode Pos : 20356
Kecamatan : Namorambe
Kabupaten : Deli Serdang
Provinsi : Sumatera Utara
Disirikan : Tahun 1976
Menjadi Rawat Inap : Maret 2007
Tipe Puskesmas : Puskesmas Perawatan Persalinan

2.2. Sejarah Berdirinya Puskesmas

Sejarah perkembangan kesehatan masayarakat di Indonesia dimulai sejak pemerintahan


Belanda pada abad ke-16. Kesehatan masyarakat di Indonesia pada abad 16 dimulai dengan
adanya upaya pemberantasanan cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu
itu.

Kolera masuk di Indonesia tahun 1927 dan tahun 1937 terjadi wabah kolera eltor di
Indonesia. Kemudian pada tahun 1948 cacar masuk ke Indonesia melalui Singapura dan mulai
berkembang di Indonesia. Sehingga berawal dari wabah kolera tersebut maka pemerintah
Belanda pada waktu itu melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Kemudian pada
Sepetember 1959,wabah malaria masuk ke Malang. Dengan tekad di dada, malaria ditargetkan
terberantas pada tahun 1970.

Puskesmas telah menjadi tongkat periode perjalanan sejarah Dinas Kesehatan


Kabupaten di Indonesia. Konsep Puskesmas sendiri diterapkan di Indonseisa pada tahun 1969.

6
Perihal diterapkannya konsep puskesmas ini, pada awal berdirinya, sedikit sekali perhatian
yang dicurahkan Pemerintah di Kabupaten pada Pembangunan di Bidang kesehatan. Sebelum
konsep Puskesmas diterapkan, dalam rangka memberikan pelayanan terhadap masyarakat
maka dibangunlah Balai Pengobatan (BP), Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA), yang
tersebar dikecamatan – kecamatan . Unit tersebut berdiri sendiri-sendiri tidak saling
berhubungan dan langsung melaporkan kegiatannya kepada Kepala Dinas Kesehatan,
umumnya unit tersebut dipimpin oleh seorang Mantri (Perawat) senior yang pendidikannya
bisa Pembantu Perawat atau Perawat.

Sejalan dengan diterapkannya konsep Puskesmas di Indonesia tahun 1969, maka


mulailah dibangun Puskesmas di beberapa wilayah yang dipimpin oleh seorang Dokter
Wilayah (DOKWILL) yang membawahi beberapa Kecamatan, sedang di Tingkat kabupaten
adaDokter Kabupaten (DAKABU) yang membawahi Dokwil. Pelayanan kesehatan yang
diberikan Puskesmas tersebut adalah pelayanan kesehatan menyeluruh ( Komperhensif) yang
meliputi pelayanan : Pengobatan(Kuratif), Upaya Pencegahan ( Preventif), Peningkatan
Kesehatan ( Promotif ) , dan Pemulihan Kesehatan ( Rehabilitatif)

Puskesmas pada waktu itu, dibedakan dalam 4 macam, yaitu :

1. Puskesmas tingkat Desa.


2. Puskesmas tingkat Kecamatan.
3. Puskesmas tingkat Kewedanan.
4. Puskesmas tingkat Kabupaten.

Pada Rakerkesnas ke II tahun 1969, pembagian Puskesmas di bagi menjadi 3 kategori,yaitu :

1. Puskesmas tipe A, dipimpin oleh Dokter penuh.


2. Puskesmas tipe B, dipimpin oleh Dokter tidak penuh.
3. Puskesmas tipe C, dipimpin oleh tenaga paramedik.

Dan sejak tahun 1979, mulai dirintis pembangunan Puskesmas di daerah – daerah
tingkat Kelurahan atau Desa yang memiliki jumlah penduduk sekitar 30.000 jiwa. Dan untuk
mengkoordinasi kegiatan – kegiatan yang berada di suatu kecamatan, maka salah satu
Puskesmas tersebut ditunjuk sebagai penganggung jawab dan disebut dengan nama Puskesmas

7
tingkat Kecamatan atau Puskesmas Pembina. Sedang Puskesmas yang ada di tingkat Kelurahan
atau Desa disebut Puskesmas Kelurahan atau Puskesmas Pembantu. Pengketogorian Puskesmas
seperti ini, hingga sekarang masih digunakan.

Masalah – masalah kesehatan yang ditemukan juga sedemikian banyak, antara lain:
Penyakit Menular (cacar, malaria,TBC) masih merajalela dengan incidence dan prevalence
yang tinggi. Status gizi terutama pada golongan rawan anak – anak dibawah 5 tahun dan ibu
hamil atau menyususi masih belum memuaskan. Air minum yang sehat, pembuangan kotoran
dan sanitasi perumahan yang sangat tidak memadai. Hal tersebut erat kaitannya dengan
kemiskinan yang dicerminkan oleh rendahnya tingkat pendidikan,penghasilan perkapita,
produksi perkapita dan konsumsi perkapita (termasuk konsumsi dalam bidang sanitasi, gizi dan
pelayanan kesehatan).

Selain hal tersebut masalah ketenagaan, khususnya dokter, perawat gigi, nutrisionis,
jumlahnya juga masih terbatas. Disadari bahwa tanpa partisipasi masyarakat secara memadai,
tidaklah mungkin keinginan atau tuntutan (demand) masyarakat yang semakin meningkat di
bidang kesehatan. Untuk itu pada tahun 1976 dikembangkan lah Konsep Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMB).

Jadi PKMBD bisa dikatakan perpanjangan Konsep dari Puskesmas.PKMD adalah


bagian integral dari Pembangunan Desa secara keseluruhan. Usaha – usaha PKMD jika dilhat
dari kepentingan masyarakat merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan status kesehatan.

Jika dilihat dari kepentingan Pemerintah maka PKMD merupakan usaha untuk
memperluas jangkauan pelayanan kesehatan baik oleh Pemerintah maupun oleh swasta sebagai
“Health Provider” dengan peran serta aktif dari masyarakat sendiri. Diharap dengan pelaksaan
PKMD akan menyediakan pelayanan untuk perbaikan hygiene perorangan, kesehatan
pelayanan kuratif dan preventif termasuk kesejahteraan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana,
imunisasi, Pemberantasan Penyakit Menular, Usaha Kesehatan Sekolah dan lain sebagainya
sesuai dengan kebutuhan setempat.

Selanjutnya dalam rangka mengoperasionalkan kebijakan Pemerintah Pusat


(Departmen Kesehatan) di Kabupaten, maka berdirilah Kantor Departmen Kesehatan

8
Kabupaten yang bertugas melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengawasan dan
penertiban upaya kesehatan di Kabupaten serta Kecamatan. Segala urusan yang dilimpahkan
oleh Pemerintah Pusat kepada pejabat – pejabatnya di daerah tetap menjadi tanggungjawab
Pemerintah Pusat baik mengenai perencanaan, pelaksanaan, maupun pembiayaan. Adapunpun
hubungan fungsional antara Kantor Departmen Kesehatan Kabupaten dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten meliputi:

1) Pengarahan perencanaan program desentralisasi


2) Penyelengaraan administrasi kepegawaian
3) Hubungan teknis kesehatan

Keberhasilan Program Kesehatan secara nyata dapat dilihat dari semakin meningkatnya
kualitas upaya Pelayanan Rujukan yang diketahui dari meningkatnya strata/score Puskesmas
dan RSUD dimana untuk Puskesmas yang terakriditasi secara penuh dan RSUD type B.

Peran serta segenap masyarakat dan kerjasama lintas sektoral dan PKK dalam upaya
Pembangunan Kesehatan cukup besar. Tebukti dengan semakin memasyarakatnya Posyandu
dan tercapainya target – target program Kesehatan khususnya Imunisasi/UCI, Kesejahteraan
Ibu dan Anak (KIA), PENYULUHAN Kesehatan Masyarakat (PKM), Pembinaan Kesehatan
Lingkungan (PKL), , Usaha perbaikan gizi. Keluarga (UPGK),Upaya Kesehatan Rujukan,
Penyuluhan Obat Generik, dan lain – lain.

2.3. Puskesmas

Menurut DepKes RI (2004) Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
atau Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau
wilayah kesehatan. Unit Pelaksana Teknis sebagai unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten /Kota (UPDT), Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis
operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelksana tingkat pertama serta
ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

Pengertian Puskesmas disini menunjukan adanya perubahan yang disesuaikan dengan


pembangunan dan tututan pelayanan kesehatan, diantaranya adalah:

9
A. Menurut dr, Azrul Azwar, MPH (1980)
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah kesatuan organisasi fungsional yang
langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu
wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha – usaha kesehatan pokok.
B. Menurut Departmen Kesehatan RI (1981)
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi yang
langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada
masyarakat di wilayah kerja tertentu dalam usaha kesehatan pokok.
C. Menurut Departmen Kesehatan RI (1987)
Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi
mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan
pelayang kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyarakat dengan bentuk kegiatan
pokok yang menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.
D. Menutut Departmen Kesehatan RI(1991)
Puskesmas adalah satu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
dosamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
di wilayah kerja dalam bentuk pelayanan pokok.

2.4. Visi dan Misi Puskesmas

 VISI
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan memuaskan.

 MISI
1) Melaksanakan pelayanan prima pada masyarakat yang berkesinambungan dan
mandiri
2) Menerapkan system informasi yang handal
3) Menciptakan sumber daya yang professional

10
2.5. Tujuan Puskesmas

1) Tujuan Umum

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas menurut


PERMENKES No. 128/2004 adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional, yaitu:

a. Meningkatnya kesadaran hidup sehat


b. Meningkatkan kemauan dan kemampuan hidup sehat, agar terwujudnya derajat
kesehatan yang setinggi – tingginya di dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2020.

2) Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesehatan bayi melalui pelayanan imunisasi dasar.
b. Meningkatan pemerataan pelayanan kesehatan.
c. Meningkatkan status gizi masyarakat, balita dan ibu hamil malalui pelayanan gizi.
d. Menurunkan angka kesakitan karena penyakit regenratif pada kelompok usia lanjut.
e. Meningkatkan mutu lingkungan melalui peningkatan sarana dan prasarana.
f. Meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular langsung.
g. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat.
h. Murunkan angka kematian bayi dan anak serta kematian ibu maternal.
i. Meningkatkan pelayanan pertokongan persalinan oleh tenaga kesehatan melalui
pelayanan di ruang bersalin.
j. Meningkatkan pelayanan (KiA, LAB,Ruang inap, Ruang bersalin) dengan
menggandeng semua pihak swasta maupun penyelenggara asuransi kesehatan.

2.6. Fungsi Puskesmas

Ada 3 fungsi pokok Puskesmas, yaitu:

1. Puskesmas merupakan pusat penggerak pembanguanan berwawasan kesehatan.


2. Puskesmas merupakan sumber pemberdayaan masyarakat.

11
3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama, yang terdiiri atas
pelayanan kesehatan individu dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dalam melakukan proses fungsinya dilakukan dengan cara:
a. Merangsang masyarakat untuk melaksanakan kegiatan untuk memecahkan masalah
mereka sendiri dalam bidang kesehatan.
b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat bagaimana menggali dan menggunakan
sarana yang ada secara berhasil guna dan berdaya guna.
c. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
d. Memberikan bantuan yang bersifat khusus bahan-bahan dan tempat untuk rujukan
bagi upaya kesehatan masyarakat.

2.7. Kegiatan Pokok Puskesmas

Program pokok Puskesmas merupakan program pokok layanan kesehatan yang wajib
dilaksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yamg setinggi-tingginya. Ada 6 Program Pokok pelayanan kesehatan
di Puskesmas yaitu:

1. Program pengobatan (kuratif dan rehabilatif) yaitu bentuk pelayanan kesehatan


yang mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan padaseorang pasien dilakukan
oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh
selama anamnesis dan pemeriksaan.
2. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas yang diarahkan
untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal malalui kegiatan
penyuluhan (individu,kelompok maupun masyarakat).
3. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di
Puskesmas yang dutjjukan untuk memberikan pelayanan PUS (pasangan usia subur)
untuk berKB, pelayanan ibu hamil, berslin dan nifas serta pelayanan bayi dan
balita.
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan tidak menular yaitu program
pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular
penyakit menular/infeksi (missal:TB.DBD.Kusta dll).

12
5. Kesehatan lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di
puskesmas untuk meningkatakan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya
sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk
pengendalian pencemaran lingkungan dengan pemimgkatan peran serta masyarakat.
6. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan
gizi masyarakat di puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan gizi,
penganggualangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gngguan akibat
Kekurangan Yaodium (GAKY), kurang vitam A, keadaan zat gizi lebih, dan
pemberdayaan usaha perbaikan gizi keluarga/masyarakat.

Kegiatan pokok yang diselenggarakan di puskesmas terbagi menjadi 6 tugas pokok,


yaitu:

a. Upaya penyuluhan kesehatan


b. Upaya kesehatan ibu dan anak
c. Upaya keluarga berencana
d. Upaya peningkatan gizi
e. Upaya kesehatan lingkungan
f. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

Pengembangan kegiatan Puskesmas yaitu:

a. Upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan


b. Upaya kesehatan sekolah
c. Upaya kesehatan olahraga
d. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
e. Upaya kesehatan kerja
f. Upaya kesehatan mata
g. Upaya kesehatan jiwa
h. Upaya laboratorium sederhana
i. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka system informasi kesehatan
j. Upaya pembinaan peran serta masyarakat

13
k. Upaya pembinaan pengobatan tradisional.

Kegiatan Pokok Puskesmas

1. upaya penyuluhan kesehatan


 memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pencegahan penyakit
 memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang sanitasi lingkungan.
2. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
 Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil termasuk KB
berupa pelayanan antenatal, pertolongan persalinan dan layanan nifas serta
perawatan bayi baru lahir.
 Memberikan pertolongan pertama pengananan kedaruratan kebidanan dan neonatal
seta merujuk ke fasilitas rujukan primer sesuai kebutuhan.
 Memantau cakuppan pelayanan kebidanan dasar dan penganganan kedaruratan
kebidanan neonatal.
 Meningkatkan kualiatas pelayanan KIA secara berkelanjutan.
 Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memilihara peran serta masyarakat dalam
upaya KIA
 Memberikan pelayanan keehatan neonatal esensial seluruh bayi baru lahir yang
meliputi usaha pernafasan spontan, menjaga bayi tetap hangat, menyusui dini,
mencegah ekstraksi serta tata laksana neonatal sakit.
 Mrmalksanakan pemiliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak pra sekolah
yang meliputi perawatan bayi baru lahir, pemeriksaan kesehatan rutin pemberian
imunisasi dan upaya perbaikan gizi.
 Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh kembang pada
sekuruh balita dan anak pra sekolah meliputi perkembangan motoric, kemampuan
berbicara dan kognitif serta kemandirian anak.
 Melaksanakan management terpadu balita sakit yang dating berobat ke puskesmas
 Fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya.

14
3. Upaya keluarga berencana (KB)
 Mengadakan kursus KB untuk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi KIA
 Mengadakan kursus KB kepada dukun
 Mengadakan pembicaraan
 Memasang alat kontrasepsi dan memberikan saran
4. Upaya peningkatan gizi
 Mengenali penderita kurang gizi dan mengobati mereka
 Mengupayakan promosi dan mendorong terlaksananya ASI ekslusif
 Memberikan PMT pemulihan pada balita dengan gizi buruk
 Melaksanakan pemantuan hasil penimbangan SKDN
 Memberikan tablet besi pada ibu hamil
 Mengadakan pelayanan konsultasi gizi bagi penderita penyakit kronis yang
membutuhkan diet khusus.
5. Upaya kesehatan lingkungan
 Melaksanakan inspeksi sanitasi kesekolah-sekolaha sarana air bersih, kamar
mandi/WC, tempat pengelola makanan/minuman dan tempat pembuangan sampah
 Pengawasan dan pemberian kelompok pada masyarakat mengenai pemakaian air,
pengelola makanan dan minuman
 Pembinan tempat-tempat umum
 Pelaksanaan peraturan perundang-undangan
6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
 Mengumpulkan dan menganilisa data penyakit
 Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk
untuk menemukan kasus baru dan sumber penularannya
 Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
 Pemberian imunisasi

2.7.1. Public health nursing (PHN)

PHN adalah sebagai suatu golongan yang diberikan oleh beberapa macam tenaga
perawat yang berfungsi untuk menjamin perawatan yang baik (pearwatan dirumah).
PHN yang dilakukan puskesmas Namorambe mencakup:

15
a. Kesehatan lingkungan
b. Gizi
c. KIA
d. KB
e. Posyandu
f. PKM
g. Penganggulangan diare
h. Imunisasi

Tujuan dilaksanakan PHN adalah:

 Tiap program dapat mencapai hasil yang optimal walaupun sumber yang terbatas
 Masyarakat memperoleh kemudahan pelayanan kesehatan di sector kesehatan
 Tercapainya peningkatan hasil guna (ejektivitas) daya guna efisien sumber daya
program
 Dapat menghindari pembororsan sumber daya lingkungan

Sasaran dari pelaksanaan pada operasional kerterpaduan dari KB kesehatan, scara garis besar
mencakup beberapa aspek antara lain:

 Bayi yang berumur 0-1 tahun


 Anak balita
 Ibu hamil, melahirkan dan menyusui
 Pasangan usia subur

Dengan terbina nya diatas maka angka kematian dan angka kelahiran yang tinggi dapat
ditanggulanggi serta pembinaan hidup sehat bagi masyarakat dapat dicapai.
sehubungan dengan itu program yang diselenggarakan selama pelaksanaan, posyandu dan
memberikan penyuluhan yang intensif, bagaimana cara hidup sehat. Penyelenggara posyandu
dengan 5 meja yaitu:

Meja 1 : Pendaftaran

Meja 2 : Penimbangan bayi dan anak balita

16
Meja 3 : Pengisian KMS

Meja 4 : Penyuluhan program yaitu:

a. Mengenai balita berdasarkan hasil dari penimbangan BBnya naik,


b. Diikuti dengan pemberian makanan tambahan, oralit, vit A dosis tinggi
c. Terhadap ibu hamil dengan resiko tinggi diikuti dengan pemberian tablet zat besi

Perencanaan kegiatan:

a. Kegiatan dilaksanakan bersamaan dengan kepala desa dan bimbingan tingkat


kecamatan
b. Yang meliputi:
 Penyusunan tenaga pelaksana dan tugas-tuganya dengan memanfaatkan kegiatan
bersama
 Penyususan jadwal kegiatan
 Cakupan atau sarana keluarga

2.7.2. Program Pelayanan Rawat Jalan

Program- program UPDT puskesmas yang termasuk dalam pelayana rawat jalan adalah
sebagai berikut:

a. Kunjungan puskesmas (luar dan dalam gedung)


b. Kunjungan rawat jalan umum
c. Kunjungan rawat jalan lab.klinik
d. Rujukan kasus ke rumah sakit.

1.1.Kegiatan Dalam Gedung

Banyak kegiatan yang telah kami lakukan di puskesmas yang mencakup bebrapa unit,
adapun rangkaian tugas yang kami jalani selama 1 minggu antara lain:

a) Ruang kartu
Kegiatan:

17
 Menerima pendaftaran pasien umum, jamkes, dan askes
 Memeriksa data pasien
 Membuat kartu baru bagi pasien baru
 Menulis keluhan di catatan pasien
 Pembayaran retribusi/kartu
b) Ruang apotek
Kegiatan:
 Menerima resep
 Membuat resep sesuai dosis
 Memberikan obat yang sudah diresepkan
 Mendokumentasikan obat yang sudah diberikan
c) Ruang Poli Klinik
Kegiatan :
 Memanggil passion yang berobat secara bergantian
 Menganamnese kembali pasien menyangkut penyakitnya
 Melakukan vital sign dan pemeriksaan fisik
 Memberikan resep pada pasien
 Mendokumentasikan pencatatan status pasien
d) Ruang Gigi
Kegiatan :
 Pendataan pasien
 Membantu dokter mempersiapkan alat
 Membantu dokter melakukan tindakan
 Mempersiapkan obat yang akan dibawa pulang
 Penyerahan obat pada pasien
e) Ruang Anak
Kegiatan :
 Menerima pasien dari poli klinik
 Mengobservasi keadaan umum pasien
 Memeriksa keadaan pasien
 Menulis keluhan pasien
f) Ruang KB
18
Kegiatan :
 Menerima pasien dari poli klinik
 Mengobservasi keadaan umum pasien
 Memberikan perawatan

1.2. Kegiatan Diluar Gedung

1. Posyandu/Imunisasi

Kegiatan

1) Melakukan pendaftaran padabayi


2) Melakukan penimbangan bayi
3) Memberi imunisasi sesuai dengan umur bayi
4) Memberikan penyuluhan tentang gizi anak

2. Penyuluhan Sekolah
Kegiatan :
1) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS) di SMP
3. Penyuluhan ke Desa
1) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
4. Pengobatan Gratis
 Desa
a) Melakukan Pendaftaran Pasien
b) Melakukan Vital Sign
c) Menanyakan Keluhan Pasien
d) Meresepkan Obat
e) Memberi Obat.

1.3 Pelayanan Prima


Standar pelayanan kesehatan puskesmas upaya kesehatan perorangan

19
STANDAR PELAYANAN
o Waktu Pelayanan
Jam pelayanan loket
1. Senin-Kamis : 08.30-14.30 Wib
2. Jum’at : 08.30-11.30 wib
3. Sabtu : 08.30-13.30 Wib

o Lama layanan bagi pasien


1. Loket Pendaftaran : max 5 Menit
2. Poli Umum : 5-10 menit
3. Poli Gigi : 10-30menit
4. Poli KIA/KB :5-10menit
5. 5.Poli Anak : 5-10menit
6.Imunisasi :5-10menit
7.Apotek :5-15menit
8.Laboratorium :5-120menit
9.Konseling :5-30menit

o Jadwal pelayanan luar gedung


1. Senin-kami :10.00-13.00 Wib
2. Jum’at :10.00-11.30 Wib

A. Ruang Kartu

a) Semua pasien datang harus mendaftar dengan membawa kartu identitas ( Kartu
Berobat) , apabila pasien lupa membawa kartu dan pernah berobat dipuskesmas,
tanyakan no kartu pasien tersebut.
b) Petugas mencari kartu status pasien atau membuat kartu status bagi pasien baru. Setiap
berobat ke puskesmas pasien harus membawa kartu statusnya
c) Petugas menanyakan dan mencatat keluhan pasien pada kartu status
d) Pada akhir pelayanan petugas merekapitulasi jumlah pasien pada hari itu dan menyusun
kartu pasien pada tempatnya sesuai abjad

20
e) Petugas minimal 2 orang

B. Pelayanan poli ( 5-10 Menit)

a) Pemanggilan pasien oleh petugas poli


b) Dokter melakukan pemeiksaan, pengobatan, dan tindakan serta melakukan pencatatan
( Rekam Medis ) pada kartu status
c) Beri panjelasan yang perludiketahui pasien mengenai penyakitnya
d) Rujuk pasien bila tidak tertangani lagi
e) Petugas poli mengantarkan kartu status termasuk resep dan hasil laboratorium ( jika ada
) dan mengantarkan pasien ke apotek
f) Petugas minimal 2

C. Pelayanan Poli KIA/KB (5-10 Menit )

a. Pemanggilan Pasien

b. Dokter melakukan pemeriksaan, pengobatan dan tindakan serta pencatatan

c. Beri penjelasan dan rujuk bila tidak bias ditangani

d. Petugas minimal 3 orang

E. Petugas Gigi

a. Pemanggilan Pasien
b. Dokter melakukan pemeriksaan, pengobatan dan tindakan serta pencatatan
c. Beri penjelasan yang perlu diketahui pasien mengenai penyakitnya
d. Rujuk pasien bila tidak tertangani lagi
e. Petugas poli mengantarkan kartu status termasuk resep dan hasil laboratorium(jika ada )
dan mengantarkan pasien ke apotek
f. Patugas minimal 2 orang

F. Pelayanan Laboratorium

a) Pasien menyerahkan surat pengantar

21
b) Catat pasien dibuku register

c) Pasien dipanggil oleh petugas laboratorium untuk pengambilan specimen

d) Pemeriksaan labotorium

e) Hasil dibuat rangkap 2

f) Simpan hasil laboratorium

G. Pelayanan Kamar Obat (5-15 menit)

a) Menerima resepdari petugas poli

b) Menyiapkan/mengemas obat resepan

c) Setiap kemasan beri keterangan prosedur pemakaian

d) Mencatat pengeluaran obat ke buku harian

e) Penyerahan obat

f) lembar resep disimpan sebagai arsip

Tugas Pokok Organisasi Puskesmas

1. Kepala Puskesmas

Mempunyai tugas memimpin,mengawasi dan mengkoordinasi kegiata puskesmasyang


dapat dilakaukan dalam jabatan structural dan jabatan fungsional.

2. Kepala Urusn Tata Usaha

Mempunyai tugas dibidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan surat menyurat


serta pencatatan dan pelaporan.

22
3. Unit I

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga


berencana dan pencatatan dan pelaporan.

4. Unit II

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit,


khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana.

5. Unit III

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut,kesehatan tenaga


kerja manual.

6. Unit IV

Mempunyai tugas melakasanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan


sekolah dan olahraga,kesehatan jiwa,kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.

7. Unit V

Memounyai tugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya


kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan remaja, dan dana
sehat.

8. Unit VI

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan.

9. Unit VII

Melaksanakan tugas kefarmasian.

23
Peran Utama Petugas Puskesmas

a. Petugas Medis

1. Dokter umum : melakukan pelayanan medis di poli umum, puskesmas keliling,


puskesmas pembantu,posyandu

2. Dokter gigi : melaksanakan pelayanan medis dipoli gigi, puskesmas keliling,


puskesmas pembantu.

3. Dokter spesialis : khusus untuk puskesmas rawat inap bagus juga ada kunjungan dokter
sebagai dokter konsultan, misalnya dokter ahli anak, kandungan dan penyakit dalam.

b. Petugas Para Medis

1) Bidan : pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelaksana usaha kebidanan.

2) Perawat umum : pendamping tugas dokter umum, pelaksanaan asuhan keperawatan


umum

3) Perawat Gigi : pendamping tugas dokter gigi, pelaksanaan asuhan keperawatan

umum.

4) Perawat Gizi : pelayanan penimbangan dan pelacakan masalah gizi


masyarakat.

5) Sanitarian : Pelayanan kesehatan lingkungan dan institusi lainnya.

6) Sarjana farmasi : pelayanan kesehatan obat dan perlengkapan kesehatan.

7) Sarjana KESMAS : pelayanan administrai, penyuluhan, pencegahan dan pelacakan


masalah kesehatan masyarakat.

c. Petugas Non Medis

1) Administrasi : pelayanan administrasi pencatatan dan pelaporan kegiatan


puskesmas.

24
2) Petugas dapur : menyiapkan menu masakan dan makanan pasien puskesmas
perawatan

3) Petugas keamanan : menjaga keamanan pelayanan khususnya ruang rawat inap

4) Sopir : mengantar,membantu seluruh kegiatan pelayanan Puskesmas


keliling diluar gedung Puskesmas

2.8 Pengumpulan Data

A. Data Umum

1. DataWilayah

1) Lokasi Puskesmas

Puskesmas Namorambe terletak di Jalan Besar Kuta Tengah Kecamatan Namorambe


Kabupaten Deli Serdang, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut, yaitu:

 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Sibolangit


 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Sibiru-biru dan Kecamatan Delitua
 Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Pancur Batu

2) Wilayah Kerja Puskesmas

Puskesmas Namorambe melayani 36 Desa yang tersebar di Kecamatan Namorambe.

NO Nama Desa No Nama Desa

1 Batu Rejo 19 Namo Pakam

2 Batu Mbelin 20 Namo Mbelin

3 Bekukul 21 Namorambe

25
4 Batu Penjemuren 22 Namo Batang

5 Batu Gemuk 23 Namo Landur

6 Cinta Rayat 24 Rumah Mbacang

7 Deli Tua 25 Rumah Keden

8 Gunung Klawas 26 Rimo Mungkur

9 Gunung Berita 27 Suka Mulya Hulu

10 Jaba 28 Suka Mulya Hilir

11 Jati Kesuma 29 Silue-lue

12 Kuta Tengah 30 Salang Tumir

13 Kuta Simei-mei 31 Sudirejo

14 Kuta Tuala 32 Tanjung Selamet

15 Lau Mulgap 33 Tangkahan

16 Lubang Idu 34 Timbangan Lawan

17 Namo Mbaru 35 Uruk Gendang

18 Namo Pinang 36 Ujung Labuhan

3) Keadaan Puskesmas Namorambe

 Keadaan Geografis
Wilayah kerja Puskesmas Namorambe merupakan daerah daratan, sara peghubung
sudah diaspal dan dapat dilalui kendaraan roda dua, tiga, dan empat. Luas Daerah

26
Kecamatan Namorambe adalah 62 Km2 yang terdiri dari 36 desa, 65 dusun (RW) DAN
83RT. Terletak pada 20050 , LU dabn 98050, BT.

2. Data Kependudukan

DATA JUMLAH PENDUDUK DI KECAMATAN NAMORAMBE

JUMLAH PENDUDUK
NO DESA PUSKESMAS
L P L+P

1 BATU REJU 160 148 308

2 BATU MBELIN 66 59 125

3 NAMBORAMBE BEKUKUL 132 144 276

4 BATU PENJEMURAN 696 676 1372

5 BATU GEMUK 181 185 366

6 CINTA RAKYAT 78 83 161

7 DELITUA 419 1780 2199

8 GUNUNG KELAWAS 620 635 1255

9 GUNUNG BERITA 84 112 196

10 JABA 427 438 910

11 JATI KESUMA 1611 1546 3157

12 KUTA TENGAH 380 748 1128

13 KUTA SIMEIME 76 130 206

14 KUTA TUALA 260 503 763

27
15 LAU MULGAP 81 162 243

16 LUBANG IDO 89 112 201

17 NAMO MBARU 98 286 384

18 NAMORAMBE NAMO PINANG 218 880 1098

19 NAMOPAKAM 109 76 185

20 NAMO MBELIN 272 245 517

21 NAMORAMBE 764 70 834

22 NAMO BATANG 67 76 143

23 NAMO LANDUR 220 245 465

24 RUMAH MBACANG 65 70 135

25 RUMAH KEBEN 297 322 619

26 RIMO MUNGKUR 122 125 247

27 SUKA MULIA HULU 158 133 291

28 SUKA MULIA HILIR 126 149 275

29 SILUE-LUE 80 72 152

30 SALANG TUNGIR 154 159 313

31 SUDIREJO 1260 1000 2260

32 NAMORAMBE TANJUNG SELAMAT 69 66 135

33 TANGKAHAN 317 344 661

28
34 TIMBANGAN LAWAN 87 144 231

35 URUK GEDANG 135 139 274

36 UJUNG LABUHAN 1042 1114 215

JUMLAH (KAB / KOTA) 22300

3. Sarana Pendidikan

SARANA PENDIDIKAN DI KECAMATAN NAMORAMBE WILAYAH KERJA


PUSKESMAS NAMORAMBE

Tingkatan Sekolah Jumlah Jumlah

Guru
Sekolah Swasta Negeri Siswa

TK 8 - 241 22

SD 8 14 3611 223

SLTP 7 2 1427 127

SMA 4 1 401 7

4. Data Status Ekonomi

1) Pegawai Negri Sipil : 2.231

2) ABRI / POLRI : 372

3) Wiraswasta / pedagang : 3.218

4) Buruh : 10.211

29
5) Nelayan : 102

6) Petani : 772

7) Tidak ada : 5.13

B. Data Khusus

1. Sarana Pelayanan Kesehatan PKM

1) Jumlah kematian ibu : 0 orang

2) Jumlah kematian perinatal : 0 bayi

3) Jumlah kematian neonatal : 0 bayi

4)Jumlah lahir mati : 0 bayi

5) Jumlah lahir hidup : 521 bayi

6) Jumlah kematian bayi : 0 bayi

7) Jumlah kematian balita : 0 balita

8) Jumlah kematian semua umur : 102 orang

2. Ketenagaan (SDM)

DAFTAR NAMA PNS/PTT DI PUSKESMAS, PUSTU DAN POSKESDES

Nama Jabatan Jumlah

Dokter madya 2

Dokter muda 2

30
Dokter gigi 3

Bidan Penyelia 11

Bidan Pelaksana 67

Bidan PTT 3

Bidan Pelk Lanjutan 6

Bidan Pertama 1

Kupt Puskesmas Namorambe 1

Ka. Sub. Bag. Tata Usaha 1

Perawat Penyelia 12

Perawat Pelk Lanjutan 3

Perawat Gigi Plk Lanjutan 1

Perawat Pertama 2

Perawat Muda 1

Perawat Pelaksana 1

Peny. Kes. Mas Muda 2

Asisten Apoteker Penyelia 1

Pranata Lab Kes. Pelk Lanjutan 2

Staff 1

31
Pelaksana 2

Pengelola Admin 1

3. Sarana Kesehatan

FASILITAS KESEHATAN KECAMATAN NAMORAMBE

Fasilitas Kesehatan Jumlah

Puskesmas 1

Puskesmas Pembantu 5

BKIA 1

Puskesmas Keliling 1

Rumah Sakit -

Apotek 1

Dokter Umum 5

Dokter Gigi 2

Tukang Gigi 1

Bidan Swasta 5

Rs. Bersalin 2

Dukun Bayi -

Optikal -

32
Laboratorium 1

FASILITAS-FASILITAS DI PUSKESMAS NAMORAMBE

Fasilitas Administrasi Fasilitas Imunisasi

Meja Lemari pendingin

Kursi Alat – Alat Imunisasi

Lemari Arsip Termos

Kursi Berobat Pasien Vaksin seperti:

Buku Catatan Campak, DPT, Polio, BCG,TT dan Hepatitis B

Fasilitas Alat

Fasilitas Ruang Inap

Kamar Bersalin Incubator

Ruang Pemeriksaan Set peralatanMedis

Gudang Tourniquet

Ruang Dokter Doppler

Set Tempat Tidur Pasien Monoral

Thermometer Timbangan Bayi Dan Dewasa

33
Sampiran Obat-Obatan

Standart infus Box Bayi

4. Peran Serta Masyarakat

1) Jumlah Dukun Bayi : 0 Orang


2) Jumlah Kader Kesehatan : 521 Orang
3) Jumlah Kader Tiwisada : 162 Orang
4) Jumlah Guru UKS : 18 Orang
5) Jumlah Kader Saka Bakti Husada : 0 Orang
6) Jumlah Santri Husada : 0 Orang
7) Jumlah Kader Usila : 3 Orang
8) Jumlah Kelompok Usila : 0 Kelompok
9) Jumlah Pengobatan Tradisional : 0 Kelompok
10) Jumlah Posyandu : 46 Buah
11) Jumlah Pustu : 5 Unit
12) Jumlah Poskesdes : 3 Unit
13) Jumlah Desa Siaga : 36 Desa

14) Jumlah Panti Asuhan : 1 Unit

15) Jumlah Panti Wereda : 3 Unit

16) Jumlah Posyandu Lansia : 6 Unit

17)Jumlah POD :

18) Jumlah UKBM :

