Anda di halaman 1dari 18

PENYAKIT

DP3I
KELOMPOK 13
AINI ZULAIKAH
RIZKA FULMA WILDANI
ARNITA JULIANTI
Apa itu PD3I ?
PD3I merupakan penyakit yang
diharapkan dapat diatasi dengan
program imunisasi,adapun
penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I)
seperti penyakit DPT (difteri,
pertusis, tetanus) dan hepatitis.
PENYAKIT DIFTERI
Penyakit difteri adalah
penyakit infeksi yang di
sebabkan oleh bakteri
Diphteriae. Gejala antara lain
demam, lesu, pucat , sakit
kepala, anoreksia sehingga
penderita sangat lemah.
Gejala umum biasa di sertai
pilek, sesak nafas,nyeri telan
, suara serak .
ETIOLOGI DIFTERI DAN GEJALA KLINIS
DIFTERI
Kuman penyebab adalah corynebacterium
diphtheriae .infeksi oleh kuman sifatnya tidak invasif,
tetapi kuman dapat mengeluarkan toxin ,yaitu
eksotoksin. toksin ini mempunyai efek patologik
sehingga menyebabkan orang jadi sakit.

GEJALA KLINIS:
Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang
menutupi tenggorokan dan amandel
Sakit tenggorokan dan suara serak
Pembekakan kelenjar limfa pada leher
Hidung beringus
Demam dan menggigil
Sulit bernapas atau napas cepat
Lemas dan lelah
Epidemiologi Difteri dan
Pencegahannya
Orang
Tempat
Waktu

Pencegahan difteri dengan dapat di lakukan dengan vaksin


yaitu :
Langkah paling efektif untuk penyakit adalah dengan vaksin
pencegahan difteri tergabung dalam vaksin DPT. Vaksin ini
meliputi difteri,tetanus,dan pertusis atau batuk rejan. Vaksin
DPT termasuk dalam 5 imunisasi wajib bagi anak-anak di
indonesia pemberian vaksin ini di lakukan 5 kali pada saat
anak berusia 2 bulan,4 bulan, 6 bulan, satu setengah tahun,
dan 5 tahun.
PERTUSIS

Pertusis artinya batuk yang


intensif, merupakan penyakit
infeksi saluran pernafasan akut
yang dapat menyerang setiap
orang yang rentan seperti anak-
anak yang tidak diimunisasi
atau pada orang dewasa
dengan kekebalan menurun.
ETIOLOGI PERTUSIS dan GEJALA
KLINIS

Bordetella pertusis adalah satu-satunya penyebab


pertusis endemis dan penyebab biasa pertusis
sporadis, terutama karena manusia merupakan
satu-satunya host untuk spesies ini.

Penyakit ini dapat berlangsung selama 6 minggu atau


lebih dan terbagi dalam 3 stadium:
1. STADIUM KATARALIS
2. STADIUM SPASMODIC
3. STADIUM KONVALENSI
Patofisiologi Pertusis dan
Epidemiologi

Bordella pertusis menghasilkan beberapa bahan


aktif secara biologis, banyak darinya dimaksudkan
untuk memainkan peran dalam penyakit dan
imunitas.

Epidemiologi:
Pertusis adalah satu dari penyakit-penyakit yang
paling menular, dapat menimbulkan attack rate 80-
100% pada penduduk yang rentan.
Pencegahan

Imunisasi aktif
Eritromisin efektif untuk pencegahan pertussis
pada bayi-bayi baru lahir dan ibu-ibu dengan
pertussis.
Kontak intim yang berumur
Orang-orang yang kontak dengan penderita
pertussis yang belum mendapat imunisasi
sebelumnya, diberikan eritromisin selama 14 hari
sesudah kontak diputuskan. Jika ada kontak tidak
dapat diputuskan, eritromisin diberikan sampai
batuk penderita berhenti atau mendapat
eritromisin selama 7 hari. Vaksin pertussis
monovalen dan eritromisin diberikan pada waktu
terjadi epidemi.
PENYAKIT TETANUS
Tetanus adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh bakteri
yang hidup di tanah, yaitu bakteri
Clostridium tetani ialah
organisme penyebab penyakit
tetanus yang mampu hidup
bertahun-tahun di tanah dalam
bentuk spora.
Etiologi dan Gejala Klinis Tetanus

Penyebab dari penyakit tetanus ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut :

Kuman Clostridium Tetani.


Pemotongan tali pusat bayi menggunakan alat yang tidak bersih atau steril.
Pada ibu hamil tidak mendapat imunisasi TT (Tetanus Toksoid) dengan
lengkap.
Kuman gram positif
Bakteri pada tetanus bersifat obligat anaerob

Ada tiga macam gejala tetanus yang dikenal secara klinis :


Localited tetanus (tetanus lokal
Cephalic tetanus
Generalized tetanus.

Selain itu ada lagi pembagian berupa neonatal tetanus yaitu :


Neonatal tetanus, biasanya disebabkan infeksi Clostridium tetani yang masuk
melalui tali pusat pada saat pertolongan pesalinan.
Patofisologi dan epidemiologi
tetanus
Clostridium tetani masuk ke dalam tubuh manusia biasanya
melalui luka dalam bentuk spora. Penyakit akan muncul bila spora
tumbuh menjadi bentuk.

a). Triad Epidemiologi


Agent
Host
Enviroment

b). Transmisi
Tetanus tidak ditularkan dari orang ke orang. Luka , baik
besar ataupun kecil menjadi jalan masuknya bakteri yang
menyebabkan tetanus (Clostridium tetani), sekaligus menjadi tempat
berkembang dan menghasilkan racun.
Pencegahan tetanus

Mencegah penyakit tetanus melalui vaksinasi adalah


jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-
anak, vaksin tetanus diberikan sebagian dari vakksin
DPT ( difteri, pertusis, tetanus). Pada orang dewasa
sebaiknya menerima booster.

Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam)


harus dibersihkan secara teliti karena kotoran dan
jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan
bakteri Clostridium tetani.
PENYAKIT HEPATITIS

Hepatitis adalah suatu


penyakit peraadangan
pada jaringan hati yang
disebabkan oleh infeksi
virus yang menyebabkan
sel-sel hati mengalami
kerusakan sehingga
tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
ETIOLOGI dan GEJALA KLINIS HEPATITIS

Beberapa virus penyebabnya adalah :


Virus hepatitis A.
Virus hepatitis B.
Virus hepatitis C.
Virus hepatitis D.
Virus hepatitis E.
Hepatitis F.
Hepatitis G

Gejala klinis
Stadium Praikterik selama 4-7 hari.
Stadium ikterik yang berlangsung selama 3-6 minggu.
Stadium pascaikterik (rekonvalensi).
Patofisiologi dan EPIDEMIOLOGI
Hepatitis

Yaitu perubahan morfologi yang terjadi pada hati, seringkali


mirip untuk berbagai virus yang berlainan.

Epidemiologi
Virus hepatitis merupakan sebuah fenomena Gunung es,
dimana penderita yang yang tercatat atau yang datang ke
layanan kesehatan lebih sedikit dari jumlah penderita
sesungguhnya. Mengingat penyakit ini adalah penyakit
kronis yang menahun, dimana pada saat orang tersebut
terinfeksi, kondisi masih masih sehat dan belum menunjukan
gejala dan tanda-tanda yang khas, tetapi penularanya terus
berjalan.
Pencegahan Penyakit
Hepatitis

Pencegahan virus hepatitis ini sangat penting karena


saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus,
sehingga satu-satunya jalan untuk mencegah hepatitis
jvirus adalah dengan cara vaksinasi, tetapi pada saat ini
baru ada vaksin hepatitis B, karena hepatitis B yang
paling banyak diselidiki baik mengenaai perjaalanan
penyakitnya maupun komplikasinya.
Ada dua vaksin hepatitis B yaitu vaksi yang dibuat dari
darah manusia yang telah kebal hepatitis B dan vaksin
hepatitis yang dibuat dari perekayasaan sel ragi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai