Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang
Problematika kehidupan sosial politik dan hubungan tata negara merupakan bagian dari
kehidupan nasional dimana untuk menciptakan Pemerintahan yang baik maka Pemerintah
pusat harus mempertimbangkan aturan yang menunjang pada kemampuan pemerintahan
sesuai dengan gagasan yang ada secara signifikan. Pemerintah negara kesatuan dalam
kedudukan dan tanggung jawabnya menerapkan garis kebijaksanaan politik dan hukum
nasional di wilayah negara kesatuan itu; sementara pemerintah daerah yang
kedudukannya sebagai Subordinated, berperan untuk melaksanakan tanggung jawab
konsep politik dan hukum nasional mengenai pemerintahan daerah dalam rangka
kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi dan kesatuan pertahanan.
Kepentingan kemajuan Kinerja pemerintah yang terus berkelanjutan secara signifikan
membuat pemerintah harus mencari cara mendelegasikan kekuasaannya menjadi
pemerintah yang mandiri. Jika dilihat dari segi Prinsipnya, Negara Kesatuan memusatkan
seluruh kegiatan rumah tangganya kepada kekuasaan tertinggi yaitu Pemerintah Pusat
(Central Goverment) tanpa ada campur tangan atau pelimpahan kekuasaan lainnya seperti
kepada Pemerintah Daerah (Local Goverment). Dalam suatu negara Kesatuan, terdapat
asas bahwa segenap urusan negara tidak dibagi antara pemerintah pusat (Centra
Goverment) dengan pemerintah daerah (Local Goverment) sedemikian rupa, sehingga
urusan negara dalam negara kesatuan itu tetap merupakan suatu kebulatan dan bahwa
pemegang kekuasaan tertinggi di negara itu ialah Pemerintah Pusat. Maka Prinsipnya,
asas yang dianut dalam ketatanegaraan Republik Indonesia sebagai suatu negara kesatuan
sesuai dengan ketentuan UUD 1945. Kemajuan perkembangan di ranah sosial politik
menjadikan trobosan baru bagi pemerintah untuk menciptakan regulasi baru yang tidak
bertentangan dengan peraturan yang sebelumnya seperti regulasi yang ditetapkan oleh
Pemerintah pusat untuk menjadikan pemerintahan yang mandiri salah satunya adalah
memberi kepercayaan secara penuh kepada pemerintah daerah untuk mengelola rumah
tangganya sendiri. Pemerintah daerah yang semula berjalan karena ditargetkan oleh
Pemerintah pusat kini menjadi mandat, menjadi tantangan baru bagi Pemerintah daerah.
Secara sistem pemerintahan, hal ini merujuk kepada sistem dekonsentrasi dimana kepada
daerah akan diberikan kesempatan untuk mengurus rumah tangganya sendiri sedangkan
otonomi daerah itu akan diberikan seluas-luasnya. ( kutipan dari buku Solly Lubis
hal.153)

Bahwa esensi yang terkandung dalam ketenuan pasal 18 UUD 1945 pertama, adanya
daerah otonomi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah yang didasarkan pada asas
desentralisasi. Kedua, satuan pemerintahan tingkat daerah menurut UUD 1945 dalam
penyelenggaraannya dilakukan dengan “memandang dan mengingati dasar
permusyawaraahan dalam sistem pemerintahan negara”. Ketiga, Pemerintahan tingkat
daerah harus disusun dan diselenggarakan dengan “memandang dan mengingati hak-hak
asal-usul dalam daerah-daerahyang bersifat istimewa”. Hak melakukan pemerintahan
sendiri sebagai sendi kerakyatan dalam sebuah negara kesatuan tidak lain berarti
otonomi, yaitu hak untuk mengatur dan mengurus rumah Tangga sendiri. Dengan
demikian, makin kuat alasan bahwa pemerintahan dalam susunan daerah besar dan kecil
menurut pasal 18 tidak lain dari pemerintahan yang disusun atas dasar otonomi.

B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Kerangka Pemikiran
F. Metode Penelitian

Anda mungkin juga menyukai