JENIS-JENIS ARBRITASE
KOMPETENSI & KEWENANGAN BADAN ARBRITASE
SYARAT PENGANGKATAN, PENGEMBALIAN SERTA HAK
DAN KEWAJIBAN ARBITER
HAK INGKAR
Arbritase
Arbritase untuk menyelesaikan konflik di bidang Tata Negara
Khusus
BANI sebagai salah satu alternatif penyelesaian snegketa yaitu sebagai pihak ketiga (pihak
netral) yang ditunjuk para pihak sebagai juru pemisah/ “Orgainizing Body” sebagai fasilitator.
Kewenangan BANI dalam menyelesaikan sengketa yaitu sebagai forum penyelesaian sengketa
yang menyediakan jasa-jasa, seperti negosiasi, mediasi dan konsiliasi, dan pemberian pendapat
yang mengikat sesuai peraturan dan prosedur BANI, dan prosedur yang disepakati oleh para
pihak (pemohon dan termohon) yang berkepentingan.
1. Sengketa yang dapat diselesaikan melalui arbritase
– Hanya sengketa di bidang perdagangan dan mengenai hak yang menurut hukum &
peraturan perundang-undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa
Ketentuan tersebut terdapat dalam UU No.30 tahun 1999
– Sengketa yang tidak dapat diselesaikan melalui arbritase hanya sengketa yang
menurut peraturan perundang-undangan tidak dapat diadakan perdamaian (hukum
keluarga, pailit dan penyelesaian susunan pengurus & perubahan permodalan
dalam perseroan)
2. Pendapat yang mengikat “Binding Opinion” (Pasal 52 UU No.30/1999)
– Pendapat yang mengikat mengenai suatu persoalan berkenaan dengan perjanjian tersebut. Seperti
mengenai penafsiran ketentuan yang kurang jelas, penambahan atau perubahan pada ketentuan yang
berhubungan dengan timbulnya keadaan baru dan lain-lain.
– Dengan diberikannya pendapat oleh lembaga arbritase tersebut kedua belah pihak terikat padanya dan
salah satu pihak yang bertindak bertentangan dengan pendapat itu akan dianggap melanggar perjanjian.
– Binding Opinion : merupakan pendapat yang diberikan oleh suatu Lembaga arbritase terhadap
persoalan yang diajukan oleh para pihak dalam suatu kontrak/ perjanjian mengenai masalah tertentu
dari perjajian itu yang sifatnya mengikat bagi para pihak.
– Konsekuensinya, jika ada pihak dalam perjanjian yang melanggar/ bertindak bertentangan dengan
binding opinion yang dikeluarkan oleh lembaga arbritase, maka pihak tersebut dianggap telah
melanggar perjanjian.
SYARAT PENGANGKATAN, PENGEMBALIAN,
SERTA HAK & KEWAJIBAN ARBRITER
• Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda sampai dengan derajat kedua
dengan salah pihak bersengketa
• Tidak mempunyai kepentingan finansial atau kepentingan lain atas putusan arbritase, dan
• Memiliki pengalaman serta menguasai secara aktif di bidangnya paling sedikit 1 tahun
2. Hak & Kewajiban Arbriter
– Terikat untuk menerapkan tata cara secara pantas (Equitable) menghargai & menghormati prinsip
perlakuan yang tidak memihak & menghormati para pihak untuk di dengar
– Menyelesaikan & memberi putusan dalam waktu sesingkat-singkatnya sesuai waktu yang
ditetapkan
– Selama pemeriksaan berhak memperoleh Kerjasama yang jujur & terbuka dari para pihak
– Tidak dapat dituntut karena isi putusannya kecuali terbukti memihak atau tidak independen
3. Pengambilan Keputusan Arbriter Tunggal/ Majelis Arbritase
3) Putusan Arbritase BAPMI dalam suatu Majelis Arbritase diputuskan atas dasar
musyawarah untuk mufakat, jika tidak tercapai, putusan diambil atas dasar
suara terbanyak (Voting) dengan memberikan hak pencantuman dissenting
opinion.
HAK INGKAR
Sebagai hak yang melekat pada para pihak untuk mengajukan tututan ingkar/ pengingkaran untuk
mengganti arbriter yang dipandang tak dapat menjalankan tugasnya dengan baik akibat adanya
benturan kepentingan.
1. Penyaluran
2. Alasan Diajukan Hak Ingkar
3. Prosedur Pengajuan Hak Ingkar
4. Kapan & Dapat Diajukan Hak Ingkar
5. Bagaimana Cara Mengajukan Hak Ingkar
6. Arbriter Tidak Bias Bersedia Mundur
TERIMAKASIH