Anda di halaman 1dari 28

LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT DESA

PENDAHULUAN
 Pemenuhan kebutuhan konsumsi penduduk
secara fisik dan ekonomi, diperlukan
pengelolaan cadangan pangan di seluruh
komponen masyarakat.
 Caranya ialah dengan menumbuh-kembangkan
sekaligus memelihara tradisi masyarakat secara
perorangan dan kelompok untuk menyisihkan
sebagian hasil panen sebagai cadangan pangan
dengan membangun lumbung pangan.
 Ketahanan pangan masyarakat
merupakan prioritas utama dalam
pembangunan karena pangan
merupakan kebutuhan yang paling dasar
bagi sumber daya manusia suatu bangsa.
 Cadangan pangan bagi masyarakat di
suatu daerah dikuasai oleh pemerintah,
pedagang / suasta dan rumah tangga
yang masing-masing memiliki fungsi
yang berbeda-beda.
Cadangan pangan yang dikuasai oleh
pemerintah berfungsi a.l. untuk :
(1). melakukan operasi pasar murni (OPM)
dalam rangka stabilisasi harga;
(2). memenuhi kebutuhan pangan akibat
bencana alam atau kerusuhan sosial;
(3). memenuhi jatah beras golongan
berpendapatan tetap dalam hal ini PNS,
TNI/Polri; dan
(4). memenuhi penyaluran pangan secara
khusus seperti program Raskin.
Cadangan pangan yang dikuasai
suasta/pedagang, umumnya
berfungsi untuk :
(1). mengantisipasi terjadinya
lonjakan permintaan; dan
(2). mengantisipasi terjadinya
keterlambatan pasokan pangan.
Cadangan pangan yang dikuasai oleh
rumah tangga, baik individu maupun
secara kolektif, berfungsi untuk :
(1). mengantisipasi terjadinya kekurangan
bahan pangan pada musim paceklik; dan
(2). mengantisipasi ancaman gagal panen
akibat bencana alam seperti serangan
hama dan penyakit, anomali iklim dan
banjir.
PERAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
 pemerintah pusat tetap mengelola cadangan pangan
beras, sedangkan pemerintah daerah mengelola
cadangan pangan non beras sesuai dengan makanan
pokok masyarakat setempat.

 pemerintah pusat mengelola stok operasi, stok


penyangga dan pipe line stock, sedangkan pemerintah
daerah mengelola reserve stock yang diperuntukkan
untuk keperluan darurat seperti bencana alam, dan
konflik sosial yang tidak bersifat nasional.
Kerawanan pangan dan kemiskinan hingga kini
masih menjadi masalah utama di Indonesia.
 Kerawanan pangan mempunyai korelasi positif dan
erat kaitannya dengan kemiskinan.
 Jumlah penduduk miskin telah menurun dibanding
sebelum krisis ekonomi tahun 1998, berdasarkan
data BPS Tahun 2007, jumlah penduduk miskin di
Indonesia mencapai 37,17 juta jiwa (16,58%),
 Jumlah penduduk miskin diakibatkan oleh
kerentanan rawan pangan tahun 2007 sebesar
31,81 juta jiwa (14,19%).
 Fokus pembangunan pada saat ini masih
diarahkan pada penanganan masalah
kerawanan pangan dan kemiskinan yang
berada di pedesaan/perkotaan dengan jalan
meningkatkan ketahanan pangan.

 Dalam rangka meningkatkan ketahanan


pangan keluarga, upaya yang dilakukan
antara lain melalui penguatan cadangan
pangan masyarakat dalam bentuk
kelembagaan lumbung pangan.
INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Tersedianya fisik lumbung pangan.


2. Berkembangnya organisasi, administrasi
dan jaringan usaha lumbung pangan.
3. Tersedianya cadangan pangan di
masyarakat
4. Berkembangnya usaha produktif.
Pelajaran dari kebersamaan
Lembaga sosial kemasyarakatan
Pertama

 Petani dari yang semula jadi korban, bisa


beralih mengendalikan.
 Petani kini menjadi pengendali pemasaran
hasil tanaman. Pemasaran hasil di kawasan
sekitar semula dikendalikan tengkulak,
namun saat ini dikendalikan oleh petani.
 Petani dapat ikut mengendalikan penentuan
harga, penimbangan, hingga informasi pasar.
Ke dua

 Kelompok petani bisa menjadi kekuatan.


Sebelum ada kelompok, petani bekerja
sendiri-sendiri dengan modal sumber daya
maupun ekonomi terbatas.

