Anda di halaman 1dari 3

Persoalan pangan tidak semata menjadi domain tanggung jawab pemerintah namun perlu

melibatkan dan memberdayakan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan. Pasal 33 ayat
2 Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 mengamanatkan bahwa Pemerintah dan
Pemerintah Daerah memfasilitasi pengembangan cadangan pangan masyarakat sesuai dengan
kearifan lokal.  
Pengembangan cadangan pangan masyarakat ini, memiliki dua sisi relevansi yakni :
1. Memantapkan keberadaan cadangan pangan untuk mewujudkan keterjaminan atas
ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat. Untuk itu perlu ada sinergitas
antar anggota kelompok penerima manfaat, penyuluh pertanian, aparat ketahanan pangan
pusat dan daerah.
2. Mengembangkan peran serta masyarakat secara optimal untuk mengembangkan
kelembagaan cadangan pangan masyarakat. Hal ini mengarah pada upaya untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kegiatan usaha ekonomi
produktif di bidang pangan yang pengelolaannya dilakukan secara sinergis oleh
kelembagaan lumbung pangan masyarakat. 
Kelompok penerima manfaat diharapkan sudah dapat mandiri mengelola cadangan pangannya.
LPM sasaran utamanya untuk mengoptimalkan pengelolaan cadangan pangan yang disertai
dengan pengembangan usaha ekonomi produktif untuk memantapkan kesejahteraan dan
mewujudkan ketahanan pangan masyarakat. 
Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat bertujuan : 
Meningkatkan volume cadangan pangan kelompok untuk menjamin akses dan kecukupan
pangan bagi anggotanya; dan Meningkatkan modal kelompok melalui pengembangan usaha
ekonomi produktif di bidang pangan.Sasaran Kegiatan Pengembangan Lumbung Pangan
Masyarakat adalah kelompok penerima manfaat yang berada di Kabupaten Maluku Tengah.

Keberadaan lumbung pangan masyarakat (LPM) benar-benar dapat dirasakan masyarakat. Saat
keadaan darurat atau dilanda bencana seperti banjir, longsor dan kekeringan, kebutuhan pangan
terpenuhi. Lumbung pangan hadir menjadi solusi. Lumbung pangan masyarakat
ditumbuhkembangkan untuk menampung cadangan pangan. Jika terjadi bencana yang
menyebabkan pasokan bahan pangan terputus, musim paceklik atau gagal panen, persediaan
pangan tetap ada di tengah masyarakat.

Pengembangan LPM itu, salah satunya dilatarbelakangi peringatan Bank Dunia kepada
Indonesia pada 2008 yang menyebutkan cadangan pangan Indonesia berada dalam titik terendah
sehingga bisa menjadi masalah serius jika tidak diatasi sejak awal. Hal tersebut diperparah oleh
situasi iklim yang tak menentu, masa panen yang tidak merata antar waktu dan daerah hingga
banyaknya kejadian darurat yang sangat memerlukan adanya cadangan pangan. Alhasil
pemerintah Indonesia pun melahirkan kebijakan propangan, antara lain pengembangan LPM.

LPM berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat. Dengan harapan masyarakat dalam


mengelola cadangan pangan yang ada di kelompoknya dan juga dapat meningkatkan peran
dalam menjalankan fungsi ekonomi bagi anggotanya.
Pengembangan LPM dilakukan melalui tiga tahap, meliputi penumbuhan, pengembangan dan
kemandirian. Tahap penumbuhan mencakup identifikasi lokasi dan pembangunan fisik lumbung.
Sedangkan pengembangan mencakup identifikasi kelompok lumbung pangan dan pengisian
cadangan pangan.

Sedangkan pada tahap kemandirian, kelembagaan kelompok dikuatkan sekaligus pemberian


penguatan modal agar mampu mengembangkan usaha untuk keberlanjutan kelembagaan
lumbung pangan.

Pembangunan lumbung pangan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pangan kelompok
pengelola dan penduduk yang tinggal di sekitarnya. Untuk isinya, Lumbung pangan itu, juga
berfungsi sebagai antisipasi jika harga pangan di pasaran mengalami kenaikan yang
mengakibatkan masyarakat miskin kesulitan untuk membelinya. Kelompok pengelola lumbung
bisa memanfaatkan pangan itu. Jika kebutuhan mereka telah terpenuhi, barulah didistribusikan
kepada masyarakat.

Apabila pengelolaan lumbung pangan yang dilakukan kelompok berjalan optimal, pemerintah
daerah akan memberikan penguatan modal pada tahap berikutnya, sedangkan bagi kelompok
yang bermasalah, penguatan modal akan dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai