Oleh : Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si., Fakultas Ilmu Sosial UNY,
khusnulmasli@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pengembangan kapasitas Kelompok Afinitas
Semangat Usaha dalam program Kawasan Mandiri Pangan di Desa Giripeni Kecamatan Wates Kulon
Progo beserta faktor pendukung dan penghambatnya. Desain penelitian menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pengembangan SDM
Kelompok Afinitas Semangat Usaha dilakukan melalui pelatihan pengembangan Kawasan Mandiri
Pangan, bimbingan teknis, dan magang; 2) penguatan organisasi Kelompok Afinitas Semangat Usaha
dilakukan melalui pendampingan, pemberian dana bantuan pemerintah, monitoring, pelatihan
manajemen kelompok, dan kegiatan apresiasi; 3) reformasi kelembagaan dilakukan melalui kerjasama
lintas sektor, pelatihan tenaga pendamping, dan kegiatan apresiasi managemen kelembagaan program
Kawasan Mandiri Pangan. Adapun faktor pendukungnya yaitu dana, komitmen pemerintah, dan
kerjasama lintas sektor. Faktor penghambatnya yaitu sulitnya mengubah mindset anggota kelompok
dan kualitas tenaga pendamping yang belum menguasai IT.
Kata kunci: pengembangan kapasitas, Kelompok Afinitas Semangat Usaha, program Kawasan
Mandiri Pangan
ABSTRACT
This research aimed to determine the effort of capacity building the Affinity Group of
Semangat Usaha in the program of Food Self-Regions in the village of Giripeni, Subdistrict Wates
Kulon Progo with its supporting and inhibiting factors. The research design used descriptive method
with qualitative approach. The results showed that 1) Human Resource Development of Affinity Group
Semangat Usaha was done through training of development of Food Self-Regions, technical guidance,
and apprenticeship; 2) organizational strengthening of Affinity Group Semangat Usaha was done
through assistance, grant of government aid, monitoring, group management training, and
appreciation activities; 3) institutional reform was done through cross sector cooperation, training of
escort personnel, and appreciation activities of institutional management of the Food Self-Regions
Program. The supporting factors were fund, government commitment, and cross sector cooperation.
The inhibiting factor were the difficulty of changing the mindset of member’s group and the quality of
the accompanying staff who have not mastered IT.
Keywords: capacity building, Affinity Group of Semangat Usaha, Food Self-Regions Program
1
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)
Keberlanjutan Kegiatan berfokus pada Desa Wates, Desa Ngestiharjo, dan Desa
pemantapan kelembagaan dan ekonomi Triharjo.
kawasan. Kelembagaan program Kawasan Desa Giripeni merupakan salah satu
Mandiri Pangan terdiri dari Lembaga desa rawan pangan di Kecamatan Wates
Keuangan Kawasan (LKK), Forum yang tergabung dalam program Kawasan
Komunikasi Kawasan (FKK), tenaga Mandiri Pangan. Desa Giripeni mengikuti
pendamping, dan Kelompok Afinitas (KA). program Kawasan Mandiri Pangan
Sasaran program Kawasan Mandiri Pangan dikarenakan masih ada rumah tangga miskin
adalah rumah tangga miskin/rawan pangan lebih dari tiga puluh persen (30%). Desa
yang mempunyai potensi pengembangan Giripeni masih mempunyai rumah tangga
komoditas unggulan spesifik lokal. Sumber miskin sebanyak 679 KK dari total 2.071
pendanaan untuk membiayai program rumah tangga di Desa Giripeni. Selanjutnya
Kawasan Mandiri Pangan berasal dari Desa Giripeni tergabung dalam program
(APBN) Anggaran Pendapatan dan Belanja Kawasan Mandiri Pangan dikarenakan
Negara (Pedoman Teknis Kawasan Mandiri mempunyai potensi pengembangan
Pangan, 2017:26). komoditas unggulan spesifik lokal berupa
Berdasarkan database Badan kacang tanah.
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY Permasalahan dalam pelaksanaan
tahun 2015, Kabupaten Kulon Progo program Kawasan Mandiri Pangan terjadi di
memiliki jumlah desa rawan pangan paling Desa Giripeni. Masyarakat Desa Giripeni
banyak dibandingkan kabupaten/kota lain di memiliki minat yang rendah untuk
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. berpartisipasi mengikuti kegiatan Kawasan
Masih ada 9 desa rawan pangan di Mandiri Pangan. Hal ini terjadi dikarenakan
Kabupaten Kulon Progo. Kecamatan Wates pengelolaan dana bantuan pemerintah dalam
merupakan salah satu wilayah di Kabupaten program Kawasan Mandiri Pangan bersifat
Kulon Progo yang masih memiliki tiga desa top down. Pengelolaan tidak dilakukan
rawan pangan. Oleh karena itu, pada tahun sendiri oleh kelompok tersebut, namun
2015 dikembangkan Program Kawasan melalui sebuah lembaga keuangan yakni
Mandiri Pangan di Kecamatan Wates Kulon Lembaga Keuangan Kawasan (LKK).
Progo. Program Kawasan Mandiri Pangan Salah satu kelembagaan dalam
di Kecamatan Wates dilaksanakan di lima program Kawasan Mandiri Pangan adalah
desa yaitu Desa Giripeni, Desa Bendungan, Kelompok Afinitas. Kelompok Afinitas
adalah kelompok yang tumbuh atas dasar
3
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)
ikatan kebersamaan dan kecocokan antar kapasitas bagi Kelompok Afinitas Semangat
anggota yang mempunyai kesamaan visi Usaha dalam program Kawasan Mandiri
dan misi dengan memperhatikan sosial Pangan di Desa Giripeni Kecamatan Wates
budaya setempat untuk melaksanakan Kulon Progo.
kegiatan-kegiatan tertentu secara bersama- Upaya pengembangan kapasitas
sama (Badan Ketahanan Pangan, 2017). (capacity building) Kelompok Afinitas
Kelompok Afinitas Semangat Usaha Semangat Usaha dalam program Kawasan
merupakan salah satu Kelompok Afinitas di Mandiri Pangan di Desa Giripeni
Desa Giripeni yang bergerak dalam bidang Kecamatan Wates Kulon Progo, dalam
pengolahan pangan. Muncul permasalahan penelitian ini dibahas menggunakan teori
dalam Kelompok Afinitas Semangat Usaha dimensi pengembangan kapasitas (capacity
yakni anggota kelompok berjumlah 15 building) yang dijelaskan oleh Grindle.
orang namun yang aktif mengakses dana Grindle (Arnold, 2016:17) mengungkapkan
bantuan pemerintah hanya 7 orang. apabila capacity building menjadi
Permasalahan lain yaitu intensitas kegiatan serangkaian strategi yang ditujukan untuk
pengembangan kapasitas dalam kelompok meningkatkan efisiensi, efektivitas dan
yang masih kurang. Seringkali kegiatan responsivitas, maka capacity building
pengembangan kapasitas, seperti pelatihan tersebut harus memusatkan perhatian
hanya dilakukan ketika ada undangan. kepada:
Selain itu, hanya pengurusnya saja yang a. Pengembangan sumber daya manusia
mengikuti kegiatan pengembangan (SDM) Kelompok Afinitas Semangat
kapasitas tersebut. Usaha
Kelompok Afinitas merupakan b. Penguatan organisasi Kelompok
pelaku utama yang berperan langsung dalam Afinitas Semangat Usaha
kegiatan Kawasan Mandiri Pangan. c. Reformasi kelembagaan pada
Pengembangan kapasitas Kelompok kelembagaan program Kawasan Mandiri
Afinitas Semangat Usaha penting dilakukan Pangan
guna mengelola sumber daya alam yang Dimensi pengembangan sumber
tersedia agar optimal dan terdistribusi secara daya manusia (SDM), fokus kegiatan
merata sesuai kebutuhan masyarakat. berupa pengadaan atau penyediaan personil
Berdasarkan permasalahan tersebut, penting yang profesional dan memiliki kemampuan
untuk peneliti mengetahui lebih mendalam teknis. Tipe kegiatan seperti training,
bagaimana upaya-upaya pengembangan praktek langsung, pengaturan kondisi dan
4
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)
5
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)
6
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)
7
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)
penelitian yang diperoleh, upaya yang Progo. Monitoring ini bertujuan untuk
dilakukan untuk penguatan organisasi mengawasi bagaimana Kelompok
Kelompok Afinitas Semangat Usaha Afinitas Semangat Usaha memanfaatkan
yaitu melalui pendampingan. dana bantuan pemerintah. Monitoring
Pendampingan dilakukan oleh Dinas juga diberikan olej Badan Ketahanan
Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Pusat satu kali.
Progo bersama Badan Penyuluh Selanjutnya adanya pelatihan
Pertanian (BPP) Kecamatan Wates. manajemen kelompok dalam rangka
Kelompok Afinitas Semangat Usaha penguatan organisasi Kelompok Afinitas
mempunyai satu tenaga pendamping. Semangat Usaha. Hal ini sesuai dengan
Akan tetapi, tenaga pendamping belum salah satu strategi dalam pengembangan
aktif melaksanakan fungsi kapasitas yang dipaparkan oleh Eade
pendampingan. Pendampingan belum (2007:23) yaitu adanya penguatan
dilakukan secara berkala setiap sebulan organisasi dan manajemen. Pelatihan
sekali. Pendampingan juga diberikan manajemen kelompok diberikan oleh
oleh Pemerintah Desa Giripeni. BKPP Provinsi DIY. Materi yang
Upaya lainnya dalam penguatan disampaikan yaitu manajemen
organisasi Kelompok Afinitas Semangat kelompok dan materi administrasi
Usaha yaitu melalui pemberian dana kelompok. Namun, pelatihan ini belum
bantuan pemerintah. Hal ini sesuai yang dilakukan secara bertahap dan
diungkapkan oleh Eade (2007:23), yaitu berkelanjutan. Selama ini, pelatihan
salah satu strategi utama yang dilakukan yang terlaksana hanya satu kali.
dalam pengembangan kapasitas adalah Upaya lain yaitu melalui
kemampuan fiskal. Dana bantuan kegiatan Apresiasi Usaha Produktif
pemerintah ini berasal dari APBN. Pengolahan. Kegiatan ini diberikan oleh
Kelompok Afinitas Semangat Usaha Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
yang tergabung dalam program Kulon Progo. Kegiatan ini bertujuan
Kawasan Mandiri Pangan mendapat untuk memotivasi Kelompok Afinitas
dana bantuan sebesar Rp. 20.000.000,-. Semangat Usaha untuk dapat membuat
Upaya selanjutnya yaitu melalui variasi usaha produktif pengolahan
monitoring. Monitoring ini dilakukan pangan.
oleh BKPP Provinsi DIY dan Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon
8
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)
9
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)
10
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)
11
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)
12
Pengembangan Kapasitas ... (Khusnul Maslikhatin dan Lena Satlita, M.Si.)
6. Penting juga untuk meningkatkan McGinty, Sue. (2003). The Literature and
Theories behind Community
pengetahuan dan keterampilan Capacity Building, In: Sharing
kelembagaan program Kawasan Mandiri Success: An Indigenous Perspective.
VIC, Australia: Common Ground
Pangan di Kecamatan Wates, meliputi Publishing
FKK, LKK, dan tenaga pendamping
Moleong, Lexy J. (2014). Metodologi
secara berkelanjutan Penelitian Kualitatif. Bandung:
. Remaja Rosdakarya Offeset
13