 Adanya kelompok tani, dan asosiasinya


membuat petani bisa saling membantu dalam
usahanya. Petani dapat membuktikan bahwa
kekuatan bisa menjadi modal.
Ke tiga

 Kelompok tani menciptakan solidaritas antar-


petani bahkan antar-desa.
 Masalah satu petani anggota asosiasi
merupakan masalah bagi seluruh petani di
kawasan tersebut.
 Dengan demikian, pengusaha tidak bisa
mempermainkan satu pun petani karena akan
dianggap mempermainkan petani lainnya.
Ke empat

 Adanya perubahan cara pandang petani


terhadap pengusaha.
 Sebelum ada asosiasi, petani menganggap
pengusaha adalah musuh dalam pemasaran
karena petani merasa hanya menjadi korban.
 Kini, petani menganggap pengusaha adalah
bagian penting dalam pemasaran dan karena
itu mereka menjadi mitra dalam rantai usaha
tani.
Ke lima

 Petani dapat mengubah sistem ijon yang


selama ini terlanjur dianggap sebagai sistem
terbaik dalam pemasaran hasil pertanian.
 Dulunya sistem ijon terjadi akibat petani
harus berhutang pada tengkulak atau
pengusaha.
 Namun kini petani menjual pada asosiasi yang
membeli dengan harga tinggi sehingga tidak
perlu berhutang lagi.
Gapoktan sesuai dengan potensi wilayahnya
PENGORGANISASIAN LPMD
1. Tingkat Pusat
 Kegiatan pemberdayaan lumbung pangan perlu dilakukan dengan
pengorganisasian baik di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten di
bawah koordinasi Dewan Ketahanan Pangan.
 Fungsi dan peran Badan Ketahanan Pangan, Departemen Pertanian
adalah:
a. Menyusun Pedoman Teknis Pemberdayaan Lumbung Pangan
b. Melakukan koordinasi, sosialisasi, verifikasi, advokasi,
terhadap penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan lumbung pangan
c. Melakukan Monitoring dan Evaluasi
d. Pembinaan
2. Tingkat Propinsi

 Pada tingkat propinsi, Dewan Ketahanan Pangan di tingkat propinsi


bertindak sebagai koordinator pelaksana kegiatan.

 Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan lumbung pangan melibatkan


Pokja Desa Mandiri Pangan yang sudah ada.

 Badan/Dinas/Instansi yang menangani Ketahanan Pangan di Propinsi


mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun petunjuk pelaksanaan pemberdayaan lumbung pangan.
b. Melakukan koordinasi, identifikasi dan seleksi calon penerima dan calon
lokasi, sosialisasi, verifikasi, dan pembinaan terhadap penyelenggaraan
kegiatan pemberdayaan lumbung pangan.
c. Menetapkan kelompok sasaran dengan SK Kepala Badan/Instansi yang
menangani ketahanan pangan propinsi dan melaporkannya ke pusat.
d. Melakukan Monitoring dan Evaluasi secara berkala.
e. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan lumbung pangan ke
pusat.
3. Tingkat Kabupaten

 Dewan Ketahanan Pangan kabupaten sebagai koordinator pelaksana


di kabupaten.
 Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan LPMD melibatkan
Desa Mandiri Pangan yang sudah ada.
a. Bersama propinsi melakukan identifikasi, sosialisasi, dan
seleksi calon penerima dan calon lokasi, verifikasi, dan pembinaan
terhadap penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan lumbung pangan.
b. Bersama propinsi melakukan Monitoring dan Evaluasi.
c. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan lumbung pangan ke propinsi secara berkala.
d. Melakukan pendampingan dengan memanfaatkan tenaga
pendamping yang sudah ada di Desa Mandiri Pangan.
4. Tingkat Kelompok Lumbung Pangan
a. Menyusun RUK.
b. Membangun fisik lumbung.
c. Melakukan pengadaan bahan pangan
untuk cadangan.
d. Mengembangkan usaha ekonomi kelompok.
e. Meningkatkan kapasitas kemampuan
manajemen dan ekonomi.
f. Melaporkan perkembangan kegiatan
pemberdayaan lumbung pangan ke kabupaten
secara berkala.
Strategi Kegiatan LPMD

Seluruh proses dapat dilakukan dalam


kurun waktu tiga – lima tahun, meliputi
tiga tahapan yaitu:
 Tahap penumbuhan
 Tahap pengembangan

 Tahap perwujudan kemandirian


kelembagaan lumbung pangan.
TAHAP PENUMBUHAN KELOMPOK

1) Identifikasi desa dan kelompok


2) Sosialisasi
3) Seleksi
4) Penetapan
5) Penyusunan RUK (Rencana Usaha Kelompok)
6) Penyaluran Dana Bansos
7) Pemanfaatan Dana Bansos (pembangunan
fisik lumbung).
TAHAP PENGEMBANGAN KELOMPOK

1) Penguatan kelembagaan
2) Pengembangan usaha kelompok
3) Penguatan cadangan pangan
4) Penguatan modal usaha
5) Pelatihan dan pendampingan
TAHAP KEMANDIRIAN KELOMPOK

1) Pemantapan kelembagaan
2) Pengembangan jaringan usaha dan
kemitraan
3) Pemantapan cadangan pangan
4) Pelatihan dan pendampingan
PENGANGGARAN

Sumber-sumber pendanaan untuk


membiayai kegiatan lumbung pangan dapat
berasal dari
 APBN

 APBD I

 APBD II

 swadaya masyarakat

 bantuan lain yang tidak mengikat.


TUGAS :

Lumbung pangan adalah salah satu aspek yang


dapat mewujudkan ketahanan pangan bangsa
Indonesia. Jelaskan (jawaban dikumpulkan
tanggal 11 Desember 2013)
Terima kasih.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai