Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH

PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN

Oleh

Selprise ( 1906026003)
Arif ( 1906026026)
Chella Nur Kumala ( 1906026007)
Margaretha Yolanda ( 1906026033)

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2021
ISI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengumpulan data penyuluh yang kami lakukan dengan cara


mewawancarai narasumber langsung ke lapangan dan berdiskusi secara terbuka
mengenai kondisi penyuluh kelompok budidaya. Narasumber sebagia penyuluh
kelompok pembudidaya berada di wilayah Kota Samarinda,Kelurahan Lok
Bahu,Kecamatan Sungai Kunjang,Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan hasil
pengumpulan data dari narasumber yang di wawancarai dengan beberapa
pertanyaan yang di siapkan untuk narasumber, di dapatkan hasil wawancara
sebagai berikut :

1) Latar belakang dilakukannya program penyuluhan perikanan:


Pindahan dari tambak jarring apung bekas tambang karena
perusahaan mau memakai wilayah nya nelayan terpaksa harus pindah ke
daerah lok bahu danau panorama yang pas untuk tambak jaring apung
maka nelayan meneruskan usaha mereka di danau ini ujar narasumber

2) Profil program penyuluh perikanan:


 Nama: Bapak Agung Sarjono
a) Tujuan: Melanjutkan usaha yang lama
b) Bentuk program: Fokus ke produksi dan kolompok masyarakat.
c) Periode: ± 2 tahun ( awal pandemic covid-19)
d) Tempat: Kelurahan Lok Bahu,Kecamatan Sungai Kunjang,Kota
Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur
e) Sasaran dan pelaksanaan: Masyarakat yang ingin usaha perikanan
 Apakah ada mitra lain?apa perannya?
Untuk mitra kelompok ini masih tahap mencari karena kelompok
nelayan nya masih terbilang baru ujar narasumber.

3) Bagaimana cara inisiator program mengenali kebutuhan masyarakat yang


akan melaksanakan program?
Dengan melihat potensi yang masih bisa terus bisa di
kembangkan maka narasumber menginisiasi program perikanan yang
yang dapat membuat masyarakat makin produktif dan berkembang

4) Apakah kelompok masyarakat dampingan dilibatkan dalam setiap


tahapan pelaksanaan program? (Perencanaan, pelaksanaan, berbagi
manfaat, monev)
Pasti terlibat karena masyarakat inilah objek utama dari program,
agar kelompok masyarakat terlatih dan bisa mandiri ujar narasumber.

5) Apa strategi komunikasi program untuk membangun kesadaran/motivasi


masyarakat dan mendapat dukungan publik (desain pesan, pemilihan
media, metode komunikasi, branding)
Fokus produksi karena tambak jaring apung ini masih baru kalau
produksi bagus maka dengan sendiri nya masyarakat akan mengetahui
bahwa tambak ini memiliki produksi yang bagus maka masyarakat akan
tertarik untuk membeli hasil produksi perikanan nya , ujar narasumber

6) Bagaimana proses pengorganisasian masyarakat yang dilakukan?


(pembentukan kelompok, proses legal, penguatan administrasi, metode
pendampingan)
Karena kelompok nelayan tambak apung ini masih baru , untuk
pengorganisasian nya pun masih bertahap , dari kelompok sudah
terstruktur tapi masih tahap menuju pelegalan dari dinas perikanan agar
memudahkan kelompok nelayan ini mendapatkan layanan dan bantuan
pemerintah

7) Bagaimana pendekatan / metode kerja untuk memperkuat kapasitas teknis


manajerial kelompok masyarakat ?
Pembudidaya/kelompok di Lok Bahu dalam proses budidaya
meningkatkan produksi, aktif dalam melakukan survei keramba sehingga
terpacu untuk menambah kapasitas produksi, dan mengikuti petunjuk
teknis yang telah dibuat atau disiapkan serta memberikan arah
pengembangan untuk usaha tersebut.

8) Bagaimana proses penentuan indikator keberhasilan & kegagalan program


?
Pada saat pembudidaya melakukan hasil panen dari produksi
terlihat hasil panen pada tahap pertama menghasilkan 100 kuintal,
sedangkan pada tahap panen selanjutnya mengalami peningkatan 200
kuintal hasil dari produksi yang terus meningkat sehingga dapat memenuhi
permintaan pasar yang terus terpenuhi dapat menjadikan sebagai indikator
dari keberhasilan kelompok budidaya. Sedangkan pada saat penyuluh
melakukan evaluasi peningkatan selama 1 sampai 2 tahun dalam produksi,
jika melihat perkembangan pembudidaya tidak ada peningkatan baik dari
kapasitas produksi maka kelompok budidaya tersebut gagal dalam
indikator keberhasilan.
9) Bagaimana strategi meraih dukungan pendanaan program secara
berkelanjutan dan transparan ?
Dalam aspek anggaran setiap pembudidaya menyesuaikan setiap
kebutuhan atau kegiatan yang dilakukan menggunakan dana pribadi dari
masing-masing perorang kemudian dijadikan satu dengan anggota lain.
Dalam aspek sarana kerja itu yang terpenting adalah berjalan secara
legalitas dan mengelola dari yang sudah ada.
10) Bagaimana strategi program untuk membangun keswadayaan dan
kemandirian kelompok ?
Setiap anggota harus mampu meyakinkan satu sama lain bahwa
akan ada hal-hal yang bermanfaat bagi mereka dapatkan lewat inovasi-
inovasi, wawasan, pengembangan ekonomi kerakyatan. Serta dinamika
kelompok dalam kemitraan usaha, yang bisa memberi nilai guna bagi
mereka baik dari segi sosial-ekonominya dan saling tukar pendapat satu
sama lain atau evaluasi monitoring.

11) Apakah proses terminasi program dipersiapkan secara gradual :


Usaha kegiatan budidaya keramba jaring apung di kelurahan Lok
Bahu ini jika panen masih bersifat perorangan dan untuk proses
terminasinya / kelanjutan usaha budidaya ini dilanjutkan oleh anak-anak
atau antar keluarga narasumber itu sendiri, karena usaha kegiatan budidaya
ini bukan usaha kelompok murni tetapi kelopok pribadi sehingga untuk
kelanjutan usaha di serahkan kepada keluarga atau pribadi. Dan
narasumber juga mengatakan bahwa jika kelanjutan usaha budidaya ini
secara umum itu tergantung dari orang yang memiliki lahan tempat
budidaya tersebut, selama tidak di ganggu oleh pemilik lahan maka usaha
budidaya tersebut dapat berjalan dengan lancar.

12) Bagaimana strategi untuk menumbuhkan kepemimpinan lokal dan atau


kaderisasi fasilitator lokal :
Strategi narasumber dalam menumbuhkan kepemimpinan lokal dan
atau kaderisasi fasilitator lokal dengan melakukan pendampingan step by
step / bertahap agar dapat mengetahui informasi dengan melihat kegiatan-
kegiatan apa saja yang dilakukan oleh narasumber dan teman-teman yang
berada di tempat usaha budidaya keramba jaring apung tersebut secara
langsung. Sehingga dengan melihat secara langsung kita dapat mengetahui
dan bisa mempraktekkan kegiatan tersebut dengan cara yang benar tanpa
hanya mengetahui dari teori saja.
13) Apakah ada upaya / pendekatan untuk resolusi konflik jika terjadi dalam
proses pengembangan kelompok (internal dan eksternal) :
Dalam proses pengembangan kelompok untuk proses
administrasinya yang masih diperlukan bagi budidaya keramba jaring
apung di kelurahan Lok Bahu ini adalah legalitas yang diberikan oleh
Dinas Perikanan kota Samarinda, karena narasumber membuat kelompok
budidaya yang baru sehingga mereka membutuhkan legalitas yang baru
diusulkan ke Dinas Perikanan kota Samarinda.
LAMPIRAN

Gambar 1. Kegiatan Kelompok Masyarakat Gambar 2. Foto Pengambilan Data


Budidaya Yang Diamati

Gambar 3. Foto Pengambilan Data

Gambar 4. Foto Pengolahan Data / Penulisan


Laporan Praktikum yang dilakukan setiap
anggota kelompok praktikum

Anda mungkin juga menyukai