Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KELOMPOK 2

DESA SIAGA
DOSEN IBU HERLENA HAYATI,M.KM

DI SUSUN OLEH:
1. RINDHA HANDAYANI HELISUSANTO
2. EVA FEBRIANTI
3. ANIK SULISTIYANA
4. LILIK LESTIANI

ALIH JENJANG KELAS D MUARA KAMAN


PRODI KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES KALTIM
2022/2023
Wujud Nyata Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan
UKBM Di Desa Menamang Kanan

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu determinan dalam mencapai


masyarakat yang sehat, meskipun disadari bahwa peran lingkungan dan factor
perilaku merupakan determinan yang lebih besar pengaruhnya pada kesehatan
(Blum). Mengutip konsep dari H.L. Blum, secara umum pelayanan kesehatan terdiri
dari empat upaya yaitu pencegahan, peningkatan kesehatan, pengobatan dan
pemulihan kesehatan. Dalam kaitannya dengan peningkatan dan kemajuan
masyarakat. Pelayanan kesehatan ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang
dialami atau dihadapi masyarakat agar dapat terhindar dari kematian dini, kecacatan,
bahkan rendahnya taraf kebugaran sehingga terjaga produktivitas penduduk.

A. Jenis Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

1. Puskesmas Pembantu Desa Menamang Kanan

Merupakan Unit pelayanan kesehatan yang berfungsi menunjang dan membantu


melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil. Wilayah kerja Puskesmas Pembantu desa Menamang Kanan
terletak di RT 3 wilayahnya dapat mencakup dua (2) dusun yaitu dusun kelampak dan
dusun bukit horina dengan jumlah penduduk antara 1.512 jiwa (Data Tahun 2021) .
Puskesmas Pembantu Desa di Miliki Desa Menamang Kanan di Bawah Tanggung
Jawab Pimpinan Puskesmas Induk Bunga Jadi, dengan 2 Petugas Kesehatan 1
Perawat dan 1 Bidan desa.
Diharapkan tersedianya penyelenggaraan Pedoman Puskesmas Pembantu didesa
Menamang Kanan akan tercapai pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, efektif
dan efisien agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal di desa yang
masuk wilayah kerja Puskesmas Pembantu Desa Menamang Kanan

Kegiatan di Pustu Desa Menamang Kanan antara lain :

a. Melakukan pemeriksaan (Ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan balita).
b. Memberikan pertolongan persalinan normal yang bersih dan aman.
c. Memberikan pelayanan KB.
d. Memberikan imunisasi.
e. Penyuluhan kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu dan anak.
f. Pelatihan dan pembinaan kepada kader dan masyarakat.
g. Pemeriksaan Pasien Umum
h. Konseling Remaja
i. Melakukan kordinasi dengan dokter
j. Rujukan
2. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Ibu Hamil Dan Balita

Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakatkan saat ini.


Gerakan Posyandu di Desa Menamang Kanan telah berkembang dengan perlahan
sejak dari tahun 2000-an namun secara aktif di tahun 2012 telah dilakukan secara
berkesinambungan dan Rutin.
Posyandu Ibu hamil dan Balita memberikan layanan kesehatan ibu dan anak,
KB, imunisasi, gizi,penanggulangan diare. Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di
posyandu, Pemeriksaan kehamilan dan nifas, Pelayanan peningkatan gizi melalui
pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu
hamil.

3. Pos Bina Terpadu (Posbindu)


Posbindu PTM adalah monitoring dan deteksi dini faktor resiko PTM terintegrasi
(Penyakit jantung ,diabetes, penyakit paru,asma,dan kanker) serta gangguan akibat
kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh
masyarakat melalui pembinaan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular usia
15-59 Th. Kegiatan posbindu yaitu skrining faktor resiko penyakit tdk menular, antara
lain timbang BB,TB, Lingkar perut, Pengukuran Tekanan Darah dan cek laboratorium
sederhana yaitu Gula Darah.

4. Posyandu Lansia
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut
masyarakat desa Meanamang Kanan dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan
kesehatan, Pelayanan kesehatan yang diberikan tidak hanya mencakup sesuatu yang
berhubungan dengan penyakit ,Pemberian makan tambahan (PMT),Kegiatan
olahraga,dan Homevisite.

5. Kader Pembangunan Manusia (KPM)


Kader Pembangunan Manusia (KPM) adalah warga masyarakat Desa yang dipilih
melalui musyawarah Desa untuk bekerja membantu pemerintah Desa dalam
memfasilitasi masyarakat Desa dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi
pembangunan sumberdaya manusia di Desa Menamang Kanan.
Salah satu akibat krisis ekonomi adalah penurunan daya beli masyarakat
termasuk kebutuhan pangan. Hal ini menyebabkan penurunan kecukupan gizi
masyarakat yang selanjutnya dapat menurunkan status gizi.

Dengan sasaran kegiatan yakni :


a. Bayi umur 6 – 11 bulan terutama mereka dari keluarga miskin.
b. Anak umur 12 – 23 bulan terutama mereka dari keluarga miskin.
c. Anak umur 24 – 59 bulan terutama mereka dari keluarga miskin.
d. Seluruh ibu hamil dan ibu nifas terutama yang menderita kurang gizi.

Perlu ditekankan bahwa untuk kegiatan pada Posyandu dan KPM ini apabila
setelah diberikan PMT anak masih menderita Kekurangan Energi Protein (KEP)
maka, makanan tambahan terus dilanjutkan sampai anak pulih dan segera
diperiksakan ke Puskesmas (dirujuk) ke Ahli Gizi.
6. PAMSIMAS

adalah sekelompok masyarakat yang peduli terhadap kesehatan lingkungan


terutama dalam penggunaan air bersih serta pengelolaan sampah dan limbah rumah
tangga melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan seluruh
warga desa di Menamang Kanan,“Pamsimas merupakan program inklusif yang
melibatkan peran aktif masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
sampai dengan pemeliharaan. Program ini akan dikelola oleh masyarakat melalui
Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air minum dan Sanitasi (KPSPAMS)

7. Karang Taruna Husada

Karang Taruna Husada adalah wadah kegiatan remaja dan pemuda di tingkat RT
yang besar perannya pada pembinaan remaja dan pemuda dalam menyalurkan aspirasi
dan kreasinya. Di masyarakat, Karang Taruna mampu mendorong dinamika
masyarakat dalam pembangunan lingkungan dan masyarakatnya termasuk pula dalam
pembangunan, kesehatan. Pada pelaksanaan kegiatan Posyandu, gerakan kebersihan
lingkungan, gotong - royong pembasmian sarang nyamuk,pembersihan
kuburan,pembersihan lapangan bola, pembersihan Mesjid, dan lain - lainnya potensi
Karang Taruna ini sangat besar didesa Menamang Kanan.

8. TIM Kampung KB

Untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung atau yang


setara melalui program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan
keluarga serta pembangunan sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil
berkualitas. Kegiatannya yaitu kependudukan ,Keluarga Berencana dan kesehatan
Reproduksi, Ketahanan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarg, Kegiatan Lintas Sektor
( Bidang pemukiman, Sosial Ekonimi, Kesehatan, Pendidikan, Pemberdayaan
perempuan dan Perlindungan Anak, dsb)

9. Tim pendamping Keluarga

Bertugas melaksanakan deteksi dini faktor risiko stunting dan melakukan upaya
meminimalisir atau mencegah pengaruh bila terdapat faktor risiko stunting di suatu
keluarga, Satu tim terdiri dari bidan, kader PKK dan kader keluarga berencana
langsung mendata sekaligus memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada keluarga
yang didatangi.

10. TIM APLIKASI SIGAP

SIGAP adalah pendekatan yang mendorong masyarakat untuk mendayagunakan


kekuatan yang dimiliki untuk melakukan aksi inspiratif dalam pembangunan desa.
Secara umum aplikasi SIGAP diartikan sebagai alat bantu yang dapat mempermudah
pelaporan pelaksanaan dan menyampaikan perkembangan pembangunan desa dengan
cepat melalui smartphone. SIGAP dimaksudkan sebagai pedoman dalam
pendampingan pembangunan desa berbasis potensi dengan tujuan untuk perbaikan
tata kelola pemerintah Desa mendorong pengelolaan SDA berbasis masyarakat di
tingkat desa dan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui BUMDes.
11. SATGAS COVID

Gugus Tugas mempunyai tugas :

