Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembedahan pada tiroid sudah dikenal sejak lama yang bertujuan


untuk diagnostik dan terapi terutama pada kanker tiroid, berkembangnya
metode diagnostik, seperti sidik tiroid, USG dan pemeriksaan aspirasi
jarum halus telah membantu peran bedah sebagai diagnostik, demikian juga
halnya akan biomolekuler, sehingga pada beberapa kelainan tiroid dapat
mengalami perubahan tindakan bedah dari operatif menjadi konservatif
atau radikal menjadi kurang radikal dan sebaliknya. Beberapa faktor resiko
dapat menggolongkan kanker tiroid berdiferensiasi baik atas grup low risk
dan high risk sehingga tindakan radikal hanya dianjurkan pada grup high
risk. Pada kelainan tiroid yang bukan oleh keganasan, pembedahan
dilakukan bila dijumpai gejala penekanan pada trakhea, gagal setelah terapi
konservatif, kosmetik dan jenis tindakan bedah sesuai indikasi. (Pasaburi T
Emir, 2008)

Benjolan pada kelenjar tiroid merupakan gejala yang sering


ditemukan pada kelainan kelenjar tiroid , secara klinis mudah dikenal, dan
sebagian besar penderira datang di poli klinik dengan keluhan benjolan di
leher bagian depan. Pada dasarnya pembesaran kelenjar tiroid dapat
disebabkan oleh berbagai penyakit yang tidak memerlukan tindakan
pembedahan. Pembesaran kelenjar tiroid secara umum dikenal sebagai
goiter. Tindakan bedah terutama dilakukan pada kanker tiroid, dapat juga
diindikasikan pada pembesaran jinak kelejar tiroid bila sudah menyebabkan
penekanan pada trakea, esophagus dengan keluhan sesak nafas, rasa
tercekik dan gangguan menelan. Pembesaran kelenjar tiroin dapat
disebabkan, radang, neoplasma, hipertiroid atau kelainan autoimmune.
Tiroidektomi merupakan operasi pengangkatan semua atau sebagian dari
kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid adalah di leher. Ini menghasilkan hormon,

1
yang mengatur metabolisme. Berikut jenis tiroidektomi: (Pasaburi T Emir,
2008)

1. Tiroidektomi subtotal yaitu mengangkat sebagian kelenjar tiroid. Lobus


kiri dan kanan yang mengalami perbesaran diangkat dan diharapkan
kelenjar yang masih tersisa masih dapat memenuhi kebutuhan tubuh
akan hormone-hormon tiroid sehingga tidak diperlukan terapi
penggantian hormone.
2. Tiroidektomi total yaitu mengangkat seluruh kelenjar tiroid. Klien yang
menjalani tindakan ini harus mendapat terapi hormon pengganti yang
besar dosisnya beragam pada setiap individu dan dapat dipengaruhi
oleh usia, pekerjaan dan aktivitas.
B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari tiroidektomi ?

2. Bagaimana pre dari tindakan tiroidektomi ?

3. Bagaimana post dari tindakan tiroidektomi ?

4. Bagaimana pendidikan kesehatan pada tiroidektomi ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari tiroidektomi

2. Untuk mengetahui pre dari tindakan tiroidektomi

3. Untuk mengetahui post dari tindakan tiroidektomi

4. Untuk mengetahui pendidikan kesehatan pada tiroidektomi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Tiroidektomi

Tiroidektomi merupakan operasi pengangkatan semua atau sebagian


dari kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid adalah di leher. Ini menghasilkan
hormon, yang mengatur metabolisme. Berikut jenis tiroidektomi: (Pasaburi
T Emir, 2008)

1. Tiroidektomi subtotal yaitu mengangkat sebagian kelenjar tiroid. Lobus


kiri dan kanan yang mengalami perbesaran diangkat dan diharapkan
kelenjar yang masih tersisa masih dapat memenuhi kebutuhan tubuh
akan hormone-hormon tiroid sehingga tidak diperlukan terapi
penggantian hormone.
2. Tiroidektomi total yaitu mengangkat seluruh kelenjar tiroid. Klien yang
menjalani tindakan ini harus mendapat terapi hormon pengganti yang
besar dosisnya beragam pada setiap individu dan dapat dipengaruhi
oleh usia, pekerjaan dan aktivitas.

