Anda di halaman 1dari 32

BIOETIKA

❑ Standar Kompetensi Ahli Gizi


❑ Kewenangan Ahli Gizi
NUR
HAERATI

J1B119012
STANDAR KOMPETENSI
AHLI GIZI
STANDAR KOMPETENSI AHLI GIZI
Diperlukan SDM
yang berkualitas
tinggi untuk bersaing
dengan negara lain. Kesehatan dan
Era globalisasi gizi secara
= adanya langsung
persaingan berpengaruh
pada berbagai pada kualitas
aspek, Perbaikan gizi SDM
untuk
meningkatkan
status gizi
masyarakat =
profesional
Memberikan pelayanan Mempunyai kompetensi yang
PERSYARATAN SEBAGAI kepada masyarakat yang jelas dan terukur.
TENAGA PROFESIONAL
bersifat khusus atau
spesialis. Memiliki organisasi profesi
sebagai wadah.
Melalui jenjang
pendidikan yang
menyiapkan tenaga Memiliki etika Ahli Gizi.
profesional.

NEXT
Keberadaannya diakui Memiliki standar praktik.
dan diperlukan oleh
masyarakat. Memiliki standar pendidikan
yang mendasari dan
Mempunyai kewenangan mengembangkan profesi sesuai
yang disahkan atau dengan kebutuhan pelayanan.
diberikan oleh
pemerintah.
Memiliki standar berkelanjutan
Mempunyai peran dan sebagai wahana pengembangan
fungsi yang jelas. kompetensi.
Asosiasi Atau
Perkumpulan
Profesional
Yaitu PERSAGI
Motto “Svastha Harena” ini berasal
dari Bahasa Sanskerta yang berarti
makanan untuk kesehatan,
upaya untuk mencapai,
mempertahankan dan memperbaiki
kesehatan melalui makanan.
Motto ini digunakan sebagai
landasan oleh Ahli Gizi di Indonesia.
PERAN AHLI GIZI
Dietisien Konselor gizi

adalah seseorang yang adalah ahli gizi yang bekerja


memiliki pendidikan gizi, untuk membantu orang lain
khususnya dietetik, yang (klien) mengenali,
bekerja untuk menerapkan mengatasi masalah gizi
prinsip-prinsip gizi dalam yang dihadapi, dan
pemberian makan kepada mendorong klien untuk
individu atau kelompok, mencari dan memilih cara
merencanakan menu, dan pemecahan masalah gizi
diet khusus, serta secara mudah sehingga
mengawasi dapat dilaksanakan oleh
penyelenggaraan dan klien secara efektif dan
penyajian makanan efisien.
Ketiga peran itu
hanya bisa dilakukan
Penyuluh gizi oleh seorang ahli gizi
atau seseorang yang
sudah mendapat
pendidikan gizi dan
yakni seseorang yang memberikan tidak bisa digantikan
penyuluhan gizi yang merupakan oleh profesi
suatu upaya menjelaskan, kesehatan manapun
menggunakan, memilih, dan
mengolah bahan makanan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap,
dan perilaku perorangan atau
masyarakat dalam mengonsumsi
makanan sehingga meningkatkan
kesehatan dan gizinya (Kamus Gizi,
2010).
AHLI GIZI
■ Pelaku ■ Pendidik/penyuluh/pelatih/konsultan
tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi gizi.
klinik. ■ Pelaksana penelitian gizi.
■ Pengelola pelayanan gizi di ■ Pelaku pemasaran produk gizi dan
masyarakat. kegiatan wirasuara.
■ Pengelola ■ Berpartisipasi bersama tim kesehatan
tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi dan tim lintas sektoral.
di RS. ■ Pelaku praktik kegizian yang bekerja
■ Pengelola sistem penyelenggaraan secara profesional dan etis.
makanan institusi/masal.
AHLI GIZI MADYA
■ Pelaku ■ Pendidik/penyuluh/pelatih/k
tatalaksana/asuhan/pelayan onsultan gizi.
an gizi klinik. ■ Pelaku pemasaran produk gizi
■ Pelaksana pelayanan gizi dan kegiatan wirasuara.
masyarakat.
■ Pelaku praktik kegizian yang
■ Penyedia sistem bekerja secara profesional
penyelenggaraan makanan dan etis
Institusi/massal.
TUJUAN Secara umum tujuan disusunnya
DISUSUNNYA standar kompetensi ahli gizi adalah
sebagai landasan pengembangan
STANDAR profesi Ahli Gizi di Indonesia
KOMPETENSI dengan tujuan agar dapat
mencegah tumpang tindih
AHLI GIZI kewenangan berbagai profesi yang
terkait dengan gizi. Adapun tujuan
secara khusus adalah sebagai
acuan/pedoman dalam menjaga
mutu Ahli Gizi, menjaga dan
meningkatkan mutu pelayanan gizi
yang profesional baik untuk individu
maupun kelompok serta mencegah
timbulnya mal-praktik gizi.
STANDAR
KOMPETENSI Membantu Berpartisipasi

