Judul
Peningkatan Kesehatan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Pengelolaan Limbah Sampah. Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo
melalui Program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
2. Analisis Situasi
Kecamatan Tawangsari terdiri dari beberapa desa. Salah satunya adalah Desa Pojok. Commented [a1]: Cek di website Skhj, jml desa di Kec
Tawangsari
Desa ini diberi nama desa Pojok dikarenakan letaknya yang berada di tepi (pinggir) sungai
Bengawan Solo dan tepat berada di kelokan sungai yang membentuk huruf “U” atau tapal
kuda. Desa Pojok Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo berlokasi di Jl. Sutowijoyo
kode pos 57561. Desa Pojok terdiri dari lima dukuh, yaitu Dukuh Jetis, Dukuh Kenteng,
Dukuh Pojok, Dukuh Karangturi, Dukuh Gendhengan.
Desa Pojok berbatasan langsung dengan sungai Bengawan Solo disebelah utara,
berbatasan dengan desa Kateguhan disebelah selatan, berbatasan dengan desa Dalangan
disebelah barat, dan berbatasan dengan desa Tangkisan disebelah timur. Desa ini memiliki
banyak sekali potensi yang dapat dikembangkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup masyarakat. Namun kesadaran masyarakat akan kesehatan lingkungan
dan masyarakat masih terbilang rendah.
Salah satu permasalahan yang dijumpai adalah masih banyaknya masyarakat yang
buang air besar sembarangan. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya buang air besar pada tempatnya. Dalam pelaksanaan KKN ini, terdapat salah satu
program kegiatan utama untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu penyuluhan tentang budaya
hidup sehat serta pentingnya buang air besar pada tempatnya. Hal ini dilakukan karena
mengingat kebersihan saat buang air merupakan salah satu kebutuhan primer yang harus
terpenuhi. Jika masyarakat sudah terbiasa buang air besar pada tempatnya serta menjaga
kebersihan maka kesehatan lingkungan dan masyarakat akan meningkat.
Selain itu, di desa Pojok juga belum dapat memaksimalkan pembuangan sampah.
Masyarakat desa Pojok masih melakukan penimbunan semua sampah (organik maupun
anorganik) menjadi satu kemudian hanya dibakar saja tanpa adanya pemrosesan lebih lanjut.
Jika dilihat dari nilai gunanya, sampah-sampah tersebut bisa diolah dan menghasilkan
kerajinan yang tentunya bisa menambah penghasilan masyarakat desa Pojok. Selain itu, juga
dapat mengurangi angka pengangguran di desa tersebut dengan adanya pengolahan limbah
sampah. Selain beberapa program di atas, program lainnya yang mendukung adalah
melakukan pendidikan industri kreatif dari hasil pertanian. Desa pojok mempunyai hasil
pertanian yang cukup besar yaitu buah pisang. Hasil pertanian tersebut jika dimaksimalkan
akan menghasilkan banyak sekali produk yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat
desa Pojok. Hasil olahan pisang tersebut dapat dibuat dengan berbagai macam jenis makanan,
seperti kripik pisang aneka rasa, pisang goreng, molen, dan lain-lain. Guna memaksimalkan
hasil pertanian yang ada, diperlukan penyuluhan tentang pendidikan ekonomi kreatif serta
pemanfaatkan teknologi sebagai sarana pemasaran. Adanya program ini harapannya
masyarakat Desa Pojok dapat meningkatkan kemandiriaan. Untuk mendukung terwujudnya
hal tersebut maka, dilaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari pihak Universitas
Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang bekerjasama dengan pihak pemerintah daerah.
Pelaksanaan kegiatan KKN periode Juli- Agustus tahun 2017 bertujuan untuk
membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Desa Pojok dan
memberikan solusi alternatif yang tepat sasaran untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
dan lingkungan yang terdapat di daerah tersebut. Hal ini diharapkan dapat diwujudkan melalui
pelaksanaan program-program KKN yang telah dipersiapkan oleh mahasiswa UNS dan
PEMDA setempat. Pelaksanaan program-program KKN tentu tidak akan berjalan dengan baik
tanpa adanya koordinasi yang baik dengan pihak-pihak terkait seperti perangkat desa setempat
dan pemerintah daerah. Keaktifan pihak-pihak terkait khususnya masyarakat yang menjadi
sasaran pelaksanaan KKN diharapkan mampu membentuk sistem kerjasama dan
memperlancar pelaksanaan program ini. Sehingga dalam hal ini, langkah utama yang akan
dilakukan oleh pelaksana KKN adalah mensosialisasikan program-program yang akan
dilaksanakan kepada masyarakat. Adanya pengenalan program-program KKN diharapkan
mampu membangun kerjasama antara pelaksana KKN dengan masyarakat setempat, sehingga
program-program KKN dapat diselesaikan dengan baik. Dengan demikian, kegiatan KKN ini
diharapkan dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di
masyarakat Desa Pojok melalui pelaksanaan program sesuai dengan tema yang ditentukan
dalam kegiatan KKN kali ini.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan yang terdapat di lokasi untuk diselesaikan melalui pelaksanaan
kegiatan KKN yaitu sebagai berikut:
a. Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat di Desa Pojok, Kecamatan
Tawangsari, Sukoharjo untuk hidup bersih dan sehat?
b. Bagaimana meningkatkan ketrampilan masyarakat dalam mengelola limbah
sampah?
c. Bagaimana meningkatkan sumberdaya manusia melalui program Rumah Edukasi
4. Tujuan Program
Berikut uraian singkat mengenai tujuan yang akan dicapai dari kegiatan KKN di Desa
Pojok.
a. Upaya peningkatan kualitas kesehatan dan kebersihan masyarakat melalui penyuluhan
kesehatan dan pengelolaan lingkungan di Desa Pojok.
b. Upaya peningkatan ketrampilan masyarakat dalam mengelola limbah sampah di Desa
Pojok.
c. Upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia di bidang pendidikan melalui
program Rumah Edukasi.
6. Kegunaan Program
Kegunaan program KKN yang dilaksanakan di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari,
Kabupaten Sukoharjo pada waktu 11 Juli – 25 Agustus 2017 adalah bentuk pengabdian
masyarakat untuk masyarakat sasaran demi terwujudnya masyarakat yg maju, sehat, mandiri
dan berwawasan global.? Masyarakat sasaran merupakan masyarakat yang membutuhkan
berbagai lini sentuhan kaum civitas akademika.
a. Secara Konseptual
Perubahan mindset (pola pikir) masyarakat dirasa penting. Pola pikir masyarakat
yang kuno dan tertutup tidak bersedia menerima masukan dari pihak eksternal baik civitas Commented [a3]: Belum berkembang maksimal
masyarkat yang bisa disponsori oleh mitra seperti bersih desa, lomba desa, PKK dan
kegiatan rutin lainnya. Perkembangan masyarakat bisa diawasi langsung oleh mitra,
dengan begitu fungsi mitra adalah evaluator dan reviewer untuk setiap kegiatan di
masyarakat, sehingga kegiatan selanjutnya bisa berjalan lebih baik.
d. Pemecahan Masalah bagi Kelomplok Sasaran
Langkah awal dalam pemecahan masalah di desa sasaran yaitu dengan observasi
.Melalui observasi dapat mengetahui masalah-masalah yang ada atupun sering dialami di
desa sasaran.Langkah pertama dengan mewawancarai pihak terkait dalam hal ini kepala
desa untuk mengetahui masalah-masalah yang ada masyarakat.Selanjutnya hasil observasi
dikonsultasikan dengan DPL (Dosen Pembimbing Lapang). Hasil konsultasi selanjutnya
akan diterapkan di desa sasaran. Penerapan program akan selalu didampingi TIM KKN
dengan selalu memperhatikan dampak yang didapatkan masyarakat desa.Setelah semua
program terlaksana selanjutnya dilakukan evaluasi disetiap program. Evaluasi meliputi
dampak yang diperoleh masyarakat, baik dari bidang kesehatan, ekonomi, sosial, hukum
dan budaya.Sehingga dapat diketahui apakah program tersebut dapat dilanjutkan atau
mungkin perlu peninjauan kembali untuk memecahkan permasalahan yang berada di
masyarakat sasaran.
e. Perguruan Tinggi
Program hasil pelaksanaan yang berhasil akan dapat terus dilanjutkan yang
nantinya terjalin hubungan baik dengan civitas akademika asal tim KKN berada.
