Anda di halaman 1dari 13

Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.

PENGEMBANGAN KAPASITAS KELOMPOK AFINITAS SEMANGAT USAHA


DALAM PROGRAM KAWASAN MANDIRI PANGAN DI DESA GIRIPENI
KECAMATAN WATES KULON PROGO

CAPACITY BUILDING THE AFFINITY GROUP OF SEMANGAT USAHA IN THE


PROGRAM OF FOOD SELF-REGIONS IN THE VILLAGE OF GIRIPENI,
SUBDISTRICT WATES KULON PROGO

Oleh : Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si., Fakultas Ilmu Sosial UNY,
khusnulmasli@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pengembangan kapasitas Kelompok Afinitas
Semangat Usaha dalam program Kawasan Mandiri Pangan di Desa Giripeni Kecamatan Wates Kulon
Progo beserta faktor pendukung dan penghambatnya. Desain penelitian menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pengembangan SDM
Kelompok Afinitas Semangat Usaha dilakukan melalui pelatihan pengembangan Kawasan Mandiri
Pangan, bimbingan teknis, dan magang; 2) penguatan organisasi Kelompok Afinitas Semangat Usaha
dilakukan melalui pendampingan, pemberian dana bantuan pemerintah, monitoring, pelatihan
manajemen kelompok, dan kegiatan apresiasi; 3) reformasi kelembagaan dilakukan melalui kerjasama
lintas sektor, pelatihan tenaga pendamping, dan kegiatan apresiasi managemen kelembagaan program
Kawasan Mandiri Pangan. Adapun faktor pendukungnya yaitu dana, komitmen pemerintah, dan
kerjasama lintas sektor. Faktor penghambatnya yaitu sulitnya mengubah mindset anggota kelompok
dan kualitas tenaga pendamping yang belum menguasai IT.

Kata kunci: pengembangan kapasitas, Kelompok Afinitas Semangat Usaha, program Kawasan
Mandiri Pangan

ABSTRACT

This research aimed to determine the effort of capacity building the Affinity Group of
Semangat Usaha in the program of Food Self-Regions in the village of Giripeni, Subdistrict Wates
Kulon Progo with its supporting and inhibiting factors. The research design used descriptive method
with qualitative approach. The results showed that 1) Human Resource Development of Affinity Group
Semangat Usaha was done through training of development of Food Self-Regions, technical guidance,
and apprenticeship; 2) organizational strengthening of Affinity Group Semangat Usaha was done
through assistance, grant of government aid, monitoring, group management training, and
appreciation activities; 3) institutional reform was done through cross sector cooperation, training of
escort personnel, and appreciation activities of institutional management of the Food Self-Regions
Program. The supporting factors were fund, government commitment, and cross sector cooperation.
The inhibiting factor were the difficulty of changing the mindset of member’s group and the quality of
the accompanying staff who have not mastered IT.

Keywords: capacity building, Affinity Group of Semangat Usaha, Food Self-Regions Program

1
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)

PENDAHULUAN cukup besar sehingga perlu mendapat


Selama ini pelaksanaan perhatian secara terus menerus. Oleh karena
pembangunan pangan telah banyak itu, mengingat pentingnya memenuhi
memperlihatkan keberhasilannya, seperti kecukupan pangan, maka setiap negara akan
ditunjukkan oleh peningkatan produksi mendahulukan pembangunan ketahanan
komoditas pangan dan penurunan penduduk pangannya sebagai fondasi bagi
miskin. Namun keberhasilan tersebut belum pembangunan sektor-sektor lainnya.
dapat sepenuhnya mengatasi tingkat Ketahanan pangan yang dibangun mulai
kerawanan pangan. Menurut Chambers dan dari tingkat nasional sampai lokal/rumah
Conway, kekurangan pangan tetap menjadi tangga.
masalah yang merisaukan di masa-masa Salah satu program untuk
mendatang karena secara alami jumlah memantapkan dan mempercepat
manusia selalu bertambah sementara itu pengentasan kerawanan pangan adalah
kemampuan lahan semakin berkurang (Eva program Kawasan Mandiri Pangan. Sejak
Banowati dan Sriyanto, 2013:175). Berikut tahun 2013 telah dikembangkan Kawasan
ini data yang menunjukkan angka rawan Mandiri Pangan sebanyak 121 kawasan.
pangan di Indonesia pada tahun 2012-2016. Konsep kawasan tersebut merupakan
Tabel 1. Angka Rawan Pangan Tahun 2012- pengembangan dari Desa Mandiri Pangan
2016 di Indonesia yang mencakup lima kampung/desa dalam
Jumlah satu kawasan/kecamatan. Kegiatan ini
Jumlah
Penduduk
Penduduk bertujuan untuk memberdayakan
Tahun Rawan
Tahan
Pangan masyarakat miskin di daerah yang rentan
Pangan
(<89,9%
(>=90%AKG) terhadap rawan pangan. Program Kawasan
AKG)
2012 128.674.984 116.463.438 Mandiri Pangan dilaksanakan dalam 5
2013 130.490.973 117.956.185 (lima) tahapan selama lima tahun. Tahap
2014 128.562.529 122.825.321 persiapan berfokus pada kapasitas individu
2015 105.843.782 149.052.869 dan kelembagaan ekonomi. Tahap
2016 102.773.391 155.116.930 penumbuhan berfokus pada penumbuhan

Sumber: Laporan Tahunan Badan usaha-usaha kelompok. Tahap


Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian pengembangan berfokus pada
2016 (diolah)
pengembangan sarana dan prasarana. Tahap
Berdasarkan tabel di atas meskipun kemandirian berfokus pada peningkatan
sudah ada penurunan, jumlah penduduk status gizi dan kesehatan, dan Strategi
yang rawan pangan di Indonesia masih
2
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)

Keberlanjutan Kegiatan berfokus pada Desa Wates, Desa Ngestiharjo, dan Desa
pemantapan kelembagaan dan ekonomi Triharjo.
kawasan. Kelembagaan program Kawasan Desa Giripeni merupakan salah satu
Mandiri Pangan terdiri dari Lembaga desa rawan pangan di Kecamatan Wates
Keuangan Kawasan (LKK), Forum yang tergabung dalam program Kawasan
Komunikasi Kawasan (FKK), tenaga Mandiri Pangan. Desa Giripeni mengikuti
pendamping, dan Kelompok Afinitas (KA). program Kawasan Mandiri Pangan
Sasaran program Kawasan Mandiri Pangan dikarenakan masih ada rumah tangga miskin
adalah rumah tangga miskin/rawan pangan lebih dari tiga puluh persen (30%). Desa
yang mempunyai potensi pengembangan Giripeni masih mempunyai rumah tangga
komoditas unggulan spesifik lokal. Sumber miskin sebanyak 679 KK dari total 2.071
pendanaan untuk membiayai program rumah tangga di Desa Giripeni. Selanjutnya
Kawasan Mandiri Pangan berasal dari Desa Giripeni tergabung dalam program
(APBN) Anggaran Pendapatan dan Belanja Kawasan Mandiri Pangan dikarenakan
Negara (Pedoman Teknis Kawasan Mandiri mempunyai potensi pengembangan
Pangan, 2017:26). komoditas unggulan spesifik lokal berupa
Berdasarkan database Badan kacang tanah.
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY Permasalahan dalam pelaksanaan
tahun 2015, Kabupaten Kulon Progo program Kawasan Mandiri Pangan terjadi di
memiliki jumlah desa rawan pangan paling Desa Giripeni. Masyarakat Desa Giripeni
banyak dibandingkan kabupaten/kota lain di memiliki minat yang rendah untuk
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. berpartisipasi mengikuti kegiatan Kawasan
Masih ada 9 desa rawan pangan di Mandiri Pangan. Hal ini terjadi dikarenakan
Kabupaten Kulon Progo. Kecamatan Wates pengelolaan dana bantuan pemerintah dalam
merupakan salah satu wilayah di Kabupaten program Kawasan Mandiri Pangan bersifat
Kulon Progo yang masih memiliki tiga desa top down. Pengelolaan tidak dilakukan
rawan pangan. Oleh karena itu, pada tahun sendiri oleh kelompok tersebut, namun
2015 dikembangkan Program Kawasan melalui sebuah lembaga keuangan yakni
Mandiri Pangan di Kecamatan Wates Kulon Lembaga Keuangan Kawasan (LKK).
Progo. Program Kawasan Mandiri Pangan Salah satu kelembagaan dalam
di Kecamatan Wates dilaksanakan di lima program Kawasan Mandiri Pangan adalah
desa yaitu Desa Giripeni, Desa Bendungan, Kelompok Afinitas. Kelompok Afinitas
adalah kelompok yang tumbuh atas dasar

3
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)

ikatan kebersamaan dan kecocokan antar kapasitas bagi Kelompok Afinitas Semangat
anggota yang mempunyai kesamaan visi Usaha dalam program Kawasan Mandiri
dan misi dengan memperhatikan sosial Pangan di Desa Giripeni Kecamatan Wates
budaya setempat untuk melaksanakan Kulon Progo.
kegiatan-kegiatan tertentu secara bersama- Upaya pengembangan kapasitas
sama (Badan Ketahanan Pangan, 2017). (capacity building) Kelompok Afinitas
Kelompok Afinitas Semangat Usaha Semangat Usaha dalam program Kawasan
merupakan salah satu Kelompok Afinitas di Mandiri Pangan di Desa Giripeni
Desa Giripeni yang bergerak dalam bidang Kecamatan Wates Kulon Progo, dalam
pengolahan pangan. Muncul permasalahan penelitian ini dibahas menggunakan teori
dalam Kelompok Afinitas Semangat Usaha dimensi pengembangan kapasitas (capacity
yakni anggota kelompok berjumlah 15 building) yang dijelaskan oleh Grindle.
orang namun yang aktif mengakses dana Grindle (Arnold, 2016:17) mengungkapkan
bantuan pemerintah hanya 7 orang. apabila capacity building menjadi
Permasalahan lain yaitu intensitas kegiatan serangkaian strategi yang ditujukan untuk
pengembangan kapasitas dalam kelompok meningkatkan efisiensi, efektivitas dan
yang masih kurang. Seringkali kegiatan responsivitas, maka capacity building
pengembangan kapasitas, seperti pelatihan tersebut harus memusatkan perhatian
hanya dilakukan ketika ada undangan. kepada:
Selain itu, hanya pengurusnya saja yang a. Pengembangan sumber daya manusia
mengikuti kegiatan pengembangan (SDM) Kelompok Afinitas Semangat
kapasitas tersebut. Usaha
Kelompok Afinitas merupakan b. Penguatan organisasi Kelompok
pelaku utama yang berperan langsung dalam Afinitas Semangat Usaha
kegiatan Kawasan Mandiri Pangan. c. Reformasi kelembagaan pada
Pengembangan kapasitas Kelompok kelembagaan program Kawasan Mandiri
Afinitas Semangat Usaha penting dilakukan Pangan
guna mengelola sumber daya alam yang Dimensi pengembangan sumber
tersedia agar optimal dan terdistribusi secara daya manusia (SDM), fokus kegiatan
merata sesuai kebutuhan masyarakat. berupa pengadaan atau penyediaan personil
Berdasarkan permasalahan tersebut, penting yang profesional dan memiliki kemampuan
untuk peneliti mengetahui lebih mendalam teknis. Tipe kegiatan seperti training,
bagaimana upaya-upaya pengembangan praktek langsung, pengaturan kondisi dan

4
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)

lingkungan kerja, dan rekruitmen yang Subjek Penelitian


tepat. Dimensi penguatan organisasi 1. Kepala Sub Bidang Ketersediaan
berfokus pada tata manajemen untuk Pangan Badan Ketahanan Pangan dan
meningkatkan kinerja dari peran dan fungsi Penyuluhan (BKPP) Provinsi Daerah
yang ada. Tipe kegiatan seperti menata Istimewa Yogyakarta.
sistem insentif, pemanfaatan personil, 2. Kepala Bidang Pangan dan Penyuluhan
kepemimpinan, budaya organisasi, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
komunikasi, dan struktur manajerial. Kulon Progo.
Reformasi kelembagaan, berfokus pada 3. Tenaga pendamping dari Badan
perubahan sistem dan kelembagaan yang Penyuluh Pertanian Kecamatan Wates.
ada. Tipe kegiatan seperti melakukan 4. Kepala Desa Giripeni Kecamatan
perubahan aturan main sistem ekonomi dan Wates.
politik yang ada, perubahan kebijakan dan 5. Ketua Kelompok Afinitas Semangat
regulasi, dan reformasi sistem kelembagaan. Usaha.
6. Sekretaris Kelompok Afinitas Semangat
METODE PENELITIAN Usaha.
Desain Penelitian 7. Satu orang perwakilan anggota
Penelitian ini menggunakan Kelompok Afinitas Semangat Usaha.
penelitian deskriptif dengan pendekatan Data dan Sumber Data
kualitatif. Tujuan penelitian ini Menurut Lofland dan Lofland dalam
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif Moleong (2014:157) sumber data utama
karena kajian penelitian yang kompleks dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata
serta membutuhkan pengertian makna dan tindakan, selebihnya adalah data
secara mendalam agar mendapatkan data tambahan seperti dokumen dan lain-lain
yang valid. yang terkait pengembangan kapasitas
Tempat dan Waktu Penelitian Kelompok Afinitas Semangat Usaha dalam
Penelitian ini dilakukan di Desa program Kawasan Mandiri Pangan di Desa
Giripeni Kecamatan Wates Kabupaten Giripeni Kecamatan Wates Kulon Progo.
Kulon Progo. Penelitian ini dilakukan mulai Instrumen Penelitian
tanggal 26 Januari 2018 hingga 30 Maret Instrumen utama dalam penelitian
2018. ini merupakan peneliti dengan
mengembangkan pedoman wawancara dan

5
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)

observasi dan bantuan alat pengumpulan pengumpulan data yaitu wawancara,


data seperti alat recorder dan camera. observasi, dan dokumentasi
Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data
1. Observasi Teknik analisis data dalam
Penelitian ini menggunakan penelitian ini menggunakan teknik analisis
observasi non-partisipan. dat interaktif model Miles dan Huberman
2. Wawancara meliputi pengumpulan data, reduksi data,
Penelitian ini menggunakan teknik penyajian data dan penarikan kesimpulan.
wawancara semiterstruktur yakni
peneliti telah menyiapkan pedoman HASIL PENELITIAN DAN
wawancara terlebih dahulu namun PEMBAHASAN
pertanyaan tersebut dapat diperluas Pengembangan Kapasitas Kelompok
sesuai dengan jawaban narasumber. Afinitas Semangat Usaha
3. Dokumentasi Upaya pengembangan kapasitas
Dalam penelitian ini dokumen yang (capacity building) Kelompok Afinitas
digunakan adalah laporan-laporan Semangat Usaha dalam program Kawasan
kegiatan pengembangan kapasitas Mandiri Pangan di Desa Giripeni
Kelompok Afinitas Semangat Usaha Kecamatan Wates Kulon Progo dibahas
dari Badan Ketahanan Pangan dan menggunakan teori dimensi pengembangan
Penyuluhan Provinsi DIY dan Dinas kapasitas (capacity building) yang
Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon dijelaskan oleh Grindle (Arnold, 2016:17)
Progo, serta profil Desa Giripeni dan sebagai berikut.
Kelompok Afinitas Semangat Usaha. 1. Dimensi Pengembangan Sumber Daya
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Manusia (SDM)
Peneliti menggunakan teknik Dimensi pengembangan sumber
triangulasi sumber dan metode. Peneliti daya manusia (SDM) menurut Grindle
membandingkan data hasil pengamatan di (Arnold, 2016:17) berfokus pada
lapangan dengan data hasil wawancara. pengadaan atau penyediaan personil
Peneliti juga membandingkan hasil yang profesional dan memiliki
wawancara dengan isi suatu dokumen. kemampuan teknis. Tipe kegiatan
Selain itu, peneliti melakukan pengecekan seperti training, praktek langsung,
derajat kepercayaan penemuan hasil pengaturan kondisi dan lingkungan
penelitian menggunakan beberapa teknik kerja, dan rekruitmen yang tepat.

6
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)

Berdasarkan hasil penelitian yang yang diajak mengikuti magang hanya


diperoleh, upaya yang dilakukan untuk ketua kelompoknya.
meningkatkan kemampuan SDM Meskipun sudah ada upaya
Kelompok Afinitas Semangat Usaha pengembangan SDM Kelompok
yaitu melalui pelatihan. Pelatihan Afinitas Semangat Usaha, namun
diberikan oleh BKPP Provinsi DIY pada pelaksanaannya belum optimal. Setiap
tahun 2016. Pelatihan ini hanya kegiatan yang dilakukan belum mampu
mengundang 30 orang perwakilan menampung semua anggota Kelompok
Kelompok Afinitas dari lima desa Afinitas Semangat Usaha. Undangan
Kawasan Mandiri Pangan yaitu Desa untuk melaksanakan pengembangan
Wates, Desa Giripeni, Desa Bendungan, SDM masih bersifat perwakilan.
Desa Ngestiharjo, dan Desa Triharjo. Biasanya, Kelompok Afinitas Semangat
Upaya selanjutnya yaitu melalui Usaha diwakili oleh ketua/sekretaris
bimbingan teknis (bimtek). Bimtek kelompok. Fakta ini bertolak belakang
dilakukan sebanyak tiga kali. Bimtek dengan persyaratan-persyaratan dalam
diberikan oleh BKPP Provinsi DIY dan capacity building yang dijelaskan oleh
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Yuwono. Menurut Yuwono dalam
Kulon Progo pada tahun 2017 dan 2018. Soeprapto (2006:21), partisipasi
Dari beberapa bimtek yang dilaksanakan merupakan salah satu persyaratan yang
selama ini, ternyata peserta yang sangat penting karena menjadi dasar
mengikuti kegiatan hanya perwakilan seluruh rangkaian kegiatan
kelompok. Biasanya tiap Kelompok pengembangan kapasitas. Partisipasi
Afinitas hanya diwakili ketua dari semua level, tidak hanya level
kelompoknya saja. Tidak semua anggota pimpinan/pengurus saja, tetapi juga
bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan level bawahan/anggota sangat
bimbingan teknis. dibutuhkan dalam penyelenggaraan
Selain bimtek, upaya kegiatan pengembangan kapasitas.
pengembangan SDM Kelompok 2. Dimensi Penguatan Organisasi
Afinitas Semangat Usaha dilakukan Dimensi penguatan organisasi
melalui magang. Magang Kelompok menurut Grindle (Arnold, 2016:17)
Afinitas diberikan oleh BKPP Provinsi berfokus pada tata manajemen untuk
DIY. Dalam penelitian ini, perwakilan meningkatkan kinerja dari peran dan
Kelompok Afinitas Semangat Usaha fungsi yang ada. Berdasarkan hasil

7
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)

penelitian yang diperoleh, upaya yang Progo. Monitoring ini bertujuan untuk
dilakukan untuk penguatan organisasi mengawasi bagaimana Kelompok
Kelompok Afinitas Semangat Usaha Afinitas Semangat Usaha memanfaatkan
yaitu melalui pendampingan. dana bantuan pemerintah. Monitoring
Pendampingan dilakukan oleh Dinas juga diberikan olej Badan Ketahanan
Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Pusat satu kali.
Progo bersama Badan Penyuluh Selanjutnya adanya pelatihan
Pertanian (BPP) Kecamatan Wates. manajemen kelompok dalam rangka
Kelompok Afinitas Semangat Usaha penguatan organisasi Kelompok Afinitas
mempunyai satu tenaga pendamping. Semangat Usaha. Hal ini sesuai dengan
Akan tetapi, tenaga pendamping belum salah satu strategi dalam pengembangan
aktif melaksanakan fungsi kapasitas yang dipaparkan oleh Eade
pendampingan. Pendampingan belum (2007:23) yaitu adanya penguatan
dilakukan secara berkala setiap sebulan organisasi dan manajemen. Pelatihan
sekali. Pendampingan juga diberikan manajemen kelompok diberikan oleh
oleh Pemerintah Desa Giripeni. BKPP Provinsi DIY. Materi yang
Upaya lainnya dalam penguatan disampaikan yaitu manajemen
organisasi Kelompok Afinitas Semangat kelompok dan materi administrasi
Usaha yaitu melalui pemberian dana kelompok. Namun, pelatihan ini belum
bantuan pemerintah. Hal ini sesuai yang dilakukan secara bertahap dan
diungkapkan oleh Eade (2007:23), yaitu berkelanjutan. Selama ini, pelatihan
salah satu strategi utama yang dilakukan yang terlaksana hanya satu kali.
dalam pengembangan kapasitas adalah Upaya lain yaitu melalui
kemampuan fiskal. Dana bantuan kegiatan Apresiasi Usaha Produktif
pemerintah ini berasal dari APBN. Pengolahan. Kegiatan ini diberikan oleh
Kelompok Afinitas Semangat Usaha Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
yang tergabung dalam program Kulon Progo. Kegiatan ini bertujuan
Kawasan Mandiri Pangan mendapat untuk memotivasi Kelompok Afinitas
dana bantuan sebesar Rp. 20.000.000,-. Semangat Usaha untuk dapat membuat
Upaya selanjutnya yaitu melalui variasi usaha produktif pengolahan
monitoring. Monitoring ini dilakukan pangan.
oleh BKPP Provinsi DIY dan Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon

8
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)

3. Dimensi Reformasi Kelembagaan administrasi. Pelatihan diberikan oleh


Dimensi reformasi kelembagaan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
menurut Grindle (Arnold, 2016:17) Kulon Progo. Pelatihan ini dilakukan
berfokus pada perubahan sistem dan sesuai kebutuhan tenaga pendamping.
kelembagaan yang ada. Upaya-upaya Selain itu, ada kegiatan Apresiasi
yang telah dilakukan berkaitan dengan Managemen Forum Komunikasi
reformasi kelembagaan yaitu adanya Kawasan (FKK), Lembaga Keuangan
kerjasama lintas sektor (kemitraan) Kawasan (LKK), dan Pendamping
dengan lembaga/dinas lain. Dinas Kawasan Mandiri Pangan. Kegiatan
Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon apresiasi ini bertujuan untuk
Progo menjalin kerjasama dengan Dinas meningkatkan pengetahuan/
Kesehatan Kabupaten Kulon Progo ketrampilan, memotivasi dan
dalam pembuatan P-IRT (Pangan mengoptimalkan peran FKK, LKK, dan
Industri Rumah Tangga) untuk produk tenaga pendamping dalam
usaha Kelompok Afinitas Semangat melaksanakan program Kawasan
Usaha. Selain itu, adanya kerjasama Mandiri Pangan.
dengan Dinas Perdagangan dan Meskipun sudah ada upaya
Asosisasi Pangan Lokal. Mereka reformasi kelembagaan program
menjadi pemateri/narasumber dalam Kawasan Mandiri Pangan, namun
kegiatan bimbingan teknis (bimtek) atau kegiatan belum berjalan maksimal.
pelatihan yang diadakan Dinas Pertanian Pelatihan baik secara teknis maupun
dan Pangan Kabupaten Kulon Progo. adminstrasi untuk kelembagaan program
Hal ini sesuai dengan salah satu Kawasan Mandiri Pangan di Kecamatan
persyaratan dalam pengembangan Wates yang terdiri dari Lembaga
kapasitas yang dijelaskan oleh Garlick. Keuangan Kawasan (LKK), Forum
Garlick dalam McGinty (2003:65) Komunikasi Kawasan (FKK), dan
menjelaskan pentingnya membangun tenaga pendamping belum berjalan
jaringan, yaitu usaha untuk membentuk berkelanjutan. Hal ini belum memenuhi
kerjasama dan aliansi. karakteristik capacity building yang
Upaya lainnya yaitu melalui diungkapkan oleh Gandara (Arnold,
peningkatan kemampuan tenaga 2016:27). Gandara menjelaskan salah
pendamping. Bentuk kegiatannya satu karekteristik capacity building yaitu
melalui pelatihan teknis maupun merupakan sebuah proses yang

9
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)

berkelanjutan. Padahal kelembagaan beserta tenaga pendamping. Mereka


program Kawasan Mandiri Pangan memiliki komitmen yang tinggi
mempunyai peran penting dalam dalam mengembangkan kapasitas
menggerakkan kegiatan Kelompok Kelompok Afinitas Semangat Usaha
Afinitas Semangat Usaha. agar mandiri. Hal ini sesuai dengan
Faktor Pendukung dan Penghambat pernyataan Soeprapto (2006:19)
Pengembangan Kapasitas Kelompok tentang faktor-faktor yang
Afinitas Semangat Usaha mempengaruhi pengembangan
1. Faktor Pendukung kapasitas (capacity building).
Faktor pendukung yang Menurut Soeprapto, salah satu faktor
mempengaruhi pengembangan yang mempengaruhi kesuksesan
kapasitas (capacity building) program pengembangan kapasitas
Kelompok Afinitas Semangat Usaha adalah komitmen bersama. Tanpa
dalam program Kawasan Mandiri adanya komitmen baik dari
Pangan yaitu adanya dana. Dana pimpinan tingkat atas, menengah
yang digunakan untuk kegiatan maupun bawah dan juga staff yang
pengembangan kapasitas berasal dari dimiliki, sangatlah mustahil
Anggaran Pendapatan dan Belanja mengharapkan program
Negara (APBN). Dana itu diberikan pengembangan kapasitas bisa
selama pelaksanaan program berlangsung apalagi berhasil dengan
Kawasan Mandiri Pangan. Hal ini baik.
sesuai dengan teori capacity Selanjutnya, adanya
building menurut Eade. Menurut kerjasama lintas sektor. Kerjasama
Eade (2007:23), salah satu strategi dilakukan Dinas Pertanian dan
yang dapat dilakukan dalam Pangan Kabupaten Kulon Progo
pengembangan kapasitas (capacity dengan Dinas Kesehatan Kabupaten
building) adalah kemampuan fiskal. Kulon Progo. Kerjasama dalam
Faktor pendukung lainnya bentuk pembuatan nomor P-IRT
yaitu komitmen pemerintah. Dalam untuk usaha produktif Kelompok
hal ini, pemerintah adalah Dinas Afinitas Semangat Usaha. Hal ini
Pertanian dan Pangan Kabupaten sesuai dengan persyaratan-
Kulon Progo dan Badan Penyuluhan persyaratan dalam capacity building
Pertanian (BPP) Kecamatan Wates yang diungkapkan oleh Garlick.

10
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)

Garlick dalam McGinty (2003:65) pengembangan kapasitas dalam


menyebutkan salah satu elemen rangka menjamin kontinuitas
utama dalam pengembangan program.
kapasitas adalah membangun Faktor penghambat lainnya
jaringan, meliputi usaha untuk yaitu kualitas tenaga pendamping.
membentuk kerjasama dan aliansi. Kebanyakan tenaga pendamping
2. Faktor Penghambat masih belum menguasai teknologi
Faktor penghambat yang IT.. Dalam penelitian ini, kalau segi
mempengaruhi pengembangan kuantitas, jumlah tenaga
kapasitas (capacity building) pendamping sudah mencukupi.
Kelompok Afinitas Semangat Usaha Jumlah tenaga pendamping dalam
dalam program Kawasan Mandiri menjalankan program Kawasan
Pangan yaitu sulitnya mengubah Mandiri Pangan di Kecamatan
mindset. Adanya kesulitan untuk Wates Kulon Progo sebanyak enam
membangun jiwa atau mindset orang dan satu orang sebagai
Kelompok Afinitas Semangat Usaha koordinator pendamping. Jadi, setiap
untuk maju. Sulitnya mengubah desa yang tergabung dalam program
mindset disebabkan karena Kawasan Mandiri Pangan
sosialisasi program Kawasan didampingi satu tenaga pendamping
Mandiri Pangan yang masih kurang. dari Badan Penyuluhan Pertanian
Sehingga hal ini juga yang (BPP) Kecamatan Wates.
menyebabkan partisipasi untuk ikut
kegiatan kelompok juga masih SIMPULAN DAN SARAN
kurang. Kondisi ini bertolak Simpulan
belakang dengan persyaratan- Berdasarkan hasil penelitian dan
persyaratan dalam capacity building pembahasan yang sudah dipaparkan, maka
yang dijelaskan Yuwono. Menurut dapat ditarik kesimpulan bahwa
Yuwono dalam Soeprapto pengembangan kapasitas Kelompok
(2006:21), partisipasi merupakan Afinitas Semangat Usaha dalam program
salah satu persyaratan yang sangat Kawasan Mandiri Pangan di Desa Giripeni
penting. Maka sudah semestinya Kecamatan Wates Kulon Progo telah
inisiatif partisipasi ini dibangun dilakukan melalui berbagai upaya yang
sejak awal hingga akhir program tercermin dalam tiga dimensi

11
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)