AHLI GIZI
Standar kompetensi yang tercantum Melaksanakan Melakukan
di dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
374/Menkes/SK/111/2007 tentang
Standar Profesi Gizi. disampaikan di
Mendidik Mengawasi Mengelola
bawah ini adalah standar kompetensi
bagi Ahli Madya Gizi sebagai tenaga
kesehatan
GLOBAL NUTRITION REPORT 2015

Permasalahan kesehatan dan gizi di Indonesia saat ini


semakin kompleks seiring dengan perkembangan
teknologi dan modernisasi.
Galobal Nutrition Report tahun 2015 menyampaikan
prevalensi gizi kurang 17,9%, stunting 37,2%, wasting
12,1% dan overweight 11,9%. Prevalensi penyakit tidak
menular meningkat dari 37% pada tahun 1990-an menjadi
58,0% pada tahun 2010-an. Urutan penyakit tidak menular
pada tahun 2015 adalah stroke, penyakit jantung iskemik,
kanker, diabetes mellitus
Kondisi ini mengharuskan adanya proses asuhan gizi
terstandar atau nutrition care proses (NCP) yang harus
dimiliki dan dilakukan oleh seorang Dietisien.
KEWENANGAN AHLI GIZI
KEWENANGAN TENAGA GIZI
/NUTRISIONIS

Pendidikan,
Memberikan pelatihan,
pelayanan penelitian dan
konseling, pengembangan
edukasi gizi, dan pelayanan gizi; Melaksanakan
dietetik penyelenggaraan
Pengkajian gizi, makanan untuk
diagnosis gizi, orang banyak
dan intervensi atau kelompok
gizi orang dalam
jumlah besar.
AREA PRAKTEK
■ Asuhan gizi rawat inap, asuhan gizi rawat jalan, asuhan gizi di rumah (home
care), puskesmas
■ Penyelenggaraan makanan di rumah sakit, sekolah, militer, tempat penitipan
anak, panti/ fasilitas rehabilitasi, restoran, industry makanan, outsource
catering, penjualan dan penyaluran makanan
■ Klub kesehatan, pusat kebugaran, community wellness centers, Sports nutrition
■ Program gizi bagi wanita, bayi, anak, program dari Dinas kesehatan, puskesmas,
BPOM
■ Bisnis dan industri yang berkaitan dengan makanan dan gizi
■ Praktek/klinik swasta, bekerja pada perusahaan makanan atau klinik
atau sebagai pemilik klinik/perusahaan.
■ Kewirausahaan → jasa boga,ketering umum/diet
■ Institusi pendidikan
■ Pusat/unit penelitian di perusahaan makanan universitas, rumah sakit,
Puslitbang
PRAKTEK
MANDIRI
Yang bisa melakukan praktek mandiri,
menangani orang sakit dengan kasus
komplikasi, merujuk pasien critical ill,
mengintegrasikan terapi gizi
konvensional dan alternatif
pengunaan pangan fungsional dan
nutrigenomic berdasarkan penelitian,
pendidikan dan praktek terkini, Proses pendidikan Dietisien
sebagai director/manager pada
pendidikan profesi dietisien HANYA
RD (REGISTERED DIETISIEN)
KARAKTERISTIK PROFESI GIZI