19) Jumlah Pendonor Darah Terdaftar : 321 Orang

35
5. Peralatan Operasional

1) Sarana Transportasi roda 2/ roda 4 : 3/1 buah

2) Meubelair

 Pasien: 10 buah / set


 Kantor: 18 buah / set

3) KIE / penyuluhan : 1 set

4) Alat fogging : 1buah

5) Alat pengatur Kepadatan lalat : 1 buah

6) Alat pemeriksa lembab : 0 buah

7) Tempat tidur pasien lengkap dengan kasur : 8 buah

6. 10 Penyakit Terbesar di Puskesmas Namorambe

DATA 10 PENYAKIT TERBESAR

DI PUSKESMAS NAMORAMBE, Mei 2018

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 Darah tinggi 90 Orang

2 DM 32 Orang

3 ISPA 16 0rang

4 Reumetik 110 Orang

5 Diare( termasuk tersangka klorea) `12 Orang

36
6 Malaria -

7 Pneumonia 119 Orang

8 TB 342 Orang

9 Penyakit Lainnya 33 Orang

10 Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya 332 Orang

DATA 10 PENYAKIT TERBESAR

DI PUSKESMAS NAMORAMBE, Juni 2018

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 Darah tinggi 86 Orang

2 DM 42 Orang

3 ISPA 36 0rang

4 Reumetik 106 Orang

5 Diare( termasuk tersangka klorea) 40 Orang

6 Malaria -

7 Pneumonia 169 Orang

8 TB 242 Orang

9 Penyakit Lainnya 80 Orang

10 Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya 82 Orang

37
DATA 10 PENYAKIT TERBESAR

DI PUSKESMAS NAMORAMBE, Juli 2018

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 Darah tinggi 126 Orang

2 DM 40 Orang

3 ISPA 36 0rang

4 Reumetik 116 Orang

5 Diare( termasuk tersangka klorea) 40 Orang

6 Malaria 3 Orang

7 Pneumonia 169 Orang

8 TB 242 Orang

9 Penyakit Lainnya 60 Orang

10 Gangguan gigi dan jaringan 72 Orang


penyangga lainnya

DATA 10 PENYAKIT TERBESAR

DI PUSKESMAS NAMORAMBE, Agustus 2018

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 Darah tinggi 96 Orang

2 DM 52 Orang

38
3 ISPA 26 Orang

4 Reumetik 116 Orang

5 Diare( termasuk tersangka klorea) 20 Orang

6 Malaria -

7 Pneumonia 139 Orang

8 TB 222 Orang

9 Penyakit Lainnya 71 Orang

10 Gangguan gigi dan jaringan penyangga 50 Orang


lainnya

DATA 10 PENYAKIT TERBESAR

DI PUSKESMAS NAMORAMBE, September 2018

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 Darah tinggi 112 Orang

2 DM 30 Orang

3 ISPA 116 0rang

4 Reumetik 126 Orang

5 Diare( termasuk tersangka klorea) -

6 Malaria -

7 Pneumonia 119 Orang

39
8 TB 223 Orang

9 Penyakit Lainnya 110 Orang

10 Gangguan gigi dan jaringan penyangga 68 Orang


lainnya

DATA 10 PENYAKIT TERBESAR

DI PUSKESMAS NAMORAMBE,Oktober 2018

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 Darah tinggi 180 Orang

2 DM 90 Orang

3 ISPA 36 0rang

4 Reumetik 106 Orang

5 Diare( termasuk tersangka klorea) -

6 Malaria -

7 Pneumonia 119 Orang

8 TB 242 Orang

9 Penyakit Lainnya 110 Orang

10 Gangguan gigi dan jaringan penyangga 30 Orang


lainnya

40
DATA 10 PENYAKIT TERBESAR

DI PUSKESMAS NAMORAMBE, November 2018

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 Darah tinggi 110 Orang

2 DM 50 Orang

3 ISPA 26 Orang

4 Reumetik 90 Orang

5 Diare( termasuk tersangka klorea) -

6 Malaria 8 Orang

7 Pneumonia 119 Orang

8 TB 232 Orang

9 Penyakit Lainnya 88 Orang

10 Gangguan gigi dan jaringan penyangga 65 Orang


lainnya

DATA 10 PENYAKIT TERBESAR

DI PUSKESMAS NAMORAMBE, Desember 2018

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 Darah tinggi 86 Orang

41
2 DM 22 Orang

3 ISPA 66 Orang

4 Reumetik 206 Orang

5 Diare( termasuk tersangka klorea) -

6 Malaria -

7 Pneumonia 119 Orang

8 TB 122 Orang

9 Penyakit Lainnya 100 Orang

10 Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya 42 Orang

DATA 10 PENYAKIT TERBESAR

DI PUSKESMAS NAMORAMBE, Januari 2019

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 Darah tinggi 88 Orang

2 DM 39 Orang

3 ISPA 66 Orang

4 Reumetik 126 Orang

5 Diare( termasuk tersangka klorea) 22 Orang

6 Malaria 11 Orang

42
7 Pneumonia 136 Orang

8 TB 222 Orang

9 Penyakit Lainnya 134 Orang

10 Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya 42 Orang

DATA 10 PENYAKIT TERBESAR

DI PUSKESMAS NAMORAMBE, Februari 2019

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 Darah tinggi 183 Orang

2 DM 52 Orang

3 ISPA 36 Orang

4 Reumetik 106 Orang

5 Diare( termasuk tersangka klorea) 20 Orang

6 Malaria -

7 Pneumonia 111 Orang

8 TB 122 Orang

9 Penyakit Lainnya 70 Orang

10 Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya 71 Orang

43
DATA 10 PENYAKIT TERBESAR

DI PUSKESMAS NAMORAMBE, Maret 2019

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 Darah tinggi 98 Orang

2 DM 42 Orang

3 ISPA 36 Orang

4 Reumetik 106 Orang

5 Diare( termasuk tersangka klorea) -

6 Malaria -

7 Pneumonia 169 Orang

8 TB 242 Orang

9 Penyakit Lainnya 80 Orang

10 Gangguan gigi dan jaringan penyangga 25 Orang


lainnya

44
BAB III

ANALISA SWOT

Berdasarkan analisa data yang lebih dilaksanakan maka kami mencoba membuat
analisis SWOT sebagai berikut:

(M1) MAN

Strenght Weakness Opportunity Treathened

Jenis ketenagaan : Masih ada tanmatan  Sebagai lahan  Adanya


SD dan SMA mahasiswa tuntutan yang
Dokter umum :4
praktek di semakin

Dokter gigi :86 Puskesmas tinggi


Namorambe darimasyaraka
Perawat :19  Terbukanya t untuk
kesempatan mendapatkan
Perawat gigi :1
melakukan pelayanan
Sanitarian :1 pendidikan yang lebih
 Pelatihan professional
Asist Apoteker :1
diadakan oleh  Adanya
Analis Lab :2 Dinkes klinik, dokter
dan bidan
Tata Usaha :4
yang peraktek

Lain- lain :4 disekitar


Puskesmas
Kepala PKM Namorambe
mendukung kegiatan
banyak kader

45
kesehatan yang sudah
dibina

(M2) SARANA DAN PRASARANA

Strenght Weakness Opportunity Treathened

 Adanya Terbatasnya alat Adanya 8 buah Banyaknya


balai dan bahan yang tempat tidur pasien institusi
pengobatan disediakan dinas lengkap dengan pendidikan
: Umum, kasur
gigi, KIA,
Usulan bahan habis
pely, KB.
pakai kepada dinas
 Adanya
ruang
persalinan
dan rawat
inap
 Terletak di
tempat
yang
strategis

46
(M3) METODE

Strength Weakness Opportunity Treathened

 Adanya  Kurang  Adanya Banyaknya beban


penyuluhan optimalnya program kerja yang belum
kesehatan yang cakupan data inofatif sesuai dengan
terprogram  Cara  Keadaan jumlah personal
 Adanya menyeluruh sekitar
promosi kurang menarik masyarakat
kesehatan  Management yang masih
 Program UKS pengelolalaan kumuh
terjadwal sarana dan
prasarana belum
sempurna
 Belum
maksimalnya
program
promosi PHBS

47
(M4) MONEY

Strength Weakness Opportunity Treathened

Sumber dana dari Pendidikan dan Adanya proyek Banyak kawasan


APBD dan APBN ekonomi masyarakat Suramadu industry di sekitar
yang rendah Puskesmas

Berdasarkan analisis SWOT tersebut, maka dapat di identifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. Petugas di Puskesmas masih ada tamatan SD dan SMA


2. Terbatasnya alat dan bahan
3. Cara menyeluruh kurang menarik
4. Keadaan sekitar masyarakat yang kumuh
5. Jumlah institusi yang dibina masih belum optimal

1.8. Pengkajian M1-M5

A. MAN (M1)

No Bagian Nama Pendidikan Status

1. Dokter Gigi Madya drg. Ana Tiur Naibaho FKG

2. drg.Doris Diana Purba


Dokter Gigi Madya FKG

3. Dokter Madya FK
dr.Dina Savitri

48
4. Dokter Madya FK
dr.Sornauli Purba
5. Dokter Muda FK
drg.Lia Alida
6. KUPT Puskesmas
dr.Mangapoh F.M FK
Namorambe

