Dosen pengampu:
Desy Cahyaning Utami, MP
Oleh:
Aizatul Fitriana 202069070013
Mufidotul Karimah 202069070015
Asmauliatun Nabila 202069070016
Moch. Taufik Solehudin 202069070003
Desa Sukoelo merupakan sebuah desa yang berada dibawah kaki Gunung Ringgit
Arjuna Kec. Prigen Kab. Pasuruan. Desa Sukolelo sendiri terdiri dari 6 dusun (Sukolelo,
Kebonagung, Ganti, Junggo, Genting dan Sukodono).
Pada tahun 2018 terbentuklah Kampung Herbal Sukolelo yang dipelopori oleh
pemuda Dusun Sukolelo. Sejak tahun 2019 diperkenalkan dengan konsep eduwisata yang
berbasis masyarakat. Motto Kampung Herbal Sukolelo adalah Nature Cultural dan Social
Expediton. dimana dalam kegiatan tersebut tamu/pengunjung akan di ajak melihat dan
mempelajari kebiasaaan masyarakat untuk merawat, membudidaya dan mengolah
tanaman herbal. Salah satu tujuan dari pendirian program kampung herbal ini adalah
untuk peningkatan ekonomi desan dan sebagai lowongan kerja bagi permuda di desa.
II. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dari
penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana tahapan Engagement dalam Program Peningkatan Ekonomi melalui
Program Kampung Herbal di Desa Sukolelo ?
2. Bagaimana tahapan Assessment dalam Program Peningkatan Ekonomi melalui
Program Kampung Herbal di Desa Sukolelo?
3. Bagaimana tahapan Perencanaan Alternatif dalam Peningkatan Ekonomi melalui
Program Kampung Herbal di Desa Sukolelo ?
4. Bagaimana tahapan Pemformulasian Rencana Aksi dalam Peningkatan Ekonomi
melalui Program Kampung herbal di Desa Sukolelo ?
III.Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Teknik pengolahan data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini melibatkan beberapa informan, yang terdiri dari kepala desa, ketua
program kampung herbal dan beberapa masyarakat. Penentuan informan dilakukan
berdasarkan tujuan penelitian untuk menggali lebih dalam mengenai proses community
development pada program bank sampah di Desa Sukolelo.
Desa Sukoelo merupakan sebuah desa yang berada dibawah kaki Gunung Ringgit
Arjuna Kec. Prigen Kab. Pasuruan. Desa Sukolelo sendiri terdiri dari 6 dusun (Sukolelo,
Kebonagung, Ganti, Junggo, Genting dan Sukodono). Menurut Rizal Bahtiar selaku
wakil ketua Generasi Mandiri Sukolelo (Gemas), desa ini dikenal dengan sebutan
kampung herbal dikarenakan setiap penduduk yang ada disana menanam tanaman
herbal. Kampung ini menjadi wisata edukasi, tempat studi banding, bahkan produknya
dikelola menjadi minuman herbal. Di pintu masuk dusun itu, terpampang tulisan ikonik
dengan ukuran besar bertuliskan Kampung Herbal Sukolelo. Terdapat berderet aneka
tanaman herbal yang ditanam di depan rumah, pekarangan, hingga di sepanjang jalan
kampung. Jenis tanaman yang ditanam beragam antara lain, kunyit, temulawak, jahe,
telang, mengkudu, semanggi, sambilata, jinten, sirih, dan sebagainya.
1. Tahapan Enggagement
a) Persiapan petugas
b) Persiapan lapangan
2. Tahapan Assesement
Pada tahapan ini merupakan tahapan perencanaan kegiatan apa saja yang
akan dilaksanakan dengan metode musyawarah. Dalam tahapan ini juga
diperlukan tolak ukur keberhasilan program.
a. Perumusan alternatif kegiatan dalam penyelesaian masalah
Perencanaan ini dilakukan dengan pengembangan skil pemuda dalam
pengelolaan kampung herbal. Pengembangan skill dan pendidikan sumber
daya manusia lokal juga harus dilakukan. Untuk dapat menyesuaikan
kemampuan di era ini, masyarakat harus dapat melakukan perubahan yang
lebih kompetitif dengan melakukan peningkatan pendidikan dan
keterampilannya untuk menjadi masyarakat yang tajam dalam menangkap
peluang yang berorientasi pada masa depan (Widjajanti 2011).
Tujuan umum
Tujuan khusus
Aspek-aspek yang dimonitor dan dievaluasi meliputi proses, pencapaian, dan dampak
proses pemberdayaan. Dari hasil penelitian menunjukkan pihak penyelenggara
pemberdayaan masyarakat senantiasa melakukan monitoring dan evaluasi. Hal ini
dinyatakan dengan sosialisasi kepada para petani dan masyarakat agar mereka tertarik
dengan kegiatan yang akan kita laksanakan di kampung herbal.
7. Tahapan Terminasi
Tahap terminasi merupakan tahapan pemutusan hubungan secara formal dengan
masyarakat yang menjadi sasaran pemberdayaan. Terminasi sebaiknya dilakukan jika
masyarakat sudah bisa mandiri, bahkan dilakukan karena penyandang dana telah
menghentikan bantuannya. Pada program pemberdayaan di kampung herbal ini masih
belum masuk dalam tahap terminasi, karena program-program pemberdayaan yang
sudah dilakukan masih belum sepenuhnya berhasil meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Untuk masuk tahap ini di Kampung Herbal Sukolelo masih perlu waktu, terlebih lagi
untuk program pemberdayaan yang tepat juga harus dikaji kembali, Ketika dalam
musyawarah dengan warga bukan hanya hasil usulan saja yang dilaksanakan tetapi juga
bagaimana supaya hasil usulan tersebut dibuat pertimbanganpertimbangan positif dan
juga jika ada hambatan atau kesulitan-kesulitan apa saja yang akan dihadapi, sehingga
memungkinkan warga nanti setelah program dilaksanakan bisa menerapkan secara
mandiri.
IV. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa program-program
pemberdayaan yang telah dilaksankan belum sepenuhnya berdampak langsung pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah Kampung Herbal, karena ada
beberapa program yang selesai pelaksanaan pelatihan tidak dapat ditindaklanjuti oleh
masyarakat secara mandiri disebabkan kendala pada pembiayaan.
Penelitian ini menyarankan agar pihak kelurahan dapat melakukan monitoring
dan evaluasi pada program-program pemberdayaan yang telah ada serta melakukan
pendampingan setelah pelatihan agar kendala-kendala yang muncul dalam proses
selanjutnya bisa diatasi dengan cepat.
V. Daftar Pustaka