Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

SARASEHAN KEMANDIRIAN PANGAN


Model Kolaborasi Pentahelix untuk Kemandirian Pangan Ciayumajakuning

Halaman 1 dari 15
A. Dasar Pemikiran
Pengembangan sektor potensial merupakan kunci pembangunan sebuah kawasan.
Mengingat bagaimana wilayah Ciayumajakuning memiliki potensi di bidang
agrokompleks, maka perwujudan kemandirian pangan menjadi sangat relevan di
wilayah ini. Ciayumajakuning secara kolektif memiliki kawasan pantai, lautan,
pegunungan, sentra pertanian, perikanan air tawar, peternakan, dan juga industri.
Dari sisi infrastruktur, wilayah ini memiliki jalur lintas darat (tol/ non-tol), lajur
kereta api, pelabuhan, dan juga bandar udara. Sensus penduduk oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2020 mencatat bahwa ada sekitar 6,508 juta penduduk di
wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan). Jumlah
tersebut diprediksi akan terus bertambah seiring dengan aktivitas ekonomi yang
terus meningkat. Poin-poin diatas mengartikan bahwa wilayah Ciayumajakuning
sebenarnya sudah memiliki modal dasar dalam mendesain kemandirian pangan
yang berkelanjutan. Sayangnya, modal yang umumnya bersifat tangible itu tidak
dibarengi dengan pengembangan SDM dan sistem perencanaan yang baik.
Setidaknya ada beberapa poin yang menjadi problem penting di wilayah ini dalam
mengusahakan kemandirian pangan: (1) Kanalisasi pangan dari hulu ke hilir yang
masih belum dikelola secara profesional; (2) Potensi SDM yang belum
terintegrasi; (3) Peran lembaga pendidikan tinggi yang belum termanfaatkan
secara optimal; (4) Pola perilaku, kebiasaan, dan kesadaran masyarakat yang
masih belum mendukung keberlanjutan produksi pangan.
Sarasehan dengan tema “Model Kolaborasi Pentahelix Untuk Kemandirian
Pangan Wilayah Ciayumajakuning” merupakan kegiatan bersama yang
dilaksanakan oleh Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten
Cirebon. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Sarasehan dan diskusi terarah
yang bertujuan untuk menelaah potensi daerah dan menumbuhkan kesadaran
seluruh stakeholder yang berada di wilayah Ciayumajakuning akan pentingnya
kemandirian pangan. Agenda ini juga didesain sebagai wadah dan momentum
dalam merumuskan strategi sistemik guna menuntaskan problem pangan dan
mendukung ketercapaian kemandirian pangan di wilayah Ciayumajakuning.
Selain dikemas dalam bentuk sarasehan dan diskusi, pelaku UMKM pangan di

Halaman 2 dari 15
wilayah Cirebon dan sekitarnya juga akan hadir dalam agenda “pameran UMKM”
yang akan dilaksanaan secara bersamaan.
Tema yang dibawa pada Sarasehan ini lahir dari persoalan krusial yang ada di
wilayah Cirebon dan sekitarnya. Pengelolaan pangan mulai dari hulu sampai hilir
semestinya sudah terdesain dengan baik mengingat bahwa wilayah Cirebon,
Indramayu, Majalengka, dan Kuningan memiliki sumber daya alam yang lengkap
dalam mendulung kemandirian pangan. Belum lagi jika dilihat dari perspektif
sosial, budaya, dan potensi SDM yang ada, semestinya ada banyak hal yang bisa
lebih dioptimalkan guna mencapai kemandirian pangan. Bagaikan pisau bermata
dua, potensi alam dan sumberdaya manusia yang dimiliki Ciayumajakuning ini
dapat menjadi kekuatan besar atau justru menjadi kelemahan. Realitanya
pengembangan pangan belum terproyeksi secara integratif. Produksi bahan baku,
pengolahan, dan distribusi belum dikelola secara profesional. SDM pelaku usaha
tani, industri, dan rantai pasok di pasar belum menemukan titik temu yang saling
menguntungkan, dan masih banyak persoalan pangan yang belum terselesaikan.
Atas dasar hal tersebut, Sarasehan ini diharapkan mampu menjadi solusi sekaligus
melahirkan rumusan proyeksi dalam mewujudkan kemandirian pangan di wilayah
Ciayumajakuning.
Oleh karenanya, Sarasehan ini diharapkan menjadi momentum yang tepat bagi
seluruh stakeholder di wilayah Ciayumajakuning dalam menyelesaikan persoalan-
persoalan di atas serta mewujudkan kemandirian pangan melalui model kolaborasi
pentahelix untuk mewujudkan industri pangan terintegrasi. Artinya, industri
pangan didesain sejak hulu (pendampingan budidaya, rekonstruksi model bisnis,
peningkatan kesejahteraan petani gurem, dll) sampai dengan hilir (koorporasi
pertanian rakyat, introduksi teknologi terkini, dsb). Dengan langkah tersebut,
maka perwujudan kemandirian pangan bukan hanya tentang usaha pemenuhan isi
perut masyarakat, melainkan tentang bagaimana pangan dapat menjadi oase
peradaban yang madani dan berkelanjutan.

B. Tema Kegiatan
“Integrated Farming Dengan Model Kolaborasi Pentahelix Untuk
Kemandirian Pangan Wilayah Ciayumajakuning”

Halaman 3 dari 15
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan Sarasehan ini dalam rangka:
1. Membangun kesadaran kepada seluruh stakeholder yang berada di
wilayah Ciayumajakuning akan pentingnya kemandirian pangan;
2. Merumuskan sistem untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada
guna menyelesaikan problem pangan di wilayah Ciayumajakuning;
3. Merumuskan strategi sistemik perwujudan kemandirian pangan di
wilayah Ciayumajakuning.

D. Output Kegiatan
Sarasehan ini diharapkan melibatkan banyak stakeholder Ciayumajakuning
yang terdiri dari dan bersepakat untuk membangun Pusat Industri Pangan
Terintegrasi di Kabupaten Cirebon, Majalengka, Kuningan dan Indramayu
sebagai langkah strategis perwujudan kemandirian pangan di wilayah
Ciayumajakuning.
E. Waktu & Tempat Kegiatan
1. Studi Lapang
Hari/Tanggal : Minggu, 04 Desember 2022
Waktu : 09.00 – 15.00 WIB
Tempat : Desa Tegal Karang, Palimanan, Kabupaten Cirebon
Bentuk : Kunjungan ke tempat Produksi Pupuk Organik

2. Sarasehan Tokoh
Hari/Tanggal : Senin, 05 Desember 2022
Waktu : 09.00 – 15.00 WIB
Tempat : Kafe Lawangabang, Kec. Kesambi, Kota Cirebon
Bentuk : Diskusi dengan metode World Coffee Method

3. Webinar
Hari/Tanggal : Minggu, 06 Desember – Selasa, 08 Desember 2022
Waktu : 09.00 – 15.00 WIB

Halaman 4 dari 15
Tempat : Platform Zoom Metting
Bentuk : Diskusi Interaktif Via Zoom

4. Seminar Kemandirian Pangan


Hari/Tanggal : Kamis, 10 Desember 2022
Waktu : 09.00 – 15.00 WIB
Tempat : Pemda Kota Cirebon
Bentuk : Diskusi Panel dan Pameran UMKM

F. Peserta Kegiatan
1. Studi Lapangan
Peserta kegiatan terdiri dari pelajar dan mahasiswa di Wilayah
Ciayumajakuning

2. Sarasehan Tokoh
Peserta kegiatan ini antara lain:
1. Perwakilan Kelompok Tani-nelayan di Wilayah Ciayumajakuning
2. Lembaga Keuangan.
3. Kepala daerah se-ciayumajakuning.
4. Ketua komunitas kepala desa se-ciayumajakuning.
5. Akademisi.
6. Perwakilan komunitas pesantren.
7. LSM terkait dengan kegiatan wirausaha & pertanian

3. Webinar
Peserta kegiatan terdiri dari Mahasiswa dan Umum.

4. Seminar Kemandirian Pangan


Peserta kegiatan terdiri dari:
1. Kepala Daerah di wilayah Ciayumajakuning
2. Kepala Dinas terkait di wilayah Ciayumajakuning
3. Praktisi Pertanian/ Pangan