7. Peny.Kes.Masy.Muda Veronica M Sihombing FKM

8. Perawat Penyelia AKPER


Mehuli Ukur Tarigan
9. Perawat Penyelia FKM
Rismawati Simaibang
10. Dokter Muda - -

11. Ka.Sub.Bag.Tata Usaha Amron Ritonga

12. Bidan Penyelia Eliana Simanjora AKBID

13. Perawat Penyelia Rosmawati SPK

14. Perawat Penyelia Emivera Hartati SKP


Damanik

15. Bidan Penyelia Juita br Sitepu Akbid

16. Bidan Penyelia Akbid


Megawarta Pardede
17. Bidan Penyelia Bidan
Mesti Padang
18. Bidan Penyelia Sangkep Ginting Akbid

19. Penylh.Kes.Masy Muda Jenni br Girsang FKM

49
20. Asisten Apoteker Penyelia Fifi Oktaviani Apoteker

21. Bidan Pelk Lanjt Herlina Malau AKBID

22. Bidan Pelk Lanjt Desima br Tarigan AKBID

23. Perawat Pelk Lanjt Nunung Nurhayani AKBID

24. Perawat Gigi Pelk Lanjt Sonak Sihombing AMKG

25. Pranata Lab.Kes.Ahli Muda Rita Dewi Simanjuntak S1 Biologi

26. Perawatn Pelk Lanjt Hetti Mirani Tarigan AKPER

27. Staff - -

29. Pranata Lab.Kes.Peelk Santi Imelda Gea FKM


Lanjutan

30. Bidan Pelaksana Hotnida M Siregar AKBID

31. Perawat pertama Lilis Suryani AKBID

32. Bidan pelaksana AKBID


Betty Sembiring
33. Bidan pelaksana AKBID
Rismauli
34. Bidan pelaksana AKBID
Rumbi Duma Sari Purba

35. Bidan pelaksana Rusliani AKBID

50
36. Bidan pelaksana AKBID
Lesta br Tarigan
37. Bidan pelaksana AKBID
Gloriana
38. Bidan pelaksana AKBID
Juni Riatna br Sitepu

39. Bidan pelaksana Asri Mayanti AKBID

40. Bidan pelaksana AKBID


Apriani Sembiring
41. Bidan pelaksana AKBID
Dahlia Siallagan
42. Bidan pelaksana AKBID
Dahlia Parapat
43. Bidan pelaksana AKBID
Emiliana Sinaga
44. Bidan pelaksana AKBID
Eva Febrina Tarigan
45. Bidan pelaksana AKBID
Eka Meilyani Keliat

B. M2 (SARANA DAN PRASARANA)

Puskesmas Namorambe puskesmas perkotaan merupakan unit pelayanan


kesehatan yang melayani :

1. Balai pengobatan umum


2. Balai pengobatan gigi
3. Balai pengobatan anak
4. Tata usaha
5. Loket
6. Balai kesehatan ibu dan anak
7. Balai pelayanan KB

51
8. Kamar obat
9. Laboratorium
10. Ruang persalinan
11. Ruang rawat inap
12. Balai gizi
13. Balai imunisasi
14. Puskesmas pembantu
15. IGD

Kekuatan dasar hokum yang dimilikin puskesmas didukung sarana dan prasarana di
puskesmas namorambae sudah cukup memadai, tinggal mengupayakan managemen
pengelolaan sarana dan prasarana yg ada guna memberikan pelayanan kesehatan yang optimal
pada masyarakat.
Dan saat ini puskesmas namorambe dalam persiapan dan penataanguna mendapatkan
pengakuan legal dari pemerintah atas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.

C. M3 ( METODE )

1. Program promosi kesehatan yang saat ini di jalankan puskesmas :

a. pengkajian dan intravensi PHBS di SDN 107406 jati kusuma

b. penyuluhan tentang manfaat tablet fe pada ibu hamil di posyandu sudi rejo

posyandu promosi kesehatan yang tidak dijalankan puskesmas :

semua program kesehatan dikerjakan oleh petugas, namun tidak semua target tercapai antara
lain PHBS ( 25,57 % ), posyandu yang terbentuk ( 46,15 % ), tempat kerja yang melaksanakan
PHBS (25%)

kesehatan program promosi kesehatan :

52
mayoritas penduduk wilayah puskesmas Namorambe memiliki status ekonomi menengah ke
bawah dan kultur budaya masyarakat yang dominan juga memegang peranan penting ( 50%
penduduk adalah suku karo ).

2. Pembinaan kesehatan di sekolah


Untuk saat ini tidak ada program kunjungan di istitusi sekolah baik TK maupun SD
dikarenakan terbatasnya petugas sehingga banyak beban kerja dan tanggung jawab yang
tidak sesuai dengan banyaknya cakupan siswa dalam suatu wilayah.

3. Upaya perbaikan gizi


Karena kurangnya kesehatan masyarakat menggunakan garam beryodium serta pendidikan
dan sosial ekonomi yang rendah menyebabkan masih banyaknya masyarakat masih
mengkonsumsi garam mentah, termasuk wilayah pesisir dan kurang mengerti masalah gizi
terutama pada balita. Peningkatan mutu pelayanan dengan mengupayakan cakupan data
untuk mendapatkan gambaran tentang pola konsumsi pemberian kapsul iodium.

Pengobatan
Kunjungan rawat jalan rata-rata 65,7 dari totol warga dalam cakupan pelayanan yang
dilayani di balai pengobatan dengan 2 dokter dan 3 paramedis, dengan berbagai kasus baik
kasus gawat darurat maupun kasus umum bahkan kasus menular pun dilayani di balai
pengobatan.
Pemeriksaan laboratorium sederhana yang di kerjakan di puskesmas Tanah Kali ke
dinding masih belum maksimal karena dengan banyaknya pasien yang di periksa dengan 2
orang anakis sehingga kurang maksimal juga untuk hasilnya.

53
c. Penyakit padaibu hamil
No Penyakit Ibu Frekuensi
Hamil
Jan 19 Feb 19 Maret 19

1 Hipotensi - - - -

2 Anemia - - - -

3 Bengkak - -

4 Mual/Muntah - - - -

5 Varises - - - -

Jumlah - - - -

Dilihat dari table di atas bahwasannya dari bulan Januari – Maret 2019 tidak ada penyakit yang
di derita ibu hamil

d. Kejadian gizi buruk pada anak dan balita

Frekuensi
No Keterangan
Jan 19 Feb-19 Maret 19

Kejadian gizi
1 5 6 4
Buruk

Pada wilayah puskesmas ini terdapat 6 kejadian gizi buruk. Data ini didapatkan pada bulan
Januari 2019 sampai bulan Maret 2018 dan Data tersebut belum berkurang.

54
4. Pelayanan KB serta Kesehatan Ibu dan Anak
a. Kontrasepsi

Di Puskesmas Namorambe dari empat jenis kontrasepsi yang tersebut


diatas,metode suntik yang paling banyak pesertanya, disusul pil KB, IUD dan yang
terakhir adalah metode susuk.

b. Usia Kehamilan

Usia Frekuensi
Kehamilan Jan-19 Feb-19 Maret 19
Trimester I 149 100 100
Trimester II 145 112 109
Trimester III 51 84 88
Jumlah 347 301 297
Dari data yang terdokumentasi pada Januari 2019 sampai Maret 2019 pada usia
kehamilan Trimester II yang paling banyak ke Puskesmas

c. Usia ibu Hamil dengan resiko tinggi

NO RESTI IBU HAMIL FREKUENSI

Jan 19 Feb 19 Maret 19

1 Bumil dengan Resti 11 15 7

2 Bumil dengan Resti ditangani - - -

3 Bumil dengan Resti dirujuk 4 16 24

Jumlah 31
15 31

55
Progam Inovatif Puskesmas

1. Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja


2. Upaya kesehatan gigi dan mulut
3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
4. Upaya perbaikan gizi
5. Upaya kesehatan lingkungan
6. Upaya pelayanan rawat inap di puskesmas
7. Laboraourium
8. Upaya kesehtan usila
9. Upaya kesehatan olah raga
10. Pemberdayaan massyarakat dalam kemandirian hidup sehat
11. Pemeriksaan penunjang
12. Upaya kesehatan kerja
13. Upaya kesehatan jiwa/ mental
14. Upaya kesehatan indera
15. Upaya kesehatan matra
16. Upaya peningkatan mutu tenaga puskesmas
D. MONEY (M4)
Sumber keuangan Puskesmas diantaranya :
1. Dana anggaran pendapatan dan belanja daerah
2. Dana anggaran pendapatan dan belanja nasional
3. Dana anggaran pendapatan dan belanja nasional
4. Dana bantuan lintas sektor maupun LSM

Penggunaan sumber dana :

1. Pembayaran gaji pegawai yang dikoordinasi oleh dinas kesehatan


2. Pembayaran jasa medis pelayanan masyarakat miskin
3. Perbaikan dan pembangunan gedung

56
4. Pengadaan alat dan bahan habis pakai, obat, dan alat kesehatan oleh Dinas Kesehatan
Kota
5. Kegiatan masing-masing program

E. Market (M5)

Puskesmas Namorambe merupakan puskesmas pendidikan yang dipakai praktek mahasiswa


kesehatan lingkungan,kesehatan masyarakat, kebidanan dan kedokteran .

BAB IV

PERENCANAAN

Berdasarkan permasalahan yang didapatkan di puskesmas, sesuai dengan pengkajian


yang sudah dilakukan Analisis SWOT, maka dibuat rencana sebagai berikut :

MASALAH RENCANA PELAKSANA WAKTU

Petugas di puskesmas Pembuatan jadwal Kepala puslesmas Tahun 2017


masih ada tamatan dan mekanisme kerja
antara personal

57
SD dan SMA sehingga lebih efektif

Mengadakan
kegiantanyang
menyamankan
lingkungan kerja,

Terbatasnya alat dan Usulan untuk


bahan melengkapi alat-alat
di puuskesmas guna
untuk program-
program yang masih
belum optimal

Kurang menariknya Usulan pelatihan Kepala puskesmas Terus menerus


cara menyuluh untuk penyuluh dan
buku metode
pembinaan institusi
serta penambahan alat
peraga

Keadaan sekitar Mengajak seluruh Seluruh pegawai Terus menerus


masyarakat yang dengan memberikan PKM
masih kumuh tentang hidup sehat

Jumlah institusi yang Mengadakan Program UKK.ARL Terus menerus


dibina belum optimal pemeriksaan pada
anak sekolah dan
penyuluhan serta
kunjungan di pos
UKK yang dibina

58
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 kesimpulan
Dari kegiatan kegiatanyang kami lakukan pengambilan data dari puskesmas serta terjun
langsung kemasyarakat dengan memberikan penyuluhan, kami dapat mengambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut;

59
1.puskesmas telah mencapai sebagian tugas pokok puskesmas hanya saja masih kurang
dalam melaksanakan pengawasan sanitasi tempat umum hingga penyehatan makanan dan
minuman disekitar lingkungan masyarakat.
2. struktur organisasi dan ketenagakerjaan puskesmas Namorambe terorganisir
3. puskesmas sangant berperan penting dalam kesehatan , sehingga pelayanan prima
dibutuhkan masyarakat untuk mendapatkan yang terbaik
4. Puskesmas merupakan perpanjangan tangan dinas kesehatan serta merupakan pusat
pelayanan kesehatan masyarakat yang berperan penting dalam pencapaian Indonesia sehat.
5. pelayanan kesehatan diluar gedung (puskesmas keliling ) memberi pengaruh besar
terhadap kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kesehatan.

Kegiatan pokok puskesmas Namorambe sebagian besar telah dilakukan dengan baik
,yaitu:KIA,KB,usaha kegiatan lingkungan , pengobatan , usaha, pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular ,upaya penyuluhan kesmas, kesehatan olahraga, perawatan
kesmas , laboratorium kesehatan , Upaya Kesehatan sekolah , pencatatan dan pelaporan ,
pembinaan peran serta masyarakat . sedangkan kegiatan yang belum tercapai adalah
peningkatan kesehatan kerja , kendala tidak tercapainya kegiatan ini karena masih minimnya
kesadaran para pekerja terhadap kesehatan , pekerja belum memahami Ergonomic yang baik
para pekerja dan kurang kerjasama antara lintas sektoral industri dengan puskesmas
Namorambe ,akan tetapi hal ini tidak menimbulkan dampak yang begitu berat.

Pokok-Pokok Permasalahan

1. kurangnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan, karena jauhnya


jarak tempuh bagi masyarakat pendalaman.
2. Masih banyak masyarakat yang mempunyai tempat tinggal yang tidak memenuhi syarat
PHBS
3. Kurangnya kebutuhan masyarakat pedalaman terhadap pelayanan kesehatan sehingga lebih
memilih obat tradisioanal

60
5.2. SARAN
Dalam laporan ini penulis tidak melakukan untuk memberikan saran karena turut
berpartisipasi meningkatkan kesadaran segenap anggota masyarakat yaitu antara lain:
1. Puskesmas namorambe lebih meningkatkan tugas pokok yang memang belum terlaksananya
sepenuhnya
2. Puskesmas namorambe lebih meningkatkan pelayanan prima dan mempertahankan fasilitas
yang tersedia soeptimal mungkin dengan memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
kepada masyarakat.
3. Lebih meningkatkan penyuluhan dan pencegahan terhadap 10 penyakit terbesar di
kecamatan namorambe sehingga dapat diturunkan angka kematian sehingga tercapainya
Indonesia yang sehat.
4. Penulis mengharapkan kepada puskesmas namorambe hendaknya tetap menjadi tempat bagi
adik-adik berikutnya.
5. Perlunya ditingkatkan disiplin waktu oleh petugas kesehatan dalam melaksanakan kegiatan
di puskesmas.
6. Lebih meningkatkan kerja sama yang baik antara pegawai puskesmas namorambe dengan
mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan sendiri sepenuhnya.

61
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI.2004. Sistem Kesehatan Nasional . Jakarta


Departemen Kesehatan RI. Sekretaris Jendral. 2002. Paradigma Sehat Menuju
Indonesia Sehat 2010. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI . 2003. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (Keputusan


Menteri Kesehatan RI No. 1457Menkes/SK/X/2003). Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


128/Menkes/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Puskesmas. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Sistem Informasi


Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota (Keputusan Menteri Kesehatan RI No.932 tahun 2002).
Cetakan Kedua. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.


Pedoman Dasar Penyeliaan Jaminan Mutu Di Puskesmas. Jakarta

Muninjaya G. 2004. Manajemen Kesehatan. Edisi Kedua, Jakarta: ECG.

62
LEMBAR DOKUMENTASI

1. KEGIATAN PEMASANGAN BENDERA

63
2. KEGIATAN POSYANDU LANSIA

64
3. KEGIATAN PENYULUHAN DI SMPS MASEHI NAMORAMBE

65
4. FOTO BERSAMA BAPAK AMRON SELAKU KTU NAMORAMBE

66

Anda mungkin juga menyukai