Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM DESA BERDIKARI DALAM MEWUJUDKAN

KEMANDIRIAN PANGAN BAGI MSYARAKAT DESA


TANJUNGPURA
(Studi Pada Masyarakat Desa Tanjungpura Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya)

SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN

ZAENAL MUKHTARI 182103046


Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dicukupi oleh
manusia untuk menunjang keberlangsungan hidup, Pangan adalah
kebutuhan utama setiap manusia, pemenuhan kebutuhan pangan
merupakan hak asasi manusia. Semakin bertambahnya manusia maka akan
semakin banyak permintaan terhadap pangan yang harus dipenuhi

LATAR Semakin bertambahnya penduduk maka kebutuhan pangan semakin

BELAKAN meningkat, hal itu tidak berbanding lurus dengan penyediaan pangan,
banyak lahan yang semakin, akibatnya adalah kirisis menghantui
kehidupan mansuia

G
MASALAH Para petani di Desa Tanjungpura kebanyakan adalah para penggarap buka
asli pemilik lahan pertanian. Banyak para petani yang menggantungkan
keberlanjutan penggarapan lahannya pada hasil panen, Permodalan menjadi
permalasahan yang penting bagi para petani, perlu adanya sebuah system
untuk menjalankan siklus pertanian menjadi lebih baik
IDENTIFIKASI MASALAH

• kurangnya modal para petani atau penggarap lahan ketika


akan memulai kembali melakukan proses pengembangan
lahan.

• Hasil pertanaian yang diperoleh belum cukup untuk


menutupi kebutuhan pangan masyarakat.

• Hasil pertanian dari masyarakat desa banyak yang dijual


ke luar desa tidak diutamakan untuk warga desa setempat.
RUM USA TUJUAN
N PEN ELITIA
MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian yaitu N
mendeskripsikan proses
ini yaitu bagaimana pelaksanaan pelaksanaan Program Desa Berdikari
Program Desa Berdikari dalam dalam mewujudkan kemandirian
mewujudkan kemandirian pangan pangan masyarakat Desa
masyarakat Desa Tanjungpura Tanjungpura Kecamatan Rajapolah
Kecamatan Rajapolah Kabupaten Kabupaten Tasikmalaya.
Tasikmalaya?
KEGUNAAN PENELITIAN
KEGUNAAN TEORITIS
• Sebagai bahan literatur dan kajian pengetahuan bagi jurusan
pendidikan masyarakat.
• Sebagai bahan perbandingan, pertimbangan dan pengembangan
pada penelitian akademisi dimasa mendatang.

KEGUNAAN PRAKTIS
• Bagi peneliti, bahan informasi dan tambahan ilmu pengetahuan,
pemahaman serta pengalaman tentang pengembangan masyarakat
melalui program Desa Berdikari.
• Bagi masyarakat, penelitian ini dapat menjadi gambaran mengenai
pengembangan masyarakat dalam membangun kemandirian untuk
masyarakat itu sendiri.
• Bagi pengelola program desa bedikari penelitian ini dapat menjadi
bahan evaluasi program atau kegiatan yang telah berjalan.
DEFINISI
OPERASION A
L
Pengembangan
Masyarakat
Kemandirian Pangan Program Desa Berdikari

mandiri pangan merupakan Desa Berdikari adalah program


Pengembangan masyarakat
suatu keadaan dimana komprehensif pengentasan
merupakan salah satu upaya
masyarakat dapat kemiskinan masyarakat desa yang
strategis untuk menolong
memproduksi pangan dihadirkan LAZ Al-Azhar dengan
anggota masyarakat yang
sendiri, dengan kerjasama strategis bersama DEKS
sedang menghadapi
memanfaatkan sumber- (Departemen Ekonomi dan
beragam permasalahan
sumber pangan yang ada Keuangan Syariah) Bank Indonesia.
dalam pencapaian taraf
disekitar mereka secara Adapun arti dari Desa Berdikari
hidup layak dan berkualitas.
kolektif maupun individu. (Berdaya, Kreatif, Religi dan
Inspiratif) sebagai Model Bisnis
Pengembangan Usaha Syariah
Berbasis Masyarakat Desa..
KAJIAN PUSTAKA
PENGEMBANGAN
KEMANDIRIAN PANGAN
MASYARAKAT
Menurut Zubaedi (2013:34), Pengembangan masyarakat Secara konsepsional menurut Purwaningsih (2008),
merupakan upaya mengembangkan sebuah kondisi masyarakat kemandirian pangan adalah suatu kondisi dimana tidak
secara berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsip-prinsip terdapat ketergantungan pada siapapun dan tak ada satu
keadilan sosial dan saling menghargai pihakpun yang dapat mendikte soal pangan, selanjutnya
menurut Chin dan Benne dalam lukman (2019), dalam kemandirian mengandung pengertian kemampuan diri sendiri
pengembangan masyarakat ada 3 strategi yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan pangan. Lebih jauh kemandirian
yaitu:s pada akhirnya harus berarti ”kejayaan” yang pada dasarnya
a. trategi ratonal-empirical (Empiris-Rasional), adalah kemampuan bersaing pada tingkat global. Namun perlu
b. Startegi normative-reducative (Normatif-redukatif), dicatat bahwa kemandirian pangan, tidak berarti menolak
c. Strategi power-coorcive, terkait dengan masalah ekspor-impor pangan, karena perdagangan internasional yang
ketimpangan kekuasaan dalam masyarakat. digunakan untuk mensejahterakan rakyat
Menurut Ayub (2011:11) ada tiga tahapan yang harus Tahap- tahap kemandirian pangan:
dilakukan untuk mencapai kondisi masyarakat dapat berdaya a. Tahap persiapan
guna mengembangkan dirinya sendiri. Tiga tahap tersebut b. Tahap penumbuhan
terdiri dari : c. Tahap pengembangan
a. Tahap Penyadaran d. Tahap kemandirian
b. Tahap Pengkapasitasan/Kemapuan
c. Tahap Pendayaan
Saptana, Dkk., (2014). ‘Kemandirian
Pangan Berbasis Pengembangan
Masyarakat: Pelajaran dari Program
PIDRA, SPFS, dan Desa MAPAN di
Nusa Tenggara Timur dan Jawa
Barat.”

Prof DR. Miyasto, SU (2014).


Delima Hasri Azahari (2008).
Dengan judul “Strategi
Dengan judul “Membangun
Ketahanan Pangan Nasional guna

HASIL
Kemandirian Pangan Dalam Rangka
Meningkatkan Kemandirian dan
Meningkatkan Ketahanan
Daya Saing Ekonomi dalam
Nasional”.
Rangka Ketahanan Nasional”.

PENELITIAN
YANG RELEVAN

Lathif Hakim dan Indra Ade irawan Hanik Fitriani (2019) dengan judul
(2019). Dengan judul “Strategi “Analisis Dampak Program Mandiri
Membangun Kemandirian Pangan Pangan Terhadap Pendapatan
Nasional Dengan Meminimalisir Masyarakat Miskin Di Desa Kuwu
Impor Untuk Kesejahteraan Kecamatan Dempet Kabupaten
Rakyat”. Demak”.
KERANGKA KONSEPTUAL

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

Tahap Persiapan Pemenuhan kebutuhan


dasar bagi keluaga Masyarakat Desa
Tanjungpura dapat Dengan
CSR LAZ Al-Azhar
DEKS Bank Indonesia mengolah hasil tani diadakannya
secara mandiri program Desa
Diberlakukan pinjaman
Tahap sehingga dapat Berdikari
untuk modal produktif,
Penumbuhan terpenuhinya Masyarakat mampu
  meningkatkan
RELASIMAS (Relawan Pengembangan kebutuhan pangan
Sahabat Masyarakat) Masyarakat masyarakat, dengan ketahan pangan
DASAMAS (Da’i Pembiayaan dan didorong oleh hasil baik dalam lingkup
Sahabat Masyarakat) Tahap pemodalan dari perbankan keluarga maupun
produksi yang
syariah dalam skala yang
Pengembangan meningkat. kolektif desa, dan
lebih besar.
dapat menngurangi
 
ketergantungan
Ketahanan penghasilan produk luar.
Para petani atas resiko yang
Tahap Kemandirian  
dihadapi apabila sakit
dan aset atau jiwanya
tak produktif
PERTANYAAN
PENELIITIAN METODE PENELITIAN FOKUS PENELITIAN

Pertanyaan penelitian Fokus penelitian ini adalah


Penelitian ini
ini meliputi bagaimana Program Desa Berdikari dalam
menggunakan
proses kemandirian upaya mengembangkan
pendekatan kualitatif
pangan masyarakat masyarakat dalam
dengan metode
melalui program desa mewujudkan kemandirian
deskriptif.
berdikari? pangan masyarakat, yang
mencakup kepada masyarakat
dan para pengurus program
desa berdikari yang terlibat.
SUBJEK PENELITIAN OBJEK PENELITIAN

NO NAMA LENGKAP JABATAN KODE INFORMAN


Adapun objek penelitian ini adalah
1. RAHMATULLAH SIDIK
PENGURUS
RH
program Desa Berdikari selaku
LAZ AL-AZHAR
wadah pengembangan masyarakat
2. UJANG HARTONO KEPALA DESA
TANJUNGPUR
UH dalam mewujudkan kemandirian
A pangan masyarakat.
3. MIFTAH FARID PENDAMPING MFH
HIDAYAT PROGRAM
DESA
BERDIKARI
4. ALI HIDAYAT PENGURUS AH
SAUNG ILMU

5. ARIF NASRULLAH ANGGOTA AN


SAUNG ILMU
TEKNIK
SUMBER DATA PENGUMPULAN DATA

DATA PRIMER
• Yang menjadi data primer pada penelitian ini yaitu, pendamping
OBSERVASI
lapangan program Desa Berdikari, ketua Saung Ilmu Desa
Berdikari, dan para anggota Saung Ilmu yang berpaertisipasi
dalam program Desa Berdikari.
DATA WAWANCARA
SEKUNDER
• Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa
catatan-catatan, informasi-informasi, arsip-arsip yang berkenaan
dan sesuai yang mendukung dalam penelitian ini. DOKUMENTASI
LANGLAH-LANGKAH
TEKNIK ANALISI DATA PENELITIAN

• REDUKSI DATA • ANALISIS DATA

• PENYAJIAN DATA • PEKERJAAN LAPANGAN

• PENARIKAN • PRA LAPANGAN


KESIMPULAN
WAKTU PENELITIAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini ditarget selama lokasi yang menjadi tempat penelitian


kurang lebih 9 bulan terhitung yaitu di Desa Tanjungpura, Kecamatan
mulai dari Februari hingga sampai Raja Polah , Kabupaten Tasikmalaya
Oktober. Meliputi beberapa yaitu tempat dilaksanakannya Program
tahapan seperti, penyusunan Desa Berdikari. Berjarak 21 km dari
proposal penelitian, penelitian Kampus Universitas Siliwangi ke lokasi
dilapangan, pengolahan data, penelitian dengan perkiraan waktu
sampai pelaporan hasil tempuh 37 menit.
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai