PUSKESMAS PURWAHARJA 2
I. PENDAHULUAN
Program penyehatan lingkungan sesuai Rencana Strategiis Kementerian
Kesehatan serta dalam upaya pencapaian target MDGs, maka salah satu aksi nyata
yang telah berlangsung adalah peningkatan penyediaan air minum, sanitasi,
meningkatkan perilaku hygienis masyarakat dengan tujuan utama untuk menurunkan
angka penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852 tahun 2008 telah
diluncurkan strategi nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang meliputi 5
pilar, yaitu : Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun dan Air
Mengalir, Pengelolaan Air Minum dan Makanan di Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah
di Rumah Tangga dan Pengelolaan Limbah Cir di Rumah Tangga.
Dalam pelaksanaan STB, di lapangan, metode yang digunakan adalah advokasi,
orientasi dan pemicuan yaitu suatu kegiatan memunculkan rasa butuh akan sanitasi
pada diri individu di masyarakat dengan cara menganalisa situasi lingkungan dan
perilaku masyarakat itu sendiri sehingga muncul kesadaran internal dari masyarakat dan
terdorong untuk mewujudkan dalam perilaku yang sehat serta membangun sarana
sanitasinya secara mandiri.
.
II. LATAR BELAKANG
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat menitik beratkan pemberdayaan
dengan cara masyarakat mengidentifikasi masalah sanitasi memetakan dan mengatasi
permasalahan sanitasi melalui pemberdayaan.
Dari 5 pilar yang ada pada tahapan pertama dititik beratkan pada pilar 1 yaitu
Stop BABS. Kecamatan Purwaharja yang merupakan wilayah kerja Puskesmas
Purwaharja 2 terdiri dari dua desa yaitu Desa Raharja dan Desa Mekarharja. Hasil
pendataan sarana sanitasi dasar bahwa cakupan akses jamban keluarga sebesar
84,43%.
Kegiatan STBM meliputi kegiatan advokasi, orientasi dan pemicuan di tingkat
desa dan dusun. Advokasi memperkenalkan kegiatan kepada pemangku kebijakan
ditingkat desa dan meminta dukungan sehingga berjalan dengan lancar. Kegiatan
orientasi melibatkan kader tingkat dusun untuk memberi gambaran rencana kegiatan di
masyarakat dan mendapatkan fasilitator tingkat desa shingga kegiatan dapat terlaksana
tepat sasaran dan tepat waktu.
V. KEGIATAN
Kegiatan pokok : Pertemuan tatap muka agar masyarakat mau berubah menjadi
berperilaku yang sehat dengan gerakan Stop BABS.
Rincian kegiatan :
1. Pertemuan advokasi dengan tokoh masyarakat di tingkat desa untuk memperoleh
dukungan sehingga program STBM dapat berjalan dengan lancar.
2. Pertemuan orientasi untuk memperkenalkan kegiatan kepada kader kesehatan,
tokoh di tingkat desa, terhadap rencana kegiatan di tingkat dusun dan
mendapatkan fasilitator di tingkat desa.
3. Pemicuan : Pertemuan tatap muka di tingkat dusun dalam bentuk simulasi dengna
sasaran terpilih masyarakat yang belum memiliki jamban, BAB di sungaim tidak
mau memanfaatkan jamban, dan KK yang memiliki jamban dibuang ke sungai atau
kolam.
4. Deklarasi.
VII. SASARAN
1. Akses masyarakat terhadap jamban keluarga 70%
2. Pertemuan advokasi 100%
3. Pertemuan orientasi 100%
4. Pertemuan pemicuan 100%
5. Deklarasi Stop BABS : 2 Desa
4 Verifikasi x x x x x x
5 Deklarasi
Stop
BABS