Hubungan yang telah terbentuk perlu untuk selalu dimonitoring keberlanjutan program,
agar dampak yang didapatkan masyarakat dapat terus menular untuk generasi selanjutnya.
Perguruan Tinggi akan selalu dapat menjalin hubungan baik dengan desa mitra, sehingga
salah satu tridharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat dapat dipegangteguh
oleh Perguruan Tingggi pelaksana KKN
f. Mahasiswa Peserta KKN
Hubungan baik dengan desa mitra dapat menjadikan suatu nilai tersendiri bagi
mahasiswa peserta KKN, sebab hubungan baik akan menjalin keuntungan setiap pihak.
Masyarakat akan dapat belajar mandiri, dapat bekerjasaam dengan banyak pihak, serta
mampu menyelesaiakn masalah yang timbul didalam masyarakat. Secara langsung
Mahasiswa peserta KKN akan mampu untuk bersosialisasi lebih baik dan mampu
menanggapi suatu masalah yang timbul dimasyarakat dengan berbagai solusi yang
ditawarkan. Secara tidak langsung mahasiswa akan terbentuk sifat kemasyarkatan dengan
selalu memperhatikan efek yang ditimbulkan dari setiap perilaku yang dikerjakannya.
g. Masyarakat di Sekitar Lokasi Desa dan Pemerintah.
Program yang telah berjalan cukup lama secara tidak langsung akan menyebar
dengan mudah dilingkungan masyarakat sekitar, sehingga perlu adanya tangan pemerintah
untuk sekedar membantu baik pendanaan, pendampingan, atau penyuluhan lebih lanjut
tentangprogram yang sudah berjalan cukup lama tersebut. Program dapat berjalan lebih
intensif dan bermanfaat lebih luas yang nantinya berdampak akhir pada keberlanjutan
hidup masyarakat sasaran yang bermartabat, mandiri, loyal, dan berpendidikan.
Pemerintah setempat tentunya akan mendapatkan penghargaan, baik dari
masyarakat luas dan pemrintah pusat karena mampu memperdayakan masyarkatnya untuk
dapat memperbaiki perekonomian, status sosial dan pendidikan. Secara berkelanjutan
status ini dapat diperoleh apabila dari masyarakat, civitas akademika dan pemerintah dapat
berbaur menjadi satu mengatasi masalah yang ada di masyarakat dan sanggup untuk
memecahkan masalah tesebut secara mandiri.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang perekonomian melalui
peningkatan Insustri Kreatif tanaman Pisang di Desa Pojok.
7. Metodologi KKN
a. Kerangka Berfikir
Program Kuliah Kerja Nyata ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan. Adapun tahapan
pelaksanaan kegiatan dari program tersebut adalah sebagai berikut:
1) Survei Lapangan
Survey lokasi dilakukan 4 minggu sebelum kegiatan Kuliah Kerja Nyata
berlangsung. Survey lokasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi nyata
(permasalahan serta potensi desa) dari lokasi Kuliah Kerja Nyata serta untuk
menentukkan program kerja yang nantinya akan dilaksanakan pada waktu kegiatan
Kuliah Kerja Nyata berlangsung. Selain itu survey ini dilaksanakan untuk menjalin
koordinasi dengan pihak Desa Pojok yanag menjadi lokasi untuk Kuliah Kerja Nyata.
2) Koordinasi
Koordinasi Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan dengan berbagai pihak yang
terkait, yaitu :
a) Koordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan KKN.
b) Koordinasi dengan Kepala Desa Pojok beserta jajaran aparatur desa Pojok yang
menjadi lokasi KKN.
3) Persiapan Teknis
Kegiatan persiapan teknis terdiri dari pembuatan proposal, perizinan, persiapan
bahan materi dan peralatan kegiatan, lokasi serta segala sesuatu yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata.
4) Rangkaian Kegiatan
Program ini akan kami jalankan dengan cara, antara lain :
a) Penyuluhan
Kegiatan yang dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan mengenai
kesehatan lingkungan dan masyarakat, serta penyuluhan tentang budaya hidup
sehat bagi seluruh warga Desa Pojok, Tawangsari.
b) Pelatihan Penanaman TOGA
Kegiatan yang dilakukan dengan cara memberikan praktek secara langsung
mengenai cara penanaman TOGA yang akan ditujukan pada remaja di Desa
Pojok, Tawangsari.
b. Metode
1) Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan dengan pengenalan program kerja yang akan dilakukan selama
kegiatan KKN berlangsung. Sosialisasi ditujukan kepada
A) PKK dan Arisan ibu-ibu
Sosialisasi diawali dengan pengenalan dasar tentang pemberdayaan kaum wanita
khususnya ibu-ibu untuk dapat menjadi salah satu motor pembangunan desa dengan
memberikan aspirasi dan pembuatan produk kreatif. PKK dan Arisan ibu-ibu diberi arahan
untuk mampu menjalankan program KKN, sehingga setiap elemen didalam masyarakat
mampu berkontribusi aktif untuk memajukan desanya.
B) Sekolah TK, SD dan SMP
Pemberdayaan di bidang pendidikan sangatlah penting unutk menghasilkan generasi
berwawasan visioner. Program KKN akan disampaikan dengan pemberian materi yang
mencakup pengenalan dasar akan pentingnya kesehatan dan kebersihan.
C) Anggota Karang Taruna
Pemberdayaan anggota Karang Taruna sangat menentukan terciptanya masyarakat
yang berwawasan intelek, berpendidikan dan bermartabat. Anggota Karang Taruna
merupakan elemen yang krusial di masyarakat karena para remaja dapat menghasilkan ide-
ide yang dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan, terutama tentang kesehatan dan
kebersihan.
c. Pelatihan
1) Produk kreatif
Masyarakat diperkenalkan dengan berbagai contoh produk-produk kreatif yang
telah ada menggunakan limbah sampah anorganik dan pembuatan produk keratif olahan
pisang, lalu masyarakat dituntun untuk membuat dan diajak untuk meningkatkan
kualitas dari produk kreatif tersebut, namun sebelumnya telah diberikan pelatihan
mengenai proses pembuatannya. Pelatihan dilaksanakan seminggu sekali selama 2
minggu dengan pengawasan dan pelatihan dari Tim KKN. Selanjutnya juga diberi
bimbingan dalam proses pemasaran produk kreatif yang telah dibuat.
2) Rumah Pintar
Pelatihan diluar jadwal sekolah yang dilaksanakan setiap sabtu-minggu selama 4
minggu dengan pendampingan mengenai pendalaman materi pelajaran di sekolah serta
wawasan Sosial Budaya dan Kreativitas (SBK) tentang pengenalan sejak dini kepada
anak-anak dalam pengolahan limbah anorganik untuk produk yang kreatif. Kegiatan ini
dilaksanakan hari Sabtu pada sore hari dan hari Minggu pada siang hari.
3) Media Publikasi dan Sosialisasi
i. Poster
Media publikasi dengan poster dilakukan dengan informasi yang berisi antara
lain; tentang cara kerja yang harus dilakukan untuk membuat suatu produk,
mengaplikaskan suatu produk, pembelajaran, dsb. Media poster digunakan ketika
sosialisasi berlangsung, untuk memperjelas dan mendukung penyampaian isi dari
sosialisasi.
ii. Pamflet
Pamflet berfungsi menyalurkan informasi kepada orang lain atau dapat
memberikan informasi kepada orang lain. Dalam hal ini pamflet digunakan untuk
menjelaskan secara rinci dan detail mengenai program-program kerja KKN tersebut
dilaksanakan karena penggunaan poster hanya memberikan informasi yang sedikit
kepada masyarakat.
iii. Stiker
Media publikasi dengan menekankan kalimat-kalimat persuatif seperti: “Cintai
Lingkunganmu….Mari budayakan Membuang Sampah pada Tempatnya”. Stiker ini
dibagikan ke setiap masyarakat sehingga diharapkan akan timbul kesadaran diri
untuk memperbaiki lingkungan di sekitar tempat tinggalnya.
iv. Spanduk
Spanduk mampu memberikan informasi lebih awal kapada masyarakat, sebab
penempatannya dipinggir jalan serta ukurannya yang besar membuat masyarakat
secara tidak langsung melihat isi dalam spanduk. Selain itu pembuatan spanduk yang
kreatif secara tidak langsung juga akan menarik perhatian masyarakat untuk ikut dan
berkontribusi dalam program-program KKN yang direncanakan.
d. Strategi
1) Sosialisasi
Masyarakat desa diinformasikan terlebih dahulu dengan perantara perangkat desa
untuk datang dalam sosialisasi. Masyarakat ditempatkan dalam ruangan untuk
mendapatkan pengarahan pembicara ataupun penyuluh. Selanjutnya masyarkat
diperkenankan untuk menyampaikan aspirasi atupun pertanyaan seputar hasil
sosialisasi. Selain itu juga ada sosialisasi di sekolah-sekolah dasar dan TK di desa
Pojok. Sosialisasi ini diisi dengan sosialisasi PHBS dan stop BABS.
2) Pelatihan
Pelatihan diawali dengan bantuan perangkat desa dan TIM KKN untuk dapat
mengkoordinasi masyarakat agar hadir dalam pelatihan-pelatihan yang akan diberikan
untuk masyarakat.. Selanjutnya pemberian materi tentang kesehatan dan kebersihan,
serta proses pembuatan, peningkatan kualitas, dan pemasaran produk kreatif yang
bernilai jual tinggi.
3) Media Publikasi dan Sosialisasi
Media publikasi dan sosialisasi dibuat semenarik mungkin dengan menggunakan
bahasa pengantar yang mudah dipahami oleh masyarakat sekitar, lalu disebarkan
sesuai tempat-tempat yang telah ditentukan dan disiapkan. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan masyarkat memahami pemaparan dari penyuluhan yang diberikan.
e. Indikator Keberhasilan
1. Timbulnya kesadaran, kepedulian dan respon warga Desa Pojok terhadap perlunya
peningkatan kebersihan dan kesehatan baik untuk dirinya sendiri maupun
lingkungannya.
2. Timbulnya kesadaran, kepedulian dan respon warga Desa Pojok untuk senantiasa
menjaga kebersihan lingkungan masyarakat di Desa Pojok.
3. Timbulnya kesadaran, kepedulian dan respon warga Desa Pojok untuk lebih mandiri
dengan ikut berperan aktif dalam mengikuti program industri kreatif yang
direncanakan oleh Tim KKN.
4. Timbulnya kesadaran, kepedulian dan respon warga Desa Pojok untuk ikut berperan
aktif dalam seluruh kegiatan yang telah direncanakan oleh Tim KKN.
9. Jadwal Kegiatan
No Waktu/Kegiatan Keterangan Kegiatan
1. Mei - Juni 2017 Tahap Persiapan (Pembuatan Konsep dan
Pembuatan Proposal)
2. 11 Juli – 26 Agustus Tahap Pelaksanaan program dan kegiatan KKN-
2017 Tematik Integratif
3. September 2017 Penyelesaian Laporan KKN-Tematik Integratif
Time line :
Jadwal Pelaksanaan
No Rencana kegiatan Minggu ke-
1 2 3 4 5 6
A. Program Utama
1 Sosialisasi PHBS di Sekolah
2 Sosialisasi STOP BABS
3 Penanaman Obat Keluarga (TOGA)
4 Mengadakan Pemeriksaan Kesehatan
(Tekanan darah, gula darah dan asam
urat)
5 Pengadaan Tong Sampah Organik dan
Anorganik
6 Penyuluhan Makanan Sehat dan
Pembagian Minyak Ikan
7 Sosialisasi Cara Sikat Gigi yang Baik
dan Benar
B. Program Penunjang
1 Pendidikan Industri Kreatif
Pengolahan Hasil Pertanian Buah
Pisang
2 Jalan Sehat dan Senam Pagi