1. Membentuk Posko dan Call Center serta menginformasikan kepada


masyarakat;
2. Melakukan Razia/ Sweeping yang dilakukan sesuai jadwal pada setiap hari
dengan sasaran kerumunan massa
3. Melaporkan kepada Gugus Tugas Kecamatan dan menkoordinasikan dengan
petugas kesehatan setempat dalam hal menemukan anggota masyarakat yang
diduga memenui gejala Corona Virus Disease (COVID-19) berdasarkan
deteksi suhu tubuh lebih dari 38’C
4. Memberikan informasi tentang pencegahan dan pengendalian serta
penanganan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19);
5. Melakukan pengendalian kepada seluruh pelaku usaha (warung, pusat
perbelanjaan dan sejenisnya) untuk dibatasi operasionalnya sampai dengan
pukul 21.00 WIB;
6. Melarang pelaksanaan kegiatan masyarakat yang bersifat mengumpulkan
massa dalam jumlah besar termasuk pelaksanaan kegiatan keagamaan dan
sejenisnya
7. Melaporkan segala bentuk kegiatan terkait tugas pada setiap harinya kepada
Gugus Tugas Tingkat Kecamatan
8. Mencatat buku tamu keluar masuk ke Desa Menamang Kanan
9. Mendata penduduk rentan sakit, seperti orang tua, balita, serta orang yang
memiliki penyakit menahun, penyakit tetap dan penyakit kronis lainnya dan
10. Ikut melakukan penyemprotan disfektan ke rumah warga dengan Alat
Pelindung Diri (APD) yang lengkap

12.KELOMPOK IBU YASINAN

Yasinan merupakan bentuk para ulama untuk mensyiarkan Islam dengan jalan
mengajak masyarakat untuk mendekatkan diri pada ajaran Islam melalui cinta
membaca Al Qur'an, salah satunya surah Yasin. Tradisi yasinan tahlilan merupakan
bentuk dari kebudayaan masyarakat setempat, Kelompok Yasin ibu-ibu merupakan
sekelompok ibu-ibu yang berkumpul untuk membaca serangkaian surat Yasin secara
bersama-sama.Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap hari Jumat pukul 14.00 wib.
Yasin ibu-ibu ini diikuti sekitar 50 orang anggota di Mesjid Nurul Huda Desa
Menamang Kanan selain itu para ibu Yasinan kerap membantu kegiatan bersih-bersih
di Desa.
Tabel UKBM Di Desa Menamang Kanan 2019-2022

NO. Nama Kegiatan Status Status Status Status Anggota Kegiat Pemanfaatan
Aktif Aktif Aktif Aktif Kader an Warga
2019 2020 2021 2022
(y/t) (y/t) (y/t) (y/t)
1 Posyandu Ibu hamil Y Y Y Y 5 1x per 100%
bulan
2 Posyandu Balita Y Y Y Y 5 1x per 100%
bulan
3 Posbindu Y Y Y Y 5 1x per 100%
bulan
4 Posyandu Lansia Y Y Y Y 5 1x per 100%
bulan
5 KPM (kader Y Y Y Y 5 1x per 100%
pembangunan ,manusia) bulan
6 SATGAS BENCANA Y Y Y Y 20 1x per 2022
PENGENDALIAN bulan nonaktif
COVID
7 TIM APLIKASI SIGAP Y Y Y Y 10 1x per 100%
bulan
8 Karang Taruna Husada Y Y Y Y Seluruh 1x per 100%
PEMUDA 3
bulan
9 Tim Kampung KB Desa Y Y Y Y 3 1x per 100%
4
bulan
10 Tim PLKB Desa Y Y Y Y 3 1x per 100%
4
bulan
11 PAMSIMAS Y Y Y Y Seluruh 2x per 50%
WARGA tahun
12 Kelompok Ibu Yasinan Y Y Y Y Seluruh Tiap 70%
Ibu Ibu Jumat
B.TABEL CAPAIAN TERHADAP SASARAN DAN INDIKATOR
KEBERHASILAN PROMOSI KESEHATAN
INDIKATOR
NO TARGET 2019 2020 2021 2022
PROGRAM
1 Penerapan Germas Puskesmas Minimal 1 Desa dengan
100% 100% 100% 1
penerapan Germas
2 Cakupan Posyandu Aktif Minimal 60% sesuai kriteria 95% 95% 95% 9
3 Cakupan Posyandu dengan Minimal 60% dengan strata
4% 4% 4%
semua Strata purnama + Mandiri
4 Cakupan PKM dengan 80% PKM dengan
Pembinaan Posyanduu aktif Pembinaan Pokja Desa dan 100% 80% 100% 1
Posyandu aktif
5 Cakupan Rumah Tangga ber Minimal 50% RT ber PHBS
0 0 0
PHBS /Desa
6 Cakupan Desman Aktif per Minimal 60% Desman aktif
Puskesmas 25% 25% 25% 2

7 Persentase Jumlah Desa 40% Desa mengalokasikan


Memanfaatkan Dana Desa dana untuk UKBM 100% 100% 100% 1
untuk UKBM
8 Jumlah CSR yang membantu Minimal 1 CSR per PKM
kegiatan Germas dan tematik dengan dengan Dukungan 0 0 0
Germas atau UKBM
9 Persentase kegiatan KPP di Minimal satu Desa dengan
Desa penerapan KPP 0 0 0
10 Persentase kepemilikan Satu akun media per PKM
Puskesmas dengan akun 100% 100% 100% 1
Media Cyber (FB dan atau IG)
11 Persentase Puskesmas dengan 4 kali / bulan pemanfaatan
Pemanfaatan Akun Media media cyber Puskesmas (48 100% 100% 100% 1
Cyber aktif kali pertahun)
12 Cakupan Puskesmas dengan Satu pangkalan SBH aktif
Pangkalan SBH aktif per PKM 0 0 0
13 Persentase Sekolah Ber – 30% sekolah ber UKS per
100% 100% 100% 100%
UKS PKM
14 Persentase sekolah dengan 30% sekolah dengan kader
kader Dokcil dokcil 0 0 0

15 Persentase sekolah dengan 50% sekolah dengan PMR


Kader PMR 100% 100% 0 1

16 Persentase Sekolah dengan 50% sekolah dengan


0 0 0
Posyandu Anak Sekolah Posyandu AS
17 Persentase Sekolah dengan 50% sekolah dengan
0 0 0
Posbindu Anak Sekolah Posbindu
Untuk menentukan masalah dapat menggunakan metode USG ( Urgensi,
Seriousness,Growth ) yang bertujuan untuk menyusun urutan prioritaas isu yang
harus diselesaikan. Caranya menentukan urgensi, keseriusan dan perkembangan
isu dengan menentukan skala nilai 1-5 dan skor tertinggi merupakan prioritas.

TABEL MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH


Masalah U S G Total
26,45 % masyarakat Tidak memiliki jaminan kesehatan 3 3 3 9
(BPJS)
8 % masyarakat berobat bukan di tenaga kesehatan 3 3 3 9
50,41 % Sumber air tidak memenuhi syarat 5 5 5 15
6,61 % Tidak memiliki Jamban dan 25,21 % memiliki jamban 5 5 5 15
tidak memenuhi syarat
73,14 % tidak memiliki tempat sampah layak 4 3 3 10
72,73 Tidak memiliki tempat sampah pekarangan yang layak 4 3 3 10
5,23 % memiliki kandang ternak menyatu dengan rumah 5 3 4 12
2,48 % rumah dengan alas tanah 4 4 3 11
5 besar penyakit : 1. Ispa,2 gatal-gatal,3, Tekanan darah 5 5 4 14
tinggi,4, Diare,5, kencing manis
68,60 % prilaku anggota keluarga ada yang merokok 5 5 5 15
1,24 % terindikasi miras/narkoba 5 4 4 13
9,92 % tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan 5 4 5 14
dan sesudah BAB
10,74 % tidak melakukan PSN 1 kali dalam seminggu 4 4 4 12
4,55% tidak merebus air sebelum diminum (selain air gallon) 4 5 5 14
42,15 % Tidak melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit 4 4 5 13
setiap hari
5,79 % masyarakat BAB sembarangan 5 5 5 15
3,70 % Ibu hamil tidak/belum memeriksakan kehamilannya 4 4 5 13
7,41 % Ibu Hamil merencanakan persalinan di rumah 4 4 5 13
6,33 % BBLR 4 4 5 13
9,52 % tidak ASI esklusif 5 5 5 15
33,33 % Bayi (<1 tahun) belum mendapat imunisasi 5 5 5 15
21,52 % balita (1-5 tahun) Tidak imunisasi dasar lengkap 4 4 5 13
17,72 % Balita tidak di pantau Tumbuh Kembangnya 5 5 5 15
14,29 % balita tidak memiliki KMS 4 4 4 12
20,86 % PUS tidak KB 4 5 4 13
27,61 % lansia tidak tahu adanya posyandu lansia 4 5 5 14
58,90 % lansia tidak memanfaatka posyandu lansia 4 4 4 12
9,27 % Remaja menggunakan waktu senggang bukan ke hal 3 4 4 11
positif
50,33 % remaja tidak pernah memperoleh pendidikan 5 5 5 15
kesehatan tentang narkoba dan seks bebas

54,30% remaja tidak mendapatkan pendidikan kesehatan dari 4 5 5 14


tenaga kesehatan dalam 6 bulan terakhir
3,97 % remaja mengalami gangguan refroduksi 3 3 4 10
6,
61
%
Ti
da
k m
em 26
ili ,45
ki
Ja % m
m
ba asy
n a
da rak
5, n at
23 25,2 Tid
% 1 % ak
m
e m me
68 mi em mi
l
,6 iki ili lik
0 i
10 % kan ki ja jam
,7 pr da m
4 in
% ilak ng ban an
u te ti ke

U
tid
ak ang rna da seh
m g o k m k m at
a

S
15 21 el ta
,8 ,5 ak ke eny em n (
2

0
2
4
6
8
10
12
14
16

9 9,2
% % 5 uk lu at en BP
u JS
7 ,7 a n a r u

G
re % ba 9 g d h )
% PSN a a en i sya
m Re
aj
li t
a m d g a r
a ma (1 as 1 k a y n r at
tid ja -5 ya ali an um
ra g

Total
ak m ta ka dala m ah
be en hu t
rb gg n) BA m er
B
PRIORITAS MASALAH

ica un Ti se oko
ra aka da se m i k
ke n ki m ng
m ba gu
Or w a
an ktu
un r
isa 6,3 ang
g s 3
Tu sen 20 i d % an
a a
at gga ,86 sar BBL
au ng % l R
te bu PU eng
m k
an kan S tid ap
jik ke ak
a h
pu al KB
ny po
a s
m itif
as
al
ah
Berdasarkan perhitungan dengan metode USG dapat diketahui prioritas
masalahnya yaitu :
1. Sumber air tidak memenuhi syarat.
2. Tidak memiliki Jamban atau memiliki jamban tidak memenuhi syarat.
3. BAB sembarangan.
4. Anggota keluarga ada yang merokok
5. Tidak ASI esklusif.
6. Bayi (<1 tahun) belum mendapat imunisasi.
7. Balita tidak di pantau Tumbuh Kembangnya.
8. Lansia tidak tahu dan tidak memanfaatkan posyandu lansia
9. pendidikan kesehatan tentang narkoba dan seks bebas bagi remaja.

C. HASIL ANALISIS

Tabel Analisis
Alternatif Pemecahan
No Masalah Analisis Masalah Kegiatan
1 26,45 %  Masyarakat merasa Sosialisasi dan Linsek kelurahan
masyarakat susah mengurus BPJS Advokasi kepada
Tidak karena jauh masyarakat dan Desa
memiliki  Tidak tahu manfaat
jaminan BPJS
kesehatan  Tidak punya uang
(BPJS) untuk bayar bulanan
2 8 %  Masih percaya berobat Sosialisasi penggunaa Penyuluhan kesehatan te
masyarakat ke dukun obat obat-obatan
berobat  Beli obat sendiri murah
bukan di
tenaga
kesehatan
50,41 % Tidak terakses PDAM, Melakukan advokasi ke Linsek,
3 Sumber air Tempat tinggal yang desa untuk pengadaan penyuluhan,Pemeriksaan
tidak menyebar luas PDAM rumah sehat dan Pengaw
memenuhi  Tidak punya uang yang  Penyuluhan air bersih/air minum
syarat cukup untuk membuat kesehatan tentang
sumur yang layak penggunaan air
 Kurang pengetahuan bersih untuk MCK
tentang bahaya bagi
kesehatan tentang
penggunaan air
yang tidak memenuhi
syarat

4 6,61 %  Kurangnya kesadaran  Pendekatan ke Pemicuan STBM,Penyu


Tidak tentang bahaya bagi masyarakat tentang jamban sehat, Pemeri
memiliki kesehatan akibat tidak manfaat penggunaan rumah sehat
Jamban memiliki jamban sehat
dan 25,21 jamban/menggunakan
% memiliki jamban tidak memenuhi
jamban syarat
tidak  Tidak memiliki dana
memenuhi untuk membuat jamban  Permohonan bantuan
syarat yang memenuhi syarat pembuatan jamban
5 73,14 % Kurangnya kesadaran Pendekatan ke Penyuluhan PHBS
tidak masyarakat budaya hidup masyarakat dengan
memiliki bersih memberi informasi
tempat tentang PHBS
sampah
layak
6 72,73 Kurangnya kesadaran Pendekatan ke Penyuluhan PHBS
Tidak masyarakat budaya hidup masyarakat dengan
memiliki bersih memberi informasi
tempat tentang PHBS
sampah
pekarangan
yang layak
7 5,23 % Kurangnya kesadaran Pendekatan ke Penyuluhan kese
memiliki masyarakat budaya hidup masyarakat dengan lingkungan
kandang bersih memberi informasi
ternak tentang kesehatan
menyatu lingkungan
dengan
rumah
8 2,48 % Tidak memiliki dana untuk Bantuan untuk Linsek,advokasi
rumah membuat keramik masyarakat kurang
dengan alas manpu
tanah

9 5 besar  Kurangnya kesadaran  Memberikan Linsek ,advokasi


penyakit : tentang kebersihan informasi PHBS penyuluhan PHBS dan Ge
1. Ispa,2 lingkungan  Memberikan konseling klinik sanitasi
gatal-  Kurangnya kesadaran informasi Germas penyakit yang be
gatal,3, akan PHBS lingkungan
Tekanan
darah
tinggi,4,
Diare,5,
kencing
manis
10 68,60 %  Kurangnya kesadaran Komitmen semua Advokasi,linsek
prilaku tentang bahaya merokok instansi pemerintah
anggota  Susah berhenti merokok maupun swasta untuk
keluarga menerapkan kawasan
ada yang tanpa Rokok
merokok
11 1,24% Kurang kesadaran tentang Sosialisasi bahaya Penyuluhan te
terin- bahaya miras/narkoba miras/narkoba miras/narkoba
dikasi
miras
/ narkoba
12 9,92 % Kurangnya kesadaran Pendekatan ke Penyuluhan PHBS
tidak masyarakat tentang PHBS masyarakat dalam
mencuci penerapan PHBS
tangan
dengan
sabun
sebelum
makan dan
sesudah
BAB
13 10,74 % Kurangnya kesadaran Pendekatan ke Penyuluhan PHBS
tidak masyarakat tentang PHBS masyarakat dalam
melakukan penerapan PHBS
PSN 1 kali
dalam
seminggu
14 4,55% Kurangnya kesadaran Pendekatan ke Penyuluhan PHBS
tidak masyarakat tentang PHBS masyarakat dalam
merebus air penerapan PHBS
sebelum
diminum
(selain air
gallon)
15 42,15 % Kurangnya kesadaran Pendekatan ke Penyuluhan PHBS dan Ge
Tidak masyarakat tentang PHBS masyarakat dalam
melakukan penerapan PHBS dan
aktifitas Germas
fisik
minimal 30
menit
setiap hari
16 5,79 % Kurangnya kesadaran Pendekatan ke Penyuluhan PHBS
masyarakat masyarakat tentang PHBS masyarakat dalam
BAB penerapan PHBS
sembarang
an
17 3,70 % Ibu  Kurangnya kesadaran  Memberikan Penyuluhan,kunjungan rum
hamil tentang mamfaat informasi ke
tidak/belu memeriksakan masyarakat tentang
m kesehatan saat Hamil manfaat periksa
memeriksa  Kurangnya dukungan kehamilan
kan keluarga dalam  Mendorong keluarga
kehami- mensupport ibu hamil dalam memotifasi ibu
lannya untuk periksa kehamilan hamil untuk periksa
kehamilan
18 7,41 % Ibu Kurang kesadaran  Memberikan Kelas Ibu hamil,Advoka
Hamil tentang manfaat informasi tentang Desa
merencana jika melahirkan di faskes manfaat
k  Tidak punya biaya melahirkan di faskes
an  Meminta dukungan
persalinan  Dukungan keluarga dari keluarga
di rumah kurang, dan masih  Advokasi
berkembangnya tradisi pemerintahan desa
masyarakat untuk penyediaan
 Keterbatasan sarana persalinan di
transportasi yang Desa
dimiliki untuk ke Faskes
19 6,33 %  Kurangnya Ibu hamil  Memberikan Kelas Bumil,pemberian
BBLR memperoleh informasi informasi gizi pada Bumil
kesehatan saat ibu hamil
kehamilan
 Kurangnya asupan
nutrisi saat kehamilan
 Pemberian PMT
bumil

20 9,52 %  Kesadaran tentang  Memberikan Penyuluhan ASI esklusif


tidak ASI pentingnya ASI esklusif informasi tentang kawal ASI
esklusif kurang manfaat ASI esklusif
 Memberikan
 Psikologi Ibu yang semangat dan rasa
kurang percaya diri bisa percaya diri kepada
memberikan ASI Ibu untuk
esklusif memberikan ASI
esklusif
 Memberikan
 Ibu yang bekerja informasi tentang
cara penyimpanan
ASI di freezer bagi
Ibu yang bekerja
 Meminta keluargan
untuk memberikan
 Dukungan dari keluarga dukungan kepada ibu
kurang untuk memberikan
ASI saja sampai 6
bulan

