Pada praktikum komunitas yang dilaksanakan pada tanggal 1 November - 10 Desember di
Desa Tambahmulyo, praktikan menemukenali beberapa potensi di tempat praktikum, salah satunya yaitu adanya Kelompok Wanita Tani. Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan program unggulan dari Gabungan Kelompok Wanita Tani (GAPOKTAN). Di Desa Tambahmulyo, keberadaan KWT ini masih baru dan belum memiliki program kerja yang jelas dan spesifik. Praktikan bersama dengan ketua GAPOKTAN, ketua KWT, Kepala Desa dan Kepala Dukuh membuat tim kerja masyarakat untuk mengembangkan potensi dari KWT tersebut. Adapun tahapan pada praktikum komunitas termasuk pada problem solving, yang tahapannya sebagai berikut: 1. Inisiali Sosial Praktikan menggunakan media rembug warga, pada tahap inisiasi yang dilaksanakan secara luring di balai desa dan praktikan juga mengikuti beberapa kegiatan di masyarakat. Hasil dari inisiasi sosial yaitu: penerimaan masyarakat terhadap keberadaan praktikan di Desa Tambahmulyo, terbentuknya relasi antara praktikan dengan masyarakat sehingga praktikan berpartisipasi aktif dalam kegiatan di masyarakat, tersosialisasinya maksud dan tujuan praktikum komunitas, terbangunnya kesepakatan dari perangkat desa. 2. Pengorganisasian Sosial Prses pengorganisasian sosial dilakukan dari tanggal 6-10 November 2021 dengan sasarannya yaitu organisasi lokal, target group dan interest group dengan menggunakan teknik informal dan formal, diagram venn serta community meeting. Hasil dari tahap pengorganisasian yaitu: masyarakat saling memberikan informasi tentang gambaran organisasi lokal yang ada di Desa Tambahmulyo. Pada pengorganisasian sosial ini, tidak semua perwakilan dari setiap organisasi hadir sehingga belum semua organisasi di Desa Tambahmulyo teridentifikasi. 3. Asesmen Asesment awal dilakukan dengan sasaran target group dan interest group. Media yang digunakan yaitu kunjungan rumah dan rembug warga yang dilakukan secara luring di balai desa. Teknik yang digunakan yaitu teknik asesment partisipatif seperti wawancara, home visit, rembug warga, diagram venn dan teknik asesmen non partisipatif seperti observasi dan transectwalk. Hasil dari asesmen awal yaitu sebagai berikut: diketahuinya permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan dari organisasi lokal dan interest group, terdapat beberapa permasalahan sosial seperti fakir miskin, banyak potensi dari beberapa target group yang belum bisa dikembangkan. Pada asesment lanjutan dianalisis potensi-potensi dan kebutuhan serta sumber apa saja yang ada di masyarakat Desa Tambahmulyo. Teknik yang digunakan dalam asesmen lanjutan adalah focus discussion group (FGD). Praktikan bertugas merumuskan perubahan apa saja yang diperlukan oleh sasaran. Hasil Hasil dari asesmen lanjutan, yaitu praktikan menentukan fokus pada penyuluhan dan pemberdayaan sosial kepada Kelompok Wanita Tani, hal tersebut karena Kelompok Wanita Tani merupakan suatu potensi dari Desa Tambahmulyo yang belum bisa berkembang. 4. Rencana Intervensi Praktikan bersama dengan tim kerja masyarakat dan Kelompok Wanita Tani menentukan program yang akan disuluh, rencana kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan budidaya ikan dan sayur dalam ember, penjadwalan, strategi dan teknik yang digunakan, menentukan peralatan yang digunakan dan rancangan biaya yang dibutuhkan serta sistem sumber yang dapat dimanfaatkan. Hasil rencana intervensi yang telah dilaksanakan praktikan sebagai berikut: nama program yaitu peningkatan potensi kelompok wanita tani melalui budidaya ikan dan sayur (budidamber) di Desa Tambahmulyo, yang tujuannya adalah meningkatkan potensi pada kelompok wanita tani, memberikan kesadaran akan potensi yang ada dalam anggotanya, mengedukasi tentang budidamber serta meningkatkan keterampilan usaha guna memberikan inovasi program kwt. 5. Intervensi Pada proses praktiknya, praktikan melakukan pendampingan sosial dengan pelaksana kegiatan yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT), selain itu praktikan juga bekerja sama dengan Tim Kerja Masyarakat (TKM), dan melaksanakan rencana intervensi yang telah di diskusikan bersaama . Intervensi dilakukan selama 10 hari mulai tanggal 24 November – 3 Desember 2021. Kegiatan intervensi penyuluhan dan pemberdayaan budidaya ikan dan sayur dalam ember (budidamber) dilaksanakan pada hari jumat, 3 Desember 2021 di balai Desa Tambahmulyo dengan media pertemuan warga dan teknik yang digunakan yaitu penyuluhan dan pemberdayaan. Hasil Hasil dari tahap intervensi yaitu terselenggaranya kegiatan intervensi penyuluhan sosial dan pemberdayaan budidaya ikan dan sayur dalam ember (budidamber) Kegiatan Intervensi Penyuluhan dan Pemberdayaan Ikan dan Sayur dalam Ember (Budidamber) Pada intervensi ini atau pengimplementasian dari rencana program sudah sesuai dengan kebutuhan pada KWT. Dengan adanya pelatihan budidamber tersebut diharapkan dapat menambah referensi dari program kegiatan atau menjadi inovasi bagi program GAPOKTAN. 6. Evaluasi Evaluasi yang dilakukan oleh praktikan menggunakan teknik evaluasi partisipatif yaitu dengan diskusi pertemuan warga secara luring. Hasil Hasil evaluasi dilihat pada indikator keberhasilan proses yaitu terdapat persetujuan dan kesepakatan bahwa kegiatan intervensi berjalan dengan lancar, dimana terdapat kesesuaian dalam pelaksanaan program dengan yang telah direncanakan. 7. Terminasi Praktikan melaksanakan kegiatan terminasi atau pengakhiran pada hari jumat, 10 Desember 2021 bersama dengan perangkat desa, dan stakeholder di balai Desa Tambahmulyo. Terminasi dilakukan oleh praktikan karena pencapaian tujuan telah tercapai dan telah dilaksanakannya praktikum komunitas di Desa Tambahmulyo serta waktu pelaksanaan praktikum telah berakhir. Praktikan memfasilitasi kegiatan terminasi dan memberikan kenang-kenangan kepada Desa Tambahmulyo berupa plakat dan makan tumpeng bersama.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu