Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aprilia Putri Milenia

NRP : 22.01.015
MANAJEMEN PENGUBAHAN KOMUNITAS

Pada praktikum komunitas yang dilaksanakan pada tanggal 1 November - 10 Desember di


Desa Tambahmulyo, praktikan menemukenali beberapa potensi di tempat praktikum, salah
satunya yaitu adanya Kelompok Wanita Tani. Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan
program unggulan dari Gabungan Kelompok Wanita Tani (GAPOKTAN). Di Desa
Tambahmulyo, keberadaan KWT ini masih baru dan belum memiliki program kerja yang
jelas dan spesifik. Praktikan bersama dengan ketua GAPOKTAN, ketua KWT, Kepala Desa
dan Kepala Dukuh membuat tim kerja masyarakat untuk mengembangkan potensi dari KWT
tersebut. Adapun tahapan pada praktikum komunitas termasuk pada problem solving, yang
tahapannya sebagai berikut:
1. Inisiali Sosial
Praktikan menggunakan media rembug warga, pada tahap inisiasi yang dilaksanakan
secara luring di balai desa dan praktikan juga mengikuti beberapa kegiatan di
masyarakat. Hasil dari inisiasi sosial yaitu: penerimaan masyarakat terhadap keberadaan
praktikan di Desa Tambahmulyo, terbentuknya relasi antara praktikan dengan
masyarakat sehingga praktikan berpartisipasi aktif dalam kegiatan di masyarakat,
tersosialisasinya maksud dan tujuan praktikum komunitas, terbangunnya kesepakatan
dari perangkat desa.
2. Pengorganisasian Sosial
Prses pengorganisasian sosial dilakukan dari tanggal 6-10 November 2021 dengan
sasarannya yaitu organisasi lokal, target group dan interest group dengan menggunakan
teknik informal dan formal, diagram venn serta community meeting. Hasil dari tahap
pengorganisasian yaitu: masyarakat saling memberikan informasi tentang gambaran
organisasi lokal yang ada di Desa Tambahmulyo.
Pada pengorganisasian sosial ini, tidak semua perwakilan dari setiap organisasi hadir
sehingga belum semua organisasi di Desa Tambahmulyo teridentifikasi.
3. Asesmen
Asesment awal dilakukan dengan sasaran target group dan interest group. Media yang
digunakan yaitu kunjungan rumah dan rembug warga yang dilakukan secara luring di
balai desa. Teknik yang digunakan yaitu teknik asesment partisipatif seperti wawancara,
home visit, rembug warga, diagram venn dan teknik asesmen non partisipatif seperti
observasi dan transectwalk. Hasil dari asesmen awal yaitu sebagai berikut: diketahuinya
permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan dari organisasi lokal dan interest group, terdapat
beberapa permasalahan sosial seperti fakir miskin, banyak potensi dari beberapa target
group yang belum bisa dikembangkan.
Pada asesment lanjutan dianalisis potensi-potensi dan kebutuhan serta sumber apa saja
yang ada di masyarakat Desa Tambahmulyo. Teknik yang digunakan dalam asesmen
lanjutan adalah focus discussion group (FGD). Praktikan bertugas merumuskan
perubahan apa saja yang diperlukan oleh sasaran.
Hasil Hasil dari asesmen lanjutan, yaitu praktikan menentukan fokus pada penyuluhan
dan pemberdayaan sosial kepada Kelompok Wanita Tani, hal tersebut karena Kelompok
Wanita Tani merupakan suatu potensi dari Desa Tambahmulyo yang belum bisa
berkembang.
4. Rencana Intervensi
Praktikan bersama dengan tim kerja masyarakat dan Kelompok Wanita Tani menentukan
program yang akan disuluh, rencana kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan budidaya
ikan dan sayur dalam ember, penjadwalan, strategi dan teknik yang digunakan,
menentukan peralatan yang digunakan dan rancangan biaya yang dibutuhkan serta sistem
sumber yang dapat dimanfaatkan.
Hasil rencana intervensi yang telah dilaksanakan praktikan sebagai berikut: nama
program yaitu peningkatan potensi kelompok wanita tani melalui budidaya ikan dan
sayur (budidamber) di Desa Tambahmulyo, yang tujuannya adalah meningkatkan potensi
pada kelompok wanita tani, memberikan kesadaran akan potensi yang ada dalam
anggotanya, mengedukasi tentang budidamber serta meningkatkan keterampilan usaha
guna memberikan inovasi program kwt.
5. Intervensi
Pada proses praktiknya, praktikan melakukan pendampingan sosial dengan pelaksana
kegiatan yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT), selain itu praktikan juga bekerja sama
dengan Tim Kerja Masyarakat (TKM), dan melaksanakan rencana intervensi yang telah
di diskusikan bersaama . Intervensi dilakukan selama 10 hari mulai tanggal 24 November
– 3 Desember 2021. Kegiatan intervensi penyuluhan dan pemberdayaan budidaya ikan
dan sayur dalam ember (budidamber) dilaksanakan pada hari jumat, 3 Desember 2021 di
balai Desa Tambahmulyo dengan media pertemuan warga dan teknik yang digunakan
yaitu penyuluhan dan pemberdayaan.
Hasil Hasil dari tahap intervensi yaitu terselenggaranya kegiatan intervensi penyuluhan
sosial dan pemberdayaan budidaya ikan dan sayur dalam ember (budidamber)
Kegiatan Intervensi Penyuluhan dan Pemberdayaan Ikan dan Sayur dalam Ember
(Budidamber)
Pada intervensi ini atau pengimplementasian dari rencana program sudah sesuai dengan
kebutuhan pada KWT. Dengan adanya pelatihan budidamber tersebut diharapkan dapat
menambah referensi dari program kegiatan atau menjadi inovasi bagi program
GAPOKTAN.
6. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan oleh praktikan menggunakan teknik evaluasi partisipatif yaitu
dengan diskusi pertemuan warga secara luring.
Hasil Hasil evaluasi dilihat pada indikator keberhasilan proses yaitu terdapat persetujuan
dan kesepakatan bahwa kegiatan intervensi berjalan dengan lancar, dimana terdapat
kesesuaian dalam pelaksanaan program dengan yang telah direncanakan.
7. Terminasi
Praktikan melaksanakan kegiatan terminasi atau pengakhiran pada hari jumat, 10
Desember 2021 bersama dengan perangkat desa, dan stakeholder di balai Desa
Tambahmulyo. Terminasi dilakukan oleh praktikan karena pencapaian tujuan telah
tercapai dan telah dilaksanakannya praktikum komunitas di Desa Tambahmulyo serta
waktu pelaksanaan praktikum telah berakhir. Praktikan memfasilitasi kegiatan terminasi
dan memberikan kenang-kenangan kepada Desa Tambahmulyo berupa plakat dan makan
tumpeng bersama.

Anda mungkin juga menyukai