Alasan untuk melakukan tiroidektomi

Seluruh atau sebagian dari kelenjar tiroid dapat diangkat dengan


operasi karena alasan berikut: (Rumahorbo Hotma,2010)

1. Hipertiroidisme (hipertiroidisme) karena penyakit Graves. Indikasi


Pembedahan pada Penderita Hypertiroid : Kambuhan setelah terapi
yang adekuat. Hypertiroid yang hebat dengan kelenjar tiroid sangat
besar. Hypertiroid yang sulit dikontrol dengan obat anti tiroid. Bila
kadar T4 > 70 p mol/L
2. Simple Goiter
Dapat ditemukan berupa pembesaran tiroid yang diffuse atau berupa
nodule tunggal, nodule tunggal biasa ditemukan secara sporadic
sedangkan pembesaran yang diffuse pada daerah endemic.

3
Disebabkan oleh peninggian peroduksi TSH untuk memenuhi
kebutuhan akan T3 & T4.
3. Perluasan kelenjar tiroid (gondok), menyebabkan peningkatan yang
signifikan dalam ukurannya.
4. Kanker Tiroid.
Berasal dari sel epitel folikular dan para folikular, dimana tipe
berdiferensiasi baik ; papilar 70-80%, folikular 15-20% dan
HURTLES sel 2-4%. anaplastik : 1-2%, sedang medular 5-9%.
terapi utama adalah pembedahan kecuali pada anaplastik

B. Pre Tiroidektomi
Perawatan preoperasi yaitu pada preoperasi, tindakan-tindakan di
lakukan untuk mengurangi resiko. Secara umum, ini meliputi :
(Sjamsuhidajat & de Jong,2010)
1. Riwayat atau adanya faktor-faktor penyebab : Hipertiroidisme tak
responsive, karasinoma tiroid, pembesaran goiter yang menyebabkan
masalah-masalah menelan .
2. Sebelum tindakan operasi, kadar hormone tiroid harus diupayakan
dalam keadaan normal untuk mencegah tirotoksikosis pada saat operasi
yang dapat mengancam hidup klien.
3. Pemberian obat antitiroid masih tetap dipertahankan disamping
menurunkan kadar hormone darah juga dimaksudkan untuk mencegah
perdarahan pada saat operasi karena obat ini mempunyai efek
mengurangi vaskularisasi darah ke kelenjar tiroid .
4. Laboratorium untuk menilai fungsi tiroid dan anatomi:
a. USG yaitu menggunakan gelombang suara untuk mendiagnosa
organ

b. MRT yaitu menggunakan gelombang magnetik untuk


menghasilkan gambar struktur internal tubuh
5. Masalah jantung juga sudah harus teratasi

4
6. Kondisi nutrisi harus optimal oleh karena itu diet tinggi protein dan
karbohidrat sangat di anjurkan.
7. Latih klien cara batuk yang efektif dan latih nafas dalam
8. Beritahukan klien kemungkinan suara menjadi serak setelah operasi
akibat pemasangan ETT pada saat operasi. Jelaskan bahwa itu adalah
hal yang wajar dan dapat kembali seperti semula.

C. Post Tiroidektomi

Perawatan postoperasi : setelah di lakukan operasi tiroidektomi.


(Sjamsuhidajat & de Jong,2010)

1. Perawatan di rumah sakit


a. Dalam beberapa hari mungkin merasa tidak nyaman di daerah leher.
Obat penghilang rasa sakit dapat membantu meringankan rasa sakit.
b. Dalam beberapa kasus, beberapa hari setelah operasi mungkin suara
serak.
c. Dalam beberapa kasus, kanker tiroid mungkin
memerlukan pengobatan yodium radioaktif.
d. Monitor tanda-tanda vital setiap 15 menit sampai stabil dan
kemudian lanjutkan setiap 30 menit selama 6 jam
e. Gunakan bantal pasir atau bantal tambahan untuk menahan posisi
kepala tetap ekstensi sampai klien sadar penuh
f. Bila klien sudah sadar, berikan posisi semi fowler. Apabila
memindahkan klien hindarkan penekanan pada daerah insisi.
g. Berikan obat analgesik sesuai program terapi
h. Bantu klien batuk dan napas dalam setiap 30 menit sampai 1 jam
i. Gunakan pengisap oral atau trakea sesuai kebutuhan
j. Monitor komplikasi antara lain :
- Perdarahan
- Distres pernapasan

5
- Hipokalsemia akibat pengangkatan paratiroid yang ditandai
dengan tetani
- Kerusakan saraf laryngeal

Untuk mengantisipasi perdarahan tersebut inspeksilah


sesering mungkin balutan luka dan cairan drainase yang keluar
khususnya 24 jam pertama postoperasi. Distress pernapasan dapat
terjadi akibat edema laring dan tetani. Dengarkan bunti pernapasan
seperti stridor laryngeal. Peralatan emergency harus disiapkan disisi
tempat tidur klien seperti trakheostomi set, intubasi set dan lain-lain.
Untuk dapat member tindakan segera bila klien mengalami
komplikasi pascaoperasi.

2. Perawatan Rumah
Setelah kembali ke rumah, ikuti langkah berikut, untuk memastikan
pemulihan yang normal:
a. Menjaga situs sayatan bersih dan kering.
b. Tanyakan dokter, kapan waktu yang aman untuk mandi, mandi atau
mengekspos situs bedah untuk air
c. Jika sayatan basah, wipe segera kering
d. Jangan menerapkan make-up, lotion atau krim untuk insisi
e. Lakukan latihan leher
f. Minum obat seperti yang ditentukan oleh dokter Anda
g. Hubungi dokter Anda setelah tiroidektomi
Setelah keluar dari rumah sakit perlu ke dokter, jika ada salah satu
gejala berikut:

- Mati rasa atau kesemutan di sekitar bibir atau ekstremitas


- Kram dan kejang otot (Hal ini menunjukkan tingkat yang
sangat rendah kalsium dalam darah)
- Kelelahan yang berlebihan dan progresif
- Kesulitan menelan, percakapan, atau bernapas

6
- Tanda-tanda infeksi, termasuk demam dan menggigil

D. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan diberikan baik pada klien maupun keluarganya
mencakup: (Sjamsuhidajat & de Jong,2010)
1. Penggunaan obat-obatan. Konsistensi waktu sangat perlu diperhatikan.
2. Gunakan kipas angin atau ruangan ber-AC agar klien dapat beristirahat.
3. Dapat terjadi alergi pada penggunaan TPU berupa kulit kemerahan dan
timbul gatal-gatal.
4. Pada klien dengan tiroidektomi total atau pada penggunaan obat
antitiroid, jelaskan tanda hipotiroidisme dan hipertiroidisme.
5. Jelaskan pada keluarga penyebab emosi yang labil pada klien dan bantu
mereka untuk dapat menerima dan mengadaptasinya.
6. Anjurkan untuk follow-up secara teratur ke tempat pelayanan terdekat.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Tiroidektomi merupakan operasi pengangkatan semua atau


sebagian dari kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid adalah di leher. Ini
menghasilkan hormon, yang mengatur metabolisme. Berikut jenis
tiroidektomi: (Pasaburi T Emir, 2008)

1. Tiroidektomi subtotal yaitu mengangkat sebagian kelenjar tiroid.


Lobus kiri dan kanan yang mengalami perbesaran diangkat dan
diharapkan kelenjar yang masih tersisa masih dapat memenuhi
kebutuhan tubuh akan hormone-hormon tiroid sehingga tidak
diperlukan terapi penggantian hormone.
2. Tiroidektomi total yaitu mengangkat seluruh kelenjar tiroid.
Klien yang menjalani tindakan ini harus mendapat terapi hormon
pengganti yang besar dosisnya beragam pada setiap individu dan
dapat dipengaruhi oleh usia, pekerjaan dan aktivitas.

Perawatan pre operasi tiroidektomi adalah untuk mengurangi


resiko dan perawatan post operasi adalah tindakan yang dilakukan
ssat pasien telah menjalani operasi tiroidektomi dan menjalankan
perawatan di ruang perawatan bedah.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai mana mestinya.
Kami sangat mengharapkan kritikan dari pembaca dan dosen
pembimbing jika terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini
agar menjadi bahan pembelajaran bagi kami kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai