1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumberdaya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri. Desa Siaga  merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan
mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan
masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), kejadian bencana, kecelakaan, dan
lain-lain, dengan memanfaatkan potensi  setempat secara gotong royong.
Pengembangan Desa Siaga mencakup upaya untuk lebih mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat desa, menyiap siagakan masyarakat
menghadapi masalah-masalah kesehatan dan memandirikan masyarakat dalam
mengembangkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Untuk mencapai keberhasilan program desa siaga tersebut mutlak
diperlukan peran serta aktif dari masyarakat terutama kader kesehatan, karena inti
kegiatan desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu
untuk hidup sehat. Oleh karena itu maka dalam pengembangannya diperlukan
langkah-langkah pendekatan edukatif, yaitu upaya mendampingi (memfasilitasi)
masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang berupa proses pemecahan
masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Peran serta masyarakat sangat
menentukan terhadap keberhasilan, kemandirian dan kesinambungan
pembangunan kesehatan. Penyebabnya ada dua faktor, yaitu dapat menumbuhkan
rasa memiliki (sense of belonging) dan faktor kesinambungan (continuity)
pelaksanaan program kesehatan. Dengan demikian, maka sebaiknya
pengorganisasian kegiatan masyarakat dalam pembangunan kesehatan harus
dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.
 2

Desa Brumbungan Lor merupakan salah satu dari 13 desa di wilayah

Kecamatan Gending, yang kondisi wilayahnya merupakan dataran rendah, dengan
mayoritas terdiri dari tanah sawah, sebesar 80 % . Kehidupan masyarakat Desa
Brumbungan Lor banyak ditopang oleh kegiatan sektor pertanian. Jarak antara
Desa Brumbungan Lor dengan ibukota kecamatan adalah 4 km, sedangkan jarak
ke Ibukota Kabupaten sekitar 18 km, yang telah dihubungkan dengan jalur
transportasi yang memadai, sehingga mobilitas penduduk berjalan dinamis.
Di dalam profil perkembangan desa siaga ini akan dipaparkan mengenai
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Desa Brumbungan Lor meliputi Forum
Masyarakat Desa (FMD), pelayanan kesehatan dasar, Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM), kegiatan P4K dan dibina Puskesmas PONED, surveilans
berbasis masyarakat, sistem kesiagaan terhadap bencana oleh masyarakat,
pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat, lingkungan sehat dan masyarakat ber-
PHBS dan kadarzi.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan paparan tentang pelaksanaan kegiatan desa siaga di Desa
Brumbungan Lor Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Memberikan paparan pelaksanaan Forum Masyarakat Desa (FMD) di
Desa Brumbungan Lor Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo.
b. Memberikan paparan pelaksanaan pelayanan kesehatan dasar di Desa
Brumbungan Lor Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo.
c. Memberikan paparan pelaksanaan Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) di Desa Brumbungan Lor Kecamatan Gending
Kabupaten Probolinggo.
d. Memberikan paparan pelaksanaan kegiatan P4K dan dibina Puskesmas
PONED di Desa Brumbungan Lor Kecamatan Gending Kabupaten
Probolinggo.
 3

e. Memberikan paparan pelaksanaan surveilans berbasis masyarakat di

Desa Brumbungan Lor Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo.
f. Memberikan paparan pelaksanaan sistem kesiagaan terhadap bencana
oleh masyarakat di Desa Brumbungan Lor Kecamatan Gending
Kabupaten Probolinggo.
g. Memberikan paparan pelaksanaan pembiayaan kesehatan berbasis
masyarakat di Desa Brumbungan Lor Kecamatan Gending Kabupaten
Probolinggo.
h. Memberikan paparan pelaksanaan lingkungan sehat di Desa
Brumbungan Lor Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo.
i. Memberikan paparan pelaksanaan masyarakat ber-PHBS dan kadarzi.
di Desa Brumbungan Lor Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo.