PENGEMBANGAN USAHA KERIPIK TEMPE MELALUI KOLABORASI
LEMBAGA MANAJEMEN INFAQ DAN YBM PLN DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN KENITEN
Judul Pengembangan Usaha Keripik Tempe Melalui
Kolaborasi Lembaga Manajemen Infaq dan YBM PLN dalam Program Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Keniten Nama Jurnal Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume dan Halaman Vol. 2, No. 2, Halaman 62-69 Tahun Terbit 2023 Penulis Fatmawati, D., Baihaqi, A. Link Download *JPKM,Vol.2+No.2+Juni+2023+Hal+62-69.pdf Reviewer Ipay Paidah Tanggal Reviewer 11 Maret 2024 Latar Belakang Lembaga Manajemen Infaq (LMI) adalah lembaga filantropi profesional yang berkhidmat mengangkat harkat martabat masyarakat dhuafa (masyarakat kurang mampu) melalui penghimpunan dana ZISWAF (zakat, infaq, sedekah, dan wakaf) masyarakat dan dana Corporate Sosial Responsibilty perusahaan (Wulanda, 2019). LMI merupakan lembaga non-profit yang fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan dana infaq dan sedekah yang diimplementasikan dalam beberapa program seperti program pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial. Salah satu program pemberdayaan masyarakat LMI yang memiliki tingkat keberhasilan tinggi yaitu KUBE (Kelompok Usaha Bersama). Dalam program KUBE, LMI bekerja sama dengan YBM PLN untuk mengembangkan masyarakat di Kelurahan Keniten. YBM PLN adalah yayasan yang berfokus pada pengembangan ekonomi masyarakat melalui program- program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Melalui dana zakat, infaq, sodaqoh dan wakaf (ZISWAF) YBM PLN berusaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar (Iskandar, 2022). Permasalahan Salah satu potensi usaha yang dapat dijadikan sebagai program pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Keniten yaitu pengolahan tempe menjadi keripik tempe. Hal ini dikarenakan pangsa pasar produk keripik tempe terus mengalami kenaikan. Namun dalam implementasinya, warga kelurahan Keniten mengalami kendala berupa kurangnya pengetahuan dalam pengembangan produk sehingga menghambat perkembangan usaha keripik tempe. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hasil dan dampak dari program pemberdayaan masyarakat. Sumber Data Data Primer: 1. Survei lapangan Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Field Research (Penelitian lapangan). Objek Penelitian Masyarakat pelaku usaha kripik tempe di Kelurahan Keniten Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian ini telah berhasil meningkatkan efesiensi dan kualitas produksi karena penggunaan alat pemotong tempe modern, serta peningkatan keterampilan dan pengetahuan pengusaha dalam mengolah tempe menjadi keripik tempe yang berkualitas tinggi dengan adanya pelatihan teknis. Kelebihan Penelitian Karena penggunaan alat pemotong tempe modern dan adanya pelatihan teknis kepada para pengusaha maka hal itu memberikan manfaat yang signifikan, seperti peningkatan pendapatan, keterampilan, dan pengetahuan Masyarakat. Kekurangan Pengembangan usaha kripik tempe ini hanya baru Penelitian pemberian alat pemotong tempe modern dan pelatihan teknisnya saja, belum merambah ke perluasan akses pasar dan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif. Diskusi/ Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk Rekomendasi mengembangkan usaha keripik tempe melalui kolaborasi Lembaga Manajemen Infaq dan YBM PLN di Kelurahan Ketinen yaitu: 1. Pelatihan teknis 2. Pendampingan dan bimbingan 3. Pengembangan jaringan dan akses pasar 4. Peningkatan kualitas dan efisiensi produk 5. Pengelolaan keuangan yang baik 6. Evaluasi dan Monitoring REVIEW JURNAL
ALIENASI MASYARAKAT GAMBUT: DAMPAK PROGRAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERHADAP LIVELIHOOD MASYARAKAT DESA MANTANGAI HULU KABUPATEN KAPUAS
Judul Alienasi Masyarakat Gambut: Dampak Program
Pemberdayaan Masyarakat Terhadap Livelihood Masyarakat Desa Mantangai Hulu Kabupaten Kapuas Nama Jurnal Jurnal Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume dan Halaman Vol.8, No.1, Halaman 1-23 Tahun Terbit 2023 Penulis Hamid, I., Meilinda, S. Link Download *13585-39235-1-PB.pdf Reviewer Ipay Paidah Tanggal Reviewer 11 Maret 2024 Latar Belakang Masyarakat lokal telah hidup berpuluh-puluh tahun di atas ekosistem gambut, dengan kemampuan mengelola beragam sumber daya menjadi sumber livelihood. Mengapa ekosistem gambut kemudian cenderung mengalami kerusakan secara progresif dewasa ini? Jawaban yang sering dijumpai adalah teknologi yang kurang dan rendahnya pendidikan masyarakat. Permasalahan Sumber masalahnya adalah pihak-pihak yang melakukan pemberdayaan secara subjektif mendominasi gagasan- gagasan pemberdayaan, dan mengabaikan pengetahuan ekologis yang eksis pada masyarakat gambut. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pendekatan strategis pemberdayaan pada masyarakat gambut, serta realita dampak program pemberdayaan terhadap livelihood masyarakat Desa Mantangai Hulu. Sumber Data Data Primer: 1. Observasi 2. Wawancara Data Sekunder: 1. Studi dokumen yang relevan dengan topik penelitian. Metode Penelitian Pendekatan kualitatif Objek Penelitian Masyarakat desa Mantangai Hulu Kabupaten Kapauas Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh berbagai pihak di Desa Mantangai Hulu cenderung menerapkan pendekatan direct-action cum tradisional Kelebihan Penelitian Penelitian ini memadukan antara perspektif pemberdayaan masyarakat dengan sosiologi lingkungan. Hal tersebut yang menjadi nilai kebaruan yang ditawarkan dari penelitian ini. Temuannya menjadi perspektif baru dalam upaya mewujudkan pemberdayaan masyarakat pada lingkungan gambut yang berimplikasi pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan keberlanjutan ekosistem gambut. Diskusi/ Pemberdayaan masyarakat gambut haruslah menerapkan Rekomendasi pendekatan yang transformatif, yang titik klimaksnya ditandai dengan kemampuan masyarakat menetapkan keputusan-keputusan melalui transformasi pemikiran ekologis yang menjadi jaminan pengelolaan ekosistem gambut berkelanjutan.