LAPORAN NUTRIPRENEUR
ZYUR (SAYUR GEN Z) BERANTAS STUNTING
OLEH:
J1B119012 NUR
HAERATI
J1B119026 ASWINDA
DARWIS
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Manfaat
1. Terbinanya masyarakat dalam melaksanakan konsep family farming
2. Adanya data penilaian konsumsi pangan pada ibu hamil sebagai acuan
pada konsep family farming
BAB II
PERMASALAHAN DESA DAN SOLUSI YANG DI TAWARKAN
2.1 Gambaran Umum Lokasi
Pembuatan
kuisioner
Interview
langsung
Menghitung skor
1. Studi pendahuluan
Pengukuran yang sistematis pada metode FFQ maupun semi FFQ adalah diawali
dengan studi pendahuluan. Studi pendahuluan bertujuan untuk mengidentifikasi
bahan makanan yang akan dimasukkan dalam daftar FFQ maupun Semi FFQ. Daftar
bahan makanan disesuaikan dengan besarnya korelasi dengan risiko paparan
konsumsi dan timbulnya penyakit. Penyakit yang dimaksudkan adalah penyakit yang
terbukti berhubungan dengan risiko gizi salah. Makanan yang tidak ada kaitannya
dengan risiko gizi salah (malnutrition) sebaikan dihapus dalam daftar FFQ maupun
semi FFQ.
2. Pembuatan kuisioner
Setelah melakukan studi pendahuluan maka di susunlah daftar bahan
makanan yang telah di pilih. Daftar bahan makanan atau minumann diperoelh
dari hasil studi pendahuluan. Pada pembuatan kuisioner maka dibuatkan
kelompok bahan makanan dimulai dari kelompok bahan makanan pokok,
lauk hewani, lauk nabati, sayuran dan buah. Selain itu, terdapat 6 kategori
untuk frekuensi makanan-makanan yang tersedia : 3 kali sehari, 1 kali sehari,
3-6 kali seminggu, 1-2 kali /minggu, 2 kali sebulan, dan tidak pernah.
3. Interview langsung
Interview atau wawancara adalah kegiatan tanya-jawab secara lisan untuk
memperoleh informasi. Wawancara langsung dilakukan dengan menemui
secara langsung orang yang memiliki informasi dibutuhkan.
1) Prosedur wawancara
a. Alat dan bahan wawancara :
a) Kuisioner
b) Alat tulis
c) Formulir wawancara/kuisioner FFQ
b. Langkah-langkah metode FFQ :
a) Responden diminta untuk memberikan tanda pada daftar
makanan yang tersedia pada kuisioner mengenai frekuensi
penggunaannya.
b) Lakukan rekapitulasi tentang frekuensi penggunaan jenis-jenis
bahan makanan terutama bahan makanan yang merupakan
sumber-sumber zat gizi tertentu selama periode tertentu pula.
4. Pemberian skor konsumsi pangan
Metode ini adalah metode yang didasarkan pada skor konsumsi bukan pada
jumlah yang dikonsumsi. Penekanan pada jenis makanan lebih penting karena ingin
mengukur keragaman. Jika skor konsumsi tinggi berarti makanan yang dikonsumsi
beragam.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Responden 1 : Ibu Fitriani
4.2 Pembahasan