pengembangan kapasitas, sebagai berikut maksimal. Kegiatan pendampingan yang


ini: seharusnya dilakukan minimal satu kali
1. Dimensi pengembangan SDM per bulan belum berjalan dan terjadwal.
Kelompok Afinitas Semangat Usaha 3. Reformasi kelembagaan dilakukan
dilakukan melalui pelatihan melalui kerjasama lintas sektor,
pengembangan Kawasan Mandiri pelatihan teknis maupun administrasi
Pangan tahun 2016 dari Badan buat tenaga pendamping, dan kegiatan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Apresiasi Managemen kelembagaan
Provinsi DIY, dua kali bimbingan teknis program Kawasan Mandiri Pangan
pada tahun 2017 dan 2018 oleh Badan meliputi Forum Komunikasi Kawasan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY (FKK), Lembaga Keuangan Kawasan
dan satu kali bimbingan teknis yang (LKK), dan tenaga pendamping.
diberikan oleh Dinas Pertanian dan Faktor pendukung pelaksanaan
Pangan Kabupaten Kulon Progo. pengembangan kapasitas Kelompok
Kemudian kegiatan magang ke Rumah Afinitas Semangat Usaha dalam program
Tempe Indonesia di Bogor tahun 2017. Kawasan Mandiri Pangan di Desa Giripeni
Meskipun sudah ada upaya Kecamatan Wates Kulon Progo yaitu
pengembangan SDM Kelompok adanya dana, komitmen pemerintah
Afinitas Semangat Usaha, namun setempat dan kerjasama lintas sektor.
pelaksanaannya belum optimal. Adapun faktor penghambatnya yaitu
Undangan untuk melaksanakan sulitnya mengubah mindset anggota
pengembangan SDM masih bersifat Kelompok Afinitas Semangat Usaha dan
perwakilan. kualitas tenaga pendamping yang belum
2. Dimensi penguatan organisasi menguasai IT.
Kelompok Afinitas Semangat Usaha Saran
dilakukan melalui pendampingan, 1. Badan Ketahanan Pangan dan
pemberian dana bantuan pemerintah Penyuluhan Provinsi DIY sebaiknya
sebesar Rp. 20.000.000,-, kegiatan mengadakan kegiatan pengembangan
monitoring, pelatihan manajemen kapasitas Kelompok Afinitas Semangat
kelompok, dan kegiatan Apresiasi Usaha Usaha yang dapat menampung semua
Produktif Pengolahan Pangan. Upaya anggota kelompok.
penguatan organisasi Kelompok Afinitas 2. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Semangat Usaha belum berjalan Kulon Progo sebaiknya meningkatkan

12
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)

intensitas kegiatan pelatihan dan Universitas Lampung. Tesis


magister, Universitas Lampung,
bimbingan teknis ke Kelompok Afinitas
Lampung
Semangat Usaha.
Badan Ketahanan Pangan. (2017)
3. Tenaga pendamping dari Badan Keputusan Menteri Pertanian
Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Republik Indonesia Nomor 9
Tentang Pedoman Teknis
Wates melakukan fungsi pendampingan Pengembangan Kawasan Mandiri
secara intens dan terjadwal terhadap Pangan Tahun 2017

Kelompok Afinitas Semangat Usaha. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan


DIY. (2016). Database Ketahanan
4. Adanya peran Pemerintah Desa Giripeni Pangan dan Penyuluhan DIY Tahun
untuk memberikan pelatihan yang dapat 2015. Yogyakarta
meningkatkan pengetahuan, Banowati, Eva & Sriyanto. (2013). Geografi
kemampuan, dan keterampilan Pertanian. Yogyakarta: Penerbit
Ombak
Kelompok Afinitas Semangat Usaha.
Eade, D. (2007). Capacity Building: Who
5. Ketua atau pengurus Kelompok Afinitas Builds Whose Capacity? Journal
Semangat Usaha harus lebih Development in Practice, 17, 630-
639
memberikan motivasi dan mengajak
kepada anggota kelompok untuk Kementerian Pertanian. (2017). Laporan
Tahunan Badan Ketahanan Pangan
berpartisipasi mengikuti kegiatan- 2016: Gerakan Tanam Cabai,
kegiatan pengembangan kapasitas. Kawasan Rumah Pangan Lestari

6. Penting juga untuk meningkatkan McGinty, Sue. (2003). The Literature and
Theories behind Community
pengetahuan dan keterampilan Capacity Building, In: Sharing
kelembagaan program Kawasan Mandiri Success: An Indigenous Perspective.
VIC, Australia: Common Ground
Pangan di Kecamatan Wates, meliputi Publishing
FKK, LKK, dan tenaga pendamping
Moleong, Lexy J. (2014). Metodologi
secara berkelanjutan Penelitian Kualitatif. Bandung:
. Remaja Rosdakarya Offeset

DAFTAR PUSTAKA Soeprapto, Riyadi. Pengembangan


Kapasitas Pemerintah Daerah
Arnold, Rino. (2016). Pengembangan Menuju Good Governance.
Kapasitas Kelembagaan dalam Disampaikan dalam Workshop
Peningkatan Prestasi Program Reformasi Birokrasi di Kendari pada
Kreativitas Mahasiswa (PKM) 30 Juni 2006

13

Anda mungkin juga menyukai