■ Memiliki serangkaian pengetahuan (body of knowledge) yang


melandasi praktek atau suatu pekerjaan di bidang gizi
■ Pendidikan gizi sebagai pendidikan profesi dikembangkan dalam
sistem pendidikan tinggi melalui jalur akademik strata 1 sebagai
bagian integral dari sistem pendidikan tinggi gizi nasional. Profesi
Register Dietisien (RD) dengan lama pendidikan minimal 1 tahun
internship training (dietetic internship), setelah menempuh
pendidikan Strata 1 Gizi
■ Mengembangkan pelayanan yang unik kepada masyarakat
■ Otonomi dalam melakukan tindakan
■ Bekerja sesuai standar dan kode etik profesi yaitu standar profesi gizi
(saat ini telah ditetapkan melalui SK Menteri Kesehatan nomor
374/MENKES/SK/III/2007)
■ Memiliki suatu organisasi profesi yaitu Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(PERSAGI) yang senantiasa meningkatkan kualitas layanan yang
diberikan kepada masyarakat
■ Bebas mengambil keputusan dalam menjalankan profesinya dan
menerima imbalan jasa atas layanan yang diberikan
PROFIL, PERAN, DAN WEWENANG
LULUSAN PENDIDIKAN DIETISIEN/RD
Profil Lulusan Pendidikan Dietisien

Pemberi
Komunikator Manajer
Asuhan Gizi

Pendidik Peneliti
Peran Lulusan Pendidikan Dietisien

Konselor Pengembang
Pemberi Penyelia produk
asuhan gizi gizi alternatif
mandiri penelitian
mandiri gizi
Penyelia Pengelola
penyelengga Advokator dan komunikator program
raan program gizi
makanan gizi

Penyelia pendidikan dan pelatihan gizi


Wewenang Lulusan Dietisien

■ Memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi, dan dietetik


■ Pengkajian gizi, diagnosis gizi, dan intervensi gizi meliputi
perencanaan, preskripsi diet, implementasi, konseling dan edukasi
serta fortifikasi dan suplementasi zat gizi mikro dan makro,
pemantauan dan evaluasi gizi, merujuk kasus gizi, dan dokumentasi
pelayanan gizi;
■ Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan gizi;
dan
■ Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak atau
kelompok orang dalam jumlah besar.
■ Menerima klien/pasien secara langsung atau menerima preskripsi
diet dari dokter Menangani kasus komplikasi dan non komplikasi
■ Memberi masukan kepada dokter yang merujuk bila preskripsi diet
tidak sesuai dengan kondisi klien/pasien; dan/atau merujuk pasien
dengan kasus sulit/critical ill dalam hal preskripsi diet ke dokter
spesialis yang berkompeten.
HAK DAN KEWAJIBAN
TENAGA GIZI
HAK
Memperoleh
Memperoleh
Perlindungan Hukum
Informasi Yang Melaksanakan
Selama Menjalankan
Lengkap Dan Jujur Pekerjaan Sesuai
Pekerjaannya Sesuai
Dari Pasien/Klien Dengan Kompetensi
Standar Profesi
Atau Keluarganya
Tenaga Gizi

Menerima memperoleh jaminan perlindungan


terhadap risiko kerja yang berkaitan
Imbalan Jasa dengan tugasnya sesuai ketentuan
Profesi peraturan perundang-undangan.
KEWAJIBAN

❖ menghormati hak pasien/klien;


❖ memberikan informasi tentang masalah gizi
pasien/klien dan pelayanan yang dibutuhkan dalam
lingkup tindakan Pelayanan Gizi;
❖ merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak
dapat ditangani;
❖ menyimpan rahasia pasien/klien sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
❖ mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan
standar operasional prosedur.
MY PLANNING
• Membuat KTI yang • Menyesuaikan
banyak dalam dengan kebutuhan
bidang gizi kalori bagi yang
datang ke bazar gizi

KTI BAZAR
JANGKA PENDEK

POJOK
S1 GZ
GIZI
• Kelas gizi membuat • Wisuda S1 Gizi
pojok gizi guna dengan nilai yang
memperkenalkan baik dan menjadi
gizi kepada banyak alumni gizi yang
orang lagi berpresasi
JANGKA PANJANG

Buat Membua
Ambil SP. masyarat agar
RD jantung agar masyarakat
percaya lebih sedikit
RD daang ke RS

Membuat
BUAT RS makanan
RESTO Hidup
KHUSUS yang disukai
GIZI semua sehat
GIZI orang dan
sehat
TERIMAKASIH ☺

Anda mungkin juga menyukai