Halaman 5 dari 15
4. Akademisi
5. Mahasiswa
6. Masyarakat Umum

G. Narasumber
 Studi Lapang
Pembicara:
Bapak Roja’i (Produsen Pupuk Organik)

 Sarasehan Tokoh
Pembicara:
1. Perwakilan Kelompok Tani-nelayan di Wilayah Ciayumajakuning
2. Lembaga Keuangan.
3. Kepala daerah se-ciayumajakuning.
4. Ketua komunitas kepala desa se-ciayumajakuning.
5. Akademisi.
6. Perwakilan komunitas pesantren.
7. LSM terkait dengan kegiatan wirausaha & pertanian

 Webinar
Pembicara:
1. Prof.Dr.H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H. (Menteri
Pertanian)
2. Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. (Ketua Umum ICMI pusat/Rektor
IPB)
3. Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS (Penasehat Menteri kelautan RI)
4. Prof.Dr.Ir. Nuhfil Hanani, AR.,MS. (Rektor Universitas Brawijaya
Tahun 2018-2022)
5. Ibu Hj. Nuraeni, S.Sos.,M.Si (Anggota Komisi IV DPR RI)
6. H. Arief Prasetyo Adi, S.T.,M.T. (Ketua Badan Pangan Nasional)
7. Bapak Robby Badruddin (Ownwe PT KABEPE Chakra)

Halaman 6 dari 15
 Seminar Kemandirian Pangan
Keynote Speaker:
Ir. Soenoto (Pengusaha dan Tokoh Masyarakat Ciayumajakuning)
Pembicara:
1. Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. (Ketua Umum ICMI pusat/ Rektor
IPB)
2. Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS (Penasehat Menteri kelautan RI)
3. Kepala Bank Indonesia Cirebon
4. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat
5. Sudarmoko (Konsultan dan Praktisi Pangan)

H. Materi Pembahasan
Diskursus seminar dibagi menjadi lima fokus:
1. Peningkatan hasil produksi pertanian dengan integrasi dan pendekatan
IPTEK.
2. Rekonstruksi model bisnis pertanian rakyat;
3. Pembangunan model pertanian terintegrasi;
4. Kanalisasi produk pertanian di era digital;
5. Rekayasa sistem pasar tradisional menuju moderen dalam mendukung
produk pangan lokal.
Materi kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk dialog dua arah untuk
merumuskan langkah konkret seperti pembahasan program kerja, rencana
tindak lanjut, kerjasama bisnis, pembangunan pusat industri, dan lain-lain.

Halaman 7 dari 15
I. Agenda Acara
 Studi Lapang
Waktu Acara PIC
06.00 – 07.00 Persiapan Keberangkatan Panitia
Perjalanan ke Desa Tegal
07.00 – 08.00 Karang, Palimanan, Kabupaten Panitia
Cirebon
Pembukaan MC
Sambutan-sambutan:
 Ahmad Abyan Aushaf (Ketua
pelaksana)
08.00 – 08.30  dr.H. Asad, Sp.THT-KL (Ketua
Panitia
umum ICMI Kabupaten
Cirebon)
 Bapak Roja’i (Tuan rumah/
Produsen Pupuk Organik)
08.30 – 09.30 Kunjungan Lapang Panitia
09.30 – 10.30 Praktik Produksi Pupuk Organik Panitia
10.30 – 11.15 Diskusi Panitia
11.15 – 11.30 Ramah Tamah dan Foto Bersama Panitia
11.30 – 11.35 Penutupan MC

Halaman 8 dari 15
 Sarasehan Tokoh
Waktu Acara PIC
08.30 – 09.00 Registrasi Peserta Panitia
Pembukaan MC
Menyanyikan lagu:
MC
Indonesia Raya
Laporan Ketua Panitia Panitia
Sambutan-sambutan:
 Ahmad Abyan Aushaf (Ketua
09.00 - 10.00 pelaksana)
 dr.H. Asad, Sp.THT-KL (Ketua
umum ICMI Kabupaten Panitia
Cirebon)
 Ir. Soenoto (Pengusaha dan
Tokoh Masyarakat
Ciayumajakuning)
10.00 – 10.15 Keynote Speaker Panitia

Sesi 1
10.15 s.d. 11.00 Panitia

11.00 s.d. 11.45 Sesi 2 Panitia


Istirahat dan sesi bebas kunjungan
11.45 s.d. 12.30 Panitia
pameran UMKM
12.30 s.d. 13.15 Sesi 3 Panitia