21 33,33 %  Kurangnya kesadaran  Sosialisasi  Advokasi


Bayi (<1 tentang pentingnya pentingnya  Sosialisasi Imunisasi
tahun) imunisasi Imunisasi dan jenis  Membuat m
belum vaksin yang wajib promosi,leafleat imunis
mendapat diberikan kepada  Swipping Imunisasi
imunisasi bayi dan balita  Pendataan Balita
 Adanya kepercayaan  Advokasi ke
yang bertentangan Pemerintahan
dengan vaksin Desa,tokoh
Masyarakat dan
tokoh agama
22 21,52 %  Kurangnya kesadaran  Sosialisasi  Advokasi
balita (1-5 tentang pentingnya pentingnya  Sosialisasi tentang Imun
tahun) imunisasi Imunisasi dan jenis  Membuat m
Tidak vaksin yang wajib promosi,leafleat imunis
imunisasi diberikan
dasar kepada bayi dan
lengkap  Adanya kepercayaan balita  Swipping Imunisasi
yang bertentangan  Melakukan  Pendataan Balita
dengan vaksin pendekatan kepada
masyarakat
 Advokasi
23 17,72 %  Kurangnya kesadaran  Sosialisasi  Advokasi
Balita tidak tentang pentingnya pentingnya  Sosialisasi dan pemb
di pantau pemantauan tumbuh pemantauan tumbuh PMT di posyandu
Tumbuh kembang anak kembang  Home Visit
Kembangn  Kurangnya minat
ya masyarakat untuk
datang ke posyandu  Penberian PMT di
setelah imunisasi posyandu untuk
lengkap meningkatkan minat
masyarakat dating
ke posyandu
 Pelacakan balita
drop out
24 14,29 % Sebagian belum pernah  Pelacakan balita oleh  Pelacakan balita oleh
balita tidak datang ke posyandu dan kader  Sosialisasi te
memiliki sebagian karena hilang  Pendekatan ke pada pentingnya merawat
KMS masyarakat untuk memanfaatkan buku KM
datang ke posyandu  Pengadaan buku KMS
melalui advokasi ke
tokoh masyarakat
dan tokoh agama

25 20,86 %  Masih ingin punya anak  Sosialisasi Sosialisasi KB


PUS tidak Tidak setuju dengan KB
KB Menggunakan KB alami  Pendekatan ke
masyarakat
26 27,61 % Kurangnya sosialisasi ke Sosialisasi Sosialisasi,membuat m
lansia tidak masyarakat kemasyarakat akan informasi
tahu adanya posyandu lansia
adanya
posyandu
lansia
27 58,90 %  Jarak keposyandu yang  Sosialisasi tentang Linsek Desa
lansia tidak jauh posyandu lansia
memanfaat  Kurangnya dukungan  Advokasi ke RT dan
ka keluarga kader
posyandu  Merasa tidak sakit
lansia
28 9,27 % Kurangnya sarana bagi Advokasi ke Desa Linsek, Advokasi ke Desa
Remaja remaja untuk untuk memberikan
menggunak menyalurkan hobi dan ruang atau tempat bagi
an waktu bakat remaja untuk
senggang menyalurkan hobi dan
bukan ke bakat
hal positif
29 50,33 %  Kurangnya melakukan  Sosialisasi ke remaja  Linsek ke Desa dan
remaja sosialisasi kepada  Menggiatkan pendidikan
tidak remaja penyuluhan di  Penyuluhana di sekolah
pernah  Tidak ada tempat sekolah SMP dan
memperole berkumpulnya remaja SMA
h untuk melakukan
pendidikan sosialisasi
kesehatan
tentang
narkoba
dan seks
bebas

30 54,30%  Kurangnya melakukan  Sosialisasi ke remaja  Linsek ke Desa dan


remaja sosialisasi kepada remaja  Menggiatkan pendidikan
tidak  Tidak ada tempat penyuluhan di  Penyuluhana di sekolah
mendapatk berkumpulnya remaja sekolah SMP dan
an untuk melakukan SMA
pendidikan sosialisasi
kesehatan
dari tenaga
kesehatan
dalam 6
bulan
terakhir
31 3,97 %  Remaja merasa malu  Pembentukan  Linsek,Advokasi ke
remaja untuk memeriksakan konselor remja di Dan Sekolah
mengalami kesehatannya desa dan sekolah  Pembentukan Kon
gangguan  Tidak adanya sarana  Pengadaan klinik remaja di sekolah
refroduksi khusus untuk kesehatan remaja  Pengadaan Klinik rem
remaja Puskesmas Induk

32 15,89 %  Sikap remaja yang  Linsek  Membentuk konselor r


remaja tertutup  Advokasi ke desa dan di sekolah
tidak  Kurangnya dukungan pihak sekolah  Pengadaan Klinik rem
berbicara bagi remaja dari orang  Konselor remaja Puskesmas Induk
ke Orang terdekat  Klinik remaja
Tua atau
teman jika
punya
masalah
33 31,79 %  Kurangnya sosialisasi  Sosialisasi kepada  Sosialisasi
remaja ke remaja tentang remaja tentang  Advokasi ke Desa
tidak tahu organisasi remaja organisasi remaja di
kalo di  Kurangnya kepedulian tempatnya
tempatnya remaja terhadap  Advokasi ke Desa
ada organisasi
organisasi
remaja
HASIL ANALISIS

80.00%

70.00%

60.00%

50.00%

40.00%

30.00%

20.00%

10.00%

0.00%
ok
h
ta m um y n r t

a sy ki i

s i s ia
tn at k m mun ya

a
)

te em ta ti apa i- la n)

S
ad po ili as
a
Ba bel lum luar atu nuh PJS

or an KM
n) rik (se ng m ma

aj
o
<1 m imin ad nga syar

sa lan
ya ka em is

m
lu an n a ero
lo k m ba men ham gall

n
B

re
ak be ke eny m n (

ga du
i

ke ir
tid ir se ota m me ata

i
m an da t
e
m s a gg na ak seh

ni
e

be ak ai
d

l
a

d
ha ebu u an ter n tid ke
Ib er ak ng ba an

g a
m pril da am min

pa fa
m
l i
hu e
n j ja

d
ki ili iki

e
i l i em m i l

m
ka ki
e

ka a
u
m % km

tid
di
ta sia
a

i(
/
,2 i d
em m

ak lan
25 t T

hu
a
1

il
da rak
a
ba asy

tid
ak
n

u
tid

a
m

aj
n

m
re
am
J
ki
i li
em
km
da
Ti

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat bukan hanya tugas pemerintah saja


tetapi diperlukan juga partisipasi masyarakat dengan memberdayakan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memampukan masyarakat sehingga
mampu mengenali dan menyelesaikan permasalahan. Berbagai upaya kesehatan yang
bersumber daya masyarakat telah dikembangkan di Indonesia seperti Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu), Bersalin di Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes), pos obat desa (POD), dana sehat, dll, tetapi dalam pemanfaatanya masih
kurang.
Tujuan Tugas Mata Kuliah Desa Siaga ini adalah untuk mengetahui penggunaan
upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat di Desa Menamang Kanan . Hasil
Analisis di Bidang KIA (Persalinan ) 28,5% penduduk yang memanfaatkan pusban
untuk bersalin,Alasan tidak memanfatkannya adalah sebagian besar 71,5% merasa
tidak membutuhkan dan sebagian besar masih mengikuti tradisi lama ,penduduk
menggunakan Bidan dengan jasa pendampingan Dukun sehingga persalinan masih
dilakukan dirumah, untuk mendapatkan pengobatan Pasien Umum (83,3%). Tidak ada
Pos Obat Desa dan Pos Kesehatan Desa yang dikembangkan di Desa Menamang
Kanan. Perlu adanya revitalisasi untuk UKBM, sehingga UKBM dapat menjadi ujung
tombak dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat.

D. KESIMPULAN

Beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam pencapaian program


promosi kesehatan di Desa Menamang Kanan adalah :
1. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Rumah Tangga dan Perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) Sekolah di tahun 2020 belum dilaksanakan.
2. Ada beberapa kegiatan yang tidak bisa terlaksana pada tahun 2020 karena
pandemi Covid-19.
3. Kurangnya pelatihan yang diikuti oleh petugas promosi kesehatan sehingga
kemampuan petugas masih belum maksimal dalam menyampaikan kegiatan
promosi kesehatan.

E. SARAN

1. Masih perlunya koordinasi dan pendekatan kepada pihak desa/kelurahan guna


meningkatkan optimalnya penyerapan dana desa untuk operasional UKBM.
2. Perlunya menjalin kerjasama dengan CSR guna mengoptimalkan dalam upaya
pelayanan kesehatan masyarakat.
3. Butuhnya kerja sama dengan jejaring pelayanan kesehatan guna mengerakan
dan menjalankan upaya promotif dan preventif dimasyarakat
Penyusunan Makalah Analisis UKBM dan PHBS di Desa Menamang Kanan ini
masih sangat banyak kekurangannya, baik itu dalam hal penulisan maupun dari isi
Makalah. Maka dari itu kelompok sangat mengharapkan saran dan masukan agar
sebagai bahan acuan dari pembaca agar Makalah ini nantinya lebih baik lagi. Atas
saran dan masukannya kami mengucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai