Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PENDIDIKAN KESEHATAN DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALFRIANI FARAWELLA

NIM : 70300115071

KELAS : KEPERAWATAN B

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2017
SISTEM PENDIDIKAN KESEHATAN DI INDONESIA

Banyak kasus kesehatan di Indonesia sekarang bisa dikategorikan


sebagai bom waktu. Salah satunya mengenai masalah pendidikan kesehatan
yang kurang diperhatikan. Salah satu dari tiga pilar derajat kesehatan adalah
perilaku sehat. Timbulnya perilaku sehat, didasari pada pemahaman kesehatan
yang berasal dari pendidikan. Jadi, tak mengherankan kalau banyak kasus
kesehatan yang mencuat sekarang, bisa jadi disebabkan masih rendahnya
pendidikan perilaku kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Rendahnya
akses masyarakat atas informasi atau pendidikan kesehatan ditengarai sebagai
penyebab utama rendahnya akses masyarakat atas kualitas layanan kesehatan.
Selain itu perspektif pemerintah dalam membangun bidang kesehatan ini perlu
dibenahi dari paradigma sakit ke paradigma sehat dan dari semangat memungut
atau retribusi kepada semangat pelayanan.

Keberhasilan upaya kesehatan mendatang ditentukan oleh upaya sekarang


ini. Untuk itu para ahli kesehatan masyarakat sudah saatnya mengambil peran
dominan untuk membuat pendidikan kesehatan sebagai pilar utama
pembangunan kesehatan. Pendidikan diakui akan sangat besar perannya dalam
upaya mencapai tinggal landas bidang kesehatan, terutama mengingat adanya
transisi perubahan pola penyakit. Sebab masalah-masalah kesehatan
masyarakat yang dihadapi dapat dicegah dengan intervensi-intervensi, atau
pendekatan pendidikan kesehatan yang tidak memerlukan biaya cukup besar
tapi cukup efektif untuk dilaksanakan.

Pendekatan pendidikan kesehatan bukan lagi dengan pendidikan gaya lama,


tapi gaya baru yang disebut accelerated pace in health development yang
menggunakan hasil-hasil pembangunan yang sedang berjalan. Hasil
pembangunan digunakan sebagai media atau instrumen pendidikan, untuk
mencapai perubahan perilaku dengan membuat masyarakat terbiasa.
Penanggulangannya tetap dilakukan secara medis, tapi hasilnya dapat
dipertahankan dengan perilaku hidup sehat.
A. Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan atau aplikasi konsep
pendidikan dan konsep sehat. Konsep sehat adalah konsep seorang dalam
keadaan sempurna baik fisik mental dan sosial, serta bebas dari penyakit.
Adapun konsep pendidikan kesehatan adalah proses belajar mengajar pada
individu atau kelompok masyarakat tentang nilai-nilai kesehatan.
(Sulihan,2000)
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri
seseorang yang dihubungkan dengan memakai tujuan kesehatan individu
dan masyarakat. Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada
seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus
dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya
merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang
di dalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun
praktek baru yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat.
(Notoatmojo,1997)

B. Tujuan Pendidikan Kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan ialah mengubah perilaku individu atau


masyarakat di bidang kesehatan. Adapun tujuan lainnya adalah :

1. Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat


2. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
3. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada.
C. Tingkat Pelayanan Pendidikan Kesehatan
1. Promosi Kesehatan (Health Promotion)
Contoh: Kebersihan individu, sanitasi lingkungan yang baik,
pemeriksaan kesehatan secara rutin, peningkatan kebutuhan gizi
keluarga, dan pola hidup bersih dan sehat.

2. Perlindungan Khusus (Specific Protection)

Contoh: Pentingnya imunisasi bagi balita dan keselamaan dan


keamanan di tempat kerja

3. Diagnosa dini dan pengobatan segera (Early Diagnosis And Prompt


Treatment)
Contoh: Pencarian kasus individu atau masal, penyembuhan dan
pencegahan penyakit seta pencegahan komplikasi.

4. Pembatasan cacat (Disability Limitation)


Contoh: Menghentikan penyakit, pencegahan komplikasi lebih lanjut,
fasilitas untuk mengatasi cacat dan mencegah kematian.

5. Rehabilitasi (Rehabilitation)
Contoh: Perlu latihan-latihan agar kecacatan yang diakibatkan penyakit
dapat diminimalkan serta terapi yang dapat dilakukan untuk
meminimalkan resiko penyakit.

D. Batasan Pendidikan Kesehatan


1. Hasil (output) yang diharapkan dari suatu pendidikan kesehatan adalah
perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yaitu tercapainya perubahan perilaku, pembinaan perilaku, dan
pengembangan perilaku menuju hal yang lebih baik.
2. Kegiatan pendidikan kesehatan
E. Strategi Pendidikan Kesehatan

1. Strategi global menurut WHO:

Advokasi (advocacy)
Dukungan social (social support)
Pemberdayaan masyarakat (empowerment)
2. Strategi menurut Piagam Ottawa
Kebijakan berwawasan kesehatan (healthy public policy)
Lingkungan yang mendukung (supportive environment)
Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health service)
Keterampilan individu (personal skill)
Gerakan masyarakat

F. Metode Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau


usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, dan
individu.

1. Metode pendidikan individual (perorangan)


Digunakan untuk membina perilaku baru atau membina seseorang yang
mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi.

2. Metode Pendidikan Kelompok


a. Kelompok Besar
Peserta penyuluhan lebih dari 15 orang dan metode yang
digunakan adalah:
- Ceramah

- Seminar
b. Kelompok Kecil
Peserta penyuluhan kurang dari 15 orang, dan metode yang
digunakan adalah:
- Diskusi kelompok

- Curah pendapat

- Kelompok-kelompok kecil

- Permainan simulasi

3. Metode Pendidikan Massa


a. Cocok untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang
ditujukan kepada masyarakat umum yang berbeda jenis kelamin,
umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, dsb.
b. Untuk mengubah awarenes atau kesadaran masyarakat akan inovasi
baru dalam kesehatan
c. Metode yang digunakan adalah ceramah umum (public speaking),
pidato atau diskusi melalui media elektronik, dan billboard yang
dipasang di jalan, spanduk, poster,dll.
G. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan
1. Keluarga
Termasuk pendidikan informal dan merupakan pendidikan dasar
yang merupakan pendidikan dasar yang diperoleh oleh setiap individu
sebelum mendapatkan pendidikan lain. Karena keluarga adalah tempat
pendidikan dasar dan utama.
2. Sekolah
Merupakan pendidikan formal yang didapatkan individu sebagai
bukti bahwa individu tersebut telah menyelesaikan suatu jenjang
pendidikan formal dan akan memperoleh sebuah ijazah.
3. Masyarakat
Dilakukan untuk menambah atau melengkapi pendidikan di sekolah
karena selain di sekolah seseorang dapat memperoleh suatu pengalaman
di masyarakat bukan hanya di bangku sekolah.

Peran tenaga kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan


adalah untuk mengubah perilaku masyarakat dari perilaku yang tidak sehat
kearah perilaku sehat intinya adalah terjadi perubahan dengan adanya
peningkatan derajat kesehatan. Faktor perilaku ini mempunyai konstribusi
yang cukup besar di samping faktor lingkungan dalam mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat. Keadaan ini disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang hal ini. Untuk mengatasi permasalahan
kesehatan yang terjadi di masyarakat, biasanya dilakukan pendekatan
dengan menggunakan metodologi pemecahan masalah. Tenaga kesehatan
sudah seharusnya memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
agar dapat meningkatkan derajat kesehatan dan meminimalkan angkat
kejadian penyakit yang ada dimasyarakat. Pendidikan kesehatan oleh
tenaga kesehatan dapat dilakukan dengan promosi kesehatan yaitu upaya
preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Anda mungkin juga menyukai