Halaman 9 dari 15
 Webinar
Waktu Acara PIC
08.30 – 09.00 Registrasi Peserta Panitia
Pembukaan MC
Menyanyikan lagu:
MC
Indonesia Raya
09.00 – 09.30 Laporan Ketua Panitia Panitia
Sambutan-sambutan:
Ketua umum ICMI Kabupaten Panitia
Cirebon
09.30 – 10.15 Pembicara 1
10.20 – 11.05 Pembicara 2 Panitia
11.10 – 11.55 Pembicara 3 Panitia
11.55 – 12.00 Penutupan MC

Halaman 10 dari 15
 Seminar Kemandirian Pangan
Waktu Acara PIC
08.30 – 09.00 Registrasi Peserta Panitia
Pembukaan MC
Menyanyikan lagu:
MC
Indonesia Raya
Laporan Ketua Panitia Panitia
09.00 - 10.00
Sambutan-sambutan:
 Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah
Panitia
 Ketua umum ICMI Cirebon Raya
 Direktur Bank Indonesia Cirebon
10.00 – 10.15 Keynote Speaker Panitia

Sesi 1
10.15 s.d. 11.00 Panitia

11.00 s.d. 11.45 Sesi 2 Panitia


Istirahat dan sesi bebas kunjungan
11.45 s.d. 12.30 Panitia
pameran UMKM
12.30 s.d. 13.15 Sesi 3 Panitia

Halaman 11 dari 15
J. Biaya Kegiatan
Keseluruhan Komponen pembiayaan yang dibutuhkan untuk kegiatan ini
dijelaskan dengan rincian sebagai berikut:
1. Narasumber
a. Transportasi Narasumber 7 orang
b. Akomodasi Narasumber 7 orang
c. Konsmusi Narasumber 7 orang
2. Pembuatan Dokumen
a. Rancangan Naskah Akademik Integrated Farming
3. Kesekretariatan
a. ID card Panitia 20 orang
b. ID card peserta 75 orang
c. Seminar Kit Peserta 75 orang
2. Kebutuhan Panitia (Persiapan)
a. Konsumsi 20 orang x 10 hari
b. Transportasi 20 orang x 10 hari
3. Pubdekdok
a. Banner 2 pcs
b. Backdrop 1 pcs
b. Sewa Kamera 2 unit
c. Biaya desain dan editing

Halaman 12 dari 15
K. Kepanitiaan

Ketua Pelaksana : Ahmad Abyan Aushaf


Sekertaris Pelaksana : Karmenita
Ade Liyani
Bendahara Pelaksana : Liza Nuramallia
Dea Rizka Fathulaela
Koordinator Lapangan : Kevin Nicholas Siwy
Divisi Acara : Hadisfied Rama Suhada
Indri Sari Rahayu
Nina Apriyanti
Herlinda Rahayu
Diah Ade Liana
Bubun Burhanudin
Divisi Humas : Dede Isma
Yusuf Hendrawan
Aisyah Nur Rahmah
Wahyu Fatahillah
Divisi PDD : Vivi Fadhilah Safitri
(Publikasi, Desain, Dokumentasi) Fathan Al-Farisi
Rendi Yusuf
Nardo Pedro
Naziha Azzahra
Salsabila Anisa Sirrinqoufin
Divisi TKP : Wildan
(Transportasi, Komunikasi, Muhammad Nurhadi
dan Perlengkapan) Mulyani Indahsari
Rosiana Legita
Divisi Konsumsi : Rosita Julianti
Pramadhan
Nur Wulan Imadri

Halaman 13 dari 15
Halaman 14 dari 15
L. Penutup
Demikian Proposal Sarasehan dengan tema “Integrated Farming Dengan
Model Kolaborasi Pentahelix Untuk Kemandirian Pangan
Ciayumajakuning” dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dukungan moril maupun materiil dari berbagai pihak sangat dibutuhkan demi
kelancaran kegiatan tersebut.

Cirebon, 07 November 2022


Mengetahui,
Ketua KADIN Kabupaten Cirebon Ketua ICMI Kabupaten Cirebon.

H. Edi Baredi dr. Asad, Sp. THT-KL

Halaman 15 dari 15

Anda mungkin juga menyukai