Anda di halaman 1dari 8

PRA-PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN BIJI KARET (HEVEA BRASILIENSIS)


DALAM MENINGKATKAN PENGHASILAN MASYARAKAT SKALADI

DISUSUN OLEH:

KETUA: WAHYU ZAMZAMI (I1A116013-2016)


ANGGOTA:
1. SINTA NURJULAIHA (A1A315035-2015)
2. SYAH RUDI (I1A115017-2015)
3. TRI HANDAYANI (I1A115003-2015)
4. AME RISKI ARNIA SINULINGGA (G1D116089-2016)
5. POPPY PRATIWI (G1D116081-2016)
6. ELI SIMANJUNTAK (F1C315030-2015)
7. ETI YUSMALA SARI (I1A115024-2015)
8. RUDI ANTONO (I1A116002-2016)
9. AGUSTIN PUTRI LESTARI (I1A115003-2016)

UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2018
2

HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : Pengolahan dan Pemanfaatan Biji Karet (Hevea
Brasiliensis) dalam Meningkatkan Penghasilan Masyarakat
Skaladi
2. Tema Industri Kreatif
3. Nama Organisasi : Himpunan Mahasiswa Humaniora Ilmu Sejarah
(HIMA HUMANIS) bekerja sama dengan Sobat
Explorasi Anak Dalam Jambi (SEAD Jambi)
4. Ketua Pengusul
Nama Lengkap : Wahyu Zamzami
NIM : A1A116013
Program Studi/Jurusan : Ilmu Sejarah
Perguruan Tinggi : Universitas Jambi
No. Telp/HP : 082307136323
Email : wahyuuuzamzami@gmail.com
5. Jumlah Anggota Pengusul: 10 Orang
6. Dosen Pendampinh
Nama Lengkap : Selfi Mahat Putri, S.S., M.A
NIP/NIDN : 201508092014
No. Telp/HP : 081328772019
7. Lokasi Kegiatan/Mitra : Dusun Skaladi Desa Pelempang
Kelurahan/Kec : Mestong
Kabupaten/Kota : Muaro Jambi
Provinsi : Jambi
Jarak PT waktu tempuh ke lokasi desa (KM) : 35 KM
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan
9. Biaya Total (Rp) : Rp 41.054.000
Ditjen Belmawa (Rp) : Rp 45.000.000
Sumber lain (Rp) :-
Jambi, Maret 2018
Menyetujui,

Ketua HIMA HUMANIS Ketua Pelaksana

Syah Rudi Wahyu Zamzami


I1A115017 I1A116013

Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan dan alumni Universitas Jambi

Prof. Dr. Ir. Abdul Azis, M.Si


NIP. 19600309198803 1 002
3

A. JUDUL
“Pengolahan dan Pemanfaatan Biji Karet (Hevea Brasiliensis) dalam Meningkatkan
Penghasilan Masyarakat Skaladi”
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Skaladi merupakan daerah yang berada di wilayah Desa Pelempang, Kecamatan
Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jamb. Sebagian besar masyarakat Skaladi
merupakan Suku anak dalam yang telah mengalami proses transisi. Dimana masyarakat
skaladi masih sangat bergantung pada hasil hutan atau alam tetapi sudah memiliki
tempat tinggal tetap walaupun masih berada dipedalaman hutan dan telah memakai
pakaian.
Sebagian besar wilayah Skaladi di dominasi oleh pohon karet, namun
pemanfaatannya hanya sebatas penyadapan getah dikarenakan masyarakat belum
memiliki pengetahuan yang memadai untuk menambah nilai ekonomis karet. Salah satu
bagian dari karet yang dapat dimanfaatkan adalah biji karet. saat ini belum ada
masyarakat di Dusun Skaladi yang mengolah biji karet sebagai salah satu produk olahan
makanan karena terkandung zat sianida.
Melihat luasnya lahan karet di Dusun ini dan kandungan gizi yang ada, serta
belum adanya bentuk pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Skaladi,
maka akan sangat efisien jika dilakukan pembinaan pengolahan makanan dengan bahan
baku biji karet menjadi kue kering seperti nastar, bronis, dan bolu.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana mengembangakan kemampuan masyarakat skaladi dalam mengolah biji
karet menjadi makanan?
2. Bagaimana upaya peningkatkan ekonomi di Dusun Skaladi melalui olahan biji
karet?
D. TUJUAN
1. Memberikan kontribusi berupa pengetahuan tentang cara pengolahan biji karet
menjadi olahan makanan.
2. Agar bertambahnya pengetahuan masyarakat Skaladi tentang pengolahan dan
pemanfaatan biji karet menjadi olahan makanan.
3. Memberdayakan masyarakat Skaladi untuk meningkatan perekonomian melalui
pemasaran olahan biji karet.
4

E. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM


1. Terjadinya perubahan perilaku masyarakat skaladi menyadari olahan biji karet dapat
menghasilkan nilai jual tinggi.
2. Kerjasama dengan masyarakat Skaladi dapat terus terjaga dan dikembangkan
melalui kerja sama dengan pihak luar yang lebih luas.
F. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Mengembangkan kreatifitas masyarakat Skaladi dalam mengolah biji karet dan
bersaing dengan produk lainnya di pasaran.
2. Pengolahan biji karet akan dipublikasikan melalui web atau media sosial dalam
bentuk poster dan publikasi ilmiah di konferensi nasional/proceeding, maupun jurnal
nasional agar masyarakat umum mengenal produk yang dihasilkan.
G. MANFAAT PROGRAM
1. Terciptanya kegiatan harian masyarakat yang lebih kreatif dengan membuat olahan
dari biji karet.
2. Meningkatkan penghasilan masyarakat Dusun Skaladi melalui penjualan produk
olahan biji karet serta dapat menjadi ajang promosi produk khas daerah.
H. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Masyarakat Skaladi adalah Suku anak dalam yang penghasilannya hanya
bergantung pada hasil penjualan getah karet .Akses jalan menuju Skaladi ini cukup sulit
dengan kondisi jalan yang rusak dan tidak memadai yang dijadikan sebagai akses keluar
masuk warga. Skaladi terdiri dari 29 Kepala Keluarga dengan jarak rumah yang
berjauhan dan didominasi oleh lahan karet. Fasilitas umum yang terdapat di Dusun ini
hanya sebuah masjid yang menjadi tempat ibadah. Keadaan perekonomian masyarakat
Skaladi tergolong lemah karena masyarakat disana hanya menggantungkan hidupnya
pada hasil penjualan getah karet.
I. METODE PELAKSANAAN
1. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang dihadapi masyarakat Skaladi merupakan permasalahan dalam
bidang ekonomi. Profesi sebagai petani karet yang bekerja setengah hari banyak
menyisakan waktu luang yang tidak dimanfaatkan. Hasil dari penjualan getah karet
tidak dapat untuk mencukupi biaya makan sehari-hari. Maka dari itu, dengan adanya
5

pengolahan biji karet dapat menunjang perekonomian serta mengisi waktu luang
masyarakat.
2. Analisis Kebutuhan
Permasalahan utama di desa tersebut terletak pada Ekonomi yang disebabkan
tidak ada kegiatan inovatif bersifat ekonomis dalam memanfaatkan waktu luang
mereka. Oleh karena itu dilakukan pengembangan desa melalui pembinaan ekonomi
kreatif dalam mengisi waktu senggang mereka.
3. Penyusunan Program

Sosialisasi Diskusi Kelompok


(Program Melakukan
dengan Pihak-
Desa Binaan) Pembinaan
Pihak Terkait

1) Pelatihan
Keterampilan
Produksi Karya
2) Pelatihan bercocok Pendidikan Non
tanam Formal
3) Pengembangan
moral dan karakter

Evaluasi Program Monitoring


Bersama TIM dan Keberlanjutan Pembuatan
Pihak-Pihak yang Program Kepada TIM Laporan Akhir
Terkait Masyarakat Desa
Binaan

Gambar 1. Diagram Alir Susunan Program Ekonomi Kreatif


4. Pelaksanaan Program
1) Tahap Sosialisasi Mengenai E konomi Kreatif
Sosialisasi dan administrasi perizinan atas kegiatan perlu dilakukan kepada
masyarakat Skaladi agar kegiatan ini dapat dilakukan dengan lancar.
2) Tahap Kegiatan
Memberikan arahan kepada masyarakat mengenai Ekonomi Kreatif dan Inovatif
Melalui Pembinaan di Daerah Skaladi. Kemudian membuat Program Kerja untuk
menjalankan kegiatan-kegiatan agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan target yang
6

diinginkan. Kegiatan akan dilakukan setiap hari sabtu dan minggu selama 2 minggu
sekali.
3) Pembuatan Laporan Akhir
Pembuatan laporan akhir dilakukan setelah melakukan revisi laporan agar
dalam penyusunan laporan akhir diperoleh hasil yang lebih baik dari laporan awal.
5. Monitoring dan Evaluasi
1) Tahap Monitoring
Tahap Monitoring dilakukan agar proses keberlanjutan oleh Tim Pengelola
dari warga setempat yang masih membutuhkan pembimbingan dalam prsoes
pelaksanaan program.
2) Tahap Evaluasi Program
Tahap Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam pelaksanaan
program, dengan demikian kekurangan dapat diperbaiki. Tahap ini dilakukan oleh
Tim Pengabdian (Mahasiswa dan Dosen) bersama Tim Desa Binaan.
J. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu yang dibutuhkan oleh tim peneliti dimulai dari persiapan kegiatan
hingga evaluasi kegiatan adalah 6 bulan
K. KEMITRAAN
Dalam pelaksaan program hibah bina desa ini tentunya tim peneliti tidak dapat
melaksanakannya sendiri, pastinya tim peneliti membutuhkan kerja sama dengan
pihak-pihak yang dapat membantu mensukseskan kegiatan ini. Berikut adalah
pihak-pihak yang akan bekerja sama dalam pelaksaan program hibah bina desa :
1. masyarakat skaladi, terutama ibu-ibu rumah tangga
2. Mahasiswa dari Universitas Jambi
3. Anggota komunitas SEAD Jambi (Sobat Eksplorasi Anak Dalam).
L. RANCANGAN BIAYA
Anggaran Operasional Volunteer
Harga Jumlah Jumlah
No Keterangan
(Rp) (satuan) (Rp)
1 Transportasi *** 50.000 10 orang 500.000
Konsumsi (bahan pangan untuk
2 50.000 10 orang 500.000
dimasak selama 2 hari )
7

Total Rp 1.000.000
Rp
Rp 1.000.000 x 12 kali (*)
12.000.000
Ket : *** (transportasi menggunakan motor)
Anggaran Kebutuhan Rutin Pembinaan
Harga Jumlah Jumlah
No Keterangan
(Rp) (satuan) (Rp)
1 ATK - - 50.000
2 Buku panduan pengolahan biji karet 5.000 20 100.000
3 Konsumsi/snack (peserta pembinaan) 10.000 20 200.000
Total Rp 350.000

Rp 350.000 x 12 minggu pembinaan ( 6 bulan ) Rp 4.200.000

Anggaran membeli bahan BRONIS dan NASTAR biji karet


Harga Jumlah Jumlah
No Keterangan
(Rp) (satuan) (Rp)
1 Biji karet - 120 kg -
2 Tepung terigu 10.000 85 kg 850.000
3 Keju 7.000 60 kotak 420.000
4 Gula pasir 12.000 37 kg 444.000
5 Mentega 6.000 125 750.000
6 Coklat batang 18.000 25 kotak 450.000
7 Coklat bubuk 2.000 36 bungkus 72.000
8 Telur 42.000 62 piring 2.604.000
9 TBM 3000 10 botol 30.000
10 Vanili 20.000 5 kotak 100.000
11 Blue Band 10.000 120 1.200.000
12 Dancow 3.000 120 Shachet 360.000
13 Selai nanas 50.000 12 kg 600.000
14 Minyak Bimoli 15.000 4L 60.000
Total 7.940.000
8

Anggaran membeli bahan penunjang pengolahan biji karet


Harga Jumlah Jumlah
No Keterangan
(Rp) (satuan) (Rp)
1 Open besar 650.000 5 3.250.000
2 Baskom besar 35.000 5 1175.000
3 Mixer 650.000 3 1.950.000
4 Blender 750.000 3 2.250.000
5 Pisau 15.000 5 75.000
6 Loyang 50.000 10 500.000
7 Cetakan kue 1 set 100.000 1 100.000
8 Alat press 455.000 3 1.365.000
9 Palu 70.000 3 210.000
10 Tampih 70.000 5 350.000
11 Talenan 15.000 5 75.000
12 Baskom kecil 15.000 5 75.000
13 Ember 30.000 5 150.000
14 Kompor besar 500.000 5 2.500.000
15 Regulator 200.000 5 1.000.000
16 Gas 5 kg 400.000 5 2.000.000
Total 17.025.000
Total Keseluruhan : Rp 41.165.000
Terbilang : Empat Puluh Satu Juta Seratus Enam Puluh Lima Ribu
Rupiah

Anda mungkin juga menyukai