Anda di halaman 1dari 3

BRAND & BRANDING

Bagi orang yang akan memulai bisnis atau orang yang sudah menjalankan bisnis, kata
Brand tentunya sudah sangat familiar. Namun seringkali istilah Brand atau merek
dianggap sama artinya dengan produk, sebagai contoh kita menggunakan kata
‘Rinso’ untuk produk detergen dengan berbagai merek atau menyebut ‘Aqua’ untuk
produk air minum kemasan dengan merek apapun. Padahal, istilah produk sendiri
mempunyai arti segala sesuatu yang tersedia di pasar baik secara fisik atau non fisik ,
dan Brand atau merek inilah yang kemudian akan memberikan perbedaan antara
produk yang satu dengan produk lainnya.

Lalu bagaimana Brand Aqua tadi bisa bergeser maknanya seolah-olah menjadi sebuah
nama produk? Itu karena perusahaan tersebut menerapkan strategi Branding dengan
sempurna sehingga berhasil membangun citra di mata konsumen bahwa air minum
kemasan yang paling terjamin kualitasnya adalah ‘Aqua’. Semua pebisnis bisa
melakukan Branding seperti itu untuk membangun citra yang diharapkan, termasuk
Anda, dasarnya adalah percaya pada brand Anda sendiri. Jika Anda sudah
menjalankan bisnis namun masih merasa semua hasil tidak sesuai target atau tidak
ada perkembangan yang signifikan dari bisnis Anda, itu terjadi karena Anda belum
percaya sepenuhnya pada Brand Anda, dan dampaknya Branding yang Anda lakukan
pun menjadi kurang optimal.

Brand dan Branding dua hal yang berbeda namun harus sejalan. Apa perbedaannya?
Kita coba jelaskan masing-masing kata tersebut.

Menurut Kotler (1994), Brand atau Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol,
atau desain atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual untuk membedakan
dengan barang atau jasa para pesaing.

Sedangkan Wijaya (2011;2012;2013) mendefinisikan Brand sebagai tanda jejak yang


tertinggal pada pikiran dan hati konsumen, yang menciptakan makna dan perasaan
tertentu.

Dari kedua pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa Brand adalah segala bentuk
identitas barang atau jasa yang Anda jual untuk membedakan dengan barang atau
jasa dari para pesaing Anda.
Menurut Setiawan (2007), kriteria Brand yang baik adalah terlindung dengan baik,
mudah diucapkan, mudah diingat, mudah dikenal, menarik, menampilkan manfaat
produk, menonjolkan perbedaan produk dibanding pesaing. Poin terakhir merupakan
poin terpenting dari sebuah Brand. Pada dasarnya, konsumen akan lebih menangkap
sesuatu yang beda dan unik daripada yang lebih bermanfaat karena, konsumen lebih
mengutamakan sisi emosionalnya dibanding sisi fungsional dalam memilih produk.

Yang selalu menjadi ‘PR’ para pebisnis adalah bagaimana cara membuat identitas
Brand yang baik kemudian mengenalkannya pada konsumen dan mendapat hasil
sesuai target? Bayangkan jika Anda mempunyai sebuah pabrik mobil terbang tetapi
mobil-mobil tersebut disimpan di garasi belakang rumah Anda dan hanya memasang
iklan di kolom koran harian. Kira-kira apa yang akan terjadi? Brand Anda tidak akan
mendapatkan perhatian lebih dari konsumen dan akan dihargai lebih murah dari yang
seharusnya Anda dapatkan, karena telah keliru dalam melakukan pemasaran dan
menentukan target. Maka, strategi Branding yang sebenanya dibutuhkan pebisnis
untuk menjawab pertanyaan di atas.

Pengimplementasian Branding inilah yang dapat membantu Anda dalam menganalisa


keunggulan Brand Anda, apa yang dilihat konsumen pada Brand Anda sehingga bisa
memilih target yang tepat, serta memasarkan dengan cara yang benar.

Menurut Wijaya (2011;2012;2013),”Branding ialah proses penciptaan atau peninggalan


tanda jejak tertentu di benak dan hati konsumen melalui berbagai macam cara dan
strategi komunikasi sehingga tercipta makna dan perasaan khusus yang memberikan
dampak bagi kehidupan konsumen”.

Landa (2006) juga menuturkan bahwa Branding bukanlah sekedar merek dagang,
atau nama dari sebuah produk, jasa atau perusahaan. Namun semuanya yang
berkaitan dengan hal-hal yang kasat mata dari sebuah merek atau Brand; mulai dari
nama dagang, logo, ciri visual, citra kredibilitas, karakter, kesan, persepsi, dan
anggapan yang ada di benak konsumen.

Bisa dikatakan bahwa Branding adalah bagaimana konsumen melihat Anda. Maka
tahap awal dari pengembangan bisnis Anda adalah kenali dan percayai Brand Anda
sendiri. Tidak mudah menampakan keunggulan/perbedaan sebuah Brand kepada
konsumen di pasar yang luas, perlu ada identifikasi apa saja yang menjadi tuntutan
konsumen karena mereka mempunyai tuntutan berbeda-beda, kenali apa
keunggulan/perbedaan Brand Anda, siapa saja para pesaing Anda dan berada
dimanakah posisi Anda. Jawaban di setiap pertanyaan di atas akan menentukan
bagaimana cara konsumen melihat Anda.
Setiap perusahaan tidak bisa melayani seluruh konsumen di setiap segmen pasar,
seperti yang dikatakan di paragraf sebelumnya, perlu identifikasi tuntutan konsumen
dan segmen pasar yang dapat dilayani dengan efektif dengan menargetkan satu atau
dua segmen tersebut untuk selanlanjutnya menentukan posisi yang ingin di capai
guna mengembangkan strategy pemasaran yang khusus di buat untuk segmen
tersebut. Tahap inilah yang disebut STP (Segmenting, Targetting, Positioning).

Segmenting

Adalah sebuah proses memilih suatu pasar ke dalam berbagai kelompok konsumen
yang berperilaku atau mempunyai tuntutan yang sama, sangat diperlukan adanya
identifikasi segmen mana yang akan menjadi target dengan mengamati ciri-ciri
konsumen ; secara geografis, demografis, psikologis, perilaku, dan manfaat.

Targeting

Adalah proses menganlisa dan mengevaluasi peluang-peluang dari berbagai macam


segmen serta memilih satu atau lebih segmen mana yang menjadi target yang dinilai
berpotensi untuk dilayani dengan efektif. Selanjutnya, perancangan strategi
pemasaran untuk menghasilkan pendapatan yang optimal serta menbuat citra yang
baik pada konsumen.

Positioning

Merupakan cara produk didefinisikan oleh konsumen berdasakan sejumlah atribut


atau proses menempatkan Brand dalam alam pikiran konsumen sehingga
memperoleh posisi yang unik dan unggul, hal ini bisa didapatkan dari berbagai
diferensiasi

Latar belakang positioning adalah untuk menciptakan image (citra) yang diharapkan
dan berkaitan dengan bagaimana konsumen mempersepsikan Brand dari produk
atau jasa.

Terdapat beberapa tahap untuk menentukan strategi apa yang tepat dalam
menentukan positioning dari Brand Anda:

1. Identifikasi para pesaing


2. Riset persepsi konsumen
3. Menentukan posisi pesaing
4. Menganalisa preferensi konsumen
5. Menentukan posisi Brand Anda sendiri

Anda mungkin juga menyukai