Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

NOMOR : /UKM/PKM/V/2020

TENTANG

PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN

A. PENDAHULUAN

Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan


masyarakat melalui proses pembelajaran dari – oleh – untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya
setempat didukung oleh kebijakan public yang berwawasan kesehatan.

Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional


yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, dan kemauan dan kemampuan hidup
sehat agar terwujud derajat kesehatan yang optimaimal bagi masyarakat maka
diselenggarakannya upaya kesehatan (promotif), pencegahahan (preventif), ,
pengobatan (kuratif) dan pemulihan.

Promosi kesehatan Puskesmas adalah upaya Puskesmas melaksanakan


pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan
kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat.

Tujuan promosi kesehatan di Puskesmas adalah agar masyarakat mau dan


mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk
pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya, baik masalah kesehatan
yang diderita maupun yang berpotensi mengancam, secara mandiri. Disamping itu,
petugas kesehatan Puskesmas diharapkan mampu menjadi teladan bagi pasien,
keluarga dan masyarakat untuk melakukan PHBS.

Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non


instruktif, untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar
mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan melakukan pemecahannya
dengan memanfaatkan potensi setempat.

Antara promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat merupakan dua hal


yang tidak dapat dipisahkan. Promosi kesehatan selalu bertujuan akan adanya
kemampuan dan kemauan masyarakat untuk bertindak yaitu yang disebut sebagai
masyarakat yang berdaya, sedangkan pemberdayaan masyarakat selalu harus
diawali dengan pemberian informasi yang terus menerus.
Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian
masyarakat dan keluarga dalam bidang kesehatan, sehingga masyarakat akan dapat
berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan.

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses, salah satu bentuk proses


pemberdayaan masyarakat saat ini adalah berkembangnya kegiatan Desa Siaga.
Keberhasilan Proses pemberdayaan dapat dilihat dengan terwujudnya berbagai
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) di masyarakat.

UKBM adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dibentuk dari,


oleh untukdan bersama masyarakat.Jenis-jenis UKBM antara lain Posyandu,
Poskesdes, Poskestren, Pos UKK, Posbindu PTM dan lain-lain.

B. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan merupakan


garda terdepan dalam melayani masyarakat.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya. Puskesmas diatur kembali dengan Peraturan Menteri
Kesehatan yang baru yaitu Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas.
Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas menyebutkan bahwa Puskesmas
adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes). Fasilitas Pelayanan Kesehatan
adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya.
Puskesmas adalah UKM tingkat pertama. UKM dalam Permenkes 43 tahun 2019
tentang Puskesmas dijelaskan bahwa Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah
setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok,
dan masyarakat. Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) adalah suatu
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Puskesmas juga membangun Sistem Informasi yaitu Sistem Informasi
Puskesmas. Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang menyediakan
informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan
manajemen Puskesmas untuk mencapai sasaran kegiatannya.
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas dalam Permenkes 43 tahun 2019 tentang
Puskesmas adalah:
1. Paradigma sehat;
2. Pertanggungjawaban wilayah;
3. Kemandirian masyarakat;
4. Ketersediaan akses pelayanan kesehatan;
5. Teknologi tepat guna; dan
6. Keterpaduan dan kesinambungan.

C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Agar masyarakat mau dan mampu menerapkan prilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) sebagai bentuk pemecahan masalah masalah kesehatan yang
dihadapinya, baik masalah masalah kesehatan yang diderita maupun berpotensi
mengancam,secara mandiri, Disamping itu petugas kesehatan puskesmas
diharapkan mampumenjadi teladan bagi pasien,keluarga dan masyarakat untuk
melakukan PHBS
2. Tujuan khusus
a. untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui Pembinaan PHBS
b. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan dan
meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu
masyarakat,untuk mencegah penyakit.
c. Melakukan bina suasana sebagai upaya menciptakan suasana atau
lingkungan sosial yang mendorong individu, keluarga dan masyarakat untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan serta menciptakan
lingkungan sehat.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1 Intervensi dan Pengkajian prilaku Melakukan pengkajian dan


Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pembinaan tentang prilaku hidup
dalam 4 tatanan, TTU, Tempat kerja, bersih dan sehat (PHBS) kepada
Pendidikan, Kesehatan. seluruh institusi di 4 tatanan

2 Pengkajian prilaku Hidup bersih dan Melakukan pembinaan kepada


sehat (PHBS) dalam tatanan masyarakat utamanya yang
Rumah tangga (Survei PHBS mempunyai balita, serta dilakukan
Rumah Tangga) survei minimal 20% dari rumah
tangga yang ada di setiap
desa,diutamakan yang mempunyai
balita

3 Penyuluhan kelompok (anak sekolah Melakukan penyuluhan kepada


dan masyarakat tentang NAPZA dan siswa setingkat SD,SMP,SMU dan
HIV/AIDS juga masyarakat, agar pengetahuan
tentang NAPZA dan HIV/AIDS bisa
dimengerti dan bersama sama
menghindari prilaku yang
menyimpang.

4 Pembinaan Upaya kesehatan Pembinaan dilakukan dengan cara


bersumberdaya masyarakat (UKBM) malakukan kunjungan pada saat di
melalui kegiatan, posyandu balita, laksanakan kegiatan posyandu baik
posyandu lansia, posbindu PTM dan balita maupun lansia, melihat upaya
desa siaga apa yang kurang biar dapat di cari
jalan keluar bersama sama, tapi
pembinaan juga bias dilaksanakan
pada saat pertemuan kader di tiap
wilayah kerja pustu di wilayah
kecamatan Panimbang. untuk
optimalisasi desa siaga di adakan
kegiatan refresing kader desa siaga.
pembinaan masyarakat dalam
pelaksanaan MMD

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Survei
Dilaksanakan dengan pendataan langsung ke rumah tangga sesuai target yang
diharapkan di setiap desa di wilayah kerja Puskesmas Panimbang. survei PHBS
di tiap tatanan juga di laksanakan dengan mendatangi institusi yang akan di
survei PHBS.
2. Pemberdayaan masyarakat
Dilakuakn dengan cara pengerakan atau pengorganisasian masyarakat diawali
dengan membantu kelompok masyarakat mengenali masalah masalah yang
menganggu kesehatan sehingga masalah tersebut menjadi masalah bersama
kemudian masalah tersebut dimusyawarahkan untuk dipecahkan secara
bersama, kegiatan ini bisa dilaksanakan tiap desa juga bias dikelompokan tiap
wilayah kerja pustu.
3. Pembinaan kader
Pembinaan kader dilakukan dengan mengadakan pertemuan kader kesehatan
yang bekerjasama dengan lintas progran yaitu bidan desa. pembinaan kader ini
bukan hanya kader yang ada di desa tapi juga dengan kader UKS untuk
pembinaan kesehatan yangada di sekolah.
4. Penyuluhan dan tanya jawab Pemberian materi yang benar dan terarah akan
lebih bisa dimengerti oleh peserta.setelah pemberian materi dan penyuluhan
diadakan tanya jawab

F. SASARAN
1. Pengembangan desa siaga. Diharapkan semua desa yang ada di kecamatan
Panimbang sudah menjadi desa siaga Aktif sebesar 65%.
2. Pengkajian PHBS RT, diharapkan dalam survey pengkajian PHBS Rumah
Tangga diwilayah Kecamatan Panimbang sebesar 20% RT bisa di survey PHBS
Rumah Tangga.
3. Intervensi dan penyuluhan PHBS pada :
a. Kelompok Rumah tangga yang di intervensi dan dilakukan penyuluhan
sebesar 6x jumlah posyandu yang ada
b. institusi pendidikan yang di intervensi dan dilakukan penyuluhan sebesar 2x
jumlah sekolah yang ada
c. institusi sarana kesehatan yang di intervensi dan dilakukan penyuluhan
sebesar 2x jumlah sarana kesehatan yang ada
d. institusi TTU yang di intervensi dan dilakukan penyuluhan sebesar 2x jumlah
TTU yang ada
e. Pondok pesantren yang di intervensi dan dilakukan penyuluhan sebesar 1x
jumlah ponpes yang ada
4. Pengembangan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat diharapkan
jumlah posyandu balita yang memenuhi setrata PURI sebesar 70
5. Penyuluhan NAPZA dilakuakan sebesar 12,5% dari semua jumlah penyuluhan
yang dilakukan di puskesmas.

G. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR

1. Lintas program.

a) Bidan desa.
Bidan desa wajib mengetahui kegiatan yang diadakan Puskesmas di
desamasing masing sebagai mediasi dengan pihak desa.

b) Penanggung jawab program

Setiap penanggung jawab program harus mengetahui dan ikut serta


dalam kegiatan yang berhubungan dengan program yang menjadi
tanggung jawabnya.

2. Lintas sektor.

a. Camat. Langkah advokasi untuk memberikan kebijakan strategi

b. Kepala desa. Memfasilitasi tempat dan mengkoordinasikan tempat undangan

H. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pelaporan disusun secara sistematis sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai


bahan evaluasi.

Pimpinan BLUD UPT Puskesmas Panimbang

Wahyudin, S.Kep.Ners
Nip.197807062007011010

Anda mungkin juga menyukai